ringkasan kegawatt mata

6
Ringkasan Kegawat Darurat Mata Oleh : Riani Loretta NIK : 07120110016 Kegawat daruratan penyakit mata dibagi atas : o Trauma : kimia, tajam, tumpul, korpus alineum, hifema, laserasi kornea, dan laserasi kelopak mata. o Glaukoma akut o Infeksi : Endoftalmitis, ulkus kornea, konjungtivitis gonorrhea, selulitis orbita o Ablasio retina 1. Trauma kimia: a. Basa = ph > 7.0, menyebabkan terjadinya proses penyabunan-> pelunakan -> penetrasi b. Asam = ph < 7.0 , menyebabkan terjadinya proses koagulasi -> kerusakan terlokalisir Komponen Aktif Sumber Utama Catatan BASA 1. Ammonia (NH3) Pupuk, materi pendingin, bahan pembersih (larutan 7%) Sangat cepat berpenetrasi 2. Natrium Hidroksida (NaOH) Bahan pembersih saluran Sangat cepat berpenetrasi 3. Kalium Hidroksida (KOH) Kaustik soda Sangat cepat berpenetrasi 4. Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 Kembang api Kombinasi trauma kimia & panas 5. Kapur Ca (O H)2 Kapur dinding, semen, pemutih Kecelakaan kerja, penetrasi lemah, toksisitas meningkat bila ada partikel yg tertinggal Komponen Aktif Sumber Utama Catatan ASAM 1. Air keras (H2SO4) Pembersih industri, Air Accu Percampuran dgn air mata menyebabkan koagulasi kornea 2. Asam Sulfit (H2SO3) 1. Pengawet buah/sayur 2. Bahan pemutih 3. Bahan pendingin Mudah penetrasi 3. Asam Hidroflorik (HF) Bahan pemoles/ pemutih kaca pemisah mineral, alkalis bensin, produksi silikon Mudah berpenetrasi 4. Asam cuka (CH3COOH) Cuka 4-10%, biang cuka 80%, As. Asetat glasial Trauma ringan bila konsentrasi <10%, meningkat bila pekat

Upload: rianieffendi

Post on 10-Apr-2016

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Ringkasan Kegawat Darurat MataOleh : Riani Loretta NIK : 07120110016

Kegawat daruratan penyakit mata dibagi atas :o Trauma : kimia, tajam, tumpul, korpus alineum, hifema, laserasi kornea, dan laserasi

kelopak mata.o Glaukoma akuto Infeksi : Endoftalmitis, ulkus kornea, konjungtivitis gonorrhea, selulitis orbitao Ablasio retina

1. Trauma kimia:a. Basa = ph > 7.0, menyebabkan terjadinya proses penyabunan-> pelunakan ->

penetrasib. Asam = ph < 7.0 , menyebabkan terjadinya proses koagulasi -> kerusakan terlokalisir

Komponen Aktif Sumber Utama Catatan BASA1. Ammonia (NH3) Pupuk, materi pendingin, bahan pembersih

(larutan 7%)Sangat cepat berpenetrasi

2. Natrium Hidroksida (NaOH) Bahan pembersih saluran Sangat cepat berpenetrasi

3. Kalium Hidroksida (KOH) Kaustik soda Sangat cepat berpenetrasi

4. Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 Kembang api Kombinasi trauma kimia & panas

5. Kapur Ca (O

H)2

Kapur dinding, semen, pemutih Kecelakaan kerja, penetrasi lemah, toksisitas meningkat bila ada partikel yg tertinggal

Komponen Aktif Sumber Utama Catatan

ASAM1. Air keras (H2SO4) Pembersih industri, Air Accu Percampuran dgn air mata menyebabkan

koagulasi kornea

2. Asam Sulfit (H2SO3) 1. Pengawet buah/sayur 2. Bahan pemutih 3. Bahan pendingin

Mudah penetrasi

3. Asam Hidroflorik (HF) Bahan pemoles/ pemutih kaca pemisah mineral, alkalis bensin, produksi silikon

Mudah berpenetrasi

4. Asam cuka (CH3COOH) Cuka 4-10%, biang cuka 80%, As. Asetat glasial

Trauma ringan bila konsentrasi <10%, meningkat bila pekat

5. Asam Khromik (HCr2O3) Industri verkrom Paparan kronis à konjungtivitis & deposit kecoklatan

6. Asam Hidroklorik (Hcl) Larutan 31-38 % Berat bila pekat & kronis

c. Bahan kimia organic (bisa ular, racun, tanaman)

Indikasi rawat inap pada trauma :

- Trauma asam pada 2 mata atau 1 mata karena asam kuat- Trauma basa

Gejala - Kelopak mata (blefarospasme) + edema, epifora, visus turun, silau - konjungtiva kemotik, konjungtiva iskemik/ nekrosis (sklera & konjungtiva pucat)- Kornea erosi, keruh

Penatalaksanaan- Prognosis bergantung pada kecepatan penanganan pertama, jumlah, dan kepekatan bahan

kimia- Tujuan untuk percepat reepitelisasi kornea, cegah infeksi dan control peradangan- Irigasi (cairan fisiologis) dengan anestesi terlebih dahulu (pantocain 0,5%) sampai pH

mata normal

Medikamentosa- Antibiotik (+steroid) topikal - EDTA 1%- Sulfas Atropin 1%- AB oral, analgesik, vit C- Rujuk SpM à Gr III – IV

Bandage lens, autoserum/jam, steroid (+AB)/30mnt, EDTA/30mnt, SA1%, AB, analgesik, vit C, tindakan nekrotomi+graf konjungtiva-limbus

2. Trauma tajam / TumpulDapat mengakibatkan penetrasi / perforasi bola mata.Dapat mengakibatkan :

- Vitreous prolaps- Iris prolaps- Ruptur kornea- Edema kornea -> tx : AB+ steroid , artificial tears- Perdarahan subkonjungtiva -> tx : AB (+steroid/vasokonstriktor), kompres dingin- Korpus alineum konjungtiva -> irigasi dengan normal saline / RL/ aquades -> di ekstraksi

dan anestesi

3. HifemaPerdarahan di dalam COA Gejala : visus menurunm sakit, epifora, blefarospasme, terdapat darah dalam COA dan koagulum, injeksi konjungtiva, silier, iridoplegia, iridoliasisTatalaksana = total bedrest (rawat 5 hari), posisi tidur semiflower (30 derajat miring)Medikamentosa:

o Steroid + AB tts mata 6x1ttso Transamin (koagulan) 3x250mgo Steroid oral (Prednison Do 1mg/kgBB) bila funduskopi tdk dpt dinilai

bila TIO tinggi (>21mmHg) à Glaukoma sekunder:

o Timolol 0,5% 2x1ttso Acetazolamid 3x250mg TIOo Kcl 3x1 >30mmHg

Operatif -> Parasintesis1. Hifema/koagulum penuh bila TIO > 60mmHg2. Hifema/koagulum penuh TIO 40-60mmHg setelah diberi obat penurun TIO 3 hari

tdk turun 3. Sdh terjadi Imbibisi kornea

4. Glaukoma Akut à peningkatan TIO dapat merusak papil N II, kehilangan lapang pandang sd kebutaan

- Primer -> timbul dengan sendiri- Sekunder -> timbu sebagai penyulit penyakit mata lain atau penyakit sistemik (uveitis,

hifema, katarak intumesen, katarak hipermatur, subluksasi / luksasi lensa)

Gejala- Penglihatan menurun mendadak, Sakit hebat di mata yg mendadak + sakit kepala, mual

muntah - Injeksi siliar - Edema kornea - COA dangkal - Pupil lebar (dilatasi)- TIO tinggi à scr palpasi (tonometri digital) atau dgn tonometri Schiotz

Terapi- Rawat inap - Acetazolamid 3x250mg- Kcl 3x1 tab- Glicerin 50% 3 x 100cc- Timolol 0,5% 2 x 1 tts - Steroid+AB 6 x 1 tts - Mata yg lain Pilocarpin 2% 4x 1tts- Setelah mata tenang , TIO normal dilakukan tindakan operatif à trabekulektomi

5. Trauma Kelopak MataDiskontinuitas jaringan palpebra akibat trauma tajam/ tumpul:

- Horizontal (partial thickness)- Vertical sampai margo palpebra (full thickness)

6. Ulkus korneaRadang ulseratif pada kornea akibat infeksi (bakteri virus jamur amoeba) yang dapat menyebabkan komplikasi perforasi, dan endoftalmitis)

Gejala- Visus turun, merah, sakit, silau

- Kemotik, infiltrate dengan ulkus pada korneaTatalaksana

- Cek visus, tes fluoresein - AB topikal (tiap 1 jam) + salep mata (malam) + AB sistemik - Sulfas atropin 0,5 - 1%- NSAID topikal - Apabila curiga Konjungtivitis gonore à Bayi dgn kedua mata bengkak, sekret purulent

yg banyak - PP 50.000 IU/KgBB/hr selama 7 hr àsambil dilakukan tes sensitivitas AB- AB Broadspectrum topikal tiap jam

7. Selulitis OrbitaRadang pada sekitar bola mata dalam rongga orbita akibat trauma tembus yang mengenai jaringan luar bola mata, di rongga orbita atau penjalaran infeksi dari sinusitis (melalui sinus ethmoid)

Gejalaproptosis, gerakan bola mata terhambat, edema palpebra, kemotik, hiperemi, sakit, gangguan penglihatan + , Demam + Bila komplikasi ke sinus cavernosus àproptosis & gangguan N II,III,IV,V & VI Terapi= seperti Tx endoftalmitis

- AB sistemik - Analgesik & sedatif - drainage- Radiologik & CT Scan- Konsul THT, IKA, Neurologi - Bila terjadi akibat abses preorbita à insisi & drainage

8. EndoftalmitisInfeksi berat jaringan intraokuler

Gejala - Visus sangat turun- Merah (kemotik)- Amat sakit- TIO dapat tinggi maupun rendah- Hipoion- Kekeruhan / abses vitreous

Tatalaksana- AB topikal/5 mnt - AB sistemik - Injeksi intravitreal AB- Apabila visus NOL à eviserasi + DFG

9. Ablasio RetinaLepasnya retina sensoris dari pigmen epitel retina +/- robekan retina

Gejala1. Subjektif -> visus menurun, floater, fotopsia, seperti tertutup tirai2. Objektif-> TIO menurun, funduskopi : vitreous (tobacco dust appearance), retinal break

or tear, retina terangkat, ada lipatan (folds)Terapi

• Segera Rujuk ke SpM • Tindakan operatif:1. Ablasio retina + makula ON à bed rest persiapan op 2x24 jam2. Ablasio retina + makula OFF à bed rest persiapan op 1x24 jam

Teknik op. Scleral buckling + vitrectomy .