laporan ii - diabetes mellitus 2016 (wiri resky amalia)

42
DIABETES MELITUS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel- sel tubuh terhadap insulin. Jika kekurangan produksi insulin atau terdapat resistensi insulin maka kadar glukosa dalam darah akan meninggi (melebihi nilai normal). Insulin adalah suatu zat yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Insulin diperlukan agar glukosa dapat memasuki sel tubuh, di mana gula tersebut kemudian dipergunakan sebagai sumber energi. Jika tidak ada WIRI RESKY AMALIA 15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Upload: wiri-resky-amalia

Post on 12-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dm

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan

tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme

karbohidrat,lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi

insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau

defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas,

atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

Jika kekurangan produksi insulin atau terdapat resistensi insulin maka

kadar glukosa dalam darah akan meninggi (melebihi nilai normal).

Insulin adalah suatu zat yang dihasilkan oleh sel beta pankreas.

Insulin diperlukan agar glukosa dapat memasuki sel tubuh, di mana gula

tersebut kemudian dipergunakan sebagai sumber energi. Jika tidak ada

insulin, atau jumlah insulin tidak memadai, atau jika insulin tersebut cacat ,

maka glukosa tidak dapat memasuki sel dan tetap berada di darah dalam

jumlah besar.

Data WHO di tahun 2002 diperkirakan terdapat lebih dari 20 juta

penderita diabetes mellitus di tahun 2025. tahun 2030 angkanya bisa

melejit mencapai 21 juta penderita. Saat ini penyakit diabetes mellitus

banyak dijumpai penduduk Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan, jumlah

penderita diabetes mellitus di Indonesia menduduki ranking empat setelah

India, China, dan Amerika Serikat.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 2: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Apoteker, terutama bagi yang bekerja di sektor kefarmasian

komunitas, memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan

penatalaksanaan diabetes. Membantu penderita menyesuaikan pola diet

sebagaimana yang disarankan ahli gizi, mencegah dan mengendalikan

komplikasi yang mungkin timbul, mencegah dan mengendalikan efek

samping obat, memberikan rekombinasi penyesuaian rejimen dan dosis

obat yang harus dikonsumsi penderita bersama-sama dengan dokter yang

merawat penderita, yang kemungkinan dapat berubah dari waktu ke waktu

sesuai dengan kondisi penderita, merupakan peran yang sangat sesuai

dengan kompetensi dan tugas seorang apoteker. Apoteker dapat juga

memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada penderita tentang

segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi dan pengelolaan

diabetes.

B. Maksud Percobaan

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan

memahami jenis obat yang bekerja sebagai agen anti-diabetik.

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan

menentukan efek obat – obat antidiabetes yaitu Glibenklamid,

Metformin,dan NaCMC sebagai control.

D. Prinsip Percobaan

Induksi diabetes dilakukan pada mencit dengan pemberian glukosa

10 % secara oral. Perkembangan hiperglikemia diperiksa setiap 30 menit

sampai 90 menit, setelah pemberian obat antidiabetic Glibenklamid dan

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 3: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Metformin secara oral yang dapat menurunkan kadar glukosa darah.

Kemudian, dibandingkan efek dari kedua obat tersebut.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 4: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat

adanya gangguan pada metabolime glukosa, disebabkan kerusakan

proses pengaturan sekresi insulin dari sel-sel beta. Insulin, yang

diahasilkan oleh kelenjar pankreas sangat penting untuk menjaga

keseimbangan kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah normal pada

waktu puasa antara 60-120 mg/dl, dan dua jam sesudah makan dibawah

140 mg/dl. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, baik secara kualitas

maupun kuantitas, keseimbangan tersebut akan terganggu, dan kadar

glukosa darah cenderung naik (hiperglikemia) (Kee dan Hayes,1996;

Tjokroprawiro, 1998).

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai

dengan hiperglikemia dan glukosuria yang berhubungan dengan

abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang

diakibatkan kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel β pulau

Langerhans kelenjar Pankreas baik absolut maupun relatif (Herman, 1993;

Adam, 2000; Sukandar, 2008).

Kelainan metabolisme yang paling utama ialah kelainan metabolisme

karbohidrat. Oleh karena itu, diagnosis diabetes melitus selalu

berdasarkan kadar glukosa dalam plasma darah (Herman, 1993; Adam,

2000).

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 5: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang ditandai

dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) sebagai akibat

dari rendahnya sekresi insulin, gangguan efek insulin, atau keduanya.

Diabetes mellitus bukan merupakan patogen melainkan secara etiologi

adalah kerusakan atau gangguan metabolisme. Gejala umum diabetes

adalah hiperglikemia, poliuria, polidipsia, kekurangan berat badan,

pandangan mata kabur, dan kekurangan insulin sampai pada infeksi.

Hiperglikemia akut dapat menyebabkan sindrom hiperosmolar dan

kekurangan insulin dan ketoasidosis. Hiperglikemia kronik menyebabkan

kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan metabolisme sel,

jaringan dan organ. Komplikasi jangka panjang diabetes adalah

macroangiopathy, microangiopathy, neuropathy, katarak, diabetes kaki

dan diabetes jantung (Reinauer et al, 2002).

Seperti suara mesin, badan memerlukan bahan untuk mmbentuk sel

baru dan mengganti sel yang rusak. Di samping itu badan juga

memerlukan energi supaya sel badan dapat berfungsi dengan baik. Energi

pada mesin berasal dari bahan bakar yaitu bensin. Pada manusia bahan

bakar itu berasal dari bahan makanan yang kita makan sehari-hari, yang

terdiri dari karbohidrat (gula dan tepung-tepungan), protein (asam amino)

dan lemak (asam lemak) (Waspadji, dkk, 2002).

Pengolahan bahan makanan dimulai di mulut kemudian ke lambung

dan selanjutnya ke usus. Di dalam saluran pencernaan itu makanan

dipecah menjadi bahan dasar makanan. Karbohidrat menjadi glukosa,

protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 6: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk ke dalam pembuluh

darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ-

organ di dalam tubuh sebagai bahan bakar. Agar dapat berfungsi sebagai

bahan bakar, makanan itu harus masuk dulu ke dalam sel supaya dapat

diolah. Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui

proses kimia yang rumit, yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi.

Proses ini disebut metabolisme. Dalam proses metabolisme itu insulin

meme peran yang sangat penting yaitu bertugas memasukkan glukosa ke

dalam sel untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Insulin ini adalah suatu zat atau hormon yang dikeluarkan oleh sel beta di

pankreas (Waspadji, dkk, 2002).

Gejala penyakit diabetes melitus dari satu penderita ke penderita

lainnya tidak selalu sama. Gejala yang disebutkan dibawah ini adalah

gejala yang umumnya timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan

adanya variasi gejala lain. Ada pula penderita diabetes melitus yang tidak

menunjukkan gejala apa pun sampai pada saat tertentu (Tjoktoprawiro,

1998).

1. Pada permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi “tiga P” yaitu:

a. Polifagia (meningkatnya nafsu makan, banyak makan).

b. Polidipsia (meningkatnya rasa haus, banyak minum).

c. Poliuria (meningkatnya keluaran urin, banyak kencing).

Dalam fase ini biasanya penderita menunjukkan berat badan

yang terus meningkat, bertambah gemuk, mungkin sampai terjadi

kegemukan. Pada keadaan ini jumlah insulin masih dapat

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 7: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

mengimbangi kadar glukosa dalam darah (Kee dan Hayes,1996;

Tjokroprawiro, 1998).

2. Bila keadaan diatas tidak segera diobati, kemudian akan timbul

gejala yang disebabkan oleh kurangnya insulin, yaitu :

a. Banyak minum.

b. Banyak kencing.

c. Berat badan menurun dengan cepat (dapat turun 5-10 kg dalam

waktu 2-4 minggu).

d. Mudah lelah.

e. Bila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual jika kadar

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, bahkan penderita akan jatuh

koma (tidak sadarkan diri) dan disebut koma diabetik.

Koma diabetik adalah koma pada penderita diabetes melitus

akibat kadar glukosa darah terlalu tinggi, biasanya 600 mg/dl atau

lebih. Dalam praktik, gejala dan penurunan berat badan inilah yang

paling sering menjadi keluhan utama penderita untuk berobat ke

dokter (Tjokroprawiro, 1998).

Kadang-kadang penderita diabetes melitus tidak menunjukkan gejala

akut (mendadak), tetapi penderita tersebut baru menunjukkan gejala

setelah beberapa bulan atau beberapa tahun mengidap penyakit diabetes

melitus. Gejala ini dikenal dengan gejala kronik atau menahun (Katzung,

2002).

Gejala kronik yang sering timbul pada penderita diabetes adalah

seperti yang disebut dibawah ini (Tjokroprawiro, 1998) :

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 8: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

a. Kesemutan.

b. Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal pada

kulit telapak kaki, sehingga kalau berjalan seperti diatas bantal atau

kasur.

c. Kram.

d. Capai, pegal-pegal.

e. Mudah mengantuk.

f. Mata kabur, biasanya sering ganti kacamata.

g. Gatal di sekitar kemaluan, terutama wanita.

h. Gigi mudah goyah dan mudah lepas.

i. Kemampuan seksual menurun, bahkan impoten, dan

j. Para ibu hamil sering mengalami gangguan atau kematian janin

dalam kandungan, atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 3,5

kg.

Penggolongan Diabetes

1) Diabetes Mellitus Tipe I atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes

Mellitus).

Penyebab utama Diabetes Mellitus Tipe I adalah terjadinya

kekurangan hormon insulin pada proses penyerapan makanan.

Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan kadar glukosa

secara alami dengan cara :

a. Meningkatkan jumlah gula yang disipan didalam hati.

b. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.

c. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 9: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Jika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan

meningkat. Gula dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah

secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi

digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi hormone insulin sebagai

“stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi

gangguan sekresi (produksi) hormone insulin ataupun terjadi

gangguan pada proses penyerapan hormone insulin pada sel-sel

darah maka potensi terjadinya Diabetes Mellitus sangat besar sekali

(Soegondo, 2004).

2) Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent

Diabetes Mellitus)

Jika pada Diabetes Mellitus Tipe I penyebab utamanya adalah

dari malfungsi kelenjar pankreas, maka pada Diabetes Mellitus Tipe

II, gangguan utama justru terjadi pada volume reseptor (penerima)

hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktivitas

hormone insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh

kuantitas volume reseptor yang cukup pada sel darah, keadaan ini

dikenal dengan resistensi insulin. Dibawah ini terdapat beberapa

fakor-faktor yang memiliki peranan penting terjadinya hal tersebut

(Soegondo, 2004) :

a. Obesitas.

b. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.

c. Kurang gerak badan (olahraga).

d. Faktor keturunan.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 10: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Diabetes Mellitus tidak mena kutkan bila diketahui lebih awal.

Gejala-gejala yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan,

karena justru akan menjerumuskan kedalam komplikasi yang lebih

fatal. Jika berlangsung menahun kondisi penderita Diabetes Mellitus

berpel uang besar menjadi ke toasidosis ataupun hipoglikemia

(Soegondo, 2004).

Orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya Diabetes

Mellitus adalah (Waspadji, 2002) :

1. Usia diatas 45 tahun

Pada orang-orang yang berumur fungsi organ tubuh semakin

menurun, hal ini diakibatkan aktivitas sel beta pankreas untuk

menghasilkan insulin menjadi berkurang dan sensitifitas sel-sel

jaringan menurun sehingga tidak menerima insulin.

2. Obesitas atau kegemukan

Pada orang gemuk aktivitas jaringan lemak dan otot menurun

sehingga dapat memicu munculnya Diabetes Mellitus.

3. Pola makan

Pola yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh

sebagian masyarakat perkotaan. Pola makan yang tidak sesuai

dengan kebutuhan tubuh dapat menjadi penyebab Diabetes Mellitus,

misalnya makanan gorengan yang mengandung nilai gizi yang

minim.

4. Riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 11: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Sekitar 15-20 % penderita NIDDM (Non Insulin Dependen

Diabetes Mellitus) mempunyai riwayat keluarga Diabetes Mellitus,

sedangkan IDDM (Insulin Dependen Diabetes Mellitus) sebanyak

57% berasal dari keluarga Diabetes Mellitus.

5. Kurangnya berolahraga atau beraktivitas

Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali seminggu, kurang

berolahraga dapat menurunkan sensitifitas sel terhadap insulin dapat

menurun sehingga dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam

tubuh yang dapat menyebabkan Diabetes Mellitus.

Insulin adalah hormon yang disekresi oleh sel β pulau Langerhans

dalam pankreas. Berbagai stimulus melepaskan insulin dari granula

penyimpanan dalam sel β, tetapi stimulus yang paling kuat adalah

peningkatan glukosa plasma (hiperglikemia). Insulin terikat pada reseptor

spesifik dalam membran sel dan memulai sejumlah aksi, termasuk

peningkatan ambilan glukosa oleh hati, otot, dan jaringan adipose

(Katzung, 2002).

Insulin adalah polipeptida yang mengandung 51 asam amino yang

tersusun dalam dua rantai (A dan B) dan dihubungkan oleh ikatan

disulfida. Suatu prekursor, yang disebut proinsulin, dihidrolisis dalam

granula penyimpan untuk membentuk insulin dan peptida C residual.

Granula menyimpan insulin sebagai kristal yang mengandung zink dan

insulin.

Glukosa merupakan stimulus paling kuat untuk pelepasan insulin dari

sel-sel β pulau Langerhans. Terdapat sekresi basal yang kontinu dengan

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 12: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

lonjakan pada waktu makan. Sel-sel β memiliki kanal K+ yang diatur oleh

adenosin trifosfat (ATP) intraselular. Saat glukosa darah meningkat, lebih

banyak glukosa memasuki sel β dan metabolismenya menyebabkan

peningkatan ATP intraselular yang menutup kanalATP. Depolarisasi sel

Depolarisasi sel β yang diakibatkannya mengawali influks ion Ca 2+

melalui kanal Ca2+ yang sensitif tegangan dan ini memicu pelepasan

insulin (Katzung, 2002).

Reseptor insulin adalah glikoprotein pembentuk membran yang

terdiri dari dua subunit α dan dua subunit β yang terikat secara kovalen

oleh ikatan disulfida. Setelah insulin terikat pada subunit α, kompleks

insulin-reseptor memasuki sel, dimana insulin dihancurkan oleh enzim

lisosom. Internalisasi dari kompleks insulin-reseptor mendasari down-

regulation reseptor yang dihasilkan olh kadar insulin tinggi (misalnya pada

pasien obes). Ikatan insulin pada reseptor mengaktivasi aktivitas tirosin

kinase subunit β dan memulai suatu rantai kompleks reaksi-reaksi yang

menyebabkan efek insulin (Neal, 2006).

Perawatan diabetes mellitus diambil dari empat faktor fundamental :

pengajaran pasien tentang penyakit; latihan fisik; diet dan agen-agen

hipoglikemia. Agen-agen yang baru digunakan sebagai kontrol diabetes

mellitus adalah obat-obat dari golongan sulfonilurea, biguanida, turunan

thiazolidinedione, dan insulin (diberikan secara injeksi). Meskipun obat-

obat ini telah digunakan secara intensif karena efek yang baik dalam

kontrol hiperglikemia, agen-agen ini tidak dapat memenuhi kontrol yang

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 13: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

baik pada diabetes mellitus, tidak dapat menekan komplikasi akut maupun

kronis (Galacia et.al, 2002).

A. Sekretagok insulin

Sekretagok insulin mempunyai efek hipoglikemik dengan cara

stimulasi sekresi insulin oleh sel β pankreas. Golongan ini meliputi

(Soegondo, 2006):

1. Golongan Sulfonilurea

Obat ini hanya efektif pada penderita diabetes melitus tipe

2 yang tidak begitu berat, yang sel-sel β masih bekerja cukup

baik. Mekanisme kerja dari golongan sulfonilurea antara lain:

a. Merangsang fungsi sel-sel β pulau Langerhans pankreas

agar dapat menghasilkan insulin.

b. Mencegah (inhibisi) konversi glikogen hati kembali ke

glukosa.

c. Meningkatkan penggunaan glukosa darah.

Sulfonilurea dibagi dalam dua golongan/generasi yaitu:

a. Generasi pertama meliputi: Tolbutamide, Acetohexamide,

Tolazamide, Chlorpropamide

b. Generasi kedua meliputi: Glibenclamide, Gliclazide,

Glipizide, Gliquidon, Glibonuride.

2. Golongan Glinida

Sekretagok insulin baru, yang kerjanya melalui reseptor

sulfonilurea dan mempunyai struktur yang mirip dengan

sulfonilurea. Repaglinid dan nateglinid kedua-duanya

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 14: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian secara oral.

Repaglinid mempunyai masa paruh yang singkat dan dapat

menurunkan kadar glukosa darah puasa. Sedangkan nateglinid

mempunyai masa tinggal yang lebih singkat dan tidak dapat

menurunkan kadar glukosa darah puasa (Soegondo, 2006).

B. Sensitizer Insulin

Golongan obat ini meliputi obat hipoglikemik golongan

biguanida dan thiazolidinedione, yang dapat membantu tubuh untuk

memanfaatkan insulin secara lebih efektif (Depkes RI, 2005).

1. Golongan Biguanida

Saat ini golongan biguanid yang banyak dipakai adalah

metformin. Mekanisme kerja golongan biguanid (metformin):

a. Meningkatkan glikolisis anaerobik hati.

b. Meningkatkan uptake glukosa di jaringan perifer atau

mengurangi glukoneogenesis.

c. Menghambat absorpsi glukosa dari usus (Herman, 1993;

Soegondo, 2006)

2. Golongan Thiazolidinedione atau Glitazon

Golongan obat ini mempunyai efek farmakologis untuk

meningkatkan sensitivitas insulin. Glitazon merupakan agonist

peroxisomeproliferator-activated receptor gamma (PPAR) yang

sangat selektif dan poten. Reseptor PPAR gamma terdapat di

jaringan target kerja insulin yaitu jaringan adiposa, otot skelet

dan hati, sedang reseptor pada organ tersebut merupakan

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 15: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

regulator homeostasis lipid, diferensiasi adiposit, dan kerja

insulin. Glitazon dapat merangsang ekspresi beberapa protein

yang dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki

glikemia, seperti GLUT 1, GLUT 4, p85alphaPI-3K dan

uncoupling protein-2 (UCP) (Soegondo, 2006).

B. Uraian Bahan dan Obat

1. Uraian bahan

a. Aquades (Ditjen POM, 1979: 97)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, tidak mempunyai rasa

Kegunaan : Sebagai pelarut

b. Alkohol (Dirjen POM, 1979:65)

Nama resmi : Aetanolum

Nama lain : Etanol, alkohol

BM/R : 46,0 / C2H5OH

Pemerian : Tidak berwarna, mudah menguap dan

mudah bergerak, bau khas, mudah

terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai antiseptik

c. Glukosa (Dirjen POM, 1979:268)

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 16: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Nama resmi : Glucosum

Nama lain : Glukosa

RM : C2H12O6 . H2O

Pemerian : Tidak berwarna, serbuk hablur, butiran

putih, dan rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut

dalam air mendidih, agak sukar larut

dalam etanol ( 95% ) P mendidih sukar

larut dalam etanol 95 % P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai penginduksi

d. Na-CMC (Dirjen POM, 1979: 401)

Nama resmi : NATRIICARBOXYMETHYLCELLULOSUM

Nama lain : Natrium karboksilmetilselulosa

Pemerian : Serbuk, kuning gading, tidak berbau dan

hampir tidak berbau, higroskopik.

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air,

membentuk suspensi koloidal, tidak larut

dalam etanol (95%) P, dalam eter

P,dalam pelarut organik lain.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Uraian Obat

a.Glibenklamida (Tjay, 2010)

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 17: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Indikasi : Dengan khasiat hipoglikemisnya yang

100 kali lebih kuat.

Kontraindikasi : Kehamilan dan laktasi tidak dianjurkan

Dosis : 1 dd 2,5-5 mg maksimal setiap minggu.

Farmakokinetik : Dari usus praktis lengkap, daya kerjanya

24 jam, plasma t1/2 10 jam, dieksresikan

sama rata lewat kemih dan tinja.

b. Metformin (Ditjen POM ; 1995)

Nama resmi : METFORMINI HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Metformin/Glucophage

RM/BM : C4H11N5./195,6

Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau atau

hampir tidak berbau; higroskopik.

Kelarutan : Mudah larut dalamair; praktis tidak larut

dalam eter dan dalam kloroform; sukar

larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai Anti-diabetik

C. Uraian Hewan Coba

Mencit (Mus musculus)

a. Klasifikasi (Jasin, 1991)

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 18: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

b. Karakteristik (Malole,1989)

Umur : 2-3 bulan

Lama kehamilan : 19-21 hari

Mulai dikawinkan : 50 hari (jantan), 50-60 hari (betina)

Konsumsi oksigen : 1,7 mL/g/hari

Jumlah anak : 4-12

Suhu tubuh : 27,9 – 38,2oC

Respirasi : 136 – 216/ menit

Luas permukaan : 200 gram 36 cm2

Volume tidal : 0,15 ml

Tekanan darah : 47/106

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 19: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

A. Alat, Bahan dan Hewan

a. Alat yang digunakan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat

pengukur glukosa darah, gelas kimia, gunting, kanula, spoit 1 ml dan

stopwatch.

b. Bahan yang digunakan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alkohol,

aquades, betadine, glukosa, glibenklamid, metformin, dan Na-CMC.

c. Hewan yang digunakan

Adapun hewan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mencit

(Mus muculus)

B. Prosedur Kerja

a. Pembuatan Bahan Praktikum

1. Pembuatan Na-CMC 1%

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang Na-CMC sebanyak 0,5 gr

c. Dipanaskan hingga 700C 50 ml air suling

d. Disuspensikan Na-CMC dengan air suling yang telah dipanaskan

sedikit demi sedikit sambil di aduk.

e. Dimasukkan suspensi Na-CMC dalam wadah dan di simpan

dalam lemari pendingin.

2. Pembuatan glukosa 10%

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang glukosa 5% sebanyak 2,5 mL

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 20: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

c. Dimasukkan kedalam labu ukur 5 mL

d. Dilarutkan dengan air suling kemudian dicukupkan volume hingga

5 mL

e. Dihomogenkan diberi etiket

3. Pembuatan Glibenklamid

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Ditimbang Glibenklamid sebanyak 4,764 mg

c. Dimasukkan ke dalam labu ukur 5 mL

d. Dilarutkan dengan Na-CMC 1%, kemudian dicukupkan hingga 5

mL

e. Dihomogenkan lalu diberi etiket.

4. Pembuatan Methformin

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Ditimbang Methformin sebanyak 16,489 mg

c. Dimasukkan ke dalam labu ukur 5 mL

d. Dilarutkan dengan Na-CMC 1%, kemudian dicukupkan hingga

5 mL

e. Dihomogenkan lalu diberi etiket.

b. Penyiapan Hewan Uji

1. Disiapkan 5 ekor mencit yang akan digunakan, mencit ditimbang lalu

diberikan tanda

2. Kemudian dipuasakan selama 8 jam.

c. Perlakuan Percobaan

1. Disiapkan mencit yang telah dipuasakan

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 21: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

2. Diukur kadar glukosa darah awal

3. Diinduksi glukosa 10% secara oral

4. Setelah 15 menit, diukur kembali kadar glukosa darah setelah

diinduksi glukosa 10%

5. Mencit I (21 gram) diberikan obat Metformin secara oral sebanyak

0,7 ml, mencit II (30 gram) diberikan obat Glibenklamid secara oral

sebanyak 1 ml, mencit III (27 gram) diberikan obat Metformin, secara

oral sebanyak 0,9 ml, mencit IV (22 gram) diberikan obat

Glibenklamid secara oral sebanyak 0,7 ml dan mencit V (24 gram)

diberikan Na-CMC secara oral sebanyak 0,8 ml.

6. Diukur kadar masing-masing mencit pada menit ke 30’, 60’ dan 90’

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 22: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Obat BB VpGlukosa

darah awal

Glukosa darah

setelah induksi glukosa

10%(mg/dL)

Kadar glukosa pada menit ke- (mg/dL)

30’ 60’ 90’

Metformin 21 g

0,7 ml

154 mg/dL

292 mg/dL

144 mg/dL

140 mg/dL

102 mg/dL

Glibenklamid 30 g 1 ml 148

mg/dL277

mg/dL326

mg/dL453

mg/dL336

mg/dL

Metformin 27 g

0,9 ml

189 mg/dL

313 mg/dL

305 mg/dL

292 mg/dL

64 mg/dL

Glibenklamid 22 g

0,7 ml

102 mg/dL

164 mg/dL

60 mg/dL

107 mg/dL

49 mg/dL

Na-CMC 24 g

0,8 ml

131 mg/dL

355 mg/dL

270 mg/dL

192 mg/dL

151 mg/dL

B. Pembahasan

Praktikum kali ini merupakan percobaan eksperimental yang

bertujuan untuk memahami kerja farmakologi dari berbagai kelompok

antidiabetes, sehingga dapat memperoleh gambaran cara evaluasi efek

antidiabetes. Percobaan ini menggunakan 5 ekor mencit yang dipilih

secara acak untuk di gunakan sebagai hewan percobaan dan akan diukur

gula darahnya menggunakan glucose meter.

Diabetes merupakan gangguan kronis yang khususnya menyangkut

metabolisme glukosa dalam tubuh. Glukosa yang diserap di jaringan otot

ditimbun sebagai glikogen atau dirombak menjadi asam laktat sedangkan

jaringan lemak juga menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan

substrat sintesis trigliserida. Penyebab diabetes adalah kekurangan

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 23: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

hormon insulin yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber

energi. Akibatnya, glukosa menjadi bertumpuk dalam darah

(hiperglikemia) dan akhirnya diekskresi melalui urin tanpa digunakan

(glikosuria). Hal ini menyebabkan produksi kemih pasien sangat

meningkat, merasa sangat haus, dan berat badan menurun. Untuk

memperingan gangguan-gangguan yang ditimbulkan akibat diabetes,

maka dibutuhkan obat-obat hipoglikemik yang bekerja meningkatkan

sekresi insulin.

Secara prosedural akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan

untuk mengevaluasi penyakit diabetes pada hewan percobaan. Sebelum

dilakukan percobaan, hewan yang akan diuji (mencit) dipuasakan dengan

cara tidak diberi makan tetapi tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk

menormalkan kadar glukosa dalam darah mencit dan agar glukosa darah

yang nantinya terukur tidak dipengaruhi oleh glukosa yang berasal dari

makanan mencit. Jika mencit diberi makan, kadar glukosa dalam

darahnya menjadi tidak stabil (berubah-ubah).

Selanjutnya mencit ditimbang dan diberi tanda pada bagian

punggungnya atau bagian kakinya. Mencit dikelompokan menjadi 5

kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (mencit diberi Na.CMC),

kelompok positif (mencit diberi metformin dan glibenklamid). Kemudian

semua kelompok mencit di-tes kada gula darahnnya degan menggunakan

Gluko DR dan dicatat hasilnya pada waktu 0 menit sebagai kadar gula

darah awal. Setelah itu, mencit diinduksi dengan glukosa secara peroral

untuk menambah peningkatan kadar gula dalam darah mencit kemudian

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 24: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

diukur kadar gula darahya pada menit ke - 15.

Selanjutnya, mencit 5 yang menjadi kontrol negatif diberikan NaCMC

secara peroral sebanyak 0,8 ml; untuk mencit yang menjadi kelompok

kontrol positif diberikan metformin secara peroral sebanyak (mencit 1 : 0,7

mL dan mencit 3 : 0,9 mL) dan glibanklamid secara peroral sebanyak

( mencit 2 : 1 mL dan mencit 4 0,7 mL) . Kemudian mencit didiamkan

selama tiga puluh menit. Selama tiga puluh menit, seluruh zat dari setiap

kelompok mencit diharapkan telah terabsorpsi sempurna dan mencapai

sel-sel reseptornya sehingga akan memberikan efek pada saat pengujian.

Setelah tiga puluh menit, semua mencit diambil darahnya.

Pengambilan darah dilakukan dengan memotong bagian ujung ekor

mencit dan mengeluarkan sedikit darahnya. Pemilihan bagian ekor untuk

mengambil darah mencit dikarenakan pada bagian ini terdapat banyak

pembuluh darah yaitu pembuluh darah vena. Selain itu metode ini adalah

metode termudah untuk mengambil darah mencit. Berikut adalah prosedur

pengukuran kadar glukosa darah menggunakan glucose meter:

Tahapan dimulai dengan memasang strip ke slot, cek nomor

kalibrasi. Kalibrasi glucose meter bertujuan agar data yang terbaca lebih

akurat. Lakukan sampling darah. Sentuhkan sampel darah ke salah satu

sisi strip. Baca hasil setelah kurang lebih 10 detik. Data yang terbaca pada

glucose meter dicatat sebagai kadar gula darah pada menit ke-30. Dimana kadar gula darah mencit 1 – 5 secra beurutan adalah 114 mg/dl,

326 mg/dl, 305 mg/dl, 60 mg/dl, dan 270 mg/dl,

Hasil dari setiap tes yang dilakukan memberikan hasil yang

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 25: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

bervariasi, hal ini tergantung pada kondisi fisiologis mencit dan waktu

dilakukannya tes. Hasil yang diperoleh dari glukosa meter ini dapat

digunakan untuk mengontrol diabetes pasien dan menetapkan tahap

penyembuhan selanjutnya bagi pasien. Tes glukosa darah dilakukan

beberapa kali tergantung pada umur pasien, kesehatan pasien, dan

tingkat diabetes yang diderita. Untuk mendapatkan hasil tes yang akurat,

perlu diperhatikan beberapa hal seperti menjaga kebersihan glukosa

meter, menempatkan sampel darah sesuia batas glucose test strips, dan

tidak menggunakan glucose test strips yang sudah kadarluarsa.

Setelah pengambilan darah pertama, kemudian dilakukan

pengambilan darah pada semua mencit pada menit ke-60 setelah

pemberian glukosa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara

statistik. Dimana kadar gula darah mencit 1 – 5 secara berurut adalah140

mg/dl, 453 mg/dl, 292 mg/dl. 107 mg/dl dan 192 mg/dl. Dari data

pengamatan dapat dilihat terjadi penurunan kadar glukosa darah pada

mencit 1 dan 3 yang diberikan obat (metformin).

Setelah pengambilan darah kedua, kemudian dilakukan pengambilan

darah pada semua mencit pada menit ke-90 setelah pemberian glukosa.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Dimana kadar

gula darah mencit 1 – 5 secara berurut adalah 102 mg/dl, 336 mg/dl, 64

mg/dl. 49 mg/dl dan 151 mg/dl. Dari data pengamatan dapat dilihat terjadi

penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diberikan obat

metformin dan glibenklamid. Metformin merupakan golongan obat

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 26: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

biguanid yang bekerja dengan jalan mengurangi pengeluaran glukosa

hati, sebagian besar dengan menghambat glukogenesis. Glibenklamid

merupakan golongan obat sulfonilurea yang bekerja pada sel beta

pancreas meningkatkan produksi insulin baik sebelum maupun sesudah

makan.

Dari data percobaan yang dilakukan, Na.CMC sebagai kontrol

negatif didapatkan penurunan kadar glukosa setelah pemberian obat

setelah pemberian dengan interval 0’, 30’, 60’ dan 90’ mengalami

penurunan sebesar 270 mg/dL, 192 mg/dL dan hingga 152 mg/dL. Namun

penurunannya tidak signifikan jika dibandingkan dengan penurunan kadar

gula yang disebabkan oleh obat metformin dan glibanklamid. Hal ini

dikarenakan selain Na.CMC sebagai kontrol negative yang tidak memiliki

efek antidiabetik.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 27: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa metformin dan glibanklamid memiliki efek sebagai antidiabetic,

sedangkan NaCMC tidak memiliki efek antidiabetic.

B. Saran

Sebaiknya asisten tidak pernah bosan mendampingi praktikan dalam

praktikum

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 28: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

DAFTAR PUSTAKA

Adam J.M.F. 2000. Klasifikasi dan kriteria diagnosis diabetes melitus yang baru. Cermin Dunia Kedokteran No. 127

Galacia, E. H., A. A. Contreras, L. A. Santamaria, R. R. Ramos, A. A. C. Miranda, L. M. G. Vega, J. L. F. Saenz, F. J. A. Aguilar.2002. Studies on hypoglycemic activity of mexican medicinal plants. Proc. West. Pharmacol. Soc. 45: 118-124

Herman F. 1993. Penggunaan obat hipoglikemik oral pada penderita diabetes melitus. Pharos Bulletin No.1.

Iswari, K. Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi. Madya Centradifa : Jakarta.2011

Katzung G. Bertram. 2002. Farmakologi : Dasar dan Klinik. Buku 2. Penerbit Salemba Medika. Jakarta.

Kee, J.L. dan Hayes E. R. 1996. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa : Dr. Peter Anugrah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta .

Neal, M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Reinauer, H. P. D. Home, A. S. Kanagasabapathy, C. C. Heuck. 2002. Laboratory Diagnosis and Monitoring of Diabetes Mellitus. World Health Organization. Geneva.

Soegondo,S., Semiardji, G., Adriansyah, H. 2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta.

Soegondo S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes melitus tipe 2. Editor Aru W. Sudoyo et al. Jilid ke-3. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tjokroprawiro, A. 1998. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta .

Waspadji, S. 2002. Pedoman Diet Diabetes Melitus. FKUI. Jakarta.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 29: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

LAMPIRANSkema Kerja

1. Penyiapan hewan uji

Mencit ditimbang

Mencit dipuasakan selama 8 jam2. Perlakuan hewan coba

Disiapkan mencit yang telah dipuasakan

Diukur kadar glukosa darah awal

Diinduksi glukosa 10% secara oral

Setelah 15 menit, diukur kembali kadar glukosa darah setelah diinduksi

glukosa 10%

Diberikan obat

metforminn Glibenklamid Metformin Glibenklamid Na-CMC

Diukur kadar masing-masing mencit pada menit ke 30’, 60’ dan 90’.

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM

Page 30: Laporan II - Diabetes Mellitus 2016 (WIRI RESKY AMALIA)

DIABETES MELITUS

PERHITUNGAN DOSIS

1. Metformin

Dosis : 500 mg

Berat Etiket : 500 mg

Berat rata-rata : 534,85 mg

Dosis Dewasa = 500mg60kg

=8,33mg /kgBB

Dosis Mencit = 8,333 mg/kgBB ×373

=102,773mg /kgBB

Dosis mencit 30 gram = 102,773mg1000 g

×30gr=3,083 mg

Larutan stok = 5ml1ml

×3,083mg=15,415mg/ 5 ml

Berat Yang Ditimbang = 15,415mg500mg

x 534,85mg=16,489mg / 5 ml

2. Glibenklamid

Dosis : 5 mg

Berat Etiket : 5 mg

Berat rata-rata : 158,8 mg

Dosis Dewasa = 5mg60kg

=0,083mg /kgBB

Dosis Mencit = 0,083 mg/kgBB×373

=1,023mg /kgBB

Dosis mencit 30 gram = 1,023mg1000 g

×30gr=0,030 mg

Larutan stok = 5ml1ml

×0,030mg=0,15mg/ 5 ml

Berat Yang Ditimbang = 0,15mg5mg

x158,8mg=4,764mg/ 5 ml

WIRI RESKY AMALIA15020140074 AYUDIA ISLAMI S.FARM