bab ii tinjauan pustaka a. definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/titi...

35
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara (Roesli, 2012, h;3). Inisiasi menyusu dini merupakan suatu prosedur langkah awal yang harus dilakukan antara ibu dan bayi. Inisiasi menyusu dini dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan (Riksani, 2012, h;41). b. Bentuk Dukungan Pemerintah terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Bentuk dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 Pasal 9 ayat 1 dan 2. Ayat 1 berbunyi, “Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusui dini terhadap bayi yang baru lahir kepada ibunya paling singkat selama 1 (satu) jam”. Ayat 2 berbunyi, “Inisiasi Menyusui Dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu”. Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Upload: phamtuyen

Post on 19-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

a. Definisi

Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu

dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi

melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan the breast crawl atau

merangkak mencari payudara (Roesli, 2012, h;3).

Inisiasi menyusu dini merupakan suatu prosedur langkah awal

yang harus dilakukan antara ibu dan bayi. Inisiasi menyusu dini

dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi

(skin to skin) segera setelah persalinan (Riksani, 2012, h;41).

b. Bentuk Dukungan Pemerintah terhadap Pelaksanaan Inisiasi

Menyusui Dini

Bentuk dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan Inisiasi

Menyusui Dini terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012

Pasal 9 ayat 1 dan 2. Ayat 1 berbunyi, “Tenaga kesehatan dan

penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan inisiasi

menyusui dini terhadap bayi yang baru lahir kepada ibunya paling

singkat selama 1 (satu) jam”. Ayat 2 berbunyi, “Inisiasi Menyusui Dini

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara

meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit

bayi melekat pada kulit ibu”.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

9

c. Tahapan Inisiasi Menyusui Dini

Lima tahapan perilaku (pre-feeding behaviour) sebelum bayi

berhasil menyusui (Roesli, 2012, h;17-19)

1. Dalam 30 menit pertama: Stadium istirahat atau diam dalam

keadaan siaga (rest/quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak.

Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang

istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam

kandungan ke keadaan di luar kandungan. Bonding (hubungan

kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam

suasana aman. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap

kemampuan menyusui.

2. Antara 30-40 menit: Mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti

mau minum, mencium, dan menjilat tangan. Bayi mencium dan

merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama

dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini

akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting

susu ibu.

3. Mengeluarkan air liur

Saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya, bayi mulai

mengeluarkan air liurnya.

4. Bayi mulai merangkak ke arah payudara. Areola (kalang

payudara)sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Bayi

menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu,

menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah

puting susu dan sekitarnya.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

10

5. Menemukan, menjilat, mengulumputing, membuka mulut lebar, dan

melekat dengan baik.

d. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

Manfaat Inisiasi menyusu dini bagi ibu dan bayi menurut

(Aprillia, 2010) antara lain:

1. Manfaat bagi ibu

a) Ibu dan bayi menjadi lebih tenang (Krogen & Smith, 2004 dalam

Aprilia, 2010).

b) Jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi lebih baik sebab bayi

siaga dalam 1-2 jam pertama (UNICEF, 2007 dalam Aprilia, 2010).

c) Sentuhan, jilatan, usapan pada puting susu ibu akan merangsang

pengeluaran hormon oksitosin (UNICEF, 2007; Matthiesen et al,

2001 dalam Aprilia, 2010).

d) Membantu kontraksi rahim, menurangi resiko perdarahan, dan

mempercepat pelepasan plasenta (Sobhy, 2004 dalam Aprilia,

2010).

2. Manfaat bagi bayi

a) Menurunkan angka kematian bayi karena hipotermia (Bergman,

2005; Bergstorm, 2007 dalam Aprilia, 2010).

b) Menghangatkan bayi melalui dada ibu dengan suhu yang tepat

(Franson, A, 2005; Bergstorm, 2007 dalam Aprilia, 2010).

c) Bayi mendapatkan kolostrum yang kaya akan antibodi, penting

untuk pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap ineksi (Hanson L,

2004 dalam Aprilia, 2010).

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

11

d) Bayi dapat menjilat kulit ibu dan menelan bakteri yang aman.

Bakteri ini lalu berkoloni di usus bayi dan menyaingi bKteri patogen

(Hanson L, 2004 dalam Aprilia, 2010).

e) Menyebabkan kadar glukosa darah bayi menjadi lebih baik pada

beberapa jam setelah kelahiran.

f) Pengeluaran mekonium (kotoran bayi) lebih dini, sehingga terjadi

penurunan intensitas ikterus (kuning) pada BBL.

e. Teknik Inisiasi Menyusui Dini

1. Teknik Inisiasi Menyusui Dini yang Kurang Tepat

Saat ini, umumnya praktek inisiasi menyusu dini seperti

berikut (Roesli, 2012, h;9-11):

a) Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain

kering

b) Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong,

lalu diikat

c) Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan

selimut bayi.

d) Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak

terjadi kontak dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan didada ibu

(bonding) untuk beberapa lama (10-15 menit)atau sampai tenaga

kesehatan selesai menjahit perinium.

e) Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara

memasukkan puting susu ibu kemulut bayi.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

12

f) Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan

(recovery room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh

ayah, diberi suntikan vitamin K, dan kadang diberi tetes mata.

2. Inisiasi Menyusui Dini yang Dianjurkan

Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan inisiasi

menyusu dini yang dianjurkan.

a) Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi

kain kering.

b) Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya,

kecuali kedua tangannya.

c) Tali pusat dipotong, lalu diikat.

d) Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya

tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.

e) Tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan di dada atau

perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi

diselimuti bersama-sama. Bayi diberi topi untuk mengurangi

pengeluaran panas dari kepalanya.

f. Pentingnya Kontak Kulit dan Menyusu Sendiri

Menurut (Roesli, 2012, h;13-14) Kontak kulit dengan kulit

segera setelah lahir dan bayi menyusu sendiri dalam satu jam

pertama kehidupan penting:

1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi

merangkak mencari payudara. Ini akan menurunkan kematian

karena kedinginan (hypothermia)

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

13

2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernapasan dan detak jantung

bayi lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis sehingga

mengurangi pemakaian energi.

3. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri

dari kulit ibunya dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan

bakteri „baik‟ ini akan berkembang biak menjadi koloni di kulit dan

usus bayi, menyaingi bakteri „jahat‟ dari lingkungan.

4. „Bonding‟ (ikatan kasih sayang) antara ibu-bayi akan lebih baik

karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga.

Setelah itu, biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama.

5. Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan

berasal dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini

dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan

alergi lebih awal.

6. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil

menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.

7. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di

puting susu dan sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada puting

ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

8. Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar.

Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift on life. Bayi

yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu

mendapatkan kolostrum dari pada yang tidak diberi kesempatan.

Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh,

penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

14

pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum

akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang

masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.

9. Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan

bayinya untuk pertama kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan,

ayah mendapat kesempatan mengazankan anaknya di dada

ibunya. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang amat

indah.

g. Penghambat Inisiasi Menyusui Dini

Berikut ini beberapa pendapat yang menghambat terjadinya

kontak dini kulit ibu dengan kulit bayi (Roesli 2012 h;28-31).

1. Bayi kedinginan

Bayi berada dalam suhu aman jika melakukan kontak kulit

dengan sang ibu, suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat

dalam dua menit jika bayi diletakkan di dada ibu.Berdasarkan

hasil penelitian Niels Bergman (2005) dalam Roesli 2012,

ditemukan bahwa suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1°C

lebih panas dari pada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika

bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu

akan turun 1°C. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan

meningkat 2°C untuk menghangatkan bayi.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

15

2. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui

bayinya.

Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya

segera setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit

serta saat bayi menyusu dini membantu menenangkan ibu.

3. Tenaga kesehatan kurang tersedia

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat

melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara

ibu, libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk menjaga bayi

sambil memberi dukungan pada ibu.

4. Kamar bersalin atau kamar operasi

Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang

pulih atau kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk

meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini

5. Ibu harus dijahit

Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area

payudara, yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu.

6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit

gonore harus segera diberikan setelah lahir

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology

dan Academy Breastfeeding Medicine (2007) dalam Roesli

(2012), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya

selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa

membahayakan bayi.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

16

7. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan

diukur

Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan

hilangnya panas pada bayi. Selain itu, kesempatan vernix

meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi lebih besar.

Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir, penimbangan dan

pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.

8. Bayi kurang siaga

Pada 1-2 jam pertama kelahirannya bayi sangat siaga

(alert), setelah itu bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi

mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih

penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih untuk

bonding.

9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai

sehingga diperlukan cairan lain (cairan prelaktal)

Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru

lahir. Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang

dapat dipakai pada saat itu.

10. Kolostrum tidak baik bahkan berbahaya untuk bayi

Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi.

Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada

bayi baru lahir, kolostrum melindungi dan mematangkan dinding

usus yang masih muda.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

17

h. Inisiasi Menyusui Dini dan MDGs

Menurut (Roesli, 2012, h;32-39) Inisiasi menyusu dini

berperan dalam pencapaian tujuan Millenium Development Goals

(MDGs). Berikut ini tujuan Millenium Development Goals (MDGs).

1. Membantu mengurangi kemiskinan

Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan keberhasilan

ASI eksklusif enam bulan dan lama menyusui.

Jika seluruh bayi yang lahir di indonesia dalam setahun

disusui secara eksklusif enam bulan, berarti:

a) Harga rata-rata satu kaleng susu formula Rp 60.000,00

(tahun 2007)

b) Jumlah bayi lahir di Indonesia 5,5 juta per tahun

c) Biaya pembelian susu formula selama enam bulan untuk

bayi ini: 5,5 juta x 55 kaleng x Rp 60.000,00 = Rp 18, 120

triliun.

d) Setiap bayi memerlukan sekitar Rp 3,3 juta dalam enam

bulan. Biaya ini lebih dari 100% pendapatan buruh yang

hanya Rp 500.000 per bulan.

2. Membantu mengurangi kelaparan

Bagi anak usia dua tahun, sebanyak 500 cc ASI ibunya

mampu memenuhi kebutuhan kalori 31%, protein 38%, vitamin A

45%, dan vitamin C 95%. ASI masih memenuhi kebutuhan kalori

70% untuk bayi 6-8 bulan, 55% untuk bayi 9-11 bulan, dan 40%

untuk bayi 12-23 bulan. Keadaan ini akan secara bermakna

memenuhi kebutuhan makanan bayi sampai usia dua tahun.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

18

Dengan kata lain, pemberian ASI membantu mengurangi angka

kejadian kurang gizi dan pertumbuhan yang terhenti yang

umumnya terjadi pada usia ini.

Bayi yang berkesempatan melakukan inisiasi menyusu

dini, persentase masih menyusunya bayi usia enam bulan adalah

59% dan bayi usia 12 bulan adalah 38%. pada bayi yang tidak

diberi kesempatan inisiasi menyusu dini, persentase yang masih

menyusunya hanya 19% untuk bayi usia enam bulan dan 8%

untuk bayi usia 12 bulan. Bayi yang diberi kesempatan menyusu

dini akan delapan kali lebih berhasil dalam menyusu eksklusif.

Berarti bayi yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini akan

lebih mungkin disusui sampai usia 2 tahun bahkan lebih.

3. Membantu mengurangi Angka Kematian Anak Balita

Sekitar 40% kematian balita terjadi pada usia bayi baru

lahir (dibawah satu bulan).

a. Menurut The world Health Report 2005 dalam Roesli 2012, angka

kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah 20 per 1.000

kelahiran hidup.

b. Jika angka kelahiran hidup di Indonesia sekitar 5 juta per tahun

dan angka kematian bayi adalah 20 per 1.000 kelahiran hidup,

berarti sama halnya dengan:

1) Setiap hari 246 bayi meninggal.

2) Seolah satu pesawat jumbo jet penuh berisi bayi di

Indonesia setiap hari jatuh.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

19

3) Setiap satu jam, 10 bayi Indonesia meninggal.

4) Jadi, setiap enam menit, satu bayi Indonesia meninggal.

5) Menurut The World Health Report 2005 dalam Roesli

2012, angka kematian balita Indonesia adalah 46 per

1.000 kelahiran hidup. Hal ini sama halnya dengan:

(a). Setiap hari, 430 balita meninggal.

(b). Seolah penumpang pesawat jet yang berisi balita

Indonesia jatuh setiap hari.

(c). Setiap jam, 24 balita meninggal.

(d). Setiap 2½ menit, satu balita Indonesia meninggal.

Berdasarkan penelitian WHO (2000) dalam Roesli (2012)

di enam negara berkembang risiko kematian bayi antara usia 9-12

bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui. Untuk bayi

berusia di bawah dua bulan, angka kematian inimeningkat menjadi

480%.

Berikut ini peran inisiasi menyusu dini.

1. Sekitar 40% kematian balita terjadi pada satu bulan pertama

kehidupan bayi. Inisiasi menyusui dini dapat mengurangi 22%

kematian bayi 28 hari. Berarti inisiasi menyusu dini mengurangi

angka kematian balita 8,8%.

2. Inisiasi menyusu dini meningkatkan keberhasilan menyusu

eksklusif dan lama menyusu sampai dua tahun. Dengan

demikian, dapat menurunkan kematian anak secara

menyeluruh.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

20

Persentase kematian balita dapat dicegah dengan

intervensi. Berikut ini intervensi yang dapat dilakukan.

a) Inisiasi menyusu dini

Memberikan kesempatan kepada bayi untuk menyusui

sendiri. Dengan mengadakan kontak kulit dengan ibu

setidaknya satu jam akan menurunkan kematian bayi baru

lahir sebanyak 22%. Berarti 8,8% menurunkan angka

kematian balita.

b) Menyusui eksklusif enam bulan

Menyusui eksklusi enam bulan dan tetap diberi ASI sampai

11 bulan saja dengan makanan pendamping ASI pada usia

enam bulan menurunkan kematian balita sebanyak 13%.

c) Makanan pendamping ASI (MP-ASI)

Makanan pendamping ASI dari makanan keluarga dengan

gizi seimbang dapat menurunkan kematian balita sebanyak

6%. Berarti dengan IMD, ASI eksklusif enam bulan,

diteruskan pemberian ASI sampai 11 bulan dan MP-ASI

menyelamatkan setidaknya 2,8% kematian balita

Indonesia.

i. Akibat Kegagalan Inisiasi Menyusui Dini

Kegagalan inisiasi menyusui dini dapat berpengaruh pada

produksi ASI ibu karena hormon oksitosin yang berpengaruh pada

produksi ASI akan dilepaskan jika dirangsang dengan isapan bayi

pada puting ibu saat menyusui. Sementara itu bayi tetap

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

21

membutuhkan ASI sebagai nutrisi dan juga meningkatkan imunitas

tubuhnya. Apabila tidak terjadi keseimbangan antara Produksi ASI

dengan kebutuhan ASI yang diperlukan oleh bayi, maka akan

berakibat kegagalan program ASI eksklusif 6 bulan pada bayi

(Maryunani, 2012).

j. Faktor pendukung keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini

1) Dukungan petugas kesehatan

Petugas kesehatan merupakan orang yang penting dalam

mengupayakan ibu untuk menyusui bayinya. Bidan mempunyai

frekuensi lebih sering kontak dengan ibu dari pada tenaga

kesehatan lainnya. Peran bidan yaitu memberikan informasi dan

konseling selama hamil seputar kesehatan ibu dan anak serta

persiapan untuk menyusui. Berdasarkan hasil penelitian Lumula et

al (2012) tindakan bidan berhubungan dengan pelaksanaan IMD

oleh ibu bersalin. Bidan memberikan pengaruh 2,6 lebih besar

terhadap pelaksanaan IMD dibandingkan dengan bidan yang tidak

melaksanakan IMD.

2) Dukungan Suami

Hasil penelitian Mularsih et al (2011) dalam Lumula et al

(2012) membuktikan bahwa responden yang mendapatkan

dukungan suami dalam pelaksanaan IMD, 77,8% menyatakan

bahwa bayi berhasil melakukan IMD. Ayah didukung agar

membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

22

sebelum menyusu dan dukungan ayah akan meningkatkan rasa

percaya diri ibu.

3) Pengetahuan ibu mengenai IMD

Pengetahuan IMD berpengaruh terhadap pelaksanaan

IMD. Berdasarkan penelitian Aji K (2012) menyebutkan tingkat

pengetahuan memiliki hubungan bermakna dengan pelaksanaan

IMD dan angka pelaksanaan IMD pada kelompok dengan tingkat

pengetahan tinggi lebih tinggi 1,6 kali dibanding kelompok dengan

tingkat pengetahuan rendah.

2. Masa Nifas

a. Definisi

Masa Nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah

lahirnya plasenta sampai 6 minggu (42 minggu) setelah itu

(Prawirohardjo, 2009; h.356)

Masa Nifas (puerperium) dimulai sejak kelahiran plasenta

dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil (Winkjosastro, 2009; h.122)

b. Periode Masa Nifas

Periode masa nifas dibagi menjadi 3 periode untuk

kembalinya alat-alat reproduksi seperti sebelum hamil (Khumaira,

2012; h.307)

1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan.

Puerperium dini yaitu waktu 0-24 jam post partum (Anggraini,

2010; h.3)

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

23

2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat

genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remote Puerperium yaitu waktu yang diperbolehkan untuk pulih

dan sehat sempurna terutama bila sebelum hamil atau waktu

persalinan mempunyai komplikasi.

c. Kunjungan Masa Nifas

Kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan 4 kali untuk

menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi

dan menangani masalah-masalah yang terjadi (Anggraini, 2010;

h.4).

Kunjungan masa nifas dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah

ini:

Tabel 2.1 Kunjungan masa nifas Kunjungan Waktu Tujuan

1 6-8 jam setelah

persalinan

1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan rujuk bila perdarahan berlanjut.

3. Memberikan konseling cara pada ibu atau anggota keluarga cara mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

4. Pemberian ASI awal, 1 jam setelah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) berhasil dilakukan

5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir

6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia

2 6 hari setelah persalinan

1. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal

2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal

3. Memastikan ibu menyusui dengan baik

4. Memberikan konseling pada ibu

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

24

mengenai asuhan pada bayi yaitu tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

3 2 minggu setelah

persalinan

1. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal

2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal

3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat

4. Memastikan ibu menyusui dengan baik

5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi yaitu tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi seharihari

4 6 minggu setelah

persalinan

1. Menanyakan kepada ibu tentang penyulit yang dialami

2. Memberikan konseling untuk menggunakan KB secara dini

d. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

1) Nutrisi dan cairan

Kebutuhan nutrisi dan cairan selama masa nifas

khususnya pada saat menyusui meningkat 25% yaitu untuk

produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat

tiga kali dari biasanya. Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui

harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari. Makanan yang

dikonsumsi ibu juga berguna untuk aktivitas, metabolisme,

cadangan dalam tubuh, serta proses produksi ASI. Menu

makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur, seperti

sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung (Anggraini,

2010).

a) Sumber tenaga (energi)

Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran

tubuh dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

25

termasuk sumber energi adalah karbohidrat dan lemak.

Karbohidrat berasal dari padi-padian, kentang, ubi dan lain-

lain. Lemak hewani yaitu mentega dan keju. Lemak nabati

berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur dan

margarin.

b) Sumber pembangun (protein)

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan

pengganti sel-sel yang rusak. Sumber protein dapat

diperoleh daritelur, daging, ikan, susu dan keju.

c) Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)

Mineral, air dan vitamin digunakan untuk

melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur

krlancaran metabolisme di dalam tubuh. Sumber zat

pengatur dapat diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-

buahan segar.

2) Perawatan Payudara

Perawatan payudara dilakukan secara rutin agar tidak

terjadi pembengkakan akibat bendungan ASI

(a) Ajarkan untuk menjaga kebersihan payudara terutama

puting susu.

(b) Ajarkan teknik perawatan payudara apabila terjadi

gangguan pada payudara, seperti puting susu lecet dan

pembengkakan payudara.

(c) Menggunakan BH yang menyokong payudara (Anggraini,

2010)

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

26

3. Air Susu Ibu (ASI)

a. Anatomi dan Fisiologi Payudara

Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus dari jaringan

kelenjar. Setiap lobus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut

alveoli. Kelenjar ini bersama-sama membentu sejumlah gumpalan, mirip

buah anggur yang merambat. Alveoli menghasilkan susu dan substansi

lainnya selama menyusui (Anggraini, 2010).

b. Definisi

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan suatu

emulsi lemak dan larutan protein, laktosa dan garam-garam organik

yang dikeluarkan oleh kelenjar mammae pada manusia.

Khasiat kesehatan ASI telah diketahui banyak orang, baik

manfaat untuk ibu, bayi maupun keluarga antara lain:

1) Manfaat ASI bagi Bayi

a) Memulai kehidupan yang lebih baik

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat

badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode

perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.

b) Mengandung antibody

Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan

immunoglobulin (zat kekebalan atau daya tahan tubuh) dari

ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat

akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi baru

lahir akan memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup

saat mencapai usia 4 bulan. Pada saat kadar immunoglobulin

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

27

bawaan dari ibu menurun dan yang dibentuk sendiri oleh tubuh

bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan

immunoglobulin pada bayi. Kesenjangan tersebut hanya dapat

dihilangkan atau dikurangi dengan pemberian ASI.

c) ASI mengandung komposisi yang tepat

ASI berasal dari berbagai bahan makanan yang baik

untuk bayi terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup

kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6

bulan pertama dan secara alami disesuaikan dengan

kebutuhan masa pertumbuhan bayi.

d) Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi

Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan

bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan

perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik.

Hormon yang terdapat dalam ASI juga dapat membantu

menenangkan bayi dan membuat bayi tertidur dengan pulas.

Secara psikologis menyusui juga baik bagi bayi dan

meningkatkan ikatan dengan ibu.

e) Terhindar dari Alergi

Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna.

Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi sistem ini

dan menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan alergi.

Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan

akan mengurangi kemungkinan alergi.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

28

f) ASI meningkatkan kecerdasan bayi

Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang

mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga

jaringan otak bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan

tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga

menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan

selsel saraf. Bayi yang diberi ASI rata-rata memiliki IQ 6 poin

lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

2) Manfaat ASI bagi ibu

a) Aspek kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu ibu merangsang

ujung saraf sensorik sehingga post anterior hipofise

mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur,

menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.

b) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang

terbentuknys okditosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin

membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan

berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi

prevalensi anemia defisiensi besi. Selain itu emncegah

kanker yang hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui

anaknya secara eksklusif.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

29

c) Aspek penurunan berat badan

Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan

lebih cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum

hamil. Dengan menyusui tubuh akan menghasilkan ASI

lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi

sebagai cadangan tenaga akan terpakai. Menyusui juga

membakar ekstra kalori sebanyak 200-500 kalori per hari.

3) Manfaat ASI bagi keluarga

a) Aspek ekonomi

Memberikan ASI kepada bayi, dapat mengurangi

pengeluaran keluarga. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana

yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula

dapat dipergunakan untuk keperluan lain.

b) Aspek psikologi

ASI dapat membuat kejiwaan ibu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

c) Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan

sewaktu-waktu. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air

masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan (Mulyani,

2013).

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

30

c. Komposisi ASI

Menurut Proverawati & Rahmawati (2010), komponen ASI

berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik, yang memainkan

peran utama dalam perlawanan penyakit pada bayi. Komponen

penting dalam ASI antara lain:

1) Kolostrum

Cairan susu kental berwarna kekuningkuningan yang

dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu, sesuai untuk

kapasitas pencernaan bayi dan kemampuan ginjal bayi baru

lahir yang belum mampu menerima makanan dalam volume

besar. Jumlahnya tidak terlalu banyak tetapi kaya akan gizi dan

sangat baik bagi bayi. Kolostrum mengandung karoten dan

vitamin A yang sangat tinggi. Namun kepercayaan yang salah

dari masyarakat, air susu pertama (kolostrum) sengaja diperah

dengan tangan kemudian dibuang.

2) Protein

Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit

dicerna) dan whey (protein yang mudah dicerna). ASI lebih

banyak mengandung whey dari pada casein sehingga protein

ASI mudah dicerna. Sedangkan pada susu sapi kebalikannya,

untuk itu pemberian ASI eksklusif wajib diberikan sampai bayi

berumur 6 bulan.

Protein utama dalam ASI adalah air dadih. Mudah dicerna,

air dadih menjadi kerak lembut yang bahan-bahan gizi siap

diserap ke dalam aliran darah bayi. Sebaliknya, kasein

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

31

merupakan protein utama dalam susu sapi. Ketika susu sapi

atau susu formuladiberikan kepada bayi, kasein membentuk

kerak karet yang tidak mudah dicerna (Mulyani, 2013).

3) Lemak

Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan

merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih

mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi.

Asam lemak yang cukup kaya keberadaannya dalam ASI,

juga memberikan kontribusi bagi pertumbuhan otak dan syaraf

yang sehat. Asam lemak poly tak jenuh, seperti

decosahexanoic acid (DHA) pada ASI membantu

perkembangan penglihatan (Mulyani, 2013).

4) Vitamin

ASI dapat menyediakan semua vitamin larut air yang

dibutuhkan bagi bayi bila makanan yang dikonsumsi ibu

mencukupi. Vitamin yang larut dalam air antara lain thiamin

(vitamin B1), riboflafin (vitamin B12), niasin, piridosin (B6),

folasin (asam folat), vitamin E, dan vitamin K yang larut lemak

(Khasanan, 2011 dalam Mulyani, 2013).

Menurut Mulyani (2013), beberapa vitamin yang terdapat

di dalam ASI antara lain:

a) Vitamin A

ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup

tinggi. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

32

berfungsi mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh dan

pertumbuhan.

b) Vitamin D

ASI hanya mengandung sedikit vitamin D, sehingga

dengan pemberian ASI Eksklusif ditambah dengan membiarkan

bayi terpapar sinar matahari pagi, hal ini mencegah bayi dari

menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

c) Vitamin E

ASI mengandung vitamin E yang cukup tinggi, terutama

pada kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting vitamin E

adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.

d) Vitamin K

Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga

perlu tambahan vitamin K yang biasanya dalam bentuk

suntukan. Vitamin K ini berfungsi sebagai faktor pembekuan

darah.

e) Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air terdapat dalam

ASI. Diantaranya adalah vitamin B, vitamin C dan asam folat.

Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI, tetapi vitamin

B6 dan B12 serta asam folat rendah terutama pada ibu yang

kurang gizi. Sehingga ibu yang menyusui perlu tambahan

vitamin ini.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

33

5) Mineral

Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan

mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat

dalam susu sapi. Mineral yang cukup tinggi terdapat dalam ASI

dibandingkan susu sapi dan susu formula adalah selenium

yang berfungsi mempercepat pertumbuhan anak.

6) Air

Air merupakan bahan pokok terbesar ASI (sekitar 87%). Air

membantu bayi memelihara suhu tubuh mereka, bahkan pada

iklim yang sangat panas, ASI mengandung semua air yang

dibutuhkan bayi.

7) Kartinin

Kartinin dalam ASI sangat tinggi, kartinin berfungsi

membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk

mempertahankan metabolisme tubuh.

d. Produksi ASI

1) Jenis ASI berdasarkan faktor produksi

Menurut Mulyani (2013), dilihat dari waktu

produksinya, ASI dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

a) Kolostrum

Merupakan ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai

hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum adalah susu pertama yang

dihasilkan oleh payudara ibu berbentuk cairan berwarna

kekuningan yang mengandung protein lebih tinggi dan sedikit

lemak dari pada susu yang matur.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

34

Jika dibandingkan dengan ASI mature, kolostrum memiliki

kandungan zat-zat sebagai berikut:

(1) Kolostrum mengandungzat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak

dibandingkan ASI mature

(2) Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi dari pada ASI

mature yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi

hingga usia 6 bulan pertama.

(3) Kolostrum mengandung lebih banyak immunoglobulin A (IgA),

laktoferin dan sel-sel darah putih, yang semuanya sangat

penting untuk pertahanan tubuh bayi.

(4) Kolostrum dapat berfungsi sebagai pencahar yang ideal untuk

membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi baru

lahir, dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi

bagi makanan yang akan datang.

(5) Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan

ASI mature. Selain itu, protein utama pada ASI mature adalah

kasein, sedangkan protein utama pada kolostrum adalah

globulin sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh

terhadap infeksi.

(6) Kolostrum lebih banyak mengandung vitamin dan mineral

dibandingkan ASI mature.

b) Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)

Merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari keempat

sampai hari kesepuluh. Pada masa ini, susu transisi

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

35

mengandung lemak dan kalori yang lebih tinggi dan protein

yang lebih rendah dari pada kolostrum.

c) ASI Mature

Merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh

sampai seterusnya. ASI mature merupakan nutrisi bayi yang

terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi

sampai usia 6 bulan.

Komposisi kandungan ASI dapat dilihat pada tabel 2.1

dibawah ini:

Tabel 2.2 Komposisi Kandungan ASI Kandungan Kolostrum Transisi ASI Mature Energi (kg kla) 57,0 63,0 65,0 Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0 Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8 Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324 Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2 IgA (gr/100 ml) 335,9 - 119,6 IgG (gr/100 ml) 5,9 - 2,9 IgM (gr/100 ml) 17,1 - 2,9 Lisosim (gr/100 ml) 14,2 - 16,4 - 24,3 - 27,5 Laktoerin (gr/100 ml) 420 – 520 - 250 - 270

Sumber : Mulyani, 2013

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI

ASI dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui

proses laktasi. Keberhasilan laktasi ini dipengaruhi oleh kondisi

sebelum dan saat kehamilan berlangsung. Kondisi sebelum

kehamilan ditentukan oleh perkembangan payudara saat lahir dan

pubertas. Sedangkan kondisi pada saat kehamilan yaitu pada

trimester II, payudara mengalami pembesaran oleh karena

pertumbuhan dan diferensiasi dari lobulo alveolar dan sel epitel

payudara. Saat pembesaran payudara hormon prolaktin dan

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

36

laktogen placenta aktif bekerja dalam memproduksi ASI

(Proverawati & Rahmawati, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Frekuensi penyusuan

Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan

stimulasi hormone dalam kelenjar payudara.

b. Berat lahir

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) mempunyai kemampuan

menghisap ASI yang lebih rendah dibandingkan dengan berat bayi

lahir normal. Kemampuan menghisap ASI termasuk didalamnya

frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah yang akan

mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam

memproduksi ASI.

c. Umur kehamilan saat melahirkan

Apabila umur kehamilan kurang dari 34 minggu, maka bayi

dalam kondisi sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara

efektif, sehingga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang

lahir normal atau tidak prematur.

d. Makanan

Kualitas dan produksi ASI sangat dipengaruhi oleh

makanan yang dikonsumsi ibu sehari-hari.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

37

e. Stres dan penyakit akut

Adanya stres dan kecemasan pada ibu menyusui

dapat mengganggu proses laktasi, oleh karena pengeluaran

ASI terhambat, sehingga akan mempengaruhu produksi ASI.

f. Konsumsi rokok

Konsumsi rokok dapat mengganggu kerja hormon

prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI. Rokok akan

menstimulasi pelepasan adrenalin, dan adrenalin akan

menghambat pelepasan oksitosin sehingga volume ASI yang

dihasilkan akan berkurang.

g. Pil kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan

progestin berkaitan dengan penurunan volume dan durasi

ASI, sedangkan pil yang hanya mengandung progestin tidak

ada dampak terhadap volume ASI.

3) Permasalahan menyusui

Menurut Mulyani (2013), permasalahan menyusui pada ibu dan

bayi antara lain:

a) Masalah menyusui pada ibu

(1) Putting susu yang pendek/ terbenam

Ada beberapa bentuk putting susu, panjang,

pendek dan datar atau terbenam. Dengan kehamilan,

biasanya puting menjadi lentur. Namun, sesudah bersalin

putting juga belum menonjol keluar. Banyak ibu langsung

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

38

menganggap hilang peluang untuk menyusui, padahal puting

hanya kumpulan muara saluran ASI.

(2) Payudara bengkak

Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa

penuh, tegang dan nyeri. Kondisis ini terjadi akibat adanya

bendungan pada pembuluh darah di payudara sebagai

tanda ASI mulai banyak diproduksi. Apabila proses

menyusui dihentikan, kondisi ini akan semakin parah

ditandai dengan mengkilatnya payudara dan ibu mengalami

demam.

Perbedaan payudara penuh dengan payudara bengkak

adalah:

a). Payudara penuh : rasa berat pada payudara, panas

dan keras. Bila diperiksa ASI keluar dan tidak demam.

b). Payudara bengkak : payudara oedema, sakit, puting

susu kencang, kulit mengkilat meskipun tidak merah dan

jika diperiksa ASI tidak keluar, badan demam setelah 24

jam.

(3) Puting susu lecet

Puting susu lecet merupakan masalah yang paling

banyak dialami oleh ibu menyusui. Puting lecet disebabkan

oleh beberapa faktor, namun yang paling dominan yaitu

kesalahan posisi menyusui saat bayi hanya menghisap pada

puting. Seharusnya sebagian besar areola masuk ke dalam

mulut bayi. Untuk mengatasi puting susu lecet dan nyeri,

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

39

perbaikan posisi menyusui. Mulailah menyusui dari payudara

yang tidak sakit karena isapan pertama bayi yang lapar

biasanya lebih keras. Tetaplah mengeluarkan ASI dari

payudara yang putingnya lecet, untuk mengobati lecet

gunakan cara alami yaitu mengoleskan sedikit ASI dan

biarkan kering.

(4). Produksi ASI kurang

Banyak ibu yang mengatakan tidak bisa

memberikan ASI kepada bayinya karena produksi ASInya

kurang, namun kenyataannya ASI tidak benar-benar kurang.

Tanda-tanda Produksi ASI kurang antara lain:

a). Bayi sering menangis atau bayi menolak menyusu

b). BAK kurang dari 6 kali perhari

c). BB bayi tidak meningkat

d). Bayi menyusu < 8 kali dalam satu hari

e). Tinja bayi keras, keringat atau berwarna hijau

Ada beberapa faktor yang perlu diidentifikasi sebagai

penyebab kurangnya ASI, yaitu:

1). Tidak melakukan inisiasi menyusui dini

2). Menjadwal pemberian ASI

3). Memberikan minuman prelektal apalagi memberikannya

dengan botol/ dot

4). Faktor psikologis ibu

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

40

b) Masalah menyusui pada bayi

(1). Bayi bingung puting

Bingung puting (nipple conusion) adalah suatu

keadaan yang terjadi karena bayi mendapatkan susu ormula

dalam botol kemudian bergantiganti menyusu pada ibu.

Peristuwa ini terjadi karena mekanisme menyusu pada

puting ibu berbeda dengan mekanisme menyusu pada botol.

Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi,

langit-langit dan lidah. Sebaliknya pada menyusu botol bayi

secara pasi dapat memperoleh susu buatan.

(2). Bayi enggan menyusu

Jika bayi enggan menyusu perlu dicari

penyebabnya apakanh dia sakit.

(3). Bayi sering menangis

Bayi menangis merupakan cara berkomunikasi

dengan orang disekitarnya, karena itu bila bayi sering

menangis perlu dicari sebabnnya dan sebabnya tidak selalu

kekurangan ASI.

(4). Bayi prematur dan bayi kecil (BBLR)

Bayi kecil, prematur atau BBLR mempunyai

masalah menyusu karena refleks menghisapnya masih relati

lemah. Oleh karenanya bayi kecil justru harus cepat dan

lebih sering dilatih menyusu. Berikan sesering mungkin

walaupun waktu menyusunya pendek-pendek untuk

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

41

merangsang menghisap sentuhlah langit-langit bayi dengan

ibu jari yang bersih.

(5). Bayi sumbing

Jika celah hanya terdapat pada bibir atau pallatum

molle (langit-langit lunak), dengan posisi tertentu bayi dapat

disusukan. Namun, jika celahnya luas meliputi bibir, gusi dan

pallatum durum (langit-langit keras) perlu dibuat protese

yang akan menutup celah itu agar bayi dapat minum tanpa

tersedak.

e. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui

Menurut The World Alliance or Breastfeeding Action

(WABA) dalam Hikmawati 2008, untuk keberhasilan menyusui

seorang ibu perlu dukungan dari berbagai pihak, yaitu dari keluarga,

teman, masyarakat dan pemerintah. Adanya dukungan dari berbagai

pihak, diharapkan ibu mampu mengatasi berbagai permasalahan

seputar menyusui, seperti mengatasi kurangnya informasi dan

memberikan keyakinan kepada ibu untuk tetap memberikan ASI.

Menurut Hikmawati (2008), kegagalan pemberian ASI

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal maupun

eksternal. Faktor internal misalnya kurangnya frekuensi ANC

(antenatal care), pengalaman menyusui sebelumnya yang mengalami

kesulitan, serta pendidikan yang rendah. Sedangkan, faktor eksternal

antara lain peran ayah dalam membantu kesulitan menyusui, dan

faktor sosial budaya masyarakat.

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2140/3/Titi Nurhidayah BAB II.pdf · 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) a. Definisi . Inisiasi menyusu

42

B. Kerangka Teori

Kerangka teori penelitian dapat dilihat seperti pada gambar

dibawah ini:

Keterangan:

Variabel yang dicetak tebal adalah variabel yang akan diteliti

Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Sumber: Modifikasi dari Mulyani (2013), Hikmawati (2008)

Dukungan petugas kesehatan

Pengetahuan Keberhasilan Inisiasi

Menyusui Dini (IMD)

Keberhasilan

menyusui

Faktor internal, meliputi:

- Kurangnya frekuensi ANC

- Pengalaman menyusui sebelumnya

Faktor eksternal: - Peran keluarga - Sosial budaya masyarakat

Dukungan suami

Hubungan Pelaksanaan Inisiasi..., Titi Nurhidayah, Kebidanan DIII UMP, 2014