transfusi darah pada cedera kepala

22
Transfusi Darah pada Cedera Kepala Oleh : Alisa Andalia Pembimbing: dr. Zafrullah Khani Jasa, Sp. An

Upload: ahlan-syahreza

Post on 18-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pemberian transfusi darah pada pasien cedera kepala

TRANSCRIPT

Transfusi Darah pada Cedera Kepala

Oleh : Alisa Andalia

Pembimbing:

dr. Zafrullah Khani Jasa, Sp. An

CEDERA KEPALA

DEFINISI CEDERA KEPALA

Cedera kepala adalah suatu trauma mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala dan mengakibatkan gangguan fungsi neurologis.

PATOFISIOLOGI

• Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi.

• Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah.

DEFINISI

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah

INDIKASI TRANSFUSI DARAH

• Dalam pedoman WHO (Sibinga, 1995) disebutkan:

• Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat.

• Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilang/ kurang.

INDIKASI TRANSFUSI DARAH

• Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000 ml.

• Hemoglobin <8 gr/dl.

• Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama : (misalnya empisema, atau penyakit jantung iskemik)

• Hemoglobin <12 gr/dl dan tergantung pada ventilator.

Indikasi transfusi darah

• Dapat disebutkan bahwa:

• Hb sekitar 5 adalah CRITICAL

• Hb sekitar 8 adalah TOLERABLE

• Hb sekitar 10 adalah OPTIMAL

• Transfusi mulai diberikan pada saat Hb CRITICAL dan dihentikan setelah mancapai batas TOLERABLE atau OPTIMAL.

Rumus kebutuhan transfusi darah

Rumus Kebutuhan Transfusi Darah

Hb normal-Hb Pasien x BB x jenis darah

Keterangan:• Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normal• Hb pasien = Hb pasien saat ini• Jenis darah = darah yang dibutuhkan

= PRC dikalikan 3= WB dikalikan 6

Macam Transfusi Darah pada Cedera Kepala

Darah Lengkap/ Whole Blood (WB)• Diberikan pada penderita yang mengalami

perdarahan aktif yang kehilangan darah lebih dari 25 %.

Darah diendapkan (packed red cell =PRC)• Digunakan untuk anemia yang tidak disertai

hipovolemi, misalnya anemia kronis, atau anemia karena perdarahan akut yang sudah mendapatkan penggantian volume sirkulasi atau anemia pada kelainan jantung

Teknik transfusi darah

• Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus dengan jarum besar 16-18.

• Transfusi dilakukan dengan transfusi set yang memiliki saringan untuk menghalangi bekuan fibrin dan partikel debris lainnya.

• Vena terbaik untuk kanulasi darah adalah vena pada bagian dorsal tangan dan pada lengan atas.

TEKNIK TRANSFUSI DARAH

• Sebelum transfusi, diberikan terlebih dahulu 50-100 ml NaCI fisioiogik

• Jika sejumlah besar darah akan ditransfusikan dalam waktu yang singkat, maka dibutuhkan darah hangat

• Transfusi set mengalirkan darah 1 ml dalam 20 tetes

TEKNIK TRANSFUSI DARAH

• Laju transfusi tergantung pada status kardiopulmoner resipien. Jika status kardiopulmoner normal, maka dapat diberikan 10-15 ml/kgBB dalam waktu 2-4 jam

• Kasus-kasus dengan pendarahan yang hebat kadang-kadang dibutuhkan transfusi yang cepat sampai 6-7 bag dalam setengah jam

Transfusi sangat darurat

• Bagi pasien dengan pendarahan hebat, waktu yang diperlukan untuk uji silang lengkap terlalu lama atau tidak tersedia darah dengan golongan yang sama. Pilihan yang dapat diberikan adalah PRC golongan O tanpa uji silang (donor universal). Jika PRC O tidak ada, untuk resipien AB dapat diberikan golongan A atau B

Komplikasi transfusi darah

1. REAKSI IMUNOLOGI Reaksi Transfusi Hemolitik

Tanda-tanda yang dapat dikenal ialah takhikardi, hemogiobinuri, hipotensi, perdarahan yang tiba-tiba meningkat, selanjutnya terjadi ikterus dan oliguri.

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

Terapi reaksi transfusi hemolitik adalah dengan pemberian cairan intravena dan diuretika. Cairan digunakan untuk mempertahankan jumlah urine yang keluar.Diuretika yang digunakan ialah:

– Manitol 25 %, sebanyak 25 gr diberikan secara intravena kemudian diikuti pemberian 40 mEq Natrium bikarbonat.

– Furosemid

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

Reaksi transfusi Nonhemolitik

a. Reaksi transfusi “febrile”• Tanda-tandanya adalah sebagai berikut:• Menggigil• Panas• nyeri kepala,• nyeri otot• mual• batuk yang tidak produktif.

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

b.Reaksi alergi

• “Anaphylactoid”

Keadaan ini terjadi bila terdapat protein asing pada darah transfusi.

• Urtikaria, paling sering terjadi dan penderita merasa gatal-gatal. Biasanya muka penderita sembab.

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

2. REAKSI NON IMUNOLOGI• Reaksi transfusi “Pseudohemolytic”

Termasuk disini ialah lisis terhadap sel darah merah tanpa reaksi antigen-antibodi. Hemolisis ini dapat terjadi akibat obat, macam-macam keadaan penyakit, trauma mekanik, penggunaan cairan dextrosa hipotonis, panas yang berlebihan dan kontaminasi bakteri.

• Reaksi yang disebabkan oleh volume yang berlebihan.• Reaksi karena darah transfusi terkontaminasi• Virus hepatitis.

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

• Lain-lain penyakit yang terlibat pada terapi transfusi misalnya malaria, sifilis, virus CMG dan virus Epstein-Barr parasit serta bakteri.

• AIDS.

Penanggulangan Reaksi Transfusi

– Stop transfuse– Naikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid,

jika perlu tambahan vasokonstriktor, inotropik.– Berikan oksigen 100%– Diuretik manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg.– Antihistamin.– Steroid dosis tinggi.– Jika perlu exchange transfusion– Periksa analisa gas dan pH darah.

TERIMA KASIH