siti amalia 4110110022 - bulldozer.docx

35
BULLDOZER (Pemindahan Tanah Mekanik dan Alat Berat) Nama: Siti Amalia NIM: 4110110022 Kelas: 3 – S1 Terapan Jalan Tol Teknik Sipil 1

Upload: amalia-siti

Post on 11-Aug-2015

510 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Bulldozer

TRANSCRIPT

Page 1: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

BULLDOZER

(Pemindahan Tanah Mekanik dan Alat Berat)

Nama: Siti Amalia

NIM: 4110110022

Kelas: 3 – S1 Terapan Jalan Tol

Teknik Sipil

2012

1

Page 2: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan kesempatan kepada

penulis dan kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“Bulldozer”.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Orang Tua, Bapak Kusumo D.S selaku

dosen pengajar mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanik (PTM) dan Alat Berat, teman-teman

mahasiswa serta semua pihak yang selalu memberikan bantuan baik secara moral maupun

materi hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan dalam

mengembangkan wawasan kepada para pembaca. Penyusun menyadari adanya kekurangan

dalam penyajian makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini, atas perhatiannya mohon maaf dan terima kasih

penyusun sampaikan.

Depok, Desember 2012

Penyusun

2

Page 3: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... 2

Daftar Isi............................................................................................................................... 3

I.Pendahuluan............................................................................................................... 4

I.1 Latar Belakang................................................................................................... 4

I.2 Tujuan............................................................................................................... 4

I.3 Metode Penulisan............................................................................................... 4

II.Pembahasan................................................................................................................ 5

II.1Pengertian Bulldozer........................................................................................ 5

II.2 Kegunaan Bulldozer.................................................................................. 5

II.3 Bagian Utama Bulldozer.................................................................................... 8

II.4 Tipe-Tipe Bulldozer..……………………………………………………….... 8

II.5 Operasi Bulldozer...................................................................................... 12

II.6 Produktivitas Bulldozer.................................................................................. 13

II.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................................................... 19

III.Penutup....................................................................................................................... 23

III.1 Kesimpulan....................................................................................................... 23

III.2 Saran................................................................................................................. 23

3

Page 4: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1

I.1. Latar Belakang

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk

membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan

akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya

jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya.

Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya,

haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di

gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya

bulldozer saja. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk

bulldozer.

I.2. Tujuan

1.2.1.Tujuan Umum

Memenuhi tugas akhir semester V untuk mata kuliah Pemindahan Tanah

Mekanis (PTM) dan Alat Berat.

1.2.2.Tujuan Khusus

Mengetahui kegunaan bulldozer, tipe-tipe bulldozer, pengoperasian bulldozer,

serta menghitung produktifitas bulldozer.

I.3. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berdasarkan studi kepustakaan. Studi kepustakaan

dilakukan untuk pengambilan bahan dan pengumpulan data berdasarkan pada buku-buku,

majalah, jurnal dan lain-lain yang menggambarkan gambaran secara umum serta informasi

terhadap materi yang dibahas dalam makalah.

4

Page 5: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.

III.1. Pengertian Bulldozer

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk

pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan

untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading),

menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang

lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang

sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau

dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu

beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi

didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari

100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong

dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif

daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain:

bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed

scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak

utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini

perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari

dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke

samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.

III.2. Kegunaan Bulldozer

II.2.1. Pembabatan atau penebasan (cleraring) lokasi proyek.

Buldoser mampu membersihkan lokasi dari semak-semak, pohon besar/

kecil, sisa pohon yang sudah ditebang, menghilangkan/ membuang bagian

tanah atau batuan yang menghalangi pekerjaan pekerjaan selanjutnya. Seluruh

pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan tanah itu sendiri

dilakukan atau dikerjakan bersama-sama.

Pembabatan ada beberapa cara, tergantung dari keadaan lapangan; bila

daerah itu hanya ditumbuhi semak dan pohon kecil dengan diameter yang

5

Page 6: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

kurang dari 10 cm, cukup langsung didorong. Kalau diameternya agak besar

(10 cm < Æ < 25 cm) dan akarnya kokoh, ada dua cara untuk merobohkannya.

Didorong bebarapa kali dengan perlahan supaya bagian pohon yang

kering gugur, lalu didorong secara mendadak dengan sedikit mengangkat

sudunya sampai pohon roboh.

Pohon dilingkari dengan rantai lalu ditarik oleh dia buah Buldoser. Jika

diameter pohon itu lebih besar dari 25 cm, ada tiga cara yang dapat

dilakukan.

Tanah disekeliling pohon digali supaya akar-akarnya putus, lalu pohon

didorong.

Bila pohon tidak roboh, pohon dililit dengan rantai lalu ditarik Buldoser,

tetapi jika di lokasi terdapat dua atau tiga Buldoser, lebih baik jika ditarik

dengan Buldoser pada arah masing-masing mendorong agar supaya lebih

aman.

Jika dengan cara-cara di atas pohon itu tetap tidak roboh, batang digergaji,

kemudian tunggulnya diangkat dengan peledakan.

Jika di lokasi proyek terdapat bongkahan batu besar yang mengganggu

pekerjaan, maka batu harus  dicongkel dan didorong dari sebelah luar sedikit

demi sedikit, sehingga akhirnya sampai pada batas luar daerah kerja. Jika batu

tersebut ada disebuah lembah, maka lerengnya harus digali dulu agar tidak

terlalu curam, sebab ada kemungkinan Buldoser akan terbalik.

II.2.2. Merintis (pioneering) jalan proyek.

Pekerjaan perintisan merupakan kelanjutan dari pekerjaan

pembabatan/penabasan. Pekerjaan merintis meliputi: pekerjaan perataan tanah,

pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat mekanis, dan jika perlu adalah

pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.

II.2.3. Gali/angkut jarak pendek.

Menggali lalu mendorong tanah galian itu ke suatu tempat tertentu,

misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal, dan sebagainya. Bila kondisi jalan

tidak licin, penggunaan Buldoser roda karet akan lebih efisien.

Jika dibandingkan dengan cara pemindahan tanah yang lain, pada tahap-

tahap tertentu cara gali/ angkut menggunakan Buldoser tidak selalu ekonomis;

penggunaan Buldoser untuk gali angkut sangat efisien jika:

6

Page 7: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

1) Jarak dorong Buldoser roda besi < 200 ft, dan untuk roda karet < 400 ft,

pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien, dan

2) Volume material yang akan dipindahkan tak lebih dari 500 m3; jika lebih

dari itu penggunaan Buldoser perlu dipertimbangkan lagi.

II.2.4. Pusher loading.

Membantu Power Scrapper konvensional (standar) dalam mengisi muatan.

Bantuan Buldoser itu diperlukan untuk menambah tenaga agar diperoleh

kecepatan pengisian yang lebih tinggi.

II.2.5. Menyebarkan material.

Menyebarkan tanah ke tempat-tempat tertentu denganketebalan yang

dikehendaki; misalnya material yang ditumpuk disuatu tempat oleh truck atau

alat angkut lainnya.

II.2.6. Penimbunan kembali

Pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubang-lubang galian

seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah, penimbunan lubang

fondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan, menara beton, dan

lain-lain), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau pipa air

minum bila sudah terpasang.

II.2.7. Trimming dan sloping

Pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada suatu tempat; misalnya

tanggul, dam, kanal besar, tepi jalan raya, dan sebagainya. Pekerjaan ini hanya

dapat dilakukan oleh operator yan sudah berpengalaman, lebih lebih jika sudut

kemiringannya besar, sebab ada kemungkinan Buldoser tergelincir ke bawah.

II.2.8. Ditching

Kegiatan menggali saluran/ selokan/ kanal yang penampangnya berbentuk

U atau V.

II.2.9. Menarik

Pekerjaan untuk menarik benda-benda berat atau peralatan mekanis yang

sedang rusak, agar dapat dipindahkan ke tempat yang diinginkan.

II.2.10.Memuat.

Memuat menggunakan Buldoser diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu,

misalnya medan dengan topografi tertentu truck tak dapat langsung dikendarai

menuju lokasi. Buldoser dapat digunakan untuk memuat truck tersebut.

7

Page 8: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

III.3. Bagian-Bagian Utama Bulldozer

1) Blade : Untuk Mendorong Material

2) Lift Silinder : Menggerakkan Blade

3) Carier Roller : Penahan Main Frame

4) Ripper : Pengeruk

5) Sproket : Menggerakkan Track

6) Main Frame : Alur Carier Roller

7) Staright Frame : Batang Penyanggah Blade

8) Track : Sebagai roda untuk excavator

9) Cutting Edge : Meratakan Permukaan Tanah

10) End Bit : Menyerok Material

III.4. Tipe-Tipe Bulldozer

II.4.1. Berdasarkan Alat Geraknya

Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan

penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu

sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.

Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke

samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa

digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer

disajikan dalam tabel berikut ini:

8

Page 9: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer

Punya daya dorong besar, terutama pada

tanah lunak karena bidang geser besar

Daya dorongnya lebih kecil tapi

kecepatannya lebih besar

Dapat digunakan pada tanah lumpur maupun

berbatu tajam

Tak dapat digunakan pada tanah lumpur, jika

digunakan pada tanah berbatu usia ban

menjadi lebih pendek

Untuk membawa ke lokasi harus diangkut,

karena jika berjalan di aspal dapat merusak

aspal

Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut

Memiliki jarak angkut yang pendek

(maksumum 30 feet)Jarak angkutnya bisa jauh

Operator cepat lelah Enak dikendarai

Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara

1) Crawler tractor Dozer (roda rantai)

2) Wheel tractor Dozer (roda karet)

9

Page 10: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

3) Swamp Bulldozer (untuk daerah rawa)

II.4.2. Berdasarkan Alat Kendali

Menurut alat kendali pisau dozer (blade)-nya, dibedakan dalam:

1) Cable controlled

2) Hydraulic controlled

Perbandingan Cable controlled dengan Hydraulic controlled:

Cable Controlled Hydraulic Controlled

Sederhana dalam pemasangan dan

pemakaian

Tekanan pisau lebih besar

Pemeliharaan mudah Kedudukan pisau mudah diatur

Daya apung (floating) besar Tidak dapat bekerja pada medan yang

jelek, becek, lembek

Tidak cocok untuk tanah yang keras Kadang-kadang kesulitan untuk

menyiapkan minyak hidrolis jika

lokasi jauh dari kota

II.4.3. Berdasarkan Blade/Pisau

Posisi blade pada bulldozer ada 2(dua), yaitu posisi tegak lurus dan

posisimiring. Posisi blade tegak lurus hanya dapat bergerak maju, dan posisi

miring dapat bergerak-gerak sesuai dengan jarak kemiringannya (kedepan dan

kesamping).

Jenis blade yang digunakan pada bulldozer adalah :

10

Page 11: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

1) Universal Blade (U – Blade)

Blade ini dilengkapi dengan sayap yang bertujuan meningkatkan

produktivitas. Sayap ini akan membuat bulldozer mendorong/membawa

muatan lebih banyak, karena memungkinkan kehilangan muatan lebih kecil.

Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk pekerjaan reklamasi tanah,

pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling) dan lain-lain.

2) Straight Blade (S – Blade)

Blade jenis ini sangat cocok untuk berbagai kondisi medan, blade ini

merupakan modifikasi dari U-blade. Banyak digunakan untuk mendorong

material cohesive, penggalian struktur dan penimbunan. Dengan

memiringkan blade dapat berfungsi untuk menggali tanah keras. Manuver

blade jenis inilebih mudah dan dapat menangani material dengan mudah.

3) Angling Blade (A – Blade)

Blade dengan posisi lurus dan menyudut, juga dibuat untuk:

Pembuangan kesamping (side casting)

Pembukaan jalan (pioneering roads)

Penggalian saluran (cutting ditches)

Sangat effektif untuk pekerjaan side hill cut atau back filling

dan lain-lain pekerjaan yang sesuai

4) Cushion Blade (C – Blade)

Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk

meredam tumbukan. Selain untuk push dozing, blade juga dipakai untuk

pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing yang lain. Lebar C-blade

memungkinkan peningkatan manuver.

Selain perlengkapan standar Bulldozer ini juga memiliki beberapa

option/Peralatan tambahan seperti: Pisau garuk, Garu batuan, Pembajak akar,

Pemotong pohon jenis V, Kanopi pelindung operator, Roda pencacah, Kap

pelindung untuk pekerjaan berat dsb.

5) Bowl dozer

Blade ini dibuat untuk membawa /mendorong material dengan

kehilangansesedikit mungkin, karena adanya dinding besi pada sisi blade

yang cukup lebar. Bentuknya seperti mangkuk, menyebabkan ia disebut

bowl-dozer

6) Light material U Blade (U – Blade, material ringan)

11

Page 12: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

Alat ini didesain untuk pekerjaan material non-kohesif yang lebih

ringan.Contohnya seperti stock pile dari tanah lepas/gembur.

Gambar: Jenis Blade pada Bulldozer

III.5. Operasi Bulldozer

Untuk meningkatkan produksi ada beberapa cara operasi menggunakan bulldozer,

antara lain:

1) Slot Dozing

Membuat beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang berceceran di kiri-

kanan dozer, hal ini akan menghalangi tercecernya tanah pada lintasan-lintasan

berikutnya. Cara ini dapat meningkatkan produksi sebesar 20%.

2) Side by Side Dozing atau Blade to Blade Dozing

Cara bekerja dengan dua dozer berdampingan, sehingga ujung blade dozer yang

satu dengan ujung blade dozer yang lain hampir bersentuhandan berjalan pada

arah yang sama. Cara ini dapat meningkatkan produksi sebesar 15 – 20%.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian Bulldozer :

1) Bulldozer tidak boleh digunakan pada tanjakan yang melebihi 45º .

12

Page 13: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

2) Peralatan pelengkapan (option equipment) akan mengakibatkan

berubahnyaKeseimbangan Bulldozer.

3) Bulldozer dapat tergelincir bila berada diatas tanah timbunan baru pada daerah

kemiringannya, terutama bila timbunan tersebut terdiri dari batuan.

4) Slipnya track akibat berat yang melampaui batas akan mengakibatkan terjadinya

down hill track (track sebelah menurun) dan akan membuat lubang yang akan

menambah kemiringan traktor.

5) Menarik beban yang diikatkan pada drawbar akan mengurangi tekanan pada up

hill track.

6) Tingginya titik gandulan melebihi titik yang telah ditentukan pada traktor, akan

mengakibatkan berkurangnya kestabilan.

7) Track-track lebar akan mengurangi “digging in” sehingga traktor lebih stabil.

8) Dalam mengoperasikan alat, agar hati-hati terhadap stability alat-alat

perlengkapan penting.

9) Jangan memaksakan Bulldozer beroperasi untuk hal-hal yang tidak perlu,seperti

mendorong tanah melebihi ketentuan 100 m, karena tidak effektif.

10) Dalam mengoperasikan Bulldozer harus direncanakan dengan baik, harus

diketahui dimana pass berikutnya yang harus dikerjakan. 

11) Dalam menggunakan tilt dan angling adjustment harus bergantian, agar keausan

blade dan steering dapat merata. 

12) Dalam keadaan berjalan tanpa dozing maka blade atau pisau harus terangkat tidak

boleh melebihi 35 cm untuk melindungi bagian bawah tractor.

III.6. Produktifitas Bulldozer

Kapasitas operasi alt berat biasa dinyatakan dalam m³/jam atau cuyd/jam, sedangkan

produksi alat dinyatakan dalam volume pekerjaan yang dikerjakan per siklus waktu dan

jumlah siklus dalam satu jam kerja.

dimana,

Q : produksi per jam dari alat (m³).

q : produksi (m³) dalam saatu siklus kemampuan alat untuk memindahkan tanah lepas.

N : jumlah siklus dalam satu jam. dimana N = 60/cm

13

Page 14: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

E : efisiensi kerja.

Cm : waktu siklus dalam menit

Efisiensi kerja (E) :

Produktivitas kerja dari suatu alat yang diperlukan merupakan standard dari

alattersebut bekerja dalam kondisi ideal dikalikan suatu faktor dimana faktor

tersebutmerupakan faktor efisiensi kerja (E). Efisiensi sangat tergantung kondisi

kerjadan faktor alam lainnya seperti topografi, keahlian operator, pemilihan standar

perawatan dan lain-lain yang berkaitan dengan pengoperasian alat.Pada kenyataan

yang sebenarnya sulit untuk menentukan besarnya efisiensi kerjatetapi berdasarkan

pengalaman-pengalaman dapatlah ditentukan faktor efisiensiyang mendekati

kenyataan

Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut:

1.Apakah alat sesuai dengan topografi yang ada.

2.Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti : ukuran medan dan peralatan

3.Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antara peralatan dan mesin.

4.Metode operasional dan perencanaan persiapan kerja.

5.Pengalaman dan ketrampilan operator dan pengawas untuk pekerjaantsb.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan alat adalah :

1. Penggantian pelumas atau grease (gemuk) secara teratur.

2. Kondisi peralatan pemotongan (blade, bucket, bowl).

3.Persediaan suku cadang yang sering diperlukan untuk alat yang bersangkutan.

Produksi per siklus :

14

Page 15: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

Produksi kerja Bulldozer pada saat penggusuran adalah sebagai berikut :

Produksi (q) = L x H² x a

dimana,

L = lebar blade/sudu (m , yd)

H = tinggi blade (m)

a = faktor blade.

Untuk menghitung produktivitas standar dari Bulldozer, volume tanah yang

dipindahkan dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar sudu x (tinggi sudu)².Pada

kenyataannya dilapangan produksi per siklus akan berbeda-beda tergantungdari jenis

tanah, sehingga faktor sudu perlu disesuaikan karena pengaruh tsb.

15

Page 16: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

Waktu siklus :

Waktu siklus yang dibutuhkan Bulldozer untuk menyelesaikan pekerjaan

adalahdimulai pada saat menggusur, ganti persneling dan mundur.Diperhitungkan

dengan rumus :

dimana,

D : jarak angkut (gusur) (m, yd).

F : kecepatan maju (m /menit), berkisar 3 - 5 km /jam.

R : kecepatan mundur (m /menit), berkisar 5 - 8 km/jam.

Z : waktu ganti persneling (menit), berlisar 0,10 - 0,20 menit.

RIPPER

Bulldozer sulit untuk menggusur dan meratakan tanah yang keras jika terdapat

dilokasi proyek. Pelaksanaan pembersihan dengan Bulldozer akan menurunkan

produksi Bulldozer bahkan akan mudah rusak. Untuk keadaan tersebut diper lukan

alat bajak (ripper). Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang

dipasangkan dibelakang traktor. Fungsi dari alat ini untuk menggemburkan

16

Page 17: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

tanahkeras, jumlah cakar ripper antara 1 - 5 buah. Bentuk shank ada yang lurus

danlengkung, shank lurus dipakai untuk material padat dan batuan berlapis sedang

yang lengkung dipakai untuk batuan yang retak.

Perhitungan produksi Ripper sangat sulit untuk diperkirakan, salah satu fak tor

adalah karena pekerjaan itu tidak dilakukan terus menerus. Biasanya pekerja-an ini

bersamaan dengan pemuatan material, hingga sering dijumpai dilapangansebuah

traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan.Perhitungan produksi

Ripper ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan

mengukut potongan topografi dilapangan dan waktuyang dibutuhkan untuk

menggemburkan tanah. Cara ini memberi hasil yang akurat. Cara lain dengan

mengasumsikan kecepatan rata-rata Ripper yang bekerja disuatu area, dengan

mengetahui jarak tempuh setiap pass maka waktu berangkatdapat dicari. Total waktu

siklus merupakan penambahan waktu berangkat denganwaktu yang dibutuhkan

Ripper untuk mengangkat/menurunkan cakarnya.

Kapasitas

Produksi

Ripping

dengan

Multy

Shank

Ripper

adalah sbb:

Keterangan:

KP =

Kapasitas

produksi

ripping

LK = Lebar

kerja (meter)

17

Page 18: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

P = Kedalaman penetrasi (meter)

J = Jarak ripping (meter)

FK = Faktor koreksi

F = Kecepatan maju (m/menit)

R = Kecepatan mundur (m/menit)

Z = Waktu tetap

Contoh Hitungan

Contoh hitungan:

Sebuah bulldozer D35A digunakan untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-

rata 30 meter. Data teknis bulldozer dan ripping adalah sbb:

Attachment yang digunakan adalah Giant ripper

Kedalamaan penetrasi = 0,30 meter

Konversi material dari bank ke loose = 1,25

Faktor effesoensi waktu = 0,83

Effisiensi kerja = 0,75

Effisiensi operator = 0,80

Berapa produksi ripping dari bulldozer tersebut?

Jawab:

LK = Lebar kerja = 2 P = 2 x 0,3 = 0,6 meter

P = Kedalaman penetrasi = 0,3 meter

J = Jarak kerja = 30 meter

F = Kecepatan maju gigi 1 terkoreksi = 0,75 x 3,3 = 2,48 km/jam = 41,25 m/menit

R = Kecepatan mundur gigi 1 terkoreksi = 0,85 x 3,2 = 2,72 km/jam =

45,33m/menit

Z = Waktu tetap = 0,05 menit

FK = Faktor koreksi total, terdiri dari :

Effesiensi waktu = 0,83

Effisiensi kerja = 0,75

Effisiensi operator = 0,80

----------------------------------------

0,83 x 0,75 x 0,80 = 0,50

18

Page 19: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

Kapasitas Produksi gabungan Ripping – Dozing

Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantuan untuk

dozing, terhadap material yang keras.

Untuk mengetahui kapasitas produksi gabungan ripping-dozing, digunakan

rumus sbb:

Keterangan:

TD = Kapasitas produksi dozing

TR = Kapasitas produksi ripping

III.7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi

seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses

konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu

lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam

suatu lingkungan konstruksi. Namun tidak banyak yang menyadari betapa pentingnya

peralatan-peralatan ini untuk digunakan.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh

karenanya, semua perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan

peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE)

untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :

II.7.1. Pakaian Kerja

Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap

pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat

karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi

yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama

dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor.

Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3

pasang dalam setiap tahunnya.

19

Page 20: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

II.7.2. Sepatu Kerja

Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap

pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa

bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau

kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup

keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.

II.7.3. Kacamata Kerja

Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu,

atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel

debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh

karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang

membutuhkan kacamata adalah mengelas.

II.7.4. Sarung Tangan

Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama

penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab

tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan

sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya

berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-meerus dapat

mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.

II.7.5. Helm

Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah

merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya

dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari

bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau

material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan

para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat

membahayakan diri sendiri.

II.7.6. Sabuk Pengaman

Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada

ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali

20

Page 21: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai penganman ini dalah menjaga

seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan

erection baja pada bangunan tower.

II.7.7. Penutup Telinga

Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang

dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan

bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara

bising tanpa penutup telinga ini.

II.7.8. Masker

Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi

mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi

berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan,

misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut

kayu.

II.7.9. Tangga

Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pemilihan

dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman

harus menjadi pertimbangan utama.

II.7.10. P3K

Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada

pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek.

Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan

untuk pertolongan pertama.

Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan

disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif

jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.

21

Page 22: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

BAB III

PENUTUP

3. A

III.1. Kesimpulan

Pembangunan yang pesat dan semakin berkembangnya teknologi membuat

pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibantu dengan peralatan berat, terlebih untuk

pekerjaan berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga manusia. Maka dari itu

digunakanlah alat berat guna membantu pekerjaan konstruksi tersebut.

22

Page 23: Siti Amalia 4110110022 - Bulldozer.docx

Bulldozer merupakan salah satu alat berat yang digunakan dalan pelaksanaan

konstruksi, seperti pembabatan atau penebasan (clearing), perintisan (pioneering), gali

atau angkut jarak pendek, pusher loading, menyebarkan material, penimbunan kembali,

trimming dan sloping, ditching, menarik (winching), memuat, bentuk sudut/bilah/blade.

Agar dalam penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan, efisiensi waktu dan tidak

menimbulkan kerugian, maka kita harus mengetahui secara mendalam hal-hal yang

berhubungan dengan alat berat.

III.2. Saran

Semua pengetahuan mengenai alat berat tentunya akan sangat bermanfaat untuk kita

semua , terlebih jika sudah terjun di dunia kerja. Untuk itu semoga kita dapat lebih

memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan sebaik-baiknya.

23