tabel ringkasan
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
Penyakit Gejala Tanda Diagnosis Tatalaksana
Neuritis optik Penglihatan turun
mendadak dalam
beberapa jam sampai
hari yang mengenai satu
atau kedua mata.
Penglihatan terhadap
warna terganggu.
Bola mata pegal; Rasa
sakit bila mata bergerak
dan ditekan, dapat terjadi
sebelum atau bersamaan
dengan berkurangnya
tajam penglihatan.
Adanya gangguan pada
lapang pandang.
Pasien mengeluh
penglihatan menurun
setelah olahraga atau
suhu tubuh naik (tanda
Uhthoff).
Visus turun
Refleks pupil menurun pada sisi
neuritis (RAPD)
Funduskopi :
Neuritis optik akut bentuk
retrobulbar : papil tampak
normal, dengan berjalannya
waktu, nervus optikus dapat
menjadi pucat akibat atrofi.
Neuritis optik bentuk papilitis :
tampak edema diskus yang
hiperemis dan difus, dengan
perubahan pada pembuluh darah
retina, arteri menciut dan vena
melebar.
Neuroretinitis : ditemukan
gambaran eksudat star figure.
Ditemukan defek pada lapang
pandang
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi dan tes
ishihara)
Pasien tanpa riwayat Multiple
Sclerosis atau Neuritis optikus :
A. Dari hasil MRI bila terdapat
minimum 1 lesi demielinasi
tipikal :
Regimen selama 2 minggu :
3 hari pertama diberikan
Methylprednisolone
1kg/kg/hari i.v
11 hari setelahnya
dilanjutkan dengan
Prednisolone 1mg/kg/hari
oral
Tapering off dengan cara
20 mg prednisone oral
untuk hari pertama (hari
ke 15 sejak pemberian
obat) dan 10 mg
prednisone oral pada hari
ke 2 sampai ke 4
Dapat diberikan
Beberapa pasien
mengeluh objek yang
bergerak lurus terlihat
mempunyai lintasan
melengkung (Pulfrich
phenomenon)
Penglihatan terhadap warna
terganggu, umumnya warna
merah yang terganggu.
Ranitidine 150 mg oral
untuk profilaksis gastritis
B. Dari hasil MRI bila 2 atau
lebih lesi demielinasi :
Menggunakan regimen
yang sama dengan yang di
atas
Merujukan pasien ke
spesialis neurologi untuk
terapi interferon β-1α
selama 28 hari
Tidak menggunakan oral
prednisolone sebagai
terapi primer karena dapat
meningkatkan resiko
rekuren atau kekambuhan
C. Dengan tidak ada lesi
demielinasi dari hasil MRI :
Risiko terjadi MS rendah,
kemungkinan terjadi
sekitar 22% setelah 10
tahun kemudian
Intravena steroid dapat
digunakan untuk
mempercepatkan
pemulihan visual
Biasanya tidak dianjurkan
untuk terapi kecuali
muncul gangguan visual
pada mata kontralateral
MRI lagi dalam 1 tahun
kemudian
Pasien dengan riwayat Multiple
sclerosis atau Neuritis optikus :
A. Observasi
B. Memeriksa pasien pada
minggu ke 4-6 setelah
muncul gejala dan
pemeriksaan ulang tiap 3-6
bulan kemudian
C. Pasien yang berisiko tinggi
MS atau demielinisasi sistem
saraf pusat dari hasil MRI
sebaiknya dirujuk ke
spesialis neurologi untuk
evaluasi dan terapi lanjutan.
Neuropati Optic
Akut Iskemik
Penglihatan turun
mendadak
Disertai nyeri atau
nyeri tekan kulit kepala
(pada arteritis sel
raksasa).
Serangan - serangan
gelap yang berlangsung
beberapa detik atau
menit yang kemudian
kembali menjadi
normal (Amaurosis
Fugaks).
Pada arteritis biasanya
selalu didahului oleh
Visus turun dengan defek akut
lapang pandang altitudinal
Lempeng optik yang
membengkak dan mengalami
perdarahan dengan retina dan
pembuluh darah retina normal.
Pada ION arteritis, lempeng
dapat terlihat pucat.
Lempeng pada mata
kontralateral memiliki
mangkuk optik yang kecil
pada penyakit nonarteritis.
Pada keadaan akut terdapat
edema papil saraf optik yang
sekoral/tidak menyeluruh,
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi dan tes
ishihara)
Pemeriksaan
penunjang :
Pada jenis non arteritik
pengobatan ditujukan
terhadap faktor dasar dan
faktor pencetusnya
Jenis arteritis diberi
Methylprednisolone,
diberikan secara IV dengan
dosis 1 gram selama 3 hari
dilanjutkan dengan
prednisone 100 mg selama
10 hari.
demam dan rasa sakit
kepala yang sangat,
lemah badan, disertai
mialgia otot - otot,
seperti : otot bahu,
leher serta tungkai atas.
pada keadaan lanjut papil
menjadi pucat dan edema
berkurang.
Kadang - kadang terlihat
perdarahan peripapil tanpa
adanya eksuddat pada retina.
hitung darah
lengkap untuk
menyingkirkan
anemia,
pemeriksaan
tekanan darah,
pemerisaan gula
darah, LED dan
CRP untuk
memeriksa arteritis
sel raksasa.
Oklusi arteri
retina sentralis
(CRAO)
Penurunan penglihatan
yang terjadi secara tiba-
tiba, tanpa disertai rasa
nyeri.
Pada beberapa pasien
dapat dijumpai
amaurosis fugax,
(proses penurunan
penglihatan secara
transien yang dapat
terjadi selama beberapa
Ketajaman penglihatan
berkisar antara menghitung jari
dan persepsi.
Defek pupil aferen dapat
muncul dalam beberapa detik
setelah sumbatan arteri retina.
Pupil mata yang terkena
menjadi lebar dan reaksi pupil
terhadap sinar langsung
menjadi lemah disebabkan
tajam penglihatan yang
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi)
1. Menurunkan tekanan
intraokular.
Dapat diberikan obat
topikal (tetes mata)
golongan β-blocker ataupun
pemberian acetazolamide 4
x 500 mg atau manitol
secara IV
2. Ocular massage.
Dilakukan dengan gerakan
berputar selama 10 detik
detik hingga beberapa
menit).
Umumnya penglihatan
dapat kembali seperti
sebelumnya setelah
serangan amaurosis
fugax berakhir. Namun
pada akhirnya
penurunan penglihatan
akan menetap pada
salah satu mata,
terutama bila oklusi
terjadi pada arteri
sentral retina.
berkurang, sehingga terjadi
pupil anisokoria.
Pada pemeriksaan funduskopi
akan terlihat seluruh retina
berwarna pucat akibat edema
dan gangguan nutrisi pada
retina. Terdapat gambaran
berupa sosis pada arteri retina
akibat pengisian arteri retina
yang tidak merata.
Sesudah beberapa jam retina
akan tampak pucat, keruh
keabu-abuan yang disebabkan
edema lapisan dalam retina
dan lapisan sel ganglion. Pada
keadaan ini akan terlihat
gambaran merah ceri (cherry
red spot) pada makula lutea.
Lama-kelamaan papil
warnanya pucat dan batasnya
kabur. Secara klinis,
kekeruhan retina menghilang
Pemeriksaan
penunjang untuk
mencari faktor
risiko yang ada
pada pasien,
misalnya EKG,
pemeriksaan lab
(darah lengkap,
glukosa puasa dan
lipid)
pada bola mata dan dilepas
kemudian dilakukan
berulang-ulang.
Diharapankan terjadi
perpindahan emboli ke
distal menuju pembuluh
darah dengan kaliber kecil
dan menyelamatkan
sebagian daerah retina.
3. Dilatasi arteri retina sentral
Dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu
Meningkatkan PO2
dipermukaa retina
dengan cara ventilasi
kembali karbon
dioksida yang
diekspirasi dengan
bernafas
menggunakan
kantong kertas atau
pun memberikan
dalam 4-6 minggu,
meninggalkan sebuah diskus
optikus pucat sebagai temuan
okular pertama.
ventilasi karbogen
dengan memberikan
O2 95% dan CO2 5%
secara inhalasi
melalui masker
selama 10 menit
setiap 2 jam pada
waktu pagi hingga
sore hari dan setiap 4
jam pada malam hari
selama 48 jam.
Dapat juga dengan
memberikan
isosorbid dinitrat
sublingual.
4. Pemberian aspirin oral pada
fase akut sangat membantu.
Pemberian aspirin
dilanjutkan selama 2
minggu.
5. Pemberian antikoagulan
sistemik tidak dianjurkan.
6. Pemberian steroid hanya
bila diduga terdapat
peradangan.
7. Mengontrol faktor risiko
yang ada pada pasien.
8. Konsul ke dokter spesialis
mata untuk terapi
selanjutnya secepat
mungkin.
Oklusi vena
retinasentralis
Penurunan penglihatan
yang memburuk pada
pagi hari, tepat setelah
bangun pagi hingga
penurunan penglihatan
yang nyata yang
dijumpai pertama kali
saat bangun pagi dan
dapat sampai kepada
kebutaan yang
Pada pemeriksaan visus akan
ditemukan penurunan tajam
penglihatan yang bermakna.
Reflex pupil bisa normal dan
mungkin ada dengan reflex
pupil aferen relative.
Pada pemeriksaan iris terdapat
neovaskularisasi (rubeosis
iridis) yang akan terbentuk
pada oklusi vena retina tahap
lanjut yang dapat
Penanganan oklusi vena retina
lebih mengarah pada follow up
pasien, mengontrol faktor risiko.
Penyuntikan intravitreal
triancinolone untuk
mengatasi edema makula
memberikan sedikit efek.
Uji coba dengan
menyuntikkan depot steroid
atau agen anti-VEGF
memberi hasil yang
menetap.
Gejala biasanya timbul
pada satu mata.
Penurunan penglihatan
tidak disertai rasa nyeri
menyebabkan glaukoma
sekunder.
Pada pemeriksaan funduskopi
terlihat vena berkelok-kelok,
edema macula dan retina, dan
perdarahan berupa titik merah
pada retina. Perdarahan retina
dapat terjadi pada keempat
kuadran retina. Cotton wool
spot (eksudat) umumnya
ditemukan diantara bercak-
bercak perdarahan dan dapat
menghilang dalam 2-4 bulan.
Papil merah dan menonjol
(edema) dengan pulsasi vena
menghilang karena
penyumbatan. Kadang
dijumpai edema papil tanpa
disertai perdarahan di tempat
yang jauh (perifer), ini
merupakan gejala awal
penyumbatan di tempat
menjanjikan untuk
mengatasi edema makula.
Konsul ke dokter spesialis
mata untuk keputusan terapi
selanjutnya.
sentral. Neovaskularisasi disk
(NVD) mengindikasikan
iskemia berat dari retina dan
bisa mengarah pada
perdarahan preretinal/vitreus.
Amaurosis
fugaks
Ditanyakan apakah
serangan terjadi pada satu
atau kedua mata.
Jika mengenai satu
mata saja maka
biasanya disebabkan
oleh gangguan
pembuluh darah retina
dan gangguan pada
arteri carotid.
Jika pasien
mengeluhkan serangan
terjadi pada kedua bola
mata maka kita harus
mencurigai terjadi
gangguan pada
sirkulasi vertebra
Jika ditemukan adanya akibat
dari sirkulari afferent dari
pupil, maka kita
pertimbangkan adanya
penyakit yang melibatkan
nervus optikus yang biasanya
disebabkan oleh adanya
iskemik.
Dilatasi dari retina pada
pemeriksaan akan tampak pada
pasien dengan amaurosis
fugaks.
Pemeriksaan ophthalmikus
sering dijumpai normal namun
mungkin juga dapat
memperlihatkan plak platelet-
fibrin-kolesterol pada arteri
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi)
Pemeriksaan
penunjang (darah
rutin, USG, MRA,
ECG, EKG)
Mengobati langsung
penyebab dasarnya.
Jika penyebabnya gangguan
sirkulasi dapat dilakukan
bedah pembuluh darah.
Endarterectomi dianjurkan
jika dijumpai stenosis
karotis leher ipsilateral >
70%.
Mengurangi faktor-faktor
resiko arteriosklerosis yang
dapat diubah seperti
diabetes mellitus,
hipertensi, dislipidemia,
kurang aktivitas, obesitas,
merokok.
Koreksi tekanan darah yang
basiler gangguan
sirkulasi pada bagian
posterior.
Pasien - pasien dengan
amaurosis fugaks
biasanya memiliki
riwayat penyakit
terdahulu seperti
adanya hipertensi,
diabetes, riwayat
miokard infark,
hiperkolesterolmia,dan
migren.
Berikutnya, kita harus
menanyakan kepada pasien
durasi atau berapa lama
terjadi hilangnya
penglihatan.
Jika serangan selama 2-
30 menit, kita harus
curiga adanya iskemic
retina, edema diskus optikus,
atau retinopati stasis vena
sangat tinggi, namun
hindari penurunan tekanan
darah yang berlebihan
(mungkin dapat
menyebabkan kegagalan
perfusi dan stroke pada
mata dan otak).
Aspirin 325 mg 4 x /hari
untuk mengatasi
arteriosklerosis
attacks.
Jika serangan terjadi
hanya beberapa detik,
maka kita harus
mempertimbangkan
penyebabnya adalahnya
gangguan dari ocular
seperti gangguan dari
retina.
Pada penyebab karena
hipotensi ortostatik,
biasanya serangan
berlangsung kurang
dari 45 detik.
Gejala yang harus juga
ditanyakan dari keluhan
subjektif pasien adalah
apakah ketika serangan
terlihat fenomena positif
atau fenomena negatif.
Pada Fenomena negatif
adalah ketika pasien
selama serangan
melihat adanya
penglihatan yang
kabur, berkedip dan
gelap. Fenomena
negatif biasanya terjadi
akibat gangguan
iskemik.
Fenomena positif jika
ketika serangan pasien
mengeluhkan melihat
adanya cahaya, garis
zigzag dan pandangan
yang berwarna,
Fenomena positif
biasanya terjadi akibat
gangguan okuler atau
migren.
Ablasio retina Floaters (terlihat benda
melayang-layang)
Fotopsia/ light flashes
(kilatan cahaya) tanpa
Dapat terjadi penurunan tajam
penglihatan lutea ikut
terangkat.
Terjadi lapangan pandang
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
Scleral buckling : setelah
defek pada retina ditandai
pada luar sclera,
cryosurgery dilakukan
adanya cahaya di
sekitarnya, yang
umumnya terjadi
sewaktu mata
digerakkan dalam
keremangan cahaya
atau dalam keadaan
gelap.
Penurunan tajam
penglihatan. Pasien
mengeluh
penglihatannya
sebagian seperti
tertutup tirai yang
semakin lama semakin
luas. Pada keadaan
yang telah lanjut dapat
terjadi penurunan tajam
penglihatan yang lebih
berat.
seperti tertutup tabir dan dapat
terlihat skotoma relatif sesuai
dengan kedudukan ablasio
retina, pada lapangan pandang
akan terlihat pijaran api seperti
halilintar kecil dan fotopsia.
Pemeriksaan funduskopi,
dikenali dengan hilangnya
refleks fundus dan
pengangkatan retina. Retina
tampak keabu-abuan yang
menutupi gambaran vaskuler
koroid. Jika terdapat
akumulasi cairan bermakna
pada ruang subretina,
didapatkan pergerakkan
undulasi retina ketika mata
bergerak. Suatu robekan pada
retina terlihat agak merah
muda karena terdapat
pembuluh koroid dibawahnya.
Mungkin didapatkan debris
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi)
Pemeriksaan
penunjang
pemeriksaan
laboratorium
dilakukan untuk
mengetahui
adanya penyakit
penyerta antara
lain glaukoma,
diabetes
mellitus,
maupun
kelainan darah,
pemeriksaan
ultrasonografi,
yaitu ocular B-
disekitar lesi. Dilanjutkan
dengan memperkirakan
bagian dari dinding bola
mata yang retinanya
terlepas, lalu dilakukan
fiksasi dengan buckle
segmental atau circular
band (terlingkari >360
derajat) pada sclera.
Retinopeksi pneumatic :
udara dimasukkan ke dalam
viterus. Dengan cara ini
retina dapat dilekatkan
kembali.
Pars Plana Vitrektomi :
dibawah mikroskop, badan
vitreus dan semua
komponen penarikan
epiretinal dan subretinal
dikeluarkan. Lalu retina
dilekatkan kembali dengan
cairan perfluorocarbon.
terkait pada vitreus yang
terdiri dari darah dan pigmen
atau ruang retina dapat
ditemukan mengambang
bebas.
Scan
ultrasonografi
juga digunakan
untuk
mendiagnosis
ablasio retina
dan keadaan
patologis lain
yang
menyertainya
seperti
proliverative
vitreoretinopati,
benda asing
intraokuler.
Selain itu
ultrasonografi
juga digunakan
untuk
mengetahui
kelainan yang
menyebabkan
Defek pada retina ditutup
dengan endolaser atau
aplikasi eksokrio.
ablasio retina
eksudatif
misalnya tumor
dan posterior
skleritis.
Scleral
indentation
Fundus drawing
Goldmann
triple-mirror
Indirect slit
lamp
biomicroscopy
Kekeruhan dan
perdarahan
badan kaca
Turunnya penglihatan
mendadak, lapangan
pandangan ditutup oleh
sesuatu sehingga
mengganggu
penglihatan tanpa rasa
sakit.
Ada riwayat diabetes
melitus, hipertensi,
Visus turun
Pada funduskopi, tidak terlihat
adanya refleks fundus yang
berwarna merah dan sering
memberikan bayangan hitam
yang menutup retina.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
Istirahat dengan kepala
sakit lebih tinggi paling
sedikit selama 3 hari.
Bila sedang minum obat
maka hentikan obat seperti
aspirin, anti radang
nonsteroid, kecuali bila
sangat dibutuhkan.
trauma, kelainan darah,
minum obat-obat
pengencer darang,
NSAID
konfrontasi) Darah dikeluarkan dari
badan kaca bila terdapat
bersama dengan ablasi
retina atau perdarahan yang
lebih lama dari 6 bulan dan
bila terjadi glaukoma
hemolitik.
Ambliopia
toksik
Terjadi gangguan
penglihatan secara
bertahap dalam waktu
beberapa hari sampai
beberapa minggu atau
dapat pula mendadak.
Timbul gejala-gejala
lain seperti kesulitan
bernafas, muntah, nyeri
perut, dan penurunan
eksadaran.
Riwayat
mengkomsumsi
alkohol, tembakau atau
bahan toksik lainnya
Visus menurun
Dapat muncul titik buta (blind
spot), yaitu penurunan fungsi
penglihatan pada daerah kecil
pada lapang penglihatan.
Anamnesis
(adanya riwayat
paparan terhadap
zat kimia atau zat
beracun tertentu,
adanya gejala-
gejala pada mata)
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
Hindari alkohol serta zat-zat
atau obat lain yang dapat
bersifat toksik
Makan makanan dengan gizi
seimbang dan mengkonsumsi
vitamin tambahan, seperti
vitamin B kompleks.
Jika ambliopia disebabkan
oleh keracunan ethylene
glycol atau metanol, maka
perlu dilakukan hemodialisis
segera.
konfrontasi)
Terkadang dapat
dilakukan
pemeriksaan
laboratorium untuk
melihat apakah
terdapat
kandungan zat
beracun di dalam
tubuh atau untuk
menentukan
apakah terjadi
kekurangan
vitamin tertentu.
Okulopati
iskemik
Visus turun mendadak
Keluhan sangat sakit
pada mata
Pada pemeriksaan dapat ditemukan
edema kornea, suar pada cairan
mata, pupil dilatasi dan atrofi,
rubeosis, katarak, hipotoni,
mikroaneurisma, dan
neovaskularisasi.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
Kortikosteroid :
Prednisolone oral, 80-100
mg/hari (dosis awal lalu
tappering off), atau
Metilprednisolone IV
lapang pandang/tes
konfrontasi)
Histeria dan
malingering
Keluhan mata pasien
bermacam-macam selain
kurang melihat juga dapat
sampai buta sama sekali
pada satu mata atau kedua
mata.
Pada pemeriksaan klinis tidak
ditemukan adanya tanda-tanda
kelainan.
Pada ambliopia histeria,
pemeriksaan didapatkan
lapangan pandangan yang
menciut konsentris pada
pemeriksaan lapangan
pandangan berulang dan yang
lebih karakteristik adalah
gambaran seperti spiral selama
dilakukan pemeriksaan
lapangan pandangan.
Reaksi pupil normal dengan gejala
lainnya yang tidak nyata.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi)
Uji Posisi
Schmidt-Rimpler
Uji Prisma
-
Migren Nyeri kepala sebelah
yang dapat juga
dirasakan dibelakang
bola mata yang
berdenyut disertai
Pada migren dapat ditemukan
gangguan lapang pandangan
hemianopsia lateral, yang sering
disertai dengan garis-garis
bersilang terang yang bergerak
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
Pasien harus istirahat di tempat
gelap pada saat serangan migren
dan hindari pemakaian obat
pencetus sakit kepala seperti
obat antihamil. Koreksi kelainan
dengan mual, muntah
dan fotofobia.
Fotofobia, yang
berlangsung 15-50
menit. Kelainan
penglihatan ini
mendahului keluhan
sakit kepala.
Keluhan penglihatan
dapat pula berupa
kaburnya benda diatas
atau dibawah objek
yang dilihat
cepat pada skotoma lapang
pandangan yang disebut skotoma
skintilans.
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
konfrontasi,
palpasi tonometri
digital)
Pemeriksaan
neurologi
refraksi yang ada. Gejala dapat
diringankan dengan memberikan
aspirin dan ergomin tartrat pada
saat serangan. Obat sakit kepala
dan obat anti muntah dapat pula
diberikan.
Retinopati
serosa sentral
Penderita mengeluh
mata kabur untuk
membaca dan melihat
jauh, terutama melihat
benda yang lebih kecil
atau lebih besar dari
mata yang sehat, dan
penderita meliha
bayangan gelap bulat
Visus turun
Penurunan kemampuan
melihat warna dan kontras.
Pada funduskopi, ditemukan
lingkaran dangkal atau
peninggian oval pada retina
sensoris pada kutub posterior.
Lepasnya lapisan serosa retina
neurosensoris, peninggian
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
Umumnya kelainan ini
menghilang sendiri setelah
6-8 minggu, biasanya
hilang total dalam 4-6 bulan
Fotokoagulasi laser
dipertimbangkan bila terjadi
penurunan visus akibat
gangguan metabolisme
atau lonjong ditengah
lapang pandang
(Skotoma sentral)
Merasa melihat
rekannya, bagian tubuh
dari manusia, hewan,
objek tak bergerak
menjadi lebih kecil dari
kenyataan (mikropsia).
Penglihatan kabur
Gangguan dalam
melihat warna dan
kontras.
kubah jernih biasanya pada
daerah perifovea.
konfrontasi,
palpasi tonometri
digital)
Angiografi
fluoresens
Gambaran
kumpulan-asap
(smoke-stack)
Gambaran noda
tinta (ink-blot)
Optical Coherence
Tomography
(OCT)
makula.
Uveitis
posterior/koroidi
tis
Penglihatan kabur
Floater (bintik terbang)
Fotofobia
Nyeri (jarang)
Visus turun
Dapat ditemukan pembentukan
hipopion, pembentukan
granuloma, glaukoma, vitritis,
morfologi lesi, vaskulitis,
perdarahan retina dan
pembentukan parut.
Pada pemeriksaan, dapat
ditemukan kekeruhan dalam
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan
visus, segmen
anterior, segmen
posterior/
funduskopi,
pemeriksaan
lapang pandang/tes
Pemberian obat antiradang
Kortikosteroid:
Prednisolone 1% (pred
forte) steroid paling kuat
dan merupakan drug of
choice untuk uveitis.
NSAID bila KI
kortokosteroid
badan kaca, infiltrat dalam
retina dan koroid, edema papil,
perdarahan retina dan vaskular
sheathing.
konfrontasi,
palpasi tonometri
digital)
Obat siklopegik
Atropin (0,5%-2%)
Siklopentolate 0,5-2%
(cyclogyl)