teori keperawatan martha e. roger

Upload: iikka-septtiana

Post on 02-Jun-2018

1.798 views

Category:

Documents


252 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam memperbaiki praktek

    keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik keperawatan memberikan fenomena yang

    perlu dilakukan riset untuk dapat memperkokoh teori keperawatan. Teori-teori keperawatan yang

    disusun secara jelas meningkatkan pemahaman terhadap fenomena keperawatan yang ada dan

    mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktek keperawatan itu sendiri.

    Teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan

    pemikiran dan ide-ide yang dituangkan ahli keperawatan berdasarkan filosofi, paradigma, serta

    latar belakang pendidikan dan kehidupan para ahli tersebut, sehingga masing-masing teori

    mempunyai perbedaan asumsi terhadap praktek keperawatan. Akan tetapi pada dasarnya semua

    teori keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama yaitu terhadap proses pemberian

    asuhan keperawatan, dimana klien diberikan kesempatan dan ruang untuk dapat berkembang

    secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya selama rentang kehidupan.

    Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan memberikan dasarkerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Teori

    keperawatan sekarang ini sedang berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan

    mulai dari teori pada ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice theory,

    dalam makalah ini akan dibahas tentang grand theory Menurut McEwen & Wills (2006) yang

    termasuk dalam grand theory adalah Myra E. Levine: The Conservation Model, Martha E.

    Roger: Unitary of Human Being,Dorothea E. Orem: Self Care Deficit Theory of Nursing,

    Imogene King: Interacting System Framework and Middle Range Theory of Goal Attainment,

    Betty Neuman:System Model, Sister Calista Roy: Adaptation Model, Dorothy E. Johnson:

    Behavior Syastem Model, Anne Boykin & Savina O.S.: Nursing as Caring : A Model for

    Transforming Practice. Salah satu teori keperawatan yang dapat di terapkan oleh perawat dalam

    pemberian asuhan keperawatan kepada pasien adalah teori dari Martha E. Rogers tentang

    Unitary Human Beings. Menurut Roger dalam teorinya berpendapat bahwa manusia

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    2/20

    merupakan individu yang holistik, saling memberikan timbal balik dengan individu yang lain

    dan lingkungan disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam paradigma

    keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan merupakan satu

    kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Perawat sebagai

    pemberi layanan keperawatan seyogyanya mampu memberikan asuhan keperawatan yang

    komprehensif, disesuaikan dengan situasi dan kondisi individu yang dirawat maupun lingkungan

    yang mempengaruhi individu tersebut..Perawat harus mempunyai landasan teori keperawatan

    yang memadai agar dapat memilih dan menerapkan teori yang tepat dan sesuai dengan kondisi

    lingkungan di Instansi pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok akan

    menganalisa dan membahas teori Rogers dan penerapannya agar perawat dapat menggunakan

    suatu kerangka kerja dalam asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan teori ini, Oleh

    karena itu Teori Martha E. Rogers serta penerapannya di lapangan sangat diperlukan dibahas dandisajikan, sehingga pada akhirnya perawat diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan

    keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan pada suatu teori keperawatan.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    3/20

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    4/20

    B. Teori dan konsep keperawatan menurut Martha E. Rogers

    1.1 Definisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers

    Keperawatan adalah ilmu humanistis atau humanitarian yang menggambarkan danmemperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara

    umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.Ilmu

    keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan

    perkembangan manusia.

    Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang didasari prinsip prinsip kreatifitas, seni dan

    imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada

    dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan

    bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi

    keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan

    pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia atau individu

    seutuhnya.

    1.2 Asumsi Dasar

    Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi,

    sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada

    proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajarimanusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

    Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada lima dasar

    asumsi tentang manusia, yaitu:

    1. Manusia adalah satu kesatuan

    proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang lebih dan perbedaan dari jumlah

    bagian-bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan menghilang lenyap dari

    pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel dan secara konstan mengubah pola ini.

    Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda

    di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika

    dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila

    seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat

    bagiannya tidak dijumpai.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    5/20

    2. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi .

    Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama

    lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang

    individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.

    3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat diprediksi

    sepanjang ruang dan waktu.

    Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses

    kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang

    waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi

    seperti yang diharapkan semula.

    4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

    Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola teladan inimempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan

    keanekaragaman dan mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.

    5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasi dan

    emosi.

    Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan dari alam semesta ini.

    Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan

    mempertimbangkan luasnya dunia.

    Berdasarkan pada asumsi-asumsi tersebut, terdapat 4 batasan utamayang ditunjukkan oleh

    Martha E. Roger :

    1. Sumber energi

    2. Keterbukaan

    3. Pola-pola perilaku

    4. Ukuran-ukuran 4 dimensi

    Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan

    lingkungannya.Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi dan

    informasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan.Karena

    pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi

    utama Martha E. Roger.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    6/20

    Terdapat persamaan kekuatan antara anggapan dasar Roger dan sistem teori umum lainnya.

    Menurut von Bertalanffy (1968), sebuah sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

    dihubungkan, wujud manusia dan lingkungannya. Seperti sebuah sistem hidup dan energi dasar,

    individu memiliki kecakapan dalam memanfaatkan energi dan informasi dari lingkungan dan

    energi bebas dan informasi kepada lingkungan.

    Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar tersebut dan menghadirkan lima asumsi

    tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh.Manusia dan

    lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak

    dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal

    tersebutmerupakan pola kehidupan.Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir,

    merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi,

    medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dantingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu

    lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

    1.3 Prinsip Homeodinamika

    Prinsip homeodinamika terdiri dari 3 pemisahan prinsip, yaitu integral, resonansi dan helicy

    (Roger (1970,1988, 1992)). Dengan kombinasi prinsip homeodinamika dan konsep manusia dari

    definisi perawat, sebuah teori menyatakan dapat dijadikan dalil.Sebuah teori yang tepat mungkin

    menyatakan jika perawat menggunakan prinsip homeodinamika untuk melayani umat manusia.

    1.3.1 Integral

    Prinsip pertama adalah integral. Badan manusia dan lingkungannya tidak dapat dipisahkan,

    rangkaian pertukaran proses kehidupan terus terjadi pembaharuan interaksi antara badan manusia

    dan lingkungannya. Keduanya saling berinteraksi yang konstan dan saling bertukar dimana

    pembentukan keduanya ditempatkan dalam waktu yang sama. Maka, integral adalahkelanjutan

    proses interaksi antara manusia dan lingkungan.

    1.3.2 Resonansi

    Prinsip selanjutnya, resonansi, berbicara pada kejadian pertukaran alam antara manusia dan

    bidang lingkungan.Pertukaran adalah pola manusia dan bidang lingkungan disebarkan dari

    gelombang yang berpindah dari gelombang yang lebih tinggi dari frekuensi rendah ke

    gelombang yang lebih pendek dari frekuensi yang lebih tinggi. Proses kehidupan dalam badan

    manusia adalah simfoni dari ritme yang bergerak dalam frekuensi tertentu.Pengalaman manusia

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    7/20

    di lingkungannya seperti segaris kompleks kesatuan gelombang resonansi mereka dengan dunia

    istirahat.

    1.3.3 Helicy

    Terakhir, prinsip helicy sependapat dengan alam dan pertukaran langsung pada manusia-

    lingkungan.Manusia dan lingkungan adalah dinamis , sistem terbuka dalam pertukaran adalah hak

    berlanjut pada pertukaran yang konstan antara manusia dan bidang lingkungan.Pertukaran ini

    juga mengalami pembaharuan.Jika, pertukaran tidak dapat diprediksi.Akhirnya, pertukaran

    langsung menuju peningkatan perbedaan dan kerumitan. Proses ini dan polanya tidak dapat di

    prediksi, dinamis, dan peningkatan perbedaan.

    Helicy meliputi konsep perubahan ritmis, pengaruh evolusioner, dan kesatuan bidang lingkungan

    hidup manusia.Arah perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan terhadap

    peningkatkan keragaman dan kompleksitas dan ritme yang tidak tepat diulang. Akibatnya, prinsip dari homeodynamics adalah cara melihat manusia dalam keutuhan mereka. Perubahan

    dalam proses kehidupan manusia yang tidak dapat kembali, nonrepeatable, berirama, dan

    menyajikan keragaman pola tumbuh.

    C. Perbandingan Dengan Teori Lain

    Prinsip-prinsip yang homeodinamik erat keterkaitannya dengan prinsip teoriterpilih.Sistem

    prinsip umum homeodinamik dari helicy dapat dibedakan menjadiequifinaliti dan

    negenytropi.Equifinality berarti bahwa sistem terbuka dapatmencapai keadaan waktu

    kemandirian kondisi awal dan ditentukan hanya olehparameter tujuan sistem itu. Prinsip

    negentropic mengatur bahwa sistem terbukamemiliki mekanisme yang dapat memperlambat

    proses gerakan menuju kurangefisiensi. Pertukaran lingkungan dapat memberikan dukungan

    untuk mekanisme tersebut.

    Misalnya, kasus Susie kembar identik dan Joanie.Setelah ulang tahunmereka dua bulan, salah

    satu kembar, Susi, menghabiskan enam minggu di kakibilateral untuk mengobati cacat

    bawaan.Akibatnya Susie dipertahankan di datarantinggi, dan Joanie terus mengembangkan

    sepanjang sumbu sekuensial. Susiemengalami pola perubahan perkembangan, perbedaan

    perkembangan antara sikembar substansial, sedangkan pada bulan kedelapan perbedaan telah

    sangat berkurang.Bagian equifinal dari perkembangan ini akan tercapai meskipun lama.

    Perkembanganteori telah menunjukkan bahwa kompetensi bawaan bayi berkembang melalui

    waktu.Sebagai contoh, Erikson (1963) tahapan perkembangan psikososial, dimulai

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    8/20

    dengankepercayaan versus ketidakpercayaan dan otonomi versus keraguan malu, melalui

    generativity versus penyerapan diri dan integritas ego versus putus asa, mengakuipertumbuhan

    ke depan dari seorang individu yang semakin kompleks. Pembangunanadalah proses yang

    berkelanjutan dari mempelajari tugas-tugas dasar pertamaberjalan, makan, dan berbicara untuk

    mengontrol fungsi tubuh untuk menyesuaikandiri dengan pensiun, dan / atau kematian

    pasangan.Contoh lain adalah Piaget (Piaget & Inhelder, 1969) konsep pengembanganintelektual.

    Kohlberg (1973) memvalidasi kerja Piaget menemukan bahwaperkembangan moral dimulai

    ketika proses berpikir bergeser dari sebelum operasipada operasi konkret. Kohlberg menemukan

    bahwa laki-laki berkembang melaluiserangkaian tahapan, dari hukuman premoral dan orientasi

    ketaatan pada moralitasyang berprinsip dan orientasi prinsip universal etika.Giligan (1982) telah

    menantangteori perkembangan dan pengecualian mereka pemikiran perempuan

    danpembangunan di presentasi pekerjaan mereka. Pengamatan Gilligan, pemikiranyangmendukung model konseptual Roger keunikan manusia kesatuan.Menurut Roy (Roy & Adrews,

    1991) model adaptasi mungkin dapatdiperlihatkan dengan kekonsistennya dengan sistem abstrak

    Roger.Model postulatRoy menyatakan bahwa tingkat adaptasi individu merupakan fungsi dari

    interaksiantara mekanisme adaptasi dan lingkungan.Adaptasi psikologi terhadap

    stimuluslingkungan mengalami perubahan kedudukan seperti yang dialami oleh pendakigunung

    menunjukkan interaksi timbal balik antara individu dan lingkungan.Perubahan stimultan pendaki

    gunung dan kenaikannya konsisten dengan prinsipintegral.

    Menurut Roy (Roy & Adrews, 1991), adaptasi individu dari konsep diridipengaruhi oleh

    pengalaman sosial, yang mencerminkan stimulus eksternal yangmengelilingi orang tersebut dan

    proses dari persepsi dan pembelajaran sosial. PrinsipRogers tentang dalil helicy, setiap interaksi

    timbal balik yang baru meningkatkanperubahan inovatif. Sebagai contoh, seorang wanita yang

    menjadi seorang istrisekaligus ibu mengembangkan diri konsep diri yang konsisten dengan

    presepsiinteraksi dengan suaminya dan anak-anaknya. Ketika wanita itu menjadi

    mahasiswa,interaksinya dengan dosen, mahasiswa, dan lingkungan kampus meningkatkan

    perubahan dan adaptasi dalam konsep-diri-nya.Menjadi seorang ibu, istri sekaligus mahasiswa

    membuatnya mengalamiperubahan di lingkungannya.Ini adalah perwakilan dari

    perkembangan.Pada titik tertentu dalam waktu perubahan disebabkan oleh lingkungan baru yang

    menciptakanperubahan dalam pola hidup di mana wanita itu telah berfungsi.Perubahan ini

    mempengaruhi kebiasaan yang berhubungan dengan gaya hidupnya dahulu. Sebelum kuliah, ibu

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    9/20

    akan memasak untuk keluarganya, setelah ia kuliah,tidak ada anggota keluarga yang berperan

    memasak, sehingga fungsi keluargaberubah. Sesuai dengan prinsip Roger, (helicy) perubahan

    kebiasaan terjadi karena perubahan lingkungan. Resonancy menguji variasi yang terjadi selama

    proseskehidupan dari orang yang "utuh".

    D. Teori Rogers dan Metaparadigma Lansia

    Marta Rogers (1992) mengungkapkan metaparadigma lansia. Dia menyajikan lima asumsi

    tentang manusia. Setiap manusia diasumsikan sebagai kesatuan yang dengan

    individualitas.Manusia secara kontinyu mengalami pertukaran energi dengan

    lingkungan.Manusia mampu abstraksi, citra, bahasa, pikiran, sensasi, dan emosi.Manusia

    diidentifikasi dengan pola dan mewujudkan karakteristik dan perilaku yang berbeda dari bagian

    dan yang tidak dapat diprediksi dengan pengetahuan tentangbagian - bagiannya.Lingkungan

    terdiri dari semua pola yang ada di luar individu.Keduanya, individu dan lingkungan dianggapsistem terbuka.Lingkungan merupakan, tereduksi terpisahkan, energi lapangan pandimensional

    diidentifikasi dengan pola dan integraldengan bidang manusia.Perawatan utamanya adalah seni

    dan ilmu dan humanistik kemanusiaan.Ditujukan terhadap semua manusia dan berkaitan dengan

    sifat dan arah pembangunan manusia. Tujuannya untuk berpartisipasi dalam proses perubahan

    sehingga orang dapat mengambil manfaat (Rogers, 1992). Kesehatan tidak secara khusus diatur,

    Malinski (1986) dikutip dari komunikasi pribadi dengan Rogers di mana di negara bagian Rogers

    bahwa ia memandang kesehatan sebagai sebuah nilai. Komunikasi ini menegaskan kesimpulan

    sebelumnya bahwa penyakit, patologi dan kesehatan adalah sebuah nilai.

    E. Kegunaan prinsip Rogers dalam Proses Keperawatan

    Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-prinsip

    homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah perkembangan

    individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Diharapkan, praktik keperawatan

    profesional kemudian akan meningkatkan dinamika integrasi manusia dan lingkungannya, untuk

    memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk mengarahkan pola dari bidang

    manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan. Tujuan ini akan tercermin dalam

    proses keperawatan. Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan

    pertimbangan perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu

    atau seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat akan menjadi

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    10/20

    bagian dari lingkungan klien. Maka tersirat bahwa klien berpartisipasi, serta bersedia maju dalam

    proses keperawatan.

    Akibatnya, hasil keperawatan mandiri, yang Rogers (1992), mempertahankan diperlukan jika

    klien berusaha mencapai potensi maksimal dengan cara yang positif. Keperawatan, adalah

    bekerja dengan klien, bukan kepada atau unt uk klien. Keterlibatan ini dalam proses keperawatan

    oleh perawat menunjukkan kepedulian terhadap semua orang bukan dari satu aspek, satu masalah,

    atau segmen terbatas pemenuhan kebutuhan. Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang

    klien dan lingkungan dikumpulkan.Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat

    pengumpulan data, informasi yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu pemisahan diri atau

    bagian lainnya.

    Namun, untuk melaksanakan pedoman, analisis data harus dalam keadaan yang mencerminkan

    keutuhan, yang mungkin dicapai dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan mendapat respon dari data yangada. Pertanyaan seri pertama mencerminkan prinsip Integrasi. Seri berikutnya akan

    mencerminkan prinsip resonancy. Seri terakhir dari pertanyaan akan dipengaruhi oleh prinsip

    helicy.Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan beberapa pertanyaan

    untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan. Harus diingat bahwa tanggapan klien merupakan

    cerminan suatu titik tertentu dalam ruang-waktu.Akibatnya, pola yang diidentifikasi ini tidak

    statis tetapi terus berubah, mencerminkan perubahan waktu dan menambahkan pengalaman masa

    lalu. Bukan berarti pertanyaan-pertanyaan ini memuat semua, tetapi menggunakan mereka

    sebagai referensi akan membantu memberikan perawat dengan melihat klien seutuhnya. Ini

    akanmengidentifikasi perbedaan individu dan pola pertukaran bagian-bagian secara berurutan

    dalam proses kehidupan. Penilaian keperawatan, adalah penilaian dariseluruh keadaan manusia

    dan bukan penilaian yang hanya berdasarkan fisik atau status mental. Ini merupakan penilaian

    potensi sehat dan sehat secara mandiri dan bukan penilaian dari suatu penyakit atau proses

    penyakit. Hasilnya ialah bahwa kemandirian memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan

    penyakitnya.

    Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang kemandirian.

    Kesimpulannya adalah diagnosis keperawatan, langkah kedua dalamproses keperawatan, dan itu

    mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik. Irama,pola, keanekaragaman, interaksi, dan

    variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas.Diagnosis keperawatan bertujuan untuk

    mengetahui pola pertukaran bagian-bagiantersebut dalam proses kehidupan yang mencakup

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    11/20

    hubungan manusia-lingkungan(Roger, 1970). Meskipun tidak sempurna, diagnosa keperawatan

    berdasarkan polakesehatan fungsional Gordon memiliki potensi yang lebih besar kegunaannya

    dengankerangka Roger karena cenderung mencerminkan pandangan yang lebih tentangkeutuhan

    individu.Mengingat bersifat statis dan kehilangan tradisi sepanjangdiagnosa, sehingga

    penggunaannya dalam sistem abstrak dinamis bahkan mungkintidak tepat (Smith, 1988).

    Dengan membuat diagnosis keperawatan, mengarahkan perawat memberikanasuhan

    keperawatan.Fokus pada perkembanagn yang membutuhkan implementasi dalam lingkungan

    maupun di dalam individu. Diharapkan bahwa perubahan yang satuini akan terkait dengan

    perubahan simultan lainnya. Karena integrasi individu denganlingkungan, masalah kesehatan

    tidak dapat dipisahkan dari penyakit sosial di dunia.Oleh karena itu, masalah ini tidak bisa

    ditangani dengan efektif dengan cara yangumumnya diterima secara umum, transisi, tindakan

    penyakit berorientasi (Rogers,1992). Dibutuhkan daya imajinasi dan kreatifitas.Resonansimensyaratkan bahwa rencana keperawatan diarahkan untuk mendukung atau memodifikasi variasi proses

    kehidupan seluruh manusia. karenaproses kehidupan manusia merupakan fenomena searah,

    sehingga tidak bias mengembalikan individu ke tingkat mantan keberadaan, melainkan

    perawatmembantu individu bergerak maju ke tingkat yang lebih tinggi lebih

    beragameksistensi.Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan penerimaan

    perbedaanindividu sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau

    memodifikasiirama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan partisipasi dan aktif

    dariklien dalam asuhan keperawatannya.Kesehatan tidak hanya tercapai denganmempromosikan

    homeostasis dan keseimbangan, melainkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan

    dinamika dan keragaman dalam individu.

    F. Teori Rogers dan karakteristik Teori

    Teori dapat saling berhubungan menciptakan perbedaan pandangan suatu fenomena tertentu. Teori

    keperawatan utamanya digunakan dalam prinsip homeodynamic untuk pelayanan kemanusiaan

    memaksa untuk melihat keperawatan dengan cara berbeda.

    Teori harus murni logis. Pasti ada perkembangan logis dalam konstruksi utama. Hasil

    perkembangan logis ini di proses dari identifikasi anggapan, melalui blok bangunan, dengan

    prinsip homeodynamic.

    Teori harus relatif sederhana namun umum. Telah dinyatakan bahwa konsepsi Rogers manusia

    yang elegan di dalamnya terdapat kesederhanaan (Fawcert,1989). Namun, teori jauh lebih

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    12/20

    sederhana dalam tingkat abstraksi dan berkontribusi pada kesulitan pemahaman. Serta

    didasarkan pada penggunaan sistem terbuka yang kompleks.

    Teori dapat menjadi dasar untuk hipotesis yang dapat diuji untuk memperluas teori.

    Teori berkontribusi dan membantu meningkatkan pengetahuan umum tubuh dalam tanpa

    menghilangkan kedisiplinan melalui penelitian yang dilakukan untuk memvalidasi mereka. Teori

    ini dirancang untuk meminimalkan masalah penelitian, kurangnya kesederhanaan, definisi

    operasional, dan instrumen yang valid untuk mengukur hasil sehingga keperawatan benar-benar

    bisa mendapatkan keuntungan dari sistem abstrak Roger.

    Teori digunakan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan praktek mereka. Ketika ide

    tersebut diaplikasikan untuk praktek keperawatan, pemahaman perilaku klien mengambil

    dimensi baru. Selain itu, intervensi keperawatan seperti sentuhan terapeutik dan penggunaan

    cahaya, warna, musik, dan gerakan telah diturunkan dari ajaran Rogers.Teori harus konsisten dengan validasi teori lain, hukum, dan prinsip-prinsip. Sifat abstrak dari

    sistem menyediakan potensi besar untuk menghasilkan pertanyaan untuk studi lebih lanjut dan

    yang berasal intervensi untuk praktek keperawatan. Sistem Rogersjuga telah berperan dalam

    pengembangan teori-teorilainnya. Newman (1994) Parse dan (1992) karya dua contoh tersebut.

    G. Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan

    Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki

    hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan.Model konseptualnya memberikan

    arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan

    betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman

    seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah

    sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha ERoger

    menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakandasar pengetahuan

    dalam aktifitas penelitian keperawatan.Tujuan dari keperawatan ad alah untuk membantu semua

    orang di manapunmereka berada dan menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi individu,

    keluargadan kelompok (Rogers, 1985).

    H. Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan

    Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat mungkin

    untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski(1986) mencatat ada tujuh trend yang ada

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    13/20

    dalam praktik keperawatan, yangkesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E

    Rogers.

    1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien

    2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar

    3. Penyesuaian terhadap pola

    4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam

    proses penyembuhan.

    5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif

    6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan

    7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

    I. Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan

    Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali programundergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya

    sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap

    definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari,

    unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk

    menempuh pendidikan dalam keperawatan.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    14/20

    BAB III

    ANALISA KASUS

    Teori Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik dalam aplikasinya dalam

    proses keperawatan, akan tetapi dengan mengadaptasikan prinsip hemodinamik, maka perawat

    dapat menuangkan dasar-dasar pemikiran Martha E. Rogers ke dalam tahap demi tahap proses

    keperawatan. Untuk lebih dapat memudahkan pemahaman dapat kita lihat contoh kasus

    keperawatan yang kemudian di dalam asuhan keperawatannya menggunakan konsep dasar

    hemodinamik Martha E. Rogers.

    Contoh Kasus:

    Tn. M. Berusia 35 tahun adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak

    dibidang jasa. Posisi yang ditempati Tn. M adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena

    itu, Tn. M. Terbiasa bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan

    menyenangkan. Dua hari yang lalu Tn. M mengalami kecelakaan di sebuah jalan pertokoan,

    ketika itu Tn. M. Sedang istirahat dan keluar dari kantor untuk membeli makanan, Tn. M. Yang

    hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah sepeda motor yang mengakibatkan Tn. M

    mengalami fraktur Femur yang membuatnya harus di rawat di RS.

    Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers dalam mengatasi masalah

    kesehatan yang dialami Tn. M adalah menggunakan konsep-konsep prinsip hemodinamik

    (integrity, resonansi, dan helicy).

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    15/20

    BAB IV

    PEMBAHASAN DAN ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI DALAM

    KEPERAWATAN KELUARGA

    Komponen dalam proses keperawatan:

    Pengkajian keperawatan:

    Tn. M merupakan seorang pegawai swasta yang menempati posisi manajer di sebuah

    perusahaan, klien mempunyai riwayat pendidikan seorang Sarjana. Tn. M merupakan tulang

    punggung keluarga yang saat mengalami fraktur femur karena kecelakaan lalu lintas, sehingga

    klien harus dilakukan operasi. Klien merasa sangat khawatir akibat sakit yang dideritanya karena

    mengharus klien harus di operasi sehingga harus di rawat lebih lama di rumah sakit dan tidakdapat melakasanakan tugas kantornya sebagai seorang sekertaris di perusaan itu. Saat ini Tn. M

    merasa tidak berguna karena tidak dapat manafkahi keluarganya dengan maksimal, klien tampak

    berdiam diri ketika didatangi oleh perawat, dan tidak mau makan.

    Pengkajian integrasi:

    Tn M merasakan adanya perasaan kurang nyaman berada di rumah sakit karena klien mengalami

    adanya keterbatasan dalam melakukan aktifitas, kebutuhannya dipenuhi orang lain. selain itu,

    klien juga merasa takut dengan tindakan-tindakan medis yang baru pertama ia rasakan

    Pengkajian resonansi:

    Tn M Klien mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak). Pasien di bawa ke rumah sakit dengan

    tungkai kanan tidak dapat digerakkan, klien mengalami patah tulang femur 1/3 tengah dextra

    segmental terbuka kemudian mendapat pertolongan dengan tindakan operasi. Sehingga klien

    tidak melakukan aktifitas seperti biasa. Klien merasa tidak berguna saat ini.

    Pengkajian Helicy

    Tn M adalah seorang karyawan sebuah perarusaan swasta dan menajabat sebagai sekertaris,

    klien bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan

    menyenangkan. Klien baru pertama kali masuk rumah sakit, sehingga klien merasa tidak nyaman

    dengan kondisi dirumah sakit karena sangat berbeda dengan lingkurang di rumahnya dan tempat

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    16/20

    ia bekerja. Saat ini pasien merasa dengan operasi yang dilakukan 6Dia tidak bisa beraktivitas lagi

    Komponen Diagnosa Keperawatan:

    Gangguan rasa nyaman lingkungan berhubungan dengan kurang pengendalian lingkungan

    Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulangKecemasan berhubungan dengan adanya hospitalisasi.Stress akibat perpindahan berhubungan

    dengan pindah dari lingkungan ke lingkungan yang lain

    Komponen Rencana dan Implementasi:

    Implementasi ditekankan pada tiga faktor yakni: Resonanci, Helicy, dan Integrity dengan cara

    mengurangi kecemasan, meningkatkan koping dan bibimbingan antisipasi.

    Integrasi:Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien

    Membantu klien untuk memahami bahwa perbedaan tidak dapat dihilangkan.

    Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi perbedaan yang ditemukan

    Resonansi:

    Memberikan health education tentang kecemasan yang dialaminya.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    17/20

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan mendukungpenelitian

    keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan pengetahuandari ilmu ilmu dasar

    dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri,ilmu keperawatan bertujuan untuk

    memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis

    logis dan kemampuan menerapkannyadalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah

    keperawatan merupakan hasilpenemuan terbaru mengenai keperawatan secara

    humanistik.membangun dasar teori yang luas dari berbagai disiplin. Rogersmengembangkan

    prinsip-prinsip homeodynamics. Melekat pada prinsip-prinsip yanglima asumsi dasar:

    a. Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan mewujudkankarakteristik

    yang lebih dari dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya;

    b.Individu dan lingkungan terus exchenging materi dan energi dengan satu samalain;

    c. Proses kehidupan manusia berkembang ireversibel dan unidirectionally sepanjangwaktu;

    d.Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif; dan

    e. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasidan

    emosi.

    Prinsip-prinsip integral, helicy, dan resonancy dibandingkan dengan teori sistemumum, teori

    pembangunan, dan teori adaptasi. Cara untuk menggunakan prinsip-prinsip dalam proses

    keperawatan dieksplorasi. Kesulitan dalam memahami prinsip-prinsip, kurangnya definisi

    operasional, instrumen tidak memadai untuk pengukuran adalah keterbatasan utama penggunaan

    efektif dari teori ini.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    18/20

    B. Saran

    Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh rogers untuk acuan tindakan proses

    keperawatan.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    19/20

    DAFTAR PUSTAKA

    Hidayat Aziz Alimul. A. 2009, pengantar konsep dasar keperawatan edisi 2, Salemba medika,

    Jakarta.

    Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company.

    Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung Seto. Jakarta.

    Perry and Potter. Fundamental Keperawatan. EGC.

  • 8/10/2019 Teori Keperawatan Martha e. Roger

    20/20

    MAKALAH

    TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

    KEPERAWATAN KELUARGA

    Dosen Pembimbing : Dwi Sri Handayani., S.Kep,. Ns

    Di susen ol eh :

    1. Ika Septiana K.007.011.012

    2. Kriswilani K.007.011.013

    3. Lina Indriastuti K.007.011.014

    4. Maximina Rumsory K.007.011.015

    5. Miyosih Sukma Jati K.007.011.016

    PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

    STIKES DUTA GAMA KLATEN

    2014