strategi kepala sekolah dalam membina disiplin di sekolah

Upload: galaksijoel

Post on 30-Oct-2015

575 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Strategi Kepala Sekolah Dalam Membina Disiplin Di Sekolah

TRANSCRIPT

  • JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU(Wadrh Informasl llnlah den Krcatifitas lntelektual pendldikan)

    FrelcwnC Ertitdra kali setJrn (Septsmberdan l,lartt). Bsij tdban yarpdiangkatdari basll penelltian, gaga3an konseptual, kaJlan dan apllkasl teorl,

    serta analltls-kdUs dl bldang pendldikan.

    ISSN 1693-4849

    Kefila FenyuntingAbubakar

    WakillGtua FenyuntingJailani

    Fenyuntirg Pdaksana

    ArmiM, IsaRodina

    Evi AprianaM. Ridhwan

    Tarmizi RajabBwhruddhAG

    Pelaksana Tata UsahaMuhammad Saleh

    lbnhim Sufielsrnawima

    Anwar

    Fendaah (Mib" BeSari)A. Gani Asyik (USM)

    l{enndi Sufu (l.JN l'4alatg)Damis A 9.dairnan (Unsyiah)tlhri furnamo (UPI Bandrng)

    Farid Wajidi (IAIN Ar-Raniry)Sr,ardi Suhnnan (Unsyiah)

    Ahnrad Hinduan (Un Bandurg)' Jamaluddin ldris (IAIN Ar-Raniry)Maswardi M. Amin (Univ. Tanjung Pura)

    Acrlus DmnCor*ina (UN f'blarp)l'lekny Z. Yunus ( Unsyiah)M. Yusuf Aziz ( Unsyiah)

    Alamat Penyunting dan Tata Usaha: FKIP. Universitas Serambi Mekkah Jln. Tgk. Imum Lueng BataBathoh - Banda Aceh 23245. Telp. (0651) 26160, 23645 Fax. (0651) 2247t.E-mail :

    JURNAL PENDIDIIGN SERAMBI ILMU diterbitkan sejak 1 September 2003 oleh Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah (USM) Banda Aceh.

    Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pemah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketikdi atas kertas HVS kuailo spasi ganda 10 - 20 halaman, dengan format seperti tercantum pada halamankulit dalam-belakang (Panduan Penulisan Naskah untuk Jurnal Pendidikan Serambi llmu).Naskah yang masuk die\ahra$ dan dhfitng mh.k lcseaman fonna! istilah, dan bb cara lainn;a.

    Dicetak di Percetakan CV. Vonna Teknologi Banda Aceh. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

    ,a[I ,ru

  • rssN 1693-4849

    JURNAL PENDIDIKAIYSERAMBI II,MU

    ( wadah Informasi Ilmiah dan Kreatifitas Intelektuat pendidikan )

    VOLUME 7 NOMOR I SEPTEMBER 2OO9

    Pendekatan Problem Possing pada Teffia $rtlragoras Kelas vIIISMP M*mmmadiyah BandaAchBurhonuddinAG

    The Implementationof S@ Reading Techniquesto Imprcve EflShdent's Reading ComprelrmsionIII UstmnPenerapan Mdia chafi teftadap hasil belaiar siswa padapokok bahasansF rkiln atom di kelas X SlrrlANegeri I Lueng Pr[u-Mulrarrad (17 -2qlembeQiaral N{etemafil(a yang Islami Melalui Kuilarlum Intgrarifdengan Model Prublem fused lwfiwtion (pBI)Cd Mortua Zutuinur Q7 -33)Pengaytr_ penerryan pendelran kontekstual teftadap hasil belaiarsiswa Kelas U IPS dalam lvlata Pel4iaan Ekonomi A SnAe

    (l -8)

    (e-16)

    Negeri 8 BandaAcetrSqMilah e4 - N)'

    Konsep Pembinam Peningkafan Msu C,rru oreh Dinas pendidikanPemuda dan OlahmgaKota BadaAcehRulrsdi durrAtnw (41 - 49)

    I Stafegi Kepala Sekolah dalarn Menrbina Disiplin di SekolahIturudi (50 - 56)c Ke-rjasarna orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan prestasi

    Bel4iarAnakNasruddinAR (57 -66)

    Diterbitkan OlehFKIP Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

    lssN 1693-4849Jurnal

    PendidikanSrerambi Ilmu

    Volume 7 Nomor 1 Halr-66BnndaAcehSeptember

    2009"il[il[$uilililuffiil1

  • STRATNGI KtrPAI,A SNKOLAII DALAM MtrMBINA DISIPLINDI SOKOLAH

    Tnmarli*)Abstrnk

    Sekolah sebagai organisasi kerja dalam menyelenggarakan pendidikan yang terdiri darikomponen kepala sekolah, guru dan siswa serta sarana dan prasana peirdi6-ikan. Setiapkomponen merupakan unit kerja yang berkedudukan sebagai suatu sistem yang menjadipenentu keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tersebut.Sekolah sebagai totalitas sistem atau kesatuan organisasi" maka pcnyelenggaraannyasangat bergantung kepada./cara pengelolaan disiplin yang dilakukan kepala sekolahsebagai pimpinan suatu sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolal menempatiposisi dan pelanan yang sangat penting, karena memikul tanggung iawab daiammengembangkan dan memajukan sekolah yang berpengaruh pada peiiingkatan mutupendidikan baik secara kualitas maupun secara kuantitas

    Kata kunci : strategi, kepala sekolatq disiplin

    Peningkatan kualitas dan klantitaspendidikan di sekolah stiap kepala sekolahsebagai komponen penggerak aktivitas harusmendayagunakan seluruh kornponen secaramaksimal, a69ar kesatuan di sekolah menjac.ibagian yang dinamis ?Calam organisasi sekolah.

    Kepala sekolah sebagai peritimpin disekolah dituntut untuk ', meiniliki .seperangkalpengetahuan, sikap', dan ketrampildn dalammemimpin sekolah ,sebagai tanggun$ jawabnyadalam mengembangkan dan mem4jokan programpendidikan yang berlangsung'di sekolah. Bilakepala sekolah kurang mampu atau kurang trampildalan rnengelola sekolah maka secara tidlklangsung akan mempengaruhi kegiatan prosesbelajar mengajar yang akhirnya mempengaruhiprestasi belajar, keadaan ini diperlukan perankepala sekolah untuk meningkatkan kegiatanproses belajar mengajar di sekolah.

    Kegiatan proses belajar mengajar akanberhasil dengan baik bila kepala sekolah mampumenciptakan kedisiplinan di Sekolah, baikterhadnp guru, karyawan maupun siswa yangdipimpinnya. Pelaksanaan disiplin, pembinaadan pengawasan, bimbingan, dan pemantauayang dilakukan kepala sekolah selaku penanggungjawab keberhasilan program pendidikan disekolah.

    Kepala sekolah harus mampumeningkatkan disiplin di sekolah sehingga guru,karyawan dan siswanya merasa cinta kepadaperaturan-peraturan atau disiplin-disiplin yangberlaku di sekolah.

    Peranan kepala sekolah dalam membinadisiplin di sekolah baik terhadap guru maupunterhadap siswa dalam menunaikan tugasnyamasing-masing sangat menunjang tercapainyahasil secara maksimal Disiplin ini sangat penting,karena masih terdapat guru dan siswa yang kurangmanghayati, kurang bertanggung jawab terhadaptugas yang diberikan kepadanya. Melalui disiplinyang baik guru-guru, karyawan dan siswa dapatterangsailg untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik sehingga kegiatanpendidikan di sekolah akan berjalan dengan baik.

    Tidak semua guru, karyawan dan sisrvamentaati dan memiliki pemahaman yang samaterhadap makna kedisiplinan yang telah ditetapkandi sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh sikap mintalyang dimiliki guru, karyawan dan siswa yangbersangkutan. Sikap rnental dapat mentpengaruhipelaksanaan peraturan dan kedisiplinan yang telahdisepakati.

    Pelaksanaan disiplin tidak dapatdilakukan dengan cara sembarangan, oleh karenaitrr agar disiplin berjalan dengan baik diperlukansikap mental untuk m&u memperbaiki ataumeningkatkan kepatuhan tr:rhadap kedisiplinandan peraturan yang telah ditetapkan. Kedisiplinantidak dapat dilakukan sendiri dengan baik olehguru, karyawan dan siswa yang bersangkutan,maka peranan dan fungsi kepala sekolah menjadisangat pentirg dalam meningkatkan kedisiplinandi sekolah. Oleh karena itu kepala. sekolah harusmampu membimbing dan memperbaiki sertamemberi motivasi agar guru, karyawan dan siswadapat meningkatkan disiplin dalam menjalankan

    Drs. Tumarli,M. Si Dosen p ada FKIP U nii;tsitas Ab u.lJt atama A

    50

  • Tanwrli, strategl Kepala sekohh Daluru Mentbina Disiprin Di sekoluh 5l

    tugas dan tanggung jawabnya terhadap kemajuandi sekolah. Peningkatan disiplin oleh sekolah disekolah akan dapat meningkatkan mutupendidikan. Menurut Ismed Syarif dan NawasRisa (1989:8) bahwa berhasil tidaknya pengajarandi sekolah banyak pula tergantung kepada disiplinkegiatan para guru, siswa dan semua orang yangturut berpartisipasi dalam kegiatan di sekolahguna mencapai tujuan pendidikan yang telahdirumuskan,

    Kepala sekolah sangat berpengaruhterhadap rnaju mundurny& suatu sekolah. Kepalasekolah nrerupakan "lnot(:,r" bagi suattr sekolahuntuk meraih keberhasilan. Kepala sekolahmemegang peranan pentinE dalam meningkatkanmutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.Mutu pendidikan akan baik bila disiplin disekolah tercipta dengan baik. Kepala sekolahberkewajiban untuk memb,eri arahan, bimbingandan nrotivasi kepada $elurui' komponen organisasisekolah untuk dapat meningkatkan disiplinnya.

    Kenyataan yang tr,:rjadi masih terdapatsebahagian kepala sekolah tidak memilikikemampuan untuk menciptakan disiplin disekolah, terutama kepala sekolah kurang memberiarahan, bimbingan dan motivasi pada guru,karyawan dan siswa untuk dapat meningkatkandisiplin di sekolah sehingga masih banyak guruyang kurang disiplin antara lain tidak rnembuatsatuan pembelajaran, tidak n:emiliki administrasiyang baik, datang tidak tepat.wakru dan mengajardianggap sebagai pelepas l;anggung jawab bukansebagai pengabdian akibatnya proses belajarmengajar di sekolah tidak berjalan dengan baikITg akhirnya tujuan pendidikan yang telahditetapkan tidak mencapai sesuai denganketentuan yang telah digariskan.

    a, I{akekat Kepala Sekolah dan DisiplinMembahas tentang kepala sekolah

    sebagai salah seorang ),ang menentukankeberhasilan proses belajar mongajar di sekolah,baiklah dikemukakan pengertian kepala sekolahberdasarkan pendapat pa.a ahli kepemimpinan danpendidikan.

    Menurut Ngalim Purvanto (1986 : 46)bahwa : Kepala sekolah adalLh pemimpin yangsangat berpengaruh dilingkungan sekolah yangmenjadi tanggung jawabnya. T'ugas kepaiasekolah seiaku pemimpin me:iupakan pembantupara guru dalam mengembangkan kesanggupan-kesanggupan mereka secara maksimal danmenciptakan suasana hidup sekolah yang sehat,

    yang mendorong guru-guru, pegawai-pegawai tatausaha, murid-murid dan orang tuanya untukmempersatukan kehendah pikiran dan tindakandaiam kegiatan kerja sama yang efelctif bagitercapainya tujuan-tujuan sekolah.

    Memperhatikan pendapat diatas bahwakewajiban Kepala Sekolah tidak hanya mengaturjalannya sekolah, tetapi juga berusaha untukberhubungan dan bekerja sama yang baik denganmasyarakat disekitar sekolah. Disamping itukepala sekol ah ju ga berkewaj iban m em bangkitkansemangat stafpengajar dan pegawai sekolah untukbekerja lebih baik, membangun dan memeliharakekeluargaan, kekompakan dan persatuan antaraguru-guru daiam lingkungan yang dipimpinya.

    Upaya mengembangkan dan memajukansuatu sekolah sangat tergantung kepada KepalaSekolah. Kepala sekolah yang harusmengembangkan komunikasi dengan instansi lain,mengembangkan kurikulurn sekolah dan tahu caraperkembangannya. Memperhatikan danmengusahakan kesejahteraan guru-guru danpegawai-pegawai sekolahnya,b. Hakekat Disiplin di Sekolah

    Elizabeth B. Hurlock (1977: 32)merumuskan bahwa disiplin ialah suatu latihandan belajar yang bertujuan untuk memeliharaperh"rmbuhan dan perkembangan jiwa seseoranganak. Menurut W. JS. Poerwadanninta (lgiz343) memberikan definisi bahwa disiplin ialahlatihan batin dan watak dengan m'aksucl supa)'asegala perbuatannya selalu mentaati tata tertib.

    Menurut Badri Rasyidi (1996:37)disiplin adalah " sikap konsisten dalam rremaruhidan mentaati peraturan dan ketentuan yang ieiahditetapkan baik secara pribadi, maupun daiamkehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara seda beragama".

    Disiplin merupakan suatu latihan phikisagar segala tindakan dan tingkah lahu seseoraneselalu mentaati dan mematuhi peraruran, Aninlaperbuatan yang dilakukan ddak bolehbertentangan dengan tata renrb ]'ang relahditetapkarl baik dalam kehidupan berbangsa,bemegara, bermasyarakat b'eragama maupundalam proses belajar mengaiar

    A.G. Sujono (1971: i38) mengatakanbahwa tidak mungkin pendidikan dan pengajarandapat berjalan dengan baik ;ika keadaan tidaktertib/tenang masih ditemui dalamlokal/lingkungan sekolah. Segala sesuatu lekastercapai bila dalam suasana teratur dan tenangatau dengan adantr'a kedisiplinan yang baik.

  • Pencapaian hnsil belajar yang baikdiperlukan adanya suatu disiplin, karena dengandisiplin siswa akan dapat dengan tenangmenerima pelajaran atau apa yang disajikan olehgurunya. Darwis A. Soelaiman (1980 : l2)rnengemukakan bahwa "disiplin dan mengajarmerupakan bagian yang integral dan dapatdikatakan bahwa pengajaran yang baik biasanyadiserta dengan disiplin yang baik pula".

    Disiplin ialah suatu peraturan norma atautata cara yang haras dilakukan/diikuti oleh siswadi sekolah, dengan tujuan supaya siswa dapatmengendalikan diri sendiri dan lambat laun siswaitu dapat berkembang menjadi manusia yang lebihmatang sehingga dapat menentukan apa yang baikdan apa yang buruk untuk dilakukan. Hal iniapalagi dalam proses belajar mengajar, dimanadisiplin sangat penting guna mencapai tujuanpengajaran vang disajikan oleh guru.

    c. Kepala Sekolah Dalam Membinn Disiplin diSekolah

    Kepala sekolah sebagai pemimpin dalammeningkatkan kemajuan sekolah selalumengadakan pembinaan guru, terhadap siswadalam meningkatkan disiplin di sekolah.

    Hadan Nawawi (1981:13)mengemukakan tentang pembinaan danbimbingan disiplin "adalah kegiatan yangbertujuan mengarahkan agar semua orang dalamorganisasi kelompok kerja sama mengerjakan hal-hal yang terdapat sesuai dengan petunjuk yanghendak dicapai".

    Pendapat diatas dapat disimpulkanbahwa pengarahan yang diberikan untuk semuaorang yang melakukan kegiatan-kegiatan sesuaidengan wewenang dan tanggung jawabnyamasing-masing. Bimbingan dan pengarahan yangdiberikan itu harus secara kontinu agar seluruhkegiatan selalu terarah pada pencapaian tujuanyang telah ditetapkan.

    Usaha kepala sekolah dalam rangkapembinaan guil, karyawan dan siswa untukmeningkatkan kemampuannya dalammeningkatkan disiplin, tentu sudah sewajamyamempunyai program kerja. Adapun program kerjakepala sekolah dalam membina disiplin di sekolahsebagai beri*ut :1. Perumusan Peraturan disiplin Secara Rincidan Jelas

    Kepala sekolah sebagai orang yangbertanggungj awab terhadap kualitas pembelaj arandi sekolah harus merumuskan peraturan disiplin..Dirumuskannya peraturan agar guru, karyawan

    .Iurnal Serambi llma, September 2009, Volunte 7 Nomar l 52

    dan siswa dapat rnempedomani aturan yangditaapkan sehingga kedisiplinan sekolah akanbaik.

    Dalam peruntusan kedisiplinan harusmelalui musyawarah dengan gunr di sekolah. Olehkarena itu peraturan kedisiplinan akan ditaati olehseluruh komponen yang ada di sekolah. Juga hasilpenetapan kedisiplinan yang dilakukan secaramusyawarah akan dapat meningkatkan rasatanggung jawab bersama untuk melaksanakankedisplinan tersebut. Peraturan yang dirumuskanberhubungan dengan kedisiplinan prosespembelajaran di sekolah. Adanya mmusankedisiplinan proses pembelajaran dapatmenciptakan kondisi dan situasi pembelajaranyang lebih baik efektifdan efesien.2. Pertemuan Rutin Kepala Sekolah denganGuru-guru dan Karyawan.

    Pertemuan antara kepala sekolah denganguru-guru dan karyawan sangat besar manfaatnya,karena disitu terjadi saling tukar rnenukarpengalaman serta dapat pula membantu guru-gurudan karyawan dalam pelaksanaan tugasnya yangmendapat kesukaran dim hambatan. Menurut UzerUsman (1999 : 45) bahwa pertemuan itu biasanyadilakukan untuk memlbicarakan masalah-masalah

    "yang dihadapi guru dan karyawan setiap haribekerj4 sehingga kepala sekolah bersama gurudan karyawan bisa. bekerja sama dalammemperbaikinya.

    Kepala sekolah yang diangkatberdasarkan atas kerja yang sudah cukup lamaatau golongan pangkatnya tinggi. Pertemuan rutinsangat berguna pada Sekolah, terutama dalammeningkatkan disiplin di sekolah. Disini para gurudan karyawan langsung dapat rnenanyakan kapadaKepala Sekolah atau sesama guru-guru, gunamemperbaiki dimana terjadi hal-hal keliru(menyimpang). Seterusnya kepala sekolah dalamsetiap pertemuan itu mengajak guru-guru dankaryawan untuk meningkatkan prestasi kerjadalam segala bidang, terutama menyangkutpeningkatan disiplin masing-masmg, sertaberkesempatan untuk menyampaikan informasi-informasi dari pihak atasan.

    3. Rapat Kepala Sekolah dengan Gurrr-gurudan Karyawan.

    Pertemuan untuk mengadakan rapatkepala sekolah dengan guru-guru.dan karyawandisetiap sekoiah selalu berlangsung dengan tujuanuntuk menjaga dimana terjadi penyimpangan-penyirnpagan pada sekoiah dalam kegiatan kerja.Sebagaimana telah diketahui dari masing-masing

  • Thmurli, strategi Kepuru sekorah Daram Menthinu Disiprin Di sekrrrth 53

    tugas seorang aparat ntempunyai atasan yangbepltli yakni guru mempunyar atasan kepalisekolah, kepala sekolah pu,rya itusan penililg danseterusnya keatas.

    R_al_at kepala sekolah dengan guru_gurutidak salah lagi, karena disana .Jatu illuCitanbimbiingan dan pengarahan yilng bertujuan untukmembina guru-guru di sekolah dalammelaksanakan tugasnya, khususnya yangmenyangkut dengan pengelolaan kelas.

    3. Kunyungan ( Observasri) Kepala Sekolah keKelas-kelas

    Menyangkut dengan usaha kepalasekolah untuk kunjungannya ke kelas_kelassebenarnya sudah merupakan program kerjasecara keseluruhan. M*nutut HalimlteOt: +O;lahwa_ dalam kunjungar tersebut kepala sekolahbenar-benar ingin mengadakan supervisi tentangpeningkatan disiplin guru dan siswa, dan saat itupula kepala sekolah langsung membina guru-gurudan siswa_agar adanya p,.:ningkatan yunfUuit dunterarah dalam peningkatan disiplin.

    Helmi Z yunr.;rs (2004 : 5t) bahwamelalui kunjungan kelas guru dan siswa dapatdidorong untuk lebih aktif menciptakan prosespembelajaran sendi i, mengembangkan.kemampuan mereka denl:1an lcreativitis dan aktifatau dengan kata lain n,,,alalui kunjungan kelassecara kontinu dapat meningkatkan- keirampuang'ru rnengajar dikelas dan siswa belajar yangakhirnya dapat meningkatkan disiplin. Namununtuk

    .m.emenuhi pelaks;rnaan kunjungan kelasyang baik dibutuhkan :ruatu ketiamfilan danmampu mengembangkan

    .ltnlu model kunjunganyang sesua_i dengan tujuan ,yang sebenarnya..

    Meningkatkan disiplin bagi guru danslswa sangat menentukan berhasil tidaknya apayatg telah direacanakair dalam pengaiarantersebut. Karena itu untuk dapat disiplin yui'g Uuitdituntut adanya suatu arahan dan bimbinguriyungefektif. Hadari Narvawi (1981: iOS)mengemukakan sebagai beri kut :

    Tujuan kunjungan kelas adalah untukmenilai kegiatan guru sebagai pendidikdan. pengajar dal;rm biclang masing-masing dan siswa belajar, guna untukmembantu mereka r,relakukari perbaikan_perbaikan bilarnana cliperlukjn denganmenunjukkan kekurangan_kekurangannya agar diatasi dengan uiahasenidiri

    Kunjungan kelas dinilai untukmenunjukkan kemampuan guru mengajar dansisw4 kemudian memberikan bantuan teiitr Oitititberatkan

    _pada pemberian informasi tentangberbagai ,

    kekurangan, serta mendorong merekauntuk berusaha memperbaikinya. Melaluitindakan ini, maka guru yang self coretive sepertidikemukakan diatas dapat ierwujud. pembinaanguru dan siswa dalam disiplin yang lebih baikadalah dengan mengadakan-obseiuasl kelas akarrlebih berhasil, bila dibandingkan secara langsungmernberikan pembinaan. I-lal ini terutarnadisebatkan kepala sekolah telah mempunyaisejumlah data tentang kelemahan dan kellbihanguru-guru dan siswa.

    Disamping itu melaui observasi kelaskepala sekolah dapat menjalin kerja sama clenganguru sambil memberikan infonnasi seaarakekeluargaan tentang kelemahan yang harusdiperbaiki pada guru dan siswa - dalarnmeningkatkan disiplin, sehingga dorongan untukmeagadakan perbaikan bukan dari luar tapi daridirinya sendiri.

    Kunjungan kelas dalam setiap usahaperbaikan harus selalu mengutamakan kerja samadengan guru-guru dan slswa. Mereka tidakberhasil mengadakan pembinaan, jika selalub,ersifat memaksa pada guru-guru ian siswa.Konsep kerja sama lebih mudah untukdikembangkan melalui pendekatan pribadi denganguru-guru dan siswa yang diobservasi secara lebihterperinci tujuan observasi kelas dalam rangkameningkatkan disiplin, Hal ini bertujuan seba aiberikut:1. Untuk mempelajari prakrek mengajardan mendidik tiap guru dan

    mengevaluasinya.2. Untuk menemukan kelebihan_kelebihan

    khusus dan sifat-sifat yang menonjol padasetiap guru.

    3. Untuk menemukan kebutuhan_kebutuhanguru dalarn menunaikan tugasnya,4. Untuk mendorong guru agar lebih sungguh-sungguh dan lebih baik kerjanya5. Untuk memper.oleh bahan-bahan daninformasi guna untuk menyusun prograrnsupervisi.6. Untuk rnengetahui sampai climanapenerapan prinsip-pdnsip dan saran_sarandiberikan.

    7. Untuk menanam kepercayaan diri^ llperyisor pada progam supervisinya.8. Untuk_mempererat dan memupuk integritas

    sekolah.

  • 9. Untuk mempelajari perubahan-perubahanadministratif yang mempengaruhipetajaran.

    10. Untuk mengumpulkan bahan danpengalaman baCr supervisor untukperturnbuhan dan perbaikan diri danprogram supervisi pendidikan.

    Bila diperhatikan tujuan observasi kelasseperti telah dikemukakan diatas, jelaslah bahwaobservasi kelas mempunyai manfaat yang besar,tidak saja bagi seorang kepala sekolah, tetapi jugabagi orang lain, Dengan mengadakan observasikelas kepala sekolah dapat mengetahui kebutuhanapa sangat mendesak bagi seorang guru dan siswa.sefta perubahan-perabahan admmistratif namayang turut mempengaruhi proses belajar mengajaranak didik disekolah.

    Seorang kepala sekolah yangmengadakan obselasi kelas juga akan menyadarlry]uyh mana program kunjungan kelas yangdilaksanakan akan berhasil dan program manayang haras direvisi kerobali. Jelasnya denganobservasi kelas, seorang kepala sekolah akanmendapatkan infornrasi yang sangat berguna bagiperbaikan situasi belajar mengajar danmeningkatkan kemampuan dirinya sebagai kepalasekolah. Seluruh informasi dari observasi kilasdapat dijadikan umpan balik yang sangar tepatuntuk menyusun program kunjungan kelasteratama untuk rencana k,rnjungan ke kelas yangterus menerus.

    Jika mengkaji kembali tentang tujuankunjungan atau observasi kelas, maka semikinterasa bahwa observasi kelas sangat dibutuhkandan merupakan teknik supervisi yang cukupel'ektif, teratama bagi supervisi pendidikanmodern yang lebih mengarah pada pembinaankemampuan meningkatkan disiplin guru-guru dansiswa Tanpa melihat langsung dilapanganinformasi yang digunakan tidak mampu untukmenerobos segala persoalan yang dihadapi olehguru dan siswa Sekolah Dasar. perlu ditegaskanbahwa untuk menyusun suatu program kunjungankelas yang baik sangat dibutuhkan informasi yangakurat, sehingga setiap keputusan yang akandiambil tidak menimbulkan kerugian.

    Seorang kepala sekolah yang akanmelaksanakan observasi kelas sebagai tekniksupervisi pendidikan dituntut untuk memahamisecara luas langkah-langkah yang harus ditempuhuntuk mencapai tujuan observasi kelas itu sendiri.Bila seorang kepala sekolah tidak memahamilangkah-langkah observasi kelas dengan baik

    furnal Serantbi llma, September 2009, Volume 7 Nomor 1 54

    dalam melakukan observasi kelas secarasisternatis. Apakah tindakan pendahuluan yangharus dilakukan sebelum observasi kelas, hal iniharus dapat dirumuskan dengan baik. Dengan katalain sebelum observasi kelas dilaksanakan perludirumuskan secara tegas tahap-tahap pelaksanaanyang akan dilak'rkan itu rnerupakan suatupedoman yang harus dilaksanakan.

    Observasi kelas sebagai teknik pembinaandisiplin menurut Amri (1987 : 29) diiaksanakankepala sekolah dengan mengikuti langkah-langkahatau tahap-tahap sebagai berikut:

    1. Tahap persiapan atau pererrcanaanSebelum observasi kelas dilaksanakan

    seorang supervisor harus mengadakan persiapanatau perencanaan observasi itu sebagai mana telahdirencanakan. Kecermatan seorang supervisormenyusun persiapan lebih tepat disebutperencannn. suafu perencanaan akan memuatsegata masalah yang akan terjadi sasaranobservasi serta tujuan-tujuan apa yang hendakdicapai melalui observasi tersebut.

    Rumusan tujuan observasi kelas akanmemberikan gambaraan yang jelas tentangbagaimana pelaksanaan dilakukan. Misalnyatujuan observasi kelas ingin menilai kedisiplinan.guna mempersiapkan llahan pelajaran dana alat_alat pelajaran untuk dibutuhkan, makakunjungan seperti ini sebaiknya dilakukantanpa rnemberitahukan terlebih dahulu.Kunjungan yang seperti ini dapat menimbulkanrasa tidak aman pada guru, tapi tujuan yangFg_e.tj untuk memperoleh data yang sebenamya,hal ini tidak merupakan kesalahan.

    Jika tujuan observasi kelas telahditetapkan dan semua aspek atau masalah yangtelah dilihat diinventarisir sedemikian iupabarulah dipikirkan rnekanisme pelaksanaanobservasi kelas. Setelah semua ini ditetapkansecara teliti ntaka selesailah tahap perencanaanobservasi kelas yang seterusnya dijadikanpedoman tahap berikLrtnya.

    Tahap persiapan dan perencanaankunjungan kelas oleh seorang supervisor (kepalarylotan) berdasarkan pendapat Sutarti Harahap(1989 : 54) diantaranya:a. Waktu untuk mengadakan kunjungan.b. Tujuan yang hendak dicapai,c. Guru yang akan dikunjungi.d. Teknik observasi yang dipergunakan.e. Masaiah-masalah pokok yang ingin

    diobservasi.

  • Tunrurli, strutcgi Kepah sekolah Dulam Membina Disiplin I)i saktttttlt

    pelaksanaan observasi kelas sebagai salah satuteknik kunjungan kelas yang efektif, menurutSumarni ( 1986:96) rerdapat beberapa prinsipobservasi kelas sebagi berikut:L Kepala sekolah selalu mengembangkan sikap,

    positif terhadap observasi kelas.2 Observasi kelas direncanakan secara lengkapdan hati-hati dcngan memperkirakan s"*tr"masalah yang akan diobsen,asi.

    3. Prilaku kepala sekolah selama mengadakanobservasi ke kelas ditandai oleh budi bahasa

    secara telitiSehubungan

    yang baik,4 Kuniungan afau

    berharga karenaperbaikan dalamdisekolah

    dengan masalah

    observasi kelas adalahdapat menghasilkanproses pembelajaran

    .2. Tahap pelaksanaan

    Setelah semua persiapan atauperencanaan selesai dibuat sesuai dengan waktuyang telah ditetapkan. Kunjungan kelas tanpapemberitahuan lebih dulu dalam pelaksanaannyatidak beda dengan pemberitahuan. Sebelummelaksanakan observasi pada suatu kelas atauguru yang telah ditetapkan, baik denganpemberitahuan maupun tanpa pemberitahuan,paka seorang supervisor haras mengalamibeberapa hal sehubungan clengan pelakJanaanobservasi tersebut, Dengan pcngertian lain untukkeberhasilan pelaksanaan observasi. kelas adabeberapa rnasalah yang harus rnendapat perhatian

    yang dilihat ateu yangdidengar sebelummembicarakan segi-segi yang negatif(kelemahan).

    c. Kelemahan atau kekurangan-kelarrangan itudibicarakan dalam hubungannya dengansituasi yang juga menyangkut murid atau hal-hal lain dari pada yang menyangkut diri gurusaJa.

    d. Guru yang diobservasi diberikan kesempatandan kebemnian diri untuk mengevaluasisituasi kelas dengan baik.

    Langkah akhir atau tindak lanjut dariobservasi kelas perlu dilakrrkan dengan mengikutipenrnjuk-petunjuk pelaksanaannya. Dalaurpembicaraannya hasil observasi dengan guru yangbersangkutan masalah hubungan pribadi harusdipelihara dengan baik untuk menumbuhkan sikappositif pada guru tersebut, dengan sikap positifdimaksud, guru rnenerima hasil penilaian yangdilakukan oleh supervisor rerhadap dir.inya denganperasaan yang senang dan dengan hati terbukameminta pembinaan dari superuisor untukpeningkatannya.

    Sikap positif pada guru dapat tumbuh,jika dalarn membicarakan hasil pengamatanterhadap guru tidak semata-mata rtilihat darikelemahannya saja, tetapi hanrs dikemukakan hal-hal yang sudah baik, guru juga diberikankesempatan untuk memberi dorongan claninfbnnasi tentang hasil penilaian terselrut, rlengankata lain tidak diborong seluruhnya olehsupervisor. Kepada guru diberikan kesempatandengan memberikan dorongan, agar ia beranimengemukakan pendapat dari hasil penilaiantersebut Dengan demikian guru tidak merasasebagai orang yang akan di adili oleh supervisoryang mengobservasinya.

    PenutupDisiplin merupakan bagian yang integral

    dalam kegiatan proses pernbelajaran di sekolah,baik terhadap kegiatan guru, maupun kegiatanmurid. Pembinaan disiplin disekolah akan lebihberhasil bila dilaksanakan atas kerja sama kepalasekolah, guru, karyawan dan siswa cli sekolah.

    Seorang kepala sekolah mempunyaikewajiban untuk dapat memberikan bantuan-bantuan, pengarahan-pengaralran serta nasehat-nasehat kepada setiap personal sekolah yangmelakukan pelanggaran-pelanggaran clisiplindalam pelaksanaan kegiatan proses belajarmengajar di sekolah akan berjalau dengan lancar.Disiplin dan tata tertib merupakan modal dasarbagi seorang guru, karyawan clan siswa baik di

    Observasi kelas akan menrberikan hasilyang baik, maka melalu observasi yang akurat,guna memperbaiki dan rneningkatkan disiplin disekolah belajar mengajar disekolah.

    3. Tahap akhir atau tindak lanjut.Langkah ini merupakan langkah akhir

    yang sangat penting dari suatu proses kunjungankelas adalah tahap pembicaraan dari hasilobservasi atau disebut juga dengan tahap tindaklanjut. Dikatakan tahap ini penring kerlna jikaselesai rnengadakan observasi ke kelas tidakdilanjutkan dengan pembicaraan, maka observasikelas tidak ada artinya srama sekali. 'l-enruanllalinrah (1.987:45) terdapaf beberapa patokansebagai berikut:a. Dalam pembicaraan kepala sekolah ticlak_

    memborong pembicaraan atau percakapan.b. Kepala sekolah pada awal pembicaraanmengemukakan aspek aspek positif (baik)

  • sekolah maupun dalam masyarakat padaumumnya, karena peranan dantanggung jawabguru sangat menentukan bagi keberhasilan usahapendidikan dirnasa mendatang untuk bangsalndonesia khususnya.

    Tujuan pembinaan disiplin dan tata tertibsekolah merapakan suatu usaha untukmeningkatkan kegiatan proses pembelajaran disekolah yang lebih baik.

    Diharapkan kepada kepala sekolah, guru,karyawan dan siswa, dapatlah mengatur waktudengan baik agar tidak terjadi hambatan dalampelaksanaan proses belajar mengajar, sehinggakeadaan sekolah berrar-benar aman dan tertib.

    Demi terlaksananya disiplin dan tatatertib sekolah yang bai( kepada kepala sekolahdiharapkan dapat mengoreksi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada dirinya, sehinggaproses pembinaan disiplin pada guru, karyawandan siswa dapat diterapkan dengan sempurna.

    Didalam pembinaan disiplin sekolah,hendaknya kepala sekolah menunjukkan perilakuyang baik yang dapat dijadikan contoh dan teladanbagi gum-guru, karyawan dan siswanya.

    Pembinaan disiplin di sekolah,hendaknya kepala sekolah dan komponen laindapat rnenjalin kerja sama yang baik demitenwjudnya disiplin yang baik.

    DAFTAR PUS'TAKA

    Ametembun N.A (1971), Guru DalamAdministrasi Sekolah Pern bangunan.Bandung, terbitan ke IL

    Badri Rasyidi (1996). Menegakkan DisiplinPembangunan Bangsa. AksaraBandung.

    Jumal Serambi llmu, September 2A09, Vtthmrc 7 Nomor 1 56

    Darajat Zakiah (1982), Kepribadian guru,Departemen Pendidikan danKebudayaan. Bandung, Aksara

    Darwis Soelaiman .A ('1980), It'engajar PengantarKepada Teori dan Praltek. FlP.Unsyiah. Banda Aceh.

    Departemen Pendidika,n dan Kebudayaan ( 1 987),Peranan lKepala Sekolah DalamPengelolaarr Sekolah, Ditdasmen,Jakarta.

    Hadari Nawawi, (1985). Supervisi Pendidikan,Remaja Kary4 Bandung.

    Elizabet B Hurlock (Hanafiah Sulaiman, 1977),Perkembangan Moral. LembagaPendidikan dan PenYuluhan FIP.Unsyiah Darussalam Banda Aceh.

    Ngalim Porwanto, (1986) AdministrasiPendidikan, Aksara, Bandung.

    Poewadarminta, W.JS (1989), kamus bahasandonesia. Balai pustaka jakarta

    Sabin, (1972). Kepemimpinan Dalam Pendidikan.Gramedia, Jakarta.

    Soewardi Lazaruth, (1984), KepemimpinanDalam Pen,Jidikan. Ghalia Indonesia,Jakarta.

    Tabrani Rusyam, (1989). Pendekatan DalamProses Belajar Mengajar, Tarsito,Bandung

    Uzer Usman, (1999). Menjadi Guru ProfesionalRoda Pengetahuan, Jakarta.