trauma palpebra
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
1/15
TRAUMA PALPEBRA
Berbagai mekanisme trauma seperti kecelakaan mobil, perkelahian, gigitan binatang, dan
berbagai mekanisme lain dapat merusak kelopak mata dan sistem drainase air mata.
Sedangakan yang disebut sebagai laserasi kelopak mata merupakan rudapaksa pada kelopak
mata akibat benda tajam yang mengakibatkan luka robek/laserasi.
KLASIFIKASI
Kerusakan pada kelopak mata diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan lokasi:
Untuk pasien muda (tight lids
o Small ! "#!$#%
oMedium ! $#!%
oLarge ! ' ##%
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
2/15
Untuk pasien yang lebih tua (lax lids
o Small ! $#!%
oMedium ! !##%
oLarge ! ' #%
Kerusakan khas mungkin melibatkan #)% dari bagian tengah kelopak mata atas. Keterlibatan
margin kelopak mata harus diperhatikan. *ika margin kelopak mata terhindar, penutupan
dengan flap lokal atauskin graft mungkin sudah cukup. Setelah margin terlibat, perbaikan
bedah harus mengembalikan integritas dari margin kelopak mata.
PATOFISIOLOGI
TRAUMA TUMPUL
+chimosis dan edema termasuk dalam manifestasi klinis trauma tumpul. asien
membutuhkan e-aluasi biomikroskopik dan pemeriksaan fundus dengan pupil yang
dilebarkan untuk menyingkirkan permasalahan yang terkain kelainan intraokular. scan di
perlukan untuk mengetahui adanya fraktur.
.
Gambar 1.3 +chimosis dan edema akibat trauma tumpul
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
3/15
TRAUMA BENDA TAJAM
engetahuan yang mendetail tentang anatomi palpebra membantu dokter ahli bedah untuk
memperbaiki trauma tajam palpebra. Secara umum, penanganan trauma tajam palpebra
tergantung kedalaman dan lokasi cedera.
LASERASI YANG TIDAK MELIBATKAN MARGO PALPEBRA
0aserasi pada palpebra superficial hanya terdapat pada kulit dan otot orbicularis biasanya
hanya memerlukan jahitan pada kulitnya saja. Untuk menghindari sikatrik yang tidak di
kehendaki, harus mengikuti prinsip dasar tindakan bedah plastik. 1al ini termasuk
debridemant luka yang sifatnya konser-atif, menggunakan benang dengan ukuran yang kecil.
2enyatukan tepi luka sesegera mungkin dan melakukan pengangkatan jahitan. 3danya lemak
orbita di dalam luka menyatakan bah4a septum orbita telah terkena. Bila terdapat benda
asing di daerah superfisial harus dicari sebelum laserasi pada palbebra di jahit. 2elakukan
irigasi untuk menghilangkan kontaminasi material di dalam luka. rolaps lemak orbita pada
palpebra superior merupakan indikasi untuk melakukan eksplorasi, laserasi pada otot le-ator
atau aponeurosis harus dengan hati!hati melakukan perbaikan untuk menghindari ptosis post
operasi.
Gambar 1.4 0aserasi palpebra tanpa melibatkan margo palpebra
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
4/15
LASERASI PADA MARGO PALPEBRA
0aserasi pada margo palpebra memerlukan jahitan untuk menghindari tepi luka yang tidak
baik. Banyak teknik 5 teknik sudah diperkenalkan tapi pada prinsip pentingnya adalah
aproksimasi tarsal harus dibuat dalam garis lurus.
Gambar 1.5 0aserasi pada margo palpebra
TRAUMA PADA JARINGAN LUNAK KANTUS
rauma pada medial atau lateral kantus pada umumnya disebabkan oleh adanya tarikan
hori6ontal pada palpebra menyebabkan a-ulsi dari palpebra pada titik lemah medius atau
lateral dari tendon kantus. 3-ulsi dari tendon kantus medial harus dicurigai bila terjadi di
sekitar medial tendon kantus dan telekantus. 1arus diperhatikan juga posterior dari tendon
sampai dengan posterior kelenjar lakrimalis. enanganan a-ulsi dari tendon medial kantus
tergantung pada jenis a-ulsinya. *ika pada bagian atas atau bagian ba4ah terjadi a-ulsi tetapi
pada bagian posterior masih intake a-ulsi dapat di jahit. *ika terdapat a-ulsi pada posterior
tetapi tidak ada fracture pada nasoorbital tendon yang mengalami a-ulsi harus di lakukan
wirering melalui lubang kecil di dalam kelenjar lakrimal ipisi lateral posterior. *ika a-ulsi
tendon disertai dengan fraktur nasoorbital, wirering transnasal atau platting diperlukan
setelah reduksi dari fraktur.
2.5.6. GIGITAN ANJING DAN MANUSIA
7obekan dan trauma remuk terjadi sekunder dari gigitan anjing atau manusia. 0aserasipalpebra pada sebagian kulit luar dan kulit secara menyeluruh, a-ulsi kantus, laserasi
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
5/15
kanalikulus paling sering terjadi. rauma pada 4ajah dan intracranial mungkin dapat terjadi
terutama pada bayi.
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
6/15
8rigasi dan penutupan luka secara dini harus segera dilakukan dan kemungkinan terjadinya
tetanus dan rabies harus dipikirkan serta memerlukan obser-asi, direkomendasikan untuk
pemberian antibiotik.
Gambar 1.6 0aserasi akibat gigitan anjing
2.5.7. LUKA BAKAR PADA PALPEBRA
ada umumnya luka bakar pada palpebra terjadi pada pasien!pasien yang mengalami lukabakar yang luas. Sering terjadi pada pasien dengan keadaan setengah sadar atau di ba4ah
pengaruh sedatif yang berat dan memerlukan perlindungan pada mata untuk mencegah
ekspose kornea, ulserasi dan infeksi. emberian antibiotik tetes dan salep serta pelembab.
+-aluasi secara rutin pada palpebra merupakan penanganan dini pada pasien!pasien tersebut.
2.5. PENATALAKSANAAN
2.5.1. EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK
3. Stabilisasi Sistemik
+-aluasi luka periorbital dimulai setelah pasien trauma telah stabil dan cedera yang
mengancam hidup ditangani. eran dokter mata dalam e-aluasi dan manajemen adalah sangat
penting ! harus ada komunikasi yang baik antara tim trauma dan dokter mata.
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
7/15
B. 7i4ayat enyakit
Sebuah ri4ayat penyakit yang lengkap diperoleh untuk menentukan 4aktu kejadian dan
mekanisme cedera. Untuk anak!anak, harus dipertimbangkan kemungkinan adanya kekerasan
pada anak sebagai penyebab cedera mata dan periorbital. 3danya anamnesa tentang partikel
proyektil berkecepatan tinggi mungkin memerlukan studi pencitraan yang tepat untuk
menentukan adanya benda asing intraokuler atau intraorbital. 9igitan he4an dan gigitan
manusia harus diberi perhatian khusus dan dikelola sesuai dengan pemberian antibiotik yang
tepat. ada bagian yang cedera diperiksa dengan hati!hati untuk setiap jaringan yang hilang,
dan setiap jaringan yang teramputasi yang ditemukan di lokasi kejadian dia4etkan dan
ditempatkan pada es secepat mungkin. alam kebanyakan kasus jaringan ini dapat dijahit
kembali ke lokasi anatomi yang tepat.
. emeriksaan ;ftalmologi
enilaian ketajaman -isual adalah 4ajib dan dilakukan sebelum setiap upaya rekonstruksi.
eriksa keadaan pupil, jika didapatkan kerusakan relatif pada afferent pupillary, potensi hasil
-isual akan buruk dan harus didiskusikan dengan pasien sebelum dilakukan bedah
rekonstruksi. ;tot!otot luar mata die-aluasi dan jika didapatkan adanya diplopia harus
tercatat sebelum operasi. emeriksaan eksternal meliputi penilaian lengkap tulang tulang
4ajah, dengan penekanan khusus pada 4ilayah periorbital. alpasi yang jelas menunjukkan
adanya krepitasi, atau unstable bone memerlukan e-aluasi radiologi. engukuran baseline
proyeksi bola mata didokumentasikan dengan e
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
8/15
dalam kasus!kasus tertentu, dan pemeriksaan kimia darah untuk alkohol dan 6at!6at beracun
lainnya diperlukan dalam beberapa kasus. Ketika kecurigaan klinis patah tulang orbital
tinggi, pencitraan yang sesuai dengan orbita, terutama computed tomography, harus
diusulkan. Ultrasonografi bola mata, otot luar mata, saraf optik, dan orbita kadang!kadang
bisa menjadi pemeriksaan tambahan yang penting.
+. rofilaksis 8nfeksi
encegahan infeksi merupakan hal yang utama. ata ri4ayat imunisasi tetanus lengkap harus
diperoleh dan akan dilakukan manajemen yang tepat pada pasien tidak mendapat imunisasi
atau tidak tahu tentang ri4ayat imunisasinya. *ika diketahui atau dicurigai adanya gigitan
he4an, semua informasi tentang bagian yang cedera , pemilik he4an, dan setiap perilaku
he4an yang abnormal harus diperoleh dan departemen pera4atan he4an setempat diberitahu.
8kuti protokol standar rabies.
9igitan kucing, dan bahkan luka yang disebabkan oleh cakar kucing, merupakan resiko tinggi
infeksi. rofilaksis yang sesuai termasuk penisilin =K (phenohari. ada pasien alergi penisilin maka dapat diberikan tetrasiklin. 0uka
gigitan manusia memerlukan pemberian antibiotik yang tepat, seperti penisilin.
?. Timing of Repair
@aktu perbaikan ini ditentukan oleh beberapa faktor. Setiap upaya harus dilakukan untuk
merekonstruksi jaringan terluka sesegera mungkin setelah pasien telah sepenuhnya die-aluasi
dan data pemeriksaan penunjang tambahan telah diperoleh. *ika terpaksa dilakukan
penundaan perbaikan, maka penting untuk selalu menjaga jaringan agar selalu dalam kondisi
lembab.
2.5.2. ANESTESI
emilihan anestesi untuk perbaikan luka adne
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
9/15
hemostasis. 2ayoritas cedera de4asa dapat diperbaiki dengan anestesi infiltrasi atau regional
lokal lidokain A!"% (lignocaine dengan A:A))))) epinefrin. 3nestesi infiltrasi dapat
menyebabkan distorsi jaringan yang signifikan ini dapat diminimalkan dengan penggunaan
asam hyaluronic (hyaluronidase, yang memfasilitasi penyebaran cairan anestesi.
2.5.3. TEKNIK UMUM
eknik!teknik rekonstruksi kelopak mata dan orbital setelah trauma sangat banyak dan
beragam, yang digunakan sangat tergantung pada sejauh mana cedera dan struktur adne
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
10/15
enatalaksanaan trauma palpebra termasuk :
2enggali ri4ayat
2encatat ketajaman penglihatan
2enge-aluasi bola mata
2engetahui secara detail tentang palpebra C anatomi mata.
2emastikan posisi yang terbaik dalam penanganan
0inberg *=. Oculoplastic and Orbital Emergencies orwalk, : 3ppleton C 0ange,ADD)
2.5.4. TEKNIK SPESIFIK
3.!artial"Thickness Eyelid #n$uries
!artial"thickness eyelid in$uries, laserasi kelopak mata dangkal yang tidak melibatkan margin
palpebra dan yang sejajar dengan garis kulit dapat distabilkan dengan skin tape. 0aserasi
yang lebih besar dan tegak lurus dengan garis kulit memerlukan pendekatan yang lebih hati!
hati dan e-ersi ke tepi kulit. 1al ini dapat dicapai dengan menggunakan benang ukuran !)
atau >!) yang absorbable atau nonabsorbable. *ika ketebalan penuh dari otot orbicularis
terlibat, harus diperbaiki secara terpisah. enetrasi ke septum orbital dengan cedera pada
aponeurosis le-ator, luka tersebut harus diperbaiki.
B.Eyelid Margin Lacerations
*enis trauma adne
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
11/15
menggunakan benang absorbable dan belum mengalami komplikasi dari penyerapan jahitan
yang prematur.
Gambar 1.7 eknik penjahitan pada laserasi yang melibatkan margin palpebra
entupan margo palpebra dapat dilakukan dengan " atau $ jahitan untuk mensejajarkan tepi
luka. Untuk menghindari kerusakan pada epitel kornea jahitan tarsal tidak boleh meluas
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
12/15
sampai dipermukaan konjungti-a, terutama pada palpebra superior. enutupan tepi palpebra
harus menghasilkan tepi luka yang baik.
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
13/15
3. epi dari palpebra, jahit dengan jahitan matras -ertikal, benang mele4ati orificium
kelenjar meibom.
B. *ahitan plat tarsal dengan " atau $ jahitan terputus.
. *ahitan pada tepi palpebra dengan matras -ertical.
. entupan kulit
.Eyelid #n$uries with Tissue Loss
0uka kelopak mata yang mengakibatkan kehilangan jaringan memberikan tantangan
rekonstruksi yang lebih sulit. 8ni adalah ke4ajiban bagi ahli bedah untuk menge-aluasi
pasien dengan trauma kelopak mata, untuk menentukan tidak hanya apakah dan berapa
banyak dari kelopak mata yang hilang tetapi juga lapisan kelopak mata tidak ada. alam
e-aluasi pasien, sangat penting untuk mempertimbangkan kelopak mata sebagai struktur yang
memiliki lamela anterior dan posterior, kulit dan muskulus orbicularis akan menjadi lamela
anterior, sedangkan tarsus dan konjungti-a menjadi lamela posterior. *ikafull"thickness loss
of eyelid tissue mengarah ke lagophthalmos dan eksposur kornea, pelumasan agresif dengan
salep antibiotik harus diberikan atau dilakukan tarsorrhaphy sementara sampai perbaikan
pasti dapat dicapai.
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
14/15
.%ull"Thickness Eyelid Lacerations
%ull"thickness lacerations yang tidak melibatkan margin kelopak mata mungkin terkait
dengan kerusakan internal yang signifikan dari struktur palpebra dan perforasi bola mata.
ada penanganan cedera ini memerlukan pemeriksaan lapis demi lapis pada luka untuk
menilai integritas dari septum orbita, otot le-ator dan aponeurosis le-ator, konjungti-a, otot
rektus, dan bola mata.
*ika lamela posterior kelopak mata terlibat dalam full"thickness eyelid in$ury tetapi dapat
direappro!), namun, e
-
7/26/2019 Trauma Palpebra
15/15
c. &ommon &analiculus
*ika terjadi cedera pada common canaliculus' maka harus dilakukan perbaikan atau dibuka
sampai sakus lakrimalis, lakukan intubasi kanalikulus dan dakriosistorinostomi.
d. Sakus 0akrimais
*ika terjadi cedera pada sakus lakrimalis, maka dakriosistorinostomi harus dilakukan.
KOMPLIKASI
3. 3kibat kegagalan dalam memperbaiki laserasi khususnya jika melibatkan margin palpebra,
dapat berupa:
+pifora kronis
Konjungti-itis kronis, konjungti-itis bakterial
+