pengaruh cahaya

25
Pengaruh Cahaya Terhadap Ekologi Tumbuhan Kelompok 1 1. Anni Kholilah 2. Debi Tri Tantular 3. Maulidia ahmad Rukun 4. Rossy Juniarti 5. Shanty Dwi Cahyani 6. Melva Sijabat

Upload: anni-kholilah

Post on 04-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Pengaruh Cahaya Terhadap Ekologi

TumbuhanKelompok 11. Anni Kholilah2. Debi Tri Tantular3. Maulidia ahmad Rukun4. Rossy Juniarti5. Shanty Dwi Cahyani6. Melva Sijabat

Bentuk fisik tumbuhan berbeda-beda menurut tempat dan kedudukannya di atas permukaan bumi, yang berdasarkan pada:

letak lintang

topografi

edafik

kedudukannya di benua

O Perbedaan bentuk fisik suatu tumbuhan salah satunya disebabkan oleh CAHAYA.

O Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia, salah satunya bagi tumbuhan.

O Pengaruh cahaya berbeda pada setiap jenis tanaman. Setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan ini menjadikan tanaman dikelompokkan menjadi tanaman hari netral, tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek.

Pengaruh Radiasi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

O Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya matahari biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu dan oleh radiasi matahari (Tjasjono 1995:190).

Tanggapan tanaman terhadap cahaya ditentukan oleh

(Jumin. 2008:8)

sintesis hijau daun

kegiatan stomata ( respirasi, transpirasi),

pembentukan anthosianin

suhu dari organ-organ permukaan

absorpsi mineral hara

Permeabilitas

laju pernafasan

aliran protoplasma

Pengaruh Kuantitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman

(Fitter dan Hay, 1991:52)

Sebagian besar tanaman dari daerah sedang adalah fotoperiodik.

Respon fotoperiodik memungkinkan tanaman untuk mengatur waktu bagi pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan untuk membentuk bunga agar tetap tegar menghadapi perubahan musim di dalam lingkungannya.

Bila satu tanaman dipindahkan ke daerah dengan garis lintang berbeda, maka akan menghentikan fasenya dan tanaman tersebut dapat mati, misalnya karena berusaha tumbuh secara vegetatif pada musim dingin atau musim semi

(Fitter dan Hay, 1991:53)

Pada daerah ekuator, panjang siang hari pada setiap bulan menunjukkan perbedaan yang kecil sehingga pengaruh kuantitas atau lamanya penyinaran matahari dalam satu hari tidak mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan tanaman secara signifikan

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman

(Fitter dan Hay, 1991:54)

pengaruh primer

fotosintesis

pengaruh sekundernya

morfogenetik

hanya terjadi pada intensitas

rendah 

(Fitter dan Hay, 1991:54)

Pengaruh tanaman dalam

kaitannya dengan intensitas cahaya

salah satunya adalah

penempatan daun dalam

posisi di mana akan

diterima intersepsi

cahaya maksimum.

Daun yang menerima intensitas maksimal

adalah daun yang berada pada tajuk utama yang

terkena sinar matahari

Berdasarkan perbedaan reaksi terhadap intensitas cahaya

tanaman dibedakan menjadi tanaman:

• tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya rendahC3

• tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya tinggi

C4 • tanaman yang hidup didaerah kering

CAM

Penelitian yang dilakukan oleh Grime dalam Fitter dan Hay

(1991:55)

“tanaman yang terbiasa hidup tanpa naungan seperti Arenaria servillifolia memperlihatkan kondisi yang tidak dapat berkembang dan

tumbuh jika diberi naungan. Hal tersebut terbukti

oleh habisnya persediaan karbohidat”

O jika tanaman yang tanpa naungan ternaungi, terdapat beberapa kemungkinan yang akan terjadi. Masalah yang dihadapi oleh sebuah daun yang ternaungi adalah untuk mempertahankan suatu keseimbangan karbon yang positif, dan kerapatan pengaliran di mana keadan ini tercapai, merupakan titik kompensasi.

Dibawah intensitas cahaya yang rendah terdapat tiga pilihan, yaitu :

Pengurangan kecepatan respirasi

peningkatan luas daun untuk memperoleh permukaan absorbsi cahaya yang lebih besar

peningkatan kecepatan fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun.

Pengaruh Kualitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman

O Kualitas cahaya berkaitan erat dengan panjang gelombang, dimana panjang gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih berenergi bila dibanding dengan panjang gelombang jingga dan merah

Kualitas cahaya dibedakan berdasarkan panjang gelombang menjadi

Panjang gelombang 750-626 mu adalah warna merah

Panjang gelombang 626-595 mu adalah warna orange/jingga

Panjang gelombang 595-574 mu adalah warna kuninga

Panjang gelombang 574-490 mu adalah warana hijau

Panjang gelombang 490-435 mu adalah warna biru

Panjang gelombang 435-400 mu adalah warna ungu

O Semua warna-warni dari panjang gelombang ini mempengaruhi terhadap fotosintesis dan juga mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pohon baik secara generatif maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang gelombang yang paling banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah

O Variasi harian dan variasi musiman tidak hanya mempengaruhi masukan energi, tetapi juga suatu masukan faktor periode yang penting. Panjang siang hari pada waktu yang berbeda dalam satu tahun, untuk organisme yang non tropis dan merupakan indikator yang paling dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman bersifat fotoperiodik. Irradiasi langsung pada dini hari dan senja hari mengandung banyak radiasi panjang gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang lebih panjang dan berakibat penghamburan gelombang pendek

Cahaya UVCahaya dengan kualitas yang berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan terestial bumi ini : di bawah kanopi daun dan di daerah dengan altitut tinggi.

Pada daerah yang memiliki altitut tinggi, terjadi radiasi dengan penambahan jumlah sinar utra-violet (UV).

Di daerah yang altitutnya lebih rendah, UV disaring oleh atmosfir terutama oleh oksigen dan ozon.

O Tetapi perbedaan UV di tempat tinggi dan rendah secara relatif hanya memiliki pengaruh yang kecil pada vegetasi tempat yang tinggi. Caldwell (1968)dalam (Fitter dan Hay, 1991) menemukan peningkatan sebesar 26% radiasi matahari langsung pada pita 280-315 nm pada ketinggian 4450 m bila dibandingkan dengan tempat pada ketinggian 1670 m, tetapi hal ini sebagai besar diimbangi oleh suatu penurunan dalam radiasi UV difusi, sehingga sinar UV tidak terlalu nampak berbahaya bagi tanaman (Fitter dan Hay, 1991).

Cahaya Infra MerahO                 Rangsangan cahaya pada perkecambahan

merupakan satu peristiwa yang dapat melibatkan fitokrom, yaitu komponen daun yang peka terhadap cahaya merah dan infra merah. Biji dengan ciri peka terhadap rangsangan dapat berkecambah jika terkena cahaya merah. Akan tetapi biji menjadi tidak akan berkecambah jika diberi cahaya inframerah.

O             Hal tersebut diperkuat dengan beberapa peneliti yang memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun (black, 1969 ; stoutjesdijk, 1972 ; King, 1975 dalam Fitter dan Hay, 1991:50).  Menurut Gorski dalam Fitter dan Hay (1991:50) peningkatan derajat Infra merah dapat menghambatan perkecambahan  tujuh spesies biji-biji yang tumbuh baik jika diberi rangsangan cahaya.

Kasperbauer dan Peaslee dalam Fitter dan Hay (1991:50) berturut-turut menunjukkan bahwa tanaman yang diberi perlakuan FR (dianalogikan untuk tanaman-tanaman di bagian tengan barisan) daun-daunnya lebih panjang, lebih sempit dan lebih ringan dengan stomata yang lebih sedikit dan klorophyl per unit luasan yang lebih sedikit.

Asimilasi karbondioksida sama atas dasar satuan luasan, tetapi lebih besar berdasarkan berat sehelai daun, yag memperlihatkan bahwa tanaman-tanaman yang diberi perlakuakn FR telah mempertahankan asimilasi fotosintetik pada kerapatan pengaliran yang lebih rendah dengan meningkatkan luas daun (Fitter dan Hay, 1991:50).

Pengaruh Radiasi Surya

Secara tak langsung

berkurangnya kelembapan

meningkatnya suhu

lingkungan

Secara langsung

mematikan spora atau pembuluh

kecambah spora pada kebanyakan

patogen

Efek Kekurangan Cahaya

O Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya . Cahaya yang bersifat sebagai inhibitor tersebut disebabkan oleh tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh

Daftar PustakaO http://muhsholeh.blogspot.com/2012/10/

faktor-faktor-lingkungan-yang.htmlO AAK. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam.

Yogyakarta: KanisiusO Fitter A.H. dan Hay R.K.M. 1991. Fisiologi

Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

O Jumin, H.B. 2008. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

O Tjasjono Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Bandung