serat sejatining urip ii 1 - melakukan.com · serat sejatining urip ii 9 1004. ilmu rogo suryo :...

367
1 Serat Sejatining Urip II

Upload: hathu

Post on 26-Jul-2019

400 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

1 Serat Sejatining Urip II

2 Serat Sejatining Urip II

3 Serat Sejatining Urip II

PUISI ”SERAT SEJATINING URIP”

Dalam alunan zikir dan fikir terus bergulir

Diammu menggugah fikirku

Dan renunganmu menuntun zikirku

Aku bertanya; ”Siapa namamu?”

Namaku ”Serat Sejatining Urip” engkau menjawab

Aku tidak tau saat itu... Dari mana engkau datang

Dan untuk apa engkau berdendang

Yang ku tau hanya memberi kemanfaatan pada sang Eyang.

Gelu mengelu gulungan kalbu... Terus bergulung diantara syahdu

Terapan tariqot dan tasawuf beku

Kemana larinya seratmu

Dimana tersimpan SEJATINING hening

Dan apa makna URIP sing nguripi.

Aku terduduk tapi berjalan panjang

Perjalanan dengan roso dan rogo sukmoku

Ku tembus padang ilalang panjang

Ku gayuh bahtera mengukur derasnya sungai sufi

Ku lewati lebatnya hutan ujianku

Dan ku selami dalamnya laut batinku

Semua ada disana

Dalam Firman-Firman Tuhan yang bersemayam

Antara hijab dan keinginan... Antara nafsu dan kebutuhan berbait

Karena... Serat Sejatining Urip sudah Bangkit

Subhanallah...

4 Serat Sejatining Urip II

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahiim.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Buku

“Serat Sejatining Urip II” telah selesai dirampungkan. Perjalanan panjang

selama kurang lebih satu tahun dalam mencari nilai hidup dan kehidupan

yang Penulis tempuh dengan melakukan penelitian, pengkajian dan

pendalaman pada setiap peristiwa yang ditangkap oleh Penulis kemudian

direnungkan dan dipadukan dengan berbagai referensi buku serta diskusi

pada para akademisi, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mencari

bobot penulisan yang layak disajikan pada masyarakat luas.

Harapan besar Penulis, semoga Buku “Serat Sejatining Urip II” ini

menjadi amal ilmu atau “Au Ilmun Yan Fan Bih” serta menjadi bahan

pemikiran dan perenungan untuk hidup dan kehidupan yang lebih baik,

yaitu hidup yang rukun, bersatu, gotong-royong serta saling tolong-

menolong dalam kerangka NKRI yang aman, tenteram, gemah ripah loh

jinawi, makmur dan sejahtera.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT Penulis berserah diri, kritik dan

saran untuk perbaikan penulisan sangat diharapkan.

Jakarta, 17 April 2018

Penulis

Dr. Abdullah Fathoni, S.E., M.M.

5 Serat Sejatining Urip II ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................... ii

Abstraksi.......................................................................................... iv

1001. UKURAN KUALITAS HIDUP DAN KEHIDUPAN ......................... 1

1025. BUAH KEIKHLASAN ................................................................. 7

1050. KEKUATAN KETURUNAN ........................................................ 15

1075. MEMANCING CINTA ............................................................ 22

1100. HARGA CABE .......................................................................... 30

1125. INDONESIA DAMAI ............................................................... 37

1150. PRAJURIT JUGA MANUSIA ...................................................... 44

1175. DOA TOTALITAS ................................................................... 51

1200. KRITERIA MENANTU YANG BAIK ............................................. 59

1225. PINTER KEBLINGER ............................................................... 67

1250. AKAN ADA TIGA MATAHARI ................................................. 74

1275. JILBABKU ............................................................................. 81

1300. KEBAHAGIAN ABADI ............................................................ 89

1325. HIDUP DAN MATI ................................................................. 97

1350. TIPS MEREMAJAKAN CINTA ................................................. 106

1375. PERJUANGAN TAHAJUD ...................................................... 114

1400. REKAYASA ........................................................................... 123

1425. HAKEKAT ARTI KEHIDUPAN .................................................. 132

1450. KERESAHAN ......................................................................... 139

1475. JANGAN GAMPANG MARAH ............................................... 149

1500. HANTU “PENSIUN” .............................................................. 157

6 Serat Sejatining Urip II iii

1525. PRIORITAS PEMBANGUNAN .............................................. 165

1550. HAKEKAT CINTA ................................................................. 173

1575. JANGAN BERHENTI ............................................................. 179

1600. BAHAGIANYA HIDUP .......................................................... 188

1625. SULITNYA HIDUP ................................................................ 196

1650. SAKIT HATI ABADI ............................................................... 203

1675. JANGAN PERNAH MENYERAH ............................................. 214

1700. SUKSES ABADI .................................................................... 225

1725 JALAN PERCERAIAN ............................................................ 237

1750. MUTIARA HATI ................................................................... 246

1775. INTINYA HIDUP .................................................................. 254

1800. BERKAHNYA UMUR ............................................................ 261

1825. DOA TERKABULKAN ........................................................... 270

1850. IDEALNYA SEBUAH NEGARA ............................................... 279

1875. PUSING KARENA KERTAS .................................................... 289

1900. MAHALNYA LABEL .............................................................. 297

1925. UNSTABLE .......................................................................... 305

1950. TATA KELOLA POTENSI ANAK .............................................. 314

1975. MENUNGGU MENANTU ..................................................... 322

2000. BATASAN USAHA ................................................................ 329

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 330

7 Serat Sejatining Urip II

ABSTRAKSI

Setiap kejadian dan peristiwa di atas bumi ini tidak ada yang

kebetulan, tetapi atas Sunatullah. Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di

dunia akan mencari bentuk dan tokohnya masing-masing sesuai dengan

perkembangan geopolitik, geostrategic yang dipadukan pada kondisi nyata

geografi dan demografi. Akan tetapi semua persoalan pada semua aspek

kehidupan untuk saat ini bermuara pada satu kepentingan, yaitu

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Buku “Serat

Sejatining Urip II” ini mengedepankan kenyataan peristiwa dan dasar-dasar

filosofi kehidupan dengan tahapan pengkajian; Pertama, Perenungan setiap

kejadian dan peristiwa; Kedua, Mencari kesepadanan nilai pada budaya,

sains dan Firman-Firman Tuhan, kemudian disimpulkan poin per poin pada

format berfikir yang telah ditetapkan, yaitu : obyektif, metodis, sistematis

dan universal; Ketiga, Hasil kajian tersebut didiskusikan dengan tokoh

masyarakat, tokoh agama dan para akademisi di Kampus pada jenjang

Strata Sarjana dan Pasca Sarjana dengan harapan untuk pematangan

pemikiran; Keempat, Proses pematangan akhir dengan perenungan kembali

terhadap setiap hasil pemikiran dari diskusi tersebut.

Kesimpulan besar Buku “Serat Sejatining Urip II” ini adalah bahwa

setiap kejadian dan peristiwa merupakan pelajaran berharga sebagai bahan

kajian untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Cita-cita

besar Penulis semoga Buku ini bermanfaat untuk membangun “National

Character Building” Indonesia yang lebih baik.

Jakarta, 17 April 2018

Dr. Abdullah Fathoni, S.E., M.M.

8 Serat Sejatining Urip II

SERIBU JALAN MENUJU HIDUP BAHAGIA ( UPAYA MEMBANGUN NATIONAL CHARACTER BUILDING )

1001. UKURAN KUALITAS HIDUP DAN KEHIDUPAN : Besar kecilnya ujian

dan berat ringannya cobaan itulah dirimu karena kualitas hidup

seseorang itu ditentukan oleh keberhasilannya melewati ujian dan

cobaan dengan sabar dan tawaqal. Intinya : Semakin besar ujianmu

berarti semakin besar kemuliaan dan nilai hidupmu. Karena Tuhan

tidak akan memberikan beban dan ujian pada hambanya kecuali

pada tingkat kemampuannya.

1002. KERINGAT SENDIRI : Betapa nikmatnya bila kita dapat

mengkonsumsi semua kebutuhan kita dan keluarga adalah hasil

keringat sendiri, hasil kerja keras sendiri meski cuma terbatas

memenuhi “kebutuhan” dan belum mampu untuk memenuhi

“keinginan”. Intinya : Hidup sederhana itu berkah dari Tuhan yang

membahagiakan di Dunia dan Akhirat.

1003. AIR ES : Bila daging tersiram air es atau air dingin pada periode

tertentu maka akan beku, begitupun usus dan lambung kita akan

berkurang fungsinya bila terlalu sering tersiram air dingin bahkan

banyak menimbulkan penyakit. Intinya : Kurangi atau tinggalkan

kebiasaan minum air dingin atau air es karena banyak mengundang

penyakit.

9 Serat Sejatining Urip II

1004. ILMU ROGO SURYO : Gunanya untuk memancarkan cahaya batin

atau cahaya ilmu atau cahaya wajah cantik dan tampan serta tidak

gampang sakit dan awet muda energik. Caranya : Sambutlah

pertama sekali mata hari bersinar pagi (utamanya di pantai) lihatlah

sekilas cahaya matahari, pejamkan matamu dengan tetap

menyimpan cahaya mata hari di kelopak matamu dan tarik nafas

dalam-dalam dan simpan nafasmu dalam pusar, kemudian sebut

nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya sekuat tahan nafasmu,

kemudian salurkan energi nafas tersebut pada kedua tapak

tanganmu, buka mata dan hempaskan tapak tanganmu ke arah

mata hari tersebut dengan sekuat tenaga (ulangi 17 kali). Dasar

Agamanya “...ALLAHU NURUS SAMAWATI WAL ARDLI...” Intinya :

Ilmu itu datangnya dari mana saja menurut kehendak Allah dan

harus mempunyai keyakinan.

1005. PERTENGKARAN KELUARGA : Kerap terjadi pebedaan pendapat

dan beda persepsi dalam keluarga yang menjadi sebab

pertengkaran, dan itu hal yang biasa, tetapi yang menjadi luar biasa

adalah cara penyelesaiannya. Intinya : Selesaikan masalahmu

dengan pemahaman dan pengertian melalui komunikasi yang baik.

1006. ILMU AGAR PASANGAN SUAMI-ISTRI CEPAT MENDAPATKAN

KETURUNAN : Membaca Fatihah untuk Nabi Zakariyah dan berdoa

“Robbi Hablii Minas Sholihin, baca 214 kali”. Minum madu satu

sendok tiap hari. Olah raga pagi 1/2 jam kemudian dilanjuntukan

olah raga nafas... Insya Allah... Intinya : Kita wajib berusaha dan

ketentuan itu milik Allah... Tetapi usaha dan doa itu wajib.

10 Serat Sejatining Urip II

1007. BELAJAR MENJADI PEREMPUAN : Figur perempuan yang baik di

rumah adalah Mama, Ibu, Umi, Emak, Embok atau apapun

sebutannya. Artinya anak perempuan banyak belajar untuk menjadi

perempuan yang baik melalui sikap dan perilaku mamanya

di rumah, adapun anak laki mencontoh perilaku bapaknya.

Intinya : berikanlah contoh perilaku dan ucapan yang baik bagi

anak-anak kita, karena dengannya akan menjadi memori

selamanya.

1008. BABY BOOM : Tidak banyak para akademisi dan politisi yang

mengelaborasi tentang ledakan angka kelahiran sehingga langkah

antisipatisinya NOL, kondisi ini bila tidak segera dilakukan kajian

komprehensif akan menjadi bom waktu atau masalah besar

dikemudian hari, karena Demografi adalah sumber kekuatan dan

kelemahan Negara. Intinya : Harus segera dibentuk tim multi

disiplin ilmu untuk mengkaji hal tersebut.

1009. TERAH LELUHUR : Akumulasi potensi diri sebagai bawaan lahir

adalah terah leluhur yang diterima mulai jabang bayi dalam rahim

ibundanya, sebagai bakat turunan. Contoh : Karena orang tuanya

bakat bermain musik maka anaknya juga pandai bermain alat

musik. Intinya : Buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Akan tetapi

terah leluhur harus diasah, dididik dan diberi kesempatan untuk

mengoptimalkannya. Itulah sebabnya dalam terminologi Jawa

untuk mencari jodoh harus melihat Bibit Bobot dan Bebet.

11 Serat Sejatining Urip II

1010. OMONG KOSONG : Terlalu banyak waktu terbuang untuk

pembicaraan yang tidak ada manfaatnya atau omong kosong

padahal setiap pembicaraan itu akan diminta pertanggung

jawabannya kelak di hadapan Tuhan. Intinya: Diam dengan berdzikir

dalam hati itu lebih baik daripada duduk bersama dan berbicara

yang tidak jelas juntrungannya atau omong kosong atau

membicarakan kejelekan orang lain.

1011. INSTITUT PERTANIAN BOGOR : Pernakah kita berfikir bahwa

Negara sebesar Indonesia dengan jumlah sekitar angka 300 Juta

tetapi hanya mempunyai satu perguruan tinggi yang membidangi

khusus pertanian, maka dapat diprediksikan 10 tahun sampai 30

tahun kedepan Negara ini akan menjadi pengimpor bahan pangan

terbesar di Dunia. Intinya : Semestinya dalam waktu dekat dibangun

Institut Petanian di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Irian Jaya.

1012. NAIK DAN TURUN : Terkadang mencari uang 1 Milyar itu semudah

membalik telapak tangan , tetapi terkadang mencari uang 1 Juta

saja setengah mati. Artinya : Kondisi ekonomi seseorang itu naik

dan turun. Intinya : Disaat ekonomi keluarga naik, maka

bersyukurlah dan disaat ekonomi keluarga turun, maka bersabarlah.

1013. WANITA UNTUK DISAYANG : Kesalahan besar bila suami

melakukan KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada

istrinya karena wanita dicipta untuk disayang bukan untuk disakiti.

Intinya : Bahagiakan hati Istrimu maka hidupmu akan bahagia. Dan

sebaliknya.

12 Serat Sejatining Urip II

1014. MANFAAT PERBEDAAN : Kita memang dilahirkan berbeda, kita

butuh pendapat yang berbeda untuk mengukur kebenaran yang

kita yakini, kita butuh warna yang berbeda guna variasi, dan kita

butuh pemikiran yang berbeda untuk saling melengkapi.

Intinya : perbedaan itu bermanfaat tetapi pada batas-batas

tertentu.

1015. MATI SAKJERONING URIP : Dalam terminologi Agama, hakekat

kematian adalah pintu perpindahan hidup di Dunia ke hidup di alam

kubur, tetapi dalam kajian spritual mereka yang dapat

mengendalikan hawa nafsunya dengan baik sehingga semua

langkah dan perilakunya seiring dengan Firman-Firman Tuhan,

maka pada Maqom ini disebut “Mati Sakjeruning Urip”.

Intinya : Pengendalian nafsu diri kita sendiri dengan baik adalah

Maqom tertinggi dalam kehidupan beragama.

1016. WANITA TANGGUH : Wanita yang bukan hanya bisa tersenyum

manis tetapi mampu bertahan saat kritis. Bukannya hanya bersikap

manja tetapi mampu berkarya di balik meja kerja. Bukan hanya

mampu bersolek tetapi mampu dan tegar meski dalam kondisi

tergolek. Wanita tangguh akan melahir putra-putri yang unggul dan

Wanita tangguh akan menjadi sumber motivasi bagi suaminya.

Wanita tangguh adalah mandiri, kreatif dan tampil sebagai sosok

kepribadian yang ulet tak gampang menyerah dan tak gampang

menangis. Intinya : Ketangguhan wanita ketika mampu

menundukkan kelemahan sifat-sifat kewanitaannya.

13 Serat Sejatining Urip II

1017. PENDEKATAN PEMAHAMAN : Saya menggunakan pisau analisis

kualitatif akademis, Syariat itu ajaran perilaku dalam konteks

mahluk dan kholiq, hakekat itu pola fikir yang memposisikan

sesuatu itu dilihat dari sudut pandangnya. Intinya : Torikot itu jalan

menuju pemahaman dan pengamalan kesempurnaan Agama dan

ma'rifat adalah Maqom tertentu dalam terminologi Agama dimana

kesadaran seseorang dan penglihatannya telah menembus batas

ruang dan waktu dengan izin Allah SWT.

1018. KESOMBONGAN AWAL KEJATUHAN : Lihatlah semua Pemimpin di

Dunia manapun, bila mereka sudah bersikap sombong dan berucap

sombong maka Tuhan akan murka dan akan dijatuhkan serendah-

rendahnya bahkan sampai pada anak cucunya. Mengapa? Karena

Tuhan sangat membenci sifat sombong. Intinya : Jauhilah sifat

sombong karena sombong itu karakter Iblis.

1019. PANDAI DAN BIJAK : Orang pandai belum tentu bijak, tetapi orang

bijak pasti pandai. Mengapa? Karena bijak itu kesadaran yang

didukung oleh pemahaman intelektual. Intinya : Negara ini

membutuhkan orang pandai dan bijak, karena dengannya rakyat

akan sejahtera.

1020. MENJAGA KESEHATAN : Masih banyak orang tidak faham kalau

menjaga kesehatan itu hukumnya wajib, karena badan kita ini

titipan Tuhan, kita hanya punya hak pakai. Makanya “bunuh diri” itu

dilarang Agama. Intinya : Olah raga untuk mencari sehat itu

hukumnya wajib.

14 Serat Sejatining Urip II

1021. ILMUNYA ALLAH : Langkah selangkah dan semua kejadian yang kita

lalui adalah proses pembelajaran yang langsung datangnya dari

Allah bagi orang-orang yang mau berfikir. Intinya : Pelajari dengan

seksama dan secara komprehensif setiap langkah dan kejadianmu,

karena di sana ada lautan ilmu.

1022. TEORI RELATIFITAS WAKTU : Ketika kita menunggu-nunggu maka

waktu terasa lama, tetapi bila kita sedang menyukai suatu keadaan

maka waktu terasa cepat. Intinya : Dimensi waktu itu sangat

dipengaruhi suasana hati, termasuk juga kaya dan miskin.

1023. MAHARNYA ILMU : Kita harus hati-hati dengan tawaran ilmu yang

menggunakan mahar. Mengapa? Ilmu itu kewajiban bagi yang

empunya untuk mengamalkan dan menyebarkan sehingga tidak ada

mahar karena kewajiban. Dan dengan adanya mahar itu akan

bergeser nilai ilmu itu sendiri. Dari kemuliaan menjadi bisnis.

Intinya : Sebarkan ilmu itu untuk kebaikan dan ibadah, bukan niat

mencari untung.

1024. PERTARUNGAN KEYAKINAN : Di dalam hati kita ini selalu ada

pertarungan antara keyakinan dan keraguan, antara marah dan

sabar, dan antara kejujuran dan kenyataan. Maka pada posisi inilah

pentingnya ilmu, kepercayaan Agama dan petunjuk Tuhan atau

Hidayah. Intinya : Hati manusia itu selalu diliputi dengan

kebimbangan dan keraguan.

1025. BUAH KEIKHLASAN : Semua perilaku dan ucapan yang berangkat

dari keikhlasan itu akan berbuah kebaikan. Intinya : Lihatlah orang-

15 Serat Sejatining Urip II

orang dekat kita, apakah mereka berangkat dari niat ikhlas? Kalau

mereka tidak ikhlas maka tinggalkanlah, karena pasti berakhir

dengan kerugian atau kemudlorotan.

1026. GUGATAN PERCERAIAN : Ada kecenderungan penggugat cerai

pernikahan di Pengadilan Agama saat ini dilakukan oleh

perempuan. Artinya : Istri menggugat cerai suami. Mengapa?

Karena tingkat kemandirian dan pendidikan perempuan meningkat.

Intinya : Hindari perceraian, kasihan masa depan anak-anakmu.

1027. ILMU KEBAL : Mayoritas atau bahkan semua orang yang

mempunyai ilmu kebal itu hidupnya tidak bahagia di Dunia dan

matinya susah. Kenapa? Karena ilmu kebal itu bukan tuntunan

Agama dan bukan warisan para Nabi. Intinya : Orang bisa kebal

senjata tetapi tidak ada orang yang kebal mati, karena semua orang

pasti mati dengan cara apapun.

1028. BULU LEBAT : Setiap anggota badan kita yang berbulu lebat itu

adalah tanda letak kelebihan dan kelemahan ada di sana. Oleh

karenanya, rawatlah dan rapihkan setiap anggota badan yang

berbulu, mulai dari alis mata, bulu mata, bulu ketiak, dan

seterusnya. Intinya : Merawat dan merapihkan anggota badan yang

berbulu itu kebiasaan para Nabi.

1029. KENDARAAN HATI : Semua orang memerlukan kendaraan atau alat

transportasi berupa pesawat, kapal laut, kereta api, mobil dan lain-

lain. Tetapi jarang orang menyiapkan “kendaraan hati” dengan baik.

Pertanyaannya adalah; apakah kendaraan hati itu?. “Ketulusan

16 Serat Sejatining Urip II

dan keikhlasan”. Intinya : Belajarlah untuk tulus dan ikhlas sebagai

kendaraan hatimu menuju jalan Tuhanmu.

1030. OBAT RINDU : Saudaraku... bila orang yang kita cintai telah tiada

atau sudah meninggal “suami, istri, anak, kekasih dan lain-lain” dan

kita sangat merindukan sekali, maka lakukanlah; 1. Bersihkan diri,

kalau perlu dengan mandi atau cukup membasuh muka, tangan dan

kaki atau bagi yang Muslim berwudlu; 2. Duduk yang rileks sambil

menyebut nama Tuhan atau dzikir; 3. Peluklah bantal atau foto

orang yang kita cintai tersebut; 4. Pejamkan mata kemudian tarik

nafas panjang dan panggillah namanya dengan lirih; 4. Dan rasakan

secara perlahan kehadirannya. Intinya : Obatnya rindu itu berada

pada wilayah ROSO, bukan pada logika.

1031. WONG JOWO SING JAWANI : Dalam terminologi Jawa, orang Jawa

yang berperilaku sopan santun dengan tutur kata yang baik

atau “Qoulan karimah” dengan mental kerja yang ulet dan tegar

tidak gampang mengeluh adalah “wong Jowo sing Jawani”.

Intinya : Setiap suku mempunyai nilai dan norma masing-masing

yang dikemas dalam budaya masing-masing juga, tetapi saling

menghormati adat istiadat serta menghormati perbedaan adalah

keunggulan budaya.

1032. PENDIDIKAN : Ingat-ingatlah Mahasiswaku dan Mahasiswiku pesan

Dosenmu; “Rantai kemiskinan itu hanya bisa diputus dengan

Pendidikan”. Intinya : Betapa Dosenmu ini sangat berharap masa

17 Serat Sejatining Urip II

depanmu bahagia dan terlepas dari rantai kemiskinan atau

kemiskinan absolut.

1033. CLOMETAN : Saudaraku... jangan biasakan bicara asal bicara atau

asal jeplak, pergunakan sopan santun berbicara dan lihatlah pada

siapa kita berbicara. Kemudian perhatikan isi pembicaraan dengan

rujukan atau dasar refrensi dan gunakan pilihan kata yang baik.

Intinya : Kualitas akademis seseorang itu dapat dilihat dari

obyektifitas dan kualitas pembicaraan. Jangan asal clometan.

1034. DALIL DIRI : Semua dalil atau nisbah ketentuan Agama dan budaya

itu dimulai dari diri sendiri, bukan untuk orang lain. Artinya : Untuk

mengajak orang lain benar maka kita harus benar terlebih dahulu.

Intinya : Tuhan itu sangat membenci orang yang berkata tetapi

tidak melaksanakan.

1035. KARAKTER YANG TERUJI : Karakter seseorang akan terlihat dengan

jelas ketika sakit yang berkepanjangan tetapi tidak berputus asa,

ketika usahanya jatuh tersungkur tetapi bangkit kembali dan ketika

difitnah dan dipenjarakan tetapi tetap berkarya. Intinya : Karakter

yang teruji itu disaat hempasan kesulitan dan ujian yang datang

bertubi-tubi tetapi tetap tegar, sehat tidak strook dan tidak mati,

bahkan terus berkarya.

1036. INDONESIA BERJALAN : Ada 4 generasi mengawal Indonesia;

1. Generasi perjuangan sebelum era Soekarno; 2. Generasi

Soekarno; 3. Generasi Orde Baru sampai pemimpin hasil pemilu

2014; 4. Generasi setelah pemimpin terpilih 2014. Masing-masing

18 Serat Sejatining Urip II

mempunyai identitas yaitu generasi; 1. Perjuangan lokal dengan

identitas kedaerahan dan kerajaan; 2. Semangat nasionalisme yang

membara “Merdeka atau Mati” tanpa kompromi; 3. Masa transisi

dengan segala dinamika yang fluktuatif; 4. Menyongsong masa

kejayaan NKRI... InsyaAllah tahun 2024. Intinya : Sejarah akan

memilih aktornya sendiri.

1037. BUDAYA DAN INTAN : Kaca dapat dipotong dengan intan, karena

kerapatan molekul intan lebih kuat dibanding dengan kaca,

demikian juga budaya. Lihatlah... bila dua budaya bersentuhan

maka budaya yang mapan atau budaya yang lebih tua akan tetap

berpengaruh. Faktanya : Agama apapun masuk ke Jawa akan

mengalami proses “Jawanisasi”. Mengapa? Karena proses sentesa

budaya Jawa tergali berabad-abad sebelum Masehi (refrensi buku

karangan Prof. Kuncoro Ningrat). Intinya : Budaya kuat akan

melahirkan bangsa yang kuat.

1038. GERBONG KOSONG : Ada yang luput dari analisis para akademisi

yaitu Gerbong Kosong, ada pemimpinnya tapi pengikutnya pindah

ke gerbong lain. Mengapa? Memilih organisasi itu sangat berbeda

dengan memilih pemimpinnya karena masyarakat sudah cerdas.

Intinya : Jangan hitung gerbongnya tapi hitung konstituennya. Dan

lihatlah nanti... pasti ada kejutan diluar prediksi para akademisi.

Karena cara berfikir orang kota sangat berbeda dengan orang desa

serta orang pesisir.

19 Serat Sejatining Urip II

1039. BENCI-BENAR : Apakah engkau membenciku karena aku berbicara

yang benar? Apakah engkau dengki padaku lantaran aku lebih

berprestasi darimu? Apakah engkau cemburu padaku sebab Tuhan

memberikan rizki yang lebih kepadaku? Dan apakah engkau iri

padaku karena engkau menganggapku sebagai pesaingmu? Intinya :

Kebencian dan kedengkian itu mahluk yang selalu mencari alasan

untuk melakukan kejahatannya.

1040. MENABUR KEBAIKAN : Tugas manusia yang utama dan mulia di

Dunia ini, apapun Agamanya, apapun Sukunya dan apapun

Bangsanya adalah menabur kebaikan. Mengapa? Dengan

menaburkan kebaikan maka dengan sendirinya kejahatan dan

kedloliman akan tergeser laksana tergesernya gelap ketika terang

tiba. Intinya : Jangan pernah hitung-hitungan angka saat menebar

kebaikan karena Tuhanpun tidak pernah hitung-hitungan

memberikan nikmat pada kita.

1041. KEMAKMURAN INDONESIA : Bangsa ini akan makmur bila dipimpin

oleh Bangsa Indonesia sendiri. Bangsa ini akan sejahtera bila sistem

ekonominya diatur sesuai dengan sistem ekonomi Indonesia

sendiri. Dan Bangsa ini akan berkeadilan bila sistem hukumnya

diterapkan sesuai dengan budaya sendiri. Intinya : Hanya orang

Indonesia sendiri yang bisa dan dapat memakmurkan Rakyat

Indonesia sendiri.

1042. KELEMAHAN DEMOKRASI : Ada satu kelemahan sistem Demokrasi

yaitu yang jahat dan yang baik mempunyai kesempatan yang sama

20 Serat Sejatining Urip II

untuk tampil sebagai Pemimpin. sehingga kejahatan yang

teroranganisir dengan baik dan didukung dengan modal besar maka

akan dapat menggeser kader organisasi yang baik.

Intinya : Kebenaran dan kebaikan harus diperjuangkan dan

disistemkan dengan baik agar tidak dapat digeser oleh kekuatan

jahat.

1043. KOK TIDAK KAPOK-KAPOK : Bangsa ini mempunyai pengalaman

buruk, menderita, teraniaya dalam kekuasaan Asing V.O.C.

beruntung Tuhan menganugerahkan putra terbaik bangsa

“Soekarno – Hatta”. Kemudian dengan berbagai alasan generasi

berikutnya mengundang kembali kekuatan asing terutama bidang

ekonomi, yang dalam bahasa orang Jawa Timur “lo... kok ora kapok-

kapok”. Intinya : Tidak ada ceritanya di Negara manapun kekutan

asing itu memakmurkan masyarakat pribumi.

1044. PEMBAGIAN ILMU : Secara umum ilmu itu dibagi tiga; 1. Ilmu yang

berbicara tentang Ketuhanan, Firman Tuhan, kehendak Tuhan,

Sunnatullah dan lain-lain; 2. Ilmu tentang manusia, jasmani rohani,

budaya, perilaku dan lain-lain; 3. Ilmu tentang alam, ekosistem,

musim, molekul dan lain-lain. Intinya : Ilmu itu bergerak dan

berkembang sesuai dengan ilmu dasarnya. kemudian dicarikan

korelasinya dan prediksi kedepannya.

1045. KEJAHATAN BERLARI : Sekencang apapun kejahatan berlari maka

Kebenaran akan dapat mengejarnya. Serapat apapun kebusukan

ditutup-tutupi akhirnya terbongkar juga dan sesempurna apapun

21 Serat Sejatining Urip II

kejahatan itu disistemkan pasti pada akhirnya dapat terkalahkan.

Intinya : Jangan pernah gentar atau pantang surut kebelakang bila

dirimu dalam alur yang benar, karena kebenaran adalah Firman

Tuhan.

1046. KEMISKINAN ABSOLUT : Berapa banyakpun hartanya tetapi kalau

masih tetap korupsi, tetap curang dan tetap mengambil hak orang

lain maka itulah watak “Kemiskinan Absolut”. Intinya : Miskin dan

kaya itu banyak ditentukan oleh sikap mental seseorang.

1047. ILMU MENGALAHKAN WAKTU : Upaya mengalahkan waktu; 1.

Berusahalah untuk tepat waktu dalam setiap kegiatan apapun

terutama bila ada janji; 2. Kemudian rencanakan dengan baik setiap

kegiatan; 3. Prediksikan dampak positif dan negatif setiap kejadian;

4. Siapkan langkah antisipasinya setiap resiko yang sangat mungkin

terjadi. Intinya : Tundukkan waktumu sendiri dan jangan terbawa

oleh waktu tanpa perencanaan apapun yang akan merugikan diri

kita sendiri.

1048. DATANGNYA JODOH TEPAT WAKTU : Orang yang biasa melakukan

kewajibannya tepat waktu dan tidak biasa menunda-nunda

pekerjaan, maka jodohnya akan datang tepat waktu juga.

Mengapa? Karena mereka sudah berhasil menundukkan waktunya

sendiri. Intinya : Orang yang biasa terlena dengan waktu, boros

dengan waktu dan suka menunda-nunda pekerjaan, maka jodohnya

juga tertunda.

22 Serat Sejatining Urip II

1049. MELAYANI ANAK : Orang yang hoby-nya burung. Pagi dan sore

melayani burung tanpa lelah. Membersihkan kotoran dan

menyiapkan makannya. Mestinya kita melayani anak harus lebih

dari itu. Intinya : Layani anakmu dengan baik maka kelak mereka

akan respect pada orang tua di usia dewasanya.

1050. KEKUATAN KETURUNAN : Tidak sedikit para pejabat sukses

kariernya tetapi kehidupan anaknya hancur-hancuran. Mengapa?

Karena cara mendidik yang salah. Intinya : Dekati anakmu dengan

komunikasi yang intensif dan jangan pernah kasar tetapi arahkan

mereka dengan kesadaran, maka out put nya adalah pengertian dan

kekuatan keturunan yang tangguh.

1051. ILMU TOLAK SANTET : Ada tiga jenis santet; 1. Santet dengan

perantaraan Jin; 2. Santet dengan mengirim barang berbahaya ke

dalam tubuh manusia; 3. Santet dengan gerak batin. Untuk menolak

santet ada tiga cara; 1. Jangan tidur sebelum jam 24.00; 2. Tidur di

lantai dengan cukup memakai tikar dengan kepala pas di depan

pintu masuk rumah; 3. Dengan membaca wirid “LAA ILAHA ILLA

ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADLOOLIMIN” minimal 10 x

setiap mata hari terbit dan tenggelam. Intinya : Ilmu santet itu

bagian dari ilmu Iblis yang harus dilawan.

1052. KUTERIMA WALAU SAKIT HATI : Jujur aku akui ini semua tidak adil,

tetapi semua sudah berlalu dan tidak ada yang harus disesali.

biarlah sandiwara ini terus berjalan apa adanya dengan satu

keyakinan, pada akhirnya kebenaran akan menjadi pemenangnya.

23 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Kuterima semua walau sakit hati dan kumaafkan semua

meski tetap tidak dapat melupakan. Karena kejadian itu terlalu

pahit untuk dilupakan dan terlalu dalam luka ini dihujamkan. Tetapi

aku yakin pada akhirnya Tuhan akan membalas semuanya.

1053. RUSUNAWA : Rumah Susun Sewa atau Rusunawa itu adanya karena

keterbatasan lahan dengan padatnya jumlah penduduk. Artinya

Rusunawa itu dampak tidak meratanya lapangan kerja di setiap

daerah atau karena konsentrasi penyebaran mata uang pada satu

titik daerah tertentu. Intinya : Rusunawa adalah bukti lemahnya

perencanaan ekonomi suatu Negara. Karena bumi Allah itu luas.

1054. BERGESERNYA HATI : Tidak sedikit tokoh Agama apapun yang

hatinya bergeser dari kecenderungan Agama menjadi kenikmatan

dunia, kemudian mereka disingkirkan dari komunitasnya.

Intinya : Jagalah hati kita dengan kekuatan niat dan komitmen yang

kuat, agar hati ini tidak bergeser dari niat awal.

1055. PERCERAIAN : Perbuatan yang dibolehkan tetapi dibenci oleh

Tuhan adalah Perceraian. Mengapa? Pernikahan itu menyatukan

yang berbeda dan perceraian itu memisahkan yang sudah menyatu.

Intinya : Janganlah mendekati perceraian karena sesuatu yang

dibenci oleh Tuhan itu akan mendatangkan Kemudlorotan. Apalagi

kalau sudah mendapatkan keturunan. Kasihan anak-anak...

1056. CEMBURU BERLEBIHAN : Buah dari cinta yang dalam adalah

cemburu, tetapi bila cemburu itu berlebihan maka akan berdampak

pada kecurigaan dan prasangka. Obatnya adalah membangkitkan

24 Serat Sejatining Urip II

saling percaya dan saling pengertian serta komunikasi yang intensif.

Intinya : Sering sekali perbedaan dan pertengkaran keluarga itu

karena komunikasi yang tak lancar.

1057. PEMAHAMAN PEMIKIRAN ROSO LAN ROGO : Batin dan roso itu

dua hal yang berbeda, nyawa itu juga tersendiri. Ingat ya... begini;

1. Menyatunya roh dan fisik atau rogo itu melahirkan instrumen

batin, roso dan hati dan lain-lain, artinya ketiganya adalah produk

turunan (kalau dalam bahasa ekonomi) sehingga; 2. Roh yang

berdiri sendiri itu tidak menghasilkan apa-apa, demikian juga fisik

yang berdiri sendiri hanyalah seonggok daging; 3. Kesimpulannya :

roh dan fisik adalah kesatuan awal yang melahirkan instrumen baru

yang namanya : hati, batin dan roso dan lain-lain. Intinya :

Memahami olah roso, olah batin dan olah Rogo adalah proses awal

untuk mengenal diri sendiri atau jati diri.

1058. CARA AWAL MENGOLAH ROSONING ROSO : Secara bertahap

untuk... ngasuh kaweroh ilmu rosoning roso; 1. Kalahkan dan

tundukkan kebutuhan waktu tidurmu; 2. Batasi nafsu makanmu;

3. Hadirkan Tuhan disaat sedih dan bahagiamu; 4. Bersodaqolah

atau beramallah dikala sempit rizkimu. Intinya : Proses awal belajar

ilmu rosoning roso adalah pengendalian diri untuk secara bertahap

menundukan keinginan diri dan kebutuhan diri.

1059. ILMU ROSONING ROSO : Indera perasa yang lekat pada kulit kita

adalah wilayah ilmu kedokteran. Tetapi yang dimaksud ROSO disini

adalah kita merasakan adanya sesuatu yang tidak kasat mata.

25 Serat Sejatining Urip II

Puncaknya Ilmu Roso itu ketika kita merasakan kehadiran Tuhan

dimanapun kita berada. Intinya : Ilmu Rosoning Roso itu pintunya

Ilmu Makrifat.

1060. ILMU OLAH ROGO : Pelajaran dasar mengola rogo pertama yaitu

mengendalikan bahkan mengalahkan kepentingan rogo secara

materi dengan cara; 1. Kendalikan waktu tidurmu, jangan tidur

sebelum pukul 24.00 dan bangunlah sebelum ayam jantan berkokok

atau pukul 03.30; 2. Makanlah dan berhenti makan sebelum

kenyang atau berpuasa; 3. Sujudlah di kaki ibu bapakmu dan

mintalah ridlonya; 4. Lakukan mandi tobat, sholat taubat dan sholat

Tahajud. Intinya : Membimbing rogo sendiri itu pekerjan yang

paling berat.

1061. MEMPERCEPAT BELAJAR ILMU ROSONING ROSO : Lakukan puasa

roso fisik terlebih dahulu. Kurangi atau tidak sama sekali makan

makanan dengan rasa asin, manis, gurih, pedas, asem, pahit dan

lain-lain atau puasa Nowo selama 3 hari dan kalau kuat ditambah

puasa ora Ngomong pada hari terakhir. Selama puasa Nowo

tersebut perbanyak mohon ampun atau pengakuan dosa atau

Istighfar dalam hati. Intinya : Untuk meningkatkan potensi ROSO itu

dengan cara mengurangi kebutuhan rasa fisik.

1062. JALAN MENEMUKAN SEJATINING DIRI : Setiap orang mempunyai

potensi atau kemampuan untuk menemukan Sejatining diri dengan

jalannya masing-masing, karena talenta dan kecenderungan orang

itu berbeda. Yang menjadi masalah adalah jalan yang mana dan

26 Serat Sejatining Urip II

dengan cara bagaimana. Intinya : Temukan terlebih dahulu jalanmu

dan caramu maka InsyaAllah akan engkau temukan Sejatining

dirimu.

1063. RIBET LAN RUWET : Terkadang hidup ini dipenuhi dengan keribetan

dan keruwetan, semua masalah datang bersamaan. Anak sakit,

kontrakan belum dibayar, listrik mati, pasangan selingkuh, ancaman

PHK, mertua cerewet, gosip di tempat kerja dan lain-lain. Disaat

inilah kita harus “tenang dan bersabar”. Intinya : Uraikan

masalahmu satu demi satu, dan mulailah dari masalah yang

menimbulkan resiko atau dampak paling besar.

1064. CINTA YANG TAK KUNJUNG DATANG : Mengapa cinta tak kunjung

datang dalam hidupmu? Karena dirimu tidak mengundang cinta.

Seperti orang memancing, apa mungkin ikan datang tanpa umpan?.

Intinya : Filosofi mengundang datangnya cinta itu dapat

dianalogikan seperti orang memancing dan cara mengundang cinta

yang baik itu; 1. Berucap dengan pilihan kata yang baik; 2.

Berpakaian yang rapih, bersih dan serasi warna, corak serta modis;

3. Kemudian berperilaku yang sopan-santun dan; 4. Gemar

bersilahturrahim; 5. Hadir disaat ada undangan resepsi pernikahan.

1065. KEPUTUSAN – MARAH : Jangan pernah mengambil keputusan

disaat kondisi sedang marah, karena apapun hasil keputusannya

pasti tidak obyektif. Intinya : Upayakan hati tenang, fikiran tenang

dan lingkungan tenang, baru kemudian mengambil keputusan.

terutama keputusan yang bersifat sakral.

27 Serat Sejatining Urip II

1066. BERSAMA TUHAN : Ketika Musa dan qoumnya di kejar-kejar Firaun

dan sampailah di tepi laut tidak ada jalan lain, kemudian Musa

berkata kepada qoumnya “Jangan bersedih karena Tuhan bersama

Saya”. Kemudian Tuhan mendatangkan pertolongannya dengan

membelah laut. Intinya : Olah ROSO dengan baik yang

memposisikan Tuhan selalu ada di dekat kita adalah puncak

Rosoning ROSO dan obatnya kesedihan atau jalan keluar setiap

masalah.

1067. SANDIWARA : Terlalu banyak sandiwara atau berpura-pura atau

apapun namanya yang memposisikan seseorang menjadi figur

bukan sebenarnya. Padahal kejujuran adalah kunci sukses

seseorang, jujur pada orang lain, jujur pada Tuhan dan Jujur pada

diri sendiri. Intinya : Orang yang tidak jujur atau orang yang

bersandiwara atau orang yang berpura-pura selamanya menderita

karena takut ketahuan, siapa dia sebenarnya.

1068. PENYAKIT HATI : Diantara penyakit hati yang sangat berbahaya

dalam konteks kehidupan beragama; 1. Ahli Ibadah yang angkuh

dan menganggap orang lain berbeda karena tidak termasuk dalam

komunitas majelisnya; 2. Dermawan yang suka mengagung-

agungkan amal hartanya; 3. Penguasa yang sombong dan

menyengsarakan bawahan dan rakyatnya; 4. Ahli Ilmu yang pelit

dengan ilmunya. Intinya : Berhati-hatilah dengan penyakit hati

karena hadirnya sangat halus dan tiba-tiba.

1069. OLAH SUKMO : Ada beberapa cara olah sukmo seperti halnya ada

28 Serat Sejatining Urip II

bebarapa cara olah raga, tergantung masing-masing orang dan

tergantung kondisi alam sekitarnya. Seperti; 1. Olah Sukmo dengan

dzikir atau meditasi di tempat terbuka; 2. Puasa Kongkom; 3. Poso

mendem; 4. Poso mlaku; 5. dan lain-lain. Intinya : Olah Sukmo itu

memperkuat dan mempertajam fungsi Sukmo yang dengan

sendirinya akan berdampak pada kesehatan Rogo.

1070. PANTANGAN ATAU PAMALI SUAMI : Ingat-ingat para suami;

1. Pantang seorang suami mengatakan Cerai pada istri jika tidak ada

alasan kuat untuk itu; 2. Jangan sekali-sekali suami memukul istri.

Mengapa? Dalam kaidah Agama, lelaki itu Pemimpin bagi

perempuan sehingga kalau ada sikap perempuan itu tidak baik

maka karena suami yang tidak bisa memimpin istrinya. Atau bahkan

suami tidak bisa menjadi contoh di rumahnya sendiri.

Intinya : Sebaiknya para suami intropeksi terlebih dahulu sebelum

mengambil keputusan yang sakral untuk istrinya.

1071. MANUNGGALING ZUHUD : Pintu Zuhud akan membakar setiap

ambisi duniawi sampai bersih tiada tersisa, sehingga sang empunya

menjadi fana dan lebur menyatu atau manunggaling kehendak

Gusti. Pada kondisi inilah yang di sebut “Urip Sak Jeruning Mati”.

Intinya : Kemuliaan sikap dan perilaku seseorang itu akan

mengantarkannya ke Pintu Zuhud. Boleh jadi mereka itu kaya tetapi

kekayannya tidak merusak ke-Zuhud-tannya. Atau mereka pejabat

tetapi jabatnnya tidak menghalangi ke-Zuhudtannya.

29 Serat Sejatining Urip II

1072. LOGIKA UMUM BERFIKIR : Secara umum parameter; 1. Orang

hukum berfikirnya adalah antara benar dan salah; 2. Orang

ekonomi adalah antara Untung dan Rugi; 3. Prajurit berfikirnya

Menang dan Kalah dalam pertempuran; 4. Orang Intelijen secara

umum berfikirnya “Lawan dan Bakal Lawan”; 5. Agamawan

berfikirnya Surga dan Neraka; 6. Politikus berfikirnya Terpilih atau

Terpinggirkan; 7. Guru atau Dosen berfikirnya Pintar atau Bodoh.

Intinya : Fahami betul figure orang di sekitar kita dan posisikan diri

kita secara baik dengan tepat waktu dan tepat tempat.

1073. HUKUM DASAR KELUARGA : Kewajiban mencari nafkah untuk

keluarga itu hukum dasarnya adalah Tugas Suami. Sehingga para

istri yang bekerja di luar rumah harus seijin Suami. dan tidak ada

alasan apapun para istri untuk tidak taat pada suami, kecuali kalau

suami menyuruh istrinya untuk berbuat maksiat atau melanggar

ketentuan Agama. Intinya : Ketaatan istri pada suami itu bersifat

mutlak. Karena suami adalah Kepala Keluarga. Dan tidak ada mata

hari kembar dalam satu keluarga.

1074. KRITERIA PEMIMPIN MASA DEPAN : Figur atau sosok Pemimpin

masa depan Bangsa adalah; 1. Berjiwa patriot dan rela berkorban

demi bangsanya; 2. Jujur pada dirinya, jujur pada rakyatnya, jujur

pada bangsanya dan jujur pada lawan politiknya; 3. Tidak peragu

atau yakin pada prinsip dasar berbangsa dan bernegara; 4. Mandiri

dalam artian tidak ada pengaruh pihak mananpun. Intinya : Pilihlah

Pemimpin yang mendekati sempurna, sebab salah pilih Pemimpin

akan berdampak besar.

30 Serat Sejatining Urip II

1075. MEMANCING CINTA : Cara memancing datangnya cinta; 1. Mulailah

dengan menata hatimu dan fikirmu untuk menerima cinta. Karena

cinta pasti datang dengan perbedaan, kalau hati dan berfikirmu

belum siap maka cinta akan pergi lagi; 2. Lukislah figur orang yang

akan engkau cintai dalam hati dan fikirmu, sehingga sudah ada

gambaran terlebuh dahulu yang tersimpan dalam memory. Karena

menjadi sangat tidak mungkin untuk menerima semua cinta;

3. Perbanyak silaturrahim atau jangan malas berkunjung dan

menghadiri undangan; 4. Berdoalah yang khusu’ menurut

Agamamu dan kepercayaanmu. Intinya : Pada hakekatnya yang

menggerakkan hati untuk bercinta secara benar adalah Tuhan.

1076. ROGO DAN SUKMO : Badan lahir kita disebut Rogo atau Raga

sehingga ada istilah Olah Raga. Adapun badan batin atau badan

yang tidak kasat mata disebut Sukmo. Yang menjadi pertanyaan

adalah bagaimana cara Olah Sukmo seperti halnya Olah Raga.

Intinya : Kita harus memelihara badan jasmani dan badan rohani

agar sehat jasmani dan rohani dan salah satu cara olah sukma itu

dengan dzikir kepada Allah.

1077. DAMPAK MARAH BESAR : Kerugian yang sangat besar bagi seorang

yang marah besar adalah diri pribadi yang marah itu sendiri.

Mengapa? Karena yang menanggung akibat atau dampak tensi

tinggi, sakit kepala, strook, stress dan lain-lain adalah badan si

pemarah tersebut. Intinya : Tidak ada untungnya menjadi orang

pemarah, bahkan pemarah itu menanggung dampak negatifnya

sendiri.

31 Serat Sejatining Urip II

1078. IDEALISME PERJUANGAN SANG PEJUANG : Jiwa kepahlawanan dan

Terah Pemimpin akan mengalir disetiap darah anak Bangsa yang

Cinta Tanah Airnya melebihi Cintanya pada diri mereka sendiri.

Pejuang tak pernah mengenal kata Pensiun bahkan Pejuang tak

pernah mati karena semangatnya terus mengalir meski ditimpa

oleh berbagai musibah, generasi demi generasi terus terpatri dan

tak pernah ingkar janji. Pejuang punya nyali dan punya harga diri.

Intinya : Pejuang adalah Pakemnya Negeri.

1079. DILUAR PERMAINAN : Seorang Pemimpin di organisasi manapun

yang ikut bermain dalam suatu permainan yang tidak baik, maka

mereka tidak akan bisa meluruskan jalannya pertandingan.

Mengapa? Karena terjadi dua kepentingan. Intinya : Pemimpin itu

harus bersih sebersih-bersihnya sehingga obyektif dalam

membersikan orang lain.

1080. KEKAYAAN NEGERI : Mengapa kekayaan negeri dalam jumlah besar

lari ke luar negeri atau Capital Fly atau apapun namanya. Karena

tidak dijaga dengan baik atau bahkan petugas penjaganya ikut-

ikutan. Intinya : Kalau pagar rumahnya banyak yang bolong maka

jangan salahkan berbagai binatang menerobos masuk pagar.

1081. UANG DAN UANG : Terlalu banyak pengorbanan waktu dan tenaga

serta pengorbanan perasaan dalam urusan uang, padahal jaman

dahulu orang bisa hidup tanpa uang. Mengapa? Karena manusia

tidak memakan uang. Dan uang tidak ada artinya bila kita hidup di

tengah hutan sendiri. Intinya : Jangan kita setengah mati bekerja

32 Serat Sejatining Urip II

untuk mencari uang, tetapi bangunlah konsep “Pasive Invesment”

uang yang harus bekerja untuk kita.

1082. BISNIS TIPU-TIPU : Masih banyak pelaku bisnis tipu-tipu dengan

mark up sana-sini, kolaborasi antara birokrasi dan praktisi

terkadang atau sering melahirkan bisnis yang tidak wajar.

Mengapa? Karena bagi-bagi keuntungan dari mark up harga.

Intinya : Kejujuran menjadi barang aneh dalam dunia yang penuh

mesteri.

1083. KEBIASAN BURUK : Dalam suatu komunitas tertentu apabila

kebiasaan buruk dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang

lama dan dilakukan oleh orang banyak maka akan menjadi biasa-

biasa saja. Contoh : Membuang sampah di jalan atau di sungai.

Intinya : Harus ada proses pembelajaran dan kesadaran untuk

membangun kebiasaan yang baik.

1084. WAHYU NUSWANTORO : Sebagian orang meyakini akan turunnya

Wahyu Nuswantoro sebagai perlambang hadirnya Pemimpin

Bangsa yang dikehendaki oleh Tuhan untuk memimpin Nusantara.

Benar dan tidaknya hanya Tuhan yang tau. Intinya : Manusia hanya

berusaha membaca tanda-tandanya saja, tetapi ketentuan tetap

Hak Prerogatif Tuhan.

1085. MENANG TANPO NGASORAKE LIAN : Orang yang bisa menang

dalam suatu kompetisi tetapi orang lain tidak merasa direndahkan

itulah makna implementasi dari filosofi keluhuran budaya.

Intinya : Upayakan untuk kemenangan tetapi muliakan pihak yang

33 Serat Sejatining Urip II

terkalahkan. Artinya ada upaya meminimise orang yang sakit hati

atau terkalahkan.

1086. KOMPETISI KELUARGA : Saat anggota keluarga mengikuti kompetisi

atau seleksi atau testing atau ujian atau apapun namanya maka

seluruh anggota keluarga memberikan dukungan, seakan-akan

mereka semua ikut terlibat langsung di dalamnya. Intinya : Seluruh

anggota keluarga besar kita adalah cermin dari diri kita, karena

Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk sosial.

1087. JANGAN CEMAS : Saudaraku... jangan cemas, karena kecemasanmu

tidak merubah apapun kecuali akan menghambat langkahmu

sendiri. Yakinlah bahwa semua kejadian yang baik maupun yang

buruk akan berakhir dan berlalu. Intinya : Hadapilah kenyataan

apapun, baik atau buruk dengan lapang dada dan jangan pernah

berlebih-lebihan dalam menanggapinya. Serta berjalanlah

selangkah demi selangkah dengan tetap waspada.

1088. PEMIMPIN ALAM : Lihatlah pada saat pereode awal atau sekitar 4

bulan pertama seorang pemimpin ditetapkan, tanda-tanda alamnya

apabila tidak ada bencana alam maka figure Pemimpin tersebut

adalah Pemimpin alam atau sosok yang memang dikehendaki oleh

alam untuk tampil, tetapi bila dalam 4 bulan pertama terjadi

bencana alam dasyat maka proses untuk menjadi Pemimpin ada

yang kurang tepat. Intinya : Pemimpin Alam adalah Pemimpin yang

sebenarnya.

34 Serat Sejatining Urip II

1089. PERNIKAHAN KELUARGA : Disaat sepasang pria dan wanita

mengambil keputusan untuk melangsungkan pernikahan, maka

disaat itu pula keluarga besar kedua mempelai disatukan dengan

ikatan Hukum Negara dan Hukum Kekerabatan. Intinya : Hakekat

pernikahan adalah menyatukan yang berbeda. Dan jangan ada

perceraian atau perpisahan setelah Tuhan menyatukan.

1090. HAKEKAT ILMU PENGASIHAN : Pamor seseorang yang

menimbulkan orang lain tertarik disebabkan karena; 1. Potensinya

yang dibutuhkan banyak orang; 2. Keunggulan pribadi, perilaku

dan akhlaknya yang menyenangkan hati orang lain;

3. Kedermawanannya yang banyak memberikan manfaat bagi orang

lain; 4. Ketinggian ilmunya yang mampu menerangi fikir dan jiwa

orang lain. Intinya : Ilmu Pengasihan itu bukan mantra-mantra atau

ajian-ajian yang tidak ada korelasinya dengan kehidupan.

Contoh : Meskipun seseorang itu menggunakan ajian “Semar

Mesem” tapi kalau tidak ada 4 potensi tersebut di atas maka tidak

mungkin orang mendekat atau tertarik.

1091. HAKEKAT KESADARAN : Ada 4 sumber kesadaran seseorang;

1. Hidayah langsung dari Allah sehingga timbul kesadaran;

2. Kesadaran karena pengalaman yang membawanya sadar;

3. Karena Ilmu yang mereka pelajari; 4. Karena lingkungan

pergaulannya yang membawanya sadar. Intinya : Kesadaran adalah

sumber motivasi yang kuat seseorang untuk melakukan suatu

pekerjaan, termasuk kesadaran untuk belajar.

35 Serat Sejatining Urip II

1092. TANAMAN TUMBUH : Terkadang kita tidak mengetahui dengan

pasti tanaman kebaikan mana yang tumbuh dan berkembang

sehingga akan menghantarkan kita menuju kemuliaan hidup di

Dunia dan Akhirat. Intinya : Tanamlah sebanyak-banyaknya

kebaikan di Dunia ini, mumpung kita masih mampu menanam

dengan berbagai jenis tanaman kebaikan.

1093. NAMA ITU DOA : Berhati-hatilah dalam memberi nama Anak atau

memberi nama perusahaan atau nama apapun karena nama itu

doa. Intinya : Sebutan atau nama itu cermin atau identik dari apa

yang disebut dan sekaligus sebagai Brand yang lekat di hati

masyarakat.

1094. KETAATAN BERAGAMA : Salah satu parameter untuk melihat calon

Pemimpin yang baik adalah “Ketaatan Beragama”. Mengapa?

Karena kontrol Agama adalah dirinya sendiri dan Tuhannya. Artinya

orang yang taat beragama itu kemungkinan baiknya lebih besar dari

pada orang yang tidak taat beragama. Intinya : Agama adalah

barometer yang tepat.

1095. REGENERASI GENERASI BARU : Bila ada tokoh Agama yang

meninggal dunia maka akan ada penggantinya, bisa di tempat yang

sama atau di tempat lain, Negarawan akan diganti dengan

Negarawan yang lain, Polisi pensiun diganti dengan generasi yang

baru. Tetapi pernahkah kita berfikir bahwa penjahatpun saling

berganti generasi, Dunia ini tidak pernah sepi dari kejahatan.

Intinya : Regenerasi yang baik dan yang jahat mempunyai

36 Serat Sejatining Urip II

kesempatan yang sama. Inilah makna ujian kebaikan karena nilai

kebaikan akan sempurna bila diuji dengan adanya kejahatan.

1096. SALAH PERHITUNGAN : Tidak sedikit para akademisi, politisi dan

peneliti melakukan kesalahan dalam perhitungan. Mengapa?

Karena pemikirannya ditutupi oleh; 1. Prasangka subyektif;

2. Karena ada keangkuhan dan kesombongan yang tersimpan;

3. Karena memandang rendah orang lain dan merasa keminter atau

gembagus; 4. Sebab kecerobohannya karena di puji-puji orang lain.

Intinya : Salah perhitungan akan berakibat salah dalam mengambil

keputusan.

1097. FILOSOFI BOLA : Seandainya dalam pertandingan sepak bola

masing-masing pemain diberikan satu bola agar tidak terjadi

rebutan di lapangan, maka itu bukan pertandingan. Justru letak

seninya adalah disaat perebutan beradu tehnik dan beradu strategi.

Itulah makna kehidupan yang Tuhan berikan pada manusia untuk

berkompetisi. Intinya : Hanya orang-orang yang berkualitas dan

kerja keras yang dapat menguasai kompetisi kehidupan.

1098. WAKTUNYA DIAM : Berbagai tema isu positif dan negatif disebar di

media elektronik dan cetak dalam rangka suksesi kepemimpinan

Nasional. Waktunya diam untuk melihat dan merenungkan.

Intinya : Jangan terbawa opini dan tentukan sikap mandiri demi

kemakmuran NKRI.

1099. PROSES PEMBAKARAN : Kendaraan bermotor itu bergerak karena

ada proses pembakaran yang menghasilkan tenaga, demikian juga

37 Serat Sejatining Urip II

tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dengan jenis atau cara

pembakaran yang berbeda-beda. Proses pembakaran Organisasi

atau Negara adalah akumulasi pemikiran sampai dengan

perdebatan dan perselisihan pendapat tetapi bukan perpecahan.

Intinya : Perbedaan pendapat, beda persepsi dan beda interpretasi

itu hal yang biasa. Yang menjadi luar biasa adalah perbedaan yang

berakibat pada perpecahan. Itulah makna kedewasaan dalam

berorganisasi.

1100. HARGA CABE : Ketika harga Cabe naik, ibu-ibu pada resah dan

Inflasi juga terdorong naik. Padahal mengkonsumsi Cabe berlebihan

akan berdampak negatif sakit perut, sariawan, maag, mencret,

gangguan lambung dan lain-lain. Itulah kehidupan, masalah Cabe

dapat dianalogikan dengan problema hidup. Intinya : Konsekwensi

hidup adalah problematika dan ujian hidup, maka jangan pernah

mengeluh dengan ujian hidup karena sama juga jangan pernah

mengeluh dengan pedasnya Cabe, sebab itu bagian dari

Manajemen Resikonya Hidup.

1101. LOYALITAS SENIOR : Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari

suksesi kepemimpinan Nasional adalah Loyalitas Senior. Yunior itu

harus loyal tetapi sungguh berat Senior yang loyal, karena

Yuniornya berkesempatan lebih maju. Terlepas dari parameter

benar atau salah. Senior cenderung melihat kelemahan Yuniornya

padahal Senior juga bukan manusia sempurna, penuh dengan khilaf

dan lupa. Intinya : Hanya Senior yang Negarawan yang mampu

menerima kenyataan Yuniornya mempunyai kesempatan lebih

38 Serat Sejatining Urip II

maju dan kalau ada kelemahan Yuniornya maka kewajiban Senior

untuk menyarankan.

1102. BAKTERI DAN VIRUS : Hasil penelitian mengatakan bahwa pada

mesin ATM terdapat Bakteri dan Virus sejenis dengan di Toilet

umum. Artinya di sekeliling kita terdapat banyak sumber penyakit

Tetapi tidak usah khawatir, karena Tuhan telah membangun sistem

kekebalan tubuh. Intinya : Pada hakekatnya sakit dan sehat itu

ketentuan Tuhan yang ada campur tangan usaha manusia.

1103. TEORI ARUS BALIK : Banyak orang tidak faham bahwa orang yang

naik jabatan terlalu cepat karena dikondisikan maka nanti turunnya

juga cepat. Orang yang naik jabatan karena demo Mahasiswa maka

nanti akan diturunkan juga oleh Mahasiswa, perempuan yang

merebut suami orang maka nantinya suaminya direbut oleh orang

lain. Orang yang kaya hartanya karena menipu orang lain maka

kelak akan miskin karena ditipu orang. Intinya : Dalam kehidupan ini

berlaku Teori Arus Balik meskipun hal ini tidak berlaku secara

universal.

1104. MELIHAT KEPRIBADIAN : Cara mudah dan cepat untuk melihat

kepribadian seseorang; 1. Lihatlah cara berpakaiaan dan warnanya;

2. Lihat cara bicaranya dan pilihan katanya; 3. Perhatikan cara

duduk atau berjalannya; 4. Lihat tatapan matanya. Intinya :

Visualisasi diri adalah Character yang terpendam, hal ini penting

saat rekrutmen pegawai baru atau memilih jodoh.

39 Serat Sejatining Urip II

1105. JANGAN GALAU SAUDARAKU : Hidup ini sudah ada pagunya dan

sudah ada tatarannya, tugas manusia hanya mencari batasan-

batasan yang telah ditetapkan Tuhan, sehingga untuk apa Galau?

Yakinlah saudaraku... Bersabar, Berdoa dan Berusaha adalah 3 kunci

untuk solusi semua. Intinya : Jangan pernah galau, karena galau itu

bukan menyelesaikan masalah tetapi akan menambah masalah.

Dan jangan diam menunggu tetapi berbuatlah.

1106. PEMIMPIN YANG LEMAH : Sejak zaman V.O.C. Strategi Asing untuk

melemahkan bangsa Indonesia dengan mendorong terpilihnya dan

diangkatnya Pemimpin yang lemah, agar bangsa ini mudah diatur

asing. Intinya : Sadarlah Bangsaku, kita harus memilih Pemimpin

yang berkarakter kuat agar Bangsa ini kuat.

1107. PINTU HATI : Ketika kita dihadapkan pada keputusan antara “ya dan

tidak” antara “suka dan benci” dan antara “marah dan memaafkan”

itu pertanda kita telah masuk wilayah Pintu Hati. Intinya : Pintunya

hati itu proses awal pengambilan keputusan dan logika berfikir

harus mengikuti suara hati, dan jangan dibalik dengan hati yang

mengikuti logika.

1108. PINTU BELAKANG : Orang sering lupa dengan makna dan hakekat

pintu belakang, setiap rumah harus ada pintu belakang. Fisik

manusia juga ada pintu belakang untuk membuang kotoran.

Intinya : Perhatikan pintu belakang kita masing-masing karena

disanalah tempat rahasia kesehatan yang tidak banyak diketahui

orang.

40 Serat Sejatining Urip II

1109. PINTU BELAKANG 2 : Rumah yang tidak mempunyai pintu belakang

maka penghuninya akan berpotensi sakit-sakitan karena sirkulasi

udaranya tidak bagus (sakit batuk, sesak nafas, sakit kepala, strook

dan lain-lain), dan dari sisi keamanan juga tidak bagus karena tidak

ada pintu alternatifnya bila terjadi yang mendadak misalnya

kebakaran. Intinya : Rencanakan rumahmu dengan baik terutama

sirkulasi udaranya agar keluargamu tetap sehat.

1110. PINTU BELAKANG 3 : Agar badan kita tetap sehat dan tidak sakit-

sakitan, maka lakukan “olah pintu belakang” dengan cara;

1. Bersihkan badanmu dan pakailah pakaian yang bersih;

2. Duduklah dengan santai atau rileks; 3. Berdoalah meminta

kesehatan pada Tuhanmu; 4. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan

antara pusar dan kemaluan sekuatnya; 5. Kedutkan pintu

belakangmu atau anusmu 3x sekuatnya; 6. Keluarkan nafas secara

berlahan; 7. Minumlah 2 gelas air putih dengan dido’a-kan terlebih

dahulu, lakukan minimal 3x sebelum tidur (lakukan rutin 10 hari dan

rasakan perbedaan kesehatan badanmu). Intinya : Dokter yang

terbaik itu adalah diri kita sendiri.

1111. SELAMANYA MIMPI : Orang yang berharap tanpa berbuat, berdoa

tanpa usaha dan mimpi tanpa merencanakan yang pasti adalah

selamanya bermimpi. Mengapa? Karena hidup di dunia ini

memerlukan karya nyata bukan hanya pandai berbicara.

Intinya : Jangan bermimpi di siang hari karena itu mimpinya orang

yang tidak tau diri.

41 Serat Sejatining Urip II

1112. MAPAN, TAMPAN, TAAT AGAMA DAN SETIA : Calon pendamping

para gadis yang ideal adalah Mapan, Tampan, Taat Agama dan

Setia. Pertanyaan besarnya adalah apakah ada pria ideal seperti itu?

Jawabnya ADA. Menurut kajian Agama, yang ideal untuk yang ideal.

Artinya : Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik pula.

Intinya : Jodoh itu menganut prinsip kesetaraan, bila tidak setara

berarti itu Ujian dari Tuhan.

1113. BAYANG-BAYANG : Coba bayangkan kalau pengadilan itu tidak adil,

coba bayangkan kalau prajurit itu tidak dipersenjatai, coba

bayangkan kalau cinta itu tidak memiliki, coba bayangkan kalau

pejabat itu tidak peduli dengan rakyat dan coba bayangkan kalau

suami itu tidak bertangung Jawab pada anak dan istrinya.

Intinya : Jangan hanya melihat dengan mata dan jangan hanya

mendengar itu dengan telinga tetapi gunakanlah Rosoning Roso

dalam mencerna tanda-tanda kehidupan.

1114. SATRIO BOLODUPAK : Sebagian orang mengatakan bahwa yang

akan tampil sebagai Pemimpin Bangsa kedepan yang mampu

membawa NKRI menuju Kadigdayan makmur lan tenteram adalah

Satrio Bolodupak. Yaitu figur Pemimpin yang masa mudanya

didupak sana sini, difitnah, disingkirkan bahkan dijatuhkan harga

dirinya, tetapi Satrio Bolodupak tetap bertahan karena cintanya

pada Tuhannya dan cintanya pada Negaranya. Intinya : Akan segera

muncul Satrio Bolodupak yang memimpin karena tanda-tandanya

sudah mulai nampak.

42 Serat Sejatining Urip II

1115. RUTIN DAN TERATUR : Olah raga yang dilakukan rutin dan teratur

itu lebih baik dan lebih menyehatkan dibanding jarang olah raga

dan sekali olah raga dengan keras dan berlebihan. Intinya : Repetisi

atau kontinu atau Istiqomah itu lebih menyehatkan dan lebih

berdampak positif. Termasuk juga rutin belajar dan rutin meditasi

atau tafakkur.

1116. DEKAPAN DAN PELUKAN : Ketika kita sedang bahagia yang luar

biasa maka ada dorongan keinginan untuk memeluk pada orang

yang paling berjasa, demikian juga saat berduka. Mengapa? Karena

itulah kebutuhan ungkapan rasa dan bukan wilayah logika.

Intinya : Sejak masih bayi manusia memerlukan dekapan dan

pelukan bundanya. Oleh karenanya jangan pelit untuk memeluk

dan mendekap pada orang yang kita cintai.

1117. KADIGDAYAN ATAU LINUWIH : Secara umum potensi manusia

berupa Kadigdayan atau Linuwih itu masuk dalam tiga wilayah,

yaitu : Wilayah Rogo, Wilayah Roso dan Wilayah Fikir.

Intinya : Kombinasi dari tiga unsur tersebut akan menghasilkan

potensi manusia yang sesungguhnya sebagai akumulasi dari usaha,

doa dan bakat.

1118. BAMBU RUNCING : Para pendahulu kita mampu mengusir penjajah

dengan senjata Bambu Runcing, semestinya saat ini kita lebih

potensial untuk memperjuangkan kepentingan Bangsa dari

intervensi Asing. Intinya : Jangan lihat Bambu Runcingnya. Tapi

lihatlah Tekad dan Semangatnya membela Bangsanya.

43 Serat Sejatining Urip II

1119. KASIH TUHAN : Semua mahluk itu dikasihi Tuhan apapun

bentuknya dan apapun kelakuannya, baik atau buruk. Mengapa

begitu? Karena Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang terhadap

ciptaanNya atau mahlukNya. Maka sangat merugilah orang-orang

yang tidak percaya tentang adanya Tuhan. Intinya : Nikmat terbesar

bagi manusia di Dunia ini adalah Nikmat Beragama.

1120. INTERAKSI : Hidup manusia ditandai dengan interaksi sosial karena

manusia tidak dapat hidup tanpa interaksi dengan manusia yang

lain. Intinya : Jalinlah interaksi yang baik dan saling memberi

kemanfaatan dengan manusia yang lain niscaya hidupmu akan

mulya di dunia dan akhirat.

1121. PRABU NOTO : Akan hadir dalam sejarah bangsa ini sebutan atau

gelar “Prabu Noto” yang tampil untuk menata kembali corut

marutnya negeri setelah periode suksesi kepemimpinan saat ini.

Siapapun yang jadi pemenang nanti adalah Pemimpin antara atau

transisi. Intinya : Pesan spiritualnya, Pemimpin sejatinya adalah

Pemimpin pengganti setelah ini. Kita tunggu kebenaran tanda-tanda

proses ini.

1122. BERBEDA TIDAK UNTUK BERPISAH : Pilihan sulit ketika kita harus

memilih kandidat Pemimpin satu dari dua. Semua manusia punya

kelebihan dan kekurangan yang tidak untuk diperdebatkan tetapi

kita harus menentukan figur yang tepat. Maka parameter yang

tepat ada dua, yaitu tepat kemampuan dan tepat zamannya.

Sederhananya begini; kalau Negara ini permasalahannya ekonomi

44 Serat Sejatining Urip II

maka Pemimpin yang tepat adalah ahli ekonomi. Intinya : Memang

keduanya berbeda latar belakangnya tetapi tujuannya satu

“membangun Indonesia yang lebih baik”. Untuk itu Berbeda tidak

harus Berpisah.

1123. MAHAPRALAYA : Tuhan akan menurunkan musibah besar atau

Mahapralaya karena 2 sebab; 1. Karena ketentuan Tuhan untuk

merubah tatanan hidup dan kehidupan secara drastis; 2. Karena

ulah manusia yang Dzolim. Intinya : Mahapralaya akan datang

ketika mayoritas populasi bangsa itu ingkar janji pada Tuhannya dan

ingkar janji pada bangsanya.

1124. NEGORO MENDEM : Dalam terminologi Jawa ada dua pengertian

Mendem; 1. Mendem itu hidup dalam alam yang dalam, bisa

mendem dalam air atau mendem dalam tanah tetapi umumnya

dalam tanah; 2. Mendem itu artinya mabuk. Sehingga dimanapun

Negara yang mendem itu Negara dalam kondisi tidak normal seperti

biasanya. Intinya : Negoro mendem itu situasinya Unpredictable.

1125. INDONESIA DAMAI : Sepertinya kita perlu membentuk “Ikatan

Persaudaraan Indonesia Damai” atau IPID, dengan harapan semoga

setelah suksesi kepemimpinan Nasional nanti tidak terjadi effect

lanjutan demo besar-besaran, kerusuhan atau gerakan masa yang

tidak terkendali. Intinya : Sangat diperlukan sosialisasi gerakan

Indonesia Damai agar NKRI tetap bersatu.

1126. KEKUATAN PENENGAH : Dalam ilmu strategi militer, bila ada dua

Negara perperang maka harus ada Kekuatan Penengah yang

45 Serat Sejatining Urip II

bertugas untuk mendamaikan atau paling tidak untuk mengurangi

kerugian akibat perang. Intinya : Kekuatan Penengah mutlak

diperlukan apabila nantinya eskalasi negatifnya meningkat.

Mengapa? Agar tidak merugikan masyarakat secara luas.

1127. KUASA UANG : Akan datang suatu masa segala sesuatu itu diukur

dengan uang, bahkan untuk menjadi pemimpin komunitas atau

organisasi tertentu harus dengan uang, artinya kuasa uang akan

menentukan segalanya, sehingga ada istilah “Wani Piro?”.

Intinya : Ketika Uang menguasai kebenaran maka itulah tanda awal

mulanya kehancuran komunitas tersebut.

1128. PELAJARAN DARI TOILET : Secara umum di Negara manapun dan

Agama apapun, Toilet perempuan dan laki-laki dipisahkan.

Mengapa? Karena keduanya mempunyai kekhasan masing-masing

dan perlakuan yang masing-masing dan untuk membatasi terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan. Demikian juga ajaran Agama

memisahkan tempat dan cara berpakaian yang berbeda antara laki

dan perempuan dengan Hijab. Intinya : Kesadaran beragama antara

pria dan wanita adalah kerelaannya untuk berbeda.

1129. ILMUNYA KEPEPET : Bila datang suatu keadaan, kita pada posisi

tidak berdaya, uang tidak ada tetapi orang tua sakit keras atau anak

sekolah belum dibayar atau kontrakan habis atau PHK atau cicilan

kendaraan belum terbayar. Maka jangan diam saja di rumah,

melangkalah dengan penuh keyakinan dan doa. Keluarlah dari

rumah dan berjalanlah kemana langkah kakimu mengarah, maka

46 Serat Sejatining Urip II

Tuhan akan mempertemukan engkau dengan sosok Solusimu.

Intinya : Jangan pasif ketika ada masalah.

1130. BATAS IMAJINER : Kemampuan berfikir seseorang itu ada batas

imajener yang dipengaruhi oleh; 1. Tingkat kesadaran dan

pemahaman terhadap kejadian; 2. Strata pendidikan atau gelar

kesarjanaannya; 3. Perjalanan dan pengalaman kehidupan yang

dilaluinya; 4. Hidayah Tuhan. Intinya : Ketahui dan fahami batas

imajiner potensimu, agar engkau gampang menyesuaikan dengan

lingkunganmu.

1131. KEKURANGAN SIKAP ISTRI : Jujur para suami sering mendapati

kekurangan istri dalam kehidupan sehari-hari, tetapi para suami

juga harus jujur menghitung-hitung kekurangannya terhadap istri.

Oleh karenanya “kekurangan istri ditutupi oleh suami dan

kekurangan suami ditutupi ole istri”. Artinya antara suami dan istri

saling melengkapi satu sama lain, sehingga tidak ada istilah

“kekurangan istri” tetapi peluang suami untuk melengkapi istri dan

sebaliknya. Intinya : Tidak ada wanita yang sempurna di dunia ini,

dan juga tidak ada lelaki yang sempurna.

1132. PELAJARAN DARI CACING : Salah satu jenis mahluk yang tidak

banyak dapat perhatian adalah Cacing. Ia hidup di tempat yang

gelap, tidak dilengkapi dengan kaki dan tangan tetapi Cacing tidak

pernah kelaparan. Artinya Tuhan selalu menjamin Rizki makanan

semua mahluknya di Dunia. Intinya : Mengapa Cacing bisa bertahan

hidup tetapi ada manusia tidak bisa bertahan hidup atau resah

47 Serat Sejatining Urip II

dengan kehidupannya. Padahal manusia dilengkapi oleh Tuhan

dengan akal fikiran, tangan, kaki, Mata, dan sebagainya.

1133. ENTREPRENEUR BAKDA PENSIUN : Ada perubahan besar pada pola

fikir, pola tindak dan pola hubungan sosial pada personel Bakda

Pensiun. Mengapa? Karena secara nyatanya ada penurunan

pendapatan, ada penurunan kegiatan dan ada penurunan sosial.

Itulah sebabnya harus ada perencanaan Entrepreneur Bakda

Pensiun agar tetap sehat dan tetap segar.

1134. RAHASIANYA RAHASIA : Setiap orang mempunyai rahasia masing-

masing yang tidak boleh diketahui orang lain. Agama mengajarkan

orang yang menutupi rahasia kelemahan orang lain maka Tuhan

akan menutupi rahasianya dan mengampuni dosanya.

Intinya : jangan biasakan membuka aib orang lain.

1135. PROSES PEMBODOHAN : Terkadang kita tidak sadar ada proses

pembodohan dan pemiskinan Nasional; 1. Industri pabrikan bahkan

Airport atau bandara dibangun di lahan subur; 2. Impor beras saat

panen; 3. Impor buah-buahan yang melimpah dalam negeri; 4. Suku

bunga bank yang tidak toleran; 5. Akses pasar yang terbatas

bagi rakyat; 6. Mendorong terpilihnya pemimpin yang lemah.

Intinya : Waspadalah terhadap setiap perkembangan yang

berpotensi mengandung risiko kerugian secara Nasional.

1136. IKATAN KEBERSAMAAN : Setiap komunitas, kelompok, jamaah

bahkan Negara di dunia akan ada ikatan kebersamaan yang

manyatukan diantara anggota komunitas tersebut. Akan tetapi bila

48 Serat Sejatining Urip II

ikatan tersebut pudar maka bercerai berailah komunitas tersebut.

Termasuk juga NKRI apabila ikatan kebersamaan yang menyatukan

sebagai warga negara ini pudar maka NKRI akan terbelah sesuai

dengan pecahan kelompok ikatan tersebut. Intinya : Semua

komponen bangsa harus menyadari bahwa ikatan yang kuat NKRI

adalah PANCASILA. Oleh sebab itu jangan pernah tinggalkan dasar

pemikiran PANCASILA dalam setiap pengambilan keputusan

berbangsa dan bernegara agar NKRI tetap utuh dan disegani oleh

bangsa-bangsa lain di Dunia.

1137. PARAMETER KUALITAS : Salah satu cara mengukur kualitas dan

potensi seseorang adalah; 1. Lihatlah cara bicaranya atau gaya

bicara; 2. Lihatlah isi dan topik pembicaraannya; 3. Lihatlah daya

nalarnya; 4. Perhatikan bola matanya. Intinya : Bahasa tubuh adalah

cermin potensi diri.

1138. KEKUATAN CINTA : Manfaat cinta itu tak terhingga, menjadikan

yang tidak mungkin menjadi nyata. cinta dapat merubah dunia,

bahkan cinta menjadikan hidup kita bahagia. Intinya : Jangan salah

menempatkan Cinta.

1139. KEBENARAN ABADI : Ilmu Tuhan itu tak terbatas dan ilmu manusia

itu terbatas, keyakinan dan pemahaman kesempurnaan Tuhan

adalah “Kebenaran Abadi” Tuhan tidak memerlukan bantuan dan

pertolongan pada manusia tetapi sebaliknya melalui doa manusia

memohon pertolongan dan bantuan dari Tuhan. Intinya : Kuasa

49 Serat Sejatining Urip II

Tuhan diatas Kuasa manusia maka berdoalah kepada Tuhan dan

jangan berdoa kepada manusia.

1140. PERTANDINGAN : Dalam persaingan, perlombaan dan pertandingan

“Kalah dan Menang” itu biasa, tetapi yang menjadi luar biasa ketika

ada isu negatif atau Black Compign. Intinya : Kita ini bersaudara

maka damaikanlah saudaramu.

1141. ILMUNYA TIDUR : Tidur itu bagian dari istirahat tetapi istirahat itu

tidak harus tidur, jangan tidur itu karena ketiduran tetapi tidurlah

karena memang berniat untuk tidur. Dan awalilah tidur itu dengan

proses pembersihan diri jasmani dan rohani agar tidur itu

membawa kenikmatan. Intinya : Nikmatnya tidur itu bukan karena

lamanya jam tidur tetapi karena nyenyaknya saat tidur.

1142. PEMENANG DEBAT : Semua kandidat debat tegang dan galau

sehingga tidak optimal, pemenangnya adalah penonton yang

dengan bebas menggunakan analisisnya masing-masing.

Intinya : Penonton selalu menguasai panggung dan lebih pintar dari

pemain.

1143. PERNYATAAN ATAU IKRAR : Ketika seorang pemuda mencintai

wanita maka ada ucapan pernyataan atau ikrar “Aku mencintaimu”.

Demikian juga bila seseorang itu memeluk Agama harus ada

pernyataan atau ikrar. Kalau umat Muslim harus Bersyahadat dan

umat Kristiani di Babtis dan lain-lain. Intinya : Ritual Ikrar atau

pernyataan itu penting karena merupakan batasan kesetiaan dan

loyalitas seseorang.

50 Serat Sejatining Urip II

1144. GELOMBANG FITNAH : Apabila fitnah dan black compign atau isu

negatif itu datang bertubi-tubi tanpa dapat dilawan atau dihindari,

maka itulah tanda-tandanya Tuhan hendak mengangkat derajat

seseorang. Buktikan... calon Pemimpin Nasional yang terpilih adalah

mereka yang banyak di Dlolimi atau di fitnah. Intinya : Ujian fitnah

dan isu negatif adalah proses penguatan bagi yang bersangkutan

untuk menjadi Pemimpin.

1145. SENJATA PAMUNGKASNYA PEMIMPIN : Syarat mutlaknya sifat

seorang Pemimpin adalah sabar. Mengapa? Karena harus

menyatukan ribuan perbedaan dan cara berfikir yang beragam.

Intinya : Sabar adalah senjata pamungkasnya Pemimpin. Bagi yang

tidak sabar akan terjungkal di tengah jalan kepemimpinannya.

1146. LAKU BENER LAN PENER : Berperilaku yang tepat, pada saat yang

tepat dan pada tempat yang tepat secara proporsional adalah

Bener lan Pener. Intinya : Meposisikan sesuatu pada tempatnya,

saatnya dan proporsional adalah Hakekat Kecerdasan Emosional.

1147. KANDANG MACAN : Kalau macan atau harimau berada di kandang

kambing maka makmurlah karena cadangan makanannya

melimpah, tetapi apabila kambing berada di dalam kandang macan

maka apa yang terjadi?. Intinya : Komunitas kehidupan itu ada

maqomnya masing-masing dan ada batasannya yang tidak dapat

digeneralisasikan secara sederhana.

1148. KEKUATAN KEIMANAN : Tingkat keimanan seseorang itu akan di uji

dengan keadaan yang menyulitkan dan menyakitkan. Akan lari

51 Serat Sejatining Urip II

kemanakah mereka? Putus asa atau berdoa, disinilah letak

pentingnya konsep beragama. Intinya : Hakekat ujian dan cobaan

adalah panggilan Tuhan agar manusia mendekat melalui doa.

1149. MATA DAN TELINGA : Instrumen tubuh manusia yang paling

banyak menerima informasi adalah mata dan telinga kemudian

diolah fikiran untuk dijadikan bahan mengambil keputusan. Dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara fungsi Intelijen negara adalah

mata dan telinga untuk itu kecermatan dan kepiawaian personel

intelijen menjadi barometer kualitas Pemimpin untuk mengambil

keputusan. Intinya : Kualitas intelijen akan sangat berpengaruh

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1150. PRAJURIT JUGA MANUSIA : Ketika seorang Prajurit hendak

bertugas di medan laga dan harus berpisah dengan anak dan

istrinya, maka tidak jarang “meneteskan air mata” bukan karena

beratnya perjuangan dengan resiko nyawa tetapi sungguh sangat

berat berpisah dengan keluarga dan orang-orang yang di cintainya.

Intinya : Prajurit juga manusia yang punya Cinta dan Rasa.

1151. TATARAN KEPEMIMPINAN : Terminologi Agama mengajarkan

“Tuhan memberikan beban tanggung jawab seseorang itu sesuai

dengan kemampuannya”. Artinya : Kalau seorang itu

kemampuannya setara Presiden maka jadilah Presiden, kalau setara

Gubernur ya jadilah Gubernur dan seterusnya. Intinya : Tataran

kepemimpinan itu setara dengan kemampuannya. Kalau bakatnya

Pekerja ya kerja aja, kalau bakatnya Pemimpin ya mimpin aja. Dan

52 Serat Sejatining Urip II

jangan dipaksa seorang yang berkemampuan pekerja teknis

menjadi Pemimpin General. Karena sejarah telah membuktikan

dampak negatifnya hal itu.

1152. PENGHAPUSAN DOSA : Ketika Tuhan menurunkan ujian berupa

sakit, fitnah atau kemiskinan dan lain-lain. Itu artinya Allah hendak

menghapuskan dosa-dosa kita, dengan syarat sabar. Tetapi bila

tidak sabar atau putus asa atau menyalahkan orang lain, apa lagi

menyalahkan Tuhan maka dosa kita akan bertambah.

Intinya : Carilah sisi positif atau hikmahnya setiap kejadian

kehidupan agar hati dan roso kita selalu dekat dengan Tuhan dan

selalu tenteram apapun kondisinya.

1153. NEGARA BESAR : Hanya orang-orang yang bernyali besar dapat

memimpin Negara Besar dan hanya orang-orang yang berfikir luas

dapat memimpin Negara yang luas serta hanya orang-orang yang

berfikir Plural yang dapat memimpin Negara yang majemuk seperti

Indonesia, Amerika, India dan lain-lain. Intinya : Pemimpin yang

berfikir sempit dan tehnis cukup menjadi Pemimpin pada wilayah

yang sempit pula.

1154. GELAR AL AMIN : Rosulullah Muhammad SAW sukses menyebarkan

agama Islam diawali dengan kepribadian pada masa lalu Beliau yang

tidak pernah berbohong atau orang yang dapat dipercaya atau

AL AMIN. Sehingga Beliau tampil apa adanya dan disegani oleh

pihak manapun. Intinya : Pemimpin itu harus terbuka dan tidak

boleh menutup diri, apa lagi berbohong.

53 Serat Sejatining Urip II

1155. KEBENCIAN TUHAN : Ada 4 hal yang dibenci Tuhan; 1. Pemimpin

yang bohong; 2. Orang miskin yang sombong; 3. Orang tua

yang yang suka berbuat maksiat; 4. Orang kaya yang pelit.

Intinya : Jangan memilih Pemimpin yang dengan segala pencitraan

atau suka bohong karena Tuhan akan membenci komunitas itu dan

akan berdampak ketidak-berkahan dalam kehidupan populasi

tersebut.

1156. KEMAKMURAN NEGERI: Sangat tidak mungkin kalau negeri ini

makmur karena investor asing, dan sangat mustahil kalau

kerukunan dan persatuan masyarakat negeri ini diatur dengan

budaya asing. Serta sangat tidak masuk akal bila sistem ekonomi

kita akan tumbuh dan berkembang dengan baik bila ditata dengan

pola pemikiran asing. Mengapa? karena negeri ini mempunyai

budaya sendiri, mempunyai sistem sendiri dan mempunyai generasi

muda sendiri. Intinya : Kita harus sadar bahwa melalui kerja keras

kita dan usaha kita sendiri bangsa ini akan memperoleh

kemakmuran yang hakiki.

1157. SALING MENCINTAI : Kita adalah mahluk ciptaan Tuhan, dan Agama

mengajarkan agar kita saling mencintai dalam konteks Agama

dan Persatuan Kesatuan dalam konteks kehidupan Bernegara.

Intinya : Kita harus bersatu dan jangan bercerai berai demi

kemakmuran NKRI.

1158. PASIVE INVESMENT : Ada 3 hal yang terus mengalir pahalanya tidak

putus-putus meskipun kita sudah mati sebagai Pasive Invesment;

54 Serat Sejatining Urip II

1. Anak yang sholeh dan mau mendoakan kedua orang tuanya;

2. Amal Jariyah atau Sodaqoh untuk keperluan sosial atau keperluan

Agama yang digunakan terus-menerus; 3. Ilmu yang bermanfaat

yaitu ilmu yang Migunani untuk umat. Intinya : Berusahalah untuk

memperoleh satu diantara tiga hal tersebut. Dan sungguh mulia

sekali apabila bisa ketiga-tiganya.

1159. PELAJARAN DARI PILPRES : Ada pelajaran besar dari proses Pilpres;

1. Untuk memahami perkembangan budaya bangsa; 2. Untuk

memetakan character populasi per daerah; 3. Untuk melihat peran

Parpol dalam kehidupan bernegara; 4. Untuk mengelaborasi

komunikasi sosial. Intinya : Ilmu itu tersimpan disetiap kejadian.

1160. JANGAN MENDUA : Tidak ada perempuan di Dunia ini suka dimadu

atau di duakan, maka para lelaki pilihlah satu perempuan yang

kamu suka sebagai pendamping seumur hidupmu. Perempuan

sebagai Ibu dari anak-anakmu dan perempuan sholihah di Dunia

dan pendamping di Surga. Intinya : Pilihlah satu pendamping

hidupmu di Dunia dan Akhirat.

1161. RAHASIA KETUHANAN : Apabila Tuhan itu mencintai hambaNya

maka diturunkannya ujian dalam rangka menata niatnya,

diturunkan ujian dalam rangka menata kesabarannya,

diturunkannya ujian lagi dalam rangka menata Ridloh dan

Syukurnya dan seterusnya. Intinya : Sambutlah datangnya ujian itu

dengan penuh kesabaran dan Tawakkal kepada Allah SWT agar

hidup kita menjadi tertata dengan baik.

55 Serat Sejatining Urip II

1162. NAFSU ANGKORO MURKO : Angkoro itu dari kata ingkar atau

suloyo atau mengingkari. Dan Murko itu sepadan dengan kata

Murka atau marah. Sehingga secara umum pengertiannya adalah

sifat pengingkaran terhadap kebenaran dan pengingkaran terhadap

nikmat Tuhan. Serta sifat sombong dan merasa lebih dari orang lain

sehingga melahirkan amarah. Intinya : Ketika kita mampu

menghilangkan atau paling tidak meminimise sifat Angkoro Murko

yang bersemayam pada diri kita, maka itu petanda pintu kebaikan

telah terbuka untuk menuju kemulyaan beragama melalui perilaku

“Budi Pakerti Mulyo atau Akhlakul Karimah”.

1163. ARUS PEMIKIRAN : Ada fenomena yang jarang Akademisi dan

politisi sadari bahwa, salah satu manfaat proses suksesi

kepemimpinan Nasional saat ini adalah adanya “Arus Pemikiran”

yang secara positif dapat mencerdaskan masyarakat. tetapi secara

negatif dapat membelah pemikiran yang memungkinkan terjadinya

friksi di kalangan bawah. Intinya : Hanya mereka-mereka yang

mempunyai prinsip kuat dan sikap netrallah yang dapat bertahan

dan tampil sebagai pemenang.

1164. PEMIMPIN YANG KUAT : Kepribadian pemimpin harus kuat dengan

prinsip-prinsip kebenaran, character Pemimpin juga harus kuat

dengan jiwa Nasionalisnya dan kayakinan Pemimpin harus kuat

dengan semangat Cinta Tanah Airnya. Sejarah di banyak Negara

membuktikan “Pemimpin yang lemah akan melahirkan Negeri yang

porak-poranda”. Intinya : Berhati-hatilah dalam memilih Pemimpin

karena ada nasib sekitar 240 Juta penduduk dan sekitar 17.000

56 Serat Sejatining Urip II

pulau, jangan sampai satu persatu pulau NKRI lepas dikuasai oleh

kepentingan ASING.

1165. KERASNYA AZAB TUHAN : Sungguh sangat keras azab Tuhan

kepada orang yang; 1. Memfitnah; 2. Menimbulkan kesulitan

bagi orang lain; 3. Membangun kebencian; 4. Membunuh.

Intinya : Hindarilah 4 perkara tersebut agar hidup kita selalu

disayang Tuhan.

1166. GELAP DAN TERANG : Dalam gelap itu ada terang dan dalam terang

ada gelap. Begitupun manusia, oleh sebab itu janganlah menghujat

atau menjelek-jelekkan orang lain. Intinya : Boleh jadi orang yang

tukang penyebar isu itu lebih jelek.

1167. MEMBANGUN KEBERSAMAAN : Ikatan kebersamaan itulah yang

menguatkan hubungan sebagai Warga Negara, hubungan

Silaturrahmi diantara kita, kita harus bersatu miskipun berbeda

pemikiran, karena Indonesia adalah satu. Intinya : Satukan tekad

untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

1168. JALAN BAHAGIA : Kunci utama hidup bahagia itu adalah

“Bahagiakan kedua orang tuamu terutama Ibumu”, atau minimal

jangan membuatnya bersedih atau meneteskan air matanya.

Intinya : Ridlonya kedua orang tua kita itu membuka jalan

kebahagiaan dan memperlancar jalannya Rizki yang hendak kita

trima. begitu pula sebaliknya..

57 Serat Sejatining Urip II

1169. SERING KECELAKAAN : Terkadang ada orang itu sering kecelakaan,

sering jatuh atau sering terpeleset. Mengapa? Karena Allah hendak

memanggilnya untuk berdoa meminta keselamatan.

Intinya : InsyaAllah kalau kita langkah-selangkah berdoa dan

langkah-selangkah menyebut Nama Tuhan maka akan selamat, oleh

sebab itu perbanyaklah menyebut Nama Tuhan saat dalam

perjalanan walaupun hanya dalam hati.

1170. KESEHATAN PRIMA : Semua orang mengharapkan hidup sehat

tetapi tidak semua orang menjalankan pola hidup sehat. Mengapa?

Karena tidak semua orang yang faham dan mengerti itu mampu

menjalani. Maka berbahagialah orang-orang yang mengerti,

Memahami dan dengan sadar mampu melaksanakan.

Intinya : Dalam hidup ini kesehatan bukan segala-galanya urusan

tetapi bila tidak sehat maka semua urusan menjadi terbengkalai.

dan kesehatan prima hanya bisa dicapai apabila kita mampu

mewujudkan cara berfikir prima (memposisikan manusia hanya

untuk berusaha dan berdoa tetapi Tuhanlah yang menentukan

hasilnya), karena hampir semua penyakit itu bersumber dari fikiran.

1171. MENGAPA BANJIR : Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi.

Kalau jalannya air diganggu dengan sampah dan lain-lain maka

terjadilah banjir. Tapi proyek preoritasnya adalah peresapan air.

Mengapa? Anggarannya lebih besar dan resikonya kecil.

Intinya : Tidak banyak orang yang mau melihat pada sisi yang

berbeda.

58 Serat Sejatining Urip II

1172. DI BODOH-BODOHIN : Kalau kita hitung dengan cermat jumlah

pabrik di negera ini mungkin sebagian besar milik Asing. Kalau

asumsi itu betul maka masyarakat kita sedang di bodoh-bodohin,

karena menjadi kuli dan pekerja kasar di negeri sendiri sementara

orang asing yang menjadi juragan. Sudah waktunya masyarakat dan

instansi terkait mengoptimalkan kualitas pendidikan untuk semua

rakyat agar tidak di bodoh-bodohin. “Hanya dengan pendidikan”

bangsa ini akan bangkit dari keterbelakangan. Dan jangan

terpancing dengan isu-isu murahan. Intinya : Ada pekerjaan yang

besar dan strategis dilupakan tetapi mengangkat isu-isu kecil dan

murahan di bidang pendidikan.

1173. MENGAPA MACET : Proses Demografi yang tidak seimbang dan

aktifitas pada lokasi serta waktu bersamaan itulah penyebab macet.

Intinya : Belum ada kemauan dan niat yang sungguh-sungguh untuk

mengurai kemacetan, karena pada sisi yang berbeda kemacetan

dapat bernilai positif.

1174. CARA MEMBACA MANAJEMEN KONFLIK : Memang tidak mudah

membaca adanya Manajemen Konflik, tetapi parameter umumnya

sebagai berikut; 1. Lihatlah variasi, jenis dan macamnya semua

unsur yang terlibat kemudian kelompokan pada sudut kepentingan

yang sama; 2. Lihatlah identifikasi person dan latar belakang

pendidikannya; 3. Lihatlah asal usul budaya mereka; 4. Lihatlah dari

belakang artinya apa dampak hasil terhadap person. Intinya : Lebih

cepat membacanya dengan pisau analisis “Sirkulasi Centre of

Gravity”.

59 Serat Sejatining Urip II

1175. DOA TOTALITAS : Ya Allah... Aku telah banyak berbuat dlolim pada

diriku sendiri maka ampunilah, ya Allah Aku ini hambaMu yang

tidak berdaya maka tolonglah, Aku ini hambaMu yang lemah maka

kuatkanlah dan Aku ini hambaMu yang papa maka mampukanlah.

Intinya : Cukuplah Allah sebagai Pelindung dan Penolong, jangan

sandarkan hidup kita pada manusia, tetapi sandarkanlah hidup kita

hanya pada Allah semata. Karena manusia kerap mengecewakanmu

sedang Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana.

1176. CARA MENG-COUNTER MANAJEMEN KONFLIK : Untuk menghadapi

atau menanggulangi manajemen konflik, lakukan hal sebagai

berikut; 1. Ketahui figur perorangan atau kelompok inti dengan cara

melihat “siapa yang paling diuntungkan dengan kejadian tersebut”

kemudian awasi mereka dan patahkan setiap langkahnya di tengah

jalan; 2. Fahami terlebih dahulu senjata mereka, kalau mereka

menggunakan isu SARA maka patahkan dengan isu SARA juga;

3. Ketahui dengan rinci sumber dananya; 4. Petakan pion-pion yang

dipasang pada jaringan di lapangan karena identitas karakter

mereka sama. Intinya : Waspada itu lebih baik dari pada tidak

waspada atau ceroboh.

1177. SIAP KALAH DAN SIAP MENANG : Terkadang dalam sebuah

kompetisi orang sering siap dengan kemenangan tetapi begitu

kenyataanya “Kalah” maka menjadi kalap atau marah tak

terkendali. Tetapi ada juga yang siap kalah tetapi tidak siap menang

maka begitu menang “kebingungan” tidak tau apa yang harus

diperbuat. Intinya : Dalam persaingan itu harus bersiap-siap untuk

60 Serat Sejatining Urip II

menang dan bersiap-siap untuk kalah. Artinya kalau menang tidak

sombong dan kalau kalah tidak kalap.

1178. MAKNA SUMPAH : Secara umum ada 4 macam sumpah; 1. Sumpah

atas nama kebenaran; 2. Sumpah jabatan; 3. Sumpah setia atau

loyalitas; 4. Sumpah profesi. Intinya : Sumpah itu pernyataan lahir

dan batin tanpa tekanan atau dengan kesadaran. Dan orang yang

melanggar sumpah adalah pribadi yang lemah dan nista.

1179. CENTRE OF GRAVITY MANAJEMEN KONFLIK : Yang menjadi alasan

pentingnya manajemen konflik adalah KEPENTINGAN, bisa

kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok. Mengapa? Karena

kepentingan adalah simbol eksistensi diri atau aksistensi organisasi.

Intinya : Kepentingan adalah akar dari semua akar masalah

kehidupan.

1180. MENABUR BENIH : Tidak semua benih kebaikan itu tumbuh

sempurna, terkadang melalui proses panjang. Terkadang kebaikan

dibalas dengan fitnah dan itulah kehidupan dunia, tetapi kita harus

yakin bahwa sekecil apapun kebaikan yang ditanam akan kembali

dengan berlipat-lipat kebaikan. Intinya : Jangan pernah putus asa

Saudaraku... dalam kondisi apapun.

1181. HAKEKAT MANAJEMEN KONFLIK : Perencanaan yang komprehensif

tehadap suatu kejadian pada minimal dua kelompok dan

diharapkan dampak atas kejadian tersebut mempunyai kontribusi

positif pada fihak yang menciptakan Manajemen Koflik tersebut.

61 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Senjata terakhir dari skenario besar adalah Manajemen

Konflik.

1182. PROSES MERUBAH MENTAL : Berdasarkan pengalaman nyata untuk

merubah mental anak SMA menjadi SARJANA itu memerlukan

proses Strata S1 selama 4 tahun, Strata Pasca Sarjana atau Master 2

tahun dan Strata DOKTOR 5 tahun, sehingga total 11 tahun, itupun

sangat berat. Intinya : Sekedar berteori dan pernyataan itu

gampang tetapi realita akan berbicara lain.

1183. UNIVERSALITAS KEBENARAN : Setiap orang mempunyai hak untuk

mempersepsikan kebenaran bagi dirinya, tetapi persepsi benar

tersebut tidak boleh mengganggu orang lain atau bahkan menyakiti

orang lain. Intinya : Kebenaran hakiki adalah kebenaran yang jelas

sandaran hukumnya dan jelas sumbernya serta membawa

kemaslahatan umat secara Universal.

1184. FANATIK BUTA : Ketika seseorang itu berpegang pada suatu

pendapat yang untuk sementara dianggap benar, kemudian datang

kenyataan baru bahwa ada pendapat yang lebih mendekati

kebenaran, tetapi mereka tetap dengan kebenaran lama

yang sudah terkoreksi, maka itulah namanya “Fanatik Buta”.

Intinya : Kebenaran semu itu dibangun atas kepentingan bahkan

berdiri diatas kebohongan, maka kita harus pandai memilah dan

memilih kebenaran yang hakiki.

1185. KEBENARAN SEMU : Secara umum ciri kebenaran semu itu ada

empat; 1. Kebenaran yang disampaikan oleh orang yang bukan

62 Serat Sejatining Urip II

bidangnya; 2. Kebenaran karena adanya kepentingan; 3. Kebenaran

yang tidak ada dasar dan sandaran Akademisnya; 4. Kebenaran

sesaat karena Ephoria. Intinya : Berhati-hatilah dalam

mempersepsikan kebenaran agar tidak menyesal pada akhirnya.

1186. HARUS ADA PRESIDEN : Negara ini dalam kondisi apapun dan pada

generasi manapun harus ada Presidennya. Siapapun yang terpilih

itulah konsekwensi logis sebagai Bangsa, kita semua harus

mendukungnya tanpa ada Cheos, kita harus bersatu dan bulatkan

tekad untuk berpartisipasi aktif. Intinya : Presiden yang akan terpilih

nanti itu bukan Malaikat tetapi seperti kita kebayakan, artinya

masih ada kekurangan dan kelemahan, maka tugas kita bersama

untuk menutupi kekurangan Beliau, hindarkan saling mencaci dan

membenci. Kita pasrahkan semua pada Takdir Allah SWT,

1187. WILAYAH KEBENARAN : Secara umum ada lima wilayah benar;

1. Benar dengan parameter Agama; 2. Benar pada posisi budaya;

3. Benar karena kepentingan; 4. Benar dengan ukuran pribadi;

5. benar dari sudut pandang Hukum Positif. Intinya : Wilayah benar

itu adalah keyakinan yang sangat dimungkinkan bersinggungan satu

sama lain. Untuk itu diperlukan kedewasaan Obyektif Akademis

yang memposisikan adanya saling pegertian dalam konsep Negara

dan Bangsa.

1188. PERSIAPAN-PERSIAPAN : Ketentuan Tuhan itu akan datang pada

orang yang mempersiapkan diri, artinya sebesar apa kita

mempersiapkan diri maka sebesar itulah kita akan menjadi.

63 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Manusia itu akan menjadi sesuatu yang telah mereka

persiapkan. Contoh : Kalau persiapannya dan belajarnya menjadi

Montir Mobil maka jadilah mereka Montir. Kalau persiapannya

menjadi Dosen maka Insyaallah akan menjadi Dosen.

1189. TONGKRONGAN PEMIMPIN : Kompleksitas karakter umum

Pemimpin Nasional; 1. Harus PD atau percaya diri tapi tidak

sombong; 2. Harus merakyat tetapi tidak dungu; 3. Harus bertaqwa

tapi tidak fanatik buta; 4. Harus santun tapi tidak minder.

Intinya : Figur Pemimpin Nasional itu ada dua; a) Harus tampil

gagah dan berwibawa dalam pergaulan Internasional, karena

TONGKRONGAN Pemimpin itu lambang keseluruhan rakyatnya;

b) Harus tampil rendah hati, sopan santun dan komunikatif pada

semua lapisan rakyatnya.

1190. SKALA PRIORITAS PRESIDEN : Siapapun nanti yang terpilih menjadi

Presiden akan mengalami kesulitan untuk menyusun skala prioritas

kerja, karena janji pada saat kampanye terlalu banyak, sedangkan

konstituen menuntut segara terlaksanannya program yang

dijanjikan. Intinya : Janji itu sangat mudah diucapkan tetapi pada

saat pelaksanaan banyak kendala yang belum pernah terfikirkan.

1191. SIFAT NEGARAWAN : Secara umum sifat Negarawan; 1. Cintanya

pada Negara melebihi cintannya pada nyawanya sendiri; 2. Selalu

berfikir untuk kemakmuran rakyatnya; 3. Ucapan dan perbuatannya

selaras artinya tidak bohong pada pengikutnya, tidak bohong pada

64 Serat Sejatining Urip II

dirinya dan tidak bohong pada Tuhannya; 4. Keselarasan antara

intelektual dan emosi jiwanya; 5. Mengayomi dan melindungi

semua kepentingan bangsanya; 6. Tidak pilih kasih atau bersikap

adil dan tegas pada ketentuan hukum yang belaku; 7. Tidak

melanggar sumpahnya. Intinya : Hanya figur negarawan sejati yang

pantas memimpin Negara.

1192. PRESIDEN DAN RAKYAT : Presiden tanpa rakyat itu tidak mungkin,

Rakyat tanpa Presiden atau Pemimpin itu menjadi liar, artinya

antara Presiden dan Rakyat itu mempunyai hubungan saling

melengkapi. Intinya : Legitimasi Presiden sangat penting tetapi

partisipasi Rakyat dalam kehidupan bernegara menjadi lebih

penting. Mengapa? Figur Presiden bisa berganti-ganti, Rakyat tidak

dapat berganti tetapi secara simultan alih generasi.

1193. KEBAHAGIAN KELUARGA : Tuhan meletakkan kebahagiaan keluarga

itu bukan hanya pada harta, pangkat dan jabatan. Tetapi

kebahagiaan keluarga yang hakiki terletak pada “Saling Pengertian”

antar anggota keluarga yaitu suami, istri, anak, orang tua dan lain-

lain. Intinya : Membangun saling pengertian itu pekerjaan ringan

tetapi sulit karena memerlukan kesabaran yang berlipat-lipat.

1194. RABU WEKASAN : Semua hari, bulan dan tahun itu sama saja

tergantung perbuatan orang masing-masing. Tetapi ada hari

tertentu sebagai tanda, misalnya hari kelahiran, demikian juga hari

Rabu Wekasan adalah hari Rabu akhir bulan Shafar 1436H. Dan

tidak ada salahnya kita berdoa pada ALLAH SWT untuk dijauhkan

65 Serat Sejatining Urip II

dari semua Balak, Musibah, Bencana, Penyakit dan terhindar dari

Fitnah yang datangnya dari Jin dan Manusia serta buhul

kedengkian. Intinya : Berdoalah karena Doa adalah sarana

komunikasi antara manusia dan Tuhannya.

1195. PROSES MEMBACA DIRI : Salah satu cara membaca siapa diri kita

adalah “Apa yang menjadi sumber kekhawatiran kita saat ini” kalau

kita khawatir dengan harta maka memang kita baru masuk maqom

harta atau dunia, kalau kita hawatir dengan anak maka maqom kita

sebatas keluarga. Dan maqom tertingginya adalah kalau kita

khawatir dengan kelangsungan kehidupan beragama anak cucu kita.

Intinya : Dirimu adalah rasa khawatirmu.

1196. MEMILIH MENANTU : Semua orang tua berharap mempunyai

menantu yang ideal dari sisi bobot, bibit dan bebet. Tetapi

ketentuan jodoh tetap di tangan Allah SWT, untuk itu doa orang tua

terutama doa Ibunda menjadi sangat penting. Intinya : Menanti

kehadiran menantu adalah harap-harap cemas. Tetapi totalitas

kepasrahan dan doa adalah solusi terbaik.

1197. CARA MELIHAT KONSPIRASI : Secara umum untuk memetakan arah

konspirasi yaitu; 1. Gunakan parameter untung dan rugi; 2. Lihatlah

sumber dananya; 3. Perbandingkan fihak yang berteman dan fihak

yang berseberangan; 4. Perhatikan isu yang diangkat masing-

masing fihak. Intinya : Teori konspirasi itu selalu berlatar belakang

pada kepentingan.

66 Serat Sejatining Urip II

1198. PERANG, TSUNAMI, GEMPA, KONFLIK KOMUNAL, CHEOS DAN

LAIN-LAIN : Ketika terjadi bentuk keseimbangan baru antara alam

dan manusia maka terjadilah beberapa musibah. Ada dua sebab;

1. Memang sudah menjadi ketentuan Tuhan; 2. Karena ulah tangan

manusia sendiri. Intinya : Bentuk keseimbangan baru harus

diantisipasi sedini mungkin guna meminimais resiko dan korban.

1199. BERATNYA MENERIMA KEKALAHAN : Setiap pertandingan atau

kompetisi atau persaingan pasti ada yang kalah dan menang. Tetapi

betapa berat untuk menerima kekalahan. Mengapa? Karena setiap

orang mempunyai ukuran kalah dan menang yang berbeda.

Dan setiap kejadian itu pasti ada Hikmah yang tersembunyi.

Intinya : MENANG TANPO NGASORAKE LIAN.

1200. KRITERIA MENANTU YANG BAIK : Secara umum kreteria menantu

yang baik itu; 1. Bibit, bobot dan bebetnya baik; 2. Agamanya baik;

3. Tanggung jawab pada keluarga; 4. Mencintai anak kita dengan

tulus dan semua keluarganya; 5. Potensial secara akademis dengan

pekerjaan yang mapan. Intinya : Berharap dan berusaha harus.

Tetapi ketentuan jodoh harus diterima dengan lapang dada, apapun

kondisinya itulah pemberian Tuhan yang terbaik. Karena nasib dan

karakter bisa berubah. Maka bersabarlah..

1201. PEKERJAAN MEMILIH : Tidak gampang untuk menentukan pilihan,

apalagi bila dihadapkan dengan beberapa alternatif yang

mengandung resiko. Pilihan adalah ungkapan diri dan pilihan adalah

akumulasi dari Ilmu, keyakinan dan pengalaman komprehensif yang

67 Serat Sejatining Urip II

melatar belakangi keputusan untuk memilih. Intinya : Gunakan akal

sehat kita dan hati yang lapang saat memilih dan jangan pernah

mengambil keputusan disaat marah dan disaat kasmaran.

1202. GEJOLAK RUPIAH : Kurs Rupiah terhadap Dollar semakin tak

terkendali. Kondisi ini mengingatkan kita pada Juli 1998 menjelang

terjadinya krisis moneter yang melatar belakangi berakhirnya

Orde Baru. Warning..! untuk pejabat otoritas moneter, agar

tidak berdampak pada penurunan potensi ekonomi Rakyat.

Intinya : Secara akademis ada tiga hal yang memberatkan

masyarakat; 1. Kenaikan harga BBM; 2. Kenaikan SBI; 3. Kenaikan

kurs Dollar. Ini tanda-tanda yang harus diantisipasi sebelum

berdampak pada kondisi Makro Ekonomi. (semoga tidak ada lagi

kenaikan harga Gas dan tarif dasar listrik).

1203. BOHONG ATAS NAMA TUHAN : Terkadang berbohong atas nama

Tuhan dilakukakan oleh seseorang karena terpaksa atau

memaksakan diri. Mengapa? Karena ada alasan kuat untuk

menggalang opini atau karena ketidak tahuannya dampak negatif

dari sikapnya tersebut. Intinya : Dalam kondisi apapun kejujuran

harus diutamakan meskipun pahit sekalipun akibatnya.

1204. DURHAKA : Secara umum pengertian durhaka adalah pengingkaran

terhadap apa yang seharusnya. Ada berbagai jenis durhaka;

1. Durhaka pada kedua orang tua; 2. Durhaka pada bangsa dan

negaranya; 3. Durhaka pada Tuhannya; 4. Durhaka pada dirinya

sendiri. Intinya : Hindarilah sikap, perilaku, perbuatan dan ucapan

68 Serat Sejatining Urip II

yang cenderung untuk terbukannya pintu durhaka, karena

kedurhakaan itu akan mengundang musibah bersama.

1205. DOSA DAN PAHALA : Dalam keyakinan beragama orang

mendefinisikan dosa dan pahala sebagai dampak atau akibat atau

imbalan atau apapun namanya dari perbuatan yang dilakukan

manusia dengan menggunakan para meter ketentuan Agama,

konsekuensi logis dari dosa dan pahala adalah adanya surga dan

neraka. Intinya : Perbuatan yang bersesuaian dengan Agama akan

memperoleh pahala dan akan mendapatkan kehidupan surga

nantinya dan kehidupan yang melanggar norma Agama akan

memperoleh dosa dan akan masuk dalam kehidupan Neraka.

1206. MENGGIRING OPINI : Ketika media massa menayangkan suatu

berita secara terus menerus dan secara bersama-sama sehingga

terbentuk pendapat umum, terlepas benar atau salah maka

disanalah wilayah opini sudah berjalan. Akan tetapi sekuat apapun

opini apabila dibangun atas dasar kebohongan di kemudian hari

akan terlihat nyata karena setiap manusia mempunyai filter berupa

Intelektual dan daya nalar terhadap kebenaran. Intinya : Opini akan

menjadi angin lalu apabila kadar intelektual masyarakat sudah

mapan.

1207. FORMAT PEMIKIRAN : Kesalahan dalam melakukan analisis sering

terjadi bila kita tidak melakukan format pemikiran terlebih dahulu,

artinya tentukan terlebih dahulu obyeknya dan pisau analisis apa

yang akan digunakan serta kajian kita memakai landasan teori apa.

69 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Jangan terburu-buru melakukan analisis masalah sebelum

menentukan format pemikiran terlebih dahulu.

1208. HAKEKAT IBADAH : Setiap apa yang kita kerjakan atas perintah

Agama adalah Ibadah, dan setiap apa yang tidak kita perbuat atas

larangan Agama juga ibadah, konsekwensi logis makna ibadah akan

mendapatkan pahala kebaikan yang selanjutnya dijanjikan Sorga

sebagai balasan. Keyakinan tersebut sungguh sangat berbeda bila

sandaran berfikir dan pemahamannya hanya menggunakan

pendekatan budaya atau Budi luhur. Intinya : Semua amal

perbuatan itu tergantung NIAT nya.

1209. TIGA KOMPONEN IBADAH : Pada terminologi Agama, setiap ibadah

harus didasari dengan ilmu dan diawali dengan niat dan diakhiri

dengan keyakinan akan nilai ibadah tersebut pada Tuhan, sehingga

ada 3 komponen Ibadah yaitu Ilmu, Niat dan Keyakinan Ketuhanan.

Tanpa ada salah satunya maka nilai ibadah menjadi tidak sempurna.

Intinya : Kesempurnaan Ibadah harus disandarkan pada ketentuan

Agama, sehingga tidak boleh ngarang-ngarang sendiri dalam prosesi

beribadah.

1210. MANFAAT SISI LAIN UJIAN : Mayoritas ujian itu memberatkan,

menyengsarakan, menyakitkan bahkan menistakan. Tetapi disisi

lain ujian mempunyai manfaat ; 1. Menjadikan manusia untuk

instropeksi; 2. Menghaluskan budi pekerti dan roso jati diri;

3. Menghilangkan sifat sombong dan merasa lebih dari orang lain;

4. Meningkatkan rasa syukur disaat nantinya ujian berhasil dilalui.

70 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Bersabarlah dalam menjalani ujian apapun karena “UJIAN

ITU MENGUATKAN...”

1211. INTELIJEN NEGATIF : Kata Intelijen sebagai profesi adalah tindakan

aktif yang berkaitan dengan Lid, Pam, Gal dengan menggunakan

kecerdasan intelektual untuk kepentingan pihak tertentu dan

bersifat positif. Tetapi bila intelijen untuk niat negatif maka

namanya berubah menjadi Intelijen Negatif atau Keangkaraan.

Intinya : Hakekat intelijen itu sebagai Ilmu sehingga bersifat netral

pada kepentingan dan bercirikan Obyektif Akademis (Lid atau

penyelidikan, Pam atau pengamanan, Gal atau penggalangan)

1212. PENGELOMPOKAN ILMU : Secara umum ilmu itu dibagi dua; 1. Ilmu

yang bersifat nyata atau kasat mata yang dapat dijangkau dengan

teknologi; 2. Ghaib yang tidak kasat mata dan tidak dapat dijangkau

teknologi kontemporer. Keduanya mempunyai cakupan yang luas,

tetapi ilmu ghaib mempunyai cakupan lebih luas karena ilmu ghaib

itu berlapis-lapis, bershaf-shaf dan bertingkat-tingkat tergantung

kemampuan individu yang mempelajarinya. Intinya : Dalam kajian

Agama ilmu itu mahluk dan semua ilmu itu atas pemberian Tuhan.

1213. CARA MEMPELAJARI ILMU GHAIB : Mempelajari ilmu yang kasat

mata itu menggunakan dasar logika dan rasional, pada dimensi ini

roso mengikuti akal fikiran. Tetapi mempelajari Ilmu ghaib harus

menggunakan pemahaman roso yang tersimpan dalam hati, artinya

pada dimensi ini akal fikiran mengikuti rosonya hati yang pada

akhirnya menimbulkan keyakinan dan kepercayaan akan kebenaran

71 Serat Sejatining Urip II

ghaib itu sendiri. Intinya : Pendekatan ilmu itu harus

mengedepankan analisis obyek, bukan mengunakan pendekatan

subyek.

1214. KEBIASAAN MENCACI : Toleransi sesama manusia menjadi barang

langkah dan berganti saling mencaci untuk mencari kelemahan

orang lain ketika kedua pihak ada maksud tertentu yang saling

berlomba. Inilah bukti kelemahan atau kedewasaan cara berfikir

dan integritas seseorang. Dan perhatikan sejarah “Negarawan itu

tidak pernah mencaci lawan politiknya”. Intinya : Saling mencaci

adalah kebiasaan negatif yang dilarang oleh Agama.

1215. MAQOM KEMULIAAN AGAMA : Telah banyak diceritakan dalam

Kitab Suci Agama, bahwa kemuliaan seseorang didalam Agama itu

tidak hanya ditentukan oleh ketekunan dalam beribadah,

tetapi juga ditentukan oleh kesabarannya dalam menjalani ujian.

Intinya : Parameter ujian akan membuktikan kualitas pribadi

seseorang, analogi sederhana adalah setiap siswa yang akan naik

kelas pasti memalui ujian kenaikan kelas.

1216. YAKIN MENANG : Ketika kita yakin akan datangnya kemenangan

maka semua energi dan perhatian terfokus ke sana. Alangkah

bahagianya bila kemenangan itu benar-benar terjadi dan alangkah

kecewanya bila kekalahan yang terjadi. Akan tetapi kekalahan

secara gentle dan sportif itu jauh lebih baik dari pada kemenangan

yang dibangun atas kecurangan. Dan alangkah mulianya bila

kemenangan itu datang bersama kejujuran. Intinya : Jangan

72 Serat Sejatining Urip II

sombong ketika menang dan jangan merasa hina ketika

terkalahkan. Karena dalam persaingan itu sangat wajar antara

menang dan kalah.

1217. JENIS SEKOLAH : Sekolah itu ada 2 macam; Sekolah formal dan

sekolah informal. Sedangkan obyek ilmunya juga ada 2 macam;

1. Obyek buku yang biasa dipelajari di bangku sekolah atau di

kampus; 2. Sekolah dengan obyek alam semesta, pada tataran

inilah kita akan ketemu apa yang namanya GURU SEJATI dan

SEJATINING GURU. Intinya : Jangan penah berhenti sekolah atau

Ngangsu Kaweruh melalui apa saja dan dengan media apa saja.

1218. ANTARA KETENTUAN DAN USAHA : Tuhan merahasiakan atas

ketentuanNYA dan manusia harus berusaha atau berikhtiar atau

berupaya atau apapun namanya untuk mencari ketentuannya

tersebut, karena usaha manusia itulah Sunnahtullah yang bernilai

Ibadah, yang menjadi masalah adalah ketentuan Tuhan tidak selalu

sama dengan apa yang diharapkan manusia. Contoh : Pacarannya

dengan “A” tetapi nikahnya dengan “B”. Intinya : Manusia harus

berusaha tetapi ketentuan adalah milik Allah semata, itulah

sebabnya ada istilah umum “berusaha dan berdoa”.

1219. TEORI KONSPIRASI NEGATIF : Ketika ada bebarapa pihak bersekutu

dengan niat jahat dengan cara tertentu dan saling membantu maka

itulah konspirasi negatif, untuk menghadapinya harus

menggunakan kekuatan konspirasi positif sebagai antitesanya.

Intinya : Sistem yang dibangun dengan niat negatif itu harus

73 Serat Sejatining Urip II

dihadapai dengan sistem yang bersifat positif, karena sistem harus

dihadapi dengan sistem, jangan sistem dihadapi dengan person

karena pasti digilas.

1220. PENGALIHAN ISU : Opini masyarakat bisa diputar dengan

pengalihan isu, misalnya “isu politik diputar menjadi isu SARA”.

Intinya : Kita harus waspada, harus rukun dan bersatu. Demi NKRI

yang lebih baik.

1221. SINERGI ENERGI : Langkah awal belajar ilmu Kanuragan adalah

kemampuan untuk sinergi energi antara energi diri dan energi

medan magnet bumi, kemudian disatukan dalam 7 titik Cakra

sebagai pembuka potensi diri sejati. Intinya : Jalan untuk mengolah

potensi diri itu bermacam cara. Tergantung pada keyakinan masing-

masing.

1222. KEGAMANGAN : Hampir semua orang mempunyai sifat gamang

ketika mengambil keputusan yang sangat penting dan berisiko

besar. Mengapa? Karena sifat ini sangat manusiawi. Untuk

mengurangi atau meniadakan kegamangan maka lakukan;

1. Bermusyawaralah dengan orang lain atau tim; 2. Lakukan

perenungan yang mendalam dengan parameter untung dan rugi;

3. Berfikirlah obyektif dan rasional; 4. Lakukan sholat istikharah

atau berdoalah. Intinya : Setelah mengambil keputusan maka

lakukan doa kepasrahan terhadap akibat dan hasil karena Tuhan

sangat menyayangi hambanNya yang berusaha untuk kebaikan.

74 Serat Sejatining Urip II

1223. GEREJA SAINT PORPHYRIUS : Tempat mulia umat Kristen GAZA

menjadi lambang persatuan umat Muslim dan Kristen Palestine.

umat muslim diizinkan menggunakan sarana Ibadah Umat Kristiani

untuk beribadah selama bulan Ramadlon dan Idul Fitri

karena Masjid banyak yang dihancurkan oleh pasukan Israel.

Intinya : Seruan perdamaian, persatuan antara Umat Muslim dan

Kristiani harus dikembangkan dalam konteks kehidupan berbangsa

dan bernegara di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

1224. SAINS DAN TUHAN : Rekayasa dan usaha manusia untuk

menciptakan berbagai teori ilmu pengetahuan dan sains modern

pada hakekatnya adalah mencari Sunatullah atau hukum-hukum

Tuhan yang berlaku di semesta ini, artinya melalui sains manusia

dapat menemukan Tuhannya atau bertambah yakin akan

kesempurnaan Tuhan, bukan sebaliknya. Intinya : Melalui sains

seseorang dapat mempertebal keimanan dan bukan sebaliknya.

1225. PINTER KEBLINGER : Tidak jarang orang itu semakin pinter tetapi

semakin jahat atau semakin jauh dari Tuhan-nya atau pinter

keblinger, ilmunya tidak bermanfaat untuk kebaikan tetapi ilmunya

untuk kejahatan. Intinya : ilmu itu yang paling utama adalah

memberikan manfaat bagi orang lain untuk kebaikan.

1226. TIPU MUSLIHAT : Apapun yang dibangun atas dasar tipu muslihat

maka dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dihancurkan oleh

tipu muslihat juga. Mengapa? Itulah namanya Kuwalat.

75 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Kejujuran tidak pernah terkalahkan oleh tipu muslihat,

yang penting sabar dengan waktu.

1227. JANGAN KASAR : Sikap dan ucapan kasar kepada anak, istri, suami

atau orang lain tidak akan mendapatkan kebaikan apapun kecuali

“Kekasaran” tersebut, berlakulah santun dan lapang dada meskipun

pada orang yang memusuhimu atau pada orang yang

menyengsarakanmu sekalipun karena di sanalah letaknya

Kemuliaan. Intinya : Sifat lembut dan santun adalah sifat warisan

para Nabi dan Rasulullah.

1228. BERBURU ILMU : Ketika Tuhan membuka kenikmatan berburu ilmu

pengetahuan maka pada posisi itulah “pintu keberkahan hidup

terbuka”. Intinya : Jangan jadikan belajar itu sebagai beban tetapi

jadikan sebagai media Hiburan.

1229. KUASA TUHAN : Boleh jadi engkau membenci atau tidak suka

sesuatu tetapi Kuasa Tuhan menghendakinya terjadi pada dirimu

dan sesuatu itu baik untukmu, atau sebaliknya. Intinya : Jangan

terlalu cepat mengambil keputusan menerima atau menolak

sesuatu, renungkan terlebih dahulu termasuk datangnya jodoh.

1230. BUTA MATA DAN BUTA HATI : Tidak jarang orang yang sempurna

penglihatannya tetapi buta hatinya, dan alangkah sengsaranya

orang yang buta matanya sekaligus buta hatinya. Intinya : Marilah

kita melihat setiap kejadian itu dengan hati karena hati kita tidak

pernah bohong. Dan jangan pernah kita membohongi hati kita

sendiri.

76 Serat Sejatining Urip II

1231. BERATNYA MENERIMA KENYATAAN : Terkadang ketentuan Tuhan

itu tidak sama dengan keinginan kita, kenyataan terlalu jauh dengan

cita-cita. Maka disaat inilah kita telah masuk dalam koridor

“Berjuang untuk menerima kenyataan”, contoh nyatanya ketika

ditinggal oleh orang yang kita cintai. Intinya : Belajar untuk

menerima kenyataan adalah perjuangan berat untuk menuju

hakekat kehidupan.

1232. HAUSNYA KEKUASAAN : Sejarah telah membuktikan di negara

manapun, orang yang berkuasa selalu ingin tetap berkuasa dan

orang biasa-biasa juga ingin berkuasa. Sehingga terjadi perebutan

kekuasaan dengan berbagai cara. Intinya : Kekuasaan itu seperti

orang minum air laut, semakin diminum semakin haus. Maka

berhati-hatilah saudaraku.

1233. BERATNYA UJIAN : Derajat kemuliaan seseorang tidak hanya

ditentukan oleh amal ibadahnya tetapi juga banyak ditentukan oleh

tingkat kesabarannya dan keuletannya dalam menghadapi beratnya

ujian yang diberikan Allah SWT. Intinya : Kualitas ketaqwaan

seseorang akan nyata saat menghadapi ujian berat.

1234. KEMUTLAKAN HIDUP : Anak laki-laki mutlak Ngabekti pada

Ibundanya dan anak perempuan mutlak taat pada suaminya. Itulah

silang saling antara laki-laki dan perempuan. Intinya : Kemutlakan

itu pakemnya hidup dan jangan coba-coba dilanggar karena akan

berdampak mengundang petaka dan kesedihan dalam kehidupan.

77 Serat Sejatining Urip II

1235. FORMAT BERFIKIR : Seringkali perdebatan atau diskusi atau

seminar atau apapun namanya berakhir dengan kericuhan atau

perselisihan pribadi. Mengapa? Karena tidak adanya format berfikir

yang baik. Contoh ; 1. Mengkritik tapi tidak memberi solusi;

2. Keluar dari pokok masalah; 3. Menyerang ke person bukan ke

tema; 4. Argumen dibangun atas dasar kebencian; 5. Penuh dengan

prasangka buruk, dan lain-lain. Intinya : Perhatikan format berfikir

mulai dari Fakta, Analisa, Prediksi dan Kesimpulan.

1236. CACAT HUKUM : Kalau proses pembangunan suatu organisasi

apapun dengan pemimpin siapapun yang dibangun dari awal

cacat hukum maka perjalanan sejarah organisasi dan

kepemimpinan tersebut akan selamanya tercatat sebagai cacat

hukum. Intinya : Legitimasi murni akan tumbuh dengan baik apabila

proses awalnya bersih dan tidak cacat hukum.

1237. PERAMALAN INTUITIF : Dalam ilmu ekonomi diperlukan adanya

peramalan bisnis dengan dasar pertimbangan asumsi, judgenment

dan seni. Intinya : Proses peramalan, penting untuk perencanaan

bisnis ke depan.

1238. AKADEMISI DAN DUKUN : Prediksi atau ramalan atau dugaan

kedepan atau apapun namanya bisa dilakukan oleh akademisi atau

dukun, masyarakat cukup faham wilayah masing-masing antara

akademisi dan dukun. Intinya : Jangan terlalu cepat percaya tetapi

gunakan akal sehat kita dan lihatlah pribadi masing-masing mereka,

apakah layak untuk dipercaya?.

78 Serat Sejatining Urip II

1239. CARA BERFIKIRNYA FIKIRAN : Fikiran adalah instrumen untuk

mengolah dan mengurai setiap input yang masuk melalui indra

manusia, tetapi fikiran tidak berfungsi dengan baik kalau tidak

diasah dengan pendidikan. Fikiran juga dipengaruhi oleh roso

yang melahirkan kecenderungan. Intinya : Mengendalikan cara

berfikirnya fikiran adalah tugas utama manusia di dunia.

1240. PROFESI DOKTER : Disaat Dokter itu kurang sehat tetapi mengobati

orang lain. Inilah kemuliaan Profesi, tidak selamanya Dokter

itu sehat karena kesehatan itu bukan miliknya dokter.

Intinya : Berusahalah untuk sehat dengan berolahraga rutin karena

badan kita ini titipan bukan milik kita dan sewaktu-waktu hak pakai

kita atas badan ini di ambil oleh Tuhan. dan itu berarti Kematian.

1241. TEMAN LAMA : Ada sesuatu yang berbeda ketika bertemu teman

lama. Mengapa? Ada kenangan yang terulang dan membuka

memori lama. Intinya : Terlalu banyak pelajaran masa lalu apabila

kita cerdik membuka perjalanan hidup yang pernah kita lewati dan

yang paling penting menambah rasa syukur kita pada Tuhan.

1242. KEMENANGAN NEGARA : Pendidikan adalah unsur utama

Kemenangan Negara, karena kualitas SDM menentukan daya saing

negara terhadap negara lain. Artinya Negara yang mengabaikan

Pendidikan pasti dan pasti akan menjadi Negara yang terpinggirkan.

Mengapa? Generasi akan berganti generasi. Intinya : Setiap

keluarga di Indonesia harus memprioritaskan pendidikan untuk

putra dan putrinya agar Negara ini menjadi kuat segalanya.

79 Serat Sejatining Urip II

1243. ILMU MENCARI JODOH : Semua orang pasti sepakat kalau Jodoh itu

harus dicari, salah satu cara mencari jodoh adalah; 1. Berdoa

kepada Tuhan karena jodohmu itu mahluknya Tuhan dan Tuhan

akan menggerakan dengan pertemuan dan kecenderungan;

2. Angkatlah tangan posisi berdoa, yang perempuan tempatkan

pada tapak tangan kirimu dan yang laki2-laki tempatkan pada tapak

tangan kananmu; 3. Berdoa dengan khusu’ dan penuh harap;

4. Kemudian satukan kedua tapak tanganmu; 5. Berikhtiar secara

nyata... Insya Allah. Intinya : Jangan berhenti berusaha untuk

menemukan JODOH-mu yang terbaik.

1244. RADIKALISME BERAGAMA : Penganut Agama apapun bila

memahami secara sempit dan radikal ajaran-ajaran agamanya maka

yang timbul bukan kesalamatan dan perdamaian atau kasih sayang,

Tetapi yang muncul adalah kebencian, perkelahian dan konflik

komunal. Intinya : Agama itu di turunkan Tuhan untuk membawa

kemaslahatan umat dan Rahmatan Lil alamin atau perdamaian

menyeluruh.

1245. UMAT BERAGAMA : Bersatulah semua umat beragama, rukunlah

dan jangan melihat perbedaan tetapi lihatlah persamaan, kita

sebangsa, setanah air dan sebudaya. Jangan mau diadu domba,

jangan mau dihasut. Sepertinya mereka sedang menyiapkan isu

yang berlatar belakang SARA. Pola mereka sama karena

kepentingannya juga sama. Intinya : Kita harus sadar bahwa

persatuan sebangsa adalah kekuatan NKRI.

80 Serat Sejatining Urip II

1246. UJIAN PENDERITAAN YANG DIPILIHKAN : Ketika seorang hamba

memohon pengampunan pada Tuhan atas segala dosa dan

kesalahannya, maka Tuhan memilihkan ujian penderitaan yang

mengundang kesabarannya hamba tersebut. Dan melalui

kesabarannya itulah Tuhan akan mengampuni dosa dan

kesalahannya. Intinya : Tuhan itu sangat mencintai dan mengasihi

hambaNya.

1247. CARA MEMBACA ISU TERENCANA : Ada dua awalan kegiatan

mereka; 1. Berawal dari akar masalah yang sudah ada bibit friksi

sosialnya; 2. Berawal dari media yang tersusun Temanya sama

minimal tiga media. Isu lanjutan bermuara pada; 1. Ketidakpuasan

keputusan pengadilan; atau 2. suhu politik di parlemen meningkat.

dan yang terakhirnya adanya letupan sosial di tempat-tempat

keramaian atau tempat-tempat ibadah atau sarana transportasi

masyarakat. Pola mereka sama. Intinya : Masyarakat harus pintar

dan cerdas agar tidak menjadi umpan. Masyarakat harus lebih

mencintai NKRI.

1248. KARYAWAN YANG NAKAL : Berikanlah kesempatan untuk membela

diri dalam forum terbuka atau forum tertutup pada karyawan

yang terbukti nakal. Untuk apa? Untuk alat instropeksi organisasi

dan untuk memberikan kesempatan memperbaiki diri.

Intinya : Karyawan yang nakal jangan digunjingkan atau dirasanin,

tetapi dudukan dengan baik, dan kalau tidak bisa diperbaiki segara

dipecat agar tidak berdampak pada karyawan yang lain atau

merugikan perusahaan.

81 Serat Sejatining Urip II

1249. BATASAN UJIAN : Ketika seorang hamba itu diuji dengan

kesengsaraan, kesedihan dan kemiskinan sampai pada batas

maksimal kekuatannya. Maka Tuhan segera membalik ujian itu

dengan segala kenikmatan, kesenangan dan kepuasan. Tetapi sering

orang kuat diuji dengan kemelaratan tetapi tidak kuat dengan ujian

kenikmatan. Intinya : diuji dan diujo itu hal yang biasa.

1250. AKAN ADA TIGA MATAHARI : Tidak terbayangkan apa jadinya bila

dalam satu organisasi atau satu perusahaan atau satu institusi atau

apapun namanya tedapat tiga matahari sekaligus tampil sebagai

figur Pemimpin yang masing-masing mempunyai komunitas

berbeda dengan pengaruh yang hampir seimbang. Intinya : Sikap

Legowo itu sungguh amat berat.

1251. CALON ISTRI YANG CANTIK : Mencari calon istri yang cantik itu

penting tetapi lebih penting kepribadiannya dan garis

keturunannya, karena Cantik tidak pernah mampu melawan UMUR.

Intinya : Istrimu adalah separuh jiwamu dan jangan gegabah dalam

mencari calon istri.

1252. CELAH SUKSES : Kesuksesan dan kebahagiaan itu terkadang tumbuh

di sela-sela ujian kesempitan dan kesengsaraan, oleh karenanya

jangan berputus asa atau putus harapan disaat duka dan kesedihan

kesempitan hidup. Intinya : Selalu ada harapan kebahagiaan bagi

manusia yang sabar dan berusaha dan berdoa.

1253. ONO TITI WANCINE : Semua kejadian di dunia ini melekat

dengan waktu atau “ono titi wancine” waktu adalah hak prerogatif

82 Serat Sejatining Urip II

Tuhan, karena dimensi Ketuhanan diluar dimensi waktu.

Intinya : Bersabarlah dalam proses karena setiap proses sukses

memerlukan waktu yang tepat dan kawan yang tepat pula untuk

bersama-sama sukses.

1254. KETENANGAN DAN KEPUASAN : Terminologi Agama mengajarkan

jalan menuju Ketenangan Hidup. Tetapi banyak teori sains dan teori

ekonomi mengajarkan kepuasan hidup. Ketenangan akan

melahirkan hakekat kehidupan dan kepuasan akan mengundang

keserakahan hidup karena rasa puas itu seperti minum air laut.

1255. PELAJARAN UNTUK ANAK : Ajarilah anakmu cara mendoakan

kepada kedua orang tuanya. Karena hubungan anak dan orang tua

itu hanya doa anak yang sholeh. Tidak ada ceritanya orang tua

berharap harta waris dari anak dan tidak ada ceritanya orang tua itu

menyengsarakan anaknya kecuali orang tua yang tidak waras.

Intinya : Ajari sedini mungkin pada anak-anakmu cara dan doa

mendoakan orang tua.

1256. UKURAN BAHAGIA : Ada orang yang senang sekali dengan

mendapatkan rizki Rp. 100.000,- per hari, tetapi ada orang dengan

pendapatan 5 Juta per hari masih merasa kurang. Lalu dimana letak

ukuran kecukupan harta? Ternyata korelasi besaran harta dan

kecukupan itu hanya persepsi. Intinya : Setiap orang mempunyai

ukuran bahagianya masing-masing.

1257. PENCARIAN DIRI : Pada hakekatnya hidup ini berlari mencari diri

sendiri. Contoh : Pecandu sepak bola akan mengorbankan waktu

83 Serat Sejatining Urip II

dan hartanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Artinya

apa? Pengorbanannya itu upaya untuk menemukan kesenangannya

sendiri. Demikian juga para pecandu musik, yang mereka cari bukan

penyanyinya tapi keinginannya sendiri. Intinya : Kejarlah dirimu

sendiri.

1258. MENEMUKAN NIKMAT : Banyak orang makan hanya menemukan

kenyang tetapi tidak menemukan nikmatnya makan, orang ke

Masjid atau ke Gereja atau ke Pure hanya melaksanakan kewajiban

beragama tetapi tidak menemukan Tuhannya. Mengapa? Karena

semua itu dilakukan hanya sekedar tanpa dijiwai, yang bergerak

hanya badannya tapi jiwo, roso, sukmo dan fikirnya tertinggal.

Intinya : Temukan nikmatnya Ibadah, maka engkau akan temukan

nikmatnya hidup yang sesungguhnya.

1259. WATAK DAN CARA MAKAN : Salah satu cara melihat watak

seseorang maka lihatlah cara makannya, kalau cara makannya

tertib kerjanya juga tertib, kalau dia suka mengambil makanan yang

di hadapan orang lain maka wataknya juga mengambil haknya

orang. Kalau cara makannya CONGOK atau rakus maka wataknya

juga rakus. Intinya : Sebelum memulai pertemuan bisnis maka

mulailah dengan pertemuan makan bersama dan lihatlah watak

calon patner bisnismu dengan melihat cara makannya.

1260. ORANG TUA MISKIN : Bersyukurlah bila orang tua kita miskin

karena dengannya banyak terbuka amal ibadah. Kalau orang tua

kita kaya, akan kita berangkatkan haji beliau sudah haji, akan

84 Serat Sejatining Urip II

kita belikan rumah beliau sudah punya rumah dan lain-lain.

Intinya : Hidup ini bahagia dan sedih, bersyukur dan tidaknya

tergantung cara kita mempersepsikan hidup itu sendiri.

1261. KEJARLAH PANGKATMU : Ketika seseorang menjadikan dirinya

untuk mengejar pangkat, jabatan dan harta maka bersiap-siaplah

untuk dikecewakan olehnya. Karena pangkat, jabatan dan harta itu

bukan teman setia, terkadang ketiganya berpihak pada

kebohongan, culas dan kebencian. Intinya : Carilah kemanfaatan

dalam hidupmu. Karena manfaatmu bagi orang lain itu adalah

Potensimu.

1262. LANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR DAN ADIL : Azas

pelaksanaan Pemilu untuk menentukan Presiden RI seoptimal

mungkin harus dilaksanakan sesuai dengan azas yang telah

ditetapkan dalam UUD 1945. Mengapa? Karena apabila salah satu

azas tidak dilaksanakan dengan baik atau cacat hukum maka

dampak yang besar adalah “KRISIS LEGITIMASI” dan seorang Kepala

Negara di dunia manapun tidak akan efektif masa

kepemimpinannya tanpa adanya “Legitimasi yang Kuat” dari rakyat.

Intinya : Legitimasi adalah fondamental Kepemimpinan Nasional.

1263. KEHIDUPAN MALAM : Orang-orang sukses dunia dan para Ulama

Sufi selalu menggunakan kehidupan malamnya dengan baik yaitu

bermunajat kepada Allah melalui Tahajud dan proses perenungan

dan belajar ilmu pengatahuan dan menulis buku atau kegiatan-

kegiatan lain yang positif. Intinya : Salah satu ukuran keberhasilan

85 Serat Sejatining Urip II

seseorang adalah bagaimana mereka memanfaatkan kehidupan

malamnya.

1264. CARA BERBICARA DI DEPAN UMUM : Bicara orasi, seminar,

kampanye, pidato, ceramah, presentasi atau apapun namanya,

lakukan hal-hal sebagai berikut; 1. Fahami terlebih dahulu Tema

acara, dalam rangka apa dan siapa saja yang hadir; 2. Buatlah

kerangka berfikir atau pointers hal-hal yang akan dibicarakan,

maksimal lima pokok masalah; 3. Berdoalah sebelum naik

panggung; 4. Kuasai panggung dengan kata pembuka yang lantang

tapi santun dan usakan konteks mata satu persatu hadirin yang

duduk paling depan; 5. Gunakan gaya bahasa klimaks dan anti

klimaks; 6. Urutan perbicara ada tiga pembukaan, isi dan analisis,

penutup dengan kesimpulan; 7. Gunakan gaya bahasa klimaks

sebelum kalimat penutup. Intinya : Jangan takut mencoba untuk

berbicara di depan umum.

1265. MAKMURNYA NEGERI : Terminologi Agama mengajarkan bahwa

kunci makmurnya negara adalah “Iman dan Taqwa” termasuk

makmurnya keluarga. Intinya : Seandainya penduduk suatu negeri

iman dan taqwa, maka akan dibuka keberkahan oleh Allah dari

langit dan bumi.

1266. UJIAN BAGI SUAMI : Apabila seorang pria mendapatkan istri yang

cerewet, mulutnya bau, sukanya mengumpat, di rumah seringnya

pakai daster kumal, boros, sakit-sakitan dan ahlaknya jelek, Itulah

ujian yang berat bagi suami. Intinya : Berhati-hatilah dalam memilih

86 Serat Sejatining Urip II

calon istri dan bersabarlah bila mendapatkan istri yang tidak baik.

1267. KEBERKAHAN KOMUNITAS : Sungguh merupakan nikmat yang

besar dan keberkahan yang berlipat-lipat bagi suatu negeri apabila

Tuhan menurunkan seorang Pemimpin yang baik ahlaknya, santun,

beriman dan bertaqwa. Sehingga kemakmuran negeri akan merata

pada semua anggota komunitas. Intinya : Sambutlah ketentuan

Tuhan itu dengan Ridloh dan Diridloi.

1268. PRABU NOTO : Setelah Prabu Goro-Goro yang diturunkan di tengah

jalan maka akan tampil PRABU NOTO yang bertugas untuk menata

kembali kehidupan berbangsa dan bernegara, Beliau tampil dengan

segala kesederhanaan dan tidak mencintai harta tidak rakus atau

tidak Hubbul Maal dan tidak korupsi. Beliau menata semua sistem

kehidupan bernegara sehingga pada saat itu “orang susah untuk

korupsi karena semua sistem sudah tertata”. Intinya : Semoga

Tuhan segera melahirkan Prabu Noto untuk Indonesia yang lebih

baik.

1269. UJIAN KOMUNITAS : Apabila Tuhan menurunkan seorang

Pemimpin yang dlolim atau Pemimpin yang tidak amanah pada

suatu negeri, maka itu petanda akan adanya Ujian Komunitas.

Intinya : Kualitas seorang Pemimpin itu salah satunya dapat dilihat

dari produktifitasnya saat memimpin. Dan keberhasilan Pemimpin

adalah apakah kepemimpinannya bisa mensejahterakan

rakyatnya?. Dan cara melihat kualitas Pemimpin adalah lihatlah

karya nyatanya.

87 Serat Sejatining Urip II

1270. JALAN TERBAIK : Kegagalan dan kesuksesan itu datang silih

berganti, senang dan sedih juga demikian maka jalan yang terbaik

adalah sabar dan syukur, tetapi jalan yang mulia adalah “Ridloh dan

Diridlohi” pada maqom inilah seorang hamba Tuhan tidak mengenal

kesedihan, artinya semua kejadian disambutnya dengan suka-cita

dengan satu keyakinan Tuhan sangat menyayangi hambaNya

dengan jalan apapun. Intinya : Pilihlah diantara jalan terbaik atau

jalan kemuliaan.

1271. TIDAK SELAMANYA MENANG : Seorang Nabi-pun yang disayang

oleh Tuhan dan mengemban misi Ketuhanan tidak selamanya

menang dalam perang menegakkan kebenaran, menang dan kalah

silih berganti. Tetapi Agama menjamin bahwa kebenaran akan

menang pada akhirnya. Intinya : Jangan sombong dikala menang

dan jangan merasa rendah diri dikala terkalahkan.

1272. APA JADINYA : Apa jadinya kalau Hakim itu tidak adil? Kalau

Pemimpin itu bohong? Kalau istri tidak taat pada suami? Kalau anak

durhaka? Kalau Ulama itu bimbang? Kalau pedagang itu curang?

Kalau komunitas tertipu opini? Kalau yang kaya pelit? Kalau yang

muda malas? Intinya : Ada saatnya Tuhan akan menghukum semua

orang karena kesalahan satu orang.

1273. SUARA MAYORITAS : Tidak selamanya suara mayoritas itu benar

dan tidak selamanya yang minoritas itu salah, karena diatas

semuanya ada opini yang dapat dimainkan oleh media dan

mempengaruhi cara berfikir mayoritas. Intinya : Media massa selalu

88 Serat Sejatining Urip II

mencari berita dan ukuran benar dan salah bukan wilayah media.

1274. MERUBAH HAMBATAN MENJADI PELUANG : Orang yang cerdas

adalah mereka yang mampu merubah setiap hambatan menjadi

peluang. Betapa berat ujian datang dan betapa bahagia ketika ujian

beralih menjadi harapan. Intinya : Jangan pernah putus asa

saudaraku… karena hidup ini terus berjalan seiring dengan usaha

kita dan ketentuan Tuhan. Maka berdoalah.

1275. JILBABKU : Tahun 1980-an wanita memakai jilbab dimusuhi atau

tersingkir dari pergaulan sosial, karena pada saat itu mayoritas

wanita memakai kerudung khas daerah, bahkan ada wanita yang

dicabut paksa jilbabnya saat mengendarai motor, tetapi sekarang

jilbab menjadi Mode atau gaya hidup yang digemari dan cantik.

Artinya jilbab membutuhkan waktu 34 Tahun untuk evolusi mental

cara berpakaian. Dan tidak menutup kemungkinan kelak wanita non

muslimpun memakai jilbab yang dipanjangkan, seperti halnya

Sunatan bagi laki-laki muslim dan non muslim. Intinya : Evolusi

mental manusia menjadi parameter Budaya Bangsa.

1276. JANJI POLITIKUS : Agama mengajarkan bahwa “janji itu hutang”

maka betapa besar hutang janji politikus yang harus dibayar di

akhirat nanti. Atau terkecuali bagi pribadi yang tidak percaya

dengan kehidupan akhirat atau hidup sesudah mati. Intinya : Jangan

gampang mengobral janji dengan alasan apapun karena “janji itu

hutang”.

89 Serat Sejatining Urip II

1277. KEKUATAN NIAT : Hidup ini tidak selamanya mulus, lancar dan

membahagiakan. Terkadang sempit, terjal dan menyedihkan.

Disinilah letak pentingnya kekuatan niat untuk tetap berbuat,

berkarya dan memberi manfaat bagi orang lain, Bangsa dan Agama.

Intinya : Sumber motivasi yang paling dominan dalam hidup ini

adalah kekuatan niat, oleh karenanya rumuskan niatmu, mantapkan

niat dan ulangilah niatmu serta nyatakan dalam doamu kepada

Tuhanmu agar hidupmu menjadi yang terbaik.

1278. MEMBAWA HIDUP : Hidup kita adalah milik kita sendiri, orang lain

tidak bisa intervensi termasuk orang tua kita sendiri. Orang lain

hanya sekedar saran. Kalau kita buat semangat ya semangatlah

hidup kita, kalau kita buat tidur terus ya… tidurlah kita. Tetapi kalau

kita buat hidup ini produktif dan berkaya maka itulah maqom

kemuliaan. Intinya : Bawalah hidupmu ini sesuai dengan Firman

Tuhan agar tidak ada kamusnya bersedih hati.

1279. BERGESERNYA HELM : Dulu… sewaktu pertama sekali pengendara

sepeda motor diwajibkan memakai helm, terjadi demo masyarakat

menolak. Tetapi sekarang helm sudah bergeser dari fungsi sebagai

pelindung menjadi bagian aksesoris yang indah dan cantik. Itulah

makna bergeseran pemahaman evolusi mental seseorang, karena

mental tidak mengenal kata revolusi. Intinya : Merubah sikap

dan perilaku seseorang itu membutuhkan waktu yang lama.

Contoh : Nabi Muhammad SAW membutuhkan waktu 23 Tahun

untuk merubah mental Bangsa Arab.

90 Serat Sejatining Urip II

1280. BENAR DAN SALAH BUKAN ILUSI : Gunakan parameter yang tepat

agar cara berfikir kita terformat dengan baik dan dapat

menyimpulkan setiap kejadian dengan parameter yang sudah

ditetapkan sebelumnya. Intinya : Tetapkan dulu parameternya dan

pisau analisisnya, baru kemudian mengelaborasi permasalahan

1281. RISET JILBAB : Sampai saat ini belum ada riset menyeluruh tentang

pelecehan dan kejahatan seksual karena cara berpakaian wanita

“apakah ada korelasi cara berpakain wanita dengan tingkat

pelecehan dan kejahatan seksual?” Berapa % wanita yang berjilbab

dan berapa % wanita yang membuka auratnya, mengalami

peristiwa tersebut (kalau seandainya ada jilbab loreng tentara

mungkin tidak ada yang berani melakukan pelecehan seksual).

Intinya : Ini tantangan bagi wanita akademisi yang mengelaborasi

permasalahan Gender.

1282. TINTA HITAM - TINTA EMAS : Setiap negara mempunyai catatan

sejarahnya dengan tinta hitam dan tinta emas. Siapa tokoh

proklamatornya? Siapa yang menjual aset negaranya? Siapa yang

mensejahterakan bangsanya? Dan siapa yang banyak menyimpan

harta korupsinya di luar negeri? Semua terekam dengan baik, mau

ditutup-tutupin seperti apa. Kebaikan dan keburukan akan nyata

adanya seiring dengan perjalanan waktu. Intinya : Semua itu “ada

waktunya - ono titi wancine”.

1283. RAYUAN GOMBAL : Ketika masih pacaran banyak sekali janji-

janjinya tetapi giliran nanti nikah kebingungan membuktikan

91 Serat Sejatining Urip II

janjinya karena ternyata janji-janji itu hanya rayuan. Nasi sudah

manjadi bubur, pelantikan dan pengambilan sumpah akad sudah

disiapkan. Mudah-mudahan sumpah yang sekarang ini tidak berlaku

sementara dan tidak pindah lagi ke lain hati seperti sumpah-

sumpah sebelum ini. Intinya : Betapa mudahnya berjanji dan betapa

sulitnya memberikan bukti. Dan menyesal tiada arti.

1284. ANTARA HATI DAN FIKIR : Terkadang perjalanan hati berbeda

dengan perjalanan fikir. Mengapa? Karena dimensinya yang

berbeda, hati mengedepankan roso sedangkan fikir

mengedepankan logika. Bersatunya antara hati dan fikir terletak

pada niat. Itulah sebabnya semua perbuatan itu tergantung pada

niatnya. Intinya : Niat adalah akumulasi kehendak dan gerak adalah

implementasi dari keputusan yang bersandar pada logika

kebenaran. Adapun kehendak adalah bentuk nyatanya iman

seseorang.

1285. RAHASIA PASANGANMU : Ada tiga tempat pasangannmu yang

harus engkau rahasiakan, dan jangan dibuka karena akan

menimbulkan ketidak harmonisan rumah tanggamu. Berikanlah

keleluasaan pasanganmu di tiga tempat tersebut; 1. Tas kerja;

2. Dompet; 3. Hp. Intinya : Pasangan yang baik adalah saling

menutupi dan saling melengkapi. Berikanlah kepercayaan yang

ikhlas pada pasanganmu. Insya Allah akan rukun dan harmonis.

1286. LELAH DAN LETIH : Terkadang hidup ini bertarung antara lelah letih

dan semangat, antara jenuh bosan dan bergairah serta antara

92 Serat Sejatining Urip II

harapan dan kenyataan. disinilah letaknya arti “Memimpin diri

sendiri”. Intinya : Barang siapa dapat memimpin dirinya maka

mereka dapat mengendalikan pasukannya di medan laga.

1287. NEGARA KAYA-RAYA : Dimana ada negara yang kaya raya dengan

sumber daya alamnya tetapi rakyatnya miskin? Dimana ada negara

yang pemimpinnya kaya raya dan sebagian besar hartanya disimpan

di luar negeri, sementara di dalam negeri kekurangan dana

pembangunan? Dimana ada negara yang menjual barang-barang

dalam negeri dengan harga luar negeri kepada rakyatnya sendiri?

Dimana ada negara yang merelakan kaum perempuannya menjadi

pembantu RT di luar negeri yang tidak jarang dilecehkan oleh

majikannya? Intinya : Ada yang salah pada negara tersebut. Entah

sistemnya, entah pemimpinnya, entah masyarakatnya? Entah

regulasinya?

1288. PEMIMPIN MASA DEPAN : Ada keyakinan sebagian masyarakat

pemimpin masa depan adalah SATRIYO PANINGIT tetapi ada yang

mengatahkan IMAM MAHDI, atau siapapun namanya Beliau itu ada.

Pribadinya tunggal dan niatnya bulat dan tujuannya hidupnya juga

satu “Indonesia yang Makmur”. Cintanya pada rakyat melebihi

cintanya pada dirinya sendiri, meski hidupnya dinistakan bahkan

dipenjarakan, dari kubangan satu ke kubangan lainnya, ia tetap

berkarya demi bangsanya. Intinya : Figurnya sudah ada, sifat dan

karakternya sudah ada tetapi sejarah bangsa belum

memunculkannya.

93 Serat Sejatining Urip II

1289. HIDUP SESUDAH MATI : Masing-masing kita harus yakin ada hidup

sesudah mati, ada pengadilan Tuhan, ada sorga dan ada neraka.

Mengapa? Agar kita selama hidup di dunia ini menebar kebaikan

dan memberi manfaat pada orang lain. Intinya : Dalam hidup ini

“Ngono yo Ngono Tapi yo Ojo Ngono”. Artinya jangan kebablasan

dalam berbuat.

1290. HAKEKAT PERJALANAN HIDUP : Secara umum ada dua jenis

perjalanan hidup yaitu hidup yang berjalan diatas niat kita sendiri

dan hidup diatas takdir Tuhan. Tetapi tingkat kepasrahan terhadap

ketentuan Tuhan pada perjalanan hidup ini adalah cermin kadar

keimanan seseorang. Intinya : Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan

setiap niat baik hambaNya, oleh karenanya jangan pelit berniat

untuk kebaikan dan memberi manfaat kepada sesama.

1291. KEKAYAAN TERPENDAM : Tidak banyak orang yang mengetahui

kekayaan yang terpendam, bahkan ada yang mengetahui tetapi

tidak dapat mengambilnya. Mengapa? Karena mereka tidak

mengetahui kuncinya “Ngogoh 16, lego metu 2 mlebu 1” pitungan

jowo rembulan purnomo. Kata-kata sandi intelijen leluhur. TELIK

SANDI yang sangat sulit dibuka kecuali bagi mereka yang punya

“TERA”. Intinya : Tera punggawa tetap bangsawan, tera puno

kawan ya tetaplah pengembira sela waktu. Tidak penting statusnya

kaya atau miskin, militer atau sipil. Akan tiba masanya.

1292. OBATNYA SAKIT : Kalau kita sakit seputaran kepala yaitu migran,

sariawan, sakit gigi, flu, kanker otak, strooke, sakit mata, telinga

94 Serat Sejatining Urip II

dengung dan lain-lain, maka salah satu abatnya carilah urat leher

rabalah pelan-pelan dan rasakan kalau ada yang kaku atau sakit

atau nyeri saat ditekan maka lenturkan atau tekan-tekan atau

pijetin di tempat urat tersebut. Analisis sebabnya adalah saluran

darah dan saluran enzim tetentu ke kepala tidak lancar karena

posisi jantung yang memompa darah, perut yang suplai makanan

dan paru-paru yang suplai oksigen dengan kepala dihubungkan

oleh leher dengan segala perangkatnya. Intinya : Ketepatan obat

penyakit itu ditentukan oleh ketepatan menganalisa sebab-sebab

penyakitnya.

1293. SAKIT SEMBELIT PERUT : Salah satu cara mengobati sakit perut

yang melilit, ada tiga titik yaitu betisnya keras maka lenturkan,

tapak tangan dan tapak kaki pas lengkungnya ditekan lembut,

kemudian minum 2 gelas air teh tawar hangat dengan doa masing-

masing meminta kesembuhan pada Tuhan. Intinya : Semua

penyakit pasti ada obatnya bila berusaha dan berdoa.

1294. UKURAN SUKSES : Setiap orang mempunyai definisi dan parameter

tentang suksesnya hidup, ada yang melihat sukses kalau sudah

kaya, ada yang ukurannya jabatan, ada yang ukurannya pangkat

dan ada yang melihatnya pendidikan anak-anaknya. Padahal sukses

yang sebenarnya adalah ketika kita mampu mengendalikan diri kita

menuju Firman-Firman Illahi atau mampu mendekat pada jalan

ketentuan Tuhan. Intinya : Jangan sampai semakin berumur atau

semakin tua semakin jauh dari garis Agama kita masing-masing.

95 Serat Sejatining Urip II

1295. DIABETES : Kerja pankreas terganggu berdampak pada penyakit

gula atau diabetes atau kencing manis. Untuk mencegah atau

menurunkan dampak atau bahkan menyembuhkannya disarankan;

1. Minumlah rebusan jamu pahit 1 gelas sehari; 2. Usahakan

olahraga ringan 30 menit sehari; 3. Biasakan berpuasa atau makan

sehari cukup 2x; 4. Perbanyak makan rebusan ubi-ubian;

5. Perbanyak beribadah atau kegiatan keagamaan agar hati

tenteram dan tenang; 6. Istirahat teratur; 7. Sering konsultasi

dengan dokter. Intinya : Penyakit Diabetes dapat dicegah dan dapat

disembuhkan.

1296. LUAR BIASA : Hidup ini akan menjadi luar biasa dan

membahagiakan jika kita menjadikannya luar biasa, jangan pernah

berfikir hidup ini biasa-biasa saja. Karena Tuhan berfirman bahwa

“sungguh Aku ciptakan manusia itu dalam bentuk penciptaan yang

paling baik diantara makhluk-makhluk yang lain atau luar biasa”.

Intinya : Orang yang menyepelekan hidup ini maka akan

dicampakkan juga oleh hidupnya sendiri.

1297. TOPIK BERBICARA : Apabila kita dalam suatu jamuan, meeting,

resepsi, atau saat menerima tamu maka pilihlah topik pembicaraan

yang paling disukai lawan bicara (kalau dia pemusik maka bicaralah

tentang lagu-lagu, kalau dia dosen maka bicaralah tentang

mahasiswa) atau topik berbicara yang umum misalnya tentang

cuaca dan lain-lain. Dan jangan sekali-kali berbicara dengan topik

yang dia tidak suka. Intinya : semua orang bisa berbicara (kecuali

orang bisu) tetapi tidak gampang memilih topik pembicaraan.

96 Serat Sejatining Urip II

1298. MEMBANGUN KEPERCAYAAN : Kepercayaan atau trust adalah

salah satu kunci suksesnya hidup. Maka bangunlah kepercayaan

pada orang lain melalui cara; 1. Berkatalah jujur dan jangan pernah

bohong; 2. Tepatilah setiap janji yang pernah diucapkan; 3. Jangan

pernah mengambil haknya orang lain termasuk hak untuk

mengungkapkan pendapat; 4. Jangan membicarakan kekurangan

dan kejelekan orang lain. Intinya : Tidak gampang membangun

kepercayaan atau trust.

1299. NIKMATNYA TAHAJUD : Hanya orang-orang yang Istiqomah Sholat

Tahajud yang mengetahui nikmatnya Sholat Tahajud.

Sholat Tahajud itu salah satu jalan menuju jalan Ketuhanan.

Intinya : Temukan nikmatnya tahajudmu, maka Tuhan akan hadir

disetiap usahamu.

1300. KEBAHAGIAN ABADI : Orang yang mampu menempatkan Tuhan

disetiap lini kehidupannya dan selalu berperasangka baik pada

ketentuan dan Takdir Tuhan maka hidupnya akan selalu bahagia.

Intinya : Firman-Firman Tuhan adalah sumber kebahagiaan.

1301. JUJUR ITU MUJUR : Orang yang selalu berkata dan bersikap jujur

maka hidupnya akan mujur atau bahagia dunia akhirat, karena

kejujuran adalah mahkotanya kehidupan. Intinya : Bersikaplah jujur

maka Tuhan akan menolongmu dan mencintaimu lebih.

1302. KEBERANIAN SEJATI : Ketika seseorang berani mengatakan

kebenaran pada pemimpin yang DLOLIM tanpa rasa takut maka

97 Serat Sejatining Urip II

itulah makna kebaranian sejati. Intinya : Berani karena benar dan

takut karena salah.

1303. BI RATE : Suku bunga acuan Bank Indonesia akan terus naik sebagai

reaksi dari kenaikan inflasi dan kenaikan kurs Dollar AS, inilah salah

satu bukti lemahnya fondamental ekonomi kita. Intinya : Belum ada

harapan riil perbaikan ekonomi secara Makro sehingga masyarakat

harus bersabar menunggu kinerja-kerja. Intinya : Semoga tidak

hanya angin surga dari industri pencitraan.

1304. RUMAH YANG MEGAH : Terkadang di dalam rumah yang megah

dan kasur yang empuk orang tidak bisa tidur nyenyak dan

terkadang dalam gubuk yang sederhana orang bisa tidur nyenyak.

Mengapa? Karena nyenyaknya tidur tidak ada korelasinya dengan

rumah yang megah, demikian juga kebahagiaan hidup ini tidak ada

korelasi dengan harta, pangkat dan jabatan. Intinya : Kebahagiaan

itu mempunyai korelasi signifikan dengan cara berfikir dan

ketenangan hati.

1305. DINAR - EMAS : Suka atau tidak suka mata uang masa depan semua

negara di masa yang akan datang dengan standar “Emas – Dinar”.

Mengapa? Ada tiga alasan; 1. Nilai Emas stabil; 2. Kecenderungan

semua orang pada Emas juga stabil; 3. Jumlah Emas dan jumlah

kebutuhan manusia juga stabil. Nilai mata uang yang di standarkan

oleh kurs itu “Fatamorgana” yang rawan dengan isu-isu

Internasional yang terkadang diciptakan oleh Negara Adidaya.

Intinya : Emas adalah logam mulia yang bersifat mulia, dan mata

98 Serat Sejatining Urip II

uang kertas akan tetap kertas.

1306. CARA MENDIDIK ANAK YANG BAIK : Ada tiga jalan untuk mendidik

anak yang baik yaitu tanamkan kesadaran, bangkitkan tanggung

jawab dan berikan contoh. Jangan sekali-kali berlaku kasar

pada anak atau membentaknya di hadapan teman mainnya.

Intinya : Anak kita adalah gen dari kita kalau mereka bandel

mungkin kita juga bandel sewaktu kecilnya, maka bersabarlah

dalam mendidik anak.

1307. KURS RUPIAH : Tidak banyak orang yang faham mengapa nilai

rupiah bisa naik turun sehingga berpengaruh pada harga-harga

termasuk BBM, itulah fatamorgana ekonomi pasar. Logikanya

begini, hukum pasar “Supply - Demand” itu tergantung pada nilai

tawar dan kecendrungan konsumsi yang diasumsikan pada

Fundamental ekonomi negara. Lalu siapa yang menentukan

ukurannya fundamental ekonomi tersebut? Maka jawabnya adalah

kepentingan ekonomi Internasional. Pertanyaannya adalah apakah

mungkin nilai kurs stabil bila tolak ukurnya atau parameternya tidak

stabil. Intinya : Sandaran yang tidak stabil pasti menghasilkan

sesuatu yang tidak stabil juga.

1308. MALAS DAN JENUH : Musuh utama sukses adalah jenuh dan malas,

maka barang siapa yang dapat mengatasi malasnya dan

jenuhnya sendiri, Insya Allah sukses akan datang menghampirimu.

Intinya : Setiap orang mempunyai sifat positif dan negatif maka

99 Serat Sejatining Urip II

tugas manusia yang utama adalah mengoptimalkan sifat positifnya

dan meminimise sifat negatifnya.

1309. KEHADIRAN CINTA : Cinta itu akan hadir pada siapa yang

mengharapkannya meski pernah dikecewakan. Cinta akan datang

pada siapa yang mempu tersenyum karenanya meski pernah

menangis karenanya dan cinta akan membahagiakan jiwa yang

bergelora karenanya. Karena cinta milik sang Maha Pencipta.

Intinya : Jangan kecewakan cinta karena cinta akan hadir dengan

ketulusan cinta. Dan membahagiakanmu selamanya. Cinta sejati

adalah cinta Ibu dan Bapak kita.

1310. MENATA EKONOMI NEGARA : Untuk saat ini menata ekonomi

negara harus dimulai dari “Mata Uang” bukan dari BBM atau Energi

atau Infrastruktur, apa lagi memulai dari isu-isu politik. Mengapa?

Mata uang adalah jantungnya ekonomi negara yang akan menusuk

ke semua lini kehidupan masyarakat, hanya mereka yang tidak

faham ekonomi negara membuat program dimulai dengan kenaikan

harga, padahal harga itu juga menggunakan “Mata Uang”, lihatlah

nanti dampaknya “inflasi akan naik” di semua sektor dan rakyat

serta mahasiswa akan teriak. Intinya : Serahkan urusan pada orang

yang bukan ahlinya dan tunggulah kehancurannya.

1311. CINTA TAK SAMPAI : Tidak selamanya cinta berakhir pada

pelaminan, tidak selamanya cinta berjalan mulus dan tidak

selamanya cinta membawa bahagia. Tetapi cinta selalu memberi

pengharapan pada siapa yang tulus mencinta. Intinya : Cinta itu

100 Serat Sejatining Urip II

makhluk misteri yang tersembunyi di hati setiap sanubari. Maka

cintailah pada siapa yang pantas engkau cintai.

1312. TEORI MULTIPLIER EFFECT : Dalam teori ekonomi ada dampak atau

akibat yang berlipat ganda dari kejadian ekonomi yang lain contoh

kenaikan pajak atau kenaikan TDL atau BBM dan ada juga teori

effect domino, tapi yang jelas kejadian ekonomi itu saling

mempengaruhi antar sektor dan antar daerah, bahkan antar

negara. Intinya : Hanya negara yang mempunyai kualitas SDM yang

unggul yang dapat mengendalikan effect tersebut. Oleh karenanya

kita harus perbaiki SDM anak kita masing-masing agar negara kita

unggul SDM nya.

1313. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN : Tidak setiap perbedaan itu

menimbulkan kebencian dan tidak setiap persamaan itu

menimbulkan keunggulan. Kita butuh pendapat yang berbeda

meski pedas disampaikan untuk mengetahui kadar keyakinan yang

kita pedomani. Kita tidak harus bersama-sama karena jalan hidup

kita memang berbeda. Intinya : Persamaan dan perbedaan itu

Sunnatullah yang harus direspon secara positif.

1314. SARJANA : Disiplin ilmu tertentu diperoleh dengan status sarjana

(S1 4 th, S2 2 th, S3 5 th = 11 th). Pertanyaan besarnya adalah,

apakah kalau sudah sarjana berhenti belajar? Maka jawabnya

TIDAK, karena batasan mencari ilmu itu bukan sarjananya tetapi

mencari ilmu itu kewajiban dari lahir hingga wafat, dan mencari

ilmu itu bernilai ibadah mulia. Intinya : Hidup ini adalah ruangan

101 Serat Sejatining Urip II

yang ukurannya 24 jam per hari dan dibatasi dengan umur.

Siapapun dengan status apapun menerima jatah waktu yang sama

(24 jam per hari), yang membedakan nilainya adalah aktivitas dalam

mengisi umur tersebut. Oleh karenanya isilah hidup kita ini dengan

kegiatan kemanfaatan.

1315. KEPRIBADIAN - KATA : Salah satu cara melihat karakter seseorang,

kejujurannya dan semangat hidupnya maka lihatlah pilihan katanya

saat berkomunikasi dan gaya berbicaranya serta topik pembicaraan

yang mereka sukai. Intinya : Ucapan dan pilihan kata adalah cermin

kepribadian, dan gaya berbicara adalah cermin wataknya dan

pilihan topik berbicara adalah cermin kecenderungan hidupnya.

1316. CARA MENDIDIK ISTRI YANG BAIK : Dalam terminologi Agama

mengatakan bahwa lelaki itu Pemimpin bagi perempuan. Maka

didiklah istrimu dengan cara; 1. Sayangilah dan manjakan istrimu

seperti waktu pacaran; 2. Berikanlah hak-hak istrimu sepenuh dan

seharusnya dan jangan dikurangi; 3. Jangan berlaku kasar dan

omongan kasar pada istrimu; 4. Berikan uang belanja lebih dari

kebutuhannya; 5. Jadilah Imam yang baik bagi istrimu dan anak-

anakmu. Intinya : Istrimu itu pendamping hidupmu maka jangan

dibikin sedih. Karena sedihnya istrimu akan berdampak pada

sedihnya anak-anakmu.

1317. DOA KESABARAN : Ketika dua pasukan besar bertemu dan bersiap-

siap untuk bertempur untuk saling membunuh yang

memperebutkan tanah Palestine (sampai sekarang masih konflik)

102 Serat Sejatining Urip II

antara pasukan Thalut (yang di dalamnya ada Nabi Daud) dan

pasukan dengan Panglima Jalut. Maka Thalut berdoa “Robbana

Afrigh Alaina Sobron wa Tsabbit Aqdamana Fansurna Alal Qouml

Kaafirin”. Artinya : Ya Allah curahkan kepada kami KESABARAN dan

kokohkanlah kedudukan kami dan tolonglah kami dari golongan

orang-orang yang kafir. Dan akhirnya Daud dapat membunuh

Panglima Perang Jalut. Intinya : Dalam kondisi apapun kita harus

bersabar dan insya Allah kesuksesan akan datang.

1318. KEBENCIAN AGAMA : Ada gerakan kebencian agama tertentu di

Luar Negeri, ada 2 sebab “benci karena tidak ngerti atau benci

karena kedengkian”. Intinya : Semoga tidak terjadi di NKRI.

1319. FRUSTASI : Kekecewaan masyarakat yang terus menerus akan

berdampak frustasi dan berakibat nekat dan konflik sosial.

Intinya : Jangan biarkan masyarakat kecewa pada kondisi ekonomi

secara terus menerus karena dampaknya pasti negatif.

1320. KEWASPADAAN : Dalam setiap lini kehidupan kita harus waspada.

mengapa? Karena manusia itu banyak ragamnya. Waspada itu

bukan berarti curiga karena waspada itu unsurnya ke dalam bukan

ke luar. Intinya : Terkadang yang waspada saja sering kecolongan,

apalagi yang ceroboh.

1321. UTILITY - MANFAAT – FAEDAH : Sebetulnya setiap barang yang kita

beli itu hakekatnya adalah membeli utility-nya. Contoh ketika kita

membeli kendaraan itu hakekatnya adalah membeli manfaat untuk

dikendarai. Membeli pensil itu hakekatnya membeli manfaat untuk

103 Serat Sejatining Urip II

digunakan menulis. Demikian juga manusia, Agama mengajarkan

bahwa manusia yang utama adalah mereka yang banyak memberi

manfaat bagi manusia yang lain. Intinya : Utility adalah salah satu

parameter maqom kemuliaan kehidupan.

1322. GAGAL MENATA DIRI : Tidak sedikit orang yang sukses dalam

bisnis, karier jabatan dan pangkat. Tetapi gagal menata dirinya

sendiri dan gagal menata keluarganya terutama gagal menata anak-

anaknya. Mengapa? Ternyata tidak ada korelasi antara pangkat,

jabatan dan harta terhadap keberhasilan menata anak-anaknya.

Cirinya mereka semakin tua bukan semakin tenang tetapi semakin

tua semakin resah. Rumah boleh besar tetapi gersang isinya karena

tiada canda tawa seisi keluarga, semua anggota keluarga berjalan

masing-masing. Intinya : Apa yang engkau cari dalam hidup ini

saudaraku?

1323. TIPS ISTIQOMAH : Agar kita selalu Istiqomah dalam beribadah dan

khusuk dalam keimanan, maka lakukan; 1. Jangan pelit berdoa dan

mendoakan orang lain termasuk mendoakan orang-orang yang

mendlolimimu dan orang-orang yang menyakiti hatimu; 2. Selalu

berperasangka baik terhadap semua takdir dan ketentuan Tuhan;

3. Berbakti kepada kedua orang tua; 4. Biasakan membaca Firman-

Firman Tuhan; 5. Jangan pernah putus asa pada pertolongan Tuhan;

6. Biasakan berdoa di akhir malam atau Tahajud; 7. Dimanapun

berada selalu mencari Kemanfaatan dalam beribadah.

Intinya : Istiqomah dalam kebaikan adalah pintunya Sorga.

104 Serat Sejatining Urip II

1324. PERTAUBATAN : Mengakhiri hari menjelang tidur lakukan sholat

taubat 2 rokaat dengan do’a pertaubatan, semoga kesalahan dan

kekhilafan sehari ini diampuni oleh Allah SWT. Intinya : Pertaubatan

itu penting untuk pembersihan.

1325. HIDUP DAN MATI : Setiap mahluk hidup pasti mati, yang muda

pasti akan tua, yang berkuasa pasti pensiun dan yang kuat pasti

akan lemah. Mengapa? Itulah Sunnatullah. Tetapi yang paling

penting adalah persiapan untuk mati, persiapan untuk pensiun dan

persiapan untuk tua. Intinya : Orang yang selalu membangun

persiapan sebelum datangnya kepastian adalah orang yang cerdas.

1326. BERKURANGNYA HARTA : Harta seseorang dapat berkurang secara

drastis melalui beberapa hal, biaya berobat karena sakit yang

berkelanjutan, karena kecelakaan, karena musibah kebakaran,

karena ditipu patner bisnis, karena dirampok dan seterusnya. Tetapi

itu semua adalah sebab, sedangkan ketentuan kejadiannya tetap

dalam Takdir Tuhan bahwa hartanya memang sudah waktunya

untuk berkurang. Intinya : Yang paling penting bukan berkurangnya

harta tetapi “Sikap sabar” dalam menerima semua kejadian yang

diluar dugaan inilah yang penting. Sehingga mengantarkannya

termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar.

1327. MENGHUJAT PEMIMPIN : Ada kecenderungan sebagian orang atau

media menghujat pemimpinnya sendiri, padahal sudah ada jalur

dan mekanismenya untuk menyampaikan pendapat. Pemimpin itu

juga manusia bukan Malaikat sehingga masih ada kekurangannya.

105 Serat Sejatining Urip II

untuk itu semua komponen bangsa harus “berpartisipasi aktif”

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa caci makian dan

hujatan. Intinya : Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat

menghormati para pemimpinnya sendiri.

1328. EMPAT PESAN SPRITUAL : 1. Sebarluaskan salam atau ciptakan

kedamaian di sekitar lingkungan kita; 2. Jalin persahabatan dengan

silaturrahim dan pesaudaraan; 3. Berdo’alah di ujung malam atau

Tahajud; 4. Berikanlah makanan kepada fakir miskin tanpa pamrih.

Inilah pesan Rasulullah Muhammad SAW saat pertama sekali

memasuki kota Madinah. Dan empat dasar inilah sebagai pondasi

membangun komunitas berbangsa dan bernegara yang harmonis.

Intinya : Kebenaran Agama adalah kebenaran mutlak.

1329. THERAPI NARKOBA : Salah cara mengobati bagi yang sudah

kecanduan atau parno atau paranoid NARKOBA; 1. Siapkan air putih

satu gelas dan bacakan Fatihah 3x (atau do’a yang pas untuk yang

non muslim); 2. Buka mulutnya yang sedang parno dan tekan kuat

rahang gigi kanan bawah dengan telunjuk (hati-hati digigit, maka

ganjallah mulutnya dengan karet atau sendok atau apa saja yang

tidak membahayakan), salurkan bacaan “Astaghfirullah” pada

telunjuk tersebut (atau do’a yang pas bagi yang non muslim) sampai

muntah; 3. Minumkan air satu gelas tadi; 4. Pijatlah tengkuknya dan

tarik ke atas dan ke bawah kedua telinganya; 5. Bimbinglah tarik

nafas panjang berulang-ulang sampai keringatan; 6. Mandikan

dengan air hangat. InsyaAllah... Intinya : Berusaha itu lebih baik dari

pada tidak ada usaha.

106 Serat Sejatining Urip II

1330. BAHASA POLITIK : Banyak orang awam atau wartawan yang belum

bisa membaca Bahasa Politik sehingga analisisnya jauh dari kondisi

sebenarnya. Intinya : Diperlukan kecerdikan dalam membaca

kejadian.

1331. MENGAJAK KEBAIKAN : Untuk mengajak orang berbuat baik di

Masjid, Gereja, Pura, Vihara dan tempat-tempat lain simbol

keagamaan adalah hal yang seharusnya. Tetapi mengajak kebaikan

di tempat-tempat kemaksiatan dengan komunitas orang-orang

pemabuk, penjudi, pengguna NARKOBA dan lain-lain adalah

kemuliaan. Jangan dijauhi mereka tetapi bergaulah dengan baik dan

secara berlahan sadarkan mereka. Intinya : Hidup ini tidak

selamanya Hitam dan Putih.

1332. MENGENANG JENDERAL M. YUSUF : Sering sekali Beliau di tengah

malam mendatangi rumah-rumah prajurit terutama yang sedang

tugas operasi dengan lampu petromak. Dan ucapan Beliau pada

anak dan istri prajurit yang suaminya sedang tugas “kamu sudah

makan”. Artinya betapa Beliau sangat mengkhawatirkan kehidupan

keluarga prajurit, dan saat itu banyak bantuan sembako dari pusat

untuk prajurit. Tanggung jawab Pemimpin adalah tanggung jawab

dunia akhirat. Intinya : Semoga Allah SWT memuliakan Beliau dan

semoga Pemimpin mendatang dapat mengambil pelajaran positif.

1333. TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN : Buya Hamka dalam suatu

kesempatan pernah mengatakan bahwa “tidak ada yang tidak

mungkin” selama kita hidup di dunia dan selama masih dalam

107 Serat Sejatining Urip II

batas-batas kewajaran. Oleh karenanya jangan pernah berputus asa

dan jangan bersedih yang berlarut-larut dan berlebih-lebihan

karena roda kehidupan terus berputar. Tetapi juga jangan sombong

atau merasa lebih dari orang lain. Intinya : Hidup ini berjalan sesuai

dengan usaha kita dan ketentuan Tuhan.

1334. MAKANAN PILIHAN : Terkadang kita tidak mengetahui makanan

mana yang menjadikan sehat dan menjadikan penyakit, oleh karena

itu kita harus menentukan makanan pilihan, tetapi dalam

beribadah, kita juga tidak mengetahui amalan mana yang

membawa Ridloh Allah SWT oleh karenanya kita harus beribadah

amalan yang wajib dan yang sunnah dengan istiqomah.

Intinya : Kalau urusan makanan kita harus pilih-pilih tetapi urusan

ibadah tidak pilih-pilih.

1335. THERAPY PUTUS CINTA : Pada hakekatnya cinta yang tulus adalah

cinta searah seperti cintanya orang tua kita masing-masing. Maka

ketika mengalami putus cinta lakukanlah; 1. Berfikirlah untuk cinta

satu arah; 2. Do’akan kebaikan untuk yang mengecewakan cintamu;

3. Berfikirlah bahwa nikmat Tuhan masih banyak cinta-cinta yang

lain dengan jenis yang berbeda; 4. Yakinlah bahwa Allah SWT sangat

mencintaimu; 5. Percayalah pada saatnya nanti cintamu akan

tergantikan. Intinya : Cinta itu sebetulnya hanya milik yang Maha

Mencintai, dan sadarlah bahwa cinta itu juga mahluk, sehingga

datangnya terkadang tidak disangka dan perginya tidak dinyana.

1336. NARKOBA : Salah satu cara menghancurkan generasi muda

108 Serat Sejatining Urip II

Indonesia kita adalah Narkoba. Mengapa? Karena Narkoba dapat

menusuk ke lini kehidupan dan menghancurkan setiap sel

kehidupan semangat remaja. Kalau mayoritas remaja menjadi

pengguna Narkoba maka hancurlah negara kita. Oleh karenanya

kita harus bersama-sama menghancurkan jaringan peredaran

narkoba. Intinya : Narkoba adalah musuh bersama anak bangsa.

1337. NIKMATNYA RAWON PAGI : Sarapan dengan rawon pagi sangat

nikmat, sarapan dengan gudeg pagi juga nikmat dan sarapan

dengan pecel pagi juga demikian nikmatnya. Ternyata kenikmatan

makanan itu satu meski dengan obyek yang berbeda. Dan yang

paling penting adalah do’a penyambutan atas nikmat-nikmat

tersebut, yaitu “Bersyukur”. Intinya : Hidup itu terasa nikmat bila

disyukuri dan hidup ini terasa hampa bila tidak disyukuri atau

“Ngersulo...”

1338. KEUTAMAAN MENUNGGU : Terkadang menunggu itu

menjenuhkan tetapi ada menunggu yang mendatangkan kemuliaan.

Contoh : Duduk di Masjid menunggu datangnya sholat berjamaah,

dokter menunggu datangnya pasien, dosen di kelas menunggu

datangnya mahasiswa, seorang gadis dengan sabar menunggu

datangnya jodoh, seorang ibu yang dengan susah payah menunggu

kelahiran sang bayi dan lain-lain. Intinya : Menunggu dengan

harapan itu membahagiakan, tetapi menunggu sesuatu yang tidak

pasti itu menjenuhkan maka bersabarlah dalam menunggu agar

mendatangkan pahala kebaikan.

109 Serat Sejatining Urip II

1339. KERJA OTAK : Otak kita terus bekerja dengan baik meski sedang

lelap tidur, demikian dikatan Jurnal Sains “Current Biology”, dengan

demikian secara fisik kita istirahat atau tidur tetapi sebagian organ

tubuh kita tetap bekerja. Artinya tidak semua gerakan dan aktivitas

tubuh kita ini atas perintah kita, inilah bukti bahwa tidak semua

badan kita ini bekerja atas perintah kita, atau badan kita ini tidak

seluruhnya milik kita meski dalam kondisi terjaga atau tidur.

Intinya : Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna,

maka bersyukurlah.

1340. KEBERSAMAAN KELUARGA : Ikatan kekeluargaan terutama

keluarga inti Suami, Istri dan Anak adalah sandaran kekuatan

terakhir seseorang terutama ketika mendapatkan ujian atau cobaan

yang berat maka dorongan moral yang kuat adalah keluarga.

Intinya : Jangan engkau sia-sia kan keluargamu karena mereka

adalah sumber kekuatan hidupmu.

1341. INDAHNYA TAHAJUD : Ketika yang lain sedang pulas tidur maka

lakukan Tahajud di ujung malam dengan khusu’ dan berdo’alah

sebagai sarana komunikasi dengan Allah SWT, dan rasakan berlahan

aliran energi ketenangan dan ketenteraman yang merasuk

keseluruh relung-relung badan fisikmu dan badan rohanimu karena

tingkat kepasrahan dan keyakinanmu menuju maqom terpuji atau

Maqomam Mahmudah. Intinya : Allah SWT membuka pintu

nikmatnya dan indahnya Tahajud hanya pada orang-orang yang

terpilih.

110 Serat Sejatining Urip II

1342. EMAS TETAP EMAS : Logam Mulia yang menjadi barometer dan

ukuran nilai kekayaan negara di masa kini dan mendatang adalah

Emas. Demikian juga kualitas pribadi dan intelektual seseorang yang

mulia seperti Logam Mulia Emas dan akan tetap Emas meski

dibuang di comberan, meski disingkirkan dan dinistakan, Emas

tetap Emas. Intinya : Pribadi yang mulia seseorang adalah seperti

Logam Mulia Emas dengan berbagi nilai dan keunggulan yang

tersimpan di dalamnya.

1343. HARI PERNIKAHAN : Semua orang akan merasakan arti dan kesan

mendalam hari pernikahan, yang dapat dimaknai sebagai hari

berakhirnya masa lajang atau awal kehidupan berumah tangga.

Pilihan persepsi ini sangat penting karena sebagai dasar untuk

motivasi hidup dan kehidupan selanjutnya. Intinya : Dasar motivasi

yang benar akan menghasilkan semangat hidup dan orientasi hidup

yang benar, demikian juga sebaliknya. Maka berhati-hatilah dalam

mempersepsikan diri.

1344. PERNIKAHAN ITU SAKRAL : Orang yang mempermainkan

pernikahan atau menganggap sepele pernikahan atau

memperdayakan arti kesakralan pernikahan maka mereka tidak

akan menemukan kenikmatan arti pernikahan dan hidupnya akan

merana, terutama yang dengan gampangnya mengatakan “talak

tiga”. Mengapa? Karena pernikahan itu atas nama Tuhan, artinya

mempermainkan arti pernikahan sama artinya mempermainkan

Tuhan. Intinya : Hanya orang-orang yang mengerti dan memahami

agama dengan benar yang dapat menghormati makna kesakralan

111 Serat Sejatining Urip II

pernikahan. Untuk itu hormatilah dan sayangi pasanganmu seperti

engkau menghormati arti kesakralan pernikahanmu.

1345. KAWIN - CERAI : Semudah kawin - cerai maka semudah itu pula

Tuhan akan membalikan hidupmu ke dasar kenistaan, terminologi

Agama mengatakan “Ulaika kal An'am balhum adlol”.

Artinya : Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih rendah

dari itu. Oleh karenanya hormati kehormatan pernikahan, jangan

lakukan Kawin - Cerai. Pikirkanlah matang-matang sebelum

memutuskan pernikahan agar kehidupan rumah tanggamu damai

dalam kasih Tuhan, mawaddah wa rohmah. Intinya : Sekali

menikah... jangan berfikir cerai. Ingat..! Pernikahan bukan barang

mainan.

1346. GUNCANGAN HATI : semua orang pasti pernah merasakan adanya

guncangan hati, apapun statusnya Raja, Pedana Menteri, Presiden,

Kyai, Pendeta, Romo, Pedande, Biksu atau rakyat biasa. Mengapa?

Karena hati itu bersifat “Mobat-Mabit” seperti api lilin yang diterpa

angin. Sumber utama guncangan hati adalah kekhawatiran,

ketakutan dan kesedihan. Intinya : Hanya dengan kesabaran dan

totalitas kepasrahan pada Tuhan Hati menjadi tenang kembali.

1347. MENCARI JODOH : Ketentuan Tuhan yang harus dicari dan

diupayakan salah satunya adalah JODOH. Mengapa? Karena jodoh

(mencari menantu) itu kesepakatan melalui pertemuan, tidak bisa

dipaksakan meski bisa direncanakan. Terkadang jodoh (menantu)

datangnya tidak dinyana dan UNPREDICTABLE, orang bisa berdo’a

112 Serat Sejatining Urip II

dan berusaha figur jodohnya (menantunya) tetapi ketentuannya

tetap pada takdir Tuhan, Intinya : Jodoh suami istri itu ketentuan

yang harus dicari.

1348. ATAS-BAWAH : Putaran hidup dan kehidupan itu kadang di atas

terkadang di bawah, orang berdagangpun kadang untung terkadang

tidak untung, karier pangkat dan jabatan kadang promosi terkadang

stagnasi, kondisi badan juga kadang sehat terkadang sakit. Bercinta

dengan pasangan suami istripun ada pasang surutnya. Itulah

kehidupan tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah

bagaimana cara kita menghadapi semua itu dengan penyambutan

yang sabar dan lapang dada, dan memposisikan semua itu atas

taqdir dan ketentuan Tuhan setelah kita berdo’a dan berusaha

dengan sungguh-sungguh. Intinya : Hanya pribadi yang Istiqomah

yang dapat melewati kehidupan dalam kondisi apapun dengan

bahagia dan tenteram.

1349. FAKTOR PEREKAT : Masing-masing komunitas atau kelompok atau

organisasi atau institusi atau apapun namanya harus mempunyai

faktor perekat. Ideologi atau ajaran dan tradisi legislasi adalah

faktor perekat yang paling kuat dan faktor perekat yang paling

lemah adalah figur seseorang. Mengapa? Karena manusia cepat

berubah dan ada batas umurnya. Intinya : Jangan terpesona dengan

figur seseorang untuk dijadikan faktor perekat, karena dibalik figur

terkadang ada tersimpan kepentingan subyektif yang tidak terbaca

oleh kasat mata.

113 Serat Sejatining Urip II

1350. TIPS MEREMAJAKAN CINTA : Ada pertanyaan yang tidak

memerlukan jawaban. Meskipun engkau mengetahui pasanganmu

sangat mencintaimu, bertanyalah “Apakah dirimu mencintaiku?”

Maka pasanganmu tidak akan menjawab dengan lisannya tetapi

dijawab dengan pelukan mesranya. Intinya : Cinta itu terkadang

mengalami pasang - surut dan terkadang ada titik jenuhnya, maka

remajakan cintamu agar hidup ini terasa lebih bergairah dan lebih

bersemangat.

1351. IBADAH TAMBAHAN : Dan sebagian malam lakukanlah sholat

Tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Allah

mengangkatmu ke maqom yang mulia. Sungguh berat sholat

Tahajud karena ditengah-tengah nyenyak tidur, tetapi itulah

tantangannya. Intinya : Tahajud adalah salah satu jalan menuju

kemuliaan dunia dan akhirat.

1352. PELIT WAKTU : Terkadang kita terlalu hitung-hitungan waktu,

hitung-hitungan tenaga dan hitung-hitungan dana untuk keperluan

ibadah kepada Tuhan, padahal Tuhan telah memberikan nikmat

yang banyak pada kita tanpa hitung-hitungan. Intinya : Jangan pelit

waktu untuk urusan Ibadah kepada Tuhan, karena nilai hidupmu itu

ditentukan oleh seberapa besar waktumu yang engkau gunakan

untuk Tuhanmu.

1353. MENGUSIR PENGEMIS : Ada empat pilarnya Negara; 1. Tindakan

keadilan para Pemimpin Lembaga Negara; 2. Ilmunya para Alim

Ulama dan para Intelektual yang mampu membentuk “National

114 Serat Sejatining Urip II

Character Building” yang unggul; 3. Sifat kedermawanan para

hartawan atau orang-orang kaya di negara tersebut; 4. Do’anya

para fakir miskin yang salah satunya adalah para pengemis.

mengapa pengemis diusir? Pengemis bukan profesi pilihan yang

diidam-idamkan oleh pengemis itu sendiri. Pengemis itu akibat

bukan sebab, oleh sebab itu tawaran solusi harus dikedepankan.

Intinya : Rantai kemiskinan (pengemis) hanya bisa diputus dengan

pendidikan.

1354. ISTIQOMAH MEMBACA AL QUR’AN : Salah satu cara istiqomah

membaca Al Qur’an adalah lekatkan Juz dan Tanggal, kalau

sekarang tanggal 22 maka bacalah Juz 22 dan seterusnya. Sehingga

tiap bulan khatam Al Qur'an 30 Juz. Intinya : Banyak cara untuk

mendekat jalan Ketuhanan dan jalan ketaqwaan.

1355. HATI YANG KERAS : Salah satu obat hati yang keras, hati yang kaku

atau hati yang susah menerima kebaikan adalah dengan membaca

kitab suci Al Qur’an dan sholat Tahajud. Semoga dengan istiqomah

membaca Al Qur’an dan Tahajud hati kita akan lembut dan mudah

menerima nasehat kebaikan. Karena hati kita menerima hidayah

dan nur Illahi Robbi. Intinya : Memimpin hati kita sendiri itu bukan

hal yang mudah.

1356. CARA MENGENDALIKAN DIRI : Memimpin diri sendiri itu bukan

pekerjaan yang gampang, maka salah satu cara mengendalikan diri

yaitu; 1. Dikala lapar jangan langsung makan (Puasa); 2. Dikala

ngantuk jangan langsung tidur (Sholat Tahajud); 3. Dikala miskin

115 Serat Sejatining Urip II

bersedaqolah (hakekat kedermawanan); 4. Dikala sibuk beramallah

dengan waktumu (Kesempatan); 5. Dikala sedih maka berikan

motivasi pada orang lain. Intinya : Multiplier effect amal (melipat

gandakan pahala) itu ketika kita mampu beramal disaat kita dalam

kesempitan hidup.

1357. KELUARLAH DARI KOLONG LANGIT : Dalam hadist khudsi dikatakan

bahwa, barang siapa yang tidak sabar dengan cobaan, tidak syukur

pada nikmat dan tidak ridloh terhadap ketetapan Allah,

maka keluarlah dari kolong langitKu dan carilah Tuhan selain Aku.

Artinya : Bekal hidup yang utama adalah sabar, syukur dan ridloh.

Intinya : Apabila hidup ini selalu disandarkan pada Agama maka

akan tenang dan tenteram.

1358. THERAPY HATI YANG LELAH : Jika hatimu merasa lelah dalam hidup

ini maka lakukanlah; 1. Merenunglah bahwa hidup ini berjalan

diatas ketentuan dan Takdir Allah (dan ketentuan Allah itu pasti

yang terbaik untuk kita); 2. Tumbuhkan harapan baru bahwa

kedepan pasti lebih baik; 3. Repetisi niat kebaikan untuk dapat

memberikan manfaat pada masyarakat terutama pada orang-orang

yang kita cintai; 4. Yakinkan dirimu sendiri bahwa perjalanan hidup

ini bernilai ibadah yang hakiki; 5. Pilihlah teman yang dapat

menasehatimu. Intinya : Orang yang bisa merubah nasibmu adalah

usahamu sendiri dan kerja kerasmu yang di Ridloi oleh Tuhan.

1359. MENGAKHIRI JABATAN : Sebagian pejabat mengalami stress atau

kondisi labil dan cepat marah dan tersinggung ketika hendak serah

116 Serat Sejatining Urip II

terima jabatan. Mengapa? Karena setelah tidak menjabat semua

fasilitas protokoler dicabut dan semua fasilitas kedinasan juga

ditarik, serta tanda tangannya sudah tidak berlaku lagi. Tidak ada

yang mau hormat lagi dan tidak ada yang melayani lagi.

Intinya : Nikmatnya jabatan hanya sebentar, maka pergunakan

menanam kebaikan dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya

selama menjabat. Untuk menabung pahala kebaikan sebagai bekal

akhirat nanti.

1360. UANG BEREDAR : Dengan kenaikan harga BBM, TDL dan Gas dan

lain-lain, maka uang yang beredar di masyarakat berkurang

tersedot ke atas, sehingga ekonomi kita seperti awan. Intinya : Saat

ini masyarakat akan susah mencari uang bukan karena tidak ada

pekerjaan tetapi uangnya yang tidak ada.

1361. SAKARATUL MAUT : Banyak kita saksikan betapa berat dan

sengsaranya orang yang Sakaratul Maut atau menjelang kematian,

tetapi ada juga yang dengan tersenyum dan muka berseri-seri saat

Sakaratul Maut. Mengapa? Itulah cerminan perbuatan selama

hidupnya. “Wa Likulli Darajatun Mimma Amilu”. Artinya : Setiap

manusia akan memporoleh derajat perlakuan sepadan dengan amal

perbuatannya. Intinya : Nikmatilah duniamu tetapi jangan lupakan

Sakaratul Mautmu.

1362. PERKATAAN YANG BERAT : Salah satu hikmah sholat Tahajud

adalah “Qoulan Staqila” atau perkatan yang berat atau ucapan yang

berbobot atau ucapan yang berkesan mendalam. Mengapa? Karena

117 Serat Sejatining Urip II

ini janji Allah. Intinya : Setiap perbutan ibadah dalam tataran Agama

pasti ada dampak langsung dan dampak tidak langsung yang

bernilai positif. Dan yakinlah setiap tanaman kebaikan pasti akan

berbuah kebaikan juga.

1363. NKRI HARGA MATI : Ungkapan tersebut menunjukan betapa besar

cinta dan bangganya yang empunya semboyan terhadap NKRI atau

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ungkapan adalah cerminan

jiwa dan implementasi semangat kenegarawanan. Mereka adalah

aset bangsa yang harus dipelihara dan dikembangkan menjadi

“Potensi Kebangsaan” yang pada saatnya nanti akan diperlukan

sebagai garda bangsa terdepan. Intinya : Semua aset Nasional

adalah sumber kekuatan kebangsaan dan potensi yang paling pokok

adalah SDM.

1364. DIANTARA TAHAJUD : Ada ruang atau koridor diantara dua Tahajud

adalah ampunan Allah SWT serta nikmat ketenangan hidup.

Intinya : Upayakan untuk istiqomah Tahajud agar hidupmu

senantiasa dalam kasih Allah.

1365. SALAH DAN BENAR : Terkadang karena ketidak sukaan orang bisa

menilai “Salah” meski itu benar adanya, dan karena suka orang

muda memaafkan dan memberikan toleransi sehingga seolah-olah

“Benar” meski orang lain mengatakan “Salah”. Mengapa? Karena

dasar berfikir “Salah dan Benar” tidak menggunakan parameter

Agama, Budaya atau Sains. Untuk itu sebelum menilai

pada obyek “Benar atau Salah” tentukan dulu parameternya.

118 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Ketentuan umum penelitian “Benar dan Salah” ilmiah,

yaitu : 1. Obyektif; 2. Metodis; 3. Sistematis; 4. Universal.

1366. KEMBALI KE JALAN YANG BENAR : Setelah perjalanan jauh yang

memerlukan tenaga dan waktu, maka orang akan introspeksi diri

dan bertanya “mengapa kita jalan di tempat” yang miskin tetap

miskin dan yang korupsi tetap korupsi. Ada yang salah pada sistem

dan perubahan yang dipaksakan yang tidak sesuai dengan kultur.

Intinya : Perubahan dalam sistem organisasi itu hal yang wajar dan

bukan kemunduran karena itulah mekanisme yang sudah disepakati

dan kesadaran untuk kembali ke jalan yang benar.

1367. DO'AKU UNTUK TEMAN : Ya Allah... Sesungguhnya menjalin

silturrahim itu perintahMu, maka rahmatilah, sehatkanlah dan

limpahkan rizkimu pada teman-temanku. Jalinkanlah hubungan

kami persahabatan dan persaudaraan yang saling melengkapi,

saling menasehati dalam kebaikan menuju jalan keridloanMu ya

Allah. Tanamkanlah ke dalam hati kami ketenteraman lahir dan

batin serta kabulkanlah setiap do'a kami... Amin ya Robbal Alamin...

1368. HIKMAH TAHAJUD : Berbagai macam nikmat dan hikmah serta

fadilah sholat Tahajud diantaranya adalah; 1. Mendekatkan diri

pada Allah dengan pengampunan dosa dan khilaf; 2. Hati menjadi

tenang dan tenteram; 3. Perkataan yang berat atau

“qoulan tsaqila”; 4. Menguraikan semua masalah kehidupan;

5. Memperoleh kelapangan dan kelonggaran serta lumebernya rizki

yang datang dari arah tidak disangka-sangka; 6. Terbukanya hijab

119 Serat Sejatining Urip II

antara mahluk dan Kholiq; 7. Memperoleh limpahan ilmu yang

langsung datangnya dari Allah; 8. Mendekatkan dan memperoleh

jodoh yang baik untuk dunia dan akhirat; 9. Mati dalam khusnul

khotimah. Intinya : Mereka yang istiqomah sholat Tahajud adalah

mereka yang terpilih.

1369. HARGA MAHAL : Mekanisme harga pasar itu ditentukan oleh tiga

hal yaitu; 1. hukum pasar “Supply and Demand”; 2. Cost of product

atau total biaya yang digunakan untuk memperoleh barang

tersebut; 3. termasuk juga Cost of Fund karena kebutuhan dana

untuk investasi. Artinya : Pemerintah atau pihak yang mempunyai

otoritas semestinya melakukan tindakan atau program pada tiga

sektor tersebut agar harga tidak terus merangkak naik dan

berdampak pada naiknya inflasi. Intinya : Ketika harga menuju pada

area ketidak seimbangan yang memberatkan masyarakat secara

luas maka pemerintah harus turun tangan dengan melakukan

operasi pasar. Agar ekonomi masyarakat kelas bawah di sektor

UMKM bergerak positif.

1370. MAHKOTA KELUARGA : Ikatan kekeluargaan adalah ikatan dunia

akhirat. Suami, Istri dan Anak, ikatan tersebut harus diikuti oleh

rasa kebersamaan dan kepercayaan. Istri percaya pada Suami dan

sebaliknya, dan Orangtua percaya pada Anak dan sebaliknya.

Saling percaya dalam keluarga itu sumber dari kebahagiaan

keluarga karena kepercayaan adalah Mahkotanya keluarga.

Intinya : Tanamkanlah kepercayaan antar anggota keluarga agar

keluarga tenteram dan berbahagia dunia akhirat.

120 Serat Sejatining Urip II

1371. PERENCANAAN TUHAN : Semua yang ada di alam raya ini terjadi

dan bergerak dalam perencanaan Tuhan termasuk manusia.

Matahari, bintang, air laut dan pergantian musim dan lain-lain,

manusia ditugaskan sebagai kholifah di dunia untuk mengelola

dengan baik, memanfaatkan alam dengan keseimbangan dan

berdaya upaya untuk kemanfaatan manusia itu sendiri dengan

tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Intinya : Tuhan sangat

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi

ini dan Tuhan sangat menyukai orang yang berbuat kebaikan. Maka

kita harus berbuat baik pada siapapun dan pada apapun.

1372. SULITNYA MENERIMA KEKALAHAN : Terkadang seorang itu

mengekplorasi kemenangan dengan keangkuhan dan kesombongan

tetapi begitu giliran menerima kekalahan mereka mencari sosok

untuk makian, begitu sullitnya menerima kekalahan karena

subyektifitas kepentingan. Intinya : Kedewasaan berorganisasi itu

dibuktikan dengan sikap siap menang dan siap kalah.

1373. MASA KRITIS : Apa bila Tuhan hendak mengangkat derajat maqom

keagamaan seseorang maka diturunkannya ujian masa kritis, kritis

kesehatan atau sakit, kritis harta atau miskin, kritis harga diri atau

terfitnah dan dinistakan, kritis keimanan dengan segala macam

permasalahan kehidupan. Intinya : Hanya orang-orang yang mampu

melewati masa kritis tersebut dengan tetap memegang teguh

norma dan ajaran Agama maka mereka itulah orang-orang yang

terpilih.

121 Serat Sejatining Urip II

1374. KEKUATAN ISTRI : Untuk para suami renungkanlah bahwa

kekuatanmu di semua aspek kehidupan berada pada peran istrimu.

Ketika suami ditimpa musibah maka sang istrilah yang tampil

sebagai pendamping setia dan mengambil posisi tugas dan

tanggung jawab suami, maka ingatlah para suami... jangan pernah

engkau sia-siakan istrimu karena istrimu adalah perempuan terbaik

yang dikirim Tuhan untukmu. Intinya : Kekuatan Istri itu

sepenuhnya diabdikan untuk suami dan anak-anak.

1375. PERJUANGAN TAHAJUD : Perlawanan berat untuk melakukan niat

Tahajud adalah diri sendiri, ada ngantuk, ada capek, ada males dan

ada-ada saja alasan untuk tidak melakukan Tahajud. Mengapa?

Karena pada saat menjelang tahajud ada “Perang Perebutan”

untuk menguasai badan kita antara yang positif dan negatif.

Intinya : Tahajud adalah implementasi kemenangan dari

penguasaan kita tehadap badan kita sendiri.

1376. PENEMBAK JITU : Keterampilan dan keahlian penembak jitu sangat

diperlukan pada kondisi tertentu, profesi ini menakutkan pada

pihak tetentu tetapi menguntungkan pada pihak lain. Inilah risiko

sebuah profesi, yang penting bukan profesinya tetapi untuk apa

profesi itu digunakan. Intinya : Apapun profesinya, gunakanlah

profesimu untuk kebaikan dan jangan engkau gunakan profesimu

untuk kejahatan atau menyengsarakan orang lain atau tindakan

merugikan.

1377. KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI : Betapa sulit membangun

122 Serat Sejatining Urip II

kerukunan antar organisasi atau antar institusi. Mengapa? Karena

Visi, Misi, Strategi dan kepentingan masing-masing beda. Itulah

pentingnya penyatuan azas organisasi disatukan sesuai dengan

Ideologi Negara, sehingga semua mengkristal pada satu titik

yaitu kepentingan Negara dan Bangsa. Intinya : Masih perlu

pembelajaran untuk bernegara di atas kepentingan golongan dan

organisasi.

1378. DAGELAN POLITIK : Ada sejuta cara untuk mencapai tujuan politik

tetapi bila cara-cara yang digunakan menggunakan prosedur yang

tidak konstitusional maka itulah “Dagelan Politik”. Mengapa?

Karena partai politik adalah salah satu unsur penting dalam

pengambilan keputusan perundang-undangan. Kalau partai politik

tidak prosedural seperti mobil yang menabrak garasinya sendiri.

Intinya : Memang terkadang kepentingan itu dapat mengalahkan

hati nuraninya sendiri.

1379. TONTONAN - TUNTUNAN : Salah sata tanda-tanda akhir jaman

adalah tontonan atau pertunjukan menjadi panutan atau trend

kehidupan masyarakat, sedangkan tuntunan atau panutan Tokoh

Agama dan Pemimpin formal menjadi tontonan. Mengapa? Karena

sebagian Tokoh Agama atau Pemimpin formal tidak bisa dijadikan

contoh perbuatan dan ucapannya. Intinya : Menyatunya kata dan

perbuatan adalah cermin figur yang patut dapat dicontoh

masyarakat.

123 Serat Sejatining Urip II

1380. ADA TIM DIBALIK TIM : Tidak banyak masyarakat yang mengetahui

kalau tim yang ada saat ini dikendalikan oleh tim klandestein.

Tanda-tanda yang gampang terbaca adalah; 1. Lihatlah oponi yang

berkembang di media; 2. Lihatlah fluktuasi harga saham dan kurs

dollar A.S.; 3. Perhatikan topik pembicaraan para pejabat;

4. Perhatikan tema demo yang ada. Intinya : Proses pembelajaran

masyarakat harus dimulai dari informasi yang tepat.

1381. KUASA TUHAN : Satu keyakinan yang teramat penting adalah

“Tuhan sangat mencintai hambaNya yang bernama Manusia” dan

Tuhan mempunyai cara tersendiri untuk mencintai hambanya

tersebut. Contoh : Nabi Yusuf dipenjarakan 7 tahun, Nabi Yunus

dimakan oleh Ikan, Nabi Ayyub diuji dengan sakit berkelanjutan,

Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup dan lain-lain. Intinya : Semakin

tinggi maqom keimanan Agama seseorang maka semakin berat pula

ujian dan cobaannya.

1382. UMBUL-UMBUL KLARAS : Jaman dahulu apabila ada perayaan atau

peristiwa besar bahkan terjadinya perang ditandai dengan umbul-

umbul dari daun pisang kering atau klaras. Umbul-umbul adalah

tanda akan terjadinya sesuatu yang bisa positif dan negatif tetapi

apapun itu sebagai rakyat biasa kita harus waspada dan berdo’a

semoga kita dalam berbangsa dan bernegara tetap rukun, bersatu

dan saling mengasihi. Intinya : NKRI harga mati.

1383. KOALISI KEBENARAN : Kebersamaan, kerukunan serta kesatuan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ikatan rasa yang

124 Serat Sejatining Urip II

menyatukan sebagai bangsa. Itulah Rohnya ikatan bernegara dan

berbangsa, tanpa adanya ikatan tersebut maka negara manapun di

dunia akan terpisah-pisah dan mengkristal pada satu kesatuan

ikatan yang kecil-kecil atau sempit. Untuk itu membangun koalisi

kebenaran secara nasional menjadi kebutuhan yang mendesak agar

NKRI tetap utuh lahirnya dan batinnya. Out put yang nyata adalah

“tiadanya konflik komunal”. Intinya : Koalisi kebenaran adalah

persekutuan rasa yang mengikat sebagai bangsa.

1384. BAIK UNTUK SEMUA ORANG : Berusaha untuk berbuat dan

berucap baik pada semua orang bukan hal yang tidak mungkin,

asalkan diawali dengan niat kesungguhan dan kesabaran yang

berlipat ganda karena bisa jadi kepala sama hitamnya tetapi watak

dan pribadinya sangat berlainan. Intinya : Niat untuk berbuat baik

saja sudah menghasilkan kebaikan, apa lagi dengan

mengimplementasikannya dalam perbuatan nyata di masyarakat.

1385. MENEBAK-NEBAK : Sah-sah saja orang menebak kejadian yang akan

datang atau yang mungkin terjadi dengan dasar ilmu masing-

masing, atau menebak tanpa ilmu atau prasangka belaka. Tetapi

prediksi yang akurat adalah kombinasi dua dasar, yaitu ilmu

akademis dan istikharah. Intinya : Kemampuan jangkauan

kedalaman prediksi dan ketepatannya adalah menunjukan kualitas

keilmuan yang bersangkutan. Tidak asal ngomong dan tidak asal

menebar opini.

125 Serat Sejatining Urip II

1386. DIMAT-KE : Salah satu cara melihat sesuatu masalah dengan

memperhatikan obyek dari segala aspek dan secara terus menerus

sehingga difahami betul obyek tersebut itulah makna Dimat-Ke,

artinya fokus pada satu masalah dan dilihat dengan berbagai cara,

hal ini untuk menghindari kesalahan persepsi terutama untuk

menilai seseorang yang baru kita kenal. Kemampuan ini untuk

meniadakan risiko pergaulan dan kesalahan dalam mengambil

keputusan. Intinya : Jangan ceroboh dan gegabah dalam menilai

karakter seseorang dan jangan terburu-buru terutama menilai para

pemimpin organisasi agar kita tidak terjebak dengan opini media.

1387. LAWYER AND POLICE : Seandainya semua masyarakat sadar hukum

dan tertib hukum maka Pengacara dan Polisi kurang pekerjaan atau

bahkan menjadi “Disguised Unemployment”, artinya ada hubungan

timbal balik antara keduanya yang saling menguntungkan meskipun

terkadang ada resistensi antara keduanya. Intinya : Proses

penyadaran hukum dan penguatan kelembagaan hukum tetap

menjadi masalah semua negara di dunia.

1388. KETAKUTAN ANAK : Para orang tua jangan engkau mendidik

anakmu dengan menimbulkan rasa takut, anak dibentak atau

bahkan dipukul sebab melakukan kesalahan yang tidak setimpal,

karena akan berdampak negatif pada mental anak. Artinya

kesuksesan anak di kemudian hari, salah satunya ditentukan oleh

ketepatan cara orang tua mendidik anak tersebut. Intinya : Kualitas

mendidik anak adalah pondasi kualitas generasi muda bangsa di

masa yang akan datang.

126 Serat Sejatining Urip II

1389. BANGKIT KEMBALI : Kalah dan menang dalam pertandingan atau

persaingan itu biasa tetapi yang luar biasa adalah ketika terjatuh

atau dijatuhkan dan mampu bangkit kembali dengan segudang

prestasi kemanfaatan tanpa sakit hati dan dendam dengan satu

keyakinan bahwa “semua ini adalah bagian kehidupan” yang sudah

digariskan oleh Tuhan pada kita. Intinya : Dalam kondisi apapun kita

harus mampu bangkit dan berdiri dengan segala latar belakang

motivasi diri. Dan jangan pernah putus asah atau menyalahkan

orang lain, apa lagi menyalahkan Tuhan.

1390. JANGAN BELEBIH-LEBIHAN : Ketika senang jangan berlebih-lebihan

dan demikian juga ketika bersedih karena pada hakekatnya antara

senang dan sedih dalam hidup ini akan datang secara bergantian

dengan sebab apapun, yang paling penting ditata hidup ini untuk

lurus menghadap ketentuane Gusti Allah. Intinya : Ingatlah

tangismu di sela-sela senyummu dan ingatlah senyummu di sela-

sela sedihmu.

1391. TAHAJUD ITU SUJUD : Ketika dalam Tahajud kita mampu besujud

lahir dan batin dengan total kepasrahan pada Allah maka itulah

maqom hakekat Tahajud, sujud adalah lambang ketertundukan

antara mahluk dan Tuhannya. Tunduk egoismenya, tunduk nafsu

angkara murkannya, tunduk kesombongannya dan tunduk

keangkuhan dan kekakuannya. Intinya : Makna terpenting Tahajud

adalah ketertundukan dalam sujud yang kemudian mampu

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberi

manfaat bagi orang lain.

127 Serat Sejatining Urip II

1392. AGAMA ITU MENDAMAIKAN : Out put beragama yang seharusnya

dicapai oleh masyarakat adalah kedamaian dan ketenteraman serta

keharmonisan. Sehingga kalau ada kelompok yang meng-atas

namakan Agama dengan menebar ketakutan dan keresahan serta

pengerusakan sarana sosial maka patut dipertanyakan pemahaman

agamanya. Intinya : Jangan terlalu gampang meng-atas namakan

Agama, padahal yang sebenarnya adalah dasar kepentingan pribadi

atau kelompok, maka disinilah wilayah aparat harus bertindak tegas

sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

1393. PERLINDUNGAN : Satu kompi atau satu bataliyon tempur atau satu

brigade pasukan elite tidak akan mampu memberikan perlindungan

kesalamatan seseorang dari ancaman kematian, apabila Tuhan

menghendaki takdirnya mati ya... pasti mati dengan cara apapun.

Intinya : Hanya kepada Tuhan semata kita berlindung karena hanya

Tuhan sajalah yang bisa memberikan perlindungan.

1394. BERBAKTI PADA ANAK : Secara umum pengertian berbakti adalah

pelayanan atau services secara ikhlas atau atas dasar kesenangan

bahkan atas dasar hobby. Contoh: Orang yang hobbynya

memelihara burung Cecak Rowo karena suaranya yang bagus maka

tiap hari dia memberikan pelayanan pada burungnya tersebut. Hal

ini sangat berbeda dengan manifestasi kita “Berbakti pada Anak”

yaitu dengan memberikan kasih sayang sepenuhnya pada anak

dengan pelayanan yang baik sebagai bentuk sayang dan tanggung

jawab. Intinya: Berbakti pada anak itu bagian dari bentuk “sayang

dan tanggung jawab”.

128 Serat Sejatining Urip II

1395. DO'A KEPASRAHAN : Ya Allah... Sesungguhnya aku ini hambaMu,

aku ini ciptaanMu, Engkau berkuasa atas diriku dan Engkau dapat

mematikan atau mencabut nyawaku kapan saja Engkau kehendaki,

oleh karena itu ya Allah... aku pasrahkan semua hidupku pada

Takdir ketentuanMu, aku berusaha dan bekerja hanya untuk

mencari keridloanMu. Ya... Allah sesungguhnya tidak ada satu

orangpun di dunia ini yang mengetahui masa depannya tanpa

ijinMu, dan tidak ada orang yang bisa mencelakai atau menolongku

tanpa IjinMu. Ya Allah... ampunilah dosa dan kesalahanku agar aku

nantinya Khusnul Khotimah saat menghadapMu. Ya... Allah

jadikanlah hidupku ini baik untuk keluargaku, baik untuk sahabat-

sahabat dan kolegaku, baik untuk bangsa dan negaraku serta baik

untuk Agamaku. Intinya : Do’a kepasrahan adalah totalitas

kemenangan untuk menundukan diri sendiri.

1396. DEBU KIMIA : Belum ada penelitian secara detail kandungan kimia

“debu jalanan” di setiap kota, ini adalah Social Cost yang harus

ditanggung masyarakat yang tidak pernah dihitung sebagai dampak

polusi industri dan polusi kendaraan bermotor, tingkat kesehatan

masyarakat secara bertahap menurun, sedangkan fasilitas kartu

sehat yang gencar dipromosikan sangat berbeda dengan kenyataan

di lapangan, yang miskin tetap terpinggirkan dan termarginalkan.

Intinya : Para pengguna jalan khususnya kendaraan roda dua

sebaiknya memakai Helm atau masker untuk memproteksi diri dari

“debu kimia” yang tidak disadari menggangu kesehatan.

129 Serat Sejatining Urip II

1397. SOCIAL COST YANG TERLUPAKAN : Ukuran kualitatif social cost

yang ditanggung masyarakat terhadap polusi budaya dan polusi

kegiatan politik yang tidak sehat belum pernah diteliti secara

komprehensif sehingga ekses atau pergeseran budaya dan

pergeseran pemikiran masyarakat tidak terdeteksi secara dini,

akibatnya terjadi letupan kejadian yang merugikan masyarakat itu

sendiri berupa “Konflik Komunal” atau Friksi antar aparat.

Intinya : Social cost harus dihitung dari awal, tetapi sayangnya

sampai saat ini belum ada secara kelembagaan yang bertanggung

jawab sepenuhnya terhadap masalah tersebut. Inilah yang disebut

“Kelupaan Mayoritas” termasuk fungsi Negara.

1398. TAHAJUD ITU MEMBAHAGIAKAN : Lakukanlah tahajud dan rasakan

secara berlahan aliran ketenteraman dan kebahagiaan dalam

hatimu dan jiwamu. Intinya : Tahajud itu sangat berat bagi mereka

yang tidak kuat niatnya.

1399. LEMBARAN PUTIH : Ibarat seorang pelukis dengan kanfas dan

lembaran putih, itulah peran orang tua terhadap anak-anaknya,

anak-anakmu adalah lembaran-lembaran putih dan orang tuanya

yang menata dan membimbing kemana arah anak melangkah dan

menjadi apa. Akan tetapi bila orang tuannya membiarkan anaknya

tanpa perhatian dan tanpa bimbingan maka posisi orang tua akan

diambil oleh lingkungan anak. Intinya : Perebutan peran orang tua

dan peran lingkungan terhadap karakter anak bukan sesuatu yang

mudah tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan secara terus

menerus agar anak-anak kita sukses di kemudian hari.

130 Serat Sejatining Urip II

1400. REKAYASA : Sepandai-pandai menutupi kebohongan dengan

berbagai rekayasa maka kebusukan akan terbongkar juga, disimpan

dimana saja bangkai pasti akan diketahui. Mengapa? Karena Tuhan

tidak akan membiarkan kebenaran terkalahkan oleh rekayasa. Opini

bisa dibentuk dan diciptakan tetapi kepastian dan ketentuan adalah

milik Tuhan semata. Meski kita tidak tau apa yang akan tejadi hari

esok. Intinya : Tegar dalam ujian dan tetap berkarya dalam

kesempitan.

1401. MISTERI JODOH : Terkadang datangnya Jodoh tidak bisa dinyana,

terkadang Jodoh dikejar lari entah kemana. mesteri Jodoh sesulit

apapun harus diupayakan dan diusahakan meskipun hasilnya belum

bisa dipastikan. Intinya : Jodohmu adalah atas usaha dan do’amu.

maka jangan berdiam diri untuk menyongsong dan menyambut

datangnya Jodohmu.

1402. PEMULUNG KECIL : Setiap ku-menatap pemulung kecil yang lewat

di depan mataku terasa miris hati ini, dan setiap pemulung kecil

mengais-ngais sampah terasa menangis hati ini menjerit. Mengapa

negara yang kaya ini tidak mampu menjamin kehidupan bagi

pemulung kecilku. Ada yang salah di negeri ini. Ada yang terlupakan

di sistem pemerintahan negeri ini atau para pemimpinnya yang lupa

diri, atau kita semua termasuk saya yang lupa pada saudara-

saudara kita yang papa. Ya Allah... berikanlah kesempatan pada

para figur anak bangsa yang peduli untuk bisa memimpin negeri ini.

Ya... Allah jangan engkau anugerahi kami Pemimpin yang lalai.

131 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Musibah terbesar pada umat di negara manapun di dunia

apabila mendapatkan Pemimpin yang Dlolim dan lalai.

1403. MERAJUT TAHAJUD : Ketika sepertiga malam datang ku tuangkan

air wudlu untuk sembahyang malam, merajut tahajud dalam

heningnya sujud, ku buka langit-langit kamar hatiku untuk

merengkuh kasih Tuhanku sambil berdo’a “Ya Allah... Ya Karim... di

punghujung malam ini aku bersimpuh keharibaanMu untuk

mengharapkan ampunan dan kasih sayangMu serta RidloMu.

berikanlah kemanfaatan setiap ucap dan langkahku, Ya Allah Ya

Rahman... satukan jiwa silaturrahim dan kerukunan serta persatuan

antara kami Bangsa Indonesia yang sangat kami cintai ini”.

Intinya : Berdo’alah diwaktu tahajudmu karena tidak ada jarak

antara Mahluk dan KholiqNya.

1404. WARISAN TERBAIK : Semacam ada perlombaan untuk

mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya sampai tiada batasnya,

inilah potret yang sering kita saksikan bersama pada masyarakat

modern saat ini, padahal setelah meninggal hartanya ditinggal dan

menjadi “Harta Waris” yang diperebutkan dan tidak jarang

bersitegang antar saudara sampai di pengadilan. Ketahuilah

Saudaraku... Warisan Terbaik untuk anak-anak kita adalah ILMU,

dengan ilmu anak-anak kita akan pandai mendo’akan orang tuanya

meski sudah tiada dan dengan Ilmu anak-anak kita akan tumbuh

mandiri menjadi generasi unggul dan terhormat. Intinya : Warisilah

anak-anak kita dengan Ilmu dunia dan Ilmu akhirat, agar hidupnya

terhormat.

132 Serat Sejatining Urip II

1405. MENCEGAH PENYAKIT HERNIA DAN SYARAF KEJEPIT : Salah satu

cara mencegah terjadinya penyakit Hernia dan syaraf kejepit;

1. Berdolah kepada Tuhan memohon kesehatan; 2. Duduk

bersimpuh di atas bantal (tumit di bawah bokong/seperti duduk

sholat); 3. Kemudian secara berlahan rebahkan badan ke belakang

dengan kaki tetap terlipat (bagian betis tetap di bawah paha);

4. Atur nafas perlahan; 5. Perlahan tekan perut di atas kemaluan

menuju pusar dengan kedua tangan sendiri 7x; 6. Lakukan sebelum

tidur dan saat bangun tidur; 7. Durasi waktu sekitar 2 menit...

InsyaAllah...; 8. Bila dirasa sudah selesai maka gulingkan badan

kekanan untuk mengakhirinya. Intinya : Upaya memelihara

kesehatan itu lebih baik dari pada mengobati penyakit.

1406. PERPUTARAN UANG : Di banyak negara sedang berkembang 10%

dari jumlah penduduk menguasai 90% kekayaan negara tersebut.

Dan 90% jumlah penduduk memperebutkan 10% dari perputaran

uang negara tersebut. Inilah faktor utama penyebab kemiskinan

yang hingga sampai saat ini kurang mendapat perhatian

kalangan akademisi, politisi bahkan para ekonom sekalipun.

Intinya : Pemerataan atau paling tidak mendekati merata dengan

rasio 60% : 40% akan menjadi solusi kemiskinan mayoritas.

1407. SODOM : Sejarah Bangsa Sodom yang melakukan kemaksiatan

secara kolektif menjadi pelajaran semua bangsa di dunia, buktinya

nyatanya sampai saat ini masih ada meskipun sudah ribuan tahun

lamanya, Bangsa Sodom akhirnya dihancurkan oleh Tuhan atas

kemaksiatan kolektifnya (ref, buku “THE MIRACLE” hal. 1225.

133 Serat Sejatining Urip II

Penerbit : PT. Syangma Examedia Arkanleema - Bandung).

Intinya : Setiap kejadian di muka bumi ini adalah pelajaran yang

harus dicermati untuk menjadi suri tauladan hidup berbangsa dan

bernegara yang baik.

1408. TAHAJUD ITU TOLAK BALAK : Salah satu pintu ampunan Allah SWT

adalah “Istiqomah Tahajud” sehingga balak atau musibah yang

disebabkan dosa-dosa umat menjadi tertahankan atau tidak terjadi

atau tolak balak karena dosa dan khilafnya umat telah diampuni

oleh Allah. Intinya : Lakukan Tahajud secara istiqomah karena di

dalamnya terdapat manfaat dan kebaikan yang tak ternilai

barokahnya dan hikmahnya.

1409. MISTERI MENANTU : Semua orang tua berharap mendapatkan

menantu yang baik untuk putrinya, tetapi terkadang lain yang

diharap lain juga datangnya, terkadang orang tua sudah

menentukan pilihan yang baik tetapi anak gadisnya sudah ada

pilihannya sendiri sehingga terjadi perdebatan dan bersitegang

antar keluarga. Tetapi ada juga orang tua resah karena anak

gadisnya yang sudah beranjak usia tua tetapi jodohnya belum

datang-datang. Intinya : Mencari menantu itu tidak semudah

mencari ikan di sungai, lain diharap lain juga didapat.

1410. PEMIMPIN CELELE-AN : Dalam terminologi Jawa orang yang suka

ngomong se-enaknya sendiri dan bercanda yang ngelantur atau asal

kewedal disebut dengan istilah Celele-an. Pemimpin suatu

organisasi yang besar dalam negara yang besar tidak boleh celele-

134 Serat Sejatining Urip II

an di depan umum, artinya harus tampil dengan bahasa yang

santun, teduh dan menyejukkan serta tegas. Intinya : Dalam ilmu

berbicara itu, Pemimpin harus melihat konten dan konteks serta

forum dan tema berbicara, tidak asal bicara karena janjinya

Pemimpin akan dicatat dalam memory rakyatnya untuk ditepati isi

dan waktunya. Agar Pemimpin tersebut berwibawa dan bisa

menjadi rujukan MENTAL yang baik bagi pengikutnya.

1411. HIKMAH UJIAN : Setiap ujian yang di turunkan Tuhan pada

seseorang itu pasti di sertai dengan Hikmahnya dari ujian tersebut,

tetapi ujian tersebut harus disambut dengan kesabaran, tanpa

adanya kesabaran Hikmah tidak akan didapatkan. Intinya : Ada

korelasi positif antara ujian, kesabaran dan Hikmah.

1412. ADA TIGA NAHKODA : Dalam ilmu Fisika Hukum Newton II

dikatakan bahwa F (gaya) = m (massa) x a (percepatan). Apabila

satu bahtera dibentuk tiga sisi yang seimbang dan masing-masing

menggunakan gaya yang sama maka percepatannya menjadi NOL,

artinya bahtera tidak bergerak meskipun mesin dengan full power

dan putaran propeller sekencang apapun bahtera tetap tidak

bergerak, sampai mesin rusak sekalipun GAYA tetap NOL. Artinya

mekanisme kepemimpinan suatu organisasi apapun namanya harus

tunggal. Intinya : Tidak ada Matahari kembar tiga dalam satu

bahtera organisasi.

1413. TAHAJUD ITU JALAN : Salah satu jalan kebaikan menuju ampunan

Tuhan adalah sholat Tahajud, dan seandainya semua manusia

135 Serat Sejatining Urip II

mengetahui hikmah dan fadilah sholat Tahajud maka

semua manusia akan berlomba-lomba untuk melakukannya.

Intinya : Taatlah niat untuk istiqomah sholat tahajud agar hidup kita

selalu disayang Allah SWT dan dalam kondisi apapun hati menjadi

tenang dan tenteram.

1414. HARAPAN BARU : Semua orang hidup pasti mempunyai harapan,

begitupun komunitas masyarakat juga mempunyai harapan

bersama yaitu “kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya” dari

berbagai aspek, ini merupakan kewajaran hidup dan kehidupan.

Semoga dengan hadirnya para pemimpin baru di Negeri ini

menjadi pembuka harapan baru untuk NKRI yang lebih baik.

Intinya : Harapan baru adalah do’a bersama untuk semua anak

Negeri.

1415. TAHUN BARU : Disaat malam tahun baru disarankan untuk

melakukan rangkaian ibadah khusus pada sepertiga malam terakhir;

1. Sholat Taubat 2 rokaat; 2. Sholat Tahajud 8 rokaat 4x salam;

3. Sholat Istikharah 4 rokaat 2x salam; 4. Sholat Hajad 2 rokaat dan

Zikirlah dengan membaca Ayat Kursi 360x kemudian berdo’a untuk;

a. Diri sendiri; b. Kedua orang tua kita dan semua leluhur-leluhur

kita; c. Mendo’akan kebaikan untuk orang lain, Bangsa dan Negara.

Intinya : Sambutlah tahun baru ini dengan suka cita keagamaan dan

melakukan ritual khusus kepada Allah SWT. Semoga semua dosa

dan kesalahan kita terampuni serta semoga hidup kita kedepan

lebih baik dan Khusnul Khotimah.

136 Serat Sejatining Urip II

1416. MACAM MUSIBAH : Menurut sebabnya musibah itu ada tiga

macam; a). Musibah yang murni karena ketentuan Allah, seperti

pergeseran lempeng bumi karena fenomena alam yang

menyebabkan gempa bumi dan lain-lain; b). Musibah karena

perbuatan tangan manusia atau kelalaian manusia seperti

terjadinya banjir karena penumpukan sampah atau hutan yang

gundul; c). Musibah karena undangan manusia seperti kemaksiatan

yang terbuka dan dilegalkan sehingga Allah murka dengan azab

bencana, contoh : dalam sejarah Rakyat SODOM dilaknat Tuhan

karena Sodomi. Intinya : Musibah bisa terjadi kapan saja dan

dimana saja, tergantung sebab diantaranya oleh tiga hal tersebut di

atas.

1417. WARNA-WARNI PRIBADI : Terkadang cara menilai orang baik atau

buruk dan bersih atau korupsi sangat tergantung subyektifitas yang

melihat dan menilai karena ada opini, meskipun data dan fakta bisa

menjadi bahan pertimbangan. Mengapa? Ketika orang suka dengan

seseorang maka yang terlihat baiknya saja dan demikian sebaliknya.

Intinya : Sebelum menilai seseorang maka tentukan parameternya

terlebih dahulu dan harus menggunakan dasar filter yang baik. Agar

hasil akhirnya juga baik.

1418. LEMBARAN BARU : Tahun baru adalah lembaran baru, banyak

harapan ke depan dan pelajaran yang telah kita dapatkan. Semoga

semua kesalahan dan kekhilafan pada masa lalu diampuni

dan dimaafkan oleh Allah SWT dan semoga perjalanan hidup

kedepan lebih baik, lebih menyejukan dan menenteramkan.

137 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Memperbanyak introspeksi diri dan memperbanyak do’a

pengharapan kepada Tuhan sungguh sangat menenteramkan hati

dan membuat hidup lebih bahagia.

1419. RESPECT SUAMI - ISTRI : Karena kesibukannya terkadang suami

kurang respect pada istri atau terkadang suka galak atau judes atau

cuek pada istri, pada kondisi ini anak menyaksikan dan

memperhatikan. Dan tanpa disadari respon negatif anak terhadap

bapaknya berlahan akan muncul dan terbangun pembelaan pada

ibunya. Intinya : Respect suami pada istri akan berdampak pada

respect atau rasa hormat anak pada bapaknya. Inilah segitiga

respect.

1420. WARISAN ILMU : Dosen dan guru atau apapun sebutannya adalah

figur yang menurunkan ilmu sebagai warisan yang teramat mulia

untuk bekal kehidupan generasi mendatang. Ilmu akan selalu

menjadi pusat kemajuan dan peningkatan kehidupan keluarga,

kehidupan bangsa dan negara. Intinya : Hanya bangsa-bangsa besar

yang dapat mewariskan ilmu pada generasi sesudahnya. Dan hanya

bangsa-bangsa yang kerdil yang mewariskan hutang pada generasi

sesudahnya.

1421. KEHAMILAN : Proses hamil adalah kewajaran bagi yang sudah

berkeluarga, terkadang suatu keluarga menunggu-nunggu

datangnya “Kehamilan”. Interaksi antara Ibu yang hamil dan Bayi

dalam kandungan yang dilatar belakangi berbagai peristiwa dan

suasana kejiwaan akan berpengaruh langsung terhadap watak dan

138 Serat Sejatining Urip II

karakter jabang bayi tersebut nantinya. Intinya : Berhati-hatilah

dalam menjaga kesehatan fisik dan jiwa saat kehamilan karena

sangat menentukan potensi generasi mendatang.

1422. POHON TINGGI : Semakin tinggi pohon menjulang ke atas maka

semakin kencang angin bertiup. Kalau tidak mau ditiup angin ya...

jadilah rumput. Itulah risiko atau konsekwensi logis menjadi pejabat

publik di negara manapun akan menjadi sorotan dan perhatian

masyarakat, bahkan menjadi obyek lelucon. Intinya : Pejabat publik

itu harus “Jembar Segarane” atau gampang memaafkan, tidak

dendam dan tidak gampang sakit hati.

1423. SIGNIFIKANSI : Hubungan sebab akibat yang saling melengkapi

untuk signifikansi, apa jadinya bila Dosen tanpa mahasiswa, Kyai

tanpa santri, Raja tanpa mahkota, Penguasa tanpa rakyat, Sarjana

tanpa ilmu dan lain-lain. Korelasi antar variabel ini saling

mempengaruhi dengan tingkat signifikansi yang cukup kuat.

Intinya : Setiap figur dan tokoh itu ada zamannya dan ada masanya,

semua ini bagian dari perjalanan sejarah bangsa, maka pandai-

pandailah dalam memposisikan diri agar tidak terlindas oleh roda

sejarah bangsamu sendiri.

1424. PAKAR-PAKAR : Seorang pakar diakui karena keahliannya, dan ada

dua jalan keahlian yang harus disatukan yaitu potensi akademik dan

pengalaman di lapangan. Mengapa? Karena bila menggunakan

hanya satu jalan keahlian maka bisa dimungkinkan akan terjadi

kekeliruan kebijakan di masa yang akan datang karena ada ruang

139 Serat Sejatining Urip II

yang kosong. Intinya : Tidak gampang untuk menjadi seorang pakar

yang baik.

1425. HAKEKAT ARTI KEHIDUPAN : Kalau hidup ini selalu dimanjakan dan

terpenuhi semua kebutuhan sehari-hari lalu kapan kita belajar

untuk kerja keras. Kalau semua orang menyenangi kita tanpa ada

yang memusuhi dan memfitnah kita lalu kapan kita belajar untuk

berhati-hati dan bersabar. Kalau hidup ini sehat terus tanpa sakit

lalu akankah kita optimal mensyukuri nikmatnya sehat. Kalau perut

ini kenyang terus tanpa pernah berpuasa lalu akankah kita mengerti

penderitaan fakir miskin yang kelaparan. Intinya : Dibalik derita dan

dibalik berita serta dibalik kejadian kehidupan Tuhan selalu

memberikan pembelajaran tetapi hanya untuk kita yang mau

berfikir.

1426. KENAIKAN BBM : Mekanisme pasar terhadap harga itu mengikuti

hukum “Supply and Demand” artinya akumulasi operational cost

dan permintaan pasar menjadi faktor utama penentuan harga.

Khusus BBM sebelum disesuikan dengan harga pasar maka ada tiga

faktor yang harus direstrukturisasi; 1. Mekanisme sektor hulu;

2. Sistem sektor hilir; 3. Struktur birokrasi dan kelembagaan. Ada

dugaan mahalnya harga BBM bukan karena produknya yang mahal

tetapi Variable Cost-nya yang terlalu tinggi, biaya birokrasi yang

tidak terukur dan transaksi BBM di tengah laut yang tidak terkontrol

dengan baik. Ujung-ujungnya yang menanggung semua risiko harga

tersebut adalah masyarakat. Intinya : Setiap kebijakan harga BBM

140 Serat Sejatining Urip II

harus dilihat terlebih dahulu akar masalahnya dan dampaknya serta

korelasinya.

1427. JANGAN MENANGIS : Apabila dirimu dikecewakan, difitnah,

diterlantarkan bahkan disisihkan maka jangan menangis, karena

tangisanmu itu membahagiakan orang yang memusuhimu. Tetapi

tetap tegarlah karena manusia itu tidak bisa mengatur hidup

manusia yang lain. Intinya : Sandarkan hidup ini hanya kepada

Tuhan. Maka engkau akan temukan kebahagiaan abadi.

1428. JANGAN MENGHINA : Dalam suatu keluarga besar atau dalam

suatu komunitas tertentu ada figur seseorang yang dihinakan atau

dinistakan tetapi Tuhan menempatkan keutamaan dan keunggulan

komunitas tersebut kepadanya. Intinya : Jangan menghina atau

menistakan orang lain karena terkadang orang yang dihina dan

dinistakan tersebut banyak membantu dan mendo’akan kebaikan

untuk orang-orang yang mendloliminya. Atau dengan istilah lain

“terkadang engkau tidak menyukai sesuatu padahal sesuatu

tersebut sangat bermanfaat dalam hidupmu”.

1429. SIFAT SOMBONG : Orang yang mempunyai sifat sombong apapun

agamanya, apapun kebangsaannya dan apapun status sosialnya

pasti dan pasti dihancurkan oleh Tuhan sendiri dengan cara apapun

yang dikehendaki Tuhan. Karena manusia itu tidak sepantasnya

sombong. Intinya : Semua yang dimiliki manusia harta dan

kedudukan dan pangkat dan jabatan dan kekuasaan dan termasuk

kecerdasan atau kecantikan dan lain-lain adalah pemberian Tuhan.

141 Serat Sejatining Urip II

1430. UJIAN ITU TAKDIR : Salah satu takdir ketentuan adalah Ujian

dengan segala macam bentuk dan konsekuensinya. Intinya : Ujian

itu menguatkanmu.

1431. HARGA DASAR : Segala sesuatu itu bila di kuantitatifkan ada

harganya, termasuk harga sebuah kejujuran, berlakulah jujur pada

diri sendiri dan jujur pada orang lain agar hidupmu mujur di

kemudian hari. Intinya : Jujur itu mutiaranya hidup.

1432. FRUSTASI : Kekecewaan masyarakat yang terus menerus akan

berdampak frustasi dan berakibat nekat dan konflik sosial.

Intinya : Jangan biarkan masyarakat kecewa pada kondisi ekonomi

secara terus menerus karena dampaknya pasti negatif.

1433. SEPENUH HATI : Bekerja dengan sepenuh hati akan sangat berbeda

dengan bekerja setengah hati atau kerja asal-asalan. Mengapa? Out

put nya akan berbeda dan nilai risikonya juga berbeda. Intinya :

Bekerjalah dengan sepenuh hati di bidang apapun karena hasil dari

kerja atau usahamu tersebut kebaikannya akan kembali juga pada

dirimu sendiri.

1434. PEROKOK – AKADEMISI : Tidak ada perokok sekalipun yang

mengatakan “semakin banyak merokok itu semakin sehat”

demikian juga tidak ada akademisi yang mengatakan “semakin

tinggi kurs Dollar AS - Rupiah itu semakin baik”. Oleh karenanya bila

ada praktisi atau otoritas manapun yang mengatakan kurs Dollar AS

semakin tinggi itu semakin baik maka perlu untuk didiskusikan atau

142 Serat Sejatining Urip II

diseminarkan atau diluruskan. Intinya : Terkadang alasan

pembenaran itu menjadikan logika tidak obyektif.

1435. KAFIR : Pengertian umumnya KAFIR adalah ingkar, orang yang

mengingkari nikmat Tuhan itu KAFIR. Intinya : Pengingkaran adalah

kesalahan terbesar pada setiap urusan maka nasehatilah orang

yang ingkar dan jangan terlalu gampang meng-kafirkan orang lain,

tetapi lihatlah diri kita sendiri terlebih dahulu.

1436. INDONESIA TENTERAM : Kemajuan teknologi dan pertumbuhan

ekonomi tidak akan berarti apa-apa bila ketenteraman

tidak tercipta. Kehidupan berbangsa atau berumah tangga

yang paling penting adalah tenteram dan rukun dan diikuti

dengan kesejahteraan ekonomi dan kemajuan teknologi.

Intinya : ”Character Building” menjadi sangat penting untuk

pembangunan sumber daya manusia di sebuah negara atau

keluarga.

1437. KOLOM AGAMA : Bila ada mayat ditemukan dengan identitas KTP

maka dapat dengan mudah untuk melakukan perawatan jenazah,

Karena setiap agama mempunyai cara tersendiri. Intinya : Identitas

apapun menjadi penting ketika ada konsekuensi logis dan tindak

lanjutnya.

1438. ANTRIAN : Terkadang hidup ini harus sabar menunggu antrian.

Sangat tidak mungkin dalam suatu perusahaan SDM-nya Boss

semua, atau dalam Batalyon SDM-nya Komandan semua.

143 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Bersabarlah menunggu antrian kebahagiaan, karena sabar

dalam proses waktu adalah intinya sabar.

1439. KESETARAAN CINTA : Jangan terlalu mencintai seseorang karena

boleh jadi mereka akan menjadi penyebab kesedihanmu dan jangan

membenci seseorang karena boleh jadi mereka akan menjadi

penolongmu disaat dirimu dalam kesulitan. Intinya : Jangan

mencintai seseorang melebihi cintamu pada Tuhanmu, dan

maafkanlah orang-orang yang telah melukai hatimu agar hidupmu

dimuliakan Tuhan di dunia dan akhirat.

1440. MANAJEMEN KONFLIK : Ada pola kepemimpinan perusahaan atau

pemerintahan dengan menggunakan Manajemen Konflik, artinya

memang konflik sengaja diciptakan untuk tujuan tertentu.

Manajemen konflik bisa berdampak positif tetapi mayoritas negatif.

Intinya : Manajemen konflik adalah lagkah terakhir dari Style of

Leadership Kepemimpinan bila jalan lain tidak ditemukan.

1441. JANGAN PAKSA ANAKMU : Tekadang orang tua memaksa anaknya

untuk menjadi susuatu yang tidak disukai. Anaknya menurut saja

meski dengan terpaksa. Tetapi bisa diperhatikan selanjutnya akan

berdampak negatif dikemudian hari, karena sesuatu yang

dipaksakan itu akan menghasilkan ketidak suksesan. Intinya : Anak

perlu bimbingan dan arahan tetapi anak tidak menyukai paksaan.

1442. AHLI FUTURISTIK : Ada bebarapa ahli futuristik yang mengatakan

bahwa masa kejayaan Indonesia di tahun 2025, ada beberapa

alasan penting yang mendasarinya yaitu sekitar SDM dan SDA.

144 Serat Sejatining Urip II

Tetapi lebih jauh dari itu adalah strategi multiplier effect

penyebaran potensi. Saat ini mayoritas potensi SDM terkumpul di

Jawa khususnya di Jakarta sedangkan potensi SDA tersebar di

Indonesia Timur. Untuk itu harus ada sinkronisasi antara

penyebaran SDM yang mengikuti penyebaran SDA. Intinya : Konsep

pembangunan sebuah negara itu harus komprehensif dan

mengikuti strategi pematangan Demografi yang berlatar belakang

Geografi.

1443. BBM TIDAK NAIK : Inflasi diperkirakan akan tumbuh subur sekitar

8% sd 10%. Artinya bukan BBM yang naik tetapi NILAI RUPIAH yang

turun. Logikanya tidak hanya harga BBM yang berubah tetapi

semua harga bergerak meskipun pemicunya adalah BBM.

Secara akademis SOLUSI-nya adalah pendapatan masyarakat harus

naik disemua profesi. Mengapa? Karena daya beli Rupiah Turun.

Intinya : Memang logika ”kebenaran” setiap orang itu berbeda-

beda, tergantung latar belakang pendidikan dan kepentingan. BBM

naik di satu pihak positif tetapi di pihak lain negatif. Tergantung

cara mengukurnya dan siapa yang mengukur.

1444. HARGA INTERNASIONAL : Kalau secara akademis logika yang

dibangun untuk harga BBM mengikuti harga Internasional maka di

sisi lain pendapatan masyarakat juga harus dengan standar

Internasinal (termasuk pegawai negeri). Perdebatannya demikian :

kalau harga internasional dengan pendapatan lokal maka pasti ada

yang dirugikan atau dikorbankan (karena ada koridor diantara

keduanya). Lalu siapa yang dirugikan? Mereka yang banyak

145 Serat Sejatining Urip II

berkepentingan atau mereka yang banyak menkonsumsi BBM.

Siapa? Masyarakat secara umum. Intinya : Logika berfikir itu

bersifat netral tetapi Niatlah yang mengarahkan logika tersebut.

1445. TANGGUNG JAWAB DAN SAYANG : Hubungan orang tua dan anak

itu tidak hanya tanggung jawab saja tetapi harus ada sayang. Tidak

jarang orang tua hanya memberikan biaya kehidupan dan biaya

sekolah pada anaknya tetapi tanpa ada sentuhan kasih sayang dan

perhatian. Sehingga anaknya tersebut diambil alih oleh

lingkungannya. Kalau lingkungannya baik maka menjadi baiklah

anak tersebut tetapi bila lingkungannya tidak bagus maka rusaklah

anak tersebut masa depannya. Intinya : Tanggung jawab dan kasih

sayang itu satu kesatuan.

1446. CERMIN ISTRI : Ketika suami berkata kasar maka sang istripun

demikian, ketika suami berperilaku lembut dan santun maka sang

istripun demikian, ternyata istri itu cermin bagi perilaku suami.

Maka berlaku lembut, santun dan sayanglah pada istrimu maka

engkau akan mendapatkan perlakuan yang serupa. Intinya : Jangan

perlakukan istrimu dengan kasar. Mengapa? Karena akan

berdampak kasar pada dirimu dan anak-anakmu juga.

1447. SELALU ADA RUANG : Jangan menganggap orang lain sebagai rival

atau pesaing tetapi posisikan orang lain sebagai partner atau kawan

yang sama-sama menuju sukses. karena selalu tersedia ruang untuk

berkarya bagi mereka yang selalu berusaha. Intinya : Tetaplah

semangat bekerja dan semangat belajar dan yakinlah Tuhan telah

146 Serat Sejatining Urip II

menyiapkan ruang khusus untuk kesuksesan upayamu.

1448. PERGANTIAN : Selalu ada pergantian Pemimpin, pergantian

generasi dan pergantian situasi karena itulah Sunatullah.

Intinya : kemanfaatan adalah ukuran baik tidaknya pergantian

tersebut dan jangan ada gejolak saat pergantian karena “tidak ada

dusta diantara kita”.

1449. ILMUNYA KEPEPET : Kalau seandainya dirimu sudah kepepet tidak

ada pendapatan sementara kebutuhan hidup harus dipenuhi maka;

1. Datanglah ke pasar dan perhatikan satu persatu orang

bertransaksi, kemudian pilihlah usaha yang paling kamu sukai,

kemudian dekatilah pemilik usaha tersebut dan tawarkan jasamu

untuk membantu penjualan; 2. Datanglah ke teman dekatmu dan

ungkapkan kesulitanmu secara terbuka; 3. Berjalanlah ke mana

suka kakimu melangkah sambil berdoa. InsyaAllah Tuhan akan

mempertemukanmu pada orang yang akan membantumu.

Intinya : Secara prinsip bila kesulitan rizki maka harus keluar rumah

untuk berusaha dan jangan mengurung diri di rumah karena rizki itu

harus dicari.

1450. KERESAHAN : Salah satu ukuran keberhasilan seorang Pemimpin

adalah dapat menghilangkan sumber keresahan masyarakat. Dan

sebaliknya bila seorang Pemimpin menjadi sumber keresahan

masyarakat maka patut dipertanyakan “Kapabilitasnya” sebagai

seorang Pemimpin. Intinya : Ketenteraman masyarakat adalah

147 Serat Sejatining Urip II

sumber potensi bangsa dan keresahan masyarakat menjadi awal

terjadinya Konflik Komunal.

1451. TEORI KEMUNGKINAN : Selagi kita hidup pada apa yang dikatakan

DUNIA maka segala kemungkinan bisa terjadi, yang tadinya

dinistakan bisa mendadak Mulyo, yang mudanya miskin begitu

tuwa-tuwa kaya raya, yang tadinya bodoh karena ketekunannya

bisa pintar, yang tadinya disingkirkan menjadi yang dibutuhkan.

itulah kehidupan dunia, untuk itu jangan pernah kita sepelekan

orang lain. Intinya : Hormatilah orang lain karena tidak ada orang di

dunia senang disepelekan apapun status sosialnya. Dan

menghormati orang lain sama halnya dengan menghormati diri

sendiri.

1452. MASALAH : 1. Kalau permasalahan itu porsinya Tuhan maka

bertawakallah atau pasrah total seperti hidup dan mati dan lain-

lain; 2. Kalau masalah itu ada kaitannya dengan orang lain maka

koordinasikan dengan baik seperti masalah pekerjaan di kantor dan

lain-lain; 3. Kalau masalah itu keputusannya ada pada dirimu sendiri

maka lakukan tindakan antisipasi atau persiapan sedini mungkin

dan berfikirlah secara komprehensif sebelum mengambil

keputusan. Intinya : Segala sesuatu itu ada kontek dan kontennya,

maka bertindaklah secara proporsional agar tidak menyesal di

kemudian hari.

1453. KEBIJAKAN : Output kebijakan adalah menyenangkan dan membuat

orang lain tersenyum, bukan sebaliknya. Intinya : Terkadang kata

148 Serat Sejatining Urip II

Kebijakan untuk tindakan yang tidak bijak.

1454. SILSILAH KELUARGA : Setiap orang saat ini pasti mempunyai

“Silsilah Keturunannya”, tetapi tidak semua orang mengetahui dan

memahami manfaat dari silsilah tersebut. Melalui Silsilah Keturunan

kita dapat lebih mudah mengenal diri sendiri, mengetahui jati diri

kita sendiri, mengetahui potensi leluhur kita yang secara genetis

mengalir di tubuh kita dan yang penting lagi mengetahui riwayat

peyakit leluhur kita guna mengantisipasi “penyakit keturunan”.

Intinya : Orang yang melupakan Silsilahnya hampir sama dengan

melupakan dirinya sendiri.

1455. LEMBARAN MAHASISWA DAN MAHASISWI : Ibarat kertas putih

maka mahasiswa dan mahasiswi adalah tempat melukis para dosen,

kesuksesan masa depan mahasiswa dan mahasiswi adalah

kesuksesan para dosen dalam melukis kepribadian dan intelektual,

meskipun pada sudut pandang yang berbeda juga sangat

tergantung kesungguhan dan upaya mahasiswa itu sendiri.

Intinya : Akumulasi dari semangat “Transfer Knowledge” para dosen

dan semangat belajar mahasiswa dan mahasiswi adalah kunci

kesuksesan di masa yang akan datang.

1456. SUBYEKTIVITAS ANALISIS : Pisau analisis seseorang terhadap suatu

obyek tertentu atau kejadian tertentu akan menjadi tumpul ketika

subyek yang melakukan penelitian ikut bermain atau ikut

berkepentingan. Intinya : Jangan pernah mengambil keputusan

149 Serat Sejatining Urip II

pada saat marah atau membenci sesuatu karena akan cenderung

keliru.

1457. PEMBEBASAN : Orang yang membantu membebaskan kesulitan

orang lain maka Tuhan juga membebaskan permasalahan pada

orang yang membantu tersebut. Demikian juga orang yang

membuat kesulitan orang lain atau “Pembunuhan Karakter” maka

Tuhan-pun akan membalasnya bahkan sampai pada keturunannya.

Intinya : Tanaman kebaikan atau keburukan bisa turun temurun ke

anak cucu. Oleh sebab itu berbuat baiklah pada orang lain maka

InsyaAllah anak cucumu akan menerima balasan kebaikan.

1458. ASUMSI KONFLIK : Kalau ada kecelakaan tunggal sepeda motor

berulang-ulang di satu tempat maka yang perlu diteliti

penyebabnya bukan pengendara sepeda motornya tetapi “Jalan

Raya” yang kurang bagus atau sebab-sebab lain seputaran jalan

tersebut. Demikian juga apabila terjadi konflik antar aparat

berulang dengan kondisi yang sama maka yang perlu diteliti

“Aturan Hukumnya” atau sebab lain seputaran kejadian tersebut

baik dari analisis kondisi lokal atau nasionalnya. Intinya : Tidak ada

kejadian apapun di dunia ini yang meletup begitu seja tanpa ada

awalan dan akhiran. Asumsinya demikian, setiap orang marah itu

pasti ada kejadian awalan. Dan tidak ada orang tanpa sebab tanpa

apa-apa kemudian marah.

1459. HUJATAN : Tidak ada untungnya menghujat dan tidak ada ruginya

memberikan maaf. Artinya : Jangan biasakan menghujat karena

150 Serat Sejatining Urip II

kelemahan orang lain, karena kita juga banyak kelemahan.

Intinya : Saling menghujat itu akan berakhir dengan perpecahan

dan perselisihan.

1460. MELAYANG-LAYANG : Ketika sakitmu begitu parah, seakan-akan

sudah tidak ada obatnya. Ketika hutangmu menggunung, seakan-

akan tidak mungkin untuk terbayar. Ketika ujian hidupmu sebegitu

rumitnya, seakan-akan tidak ada jalan keluarnya, hidup ini seakan

melayang-layang tak tentu arah dan tujuannya. Maka diamlah dan

tenangkan hatimu, dan pejamkan matamu, tarik nafas dalam-dalam

dan berdoalah “ Ya Allah semua permasalahanku ini atas ijinMu dan

sepengetahuanMu maka semua masalahku aku serahkan

kepadaMu. Aku pasrah total atas keputusanMu”. Kemudian

keluarlah rumah dan temui orang yang engkau suka, utarakan

kesulitanmu. InsyaAllah secara berlahan masalahmu akan terurai.

Intinya : Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya.

1461. UJIAN UNTUK DICINTAI : Semua Rasul dan Nabi itu dicintai oleh

Allah dalam derajat kedekatan melebihi dengan manusia pada

umumnya, tetapi dari sisi yang berbeda semua Rasul dan Nabi diuji

dalam hidupnya dengan berbagai kejadian yang menyakitkan atau

kesengsaraan secara duniawi. Artinya apa? bahwa Allah

menurunkan “Ujian untuk dicintai” bagi hamba-hambaNya yang

terpilih. Oleh karena itu besarkan hatimu saudaraku dan

bersabarlah dalam menempuh ujian di dunia ini karena Allah

mempunya cara tersendiri untuk mencintai hambaNya.

Intinya : Ujian itu adalah jalan untuk meraih kemuliaan kehidupan.

151 Serat Sejatining Urip II

1462. JANGAN KELUAR RUMAH : Semua rumah tangga (suami, istri

dan anak) pasti pernah ada masalah keluarga, maka pada saat

masalah itu datang “Jangan Keluar Rumah”. Mengapa? Karena

di luar rumah banyak syetan penggoda iman. Bertahanlah di rumah

dan katakan pada dirimu sendiri “mengapa saya bisa memaafkan

orang lain tetapi dengan suami/istri/anak, tidak bisa memaafkan”.

Intinya : Setiap masalah keluarga itu harus dicari duduk masalahnya

dan dicarikan solusinya. jangan pernah lari dari masalah

keluargamu karena masalah tersebut akan membuatmu menderita.

1463. GAGASAN BARU : Kita butuh gagasan baru, pemikiran baru dan

inovasi baru agar bangsa ini bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain

di dunia, agar negara ini tidak ekspor TKI atau TKW (yang terkadang

dinistakan oleh majikannya di Luar Negeri) tetapi mengirim tenaga

ahli dan profesional. Kita harus rukun dan bersatu agar NKRI ini kuat

dan makmur. Intinya : Kualitas SDM sangat menentukan kualitas

bangsa ke depan, oleh karenanya marilah kita didik anak-anak kita

dengan baik.

1464. INDUSTRI PENCITRAAN : Hampir seluruh pemimpin dunia untuk

tampil sebagai pemimpin nasional menggunakan jasa “Industri

Pencitraan” dengan dana yang cukup besar karena melibatkan SDM

yang banyak dan menggunakan fasilitas media yang mahal. Untuk

itu hadirnya pemimpin terkadang hanya sebagai kedok wayang

belaka karena para pembuat keputusan adalah penyandang dana

mereka. Intinya : Masyarakat dunia banyak tergelincir pada proses

rekrutment.

152 Serat Sejatining Urip II

1465. HIKMAH SOLAT TAHAJUD : Diantara hikmah solat tahajud adalah;

1. Komunikasi khusus dengan Allah sehingga sangat mudah

dikabulkan do’a-da’anya; 2. Daya tahan tubuh bertambah, disaat

orang lain jenuh dan capek; 3. Diampuni dosa, kesalahan dan

khilafnya; 4. Allah akan mengangkatnya di tempat terpuji atau

terhormat di dunia dan akhirat; 5. Qoulan Tsaqila atau perkataan

yang berat; 6. Terkadang ”Weroh Sak Durunge Winarak” atau ada

indra ke enam; 7. Selalu ada jalan keluar setiap ada permasalahan;

8. Mendapatkan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka; 9. Dekat

JODOH-nya; 10. Dan sebagainya. Intinya : Perjuangan solat tahajud

itu Jihad Fi Sabilillah.

1466. GEJOLAK RASISME : Amerika Serikat adalah negara yang

menebarkan ideologi Demokrasi bahkan dengan alasan itu bisa

menekan negara lain dalam kebijakan ekonomi, tetapi mengapa

bisa terjadi Gejolak Rasisme? Itulah bukti jika tidak ada negara itu

yang sempurna, demikian juga tidak ada manusia itu yang

sempurna, maka amat riskan sekali jika ada orang yang mengelu-

elukan seorang Pemimpin yang banyak melakukan kesalahan.

Intinya : Fanatik buta itu awal dari kehancuran suatu bangsa.

1467. CONFESSIONS OF AN ECONOMIC HITMAN : Adalah judul buku yang

ditulis oleh John Perkins yang membuka mata semua negara sedang

berkembang termasuk Indonesia tentang bagaimana strategi

“komunitas korporat” untuk menguasai sumber daya alam dan

semua potensi negara dan bangsa hampir mirip dengan V.O.C.

tempo doeloe. Pertayaannya adalah apakah negara-negara

153 Serat Sejatining Urip II

sedang berkembang akan mengundang para korporat tersebut

untuk menghisap kekayaan alam dan potensi negara dan bangsa?.

Intinya : Mengapa negara sedang berkembang tersebut tidak

kapok-kapok diapusi terus-terusan.

1468. SATE RASA GUDEG : Organisasi apapun dan di dunia manapun pada

saat pergantian kepemimpinan harus ada program transisi yang

menyambungkan, bukan langsung dibalik atau diputar 180 derajat.

harga langsung melonjak tinggi secara ekonomi. Mengapa? Karena

dalam “ilmu kebijakan public” psikologi masyarakat itu tidak bisa

diputar seketika dan harus ada pemahaman atau sosialisasi yang

matang terlebih dahulu. Ini sama halnya makan sate rasa gudeg,

maunya rakyat makmur tetapi kenyataannya angka pengangguran

bertambah. Intinya : Implementasi kebijakan publik itu harus

disertai dengan strategi yang matang. tidak langsung putar haluan

seketika. PERUSAHAAN bukannya untung tetapi buntung.

1469. LORONG WAKTU : Masing-masing kita mempunya lorong waktu

yang berbeda, tetapi dengan jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam

sehari. Tidak ada seorangpun di dunia ini mempunyai kegiatan dan

dalam kondisi yang sama persis dengan orang lain. Kegiatan

umumnya bisa sama tetapi perannya berbeda, pakainnya berbeda

dan pandangannya berbeda, apa lagi niatnya dan latar belakang

niatnya juga sering berbeda. Intinya : Setiap orang mempunyai

lorong waktu yang berbeda sesuai dengan niat dan perannya

masing-masing. Sesuai dengan zamannya dan lingkungannya. Oleh

154 Serat Sejatining Urip II

sebab itu kemuliaan seseorang ketika mereka mampu meletakkan

lorong waktunya sesuai dengan Firman-Firman Tuhan.

1470. DAYA TAHAN : Masing-masing orang mempunyai daya tahan yang

terkadang berbeda, ada orang yang tahan udara dingin tetapi ada

yang tahan di daerah panas, ada orang yang tahan dengan stress

pekerjaan fisik tetapi ada yang tahan dengan pekerjaan mikir, ada

orang yang tahan makanan pedas tetapi tidak sedikit yang tidak

tahan pedas. Mengapa? Itulah variasi yang Tuhan berikan pada

manusia sebagai kekayaan akan perbedaan untuk saling

melengkapi, bukan untuk saling membenci dan mencaci maki.

Intinya : Ketahuilah daya tahanmu masing-masing karena di sanalah

tersimpan potensi yang harus dikembangkan sebagai kunci

suksesmu.

1471. SAJADAH TERBENTANG : Ketika hati bertaut dalam sujud Tahajud,

terasa tiada jarak antara do’a dan terkabul. Sajadah terbentang

untuk hati yang lapang dan untuk menyambut sembahyang. Tak

terasa air mata menetes di atas bentangan sajadah dengan do’a

pertaubatan dan pengharapan. Ya Allah… ampunilah kami dan

saudara-saudara kami serta para Pemimpin kami atas segala dosa

dan khilaf yang telah kami lakukan. Ya Allah… yang Maha

Pengampun jangan Engkau azab Negeri kami seperti Engkau azab

Negeri kaum Aad dan kaum Stamud terdahulu karena dosa dan

kesalahan mereka. Intinya : Do’a pengempunan dan do’a

pengharapan adalah do’a pungkasan.

155 Serat Sejatining Urip II

1472. KESENJANGAN : Setiap kesenjangan akan berdampak, ada

kesenjangan berfikir, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial,

kesenjangan harga, kesenjangan pendapatan, kesenjangan apapun

itu namanya tetapi yang paling penting adalah bagaimana cara

merumuskan suatu sistem yang dapat mengurangi jarak

kesenjangan tersebut. Intinya : Kesenjangan itu dampak dan bukan

sebab, untuk itu langkah antisipasi sebelumnya harus dilakukan

sedini mungkin agar tidak terjadi dampak yang dapat merugikan

masyarakat atau bahkan merugikan bangsa dan negara.

1473. JANDA - DUDA : Seenak-enaknya hidup menjanda - menduda masih

lebih enak hidup berdua ”suami dan istri”, tetapi pertanyaan

nakalnya, siapa yang suka menjadi janda atau duda? Maka jawaban

dari pertanyaan tersebut dengan pertanyaan juga. Menjadi janda-

duda itu pilihan atau ketentuan?. Intinya : Terkadang lika-liku

kehidupan itu tidak dapat ditebak meskipun hidup kita sendiri, yang

paling penting sabar dan tawakkal.

1474. KEPEMIMPINAN NASIONAL : Kepentingan Nasional itu harus lebih

diutamakan dari pada kepentingan pribadi dan golongan, itulah

konsep dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk itu

semua komponen bangsa dan seluruh potensi SDA/SDM harus

diarahkan untuk mendukung “Kepemimpinan Nasioanal”

guna terwujudnya Cita-cita Nasional, karena kita harus

mengedepankan Persatuan dan Kesatuan demi tegaknya NKRI.

Intinya : Kepemimpinan Nasional adalah kesepakatan mayoritas

yang harus didukung.

156 Serat Sejatining Urip II

1475. JANGAN GAMPANG MARAH : Semua orang mempunyai potensi

untuk marah, tetapi tidak semua orang mempunyai kemampuan

untuk meredam marah. pemarah itu merugikan dirinya sendiri

sebelum merugikan orang lain. Intinya : Tidak ada untungnya

sedikitpun bagi orang yang pemarah.

1476. SISTEM DAN SINTEN : Cara kerja pemimpin itu ada yang

mengedepankan sistem, model kepemimpinan seperti ini untuk

pemimpin tingkat Nasional dan Internasional. Tetapi ada pimimpin

yang mengedepankan person atau sinten, model kepemimpinan

seperti ini tepat untuk organisasi yang kecil dan sederhana pada

tingkat RT atau RW. tetapi yang menjadi “Musibah Bersama” bila

style of leadership atau gaya kepemimpinan person atau sinten

diaplikasikan pada organisasi pada skala Nasional atau

Internasional. Intinya : Style kepemimpinan itu harus tepat tempat

dan tepat waktu.

1477. PEDASNYA HARGA CABE : Terasa ada yang kurang bila masakan

tanpa cabe, terutama bagi para penggemar cabe, harga cabe

melonjak tinggi dan membuat pedasnya uang belanja terkuras.

Mengapa? Ada beberapa faktor penyebabnya, mungkin karena

curah hujan sehingga gagal panen atau mungkin harga cebe akan

berlomba dengan harga BBM. Intinya : Kenaikan harga komoditas

apapun itu sebetulnya adalah penurunan nilai rupiah, atau semakin

hari rupiah semakin tidak ada harganya. Maka disinilah letak

pentingnya kebijakan pemerintah yang komprehensif dan bukan

sektoral.

157 Serat Sejatining Urip II

1478. TERAPHY UDARA PAGI : Disarankan bagi saudara-saudaraku yang

sedang sakit Kanker, Migran, Vertigo dan penyempitan pembulu

darah, Gagal Ginjal, Darah Tinggi. lakukan “Teraphy Udara Pagi”

(lakukan antara pkl 04.00 pagi) dengan cara; 1. Duduk/berdiri

dengan rilex; 2. Berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan; 3. Tarik

nafas panjang dan tahan sekuatnya, tekanlah energi nafas pada

antara pusar dan kemaluan (sebaiknya di tempat terbuka teras

rumah/lapangan agar udaranya segar); 4. Bagi saudaraku yang

sedang sakit lakukan antara 40x sampai dengan 120x dan bagi

saudaraku yang sehat (menjaga kebugaran) lakukan 4x sampai

dengan 12x. Maka insyaAllah terjaga kesehatannya dan AURA

KECANTIKANNYA akan terbuka. Intinya : Berdoalah dengan khusu'

karena doa itu pintu kebahagiaan, kesehatan dan kesembuhan.

1479. SELILITAN : Kalau ada makanan terselip di gigi atau selilitan itu

terasa mengganjal dan tidak enak rasanya, dengan bantuan tusuk

gigi maka selilitan dapat teratasi. Demikian juga dalam kehidupan

sehari-hari ada saja masalah kecil yang terselip di fikiran atau di hati

yang masih menganjal, mungkin masalah keluarga, masalah kantor,

masalah kesehatan, masalah perjodohan atau masalah

keterbatasan rizki, maka salah satu solusinya adalah curhat dengan

teman dekat yang dapat dipercaya, kemudian dilanjutkan dengan

berdo’a dan berusaha. Intinya : Jangan pernah sepelekan masalah

yang kecil seperti selilitan agar hidup ini tenteram, tenang dan

nyaman.

158 Serat Sejatining Urip II

1480. JAKARTA BANJIR DAN MACET : Dulu ada Gubernur DKI yang

mengatakan pada saat kampanye “Pilih Ahlinya” tetapi Jakarta

tetap banjir dan macet bahkan sampai sekarang tidak berubah.

yang berubah cuma dua yaitu pejabatnya dan slogannya. Mengapa?

Karena secara akademis tidak dilakukan analisis komprehensif.

Intinya : Masyarakat secara luas akan dapat menilai kemampuan

kerja Gubernur DKI dari masa ke masa. Siapa yang banyak bicara,

siapa yang bisa kerja secara tersistem dan siapa yang hanya

memanfaatkan “Industri Pencitraan” dengan hanya dua para meter

yaitu bisa mengatasi “Banjir dan Macet”.

1481. JAKARTA - PINDAH : Terlalu berat beban kota Jakarta, sebaiknya

dibagi dua yaitu pusat kegiatan ekonomi dan pusat pemerintahan,

pusat pemerintahan yang paling ideal berada di Kalimantan karena

posisi pulau tersebut di tengah-tengah wilayah NKRI dan kondisi

geografisnya sangat mendukung, tetapi yang menjadi titik

kelemahannya adalah ketersedian Infra struktur yang belum

memadai. Intinya : Setiap perencanaan tata ruang daerah harus

didepan atau mendahului dari tingkat pertumbuhan penduduk.

1482. KUN FA YA KUN : Apabila Tuhan sudah menghendaki waktu dan

kejadiannya maka semua orang tidak dapat menolaknya, semisal

datangnya kematian, datangnya pangkat dan jabatan termasuk

runtuhnya pangkat dan jabatan. Intinya : Kehendak Tuhan itu

Tunggal. Maka berdoalah pada setiap akan memulai apapun, serta

memulai perjalanan panjang.

159 Serat Sejatining Urip II

1483. UMURNYA CANTIK : Pada saatnya KECANTIKAN itu tak mampu

melawan UMUR meski dengan berbagai kosmetik atau operasi

plastik sekalipun. Keriput, pikun, gigi ompong, sakit-sakitan dan

lain-lain semua itu akan menguraikan “Kekauatan Kecantikan”.

Tetapi ada satu unsur Kecantikan yang tak pernah luntur “Akhlakul

Karimah” atau kecantikan perilaku dan budi pekerti.

Intinya : Keunggulan kepribadian yang luhur akan abadi meski yang

bersangkutan telah mati.

1484. MUSIBAH - FILTER : Pada saat musibah terjadi pada seseorang

maka kejadian itu sebagai filter untuk mengetahui siapa sahabat

sejati. Karena banyak orang yang datang mendekat ketika masih

berjaya, ketika kaya, ketika masih ada pangkat dan jabatan. Tetapi

satu persatu mereka menjauh dan pergi ketika musibah datang atau

ketika ketidak beruntungan terjadi. Intinya : Melalui musibah kita

mengetahui siapa sahabat sejati yang masih tetap setia

mendampingi.

1485. DIPILIHKAN : Jalan terbaik yang dilalui manusia itu ketika

“Dipilihkan oleh Tuhan” terkadang jalan tersebut sangat berat

karena berupa ujian, cobaan dan fitnah. Tetapi itulah jalan terbaik,

karena Tuhan menghendaki kebaikan. Dengan ujian maka kita hati-

hati dan waspada, dengan cobaan menjadikan kita kuat dan ulet.

Dengan fitnah menjadikan diri sabar dan daya tahan tinggi.

Intinya : Boleh jadi jalan yang engkau lalui berat dan tidak engkau

sukai padahal itulah jalan yang terbaik untuk menuju kebaikan.

160 Serat Sejatining Urip II

1486. JANGAN MINDER : Kalau toh seluruh lingkunganmu membencimu

atau seluruh keluargamu tidak menyukaimu maka jangan pernah

minder atau merasa rendah diri. Dengan satu syarat “dirimu di atas

jalan kebenaran”. Kebenaran itu hadirnya selalu mendapat

Resistensi atau penolakan dari lingkungan, tetapi kebenaran tak

pernah terkalahkan karena kebenaran adalah Firman-Firman Tuhan.

Intinya : Berbuat dan berucaplah sesuai dengan kebenaran yang

telah difirmankan. Maka hidupmu akan bahagia dengan Cinta Kasih

Tuhan.

1487. TUGAS POKOK : Para ulama dan ustad mempunyai tugas pokok

menjaga keutuhan Tauhid umatnya. Tugas Pokok Kepala Negara

adalah menjaga keutuhan wilayah dan Ikatan Nasionalisme

Bangsanya serta memberikan jaminan kesejahteraan rakyatnya.

Tugas Pokok Dosen dan Guru adalah membimbing mahasiswanya

menuju kesetaraan berfikir sesuai dengan tingkatan sekolahnya dan

akhlak Mahasiswanya. Tugas Pokok Orang Tua adalah

mengantarkan Putra Putrinya untuk hidup yang lebih baik dunia

dan akhirat. Tugas Pokok Istri adalah menyenagkan hati suaminya,

mendidik putra-putrinya serta menjaga kehormatan dan harta

suaminya. Tugas Pokok Suami adalah memimpin dan mencukupi

rumah tangganya. Tugas pokok Anak adalah berbakti kepada orang

tuanya dan Tuhannya, dan lain-lain. Intinya : Setiap kita mempunyai

tugas pokok masing-masing, maka kenalilah tugas pokokmu dan

penuhilah tugas itu semaksimal mungkin, karena tugas tersebut

akan engkau pertanggung jawabkan di akhirat nanti.

161 Serat Sejatining Urip II

1488. TANDA-TANDA JODOH : Kalau ada cowok berkata “sampai jandamu

akan saya tunggu” maka besar kemungkinan tidak jadi atau tidak

jodoh. tetapi kalau ada cowok bilang “saya ingin engkau menjadi

ibu dari anak-anakku” maka besar kemungkinan jadi atau jodoh.

Intinya : Mendung itu tidak selalu mendatangkan hujan, tetapi

tanda-tandanya yang sudah jelas. Maka harus diantisipasi

kejadiannya.

1489. JANGAN PERNAH DENDAM : Tersinggung atau sakit hati itu hal

yang biasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jangan pernah

dendam. Mengapa? Karena dendam itu akan merugikan

kesehatanmu sendiri. Maafkanlah mereka yang menyakiti hatimu

atau pasrahkan semua pada Tuhan. Intinya : Kalau kita mampu

memaafkan orang yang menyakiti hati kita maka Tuhanpun akan

mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.

1490. ADA CONTEKAN : Saat ujian yang menegangkan terkadang orang

memilih jalan pintas dengan mencontek, diselipkan di ujung baju

atau di balik dasi atau dalam saku. Intinya : Contekan adalah jalan

keluar karena keraguan akan kemampuan diri dan tidak percaya

diri. Maka jangan biasakan mencontek, tetapi percaya dirilah

dengan kemampuanmu sendiri.

1491. BATAS TOLERANSI : Badan kita ini mempunyai batas toleransi dan

apabila batas tersebut dilewati maka akan sakit. Oleh sebab itu

ketahuilah batas toleransi kita masing-masing karena setiap orang

berbeda. Intinya : Batas toleransi stress, batas toleransi capek,

162 Serat Sejatining Urip II

batas toleransi tidur dan batas toleransi apapun. Setiap orang beda.

dan batas tolensi yang paling akhir adalah kematian.

1492. BAHASA KASIH TUHAN : Cinta Tuhan pada manusia atau Rakhman

RakhimNya itu melebihi cintanya manusia pada dirinya sendiri.

Tuhan memberikan kesehatan meskipun manusia tidak meminta

sehat, Tuhan memberikan penglihatan meskipun manusia tidak

berdoa untuk melihat dan Tuhan memberikan udara untuk

pernafasan meskipun manusia tidak berdoa meminta untuk

bernafas. Intinya : Bahasa kasih Tuhan itulah awal dan akhirnya

kehidupan, maka dekatkan dirimu pada Kasih Tuhan dengan

ketaatan beragama dan hindari permusuhan sesama anak Bangsa.

1493. UJIAN PILIHAN : Terkadang ada seorang gadis yang diperebutkan

dua jejaka sekaligus yang keduanya sama-sama mapan, sama-sama

baik dan sama-sama tampan. Atau sewaktu tes masuk Universitas

dengan dua pilihan dan keduanya diterima. Pada posisi inilah “Ujian

Pilihan”, solusinya lakukan sholat Istikharah dan gunakan analisis

risiko dan keunggulan masing-masing pilihan. Intinya : Bersyukurlah

bagi mereka yang mendapat Ujian Pilihan.

1494. JENIS DEBAT : Ada beberapa jenis dan macam debat; 1. Debat

dengan adu argumen yang dilatar belakangi kepentingan politik;

2. Debat pemikiran untuk mencari kebenaran obyektif akademis;

3. Debat permasalahan Agama yang disandarkan atas pemahaman

Kitab Suci Agama; 4. Debat yang tak jelas ujung pangkalnya dan

tak jelas arah pembicaraannya bahkan tidak jelas tujuannya.

163 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Sedapat mungkin hindarilah debat yang tidak jelas

tujuannya atau negatif maksudnya.

1495. TITIK TEMU : Masing-masing kita mempunyai titik temu antara

sedih dan bahagia, antara tangis dan tawa, antara sulit dan lapang.

Intinya : Bersabarlah dalam menjalani titik temu tersebut.

1496. KESIMPULAN SEMENTARA : Berhati-hatilah dalam menyimpulkan

sesuatu karena hasil kesimpulanmu itu menentukan sikapmu

kepadanya, sebaiknya buatlah kesimpulan sementara karena boleh

jadi obyek dari kesimpulanmu itu berkembang atau ada

kecenderungan positif atau negatif. Intinya : Bersikap dan berbuat

serta berucap itu di latarbelakangi oleh persepsi kita yang

merupakan hasil dari kesimpulan sementara tersebut.

1497. AYAH YANG DURHAKA : Bila ada seorang bapak atau ayah yang

tidak bertanggung jawab pada anak-anaknya, menelantarkan anak-

anaknya, tidak punya cukup waktu untuk anak-anaknya sehingga

pergaulan putra dan putrinya lepas dari norma-norma Agama

dan norma sosial maka pantaslah disebut “Ayah yang durhaka”.

Intinya : Tidak akan masuk surga orang tua yang menelantarkan

anak-anaknya sebagai tanggung jawabnya karena setiap orang akan

dimintai tanggung jawabnya masing-masing di akhirat nanti.

1498. BERSANDARLAH PADA ISTRIMU : Disaat suami hatinya gunda

gulana maka bersandarlah pada istrimu, disaat fikirmu penat tak

tentu rimbanya maka bersadarlah pada istrimu, disaat hidupmu

diguncang prahara fitnah dan opini negatif maka bersandarlah

164 Serat Sejatining Urip II

pada istrimu. Intinya : Istrimu adalah sandaran fikir, sandaran hati

dan sandaran rosomu disaat kepepet sekalipun. Oleh karenanya

jangan sia-siakan istrimu yang dengan setia mendampingimu.

1499. MUSIBAH AIR ASIA QZ 8501 : Musibah Air Asia berdekatan dengan

pergantian tahun 2014 - 2015, ada dimensi yang berbeda yaitu satu

fihak berduka dengan tangis tetapi satu pihak bersuka cita dengan

tawa menyambut tahun baru. Kalau kita mengedepankan logika

maka kejadian itu sah-sah saja. Tetapi kalau kita memakai

pendekatan rasa maka sebaiknya semua prihatin dan berdoa

bersama untuk merespon musibah tersebut. Rasanya tidak pantas

berhura-hura disaat saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air

berduka. Intinya : Kualitas bangsa itu banyak ditentukan oleh rasa

keprihatinan bersama, bukan keinginan berhura-hura bersama.

1500. HANTU “PENSIUN” : Sebagian birokrat atau pegawai atau karyawan

sangat resah dengan datangnya masa pensiun laksana melihat

“hantu”, padahal suka atau tidak pensiun akan datang seperti

halnya datangnya kematian seiring dengan perjalanan umur karena

generasi silih berganti. Intinya : Siapkan dirimu sebelum datangnya

“Hantu Pensiun” agar semuanya berjalan dengan tenang dan penuh

dengan suka cita.

1501. IKATAN PERNIKAHAN : Salah satu kebutuhan pokok manusia

adalah mempunyai keturunan atau anak, jalan yang harus ditempuh

adalah Pernikahan di atas nama Tuhan. Orang yang

165 Serat Sejatining Urip II

mempermainkan hakekat pernikahan sama halnya mempermainkan

Tuhan. Intinya : Hormatilah makna kesakralan Pernikahan.

1502. PERBEDAAN – BERMUSUHAN : Aspirasi politik bisa berbeda tetapi

tidak berarti bermusuhan, karena perbedaan adalah Rahmat Allah

untuk saling melengkapi. Intinya : Bersatulah dalam perbedaan

maka hidupmu menjadi damai.

1503. MENCARI PROFESI : Ada 4 cara untuk mengetahui profesi atau

pekerjaan yang tepat bagi kita; 1. Secara genetis ada bakat warisan

dari orang tua atau leluhur kita, ketahui apa profesi keluarga kita;

2. Hobby atau kecenderungan serta keinginan kita ke arah mana;

3. Sesuai dengan pendidikan atau keterampilan yang kita punyai;

4. Mengalir sesuai dengan lingkungan pergaulan atau lingkungan

tempat tinggal kita. Intinya : Profesi apapun yang kita tempuh

lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan jujur maka InsyaAllah

akan sukses sesuai dengan perjalanan waktu.

1504. KEBENARAN MUTLAK : Tuhan dengan segala Firman-FirmanNya

adalah kebenaran mutlak, kebenaran yang bersumber dari manusia

itu sementara oleh karenannya waspadalah. Intinya : Kebanyakan

keputusan manusia atas dasar kepentingan dan keberpihakan serta

selera suka atau tidak suka.

1505. PELUANG : Setiap peluang untuk berkembang, baik peluang usaha,

peluang untuk mencari ilmu, peluang untuk beribadah, peluang

jodoh dan lain-lain, harus diciptakan dan diusahakan. Dan biasanya

peluang datang tidak untuk yang kedua kali, untuk itu

166 Serat Sejatining Urip II

menfaatkan dan terimalah peluang itu dengan baik saat pertama

sekali datang. Intinya : Peluangmu itu usahamu dan pembuka pintu

kesempatanmu untuk berkembang lebih baik.

1506. DAMPAK HARGA : Ketika semua harga perlahan naik maka dengan

sendirinya nilai Rupiah turun. Sementara pendapatan masyarakat

tetap bahkan turun. Artinya perlahan angka pengangguran

bertambah. Ketentuan hukum sebab akibat “hempitan ekonomi

berbanding lurus dengan konflik komunal”, demo akan meningkat

eskalasinya, kejahatan frekuensinya naik dan masyarakat gampang

marah. Intinya : Kebijakan Publik selalu mempunyai Effect DOMINO

yang sering tidak diantisipasi oleh birokrat dan politisi.

1507. JALAN MAKRIFAT : Salah satu cara untuk menuju jalan

makrifat adalah; 1. Hadirkan Allah disetiap langkah dan ucapmu;

2. Kurangi waktu tidurmu untuk zikrullah; 3. Kurangi makanmu

untuk berpuasa; 4. Fokuskan fikirmu atas kebesaran Allah;

5. Sembunyikan dirimu dari sifat sombong dan gembagus;

6. Ingatlah akan dosa-dosamu untuk selalu istighfar; 7. Dekatkan

Rosomu dengan solawat nabi. Intinya : Jalan menuju makrifat itu

banyak macam dan jenisnya tetapi semua itu tergantung niat dan

tirakatannya.

1508. MENCELA : Orang yang biasa mencela orang lain maka amal

kebaikannya akan berpindah pada orang yang dicela tersebut.

Intinya : Jangan biasakan mencela dan gunakan pilihan kata yang

baik serta santun.

167 Serat Sejatining Urip II

1509. PERLOMBAAN : Dalam persaingan semua orang berkeinginan untuk

menang tetapi tidak dengan cara menjatuhkan dan menghinakan

orang lain. Intinya : Menang tanpo ngasorake lian. Artinya, menang

tetapi orang lain tidak merasa dijatuhkan.

1510. LELAKI HEBAT : Kehebatan lelaki bukan bisa menundukkan hati

setiap perempuan tetapi ketika mampu hanya mencintai satu

perempuan seumur hidupnya. Intinya : Cintanya tak pernah terbagi.

1511. RUANG BATIN : Di dalam diri setiap manusia itu ada satu ruang

tempat perdebatan sebelum mengambil keputusan “ya atau tidak”.

Itulah ruang batin, di sana ada nafsu dan Nur Kebajikan, ada Sukmo

lan Karso, ada keinginan dan kebutuhan. Ada logika dan Roso. Out

put atau hasil dari perdebatan tersebut adalah tindakan. Artinya :

Sikap dan perilaku seseorang sangat ditentukan oleh Ruang Batin

tersebut. Intinya : Peliharalah kebersihan Ruang Batinmu dengan

Firman-Firman Tuhan dan Tirakatan, agar setiap keputusanmu

selalu mendapat Hidayah dari Allah SWT.

1512. ANTRIAN ISU : Kalau kita jeli melihat maka satu demi satu isu-isu

yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dilemparkan dan

masih banyak antrian isu yang secara tersistem direncanakan.

Tetapi resistensi budaya dan pemahaman agama masyarakat cukup

kuat sehingga isu-isu tersebut akan mental kembali ke yang

membuat isu. Seperti senjata makan tuan. Intinya : Semoga bangsa

ini tetap rukun, damai dan sejahtera. Dan semoga yang selalu

membuat isu cepat sadar dan diampuni dosa-dosanya oleh Tuhan.

168 Serat Sejatining Urip II

1513. KITA BUKAN MALAIKAT : Untuk apa membuka aib atau kejelekan

orang lain? Padahal kita juga bukan malaikat. Tidak ada manusia itu

yang sempurna, termasuk orang yang suka membuka aib orang lain.

Intinya : Percayalah... orang yang suka menggunjingkan kelemahan

orang lain itu biasanya dirinya sendiri jauh lebih jelek.

1514. JODOH YANG BAIK : Setiap orang mempunyai harapan untuk

mendapatkan jodoh yang baik Dunia-Akhirat. Dalam terminologi

Jawa menggunakan parameter BOBOT, BIBIT dan BEBET yaitu

kualitas pribadi, keturunan dan pergaulan. Intinya : Setiap memilih

sosok atau figur tentukan terlebih dahulu parameternya, dan

jangan tentukan orangnya terlebih dahulu agar tidak salah pilih.

termasuk juga memilih Calon Presiden.

1515. KOMUNITAS PARTAI : Setiap organisasi apapun namanya itu

perkumpulan nilai atau persamaan kepentingan. Artinya : Figur

Pemimpin itu penting bersamaan dengan nilai dan tujuan

organisasi. Intinya : Bila organisasi berupa Partai, LSM bahkan

Pesantren sekalipun atau apapun namanya akan ditinggalkan oleh

komunitasnya apabila tidak bersesuaian dengan nilai yang sudah

dibangun dan tujuan semula.

1516. SERAH TERIMA JABATAN : Terasa haru dan berat saat serah terima

jabatan dan lebih berat lagi kalau tidak menjabat. Itulah kehidupan

birokrat dalam strata jabatan struktur organisasi yang sudah baku.

Intinya : Semua perjalanan hidup harus dilalui dengan lapang dada

169 Serat Sejatining Urip II

dan mensyukuri apa yang diberikan Allah. Yang penting jangan

pernah mengeluh dan menyalahkan orang lain.

1517. FUNGSI NEGARA : DI dunia manapun fungsi negara adalah;

1. Memberikan perlindungan terhadap rakyatnya; 2. Menjamin

kehidupan rakyatnya secara layak sandang, papan, pangan,

kesehatan dan pendidikan; 3. Menjaga keutuhan wilayah

negaranya. Artinya hadirnya negara memberikan ketenteraman dan

kenyamanan hidup rakyat. Tetapi sebaliknya bila negara membuat

rakyatnya resah kehidupannya dan membuat rakyatnya sulit

hidupnya bahkan sengsara, maka fungsi negara patut

dipertanyakan. Intinya : Semua pejabat negara harus menyadari

akan hal ini.

1518. JANGAN GAMPANG MARAH : Orang yang pemarah itu merugikan

dirinya sendiri, begitupun orang yang pendendam atau orang yang

gampang sakit hati. Memaafkan itu lebih baik dan lebih sehat serta

mulia. Bukalah lebar-lebar dadamu untuk memaafkan orang yang

menyakiti hatimu bahkan maafkan orang yang menyengsarakanmu.

Karena pemaaf itu warisan sifat para Nabi dan pemarah itu ciri

sifatnya Iblis. Intinya : Orang yang kuat adalah orang yang dapat

menahan amarahnya meski secara budaya mereka berhak untuk

marah.

1519. AYAH YANG BISU : Tidak jarang terjadi fungsi sebagai ayah

terabaikan karena sang ayah sangat jarang komunikasi dengan

putra-putrinya. Ayah sibuk dengan dunianya sendiri, ayah tidak

170 Serat Sejatining Urip II

cukup waktu untuk memberikan nasehat dan pelukan hangat pada

putra-putrinya. Bahasa ayah cuma marah, perintah dan

membentak. Ayah yang bisu adalah ayah yang tidak mempunyai

waktu yang cukup untuk putra-putrinya, sehingga sang anak

kehilangan figur atau sosok ayahnya dan kemudian sang anak

mencari figur dan sosok dari lingkungannya. Intinya : Figur ayah

yang bisu adalah penyebab utama penyakit sosial pada generasi

muda. Oleh sebab itu wahai para ayah... berbicaralah dan

bimbinglah putra dan putrimu. Serta jangan manjakan anakmu

dengan harta dan kesenangan duniawi belaka karena anakmu

memerlukan kehangatan cintamu dan teladan perilakumu.

1520. KEBAHAGIAAN DOSEN : Betapa bahagianya sebagai seorang Dosen

ketika melihat mantan Mahasiswa-Mahasiswinya hidup sukses dan

berbahagia bersama keluarganya. Tidak henti-hentinya bibir ini

bergerak dan hati ini berdetak dalam doa agar ilmu yang telah

disampaikan bermanfaat dan berguna bagi diri dan keluarganya

serta bagi Agama, Bangsa dan Negara. Intinya : Jangan pernah

berhenti berkarya dan beribadah untuk semua Mahasiswa-

Mahasiswiku... Karena masa depan Bangsa ini berada pada karya

nyatamu dan pemikiranmu.

1521. SEMANGAT KEBANGSAAN : Ikatan persaudaraan antar komunitas

membentuk persekutuan yaitu “Bangsa”. Semangat kebangsaan

dibangun atas dasar; 1. Kesamaan perasaan dan ikatan budaya;

2. Toleransi atas perbedaan Suku, Ras, Adat dan Agama; 3. Saling

menghormati antara mayoritas dan minoritas; 4. Adanya keadilan

171 Serat Sejatining Urip II

dan pemerataan kesejahteraan; 5. Figur Pemimpin dan loyalitas

masyarakat secara umum; 6. Kesepakatan tujuan nasional yang

dicita-citakan secara bersama; 7. Kerelaan mendahulukan

kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Intinya : Penanaman jiwa Nasionalisme dan semangat kebangsaan

harus dimulai dari rumah atau pendidikan oleh orang tua, dari

kampus atau sekolah oleh guru dan dosen, dari tempat-tempat

ibadah oleh tokoh-tokoh Agama. Sehingga semua kehidupan

berbangsa dan bernegara menuju satu titik cita-cita Nasional.

1522. KEUTUHAN KELUARGA : Kenikmatan Tuhan yang paling besar di

dunia ini adalah “Keutuhan Keluarga”. Itulah sebabnya dikatakan

oleh Nabi Muhammad SAW “Rumahku adalah Surgaku”. Kerukunan

keluarga itu harus diperjuangkan, meskipun terkadang ada

perbedaan tetapi dengan dasar saling pengertian dan saling

mencintai serta saling toleransi maka keutuhan keluarga akan tetap

terjaga. Intinya : Jangan pernah terlintas dalam fikiran untuk

perceraian.

1523. DAYA BELI MASYARAKAT : Kata lain dari Miskin adalah ketidak-

berdayaan daya beli, artinya semakin rendah daya beli maka

semakin miskin. Secara statistik tingkat daya beli berbanding lurus

dengan tingkat kemiskinan. Intinya : Faktor penyebab turunnya

daya beli adalah kenaikan harga sembako, kenaikan BBM, kenaikan

kurs Dollar, kenaikan SBI, kenaikan TDL atau Tarif Dasar Listrik,

kenaikan harga gas dan kenaikan pajak. Dengan demikian suka atau

172 Serat Sejatining Urip II

tidak suka daya beli masyarakat akan turun secara berlahan tapi

pasti artinya jumlah masyarakat miskin akan bertambah.

1524. BARA DALAM SEKAM : Tidak jarang konflik atau sakit hati yang

terpendam lama akan menjadi “Bara dalam sekam” dan sewaktu-

waktu akan berkobar menjadi api yang tidak terpadamkan,

demikian juga gejolak masyarakat yang tidak tersalurkan atau tidak

terwadahi akan mengkristal dan meledak menjadi konflik komunal

yang sulit mencari solusinya. Intinya : Harus pandai-pandai dan

cerdik dalam melihat setiap perubahan perilaku komunitas agar

dapat dengan segera dicarikan solusinya.

1525. PRIORITAS PEMBANGUNAN : Di negara manapun di dunia prioritas

pembangunannya meliputi sektor Sandang, Pangan, Papan,

Pendidikan, Kesehatan dan didukung oleh sektor Energi dan

Infrastruktur. Semestinya pada 7 sektor inilah yang menjadi

kementrian. Dan khas untuk NKRI adalah rawan bencana alam maka

harus ditambah satu kementrian yaitu Menteri Urusan Bencana.

Intinya : Setiap perencanaan pembangunan organisasi apapun

termasuk perusahaan harus melihat terlebih dahulu tingkatan

prioritas kebutuhan organisasinya dan konstituennya.

1526. KELEMBUTAN HATI : Salah satu tanda orang yang mendapat

kesuksesan dunia akhirat adalah “Kelembutan Hati” dalam segala

hal, semua yang keluar dari ucapannya bermanfaat dan

membangkitkan semangat, semua perjalanan hidupnya

memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Tetapi mereka

173 Serat Sejatining Urip II

dibenci oleh kelompok orang-orang pendengki dan sombong.

Intinya : Kelembutan Hati adalah PINTU menuju kemanfaatan dan

Kebaikan Dunia Akhirat.

1527. HADIAH TERBESAR : Pemberian terbesar Tuhan pada kita adalah

“Keturunan - anak” oleh karenanya para suami harus menyadari

betapa perjuangan istri, antara hidup dan mati saat melahirkan

anak-anak kita dan betapa susah payahnya saat prosesi kehamilan.

Intinya : Memposisikan Istri secara baik dengan penuh kasih sayang

dalam kehidupan keluarga, sama halnya dengan mensyukuri atas

Hadiah Terbesar yang diberikan Tuhan pada Kita.

1528. AYAH YANG MEMUKUL ISTRINYA : Wahai para ayah jangan pernah

engkau memukul istrimu. Karena istrimu adalah ibu dari anak-

anakmu dan apabila engkau memukul istrimu maka anak-anakmu

akan mendendam pada dirimu, anakmu akan membencimu,

anakmu akan kehilangan figur sebagai ayah dan anakmu akan

menjadi generasi yang terabaikan karena dipenuhi dendam dan

sakit hati. Intinya : Wahai para ayah sayangilah istrimu dan putra-

putrimu sepenuh hatimu, selapang dadamu dan seluas waktumu

maka dirimu seperti membangun surga dunia dan akhiratmu.

1529. COBAAN BERAT : Seberat apapun cobaan dan ujian pasti ada

akhirnya, dan ketahuilah saudaraku bahwa berat kecilnya ujian dan

cobaan itu tergantung persepsi kita. Tidak ada ujian dan cobaan itu

yang berat kalau kita mampu menata hati dan fikiran kita untuk

menyandarkan semua masalah tersebut kepada Allah. Intinya : Para

174 Serat Sejatining Urip II

Rasul dan Nabi adalah figur yang menerima ujian dan cobaan yang

paling berat tetapi tidak pernah mengeluh.

1530. PERGANTIAN TAHUN : Berbagai macam acara dilakukan untuk

menyambut tahun baru tetapi sering satu acara yang dilupakan,

yaitu “Instropeksi diri” kemudian merencanakan apa yang akan

dikerjakan tahun depan. Intinya : Jangan biarkan hidupmu seperti

air mengalir dari hulu ke hilir tanpa perencanaan dan prediksi,

karena manusia dilengkapi dengan fikiran, perasaan dan daya nalar.

Sehingga manusia bukan hanya terbawa arus tetapi mengendalikan

dan merencanakan arus agar membawa kemanfaatan dan bukan

membawa bencana.

1531. ILMU INTELIJEN POLITIK : Fungsi intelijen yang digunakan untuk

kepentingan politik suatu negara yang meliputi; 1. Kegiatan

spionase terhadap dinamika politik kelembagaan dan perorangan;

2. Kegiatan penggalangan untuk mendukung atau penolakan misi

politik; 3. Kegiatan mengumpulkan semua data yang diolah menjadi

informasi politik; 4. Kegiatan untuk mengamankan manouver

politik; 5. Kegiatan untuk memprediksikan kejadian politik yang

akan datang dan saran tindakan; 6. Manajemen konflik untuk

kepentingan politik; 7. Upaya pengendalian situasi mikro dan makro

guna mencegah konflik komunal dan konflik bersekala besar dan

lain-lain. Intinya : Disiplin ilmu intelijen politik sangat berguna untuk

fungsi mengamankan sebuah negara di belahan dunia manapun.

175 Serat Sejatining Urip II

1532. MAQOM KEJUJURAN : Ketika kita mampu selalu jujur pada

diri sendiri maka disanalah letak maqom keunggulan pribadi.

Intinya : Jangan menipu diri sendiri.

1533. MENDIDIK ANAK : Semua para orang tua berharap anak-anaknya

sukses dunia dan akhirat, untuk itu lakukanlah hal sebagai berikut;

1. Jangan engkau beri makan anakmu dengan harta yang haram;

2. Jangan engkau pukul atau bentak anakmu terutama di depan

teman-temannya; 3. Doakan meski dalam hati setiap melihat

anakmu; 4. Jangan pelit mengeluarkan biaya sekolahnya anak;

5. Selalu memberikan contoh kebaikan di hadapan anak; 6. Jangan

bertengkar suami-istri di hadapan anak; 7. Bersodaqolah untuk

anakmu disaat ada kelebihan rizki dan lain-lain. Intinya : Anak

adalah harta terbesar yang diberikan Tuhan pada kita.

1534. KPK DAN POLISI MILITER : Dalam UU RI nomor : 30 Tahun 2002

pasal 12 huruf “i” tentang KPK mengatakan bahwa KPK berwenang

untuk meminta bantuan intansi lain guna melakukan fungsinya

untuk Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan dan Penyitaan.

guna mengoptimalkan fungsi KPK tersebut dimungkinkan KPK

meminta bantuan Polisi Militer dan aparat intelijen lain.

Intinya : KPK harus dioptimalkan peran dan fungsinya guna tetap

tegaknya wilayah hukum dan keadilan.

1535. PUSOKO JOWO : Pada hakekatnya pusoko Jowo itu bukan hanya

berupa keris, batu akik, tombak, pecut, tameng, jimat dan lain-lain.

Tetapi pusoko Jowo yang sebenarnya adalah Budaya Jawa dengan

176 Serat Sejatining Urip II

beraneka ragam dasar filosofi kehidupan yang diimplementasikan

pada pitutur dan perbuatan yang menjunjung tinggi norma dan

etika kehidupan. Intinya : “DADIO WONG JOWO SING JAWANI”

1536. ILMU POLITIK INTELIJEN : Kegiatan politik yang bertujuan untuk

kepentingan intelijen suatu negara yang meliputi; 1. Cipta kondisi

politik dengan manouver komunikasi sosial yang bertujuan untuk

kepentingan penggalangan intelijen; 2. Pengumpulan data personel

pelaku politik praktis guna melakukan fungsi intelijen untuk

pengamanan personel atau Pampers; 3. Pemanfaatan media sosial

baik media cetak dan elektronik oleh partai politik dengan tujuan

kepentingan intelijen; 4. Kegiatan pemaksaan suatu negara

terhadap negara lain dengan menggunakan kekuatan isu politik

tetapi untuk kepentingan penyusupan intelijen; 5. Segala tindakan

tokoh politik yang berujung pada manouver intelijen lapangan dan

lain-lain. Intinya : Disiplin ilmu politik intelijen selalu

mengedepankan program dan agenda politik tetapi pada

hakekatnya untuk kepentingan intelijen suatu negara, terutama

negara adi daya.

1537. MENCARI KEMANFAATAN : Setiap orang harus mencari

kemanfaatannya masing-masing, dengan caranya masing-masing

dan dengan obyeknya masing-masing sebagai bentuk pertanggung

jawabannya kelak di hadapan Tuhan. Intinya : Kemuliaan hidup itu

akan tercapai apabila kita sudah menemukan jalan kemanfaatan

yang terbaik menurut ketentuan Agama.

177 Serat Sejatining Urip II

1538. PERJALANAN NEGARA : Ada 4 golongan yang mempengaruhi

perjalanan Negara; 1. Ilmunya akademisi; 2. Doanya fakir miskin;

3. Kedermawanan orang kaya; 4. Adilnya Pemimpin. Intinya : Semua

itu ada hukum sebab akibat.

1539. JANGAN TETESKAN AIR MATAMU : Ketika hempitan hidup begitu

beratnya laksana langit mau pecah dan bumi terasa berguncang

hebat maka jangan engkau teteskan air matamu karena putus asa

tetapi berdoalah “Ya Allah semua permasalahan dan problem ini

terjadi atas ijinMu maka berikankanlah aku kekuatan untuk

menjalani dan melampuinya dengan kesabaran yang Engkau

berikan... Amin”. Intinya : Seberat apa ujian dan cobaanmu maka

sebesar itu pula kadar keimananmu.

1540. KEMAMPUAN MENERAWANG : Memang ada orang-orang tertentu

yang mampu menerawang terhadap obyek tertentu baik manusia,

keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan bahkan makhluk ghoib

tetapi tidak ada jaminan hasil terawangan tersebut benar 100%

karena bagaimanapun hebatnya manusia tetap pada sifat dasarnya

yaitu kekhilafan, kekurang-sempurnaan dan kelalaian, untuk itu

jangan sandarkan sepenuhnya keyakinanmu atau pendapatmu pada

hasil terawangan. Intinya : Hanya Allah semata kebenaran mutlak.

1541. HARUS DIJALANI : Seberat apapun hidup ini dan sesusah apapun,

semua harus dijalani dengan sabar dan tawakkal karena itulah jalan

yang dipilihkan Allah untuk hambaNya dan kita harus yakin bahwa

“jalan yang dipilihkan Allah” adalah jalan yang terbaik untuk

178 Serat Sejatining Urip II

dikemudian hari. Intinya : Jangan pernah mengeluh atas perjalanan

hidupmu dan jangan membanding-bandingkan degan orang lain

karena maqomnya hidup setiap orang itu berbeda-beda meskipun

saudara kembar sekalipun.

1542. PANTANGAN UCAPAN : Para suami jangan katakan pada istrimu

hal-hal sebagai berikut; 1. Punggungmu seperti punggung ibuku;

2. Saya menikahimu karena terpaksa; 3. Garis keturunanmu itu jauh

di bawahku; 3. Kamu perempuan murahan; 4. Menyesal saya

menikahimu; 5. Memang kamu perempuan boros; 6. Dasar

perempuan tidak bisa diatur; 7. Perempuan tidak tau malu;

8. beruntung kamu nikah dengan aku; 9. Bapak ibumu itu miskin

dan tak berpendidikan; 10. Perempuan tak tau diuntung;

11. Bisamu cuma tidur dan makan; 12. Mantan pacarku lebih baik

dari kamu ;13. Dan lain-lain. Intinya : Pelajari dengan seksama

pantangan istrimu agar rumah tanggamu harmonis selamanya.

1543. PANTANGAN ISTRI : Para istri pantang megucapkan hal ini pada

suaminya; 1. Kamu suami omdo atau modal kolor doang; 2. Suami

yang tidak perkasa dan lemah; 3. Saya nikah karena terpaksa

dijodohkan; 4. Menyesal saya nikah dengan kamu; 5. Saya lebih

bahagia hidup bersama orang tuaku dari pada ikut kamu;

6. Menjanda lebih baik dari pada hidup denganmu; 7. Ceraikan saja

saya; 8. Orang tuamu itu kampungan dan ketinggalan jaman;

9. Kamu tidak pernah memberi uang belanja cukup; 10. Kapan

kamu bisa membahagiakan aku; 11. Pulangkan saja saya ke rumah

orang tuaku; 12. Dari dulu kamu tidak berubah, semuanya negative;

179 Serat Sejatining Urip II

13. Suami macam apa kamu? tidak bertanggung jawab; 14. Mantan

pacarku dulu lebih baik dari kamu; 15. Dan lain-lain. Intinya : Para

istri yang Kafir (ingkar nikmat) pada suaminya adalah calon

penghuni Neraka.

1544. PERJALANAN WISATA : Kesan yang mendalam di hati kita adalah

saat dan setelah melakukan perjalanan spritual atau wisata rohani.

Mengapa? Karena niat awal perjalanan tersebut karena

melaksanakan Firman-Firman Tuhan dan selama dalam perjalanan

tersebut Tuhan selalu hadir di dalam relung hati yang paling dalam.

Intinya : Firman-Firman Tuhan adalah sumber kebahagiaan yang tak

pernah pudar. Oleh karenanya mendekatlah dan kembalilah pada

Firman-Firman Tuhan.

1545. MUNGURAI KESULITAN : Ketika ujian dan cobaan datang berupa

kesulitan hidup dan kehidupan maka kita harus berusaha dan

berikhtiar seoptimal mungkin dan tidak boleh diam meskipun pada

akhirnya Tuhan juga yang menentukan “TITI WANCINE” untuk

mengurai kesulitan tersebut. Salah satu cara mengurai kesulitan

adalah dengan membantu mengurai kesulitan orang lain pada jenis

yang berbeda. Intinya : Dengan membantu mengurai kesulitan

orang lain maka secara bertahap kesulitan kita akan terurai.

1546. BAHASA MATA : Terkadang melalui mata kita dapat menangkap

maksud seseorang, itulah sebabnya pertemuan dalam lobby-lobby

bisnis atau lobby tertentu sangat efekif bila dibandingkan dengan

melalui surat atau telpon. Terutama yang berkaitan dengan

180 Serat Sejatining Urip II

keputusan penting. Intinya : Silaturrahmi dan pertemuan sangat

dianjurkan oleh Agama. Dan Agama melarang seseorang untuk

memutuskan tali silaturrahim.

1547. ANGAN DAN MIMPI : Setiap angan-angan dan mimpi akan

selamanya menjadi mimpi bila tidak diikuti dengan usaha dan kerja

keras. Mengapa? Karena kita hidup di alam nyata dan bukan hidup

di alam mimpi. Intinya : Dimensi ruang dan waktu manusia sebagai

konsekwensi hidup di dunia harus di respon dengan usaha, kerja

keras dan berdoa.

1548. DIBALIK KESOMBONGAN : Tidak sedikit kesombongan suatu

golongan dan kesombongan perorangan dihancurkan dan diluluh

lantahkan oleh Tuhan. Mengapa? Karena dibalik kesombongan

tersembunyi sifat dan watak iblis. Intinya : Jauhilah dan hindarilah

sifat sombong atau merasa lebih dari orang lain, karena pada

hakekatnya kelebihan yang dimiliki oleh manusia adalah titipan

Tuhan.

1549. MEMBALUT LUKA : Bila hati ini terluka teramat dalam maka

balutlah dengan “kesabaran, ketabahan dan kepasrahan” kepada

Tuhan. Intinya : Tuhan itu maha adil dengan segala

kesempurnaanNya dan semua amal akan terbalaskanNya.

1550. HAKEKAT CINTA : Apabila Allah Mencintai Hambanya maka

didatangkanlah berbagai ujian, tetapi bila manusia mencintai

seseorang maka dimanjakannya. Intinya : Hakekat cinta itu terlatak

pada maknanya bukan pada pemberian duniawinya.

181 Serat Sejatining Urip II

1551. PENSIUNAN : Tanaman selama berdinas aktif akan berbuah disaat

PENSIUN, oleh karenanya perbanyaklah menanam kebaikan disaat

berdinas aktif agar kelak di masa pensiun masih banyak saudara

dan banyak teman serta akan dimuliakan di hadapan Tuhan.

Intinya : Masa pensiun pasti datang dan tidak bisa kembali lagi.

1552. TERLALU PERCAYA : Jangan terlalu percaya pada orang yang belum

terbukti. Terutama berkaitan dengan Uang. Intinya : Jangan sampai

kepercayaan kita disalah artikan, untuk itu kita harus waspada

tetapi bukan curiga.

1553. CARA MELIHAT ISTRI : Lihatlah istrimu dan camkan “istriku adalah

pemberian Tuhan yang terbaik”. Intinya : Jangan hanya melihat

kelemahan dan kekurangan istrimu, karena memang tidak ada

wanita yang sempurna.

1554. UKURAN BAHAGIA SESEORANG : Sebesar apa pengorbanan dan

perjuangan yang saudara lakukan maka sebesar itu pula

kebahagiaan yang akan saudara terima. Intinya : Bahagia itu hasil

bukan sebab.

1555. RUMAH PIKET : Usahakan antara suami istri jangan keluar rumah

bersamaan, jadi diatur seperti PIKET, karena anak-anak kita

berharap melihat orang tuanya ada di rumah, terkecuali pergi

bersama-sama atau mendesak. Intinya : Anak-anak itu suka melihat

orang tuanya ada di rumah meski tidak ada kepentingan khusus.

1556. KEKUASAAN : Kejarlah kekuasaan maka engkau akan dapatkan

182 Serat Sejatining Urip II

fitnah, kejarlah harta maka engkau akan dapatkan kelelahan tetapi

kejarlah ilmu maka engkau akan dapatkan kebahagiaan dan kejarlah

kemanfaatan maka engkau akan dapatkan persaudaraan.

Intinya : Kita harus pandai mengarahkan hidup kita sendiri agar

tidak sia-sia sebelum mati.

1557. PALING SENGSARA : Ketika putaran kehidupan dililit dengan

masalah dan hutang maka terasa paling sengsara di dunia padahal

itu bagian dari kehidupan. Intinya : Semua masalah pasti ada

solusinya.

1558. MENGAGUMI ORANG YANG SALAH : Masyarakat harus hati-hati

untuk diarahkan oleh media mengagumi orang yang salah baik di

bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi, bidang agama atau

pemerintahan. Karena orang yang salah akan membawa

masyarakat ke jalan yang salah dan pasti akan mengahasilkan

kemudlorotan dan kesengsaraan masyarakat itu sendiri.

Intinya : Berhati-hatilah untuk menentukan figur orang yang tepat

menjadi panutan.

1559. WITING MULYO : Tidak ada kemuliaan atau kebesaran atau

kenikmatan itu diperoleh dengan kehidupan yang nikmat pula atau

dengan berfoya-foya, tetapi kesuksesan itu diperoleh dengan

perjuangan, melepaskan kenikmatan dunia atau tirakatan. Siapa

yang berani rekoso atau sengsoro dengan kesabaran yang berlipat-

lipat untuk berjuang dalam kehidupannya maka akan menemukan

183 Serat Sejatining Urip II

jalan kebahagiannya yang sejati di dunia dan akhirat.

Intinya : Witing Mulyo jalaran wani rekoso.

1560. RUMAH IBADAH : Kalau seandainya semua umat Muslim mampu

menempatkan Masjid dalam hatinya dan umat Kristiani Gereja

dalam hatinya serta Agama lain, maka damailah Negeri ini.

Intinya : Damai di bumi.

1561. PERJUANGAN ABADI : Setiap orang mempunyai kecenderungan

negatif maka perjuangan abadi adalah menata diri kita sendiri dan

memimpin diri sendiri untuk meminimise atau meniadakan

kecendrungan negatif tersebut. Intinya : Tidak ada manusia itu yang

sempurna.

1562. FENOMENA BATU AKIK : Sepanjang jalan Pulau Jawa terbentang

fenomena batu akik, tanpa disadari batu akik mampu memutar

perekonomian masyarakat dari kalangan atas sampai ke bawah.

Peralihan baru profesi memotong dan marapikan batu akik menjadi

pendapatan baru. Intinya : Masyarakat selalu mempunyai solusinya

sendiri untuk memutar perekonomian tanpa campur tangan

pemerintah.

1563. PENOLONG ABADI : Yang bisa menolong diri kita adalah diri kita

sendiri dengan melakukan “SABAR DAN SHOLAT (DO’A)”, dan

pengertian SABAR itu ada dua; 1) Sabar untuk menerima ketentuan

dan takdir Tuhan; 2) Sabar untuk berusaha dan kerja keras guna

mencari jalan keluar atau solusi abadi. adapun pertolongan dari

orang lain itu hanya bersifat bantuan, itupun atas izin Allah.

184 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Tolonglah dirimu sendiri sebelum meminta tolong pada

orang lain.

1564. PITUTUR : Nilai budaya yang terangkum dalam PITUTUR merupakan

dasar filosofi kehidupan yang dimiliki oleh masing-masing daerah

dan masing-masing adat, untuk itu kita harus memegang teguh

masing-masing budaya “Kearifan Lokal” dengan tetap menghormati

nilai-nilai Universal. Intinya : Dimana bumi dipijak disana langit

dijunjung.

1565. UKURAN BALASAN : Sebesar apa kesabaranmu maka sebesar

itu pula kebahagian yang akan engkau dapatkan nantinya.

Intinya : Semua perjalanan ujian pasti terbalaskan.

1566. RODA GILA : Larinya kemana-mana nabrak sana dan nabrak sini

seperti roda gila itulah kepentingan yang saat ini menabrak wilayah

hukum, politik dan masyarakat dan lain-lain. Intinya : Harus ada

pihak yang mengendalikan roda gila ini, agar NKRI tetap utuh.

1567. PERTOLONGAN PERTAMA : Orang yang hidupnya suka menolong

orang lain maka mereka akan pertama ditolong Tuhan.

Intinya : Ulurkan tanganmu untuk selalu memberikan pertolongan

meski pada orang yang engkau benci sekalipun.

1568. KETANGGUHAN : Ketika kita mampu melewati ujian berat dengan

kesabaran maka kita masuk dalam derajat pribadi yang tangguh.

Intinya : Jangan gampang menyerah dengan keadaan, tetapi

kendalikan keadaan dengan baik.

185 Serat Sejatining Urip II

1569. ILMU KELEMBAGAAN : Relatif baru disiplin ilmu kelembagaan

diajarkan tersendiri di kampus, yang secara implementatif penting.

Intinya : Antar lembaga negara jangan saling meniadakan dan antar

lembaga masyarakat harus saling mendukung dan saling

melengkapi.

1570. KESEDERHANAAN : Tampilan minimal kepantasan secara

proporsional sesuai dengan tempat, waktu dan figur.

Intinya : Sederhana itu bukan miskin, tetapi sederhana itu selalu

berpedoman pada standar protokoler yang ditetapkan.

1571. TIDAK ADA PEMENANG : “Hono coroko doto sowolo podo joyonyo

monggo botongo”. Artinya, ada dua orang ksatria jawara yang

bertempur atau berkelahi satu dengan yang lain dan keduanya

saling terkalahkan. Intinya : Keduanya akan tumbang dan Rakyatlah

yang tampil sebagai pemenang. Buktikan kalau tidak percaya?

1572. MANAJEMEN KONFLIK : Terkadang konflik memang dengan

sengaja diciptakan untuk memenangkan sebuah persaingan.

Intinya : Jangan lugu dalam berpolitik.

1573. TERAWANG : Masih banyak yang belum faham. Kemana larinya

Kadal, Buaya, Cicak dan Komodo dalam ilmu “intelijen politik”.

Intinya : Lihatlah dimana sarangnya maka disanalah

kepentingannya.

1574. SEJARAH NEGARA : Setiap negara mempunyai aneka macam cerita

dan dinamika sesuai dengan zamannya, ada masalah ekonomi, ada

186 Serat Sejatining Urip II

masalah hukum dan ada masalah politik. Semua terangkum dalam

perjalanannya. Maka lihatlah tanda-tanda kemakmuran negeri

hampir semua diawali dengan gonjang-ganjing atau prahara.

Intinya : Bersiaplah untuk itu semua generasi bangsa.

1575. JANGAN BERHENTI : Ketika ujian dan cobaan datang bertubi-tubi

maka jangan berhenti untuk mencari kemanfaatan.

Intinya : Hidupmu itu karyamu dan cobaan-ujian itu

menguatkanmu.

1576. 3 INSTRUMEN INDUSTRI PENCITRAAN : 1. Penggalangan intelijen;

2. Penciptaan opini media cetak dan elektronik; 3. Jalur birokrasi

yang ada. Intinya : Industri pencitraan itu industri strategis masa

depan dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta menjanjikan

keuntungan yang besar.

1577. MANUSIA PEMAKAN BANGKAI : Kebiasaan orang yang mencari-cari

kesalahan orang lain serta kebiasaan memperbincangkan

kekurangan orang lain maka Agama memisalkan mereka

dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.

Intinya : Hindarilah mengolok-olok orang lain dan

memperbincangkan kelemahannya karena kita sendiri tidak

sempurna.

1578. KEBIMBANGAN ABADI : Ketika perjalanan fikir, hati dan Roso tidak

sejalan, maka disanalah akan terjadi Kebimbangan Abadi.

Intinya : Satukanlah antara unsur Fikir, Hati dan Rosomu dalam

187 Serat Sejatining Urip II

Firman-Firman Tuhanmu, maka akan engkau peroleh kebahagiaan

sejati.

1579. TARIK TAMBANG : Terjadi tarik-menarik antara; 1. Kepentingan

politik; 2. Kepentingan ekonomi; 3. Kepentingan hukum, sehingga

terlalu banyak strategi dan terlalu banyak alibi seperti tarik

tambang. Siapa yang akan menjadi pemenang? Tidak ada, karena

semua akan hancur lebur digilas oleh roda perputaran sejarah

bangsa. Intinya : Tanpa adanya figur yang kuat maka situasinya

tidak akan membaik.

1580. PEMIMPIN JELEK : Dalam organisasi manapun dan di negara

manapun, Pemimpin yang “Ingkar Janji” atau Pemimpin yang tidak

menepati janjinya adalah Pemimpin yang jelek, menebarkan aroma

jelek dan mengahasilkan situasi yang jelek. Mengapa? Karena

Agama mengajarkan bahwa ciri orang munafik salah satunya adalah

tidak menepati janjinya sendiri. Intinya : Bila orang munafik menjadi

Pemimpin organisasai maka dapat dipastikan organisasi tersebut

akan rusak atau jelek.

1581. HAKEKAT BUTA : Orang yang tidak peduli dengan lingkungannya

bahkan tidak peduli dengan keluarganya adalah buta sempurna.

Intinya : Orang yang tidak mau melihat tanggung jawabnya itu

termasuk orang yang buta.

1582. WAKTU LUANG : Tidak sedikit orang yang kebingungan akan

berbuat apa saat waktu luang, padahal waktu adalah harta yang

paling mahal yang Tuhan berikan pada manusia. Intinya : Disaat

188 Serat Sejatining Urip II

waktu luang penuhilah dengan perbuatan yang bermanfaat atau

carilah kemanfaatan untuk dirimu, keluargamu dan masyarakatmu.

1583. TIDAK ADA PEMENANG ABADI : Perseteruan yang didasarkan

kebencian, kecurigaan atau niat saling menjatuhkan maka tidak

akan menghasilkan pemenang, bahkan keduanya terkalahkan oleh

arus kenyataan. Mengapa? Karena Tuhan menghendaki kedamaian

dan saling kasih sayang di dunia ini. Intinya : Hidup rukun, tenteram

saling menghormati pada posisi masing-masing dan saling

mengasihi akan menciptakan “Kerukunan Nasional”.

1584. TERBUKANYA RAHASIA : Kelak semua rahasia akan terbuka

setelah tidak menjabat, atau setelah pensiun atau setelah mati.

Intinya : Semua rahasia terbuka sempurna pada kehidupan di

akhirat.

1585. NASIBNYA NASIB : Ketika nasib baik tidak berpihak maka kesalahan

sekecil apapun dan terjadi dalam waktu yang lama akan membuat

seseorang menjadi “Tersangka” bahkan dengan ancaman penjara.

Mengapa? Karena itulah sisi negatif “dikondisikan”. Intinya : Orang

yang mengkondisikan orang lain tersalahkan itu juga tidak

sempurna atau punya kesalahan juga. Cuma saat ini mereka

mempunyai kewenangan atau kekuasaan, sehingga dengan

mudahnya menjadikan orang lain tersalahkan.

1586. GONG XI FAT CAI - 2015 : Selamat merayakan IMLEK saudara-

saudaraku, dan teruslah berkarya karena dunia menantikan jerih

189 Serat Sejatining Urip II

payahmu dan kerja kerasmu. Intinya : Tidak ada kerja keras yang

sia-sia.

1587. NEGARA TANPA KOMANDO : Tidak sedikit negara yang melewati

masa sulit seakan-akan negara tanpa komando, tidak ada

pemimpinnya, contoh : saat terjadinya peristiwa WTC di AS, seakan-

akan tidak ada 911 atau tim penyelamatan dari udara. Dan

peristiwa kerusuhan masa medio Juli 1998 masa beringas tak

terkontrol. Jenis dan macam sebabnya bisa berlainan tetapi langkah

antisipasi harus tetap dilakukan. Intinya : Renkon atau rencana

kontijensi harus tetap dibuat dari berbagai aspek agar negara ini

tidak terdadak dengan situasi sulit yang tidak diantisipasi

sebelumnya.

1588. DARURAT HUKUM : Kalau situasi sulit terus berkembang dalam

ranah hukum dan berdampak pada turunnya kepercayaan

masyarakat pada aparat penegak hukum maka tonggak-tonggak

atau pilar-pilar hukum akan rapuh dan masyarakat akan mencari

jalannya sendiri-sendiri per-daerah atau per-wilayah. Kalau kondisi

ini dimungkinkan terjadi, maka patut dipertimbangkan dari

sekarang untuk mengambil langkah-langkah “darurat hukum”.

Intinya : Variabel kepentingan yang berjalan sudah pada level 6

maka patut diantisispasi oleh analis intelijen.

1589. PENUHI HAK ISTRIMU : Secara umum hak istri adalah hak lahir dan

batin. Tetapi secara rinci; 1. Berikan uang belanja yang cukup

(jangan pelit pada istrimu sendiri); 2. Berikan kasih sayang sepenuh

190 Serat Sejatining Urip II

hati; 3. Bimbinglah istrimu menuju jalan Firman-Firman Tuhan dan

para suami harus mampu menjadi Imam dalam beribadah;

4. Berikan waktu untuk berkeluh kesah dan mengungkapkan isi

hatinya; 5. Berikan waktu yang cukup untuk istirahat karena istrimu

bukan pembantu rumah tanggamu; 6. Berikan panggilan nama yang

baik dan menyenangkan hatinya; 7. Ajaklah istrimu untuk berolah

raga agar kesehatannya terpelihara dengan baik; 8. Berikan

kesempatan istrimu untuk merawat diri atau ke salon kecantikan

untuk menyenangkan hatimu, dan lain-lain. Intinya : Kebahagiaan

istrimu adalah kebahagiaan para suami juga. Dan kesedihan istri

atau sakitnya istri akan berdampak negatif pada para suami dan

anak-anak.

1590. PENCARIAN JALAN : Jodoh itu harus dicari, Rezeki harus

diusahakan, Ilmu harus diperjuangkan bahkan kesehatanpun harus

dicari, Bahagia pun harus dicari. Memang hidup ini adalah kerja

keras, berusaha dan berdoa untuk mencari sesuatu yang kita

butuhkan dan sesuatu yang kita cita-citakan. Tetapi hasil dari

pencarian tersebut atas ketentuan Tuhan. Intinya : Hidup ini

mencari jalan ketentuan Tuhan dengan cara mengikuti petunjuk

dalam Firman-Firman Tuhan. Maka kesabaran adalah kunci dari

semua kesuksesan di dunia dan akhirat.

1591. REVOLUSI MENTAL : Apapun konteksnya kata Revolusi

mengandung arti perubahan cepat kehidupan sosial dan budaya

masyarakat secara menyeluruh. Relativitas waktu dapat berjalan

puluhan tahun seperti Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Perancis,

191 Serat Sejatining Urip II

Revolusi Amerika dan gerakan Revolusi di Indonesia yang dipimpin

oleh Soekarno yang menghasilkan Kemerdekaan RI 17 Agustus

1945. Akan tetapi apapun namanya “Perubahan Character Bangsa”

harus dimulai dari perilaku pemimpinnya yang dapat dijadikan

contoh masyarakat secara luas, hal tersebut yang dilakukan oleh

para Rosul dan Nabi sehingga mampu merubah perilaku masyakat

secara umum menuju kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik.

Intinya : Pemimpin harus bisa dicontoh perilakunya, tidak korupsi,

tidak egois, tidak mementingkan kelompoknya dan bijaksana dalam

mengambil keputusan serta Pemimpin tidak boleh bohong dan

ingkar janji.

1592. MAHKOTANYA MANUSIA : Setiap diri mempunyai mahkota yaitu

“Hati” ada perebutan kekuasaan antara nafsu, hati nurani dan

logika. Hati yang tidak disinari oleh Firman-Firman Tuhan akan

gersang. Logika yang tidak mendapat siraman Firman-Firman Tuhan

akan liar dan nafsu bila tidak dapat ditundukan oleh Firman-Firman

Tuhan akan jahat dan laknat. Intinya : Hanya dengan Hidayah

Firman-Firman Tuhan manusia akan menemukan keindahan

Mahkotanya sendiri. Oleh sebab itu mendekatlah pada orang-orang

yang selalu memberikan pencerahan dengan Firman-Firman Tuhan

Yang Maha Pengasih.

1593. MEMBAGI PROPORSIONAL : Perasaan itu satu, Cinta itu satu dan

Fikiran pun itu satu. Kita harus bisa membagi secara proporsional

Cinta, Rasa dan Fikiran agar semua seimbang. Artinya kita harus

punya waktu yang cukup untuk beribadah, waktu untuk keluarga,

192 Serat Sejatining Urip II

waktu untuk orang tua kita, waktu untuk diri kita sendiri, dan waktu

untuk lingkungan dan orang lain. Pembagian waktu yang tepat

secara proporsional inilah yang menjadi kunci kesuksesan

seseorang di dunia dan akhirat. Orang yang gagal adalah orang yang

boros menggunakan waktunya hanya untuk kesenangan pribadinya

tanpa membagi waktunya untuk orang lain sehingga hidupnya tidak

mempunyai kemanfaatan yang optimal. Intinya : Orang yang

dewasa itu bukan ditentukan oleh umurnya, tetapi ditentukan oleh

ketepatannya dalam membagi waktunya, membagi perasaan,

fikiran dan lain-lain.

1594. UANG - HARGA : Bila pendapatan masyarakat turun,

kecenderungan konsumsi turun tetapi harga pada naik maka kondisi

Ekonomi dalam status Waspada. Intinya : Hukum ekonomi itu

bersifat Universal.

1595. KESEHATAN PRIA : Untuk memelihara kesehatan dan ketangguhan

pria demi membahagiakan istri tercinta, perhatikan hal-hal sebagai

berikut; 1. Olah raga minimal setengah jam tiap hari atau minimal

2x dalam seminggu; 2. Tariklah nafas dalam-dalam minimal 30x tiap

pagi setelah sholat Subuh; 3. Minumlah 2 gelas air putih sebelum

dan sesudah tidur; 4. Usahakan makan daging segar minimal 1 ons

per-minggu; 5. Kurangi atau batasi atau jangan berlebih-lebihan

atau berhenti merokok; 6. Jangan bergadang; 7. Jangan ada fikiran

yang merisaukan; 8. Minum madu minimal satu sendok per-hari;

9. Minum jamu pahit 2x dalam seminggu. (kalau tidak bisa

193 Serat Sejatining Urip II

mengikuti semua nasehat tersebut minimal dua). Intinya : Jangan

menyerah dengan keadaan.

1596. TAAT HUKUM : Fungsi Negara yang utama adalah membangun

kesadaran masyarakat untuk taat hukum, tetapi ironis bila terjadi

para penegak hukum tidak taat hukum sehingga semua masalah

hukum menjadi konsumsi media massa yang menjadi bagian dari

proses pembelajaran bagi masyarakat yang kurang mendidik. Untuk

itu semua komponen bangsa, para tokoh masyarakat dan tokoh

Agama harus secara bersama-sama untuk membangun sebuah

budaya bangsa negara yang taat hukum, sebab tanpa adanya

budaya taat hukum maka kehidupan berbangsa dan bernegara

menjadi rapuh. Intinya : Penegakan hukum harus dioptimalkan bagi

masyarakat dan bagi penegak hukum itu sendiri. Dan penegakan

hukum tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan lain selain

kepentingan hukum itu sendiri. Serta penegakan hukum tidak boleh

dipakai sebagai alat arogansi pihak tertentu untuk menekan atau

menganiaya pihak lain.

1597. PEDASNYA LENGKUAS : Dalam sebuah pesta pernikahan ada

masakan “asam-asam manis iga” seseorang dengan bernafsu

mengambil potongan daging iga yang paling besar, tetapi saat

digigit ternyata “lengkuas pedas”. Itulah kehidupan yang terkadang

kita anggap baik tetapi ternyata pedas dirasakan. Berhati-hatilah

dalam menentukan pilihan, terutama menentukan Jodoh istri atau

suami. Intinya : Jangan memilih Jodohmu hanya melihat

“CHASING”-nya saja tanpa melihat watak dan garis keturunannya.

194 Serat Sejatining Urip II

1598. MENCARI DIRI SENDIRI : Tidak sedikit orang yang belum

menemukan dirinya sendiri untuk itu perlu belajar ilmu “Jati Diri”.

Tanda orang yang belum menemukan dirinya sendiri yaitu;

1. Mereka tidak mengetahui potensi apa saja yang tersimpan dalam

dirinya, baik secara lahir maupun batin; 2. Mereka tidak

mengetahui harus berbuat apa untuk membawa dirinya kepada

Tuhannya; 3. Mereka tidak mengetahui apa yang harus dicari dalam

hidup ini; 4. Mereka hanya sibuk urusan dunia, Harta, Pangkat,

Jabatan dan Gengsi semata tetapi lupa dengan bekal perjalanan

jauh menuju kehidupan akhirat, padahal kehidupan di dunia

ini hanya sebentar sedangkan kehidupan akhirat lebih lama.

Intinya : Orang yang sibuk mencari bekal kehidupan akhirat maka

kehidupan di dunianya dijamin oleh Tuhan.

1599. NILAI UANG : Nominal uang beredar dan jumlah pecahan uang

beredar dalam suatu negara serta perputaran uang di masyarakat

terkadang sangat susah dihitung secara kuantitatif karena sebagian

uang ada tersimpan dalam kantong-kantong orang kaya tertentu.

Semakin banyak uang beredar di tengah-tengah masyarakat maka

akan menciptakan kecenderungan belanja konsumtif yang

berdampak kenaikan harga produk dan menimbulkan inflasi. Tetapi

yang menjadikan sulit bagi masyarakat adalah ketika uang beredar

berkurang dan pada sisi yang berbeda harga terus melambung

tinggi terutama harga sembako. Intinya : Masyarakat akan

menderita dua kali ketika uang beredar berkurang dan harga terus

naik.

195 Serat Sejatining Urip II

1600. BAHAGIANYA HIDUP : Hidup ini terasa bahagia bila kita berfikir

bahagia dan setiap masalah yang datang silih berganti kita sikapi

bahwa ini semua datangnya dari Tuhan meski melalui tangan dan

mulut orang yang membenci kita. Biarkan ujian datang bertubi-tubi

tapi jiwa dan raga kita tetap tegar dan berkeyakinan “Badai pasti

berlalu dan tidak ada pesta yang tidak berakhir” dengan satu dasar

keyakinan “Tuhan sangat mengasihi kita”. Intinya : Jangan pernah

putus asa untuk berharap Kasih Tuhan Yang Maha Pengasih.

1601. MEMBANGUN PRIBADI ANAK : Setiap orang tua berharap anaknya

sukses di dunia dan akhirat untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal

sebagai berikut; 1. Berikan waktu yang cukup untuk bekomunikasi

dengan anak; 2. Jangan terlalu lama anak berinteraksi dengan

pembantu RT; 3. Berikan contoh yang baik pada anak; 4. Ajaklah

bersama anak-anak dalam kegiatan agama atau beribadah;

5. Jangan manjakan anak dengan uang dan harta benda; 6. Bila anak

mengambil jalan yang salah maka wajib hukumnya orang tua harus

meluruskannya dengan dasar Agama; 7. Latihlah anak kita untuk

mandiri agar tidak cengeng dan menjadi anak mama yang manja;

8. Bimbinglah anak kita untuk pandai mensyukuri nikmat Tuhan dan

ajari cara-cara mendoakan kedua orang tuanya; 9. Jangan gampang

marah atau membentak anak atau cerewet pada anak tanpa alasan

yang dapat diterima oleh cara berfikir anak agar anak tidak

berontak dan lain-lain. Intinya : Anak kita adalah titipan Tuhan yang

kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.

196 Serat Sejatining Urip II

1602. NEGARA DALAM NEGARA : Hampir di semua negara di dunia ada

kekuatan dibalik kekuatan negara yang secara aktif turut serta

memainkan jalannya budaya bangsa dan norma-norma yang harus

dipatuhi oleh masyarakat. Kekuatan tersebut bersumber dari;

1. Kekuatan ekonomi yang dimainkan hanya oleh beberapa orang

seakan-akan merekalah yang memegang remote control kebijakan

Negara; 2. Kekuatan mafia yang hidup bertahun-tahun bahkan

ratusan tahun dalam suatu Negara; 3. Kekuatan Asing yang sangat

berkepentingan dengan SDA negara tersebut; 4. Kekuatan lain yang

tersembunyi dan tersebar dalam semua kepentingan. Dan tidak

terlalu susah untuk membacanya dengan ilmu “public policy”

caranya; a). Lihatlah tempat dimana awal kejadiannya;

b). Perhatikan pihak mana yang banyak bicara dan memberikan

komentar disetiap media massa; c). Dan yang terakhir siapa dan

golongan mana yang diuntungkan dengan kejadian tersebut.

Intinya : Masyarakat jangan mudah terprovokasi kejadian dan harus

cerdas memfilter berita yang beredar.

1603. CARA MELIHAT : Obyek yang benar bisa menjadi salah karena

cara melihatnya yang salah atau memang ada prasangka.

Intinya : Perbaiki cara melihat agar obyektif.

1604. JALAN GELAP : Terbentang luas jalan yang terang-benerang tetapi

tidak jarang orang memilih jalan gelap yang berduri dan penuh

dengan iri dengki. Jalan terang adalah jalan kebaikan untuk mencari

kemanfaatan sesuai dengan tuntunan Agama yang tertera dalam

Firman-Firman Tuhan. Dan jalan gelap adalah jalan syaitan jalan

197 Serat Sejatining Urip II

iblis yang penuh dengan rekayasa, kebohongan dan pencitraan.

Intinya : Berbahagialah saudaraku yang meletakkan hidupnya diatas

ketentuan Firman Tuhan Yang Maha Pengasih.

1605. PERANG YANG ABADI : Sesungguhnya perang yang abadi adalah

perang melawan hawa nafsunya sendiri. Senjata yang digunakan

untuk menundukkannya adalah ketulusan niat untuk mencari

kemanfaatan, “Tidak penting mau jadi apa. Tetapi yang paling

penting bisa berbuat apa”. Karena kemuliaan manusia terletak pada

aspek kemanfaatan perilakunya dan ilmunya. Intinya : Perbaikilah

perilaku kita secara bertahap karena tidak ada manusia itu yang

sempurna dan tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah.

tetapi sebaik-baik manusia adalah segera memperbaiki

kesalahannya tersebut.

1606. SUMBER KEGALAUAN : Mayoritas kesedihan atau kegalauan itu

bersumber dari tidak tercapainya atau tidak terkabulnya keinginan.

Padahal hampir semua kebutuhannya terpenuhi. Mengapa? Karena

terkadang manusia susah membedakan antara keinginan dan

kebutuhan. Intinya : Percayalah Tuhan itu amat mengasihi

hambaNya dengan cara atau jalan yang ditentukan oleh Tuhan

sendiri, karena Tuhan itu Maha Berkehendak.

1607. RUMAH KACA : Seandainya kita membangun rumah dengan semua

dindingnya dari kaca atau Rumah Kaca maka kita dapat melihat seisi

rumah kita dari luar. Itulah diri kita, maksudnya seandainya kita

mampu keluar dari diri kita atau keluar dari badan kita sendiri maka

198 Serat Sejatining Urip II

amat gamblang dan terbuka siapa sebenarnya diri kita ini. Apakah

yang kita alami saat ini ada kecenderungan positif atau negatif.

Intinya : Semakin kita sering melihat diri sendiri atau sering

introspeksi diri maka semakin kita mengenal diri sendiri, karena

tidak jarang orang yang belum mengenal dirinya sendiri.

1608. KITORANG SAMUA BASUDARA : Tuhan sudah menjadikan kita

semua satu ikatan NKRI satu rasa Budaya Bangsa, satu Pancasila

dan satu Bahasa Indonesia. Artinya kita harus bersaudara, rukun

dan saling tolong menolong. Jangan melihat perbedaan tapi lihatlah

persamaan. Kita berbeda untuk saling melengkapi bukan untuk

saling memusuhi. Jangan terbawa budaya luar yang saling

bermusuhan hanya karena beda Agama atau beda keyakinan.

Intinya : Bersatulah Bangsaku dan bersatulah Rakyatku. Dan para

pejabatnya jangan berebut harta haram atau korupsi agar

rakyatnya makmur sentosa.

1609. RUMAH IDAMAN : Kediaman yang menenteramkan adalah rumah

kita masing-masing. Tenteram bukan karena besarnya rumah atau

kemewahan perabot rumah tetapi karena kerukunan penghuninya.

Intinya : Rumahmu itu Surgamu.

1610. MABUK CINTA : Banyak orang yang belum menyadari bahwa

kelemahan hidupnya dan ujian hidupnya diletakkan oleh Tuhan

diatas apa yang mereka Cintai di Dunia ini. Setiap kita yang

mencintai sesuatu di dunia ini maka kita harus siap sedia untuk

menjadi pelayan atau menjadi budaknya. Contoh : orang yang

199 Serat Sejatining Urip II

mencintai “Batu Akik jenis Bacan” maka mereka rela kehujanan dan

kepanasan untuk mencari Cintanya pada Bacan tersebut. Intinya :

Jangan kita diperbudak oleh sesuatu karena di Mabuk Cinta

sehingga melupakan tugas dan tangung jawab hidup kita sendiri.

1611. RENCANA TERSEMBUNYI : Disaat kita mengalami kesempitan rezeki

atau pendapatan yang terbatas maka pada saat yang sama ada

rencana tersembunyi Tuhan untuk melapangkan rezekimu di

kemudian hari, demikian juga sebaliknya. Intinya : Jangan pernah

berperasangka negatif pada kehendak Tuhan, karena Tuhan sangat

mencintai makhluk ciptaanNya yang bernama manusia.

1612. MEMBANGUN PRIBADI : Ada berbagai cara untuk membangun

pribadi yang kuat dan tangguh; 1. Melalui jalur pendidikan dan

pelatihan; 2. Dengan jalan Tirakatan; 3. Diterpa dengan berbagai

ujian, fitnah dan penderitaan; 4. Mendapatkan Hikmah yang

langsung dari Allah, dan lain-lain. Intinya : Hanya figur atau sosok

yang mempunyai pribadi yang kuat dan tangguh yang dapat

memimpin Bangsa dan Negara dengan baik.

1613. WANITA ITU MAHKOTA : Salah satu cara untuk mengukur nilai

budaya dan moral suatu bangsa maka lihatlah perilaku para

wanitanya dan bagaimana negara tersebut memperlakukan wanita

dalam struktur birokrasi pemerintahannya. Mengapa? Karena

wanita adalah tiang negara dan wanita adalah mahkota bangsa.

Intinya : Setiap Pemimpin besar di dunia ini dilahirkan oleh wanita

yang tangguh dan didampingi oleh istri yang sabar dan cerdas.

200 Serat Sejatining Urip II

1614. KETAHANAN DIRI : Terkadang wanita tidak tahan dengan ujian

kemiskinan dan kemelaratan sehingga mengambil jalan pintas

pekerjaan yang tak pantas dan terkadang pria tidak tahan dengan

ujian kekayaan, pangkat dan jabatan sehingga berbuat yang aneh-

aneh dan berdampak merugikan dirinya sendiri dan keluarganya.

Oleh sebab itu wanita dan pria harus waspada dan sabar dengan

ujiannya masing-masing. Intinya : Harus berfikir panjang dan

melihat dari berbagai aspek sebelum mengambil tindakan yang

berdampak merugikan diri sendiri.

1615. TERSEMBUNYI : Terkadang Tuhan itu menyembunyikan letak

kebahagiaan kita, agar kita berusaha dan mencarinya. Karena usaha

dalam pencarian tersebut bernilai ibadah dan lantaran itulah Tuhan

membukakan pintu ampunan dan kasih sayangnya. Intinya : Setiap

langkah selangkah, usaha dan upaya adalah mencari garis

ketentuan Tuhan agar kita berbahagia hidup di dunia dan akhirat.

1616. PETASAN SUMBU PENDEK : Orang yang gampang marah sering

disebut dengan sumbu pendek karena ibarat petasan sumbunya

pendek sehingga gampang meledak. Pemarah itu banyak merugikan

dirinya sebelum merugikan orang lain. Mengapa marah? Karena

perbedaan antara harapan pribadi dengan kondisi nyatanya.

Intinya : Tidak ada untungnya menjadi pemarah. Karena pemarah

itu sangat dekat dengan kenistaan dan kerugian serta berakhir

dengan penyesalan. Sebaliknya, penyabar itu disayang Tuhan dan

disayang Malaikat serta manusia.

201 Serat Sejatining Urip II

1617. JANGAN SAKITI HATI WANITA : Wanita solehah akan

memaafkanmu sebelum engkau meminta maaf. Intinya : Jangan

sakiti hati wanita agar hatimu tidak sakit

1618. HARTA PANAS : Ada oknum aparat bekerja sama dengan oknum

LSM dan main mata dengan oknum penegak hukum melakukan

kerja sama yang rapih atas nama peraturan perundang-undangan

yang berlaku, kemudian membuat kemufakatan jahat untuk

memeras harta Rakyat atau Pengusaha. Di negara manapun sering

terjadi. Kemudian karena keterpaksaan Rakyat atau Pengusaha

tersebut memberikan dana denda atau sogokan atau apapun

namanya dengan sakit hati karena diperas. Pertanyaan besarnya

adalah; harta hasil memeras orang lain digunakan untuk memberi

nafkah anak dan istrinya, apa jadinya? Intinya : Harta Panas adalah

harta keringat orang lain yang dipaksa secara aturan atau

dikondisikan untuk diserahkan pada oknum. Harta ini akan menjadi

sumber penyakit.

1619. SUAMI DAN ISTRI : Peran mulia istri adalah melayani suami dan

anak-anak dengan tulus ikhlas dan peran mulia suami adalah

Mengayomi dan Menafkahi istri dan anak-anak dengan ikhlas pula.

Apabila peran istri dan suami dilakukan dengan baik maka keluarga

tersebut akan bahagia dalam kondisi apapun. Intinya : Dalam

Rumah tangga itu “kelemahan dan kekurangan istri ditutupi oleh

suami, demikian juga kelemahan dan kekurangan suami ditutupi

oleh istri” sehingga diantara keduanya itu saling melengkapi dengan

peran dan fungsi masing-masing.

202 Serat Sejatining Urip II

1620. SATU PAKET : Disaat Tuhan menurunkan kebahagiaan maka disaat

itu pula Tuhan menyiapkan ujian. Disaat Tuhan menguji dengan

keterbatasan maka disaat itu pula Tuhan merencanakan

keleluasaan serta disaat Tuhan menurunkan ujian bertubi-tubi

laksana sudah jatuh tertimpa tangga maka pada saat itu pula Tuhan

menyiapkan derajat kemuliaan di dunia dan akhirat. Seperti satu

paket. Mengapa? Karena Tuhan itu Maha Adil dan Tuhan

menciptakan segala sesuatu dalam kondisi keseimbangan dengan

satu syarat “sabar dalam waktu proses”. Intinya : Hidup ini tidak

selamanya bersedih dan tidak selamanya bahagia. Sedih dan

bahagia itu datang silih berganti maka berikanlah penghiburan pada

dirimu sendiri.

1621. DI ATAS ANGIN : Terkadang kehidupan seseorang melejit di atas

angin karena semua usaha dan kariernya memuncak, pada saat

itulah harus banyak bersedekah sebagai bentuk Syukur pada Tuhan.

Intinya: Tidak selamanya hidup itu di atas atau sukses.

1622. PINTU NARKOBA : Terlalu banyak korban generasi muda dan putra-

putra terbaik bangsa tejerat kasus Narkoba sehingga melemahkan

kaderisasi kepemimpinan organisasi apapun, untuk itu para orang

tua, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta para guru dan dosen

turut aktif untuk melakukan menjelaskan dan mempengaruhi

cara berfikir generasi mudah agar “menjauhi narkoba” dan pintu

masuknya narkoba adalah pergaulan yang salah jalan.

Intinya : Narkoba adalah musuh bersama bangsa dan masyarakat.

untuk itu harus dibasmi sampai ke akar-akarnya.

203 Serat Sejatining Urip II

1623. SUMBERNYA SUMBER : Masing-masing orang mempunyai sumber

kesedihan dan sumber kesenangan masing-masing. Ada orang yang

sumber kesenangannya dari anak tetapi ada orang yang sumber

kesedihannya dari anak dan seterusnya. Oleh karena itu masing-

masing kita harus memahami dan mengenali dengan baik masing-

masing sumbernya, sehingga dapat mengantisipasi secara dini

setiap keadaan yang sangat mungkin akan terjadi. Intinya : Ilmu

untuk mengetahui sumbernya senang dan sumbernya sedih adalah

bagian dari Ilmu Jati Diri.

1624. DITINGGAL ISTRI : Tidak sedikit suami ditinggal istri karena

kemiskinan, dan tidak jarang istri ditinggal suami karena kekayaan.

Intinya : Terkadang perempuan tidak tahan dengan ujian miskin dan

laki-laki tidak tahan dengan ujian kekayaan. Maka bersabarlah.

1625. SULITNYA HIDUP : Tidak jarang orang mempersepsikan dirinya

dengan kesulitan hidupnya. Mengapa sulit? Karena dari awal cara

berfikirnya dalam perspektif kesulitan dan cara melihatnya selalu

dari posisi kesulitan. Kalau seandainya dibalik cara melihatnya dari

sisi yang membahagiakan maka hidup ini menjadi lapang dan

menyenangkan. Intinya : Sesulit apapun hidup ini, itu lebih baik dari

pada tidak hidup atau mati.

1626. CAPEKNYA KERJA : Terkadang seharian bekerja tanpa istirahat

terasa capek, pegal dan jenuh. Tetapi bila ingat kewajiban

harus membahagiakan anak dan istri maka capek, pegal dan

jenuh berubah menjadi semangat bekerja dan menyenangkan.

204 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Capek itu hanya persepsi fikir dan capek kerja itu lebih baik

dari pada pengangguran tidak punya pekerjaan. Dan pada

umumnya orang itu bekerja terus ya capek tetapi orang yang tidur

terus juga capek. Kemudian kita memilih capek kerja atau capek

tidur.

1627. SAKIT MATA : Ketika seseorang mempunyai perasangka negatif

pada orang lain, maka kebaikan apapun menjadi jelek karena yang

melihat Sakit Mata. Intinya : Jauhilah prasangka karena sebagian

besar sangka itu dosa.

1628. TUMBANGNYA PEMERINTAHAN : Di negara manapun di dunia ini

apabila; 1. Kebutuhan pokok masyarakat miskin tidak terpenuhi;

2. Keadilan sosial tidak terjamin maka berakibat “Tumbangnya

Pemerintahan” meski sekuat apapun pemerintahan tersebut

dan meski pemerintahan tersebut dikendalikan dengan otoriter

atau tangan besi. Mengapa tumbang? Karena kedua hal tersebut

tiang utama berdirinya sebuah negara dan pemerintahan.

Intinya : Negara dan Pemerintah itu adalah manifestasi dari Rakyat

dan Keadilan sosial.

1629. WATAK ASLI : Ketika seseorang terjepit atau kepepet dengan

berbagai macam kesulitan atau dengan berbagi warna fitnah dan

opini negatif atau dililit hutang yang menggunung atau

dipenjarakan dengan berbagai tuduhan dan dakwaan. Maka disaat

itu pulalah kita dapat melihat watak aslinya. Apakah mereka

seorang pengecut atau seorang negarawanan atau seorang Agamis.

205 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Watak Asli seseorang itu akan muncul disaat kritis

terutama disaat menjelang kematiannya.

1630. TUKANG OJEK GRATISAN : Tidak sedikit mahasiswi memperlakukan

pacarnya seperti tukang ojek, minta diantar ke sana dan ke sini,

menjemput dan mengantarkan pulang kuliah. Kalau tidak diantar

marah atau ngambek bahkan sampai putus pacaran dan menikah

dengan orang lain. Intinya : Sebaik-baik pacaran adalah tidak saling

merepotkan dan segeralah menikah agar tidak dililit dosa.

1631. NIKMATNYA TIDAK NIKMAT : Tidak ada kenikmatan hidup di dunia

ini diperoleh dengan jalan kenikmatan pula. Kenikmatan

pasti diperoleh dengan pengorbanan, kerja keras dan tirakatan.

Intinya : Sisihkan sebagian nikmatmu untuk akhiratmu.

1632. TENTERAMNYA DIRI : Hidup tenteram itu dambaan semua orang.

Agar tenteram maka isilah hati kita dengan memperbanyak Zikir

atau menyebut Nama Tuhan. Intinya : Sesungguhnya dengan Zikir

itu hati menjadi tenteram.

1633. EKSTRAVAGANSA : Agama melarang pola hidup dengan berlebih-

lebihan. Tetapi dengan pola hidup yang sesuai dengan kebutuhan

atau proporsional. Intinya : Pedoman hidup yang baik itu

berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.

1634. PENAMPILAN DAN PENAMPAKAN : Sering orang keliru menilai

penampilan orang lain yang kasat mata dilihat. Padahal itulah

penampakan. Bisa Srigala berbulu Domba. Atau hantu berpura-pura

206 Serat Sejatining Urip II

menjadi pembijaksana atau maling berseragam petugas.

Intinya : Jangan melihat orang hanya Chasing-nya saja tetapi

lihatlah asal usulnya, lihatlah kepentingannya dan lihatlah

pribadinya. Agar kita tidak gampang tertipu.

1635. PARADIGMA BERFIKIR : Semua perubahan yang lebih baik

diawali dengan pembaharuan berfikir yang diikuti dengan tindakan.

Intinya : Harus ada yang berani memulai.

1636. BEGINI-BEGINI SAJA : Kehidupan yang statis akan menciptakan

kondisi yang begini-begini saja. Mengapa? Karena sistemnya

begini-begini saja dan cara berfikirnya juga begini-begini saja.

Intinya : Waktunya berubah.

1637. BANJIR – HUJAN : Betapa banyak negara yang kekeringan

mendambakan turunnya hujan. Dan betapa perihatinnya ada

negara yang tidak pandai mengelola air hujan sehingga

menimbulkan banjir meskipun turunnya hujan biasa-biasa saja.

Mengapa banjir? Karena banjir adalah proyek mendatangkan uang

anggaran. Intinya : Pada negara tertentu hujan mendatangkan

musibah dan pada negara tertentu justru tidak hujan menimbulkan

musibah. Artinya apa? Hujan bisa menjadi nikmat dan sekaligus bisa

menjadi laknat. Tergantung cara mengelola dan meresponnya.

1638. LOMPATAN BERFIKIR : Akademisi harus mampu melakukan lopatan

berfikir karena sadar akan ketertinggalan dengan generasi bangsa

sebelah. Intinya : Lopatan berfikir mutlak diperlukan untuk

Indonesia yang lebih baik.

207 Serat Sejatining Urip II

1639. SANDIWARA CINTA : Terlalu banyak contoh pemimpin organisasi di

negara manapun melakukan Sandiwara Cinta dengan berpura-pura

mencintai rakyatnya atau anggota organisasinya sebelum terpilih

menjadi pemimpin dengan janji-janji cinta dan kepedulian dan

prihatin pada si miskin saat berkampanye, tetapi setelah terpilih

hampir semua programnya memberatkan konstituennya.

Mengapa? Karena Cintanya pada rakyat konstituennya hanya Cinta

di bibir saja bukan Cinta di hati. Intinya : Cinta yang Suci pada rakyat

itu Cinta kepedulian pada yang di marginalkan.

1640. CARA KEBAIKAN : Kebaikan itu harus disampaikan dengan cara

yang baik dan diucapkan juga dengan bahasa yang baik pula agar

menghasilkan dampak yang baik dan berbunga kebaikan. Mengapa?

Karena kebaikan yang disampaikan dengan cara yang tidak baik

maka akan menghasilkan ketidak baikan. Contoh : Seorang

pimpinan menyampaikan kebaikan pada karyawannya atau anak

buahnya “Hai... Anjing Pemalas, sudah waktunya Beribadah tapi

kamu pada asyik ngobrol...” maka responnya dari uacapan

pimpinan tersebut pasti negatif. Intinya : Gunakan parameter

BENER lan PENER dalam menyampaikan kebaikan.

1641. KOMUNIKASI SOSIAL SANTUN : Kearifan lokal akan menjadi filter

yang positif untuk melakukan komunikasi sosial yang santun dan

proporsional. Ucapan dan pilihan kata pada komunikasi sosial dapat

menjadi ukuran untuk menilai tingkat kearifan dan maqom derajat

spritualitas seseorang. Sebagai acuan yaitu tidak ada orang-orang

mulia pilihan Tuhan yaitu Nabi dan Rasul sekalipun mengeluarkan

208 Serat Sejatining Urip II

ucapan kotor atau ucapan kebun binatang. Intinya : Pilihan kata

seseorang akan menjadi barometer kualitas pribadinya sendiri.

1642. PENYAKITNYA HANDPHONE (Hp) : Salah satu bukti kemajuan

teknologi adalah handphone, semua terasa dekat dan silaturrahmi

antara saudara dan sahabat menjadi intens, tetapi tidak jarang

kecurigaan, perselisihan suami-istri bahkan perceraian diakibatkan

oleh Hp. Itulah penyakitnya Hp yang mempunyai dua sisi dampak,

yaitu dampak negatif dan dampak positif. Mengapa? Karena Hp

hanya sekedar alat, sehingga sangat tergantung niat penggunanya.

Intinya : Semua pihak harus waspada terhadap penyakitnya

handphone, bahkan samua kita harus hati-hati dengan penyadapan

terutama para pejabat negara yang berkaitan dengan rahasia-

rahasia negara atau rahasia-rahasia keluarga.

1643. HATI YANG KERDIL : Ketika seseorang tidak mampu memaafkan

orang yang menyakiti hatinya maka mereka termasuk golongan Hati

yang Kerdil. Intinya : Hanya orang-orang yang berjiwa besar dengan

hati yang lapang yang mampu memaafkan orang lain.

1644. SUMBER KETENTERAMAN : Ada figur pemimpin yang kehadirannya

di tengah-tengah masa pendukungnya atau rakyatnya menimbulkan

ketenteraman tetapi ada figur yang menimbulkan keresahan dan

kesusahan. Mengapa? Karena pemimpin adalah manifestasi dari

semua masyarakat yang dipimpin. Apabila pemimpin tersebut tidak

menjadi manifestasi dari mayoritas konstituen yang dipimpin

maka secara obyektif pasti terjadi gerakan penolakan atau minimal

209 Serat Sejatining Urip II

ada resistensi terhadap semua pragram yang dicanangkan.

Intinya: Hadirnya pemimpin besar itu apabila didukung sepenuhnya

oleh semua atau totalitas pendukungnya.

1645. PERSIAPAN YANG SEMPURNA : Setiap kesuksesan pasti dan pasti

diawali dengan persiapan yang sempurna. Dan kesempurnaan

persiapan adalah pengorbanan dan penderitaan untuk melepas

kebahagian sesaat. Artinya : Tidak ada kesuksesan yang gratisan.

Intinya : Tidak ada kenikmatan itu diperoleh dengan kenikmatan,

tetapi kenikmatan itu diperoleh dengan pengorbanan

1646. PUSAKA LELUHUR : Tidak jarang para leluhur mewariskan pusaka

keluarga yang selama ini “di ugemi” kepada generasi penerusnya

atau keturunannya. Untuk apa? Terlepas dari sisi “kadigdayan

dan piandel” pusaka tersebut perlambang suatu ikatan

kedekatan antara generasi pendahulu dan generasi kemudian.

Intinya : Peliharalah dengan baik pusaka leluhur kita sebagai tanda

silaturrahim dan petanda kasih sayang antara kita satu garis

keturunan.

1647. JANGAN MEMAKI-MAKI : Agama mengajarkan kita untuk berbicara

yang santun dan tidak memaki-maki. Mengapa? Karena setiap

orang yang dimaki pasti harga dirinya terusik dan tidak jarang

membalas dengan makian pula. Intinya : Cara berbicara dan pilihan

kata dalam berbicara menunjukan isi atau pribadi orang tersebut,

bahkan bisa dikatakan adanya proses pendidikan yang kurang baik

saat mereka dalam keluarganya sewaktu masih menjadi tanggung

210 Serat Sejatining Urip II

jawab orang tuanya, hal ini bisa dibuktikan dengan melakukan Riset

Akademis. Artinya : Proses pendidikan yang baik dan dengan cara

yang baik maka Insyaallah akan menghasilkan kebaikan, begitu pula

sebaliknya.

1648. COBAAN YANG BERAT : Ketika datang cobaan yang berat, seakan

langit pecah dan bumi retak, tidak ada orang lain yang bisa

membantu memberikan jalan keluar, maka disaat itu mendekatlah

pada Tuhan dan yakinlah bahwa kasih dan sayang Tuhan datang

bersama kesabaran, jangan berputus asa dari pengharapan karena

seberat apapun cobaan itu sudah terukur karena “Tuhan itu

memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan dan kekuatan

hamba-Nya”. Intinya : Cobaan yang berat itu akan menguatkanmu.

1649. MAAFKANLAH ISTRIMU : Pemberian Tuhan terbaik adalah istrimu

dengan segala kekurangan dan kelebihannya, maka maafkanlah bila

istrimu melakukan kekhilafan karena istrimu bukan malaikat.

Intinya : Mengapa engkau begitu mudah memaafkan orang lain

tetapi begitu sulit memaafkan istrimu yang telah melahirkan anak-

anakmu?

1650. SAKIT HATI ABADI : Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang

yang memusuhi agama yang telah diturunkan Tuhan pada manusia

akan mengalami “Sakit Hati yang Abadi”. Mengapa? Karena kuasa

Tuhan itu dapat mengalahkan semua tipu daya mereka. Dan sekuat

apapun kebatilan dan kemungkaran pasti dapat dikalahkan oleh

kebenaran. Serapih apapun kemungkaran direncanakan dengan

211 Serat Sejatining Urip II

baik maka pada akhirnya dapat dikalahkan oleh kebenaran.

Intinya : Jangan pernah gentar saudara-saudaraku selama berada

pada rel dan jalan kebenaran baik dalam hukum agama ataupun

hukum pemerintah. Karena sudah menjadi janji Tuhan dalam

Firman-Nya bahwa kebatilan pasti terkalahkan oleh kebenaran.

1651. BAHASA TOILET : Secara akademis ada tiga pendekatan; 1. Bahasa

toilet adalah buah dari kebebasan berekspresi di era keterbukaan

meskipun hal itu terjadi spontan dan emosi sesaat; 2. Dengan

pendekatan Etika dan Budaya maka bahasa toilet adalah

berkonotasi negatif dan tidak sesuai dengan etika ketimuran;

3. Dengan pendekatan sejarah membuktikan berdasarkan fakta.

bahwa sejak berdirinya negeri ini belum ada pemimpin Nasional

yang mengeluarkan kata-kata kotor dengan pilihan kata bahasa

toilet, mulai dari Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur,

Bu Mega, Pak SBY dan Pak JOKOWI. Meskipun sebagai manusia

biasa beliau-beliau pernah tersinggung atau marah atau berbeda

pendapat. Intinya : Kita harus bisa melihat semua permasalahan

berbangsa dan bernegara secara obyektif, artinya melihat pada sisi

positif dan negatif. Dan sebagai bangsa yang besar maka semua

warga negara harus mampu memaafkan para pemimpinnya dengan

batas-batas koridor tertentu. Karena para pemimpin kita adalah

representatif dari regulasi yang sudah disepakati bersama. Analisis

akademis ini terlepas dari pro dan kontra terhadap penggunaan

kata bahasa toilet.

212 Serat Sejatining Urip II

1652. GUNCANGAN HATI : Semakin kaya semakin resah, semakin tinggi

jabatan dan pangkat semakin gelisah, semakin dekat usia pensiun

semakin bimbang. Mengapa ada guncangan hati? Karena hati

memerlukan sandaran yang kuat yaitu ALLAH dengan Firman-

Firman-Nya. Intinya : Hanya orang-orang yang tekun membaca dan

mengamalkan Firman-Firman Tuhan hatinya tenteram.

1653. PANGGILAN TUHAN : Ada 5 macam dan jenis panggilan Allah;

1. Panggilan kematian; 2. Panggilan sholat dengan adzan;

3. Panggilan untuk melakukan ibadah haji; 4. Panggilan melalui

ujian penderitaan, sakit, keterbatasan rizki dan lain-lain;

5. Panggilan melalui kenikmatan. Artinya : Allah memanggil hamba-

Nya untuk mendekat dengan cara apapun adalah bukti cinta-Nya

Allah. Dengan sakit atau ujian kesengsaraan maka manusia

mendekat pada Allah melalui berdoa dengan berbagai kesabaran

dan pengharapan. Dengan kenikmatan Allah memanggil hamba-Nya

agar bersyukur. Intinya : Sambutlah semua panggilan Allah itu

dengan kebahagiaan dan suka cita.

1654. EQUILIBRIUM : Secara akademis kejar-kejaran antara harga dan

pendapatan perorangan sangat sulit untuk diseimbangkan atau

Equilibrium. BBM sudah naik tetapi pendapatan belum naik, LPG

naik TDL naik Tarif Angkutan Naik, Kurs Dollar Naik. Secara

proporsional kenaikan biaya atau cost tersebut harus diikuti dengan

kenaikan pendapatan sehingga tidak terjadi penurunan daya beli

masyarakat. Artinya kenaikan biaya tanpa diseimbangkan dengan

pendapatan maka akan menghasilkan penurunan kesejahteraan

213 Serat Sejatining Urip II

atau peningkatan penderitaan atau menambah jumlah

kesengsaraan rakyat. Intinya : Kenaikan biaya hidup itu berbanding

lurus dengan kenaikan angka kemiskinan.

1655. MAHALNYA KEJUJURAN : Dengan segala risikonya kejujuran harus

diutamakan dalam setiap organisasi atau negara sekalipun. Akan

tetapi dalam komunitas yang tidak jujur atau komunitas kecurangan

maka orang yang JUJUR menjadi bulan-bulanan atau tersingkirkan.

Artinya semahal apapun risikonya kejujuran harus tetap

dipertahankan. Intinya : Hanya orang-orang yang jujur dan cerdas

yang dapat membawa kesejahteraan umat dan hanya merekalah

yang pantas menjadi pemimpin negeri ini.

1656. KUAT BERTAHAN : Orang yang mampu bertahan dengan kondisi

apapun dengan cobaan ujian bagaimanapun adalah pribadi yang

kuat dengan kesabaran dan merekalah yang akan tampil sebagai

pemenang. Intinya : Tidak ada hidup ini yang mulus-mulus saja

tanpa kendala dan ujian, maka bersabarlah, karena kesabaranmu

adalah kekuatanmu.

1657. JANGAN TERGESAH-GESAH : Sebagian besar manusia itu tergesah-

gesah, padahal semua kejadian itu dalam proses. Contoh : Kelahiran

bayi setelah dalam kandungan ibu 9 bulan. Menjadi sangat tidak

mungkin bila 4 bulan. Begitu juga untuk memperoleh gelar

kesarjanaan DOKTOR harus melalui proses kuliah S1, S2 dan S3.

Artinya apa? Kita semua harus sabar dengan proses. Ada 2 macam

proses yaitu; 1. Proses alami dengan segala kewajarannya; 2. Proses

214 Serat Sejatining Urip II

jalan cepat yang Allah rencanakan tersendiri. Intinya : Semua

kejadian di dunia itu melalui proses, termasuk kejadian alam

semesta ini melalui 6 tahapan proses.

1658. POMAH : Pada tataran budaya arti pomah adalah sosok yang betah

di rumah tetapi bukan berarti tidak bekerja atau tidak ada aktivitas

di luar. Maksudnya tidak keluar rumah kalau tidak ada alasan yang

penting. Mengapa? Karena pomah itu sangat strategis dampaknya

terutama untuk para orang tua. Argumentasinya begini; kalau orang

tua bapak dan ibu sering keluar rumah maka sang anak akan

kehilangan figur di rumah, kemudian peran orang tua akan diambil

alih oleh lingkungan maka berdasarkan hasil riset hal inilah yang

menyebabkan pegaulan anak yang lepas kontrol dan menjadi anak

badung. Intinya : Para orang tua harus POMAH agar tersedia waktu

yang cukup untuk berkomunikasi antara suami - istri dan antara

anak - orang tua, sehingga hubungan keluarga harmonis antara

suami - istri dan anak-anak.

1659. ETIKA BISNIS SYARIAH KONTEMPORER : Perilaku usaha yang

terangkum dalam tata krama berbisnis bertujuan untuk mengatur

tata kelola usaha yang beretika dan dengan niat beribadah kepada

Allah SWT dengan ketentuan; 1. Tidak merugikan orang lain;

2. Tidak melakukan pengkhianatan, penipuan dan penggelapan;

3. Tidak melakukan praktek monopoli, oligopoli, kartel atau

dumping; 4. Tidak melakukan penimbunan komoditi dengan tujuan

mempermainkan harga pasar; 5. Selalu berorientasi saling

menguntungkan dengan azaz keadilan. Intinya : Regulasi etika bisnis

215 Serat Sejatining Urip II

kontemporer harus diundangkan agar semua pelaku bisnis dan

masyarakat sama-sama terlindungi dengan baik.

1660. SPACE AVAILABLE : Menjadi salah satu ukuran untuk melihat

keadaan perekonomian secara garis besar adalah “Papan Iklan” di

jalan protokoler Ibu Kota; 1. Apabila ada 3 papan iklan berdekatan

bertuliskan Space Available maka perekonomian dalam kondisi

penurunan; 2. Apabila ada 5 papan iklan kosong berdekatan artinya

menghawatirkan; 3. Apabila ada 10 artinya wapada; 4. Apabila 15

menuju resesi atau kebangkrutan secara nasional. Intinya : Belanja

iklan perusahaan dapat dijadikan salah satu barometer mengukur

kondisi perekonomian secara Nasional karena Ibu Kota Negara

adalah pusat perputaran uang. Silahkan kita masing-masing hitung

sendiri “SPACE AVAILABLE” di jalan protokoler Ibu Kota dan artikan

sendiri kondisi perekonomian saat ini secara akademis.

1661. PRESIDEN MISKIN : Ada sebuah buku mengkisahkan bahwa istrinya

Syaidina Umar Ibn Khattab yang saat itu sebagai Amirul Mu’minin

atau PRESIDEN berkata, “Wahai Suamiku... gara-gara engkau

menjadi Amirul Mukminin (PRESIDEN) kita menjadi miskin” karena

engkau tidak sempat bekerja dan disibukkan dengan urusan

Negara. Mengapa Presiden Miskin? Karena pada saat itu tidak

bergaji tetap tiap bulan terima gaji. Demikian juga Khalifah Abu

Bakar sebelum meninggal dunia uang yang pernah beliau terima

selama manjadi Khalifah atau PRESIDEN sebanyak 400 Dirham

dikembalikan ke negara. Intinya : Seandainya seorang PERDANA

MENTERI, PRESIDEN atau KEPALA NEGARA atau apapun

216 Serat Sejatining Urip II

sebutannya di dunia manapun mempunyai kepribadian yang tidak

cinta harta secara berlebih-lebihan atau tidak KHUBBUL MAL maka

besar kemungkinan penduduk negara tersebut akan makmur.

1662. JANGAN TERLENA : Terlalu banyak akal-akalan, terlalu melimpah

bujuk rayuan dan tipu-tipuan dan pencitraan pribadi yang

berlebihan sehingga kita terlena dan salah mengambil keputusan.

Itulah sebabnya Agama mengajarkan “Wahai orang-orang yang

beriman, bersabarlah dan tingkatkan kesabaranmu dan

WASPADALAH...”. Intinya : Dalam setiap pengambilan keputusan

apapun termasuk keputusan investasi harus hati-hati dan waspada

agar kita tidak menyesal nantinya dan tidak merugi dalam bisnis.

1663. PERGANTIAN REZIM : Sejarah telah membuktikan dalam semua

perjalanan bangsa-bangsa di dunia, ada masa-masa tertentu

kepemimpinan seseorang tidak penting dalam periode yang

panjang atau cuma satu tahun tetapi yang paling penting adalah; a.

Seberapa manfaatnya untuk masyarakat dan; b. Manfaat untuk

ilmu pengetahuan. Untuk itu kedua hal tersebut bisa menjadi

parameter keberhasilan pemimpin. Dan lihatlah di akhir

kepemimpinannya; 1. Bila mayoritas masyarakat bangsa tersebut

menangis maka kepemimpinannya sangat disukai konstituennya; 2.

Bila mayoritas masyarakat tertawa suka cita maka

kepemimpinannya tidak baik; 3. Bila mayoritas masyarakat tidak

ada ekspresi dan datar-datar saja maka kepemimpinannya

normatif. Intinya : Bergantian rezim dengan segala macam

217 Serat Sejatining Urip II

perangkat kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hal yang

biasa yang dialami oleh semua bangsa di dunia sejak dahulu kala.

1664. NEGERI DONGENG : Ada berbagai cerita negeri dongeng tetapi

semua hanya sekedar ilustrasi cerita, tidak nyata tetapi ada

fenomena, tidak pantas tetapi dipantas-pantaskan, laksana

dongeng cerita tetapi ada tokoh-tokohnya. Semua orang laksana

dihipnotis dengan suguhan lakon drama kehidupan yang tidak

nyata. Mengapa demikian? Itulah perjalanan antara alam ghaib dan

alam nyata laksana BATU AKIK yang sebagian percaya ada kekuatan

magisnya, batu selamanya akan tetap batu kecuali kalau dilebur

tetapi kekautan lain yang tersimpan dalam batu itulah menjadi

unsur tipu-tipuan karena tidak bisa dibuktikan alam nyatanya,

semua hanya bersumber “katanya-katanya...”. Intinya : Pada

akhirnya mereka semua akan menyesal atas prasangkanya sendiri

karena Tuhan akan membuka semua kedok mereka, yang penting

saat ini bersabar untuk menunggu waktu yang tepat “Indah pada

Waktunya”.

1665. KECEPATAN BERFIKIR : Terkadang orang yang bekemampuan

berfikir cepat dan cerdas melebihi rata-rata di organisasi tertentu

disingkirkan bahkan dinistakan. Mengapa? Karena ada

kecemburuan dan kedengkian. Intinya : Semua potensi itu ada

resistensinya. Maka sabar adalah jalan keluar terbaik.

1666. PEMIMPIN ITU CERMIN : Komunitas yang beraneka harus terwakili

oleh figur pemimpin, artinya pemimpin itu untuk semua bukan

218 Serat Sejatining Urip II

untuk golongan tertentu. Intinya : Pemimpin itu cermin dari

konstituen dan bukan pegawai, di negara manapun.

1667. PERBANDINGAN UKURAN KEMULYAAN : Manusia pada umumnya

sangat menghormati orang yang kaya atau berpangkat atau

yang jabatannya tinggi. Adapun Tuhan memuliakan orang-orang

yang bertaqwa dan berilmu pengetahuan dengan tiga ukuran;

1. Ketaatannya beragama; 2. Ketekunannya beribadah;

3. Kesabarannya dalam menjalani ujian yang Tuhan sendiri

tentukan. Contoh : Kisah Nabi Sulaiman yang mempunyai kerajaan

terbesar di muka bumi ini terdokumentasi dalam Al-Qur’an surat

An Naml yang berarti semut. Artinya di hadapan Tuhan, Sulaiman

dan seekor semut tidak ada bedanya karena keduanya adalah

makhluk ciptaan Tuhan. Kemampuan dan keperkasaan Sulaiman

karena Tuhan yang memberikan. Intinya : Jangan kita terpesona

dengan kebesaran dan kekuasaan seseorang karena boleh jadi

Tuhan akan membalikkan derajatnya seketika menjadi orang yang

tak berkuasa atau bahkan nista.

1668. KEBAHAGIAAN DOSEN : Sudah sewajarnya seorang Dosen - Guru

sangat bahagia bila melihat dan menyaksikan mantan

mahasiswanya dapat berkarya nyata untuk bangsa dan negaranya.

Dan betapa sedihnya bila menyaksikan mahasiswanya tidak lulus

ujian skripsi, tidak bisa wisuda atau tidak mapan setelah lulus dan

menjadi Sarjana pencari kerja kemana-mana. Intinya : Do’a tulus

dari dosen untuk Mahasiswa-Mahasiswinya agar mengarungi

jenjang kehidupan yang lebih baik dan semoga bisa tampil menjadi

219 Serat Sejatining Urip II

tokoh-tokoh Nasional kelak dikemudian hari adalah Do’a harapan

dan ketulusan.

1669. KECERDIKAN DAN KECERDASAN : Mempelajari dan mengamati

kondisi kontemporer secara akademis tidak hanya diperlukan

kecerdasan tetapi harus juga dengan kecerdikan. Mengapa? Karena

dengan kecepatan teknologi informasi skenario pengkondisian

dapat dibuat dengan empat tingkatan kedepan yang secara

futuristik bisa diprediksikan sampai dengan 30 tahun ke depan. Dan

analisis secara kumulatif yang dilihat dari berbagai aspek akan

mengerucut pada satu putaran waktu guna menjawab, siapa yang

paling berkepentingan dengan kejadian tersebut? Dan siapa yang

paling dirugikan? Kemudian simpulkan dengan baik maka figur

itulah aktor utamanya. Intinya : Berhati-hatilah agar tidak menjadi

sasaran bidik yang dinistakan atau disingkirkan dari komunitas

leluhurmu atau opungmu.

1670. ATURAN NEGARA : Negara di dunia manapun didirikan atas dasar

kesepakatan bersama dengan aturan yang disepakati bersama pula,

setiap pemimpin, tokoh masyarakat dan para guru serta dosen

harus melakukan edukasi agar semua warga negara dari semua

unsur untuk taat hukum, untuk itu tidak boleh satu kelompok

memaksakan kehendaknya pada kelompok yang lain atas alasan

apapun karena domain negara menjaga semua aktifitas masyarakat

berjalan dengan lancar dan aman, baik aktivitas ekonomi, aktivitas

keagamaan atau aktifitas sosial kemasyarakatan. Apabila terdapat

pelanggaran terhadap domain tersebut, maka aparat penegak

220 Serat Sejatining Urip II

hukum dan pengadilan yang harus tampil di depan untuk

menyelesaikannya agar tidak terjadi konflik horisontal dan konflik

vertikal. Intinya : Negara Hukum adalah bangunan masyarakat yang

taat hukum, jika terjadi pelanggaran hukum oleh oknum-oknum

tertentu maka harus diselesaikan dengan jalur hukum dan bukan

main hakim sendiri.

1671. TAMU NEGARA : Tidak sedikit tamu negara yang berdatangan

dalam rangka KAA ke 60 - Konferensi Asia Afrika. Aparat menjaga

keamanan dan kelancaran dikerahkan sebagai bukti kesiapan Tuan

Rumah, semua warga negara harus bangga dan turut menjaga

keamanan dan kelancaran terutama para pengguna jalan.

Mengapa? Karena Tuan Rumah KAA adalah seluruh warga negara,

dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi etika,

perilaku dan akhlak. Dan bangsa yang ber-etika adalah bangsa yang

bisa menerima tamunya dengan baik, menghormati tamunya

dengan baik. Intinya : Semua warga negara harus ambil bagian

dalam mensukseskan pelaksanaan KAA ke 60, minimal mendoakan

untuk keamanan dan kelancaraannya.

1672. KECELAKAAN : Musibah kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja dan

kapan saja. Untuk itu berdoalah setiap pagi dan petang agar

terhindar dari musibah tersebut. Intinya : Do’a itu penyelamat dari

semua musibah.

1673. KEKUATAN CADANGAN DEVISA : Kemampuan impor negara dalam

bentuk Devisa adalah cermin potensi negara tersebut yang

221 Serat Sejatining Urip II

berdampak pada kurs mata uang. Intinya : Nilai mata uang suatu

negara terhadap mata uang negara lain itulah komparasi

kekuatannya.

1674. MASA TRANSISI : Di negara manapun masa transisi adalah masa

yang paling sulit untuk menentukan kawan dan lawan. Mengapa?

Karena banyaknya figur bahkan tokoh yang dalam waktu singkat

berpindah-pindah haluan, atau pindah komunitas. Apa akibatnya?

Dampak yang paling mendasar adalah tidak adanya figur pemersatu

dan tidak adanya figur panutan masyarakat pada berbagai aspek

kehidupan. Intinya : Komunitas mayoritas atau minoritas menjadi

tidak penting. Tetapi yang paling menentukan adalah siapa yang

memegang “Remote Control” perekonomian masyarakat dan

penguasaan tambang atau sumber daya alam. Lihatlah dengan

cermat dan pelan-pelan serta hati-hati maka akan ditemukan siapa

mereka.

1675. JANGAN PERNAH MENYERAH : Apapun perjalanan hidup ini, pahit

dan getirnya, berat dan sengsaranya, runyam dan ruwetnya, tetap

tegar dan perkasa, jangan pernah menyerah dengan kehidupan ini.

Semua pasti ada akhirnya asalkan sabar dan tetap kerja keras dan

berdoa. Mengapa begitu? Karena semua kejadian itu pasti dengan

ijin Allah dan setiap kesulitan pasti ada solusinya. Intinya : Jangan

pernah menyerah dengan keadaan saat ini.

1676. PUNCAKNYA ILMU : Semua ilmu dunia itu puncaknya adalah “ilmu

selamat dunia dan akhirat”, untuk itu jangan tergoda dengan ilmu

222 Serat Sejatining Urip II

kanoragan macam-macam atau pusaka macam-macam, yang

penting berusaha mengamalkan semua perintah Allah dan berusaha

menjauhi laranganNya. Dan agemane Al-Qur’an dan Hadist. Kalau

ada pusaka leluhur jangan diartikan rangkanya tetapi carilah arti

filosofinya dan pesan spritualnya. Accessoris berupa keris dan batu-

batuan semua ciptaan Allah, meskipun katanya ada Khodamnya

atau penunggunya. Kembalikan semua pada Allah. Jangan takut

pada apapun atau siapapun serta jangan berharap pada apapun dan

siapapun, takutlah pada Allah jika melanggar Firman-FirmanNya,

dan berharaplah hanya pada Allah dengan segala macam kasih

sayangNya. Intinya : Murnikan tauhid dengan hanya lurus kepada

Alllah atau “Khalilulllah” agar hidup kita tenteram lahir dan batin di

dunia dan akhirat.

1677. SEKAT ETNIS : Terkadang masyarakat dipisahkan oleh semangat

kesukuan atau semangat keagamaan dan sekat etnis, bukankah kita

memang diciptakan oleh Tuhan berbeda untuk saling melengkapi

dan bukan untuk saling memusuhi. Intinya : Tidak ada istilah

dominasi mayoritas atau ego sentris minoritas kalau untuk

kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara, kita harus bersatu,

guyub dan rukun agar kehidupan masyarakat aman dan tenteram.

1678. REKOSO - MULYO : Orang yang berani tirakatan atau puasa diri atau

menahan diri atau kerja keras atau rekoso dengan pengorbanan

dan perjuangan dalam kehidupan maka mereka akan menemukan

hidup dengan kemulyaan di dunia dan akhirat “Sopo Sing Wani

Sengsoro bakal tinemu Kamulyo”. Oleh karenanya jangan pernah

223 Serat Sejatining Urip II

mengeluh dengan kesengsaraan hidup dan kehidupan karena

semua sudah ditentukan oleh Allah. Jangan melihat nikmatnya

orang lain karena setiap orang sudah ada jatahnya masing-masing.

Intinya : Kebahagiaan dan ketenteraman akan hadir ketika kita

mampu menerima semua ketentuan Tuhan dengan ikhlas dan

Ridloh.

1679. KAJIAN EKONOMI : Kenaikan harga yang tidak seimbang dengan

pendapatan masyarakat maka akan berdampak pada bentuk

keseimbangan baru dengan ongkos sosial yang tinggi “Social Cost”.

Mengapa? Karena daya beli masyarakat berbanding terbalik dengan

kenaikan Inflasi dan Kurs Dollar AS. Yang semestinya selisih antara

kenaikan inflasi dan penurunan pendapatan itulah ranah atau

koridor kebijakan yang salah satunya berupa stimulus

keuangan atau subsidi. Karena tugas utama kebijakan adalah

mensejahterakan rakyat, inilah amanat Undang-undang.

Intinya : Perencanaan ekonomi secara futuristik harus komprehensif

agar tidak menghasilkan kemiskinan bentuk baru atau kemiskinan

terstruktur.

1680. FANATIK BUTA - TAQLID : Ada istilah dalam agama orang yang

mengikuti jejak atau ucapan seseorang tanpa mengetahui dasar

hukumnya adalah TAQLID, untuk itu pengertian umumnya yaitu

Semua amalan ibadah atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu

hal yang bersifat ikut-ikutan tanpa landasan hukum apapun.

Perkembangan sosial kemasyarakatan saat ini menjadi istilah

“fanatik buta - loyalitas buta”, yang semestinya loyalitas pada

224 Serat Sejatining Urip II

seseorang tetap harus menggunakan filter keagamaan, filter sains

dan teknologi, filter aturan perundang-undangan dan filter etika

serta budaya. Dengan demikian loyalitas tersebut menjadi sesuatu

yang hidup dan berkembang. Intinya : Loyalis buta akan berdampak

pada sikap penjilat atau ngolor atau ABS - Asal Bapak Senang.

Oleh sebab itu semua organisasi, partai, institusi, komunitas,

populasi atau apapun namanya harus mengedepankan sikap

rasional dan membuang sikap fanatik buta.

1681. ALAMATNYA RIZKI : Masing-masing orang sudah ada jatah dan

alamatnya rizkinya, ada rizki umur panjang, rizki kesehatan, rizki

harta benda, rizki ilmu yang bermanfaat, rizki pangkat dan jabatan,

rizki anak dan teman yang banyak dan lain-lain. Artinya : Tuhan

sudah memberikan porsi masing-masing sesuai dengan bidang

kehidupannya, sesuai dengan kerja kerasnya dan sesuai dengan

kemampuannya. Untuk itu syukuri apa yang ada dan jangan

berharap yang mengada-ada. Intinya : Alamatnya rizki kita sudah

tertulis sejak kita berada di dalam kandungan ibu kita masing-

masing saat umur 4 bulan. Dengan demikian jangan pernah

mengeluh atau putus asa atau menyesal dengan jalan hidup kita

masing-masing. Akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana

kita menyikapi atau merespon dari garis takdir Tuhan tersebut

setelah kita maksimal berusaha.

1682. PEMIMPIN BESAR DUNIA : Setiap pemimpin besar dunia dilahirkan

pada situasi yang sulit dan hidup pada situasi yang berisiko besar.

Artinya pemimpin besar harus berani menghadapi risiko besar,

225 Serat Sejatining Urip II

dengan analogi semakin tinggi menjulang pohon rindang maka

semakin besar dan kencang pula angin berhembus, untuk itu

akarnya harus kuat ke segala arah. Mengapa? Karena setiap

pemimpin besar yang pernah ada di dunia ini pasti dihadapkan

dengan ujian yang besar dan musuh-musuh yang besar pula.

Intinya : Berani tampil sebagi pemimpin harus berani pula

menghadapi tantangan.

1683. BERBAGI - SODAQOH : Seandainya masyarakat negeri ini gemar

berbagi - sodaqoh secara menyeluruh dan tidak ada korupsi serta

lepat-lipat anggaran Pemerintah, maka InsyaAllah negeri ini

makmur dan sentosa. Ada kejanggalan bila kita berfikir secara

“Obyektif Akademis”. Karena negara yang kaya raya ini rakyatnya

mencari pekerjaan di Luar Negeri bahkan ada yang sampai

menerima perlakuan yang tidak manusiawi atau hukuman mati atau

pancung. Mengapa? Karena negara ini masih memerlukan banyak

tangan-tangan bijak untuk mengangkat kemiskinan terstruktur.

Intinya : Perlu kita kerjasama dari semua unsur komponen

masyarakat bersama-sama berbagi - sodaqoh untuk masyarakat

terutama fakir - miskin.

1684. GARIS TAKDIR : Masing-masing orang mempunyai garis takdirnya

dan tidak akan tertukar, oleh karenanya kita jangan melihat dan

membanding-bandingkan takdir orang lain. Mengapa? Karena

takdir kita adalah terbaik untuk kita dan takdir orang lain terbaik

untuk mereka, karena bila takdir tersebut ditukar akan menjadi

musibah. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menjalani

226 Serat Sejatining Urip II

garis takdir tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan

Tuhan dalam Firman-FirmanNya. Intinya : Tugas manusia itu

berusaha dengan kerja keras dan berdoa untuk menjalani garis

takdirnya masing-masing dan perkara hasil itu Tuhan yang

menentukan.

1685. HIJRAH - PINDAH : Buminya Allah itu luas dan rizki kita itu disebar

dimana saja kita mau berusaha, kerja keras dan berdoa, serta

jangan biarkan diri terkurung pada situasi yang menyempitkan.

Mengapa? Karena Allah memberikan pilihan kelapangan dan

keluasan kehidupan, oleh karenanya jangan engkau sempitkan

hidupmu, diatas kesempitan pasti ada keluasan. Intinya : Tetaplah

berusaha dan jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah dan

Kasih Sayang Allah, tetap berkarya untuk mencari kemanfaatan

dalam hidup dan kehidupan. Yakinlah Emas tetap Emas sabagai

logam Mulia meskipun dibuang ke tempat sampah sekalipun.

1686. JANGAN MENGELUH : Hidup ini tidak selamanya di atas tetapi juga

tidak terus menerus di bawah. Hidup ini tidak selamanya

kekurangan tetapi ada saat-saatnya berkecukupan. Hidup ini tidak

selamanya dinistakan tetapi terkadang ada waktunya untuk berbuat

sesuatu yang besar. Yang paling penting jangan pernah mengeluh

karena kaya dan miskin itu biasa, suka dan duka itu biasa, dicaci dan

disanjung itu biasa. Yang penting selalu berfikir bahwa semua

permasalahan hidup ini akan kembali pada ketentuan Allah. Oleh

karenanya tetaplah semangat. Intinya : Yakinlah Allah itu tidak

227 Serat Sejatining Urip II

pernah ngantuk dan tidak pernah tidur dalam mengurus

mahlukNya. Maka Syukuri apa yang ada.

1687. PEREKAT BANGSA : Harus ada sesuatu hal yang menjadi alasan kuat

seseorang secara pribadi atau secara komunitas bersatu dalam

ikatan berbangsa, untuk itu garis perekat bangsa yang sudah

ditanamkan oleh para pendiri bangsa harus dipertahankan yang

salah satunya adalah “PANCASILA”. Perbedaan apapun antara anak

bangsa akan lebur dan bersatu dalam semangat PANCASILA.

Dengan suatu keyakinan; 1. Tanamkan Pancasila disetiap dada anak

bangsa dari komponen manapun; 2. Harus ada cara-cara baru untuk

mendekatkan Pancasila dengan rakyat setelah tidak adanya P4;

3. Lakukan analisis dan Riset dan diseminarkan untuk kembalinya

Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan di semua strata, dengan

dasar argumen agar generasi muda bangsa ini tidak melupakan

dasar-dasar filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara yang

terkandung di dalamnya; 4. Semua tokoh masyarakat, tokoh politik,

tokoh agama dan semua pejabat negara harus membaca kembali

dan merenungkan kandungan nilai-nilai Pancasila. Intinya : Jangan

jauhkan Pancasila dari cara berfikir bangsa Indonesia agar Bangsa

ini tetap berintegritas dalam pergaulan Internasional.

1688. KEMANA HIDUP INI BERJALAN : Perjalanan kehidupan ini

berjalan atas kehendak Allah, bukan kehendak kita. Tugas kita

hanya menjalani dengan upaya kebaikan dan kemanfaatan.

Intinya : Sinkronisasi antara usaha dan doa dan kepasrahan adalah

pintunya Sukses.

228 Serat Sejatining Urip II

1689. PEREBUTAN KEKUASAAN : Sesungguhnya di dalam diri kita ada

kerajaan besar yang di perebutkan antara kekuatan nafsu yang

mendorong untuk berbuat negatif dan kekutan Nur Illahi dengan

Firman-Firman Tuhan yang mendorong untuk berbuat positif.

Perebutan kekuasaan antara kutub positif dan negatif tersebut

terletak pada hati kita masing-masing. Untuk itu agar kekuasaan

positif yang dominan atau yang memenangkan dalam pertempuran

tersebut maka harus dilengkapi dengan persenjataan yaitu;

1. Gemar beramal dan beribadah; 2. Mengutamakan Ma’jlis ilmu

pengetahuan; 3. Rutinitas membaca Firman-Firma Tuhan dan

berusaha untuk mangaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari;

4. Terpanggil untuk menolong orang lain; 5. Sepanjang hidupnya

selalu mencari kemanfaatan dunia dan akhirat; 6. Mampu

menghadirkan Tuhan pada setiap langkahnya; 7. Hanya

mengkonsumsi makanan yang halal dan baik atau Khalalan

Toyyibah dan lain-lain. Intinya : Menangkanlah perebutan

kekuasaan pada hati kita masing-masing, agar hidup kita bahagia

dan tenteram.

1690. RISIKONYA HIDUP : Setiap tahapan kehidupan mempunyai

risikonya masing-masing. Berani pacaran harus berani menanggung

risikonya, berani nikah juga harus berani menanggung risikonya

demikian juga berani bersikap dan mengambil keputusan apapun

harus berani menaggung risikonya, meskipun tidak semua risiko itu

bersifat negatif. Intinya : Berani hidup maka harus berani

menanggung risikonya hidup.

229 Serat Sejatining Urip II

1691. KEKUATAN PERSAHABATAN : Sahabat sejati itu datang disaat suka

dan duka dan sahabat yang menjauh disaat duka itu namanya

bukan sahabat tetapi kalau ada maunya saja. untuk itu selektifitas

dalam memilih teman atau sahabat sangat penting untuk langkah

selanjutnya agar terhindar dari segala bentuk pengkhianatan.

Intinya : Sahabatmu adalah mereka yang hadir disaat dukamu dan

selalu menghiburmu disaat sedihmu serta memberikan solusi disaat

dirimu dililit dengan berbagai masalah.

1692. JANGAN PERNAH RISAU : Ketentuan perjalanan hidup mengalir dan

berputar seperti perputaran tahun sejarah, ada tahun kesedihan

tetapi ada saatnya kebahagiaan. Ada saatnya prihatin tetapi ada

saatnya bergembira ria. Oleh karenanya jalani hidup ini dengan

tenang dan jangan pernah risau. Manusia hanya berusaha tetapi

semua Tuhan yang menentukan. Intinya : Kerisauan itu petanda

lemahnya iman seseorang.

1693. TAKE RISK : Tingkat risiko bisnis dan risiko sikap organisasi atau

apapun itu namanya adalah harga yang harus diambil dalam

menentukan pilihan atau sikap mengambil keputusan. Ukuran

karakter dan kredibilitas seseorang dapat dilihat dari keberaniannya

dalam mengambil risiko pada skala tertentu. Orang besar itu berani

mengambil risiko yang besar. Intinya : Jangan pernah lari dari risiko

karna apapun pilihan sikap kita pasti ada harga risiko yang harus

dibayar.

1694. ADA PROSES PEMBODOHAN : Ketika terjadi pemaksaan pendapat

230 Serat Sejatining Urip II

yang secara akademis tidak bisa dinalar dengan norma-norma akal

sehat, maka itulah proses pembodohan. Ciri-cirinya adalah;

1. Pemaksaan pendapat yang melanggar norma dan aturan yang

berlaku; 2. Kalimat komunikasinya menggunakan pilihan kata

“pokoknya...”; 3. Menggunakan pendekatan uang atau yang lazim

dengan istilah serangan fajar; 4. Ada arogansi kekuasaan atau

dominasi mayoritas; 5. Dalam pengambilan keputusan hanya

menggunakan dasar argumen opini yang didukung oleh argumen

katanya... katanya... dan lain-lain. Intinya : Apapun alasannya proses

pembodohan pada masyarakat dan generasi mendatang tidak boleh

terjadi. Mengapa? Demi perbaikan harkat dan martabat bangsa di

masa mendatang.

1695. PROSES PEMBELAJARAN : Ada bebarapa cara proses pembelajaran

untuk membangun kedewasaan dan kecerdasan seseorang yaitu;

1. Proses normal melalui prosedur normal melalui sekolahan;

2. Proses melalui pengkajian alam semesta dan semua kejadian di

alam ini; 3. Proses pembelajaran melaui pengajaran yang Allah

langsung mengajarkan melalui peristiwa dan kejadian-kejadian

kehidupan. Intinya : Ada saatnya Allah mengajarkan langsung ilmu

yang manusia tidak mengetahui. Oleh karenanya berdoalah dan

bermohonlah kepada Allah untuk pemahaman ilmu melalui Firman-

FirmanNya dan ilmu-ilmu yang langsung melalui kehendakNya.

1696. KEHENDAK ALLAH : Terkadang kita tidak dapat memahami garis

takdir yang harus kita jalani, karena semua itu rahasia Allah

terhadap makhluknya. Itulah sebabnya semua usaha manusia itu

231 Serat Sejatining Urip II

bernilai ibadah terlepas dari sukses atau gagal. Artinya setelah kerja

keras dan berusaha maka sandaran hasilnya adalah, sukses karena

Allah dan gagalpun karena Allah. Dengan dasar keyakinan

“boleh jadi Allah menyiapkan pilihan jalan yang lebih baik”.

Intinya : Apapun kondisinya tidak ada alasan untuk tidak bersyukur

pada semua ketentuan Allah.

1697. KETANGGUHAN : Badai ujian akan menyisahkan pohon-pohon

pribadi yang tangguh, maka bersabarlah dan jangan berputus asa

saat ujian datang. Intinya : Ketangguhan adalah buah dari

kesabaran.

1698. LUANGKAN WAKTU : Sesibuk apapun dan sepadat apapun kegiatan

bisnis atau kegiatan apapun hendaknya PARA SUAMI dapat

meluangkan waktu yang cukup untuk istri dan anak-anak agar

terpelihara selalu sinkronisasi perasaan dan saling memahami serta

harmonis kehidupan keluarga. Untuk apa harta melimpah tetapi

kehidupan rumah tangga seperti bencana. Intinya : Hendaknya para

suami tetap mempreoritaskan waktu untuk istri dan anak-anak di

sela-sela kesibukan bekerja. Karena pada posisi inilah yang

membedakan antara manusia dan robot, karena robot tidak

mempunyai keluarga.

1699. NIAT YANG KOSONG : Agama mengajarkan agar setiap memulai

sesuatu dengan niat ibadah, karena niat yang kosong tidak bernilai

apa-apa. Intinya : Awali setiap kegiatan dengan niat kemanfaatan

karena Allah. Agar bernilai positif.

232 Serat Sejatining Urip II

1700. SUKSES ABADI : Ada berbagai definisi sukses dan sangat tergantung

dengan cara melihatnya dan untuk kepentingannya. Tetapi sukses

yang abadi adalah ketika kita mampu mengendalikan semua jiwa

raga kita menuju jalan yang telah Tuhan tunjukkan melalui Firman-

FirmanNya, tidak penting saat itu pada posisi kaya atau miskin.

Untuk itu kita harus belajar mengendalikan diri kita sendiri dan

tidak penting pada saat itu kita pada usia muda atau sudah tua.

Serta berikanlah kesempatan orang lain untuk berbuat salah pada

kita, karena kita sendiri juga tidak sempurna dan orang lainpun

pada posisi sama dengan kita yaitu pada proses mencari jati diri dan

proses pendewasaan diri. Intinya : Kedewasaan seseorang adalah

ketika mampu menerima kekurangan pada orang yang paling

dicintai.

1701. JANGAN SAKITI HATI ANAKMU : Terkadang sebagai orang tua tidak

sadar bahwa apa yang dilakukan dan diucapkan itu menyakiti hati

anaknya, dan itu berbekas sampai mereka dewasa serta akan

berpengaruh terhadap kepribadian anak tersebut. Semakin cerdas

dan semakin pintar anak tersebut maka semakin ingat setiap

perlakuan dan ucapan yang mereka terima dari orang tuanya. Oleh

sebab itu para orang tua “jangan engkau sakiti hati anak-anakmu”

agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat, cerdas dan

bertaqwa. Intinya : Anakmu itu lahir lantaran dirimu tetapi anakmu

itu mempunyai kepribadian tersendiri dan mereka hidup pada

generasi yang berbeda.

233 Serat Sejatining Urip II

1702. NGAJI ROSO : Arti sebenarnya ngaji roso itu dengan dua

pendekatan, yaitu roso sebagai obyek dan roso sebagai subyek.

Artinya disaat kita mengkaji roso diri dengan instrumen fikiran dan

roso kita sendiri maka out put nya adalah mengenal jati diri kita

sendiri karena tidak jarang orang yang sudah usia lanjut tetapi

belum mengenal dirinya. Kedua; di saat kita memahami dan

merasaka roso orang lain dengan berbagai instrumen yang kita

miliki maka out putnya adalah toleransi. Intiya : Ngaji Roso itu tidak

gampang karena membutuhkan waktu yang panjang dan kesabaran

dalam proses, maka carilah teman atau guru atau pembimbing atau

apapun namanya yang tepat dan cocok dengan pribadi kita agar

ditemukan sinkonisasi antara pemikiran, hati nurani, rosoning roso

dan hakekat kehidupan sehingga diperoleh hasil akhir ilmu menuju

“Makrifatullah”.

1703. OPINI INTERNASIONAL : Semua negara di dunia ini tidak dapat

hidup sendiri tanpa adanya pergaulan Internasional, oleh sebab itu

pembentukan opini Internasional melalui tiga jalur yaitu jalur media

internasional, jalur diplomatik dan jalur NGO harus tetap

dipertimbangkan agar tidak berdampak negatif pada ekspor dan

impor serta alih teknologi peralatan militer. Ada dilema di setiap

negara yaitu kemerdekaan dan kebebasan bertindak dalam negeri

dengan etika pergaulan Internasional. Sejarah banyak membuktikan

bahwa pemimpin suatu negara dapat dihancurkan oleh kekuatan

opini Internasional demikian juga sebaliknya. Karena salah satu

pilar kekuatan dan integritas pemimpin suatu negara adalah

234 Serat Sejatining Urip II

“pengakuan Internasional”. Intinya : Dalam konteks apapun,

kebijakan suatu negara harus menggunakan “pisau analisis

manajemen risiko” agar tidak berdampak negatif pada

kesejahteraan masyarakat dalam negeri dan sekaligus tidak

berdampak negatif pada etika pergaulan Internasional.

1704. TUGAS KITA : Kita semua mempunyai tugas dalam hidup ini

terhadap badan kita sendiri yaitu; 1. Menjaga kesehatan fisik badan

kita agar dapat melakukan aktifitas dengan baik; 2. Menjaga fikiran

kita agar selalu berfikir positif dengan tetap selalu waspada;

3. Menjaga hati kita agar selalu ridloh, bersyukur dan sabar dalam

setiap menghadapi peristiwa kehidupan serta menjaga hati kita dari

sifat kikir atau pelit, dengki dan iri hati, sombong dan angkuh,

penipu dan ingkar amanah dan sebagainya; 4. Menjaga mulut kita

dari ucapan-ucapan yang menyakitkan orang lain atau ucapan yang

yang kosong tiada arti serta menjaga mulut kita agar tidak

memakan harta yang haram, harta hasil korupsi dan lain-lain, tetapi

berusaha untuk memakan harta yang “Halalan Toyyibah” atau

makanan yang halal dan baik; 5. Menjaga kaki kita agar tidak

melangkah ke tempat-tempat kemaksiatan dan mengupayakan kaki

kita melangkah ke tempat-tempat ibadah atau tempat-tempat

pendidikan dan lain-lain; 6. Menjaga mata kita untuk selalu mencari

kemanfaatan kehidupan. Intinya : Badan kita ini adalah titipan

Tuhan yang harus kita rawat dan kita bimbing. Kita hanya

mempunyai hak pakai dan kelak di akhirat akan dimintai

pertanggung jawaban atas pemakaian badan kita ini.

235 Serat Sejatining Urip II

1705. MEMBAWA HATI : Yang membawa hati kita bahagia itu kita sendiri,

orang lain hanya berfungsi sebagai katalisator. Kita mempunyai

kebebasan untuk membawa hati kita sendiri, ada dua pilihan

“kebahagiaan atau kesedihan” apapun kondisinya. Karena pada

hakekatnya perjalanan kehidupan itu sama saja. Analoginya

demikian, nikmatnya hidup itu diletakkan oleh Tuhan pada yang

kaya atau yang miskin, tidak semua yang kaya itu bahagia dan tidak

semua yang miskin itu bersedih, hal tersebut sangat tergantung

cara berfikirnya. Meskipun rizkinya terbatas tetapi kalau disyukuri

dengan baik maka akan membawa kebahagiaan, meskipun rizkinya

melimpah tetapi kalau merasa kurang dan mempunyai sifat rakus

maka akan berdampak kesedihan. Intinya : Membawa hati itu

adalah tugas kita untuk menuju bahagia melalui Firman-Firman

Tuhan dalam Agama kita masing-masing.

1706. MENCARI MENANTU : Ketika kita mempunyai anak GADIS pada usia

21 tahun lebih maka ada pertanyaan yang terlintas. Siapa sosok

yang akan meminang putriku? Pada saat inilah bercampur antara

Harapan, Angan-angan dan Kenyataan karena kita tidak mempunyai

kemampuan untuk memilih menantu, angan-angan dan harapan

boleh-boleh saja dan sah-sah saja, tetapi kenyataan terkadang

berbicara lain. Kondisi ini sangat berbeda apabila kita mempunyai

anak laki-laki yang dewasa dan sudah mapan dalam segala hal

untuk mencari menantu tidak teramat sulit. Intinya : Secara Budaya

sungguh sangat berbeda memposisikan anak laki-laki dan

perempuan. Untuk itu sebagai orang tua harus prihatin dan selalu

236 Serat Sejatining Urip II

memberikan kasih sayang dan perhatian yang seimbang kepada

keduanya.

1707. TUNDUKKAN WAKTUMU : Lihatlah dengan seksama, semua orang

yang sukses di dunia ini salah satu kuncinya adalah pandai

mengatur waktunya, menghormati waktunya dan selalu tepat

waktunya begitu juga sebaliknya. Waktu tidak akan berputar

terbalik dan waktu terus berjalan seiring dengan datangnya

kesempatan dan ujian yang kita jalani, oleh sebab itu tundukkan

waktumu dan berjalanlah didepan atau diatas takdir waktumu,

jangan terlambat atau menyesal kemudian. Itulah fungsi manusia

sebagai Khalifah atau Pemimpin di bumi ini. Intinya : Kerja keras

dan berdoa serta tepat waktu adalah salah satu kunci sukses

kedepan.

1708. BIANG KEROK PERTIKAIAN : Sebagian orang merumuskan bahwa

keluarga inti adalah, suami, istri dan anak. Apabila suami tidak

cukup waktu untuk istri atau sebaliknya, dan apabila kedua orang

tua tidak cukup waktu untuk anaknya atau sebaliknya maka secara

perlahan akan terjadi jarak komunikasi antara ketiganya. Artinya

komunikasi antara suami, istri dan anak adalah hal yang penting

dalam menjaga keserasian keluarga karena biang kerok penyebab

pertikaian atau perselisihan suami, istri dan anak adalah

komunikasi. Intinya : Saling mencintai suami, istri dan anak itu tidak

cukup, apabila tanpa ada waktu untuk komunikasi. Dan saling

mengasihi itu tidak cukup, apabila tanpa ada rasa saling memaafkan

karena suami, istri dan anak itu tidak ada yang sempurna.

237 Serat Sejatining Urip II

1709. NEGARA MISKIN : Perang Korea tahun 1950 - 1953 memecah

negara tersebut menjadi Korea Utara yang miskin dan Korea Selatan

yang makmur, padahal kedua negara tersebut mempunyai

penduduk dengan akar budaya yang sama, leluhur bangsa yang

sama. Mengapa Korea Utara miskin? Karena sistem negaranya dan

pemimpinnya yang tidak sesuai dengan kondisi rakyatnya dan tidak

sesuai dengan perkembangan dunia kontemporer. Jarak antara

rakyat dan pemimpin serta jarak antara sistem yang ada dengan

kondisi realitas adalah akar masalah kemiskinan. Artinya kebijakan

politik dan ekonominya membawa negara tersebut miskin. Lebih

jauh dari itu institusi politik dan ekonomi menjadi peyebab utama

kemiskinan negara. Intinya : Pelajaran berharga dari Korea menjadi

domain sejarah untuk membangun kemakmuran bangsa.

1710. BERITA DUKA : Silih berganti berita kematian dari saudara, teman,

tetangga dan lain-lain. Berita duka selalu ada. Mengapa? Karena

kematian merupakan keharusan yang dilewati pada tahapan hidup

semua manusia. Dan beruntunglah orang-orang yang menyiapkan

bekal matinya. Dan amat rugilah orang yang sepanjang hidupnya

menebar kesulitan bagi orang lain. Intinya : Bekal mati yang terbaik

ada tiga; 1. Amal jariyah; 2. Anak yang sholeh yang mendoakan;

3. Ilmu yang bermanfaat. Maka kejarlah ketiga bekal tersebut selagi

masih sempat, selagi masih sehat dan selagi masih longgar.

1711. THE NATIONS FAIL - NEGARA GAGAL : Sebagian akademisi

merumuskan bahwa penyebab utama negara gagal adalah “institusi

politik - ekonomi” yang diciptakan manusia itu sendiri yang tidak

238 Serat Sejatining Urip II

efektif. Mengapa gagal? Karena sebab-sebab sebagai berikut; 1. Ada

jarak pemikiran antara penguasa dan rakyat; 2. Merajalelanya

korupsi; 3. Hanya sebagian elite atau kelompok kecil masyarakat

yang menikmati SDA negara tersebut; 4. Tidak ada jaminan keadilan

hukum; 5. Kuatnya intervensi asing; 6. Hak-hak individu dan hak

publik diabaikan; 7. Partisipasi masyarakat pada kehidupan

bernegara terhenti atau dihentikan dan lain-lain. Intinya : Dampak

terakhir negara yang gagal adalah kemiskinan masyarakat karena

tidak seimbangnya antara harga barang dan pendapatan.

1712. SISI LAIN PEMBANGUNAN : Semua negara di dunia mempunyai

target pembangunan negaranya sesuai dengan geografisnya,

budayanya dan demografinya. Tetapi target yang masif harus

diimbangi dengan analisis cost socialnya. Mengapa? karena

masyarakat mempunyai aneka kebutuhan yang diantaranya adalah

kebutuhan pokok tentang pangan, transportasi, perumahan,

pendidikan, kesehatan dan energi dengan harga yang reasonable

atau terjangkau dengan pendapatan. Intinya : Negara harus

membangun tetapi masyarakat jangan ditinggal, sehingga harga

komoditi tak terkejar dengan pendapatan, dan ada sisi lain

pembangunan yang harus dikaji berulang-ulang. Artinya harus ada

keseimbangan yang terukur.

1713. MENGENDALIKAN FIKIRAN SENDIRI : Salah satu tugas berat hidup

kita ini adalah mengendalikan fikiran kita sendiri agar selalu berfikir

positif, tidak gampang mengeluh dan selalu cenderung untuk

mencari kemanfaatan serta mencintai ilmu. Mengapa? Karena

239 Serat Sejatining Urip II

fikiran kita yang mempengaruhi dan mengendalikan badan kita

sendiri. Lalu siapa kita ini? Hakekat kita ini sebenarnya adalah

rangkaian instrumen dalam badan jasmani dan badan rohani yang

mengambil keputusan setiap tindakan kita yang disebut dengan

“Sun”. Intinya : “Sun” inilah diri kita sebenarnya yang nanti

menghadap pengadilan Allah SWT. Karena apabila kita mati maka

badan kita kembali menjadi tanah dan roh kita kembali ke alam

Roh.

1714. ARAH KEBIJAKAN FISKAL : Secara akademis kebijakan fiskal di

negara manapun di dunia ini meliputi antara lain; 1. Berkaitan

dengan tata kelola pajak; 2. Mekanisme dan kelola tarif serta

retribusi; 3. Akumulasi kepentingan politik anggaran pemerintah.

Akan tetapi apapun itu langkah kebijakan fiskal berorientasi

pada kemakmuran rakyat, membuka lapangan pekerjaan dan

sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sehingga

apabila kebijakan fiskal membuat rakyat sengsara, daya beli

masyarakat turun dan semua harga mahal yang mendorong inflasi

serta mencipatakan bentuk pengangguran baru. Maka kebijakan

fiskal berjalan harus dilakukan reorientasi dan intropeksi diri.

Intinya : kebijakan fiskal itu memakmurkan rakyat bukan

menyengsarakan rakyat.

1715. KONSEP PELAYANAN PRIMA PADA KELUARGA : Keluarga sejahtera,

harmonis dan membahagiakan bila semua anggota keluarga saling

memberikan pelayanan prima pada anggota keluarga yang lain.

Artinya : Memberikan sesuatu diatas biasanya. Misalnya : Istri

240 Serat Sejatining Urip II

memberikan pelayanan prima pada suami dan anak-anak. Suami

memberikan pelayanan prima pada istri dan anak-anak. Dan anak-

anak juga memberikan pelayanan prima kepada orang tua dalam

bentuk perhatian khusus. Suami dan istri dan anak-anak

mempunyai cukup waktu untuk berkomunikasi dan saling berbagi.

Suami dan istri jangan biasakan keluar rumah masing-masing

dengan kepentingan masing-masing, tetapi bila waktu

memungkinkan ajaklah anak-anak secara bersama. Tetapi bila

tidak cukup waktu maka bertegur sapalah secara intensif dan

dengan kehangatan cinta kasih antara suami, istri dan anak-anak.

Intinya : Suami, istri dan anak-anak harus mempunyai waktu yang

cukup untuk berkomunikasi dan saling intropeksi diri serta saling

memaafkan atas kelemahan masing-masing.

1716. MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT : Unsur yang membentuk

pribadi anak adalah; 1. Secara genetis bawaan dari faktor

keturunan; 2. Faktor pendidikan formal dan non formal; 3. Faktor

interaksi dengan orang tua masing-masing; 4. Dominasi pergaulan

atau lingkungan pergaulan anak; 5. Kontribusi guru atau dosen;

6. Motivasi dari dalam diri anak itu sendiri untuk menjadi pribadi

yang kuat; 7. Hidayah atau petunjuk dari Tuhan melalui Firman-

FirmanNya yang disampaikan oleh tokoh agama; 8. Pengalaman

hidup yang dijalaninya dengan sabar. Intinya : Pribadi yang kuat

anak terbentuk dari akumulasi unsure-unsur dari dalam dan dari

luar, oleh sebab itu para orang tua, guru, dosen, tokoh agama dan

tokoh masyarakat harus secara bersama-sama membangun

241 Serat Sejatining Urip II

lingkungan yang positif guna membentuk keunggulan pribadi

bangsa di masa yang akan datang karena pribadi anak adalah cemin

keunggulan bangsa mendatang.

1717. DISPOSISI PERANG : Solusi akhir dari perbedaan antar negara dapat

berupa Perang. Tetapi Perang adalah awal dari penderitaan panjang

suatu negara, antara yang menang dan kalah keduanya menderita.

Artinya : Perang pada hakekatnya bukan solusi tetapi awal dari

kerusakan, oleh sebab itu hubungan diplomatik antar negara

mutlak diperlukan agar tercipta pemahaman yang sama antar

negara. Intinya : Setiap pengambil keputusan di negara manapun

harus selalu mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara

diatas kepentingan doktrin partai atau eksistensi diri.

1718. MEMUKUL ISTRI : Tidak jarang suami yang gemar memukul istrinya

dengan alasan apapun, mereka melupakan niat awal ketika

mengambil keputusan untuk menikah dengan saling menyayangi,

mereka lupa bahwa istrinya telah melahirkan anak-anaknya dengan

taruhan nyawa antara hidup dan mati serta selama 9 bulan

mengandung dengan susah payah, mereka lupa bahwa istrinya yang

mendampingi sejak menikah dengan berbagai macam kesulitan

diawal berumah tangga. Disaat sudah mapan, uang banyak dan istri

sudah mulai tidak cantik atau tua, maka mencari-cari kesalahan.

Atau kesalahan sedikit dibesar-besarkan. Intinya : Ingatlah para

suami istrimu itu pendamping hidupmu di dunia dan di surga.

jangan engkau pukul istrimu dengan alasan apapun, karena

memukul istri sama halnya membuat lubang penderitaan bagi

242 Serat Sejatining Urip II

dirimu sendiri, dan rizkimu akan jauh serta kedepan hidupmu akan

sengsara. Kalau tidak percaya... Lakukan riset atau penelitian

dengan sample para suami yang gemar memukul istrinya dan

lihatlah pada akhir hidupnya akan sengsara.

1719. MENCARI KEMANFAATAN : Keutamaan hidup ini dapat diukur

dengan seberapa besar kita dapat memberi kemanfaatan pada

orang lain dan alam sekitarnya. Tidak mungkin Tuhan ini

menciptakan kita kalau tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu

marilah kita berlomba untuk bisa berbuat yang terbaik untuk

bangsa dan negara Indonesia yang sama-sama kita cintai ini.

Janganlah berbuat kerusakan di negara ini. Intinya : Berbuat baiklah

seperti Tuhan berbuat baik kepadamu.

1720. KOMITMEN WAKTU : Janji waktu yang telah disepakati bersama

kemudian dibatalkan secara mendadak dan sepihak atau tanpa

pemberitauan maka akan menjadi brand “TIDAK KOMITMEN

WAKTU”. Dan hal tersebut sangat merugikan pihak lain karena

untuk membuat rencana pertemuan tersebut harus menunda acara

yang lain. Intinya : Terkadang dalam satu waktu ada 4 acara,

kemudian acara yang dipreoritaskan membatalkan sepihak. Maka

disinilah arti sebuah komitmen. Oleh karenanya untuk sukses kita

harus komitmen terhadap waktu dan tepat waktu.

1721. PUTARAN 100 TAHUNAN : Tiap 100 tahun akan hadir seorang yang

dipilih oleh sejarah dan diijinkan oleh Tuhan untuk melakukan

perubahan besar dalam peradaban manusia, ciri figur tersebut

243 Serat Sejatining Urip II

adalah; 1. Kehadirannya dianggap aneh oleh lingkungannya;

2. Tidak jarang figur ini dimusuhi bahkan disingkirkan; 3. Selalu

mempunyai lompatan berfikir yang jauh kedepan atau futuristik;

4. Karakternya kuat dan tidak mempan oleh berbagai serangan

lawan-lawan kepentingannya; 5. Selalu energik dan berkarya di

tengah-tengah terpaan dan ujian hidupnya; 6. Sepanjang hidupnya

dilalui dengan perjuangan yang menyakitkan; 7. Tidak ada rasa

takut pada siapapun kecuali takut pada Tuhannya, dan lain-lain.

Intinya : Putaran waktu 100 tahunan pasti terjadi yang dalam

budaya lokal sering disebut Satrio Paningit.

1722. SEMINAR : Disaat seminar terjadi interaksi intelektual yang saling

membuka wawasaan baru dengan fakta-fakta kontemporer dan

terjadi pendewasaan dalam berargumen serta menciptakan

hubungan silaturrahmi. Artinya : Melalui seminar dapat

menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dan berwawasan

kebangsaan. Intinya : Persamaan dan perbedaan pendapat dalam

seminar akan mendewasakan cara berfikir.

1723. CINTA YANG TERSAKITI : Saudarku... Tidak selamanya perjalanan

cinta itu berbuah kebahagiaan, tetapi terkadang dihadapkan pada

situasi “cinta yang tersakiti”. Pada posisi inilah kedewasaan cinta

diuji. Sebesar apa cintamu, maka sebesar itupula pintu maafmu.

Intinya : Pasangan cintamu itu bukan mahluk sempurna seperti

dirimu juga tidak sempurna. Maka saling memaafkan adalah pintu

bahagia cintamu.

244 Serat Sejatining Urip II

1724. PUTARAN WAKTU : Setiap orang mempunyai siklus putaran waktu.

Saat bahagia, sedih, ujian, kelonggaran, kepercayaan, difitnah,

dinistakan atau kemegahan dan lain-lain. Semua sudah tertulis.

Intinya : Apapun kondisinya kita harus sabar, bersyukur dan Ridloh.

Agar semua berjalan dg baik dan membaikan.

1725. JALAN PERCERAIAN : Ajaran agama mengatakan, perkara yang

dibolehkan tetapi sangat dibenci Tuhan adalah perceraian suami

dan istri. Mengapa? Karena perceraian adalah memutus

silahturrahmi dan tidak jarang menghasilkan permusuhan

serta membuka ruang penderitaan bagi anak keturunannya.

Intinya : Jalan perceraian itu banyak mudloratnya atau dampak

negatifnya dari pada dampak positifnya. Maka sebaiknya antara

suami istri saling memaafkan dan saling intropeksi diri, karena

memang manusia diciptakan oleh Tuhan dengan banyak salah atau

khilaf atau lupa. Saudaraku... Maafkanlah pasanganmu demi

kebahagiaan anak-anakmu dan masa depan mereka. Jangan egois...

1726. MEMBAWA HIDUP : Terkadang orang tidak tahu kemana arah

hidupnya hendak dibawa. Mengapa? Karena tidak ada ilmu dan

hidayah. Intinya : Bawalah hidup kita ini menuju Firman-Firman

Tuhan, dan jangan berbuat kerusakan serta menghitung-hitung

kesalahan orang lain. Agar bahagia di dunia dan akhirat.

1727. MENUTUP KEBAIKAN : Jangan menutup kebaikan pada orang yang

tidak mengharapkan upah sedikitpun darimu. Saran dan nasehatnya

dilakukan karena atas dasar kewajiban sesama dan bukan karena

245 Serat Sejatining Urip II

upahan. Dan lihatlah jalan kehidupan dan akhir kehidupan orang-

orang yang menutup kebaikan akan menderita. Hal ini banyak

dikisahkan di dalam Firman-Firman Tuhan. Intinya : Kebaikan yang

hakiki itu bersumber dari firman Tuhan sehingga orang yang

menutup kebaikan itu sama halnya menutup Firman-Firman Tuhan.

Dan lihatlah... Hidupnya akan merana sampai dia bertaubat.

1728. UJIAN JALAN KEBAIKAN : Tidak semua niat baik itu disambut

dengan kebaikan, terkadang Tuhan menguji niat baik itu dengan

segala macam cobaan dan fitnahan. Sejarah telah membuktikan

bahwa tidak sedikit tokoh dunia yang berniat baik untuk bangsanya

itu dipenjarakan bahkan dibunuh dan dimusuhi oleh lingkungan

sekitarnya, tetapi semua tokoh dunia tersebut tidak gentar dan

pantang surut kebelakang. Intinya : Niat baik itu akan disambut

dengan tidak baik atau dimusuhi oleh lingkungan orang yang tidak

baik. Begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu kita harus komitmen

untuk tetap menyebar kebaikan, apapun tantangannya.

1729. BARA API : Agama menganalogikan bahwa menjalankan Kesabaran

itu seperti memegang Bara Api, artinya betapa berat dan rekosonya

untuk sabar pada hidup dan kehidupan saat ini. Intinya : Salah satu

kuncinya bahagia adalah sabar. Maka berjuanglah utk bisa berlaku

sabar pada kondisi apapun.

1730. KEUTAMAAN UCAPAN : Komunikasi antara dua orang atau lebih

akan berdampak positif apabila disampaikan dengan cara yang

benar dan isi ucapannya juga benar. Intinya : Ucapan yang

246 Serat Sejatining Urip II

menyejukan dan menyenangkan selalu disampaikan juga oleh

pribadi yang utama. Oleh sebab itu jagalah ucapanmu.

1731. PROSES KEHIDUPAN : Perjalanan waktu telah mendewasakan kita

dalam menyikapi suatu masalah. Maka bersabarlah di alur

kebenaran proses. Intinya : Waktu adalah bagian dari solusi dan

jangan pernah berputus asa.

1732. MENCARI BAHAGIA : Bahagia itu ada sebabnya, maka carilah

sebab-sebab yang membuat hatimu bahagia, karena bahagia itu

pemberian Tuhan yang harus dicari. Intinya : Yang bisa

membahagikan hatimu adalah dirimu sendiri. Bukan harta, pangkat

dan jabatanmu.

1733. INFRASRUKTUR : Secara akademis ada 3 jenis infrastruktur yaitu

ekonomi, sosial dan administrasi. Dengan satu tujuan untuk

kesejahteraan masyarakat. Bukan untuk menurunkan daya beli

masyarakat. Intinya : Perlu untuk evaluasi mendasar pembangunan

infrastruktur secara proporsional.

1734. KOMPETENSI KAKEK-NENEK : Salah satu cara membaca potensi diri

secara genetik kecenderungan, bakat dan minat kita sampai pada

anak-anak kita maka lihatlah kompetensi kakek-nenek kita,

meskipun kompetensi tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan dan pergaulan serta lingkungan. Demikian juga potensi

penyakit yang sangat mungkin terjadi pada kita dan anak-anak kita.

Contoh : Kalau salah satu kakek atau nenek ada penyakit darah

tinggi maka besar kemungkinan kita dan anak-anak kita berpotensi

247 Serat Sejatining Urip II

juga darah tinggi, oleh sebab itu hindari makanan-makanan yang

menyebabkan darah tinggi. Demikian juga untuk mengarahkan

pendidikan anak-anak, maka lihatlah pada pekerjaan kakek dan

nenek. Intinya : Kacang ngak ninggal lanjaran dan buah itu jatuh

tidak jauh dari pohonnya.

1735. API PERMUSUHAN : Di banyak negara terjadi permusuhan antar

warga negara atau warga dengan pemerintah, permusuhan antar

negara tetap ada tetapi tidak terlalu populer. Untuk mengantisipasi

hal tersebut jangan sampai berimbas ke dalam NKRI maka kita

harus bersatu dan saling rukun dalam bidang apapun, jangan ada

api permusuhan tetapi kita harus galang semangat persatuan dan

semangat cinta tanah air Indonesia. Intinya : Efek domino sering

terjadi pada aspek ekonomi, budaya dan keamanan. Oleh karena itu

masing-masing kita harus menciptakan harmonisasi diri, mulailah

dari lingkungan keluarga kita, tetangga kita dan komunitas kita

masing-masing.

1736. ADA RENCANA TERSEMBUNYI : Hampir di semua negara di dunia

selalu ada rencana tersembunyi dari pihak-pihak tertentu untuk

mengarahkan Opini Masyarakat. Analisis kilas balik dari perjalanan

suatu bangsa dan dengan melakukan kajian terhadap semua

kejadian sebelumnya maka akan dengan mudah untuk melihat figur

dan kepentingan dibalik itu semua. Akan tetapi sayangnya tidak

semua masyarakat dunia cukup cerdas melihat sang aktor atau

provokator sentral yang merencanakan atas kejadian tersebut.

Mengapa? Karena mereka mempaunyai cover intelijen yang

248 Serat Sejatining Urip II

berlapis-lapis, sehingga tidak mudah terbaca oleh masyarakat

awam. Intinya : Terkadang kita belum cukup cerdas melihat

“Operasi Penggalangan Intelijen Dunia”. Oleh sebab itu kita harus

terus belajar.

1737. KITA HARUS BERSATU : Inti dari nasionalisme kita adalah bersatu

demi kepentingan bangsa dan negara, kita harus rukun untuk

membangun kekuatan pemahaman Pancasila, kalau kita friksi pada

kepentingan yang sempit, kepetingan sesaat, kepentingan

golongan, maka waktu kita habis untuk itu. Sudah saatnya negara

ini membangun pemahaman yang satu, jiwa yang satu dan

semangat yang satu untuk Indonesia yang lebih baik. Tinggalkanlah

perbedaan yang menimbulkan perpecahan agar bangsa ini tidak

lemah. Kita harus pintar dan cerdas, ekonomi kita harus kuat,

militer kita juga harus kuat. Intinya : Bangunlah bangsaku dan

bangunlah negeriku. Tanamkan Nasionalisme sejati di dada setiap

generasi penerus bangsa. Jangan suka mencaci diri sendiri, jangan

mempertotonkan kelemahan diri sendiri. Kita harus kuat

saudaraku... Negara ini negara besar dan harus diisi oleh generasi

muda yang berjiwa besar.

1738. HUTANG-PIUTANG : Agama mengajarkan bila orang yang punya

hutang itu dalam kesempitan rizki maka berilah tangguh

pembayaran sampai mereka ada kelapangan rizki, dan

menyedekahkan sebagian atau seluruh hutang tersebut itu lebih

baik. Pemahamannya adalah konteks transaksi ekonomi itu ibadah

sehingga hutang-piutang itu juga ibadah, oleh karenanya

249 Serat Sejatining Urip II

pemahaman yang mendasar adalah hutang-piutang itu harus

didasari dengan niat tolong menolong. Intinya : Seberat apapun

pelaksanaan ketentuan tersebut di atas maka inilah ajaran agama

yang harus dilaksanakan.

1739. PANCARAN KECANTIKAN : Wanita yang mempunyai kepribadian

unggul yaitu; 1. Sabar dalam semua keadaan suka atau duka;

2. Menebar senyum kedamaian; 3. Pemaaf dan mampu menerima

kekurangan orang lain serta; 4. Taat beragama, terlihat pancaran

kecantikan yang sempurna dan panjang umur. Oleh karenanya para

wanita yang mengharapakan kecantikan yang sempurna dan

panjang umur maka penuhi secara bertahap 4 syarat tersebut.

Intinya : Kecantikan itu akibat bukan sebab. Penuhi syarat sebabnya

maka akibatnya akan datang dengan sendirinya, analoginya begini...

Tidak usah kepingin kenyang tetapi kalau makan terus ya kenyang.

dan tidak usah kepingin pintar tetapi kalau belajar terus maka pasti

pintar dan cerdas.

1740. BERSYUKUR - ALHAMDULILLAH : Semua yang terjadi baik atau

buruk atas ilmu Allah, oleh sebab itu bersyukurlah karena semua

berjalan atas ketentuan Allah yang pada akhir sangat baik untuk

manusia itu sendiri ke depannya. Intinya : Syukuri apa yang ada.

1741. SALING MENGUATKAN : Ketika terjadi masalah dalam keluarga

atau terjadi musibah atau ujian yang berat, maka suami istri dan

anak-anak harus saling menguatkan dan membangkitkan motivasi

serta saling memberikan penghiburan, karena tidak jarang suatu

250 Serat Sejatining Urip II

keluarga melakukan yang sebaliknya yaitu saling menyalahkan dan

saling mencari kambing hitam serta masing-masing keluar rumah

dengan tujuan masing-masing sehingga rumah tangganya

berantakan. Intinya : Satu keluarga suami, istri dan anak-anak

adalah satu tim untuk mengarungi lautan kehidupan dengan

bahtera rumah tangga keluarga yang sakinah mawaddah wa

rahmah.

1742. DOA PENGHIBURAN : Ketika ada kejenuhan jalan maka berdoalah,

ketika ada kesedihan maka bermunajadlah, ketika ada pengharapan

maka dekatlah dengan Firman-Firman Tuhan, dan rasakan

perlahan-lahan ada kesejukan hati dan kebahagiaan yang terbit.

Itulah rahasia doa penghiburan. Artinya doa itu adalah bagian dari

jalan penghiburan menuju kebahagiaan. Begitu juga sebaliknya,

orang yang jarang berdoa akan menuai kesedihan dan sempitnya

hidup, meskipun hartanya melimpah dan jabatannya tinggi.

Intinya : Berdoalah disetiap langkahmu dan disetiap ada hajadmu,

karena doa itu cermin dari cahaya keimananmu.

1743. KEJAHATAN YANG TERPAKSA : Pernah tejadi pencurian oleh

seorang budak karena lapar pada saat Amirul Mukminin Umar Ibn

Khattab dan pencurinya tidak dihukum, malah yang dihukum adalah

juragannya karena membiarkan budaknya dalam kondisi lapar.

Artinya : Setiap Pemimpin itu bertanggung jawab penuh terhadap

rakyatnya atau konstituennya. Dan Pemimpin yang membiarkan

rakyatnya kelaparan maka harus dimintakan tanggung jawabnya.

Secara akademis pelajaran dari cerita tersebut ada korelasinya

251 Serat Sejatining Urip II

dengan “Pasal 34 UUD 1945”. Intinya : Setiap kita adalah Pemimpin

dan kelak akan dimintakan oleh Allah SWT tanggung jawab

terhadap apa yang telah dipimpin.

1744. JANGAN TAKUT MATI : Setiap yang hidup pasti akan mati sehingga

jangan takut mati, karena takut mati atau berani mati akhirnya mati

juga. Yang paling penting bukan matinya tetapi bekal apa yang akan

kita bawa dalam hidup sesudah mati. Intinya : Marilah masing-

masing kita menyiapkan diri untuk beribadah, memberi

kemanfaatan pada orang lain dan sodaqoh ilmu dan sodaqoh harta

sebagai bekal hidup sesudah mati.

1745. JANGAN BERSEDIH SAUDARAKU : Kondisi pokok yang kita

butuhkan cuma dua yaitu sehat dan ada makanan pokok, yang lain

adalah kebutuhan turunan. Artinya : Jangan bersedih dengan ujian

apapun asalkan yang dua itu ada. Intinya : Kesedihan itu tidak

menyelesaikan masalah.

1746. MENGENALI TANGISAN BAYI : Secara empiris tangisan bayi

mempunyai arti, tetapi sangat sulit untuk memahami karena belum

ada kamus bahasa tangisan bayi; 1. Bila suara tangisan itu lirih

berarti bayi minta diperhatikan dengan cara di elus-elus atau

dengan asi; 2. Bila tangisannya mendadak menjerit berarti ada sakit

yang mendadak seperti digigit semut atau diganggu mahluk halus

atau jin. Cara terapinya berdoalah dan ambil air ludahmu di langit-

langit mulut dengan ibu jari kemudian tempelkan di antara

pertemuan alis bayi dengan doa; 3. Bila tangisan bayi disertai

252 Serat Sejatining Urip II

dengan hidung meler berarti bayi kurang sehat; 4. Bila tangisan bayi

dengan suhu panas pada bagian tertentu saja maka pada bagian

itulah keseleo atau memar karena jatuh yang tidak terkontrol

karena terkadang bayi dirawat oleh pembantu dan takut untuk

menyampaikan; 5. Kalau yang panas hanya sekitar leher dan kepala

maka bayi tersebut sedang pusing maka teraphinya usap secara

perlahan dengan sedikit minyak pada belakang telingannya sampai

dengan leher dan pundaknya; 6. Bila tangisan bayi disertai dengan

mencret maka ada masalah dengan lambungnya atau salah makan

atau bayi terlalu capek atau lelah, maka teraphinya usap perlahan

dengan minyak pada bagian betis bayi dan pinggangnya; 7. Bila bayi

muntah atau gomoh maka bayi kekenyangan atau ada masalah

dengan lambungnya dan lain-lain. Intinya : Kenali dengan cermat

tangisan bayi dan ketahuilah terapinya dan bila sakitnya berlanjut

maka konsultasikan dengan dokter. Rawatlah bayimu dengan baik

karena kesehatan bayimu adalah masa depan bangsa dan negara.

1747. SALING MENGAGUMI : Suami tidak henti-hentinya mengagumi

istrinya layaknya saat pacaran demikian juga istri, jangan melihat

kekurangannya tapi lihatlah kelebihannya, sehingga hubungan

suami istri harmonis karena saling mengagumi dan saling

memaafkan kelemahan masing-masing. Intinya : Tidak ada manusia

itu sempurna termasuk istrimu dan dirimu. Maka fahami masing-

masing dengan porsi masing-masing agar rumah tanggamu serasa

di surga.

253 Serat Sejatining Urip II

1748. CAHAYA HATI : Setiap kemanfaatan yang ditempuh oleh seseorang

maka satu titik cahaya dalam hatinya dan seterusnya begitu juga

sebaliknya, artinya semakin banyak kemanfaatan seorang hamba

maka semakin berkilauan cahaya hatinya. Oleh karenanya marilah

kita berbuat untuk kemanfaatan dan berucap untuk kemanfaatan.

Kita harus mencari kemanfaatan di sekitar kita masing-masing.

tetapi jangan berbuat sebaliknya atau selalu membuat kerusakan,

permusuhan dan kedengkian. Intinya : Nilai hidup seseorang itu

dilihat dari sudut kemanfaatannya. Bukan dilihat dari sudut

hartanya, pangkatnya dan jabatannya.

1749. PENYAKIT ORIENTASI : Segala sesuatu dihitung dengan uang,

UUD atau ujung-ujungnya duit atau wani piro. Ini adalah

fenomena budaya negatif yang bersumber dari penyakit orientasi.

Intinya : Sisakan fikiran, tenaga dan harta untuk akhirat dan ibadah,

agar hidup ini tidak kering.

1750. MUTIARA HATI : Seandainya semua kita bisa mengendalikan hati

kita masing-masing menuju keindahan toleransi, keteguhan niat

untuk kebaikan serta bebagi rizki untuk fakir miskin maka pada saat

itulah mutiara hati bersinar laksana mata hari pagi yang berbagi

energi cahaya tanpa meminta upah dan bayaran. Intinya : Masing-

masing kita harus mampu membimbing hati kita secara bertahap

menuju kebaikan dan mampu memaafkan kesalahan orang lain

seperti Tuhan mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.

1751. PHK DAN LEBARAN : Bulan puasa segera datang dan diakhiri

254 Serat Sejatining Urip II

dengan masa lebaran untuk bersuka cita dengan keluarga

tetapi paradoks bila ada PHK, kebahagiaan menjadi sirna.

Intinya : Menurunnya ekonomi berdampak negatif, maka

berhematlah.

1752. BERCINTA DENGAN BUKU : Andaikan semua mahasiswa dan siswa

SMU atau SMP gemar bercinta dengan buku dalam artian membaca

buku sebagai hobi sehingga mampu berjam-jam berdiam diri

membaca buku laksana seorang yang bercinta maka besar

kemungkinan generasi kedepan bangsa akan terjadi lompatan

kemajuan yang lebih baik. Intinya : Betapa berat seorang dosen dan

guru untuk menciptakan semangat belajar mahasiswa atau pelajar

tidak hanya saat ujian atau UAS. Artinya fungsi dosen tidak hanya

sebagai pengajar untuk “Transfer Knowledge” tetapi juga sebagai

pendidik yang merubah keperibadian dan merubah cara berfikir

mahasiswa untuk yang lebih baik.

1753. DAYA PIKAT : Respon masyarakat terhadap produk tertentu melalui

pentahapan yaitu : melihat, mengenali, mencoba, terpikat,

pelanggan dan fanatik. Intinya : Daya pikat itu soal logika dan hati,

sehingga setiap produk harus mempunyai keunggulannya masing-

masing. Demikian juga setiap kandidat pemimpin dalam Pilkada

harus mempunyai deferensasi keunggulan sebagai daya pikat bagi

masyarakat.

1754. KITA BUTUH TEMAN : Tidak ada orang yang bisa hidup sendirian,

kita membutuhkan teman untuk saling berbagi, saling melengkapi

255 Serat Sejatining Urip II

dan saling mencurahkan isi hati, untuk suksespun kita

membutuhkan teman. Di rumah ada teman, di kantor ada teman,

hidup terasa lebih hidup ketika kita menemukan teman yang

baik dan selalu serasi untuk berbagi serta saling pengertian.

Intinya : Jangan sepelekan peran teman dalam kehidupan kita.

Berbaik-baiklah dengan teman karena tanpa teman kita tidak

berarti apa-apa.

1755. ADA PERMAINAN : Setiap komunitas memerlukan mainan

tersendiri dan harus ada yang mengkondisikan untuk mainan

tersebut. Anak-anak TK memerlukan mainan. Wartawan bermain

dengan isu dan fakta, politikus bermain dengan konstituen dan

pencitraaan, pelaku ekonomi bermain dengan harga dan

stock barang, dukun bermain dengan hantu dan santet dan lain-

lain. Tetapi pernahkah kita mengetahui bahwa terkadang

sekelompok orang atau sekelompok kepentingan pada negara

tertentu di dunia ini menciptakan mainan sebagai pengalihan isu.

Intinya : Masyarakat harus cerdas untuk melihat setiap kejadian itu

murni atau pengalihan isu, agar kedepan masyarakat tidak menjadi

korban isu, cipta kondisi dan salah sasaran tangkap.

1756. JANGAN MEMBENCI : Meskipun ada orang menyakiti hatimu atau

memfitnahmu, bahkan menyengsarakanmu dan keluargamu.

Jangan membencinya. Serahkan saja pada Allah. Karena

kebencianmu akan lebih menyengsarakanmu. Intinya : Hiduplah

dengan lapang dada dan pemaaf karena sifat yang demikian itu

adalah sifat para Nabi dan orang-orang yang dimuliakan Tuhan.

256 Serat Sejatining Urip II

1757. ALIH GENERASI : Pengkaderan hal yang penting dalam organisasi

dan dalam keluarga. Untuk itu pendahulu atau senior harus legowo

membina kadernya masing-masing dan anaknya masing-masing

guna tampil kedepan sebagai Pemimpin. Intinya : Pengkaderan itu

kewajiban. Senior wajib mengkader yuniornya dan mempunyai

pengetahuan atau ilmu tertentu wajib menyampaikan ilmunya,

sehingga alih generasi berjalan dengan mulus dan baik tanpa

adanya perselisihan atau permusuhan.

1758. ACARA KHUSUS : Semua orang pernah mempunyai acara khusus,

jamuan khusus, acara khusus dengan pasangan, acara khusus

dengan teman-teman seangkatan, acara khusus dengan keluarga

saat mudik lebaran, atau pendidikan khusus. Tetapi tidak jarang kita

lupa dengan acara khusus atau ibadah khusus dengan Tuhan yang

telah memberikan nikmat yang banyak pada kita. Nikmat sehat,

nikmat umur, nikmat kesempatan dan banyak lagi nikmat yang

tidak mampu kita sebutkan. Intinya : Dalam satu hari yang 24 jam

ini gunakan waktu khusus di sepertiga malam terakhir antara pukul

03.00 sd 04.30 untuk komunikasi dengan Tuhan, karena pada saat

itulah semua pintu doa terbuka untuk dikabulkan.

1759. ILMU KEPERKASAAN SUAMI : Setiap yang berdiri harus punya akar

atau pondasi atau telenenan. Semakian kuat akarnya semakin kuat

tegak berdirinya. Para suami lakukan olah nafas. Duduk rileks tarik

nafas panjang, kedutkan perut 3x dan anus 3x baru buang nafas

perlahan. Ulangi 4x atau lebih di pagi dan sebelum tidur. Dan

257 Serat Sejatining Urip II

buktikan hasilnya. Intinya : Dokter yang terbaik untuk kita adalah

diri kita sendiri.

1760. ILMUNYA BAHAGIA : ada tiga kondisi suasana hati kita; 1. Bahagia

suka cita; 2. Sedih atau galau atau sumpek; 3. Datar-datar saja atau

biasa-biasa saja hidup mengalir seperti air. Kita bebas memilih pada

ketiga kondisi tersebut, yang menjadi masalahnya adalah

bagaimana caranya? Ada orang yang memilih sukses tetapi

pemalas, berdoa minta selamat dalam perjalanan tetapi

mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan ya pasti celaka. Artinya

doa atau harapan atau pilihan harus diikuti dengan usaha yang

sesuai. Bila memilih hidup bahagia maka tatalah hati kita karena

bahagia itu wilayah hati bukan wilayah logika. Contoh : Orang yang

kaya harta pangkat tinggi dan jabatan tinggi ternyata tidak bahagia.

Intinya : Cara menata hati; 1. Pasrahkan semua hasil usaha pada

Tuhan, karena porsi keputusan hasil itu wilayah ketentuan Tuhan.

Wilayah manusia hanya berdoa dan berusaha; 2. Jangan suka

mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain tetapi

introspeksi dirilah; 3. Bila ditimpah musibah maka bersabarlah dan

kembalikan semua urusan pada Tuhan; 4. Tanamkan pada diri kita

selalu ada pengharapan kedepan yang membahagiakan dan lain-

lain.

1761. MELAWAN RASA BOSAN : Tidak jarang karena bosan orang jadi

stress dan sakit dan mati. Melawan rasa bosan itu dengan semangat

hidup, semangat itu tidak pernah ada tanpa pengharapan. Dan

258 Serat Sejatining Urip II

pengharapan menjadi kosong tanpa usaha, kerja keras dan doa.

Intinya : Semangat itu apinya hidup. Maka bersemangatlah dalam

segala urusan termasuk juga semangat bercinta dengan pasangan.

1762. LARINYA UANG : Susahnya mencari uang dan gampangnya

membelanjakan itulah karistritiknya. Uang hanya bisa ditangkap

oleh orang yang punya ilmunya nangkap uang. Oleh sebab itu

belajarlah ilmu cara menangkap uang dengan pendidikan formal

dan non formal. Intinya : Kebahagiaan dunia itu hanya bisa dicapai

dengan ilmu dan uang.

1763. TANGISAN RAKYAT : Per hari ini dilaporkan terjadi penurunan

ekspor, artinya volume perdangan menurun, kurs dollar naik, harga

sembako naik maka rakyat akan menangis bersedih, apalagi yang

terkena PHK. Intinya : Berkurangnya uang beredar (karena

menurunnya transaksi) di masyarakat akan berdampak

menurunnya daya beli. Kita doakan semoga cepat berakhir tangisan

rakyat dan ekonomi membaik.

1764. MUTIARA HIDUP : Hanya orang-orang yang berani menyelam

dalam lautan duka, ujian, tantangan dan kesabaran dengan baik.

Maka merekalah yang mendapatkan Mutiaranya Hidup.

Intinya : Mutiara hidupmu adalah Semangat Perjuanganmu. Maka

bersemangatlah.

1765. KASIH TUHAN : Semua yang ada di dunia ini berjalan seimbang

sesuai dengan kehendak kasih Tuhan. maka berbuat baiklah kita di

dunia ini seperti Allah berbuat baik pada kita. Dan jangan berbuat

259 Serat Sejatining Urip II

kerusakan di dunia ini dengan alasan apapun, apalagi berbuat

kerusakan atas nama Agama tertentu. karena tidak ada Agama

satupun di dunia ini yang mengajarkan kerusakan. Intinya : Kasih

Tuhan itu meliputi segala sesuatu, dan Tuhan sangat mengasihi

manusia karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik.

1766. BANJIR AIR ASIN : Bila permukaan air laut naik antara 2 sampai

dengan 3 Meter akibat ketidak-seimbangan alam, maka akan terjadi

banjir air asin. Intinya : Tanggung jawab lingkungan itu tugas kita

bersama, bukan hanya Pemerintah.

1767. DATANGNYA BAHAGIA : Terkadang kebahagiaan itu datangnya dari

anak, atau dari istri atau dari teman atau dari sebab kegiatan yang

sukses. Tetapi terkadang Tuhan meletakkan sumber bahagia dan

sedih itu pada satu tempat yang sama. Contoh : Ada orang yang

dibahagiakan oleh sahabatnya tetapi ada sahabat yang lain yang

menjadi sumber kesedihannya. Intinya : Terkadang sumber

kebahagiaan itu datangnya dari arah yang tidak disangka-sangka.

Demikian juga sebaliknya. Tetapi harus kita sadari bahwa

kebahagiaan itu pemberian Tuhan yang harus kita cari. Oleh karena

itu carilah sumber bahagia kita masing.

1768. MEMOTIVASI DIRI : Agar kita mempunyai semangat kerja optimal

pada bidang apapun maka kita harus pasang target yang realistis

terhadap output. Sehingga kita mempunyai dasar alasan motivasi

yang kuat untuk mengejar target tersebut. Meskipun target

tersebut tidak harga mati. Ibarat orang lomba lari harus jelas start

260 Serat Sejatining Urip II

dan finish-nya. Intinya : Kenalilah dengan baik diri kita sendiri pada

posisi mana kemampuan dan potensi kita kemudian pasanglah

target yang rasional dan kejarlah target tersebut seoptimal

mungkin.

1769. LOMPATAN JABATAN : Secara empiris jalur karier birokrasi itu

mengalir dengan pentahapan tetapi ada personel tertentu dengan

jalur lompatan karena tuntutan organisasi dan kompetensi.

Intinya : Apapun itu semua atas ketetapan Tuhan. Maka pasrah

itulah jalan terbaik.

1770. HILANGNYA ILMU : Kekayaan ilmu pengetahuan akan hilang

bersama dengan meninggalnya para guru dan intelektual. Oleh

sebab itu karya ilmiah harus ditulis agar bernilai ganda. Intinya :

Hanya dengan mengamalkan ilmu Indonesia bisa berjaya dan

makmur.

1771. KUANTITATIF PUASA RAMADLON : Dalam satu tahun itu 12 bulan,

dan Tuhan meminta waktu untuk puasa ramadlon itu satu bulan

atau 8,3%. artinya setiap waktu atau kesempatan kelonggaran atau

bahkan kelonggaran harta kita sisihkan minimal 8,3% meskipun

diaturan zakat hanya 2,5 %. Sehingga nilai ibadah kita maksimal.

Intinya : Gunkanlah perhitungan minimal 8,3% sebagai acuan untuk

mengabdikan diri pada urusan Agama.

1772. BELAJAR KECEWA : Tidak semua do’a-do’a kita langsung dikabulkan

oleh Tuhan, maka disaat itu pula kita belajar kecewa karena kecewa

itu menguatkan hati dan fikiran serta membangkitkan harapan.

261 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Tidak gampang belajar untuk menerima kekecewaan pada

kondisi apapun. Dan solusinya adalah Kesabaran. Maka bersabarlah

menerima takdir Tuhan.

1773. PROFESI PENGEMIS : Salah satu bukti lemahnya karakter bangsa

dan lemahnya sistem kelembagaan adalah banyaknya profesi

pengemis. UUD 1945 Pasal 34 mengatakan fakir miskin dan anak-

anak terlantar dipelihara negara. Intinya : Character building adalah

tugas kita bersama.

1774. OPINI SESAT : Terlalu banyak opini yang ditebar di tengah-tengah

masyarakat dan terkadang menyesatkan. Cara membaca opini yang

menyesatkan adalah lihatlah siapa yang diuntungkan dari opini

tersebut dan mereka itulah pelakunya. Intinya : Jangan kita terbawa

opini yang menyesatkan.

1775. INTINYA HIDUP : Terlepas dari norma, nilai dan budaya intinya

hidup itu cuma dua yaitu sehat dan ada yang dimakan. Oleh

karenanya kita harus bersyukur pada Allah bila saat ini kita dalam

kondisi sehat dan masih ada yang dimakan, adapun kebutuhan yang

lain adalah kebutuhan turunan. Intinya : Tidak ada alasan untuk

tidak bersyukur pada Allah bila saat ini kita sehat dan tak kurang

suatu apapun dan tersedia makanan sebagai prasaratnya hidup.

Bersyukurlah... Karena dengan bersyukur hati kita tenteram dan

tenang serta Allah akan menambahkan nikmatNya di kemudian

hari. Dan jangan gampang mengeluh...

262 Serat Sejatining Urip II

1776. BENAR DALAM AGAMA : Persepsi masing-masing pemeluk Agama

adalah benar dalam konteks Agama masing-masing. Dan tidak ada

orang yang berhak memaksakan wilayah benar tersebut. Untuk itu

kita harus saling menghormati dan toleransi pada prinsip tersebut.

Intinya : Kerukunan antar umat beragama mutlak demi persatuan

dan kesatuan bangsa.

1777. MENGKAFIRKAN ORANG LAIN : Terkadang karena kedangkalan

pemikiran dengan cepat mengkafirkan orang lain. Tidak jarang para

ilmuan dianggap gila karena tidak sesuai dengan jamannya. Galeleo

Galili dibakar hidup-hidup karena mengatakan bumi itu bulat dan

kemudian terbukti memang bumi bulat. Intinya : Jangan gampang

mengkafirkan orang lain tanpa ilmu yang cukup.

1778. HINGGAPNYA LALAT : Mengapa lalat hinggap di tempat yang

kotor? Karena Instrumen indra lalat memang ke arah yang kotor.

Demikian juga orang yang hatinya dan fikirannya kotor, mereka

selalu berperasangka buruk dan mencari-cari kesalahan orang lain.

Intinya : Membersihkan hati dan fikir kita adalah tugas kita masing-

masing. Maka bersihkanlah dengan menata hati dan fikir. Dengan

cara berfikir positif.

1779. JANGAN BERHENTI : Bekerja atau tidak orang itu harus makan,

artinya Cost tetap ada meski tidak berpenghasilan, untuk itu jangan

berhenti berkarya karena hidup ini terus berjalan. Intinya : Cirinya

orang hidup adalah gerak, usaha atau berkerja. Kalau tidak gerak

berarti Mati dan harus dikubur.

263 Serat Sejatining Urip II

1780. TANAMAN KEBAHAGIAAN : Orang yang tidak pernah

membahagiakan orang lain maka hidupnya tidak akan ketemu

bahagia, demikian juga orang yang hidupnya selalu membuat orang

lain bersedih maka mereka juga akan kesandung kesedihan.

Mengapa demikian? Karena hidup itu tanaman. Yang menanam

kebencian akan berbuah kebencian pula. Intinya : Bahagia itu

tanaman, perbanyaklah berbuat membahagiakan orang lain

terutama membahagiakan kedua orang tua kita, membahagiakan

istri kita, membahagiakan anak-anak kita dan sebagainya, maka

InsyaAllah hidup kita akan bahagia.

1781. GELAP MATA : Terkadang orang mengambil keputusan nekat ketika

kepepet atau gelap mata. Pasrahkan semua beban hidup ini pada

Tuhan ketika kita sudah tidak mampu lagi berusaha. Intinya : Gelap

mata adalah solusi yang tidak baik karena merugikan orang lain dan

merugikan diri sendiri dan percayalah semua masalah pasti ada

solusinya, akan tetapi dengan satu syarat, yaitu sabar dengan

proses dan waktu proses.

1782. KEPERCAYAAN PUBLIK : Modal dasar seorang Pemimpin adalah

keepercayaan atau trust atau Al Amin. Oleh sebab itu tidak

ada toleransi kesalahan teknis administratif sekecil apapun.

Intinya : Pemimpin yang cerdik di organisasi apapun akan memilih

stafnya yang cerdik juga, sehingga terhindar dari kesalahan

administrasi.

1783. SUMBER KESEDIHAN : Ketika kita melihat dan fokus berfikir pada

264 Serat Sejatining Urip II

hal-hal yang negatif dan menyedihkan maka hati dan fikir

kita menjadi sedih, tetapi lihatlah hal-hal positif dan nikmat

Tuhan yang banyak kita terima maka hati dan fikir kita menjadi

senang. Intinya : Sumber kesedihan itu adalah cara berfikir. Maka

bimbinglah hati dan fikiran kita pada hal-hal yang menyenangkan,

maka hidup kita akan terhindar dari kesedihan. Dan selalu

berfikirlah bahwa semua ketentuan Allah yang terjadi pada diri kita

itulah yang terbaik, meski pada saat itu pahit dirasakan.

1784. TATA KELOLA RISIKO : Setiap usaha apapun pasti ada risiko, sebagai

konsekuensi logis dari kegiatan usaha tersebut. Risiko dapat bersifat

positif dan negatif tergantung dampaknya. Intinya : Mulailah

usahamu dengan tetap memperhitungkan risiko, dan tetaplah

berdoa untuk mencari Ridloh Allah SWT dan berfikirlah bahwa

setiap usaha tidak selamanya untung, tetapi terkadang ada fase

kerugian. Untuk itu, analisis potensi untung dan potensi rugi harus

diantisipasi sebelum memulai usaha atau bisnis.

1785. MANFAAT EKONOMI BATU AKIK : Fenomena gandrungnya

masyarakat lapisan atas dan bawah terhadap batu akik membawa

hikmah perputaran uang Milyaran Rupiah tiap hari, sehingga

melalui batu akik uang mengalir dari atas kebawah. Intinya : Allah

banyak memberikan rizki pada hambaNya melalui batu akik yang

aneka jenis dan macamnya banyak di wilayah NKRI karena negara di

dunia yang banyak terdapat gunung merapinya hanya di Indonesia.

dan sebagian besar proses pematangan dan sidementasi batu akik

265 Serat Sejatining Urip II

melalui proses alami yang salah satunya adalah melalui proses

alami gunung merapi.

1786. CEPATNYA WAKTU : Umur terus berjalan dengan kecepatan waktu.

Maka hanya orang-orang yang berkarya positif yang dapat

mengalahkan waktunya sendiri. Intinya : Kalahkan waktumu dengan

karyamu, maka sukses akan datang menghampirimu. Dan Pemalas

selamanya akan menjadi pemalas dan tidak produktif meskipun

mereka pejabat organisasi, laksana Kerbau yang terus mengunyah

dan buang hajat dalam kandangnya sendiri .

1787. FIGUR KUAT : Perpecahan dan konflik di banyak negara saat ini

salah satunya di sebabkan tidak adanya figur yang kuat. Tidak ada

tokoh yang bisa dijadikan contoh. Intinya : Setiap negara harus ada

tokoh kuat yang bisa menjadi panutan agar tidak terjadi konflik dan

menjadi negara yang gagal. Semoga negara kita tetap aman dan

rukun.

1788. KONFLIK SUNI – SYIAH : Potensi konflik antara Suni - Syiah terjadi di

banyak negara di Syiriah, Irak dan lain-lain. secara Akademis

pendekatan konflik tersebut didasarkan pada tiga analisis. Pertama;

murni konflik yang dilatar belakangi oleh perbedaan pemahaman

spritual kontemporer dan budaya bangsa. Kedua; konflik yang

dilatar belakangi oleh faktor historis atau konflik warisan dari

sejarah masa lalu. Ketiga; konflik yang diciptakan guna memperoleh

kondisi yang diinginkan oleh Sang Pencipta. Intinya : Masyarakat

dunia dan masyarakat negara kawasan harus waspada dan harus

266 Serat Sejatining Urip II

rukun serta bersatu agar konflik tersebut tidak bergeser ke negara

lain, terutama negara yang mempunyai akar budaya yang sama,

karena tanda-tandanya dan indikasinya sudah mulai kelihatan.

1789. DNA (ASAM DIOKSIRIBONUKLEAT) : Rahasia kebesaran Tuhan

dalam penciptaan manusia adalah DNA yang merupakan cetak biru

tubuh, merupakan informasi genetik keturunan dan lain-lain.

Intinya : DNA manusia itu sangat berpengaruh pada Bibit, Bobot

dan Bebet manusia, maka pilihlah calon jodohmu dengan DNA yang

bagus dengan melihat secara utuh calon pasanganmu.

1790. KEBIMBANGAN : Terkadang hidup ini dihadapkan pada pilihan yang

sama-sama baik dan sama-sama menjanjikan kabahagiaan, tetapi

kita harus memilih salah satunya. Itulah ujian kebimbangan,

pada kondisi ini harus menggunakan solat istikharah.

Intinya : Kebimbangan akan selalu ada ketika kita dihadapkan

dengan pilihan. Dan pilihlah alternatif yang seiring dengan bakat,

minat dan kecendrungan yang sudah ada. setelah hasil sholat

istikharah.

1791. EFEK DOMINO : Akibat krisis Yunani nilai kurs Rupiah turun 32 poin

dan IHSG turun 36 poin. Dan Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan

lain-lain mengalami PUSO. Kita semua harus berdoa agar peristiwa

Juli 1997 krisis ekonomi tidak terjadi lagi sebagai efek domino.

Intinya : Semoga NKRI aman tenteram, rukun dan makmur.

1792. ILMU BATU BACAN : Sebelum trend, Batu Bacan hanya sebagai

pondasi rumah, tetapi sekarang harganya melebihi dari harga

267 Serat Sejatining Urip II

rumah itu sendiri. Itulah pelajaran bila Allah SWT telah mengangkat

derajat seseorang, yang dulunya diterlantarkan dan dinistakan

menjadi dibutuhkan karena ijin Allah. Intinya : Allah Maha

Berkehendak atas segala sesuatu.

1793. GADIS SEUMUR HIDUP : Bagi wanita yang menolak atau

mengundur-undur waktu diajak nikah oleh laki-laki yang sekufu

maka azab Tuhan akan menjadikan mereka gadis seumur hidup.

Intinya : Kecenderungan laki-laki untuk menikahi seorang wanita itu

digerakkan oleh Tuhan. Maka yang menolaknya akan di azab Tuhan.

1794. PRODUK POLITIK : Ada mekanisme politik, ada mekanisme pasar

global, ada mekanisme budaya dan lain-lain. Semua permasalahan

bernegara itu ada wilayahnya masing-masing. Intinya : Perubahan

struktur wilayah yang menjadi domain permasalahan tersebut

harus mengacu pada mekanisme yang ada, agar tidak menabrak

rambu-rambu konstitusi yang sudah disepakati sebagai produk

politik.

1795. 68 TAHUN KOPERASI : Perjalanan panjang perjuangan gerakan

Koperasi belum sampai ke tepian karena di sana masih ada aral

melintang. Mengapa Koperasi selalu terhalang? Atau hanya sekedar

mengurai alang ilalang. Semoga kedepan Koperasi lebih

berkumandang, laksana terbitnya mentari terang benerang.

1796. PINTU BAHAGIA : Terkadang kita tidak mengetahui melalui pintu

mana Tuhan membahagiakan hati kita. Kita menyangka pintu

bahagia melalui rizki atau jabatan tetapi Tuhan membukaan pintu

268 Serat Sejatining Urip II

bahagia melalui kesuksesan anak-anak kita. Intinya : Jangan pernah

putus harapan pada ketentuan Tuhan. Dan yakinlah Tuhan pasti

memberikan yang terbaik pada kita dan keluarga kita. “Semua akan

indah pada waktunya - Ono Titi Wancine”.

1797. JALAN YANG DIPILIHKAN : Tidak setiap jalan yang kita lalui ini

pilihan kita, tetapi ada jalan yang dipilihkan Allah. Itulah jalan yang

terbaik meski sulit dan pahit. Intinya : Yakinlah Pilihan Allah itu yang

terbaik.

1798. KEBERANIAN DAN KEYAKINAN : Modal utama untuk sukses adalah

keberanian dan keyakinan, karena keduanya menjadikan dirimu

kuat menjalani cobaan dan ujian dengan sabar. Intinya : Rumuskan

sendiri jalan suksesmu karena setiap orang ada spesifikasinya

masing-masing.

1799. JATUH – BANGUN : Meski harus jatuh - bangun, sakit dan terhimpit

teruslah memanjat pohon kehidupanmu dan jangan takut jatuh.

Karena hanya orang yang berani memanjat akan menemukan

sukses hidupnya. Intinya : Tidak ada sukses itu datang tanpa adanya

risiko pengorbanan dan penderitaan. Maka tetaplah bersabar untuk

berusaha. Dan jangan pernah patah atau berhenti di tengah jalan.

1800. BERKAHNYA UMUR : Ramadlon 1436 H segera berlalu dan umur

kita satu tahun juga berlalu, semoga tahun depan masih ada

kesempatan bertemu dengan Ramadlon 1437 H sebagai berkahnya

umur panjang. Nilai umur itu bukan terletak pada panjangnya umur

tetapi terletak pada kemanfaatnnya umur, artinya seberapa

269 Serat Sejatining Urip II

manfaat umur dan waktu kita untuk kebaikan. Manfaat bagi

keluarga, manfaat bagi orang lain, manfaat bagi bangsa dan negara

serta agama. Intinya : Carilah berkahnya umur melalui kemanfaatan

out put dan karya nyata.

1801. ROHNYA NEGARA : Negara manapun di dunia akan dapat berdiri

tegak dengan segala potensinya, apabila “KEADILAN” dilaksanakan

utuh. Dan Negara akan runtuh bila tidak adil. Intinya : Keadilan itu

Rohnya negara. Oleh sebab itu aparat hukum harus tegas dan tidak

boleh curang atau korupsi.

1802. TEMPALAH BESI ITU DISAAT PANAS : Memotivasi diri dan

memotivasi orang lain untuk lebih produktif itu ada saatnya dan ada

masanya serta membutuhkan alasan yang kuat untuk itu, karena

menempa besi itu harus pada saat panas. Intinya : Membangun

etos kerja yang baik itu laksana menempa besi.

1803. ANALISIS ILMU INTELIJEN : Dasar berfikir intelijen itu ada tiga, Lid

atau penyelidikan, Pam atau pengamanan dan Gal atau

penggalangan. Sehingga setiap kejadian intelijen dapat dianalisis

dengan tiga pendekatan tersebut. Analogi giat intelijen itu seperti

orang main Billyard, yang disodok angka 1 tetapi yang masuk lubang

angka 15. Intinya: Jangan terlalu lugu menilai data dan informasi

intelijen.

1804. BERSATULAH BANGSAKU : Kita memang dilahirkan berbeda untuk

saling mengisi dan mengasihi bukan saling mumusuhi. Kita semua

sebangsa dan setanah air Indonesia harus rukun dan bersatu saling

270 Serat Sejatining Urip II

gotong-royong agar bangsa ini makmur dan kuat disegani Negara-

negara lain. Intinya : Hanya dengan persatuan dan saling pengertian

NKRI akan jaya. Oleh karena itu hilangkan perbedaan dengan

persatuan dan cinta tanah air.

1805. MEMBUANG SIAL : Pendekatan budaya Jawa ada istilah

“membuang sial”. Artinya setiap orang mempunyai sumber sialnya

masing-masing atau APESE AWAK. Dan ada solusi secara budaya

juga, argumentasinya adalah kalau apesnya atau sialnya tidak

dibuang maka bejo atau rejone atau joyone tidak akan datang. Cara

membuang sial atau membuang apes secara budaya adalah;

1. Memberi makan fakir miskin pas hari kelahiran; 2. Puasa nadlar;

3. Sungkeman pada kedua orang tua; 4. Tirakatan poso melek atau

mengurangi tidur. Intinya : Kelemahan dan keberuntungan pada

pendekatan budaya sudah tertanam dalam fikiran masyarakat

kontemporer dan boleh percaya dan boleh tidak percaya.

1806. DISANA ADA DUKA : Ketika ada kekerasan atas nama Agama, ketika

ada pemaksaan atas nama mayoritas dan ketika ada pembakaran

tempat ibadah maka di sana ada duka. Dan harus disadari bahwa

setiap kejadian benturan kepentingan atau benturan budaya adalah

akumulasi dari berbagai peristiwa sebelumnya. Untuk itu harus

difahami bahwa peristiwa tersebut merupakan bukti kegagalan

proses edukasi. Intinya : Apapun warna kulitnya dan apapun suku

bangsanya harus memperoleh jaminan untuk beribadah menurut

agamanya dan kepercayaannya itu sebagai konsekuensi logis

kemerdekaan beragama.

271 Serat Sejatining Urip II

1807. KRITIKAN DAN SARAN SOLUSI : Kita butuh kritikan agar kita tidak

terjerumus, kritikan akan menghadirkan saran solusi, jangan engkau

benci orang yang mengkritik tetapi ucapkan terima kasih karena

kritikan itu menyelamatkanmu, kritikan itu membangun

introspeksimu. Kritikan itu bukan hujatan karena kritikan itu positif

dan hujatan itu negatif. Intinya : Kritikan dan saran tindakan adalah

buah dari kasih sayang untuk membangun kehidupan yang lebih

besar, lebih bersahaja dan untuk kemakmuran bersama.

1808. ADA BINTANG BERTABRAKAN : Begitu luas angkasa raya tetapi ada

bintang bertabrakan. Begitu luas medan pengabdian tetapi ada

kepentingan bertabrakan. Dan begitu cantiknya permainan isu-isu

sosial kemasyarakatan sehingga tidak terbaca kalau itu semua

diciptakan. Mengapa tidak terbaca? Karena tidak semua orang

mempunyai alatnya membaca. Itulah cerdiknya mereka yang

membuat skenario ganda. Intinya : Hanya orang-orang yang cerdas

yang dapat membaca kecerdikan mereka. Apapun itu semua dan

apapun proyeksi kedepannya, yang penting kita harus bersatu dan

rukun serta jangan terprovokasi.

1809. ADA BOLA LIAR : Publik opini itu seperti bola liar yang mengelinding

sesukanya dan akan menabrak apa saja yang di depannya. Bola Liar

terkadang muncul dengan sendirinya seperti bayi yang tidak

diharapkan kelahirannya, tetapi terkadang memang sengaja

diciptakan untuk membangun opini. Intinya : Perhatikan dengan

cerdas setiap kelahiran bola liar agar kita tidak tertabrak olehnya.

272 Serat Sejatining Urip II

1810. KEBENARAN TAK TERKALAHKAN : Tetaplah pada garis kebenaran

yang Tuhan ajarkan melalui Firman-FirmanNya, meski karenanya

hidupmu menjadi sulit atau disingkirkan. Tetapi yakinlah

“Kebenaran tak pernah terkalahkan oleh kebatilan”. Dan pada

akhirnya kebahagiaan akan menjemputmu, hidupmu menjadi

lapang dan hatimu menjadi tercerahkan serta anak keturunanmu

menjadi penghulunya negeri. Cinta kasih Tuhan bersama orang-

orang yang sabar. Intinya : Kebenaran akan membuka pintu

kebahagiaan pada akhirnya. Oleh karenanya jangan pernah

berpaling dari kebenaran yang datangnya dari Firman-Firman

Tuhan.

1811. CINTA KASIH TUHAN : Laksana pancaran sinar mentari pagi “Cinta

Kasih Tuhan” pada semua hambaNya, Tuhan sangat manyayangi

pada hambaNya yang selalu berkarya dan berbuat kebaikan. Dan

Tuhan tidak menyukai pada orang-orang yang berbuat kerusakan.

Intinya : Orang-orang yang berbuat kebaikan itu selalu disayang

Tuhan. Maka selalu berbuat baiklah pada ibu bapakmu, saudara-

saudaramu, kerabat-kerabatmu dan pada semua orang karena

kebaikan adalah “Rahmat bagi sekalian alam”.

1812. DISIPLIN ILMU KELEMBAGAAN : Kajian komprehensif akademis

terhadap disiplin ilmu kelembagaan memposisikan setiap risiko

konflik komunal (termasuk konflik dengan latar belakang SARA)

yang terjadi dan risiko kemiskinan terstruktur disebabkan oleh;

1. Lemahnya instutusi yang terkait; 2. Lemahnya style of leadership;

3. Lemahnya koordinasi antar lembaga; 4. Lemahnya fungsi “Early

273 Serat Sejatining Urip II

Warning” intelijen; 5. Tidak efektifnya “Budaya Bangsa”;

6. Lemahnya proses edukasi; 7. Lemahnya sosialisasi aspek legislasi;

8. Lemahnya kesadaran terhadap implementasi norma dan nilai

serta lemahnya moral individu dan komunitas. Intinya : Betapa

pentingnya pemahaman disiplin ilmu kelembagaan untuk

mencegah terjadinya konflik komunal dan kemiskinan, tetapi

betapa minimnya kesadaran untuk mengetahui dan memahami

disiplin ilmu kelembagaan tersebut.

1813. JANGAN GAMPANG MARAH : Orang kuat adalah orang yang karena

sebab tertentu pantas untuk marah tetapi tidak marah, artinya

dapat mengendalikan emosi kemarahannya. Itulah orang yang kuat.

Intinya : Jangan marah meskipun ada alasan untuk marah, karena

kemarahan itu merugikan dirimu sendiri dan pemaaf itu dimuliakan

oleh manusia dan dimuliakan oleh Tuhan.

1814. NEGARA GAGAL : Banyak contoh negara gagal, artinya negara

tersebut tidak mampu melakukan kewajibannya sebagai Negara,

tidak mampu melindungi warga negaranya, tidak mampu

mensejahterakan rakyatnya, tidak mampu mengontrol secara

efektif batas teritorial wilayahnya. Mengapa negara gagal? Karena;

1. Pemerintahan otoriter; 2. Koordinasi antar lembaga tidak efektif;

3. Sistem ekonomi yang tidak pro rakyat; 4. Hutang luar negeri

melebihi batas kemampuan; 5. Inflasi melambung; 6. Konflik

komunal yang terjadi berurutan; 7. Fungsi “Early Warning” intelijen

yang tumpul; 8. Eksploitasi SDA dan SDM; 9. Budaya bangsa

tercabek dengan isu SARA, dan lain-lain. Intinya : Negara itu bukan

274 Serat Sejatining Urip II

hanya kesatuan wilayah, bukan hanya persekutuan kelompok orang

tetapi juga persamaan ideologi, persamaan nilai dan norma serta

persamaan identitas nasional. Oleh sebab itu kita harus bersatu dan

rukun serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara dengan profesi kita masing-masing. Agar NKRI menjadi

negara yang kuat disegani dalam pergaulan Internasional.

1815. SEJARAH DUNIA : Pada tanggal 26 Januari 1788 ada 11 kapal berisi

narapidana dari Inggris menuju Botany Bay Australia. (Tanggal

tersebut dirayakan sebagai hari Australia). Artinya mempelajari

budaya bangsa itu, pelajari dulu asal usulnya, kemudian apa

dampaknya pada negara kita. Intinya : Belajar sejarah itu penting.

1816. ANALISIS INTELIJEN GLOBAL : Ketika ada konflik dan ada

berdera negara asing di sana. Maka negara tersebut tidak

terlibat. Mengapa? Karena operasi intelijen asing itu tertutup.

Intinya : Masyarakat harus cerdas membaca upaya “Cipta Kondisi”

dan ada permainan dibalik permainan. Dan semua pihak harus

rukun, sabar ben subur.

1817. OBAT SAKIT KEPALA : Cara cepat dan gampang obat sakit kepala;

1. Tundukkan kepala kemudian usap perlahan sambil ditekan

belakang telinga, tengkuk sampai pundak; 2. Pijatin sendiri pangkal

kuku ibu jari kaki dan tangan. Tetapi harus diketahui sebab-sebab

sakit kepala. (Faktor genetis, fikiran, makanan atau murni fisik). Bila

sakit berlanjut hubungi dokter.

275 Serat Sejatining Urip II

1818. INFILTRASI INTELIJEN ASING : Kepentingan ekonomi internasional

telah mendorong bergeraknya “operasi intelijen asing” pada

negara sasaran dengan berbagai isu internasional yaitu : isu

lingkungan hidup, isu SARA, isu pemanasan global dan lain-lain.

Intinya : Infiltrasi adalah cipta kondisi. Maka harus hati-hati untuk

meresponnya. Jangan terpancing dengan isu sesaat.

1819. KESIBUKAN HIDUP : Ada orang yang selama hidupnya disibukkan

dengan urusan harta, urusan pangkat, urusan jabatan, urusan

JODOH, urusan kesehatan, urusan keluarga atau kesibukan yang

tidak jelas urusannya dan lain-lain. Intinya : Masing-masing orang

ada pilihan kesibukan masing-masing. Tetapi kesibukan yang paling

mulia di sisi ALLAH adalah ketika kita mencari kesibukan untuk

kemanfaatan pada orang lain dan lingkungan sekitar.

1820. KEBAKARAN HUTAN MUSIMAN : Hutan adalah bagian dari

ekosistem keseimbangan alam yang penting. Tapi mengapa ada

kebakaran hutan musiman?, seakan-akan sudah menjadi rutinitas

yang biasa tanpa salah. Dan tanpa merasa berdosa. Intinya : Ada

yang salah dengan tata kelola kehutanan. Dimana kontribusi sarjana

kehutanan yang sudah menjadi pejabat negara? Atau sistemnya

yang salah? Atau ada kepentingan ekonomi lain?

1821. SUSU SEGAR : Kebutuhan jenis makanan oleh badan sangat

beragam, tetapi yang paling baik Susu Segar, agar badan kita tetap

segar. Tetapi yang lebih penting lagi adalah fikiran segar dalam

kondisi apapun dan sesulit apapun fikiran tetap segar dan tetap

276 Serat Sejatining Urip II

waras.

1822. DESEMBER KELABU : Jangan ada yang terprovokasi dan jangan ada

yang marah, sebagai bangsa kita harus tanamkan jiwa dan

semangat “Patriot Nasionalisme Sejati”, kita semua harus menjaga

kerukunan agar kedepan tidak ada kata “Desember Kelabu”.

Intinya : Waspadalah dengan kata sandi “Desember Kelabu” meski

ini hanya judul sebuah lagu, tetapi patut untuk diantisipasi karena

ada dua hajatan Nasional dan Internasional, yaitu; a. Rangkaian

acara Natal; b. Rangkaian acara pergantian tahun.

1823. KETAHANAN PANGAN : Ketersediaan pangan untuk rakyat dalam

jumlah dan mutu (UU Nomor 7 Tahun 1996) yang cukup negara

manapun akan runtuh bila ketahanan pangannya runtuh, tetapi

sayang perencanaan pangan kurang baik karena pelaksananya juga

tidak baik. Intinya : Kebutuhan mendasar rakyat itu pangan, oleh

sebab itu jangan sembrono dengan tata kelola pangan dan jangan

jadikan lahan industri, Bandara dan lain-lain di areal subur.

1824. JENDERAL MUDA : Perubahan besar Perancis dipelopori oleh

Jenderal Muda “Napoleon Bonaparte” Tahun 1789. Dengan dua

cara; 1. Dihapuskannya pungutan pajak oleh Gereja; 2. Doktrin

semua orang sama kedudukannya di depan hukum (D. Acemoglu

2012). Artinya pendekatan KELEMBAGAAN akan merubah negara

menjadi lebih baik. Dan Pajak yang berlebihan itu menghambat

kreatifitas Rakyat. Bagaimana dengan Negara kita?

277 Serat Sejatining Urip II

1825. DOA TERKABULKAN : Semua doa sampai pada Allah, dikabulkan

segera atau dikabulkan tepat pada waktunya. Doa yang baik itu

dilakukan dengan cara yang khusus, artinya dengan niat yang

khusus, waktu yang khusus dan tempat yang khusus. Intinya : Orang

yang tidak pernah berdoa itu Sombong. Dan Tuhan sangat murka

dengan Kesombongan.

1826. JANGAN DENDAM : Apapun kondisinya dan apapun kejadiannya,

jangan pernah dendam serahkan semua masalahmu pada Tuhan,

karena dendam akan menghambat suksesmu. Intinya : Dendam itu

tidak ada manfaatnya.

1827. OBAT SAKIT PINGGANG : Mengapa orang sering sakit pinggang?

Karena otot, syaraf dan ruas tulang yang paling banyak menerima

beban pada posisi apapun adalah pinggang. Saran obatnya;

1. Lenturkan otot pinggang setiap bangun pagi sebelum aktivitas

minimal 30 menit jalan kaki dan senam perenggangan; 2. Minum air

putih yang cukup; 3. Posisi mengangkat barang apapun tidak

bertumpu ke pinggang; 4. Olahraga 30 menit minimal seminggu 2x;

5. Perhatikan posisi tidur, posisi duduk di kantor; 6. Perhatikan

posisi kipas angin dan AC.

1828. PERTEMPURAN DAN PEPERANGAN : Apabila Pertempuran

diartikan adu kekutan bersenjata antar negara pada waktu dan

tempat tertentu dan Peperangan diartikan sebagai akumulasi dari

semua hasil pertempuran maka dapat dikatakan; 1. Menang

pertempuran tapi kalah dalam peperangan (Amerika dan Vietnam);

278 Serat Sejatining Urip II

2. Menang pertempuran dan menang dalam peperangan (sekutu

pada perang dunia ke-2); 3. Kalah pertempuran dan kalah dalam

peperangan (Saddam Husein Irak saat invasi kuwait yang

dihancurkan oleh Amerika); 4. Kalah pertempuran tetapi menang

dalam peperangan (Palestina dan Israel). Intinya : Pada kondisi

apapun militer suatu negara harus merencanakan untuk

memenangkan pertempuran dan memenangkan peperangan, untuk

itu kombinasi kekuatan alutsista dan profesionalitas prajurit harus

dijaga serta kepiawaian diplomatik harus dioptimalkan. Secara

empiris dapat disimpulkan “kekuatan militer harus diikuti dengan

kekuatan diplomatik”. Saat ini masih perlu ditingkatkan dan

dioptimalkan serta modernisasi alutsista dan penyiapan SDM

diplomat yang handal.

1829. OMSP = OPERASI MILITER SELAIN PERANG : Perang ekonomi dalam

bentuk persaingan Pasar Modal Global yang berpengaruh pada

iklim investasi dunia mempunyai daya penghancur lebih besar

daripada perang militer, banjirnya saham yang menghancurkan nilai

dan harganya telah melumpuhkan ekonomi Tiongkok yang

berdampak pada Ekonomi Indonesia. Tetapi OMSP tidak dapat

menjangkau akan hal itu karena porsinya yang berbeda.

1830. KEBUDAYAAN : Perpaduan kata “Budi dan Daya” menjadi

Kebudayaan yang merupakan akumulasi dari cara berfikir, cara

berucap dan cara bertindak seseorang atau kelompok sebagai

respon suatu keadaan atau kejadian. Dua kelompok dalam

satu agama bisa berbeda responnya terhadap satu masalah.

279 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Pelajari Budaya suatu populasi masyarakat, baru kemudian

menyelesaikan masalahnya.

1831. EMOSI RELIGIUS DAN TRADISIONAL : Dalam keadaan biasa

pemahaman suatu komonitas sangat sulit untuk begitu saja

diterima atau disepakati oleh kelompok lain. Kecuali dengan cara

ledakan emosional yang dibina melalui revolusi. (Budiono

Herusatoto, 2000). Apabila argumen tersebut digunakan sebagai

dasar implementasi program “Revolusi Mental” maka harus terlebih

dahulu dengan program penataan “Emosi Religius dan Tradisional”.

Intinya : Perdebatan pemikiran tentang Budaya Bangsa telah

memposisikan Revolusi Mental menjadi akibat dari Ledakan

Emosional. Dan yang menjadi masalah adalah apakah proses

tersebut mempunyai dampak negatif atau berakibat timbulnya

korban pada budaya itu sendiri.

1832. PHYTHECANTHROPUS ERECTUS : Fosil tertua di Indonesia yang

ditemukan di lembah Bengawan Solo berumur 1 juta tahun SM.

Sekitar berakhirnya Zaman ES. Ada kemungkinan diantara 82

kaumnya Nabi Nuh yang diselamatkan dalam kapal adalah nenek

moyang orang jawa. Intinya : Kenyataan ini menepis pendapat

orang Jawa berasal dari keturunan Bangsa Yuan-Cina. Malah

sebaliknya, orang Jawalah yang merantau ke Cina. Perlu ada diskusi

lagi dan penelitian antropologi yang berkelanjutan agar mempunyai

nilai kebenaran universal.

1833. MEDIA PERANTARA : Dua orang kekasih tanpa komunikasi seperti

280 Serat Sejatining Urip II

dua patung yang saling berhadapan, artinya komunikasi itu

membedakan antara manusia dan patung, komunikasi yang baik itu

tumbuh dari pribadi yang baik. Intinya : Belajarlah cara komunikasi

yang baik dan jangan main Hp sendiri atau BBM saat dalam

interaksi komunikasi karena itu tidak sopan. Hal Ini merupakan

etika kontemporer yang harus difahami.

1834. GEJOLAK KURS RUPIAH : UU RI Nomor 23 Tahun 1999 Pasal 4 Ayat

2 mengatakan bahwa Bank Indonesia adalah lembaga negara

independen bebas dari campur tangan pemerintah. Pasal 12 Bank

Indonesia melaksanakan kebijakan nilai tukar. Sehingga analisis

akademisnya, gejolak nilai tukar rupiah terhadap Dollar bukan

tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab Bank Indonesia.

1835. JANGAN BERLARUT DENGAN KESEDIHAN : Perjalanan hidup semua

orang di dunia ini, apapun agamanya, apapun bangsanya dan

sukunya pasti mengalami proses perjalanan yang menyedihkan dan

membahagiakan. Karena ini merupakan ketentuan Tuhan.

Sumber kesedihan itu bermacam-macam, demikian juga sumber

kebahagian orang itu masing-masing, macam dan jenisnya. Untuk

itu antara kebahagian dan kesedihan itu datang silih berganti. Tidak

ada orang hidup di dunia ini senang terus atau sedih terus-terusan.

Intinya : Jangan berlarut-larut dengan kesedihan karena setelah

perjalanan kesedihan akan berganti dengan perjalanan

kebahagiaan. Dan salah satu tanda-tanda orang yang dicintai Allah

adalah proses perjalanan hidupnya diawali dengan kesedihan dan

penderitaan dan diakhiri dengan kebahagiaan serta pertolongan

281 Serat Sejatining Urip II

Tuhan. Lihatlah perjalanan hidup para nabi dan Rasul utusan Allah.

Semua diawali dengan cerita kesedihan dan penderitaan dan

berakhir dengan pertolongan Allah dengan kebahagiaan.

1836. KEJARLAH AKHIRAT : Saat ini terlalu banyak masyarakat mengejar

dunia dengan memperoleh sebanyak-banyaknya harta dan setinggi-

tingginya jabatan dan pangkat. Tetapi melupakan kepentingan

akhirat. Padahal kehidupan akhirat itulah yang paling penting.

Intinya : Orang-orang yang hidupnya mengejar akhirat tidak jarang

disingkirkan oleh orang-orang yang mengejar dunia. Tetapi apapun

itu semua Tuhan pasti melindungi dan mencukupi kepada orang-

orang yang mengejar akhirat.

1837. COBAAN YANG BERAT : Terkadang kita mengalami cobaan dan

ujian yang berat dari Tuhan, pada saat ujian tersebut datang, jangan

menjauh dari Tuhan, tetapi berprasangka baiklah pada ketentuan

Tuhan, dan berfikirlah bahwa cobaan yang berat tersebut

merupakan cara Tuhan untuk memanggil kita untuk mendekat dan

berdoa. Mungkin disaat kita berkecukupan atau saat menerima

nikmat kebahagiaan kurang bersyukur dan kurang introspeksi diri,

maka pada saat ujian dan cobaan datang bersyukurlah bahwa

Tuhan masih mengingatkan dengan ujian tersebut. Intinya : Jangan

penah berputus asa saat ujian dan cobaan yang berat itu datang.

Karena badai pasti berlalu. Dan tidak ada pesta yang tidak berakhir.

1838. PEMENANG : Kebaikan selalu menjadi pemenang pada akhirnya,

itulah janji Tuhan pada Firman-FirmanNya. Oleh sebab itu jangan

282 Serat Sejatining Urip II

pernah gentar berbicara dan bersikap selama masih dalam jalur

kebaikan dan kebenaran. Intinya : Secepat apapun kedloliman dan

kemungkaran berlari pasti dapat terkejar dan terkalahkan oleh

kebaikan.

1839. KONDISI MAYAT : Ketika seseorang meninggal dunia dan

dimakamkan maka ada 4 kondisi mayatnya; 1. Mayoritas mayat

tersebut akan membusuk dan dimakan oleh ulat-ulat tanah

kemudian bercampur dengan tanah tetapi jenis tanahnya mengkilat

seperti bercampur dengan minyak; 2. Mayatnya utuh mengering

tetapi kain kafannya hancur secara alami; 3. Mayat dan kain

kafannya utuh tetapi berubah warna sedikit; 4. Mayat dan berikut

kain kafannya tidak ada di dalam liang lahat karena semuanya

diangkat oleh Allah SWT dan dimuliakan di sisiNya. Intinya : Kondisi

mayat dalam kubur itu salah satu cermin dari maqom perbuatan

pribadi jenazah semasa hidup di dunia. Oleh karena itu marilah kita

perbaiki sikap dan ucap kita, semoga Allah kelak akan memuliakan

kita. Saudaraku... marilah kita mengejar Akhirat saja dan biarkan

orang lain mengejar dunia.

1840. AMALAN YANG TERPILIH : Kita semua tidak mengetahui amalan

mana yang akan membawa ampunan dan kasih sayang Allah. Kita

juga tidak mengetahui amalan mana yang mampu akan membawa

kita masuk surga. Untuk itu marilah kita berusaha mengoptimalkan

amalan yang terpilih. Intinya : Amalan yang utama adalah amalan

yang memberi manfaat pada orang lain dan bukan amalan yang

menyengsarakan orang lain.

283 Serat Sejatining Urip II

1841. DOLLAR MENGUAT : Ada yang mengatakan Dollar menguat para

eksportir diuntungkan. Fakta ini memang benar secara empiris,

tetapi bagaimana dengan para importir, dan kalau dihitung secara

total pada angka statistik berapa kekuatan ekpor-impor

perdagangan Internasional. Dan ada fakta yang tidak dapat

dipungkiri adalah fakta historis yaitu krisis ekonomi tahun 1997

diawali dengan kenaikan kurs Dollar. Intinya : Secara akademis

analisis ekonomi harus obyektif sesuai dengan fakta dan disiplin

ilmu yang ada untuk konsumsi informasi bagi masyarakat terutama

bagi mahasiswa dalam dunia akademis. Kejujuran informasi dalam

dunia akademis mutlak diperlukan.

1842. PEMBAHARUAN : Secara umum menusia menyukai pembaharuan

yang lebih baik, oleh sebab itu kreatifitas dan inovasi merupakan

syarat mutlak eksistensi sebuah organisasi. Karena inovasi adalah

penyegaran organisasi partai politik atau organisasi apapun tanpa

adanya penyegaran maka sudah pasti organisasi tersebut secara

perlahan akan ditinggalkan konstituennya. Intinya : Jangan

dimusuhi atau disingkirkan orang-orang kreatif dalam organisasi,

karena merekalah penggerak organisasi yang sebenarnya.

1843. POWER BANK : Salah satu sumber energi Hp adalah power bank,

apakah mungkin power bank dapat digunakan sebelum dicharge

atau diisi terlebih dahulu?. Itulah analogi dosen atau pemimpin

yang tidak punya ilmu atau malas belajar maka mereka tidak

mampu secara optimal memberikan bimbingan pada mahasiswa

284 Serat Sejatining Urip II

dan mahasiswinya atau rakyatnya. Sehingga menjadi bahan ejekan,

karena ada alasan untuk itu. Intinya : Jangan malas belajar.

1844. PENGHINAAN, KRITIKAN DAN SARAN : secara umum masyarakat

harus faham bahwa di semua agama tidak ada yang mengajarkan

penghinaan bahkan melarang menghinaan pada sesama, kritikan

diperbolehkan sejauh untuk maksud perbaikan tetapi kritikan

dengan tujuan penghancuran atau pembunuhan karakter sangat

tidak dianjurkan, ada istilah “menang tanpo ngasorake lian”. Tetapi

saran perbaikan sangat dianjurkan “wa tawa sau bil hak, wa tawa

sau bis sobr”. Intinya : Dalam konteks komunikasi sosial itu ada

konten dan kontek serta dalam rangkanya apa. Tetapi terlepas dari

itu semua sebagai warga negara yang baik harus mengedepankan

cara-cara yang santun. Karena NKRI tumbuh dan berkembang

dalam ranah budaya yang “sopan-santun dan unggah-ungguh”.

Dalam agama dikatakan “makarimal akhlak”. Ngapunten... saya

hanya menyampaikan secara obyektif agar bangsa ini tidak terjebak

pada opini. Dan mohoh maaf bila ada yang tidak sependapat

SEDULUR semua.

1845. PRESIDEN TIDAK BOLEH DIHINA : Presiden negara manapun di

dunia ini tidak boleh dihina, bahkan orang cacat sekalipun tidak

boleh dihina. Mengapa? Hanya kebiasaan orang-orang yang hina

(jaman dahulu) yang suka menghina dan mencela memaki orang

lain. Kritik dan saran untuk perbaikan harus disampaikan dengan

cara yang baik dan santun itulah bukti suatu negara yang berbudaya

tinggi, dan kebiasaan menghina dengan caci makian itu

285 Serat Sejatining Urip II

membuktikan budaya bangsa yang rendah. Intinya : Maksud baik

yang disampaikan dengan cara tidak baik maka menghasilkan

ketidakbaikan karena ada resistensi, meskipun kepada anak sendiri.

Sekali lagi... ada undang-undang ataupun tidak ada undang-undang,

menghina Presiden negara manapun tidak boleh karena tidak sesuai

dengan etika, agama, moral dan nilai-nilai kemanusiaan.

1846. SMA UNGGULAN : Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

maka sudah waktunya dibangun SMA unggulan tiap Propinsi

kemudian tiap Kabupaten dengan gratis yang dibiayai oleh APBD

atau APBN maka 20 tahun kedepan tunas-tunas bangsa akan

tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang dapat

dibanggakan secara Internasional. Intinya : Revolusi Mental suatu

bangsa itu harus dimulai dari pendidikan.

1847. SISTEM DAN PERSON : Sekuat apapun pengaruh seseorang atau

person dalam suatu masyarakat pasti tidak mampu mengalahkan

sistem yang telah dibangun dengan baik. Intinya : Kesadaran

organisasi yang kuat dalam suatu negara di dunia ini, yaitu ketika

mampu mengkombinasikan person yang kuat ke dalam sistem yang

kuat pula.

1848. WAHABI DAN AS-SAUD : Tahun 1932 secara resmi Dinasti Kerajaan

Arab Saudi berdiri di tengah konflik kepentingan dan interaksi

budaya antara timur dan barat, pada saat itu berpengaruh kearifan

lokal “Wahabi sd abad 19-20”. Oleh sebab itu pelajari akar sejarah

dan interaksi budayanya baru kemudian dapat menilai secara

286 Serat Sejatining Urip II

obyektif akademis. Seperti semboyan “Merdeka atau Mati”oleh

Bung Tomo di Surabaya. Ada konteks dan konten historis.

1849. KESURUPAN : Manusia terdiri dari 2 unsur, jasmani dan rohani,

badan jasmani perbagian bisa tergantikan seperti kaki palsu dan

sebagainya, rohani itu bersifat utuh, ada 5 macam penguasaan

rohani atas jasmani; 1. Normal seperti biasa; 2. Sukmonya sendiri

yang menguasai seperti saat zikir yang khusuk sehingga

meninggalkan dimensi materinya; 3. Sukmo leluhurnya; 4. Dimensi

Jin; 5. Dimensi lain. Pada tataran 3 dan 4 inilah secara budaya

dikatakan “kesurupan”.

1850. IDEALNYA SEBUAH NEGARA : Negara yang kuat dan makmur secara

idealnya didukung oleh 4 faktor utama yaitu; 1. Budaya Bangsanya

hidup dan berkembang sesuai dengan karakter masyarakatnya yang

mengutamakan kualitas pendidikan secara menyeluruh; 2. Sistem

kelembagaannya tertata dengan baik dan terkoordinasi dalam satu

atap komando dengan warna yang sama; 3. Figur Pemimpinnya dan

style of leadershipnya di setiap organisasi dan institusi mampu

menciptakan suasana yang harmonis dan gotong royong;

4. Militernya harus kuat, terlatih dan profesional serta dipersenjatai

dengan perlengkapan alutsista yang mumpuni, sehingga mampu

menciptakan rasa aman bagi segenap bangsa dan negaranya.

1851. BANGSA YANG BERBUDAYA : Secara historis Bangsa Indonesia

tumbuh dan berkembang secara budaya yang mandiri dengan

berinteraksi pada budaya bangsa-bangsa lain di dunia. Itulah

287 Serat Sejatining Urip II

sebabnya Pancasila lahir sebagai bentuk akumulasi nilai, norma dan

budaya yang berakar dari budaya sendiri. Dengan semboyan

Bhinneka Tunggal Ika adalah makna pluralitas budaya yang

beraneka tetapi menjadi satu kesatuan bangsa. Untuk itu kita harus

membangun kembali komunitas “Character Building” dengan selalu

menjunjung tinggi budaya bangsa yang mengedepankan nilai-nilai

luhur, budi pekerti, sopan santun, norma dan nilai-nilai kemanusian

yang adil dan beradab. Intinya : Bangsa yang besar selalu dimulai

dari budaya yang besar. Budaya yang menjunjung tinggi

keberadaban Universal. Tidak ada caci makian dan tidak ada

penghinaan karena secara proporsional Tuhan telah menempatkan

pada posisinya masing-masing.

1852. INTELIJEN ASING : Secara umum kegiatan intelijen asing untuk

kepentingan negaranya masing-masing melalui dua jalur yaitu;

1. Intejen terbuka yang melalui jalur diplomatik, kerjasama riset dan

tehnologi bahkan melalui kerjasama pendidikan dan lain-lain;

2. Intelijen tertutup atau klandestein melalui jalur-jalur informal,

atau penyusupan SDM. Pada posisi ini mereka melakukan

pengalihan isu, pengkaburan, pembentukan opini, serta sabotase

data dan lain-lain. Untuk itu masyarakat secara umum harus

mengetahui agar bangsa ini tetap bersatu, rukun dan tidak

terpecah-pecah. Secara historis akademis dapat kita lihat bahwa

eksistensi V.O.C. yang berakhir pada proses penjajahan sebelum

kemerdekaan NKRI di mulai dari “operasi intelijen pembentukan

opini yang menjadikan kerajaan-kerajaan pada waktu saling serang

288 Serat Sejatining Urip II

dan perang”. Intinya : Proses edukasi bidang intelijen sangat

penting agar masyarakat secara umum tidak gampang diadu

domba, dan tercipta masyarakat yang rukun dan santun.

1853. MUTIARA YANG TERBUANG : Tidak jarang kejujuran, kreatifitas,

kearifan dan prestasi menjadikan seseorang terbuang dari

komunitas karena berbeda dengan mayoritas warna komunitas

tersebut. Mengapa? karena mereka berbeda dan membuat

gerah. Itulah sebabnya para Rosul dan para Nabi Hijrah dari

lingkungan komunitasnya. Intinya : Ternyata tidak gampang untuk

membedakan antara Mutiara dan batu krakal karena parameter

pembedanya tidak nampak atau sengaja ditutup-tutupi, tetapi

InsyaAllah... tidak akan lama lagi mutiara negeri ini akan

bermunculan dan membawa perubahan perbaikan NKRI.

1854. ORANG TUA YANG DURHAKA : Banyak istilah dan cerita tentang

anak yang durhaka kepada orang tuanya, tetapi jarang bahkan tidak

ada cerita tentang orang tua yang durhaka pada anaknya. Seperti;

1. Orang tua yang tidak bertanggung jawab atau menerlantarkan

anaknya; 2. Menjual anaknya; 3. Membunuh, menyiksa, memukul,

menampar atau memaki anaknya; 4. Mendoakan kejelekan untuk

anaknya; 5. Tidak mendidik dengan baik dan lain-lain.

1855. GUIDANCE FOR PRESIDENT : Di negara manapun di dunia ini, secara

umum pedoman untuk Presiden adalah; 1. Telah selesai dengan

masalah pribadi dan keluarganya; 2. Mempunyai kemampuan untuk

mengakomadisikan semua kepentingan bangsanya; 3. Menjadi

289 Serat Sejatining Urip II

centre of gravity dari solusi dan bukan menjadi sumber

masalah; 4. Mepunyai konsep dan wawasan luas untuk memajukan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya; 5. Mampu

mengintegrasikan secara harmonis semua lembaga formal dan

lembaga non formal dalam negaranya; 6. Menjaga keutuhan

wilayah toritorial; 7. Mempunyai kemampuan komunikasi

diplomatik dengan Negara-negara di dunia; 8. Mempunyai

semangat cinta tanah air atau jiwa juang yang melebihi cintanya

pada dirinya sendiri, keluarganya dan kelompoknya dan lain-lain.

Intinya : Tanpa adanya 8 syarat tersebut maka dimanapun

negaranya dan siapapun presidennya akan terjadi ketidak

seimbangan sosial yang berujung pada penderitaan rakyatnya.

1856. DOA ANAK : Ada doa Ibu, doa ayah, doa Kyai dan lain-lain, tetapi

jangan anggap sepele Doa Anak. Mengapa? Karena ukuran

keberhasilan orang tua mendidik anak adalah ketika sang Anak

mampu dan mau secara ikhlas mendoakan kedua orang tuanya “Au

Waladun Sholihun Yad'ulahu”.

1857. RETORIKA POLITIK : Masyarakat dunia sudah terlanjur menjadikan

“Harga Saham dan Kurs Mata Uang” sebagai elemen penting

stabilitas ekonomi suatu negara, sehingga retorika politik dalam

bentuk Reshuffle kabinet atau koalisi partai tidak berpengaruh.

Mengapa? Terlalu jauh signifikansinya. Artinya beda ekonomi, juga

beda politik, semua ada ranahnya masing-masing. Ngak Cerdas...

Riko iku Cak.

290 Serat Sejatining Urip II

1858. CHARACTER BUILDING : Penguatan karakter kebangsaan saat ini

perlu adanya peningkatan dan reimplementatif, karena sudah

banyak terjadi pergeseran dan friksi serta interaksi dengan budaya

asing yang melemahkan terutama; 1. Adab sopan santun; 2. Nilai

unggah-ungguh; 3. Jiwa gotong royong; 4. Saling toleransi dan saling

pengertian lintas budaya, lintas suku dan lintas agama. Intinya :

Sesama warga negara harus saling menguatkan bukan saling

menjatuhkan atau saling membuka aib kelemahan masing-masing

bahkan saling menghina. Budaya “Mikul Duwor - Mendem Jeroh”

yang banyak ditanamkan sebagai nilai dan norma kebangsaan

sudah mulai terkikis oleh kepentingan. Untuk itu siapapun kita dan

pada posisi apapun harus memulai dari diri sendiri dan keluarga

serta kerabat kita untuk segera melakukan upaya Character

Building, agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan budaya

luhur.

1859. BANGSA YANG BESAR : Yang menentukan besar dan kecilnya suatu

negara itu bukan hanya tergantung pada luas wilayahnya atau

SDAnya, tetapi banyak ditentukan oleh potensi SDMnya. Sehingga

bangsa yang besar itu ditentukan oleh oleh; 1. Kualitas warga

negaranya; 2. Budaya yang unggul dan kearifan lokal rakyatnya;

3. Iklim pendidikan yang kompeten; 4. Kerukunan dan persatuan

atas semua perbedaan; 5. Pemimpin yang adil dan bijaksana;

6. Taat peraturan dan taat hukum warga negaranya; 7. Mampu

menjalin kerjasama diplomatik secara santun dengan negara secara

internasional; 8. Kehidupan beragama yang harmonis dan lain-lain.

291 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Bangsa yang besar itu sangat ditentukan oleh perilaku

warga negaranya.

1860. NUSWANTORO : Naliko semono aku pikantuk kabar-bubar mabar-

mabar daratan jowo paro loro. Iku petondo onok woro-woro. Sing

abang branang ganten sinawang, sing kuning podo mangan beling,

sing ijo royo-royo podo padon, sing biru isone mung nyelatu. Yo...

mugo-mugo Nuswantoro kepetuk cah angon sing biso ngeragati

negoro lan nguripi sekabehane anake menungso... Amin.

1861. CINTA ITU ANUGERAH : Semua kejadian di atas bumi ini merupakan

bukti kecintaan Tuhan pada manusia. Oleh sebab itu Cinta adalah

anugerah terbaik yang diberikan Tuhan pada Manusia. Cinta akan

hadir untuk merubah duka menjadi bahagia. Untuk merubah benci

menjadi rindu. Untuk merubah nista menjadi kejujuran... “Selamat

Datang Cinta” denganmu aku bahagia dan denganmu aku berkarya.

1862. PEDASNYA HARGA CABE : Terasa pedas friksi antar kepentingan

sekitar HUT RI ke-70. Masyarakat terbiasa dengan hinaan, caci

makian, dan saling membuka aib. Yang membuat telinga pedas

seperti cabe. Semoga kedepan NKRI menjadi Bangsa yang besar

dengan budaya yang unggul yang didukung perekonomian yang

stabil. Semua komponen Bangsa harus turut ambil bagian untuk

“Character Building” dan semoga Allah SWT memberikan jalan

terbaik untuk kemakmuran Negeri.. BALDATUN TOYYIBATUN WA

ROBBUN GHOFUR... Salam Pancasila. “MERDEKA ATAU MATI”".

292 Serat Sejatining Urip II

1863. CITRA PEMIMPIN : Seorang pemimpin di organisasi manapun harus

mempunyai kemampuan dan potensi pribadi sebagai berikut;

1. Niatnya tulus dan ikhlas membangun organisasinya tanpa

pencitraan dan tanpa adanya maksud tersembunyi; 2. Mampu

menjadi bapak semua golongan, ras, suku dan agama; 3. Berlaku

adil dan tidak berbohong; 4. Tidak berpihak pada kepentingan asing

tetapi juga tidak memutus hubungan baik secara diplomatik dengan

asing; 5. Mempunyai wawasan dan pengetahuan kedepan atau

futuristic; 6. Beriman dan bertaqwa; 7. Selalu berfikir untuk

kemakmuran konstituennya.

1864. KONSEP SUMBER PEMIMPIN : Ada dua konsep besar tentang asal

muasal pemimpin yaitu; 1. Pemimpin itu memang dilahirkan

dengan bakat sebagai seorang pemimpin; 2. Pemimpin itu karena

dididik sebagai seorang pemimpin. Tetapi pemimpin yang baik

adalah kombinasi keduanya. Artinya mempunyai bakat sebagai

pemimpin kemudian ditempah dengan pendidikan yang baik

dengan ilmu-ilmu kepemimpinan.

1865. SPEKULAN PASAR UANG : Kenaikan kurs Dolar AS terhadap Rupiah

diperparah oleh perilaku spekulan yang memanfaatkan situasi ini

untuk mencari keuntungan sesaat. Sehingga Bank Indonesia

kualahan utuk intervensi karena diperlukan modal yang besar

sedangkan cadangan devisa terbatas dan ada kemungkinan pelaku

spekulan itu orang bank sendiri, karena mereka yang lebih faham

dan mengetahui informasi tentang pergerakan mata uang tersebut.

293 Serat Sejatining Urip II

1866. PANJAT PINANG : Makna tersirat panjat pinang yang licin atau

lunyu-lunyu dapat dikonotasikan dengan tembang Lir-Ilir kanjeng

Sunan. Artinya pemimpin yang diperlukan bangsa ini adalah Cah

Angon yang sanggup menghadapi tantangan memanjat kehidupan

bernegara yang penuh dengan licin, lunyu atau kelicikan.

1867. MENUTUP POTENSI ANAK : Sikap kasar orang tua terhadap anak itu

berdampak negatif yaitu menutup potensi positif anak, bahkan

menjadikan anak minder, peragu dan penakut. Untuk itu agar para

orang tua harus hati-hati dengan cara mendidik anak. Karena

potensi anak adalah masa depan Bangsa.

1868. SEMANGAT BELA NEGARA : Sudah seharusnya setiap kita sebagai

warga negara yang baik mempunyai kesadaran dan semangat bela

negara dengan cara menjalankan kewajiban kita masing-masing

secara baik pada negara dan bangsa Indonesia. Mengapa? Kalau

bukan kita yang melakukan semangat bela negara terus siapa? Apa

mungkin bangsa asing yang melakukan bela negara. Apabila

pemikiran tersebut dibalik maka dapat dikatakan, “sangat tidak

mungkin bangsa asing itu mempunyai semangat untuk

memakmurkan NKRI” meskipun dengan status investor. Bangsa

asing itu mempunyai semangat bela negaranya masing-masing dan

mensejahterahkan bangsanya sendiri-sendiri. Pertanyaan besarnya

adalah mengapa kita mengundang mereka padahal sudah jelas-jelas

mereka tidak akan mensejahterahkan bangsa Indonesia tetapi

mensejahterahkan bangsanya sendiri-sendiri. Pertanyaan

berikutnya adalah apakah kita segenap bangsa Indonesia tidak

294 Serat Sejatining Urip II

mempunyai kemampuan untuk membangun bangsa Indonesia

sendiri yang sangat kita cintai ini? Lalu dimana inti masalahnya?

Karena kita belum punya nyali untuk berdiri di atas kaki sendiri dan

semangat bela negara masih perlu ditumbuh kembangkan.

1869. PERHITUNGAN JOWO : 1=Sandang, 2=Pangan, 3=Gedong, 4=loro,

5=Pati, artinya angka 1=6=11=16 dan seterusnya, angka 2=7=12 dan

seterusnya angaka 3=8=13 dan seterusnya angka 4=8=14 dan

seterusnya angka 5=10=15 dan seterusnya. Demikian juga nama

hari pasaran: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi. Yang masing-masing

perhitungan tersebut mempunyai makna dan arti tersendiri.

Terutama saat perhitungan JODOH pernikahan.

1870. IMPOR PANGAN : Per hari ini Pemerintah resmi mengimpor

komoditas guna ketahanan pangan, artinya kinerja masyarakat

untuk produksi swa sembada pangan masih perlu ditingkatkan dan

prasarana pendukungnya harus ditata ulang. Dengan demikian

seluruh unsur yang terlibat langsung dan tak langsung pada

komoditas pangan harus intropeksi diri. Intinya : Harus ada

perencanaan ulang tentang tata kelola komoditas dalam rangka

ketahanan pangan Nasional.

1871. RELATIFITAS BAIK – BURUK : Untuk saat ini, sebaik-baik orang

dalam penilaian masyarakat pasti ada perbuatan buruknya. Dan

seburuk-buruknya orang dalam penilaian masyarakat pasti ada

perbuatan baiknya. Untuk itu jangan terlalu gampang menilai

seseorang baik dan buruk, tetapi bersikap baiklah pada keduanya,

295 Serat Sejatining Urip II

Agama apapun mereka dan dari suku manapun mereka. Karena

hakekat baik dan buruk itu hanya dalam kuasa Tuhan.

1872. FILOSOFI KERIS JOWO : Keris itu luknya dari awal besar kemudian

meruncing tetapi bila ditarik dari bawah ke atas itu lurus.

Artinya : Dalam hidup manusia pada usia mudah ada menyimpang

ke kanan dan ditarik ke kiri dan ditarik ke kanan lagi tetapi seiring

dengan perjalanan usia maka penyimpangan tersebut semakin kecil

seperti “Luk-nya Keris”, sehingga pada saat usia senja menjelang

matinya sudah lurus menuju jalan Firman-Firman Tuhan. Atau

“Khusnul Khotimah”. Intinya : Hidup manusia secara umum itu

mengikuti alur luk-nya keris.

1873. KECERDASAN BERFIKIR : Dengan pendekatan historis dan

fenomena alam orang yang cerdas berfikirnya akan dapat

memperkirakan kejadian yang sangat mungkin dimasa yang akan

datang. Semakin cerdas semakin jauh kedepan bisa membaca

kejadian yang sangat mungkin dan dengan cara apa

mengantisipasinya. Tetapi mereka bukan para normal atau dukun.

Mereka orang-orang biasa seperti orang kebanyakan tetapi cerdas.

1874. AMAL WAKTU : Pemberian Tuhan yang paling besar pada manusia

adalah Waktu, jika kita Amal Waktu dengan memberikan perhatian

pada orang lain, maka itulah nilai ibadah yang besar. Intinya : Jika

kita kehilangan waktu atau kesempatan maka tidak dapat dicari

gantinya. Tetapi bila kehilangan harta masih bisa dicari gantinya.

296 Serat Sejatining Urip II

1875. PUSING KARENA KERTAS : Banyak orang pusing karena kertas jenis

tertentu dengan gambar tertentu dan hanya dicetak oleh lembaga

tertentu dan diikat dengan aturan yang baku. Kertas itulah yang

bernama “Uang”, seandainya semua orang bebas mencetak uang

maka tidak ada orang pusing karena kertas. Artinya nilai uang itu

bukan karena kertasnya tetapi karena aturan perundang-undangan

yang mengikat di setiap negara, itulah cara berfikir sederhana.

Tetapi secara akademis bila uang beredar berlebihan akan

berdampak inflasi. Lihatlah antara Rupiah dan Dollar, keduanya

mempunyai bahan yang tidak jauh berbeda tetapi mempunyai nilai

yang berbeda. Dengan demikian di masa yang akan datang dapat

diprediksikan “Mata Uang berbahan Emas” akan mendunia kembali

karena tidak mengenal inflasi dan mempunyai nilai yang stabil dan

bebas dari spekulasi.

1876. DOLLAR PULANG KAMPUNG : Sangat wajar bila ada budaya mudik

atau pulang kampung, demikian juga mata uang Dollar yang mudik

atau pulang kampung. Yang menjadi tidak wajar adalah otoritas

yang berwenang tidak mengantisipasi kejadian tersebut. Mengapa?

Karena tidak mau repot. Out put kata-kata orang yang tidak mau

repot seperti “emang gue pikirin, bukan urusan saya, dan lain-lain”.

Ibarat banjir kita akan lihat dampaknya dalam waktu dekat.

1877. EKSPLOITASI PENDUDUK ASLI DAN TAMBANG : Tahun 1588

Angkatan Laut Inggris mengalahkan Armada Laut Raja Philip II

Spanyol. Untuk proses penjajahan di Benua Amerika. Yaitu

Eksploitasi penduduk asli dan penjarahan tambang Emas.

297 Serat Sejatining Urip II

(Pelajaran) Sekilas dapat dilihat perputaran sejarah penjarahan oleh

negara maju. Kita harus menjaga agar proses tersebut tidak terjadi

pada NKRI saat ini dengan bentuk yang lain, cara baru.

1878. LELAKI SEJATI : Salah satu ciri lelaki sejati adalah tidak akan pernah

mereka membiarkan perempuan di sampingnya menderita. Artinya

mereka akan berjuang sekuat kemampuannya untuk

membahagiakan perempuan yang dicintainya.

1879. PANCASILAKU : Jarang sekali pejabat birokrasi saat ini berbicara

tentang Pancasila, seakan-akan sudah terlupakan atau bagian dari

masa lalu. Padahal Pancasila itu terlahir dari budaya bangsa. Sudah

saatnya dicanangkan kembali gerakan “Pancasilais” agar tidak jauh

panggang dari api.

1880. PADAMU NEGERI : Terasa kering negeri ini untuk mencari sosok

yang mempunyai semangat “Padamu Negeri” dan terasa banyak

figur yang hanya mencari keuntungan dan kepentingan untuk

dirinya sendiri. Contoh nyatanya adalah fakta yang tersangkut

masalah pidana - korupsi mayoritas figur yang harusnya menjadi

contoh masyarakat. Intinya : Ada conflict of interest antara

kepentingan pribadi dan kepentingan pengabdian sehingga konsep

padamu negeri menjadi lahan pengabdian yang peting untuk

dioptimalkan saat ini dan kedepan.

1881. SEGMEN PEJUANG DAN SEGMEN PECUNDANG : Pada organisasi

sekumpulan pecundang maka pejuang akan tersingkir. Dan pada

organisasi sekumpulan pejuang maka pecundang akan tersingkir.

298 Serat Sejatining Urip II

Tetapi ada jenis kepribadian yang bisa terpakai pada kelompok

pejuang dan pecundang yaitu orang yang munafik. Mereka lain di

hati lain di mulut. Cara kerjanya ABS atau asal bapak senang. Tiga

kelompok kepribadian tersebut akan bersaing kepentingan di

semua negara di dunia. Intinya : Setiap pilihan kepribadian pasti ada

risikonya masing-masing. Untuk itu kita harus cerdas memposisikan

diri kita masing-masing dan anak cucu kita pada posisi mana yang

terbaik. Akan tetapi terlepas dari itu semua proses pendidikan dan

proses mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan langkah

terpenting.

1882. DATA KEMISKINAN : Ada peningkatan penduduk miskin yaitu

September 2014 pada 10,96% dan Maret 2015 pada 11,50%.

Jumlah peningkatan angka kemiskinan ini merupakan kenyataan

dan membuka peluang untuk beramal dan bersodaqoh.

1883. PROF AMIN RAIS DAN PROF RIYAS RASYID : Saya sangat hormat

kepada kedua Beliau sebagai yang telah mengkomandani proses

“OTONOMI DAERAH” (dalam buku Indonesia di persimpangan

jalan), dan melahirkan beberapa konsep baru. Tetapi harus ada

perencanaan lanjutan sebagai pegangan agar perjalanan berbangsa

dan bernegara itu jelas arahnya. Seperti misalnya GBHN sampai 100

tahun yang dibagi per 5 tahun.

1884. SEJARAH NEGARA DAN BANGSA : Abad 1-5 bentuk Imperium

seperti Romawi. Kemudian Monarki sampai dengan abad 15,

kemudian abad 18 Monarki Absolut seperti Perancis, Prusia,

299 Serat Sejatining Urip II

Austria, Spanyol, Swedia dan Rusia. Dan Monarki Konstitusional

seperti Inggris dan Belanda. Abad 20 Globalisasi, yaitu; Industri,

Investasi, Individu dan Informasi.

1885. JANGAN SALAHKAN ASING : Menguatnya Dollar dan turunnya nilai

Rupiah bukan karena asing tetapi karena kita salah

mengantisipasinya. Ibarat orang sakit perut tapi di suruh minum

obat sakit kepala. Bukankah ada yang mengatakan “Dollar naik

ekportir senang” padahal nilai impor kita tinggi. Harus ada langkah

cepat “introspeksi ekonomi” UU mengamanatkan pada fungsi Bank

Indonesia untuk stabilitas Kurs .

1886. STIMULUS EKONOMI : Dalam kondisi ekonomi yang melambat tapi

pasti saat ini, akan tetapi belum terlihat adanya langkah nyata atau

pemikiran terbuka yang lahir dari akademisi atau praktisi sebagai

“Stimulus Ekonomi” untuk mencari jalan keluarnya. Kalau kondisi ini

terus dibiarkan maka sangat dikhawatirkan terjadinya “Stag Flasi”

yang akan berdampak negatif pada semua kehidupan berbangsa

dan bernegara (pendekatan Manajemen Risiko). Sungguh sangat

berbeda antara kondisi ekonomi tahun 1997-1998 dengan kondisi

sekarang. Karena pada tahun tersebut segmen pasar ekspor cukup

bagus, sedangkan saat sekarang segmen pasar ekspor menurun

seperti Amerika, Cina dan lain-lain. Intinya : Stimulus Ekonomi harus

segera dibuat untuk langkah recovery ekonomi dan solusi nyata

agar tidak terjadi proses pemiskinan rakyat.

1887. NONTONI, NITENI, NUTURI : Prosedur baku untuk Guru, Dosen,

300 Serat Sejatining Urip II

Ustad atau apapun sebutannya adalah membaca dan melihat

dengan seksama pada obyek tertentu, kemudian mempelajari dan

mengelaborasi secara mendetil dan mendalam dengan berbagai

refrensi dan kajian. Baru kemudian bisa Nuturi dengan baik, tanpa

prosedur tersebut maka ilmunya akan dangkal dan statis.

1888. TUGAS POKOK MANUSIA : Terlepas dari semua nilai dan norma

yang ada, maka tugas pokok manusia itu ada tiga; 1. Memelihara

apa yang telah diberikan Tuhan dengan baik termasuk tubuh kita;

2. Mengoptimalkan fungsi dari apa yang telah diberikan Tuhan yaitu

alam semesta dengan seimbang; 3. Menunggu semua ketentuan

Tuhan, hal ini berkaiatan dengan proses waktu dan kesabaran. Dan

untuk melakukan tugas tersebut harus dengan Ilmu.

1889. JANGAN PUKUL ANAKMU : Para orang tua hendaknya jangan

pernah memukul anaknya, apapun alasannya karena sebagian besar

kesalahan anak itu disebabkan kan ketidak tauannya. Dan memukul

anak itu menutup potensi positif anak dan anak akan dendam atau

benci pada orang tuanya sendiri. Cukup berikan pengertian dan

kasih sayang yang tulus serta doakan maka anak akan manut , nurut

pada nasehat orang tuanya.

1890. SEMANGAT KEINDONESIA-AN : Perlu ada pemahaman bersama

tentang semangat ke-Indonesiaan yang terlepas dari suku, adat,

Agama dan kedaerahan. Mengapa demikian? Karena wilayah

teritori dan wilayah budaya serta wilayah berfikir ke-Indonesiaan itu

harus mampu menampung semua aspirasi dan semua kepentingan

301 Serat Sejatining Urip II

dari semua warga negara antar suku, adat, Agama dan kedaerahan

secara adil dan proporsional. Dengan demikian diperlukan alat

untuk itu, yaitu; 1. Panduan atau pedoman tentang semangat ke-

Indonesiaan yang menampung semua nilai, norma dan budaya dari

semua pemangku kepentingan. Karena dimanapun negara di dunia

ini, bukan hanya tempat persekutuan wilayah saja atau

persekutuan orang tetapi juga persekutuan nilai, norma dan

budaya; 2. Harus ada figur sentral untuk berfungsi sebagai

pemandu semangat ke-Indonesiaan tersebut, boleh perorangan

atau tim atau lembaga. Intinya : Semanagat ke-Indonesiaan harus

diremajakan kembali untuk menyongsong Indonesia yang lebih

baik.

1891. PRESTASI TERBESAR : Prestasi terbesar seseorang dalam hidupnya

adalah ketika mereka mampu memaafkan orang-orang yang

menyakiti hatinya, memfitnahnya bahkan menyengsarakan dirinya

dan keluarganya. Kemampuan memaafkan bahkan membalas

kejelekan dengan kebaikan adalah wilayah kemuliaan pada maqom

orang-orang yang dimuliakan oleh Tuhan. Intinya : Bersyukurlah

dengan adanya orang-orang yang manyakiti hatimu, menfitnahmu

bahkan menyengsarakan dirimu dan keluargamu karena dengannya

kita menjadi kuat, sabar dan semakin dekat dengan Tuhan.

1892. TOKOH DADAKAN : Negeri alengka yang dipimpin oleh tokoh

dadakan yang tidak jelas nasab, nasib dan nusubnya akan

membawa kemurkaan alam sehingga menimbulkan bencana

kekeringan, kering ketulusannya, kering jiwa juangnya dan kering

302 Serat Sejatining Urip II

kejujurannya. Lambat tapi pasti jarum jam berputar kebalikan arah

karena mayoritas cara berfikir komunitas juga terbalik. Dan akan

segera ada titik balik.

1893. PENJAHAT BESAR : Sejahat-jahatnya orang jahat, kalau dia masih

waras pasti ada kebaikan sekecil apapun dan masih ada potensi

untuk bertaubat. Apa buktinya? Penjahat besar sekalipun tidak

pernah berdoa agar anak-anaknya nanti akan menjadi penjahat.

Kecuali penjahat yang gila. Intinya : Potensi kebaikan itu pasti ada di

setiap orang sekecil apapun. Dan mendoakan orang yang jahat agar

menjadi baik itu kemuliaan.

1894. KRISIS KEPERCAYAAN : Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian

besar sumber dari bencana ekonomi adalah krisis kepercayaan.

Mengapa? Karena kepercayaan adalah inti dari intinya transaksi

ekonomi. Tanpa kepercayaan ekonomi suatu negara dapat runtuh.

Maka jangan anggap sepele kepercayaan rakyat.

1895. HARGANYA PERATURAN : Terkadang adanya peraturan sebagai

alasan untuk mencari uang dari masyarakat, apapun alasannya.

Inilah kecenderungan negatif pada negara sedang berkembang.

Setiap peraturan ada harganya. Baik di kantor ataupun di jalanan.

Ini budaya negatif yang harus dihilangkan. Dan aparat birokrasi

harus sadar bahwa mereka digaji oleh rakyat. Tetapi mereka masih

memeras rakyat.

1896. AKHIR KEKUASAAN : Ketika seseorang mengakhiri sebuah

kekuasaan maka disana ada seribu pertanyaan. Mengapa ini

303 Serat Sejatining Urip II

berakhir? Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa kekuasaan yang

kekal hanya milik Allah SWT. Bersiaplah untuk lengser ke prabon

madep mandito atau hidupmu muspro. Karena waktunya sudah

dekat.

1897. DEMO BURUH : Hampir di semua negara terdapat peran buruh

yang strategis dalam komponen pembangunan ekonomi. Secara

akademis posisi buruh sebagai faktor produksi tidak boleh

disamakan dengan mesin, karena buruh juga manusia ada rasa,

karsa dan cipta. Saluran komunikasi yang tersumbat itulah berupa

demo.

1898. PERSAHABATAN YANG TULUS : Ketika kita merasakan penderitaan

atau permasalahan orang lain sebagai bagian dari hidup kita,

dan kita terpanggil untuk terlibat langsung mencari jalan keluarnya

maka itulah arti dan makna dari “persahabatan yang tulus”.

Intinya : Hadirnya sikap dan rasa “pesahabatan yang tulus”

terkadang lebih bermakna daripada ikatan persaudaraan

sekandung.

1899. GARIS KETURUNAN : Trah atau nasab atau garis keturunan adalah

hubungan darah yang tidak dapat dipisahkan oleh apapun,

hubungan dunia sampai akhirat. Perbanyaklah berdoa untuk

leluhur-leluhur kita agar semua potensi leluhur tersebut secara

bertahap turun pada kita, yang dalam bahasa agama “AU

WALADUN SHOLIHUN YAD U LAHU”. Pemahaman ini yang jarang

dimiliki oleh sebagian orang. Intinya : Secara “Gen” bawaan sikap

304 Serat Sejatining Urip II

dan perilaku itu trah seseorang tidak akan jauh berbeda, ibarat

pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

1900. MAHALNYA LABEL : Jabatan, pangkat, harta dan lain-lain itu hanya

label, status yang berawal dari keinginan. Betapa mahalnya ongkos

untuk menjadi kepala daerah misalnya. Harus berkorban waktu,

tenaga dan dana. Padahal kebutuhan dasarnya sama. Makan cuma

1 piring, mobil yang dipakai juga satu. Sepatu yang dipakai

sepasang. Intinya : Label keinginan itu mahal. Dan besar tanggung

jawabnya di akhirat kelak.

1901. IKAN AQUARIUM : Lihatlah dengan seksama ikan di aquarium, ikan

yang kecil lebih lincah bergerak dari pada ikan yang besar. Artinya

pejabat negara yang besar itu tidak lincah bergerak dan tidak lincah

berfikir. Dan pasti membutuhkan rakyat biasa yang kecil.

Intinya : Hidup itu saling membutuhkan dan saling melengkapi

antara yang besar dan yang kecil.

1902. MAKANAN ORANG GILA : Kita bisa lihat orang gila makan di tempat

yang kotor tetapi mereka tetap sehat. Mengapa? Karena sumber

penyakit itu sebagian besar dari fikiran. Sedangkan orang gila tidak

berfikir apapun. Untuk itu kendalikan fikiran dan hati kita menuju

Firman-Firman Tuhan, maka hidup kita akan sehat, tenang dan

damai dalam Kasih Tuhan.

1903. PUNCAK KEKECEWAAN : Para orang tua... jangan engkau

kecewakan anak-anakmu. Para dosen... jangan engkau kecewakan

mahasiswa dan mahasiswimu. Para Ustadz dan Kyai... jangan

305 Serat Sejatining Urip II

engkau kecewakan para santri-santrimu. Dan para Penguasa...

jangan engkau kecewakan rakyatmu. Dan para Komandan... jangan

engkau kecewakan anggotamu serta para Guru... jangan engkau

kecewakan murid-muridmu. Para Pemimpin Partai... jangan engkau

kecewakan konstituenmu. Mengapa? Karena puncak kekecewaan

adalah perlawanan atau engkau akan ditinggalkan oleh mereka.

Dan engkau akan menderita serta merana di usia tuamu atau di usia

PENSIUN-mu.

1904. KEBAKARAN HUTAN : Terjadinya kebakaran hutan itu tiap

tahunnya pada bulan yang sama dan terus berulang, sepertinya

tidak ada solusi. Apakah memang demikian? Atau karena tidak ada

peralatan untuk mengantisipasinya? Atau karena tidak ada

perencanaan untuk penyelesainnya? Atau memang kehendak alam

harus demikian? Atau memang karena semua pihak pasif? Padahal

kalau difikir secara logis SOLUSI-nya tidak sulit-sulit amat.

1905. ALIH GENERASI : Tugas senior kepada yunior, atau yang tua pada

yang muda adalah Transfer Knowledge dan memberikan

pembekalan positif dalam rangka alih generasi yang lebih baik.

Jangan pernah senior atau yang tua merasa iri atau cemburu bila

yuniornya atau yang muda berprestasi atau lebih pintar. Bahkan

harus bangga.

1906. KACA MATA HITAM : Ketika orang memakai kaca mata hitam maka

semua yang dilihat menjadi hitam atau gelap. Artinya orang yang

benci, iri dan dengki pada orang lain maka semua yang dilakukan

306 Serat Sejatining Urip II

orang yang dibenci itu jelek atau negatif. Intinya : Lepaslah kaca

mata hitam tersebut agar yang dilihat obyektif dan benar adanya.

1907. NEGERI DI AWAN : Ada lagu KLA Project dengan judul Negeri Di

Awan, hampir nyata dengan kota-kota yang dilanda kabut asap di

Sumatera. Hampir semua orang tau yang tinggal di wilayah

tersebut, membuka lahan dengan membakar gambut jauh lebih

murah dibanding dengan cara konvensional. Artinya semua

Stakeholders juga mengetahui akar masalah kabut asap. Tetapi yang

menjadi masalah adalah “Pembiaran”.

1908. BERUSAHA BERSIH : Orang yang berusaha untuk bersih itu lebih

utama dari pada orang yang mengaku bersih. Mengapa? Karena

manusia itu tempatnya salah dan lupa. Sebaik-baiknya orang yang

bersalah dan lupa adalah bertaubat untuk membersihkan dirinya

karena Allah itu Maha Pengampun dan Maha Kasih dan Penyayang.

Maka bersegeralah menuju ampunan Allah.

1909. JALAN KEBAIKAN : Setiap orang mempunyai jalan kebaikan masing-

masing yang ditunjukkan oleh Tuhan, untuk itu jangan pernah iri

dengan jalan hidupnya orang lain. Karena kita mempunyai jalan

tersendiri. Intinya : Potensi seseorang itu ada masing-masing, baik

meminta atau tidak. Tuhan sudah berikan. Oleh sebab itu

optimalkan potensi kita masing-masing.

1910. OPINI ASING : Jangan terlalu percaya dengan opini asing terhadap

NKRI, karena pasti ada maksud terselubung. Ingat zaman sebelum

merdeka, asing selalu membuat opini yang mengadu domba

307 Serat Sejatining Urip II

antar kerajaan. Dan sekarang mengadu domba antar kepentingan.

Intinya : Waspada itu lebih baik.

1911. RAHASIA WAKTU : Waktu akan terus berjalan dan tidak ada yang

bisa menghentikannya kecuali Tuhan. Semua makhluk harus tunduk

dengan waktu, semua masalah akan selesai dengan waktu, senang

dan susah saling berganti mengikuti putaran waktu. Manusia harus

sabar dan bertawakal serta bekerja keras dalam berusaha

mengikuti perjalanan waktu karena manusia tidak mengetahui

dengan pasti apa yang akan terjadi besok kecuali atas ijin Allah.

Intinya : Rahasia terpenting waktu adalah ruang perjalalanan yang

harus ditempuh oleh semua makhluk ciptaan Tuhan termasuk

manusia, Jin dan Malaikat. Oleh sebab itu, ikuti waktumu dengan

memberikan kemanfaatan pada siapapun termasuk kemanfaatan

pada alam sekitar kita.

1912. SUBSIDI : Tahun 2002, Amerika mengeluarkan Undang-Undang

pertanian untuk meningkatkan Subsidi Pertanian. Artinya negara

sekaliber Amerika saja memberikan subsidi dalam rangka

perlindungan nasib petani. Mengapa negara sedang berkembang

mencabut subsidinya. Lalu dimana fungsi negara. Sepertinya harus

berfikir ulang dan ditata ulang karena sudah kebablasan dalam

menata mekanisme tata kelola pertanian.

1913. MEMBANGUN POTENSI ANAK : Biarkan anak-anak kita tumbuh dan

berkembang sesuai dengan zamannya, jangan mendidik anak

dengan membentak, marah, perintah bahkan memukulnya yang

308 Serat Sejatining Urip II

akan berakibat menutup potensi anak. Tetapi didiklah anak dengan

kasih sayang, dan pengertian cara berfikir sampai mereka faham

dengan apa yang harus diperbuat.

1914. EKONOMI HARI RAYA QURBAN : Perputaran uang bertambah di

masyarakat dan harga daging akan stabil kembali saat Hari Raya

Qurban, inilah manfaat ekonomi yang secara tidak langsung

dirasakan masyarakat. artinya pada moment tertentu kita dapat

melihat manfaat satu kegiatan dalam berbagai aspek, sehingga daya

beli masyarakat bertambah. Ekonomi kelas bawah mulai berputar

kembali. Belum ada data statistik yang secara cermat dan secara

luas disampaikan tetang jumlah hewan korban baik sapi atau

wedus. Intinya : Berkorbanlah dengan hewan korban secara ikhlas

agar tidak ada korban perasaan, karena korban perasaan jauh lebih

berat dari pada berkorban dengan hewan.

1915. HARGA TAK PERNAH BOHONG : Ketika musim panen maka harga

beras turun, itulah mekanisme pasar. Ketika penawaran meningkat

dan permintaan tetap maka harga akan turun. Itulah yang terjadi

dengan kurs Rupiah dan Dollar. Mau dibilang apa saja dan alasan

apa saja, tetap HARGA tidak bisa bohong bahwa “cadangan devisa

terbatas” dan capital fly terus terjadi.

1916. LEGITIMASI INTERNASIONAL : Secara umum potensi negara aspek

ekonomi, teknologi, budaya dan militer sangat berpengaruh pada

besaran Legitimasi Internasional sehingga secara langsung

menentukan posisi negara tersebut pada pergaulan Internasional,

309 Serat Sejatining Urip II

contoh : Amerika Serikat. Untuk itu semua negara dalam

pembangunan nasionalnya secara umum selalu berorientasi pada

ke 4 hal tersebut. Bagaimana dengan negara kita?

1917. PELAJARAN DARI KOREA : Mengapa tingkat kesejahteraan

masyarakat Korea Utara dan Korea Selatan sangat jauh berbeda,

padahal secara geografis sama, akar budaya sama, karakter

masyarakatnya tidak jauh berbeda, musim juga sama. Inilah

pelajaran dari “Tata Kelola berbangsa dan bernegara” yang

berbeda. Intinya : Fungsi birokrasi dan para pejabat negara serta

pemimpin publik sangat berpengaruh pada kesejahteraan

masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan introspeksi diri dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia yang lebih

baik dimasa yang akan datang.

1918. BANK COLLAPS : Apabila tejadi Bank Collaps maka ada “Effect

Domino” yang mengakibatkan bank lain gagal bayar (likuiditas,

solvabilitas dan rentabilitas akan turun drastis) bahkan bisa

berdampak negatif pada ekonomi negara, apalagi bila skala

nasabahnya sangat besar maka hempasannya juga besar. Kalau

dentuman bank tersebut berantai melewati batas teritori negara

maka situasinya akan kembali pada tahun 1930, dan untuk recovery

bisa memakan waktu 5 tahun. Intinya : orang-orang kaya dunia

akan senam jantung bila terjadi Bank Collaps pada tataran wilayah

Internasional karena akan menjadi orang miskin mendadak atau

“Pemerataan Kemiskinan”.

310 Serat Sejatining Urip II

1919. TUTUPILAH AIB ORANG LAIN : Agama mengajarkan agar kita

menutupi aib orang lain, jangan membicarakan kelemahan teman-

temanmu dan jangan menjelek-jelekan orang lain. Mengapa?

Karena bila kita menutupi aib orang lain maka Tuhan akan

menutupi aib kita, dan setiap orang pasti ada kelebihan dan

kekurangan, tidak ada orang di dunia ini yang sempurna termasuk

juga para tokoh agama sekalipun. Intinya : Jangan membicarakan

kelemahan orang lain karena kita sendiri juga banyak kelemahan

serta menjauhlah pada kelompok orang-orang yang sedang

membicarakan kekurangan orang lain.

1920. KASIH YANG HIDUP : Bila seseorang mampu menghidupkan cahaya

kasih pada dirinya dan perilakunya, maka akan muncul sifat

penyayang pada semua umat dan alam semesta. Itulah bentuk

keseimbangan pribadi yang terus berdampak positif pada perilaku

maqom kemuliaan. Intinya : Saling berkasih sayang adalah saling

pengertian dan saling menghormati serta saling melengkapi.

1921. NAIK KELAS : Setiap anak sekolah SD, SLTP atau SMU pasti ingin

naik kelas, begitupun maqom keimanan kita di hadapan Tuhan pasti

ada kenaikan kelas melalui 2 tahap, yaitu kenaikan dan peningkatan

ibadah kita dan yang kedua melalui ujian yang direncanakan oleh

Tuhan sendiri. Artinya : Jangan pernah surut dalam beribadah dan

jangan pernah mengeluh bila menerima ujian karena melalui kedua

cara tersebut Tuhan mencintai kita.

311 Serat Sejatining Urip II

1922. DAFTAR MENU : Seakan-akan Tuhan telah menyiapkan menu

kehidupan, manusia bebas memilih untuk menjadi pemalas

atau pekerja keras. Untuk sukses atau tidak. Firman-Firman Tuhan

telah menunjukkan jalan ke arah menu kehidupan pilihan kita.

Intinya : Pada posisi inilah manusia harus belajar untuk mencari

menu kehidupan yang tepat bagi dirinya masing-masing. Kita akan

menjadi diri kita masing-masing, bukan menjadi orang lain.

1923. RUANG DAN WAKTU : Perjalanan hidup dan kehidupan manusia itu

hanya untuk mengisi ruang dan waktu sesuai dengan apa yang telah

diperintahkan dan dilarang oleh Tuhan sebagaimana yang telah

diFirmankan di dalam kitab-kitab sucinya dan sebagaimana yang

telah disampaikan oleh Rasul-Rasulnya. Akan tetapi manusia

mempunyai kebebasan untuk berinovasi dalam bentuk tindakan

dan berfikir sejauh tidak ada larangan akan hal tersebut dan tidak

berdampak negatif atau berdampak merugikan dirinya sendiri atau

merugikan orang lain atau merusak keseimbangan alam. Karena

makhluk Tuhan yang hanya melakukan apa yang diperintahkan

tanpa inovasi apapun adalah Malaikat, maka disinilah letak

perbedaan yang prinsip antara manusia dan malaikat. Untuk itu

janganlah kita menyalahkan orang lain, apalagi mengkafirkannya

tanpa dasar pengetahuan agama yang jelas. Intinya : Kreatifitas

positif manusia itulah yang menjadikan manusia lebih mulia dari

Malaikat.

1924. JEMBATAN KEHIDUPAN : Perjalanan kehidupan di dunia ini laksana

melewati jembatan kayu yang terkadang tidak stabil, bergoyang ke

312 Serat Sejatining Urip II

kanan dan ke kiri, terkadang kayu tersebut berlubang dan kita harus

hati-hati agar tidak terpelosok atau terluka karenanya. Dan dikala

habis jarak jembatan tersebut, maka itu petanda akhir dari

perjalanan atau itulah kematian. Untuk menuju alam yang berbeda.

Sehingga makna kematian yang sebenarnya adalah sekedar

pembatas dua jalan yang berbeda, yaitu antara jalan hidup dunia

dan akhirat.

1925. UNSTABLE : Hati atau qolbun yang artinya dalam bahasa Jawa

“Mobat-Mabit” atau tidak stabil atau situasional. Maka

berbahagialah orang-orang yang mampu menstabilkan hatinya

masing-masing dengan hidayah atau petunjuk Allah, karena tidak

semua orang bisa dan mampu menstabilkan hatinya sendiri, meski

mereka itu pejabat tinggi negara atau tokoh agama atau tokoh

masyarakat.

1926. SILATURRAHMINYA IBU JARI : Kedua tangan kita yang berjari

lengkap, maka perhatikan ibu jari kita bisa mendatangi jari-jari yang

lain tetapi jari yang lain tidak bisa mendatanginya meski berdiri

berdampingan, itulah filosofinya Pemimpin, artinya Pemimpin itu

harus mendatangi rakyatnya dengan berbagai solusi, bukan

Pemimpin yang membuat masalah pada rakyatnya.

1927. SATU OBAT UNTUK SEMUA PENYAKIT : Ketahuilah saudaraku,

hidup ini penuh dengan berbagai macam masalah dan

problematika, tetapi untuk menyelesaikan semua masalah itu ada

satu syarat yang tidak boleh dilupakan disamping syarat-syarat yang

313 Serat Sejatining Urip II

lain, yaitu “Sabar”. Intinya : Sabar itu obat segala macam masalah

kehidupan. Dan sabar itu tidak ada batasnya, kalau ada batasnya

berarti tidak sabar.

1928. SATRIYO PANINGIT VS SATRIYO BOLODUPAK : Ada kemungkinan

yang akan tampil di negeri ini nantinya yang membawa

kemakmuran bersama Bangsa dan Negara bukan Satriyo Paningit

tetapi Satriyo Bolodupak yang sepanjang hidupnya kedupak kesana

kemari, dan kondisi ini tidak membuatnya Runtuh tetapi

membuatnya semakin tangguh.

1929. JANGAN PERNAH JENUH : Sesungguhnya hambatan sukses yang

paling besar adalah “Jenuh atau Bosan atau Suntuk” oleh karenanya

kendalikan rasa jenuhmu dengan Hobbymu dan semangatmu. Agar

sukses tidak pernah meninggalkanmu dan tetap produktif pada

situasi apapun.

1930. PERLAWANAN : Musuh besarmu saat ini adalah; 1. Kemalasanmu

sendiri; 2. Egoismu dan ambisimu; 3. Bosanmu dan jenuhmu;

4. Marah dan Bencimu. Oleh karenanya kendalikan dengan baik

perkara yang empat tersebut, dan tunggulah sukses akan datang

menghampirimu dan menawarkan senyuman manis padamu.

1931. LAGU LAMA : Kalau kita cerdik dan mempunyai memori yang baik

maka dapat melihat lagu lama atau cara-cara lama untuk suatu

tujuan tertentu. Memang polanya beda tetapi iramanya tetap sama

dan orangnya juga itu-itu saja. Lihatlah opini di medsos atau di

media cetak. Ada Popularitas diatas kertas yang diramu dengan

314 Serat Sejatining Urip II

lengkuas, sehingga semua pedas. Hua... hua... pedas... pedas. Dan

tidak cerdas.

1932. DISIREP : Dalam terminologi Jawa ada istilah “disirep” yang

mempunyai arti; suatu kondisi statis atau diam atau tidak ada

respon dari suatu keadaan, nampak tapi tidak melihat. Ada tetapi

tidak tau siapa. Disirep ini bisa bersifat perorangan, kelompok atau

bahkan Nasional. Dan bisa digunakan untuk kepentingan politik,

kepentingan bisnis, dan lain-lain.

1933. PUTRA DAERAH : Setelah Undang-Undang Otonomi Daerah

disahkan, maka semarak dan semangat kedaerahan muncul dengan

banyak sebutan putra daerah, semangat kedaerahan itu sah-sah

saja, tetapi jangan menutupi semangat ke-Indonesia-an. Mengapa?

Karena sampai kapanpun “Patriotisme – Nasionalisme” harus

diperjuangkan. “Dirgahayu TNI ke-70”.

1934. PIRING KOTOR : Sudah seharusnya bila ada piring kotor di rumah

dicuci sampai bersih, begitulah analogi bila seseorang dicintai oleh

Allah, maka dosa dan kesalahannya dibersihkan termasuk harta

bendanya. Proses pembersihan ini bisa berupa ujian berbagai

macam, atau sesuatu yang tidak nyaman bahkan menyakitkan. Oleh

sebab itu jangan pernah kita mengeluh dengan ujian dan cobaan

dari manapun datangnya, karena kondisi tersebut merupakan

manifestasi cinta Allah untuk menghapuskan semua dosa dan

kesalahan kita untuk menuju MAQOM yang mulia di dunia dan di

akhirat.

315 Serat Sejatining Urip II

1935. ILMUNYA BAHAGIA SEJATI : Bahagia itu tidak akan pernah ada

kalau kita bersikap; 1. Mengeluh dan tidak menerima dengan

keadaan yang ada; 2. Berfikir negatif dan berprasangka negatif pada

Tuhan, orang lain dan lingkungan; 3. Menggunakan pilihan kata

yang kotor dan kata yang negative; 4. Berteman dengan orang-

orang yang mempunyai sifat dan karakter negatif. Intinya : Bahagia

itu upaya untuk mendapatkan pemberian Tuhan yang berupa

suasana hati yang membahagiakan, karena terkadang kita tidak

faham sebabnya tetapi suasana hati kita bahagia, dan juga

sebaliknya terkadang kita tidak tau sebabnya tetapi hati merasa

bosan, suntuk dan jenuh. Artinya apa? Bahagia itu adalah

pemberian Tuhan yang setelah kita berusaha jauh sebelumnya

untuk bahagia, seperti cara berfikir yang benar.

1936. KUR (Kredit Usaha Rakyat) : Target penyaluran KUR saat ini sulit

tercapai Rp. 28 Trilyun. Mengapa? Karena akar masalahnya adalah;

1. Segmentasi pasar KUR tidak dirubah sesuai dengan kondisi

kontemporer; 2. Bunga KUR masih teralalu besar, harusnya suku

bunga KUR itu khusus dalam kisaran 6% dengan tenor 15 tahun;

3. Daya beli masyarakat terus menurun seiring dengan besaran

angka PHK, pengangguran dan angka kemiskinan; 4. Mekanisme

perbankkan yang sangat sulit untuk diakses sektor UMKM;

5. Kebijakan dan stimulus ekonomi saat ini masih bersifat umum;

6. Belum sinkronnya antara persepsi pemikiran pembuat kebijakan

dengan pelaku ekonomi sektor UMKM. Intinya : KUR adalah salah

satu faktor penentu peningkatan usaha rakyat atau Entrepreneur

316 Serat Sejatining Urip II

masyarakat menengah kebawah sehingga pemberdayaan secara

optimal KUR sangat menentukan kesejahteraan masyarakat secara

umum.

1937. ILMU ANALIS INTELIJEN : Analisis intelijen mempunyai kecerdikan

berfikir pada 3 hal; 1. Gejala setiap kejadian, awalnya seperti apa,

dan apa sebab-sebabnya; 2. Wilayah kejadian tersebut pada ranah

hukum, ranah politik atau ranah SARA; 3. Dampak kejadian tersebut

akan lari kemana, dan siapa yang diuntungkan dari kejadian

tersebut. Intinya : Setiap kejadian itu merupakan akumulasi dari

kejadian sebelumnya. Inilah hukum sebab – akibat.

1938. ILMU TOLAK SANTET : Boleh percaya dan boleh tidak tetapi santet

tetap ada dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Santet biasa

digunakan oleh seseorang dengan sebab kebencian, sakit hati, iri

dengki, persaingan jabatan (mungkin juga saat PILKADA) dan

persaingan bisnis, dan lain-lain. oleh sebab itu diperlukan “Ilmu

Tolak Santet”. Salah satu caranya adalah; 1. Jangan tidur sebelum

pukul 24.00; 2. Tidurlah dengan tikar atau di atas kasur di lantai

yang ketebalannya kurang dari 15 cm. (tidak ada LONGAN); 3. Bila

merasakan suasana badan resah dan tidak enak, tidurlah dengan

tikar dengan kepala di pintu depan rumah (pintu utama rumah

ditutup rapat dan posisi badan di dalam rumah), InsyaAllah akan

terlihat siapa yang mengirim santet dan jenis apa santet yang

dikirim; 4. Sebelum tidur berdoalah menurut agama dan

kepercayaan masing-masing kepada Tuhan, kemudian tarik nafas

dalam-dalam dengan hidug dan tahan sekuatnya, salurkan energi

317 Serat Sejatining Urip II

“Nafas dalam doa tersebut” ke suluruh badan sebagai benteng

pelindung. (Nafas dikeluarkan sampai terasa getaran seluruh tubuh,

dan tidak menutup kemungkinan sampai keringatan) baru

kemudian nafas dikeluarkan secara berlahan melalui hidung dan

mulut tetap dalam kondisi tertutup atau MINGKEM. Lakukan proses

“Doa dalam nafas” ini minimal 3x sebelum tidur. InsyaAllah.

1939. ILMUNYA MENANG PILKADA : Ibarat dokter maka analisis

penyebab sakit harus tepat agar menentukan obatnya juga tepat,

kalau analisis penyakitnya salah maka obatnya juga salah. Untuk itu

dalam rangka memenangkan PILKADA secara jujur dan adil serta

menang secara terhormat dengan tidak menyakiti lawan atau

“Menang Tanpo Ngasorake Lian” maka lakukanlah hal-hal sebagai

berikut; 1. Lakukan mapping kecenderungan konstituen; 2. Lakukan

riset dengan benar tiap rigion; 3. Buatlah tiga lapis tim lapangan;

4. Kuasai minimal satu media sosial, bila mungkin lebih dari satu;

5. Buatlah satu ruang kendali dengan rinci konstituen partai pada

pemilu yang lalu; 6. Hitung degan pasti tiap rigion jumlah pemilih,

bila pada wilayah tersebut jumlah konstituen partai pendukung

pada Pemilu yang lalu kurang dari 50% maka tinggalkan saja dan

konsentrasi pada daerah yang potensi suaranya lebih dari 50%;

7. Usahakan minimal tiga orang pion secara rahasia sebagai kontrol

antara kawan dan penyusup; 8. Gunakan seefisien mungkin dana;

9. Dekati figur atau tokoh masyarakat setempat; 10. Kunjungi panti-

panti sosial dan rumah ibadah; 11. Lakukan sapaan pada

masyarakat di tempat umum di pasar atau di terminal;

318 Serat Sejatining Urip II

12. Berhematlah waktu, tenaga dan uang; 13. Buatlah selebaran

kata-kata bijak yang disampaikan ke setiap rumah; 14. Buatlah visi

dan misi serta program yang logis dan bukan berpotensi sebagai

janji-janji kosong nantinya, dan lain-lain. InsyaAllah menang secara

terhormat.

1940. AURA TAHAJUD : Hanya orang-orang yang istiqomah Tahajud akan

mendapatkan maqom “Qoulan Tsakila” atau perkataan yang berat

atau berbobot. Mengapa? Karena dalam Tahajud ada komunikasi

khusus antara Sang Kholik dan Mahluk. Lakukanlah Tahajud,

InsyaAllah akan melahirkan berbagai Aura positif yang

membahagiakan.

1941. SUMBER KEPRIBADIAN ANAK : Sekitar 80% kepribadian anak

ditentukan oleh faktor orang tuanya masing-masing. Oleh sebab itu

berhati-hatilah para orang tua dalam mendidik anak, berperilaku di

depan anak, berucap di depan anak, karena semuanya akan

tersimpan dalam Memori dan daya ingat anak. Hormatilah anakmu

maka kelak engkau akan dimuliakan oleh anakmu di dunia dan di

akhirat.

1942. TERPENJARAKAN : Ketika hati terpenjarakan oleh prasangka, ketika

ucapan terpenjarakan oleh dusta, ketika harta terpenjarakan oleh

riba, ketika janji-janji terpenjarakan oleh pengingkaran, ketika

perilaku terpenjarakan oleh pencitraan dan ketika CINTA

terpenjarakan oleh kebohongan. Maka pada saat itulah Nikmat

akan berubah menjadi Laknat.

319 Serat Sejatining Urip II

1943. SALING MENGASIHI SESAMA : Kita seharusnya saling mengasihi

dengan menghilangkan rasa iri, dengki, dendam, marah, prasangka

negative, dan lain-lain, karena ini semua bisikan syetan yang

mengajak permusuhan. Menjadi pemaaf dan gemar berbagi amal

kebaikan adalah tuntunan semua agama. Oleh karenanya marilah

kita bersama mengendalikan dan menundukkan bahkan

menghilangkan nafsu amarah, sifat-sifat negatif yang dibisikkan

oleh iblis dan syetan. Intinya : Pengendalian diri adalah potensi

sukses seseorang.

1944. ILMU JATI DIRI : Tidak sedikit orang yang belum mengenal dirinya

sendiri. Fahami dan sadari bahwa badan kita ini hanya instrumen

yang dipinjamkan oleh Tuhan pada kita, dan pada saatnya nanti

diminta kembali dengan pertangung jawaban penggunaannya itulah

“KEMATIAN”. Ilmu Jati Diri itu meliputi; 1. Mengenal secara genotif

atau silsilah keturunan; 2. Apa yang harus kita cari dalam hidup ini;

3. Potensi apa yang kita miliki “Personal Capital”; 4. Apa yang

menjadi sumber keresahan hidup kita; 5. Bagaimana kita

memposisikan diri di tengah-tengah pergaulan hidup sehari-hari;

6. Siapa saja teman dekat kita; 7. Pada posisi mana “Maqom

Religius” saat ini, dan lain-lain. Intinya : Proses mengenal diri sendiri

itu terkadang jauh lebih sulit dibanding mengenal orang lain.

1945. ORANG BAIK : Untuk saat ini, tidak ada orang dengan predikat BAIK,

tetapi yang ada adalah orang yang berusaha untuk baik. Meskipun

tokoh agama sekalipun, semua penuh dengan lupa dan alpha,

karena itulah watak dasar manusia. Oleh karenanya jangan

320 Serat Sejatining Urip II

gampang menyalahkan orang lain karena kita juga penuh dengan

kesalahan.

1946. BAPAK DAN IBU MARAH : Merupakan kejadian biasa di tengah

masyarakat Bapak atau Ibu marah kepada anaknya. Tetapi yang

menjadi luar biasa ketika Bapak dan Ibu marah secara bersama

kepada anaknya. Mengapa? Karena dampaknya akan membuat

pribadi anak lemah, penakut, peragu dan tidak berprestasi.

Intinya : Jangan Bapak dan Ibu dalam rumah marah bersama pada

anak, apalagi membentak atau memukul anak.

1947. UMPAN BALIK : Tidak semua kebaikan itu dibalas dengan kebaikan,

terkadang kebaikan dibalas dengan permusuhan atau kebencian,

itulah hebatnya dampak dari prasangka. Oleh sebab itu agama

mengajarkan untuk tidak berperasangka, karena sebagian besar

prasangka itu dosa. Terutama perasangka negatif.

1948. HEADING - TRACK : Setiap orang mempunyai heading dan track-nya

masing-masing seperti pesawat terbang, inilah bentuk perjalanan

hidup, sehingga tidak perlu untuk diperbandingkan dengan

parameter atas - bawah. Semua sudah diatur dan ditentukan oleh

Allah, tidak ada iri dan tidak ada dengki, karena semua orang sudah

ada takaran bahagianya dan takaran sedihnya serta dari mana

datangnya suka citanya. Itulah bentuk kasih Tuhan pada hambaNya.

Tuhan tidak pernah mendlolimi atau menyengsarakan manusia,

akan tetapi Tuhan selalu mengasihi hambaNya dengan cara-cara

Tuhan sendiri tentukan kadarnya. Oleh sebab itu hanya dengan cara

321 Serat Sejatining Urip II

“kesabaran” manusia menjalani kehidupan sesuai dengan track dan

headingnya masing-masing.

1949. ENERGI POLITIK : Terlalu banyak energi politik yang digunakanan

masyarakat untuk Pilpres dan aneka Pilkada. Sehingga energi

ekonominya berkurang yang berdampak pada penurunan

kreativitas ekonomi dan daya saing global. Mestinya ada riset untuk

itu. Tapi yang paling penting adalah kesadaran membangun NKRI

yang lebih baik.

1950. TATA KELOLA POTENSI ANAK : Ada percakapan dua orang miskin

“si A” mengatakan saat ini saya miskin, tetapi saya berjuang

bagaimana caranya agar anak saya bisa sekolah sampai sarjana. “Si

B” berkata; saya miskin dan saya biarkan anak saya entah jadi apa,

yang penting bisa makan dan tidak merepotkan orang tua. Seiring

perjalanan waktu maka secara alami anak-anak “si A” berubah

positif nasibnya karena status pendidikannya, sementara “si B”

anak-anaknya tetap mewarisi kemiskinan orang tuanya atau

“kemiskinan Absolut”. Ternyata hanya melalui pendidikanlah “Tata

kelola Potensi Anak” bisa optimal. Pemikiran tersebut disandarkan

pada Firman Tuhan bahwa, Allah akan mengangkat derajat orang-

orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan.

1951. RUANG, RONGGA ATAU KAMAR : Di dalam badan kita ada rongga-

rongga tempat jantung, paru-paru, ginjal dan lain-lain, di alam raya

ini ada ruang-ruang, ruang udara, ruang negara dan lain-lain. Di

rumah kita ada kamar-kamar dan ruang-ruang. Itulah misi manusia

322 Serat Sejatining Urip II

hidup untuk mengisi ruang kosong tersebut dengan baik dan

banyak memberi manfaat bagi org lain.

1952. LANGKAH MAJU : Tidak ada orang yang bisa memberhentikan

langkahmu untuk maju dan berkarya kecuali dirimu sendiri. Oleh

karenanya tetaplah semangat untuk berkarya dan jangan berhenti

di tengah jalan. Intinya : Nilai hidupmu adalah karyamu.

1953. ANAK LEBIH DARI SATU : Jangan samakan cara mendidik anak satu

dengan yang lain, karena karakter anak itu berbeda-beda, sehingga

cara pendekatan dan mendidiknya juga berbeda, dan jangan ada

pilih kasih memberikan kasih sayang agar tidak berdampak

permusuhan di antara anak nantinya, semua anak berikan

perhatian dan kasih sayang secara proporsional. Tidak ada istilah

anak emas.

1954. PELUANG TAHAJUD : Semua orang mempunyai kesempatan yang

sama untuk melakukan Tahajud. Tetapi tidak semua orang

berkesempatan dan berkemauan untuk mengambil kemuliaan

tahajud. Mengapa? Inilah arti kekuatan niat dan hidayah.

1955. PUNCAK KEIMANAN : Salah satu parameter Maqom keimanan

seseorang ketika mereka mampu mengatakan “Cukuplah Allah

sebagai penolongku” dan perkataan tersebut meresap dalam hati,

roso, Sukmo dan pemahaman pemikiran serta Aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari.

323 Serat Sejatining Urip II

1956. KREATIFITAS ANAK : Ada kecenderungan anak yang kreatif itu nakal

dan terkadang membikin gemes orang tuanya atau gurunya.

Disinilah letak kemampuan guru bidang PEDAGOGIK guna

memahami kecerdasan anak. Artinya jangan gampang marah atau

menghukum anak yang nakal tapi lihatlah terlebih dahulu

kecenderungannya.

1957. IDEALNYA MENDIDIK ANAK : Anak laki-laki harus dekat dengan

Bapaknya, agar mendapatkan figur Maskulin. Dan anak perempuan

harus dekat dengan Ibunya, agar mendapatkan figur feminin.

Jangan terbalik. Kalau anak perempuan dekat dengan Bapaknya

akan menjadi TOMBOY, dan kalau anak laki dekat dengan Ibunya

bisa cenderung BANCI.

1958. HAKEKAT HIJRAH : Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain

yang lebih baik, perubahan dari satu sikap berfikir ke sikap berfikir

yang lain yang lebih baik. Penyempurnaan kayakinan beragama

yang lebih baik. Intinya : Hakekat hijrah itu perubahan menuju yang

lebih baik dalam koridor Firman-Firman Allah. Oleh sebab itu

marilah kita berhijrah untuk yang lebih baik, dengan

mengoptimalkan potensi yang ada agar MIGUNANI.

1959. ILMU MANAJEMEN KONFLIK : Untuk melihat secara komprehensif

terjadinya konflik, baik konflik komunal atau konflik dalam skala

global. Maka lihatlah 4 faktor utama; 1. Bagaimana konflik awalnya

terjadi?; 2. Siapa saja yang terlibat dalam konflik tersebut tersurat

dan tersirat?; 3. Obyek konflik dan kepentingannya; 4. Potensi yang

324 Serat Sejatining Urip II

ada pada tataran geopolitik dan geoekonominya. Semua akan

terlihat pemain dalam konflik tersebut.

1960. REFERENDUM : Pengalaman pahit referendum Timtim harus

diupayakan tidak terjadi lagi, oleh karenanya semua potensi bangsa

harus mengawal semua kebijakan agar tidak bergeser ke arah sana.

Mengapa? Karena dampaknya sangat fatal dalam konsep berbangsa

dan bernegara. Apapun keadaannya NKRI harga mati. Negeri ini

harus bersatu di atas pangkuan Ibu Pertiwi yang berdasarkan

PANCASILA dan UUD 1945.

1961. TAHAJUD ITU TERPILIH : Hanya orang-orang yang terpilih yang

dapat melakukan Tahajud secara istiqomah. Karena tahajud ada

panggilan kemuliaan atau “Maqomam Mahmudah”. Dan orang

yang dimuliakan Tuhan akan diberikan kemampuan dan kekuatan

untuk masuk dalam golongan orang yang dicintai, akan tetapi orang

yang dicintai Allah akan mendapatkan ujian yang berat melebihi

dari orang-orang kebanyakan atau “Wa li robbika fasbir”. Intinya :

Sambutlah panggilan Tahajud itu dengan kesabaran yang berlipat-

lipat.

1962. ILMU KONSPIRASI : Secara sederhana konspirasi dapat dimaknai

dengan “penggabungan kepentingan”. Konspirasi politik berarti

penggabungan kepentingan politik, demikian juga kospirasi

ekonomi. Tetapi di dalam ilmu intelijen dikenal “tidak ada kawan

kepentingan politik abadi” artinya Konspirasi itu bersifat MOVEABLE

325 Serat Sejatining Urip II

seperti layaknya gasing yang bisa berputar kemana arah

kepentingan yang ditargetkan.

1963. DALANGNYA DALANG : Terkadang dibalik kejadian itu ada

“Dalangnya Dalang” yang mengatur dan merencanakan kejadian

tersebut. Anehnya mereka selalu terselamatkan karena minimal

ada 4 jaringan terputus dibawahnya. Pola dan irama kerja mereka

sama sehingga gampang terbaca. Lihatlah Konflik Komunal yang

terjadi.

1964. DUA SISI KENDANG : Ibarat kendang negeri ini punya dua sisi yaitu

Irian Jaya atau Papua dan Aceh. Kalau kedua sisi tersebut ditabuh

maka akan berbunyi “rapak kendang”. Artinya posisi rawan dan

posisi potensi energi diawali dari kedua sisi tersebut. Oleh

karenanya pendekatan kedua daerah tersebut harus hati-hati dan

presisi agar tidak mempunyai potensi risiko ganda.

1965. KENANGAN MANIS - PAHIT : Semua orang dapat dipastikan

mempunyai kenangan manis dan kenangan pahit dalam perjalanan

hidupnya, itulah seninya hidup. Terkadang yang pahit itu

mendatangkan obat dan kekuatan batin. Dan terkadang yang manis

itu mendatangkan penyakit. Oleh sebab itu berperasangka baiklah

kepada Allah, karena yang manis dan pahit itu semua atas ijinNya

jua.

1966. TENAGA KERJA ASING : Wajib hukumnya setiap tenaga kerja asing

didampingi oleh WNI dalam rangka alih teknologi dan alih keahlian.

Makna filosofinya adalah tenaga kerja asing ada karena terpaksa

326 Serat Sejatining Urip II

dan berfungsi sebagai katalisator alih tehnologi. Sehingga alasan

apapun penggunaan tenaga kerja asing harus sesuai dengan UU

Ketenagakerjaan Nomor : 13 Tahun 2003 Pasal 45.

1967. WILAYAH TAHAJUD : Ada dua wilayah Tahajud, yaitu wilayah

kesadaran dan wilayah hidayah, keduanya harus ada karena tidak

gampang dan tidak muda untuk Tahajud. Maka bersyukurlah orang-

orang yang istiqomah Tahajud karena bersamanya hidayah Allah.

Dan tidak ada jarak antara doa Mahluk dengan KholikNya.

1968. KOMPETENSI ORANG TUA : Tidak ada sekolah formal yang

mengajarkan untuk menjadi Bapak yang baik atau Ibu yang baik di

rumah. Kompetensi orang tua secara umum ada dua terhadap anak;

1. Kompetensi memberikan pengajaran yang bersifat ilmu

pengetahuan; 2. Kompetensi mendidik perilaku, sikap, nilai, norma

dan sopan santun. Anak tidak cukup hanya dibesarkan saja, tetapi

harus dididik yang sesuai dengan zamannya.

1969. KNOW YOUR CUSTOMER : Mengenal pelanggan atau nasabah

adalah hal yang mutlak guna “Pelayanan Prima”, dan sekaligus

meminimise terjadinya risiko. Akan tetapi iklim investasi dan

kebijakan moneter serta kebijakan fiskal sangat menentukan

loyalitas Customer. Artinya peran negara mutlak.

1970. AWAL - AKHIR : Setiap kehidupan ada awalan dan akhiran,

demikian juga perjalanan kehidupan ada awalnya dan akhirnya,

seperti malam dan siang. Ada awalnya kebahagiaan dan ada

akhirnya, ada awal kesedihan dan ada akhirnya. Tetapi untuk

327 Serat Sejatining Urip II

membaca diri kita sendiri maka lihatlah waktu bangun pagi dan

waktu tidur malam, apa kegiatan awal pagi kita dan apa akhir

kegiatan sebelum tidur kita. Maka itulah diri kita sebenarnya. Untuk

itu pilihlah kegiatan yang bermanfaat pada awal dan akhir tiap hari

(karena ini pilihan yang Tuhan berikan pada kita semua tanpa

kecuali) agar hidup kita itu optimal. Karena suka atau tidak suka

kematian pasti dan pasti datang dengan cara apapun.

1971. BANK OFF-LINE : Ada salah satu bank plat merah yang besar

kemungkinannya OFF-LINE pada saat tanggal muda, untuk

menghindari penarikan gaji pegawai. Dan agak paradok dengan

kewajiban bank harus melakukan “manajemen Kepatuhan dan

Risiko” pada nasabah. Inilah bukti lemahnya sistem kontrol

pelayanan perbankan.

1972. MISTERI WAKTU : Mahluk ciptaan Tuhan yang paling misteri adalah

waktu. Semua mahluk terikat dengan waktu dan semua mahluk

harus dan wajib mengisi waktu dengan caranya masing-masing dan

risikonya. Oleh sebab itu pelihara waktumu dengan baik dan

gunakan sisa waktumu dengan baik maka InsyaAllah hidupmu akan

optimal.

1973. TAHAJUD ITU RAHASIA : Komunikasi antara kita dan Allah dalam

Tahajud itu Rahasia, karena tidak ada org yang tau. Mengapa?

Tahajud dilakukan pada saat orang lain lelap tidur. Sehingga tahajud

itu terselamatkan dari niat riya’ atau karena keinginan untuk dilihat

orang lain. Oleh karenanya mohon ampunlah pada Tuhan dalam

328 Serat Sejatining Urip II

Tahajudmu.

1974. MAKANAN – JAJANAN : Hati-hati dengan makanan atau jajanan di

luar rumah, karena minimnya sumber air dan polusi udara karena

hujan lama tidak turun maka kualitas air dan udara jelek. Ada

kemungkinan makanan di luar rumah kurang bersih atau banyak

mengandung bakteri yang menyebabkan penyakit (flu, mencret-

mencret, dan lain-lain) terutama anak-anak, dan sebaiknya para

ibu-ibu menyiapkan bekal anak-anaknya sewaktu sekolah atau kerja

dengan makanan dari rumah. Intinya : Makanan dari rumah jauh

lebih bersih dari pada makanan yang dihidangkan di luar rumah.

1975. MENUNGGU MENANTU : Untuk saat ini tidak gampang mempunyai

anak perempuan dalam konteks mencari menantu. Ketika anak

gadis kita berumur 20 tahun keatas, maka ada tersimpan di benak

para orang tua, siapa yang bakal menjadi menantu, figurnya seperti

apa? Kerja di mana? Agamanya? Bibit - bobot - bebetnya seperti

apa?. Intinya : Menunggu menantu itu hanya kekuatan doa dan

nasib.

1976. BARANG TITIPAN : Setiap barang titipan itu pada saatnya pasti akan

diambil oleh yang punya. Badan kita ini titipan Allah dan pada

saatnya nanti akan diambil kembali itulah kematian. Kita hanya

sebatas “Hak Guna Pakai” selama di dunia. Dan di akhirat nanti

akan diganti dengan badan yang lain sesuai dengan amal perbuatan

kita di dunia. Logikanya demikian... Kalau badan ini titipan maka

semua yang menempel di badan kita juga titipan. Pangkat, jabatan,

329 Serat Sejatining Urip II

harta dan status sosial adalah titipan. Pertanyaan besarnya adalah;

lalu siapa diri kita ini sebenarnya? Diri kita yang sebenarnya adalah

semua akumulasi dari amal perbuatan kita, ibadah kita, kesabaran

kita dan lain-lain. Untuk itu marilah kita berbuat kebaikan, mencari

kemanfaatan dan kemuliaan selama hidup di dunia agar di akhirat

nanti kita mendapatkan balasan kebaikan yang setimpal dengan

amal kita di dunia yaitu kemuliaan.

1977. SALING BERBAGI KASIH : Betapa bahagia dan mulianya apabila

diantara komunitas yang berbeda sekalipun dapat berbagi kasih,

saling mengasihi adalah kunci kesuksesan organisasi termasuk

sukses dalam berbangsa dan bernegara, karena saling mengasihi

dapat menumbuhkan rasa saling membantu dan saling tolong-

menolong serta saling menghormati dengan posisi masing-masing

dan porsi masing-masing. Dan lebih jauh dari itu sifat kasih adalah

pemberian Tuhan yang paling berharga pada manusia. Oleh

karenanya marilah kita berbagi kasih dan membuang jauh-jauh

“Aura Kebencian” sesama warga negara.

1978. PRESISI DAN AKURASI : Melalui proses usaha yang maksimal dan

semangat yang optimal maka target usaha apapun akan tercapai

dengan hasil “presisi dan akurasi” yang optimal. Artinya profesi

apapun kita harus berupaya untuk Presisi dan Akurasi yang tinggi

agar hasilnya tercapai sesuai dengan harapan.

1979. MENGGANTUNG NASIBNYA ORANG : Tidak sedikit pihak tertentu

yang dengan sengaja menggantung nasibnya orang atas dasar

330 Serat Sejatining Urip II

prasangka, seperti suami yang menggantung nasibnya istri karena

prasangka. Perusahaan yang menggantung nasibnya karyawan atau

organisasi yang menggantung nasibnya anggotanya. Inilah bentuk

dosa yang terus-menerus dan dapat dipastikan Kualat. Mengapa?

Karena Allah itu maha Adil dan Bijaksana.

1980. PANGGILAN TAHAJUD : Tidak banyak orang yang merespon

panggilan Tahajud, mengapa? Karena mereka tidak mampu

melawan malasnya sendiri dan melawan ngantuknya sendiri, itulah

pentingnya kekuatan niat dan bulatnya tekat untuk berbuat. Maka

berbahagialah orang-orang yang sudah memasuki Maqom

“Istiqomah Tahajud”.

1981. ANAK KESAYANGAN : Apabila ada satu anak dari beberapa anak

menjadi anak kesayangan atau anak yang paling dimanja maka

besar kemungkinan merekalah yang gagal dalam hidupnya.

Mengapa? Karena anak kesayangan itu tumbuh dengan toleransi

atas kesalahan dan penuh fasilitas sehingga selama hidupnya tidak

ada tantangan dan tidak punya pengalaman terhadap pemecahan

kesulitan. Oleh sebab itu sayangilah anak kita dengan batas

kewajaran supaya tegar.

1982. KELAS SOSIAL ANAK : Sebagian besar anak-anak tidak mengenal

kelas sosial atau strata sosial. Anak akan mendekat pada figur yang

sering memberikan perhatian dan manfaat bagi mereka. Maka

berhati-hatilah para orang tua bila anak terlanjur memfigurkan

331 Serat Sejatining Urip II

pembantu dan meninggalkan figur kedua orang tuanya. Akan

menjadi apa mereka nantinya?

1983. MAHALNYA UDARA SEGAR : Di wilayah gurun pasir masyarakat

merasakan mahalnya air bersih, dan wilayah asap masyarakat

merasakan mahalnya udara segar, di tataran birokrasi masyarakat

merasakan betapa mahalnya kejujuran. Intinya : Barang mahal itu

biasanya barang langka, sesuai hukum “Supply and Demand”.

1984. ANAKKU – MAHASISWIKU : Hidup ini perjalanan takdir yang harus

dijalani, tidak ada yang patut dipersalahkan dan tidak ada figur yang

harus di-kambing hitamkan. Tetapi inilah perjalanan garis takdirmu

yang berupa ruang-ruang kosong yang harus diisi dengan berbagai

kegiatan kemanfaatan, carilah kemanfaatan untuk orang lain agar

hidup selalu dekat dengan Tuhanmu. Karena kemanfaatan itu

Firman-Firman Tuhan yang diperintahkan.

1985. PELAMPIASAN ANAK : Para orang tua jangan jadikan anakmu

sebagai pelampisan kekesalanmu, pelampiasan emosimu atau

pelampiasan karena sempitnya rizkimu, karena perselisihan suami-

istri. Anak menjadi pelampiasan kemarahan bahkan dipukul karena

kesalahan sepele. Ingatlah para orang tua, cara mendidikmu akan

terekam dalam memori anakmu dan saat dewasa nanti mereka

akan teringat semua kejadian tersebut.

1986. ASAP ROKOK DAN ASAP HUTAN : Biarpun rokok itu berasap tetapi

orang masih banyak mencari rokok. Dan pabrik serta petani

tembakau masih tetap bertahan bahkan saham rokok menjadi

332 Serat Sejatining Urip II

salah satu Penyangga IHSG, tetapi Hutan tidak mampu dipadamkan,

mungkin hanya Tuhan yang bisa memadamkan dengan hujan.

Tetapi anehnya para Tokoh Agama dan organisasi ke-agamaan

belum banyak menyerukan “Sholat Istisqo’ atau sholat minta

hujan”. Mengapa?

1987. AKUMULASI TAHAJUD : Kemampuan seseorang untuk tahajud itu

karena adanya akumulasi dari; 1. Niat yang kuat untuk melakukan

tahajud; 2. Pengertian dan pemahaman terhadap manfaat Tahajud;

3. Hidayah dari Allah. Artinya : Harus ada kemauan kuat, baru dapat

berbuat.

1988. JANGAN SALAHKAN PEMIMPIN : Figur pemimpin publik adalah

interprestasi dari mayoritas komunitas pada sebuah negara, artinya

pemimpin itu secara demokrasi dipilih, untuk itu “Style of

Leadership” adalah risiko dari proses suksesi kepemimpinan

Nasional pada Pemilu sebelumnya. Sehingga tidak ada pemimpin

yang salah dalam pengambilan keputusannya, tetapi yang ada

adalah ketidakmampuan pemimpin pusat dan daerah dalam

mengakumulasikan semua potensi bangsa guna mengantisipasi dan

mencari solusi dari setiap masalah yang timbul dalam region atau

wilayah negara tersebut. Intinya : Jangan salahkan pemimpin atas

kompetensinya tetapi keprihatinan atas ketidakmampuannya

mengakumulasikan potensi bangsa. Untuk itu semua konstituen

harus berpartisipasi aktif untuk membantu pemimpin tersebut

sebagai risiko dari pilihan saat Pemilu.

333 Serat Sejatining Urip II

1989. TAHAJUD ITU PEMBUKA : Barang siapa mengharapkan perubahan

hidup menuju kebahagiaan maka bertahajudlah, karena Tahajud itu

pembuka semua pintu kebaikan dan akan menghapus berbagai

sumber kesedihan. Mengapa? Karena itu janji Allah dlm Firman-

FirmanNya.

1990. KEMANA LARINYA TAHAJUD : Semua perjalanan itu pasti ada awal

dan pasti ada akhinya, adapun tahajud itu diawali dengan niat yang

kuat dan diakhiri dengan maqom kemuliaan (Maqomam

Mahmudah), oleh sebab itu kejarlah tahajud kemanapun larinya,

artinya pada suasana hati apapun dan pada kondisi hati

bagaimanapun tetaplah istiqomah tahajud. Mengapa? Karena

hadirnya kemuliaan tahajud itu disertai dengan ujian, maka

sambutlah ujian tersebut dengan kesabaran dan keteguhan hati.

1991. EKSPLOITASI ANAK : Tidak jarang para orang tua melakukan

tindakan eksploitasi terhadap anaknya sendiri, dengan cara

menyuruh anaknya untuk melakukan pekerjaan diluar batas

toleransi, harus disadari dan difahami batas kemampuan anak, dan

kecerdasan anak (termasuk tugas belajar dan les privat yang

berlebihan). Karena anak bukan mesin.

1992. BEDA PENDEKATAN : Ketika hubungan antar komunitas atau

hubungan antar individu menggunakan pendekatan kepentingan

maka besar kemungkinan di akhirnya adalah permusuhan atau

konflik. Mengapa? Karena kepentingan itu berkembang dan

Unstable. Tetapi bila menggunakan pendekatan “hati dan rasa”

334 Serat Sejatining Urip II

maka output akhirnya adalah kedamaian, ketenteraman dan saling

pengertian serta saling tenggang rasa dan saling memahami dalam

posisi masing-masing meskipun beda suku, ras, budaya dan beda

agama. Mengapa? Karena tidak ada Agama apapun yang

mengajarkan permusuhan, dan tidak ada budaya atau kearifan lokal

yang menyandarkan kebencian dalam norma dan nilai perilaku.

Untuk itu marilah kita menggunakan “Hati dan Rasa” dalam setiap

komunikasi sosial dan hilangkan semua prasangka negatif, serta

saling memaafkan.

1993. SAHABAT – SEDULUR : Sahabat itu tempat berbagi dalam suka dan

duka, dan sedulur adalah saling merasakan antara keduanya dan

ikut memberikan solusi dari setiap masalah kehidupannya. Artinya

komparasi antara sahabat dan sedulur adalah olah tindak dari

problem kehidupannya.

1994. PEMIMPIN BISU : Kecil kemungkinannya seorang pemimpin publik

itu bisu. Mengapa? Karena komunikasi sosial merupakan alatnya

pemimpin untuk mentransfer ide, gagasan, program, norma, nilai

dan sebagainya. Artinya komunikasi intensif antara pemimpin dan

rakyatnya itu sangat penting. Arti bisu bisa menjadi luas yaitu;

1. Bisa berbicara tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk

mentransfer pemahaman; 2. Bisa berbicara tetapi isi pembicaraan

hanya normatif bukan solutif; 3. Bisa berbicara tetapi arah

pembicaraannya ngelantur tidak terarah; 4. Bisa berbicara tetapi

pembicaraannya membuat masalah baru atau menjadi sumber

masalah; 5. Bisa berbicara tetapi hanya untuk pencitraan.

335 Serat Sejatining Urip II

Intinya : Arti bisu sesungguhnya bagi seorang pemimpin adalah

kemampuannya berkomunikasi yang solutif dan memberikan

kesejukan dan pendidikan bagi konstituennya.

1995. BISNIS DAN ASAP : Bisa dibayangkan bagaimana situasi bisnis

sektor UMKM pada wilayah asap, karena orang bernafas saja susah,

bagaimana mau transaksi. Ini musibah ekonomi rakyat yang

terabaikan. Dan bisa dipastikan angka kemiskinan akan meningkat,

meski belum ada data resmi.

1996. ILMUNYA MENANGIS : Ketika wanita yang engkau cintai menangis

dengan segala macam keluhan dan problematikanya, maka para

suami hendaknya dengan penuh perhatian mendengarkan tangisan

tersebut, biarkan wanita yang engkau cintai menangis sampai

tuntas dan usaplah air matanya dan peluklah dengan kehangatan

cinta. Tetapi jangan pernah katakan “buat apa menangis karena

tangisan itu tidak menyelesaikan masalah”. Intinya : Sediakan waktu

yang cukup untuk wanita yang engkau cintai menangis, dan

berikanlah pundakmu untuk menyandarkan kepalanya agar wanita

yang engkau cintai itu teduh di sampingmu. Karena hati wanita itu

senang untuk diperhatikan dan disayang.

1997. HAKEKAT SUMPAH PEMUDA : Tekad yang satu dan niat yang

tunggal untuk satu tujuan berbangsa dan bernegara dengan budaya

yang santun, norma yang berkepribadian Indonesia maka

terciptalah Sumpah Pemuda, tanpa melihat suku, adat, ras, dan

agama. Semua lebur menjadi satu. INDONESIA... Jayalah Negeriku

336 Serat Sejatining Urip II

Tercinta. Makmurlah Bangsaku. Berkibarlah Merah Putihku.

1998. MEMBAWA HATI DAN FIKIRAN : Ketika kita memikirkan hal-hal

yang sedih, maka hati kita menjadi sedih, tetapi jika kita berfikir

dengan pengharapan kebahagiaan maka hati kita menjadi bahagia.

Artinya bahagia dan sedih itu sebuah pilihan kehidupan. Oleh

karenanya bawalah hati dan fiikiran kita menuju pengharapan yang

membahagiakan.

1999. LENTERA TAHAJUD : Laksana lentera di tengah gelap gulita, itulah

makna tahajud dalam kehidupan. Cahaya di atas Cahaya yang akan

menerangi seluruh kehidupan bagi mereka yang istiqomah. Oleh

karenanya jangan lewatkan Tahajudmu disetiap akhir malammu.

2000. BATASAN USAHA : Suami harus bekerja untuk memberi nafkah

anak dan istri. Tetapi besaran hasil kerja itu wilayah ketentuan

Allah. Ada batasan rizki, ada batasan berkuasa bahkan ada batasan

umur. Sekuat apapun, dan berkuasa sebesar apapun semua pasti

berakhir. Karena manusia tidak bisa lepas dari dimensi ruang dan

waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia;

A.B. Susanto, dkk., Corporate Culture – Organization Culture, The Jakarta

Consulting Group, Jakarta, 2008;

Abbas, Anwar, Bung Hatta dan Ekonomi Islam, Multi Pressindo, Jakarta,

2008;

337 Serat Sejatining Urip II

Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Harakah Jihad Ibn Taimiyah, Media

Islamika, Solo, 2007;

Abdullah, Burhanuddin, Jalan Menuju Stabilitas – Mencapai Pembangunan

Ekonomi Berkelanjutan, Pustaka LP3ES, Jakarta, 2006;

Abdullah, Burhanudin, Menanti Kemakmuran Negeri, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2006;

Abimanyu, Anggito & Andie Megantara, Era Baru Kebijakan Fiskal,

PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2009;

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah – Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006;

Acemoglu, Daron dan James A. Robinson, Mengapa Negara Gagal, PT. Alex

Media Komputindo, Jakarta, 2015;

Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir – Juz 5,

Sinar Baru Al Gensindo, Bandung, 2001;

Adisumarta, R.J. Kaptin, Komentar Peristiwa Ekonomi 1970-1974, Buku

Kompas, Jakarta, 2003;

Afifi, Syekh Thah, Khotbah-Khotbah Rasulullah, Gema Insani, Jakarta, 2004;

Ahmad, Khurshid, Studies in Islamic Economics, The Islamic Foundations,

United Kingdom, 1992;

Albani, M. Nashiruddin, Al-Hadits Shahih Muslim dan Terjemahannya,

Gema Insani, Jakarta, 2005;

Al-Gharyani, Ash-Shadiq Abdurrahman, Fatwa-Fatwa Muamalah

Kontemporer, Pustaka Progresif, Jakarta, 2004;

Algifari, Ekonomi Mikro Teori dan Kasus, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

Yogyakarta, 2002;

338 Serat Sejatining Urip II

Ali, AM. Hasan, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Kencana, Jakarta,

2004;

Ali, Fachry dan Bachtiar Effendi, Merambah Jalan Baru, Mizan, Bandung,

1986;

Al-Jamum, Muhammad Abdul Mua’im, Ensiklopedia Ekonomi Islam Jilid 2,

Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1992;

Al-Qaradhani, Yusuf, Halal dan Haram Dalam Islam, Akbar Media Eka

Sarana, Jakarta, 2005;

Al-Qardhawi, Yusuf, Bunga Bank Haram, Akbar Media Eka Sarana, Jakarta,

2005;

Al-Qosim, Abu ‘Ubaid, Al-Amwal – Ensiklopedia Keuangan Publik, Gema

Insani, Jakarta, 2009;

Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, Hukum-Hukum dalam

Al-Qur’an-Al Karim, Pustaka Azzam, Jakarta, 2005;

Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2009;

Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi, Pustaka Asatruss, Jakarta, 2005;

Amin, A. Riawan, Satanic Finance, Celestia Publishing, Jakarta, 2007;

Amiruddin, Aam, Tafsir Al-Qur’an Kontemporer, Khazanah Intelektual,

Bandung, 2004;

Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti, Dra., Dinamika Koperasi, Bina

Adiaksara, Jakarta, 2003;

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema

Insani bekerjasama dengan Tazkia Cendikia, 2008;

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah, Gema Insani, Jakarta, 2001;

339 Serat Sejatining Urip II

Arifin, Bustanul, Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia, Buku Kompas,

Jakarta, 2004;

Arifin, Bustanul, Ekonomi Kelembagaan Pangan, Pustaka LP3ES Indonesia,

Jakarta, 2005;

Arifin, Ramidi, Manfaat Harga Koperasi, IKOPIN, Bandung, 2002;

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Pustaka Alfabet,

Jakarta, 2005;

Armstrong, Karen, Perang Suci; Dari Perang Salib Hingga Perang Teluk,

Serambi, Jakarta, 2003;

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Rajawali Pers, Jakarta, 2007;

Ash-Shawi, Muhammad Shalah Muhammad, Problematika Investasi Pada

Bank Syariah – Solusi Ekonomi Islam, Migunani, Jakarta, 2008;

Assauri, Sofjan, Matematika Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2005;

Atmadja, Prijadi, dkk., Pengembangan KSP dan USP Koperasi sebagai

Lembaga Keuangan, Yayasan Studi Perkotaan (Sandikota), Jakarta,

2002;

Aulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Zikrul

Hakim, Jakarta, 2003;

Azra, Azyumardi, Dari Harvard Hingga Makkah, Republika, Jakarta, 2005;

Badroen, Faisal, dkk. Etika Bisnis dalam Islam, Kencana Prenada Media

Group, Jakarta, 2006;

Basu, Swastha, Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta, 1984;

Beg, M. Abdul Jabbar, Seni didalam Perabadan Islam, Pustaka, Bandung,

1988;

340 Serat Sejatining Urip II

Bertens K. Psikoanalisis Sigmund Freud, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2006;

Bigha, Dibul Mustofa, Dr., Fiqh Syafi’i, CV. Bintang Pelajar, Surabaya, 1984;

Bigha, Mustofa Di’ibul, Fiqh Syafii, CV. Bintang Pelajar, Gresik Surabaya,

1984;

Bilson, Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2002;

Bukhari, Shahih, Penerbit Widjaya, Jakarta, 1992;

Burhanuddin, Abdullah, Jalan Menuju Stabilitas, LP3ES, Jakarta, 2006;

Burhanuddin, Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2006;

Centre For Strategic and International Studies (CSIS), Pembenahan Sistem

Politik Indonesia, CSIS, Jakarta, 2006;

Chalid, Peni, Sosiologi Ekonomi, Center for Social Economics Studies (CSES)

Press, Jakarta, 2005;

Chalid, Pheni, Sosiologi Ekonomi, CSES Press, Jakarta, 2005;

Chapra, M. Umaer, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter Yang Adil, Dana

Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997;

Chapra, M. Umer, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter yang Adil, Dana Bhakti

Prima Yasa, Yogyakarta, 1997;

Chapra, M. Umer, Etika Ekonomi Politik, Risalah Gusti, Surabaya, 1997;

Chapra, M. Umer, Islam and the Economic Challenge, Risalah Gusti,

Surabaya, 1999;

Chapra, M. Umer, Islam dan Tantangan Ekonomi, Risilah Gusti Surabaya,

1999;

Chomsky, Noam, Amerika Sang Teroris, Mizan, Bandung, 1989;

341 Serat Sejatining Urip II

Chomsky, Noam, Memeras Rakyat, Profetik, Jakarta, 2005;

Choudlry, Masudul Alam, Reforming the Muslim World, Kegan Paul

International Limited, London and New York, 1998;

Choudlry, Masudul Alam, Studies in Islamic Social Sciences, ST. Martin’s

Press, Inc., United States of America, 1998;

Christoper, P., Kamus Lengkas Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994;

Cohen, Don, Laurence Prusak, In Good Company, Harvard Business School

Press, United States of America, 2001;

Conboy, Ken, Menguak Tabir Dunia Intelejen Indonesia, Pustaka Primatama,

Ciputat, 2007;

Connolly, Peter, Aneka Pendekatan Studi Agama, LKiS, Yogyakarta, 2002;

Coughlan, Anne T., Marketing Channels, 6th edition, Prentice Hall, New

Jersey, 2001;

Cravens, David W., Pemasaran Strategis, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta, 1996;

Creelman, James Naresh Makhijani, Balanced Scorecard, Ray Indonesia,

Jakarta, 2005;

Czinkota – Kotbe, Marketing Management, South-Western College

Publishing, United States of America, 2001;

D. Riant Nugroho, Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang,

PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006;

Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta, 1986;

Darsono, Manajemen Keuangan – Pendekatan Praktis, Dadit Media,

Jakarta, 2006;

Daruri, A. deni, Quo Vadis Arsitektur Perbankan Indonesia, Center For

Banking Crisis, Jakarta, 2007;

David, Cronsens W., Pemasaran Strategis, Erlangga, Jakarta, 1996;

342 Serat Sejatining Urip II

Departemen Agama RI, Syaamil Al-Qur’an The Miracle, Sygma Examedia

Arkanleema, Jakarta;

Dewan Penterjemah Kerajaan Saudi Arabia, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thibat Al-Mushaf Asy-Syarif, Medina 1971;

Dewi, Gemala, Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah

di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2004), Hal. 33;

Dimasyqi, Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir, Juz, An-

Nisa 24-147, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2001;

Dimyati, A. Hamdan dan Kadar Nurjaman, Manajemen Proyek, Pustaka

Setia, Bandung, 2014;

Dimyati, Ahmad, Islam dan Koperasi - Telaah Peran serta Umat Islam dalam

Pengembangan Koperasi, KOPINFO, Jakarta, 1987;

Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis – Menangkap Spirit Ajaran Langit dan

Pesan Moral Ajaran Bumi, Penebar Plus, Jakarta, 2012;

Djamil, Fathurrahman dalam buku Ensiklopedi Tematis Dunia Islam

“Ajaran”, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2005;

Djamil, Fathurrahman, Fiqh Muamalah - Ensiklopedi Tematis Dunia Islam,

PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2002;

Djamin, Zulkarnain, Masalah Utang Luar Negeri, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 1996;

Djohan, Djabaruddin, dkk., Membangun Koperasi Pertanian Berbasis

Anggota, LSP2I, Jakarta, 2000;

Djohan, Djabaruddin, Masih Adakah Hari Depan Bagi Koperasi di Indonesia,

Seminar Sehari, LSP2I, Jakarta, 2003;

Djohanputro, Bramantyo, Manajemen Keuangan Korporat, PT. Mitra

Kosjaya, Jakarta, 2008;

343 Serat Sejatining Urip II

Djohanputro, Bramantyo, Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, PPM, Jakarta,

2006;

Djojohadikusumo, Sumitro, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan

Ekonomi Pembangunan, Pustaka LP3ES, Jakarta, 1994;

Dubell, Folke, Pembangunan Koperasi, IKOPIN, Bandung, 1985;

Dumairy, Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi, BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta, 2003;

Edukasi Profesional Syariah, Sistem dan Mekanisme Pengawasan Syariah,

Renaisan, Jakarta, 2005;

El-Diwany, Tarek, The Problem with Interest, Akbar Media Eka Sarana,

Jakarta, 2005;

Encyclopaedia of Islamic Banking and Insurance, Institute of Islamic Banking

and Insurance, London, 1995;

Eriyanto & Moh. Nodjikh, Solusi Bisnis Untuk Kemiskinan, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2012;

Fachry Ali, Bachtiar Effendi, Merambah Jalan Baru Islam, Mizan, Bandung,

1986;

Fathoni, Abdullah, Bersama Rakyat TNI Kuat, Koperasi BPA, Jakarta, 2014;

Fathoni, Abdullah, Ekonomi Pancasila, Patigama-Radar 883, Jakarta, 2013;

Fathoni, Abdullah, Implementasi Ekonomi Islam dan Dampaknya Pada SHU

dan Aset Koperasi, tidak diterbitkan, Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2010;

Fathoni, Abdullah, Manajemen Kebandarudaraan Starategis, Koperasi BPA,

Jakarta, 2014;

Fathoni, Abdullah, Serat Sejating Urip, Koperasi BPA, Jakarta, 2014.

Fathoni, Abdullah, Sinergi Koperasi, Koperasi Mabesau, Jakarta, 2005;

344 Serat Sejatining Urip II

Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Pembiayaan Mudlarabah;

Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Pembiayaan Musyarakah;

Firdaus, Muhammad dan Tim, Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah,

Renaisan, Jakarta, 2005;

Firdaus, Muhammad, dkk., Sistem dan Mekanisme Pegawasan Syariah,

Renaisan, Jakarta, 2005;

Firdaus, Muhammad, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer,

Renaisan, Jakarta, 2005;

Firdaus, Muhammad, Perkoperasian (Sejarah, Teori dan Praktek), PT. Graha

Indonesia, Jakarta, 2002;

Folke, Dubell, Pembangunan Koperasi, IKOPIN, Bandung, 1981;

Fukuyama, Francis, Guncangan Besar – Kodrat Manusia dan Tata Sosial

Baru, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005;

Fukuyama, Francis, Memperkuat Negara, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2005;

Fukuyama, Francis, The End of History And The Last Man, CV. Qalam,

Yogyakarta, 2004;

Fukuyama, Francis, The Great Disruption, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2005;

Gharyani, Ash Shadiq Abdurrahman, Fatwa-Fatwa Muamalah Kontemporer,

Pustaka Progressif, Surabaya, 2004;

Ghozali, Abbas, Materi Kuliah Ekonomi Pembangunan, Program Doktor UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006;

345 Serat Sejatining Urip II

Ghozali, Imam, Manajemen Risiko Perbankan, Universitas Diponegoro,

Semarang, 2007;

Gie, Kwik Kian, Ekonomi Indonesia – Dalam Krisis dan Transisi Politik,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999;

Goldfeld, Stephen M., Lester V. Chandler, Ekonomi Uang dan Bank,

Erlangga, Jakarta, 1996;

Grasindo, Bung Karno dan Wacana Islam, PT .Gramedia Widiasarana

Indonesia , Jakarta, 2001;

Greenspan, Allan, Abad Prahara – Ramalan Kehancuran Ekonomi Dunia

Abad Ke-21, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008;

Gultom, Olisias dkk, Tim Kerja, Bom Bali, Pensil 324, Grafik Indah, Jakarta

2002;

Hadhikusuma, R.T Sutantya Rahardja, Hukum Koprasi Indonesia, PT. Raja

Grapindo Persada, Jakarta, 2005;

Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Disertasi UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta , 2001;

Hamidi, H. Zainudin dan Tim Al-Hadits, Shahih Bukhari dan Terjemahannya,

Widjaya, Jakarta, 1992;

Hamidi, M. Lufhi, Dolar Dinar, Senayan Abadi Publising, Jakarta, 2007;

Hamidi, M.Lutfhi, Dolar vs Euro, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2003;

Hapsah, Muhamad Jafar, Kedaulatan Pangan, Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta, 2006;

Hasan, Ahmad, Mata Uang Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005;

Hasbullah, Jousairi, Social Capital, MR-United Press, Jakarta, 2006;

Hasil Seminar dan Lokakarya tentang Jatidiri Koperasi dan Nilai Ekonomi

Islam untuk Keadilan Ekonomi, Penerbit LSP2I, Jakarta, 2003;

346 Serat Sejatining Urip II

Hasil Seminar Sehari tentang Koperasi, Bunga Bank dan Fatwa MUI di Graha

Kencana – BKKBN, Penerbit LSP2I, Jakarta, 2003;

Hefner, Robert W., Pasar dan Keadilan Bagi Muslimin Indonesia, pada Buku

Budaya Pasar, LP3ES, Jakarta, 2000;

Hendar & Kusnadi, Ekonomi Koperasi Edisi Kedua, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 2005;

Hendrojogi, Koperasi; Asas, Teori dan Praktik, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2004;

Hendropriyono, A.M., Filsafat Intelijen Negara Republik Indonesia,

PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2013;

Herinowo, Cyrillus, IMF – Penanganan Krisis dan Indonesia Pasca – IMF,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004;

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Prenada Media,

Jakarta, 2005;

Hilton, Wilson, Business Forecasting, Printed in the United States of

America, 1994;

Himpunan Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis bagi Pembinaan dan

Mengembangkan Usaha Mikro dan Kecil melalui Koperasi, Kementrian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2005;

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Perbankan dan

Lembaga Penjamin Simpanan dan Perbankan, Fokusmedia, Bandung,

2004;

Himpunan Peraturan Perundang-Undanganm Yayasan Undang-Undang

No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 16 Tahun 2001.

Fokusmedia, Bandung, 2004;

347 Serat Sejatining Urip II

Hosen, M. Nadratuzzaman, dkk., Buku Saku Bank-ku Syari’ah, Pusat

Komunikasi Ekonomi Syari’ah (PKES), Jakarta, 2006;

Hou, Wee Chow, dkk., Sun Tzu; Perang dan Manajemen, PT. Elex Media

Komputerindo, Jakarta, 2002;

Huntington, Sameul P., Amerika dan Dunia, Yayasan Obor Indonesia,

Jakarta, 2005;

Huntington, Sameul P., Benturan Antar Peradaban, CV. Qalam, Yogyakarta,

2002;

Huntington, Sameul P., Prajurit dan Negara, Gramedia, Jakarta, 2003;

Huntington, Sameul P., Simon & Schuster, The Clash of Civilizations, Sidney,

1996;

Huzaifah dan Iskandar Putong, Riba Menurut Al-Qur’an, Taurat dan Injil,

Grhadhika Binangkit Press, Jakarta, 2003;

Ikatan Bank Indonesia, Memahami Audit Intern Bank, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2014;

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2014;

Ikhsan, Mohamad, dkk., 80 Tahun Mohammad Sadli; Ekonomi Indonesia di

Era Politik Orde Baru, Buku Kompas, Jakarta, 2002;

Iqbal, Muhaimin, Dinar The Real Money, Gema Insani, Jakarta, 2009;

Iqbal, Munawar, Financing Economic Development, dalam Abdul Hasan

Muhammad Sadeq, Pelanduk Publication, Malaysia, 1990;

Iqbal, Munawar, Financing Economic Development, dalam buku Abdul

Hasan Muhammad Sadeq, Pelanduk Piblication, Malaysia, 1990;

Iqbal, Munawar, Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan

Dirham, Spiritual Learning Centre, Depok, 2007;

348 Serat Sejatining Urip II

Iqbal, Zamir dan Abbas Mirakhor, An Introduction to Islamic Finance, John

Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd., Singapore, 2007;

Irawan, Prasetya, dkk., Manajemen Sumber Ddaya Manusia, STIA LAN

Press, Jakarta, 2000;

Irmayanto, Juli, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan, Universitas Trisaksi,

Jakarta, 2004;

Irmim, Soejitno – Abdul Rochim, Etika Perbankan, Batavia Press, Jakarta,

2004;

Jabali, Fuad, dkk., Benturan Peradaban / Sikap dan Perilaku Islamis

Indonesia Terhadap Amerika Serikat, Nalar, Jakarta, 2005;

Jabali, Fuad, dkk., Benturan Peradaban, Nalar, Jakarta, 2005;

Jamal, Muhammad Abdul Mun’im, Ensiklopedia Ekonomi Islam, Penerbit

Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1997;

Janwari, Yadi, Asuransi Syari’ah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2005;

Jauwari, Yadi, Aplikasi Fiqh Muamalah Dalam Lembaga Keuangan Syariah,

yang terangkum dalam Buku BMT dan Bank Syariah – Instrumen

Lembaga Keuangan Syariah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung;

Jhingan, M.L., Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, CV. Rajawali,

Jakarta, 1992;

Jimmy L. Gaol, CHR, A to Z Human Capital – Manajemen Sumber Daya

Manusia, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, jakarta, 2014;

Jochen, Ropke, Ekonomi Koperasi, Teori dan Manajemen, Salemba Empat,

Jakarta, 2003;

Jochen, Ropke, Kewirausahaan Koperasi, IKOPIN, Bandung, 1995;

Joesron, Tati Suhartati, Manajemen Strategik Koperasi, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2005;

349 Serat Sejatining Urip II

Johnson, James Turner, Ide Perang Suci, Qalam, Yogyakarta, 1995;

Jr, Edwin L. Miller, Mergers and Acquisitions, PT. Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2010;

K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta, Penerbit : Kanisius, 2000),

Hal. 13;

Kahf, Monzer, Ekonomi Islam – Telaah Analitik Terjhadap Fungsi Sistem

Ekonomi Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1995;

Karim, Adiwarman Azwar, Bank Syariah – Analisis Fiqh dan Keuangan,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007;

Karim, Adiwarman Azwar, Ekonomi Makro Islami, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2011;

Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam edisi Ketiga,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006;

Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2006;

Kartsapoetra, G., dkk., Koperasi Indonesia, Rineka Cipta & Bina Adiaksara,

Jakarta, 2003;

Kasali, Rhenald, Change, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005;

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2004;

Kata Pengantar Penulis Edisi Kedua, Adiwarman A. Karim, Bank Syariah –

Analisis Fiqh dan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Kebijakan Fiskal (Edisi Revisi), Kompas, Jakarta, 2004;

Keegan, Warren J., Manajemen Pemasaran Global, Prenhallindo, Jakarta,

1996;

350 Serat Sejatining Urip II

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor: 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang

Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, 2004;

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah,

2004;

Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius,

Yogyakarta, 1998;

Ketentuan tentang restrukturisasi pembiayaan pada akad-akad Perbankan

Syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008

tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah tanggal 25 September 2008;

Khalidi, Mahmud, Kerusakan dan Bahaya Sistem Ekonomi Kapitalis, Wahyu

Press, Jakarta, 2002;

Khalil, Jafril, Materi Kuliah, Jakarta, 2006;

Kharofa, Ala’ Eddin, Transactions in Islamic Law, A.S. Noordeen, Kuala

Lumpur, 2004;

Koermen, Manajemen Koperasi Terapan, Prestasi Pustaka Publisher,

Jakarta, 2003;

Kompas dan Freedom Institute Canberra, Pelaku Berkisah Ekonomi

Indonesia 1950- sampai 1990-an, PT. Kompas, Media Nusantara,

Jakarta, 2005;

Koran Republika, Jum’at, 25 April 2014;

Koran Republika, Kamis, 23 Oktober 2014;

351 Serat Sejatining Urip II

Koran Republika, Sabtu, 30 Mei 2015;

Koran Republika, Senin, 1 Juni 2015;

Koran Republika, Senin, 10 November 2014;

Koran Republika, Senin, 15 Juni 2015;

Kotler, Philip, Marketing Insight From A to Z, Erlangga, Jakarta, 2003;

Kotler, Philip, Rethingking Marketing, PT. Prenitallindo, Jakarta, 2003;

Kotler, Philip, Somkid Jatusripitak, Suvit Maesincee, Pemasaran Keunggulan

Bangsa, PT. Prenitallindo, Jakarta, 1998;

Kotler, Philip, The Marketing of Nation (Pemasaran Keunggulan Bangsa),

PT. Prenitallindo, Jakarta, 1997;

Kuntjoro, Dorodjatun – Jakti, Mau Kemana Pembangunan Ekonomi

Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2003;

Kuntjoro, Mudrajad, Strategi – Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?,

Erlangga, Jakarta, 2005;

Kusumah, Djarkasih Satia, Koperasi (Prinsip-Prinsip Dasar Koperasi dan

Konsep Kemitraan), F.E. Pasundan, 1987;

Lewis, Nathan, Gold, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, 2007;

Limbong, Bernhard, Ekonomi Kerakyatan Dan Nasionalisme Ekonomi,

Margaretha Pustaka, Jakarta, 2013;

Lussi, Semuel S., The Real You Is The Real Success, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2010;

M. Amin, Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2006;

Maarif, Ahmad Syafi’I, Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara, LP3ES,

Jakarta, 2006;

352 Serat Sejatining Urip II

Madjid, Nurcholis, Indonesia Kita, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

2003;

Magnis, Franz – Suseno, Etika Politik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

2001;

Mahmud, Syamsuddin, Teori Moneter dan Ekonomi Indonesia, Syiah Kuala

University Press, Banda Aceh, 2004;

Majalah Peluang Nomor 56, 5 November - 5 Desember 2014;

Majid, M. Nazori, Pemikiran Ekonomi Islam – Abu Yusuf, LPSEI, Yogyakarta,

2003;

Malano, Herman, Selamatkan Pasar Tradisional, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2011;

Mallaraneng, Rizal, Mendobrak Sentralisme Ekonomi, KPG (Kepustakaan

Populer Gramedia), Jakarta, 2002;

Mannan, M. Abdul, dalam M. Sholahuddin, Asas-Asas Ekonomi Islam,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007;

Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, PT. Dana Bhakti,

Wakaf, Yogyakarta, 1997;

Manulang, A.C., Terorisme dan Perang Intelijen, Manna Zaitun, Jakarta,

2006;

Marif, Ahmad Syafii, Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara, Pustaka

LP3ES, Jakarta, 2006;

Maryanto, Rogatianus, Dampak Moneter – Kebijakan Defisit Anggaran

Pemerintah dan Peranan Asa Nalar Dalam Simulasi Model Makro –

Ekonomi Indonesia, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta,

2005;

Masruri, Siswanto, Humanitarianisme, Nuansa Askara, Yogyakarta, 2005.

353 Serat Sejatining Urip II

Meera, Ahamed Kameel Mydin, The Theft of Nations, Pelanduk

Publications, Malaysia, 2004;

Metwally, M.M., Teori dan Model Ekonomi Islam, PT. Bangkita Daya Insana,

Jakarta, 1995;

Miall, Hug, Ramsbothan, Oliver, Woodhouse, Tom, Resolusi Damai Konflik

Kontemporer, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000;

Michael, Porter E., Strategi Bersaing, Tehnik Menganalisis Industri dan

Pesaing, Erlangga, Jakarta, 1980;

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kuantitatif, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2005;

Moslehuddin, Mohammad, Asuransi dalam Islam, Bumi Aksara, Jakarta,

2005;

Mubarok, Jaih, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia, Pustaka

Bani Quraisy, Bandung, 2009;

Mudzhar, Atho, Pendekatan Studi Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002;

Muhammad – Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi

Islam, BPFE, Yogyakarta, 2004;

Muhammad, Abul Hasan Sadeq, Economic Development in Islam,

(International Islamic University, Malaysia);

Muhammad, Konstruksi Mudlarabah dalam Bisnis Syariah, BPFE,

Yogyakarta, 2005;

Muhammad, Nyimas Anisah, Pemikiran Ke-Islam-an Mohammad Hatta,

Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2004;

Muhni, Syafiq A., dalam buku Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Akar dan

Awal, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2002;

354 Serat Sejatining Urip II

Mujani, Saiful, Muslim Demokrat, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta,

2007;

Munawir, S., Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta, 1988;

Narasi, Jurnal Penelitian Agama dan Sosial, Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2003;

Narasi, Jurnal Penelitian Agama dan Sosial, Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2004;

Nasution, Adnan Buyung, Arus pemikiran Konstitusionalisme, Kata Hasta

Pustaka, Jakarta, 2007;

Nasution, Muslimin, Koperasi – Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional,

PIP&LPEK, Jakarta, 2008;

Nasution, Muslimin, Mewujudkan Demokrasi Ekonomi Dengan Koperasi, PIP

Publising, Jakarta, 2007;

Nasution, Mustafa Edwia, Pengenalan Eksekutif Ekonomi Islam, Kencana

Prenada Media Goup, Jakarta, 2006;

Nasution, Mustafa Edwin, dkk., Pengenalan Ekslusif: Ekonomi Islam,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), Cet. ke-2;

Natsir, M., Ekonomi Moneter & KeBanksentralan, Mitra Wacana Media,

Jakarta, 2014;

NH Firdaus, Muhammad, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syari’ah Kontemporer,

Renaisan, Jakarta, 2005;

Noer, Deliar dan Akbarsyah, KNIP atau Komite Nasional Indonesia Pusat,

Yayasan Risalah, Jakarta, 2005;

Nordholt, Henk Schulte, Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia,

Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2008;

Ohmae Kenichi, Hancurnya Bangsa-Bangsa, Qalam, Yogyakarta, 2002;

355 Serat Sejatining Urip II

Ohmae Kenichi, The Next Global Stage, PT. Intan Sejati Kelaten, Jakarta,

2005;

Ojong, P.K., Perang Pacific, Buku Kompas, Jakarta, 2001;

Ojong, PK., Perang Eropa, Buku Kompas, Jakarta, 2003;

Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Oxford University Press, New York,

1991;

P. Christoper, Kamus Lengkap Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 1994;

P3EI.UII, Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008;

Pandia, Frianto, dkk., Lembaga Keuangan , PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005;

Panitia Bersama Simposium Peringatan Lahirnya Pancasila, Restorasi

Pancasila, diedarkan oleh P2D, Jakarta, 2006;

Parameswaran, Sunil K., Futures Markets Theory and Practice, Tata

McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi, 2003;

Parsons, Wayne, Public Policy, Prenada Media, Jakarta, 2005;

Pass Christoper, Kamus Lengkap, Erlangga, Jakarta, 1994;

Penyunting, Jonathan R. Pinsus dan Jeffrey A. Winter, Membongkar Bank

Dunia, Djembatan, Jakarta, 2004;

Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi

Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah tanggal 25

September 2008;

Peraturan Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan

Prinsip Syari’ah, Sinar Grafika, Jakarta, 2005;

Peraturan Perundang-Undangan Perbankan di Indonesia, Harvarindo,

Jakarta, 2004;

Perkins, John, Confessions of an Economic Hit Man, Abdi Tandur, Jakarta,

2005;

356 Serat Sejatining Urip II

Perwataatmaja, Karnaen A., Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia,

Buku Pilihan, Depok, 1996;

Pieris, John dan Nizam Jim, Etika Bisnis – Good Corporate Governance,

Pelangi Cendikia, Jakarta, 2007.

Pincus, Jonathan R. Jeffrey A. Winters, Membongkar Bank Dunia,

Djambatan, Jakarta, 2004;

Pinson Linda, Anatomy of a Business Plan, Canary, Jakarta, 2003;

Pinson, Linda, Business Plan, Canari, Jakarta, 2003;

Polaloi, Mohammad Ihsan, dkk., Kemilau Investasi Emas – Menjaga dan

Melejitkan Kesehatan Finansial Dengan Emas, Science Research

Foundation, Jakarta, 2006;

Porter, Michael, E., Strategi Bersaing, Erlangga, Jakarta, 1980;

Prasetyantoko A., Ponzi Ekonomi,PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta,

2010;

Prasetyo, Bambang, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005;

Pratikto, Widi Agoes, Menjual Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Cikal Media,

Jakarta, 2005;

Pratomo, Eko Priyo – Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2005;

Purwadi, Babad Ki Ageng Mangir - Intrik Politik Istana Demi

Melanggengkan Kuasa Keraton Mataram, Narasi, Jakarta, 2014;

Qaradhawi, Yusuf, Halal dan Haram, Penerbit Akhbar Media Eka Sarana,

Jakarta, 2005;

Rachbini, Didik J., Ekonomi Politik, Granit, Jakarta, 2004;

Rachmat, Budi, Anjak Piutang, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003;

357 Serat Sejatining Urip II

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 1, PT. Dana Bhakti Wakaf,

Yogyakarta;

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 2, Dana Bhakti Wakaf,

Yogyakarta, 1995;

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 3, Dana Bhakti Wakaf,

Yogyakarta, 2002;

Rahmat, Jalaludin, Islam dan Pluralisme, Serambi, Jakarta, 2006;

Rahmawan, Ivan, Kamus Istilah Akuntansi Syariah, Pilar Media, Yogyakarta,

2005;

Rahnip, Intelijen dalam Al-Qur’an dan Dakwah Rasulullah, Darut Taufiq,

Jakarta, 2003;

Rais, Hanun Salsabiela & Rangga Almahera, 99 Cahaya Di Langit Eropa,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011;

Rakhmat, Jalaluddin, Meraih Kebahagiaan, Simbiosa, Rekatama Media,

Bandung, 2004;

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT - Tehnik Membedah Kasus Bisnis,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004;

Rangkuti, Freddy, Marketing Plan, PT. Gramedia Pustama Utama, Jakarta,

2002;

Rasjid, H. Sulaiman, Fiqh Islam, Sinar Baru, Bandung, 1987;

Reksohadipprodjo, Sukanto, Manajemen Koperasi, Edisi 5, BPFE,

Yogyakarta, 1998;

Reksohadipprodjo, Sukanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 5,

BPFE, Yogyakarta, 1997;

Revitalisasi Pertanian, Kumpulan Karya Ilmiah yang dihimpun oleh

358 Serat Sejatining Urip II

PT. Gramedia Jakarta, dengan Kata Pengantar dari Prof. Dr. Azyumardi

Azra, Rektor UIN Syarif Hidayatullah;

Ridho, Muhammad, Sirah Nabawiyyah, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2010;

Ridwan, Ahmad Hassan, BMT Bank Islam, Pustaka Bani Quraisy, Bandung,

2004;

Ridwan, Muhamad, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta,

Penerbit : UII Press, 2004), hal. 131., dalam M. Nur Rianto Al Arif,

Lembaga Keuangan Syariah : Suatu Kajian Teoritis Praktis, CV. Pustaka

Setia, Bandung, 2012;

Rindjin, Ketut, Etika Bisnis dan Implementasinya, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2004;

Ritzer, George – Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Edisi

Keenam, Prenada Media, Jakarta, 2005;

Rivai, Veitzal, dkk. Bank and Financial Institution Management, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2007;

Rose, Susan – Ackerman, Korupsi dan Pemerintahan, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta, 2006;

Royan, Frans M., Market Intellegence, PT. Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia, Jakarta, 2005;

Rye, David E., Tools For Executives – Wirausahawan, Prenhallindo, Jakarta,

1995;

Sadeq, Abul Hasan Muhammad, Economic Development in Islam, Pelanduk

Publications, 1990;

Sadrah, H. Engkos dalam Kata Pengantar Buku dengan judul BMT, Bank

Syariah – Instrumen Lembaga Keuangan Syariah, Pustaka Bani Quraisy,

Bandung, 2004;

359 Serat Sejatining Urip II

Sagimual, Koperasi Indonesia, PT. Anidas Surya Grafindo, Jakarta, 1990;

Santoso, Tri Wibowo Budi, Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik

Analisis Kebijakan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005;

Sarjadi, Soegeng, Sukardi Rinakit, Memahami Indonesia, TIM Kreatif

Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta, 2006;

Sarkaniputra, Murasa, Adil dan Ihsan dalam Perspektif Ekonomi Islam, Pusat

Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatulllah,

Jakarta, 2005;

Sarkaniputra, Murasa, Revelation-based Measurement, Pusat Pengkajian

dan Pengembangan Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatulllah, Jakarta,

2005;

Sartika, Tiktik, Pengantar Ilmu Ekonomi Koperasi, Universitas Trisakti,

Jakarta, 1998;

Sasongko, HD. Haryo, Terorisme Dialog dan Toleransi, Graffiti, Jakarta,

2006;

Sasono Adi, Rakyat Bangkit Bangun Martabat, Pustaka Alfabet dan

Dekopin, Jakarta, 2008;

Sastrohoetomo, M. Ali, Kerangka Pokok Manajemen Pemasaran, Materi

Kuliah, Jakarta, 2001;

Satiakusumah, Djarkasih, Koperasi, FE Universitas Pasundan, Bandung,

1987;

Satyanugraha, Heru, Etika Bisnis, Edisi Kedua, LPFE Universitas Trisakti,

Jakarta, 2006;

Satyonugroho, Heru, Etika Bisnis – Prinsip Dan Aplikasi, LPFE-Trisakti,

Jakarta, 2003;

360 Serat Sejatining Urip II

Sembiring, Tifatul, Koperasi Syariah, artikel opini di Harian Republika 17 Juli

2007;

Seminar dan Lokakarya, Jatidiri Koperasi dan NIlai Ekonomi Islam untuk

Keadilan Ekonomi, LSP2I, Jakarta, 2003;

Shahih Muslim, Gema Insani, Jakarta, 2005;

Shaleh, Qomaruddin, Ayat-Ayat Larangan dan Perintah dalam Al-Qur’an,

CV. Diponegoro, Bandung, 2004;

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 1, Lentera Hati, Jakarta,

2002;

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 10, Lentera Hati, Jakarta,

2002;

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 13, Lentera Hati, Jakarta,

2002;

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 2, Lentera Hati, Jakarta,

2002;

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 5, Lentera Hati, Jakarta,

2002;

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah – Volume 11, Lentera Hati, Jakarta,

2007;

Shihah, M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, Lentera

Hati, Jakarta, 2006;

Sholahuddin, M., Asas-Asas Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2007;

Sholihin, Ahmad Ifham, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010;

Shutt, Harry, Runtuhnya Kapitalisme, Teraju, Jakarta, 2005;

361 Serat Sejatining Urip II

Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,

Jakarta, 2008;

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, LPFEUI, Jakarta, 2005.

Siddiqi, Muhammad Nejatullah, Muslim Economic Thingking, Dotesios

(Printers) Ltd, Canadad, 2001;

Simamora, Bilson, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001;

Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2002;

Simamora, Henri, Manajemen Pemasaran Internasional, Salemba Empat,

Jakarta, 2000;

Simbolon, Parakitri T., Menjadi Indonesia, Buku Kompas,Jakarta, 2006.

Singgih, Slamet, Intelijen – Catatan Harian Seorang Serdadu, Kata Kasta

Pustaka, Jakarta, 2015;

Siswosoemarto, Rubijanto, Intelijen Ekonomi – Teori dan Aplikasi,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012;

Siswosoewanto, Rubijanto, Intelijen Ekonomi – Teori dan Aplikasi,

PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta;

Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam – dan Kedudukannya Dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1999.

Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta,

2005;

Soedjono, Ibnoe, Instrumen-Instrumen Pengembangan Koperasi, LSP2I,

Jakarta, 2003;

Soedjono, Ibnoe, Koperasi di tengah Liberalisme Ekonomi, LSP2I, Jakarta,

2003;

362 Serat Sejatining Urip II

Soedjono, Ibnoe, Masih Adakah Hari Depan bagi Koperasi Indonesia?,

LSP2I, Jakarta, 2002;

Soegiranan, Supono, Etika Intelijen – Dari Sungai Tambak Beras Hingga

Perang Cyber, Media Bangsa, Jakarta, 2014;

Soekarno, Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno, Penerbit Media

Pressindo, Yogyakarta, 2006;

Soewardi, Herman, Filsafat Koperasi atau Cooperativism, IKOPIN, Bandung,

1995;

Sonhaji, HM. dan Murwanto Sigit, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter Yang

Adil, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1996;

Soros, George, Open Society, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006;

Stiglitz, Joseph E., Globalisasi dan Kegagalan Lembaga-Lembaga Keuangan

International, PT. INA Publikatama, Jakarta, 2003;

Subandi, Ekonomi Koperasi – Teori dan Praktik, CV. Alfabet, Bandung, 2011.

Subijanto, Bijah, Restorasi Intelejen, Jatidiri, Jakarta, 2003;

Subiyantoro, Heru, Singgih Riphat, APU, Kebijakan Fiskal, PT. Kompas Media

Nusantara, Jakarta, 2004;

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan

Ilustrasi, (Yogyakarta, Penerbit : Ekonisia, 2003) hal. 104. Dalam M. Nur

Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah : Suatu kajian Teoritis

Praktis, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012;

Suhendi, Hendi, BMT - Kedudukan, Fungsi dan Tujuan dalam Pembangunan

Ekonomi, yang terangkum dalam Buku BMT Bank Syariah Instrumen

Lembaga Keuangan Syariah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2004;

Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syari’ah, Gema Insani Press, Jakarta,

2001;

363 Serat Sejatining Urip II

Sulistio, Tito, Mencari Ekonomi Pro – Pasar, Indset, Jakarta, 2006;

Suma, Moh. Amin, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, Khalam Publishing, Ciputat-Tanggerang, 2008;

Suma, Moh. Amin, Pengantar Tafsir Ahkam, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2002;

Sumarsono, Sonny, Manajemen Koperasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003;

Sumawinata, Sarbini, Politik Ekonomi Kerakyatan, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2004;

Sumitro, Djojo Hadikusumo, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan

Ekonomi Pembangunan, LPJES, Jakarta, 1994;

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Kencana, Bogor, 2003;

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, PT. Raja Grafindo

Persada, 2005;

Suprayitno, Eko, Ekonomi Islam, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005;

Supriyono, Manajemen Biaya – Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis, BPFE-

UGM, Yogyakarta, 2007;

Surat Keputusan Menteri Koperasi, PK dan M Nomor: 194/KEP/M/IX/1998;

Sutedi, Adrian, Perbankan Syariah – Tinjauan Dari Beberapa Segi Hukum,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009;

Sutiyoso, Bambang, Penyelesaian Sengketa Bisnis, Citra Media, Yogyakarta,

2006;

Sya’rawi, Syaikh Mutawalli, Gerbang Memahami Al-Qur’an, Hikam,

Tanggerang, 2005;

Syaikhu, Ahmad, Kumpulan Fatwa Ibn Taimiyah, Maktabah – Al-Ubaikan,

Jakarta, 2005;

Syihab, M. Quraisy, Tafsir Al-Mishbah, Lentera Hati, Jakarta, 2007;

364 Serat Sejatining Urip II

Tafsir Ibnu Katsir, Jilid III, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Bogor, 2003;

Tafsir, Ahmad, Filsafat Pendidikan Islami – Integrasi Jasmani, Rohani dan

Kalbu Memanusiakan Manusia, PT. Remaja Resda Karya, Bandung,

2012;

Taimiyah, Ibnu, Al-Hisbah – Success Business With Shariah, Migunani,

Jakarta, 2008;

Taimiyah, Syaikhul Islam Ibnu, Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyah, Darul Haq,

Jakarta, 2005;

Tajdid, Jurnal Kajian Islam Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun

Bogor, 2006;

Tambunan, Tulus, Krisis Ekonomi Indonesia – Teori dan Empiris, Universitas

Trisakti, Jakarta, 2011;

Terjemah Hadis Shahih Bukhari, Widjaya, Jakarta, 1992;

Thamrin, Juni, dkk., Beyond Terrorist, Tim Kerja Diskusi Naskah, Pustaka

Sinar Harapan, Jakarta, 2002;

Thomson, Ahmad, Muhammad Ataur Rahim, Islam Andalusia, Gaya Media

Pratama, Jakarta, 2004;

Tim KAHMI JAYA, Indonesia di Simpang Jalan, Mizan Pustaka, Bandung,

1998;

Tim Peneliti LIPI, Bara dalam Sekam, Mizan, Bandung, 2001;

Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 2004;

Todaro, Michael P., Ekonomi untuk Negara-Negara Berkembang, PT. Bumi

Karsa, Jakarta, 2000, Jilid II;

Todaro, Michael P., Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Edisi Kedelapan 1, Erlangga, Jakarta, 2004;

365 Serat Sejatining Urip II

Todaro, Michael P., Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Edisi Kedelapan 2, Erlangga, Jakarta, 2004;

Tunggal, Hadi Setia, Paket Kebijakan Perbankan Januari 2006, Havarindo,

Jakarta, 2006;

Tunggal, Hadi Setia, Peraturan Pelaksanaan Perkoperasian di Indonesia,

Havarindo, Jakarta, 2006;

Tunggal, Iman Sjahputra, Amin Widjaja Tunggal, Membangun Good

Corporate Gorvenance (GCG), Havarindo, Jakarta, 2002;

Undang-Undang Anti Monopoli, UU RI Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Pustaka

Yustisia, Yogyakarta, 2006;

Undang-Undang Bank Indonesia, Pustaka Widyatama, Yogyakarta, 2004;

Undang-Undang Perkoperasian 1992 (UU No. 25 Thn. 1992), Sinar Grafika,

Jakarta, 2006;

Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pustaka Yustisia, Yogyakarta,

2006;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2001 tentang Otoritas

Jasa Keuangan;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara

Nasional Indonesia, Permana, Bandung, 2004;

366 Serat Sejatining Urip II

Usmani, J.M. Taqi, An Introduction to Islamic Finance, Mehran Printers,

Karachi Pakistan, 2002;

Usmani, Justice Mufti Muhammad Taqi, An Introduction to Islamic Finance,

Maktaba Ma’ariful Qur’an, Pakistan, 2002;

Utoko, A. Prasetyo, Corporate Governance – Pendekatan Institusional,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008;

Utomo, Anif Punto, Adi Sasono – Sang Penggerak Seribu Gagasan, Seribu

Tindakan, Buku Republika, Jakarta, 2013;

UUD 45, Setelah Amandemen Keempat Tahun 2002, Pustaka Setia,

Bandung, 2002;

Walsh, Ciaran, Key Management Ratios, Prentice Hall, Canada, 2002;

Warren, Keegran Z., Manajemen Pemasaran Global, Prenhallindo, Jakarta,

1996;

Weber, Max, Sosiologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006;

Weiner, Tim, Membongkar kegagalan CIA, PT. Gramedia, Jakarta, 2008;

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Erlangga,

Jakarta, 1999;

Wijaya, Diana, Etika Bisnis Profesional, Restu Agung, Jakarta, 2002;

Wilson, J. Holton, Barry Keating, Business Forecasting, Richard D. Irwin, Inc.,

United States of America, 1994;

Winters, Jeffrey A., Power in Motion – Modal Berpindah Modal Berkuasa,

Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1999;

Wirasasmita, Yuyun, Buku Pegangan Kewirausahaan, IKOPIN, Bandung,

1994;

Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Kencana, Jakarta,

2005;

367 Serat Sejatining Urip II

Wiroso, Jual-Beli Murabahah, UII Press, Yogyakarta, 2005.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2005;

Yudhoyono, Susilo Bambang, Mengatasi Krisis; Menyelamatkan Reformasi,

PUSKAP, Jakarta, 2006;

Yunus, Muhammad, Bank Kaum Miskin, Marjin Kiri, Jakarta, 2007;

Yustika, Ahmad Erani, Ekonomi Kelembagaan, Bayu Media Publishing,

Malang, 2008;

Yustika, Ahmad Erani, Perekonomian Indonesia; Deskripsi, Preskripsi dan

Kebijakan, Bayumedia, Malang, 2005;

Zuhaili, Wahbah, Fiqh Muamalah Perbankan Syariah, Tim Counterpart.

PT. Bank Muamalat Indonesia, Jakarta, 1999;

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Zikrul

Hakim, Jakarta, 2003;

Zulpawati, Pembaruan Sistem Perkoperasian di Indonesia dalam Perspektif

Ekonomi Islam, tidak diterbitkan, Tesis, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2003;

Zulpawati, Pembaruan Sistem Perkoperasian di Indonesia dalam Perspektif

Ekonomi Islam, tidak diterbitkan, Tesis, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2003;