teknik evaluasi hasil belajar

33
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan selain ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan kepada kami sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW., para sahabat dan seluruh keluarga beliau sertra para pengikut beliau hingga akhir zaman. Selama penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Ibu Jelita.M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Evaluasi Proses Pembelajaran matematika. Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan.kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan makalah-makalah kami selanjutnya. Langsa, 17 September 2011 1

Upload: upha-eryafa-shadanci-dzcp

Post on 01-Jan-2016

172 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan selain

ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan

kepada kami sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW., para

sahabat dan seluruh keluarga beliau sertra para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Selama penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak,

terutama dari Ibu Jelita.M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Evaluasi Proses Pembelajaran

matematika. Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada semua pihak yang baik

secara langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan.kami mohon saran dan

kritik yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan makalah-makalah kami

selanjutnya.

 

 

Langsa, 17 September 2011

 

Kelompok 1

 

1

Page 2: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN3

BAB II PEMBAHASAN 4

A. TEST 4

1. Pengertian 4

2. Fungsi test4

3. Penggolongan test 5

4. Langkah-langkah penyususnan suatu test 6

5. Ciri-ciri test yang baik 7

6. Teknik penilaian suatu test 7

B. NON TEST 12

1. Pengertian 12

2. Jenis-jenis teknik non test 13

BAB III PENUTUPAN 20

DAFTAR PUSTAKA 22

2

Page 3: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

BAB I

PEMBUKAAN

Secara formal, pendidikan diselengarakan di sekolah. Hal itu sering sering dikenal dengan

pengajaran dimana proses belajar mengajar yang melibatkan banyak factor baik pengajar, pelajar,

bahan/materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran dilaksanakan tidak hanya untuk

kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapi mempunyai misi atau tujuan bersama. Dalam usaha

untuk mencapai misi dan tujuan itu perlu diketahui apakah usaha yang dialakukan sudah sesuai

dengan tujuan? Jika iya, sudah sejauh mana ditempuh? Apakah anak didiknya Mengalami

kemunduran didalam belajar atau peningkatan, dan kalau mengalami kemunduran apakah

penyebabnya?

Oleh karena timbulnya pertanyaan-pertanyaan itu, maka dari itulah kami menyajikan

beberapa hal tentang teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian terhadap

anak didik, baik itu tentang kemampuan belajar, sikap, keterampilan, sifat, bakat, minat dan

kepribadian. Adapun teknik yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah teknik tes dan teknik

nontes. yaitu teknik yang sangat membantu dalam penilaian terhadap hal-hal yang bersangkutan

dengan siswa.

3

Page 4: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEST

1. Pengertian.

Test secara harfiah berasal dari bahasa Prancis kuno “testum” artinya

piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes adalah serangkaian tugas

berupa pertanyaan atau latihan atau perintah-perintah yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan, atau bakat

yang dimiliki oleh sesesorang atau kelompok.1

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa tes merupakan

alat ukur yang berbentuk pertanyaan atau latihan, dipergunakan untuk

mengukur kemampuan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang.

Sebagai alat ukur dalam bentuk pertanyaan, maka tes harus dapat

memberikan informasi mengenai pengetahuan dan kemampuan obyek yang

diukur. Sedangkan sebagai alat ukur berupa latihan, maka tes harus dapat

mengungkap keterampilan dan bakat seseorang atau sekelompok orang.

Adapun Istilah-istilah yang digunakan dalam proses evaluasi yaitu:

a. Test yaitu alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian

b. Testing yaitu peristiwa atau saat berlangsungnya pengukuran dan

penilaian.

c. Tester yaitu orang yang melaksanakan test (panitia test) atau pembuat

test, atau orang yang sedang melakukan percobaan.

d. Testee yaitu pihak yang sedang dikenai test atau peserta test = peserta

ujian, atau orang yang sedang dikenai percobaan.2

2. Fungsi Test

sebagai alat evaluasi hasil belajar, secara umum test mempunyai dua

fungsi, yaitu:

a. Untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau

tingkat pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu.

1 http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/evaluasi-pembelajaran/2 Drs. Anas Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo : Jakarta hal. 66

4

Page 5: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

b. Untuk menentukan kedudukan atau perangkat siswa dalam kelompok,

tentang penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran

tertentu.

Fungsi pertama lebih dititikberatkan untuk mengukur keberhasilan

program pembelajaran, sedang fungsi kedua lebih dititikberatkan untuk

mengukur keberhasilan belajar masing-masing individu peserta tes.

3. Penggolongan Tes3

a. Berdasarkan fungsi test sebagai pengukur perkembangan dan kemajuan

Testee.

1) Test seleksi

Yaitu test yang dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa

baru, dimana hasil test menjadi acuan kelulusan terhadap calon peserta didik

yang memenuhi standart penilaian.

2) Test Awal (pre Test)

Yaitu test yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi

yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.

3) Test Akhir ( Post Test)

Yaitu test yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana point-

point materi yang telah diajarkan dapat dikuasai peserta didik.

4) Test Diagnotis

Yaitu test yang dilaksanakan untuk menentukan jenis kesukaran yang

dihadapi peserta didik dalam pelajaran tertentu.

5) Test Formatif (ulangan Harian)

Yaitu test yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik

telah terbentuk (sesuai dengan tujuan pengajaran) setelah proses

pembelajaran dalam waktu tertentu.

6) Test Sumatif

Yaitu test yang dilaksanakan untuk mengetahui penguasaan siswa

dalam sekumpulan materi pelajaran yang telah dibahas. Test ini juga sering

disebut dengan Ulangan umum atau Ujian akhir.

b. Berdasarkan aspek psikis yang ingin dinilai.

3 Drs. Anas Sudijono. Hal 67-75

5

Page 6: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

1) Test Intelegensi yaitu test untuk mengukur tingkat kecerdasan testee

2) Test aptitude yaitu test untuk mengukur kemampuan dan bakat khusus

testee

3) Test Attitude yaitu test untuk mengukur kecendrungan atau respon

tesee

4) Test Personality yaitu test untuk mengukur kepribadian atau cirri khas

testee

5) Test Hasil Belajar yaitu test untuk mengukur tingkat pencapaian hasil

belajar testee

c. berdasarkan banyaknya peserta test

1) Test Individual yaitu test dimana tester hanya berhadapan dengan satu

orang testee saja

2) Test Kelompok yaitu test tester berhadapan dengan lebih dari satu

orang testee

d. berdasarkan waktu yang disediakan dalam menyelesaikan test

1) Tes Kecepatan (Speed Test)

Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes (testee) dalam hal

kecepatan berpikir atau keterampilan, baik yang bersifat spontanitas (logik)

maupun hafalan dan pemahaman dalam mata pelajaan yang telah

dipelajarinya. Waktu yang disediakan untuk menjawab atau menyelesaikan

seluruh materi tes ini relatif singkat dibandingkan dengan tes lainnya, sebab

yang lebih diutamakan adalah waktu yang minimal dan dapat mengerjakan

tes itu sebanyak-banyaknya dengan baik dan benar, cepat dan tepat

penyelesaiannya.Tes yang termasuk kategori tes kecepatan misalnya tes

intelegensi, dan tes ketrampilan bongkar pasang suatu alat.

2) Tes Kemampuan (Power Test)

Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes dalam

mengungkapkan kemampuannya (dalam bidang tertentu) dengan tidak

dibatasi secara ketat oleh waktu yang disediakan. Kemampuan yang

dievaluasi bisa berupa kognitif maupun psikomotorik. Soal-soal biasanya

relatif sukar menyangkut berbagai konsep dan pemecahan masalah dan

menuntut peserta tes untuk mencurahkan segala kemampuannya baik

analisis, sintesis dan evaluasi.

e. Berdasarkan bentuk respon yang diinginkan

6

Page 7: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

1) Verbal test yaitu test yang menuntut jawaban melalui kata-kata atau

kalimat baik lisan ataupun tertulis.

2) Nonverbal Test yaitu test yang menuntut jawaban melalui tindakan atau

tingkah laku berupa gerakan-gerakan tertentu.

f. Berdasarkan cara bertanya atau menjawab test

1) Test tertulis

yaitu test yang dilakukan dengan memberikan soal dan menuntut

jawaban secara tertulis. Secaratertulis test terbagi atas du macam test, yaitu test objectif

dan test uraian

2) Test lisan

yaitu test yang dilakukan dengan memberikan soal dan menuntut

jawaban secara lisan

4. langkah-langkah penyusunan tes

a. Penentuan tujuan tes,

b. Penyusunan kisi-kisi tes,

c. penulisan soal,

d. penelaahan soal (validasi soal),

e. Perakitan soal menjadi perangkat tes,

f. Uji coba soal termasuk analisis-nya,

g. Bank Soal

h. Penyajian tes kepada peserta didik

i. Skoring (pemeriksaan jawaban)

5. Ciri-ciri Tes yang Baik

Sebuah test dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus

memenuhi kriteria, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,

praktikabilitas dan ekonomis

a. Validitas

Sebuah alat pengukur dapat dikatakan valid apabila alat pengukur

tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.

b. Reliabilitas

berasal dari kata reliable yang berarti dapat dipercaya. Reliabilitas suatu

tes menunjukan atau merupakan sederajat ketetapan, keterandalan atau

7

Page 8: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

kemantapan (the level of consistency) tes yang bersangkutan dalam

mendapatkan data (skor) yang dicapai seseorang, apabila tes tersebut

diberikan kepadanya pada kesempatan (waktu) yang berbeda.

c. Objectivitas

Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan

tes itu tidak ada faktor subyektif yang mempengaruhi.

d. Praktikabilitas

Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes itu

bersifat praktis, mudah untuk pengadministrasiannya. Tes yang praktis

adalah tes yang mudah dilaksanakan dan mudah diperiksa serta Dilengkapi

dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/ diawali oleh

orang lain

e. ekonomis

Yang dimaksud dengan ekonomis ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut

tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak

danwaktu yang lama, baik untuk memproduksinya maupun untuk

melaksanakan dan mengolah hasilnya.4

6. Teknik penilaian suatu test

a. Istilah yang digunakan dalam melakukan penilaian.

Bobot adalah berupa bilangan yang dikenakan terhadap setiap butir soal

yang nilainya ditentukan berdasarkan usaha siswa (testi) dalam

menyelesaikan soal itu. Bobot untuk suatu butir soal disebut skor untuk butir

soal tersebut. Skor untuk keseluruhan butir soal dari suatu perangkat tes

yang diperoleh seorang testi disebut skor tes dari testi tersebut. Skor adalah

bilangan yang merupakan data mentah (raw data) dari hasil suatu evaluasi,

belum diolah lebih lanjut. Jadi bersifat kuantitatif. Jika skor (data mentah)

tersebut diolah lebih lanjut dengan menggunakan aturan dan kriteria tertentu

sehingga dapat diinterpretasikan, hasil pengolahan tersebut dinamakan nilai.

Nilai ini bisa berupa bilangan (kuantitatif) dan bisa pula berupa huruf atau

kategori (kualitatif).5

4 http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-ala-evaluasi-instrument-non.html5 Suryadi, S.Pd., M.Pd. Teknik menyusun alat evaluasi dan Analisis hasil belajar. Pdf. Google.com

8

Page 9: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

b. Acuan Penilaian

Ada dua jenis pedoman yang bisa digunakan untuk menentukan nilai (mengubah skor menjadi nilai)

sebagai hasil evaluasi, yaitu:

1) Penilaian Acuan Patokan (PAP), dengan cara membandingkan skor yang diperoleh seorang

individu (siswa) dengan suatu standar yang sifatnya mutlak (absolut).

2) Penilaian Acuan Normatif (PAN), dengan cara membandingkan skor yang diperoleh seorang

individu (siswa) dengan skor yang diperoleh siswa lainnya dalam kelompok tes tersebut.

c. Penentuan Skor pada macam-macam test6

Tes Objektif

Bentuk Tes Objektif adalah test yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.

Kelebihan Tes Objektif

lebih mewakili isi dan mencakup materi yang luas

Lebih mudah dan cepat karena pemeriksaannya menggunakan kunci

Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain

Dapat digunakan untuk menilai kelompok yang besar

Menghindari kemungkinan siswa berspekulasi dalam mempelajari bahan pelajaran

Tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi

Kelemahan Tes Objektif

Penyusunan tes sukar dan memerlukan waktu yang cukup banyak

Memberi peluang kepada siswa untuk memberikan jawaban yang bersifat coba-coba

(untung-untungan)

Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan kemampuan ilmiahnya

Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi

Kerjasama antar siswa dalam mengerjakan soal lebih terbuka

Menggunakan bahan (kertas) yang lebih banyak

Cara Penilaian pada test objective yaitu:

1) Bentuk Tes Benar Salah (True False)

Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen. Statemen tersebut dapat

disusun sedemikian rupa, ada yang benar dan ada yang salah.

Kelebihan Tes Benar Salah

Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak memakan tempat yang banyak

6 Ibid.op.cit

9

Page 10: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Mudah dalam penyusunannya

Petunjuk mengerjakannya mudah dimengerti

Dapat digunakan berkali-kali

Objektif

Kelemahan Tes Benar Salah

Mudah ditebak

Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan kemungkinan benar atau salah

Hanya dapat mengungkapkan daya ingat dan pengenalan kembali

Petunjuk Penyusunan

Hindari kalimat negatif, yakni kalimat yang mengandung kata “tidak” atau “bukan”

Pernyataan harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki pengertian

samar-samar dapat terkecoh dalam menjawabnya

Dalam menyusun keseluruhan tes, diharapkan item yang mengandung “salah sedikit”

cukup banyak

Cara Melakukan Pen-skor-an Tes Benar Salah

Dengan Denda

Menggunakan rumus :

Skor = Jumlah jawaban benar – Jumlah jawaban Salah

Tanpa Denda

Menggunakan rumus : Skor = Jumlah jawaban yang benar

2) Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)

Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum

lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan

jawaban benar yang telah disiapkan.

Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan)

Bentuk ini merupakan suatu kalimat pernyataan yang belum lengkap dan diikuti empat

atau lima kemungkinan jawaban yang tepat dan melengkapi pernyataan tersebut.

Hubungan antar hal (Sebab akibat)

Bentuk tes ini terdiri dari dua kalimat : satu kalimat pernyataan dan satu kalimat alasan.

Ditanyakan apakah pernyataan memiliki hubungan sebab akibat atau tidak dengan alasan.

Analisa Kasus

untuk tes analisa kasus ini menghadapkan peserta pada satu masalah.

Membaca Diagram, atau table

10

Page 11: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Bentuk soal ini mirip dengan bentuk pilihan ganda biasa, hanya saja disertai dengan tabel.

Asosiasi pilihan ganda

Bentuk soal ini sama dengan bentuk soal melengkapi pilihan, yakni suatu pernyataan yang

tidak lengkap yang diikuti dengan beberapa kemungkinan, hanya perbedaan pada bentuk

asosiasi pilihan ganda kemungkinan jawaban bisa lebih dari satu, sedangkan melengkapi

pilihan hanya satu yang paling tepat.

Petunjuk: :

Pilih A jika (1), (2) dan (3) benar

Pilih B jika (1) dan (3) benar

Pilih C jika (2) dan (4) benar

Pilih D jika hanya (4) yang benar

Pilih E jika semuanya benar

Saran Pembuatan Soal Pilihan Ganda

Pernyataan dan pilihan merupakan suatu rangkaian kalimat

Hindari pilihan yang tidak ada kaitannya satu sama lain

Buat pilihan yang mirip dengan jawaban kunci

Letak kunci jawaban sebaiknya tidak selalu berada pada tempat (poin) yang sama

Hindari kaitan antara satu soal dengan soal lainnya

Cara Memberikan Skor

Tanpa Denda

Nilai = R

Ket: R = JB (Jawaban Benar) x Bobot per soal jika benar

Dengan Denda

Menggunakan rumus :

SK = R− wOp−1

N= SKSK Max

x100 %

Ket: SK = Skor yang diperoleh

N = Nilai Tes

Op = Banyaknya butir Alternatif Jawaban

W = JS (jawaban Salah) x Bobot per soal jika salah

R = JB (Jawaban Benar) x Bobot per soal jika benar

11

Page 12: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Contoh Soal:

Seorang guru memberikan Soal tes sebanyak 30 soal dengan bentuk pilihan ganda 4 alternatif

jawaban. Apabila siswa menjawab benar di beri bobot 2 dan jika salah diberi bobot 1. Apabila

siswa menjawab benar 20 soal dari 23 buah soal yang dikerjakan, tentukan nilai yang diperoleh

dengan denda dan tanpa denda.

Penyelesaian:

SK max = Jumlah Soal x bobot benar

= 30 x 2

= 60

Dengan denda : Tanpa Denda:

SK = R− wOp−1

R = JB x Bobot benar

SK = (JB x bobot) – (JS x bobot)

Op−1 = 20 x 2

SK = 20 x 2 – 3 x 14−1

= 40

SK = 40 - 33 Nilai tanpa denda = R

SK = 40 = 40

Nilai dengan denda = 4060

x 100 %

= 66,67

3) Menjodohkan (Matching Test)

Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap pertanyaan

mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk memasangkan atau

mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban yang benar.

Saran Penulisan

Banyaknya jawaban di sebelah kanan lebih dari jawaban di sebelah kiri

Lebihnya jawaban hendaknya menunjukkan jawaban yang salah

Materinya setiap sisi baiknya mengenai satu pokok bahasan saja

12

Page 13: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Pisahkan menjadi dua kolom, kolom pertama memuat jawaban, nomor soal dan

pertanyaan. Sedangkan kolom kedua memuat kode dan pilihan jawaban.

Cara Memberikan Skor

Penskoran pada tes menjodohkan tidak diberikan denda terhadap jawaban yang salah

Skor = Jumlah jawaban benar

4) Tes Isian (Complementary Test)

Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan

ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat

menjadi pernyataan yang benar.

Cara Memberikan Skor

Pada tes ini sulit dilakukan tebakan, sehingga tidak diperlukan denda terhadap jawaban yang

salah. Maka rumus yang digunakan adalah :

Skor = Jumlah jawaban benar

Tes Uraian (Subjective Test / Essay Test)

Tes Uraian atau Subjective Test (Essay Test)Tes uraian ialah tes yang disajikan dalam

bentuk uraian, yang mengharapkan jawaban dalam bentuk uraian pula. Biasanya untuk mengukur

kemampuan anak dalam menjabarkan, memadukan, dan menilai aspek kognitif di samping

kemampuan lainnya.

Kelebihan Tes Uraian

Mudah disiapkan dan disusun

Siswa tidak mudah berspekulasi

Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusunnya dalam

kalimat yang baik

Untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami dan menguasai materi

Ekonomis, sebab dapat menggunakan kertas yang sedikit

Kelemahan Tes Uraian

Kadar validitas dan reliabilitas rendah

Scope yang dinilai sempit

Pemeriksaan yang sulit dan subjektif

Hanya dapat diperiksa oleh guru yang bersangkutan

Petunjuk Penyusunan Tes Uraian

Hendaknya tes meliputi ide-ide pokok bahan yang akan dites-kan

13

Page 14: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Soal tidak sama persis dengan contoh yang ada pada catatan

Pada waktu menyusun soal, hendaknya juga dibuatkan kunci jawaban

Pertanyaan menggunakan kata tanya yang bervariasi

Hendaknya rumus yang digunakan dalam menjawab soal jelas dan mudah dipahami

Hendaknya ditegaskan model jawaban yang dikehendaki oleh pembuat, untuk itu harus

spesifik dan tidak terlalu umum

Cara Melakukan Pen-skor-an Tes Uraian

Perhatikan petunjuk penyusunan soal, untuk menentukan skor jawaban sebaiknya digunakan

kriteria yang akan digunakan

Setiap jawaban soal hendaknya diklasifikasi dalam 4 atau 5 tingkatan, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4

atau dengan huruf A, B, C, D dan E.

Tiap nomor soal seharusnya ditentukan bobot masing-masing

Skor mentah yang diperoleh ditransfer ke nilai 1 – 10 atau 1 – 100

Contoh : Apakah yang dimaksud dengan titik fokus pada elips?

B. NON TEST

1. Pengertian

Teknik Non tes merupakan cara pengumpulan data tidak menggunakan

alat-alat baku, dengan demikian tidak bersifat mengukur dan tidak diperoleh

angka-angka sebagai hasil pengukuran. Teknik ini hanya bersifat

mendeskripsikan atau memberikan gambaran, hasilnya adalah suatu

deskripsi atau gambaran. Terhadap gambaran-gambaran yang diperoleh

dapat dibuat interpretasi, penyimpulan-penyimpulan bahkan dengan

kualifikasi tertentu. 7

Dengan Teknik Non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar

peserta didik dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan

dilakukan dengan melakukan beberapa jenis teknik non tes. Teknik non tes

ini pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka

mengevaluasi hasil belajar peserta didik daris segi ranah sikap hidup

(effective domain) dan ranah keterampilan (psychomotoric domain),

sedangkan teknik tes sebagaimana telah dikemukakan sebelum ini, lebih

7 Dr. Sutomo. 1985. Teknik Penilaian Pendidikan. PT. Bina Ilmu : Surabaya hal. 25

14

Page 15: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi

ranah proses berfikirnya (cognitive domain).

2. Jenis-jenis Teknik Non Tes

Teknik non tes ini tergolong menjadi beberapa bagian :

a. Kuesioner (Questionair) / Angket

Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus

diisi oleh orang yang akan diukur (responden).8

Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan / data diri,

pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya dan lain-lain. Pada

umumnya tujuan penggunaan anngket atau kuesioner dalam proses

pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar

belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah

laku dan proses belajar mereka.

Kuesioner sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah efektif. Ia

dapat berupa kuesioner bentuk pilihan ganda (multiple choice item) dan

dapat pula berbentuk skala sikap.

Tentang macam kuesioner, dapat ditinjau dari beberapa segi :

1) Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada :

Kuesioner langsung

Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkan dan

diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.

Kuesioner tidak langsung

Adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang

diminta keterangannya. Kuesioner tidak langsung biasanya digunakan

untuk mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga dan

sebagainya.

2) Ditinjau dari segi cara menjawab

Kuesioner tertutup

adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban

8 H. Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidkan. PT. Rineka Cipta : Jakarta hal. 30

15

Page 16: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban

yang dipilih.

Kuesioner terbuka.

adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi

bebas mengemukakan pendapatnya. Kuesioner terbuka disusun apabila

macam jawaban pengisi belum terperinci dengan jelas sehingga

jawabannya akan beraneka ragam. Keterangan tentang alamat pengisi,

tidak mungkin diberikan dengan cara memilih pilihan jawaban yang

disediakan.

Contoh kuesioner :

Nama Siswa:

1) Pada waktu melihat sampah bertebaran di jalan, saya berusaha untuk

membuang ke tempat sampah:

a.sangat sering

b.sering

c.kadang-kadang

d.jarang

e.tidak pernah

2) Saya mengerjakan PR setelah teman-teman mengerjakan:

a.selalu

b.sering

c.kadang-kadang

d.jarang

e.tidak pernah

Angket sebagai alat penilaian terhadap sikap tingkah laku, bakat,

kemampuan, minat anak, mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan angket antara lain:

Dengan angket kita dapat memperoleh data dari sejumlah anak yang

banyak yang hanya membutuhkan waktu yang sigkat.

Setiap anak dapat memperoleh sejumlah pertanyaan yang sama

Dengan angket anak pengaruh subjektif dari guru dapat dihindarkan

Sedangkan kelemahan angket, antara lain:

16

Page 17: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Pertanyaan yang diberikan melalui angket adalah terbatas, sehingga

apabila ada hal-hal yang kurang jelas maka sulit untuk diterangkan

kembali

Kadang-kadang pertanyaan yang diberikan tidak dijawab oleh semua

anak, atau mungkin dijawab tetapi tidak sesuai dengan kenyataan

yang sebenarnya. Karena anak merasa bebas menjawab dan tidak

diawasi secara mendetail.

Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak dapat dikumpulkan

semua, sebab banyak anak yang merasa kurang perlu hasil dari

angket yang diterima, sehingga tidak memberikan kembali angketnya.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang

digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan

Tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini

responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan

pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi.

Tujuan wawancara ialah :

1) Untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu situasi dan kondisi

tertentu

2) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah

3) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang

tertentu.

Wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1) Interviu bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk

mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang

telah dibuat oleh subjek evaluasi.

2) Interviu terpimpin, yaitu interviu yang dilakukan oleh subjek evaluasi

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun

terlebih dahulu.

Keuntungan wawancara yaitu :

17

Page 18: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Wawancara dapat memberikan keterangan keadan pribadi hal ini

tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek

Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam

pelaksaannya

Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi

Data tentang keadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat

dibandingkan dengan observasi dan angket.

Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si

pewawancara dengan objek.

Sedangkan Kelemahan wawancara sebagai alat penilain

Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan,

kemampuan individu yang diwawancarai

Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar

pelaksaan wawancara

Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari

pewawancara

Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi

hasil wawancara 

Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam guru sebagai pewawancara yaitu:9

Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai back

ground tentang apa yang akan ditanyakan

Guru harus menjalankan wawancara dengan baik tentang maksud

wawancara tersebut

Harus menjaga hubungan yang baik

Guru harus mempunyai sifat yang dapat dipercaya

Pertanyaan hendaknya dilakukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya

jelas

Hindarkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya wawancara

Guru harus mengunakan bahasa sesuai kemampuan siswa yang

menjadi sumber data

9 Drs. Slamela. 1988. Evaluasi Pendidikan.: PT. Bina Aksara : Jakarta hal.134

18

Page 19: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Hindari kevakuman pembicaraan yang terlalu lama

Guru harus mengobrol dalam wawancara

Batasi waktu wawancara

Hindari penonjolan aku dari guru 

c. Pengamatan (observasi)

Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa

dengan memperhatikan tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara

menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.10

Ada 3 macam observasi :

1) Observasi partisipan yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,

tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan

kelompok yang sedang diamati.

2) Observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati

sudah didaftar secara sitematis dan sudah diatur menurut kategorinya.

Berbeda dengan observasi partisipan, maka dalam observasi sistematik ini

pengamat berada di luar kelompok. Dengan demikian pengamat tidak

dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.

3) Observasi eksperimen, Observasi eksperimental adalah observasi yang

dilakukan secara nonpartisipatif tetapi sistematis. Tujuannya untuk

mengetahui atau melihat perubahan, gejala-gejala sebagai akibat dari

situasi yang sengaja diadakan.11

Kebaikan dan Kelemahan Observasi

Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.

Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan

terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting

Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang

diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket

10 Drs. Anas Sudijono, hal.7611 Dr. Sutomo. Loc.cit hal. 28

19

Page 20: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi

dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya

sebentar dan tidak langsung memegang peran. Selain keuntungan

diatas, observer juga mempunyai beberapa kelemahan

Kelemahan observasi:

Observer tiidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorang

yang sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja

merahasiakan kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan

observasi. Misalnya mengamati anak yang menyayi, dia kelihatan

gembira, lincah . Tetapi belum tentu hatinya gembira, dan bahagia.

Mungkin sebaliknya, dia sedih dan duka tetapi dirahasiakan.

Apabila si objek yang diobservasikan mengetahui kalau sedang

diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat, agar

observer merasa senang.

Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat

dapat dikontrol sebelumya.

Alat Pencatat Observasi

Agar hasil observasi dapat dikumpulkan dengan baik maka sebelumnya

guru harus menyiapkan alat untuk observasi yaitu:

1) Catatan Anekdot (Anecdotal Record)

Yaitu catatan khusus mengenai hasil pengamatan tentang tingkah laku

anak yang dianggap penting (istimewa). Catatan anekdot ini ada dua macam

yaitu anekdot insidental, digunakan untuk mencatat peristiwa yang terjadi

sewaktu-waktu, tidak terus-menerus. Sedangkan catatan anekdot periodik

digunakan untuk mencatat peristiwa tertentu yang terjadi secara insedental

dalam suatu periode tertentu. Catatan anekdot mempunyai kegunaan dalam

melaksanakan observasi trerhadap tingkah laku anak. Kegunaanya untuk

memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang murid sebagai individu

yang kompleks, memperoleh pemahaman tentang sebab-sebab dari suatu

problema yang dihadapinya, dan dapat dijadikan dasar utuk pemecahan

masalah anak dalam belajar.

2) Daftar cek (Check Lish)

20

Page 21: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

Daftar cek adalah sebuah catatan tertulis yang berisi kemungkinan

jawaban yang dipilih, dengan tinggal membubuhkan sebuah tanda pada

kemungkinan jawaban yang benar. Dalam bentuk daftar cek, semua tingkah

laku, sikap yang diobservasi dijabarkan dalam suatu daftar.

Contoh observasi dengan check-list

Mengungkap perilaku/sikap siswa dalam mengikuti pelajaran Biologi

Nama Siswa: Ali

Kelas: II

No

Kegiatan/

Aspek yang

dinilai

SL

selalu

Sr

serin

g

Kd

kadan

g

TP

tdkprn

h

1 Hadir tepat waktu V

2 Rapi dalam

berpakaian

V

3 Hormat kepada

guru

V

4 Suka mengganggu

teman

V

5 Mngerjakan PR di

sekolah

V

3) Skala Penilaian (Rating Scale)

Dalam skala penilaian, tingkah laku, sikap yang diobservasikan

dijabarkan dalam bentuk skala.

d. Pemeriksaan Dokumen

Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar

peserta didik tanpa menguji (teknik nontes) juga dapat dilengkapi atau

diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-

dokumen, misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat

hidup (auto biografi).

Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama

dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek

21

Page 22: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian,

kebiasaan dan sikap dari objek yang dinilai. Selain itu juga dokumen yang

memuat informasi tentang orang tua peserta didik, seperti: nama, tempat

tinggal, tempat dan tanggal lahir, agama yang dianut, pekerjaan pokoknya,

tingkat atau jenjang pendidikannya, rata-rata penghasilannya setiap bulan

dan sebagainya.

22

Page 23: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

BAB III

KESIMPULAN

Teknik penilaian Tes merupakan alat ukur yang standar dan obyektif

sehingga dapat digunakan secara meluas untuk mengukur dan

membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.Dengan demikian

berarti sudah dapat dipastikan akan mampu memberikan informasi yang

tepat dan obyektif tentang obyek yang hendak diukur baik berupa psikis

maupun tingkah lakunya, sekaligus dapat membandingkan antara seseorang

dengan orang lain. Adapun jenis-jenis tes yaitu:

1. Berdasarkan fungsi test sebagai pengukur perkembangan dan kemajuan

Testee.

A. Test seleksi

B. Test Awal (pre Test)

C. Test Akhir ( Post Test)

D. Test Diagnotis

E. Test Formatif (ulangan Harian)

F. Test Sumatif

2. Berdasarkan aspek psikis yang ingin dinilai.

A. Test Intelegensi

B. Test aptitude

C. Test Attitude

D. Test Personality

E. Test Hasil Belajar

3. berdasarkan banyaknya peserta test

A. Test Individual

B. Test Kelompok

4. berdasarkan waktu yang disediakan dalam menyelesaikan test

A. Tes Kecepatan (Speed Test)

B. Tes Kemampuan (Power Test)

5. Berdasarkan bentuk respon yang diinginkan

A. Verbal test

B. Nonverbal Test

6. Berdasarkan cara bertanya atau menjawab test

23

Page 24: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

A. Test tertulis

B. Test lisan

Teknik penilaian nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan Tehnik

peniaian ini umunya untuk menilai keperibadian anak ecara  menyeluruh meliputi sikap, tingkah

laku, sifat, sikap sosialucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan

elajar dalam pendidkan baik individual maupun secara kelompok.

Penggolongan tehnik nontes

1. Observasi (pengamatan)

Observasi dapat dibedakan menjadi 3 macam:

A.     Observasi Partisipatif

B.     Observasi sistematis

C.     Observasi eksperimental

2. Wawancara (interview)

Ada 2 jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi. Yaitu:

A.     Wawancara terpimpin

B.     Wawancara tidak terpimpin

3. Angket (Questionave)

Ditinjau dari stukturnya angket dapat dibagi menjadi 2 macam:

A.     Angket langsung

B.     Angket tidak langsung

4. Pemeriksaan Dokumen

24

Page 25: Teknik Evaluasi Hasil Belajar

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Ariteunto,Suharsimi. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :

Bumi Aksara.

2. Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

3. Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo.

4. Sutomo. 1985. Teknik Penilaian Pendidikan. Surabaya : PT. Bina Ilmu

5. Slamela. 1988. Evaluasi Pendidikan.Jakarta : PT. Bina Aksara

6. http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/evaluasi-pembelajaran/

7. Suryadi, S.Pd., M.Pd. Teknik menyusun alat evaluasi dan Analisis hasil

belajar. Pdf. Google.com 

8. http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-ala-evaluasi-

instrument-non.html

25