tinjauan pustak1

31
TINJAUAN PUSTAKA LIFESTYLE AND STROKE PREVENTION Oleh : Annisa Setyanti I1A008011 Pembimbing Dr. Oscar Nurhadi, Sp.S 1

Upload: denina-setyaningtyas

Post on 25-Jul-2015

75 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAK1

TINJAUAN PUSTAKA

LIFESTYLE AND STROKE PREVENTION

Oleh :Annisa Setyanti

I1A008011

PembimbingDr. Oscar Nurhadi, Sp.S

SMF Ilmu Penyakit SyarafFK Unlam-RSUD ULIN

Banjarmasin Juni, 2012 

1

Page 2: TINJAUAN PUSTAK1

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tinjauan pustaka mengenai “Lifestyle and Stroke Prevention” tepat pada

waktunya.

Tinjauan pustaka ini disusun untuk memenuhi tugas ujian pada bagian Ilmu Penyakit

Syaraf di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat/RS Ulin Banjarmasin. Dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dr. Oscar Nurhadi, Sp.S

yang telah membimbing, memberikan saran dan mengarahkan pembuatan tinjauan pustaka ini

agar menjadi semakin baik.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

penulis berharap tinjauan pustaka ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.

Banjarbaru, Juni 2012

Penulis

2

Page 3: TINJAUAN PUSTAK1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 5

A. Gaya Hidup.................................................................................................... 5

1. Makanan................................................................................................... 6

2. Minuman.................................................................................................. 8

3. Olahraga................................................................................................... 9

4. Merokok................................................................................................... 11

5. Obat-obatan.............................................................................................. 12

6. Dan lain-lain............................................................................................. 12

B. Stroke............................................................................................................. 12

C. Gaya Hidup dan Pencegahan Stroke.............................................................. 13

SKEMA...................................................................................................................... 16

TABEL KOMPARASI.............................................................................................. 17

BAB III. RINGKASAN............................................................................................. 19

BAB IV. KESIMPULAN........................................................................................... 21

BAB V. PENUTUP.................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 23

3

Page 4: TINJAUAN PUSTAK1

BAB I

PENDAHULUAN

Gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola

hidup berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit yang terjadi dewasa ini.

Menurut Menkes Republik Indonesia Sujudi, perubahan pola hidup yang sangat menyolok

mengakibatkan banyak masalah kesehatan sehingga saat ini banyak bermunculan penyakit.

Perkembangan penyakit berawal dari penyakit infeksi, kemudian menghadapi penyakit

degenerative, mengenai penyakit serebrovaskuler, dan lainnya berkaitan dengan jantung dan

saraf (1)

Penyakit stroke sebenarnya dapat digolongkan dalam penyakit kronis karena terjadinya

melalui proses yang panjang, meskipun serangan stroke bisa terjadi secara mandadak. Proses

perjalanan penyakit hingga terjadinya serangan stroke mungkin sudah terjadi beberapa tahun.

Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di

Eropa. Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota

badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya (2)

Dalam menekan angka stroke berulang, hal-hal yang perlu dan harus diperhatikan adalah

mengetahui faktor risiko dan melakukan upaya-upaya, baik dalam memodifikasi gaya hidup,

menjalani terapi yang diperlukan dan yang tidak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan

yang dapat memberikan informasi optimal faktor risiko yang dimiliki seseorang untuk terjadinya

stroke ataupun stroke berulang. Mengetahui faktor-faktor risiko dan mengadopsi gaya hidup

sehat merupakan langkah terbaik yang dapat ambil untuk mencegah stroke (2)

Oleh karena pentingnya mengetahui tentang masalah ini, maka pada makalah ini akan

dibahas mengenai gaya hidup dan pencegahan stroke

4

Page 5: TINJAUAN PUSTAK1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Kotler adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan

dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”

dalam berinteraksi dengan lingkungannya (3)

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana

orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada

lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).

Sedangkan menurut Minor dan Mowen gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang

hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu,

gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan

sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup

mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan (3)

Dari berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang

yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan

bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi

menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan

tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis

lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen (3)

1. Makanan

Pola makan atau pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan jumlah pangan

yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu . Santosa dan Ranti

mengungkapkan bahwa pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi gambaran

mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh suatu orang dan

merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu (4)

5

Page 6: TINJAUAN PUSTAK1

Pola makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Sikap

orang terhadap makanan dapat bersifat positif dan negatif. Sikap positif atau negatif terhadap

makanan bersumber pada nilai-nilai affective yang berasal dari lingkungan (alam, budaya, sosial

dan ekonomi) dimana manusia atau kelompok manusia itu tumbuh. Demikian juga halnya

dengan kepercayaan terhadap (4)

Pola makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Sikap

orang terhadap makanan dapat bersifat positif dan negatif. Sikap positif atau negatif terhadap

makanan bersumber pada nilai-nilai affective yang berasal dari lingkungan (alam, budaya, sosial

dan ekonomi) dimana manusia atau kelompok manusia itu tumbuh. Demikian juga halnya

dengan kepercayaan terhadap makanan yang berkaitan dengan nilai-nilai cognitive yaitu kualitas

baik atau buruk, menarik atau tidak menarik. Pemilihan adalah proses psychomotor untuk

memilih makanan sesuai dengan sikap dan kepercayaannya (5).

Pola makan dapat didefinisikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang dalam

memilih makanan dan mengkonsumsi sebagai tanggapan pengaruh psikologi, fisiologi, budaya,

dan sosial (6).

Tabel 2.1 Jumlah porsi makanan yang dianjurkan pada usia remaja

Makan pagi

06.00-07.00 WIB

Makan siang

13.00-14.00 WIB

Makan malam

20.00 WIB

Nasi 1 porsi 100 gr beras

Telur 1 butir 50 gr

Susu sapi 200 gr

Nasi 2 porsi 200 gr beras

Daging 1 porsi 50 gr

Tempe 1 porsi 50 gr

Sayur 1 porsi 100 gr

Buah 1 porsi 75 gr

Nasi 1 porsi 100 gr beras

Daging 1 porsi 50 gr

Tahu 1 porsi 100 gr

Sayur 1 porsi 100 gr

Buah 1 porsi 100 gr

Susu skim 1 porsi 20 gr

Mengonsumsi makanan dari restoran makanan cepat saji, terutama yang menyediakan

menu Western Style, semakin sering ditemukan di masyarakat kota-kota besar khususnya para

remaja. Selain jumlah restoran-restoran tersebut semakin banyak di berbagai penjuru kota, menu

makanan cepat saji umumnya cepat dalam penyajian (7)

6

Page 7: TINJAUAN PUSTAK1

Kebiasaan makan ini ternyata menimbulkan masalah baru karena makanan siap saji

umumnya mengandung lemak, karbohidrat, dan garam yang cukup tinggi tetapi sedikit

kandungan vitamin larut air dan serat. Bila konsumsi makanan jenis ini berlebih akan

menimbulkan masalah gizi lebih yang merupakan faktor risiko beberapa penyakit degeneratif

yang saat ini menempati urutan pertama penyebab kematian (7)

Makanan olahan, seperti yang dinyatakan dalam iklan televisi, secara berlebihan, meski

dalam iklan diklaim kaya akan vitamin dan mineral, sering terlalu banyak mengandung gula serta

lemak, disamping zat aditif. Konsumsi makanan jenis ini secara berlebihan dapat berakibat

kekurangan zat gizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang mengandung zat ini

menyebabkan remaja mengalami perubahan patologis yang terlalu dini (8).

Pada usia remaja (10-18 tahun), terjadi proses pertumbuhan jasmani yang pesat serta

perubahan bentuk dan susunan jaringan tubuh, disamping aktivitas fisik yang tinggi. Besar

kecilnya angka kecukupan energi sangat dipengaruhi oleh lama serta intensitas kegiatan jasmani

tersebut (9).

Penentuan kebutuhan akan zat gizi secara umum didasarkan pada Recommended Daily

Allowances (RDA) yang disusun berdasarkan perkembangan kronologis, bukan kematangan.

Karena itu, jika konsumsi energi remaja kurang dari jumlah yang dianjurkan, tidak berarti

kebutuhannya berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,

antropometris, diet serta psikososial. WHO menganjurkan rata-rata konsumsi energi makanan

sehari adalah 10-15% berasal dari protein, 15-30% dari lemak, dan 55-75% dari karbohidrat (9).

Selain itu, makan makanan sehat. Sebuah diet sehat otak harus mencakup:

- Lima atau lebih porsi harian buah dan sayuran, yang mengandung zat gizi seperti kalium,

folat dan antioksidan yang dapat melindungi Anda terhadap stroke.

- Makanan kaya serat larut, seperti havermut dan kacang-kacangan.

- Makanan kaya akan kalsium, mineral yang ditemukan untuk mengurangi risiko stroke.

- Produk kedelai, seperti tempe, miso, tahu dan susu kedelai, yang dapat mengurangi low-

density lipoprotein (LDL) kolesterol dan meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda.

- Makanan kaya omega-3 asam lemak, termasuk ikan air dingin, seperti salmon, makarel

dan tuna.

7

Page 8: TINJAUAN PUSTAK1

Berdasarkan penelitian di Perth Australia, menunjukan bahwa faktor pola makan

memiliki peranan yang signifikan terhadap gangguan keseluruhan dari penyakit cerebrovaskular.

(15)

2. Minuman

Seluruh fungsi biologis tubuh kita sangat bergantung pada air. Proses pernapasan,

pencernaan, aktifitas kelenjar, mengatur suhu tubuh, sekresi dan lain-lain hanya dapat bekerja

dengan baik melalui media air. Rata-rata tubuh orang dewasa terdiri dari 75%-80% air. Kendati

lebih dari setengah tubuh kita terdiri dari air, kita pun kehilangan air tersebut cukup banyak

setiap harinya. Tubuh kita membutuhkan 2.5 liter air setiap harinya meskipun kita tidak

melakukan aktivitas apapun, atau hanya duduk saja. Kebutuhan akan air penting sekali untuk

dipenuhi secukupnya setiap hari (10).

Hasil dari penelitian di Perth menyatakan bahwa terdapat peranan minuman alcohol

dalam penyakit cerebrovaskular dalam etiologi stroke (11)

3. Olahraga

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani

tetapi juga secara rohani (misalkan catur). Olahraga dapat meningkatkan peredaran darah ke

otak. Selain itu olahraga yang rutin bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyuplai lebih

banyak oksigen serta glukosa yang sangat dibutuhkan sebagai bahan bakar (12).

Olahraga juga memiliki berbagai manfaat, yaitu (12):

a. Olah raga mengurangi risiko penyakit

Olah raga menjaga Anda dari berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes

tipe 2, penyakit jantung dan osteoporosis. Bila Anda sudah mengidap penyakit itu, berolah raga

secara teratur akan membantu mengelolanya sehingga tidak berkembang membahayakan.

Olah raga bahkan mengurangi risiko stroke, sakit punggung bawah (LBP), kanker usus

besar, kanker payudara, kanker paru dan endometrium.

Jogging, bermain tenis atau berenang bermanfaat mencegah stroke pada kaum pria.

Sebuah riset baru menemukan bahwa pria yang berolah raga secara teratur dengan intensitas

sedang dan berat lebih kecil kemungkinannya terkena stroke dibandingkan pria yang kurang

aktif. Riset tersebut meneliti 3.298 orang dengan usia rata-rata 69 tahun yang tinggal di

8

Page 9: TINJAUAN PUSTAK1

Manhattan Utara, New York. Pria yang berolah raga 63% lebih kecil kemungkinannya terkena

stroke dibandingkan mereka yang tidak berolah raga (Neurology, 24 November 2009). Namun,

olah raga tampaknya tidak memberikan dampak yang sama bagi kaum wanita.

b. Olah raga mengurangi stres

Kegiatan fisik merangsang berbagai zat kimia dalam otak yang akan membuat Anda lebih

bahagia dan rileks. Anda juga akan merasa lebih bugar, percaya diri dan terhindar dari depresi

bila Anda berolahraga secara teratur.

c. Olah raga menjaga berat badan

Melakukan kegiatan fisik membakar kalori dalam tubuh kita. Semakin intensif, semakin

banyak kalori yang terbakar sehingga mengurangi timbunan lemak dalam tubuh. Tentu saja,

Anda juga harus mengimbanginya dengan pola makan yang sehat agar lemak tidak kembali

tertimbun dalam tubuh. Berat badan yang ideal sangat penting bagi kita agar tetap sehat dan

panjang umur.

d. Olah raga meningkatkan energi

Kegiatan fisik membuat sistem kardiovaskuler berjalan dengan baik, memperlancar

jumlah oksigen dan sari makanan yang didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Akibatnya,

Anda akan memiliki energi yang lebih besar untuk menjalani kehidupan Anda.

e. Olah raga membuat tidur lebih nyenyak

Berolah raga secara teratur membuat tidur lebih mudah dan lebih lelap. Kualitas tidur

yang baik pada gilirannya akan meningkatkan konsentrasi, produktivitas dan kualitas emosi.

Namun demikian, jangan berolah raga terlalu dekat dengan waktu tidur sehingga justru membuat

sulit tidur.

f. Olah raga meningkatkan kualitas hubungan antar manusia

Cobalah berolah raga bersama anggota keluarga Anda, misalnya pergi ke kolam renang

atau bersepeda santai bersama. Keakraban di antara Anda akan meningkat. Anda juga bisa

menggalakkan olahraga bersama di kantor dan lingkungan Anda untuk meningkatkan keakraban.

9

Page 10: TINJAUAN PUSTAK1

4. Merokok

Merokok menyebabkan banyak penyakit serius termasuk penyakit kardiovaskuler

(penyakit jantung), kanker paru, dan penyakit paru obstruktif kronis (emfisema, bronkitis

kronis). Perokok berisiko jauh lebih besar untuk terkena penyakit ini dibandingkan non-perokok.

Merokok juga bersifat adiktif dan dapat sangat sulit untuk dihentikan. Ini adalah pandangan

setiap organisasi medis dan ilmiah terkemuka di seluruh dunia (14)

Berdasarkan penelitian di Australia, perokok yang menghisap lebih dari 20 rokok setiap

hari memiliki peningkatan resiko yang signifikan pada kedua jenis stroke, baik itu stroke

hemorage ataupun stroke iskemik (15)

5. Obat-obatan

Kebiasaan masyarakat meminum obat tanpa konsultasi atau saran dokter, ternyata

beresiko lebih tinggi. Meminum obat, baik yang ditentukan oleh dokter maupun tidak,

sebenarnya tetap memiliki resiko (16).

6. Dan lain-lain

Menurut peneliti di Amerika, pola tidur pada wanita setengah baya dapat meningkatkan

resiko terjadinya stroke, baik pola tidur dengan durasi yang terlalu singkat maupun yang terlalu

panjang. Peningkatan resiko paling tinggi, yaitu sebesar 70% terjadi pada wanita yang tidur

selama 9 jam atau lebih dalam semalam (13)

Hubungan antara durasi tidur dengan kematian telah ditemukan oleh beberapa penelitian

sebelumnya. Namun, saat itu masih sedikit bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara

pola tidur dengan penyakit kardiovaskular (13)

Dalam penelitian yang terbaru ini, ditemukan wanita dengan durasi tidur 6 jam atau

kurang, 8 jam, dan 9 jam atau lebih terjadi peningkatan resiko stroke sebesar 14%, 24%, dan

70%, jika dibandingkan dengan yang tidur normal selama 7 jam (13)

Sedangkan pada kelompok wanita yang pada awal penelitian telah memiliki penyakit

kardiovaskular dan tidur dengan durasi 6 jam atau kurang, juga terjadi peningkatan resiko stroke

sebesar 22% (13)

10

Page 11: TINJAUAN PUSTAK1

B. Stroke

Stroke (bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular accident, CVA) adalah suatu kondisi

yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak,

kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau

mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi

yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika

Serikat dan banyak negara industri di Eropa. Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita

mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan

bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini

berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, serangan jantung. Stroke terjadi karena

cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara (17)

WHO (1996) mendefinisikan stroke sebagai manifestasi klinik gangguan serebral fokal

maupun global yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut

tanpa ditemukan penyebab lain selain gangguan vaskular. Di Eropa setiap tahunnya 200 dari tiap

100.000 orang menderita stroke dan meyebabkan angka kematian sebesar 275.000-300.000 di

Amerika (17).

Stroke dapat dibagi menjadi dua kelompok besar : (17,18)

1. Perdarahan (stroke hemoragik)

2. Infark (istroke non hemoragik/iskemik)

Diagnosa banding antara keduanya adalah sebagai berikut: (17,18)

Tabel 2. Diagnosa banding stroke hemoragik dan non hemoragik

Gejala Perdarahan Infark

Permulaan Sangat akut subakut

Waktu serangan aktif Bangun pagi

Peringatan sebelumnya - ++

Nyeri/sakit kepala ++ -

Muntah ++ -

Kejang ++ -

Kesadaran menurun ++ +/-

Bradikardi ++ -

Perdarahan retina ++ -

11

Page 12: TINJAUAN PUSTAK1

Papil edem ++ -

Kaku kuduk, kernig, Brudzinsky ++ -

Ptosis ++ -

Lokasi subkortikal kortikal/subkortikal

C. Gaya Hidup dan Pencegahan Stroke

Mengetahui faktor-faktor risiko dan mengadopsi gaya hidup sehat merupakan langkah

terbaik yang dapat ambil untuk mencegah stroke. Secara umum, gaya hidup sehat berarti yaitu:

(19)

1. Kontrol tekanan darah tinggi (hipertensi). Salah satu hal paling penting yang dapat Anda

lakukan untuk mengurangi risiko stroke adalah untuk menjaga tekanan darah terkendali. Jika

anda pernah mengalami stroke, menurunkan tekanan darah anda dapat membantu mencegah

serangan transient ischemic berikutnya atau stroke. Berolahraga, mengelola stres, menjaga

berat badan yang sehat, dan membatasi asupan natrium dan alkohol adalah cara-cara untuk

menjaga tekanan darah tinggi di cek. Selain rekomendasi untuk perubahan gaya hidup, dokter

mungkin meresepkan obat untuk mengobati tekanan darah tinggi, seperti :

o Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitor antara lain ; Quinapril, Captopril,

Lisinopril, Benazepril, Enalapril, Fosinopril, Imidapril, Moexipril, Perindopril, Ramipril,

Trandolapril, Zofenopril

o Antagonis Kalsium antara lain : Amlodipine, Aranidipine, Azelnidipine, Barnidipine,

Cilnidipine, Clevidipine,  Isradipine, Efonidipine, Felodipine, Lacidipine, Lercanidipine,

Manidipine, Nicardipine, Nifedipine, Nilvadipine,  Nimodipine, Nisoldipine, Nitrendipine,

Pranidipine, Verapamil, Diltiazem

o Diuretikum antara lain

Kerja cepat yaitu :Bumetanide, Ethacrynic acid, Furosemide,Torsemide, Hydrochlorothiazide

Hemat kalsium yaitu : Amiloride, Triamterene, Spironolactone

o Beta Bloker antara lain : Bisoprolol fumarate, Carvedilol, Propranolol HCl, Atenolol,

Metoprolol, Nadolol, Pindolol, Timolol, Acebutolol, Betaxolol, Celiprolol , Esmolol,

Nebivolol, Alprenolol, Bucindolol , Carteolol, Labetalol,  Oxprenolol, Penbutolol, Sotalol

12

Page 13: TINJAUAN PUSTAK1

2. Turunkan kolesterol dan lemak jenuh asupan. Makan kurang kolesterol dan lemak, terutama

lemak jenuh, dapat mengurangi plak di arteri Anda. Jika Anda tidak dapat mengendalikan

kolesterol melalui perubahan pola makan sendirian, dokter Anda mungkin akan meresepkan

obat penurun kolesterol.

3. Jangan merokok. Berhenti merokok mengurangi risiko stroke. Beberapa tahun setelah

berhenti, seorang mantan perokok risiko stroke adalah sama dengan bukan perokok.

4. Kontrol diabetes. Anda dapat mengelola diabetes dengan diet, olahraga, pengendalian berat

badan dan pengobatan. Kontrol ketat gula darah Anda dapat mengurangi kerusakan otak

Anda jika Anda mengalami stroke.

5. Menjaga berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan lain yang memberikan kontribusi

pada faktor-faktor risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes.

6. Berolahragalah secara teratur. Latihan aerobik mengurangi risiko stroke Anda dalam banyak

cara. Olahraga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan tingkat-tinggi density

lipoprotein (HDL) kolesterol, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan pembuluh

darah dan jantung. Hal ini juga membantu Anda menurunkan berat badan, mengendalikan

diabetes dan mengurangi stres. Olah raga secara bertahap sampai 30 menit kegiatan - seperti

berjalan, joging, berenang atau bersepeda jika tidak setiap hari, 1 hari dalam seminggu.

7. Kelola stres. Stres dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam tekanan darah - faktor

risiko untuk pendarahan otak - atau hipertensi bertahan lama. Juga dapat meningkatkan

kecenderungan darah membeku, yang dapat meningkatkan risiko stroke iskemik.

Menyederhanakan hidup Anda, berolahraga dan menggunakan teknik relaksasi semua

pendekatan yang dapat Anda belajar untuk mengurangi stres.

8. Minum alkohol dalam jumlah sedang, atau tidak sama sekali. Alkohol dapat menjadi faktor

risiko dan tindakan pencegahan stroke. Pesta minum dan berat konsumsi alkohol

meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan stroke iskemik dan perdarahan.

9. Jangan gunakan obat-obatan terlarang. Banyak jalan obat, seperti kokain dan kokain, yang

menjadi faktor risiko untuk TIA atau stroke.

13

Page 14: TINJAUAN PUSTAK1

SKEMA

14

STROKE

Gaya hidup dan Pencegahan stroke

Gaya hidup- Makanan hal 6- Minuman hal 8- Olahraga hal 9- Merokok hal 11- Obat-obatan hal 12- Dan lain-lain hal 12

- Stroke hemoragik hal 13- Stroke non hemoragik hal 13

- Kontrol TD hal 13- Turunkan kolesterol

dan lemak jenuh hal 14- Jangan merokok hal 14- Kontrol diabetes hal 14- Menjaga BB hal 15- Berolahraga teratur hal 15- Kelola stress hal 15- Minum alcohol hal 15

Page 15: TINJAUAN PUSTAK1

TABEL KOMPARASI

Tabel 1. Multivariate Analysis of Risk Factors for All Strokes and First-Ever StrokesRisk factor All strokes combined First ever strokes

OR 95% CL OR 95 % CLAlcohol, g/d*01-2021-4041-60>61TobaccoNonsmokerEx-smoker1 -20 cigarettes daily>21 cigarettes dailyHistory of hypertensionClaudicationPrevious stroke or TIAUse of reduced-fat or skim milkConsumption of meat >4 times weeklyAdding salt to foodConsumption of fish >2 times per month

1.00.620.830.652.75

1.00.751.993.522.331.934.810.492.171.53

-

0.40-0.940.37-1.880.20-2.170.98-7.73

0.46-1.241.04-3.791.35-9.141.57-3.471.10-3.392.89-8.010.31-0.761.33-3.531.01-2.31

-

1.00.670.980.406.71

1.00.652.574.742.872.61

0.442.30

0.60

0.40-1.120.38-2.500.09-1.891.68-26.8

0.36-1.181.12-5.891.55-14.51.74-4.731.22-5.550.25-0.771.29-4.08

model0.36-0.99

-

15

Page 16: TINJAUAN PUSTAK1

Tabel 2. Results of Univariate Analyses of Risk Factors for All Strokes CombinedRisk Factor OR 95 NaCL

Alcohol, g/d*01-2021-4041-60>61TobaccoNonsmokerEx-smoker1-20 cigarettes daily>21 cigarettes d^lyHistory of hypertensionClaudicationDiabetes mellitusPrevious myocardial infarctionRegular use of aspirinPrevious stroke or TIAUse of reduced-fat or skim milkConsumption of meat >4 times weeklyAdding salt to foodConsumption of fish >2 times per monthMargarine used "usually" or "always"Always trimming fat from meatAlways removing skin from poultry

1.00.430.670.552.51

1.00.881.585.832.352.582.141.881.376.270.511.622.010.771.050.810.85

0.32-0.580.38-1.160.23-1.281.33-4.74

0.65-1.201.07-2.323.24-10.51.83-3.041.83-3.621.49-3.081.35-2.621.04-1.814.46-8.810.38-0.691.19-2.191.53-2.630.56-1.010.81-1.360.62-1.060.65-1.10

16

Page 17: TINJAUAN PUSTAK1

BAB III

RINGKASAN

Stroke hingga saat ini masih merupakan pembunuh no. 3 di dunia dan penyebab

kecacatan no 1 di dunia, setiap tahunnya di Amerika Serikat tercatat sekitar 900.000 kasus

stroke, dan dari angka tersebut. Kecacatan dan angka kematian yang timbul pada kasus

stroke berulang jauh lebih tinggi dari angka kecacatan dan kematian dari kasus stroke

sebelumnya, sehingga sudah jelas bagi kita bahwa melakukan penatalaksanaan stroke adalah

penting. Namun tidak kalah penting (bahkan beberapa pihak mengatakan lebih penting),

untuk melakukan segala daya upaya yang tepat, cermat, dan optimal dalam menekan angka

terjadinya stroke berulang.

Dalam menekan angka stroke berulang, hal-hal yang perlu dan harus diperhatikan

adalah mengetahui faktor risiko dan melakukan upaya-upaya, baik dalam memodifikasi

gaya hidup, menjalani terapi yang diperlukan dan yang tidak kalah penting adalah

melakukan pemeriksaan yang dapat memberikan informasi optimal faktor risiko yang

dimiliki seseorang untuk terjadinya stroke ataupun stroke berulang.

Berikut ini adalah beberapa strategi jitu mencegah stroke seperti diungkapkan oleh:

1. Diet Sehat dan Seimbang

Diet sehat dan seimbang dapat diartikan dengan mengonsumsi banyak buah dan

sayuran segar, susu rendah lemak, rendah kolesterol dan rendah natrium (asupan garam

harian tidak boleh melebihi 2.300 mg atau sekitar 1 sendok teh)

2. Aktivitas fisik secara teratur

Latihan dengan tingkat sedang (akumulasi 30-60 menit) 4 sampai 7 hari dalam

minggu. Misalnya, jalan santai, jogging, bersepeda, berenang. Untuk pasien berisiko tinggi

direkomendasikan untuk mengikuti program yang diawasi secara medis.

3.  Kendalikan Berat Badan

Mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada kisaran 18,5 sampai 24,9 kg/m2

dan lingkar pinggang kurang dari 80 cm bagi wanita dan kurang dari 90 cm bagi pria

(standar Asia Timur dan Selatan).

17

Page 18: TINJAUAN PUSTAK1

4.  Stop Merokok

Rokok merupakan salah satu faktor pemicu terbesar terjadinya stroke. Segera

berhenti merokok dan sebisa mungkin tinggal di lingkungan yang bebas dari asap rokok.

Ada beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan terapi pengganti nikotin

(permen karet, patch) dan terapi tingkah laku.

5. Batasi Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol sebenarnya tidak akan menjadi masalah asalkan tidak

berlebihan. Konsumsi alkohol sebaiknya cukup dua gelas standar atau kurang per hari.

Untuk pria, tidak boleh lebih dari 14 gelas per minggu. Sedangkan untuk perempuan kurang

dari 9 gelas per minggu.

6. Kendalikan Hipertensi

Menurunkan tekanan darah yang tinggi sampai target kurang dari 140/90 mmHG

(tanpa penyakit penyerta lain).

7. Kontrol Gula Darah

Bagi penderita diabetes, target penurunan tekanan darah lebih agresif kurang dari

130/80. Kontrol gula darah dengan target HbA1C <6,5 persen.

8. Hiperkolesterolemia

Bagi penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), pemberian statin dan

modifikasi gaya hidup dengan target kadar kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dl. 

18

Page 19: TINJAUAN PUSTAK1

BAB IV

KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan antara umur, jenis kelamin, kebiasaan mengkonsumsi makanan

berlemak dan kolesterol, kebiasaan mengkonsumsi air putih dan kebiasaan merokok

dengan kejadian stroke.

2. Dalam menekan angka stroke berulang, hal-hal yang perlu dan harus diperhatikan adalah

mengetahui faktor risiko dan melakukan upaya-upaya, baik dalam memodifikasi gaya

hidup, menjalani terapi yang diperlukan dan yang tidak kalah penting adalah melakukan

pemeriksaan yang dapat memberikan informasi optimal faktor risiko yang dimiliki

seseorang untuk terjadinya stroke ataupun stroke berulang.

19

Page 20: TINJAUAN PUSTAK1

BAB V

PENUTUP

Akhir kata dari penulisan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk mau melihat dan membaca makalah ini,

penulis juga mengharapkan adanya saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk perbaikan

makalah ini karena makalah ini terbilang masih jauh dari kategori “sempurna”. Oleh karena itu

penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Oscar Nurhadi, Sp.S selaku pembimbing

dalam penulisan makalah ini sehingga makalah ini mampu dibuat lebih baik. Makalah inipun

masih banyak kekurangan karena sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak” maka

penulis juga ingin memohon maaf apabila terdapat kekurangan-kekurangan yang pembaca

dapatkan dalam makalah ini karena kesempurnaan hanya milik Tuhan YME. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

20

Page 21: TINJAUAN PUSTAK1

DAFTAR PUSTAKA

1. Rosa P, Meylani, Putro G. Hubungan Gaya Hidup Terhadap Kejadian Stroke di Rumah

Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2008; 11:

263-369.

2. Sumanti F. Upaya Pencegahan Stroke Berulang. Neuro Intervensi. 2011

3. Anonymous. Sosiologi Budaya. Jakarta. 2012

4. Santosa, Ranti. Kesehatan dan Gizi . Jakarta: Renaka Cipta. 2004

5. Khumaidi.  Sistem  Sertifikasi, Jounal  Internet.2008

6. Suharjo. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat. 1990. IPB Bogor.

7. K Ali Khomsan. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. 2003.Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada

8. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. 2004. Buku

Kedokteran EGC: Jakarta.

9. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. 2004. Jakarta: Gramedia. 132-150

10. Jimenez M, Stephanie E. Chiuve, Robert J. Glynn, Meir J. Stampfer. Alkohol

Consumption and Risk of Stroke in Women. American Heart Association. 2012;940-945

11. Shinton R, Beevers G. Meta-analysis of Relation Between Cigarette Smoking and Stroke.

Br Med J. 1989;298:789-794.

12. Anonymous. Healthy Lifestyle. Event Guidelines.HOSA. 2011

13. Harsono. 2000. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

14. Aminuddin A. dkk. Gambaran Umum Tentang Gangguan Darah Otak (GPDO). Dalam

Harsono (Editor). Kapita Selekta Neurologi Edisi II. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press, 1996.

15. Jamrozik K, Dphill, Robyn J, Broadhurst. The Role of Lifestyle Factors in the Etiology of

Stroke. Department of Neurology Royal Perth Australia. 2012; 25; 51-57.

16. Sidharta, Priguna dan Mahar Mardjono. 2000. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta. PT. Dian

Rakyat.

17. Kwon SU, Kim JS, Lee JH, Lee MC. Ischemic stroke in Korean young adults.

Department of Neurology, University of Ulsan, Asan Medical Center. 2011

21

Page 22: TINJAUAN PUSTAK1

18. Paul A. Lapchak, A New Embolus Injection Method to Evaluate Intracerebral

Hemorrhage in New Zealand White Rabbits. Cedars-Sinai Medical Center, Department

of Neurology, FAHA. 2011.

19. James D.Marsh, Salah G.Keyrouz. Stroke Prevention and Treatment. Journal of the

American of Cardiology. 2010; 56:9

22