ske2 - tm kedkel juna

39
1 : Memahami dan Menjelaskan Keluarga 1.1 Definisi Keluarga Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman,1998). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno,2004). 1.2 Fungsi Keluarga Fungsi yang dijalankan keluarga adalah: 1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak 2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. 3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman 4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. 5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. 6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga. 7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing- masing, dan lainnya.

Upload: egawidiawan

Post on 12-Jan-2016

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Ske2 - Tm Kedkel Juna

1 : Memahami dan Menjelaskan Keluarga

1.1 Definisi KeluargaKeluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama

dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman,1998). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno,2004).

1.2 Fungsi Keluarga

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak

2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman

4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.

8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.

9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu1) Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar

kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang.

2) Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi

Page 2: Ske2 - Tm Kedkel Juna

dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.

3) Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

4) Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.

5) Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu

Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut1) Fungsi keagamaan

membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga,

menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga,

memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama,

melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat,

membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama. Fungsi Budaya adalah membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya

masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan, membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak

sesuai, membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan

masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia, membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan

kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia , membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya

masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Cinta kasih adalah menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada

diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,

membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif.

membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang,

membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Page 3: Ske2 - Tm Kedkel Juna

2) Fungsi perlindungan memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari

rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga, membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk

ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam, membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal

menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.3) Fungsi reproduksi

membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.

memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental,

mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,

mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

4) Fungsi sosialisasi menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai

wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama, menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai

pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya  untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.

membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

5) Fungsi Ekonomi adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

6) Fungsi pelestarian lingkungan adalah membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

Page 4: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya Perubahan,keluarga,perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi,dan seberapa besar perubahannya.

2) Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluargaTugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

3) Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatanSeringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar,

tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.

4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

1.3 Peran Anggota KeluargaPeran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang

berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran ayng terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:

o Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.

Page 5: Ske2 - Tm Kedkel Juna

o Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.

o Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.

Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :o Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotao Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepato Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat

membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu mudao Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluargao Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga

kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

1.4 Struktur Keluarga1) Dominasi jalur hubungan darah

a) PatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.

b) MatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.

2) Dominasi keberadaan tempat tinggala) Patrilokal

Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.

b) MatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

3) Dominasi pengambilan keputusana) Patriakal

Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.b) Matriakal

Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan, 2008)

Ciri-ciri struktur keluarga1) Terorganisasi

Page 6: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.

2) KeterbatasanDalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.

3) PerbedaanAdanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

1.5 Hak dan Kewajiban Keluarga

Hak dan Kewajiban anatara orang tua dan anak serta hak kewajiban antara orang tua menurut undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 45

1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik- baiknya.2) Kewajiban orang tua yang di maksud ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak ini kawin

atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.

Pasal 46 1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang tua dan

keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan bantuannya.Pasal 47

1) Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak di cabut dari kekuasaannya.

2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan.

Pasal 481) Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-barang

tetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas) tahun atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.

Pasal 491) Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap seorang

anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal:a. Ia sangat melalaikan kewajiban nya terhadap anaknya;b. Ia berkelakuan buruk sekali.

Page 7: Ske2 - Tm Kedkel Juna

2) Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.

1.6 Bentuk Keluarga

1. TRADISIONAL :a. The nuclear family (keluarga inti)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.b. The dyad family

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri

d. The childless familyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar)Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter familyKedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

j. Blended familyKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

2. NON-TRADISIONAL :a. The unmarried teenage mother

Page 8: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent familyKeluarga dengan orangtua tiri

c. Commune familyBeberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting familyKeluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian familiesSeseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage familyBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network familyKeluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster familyKeluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless familyKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

k. GangSebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

1.7 Genogram (Family Anatomy)

Definisi : genogram adalah  suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien  yang berguna  bagi  pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan  informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga.  Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang

Page 9: Ske2 - Tm Kedkel Juna

siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga.  

Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain  serta informasi-informasi lain yang relevan.  Dengan genogram  dapat digunakan juga  untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang  anggota keluarga   pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga  sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :1) mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik

dan mental di dalam keluarga2) pola multigenerasi  dari penyakit dan disfungsi

Page 10: Ske2 - Tm Kedkel Juna
Page 11: Ske2 - Tm Kedkel Juna
Page 12: Ske2 - Tm Kedkel Juna

FAKTOR YG MEMPENGARUHI KESEHATAN

Page 13: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Definisi Sehat menurut WHO

Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity

: Memahami dan Menjelaskan Rumah Sehat

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :

o Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3

o Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jamo Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumahKomponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkanb. Dinding

o Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara

o Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkanc. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaand. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan

penangkal petire. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang

keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.

f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. PencahayaanPencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara

Page 14: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :a) Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°Cb) Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%c) Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jamd) Pertukaran udarae) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jamf) Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5. VentilasiLuas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6. Binatang penular penyakitTidak ada tikus bersarang di rumah.

7. Aira. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orangb. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbaha. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan

bau dan tidak mencemari permukaan tanah.b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan

pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidurLuas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”

Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :

1. Mencegah terjadinya penyakit2. Mencegah terjadinya kecelakaan3. Aman dan nyaman bagi penghuninya4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

Page 15: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Memahami dan Menjelaskan Identifikasi Faktor-Faktor Masalah Kesehatan Keluarga

3.1 Faktor Internal1. Pola makan tidak sehat

Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita menjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak makanan yang sesungguhnya. Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman berkarbonasi.

2. Kelelahan Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikan tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk berisitirahat. Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan terkena penyakit.

3. Stress /tertekanDalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.

4. Gaya hidup tidak sehat Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidak sehat, dengan merokok, “dugem” sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara “pelarian”.

5. Kurang istirahat dan olahraga Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan, tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuh tetap fit.

6. Obat-obatan kimiaPada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas. Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.

3.2 Faktor Eksternal1) Radiasi ponsel

Semua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2) Polusi udaraDengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan pabrik mengandung karbon monoksida.

Page 16: Ske2 - Tm Kedkel Juna

3) Jadi perokok pasifPerokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. “Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.”

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya perokok pasif.

4) Efek rumah kaca Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.

Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.

Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi. Segala hal yang dapat mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kita semenjak kita lahir sampai dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.

Page 17: Ske2 - Tm Kedkel Juna

: Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Islami

4.1 Hak dan Kewajiban Anak

Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.

A.  Saat  Orang Tua Masih Hidup

1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.Ta’at, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap

anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirik atau bermaksiat kepada Allah. Allah berfirman, artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ….”

Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:a) Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikanb) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidakc) Segera mendatangi panggilan orang tuad) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiate) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun

orang tua salahBerbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia

bentuk. Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ‘ah’, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

2) Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk.  Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:

a) Tidak berkata “ah” dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tuab) Tidak mendahului jalan orang tuac) Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadid) Tidak berkata kasar

3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang

laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, ‘Apakah kamu

Page 18: Ske2 - Tm Kedkel Juna

masih mempunyai kedua orangtua?’ Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih’. Beliau bersabda, ‘Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya’. 

4) Memberikan nafkah kepada orang tuaBeberapa ayat dalam Al Qur’an yang membahas tentang hal ini adalah Al

Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil hartaku”. Nabi SAW. bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.” 

Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak  bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.

5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tuaJika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya

tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.

سعيد بن قتيبة عن : حدثنا زرعة، أبي عن شبرمة، بن القعقاع بن عمارة عن جرير، حدثنا قال عنه الله رضي هريرة فقال  :أبي وسلم عليه الله صلى الله رسول إلى رجل يا: جاء

قال صحابتي؟ بحسن الناس أحق من الله، قال : قال). أمك: (رسول من؟ أمك : (ثم ).ثم قال : قال من؟ أمك : (ثم قال : قال). ثم من؟ أبوك : (ثم بن ).ثم ويحيى شبرمة ابن وقال

زرعة : أيوب أبو مثله: حدثنا .

Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau kembali menjawab, “Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.” 

Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syari’at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.

7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istriDi antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang

terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

8) Mendo’akan kedua orang tua.

Merupakan perihal yang sangat urgen sebab do’a juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah SWT :

Page 19: Ske2 - Tm Kedkel Juna

ا ص:غ8ير7 8ي :ان >ي ب ر: :م:ا ك ح:م@ه<م:ا ار@ Aب ر: و:ق<ل@ ح@م:ة8 الر> م8ن: AلBالذ :اح: ن ج: :ه<م:ا ل و:اخ@ف8ض@

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

9) Memelihara orang tua

Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra’ ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15

B.  Ketika Orang Tua Telah Meninggal

Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya:

1) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.

2) Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena do’a yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah do’a anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.

3) Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.

4) Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.5) Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal”.

6) Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.” 

Hak-hak yang harus diperoleh anak

1) Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang

Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.

Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

Page 20: Ske2 - Tm Kedkel Juna

8س8 اب ح: @ن< ب ع< ق@ر:: األ @د:ه< ن و:ع8 Aع:ل8ي @ن: ب @ح:س:ن: ال >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل الله< ص:لى> الله8 س<ول< ر: >ل: ق:ب

ع< ق@ر:: األ ف:ق:ال: ا، ال8س7 ج: @م8ي >م8ي :ح:د7ا : الت أ @ه<م@ م8ن >ل@ت< ق:ب م:ا :د8 الو:ل م8ن: ة7 ر: ع:ش@ ل8ي@ 8ن> :ظ:ر:. إ ف:ن

ق:ال: <م> ث >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل الله< ص:لى> الله8 س<ول< ر: @ه8 :ي 8ل ح:م@ : إ <ر@ ي : ال ح:م@ :ر@ ي : ال م:ن@ .

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."

Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhu yang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

@ت< ي: أ ف:ر: ح<م>ى، @ه:ا :ت ص:اب

: أ ق:د@ Pم<ض@ط:ج8ع:ة <ه< :ت @ن اب ة< 8ش: ع:ائ 8ذ:ا ف:إ 8ه8، ه@ل: أ ع:ل:ى Wر@ :ك ب 8ي@ ب

: أ م:ع: ف:د:خ:ل@ت<:ل و:ق:ا خ:د>ه:ا Aل< <ق:ب ي :اه:ا ب

: ؟ : أ >ة :ي <ن ب :ا ي @ت8 :ن أ @ف: :ي ك

"Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."

Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.

2) Hak untuk memperoleh kehidupan

Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.

Allah berfirman:

“Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.” 

3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. 

Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththab radhiallahu 'anhu:

Page 21: Ske2 - Tm Kedkel Juna

@ه:ا :د:ي ث ل<ب< \ح@ ت A8ي ب الس: م8ن: Pة: أ ام@ر: 8ذ:ا ف:إ ، 8ي ب س: ل>م: و:س: @ه8 :ي ع:ل الله: ص:لى> A8ي >ب الن ع:ل:ى ق:د8م:

@ه< ض:ع:ت ر@: و:أ 8ه:ا :ط@ن 8ب ب @ه< ل@ص:ق:ت

: ف:أ @ه< خ:ذ:ت: أ A8ي ب الس: ف8ي bا 8ي ص:ب و:ج:د:ت@ 8ذ:ا إ ق:ى :س@ ص:لى> . ت B8ي >ب الن ف:ق:ال:

>م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل :ا : الله< @ن ق<ل >ار8؟ الن ف8ي :د:ه:ا و:ل Pط:ار8ح:ة ه:ذ8ه8 و@ن: :ر: ت: : : أ ال :ن@ أ ع:ل:ى :ق@د8ر< ت و:ه8ي: ، : ال

ه< ح< :ط@ر: :د8ه:ا : ف:ق:ال: . ت 8و:ل ب ه:ذ8ه8 م8ن@ :اد8ه8 8ع8ب ب ح:م< ر@: أ >ه< :ل ل .

"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."

4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua

Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; ‘apa arti sebuah nama’. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah do’a. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.

5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.

Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW 

" بعقيقته Pرهينة W غالم Bويسمى : كل ويحلق، سابعه، يوم عنه تذبح ".

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.

6) Hak mendapat pendidikan

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti  mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan

Page 22: Ske2 - Tm Kedkel Juna

menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

9.1 Hak dan Kewajiban Orang Tua

Kewajiban Orang tua kepada Anak1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari

pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.

2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.

3) tinggal di lingkungan yang islami

4) Memberi nama yang baik

5)  Ibu hendaknya Menyusui anaknya 

6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).

7) Mengkhitan si anak

8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika

9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah. 

10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.

11) Memilihkan teman yang baik.

12) berbuat adil kepada semua anak anaknya. 

13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya. 

14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang TuaYang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban

yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :

1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.

2) Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.4) Tawadhu’ (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.5) Banyak berdo’a dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat

keduanya telah meninggal dunia.6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.7) Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah

terlebih dahulu.8) Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan

begitu juga setelah matinya.9) Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Page 23: Ske2 - Tm Kedkel Juna

9.2 Hak dan Kewajiban Antar KeluargaHak Kerabat dan Sanak Keluarga

1) Dikunjungi/silaturahimDalil hadits: “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat.” (HR. Ahmad dan Al Hakim)

2) Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.

3) Bersedekah/memberi hadiah“Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan.” (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

Tugas Suami

Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya. Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik." (HR. Bukhari, Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. Alloh berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh menjadikannya kebaikan yang banyak." (An Nisa' [4]: 19)

Tugas IstriKebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi,

Page 24: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Hakim, Ibnu Majah)

Ada juga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga muslim. Karakteristik tersebut adalah:

Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih. Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan

norma Islam. Keluarga yang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti fikrah

islami. Keluarga yang anggota keluarganya terlibat dalam aktivitas ibadah dan

dakwah, dalam bentuk dan skala apapun. Keluarga yang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi kehidupan

rumah tangga. Keluarga yang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak masing-

masing. Keluarga yang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad (proses

mendidik anak-anak). Keluarga yang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).

Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban Pasien & Anggota Keluarga Lainnya

Kewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit:

1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah Subhanahu wa Ta’ala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.

2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut akan siksa Allah ‘Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu yang mengatakan:

:ا ي >ه8 و:الل ق:ال: :ج8د<ك: ت @ف: :ي ك ف:ق:ال: @م:و@ت8 ال ف8ي و:ه<و: iاب ش: ع:ل:ى د:خ:ل: >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل >ه< الل ص:ل>ى 8ي> >ب الن ن>: أ

:م8ع:ان8 ت :ج@ ي ال: >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل >ه< الل ص:ل>ى >ه8 الل س<ول< ر: ف:ق:ال: 8ي <وب ذ<ن خ:اف<: أ Aي 8ن و:إ >ه: الل ج<و ر@

: أ Aي :ن أ >ه8 الل س<ول: ر::خ:اف< ي م8م>ا :ه< و:آم:ن ج<و :ر@ ي م:ا >ه< الل ع@ط:اه<

: أ 8ال> إ @م:و@ط8ن8 ال ه:ذ:ا @ل8 م8ث ف8ي Wد@ ع:ب ق:ل@ب8 ف8ي

3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin mati. Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl Radhiyallahu’anha, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka tatkala ‘Abbas Radhiyallahu’anhu (paman Rasulullah) menderita sakit, hingga ‘Abbas berangan-angan ingin mati.

4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat (kepada keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam berkata:

Page 25: Ske2 - Tm Kedkel Juna

فيه يقبل ال القيامة يوم :أتي ي :ن@ أ @ل: ق:ب اليه فليؤد\ه و@ماله: أ ض8ه8 ع8ر@ م8ن@ :خ8يه8 ال Pم:ة: م:ظ@ل عنده :ت@ :ان ك م:ن@

م8ن@ خ8ذ:> أ صالح عمل :ه< ل <ن@ :ك ي :م@ ل 8ن@ و:إ صاحبه وأعطي @ه< م8ن خ8ذ:

> أ P8ح ص:ال Pع:م:ل :ه< ل :ان: ك 8ن@ إ Pه:م د8ر@ و:ال Pار: د8ين@ه8 :ي ع:ل ف:ح<م8ل:ت 8ه8 ب ص:اح8 :ات8 Aئ ي س:

“Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri[1] atau hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yang tidak diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia punya amalan shalih maka diambil darinya lalu diberikan kepada orang yang punya hak. Jika ia tidak punya amalan shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu dibebankan kepadanya.”

5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat karena ada sabda RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam:

@د:ه< ن ع8 Pة: <وب @ت م:ك <ه< >ت و:و:ص8ي 8ال إ ف8يه8 <وص8ي: ي ن@: أ <ر8يد< ي Pي@ء ش: :ه< ل و @ن8 :ي :ت @ل :ي ل 8يت< :ب ي W 8م ل م<س@ Wام@ر8ئ Bح:ق م:ا

“Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia punya sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telah ditulis di sisinya.”

Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma berkata: “Tidaklah berlalu satu malam sejak aku mendengar RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam mengatakan itu kecuali sudah kutulis wasiatku.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga Ashabus Sunan maupun yang lain.

6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerima warisan darinya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

@ن8 8د:ي @و:ال 8ل ل >ة< @و:ص8ي ال ا @ر7 ي خ: ك: :ر: ت 8ن@ إ @م:و@ت< ال <م< ح:د:ك: أ ح:ض:ر: 8ذ:ا إ <م@ @ك :ي ع:ل 8ب: <ت ك

>ق8ين: @م<ت ال ع:ل:ى ح:قbا وف8 @م:ع@ر< 8ال ب 8ين: ب ق@ر:: و:األ@

“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 180)

7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih. 

8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang muslim. Jika tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan persaksiannya

9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang warisan. Dan telah dijelaskan pula oleh RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam dengan penjelasan yang paling sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji Wada’. Kata beliau:

W8و:ار8ث ل >ة: و:ص8ي و:ال ح:ق>ه< iح:ق ذ8ي <ل> ك ع@ط:ى: أ >ه: الل 8ن> إ

Page 26: Ske2 - Tm Kedkel Juna

“Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak,

dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.”

10) Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain, seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

@ه< م8ن ق:ل> م8م>ا <ون: ب ق@ر:: و:األ@ 8د:ان8 @و:ال ال ك: :ر: ت م8م>ا Pص8يب: ن اء8 Aس: 8لن و:ل <ون: ب ق@ر:

: و:األ@ 8د:ان8 @و:ال ال ك: :ر: ت م8م>ا Pص8يب: ن ج:ال8 A8لر لوض7ا م:ف@ر< 7ا :ص8يب ن <ر: :ث ك و@

: أ

“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (An-Nisaa’: 7)

11) Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya sabda RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam:

رد\ فهو ليسمنه ما هذا امرنا في احدث من

“Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.”

12) Ketika banyak terjadi kebid’ahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini. Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan (urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam), sebagai pengamalan terhadap firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (At-Tahrim: 6)

Kewajiban Keluarga Terhadap Orang Sakit

Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya

Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang, melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual sekaligus.

Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut. Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang yang mengert. Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan "menjenguk orang sakit"

Page 27: Ske2 - Tm Kedkel Juna

Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (h.r. bukhari)

Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: 1. Apabila engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya. 2. Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya itu. 3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia. 4. Apabila ia bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu. 5. Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (h.r. muslim)

Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.

Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.