martha e roger

26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan suatu kelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobserfasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara meraka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menetukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar sepertai adanya keyakinan dan nilai yang mendsasari sebuah model, adanya MARTHA E ROGERS Page 1

Upload: azmilihsan18

Post on 06-Feb-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Martha E Roger

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan

ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri

merupakan suatu kelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu

pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh

fakta-fakta yang telah diobserfasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam

keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur

keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara meraka

bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini

digunakan dalam menetukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek

keperawatan mengandung komponen dasar sepertai adanya keyakinan dan nilai yang

mendsasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan

pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengehetahuan dan keterampilan

dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.

Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas

berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,

kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik.

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan

ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

MARTHA E ROGERSPage 1

Page 2: Martha E Roger

Martha E. Rogers dilahirkan pada tanggal 12 Mei tahun 1914 di Dallas Texas, tertua

dari 4 bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan Lucy Mulholland Kener Rogers. Dia

menerima gelardiploma keperawatan dari sekolah rumah sakit Knoxville pada tahun

1936. Pada tahun 1937 ia menerima gelar B.S. dari perguruan tinggi George Peabody

di Nashville,Tennessee. (Tomey & Alligood, 1998). Setelah aktif sebagai perawat

kesehatan dia melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sampai mendapatkan gelar doktor

dari universitas Johns Hopkins di Baltimore. Menduduki posisi staf dalam keperawatan

kesehatan masyarakat, serta membentuk pelayanan perawat pertama di Arizona, kemudian

beliau pindah ke perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan kemudian sebagai bergabung

dengan Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi Perawat Pendidikan di Universitas New

York mulai tahun 1954. Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan

Kepala Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada

tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus

aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian keperawatan menurut teori Martha E. Rogers?

1.2.2 Bagaimana konsep utama teori Martha E. Rogers?

1.2.3 Apa saja Paradigma keperawatan menurut toeri Martha E. Rogers?

1.2.4 Bagaimana Asumsi utama dari Martha E. Rogers?

1.2.5 Apa Pengaruh teori Martha E Roger terhadap keperawatan?

1.2.6 Apa saja aplikasi/implikasi keperawatan dari teori Martha E. Rogers?

1.3 Tujuan Penulisan

1.2.7 Untuk mengetahui pengertian keperawatan menurut teori Martha E. Rogers

1.2.8 Untuk mengetahui konsep utama teori Martha E. Rogers

1.2.9 Untuk mengetahui Paradigma keperawatan dari toeri Martha E. Rogers

MARTHA E ROGERSPage 2

Page 3: Martha E Roger

1.2.10 Untuk mengetahui Asumsi utama dari Martha E. Rogers

1.2.11 Untuk mengetahui Pengaruh teori Martha E Roger terhadap keperawatan

1.2.12 Untuk mengetahui aplikasi/implikasi keperawatan dari teori Martha E. Rogers

MARTHA E ROGERSPage 3

Page 4: Martha E Roger

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Martha E Roger Tentang Keperawatan

Unitary human Being yaitu manusia sebagai unit adalah hasil pernyataan dari

seorang Martha E roger. Keperawatan adalah ilmu humanistic yang

menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan

dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip –

prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Keperawatan adalah ilmu

pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat

menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta

merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Ilmu keperawatan adalah ilmu

kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan

perkembangan manusia.

Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam

aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Praktek

professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang,

hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan

mahkluk. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip

kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan

aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual,

dan hati nurani. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan

pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman

manusia / individu seutuhnya.

MARTHA E ROGERSPage 4

Page 5: Martha E Roger

2.2 Konsep Utama Teori Martha E Roger

1. Keperawatan. Rogers menjelaskan keperwatan sebagai profesi yang

menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan sebagai ilmu

merupakan ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur

agar dapat mempertahankan dan memulihkan kesehatan, mencegahan penyakit,

merawata, serta merehabilitasi individu yang sakit dan cacat. Pada dasarnya,

ilmu keperawatan mempelajari ilmu sifat dan arah pengembangan

manusia sebagai satu kesatuan yang utuh dengan lingkungan. Kaitannya

dengan proses kehidupan manusia, ilmu keperawatan merupakan ilmu

pengetahuan empiris yang menggabrakan, menerangkan, dan

memprediksi proses kehidupan manusia. Oleh sebab itu, keperawatan

bersifat unik karena merupakan satu-satunya ilmu pengetahua yang berkaitan

dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Lebih lanjut, praktik keperawatan

professional merupakan praktik yang bersifat kreatif, imajinatif, dan eksis untuk

melayani individu. Praktik keperawatan profesional tidak memiliki fungsi

dependen, malaikan bersifat kolaboratif.

2. Individu. Individu menurut Rogers merupakan suaru kesatuan yang tidak bias

disederhanakan dan merupakan manifestasi karakteristik yang melebihi dan

bahkan berbeda dari bagian-bagiannya, Manusia sebagai satu kesatuan

merupakan aspek integrasi manusia dengan lingkungan. Manusia bearada

dalam proses kehidupan yang kontinu lingkungan secara keseluruhan, yang

tidak dapat dipahami jika disederhakan menjadi bagian-bagian tertentu. Proses

kehiudpan, menurut Rogers, adalah homeodinamis yang bersifat produktik.

Rogers mengartikan individu sebagai sistem terbuka di dalam proses kontinu

bersama sistem terbuka lingkungan. Keperawatan memendang individu sebagai

bagian dari satu kesatuan yang tidak dapat disederhanakan.

MARTHA E ROGERSPage 5

Page 6: Martha E Roger

3. Lingkungan. Rogers mendefinisikan lingkungan sebagai suatu medan

energi empat dimensi yang tidak dapat disederhanakan, yang dicirikan

oleh pola dan manisfestasi karakter yang berbeda dengan bagian-

bagiannya. Lingkungan merupakan medan energy lingkungan, keduanya

bersifat tidak terbatas. Interaksi antara manusia dan lingkungan bersifat

kontinu, mutual, dan simultan.

4. Kesehatan. Rogers banyak menggunakan kata kesehatan (health) dalam tulisan

pertamanya, namun ia tidak pernah mendefinisikan kata tersebut. Ia

menggunakan kata kesehatan pisitif (positive health) untuk menunjukkan

kondisi bugar (wellness) dan tidak adanya penyakit dan penyakit parah.

Istilah health digunakan oleh Rogers dalam kondisi nilai yang ditentukan

oleh budaya atau individu

2.3 Paradigma Keperawatan Menurut Teori Martha E Roger

Paradigma keperawatan : Merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh

perawat yang mengatur hubungan di antara teori guna mengembangkan model

konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

Unsur paradigma keperawatan

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau

cara kita melihat, memikirkan, member makna, menyikapi dan memilih

tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

Paradigma Keperawatan

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah

satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu

tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan

kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7

MARTHA E ROGERSPage 6

Page 7: Martha E Roger

hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang

paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat

profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam

memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu

memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual

dan cultural.

1. Manusia

Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan

karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu

berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi

atau sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai

unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.

2. Keperawatan

Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human

Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu

lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers

menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu

pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang

didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki

kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang

sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif,

eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual,

pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk.

3. Kesehatan

Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh

budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan

MARTHA E ROGERSPage 7

Page 8: Martha E Roger

diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers

memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia

dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar .

4. Lingkungan

Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi

yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik.

Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan

oleh bangunan manusia.

2.4 Asumsi Utama Teori Martha E Roger

Menurut  Roger ada 5 asumsi mengenai manusia, yaitu :

1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan

lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat

yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu

pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan

sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat

bagiannya tidak dijumpai.

2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan

material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan

sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan

yang utuh dari semua hal.

3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling

bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya

seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang

diharapkan semula.

MARTHA E ROGERSPage 8

Page 9: Martha E Roger

4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan,

bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk

kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan

mempertimbangkan luasnya dunia.

Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha

E Roger:

1. Sumber energi.

2. Keterbukaan.

3. Pola-pola perilaku.

4. Ukuran – ukuran 4 dimensi.

Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah

manusia dan lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu

mampu mengambil energi dan informasi dari lingkungan dan menggunakan energi

dan informasi untuk lingkungan. Karena pertukaran ini individu adalah sistem

terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi utama Martha E Roger.

Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung

dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan

memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk

memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia

seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.

Prinsip-prinsip Hemodinamika

MARTHA E ROGERSPage 9

Page 10: Martha E Roger

Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untuk

melayani manusia, yaitu :

1. Integral

Prinsip pertama adalah integral. badan manusia dan lingkungannya tidak dapat

dipisahkan, rangkaian pertukaran proses kehidupan terus terjadi pembaharuan

interaksi antara badan manusia dan lingkungannya. Keduanya saling berinteraksi yang

konstan dan saling bertukar dimana pembentukan keduanya ditempatkan dalam waktu yang

sama. Maka, integral adalah kelanjutan proses interaksi antara manusia dan lingkungan.

2. Resonansi

Prinsip selanjutnya, resonansi, berbicara pada kejadian pertukaran alam antara

manusia dan bidang lingkungan. Pertukaran adalah pola manusia dan bidang lingkungan

disebarkan dari gelombang yang berpindah dari gelombang yang lebih tinggi dari frekuensi

rendah ke gelombang yang lebih pendek dari frekuensi yang lebih tinggi. Proses

kehidupan dalam badan manusia adalah simfoni dari ritme yang bergerak dalam

frekuensi tertentu. Pengalaman manusia di lingkungannya seperti segaris kompleks

kesatuan gelombang resonansi mereka dengan dunia istirahat

3. Helicy

Terakhir, prinsip helicy sependapat dengan alam dan pertukaran langsung pada manusia-

lingkungan. Manusia dan lingkungan adalah dinamis, sistem terbuka dalam

pertukaran adalah hak berlanjut pada pertukaran yang konstan antara manusia dan

bidang lingkungan.Pertukaran ini juga mengalami pembaharuan. Jika, pertukaran

tidak dapat diprediksi. Akhirnya, pertukaran langsung menuju peningkatan perbedaan

dan kerumitan. Proses ini dan polanya tidak dapat di prediksi, dinamis, dan peningkatan

perbedaan

MARTHA E ROGERSPage 10

Page 11: Martha E Roger

2.5 Pengaruh teori Martha E Roger terhadap keperawatan

Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia,

prinsip-prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat

dan arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah

kesehatan. Diharapkan, praktik keperawatan profesional kemudian akan

meningkatkan dinamika integrasi manusia dan lingkungannya, untuk

memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk mengarahkan

pola dari bidang manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan

(Rogers, 1992). Tujuan ini akan tercermin dalam proses keperawatan.

Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan

pertimbangan perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses

keperawatan. Jika sesuatu atau seseorang di luar individu adalah bagian dari

lingkungan, maka perawat akan menjadi bagian dari lingkungan

klien. Maka tersirat bahwa klien berpartisipasi, serta bersedia maju dalam proses

keperawatan. Akibatnya, hasil keperawatanmandiri, yang Rogers (1992),

mempertahankan diperlukan jika klien berusaha mencapai potensi maksimal

dengan cara yang positif. Keperawatan, adalah bekerja dengan klien,

bukan kepada atau untukklien. Keterlibatan ini dalam proses keperawatan oleh

perawat menunjukkan kepedulian terhadap semua orang bukan dari satu aspek,

satu masalah, atau segmen terbatas pemenuhan kebutuhan.

Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan

lingkungan dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat

pengumpulan data, informasi yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu

pemisahan diri atau bagian lainnya. Namun, untuk melaksanakan pedoman,

analisis data harus dalam keadaan yang mencerminkan keutuhan, yang mungkin

dicapai dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan mendapat respon dari data

yang ada.

MARTHA E ROGERSPage 11

Page 12: Martha E Roger

Pertanyaan seri pertama mencerminkan prinsip Integrasi. Seri berikutnya akan

mencerminkan prinsip resonancy. Seri terakhir dari pertanyaan akan dipengaruhi oleh

prinsip helicy.

Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan beberapa

pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan. Harus diingat bahwa tanggapan

klien merupakan cerminan suatu titik tertentu dalam ruang-waktu. Akibatnya, pola yang

diidentifikasi ini tidak statis tetapi terus berubah, mencerminkan perubahan waktu dan

menambahkan pengalaman masa lalu. Bukan berarti pertanyaa n-pertanyaan ini

memuat semua, tetapi menggunakan mereka sebagai referensi akan membantu

memberikan perawat dengan melihat klien seutuhnya. Ini akan mengidentifikasi

perbedaan individu dan pola pertukaran bagian-bagian secara berurutan dalam proses

kehidupan. Penilaian keperawatan adalah penilaian dari seluruh keadaan manusia

dan bukan penilaian yang hanya berdasarkan fisik atau status mental. Ini

merupakan penilaian potensi sehat dan sehat secara mandiri dan bukan penilaian dari

suatu penyakit atau proses penyakit. Hasilnya ialah bahwa kemandirian memiliki

kedudukan lebih tinggi dibandingkan penyakitnya.

Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang

kemandirian. Kesimpulannya adalah diagnosis keperawatan, langkah kedua

dalam proses keperawatan, dan itu mencerminkan prinsip-prinsip

homeodynamik. Irama, pola, keanekaragaman, interaksi, dan variasi proses

kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengetahui

pola pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan yang mencakup

hubungan manusia-lingkungan (Roger, 1970). Meskipun tidak sempurna, diagnosa

keperawatan berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon memiliki potensi yang

lebih besar kegunaannya dengan kerangka Roger karena cenderung mencerminkan

pandangan yang lebih tentang keutuhan individu. Mengingat bersifat statis dan

MARTHA E ROGERSPage 12

Page 13: Martha E Roger

kehilangan tradisi sepanjang diagnosa, sehingga penggunaannya dalam sistem abstrak

dinamis bahkan mungkin tidak tepat (Smith, 1988).

Dengan membuat diagnosis keperawatan, mengarahkan perawat memberikan

asuhan keperawatan. Fokus pada perkembanagn yang membutuhkan implementasi

dalam lingkungan maupun di dalam individu. Diharapkan bahwa perubahan yang satu

ini akan terkait dengan perubahan simultan lainnya. Karena integrasi individu dengan

lingkungan, masalah kesehatan tidak dapat dipisahkan dari penyakit sosial di dunia.

Oleh karena itu, masalah ini tidak bisa ditangani dengan efektif dengan cara yang

umumnya diterima secara umum, transisi, tindakan penyakit berorientasi (Rogers,

1992). Dibutuhkan daya imajinasi dan kreatifitas.

Resonansi mensyaratkan bahwa rencana keperawatan diarahkan untuk mendukung

atau memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan

manusia merupakan fenomena searah, sehingga tidak bisa mengembalikan individu ke

tingkat mantan keberadaan, melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke

tingkat yang lebih tinggi lebih beragam eksistensi.

Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan penerimaan perbedaan individu

sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau memodifikasi irama dan

tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan partisipasi dan aktif dari klien dalam

asuhan keperawatannya. Kesehatan tidak hanya tercapai dengan mempromosikan

homeostasis dan keseimbangan, melainkan mengambil langkah-langkah untuk

meningkatkan dinamika dan keragaman dalam individu

2.6 Pengaplikasian/ Implikasi Teori Martha E Roger dalam Proses Keperawatan.

Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat

mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski mencatat ada tujuh

MARTHA E ROGERSPage 13

Page 14: Martha E Roger

trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep

teori yang di kemukakan Martha E Rogers.

1) Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien

2) Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar

3) Penyesuaian terhadap pola

4) Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses

penyembuhan.

5) Menunjukkan suatu perubahan yang positif

6) Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan

7) Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

Roger meyakini bila teori-teorinya yang diturunkan dari model konseptualnya mudah

diterjemahkan ke dalam praktek, tetapi contoh-contohnya tidak spesifik. Meski dalam

model  konseptual abstraknya tidak secara langsung bisa digunakan dalam praktek, ia

memberikan landasan bagi penelitian dan pengembangan teoriyang memberikan dasar

pengetahuan bagi praktek.  Ia berusaha membangun suatu rencara perawatan

menggunakan prinsi-prinsip hemodinamis. Tetapi, hasil-hasil dari implementasi ini

masih berupa hal-hal umum, belum spesifik.

Awal tahun 1960-an Rogers mengusulkan agar posisi paling dasar dalam perawatan

profesional haruslah level sarjana muda. Waktu itu tujuannya kelihatan idealistis,

namun sekarang penegasan-penegasannya menjadi standar, bukannya eksepsi. Ia

katakan” hanya orang-orang yang kompeten mengajar perawatan atau apa-apa yang

seharusnya dilakuakan oleh para perawat, merupakan perawat-perawat yang

berkualitas. Anjurannya menjadi bukti dalam pendidikan keperawatan saat ini, seperti

banyaknya perawat telah dipersiapkan untuk mengajar para perawat lain di semua level

pendidikan keperawatan.Teori-teori Rogers secara langsungberhubungan dengan

pengembangan riset dan teori dalam ilmu keperawatan. Model konseptual memberikan

stimulus dan arah bagi aktivitas keilmuan. Prinsip-prinsip hemodinamik sedang dikaji.

MARTHA E ROGERSPage 14

Page 15: Martha E Roger

Sifat integral hubungan manusia-lingkungan dan pertumbuhan kompleksitas kehidupan

digunakan dalam studi-studi terkini menggunakan model Rogers.  Meski hipotesisi-

hipotesis sulit untuk dibangun, teori tersebut sedang dicoba dengan riset.

Bagian yang terpenting dari teori Roger’s adalah menggabungkan fenomena yang ada

pada manusia dan praktek keperawatan secara langsung. Konsep ini memberikan arah

dalam memberikan stimulasi dan untuk aktivitass keilmuan. Konsep ini

menghubungkan fenomena yang ada pada grand dan middle range theory. Dua contoh

dalam grand nursing theory pada theory Roger’s adalah teory Neuman’s health as

expanding consciousness dan Parse’s human becoming. Roger’s (1986) mengatur

bahwa riset keperawatan harus mencakup kesatuan manusia yang terintegrasi dengan

lingkungan.

MARTHA E ROGERSPage 15

Page 16: Martha E Roger

BAB 3

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Model konsep dan teori keperawaran menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama

konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini,Rogers

berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan

karakter yang berbeda – beda. Keperawatan adalah ilmu humanistic yang

menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam

perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar

untuk ilmu pengetahuan praktis.

3.2 Kritik dan Saran

Dalam mengaplikasikan model konseptual keperawatan yang dibuat oleh para ahli,

maka terlebih dahulu perawat harus memahami konsep utama dari teori tersebut. Agar

perawat dapat melakukan pengkajian kepada kliennya dengan baik dan sempurna.

MARTHA E ROGERSPage 16

Page 17: Martha E Roger

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Muwarni, Arita.2008. Pengantar konsep Dasar keperawatan. Yogyakarta: Fitramaya.

Hidayat, A.Aziz Alimul.2008.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika.

H.Zaidin Ali. 2008. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

MARTHA E ROGERSPage 17