tinjauan teori dan studi banding 2.1. tinjauan umum

28
25 BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Arsitektur Kontemporer Arsitektur kontemporer merupakan bentuk arsitektur masa kini (terkini/ modern). Desain arsitektur kontemporer berbeda dengan bentuk konvensional, bersifat lebih kompleks, inovatif, variatif, dan cenderung ingin menonjol dari segi teknologi serta jenis bahan/ material yang digunakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsitektur adalah seni bangunan sedangkan kontemporer adalah kini, kekinian atau dewasa ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa Arsitektur Kontemporer adalah seni bangunan yang sedang berkembang pada saat sekiarang/masa kini. Architecture of contemporary is a style of architecture that has a purpose to demonrate their specific quality, especially in terms of technological progress and also freedom of expressing a style of architecture, and trying to create a state of the real part of a community that are not uniforms (A.C, Francisco dan Kay Hyman. 200. The World of Contemporary Architecture XX) Menurut buku Illustrated Dictionary of Architecture, gaya kontemporer adalah istilah yang bebas dipakai untuk sejumlah gaya yang berkembang antara tahun 1940-1980an. Gaya kontemporer juga sering diterjemahkan sebagai istilah arsitektur modern Menurut Sumalyo dalam bukunya ‘Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX’, Arsitektur Kontemporer adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang tidak dapat dikelompokkan dalam suatu aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai arsitektur tercakup di dalamnya. Schimbeck 1988 halaman 6 menyatakan bahwa arsitektur kontemporer berkembang dari pemikiran bahwa arsitektur harus mampu memperoleh sasaran dan pemecahan bagi arsitektur hari esok dan situasi masa kini.

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

25

BAB 2

TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1. Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer merupakan bentuk arsitektur masa kini (terkini/

modern). Desain arsitektur kontemporer berbeda dengan bentuk konvensional,

bersifat lebih kompleks, inovatif, variatif, dan cenderung ingin menonjol dari segi

teknologi serta jenis bahan/ material yang digunakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsitektur adalah seni

bangunan sedangkan kontemporer adalah kini, kekinian atau dewasa ini. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Arsitektur Kontemporer adalah seni bangunan yang sedang

berkembang pada saat sekiarang/masa kini.

Architecture of contemporary is a style of architecture that has a purpose to

demonrate their specific quality, especially in terms of technological progress and

also freedom of expressing a style of architecture, and trying to create a state of the

real part of a community that are not uniforms (A.C, Francisco dan Kay Hyman.

200. The World of Contemporary Architecture XX)

Menurut buku Illustrated Dictionary of Architecture, gaya kontemporer

adalah istilah yang bebas dipakai untuk sejumlah gaya yang berkembang antara

tahun 1940-1980an. Gaya kontemporer juga sering diterjemahkan sebagai istilah

arsitektur modern

Menurut Sumalyo dalam bukunya ‘Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan

Abad XX’, Arsitektur Kontemporer adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang

tidak dapat dikelompokkan dalam suatu aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai

arsitektur tercakup di dalamnya.

Schimbeck 1988 halaman 6 menyatakan bahwa arsitektur kontemporer

berkembang dari pemikiran bahwa arsitektur harus mampu memperoleh sasaran dan

pemecahan bagi arsitektur hari esok dan situasi masa kini.

Page 2: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

26

Seorang kritikus arsitektur Charles Jenks pun mulai memperkenalkan suatu

metode perancangan untuk mengembangkan arsitektur yang dinamakan dengan

arsitektur ‘bersandi ganda’ (double coded), teori inilah yang menjadi cikal bakal

arsitektur kontemporer, dimana gagasan ini bergantung pada banyak faktor yang

mempengaruhi periode tertentu. Dari beberapa pengertian di atas dapat

disimpulakan bahwa arsitektur kontemporer merupakan suatu terobosan baru dalam

dunia arsitektur tentang merancang suatu karya arsitektur yang mampu bertahan

hingga waktu yang tidak ditentukan, atau minimal mampu memecahkan

permasalahan arsitektur di masa depan

Menurut buku Idea, Form, and Architecture design principle in contemporary

architecture terdapat tokoh-tokoh arsitektur yang pernah menghasilkan teori atau

karya kontemporer, antara lain:

1. Piet Blom (Arsitek kebangsaan Jerman)

Susunan seluruh dari lingkungan binaan harus dapat diperluas selama satu

periode waktu, tanpa perubahan-perubahan besar pada rupa keseluruhan. Hal

ini mengacu pada penyesuaian-penyesuaian terhadap tata guna baru di masa

depan.

2. Herman Hertzberger

Herman Hertzberger adalah seorang arsitek struktural. Dalam prinsip

kontemporernya ia menyebutkan:

Sebuah penciptaan dimulai dari struktur yang memudahkan kontak sosial,

perbaikan kondisi sosial, lingkungan dan kehidupan yang mengarah pada

arsitektur manusiawi. Bentuk-bentuk arsitektur kontemporer meliputi bentuk-

bentuk yang tidak akan netral; sebaliknya ia akan banyak mengandung banyak

tawaran.

3. Hans Hollein

Setiap elemen arsitektur adalah suatu pembawa informasi yang penting.

Arsitekturkontemporer adalah suatu media dari informasi yang berbalasan dari

bangunan ke penerimanya. Bentuk seperti fungsi , bentuk menciptakan fungsi,

bentuk adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan.

Page 3: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

27

4. Arata Isozaki

Arata Isozaki adalah orang yang pertama kali memperkenalkan gagasan

‘metabolisme arsitektur’ ia mengungkapkan bahwa: penggabungan dari

elemen-elemen ruang geometrik yang jelas dan transformasi akan menonjol dan

mencirikan ketentuandari elemen ruang. Pengaturan objek-objek dalam ruang

mempunyai arti tersendiri dan simbolik, struktur dari objek-objek tersebut tidak

bergantung pada konstruksi ataupun fungsi.

5. Louis I Kahn

Louis Kahn merupakan arsitek internasional yang dipengaruhi oleh banyak

gaya-gaya internasional aeperti Le Corbusier dan Mies Van der Rohe. Bagi

Kahn arsitektur dimulai dari ‘dimana fungsi-fungsi telah dibentuk dengan jelas’,

artinya arsitektur adalah ruang-ruang yang terbentuk dari fungsi-fungsi yang

ada pada bangunan. Kahn menyebutkan lagi bahwa: bukanlah ruang jika orang

tidak dapat memahami bagaimana ruang itu diciptakan. Dari sini jelaslah bahwa

Louis Kahn merupakan salah satu pendukung arsitektur kontemporere, namun

ia sendiri menghormati gerakan arsitektur modern. Prinsip-prinsip kontemporer

Louis Kahn meliputi:

• Artikulasi adalah bagian badan bangunan yang akan memperjelas ruag-

ruang atau lantai-lantai ‘pelayanan’ dan ‘dilayani’

• Ruang harus bersifat mengundang untuk dipakai.

• Harmoni diantara bahan, bentuk dan proses pabrikasi, jadi rancangan

harus mempertimbangkan hukum-hukum yang menjadi dasar

penyesuaian bahan.

• Pembatasan terhadap satu atau beberapa bahan.

• Penekanan bentuk ruang sesuai dengan karakternya, pencarian bentuk

adalah hasil sari suatu tindakan kreatif

• Sejauh mungkin terangi ruangan dengan cahaya alamiah Kesimpulan

dari pendapat Louis Kahn ini adalah bahwa setiap elemen-elemen di

dalam ataupun diluar bangunan harus dapat memperlihatkan bagaimana

Page 4: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

28

elemen-elemen tersebut berdiri, muncul dan bertahan. Sifat-sifat bahan

konstruksi dari selubung di sekitar ruang harus terlihat.

6. Charles Moore

Prinsip-prinsip arsitektur kontemporernya meliputi:

• Bangunan harus berupa objek yang menyatakan dirinya sendiri. Ia harus

mampu berbicara tentang lokasinya, konstruksinya danorang-orang

yang membuat serta menggunakan bangunan itu.

• Bangunan adalah pemancar ingatan, menggunakan hal-hal dari

kehidupan setiap hari sebagai ‘metafora’ yang dapat dipahami secara

umum.

• Arsitektur memerlukan suatu ingatan akan ‘tempat-tempat‘, tubuh

manusia harus dapat merasakan arti dari sebuah tempat. ‘tempat’ harus

jangan selalu terlihat dengan mata, tetapi dengan otak

• Bangunan harus menerima gambaran pribadi dari perancang.

7. Aldo Rossi

Aldo Rossi merupakan arsitek yang menentang kecendrungan fungsional,

akibat dari gerakan modern. Rossi mengembangkan arsitektur kontemporer

melalui suatu acuan yang rasional terhadap sejarah dan tradisi, guna

memperoleh elemen-elemen arsitektural yang baru bagi dunia arsitektur.

Dengan menggunakan transformasi bentuk tentang sejarah dan tradisis, Rossi

mampu menggugah kesadaran tentang elemen-elemen arsitektural yang ramah

lingkungan. Prinsip kontemporernya adalah: karakteristik arsitektur didapat dari

aspek teknis dan fungsional, lewat hal-hal yang bersifat struktural.

8. Oswald Matthias Ungers

Gambaran Oswald Matthias Ungers, tentang arsitektur kontemporer adalah:

• perancangan arsitektur kontemporer didasarkan pada analisa logis

tentang situasi yang sesungguhnya.

• Rancanngannya memiliki dua tingkat perwujudan yaitu ‘direncanakan’

dan ‘kebetulan’.

Page 5: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

29

• Arsitektur kontemporer adalah suatu bidang tegangan yang permanen,

penuh ketegangan, dimana langkah-langkah individual secara tetap

membuka alternatif-alternatif baru

• Karakternya harus ‘urban’

• Harus gambaran image, metafora, analogi

• Rancangan harus transformasi dari bentuk nyata, hal ini adalah untuk

menemukan gagasan-gagasan baru dalam bentuk visual

• Rancangan adalah suatu proses kreatif Kesimpulan dari pendapat

Oswald Matthias Ungers ini adalah bahwa arsitektur kontemporer hidup

dari sebuah pernyataan/cerminan/situasi masyarakat sekitar.

Kesimpulan Tentang Arsitektur Kontemporer Arsitektur kontemporer lahir

akibat perkembangan zaman yang menuntut perubahan, perubahan dalam

penciptaan sebuah karya arsitektur. Keberadaannya timbul dari rasa

ketidakpuasan arsitek terhadap teori-teori yang mengekang arsitektur itu

sendiri. Arsitektur kontemporer memiliki sifat untuk selalu berkembang

seiring perkembangan zaman yang diikutinya. Seperti contoh: arsitektur

tradisional yang menuntut pelestarian dari arsitektur itu sendiri. Dapat

dikatakan bahwa arsitektur tradisional akan tetap bertahan tanpa adanya

perubahan akibat dari usaha pelestariannya itu. Untuk arsitektur kontemporer

akan terus berkembang dan berubah sesuai zaman. Hal itulah yang menjadi

perbedaan mendasar dari arsitektur kontemporer dengan langgam arsitektur

lainnya di dunia arsitektur.

2.1.2. Karakteristik Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer terkadang lebih mementingkan bentuk dari pada

fungsi (form follow function). Bentuknya sederhana, tegas dan minim ornament.

Struktur merupakan ekspresi visual bangunan yang tidak ditutupi begitu pula

penggunaan material yang apa adanya tidak disembunyikan.

2.1.3. Prinsip Dasar dan Ciri – Ciri Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer memiliki keterkaitan dengan waktu dan lokasi dimana

arsitektur tersebut didirikan, dampaknya seiring bertambah waktu dan berubahnya

Page 6: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

30

Tabel 2.1. Penerapan Prinsip Arsitektur Kontemporer Secara Garis Besar

kondisi lokasi arsitektur kontemporer akan selalu berubah. Arsitektur kontemporer

tetap memiliki beberapa prinsip dasar yang digunakan dalam perancangan. Prinsip

dasar arsitektur kontemporer menurut Schrimbeck 1988 adalah:

a. Bangunan yang kokoh,

b. Gubahan yang eskpresif dan dinamis,

c. Konsep ruang terkesan terbuka,

d. Harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar,

e. Memiliki fasad yang transparan,

f. Kenyamanan hakiki,

g. Eksplorasi elemen lansekap area yang berstruktur.

2.1.4. Penerapan Prinsip Arsitektur Kontemporer kedalam Desain Secara

Garis Besar.

Penerapan prinsip Arsitektur Kontemporer kedalam desain secara garis

besar, seperti pada Tabel 2.1

Prinsip Strategi Pencapaian

Gubahan yang ekspresif

dan dinamis

Gubahan massa tidak berbentuk formal (kotak) tetapi

dapat memadukan beberapa bentuk dasar sehingga

memberikan kesan ekspresif dan dinamis

Konsep ruang terkesan

terbuka

Penggunaan dinding dari kaca, antara ruang dan

koridor (dalam bangunan) dan optimalisasi bukaan

sehingga memberikan kesan bangunan terbuka dan

tidak masif

Harmonisasi ruang luar

dan ruang dalam

Penerapan courtyard sehingga memberikan, suasana

ruang terbuka di dalam bangunan, Pemisahan ruang

luar dengan ruang dalam dengan menggunakan

perbedaan pola lantai atau bahan lantai.

Memiliki fasad yang

transparan

Fasad bangunan menggunakan bahan transparan

memberikan kesan terbuka, untuk optimalisasi

cahaya yang masuk ke ruang sekaligus mengundang

orang untuk datang karena memberikan kesan

terbuka

Kenyamanan Hakiki Kenyamanan tidak hanya dirasakan oleh beberapa

orang saja (mis : orang normal) tetapi juga dapat

dirasakan oleh kaum difabel. Misalnya penggunaan

ramp untuk akses ke antar lantai.

Eksplorasi Elemen

Lansekap

Penerapan vegetasi sebagai pembatas antara satu

bangunan dengan bangunan lain. menghadirkan jenis

vegetasi yang dapat memberikan kesan sejuk pada

site sehingga semakin menarik perhatian orang untuk

datang.

Page 7: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

31

Bangunan yang kokoh Menerapkan sistem struktur dan konstruksi yang kuat

serta material modern sehingga memberi kesan

kekinian

2.1.5. Pengertian Arsitektur Modern

Menurut artikel sejarah arsitektur dengan judul arsitektur modern,

Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan

dengan gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan

menghapus segala macam ornamen. Karakter ini disinyalir pertama muncul pada

sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan

Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade

dalam abad ke-20 ini.

2.1.6. Ciri-ciri Arsitektur Modern

Arsitektur Modern mempunyai beberapa ciri seperti:

a. Satu gaya internasional atau tanpa gaya (seragam)

Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.

b. Berupa Khayalan, idealis

c. Bentuk tertentu, fungsional

Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak

diolah.

d. Less is more

Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur

tersebut.

e. Ornament adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak

Penambahan ornament dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena

dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan

kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.

f. Singular (tungal)

Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek,

sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang

lainnya (seragam).

g. Nihilism

Page 8: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

32

Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple,

bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa-apa kecuali geometri dan bahan.

2.1.7. Pengertian Hotel

Sejarah perkembangan usaha akomodasi telah dimulai belasan ribu tahun

yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi kuno. Salah satu jenis

pemondokan yang dianggap sebagai jenis akomodasi permulaan adalah inn, yang

tidak lebih dari pemondokan, rupa sebagian kecil rumah perorangan yang mana

disewakan kepada pelancong, pedagang selama dalam perjalanan atau orang yang

kebetulan lewat di daerah itu. Setelah mengalami masa yang cukup panjang, pada

tahun 1974 berdirilah hotel pertama, cikal bakal dari inn yang berkapasitas 75

kamar dengan nama City Hotel di kota New York. Akibatnya, bermunculan hotel-

hotel lain bak jamur di mus im hujan. Dalam masalah ako modasi hotel merupa ka

n salah satu jenis akomodasi yang paling banyak di dunia terbukti jumlah kamar

yang terbanyak dari semua jenis akomodasi adalah disediakan oleh hotel.

Beberapa defenisi hotel adalah:

• Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap

para tamu, makanan, dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

diperlukan, dan dikelola secara professional untuk mendapatkan

keuntungan (Rumekso,2002:2).

• Hotel adalah salah satu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial

yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh penginapan dan

pelayanan makan dan minum (SK Menteri Perhubungan No. 10 Pm. 10 /

Pw. 301 / Ph.). • Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam

bentuk akomodasi serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainya di

dalam hotel untuk umum yang memenuhi syarat comfort bertujuan

komersial dalam jasa tersebut (SK Menteri Perthubungan No. 241 / II /

1970).

• Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan/penginapan, makan,

minum, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (SK.

Menparpostel No. km. 34 / HK 103 / MPPT. 87).

Page 9: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

33

2.1.8. Fungsi Hotel

Hotel berfungsi sebagai suatu sarana untuk kebutuhan tamu sebagai tempat

tinggal sementara. Hotel bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan

minum bagi masyarakat, tetapi juga sebagai tempat untuk melangsungkan

upacara, konferensi dan lain-lain sehingga penyediaan fasilitasnya pun sesuai

dengan perkembangan dan kebutuhan para tamu.

2.1.9. Klasifikasi Hotel

Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha

dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem

bintang. Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas 10 tertinggi

adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar

kelima kelas tersebut atau yang berada dibawah standar minimum yang ditentukan

disebut hotel non bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh

Dirjen Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun

sekali dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata.

Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Hotel bintang satu, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar standar

minimal 15 kamar dan semua kamar dilengkapi kamar mandi didalam,

ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20 m2 untuk kamar double

dan 18 m2 untuk kamar single, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur

tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (> 30m2) dan bar dan

pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga.

b. Hotel bintang dua, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar standar

minimal 20 kamar (termasuk minimal 1 suite room, 44 m2), ukuran kamar

minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double dan 18 m2

untuk kamar single, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal

terdiri dari lobby, ruang makan (>75m2) dan bar san pelayanan akomodasi

yaitu berupa penitipan barang berhargam penukaran uang asing, postal

service, dan antar jemput.

Page 10: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

34

c. Hotel bintang tiga, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar minimal

30 kamar (termasuk minimal 2 suite room, 48m2), ukuran kamar minimum

11 termasuk kamar mandi 22m2 untuk kamar single dan 26m2 untuk

kamar double, ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri

dari lobby, ruang makan (>75m2) dan bar dan pelayanan akomodasi yaitu

berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal service

dan antar jemput.

d. Hotel bintang empat, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar

minimal 50 kamar (temrasuk minimal 3 suite room, 48 m2), ukuran kamar

minimum termasuk kamar mandi 24 m2 untuk kamar single dan 28 m2

untuk kamar double, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal

terdiri dari kamar mandi, ruang makan (>100 m2) dan bar (>45m2),

pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran

uang asing, postal service dan antar jemput, fasilitas penunjang berupa

ruang linen (>0,5m2 x jumlah kamar), ruang laundry (>40m2), dry

cleaning (>20m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang makan) dan

fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai

perjalanan, drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas

olahraaga dan sauna.

e. Hotel bintang lima, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar

minimal 100 kamar (termasuk minimal 4 suite room, 58m2), ukuran kamar

minimum termasuk kamar mandi 26 m2 untuk kamar single dan 52m2

untuk kamar double, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal

terdiri dari lobby, ruang makan (>135m2) dan bar (>75m2), pelayanan

akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing,

postal service dan antar jemput, fasilitas penunjang berupa ruang linen

(>0,5m2 x jumlah kamar), ruang 12 laundry (>40m2), dry cleaning

(>30m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang makan), fasilitas

tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan,

drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olahraaga dan

Page 11: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

35

sauna. Dengan adanya klasifikasi hotel tersebut dapat melindungi

konsumen dalam memperoleh fasilitas yang sesuai dengan keinginan.

Memberikan bimbingan pada pengusaha hotel serta tercapainya mutu

pelayanan yang baik.

2.1.9.1. Menurut Jenis Hotel Berdaasarkan Lokasi

1) City Hotel atau Hotel kota yaitu hotel yang lokasinya berada di

perkotaan, biasanya hotel ini titujukan untuk masyarakat yang bertujuan

untuk tinggal sementara atau tinggal dalam jangka waktu yang lelatif

pendek, city hotel sering disebut dengan transit hotel sebab sering dihuni

oleh pelaku bisnis.

2) Residential Hotel yaitu hotel yang lokasinya berada di daerah

pinggiran perkotaan yang jauh dari keramaian, akan tetapi cukup mudah

untuk dapat mencapai berbagai tempat kegiatan usaha. Residential hotel

ini biasanya berlokasi di daerah yang tenang sebab ditujukan untuk

masyarakat yang ingin menginap dalam jangka waktu yang relative lama.

3) Resort Hotel yaitu hotel yang lokasinya berada di daerah pegunungan

atau di tepi-tepi pantai dan lain-lain. Resort hotel ini ditujukan untuk

masyarakat yang ingin menginap atau beristirahat pada hari libur dan bagi

yang ingin berwisata.

4) Motel yaitu singkatan dari Motor Hotel yang lokasinya berada di pinggiran

atau sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota

besar lainnya ataupun dengan lokasi lainnya, bisa juga di pinggir jalan raya

dekat dengan batas kota besar. Motel ditujukan untuk tempat instirahat

sementara bagi orang yang melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan

menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Karena itu motel

selalu menyediakan garasi untuk kendaraan-kendaraan pribadi.

5) Beach Hotel yaitu suatu hotel yang lokasinya berada di dekat pantai.

6) Mountain Hotel yaitu suatu hotel yang lokasinya di daerah pegunungan.

Page 12: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

36

7) Bandara Hotel yaitu hotel yang berada di dekat bandar udara utama.

2.1.9.2. Hotel Berdasarkan Sistem Penetapan Tarif

1) Full American Plan (FAP), merupakan jenis hotel yang memakai sistem

yang dimana harga kamar sudah termasuk 3 kali makan.

2) Modified American Plan (MAP), merupakan hotel yang memakai sistem

yang dimana harga kamar sudah termasuk 2 kali makan.

3) European Plan (EP), merupakan hotel yang memakai sistem dimana

harga kamar tidak termasuk makan.

4) Continental Plan (CP), merupakan hotel yang memakai sistem dimana

harga kamar sudah termasuk makan pagi, sistem ini masih sering

digunakan karena menguntungkan.

2.1.9.3. Hotel Berdasarkan Jenis-jenis Tipe Tamu

1) Family hotel, merupakan hotel yang tamu menginapnya sebagain besar

terdiri dari keluarga.

2) Business hotel, merupakan hotel yang tamunya sebagian besar adalah

orang-orang yang sedang melakukan kegiatan bisnis atau usaha.

3) Transit hotel, merupakan hotel yang sebagian besar dari tamunya adalah

orang-orang yang akan melanjutkan perjalanan yang cukup jauh (hotel ini

hanya untuk tempat persinggahan sementara saja saat melakukan

perjalanan).

4) Tourist hotel, merupakan hotel yang tamunya wisatawan.

5) Cure Hotel, merupakan hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka

dengan tujuan pengobatan.

2.1.9.4. Hotel Berdasaran Dari Lama Tamu Menginap

1) Transient hotel, merupakan hotel yang dimana sebagain besar tamunya

rata-rata menginap hanya 1 sampai 2 malam saja.

2) Residential hotel, merupakan hotel yang dimana sebagian besar tamunya

rata-rata untuk jangka waktu relatif lama, seperti lebih dari 1 minggu.

Page 13: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

37

Tabel 2.2. Persyaratan Fasilitas dan Peraturan Utama Hotel Bintang Empat

3) Semi residential hotel, merupakan hotel yang dimana sebagian besar

tamunya rata-rata menignap lebih dari 2 malam sampai dengan 1 minggu

atau lebih.

2.1.9.5. Hotel Berdasarkan Desain Dan Struktur

1) Conventional hotel, yaitu hotel yang desainnya menjulang tinggi kelangit

atau bertingkat.

2) Bungalows hotel, yaitu hotel yang bentuknya tidak menjulang tinggi ke

langit atau bertingkat, hotel ini setiap bangunannya berlokasi menyebar

satu dengan yang lainnya.

3) Motel (Motor Hotel), yaitu hotel yang memiliki garasi pada masing-

masing kamar atau pada kelompok kamar.

2.1.10. Persyaratan Fasilitas dan Peraturan Utama Hotel Bintang Empat

Berikut merupakan persyaratan hotel bintang 4 sesuai Peraturan Mentri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor

PM.53/HM.001/MPEK/2013 Tentang Standar Usaha Hotel, seperti pada Tabel

2.2

NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR

I

PRODUK

1 Bangunan 1 Suatu bangunan yang diperuntukkan

sebagai usaha hotel yang baik dan terawatt

2

2

Tersedia papan nama hotel (sign board)

yang jelas dan mudah

terlihat

3

Tersedia tanda arah yang menunjukkan

Penanda Arah fasilitas hotel (hotel directional sign) yang

(Signage) jelas dan mudah terlihat

4

Tersedia tanda arah menuju jalan keluar

yang aman (evacuation

sign), jelas dan

mudah terlihat

Page 14: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

38

3

Taman atau 5

Taman didalam atau diluar bangunan

hotel Landscape

6 Tanaman di dalam bangunan hotel

4

Parkir

7 Tersedia tempat parkir dan pengaturan

lalu lintasnya *

8 Area menurunkan tamu (drop off )

5

Lobby

9 Tersedia Lobby dengan sirkulasi udara

dan pencahayaan yang baik

10 Aksesibilitas (ramp) bagi penyandang

cacat

11 Tersedia penjelasan fasilitas hotel (Hotel

Directory)

12 Tersedia lounge

7 Front Office 13 Tersedia Gerai (counter) atau meja kursi

8

Front Office

14 Tersedia Sertifikat dan/atau Plakat (Decal)

tanda bintang sesuai

Golongan Kelas hotel

15 Gerai Pelayanan tamu (Concierge

Counter)

16 Tersedia ruang Penitipan Barang Berharga

17 Tersedia Ruang Penitipan Barang Tamu

9

Lift

18 Lift untuk tamu (untuk bangunan di atas 5

lantai dari lantai dasar)

19 Lift untuk Karyawan/Barang (untuk

bangunan di atas 5 lantai

dari lantai dasar)

20

Toilet Pria dan Wanita Terpisah dengan

Page 15: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

39

I

PRODUK

10

tanda yang jelas

21

Urinoir beserta washletnya (khusus untuk

toilet pria)

Toilet Umum 22

Tersedia closet duduk dengan hand

(Public Rest shower/ washlet dan toilet

paper

Room) 23

Tersedia tempat cuci tangan,sabun dan

Cermin

24 Tersedia Tempat Sampah

25 Toilet bagi tamu dengan keterbatasan fisik

26 Alat pengering tangan

11

Koridor

27 Tersedia koridor

28 Tersedia pintu darurat, tangga darurat

(bangunan bertingkat) dan

lampu darurat

29 Tersedia pencahayaan dan sirkulasi udara

yang baik

30 Tersedia Alat Pemadam Kebakaran

12

31

Tersedia ruang makan dan minum dengan

Fasiltas Makan sirkulasi udara dan

pencahayaan yang

baik dan Minum

32 Tersedia meja dan kursi makan serta (F&B outlets)

peralatannya

33 Tersedia Menu

13

Room service

34 Letaknya berdekatan

dengan dapur dan

akses ke kamar

35 Tersedia menu room service

36 Tersedia peralatan dan perlengkapannya

Page 16: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

40

I

PRODUK

14

37

Tersedia kamar tidur termasuk kamar

mandi

38 Tersedia kamar Suite

39 Pintu dilengkapi dengan kunci pengaman

40 Jendela dilengkapi dengan alat pengaman

41

Tersedia pencahayaan dan sirkulasi udara

yang baik

42

Tesedia petunjuk/arah kiblat yang

dipasang di langit-langit

(ceiling)

43

Tersedia tempat tidur beserta

perlengkapannya

44 Tersedia meja dan kursi kerja

45 Tersedia meja dan kursi duduk

46 Tersedia tempat sampah

47

Tersedia denah lokasi kamar dan petunjuk

Kamar Tidur penyelamatan diri

Tamu 48

Petunjuk fasilitas dan pelayanan hotel

(compendium)

49 Memenuhi ketentuan tingkat kebisingan

50

Tanda dilarang mengganggu (don't

disturb) dan permintaan

pembersihan

kamar (make up room)

dibuat secara

terpisah atau menggunakan

elektronik

51 Rak Koper (luggage rack)

52 Tempat penyimpanan pakaian

53 Tersedia Night Table/Bed Side Table

Page 17: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

41

54 Tersedia lampu baca

55 Cermin panjang (Full Length Mirror)

56

Tersedia Saluran komunikasi internal dan

eksternal

57 Tersedia Jaringan internet

58 Tersedia TV

59 Tersedia Mini bar dan pembuka botol

60 Coffee - Tea Maker set

61 Tersedia peralatan tulis untuk tamu (guest

stationary)

I

PRODUK

15

62

Kamar mandi tamu dengan lantai yang

tidak licin

63

Tersedia kamar mandi dengan

kelengkapannya minimal

wastafel, closet,

shower

Kamar Mandi 64 Tersedia sirkulasi udara

dan pencahayaan

65 Tersedia Saluran pembuangan air Tamu

66 Tersedia air panas dan air dingin

67 Tersedia tempat sampah

68

Tersedia perlengkapan mandi tamu

(toiletteries)

69 Tersedia handuk mandi

70 Gelas sikat gigi

16

Sarana Olah 71

Tersedia sarana olah raga,

rekreasi dan Raga, rekreasi

kebugaran dan kebugaran

17 Ruang Rapat 72 Ruang rapat dilengkapi perlengkapan dan

Page 18: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

42

peralatan termasuk audio

visual

18

Dapur

73 Tersedia dapur yang luasnya sesuai

dengan kebutuhan

74 Lantai, dinding dan ceiling kuat, aman dan

mudah pemeliharaannya

75 Drainase dilengkapi dengan perangkap

lemak (grease trap)

76 Tersedia Kitchen hood yang dilengkapi

dengan penyaring lemak

(grease filter)

77 Tersedia sistem sirkulasi udara dan sistem

pencahayaan

78 Tersedia peralatan dan perlengkapan

dapur

79 Tersedia perlengkapan P3K

80

Tersedia tempat sampah

tertutup yang

terpisah untuk sampah

basah dan kering

81 Tersedia alat pemadam kebakaran

82 Tempat penyimpanan bahan makanan

harian/daily store

19 Dapur 83 Tata letak perlengkapan dapur sesuai alur

kerja

20 Area Penerimaan 84 Tersedia Area Penerimaan

Barang Barang 85 Alat timbangan yang telah

ditera

86 Tersedia Gudang Umum

87

Tempat penyimpanan Bahan Makanan

Daerah dan minuman

Page 19: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

43

I

PRODUK

21 Penyimpanan 88 Area untuk Peralatan dan Perlengkapan

(Storage) 89 Gudang Engineering

90 Area penyimpanan barang bekas

91 Tempat penyimpanan bahan baker

22

Area Tata Graha

92 Ruang Penyimpanandan pendistribusian

guest suplies danamenities

93 Ruang linen dan seragam (uniform)

94 Room boy station

95 Janitor

23

Ruang Karyawan

96 Tersedia kamar mandi laki-laki dan

wanita terpisah

97

Tersedia ruang ganti karyawan dilengkapi

dengan locker laki-laki dan

wanita

terpisah

98 Tersedia ruang makan karyawan

99 Tersedia tempat Ibadah

100 Tersedia tempat sampah

101 Kaca rias dan wastafel

102 Ruang Pelatihan

24 Kantor 103 Tersedia Ruang Pengelola Hotel

25 Keamanan 104 Ruang Security dan instalasi CCTV

26

Utilitas

105 Tersedia Instalasi Air Bersih

106 Tersedia Genset

107 Tersedia Instalasi jaringan komunikasi

108 Instalasi Air Panas

27 Pengelolaan 109 Tempat penampungan

sampah

limbah 110 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Perawatan dan Tersedia tempat untuk

Page 20: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

44

28 111 pemeliharaan dan

perbaikan peralatan perbaikan yang dilengkapi

peralatan (workshop)

II

PELAYANAN

29

Kantor Depan

112 Tersedia pelayanan

regristrasi dan

pembayaran

113 Pemberian

Informasi,pesan,pengurusan

barang tamu

114 Pelayanan saat tamu naik

dan turun dari

kendaraan

115 Membangunkan tamu (wake up call)

116 Jasa Penyewaan mobil

117 Jasa pemanggilan taksi

118 Pelayanan khusus untuk

tamu dengan

keterbatasan fisik

30 Tata Graha 119 Pelayanan pembersihan

fasilitas tamu,

fasilitas publik dan fasilitas

karyawan

31

Binatu

120 Tersedia pelayanan cuci

dan strika baju

tamu

32 Restoran 121 Tersedia pelayanan penyajian makanan

dan minuman

122

Tersedia pelayanan penerimaan

pembayaran

33 Ruang Rapat 123 Pelayanan Penyelenggaraan Rapat

34 Pelayanan bisnis

124 Pelayanan

bisnis (business center)

35

Olah Raga 125

Pelayanan sarana olah

raga, rekreasi dan Rekreasi dan

kebugaran kebugaran

Page 21: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

45

36 Keamanan 126 Tersedia Pelayanan Keamanan

37 Kesehatan 127 Tersedia pelayanan kesehatan tamu

38 Jam Operasional 128 Tersedia waktu pemberian

pelayanan

sesuai kebutuhan

operasional

III PENGELOLAAN 39 Organisasi 129 Hotel memiliki struktur

oganisasi

130 Hotel memiliki uraian tugas setiap jabatan

III

PENGELOLAAN

40

Organisasi

131 Hotel memiliki SOP atau

petunjuk

pelaksanaan kerja (manual)

132

Hotel memiliki Peraturan Karyawan/PKB

(Perjanjian Kerja Bersama)

sesuai

peraturan perundang-

undangan

133 Memiliki Kebijakan Organisasi

41

Manajemen

134 Hotel memiliki program

pemeriksaan

kesehatan karyawan

135

Memiliki Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

dengan jumlah

karyawan minimal 100

orang

136 Memiliki Sistem Penanggulangan

kebakaran

137 Pemeliharaan sanitasi,

hygiene dan

lingkungan

138 Memiliki Sistem Informasi

Manajemen

Hotel

139 Memiliki rencana usaha

140 Memiliki Program

Tanggung jawab Sosial

Page 22: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

46

Tabel 2.3. Studi Literatur Hotel Bintang Empat

Perusahaan (CSR)

42

Program

141

Melaksanakan

pemeliharaan dan Pemeliharaan

perbaikan gedung,

perlengkapan dan dan Perbaikan

peralatan peralatan

43

142

Hotel melaksanakan sertifikasi

kompetensi bagi karyawan

Sumber Daya 143 Karyawan mampu berbahasa Asing

minimal bahasa

Inggris Manusia

144

Melaksanakan Program Pengembangan

SDM

145 Melaksanakan penilaian kinerja SDM

2.2. Studi Literatur

2.2.1. Standarisasi yang digunakan

Page 23: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

47

2.3. Studi Banding

2.3.1. Hotel Hilton Bandung

Hotel Hilton Bandung memiliki konsep desain bangunan dan interior paling

kontemporer di Bandung. Memadukan konsep alam dan futuristik, Hotel Hilton

Bandung dirancang dengan gaya city resort. Jadi selama berada di sini Pengunjung

Page 24: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

48

Gambar 2.1. Hotel Hilton Bandung

Sumber : http://www.surgakita.com/2014/06/hotel-hilton-bandung.html diakses: 10 Januari 2019

Gambar 2.2. Lobby Hotel Hilton Bandung

Sumber : https://www.hotelsclick.com/hotels/indonesia/bandung/110998/hotel-hilton-bandung.html

diakses: 10 Januari 2019

bisa melihat pemandangan kota Bandung yang modern berpadu dengan hijaunya

taman-taman di dalam maupun di luar hotel.

Untuk bagian luar bangunan, Hotel Hilton Bandung menggunakan material kaca

transparan yang dipadukan dengan batu alam lokal dan taman hijau. Begitu masuk

ke lobi, kita akan serasa dibawa ke masa depan. Sebuah tangga spiral 360 derajat

menjadi daya tarik utama dari keseluruhan tata ruang. Lihat Gambar 2.1.

Lobi Hotel Hilton Bandung didesain terbuka dengan langit-langit yang

tinggi sehingga terasa luas. Didukung oleh pencahayaan yang didominasi warna

biru dan emas, nuansa futuristik semakin terasa. Kemewahan gaya kontemporer

juga terasa di setiap kamar dan suites. Hotel Hilton Bandung memiliki total 186

kamar dengan fasilitas bintang lima. Lihat Gambar 2.2

Page 25: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

49

Gambar 2.3. Interior Hotel Hilton Bandung

Sumber : https://www.hotelsclick.com/hotels/indonesia/bandung/110998/hotel-hilton-bandung.html

diakses: 10 Januari 2019

Gambar 2.4. Restoran Hotel Hilton Bandung

Sumber : https://www.hotelsclick.com/hotels/indonesia/bandung/110998/hotel-hilton-bandung.html

diakses: 10 Januari 2019

Seluruh kamar tamu dilengkapi dengan fasiltias AC, TV LCD, kamar mandi dari

batu pualam, meja kerja ukuran besar dengan bangku ergonomis, pengering rambut,

minibar, alarm radio, radio jam dengan koneksi MP3 dan setrika. Koneksi internet nirkabel

juga dapat diakses dari dalam kamar. Seperti pada Gambar 2.3

Menghadirkan nuansa bersantap eksklusif, Hotel Hilton Bandung memiliki

dua restoran kelas dunia. Untuk Anda yang ingin menikmati menu khas Asia dan

Barat, ada Purnawarman Restaurant. Anda bisa memilih ingin bersantap di dalam

atau luar ruangan. Sementara bagi yang ingin menikmati menu klasik Italia dan

berbagai pilihan white wine berkelas, ada Fresco Restaurant. Lihat Gambar 2.4

2.3.2. Hotel Oria Jakarta

Hotel yang memiliki konsep modern kontemporer ini memang memiliki

keunikan tersendiri yang terdapat di exterior maupun interior hotel yang membuat

hotel ini tampil berbeda di daerah “ring satu”. Hotel bintang tiga ini berasal dari

kata “Oriana” yang berarti matahari terbit dan melambangkan mentari pagi yang

Page 26: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

50

Gambar 2.5. Hotel Oria Jakarta

Sumber : https://www.booking.com/hotel/id/oria-formely-luxe-jakarta.id.html diakses:

10 Januari 2019

cerah yang dapat menyinari dunia sekaligus memberikan semangat baru, dan tentu

dengan definisi tersebut, management hotel pun berharap dapat memberikan

pelayanan terbaik bagi setiap tamu hotel yang menginap.

Oria Hotel sendiri memiliki 150 kamar dengan 7 tipe kamar,mulai

dari standard roomsampai dengan Oria Suite dan luas kamar mulai dari 23 m2,

dengan 55m2. Dilengkapi juga dengan berbagai fasilitas pendukung yang terdapat

pada setiap kamar, yaitu tempat tidur King Koil yang dilengkapi dengan pillow top

dengan kualitas bintang 5, Televisi dengan jumlah pilihan tontonan sebanyak

56 channels, High speed Internet (free wifi), Shower, Bathtubs, Free Mini

bar untuk type kamar tertentu, Laundry Service dan teristimewa seluruh jenis

kamar telah dilengkapi dengan Mesin coffee capsul yang dimana keunikan dari

fasilitas yang kami berikan hanya dapat ditemukan di Oria Hotel Jakarta. Lihat

Gambar 2.5

Hotel yang berlokasi strategis di pusat Ibu Kota Jakarta ini juga

menyediakan 8 meeting rooms yang dapat digunakan untuk kepentingan MICE

(Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) yang dapat digunakan hingga

kapasitas 250 pax. Uniknya lagi, Oria Hotel Jakarta juga memberikan sarana Mesin

Kopi disetiap ruang Rapat, khusus kami persembahan bagi pecinta kopi dan peserta

rapat dalam mengkonsumsi fresh coffee pada saat meeting berlangsung. Selain itu,

kami juga menyediakan fasilitas parking area yang dapat memuat hingga 50

Page 27: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

51

Gambar 2.6. Hotel Neo+ Awana Yogyakarta

Sumber https://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?49408-Hotel-Neo-

Malioboro-Yogyakarta diakses: 10 Januari 2019

kendaraan roda empat. Serta tidak lupa juga Business Centeryang terdapat di lobby

area tersedia pula bagi para tamu pebisnis yang memiliki mobilitas tinggi.

Hotel Jakarta juga turut menyediakan jasa in room spa service bagi para tamu

yang memerlukan relaxation pampering setelah seharian beraktifitas, guna

untuk membantu memperlancar sirkulasi darah pada seluruh ruas tubuh, sehingga

suplai nutrisi dan oksigen pada kulit dapat tercukupi. Sumber

https://medha.id/hotel/profil-hotel/hotel-bekonsep-kontemporer-di-wilayah-ring-

satu/ di akses 11 Januari 2019

2.3.3. Neo+ Awana Yogyakarta

Dirancang untuk memenuhi permintaan jumlah wisatawan Jogja yang terus

tumbuh, Hotel NEO+ Awana Yogyakarta akan menjadi hotel yang moderen dengan

sentuhan tradisional khas kota Jogja. Hotel ini berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo dengan

akses mudah menuju kawasan perbelanjaan Malioboro, Keraton Kesultanan dan beberapa

tempat wisata menarik lainnya. Hotel ini akan memiliki 296 kamar, 9 ruang pertemuan,

kolam renang serta restoran khas NEO. Lihat Gambar 2.6

Serta yang akan juga masuk ke dalam portofolio NEO adalah Hotel NEO

Malioboro, bertempat dilokasi yang ideal Jalan Malioboro yang merupakan jantung

kota Yogyakarta. Hotel ini akan memiliki 155 kamar, 6 ruang pertemuan, kolam

renang juga restoran khas NEO.

Hotel NEO+ Awana Yogyakarta dan Hotel NEO Malioboro akan melanjutkan

tradisi Hotel NEO yang ada yaitu menempatkan konsep hotel bujet minimalis ke

Page 28: TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum

52

Gambar 2.7. Interior Hotel Neo+ Awana Yogyakarta

Sumber https://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?49408-Hotel-Neo-

Malioboro-Yogyakarta diakses: 10 Januari 2019

tingkat yang lebih baik. Dikemas dengan seni kontemporer yang otentik, desain

interior yang segar, serta fasilitas ruangan kelas atas dengan janji dari NEO yaitu

lingkungan yang benar – benar bebas asap rokok, hotel ini memang dipersiapkan

untuk menjadi pilihan pertama bagi wisatawan yang cerdas. Lihat Gambar 2.7

Konsep NEO terbaru ini direncanakan untuk mengenalkan sebuah

rancangan konsep hotel baru yang nyaman dan sensasional. Dirancang dengan gaya

moderen kontemporer sesuai dengan tren terbaru dalam desain perhotelan, Hotel

NEO menawarkan ruangan terbuka yang tertata rapi sehingga menciptakan suasana

santai dan revitalisasi dalam gaya namun dengan harga terjangkau untuk hotel dan

resor yang baru dibangun.

Bran ini dideskripsikan sebagai “trendi dan baru”, gambaran yang diposting

pada situs bran ini www.NeoHotels.com dalam beberapa hal terlihat

menggambarkan estetis dari Prada dan label mode terkini lainnya. Para pelanggan

mengharapkan Aston “menghadirkan kembali konsep sexy” dan menyanjung hotel

NEO sebagai hotel yang akan disukai para remaja maupun orang tua dari generasi