ringkasan-disertasi_wakid

31
RINGKASAN DISERTASI Oleh: WAKID EVENDI NIM. FO150428 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2011 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan puji dan syukur penulis sampaikan hanya kepada Allah SWT, Tuhan yang memiliki segala ilmu. Berkat sedikit kecerdasan dan ilmu yang diberikan sehingga penyusunan disertasi ini dapat terselesaikan. Semoga karya ini membawa manfaat dan barakah dalam dunia ilmu serta memiliki kontribusi positif pada orang lain. Penulisan disertasi ini tidak terlepas dari arahan, bimbingan, ulur tangan dan bantuan pemikiran dari berbagai pihak, baik akademisi, praktisi, keluarga, dan saudara. Untuk itu, karya ini saya antarkan dengan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. H. Muhaimin,MA dan Prof. Dr. H. Abdullah Khozin, MA, selaku promotor penulisan disertasi ini. Keduanya telah meluangkan waktu sekaligus meneteskan ilmu pengetahuan kepada penulis mulai awal penyusunan hingga terselesaikan disertasi ini. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Nur Syam, M.Si, selaku Rektor IAIN Sunan Ampel sekaligus sebagai dosen penulis yang memberi pencerahan dalam bidang ilmu sosial. Begitu juga terima kasih kepada Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA, selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya yang selalu membimbing memberikan pengarahan dalam setiap kali monitoring hingga karya ini selesai. Tidak ketinggalan ucapan terima kasih kepada para asisten direktur PPs IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Burhan Djamaluddin, MA, Prof. Dr. Zainul Arifin, MA, dan Masdar Hilmy, MA, Ph.D. yang selalu memberi arahan hingga terselesaikan disertasi ini. Terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada seluruh dosen PPs IAIN Sunan Ampel sea seluruh karyawan. Pelayanan prima yang diberikan sangat membantu penyelesaian disertasi ini. Karya disertasi ini juga tidak lepas dari informasi dari para subyek penelitian yang terlibat dalam proses penelitian disertasi ini, terutama Drs.H.M.Sholeh Qosim, M.Si. sekalu perintis dan pembina LPPQ Al-Karim. Saya ucapkan terima kasih kepada semua. Semoga amal baik yang diberikan menjadikan ilmu yang manfaat bagi semua umat sekaligus menjadi amal sholeh. Ungkapan terima kasih yang tak terhingga, penulis sampaikan kepada ayah dan ibuku yang dengan teguh dan ikhlas menapaki kehidupan demi kesuksesan belajar ini. Atas doa jenengan prestasi ini penulis raih. Semoga Allah merahmati keduanya, baik di dunia maupun di akhirat. Penulis tahu, disertasi ini terdapat kekeliruan baik dari sisi materi, isi, dan metodode. Demi kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk karya ini. Akhirnya, semoga seluruh amal baik semua pihak diterima Allah SWT sekaligus dijadikan amal sholeh bagi semua. Semoga ilmu yang diperoleh menjadi manfaat dan membawa berkah bagi semua umat. Amin. Surabaya, 14 Pebruari 2011 Penulis, i ii

Upload: tarman-alin-s

Post on 12-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

RINGKASAN DISERTASI

Oleh: WAKID EVENDI NIM. FO150428

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2011

TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan syukur penulis sampaikan hanya kepada Allah SWT, Tuhan yang memiliki segala ilmu. Berkat sedikit kecerdasan dan ilmu yang diberikan sehingga penyusunan disertasi ini dapat terselesaikan. Semoga karya ini membawa manfaat dan barakah dalam dunia ilmu serta memiliki kontribusi positif pada orang lain.

Penulisan disertasi ini tidak terlepas dari arahan, bimbingan, ulur tangan dan bantuan pemikiran dari berbagai pihak, baik akademisi, praktisi, keluarga, dan saudara. Untuk itu, karya ini saya antarkan dengan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. H. Muhaimin,MA dan Prof. Dr. H. Abdullah Khozin, MA, selaku promotor penulisan disertasi ini. Keduanya telah meluangkan waktu sekaligus meneteskan ilmu pengetahuan kepada penulis mulai awal penyusunan hingga terselesaikan disertasi ini.

Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Nur Syam, M.Si, selaku Rektor IAIN Sunan Ampel sekaligus sebagai dosen penulis yang memberi pencerahan dalam bidang ilmu sosial. Begitu juga terima kasih kepada Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA, selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya yang selalu membimbing memberikan pengarahan dalam setiap kali monitoring hingga karya ini selesai.

Tidak ketinggalan ucapan terima kasih kepada para asisten direktur PPs IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Burhan Djamaluddin, MA, Prof. Dr. Zainul Arifin, MA, dan Masdar Hilmy, MA, Ph.D. yang selalu memberi arahan hingga terselesaikan disertasi ini. Terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada seluruh dosen PPs IAIN Sunan Ampel sea seluruh karyawan. Pelayanan prima yang diberikan sangat membantu penyelesaian disertasi ini.

Karya disertasi ini juga tidak lepas dari informasi dari para subyek penelitian yang terlibat dalam proses penelitian disertasi ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua. Semoga amal baik yang diberikan menjadikan ilmu yang manfaat bagi semua umat sekaligus menjadi amal sholeh.

Ungkapan terima kasih yang tak terhingga, penulis sampaikan kepada ayah dan ibuku yang dengan teguh dan ikhlas menapaki kehidupan demi kesuksesan belajar ini. Atas doa jenengan prestasi ini penulis raih. Semoga Allah merahmati keduanya, baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis tahu, disertasi ini terdapat kekeliruan baik dari sisi materi, isi, dan metodode. Demi kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk karya ini. Akhirnya, semoga seluruh amal baik semua pihak diterima Allah SWT sekaligus dijadikan amal sholeh bagi semua. Semoga ilmu yang diperoleh menjadi manfaat dan membawa berkah bagi semua umat. Amin.

Surabaya, 14 Pebruari 2011

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan puji dan syukur penulis sampaikan hanya kepada Allah SWT, Tuhan yang memiliki segala ilmu. Berkat sedikit kecerdasan dan ilmu yang diberikan sehingga penyusunan disertasi ini dapat terselesaikan. Semoga karya ini membawa manfaat dan barakah dalam dunia ilmu serta memiliki kontribusi positif pada orang lain.

Penulisan disertasi ini tidak terlepas dari arahan, bimbingan, ulur tangan dan bantuan pemikiran dari berbagai pihak, baik akademisi, praktisi, keluarga, dan saudara. Untuk itu, karya ini saya antarkan dengan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. H. Muhaimin,MA dan Prof. Dr. H. Abdullah Khozin, MA, selaku promotor penulisan disertasi ini. Keduanya telah meluangkan waktu sekaligus meneteskan ilmu pengetahuan kepada penulis mulai awal penyusunan hingga terselesaikan disertasi ini.

Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Nur Syam, M.Si, selaku Rektor IAIN Sunan Ampel sekaligus sebagai dosen penulis yang memberi pencerahan dalam bidang ilmu sosial. Begitu juga terima kasih kepada Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA, selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya yang selalu membimbing memberikan pengarahan dalam setiap kali monitoring hingga karya ini selesai.

Tidak ketinggalan ucapan terima kasih kepada para asisten direktur PPs IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Burhan Djamaluddin, MA, Prof. Dr. Zainul Arifin, MA, dan Masdar Hilmy, MA, Ph.D. yang selalu memberi arahan hingga terselesaikan disertasi ini. Terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada seluruh dosen PPs IAIN Sunan Ampel sea seluruh karyawan. Pelayanan prima yang diberikan sangat membantu penyelesaian disertasi ini.

Karya disertasi ini juga tidak lepas dari informasi dari para subyek penelitian yang terlibat dalam proses penelitian disertasi ini, terutama Drs.H.M.Sholeh Qosim, M.Si. sekalu perintis dan pembina LPPQ Al-Karim. Saya ucapkan terima kasih kepada semua. Semoga amal baik yang diberikan menjadikan ilmu yang manfaat bagi semua umat sekaligus menjadi amal sholeh.

Ungkapan terima kasih yang tak terhingga, penulis sampaikan kepada ayah dan ibuku yang dengan teguh dan ikhlas menapaki kehidupan demi kesuksesan belajar ini. Atas doa jenengan prestasi ini penulis raih. Semoga Allah merahmati keduanya, baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis tahu, disertasi ini terdapat kekeliruan baik dari sisi materi, isi, dan metodode. Demi kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk karya ini. Akhirnya, semoga seluruh amal baik semua pihak diterima Allah SWT sekaligus dijadikan amal sholeh bagi semua. Semoga ilmu yang diperoleh menjadi manfaat dan membawa berkah bagi semua umat. Amin.

Surabaya, 14 Pebruari 2011

Penulis, i ii

Page 2: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

ABSTRAK Judul : Pendidikan Anak Sejak dalam Kandungan melalui Stimulasi

Pendidikan Al-Qur’an pada Jama’ah LPPQ Al-Karim Sidoarjo. Penulis : Wakid Evendi Promotor : Prof. Dr. H. Muhaimin, MA; Prof. Dr. H. Abdullah Khozin Afandi, MA Kata Kunci: Pendidikan anak, Stimulasi, Pendidikan al-Qur’an, Pranatal

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa keberadaan anak sebagai karunia dan titipan Allah SWT, tidak dapat dinilai dengan apapun. Banyak cara yang dilakukan oleh orang tua dalam usaha mewujudkan anak yang salih dan cerdas. Penelitian Disertasi ini akan menjadi menarik karena pendengaran sudah mulai berfungsi di usia kandungan 16 minggu. sejak itu orang tua sudah dapat memberikan stimulasi suara kepada janin.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu: Bagiamana respon masyarakat terhadap Model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan eksistensi peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim? Bagaimana fungsi aktifitas stimulasi pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi pendidikan Al-Qur’an? Dan apa dampak anak hasil stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan pada jama’ah LPPQ Al-Karim?

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fungsional dan behavioristik. Pendekatan fungsional ini dipilih untuk mengaplikasikan tiga postulat Merton dalam mendeskripsikan respon masyarakat terhadap model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan eksistensi LPPQ Al-Karim. Sedangkan pendekatan behavioristik dipilih untuk mendeskripsikan fungsi aktifitas stimulasi dan dampak stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan melalui fakta yang dapat diobservasi. Penelitian ini dilakukan terhadap anggota LPPQ Al-Karim Jawa Timur. Adapun subyek penelitiannya adalah ibu hamil, ibu purna hamil serta pihak terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, serta diperkuat melalui informan kunci, kemudian dikembangkan dengan teknik bola salju (snowball sampling). Teknik analisis data menggunakan pendekatan induktif analitik dan diperkuat dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi data.

Dari temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat terhadap model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan terhadap peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim adalah sangat baik. Fungsi aktifitas stimulasi pendidikan al-Qur’an pada anak sejak dalam kandungan itu dapat berfungsi sebagai tarbiyyah sejak dini; membangun ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak; dan stimulasi itu juga dapat manifestasikan nilai-nilai religiusitas pada anak sejak dini, kepribadian, pembangunan karakter dan mampu memberikan rangsangan terhadap kualitas kecerdasan anak. Adapun dampak stimulasi itu adalah dapat membantu proses pembentukan sinaptogenesis (hubungan antar sel saraf otak) dengan nilai-nilai agama dan spiritualitas anak sejak pranatal sehingga setelah lahir anak memiliki karakter, kepribadian, kecerdasan dan memiliki kepekaan terhadap spiritualitas agama yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulasi, atau berdampak pada pembentukan sinaptogenesis religio-spiritualitas pada anak setelah lahir

ABSTRACT Title : Education Of Child since Prenatal through al-Qur'a>n Education

Stimulation at group member of LPPQ Al-Karim Sidoarjo. Writer : Wakid Evendi. Promotor : Prof. Dr. H. Muhaimin, MA; Prof. Dr. H. Abdullah Khozin Afandi, MA Keywords : Children's education, stimulation, Koran education, Prenatal

The research was motivated that the existence of the child as a gift and deposit of Allah, can not be assessed with any. Many ways in which the parents in an effort to realize a pious and intelligent child. This dissertation research will be interesting because the hearing had begun in the womb 16 weeks of age. since then the parents are able to provide sound stimulation to the fetus.

This research is aimed to answer the problem formulation, namely: How to Burn public response to the educational model of the Koran in the womb and the existence of the role and activities of LPPQ Al-Karim? How is the function of stimulating educational activities of children in the womb through the stimulation of education of the Qur'an? And what impact the child of a stimulation of the Koran in the womb to the LPPQ Al-Karim’s congregation?

This research is a qualitative research with a functional approach and Behavioristic. This functional approach was chosen to apply the three postulates Merton in describing the public response to the educational model of the Koran in the womb and the existence of LPPQ Al-Karim. While Behavioristic approach was chosen to describe the function of stimulating activities and the impact of educational stimulation of the Koran in the womb through the observable facts. The research was carried out against members (congregation) LPPQ Al-Karim East Java. This research is done in Sidoarjo district East Java. The subjects of this research are pregnant mother, pregnant post mother and related subject with this study. The technique used in collecting the data are interview, participative observation, documentation, and also strenghtened to pass the key informan developed with snowball sampling. The technique of analysis data uses inductive analytic approach and supported by data validity test – data triangulation.

From the research findings can be concluded that the public response to the educational model of the Koran in the womb and to the role and activities of Al-Karim LPPQ is very good. The function of educational stimulation activity of the Koran to children in the prenatal it can serve as an early tarbiyyah; build a strong bond between parents and children; and stimulation that can be the values of religiosity in children from an early age, personality, character development and capable of providing stimulation to the quality of children's intelligence. The effects of stimulation that is able to assist in the formation of sinaptogenesis (the relationship between brain nerve cells) with the values of religion and spirituality of children from prenatal testing so that after birth the child has the character, personality, intelligence and sensitivity to the spirituality of religion has a better than children who non-stimulated, or have an impact on the formation of sinaptogenesis religiosity-spirituality in children after birth

iii iv

Page 3: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

التلخیص

حفزمن طریق ) أى من بطن أمھاتھم( تربیة األوالد منذ الرحم : لعنوانا الكریم سیداھرجا LPPQالتربیة القرآنیة بجماعة

وكید إیفیندي : الكاتب االستاذ الدكتور الحج مھیمن الماجستر.1 : المتعھد

الماجستر, االستاذ الدكتور الحج عبد اهللا خازن أفندى. 2 الرحمفي ,التربیة القرآنیة والتحفیز، تربیة األوالد :الكلمات الرئیسیة

يء ھذا البحث أن الولد من فضل اهللاوخلفیة وال , ونعمھ الذي ال مثل لھ وال یقوم مقامھ شالمشوق . صالحا وذكیا وكثیرا ما یقوم بھ والده من الطرق التربویة لیكون . تكون تربیتھ إال على والده

ر ي ستة عش ان ف ا ك رحم حین م ارج ال ي خ ا ف مع م د س ین ق من ھذه الرسالة الدكتوریة ھوأن الجن . ن ذاك یستطیع الوالدان ان یتھیجا بأي صوت شئ الى ذالك الجنینوحی, اسبوعا في بطن أمھ

رق كیف : وھي المشكلة ، صیاغة اإلجابة على إلى البحثیھدف ھذ ع استجابة لح المجتمة كیف؟ الكریم LPPQأنشطة دور و ووجود في الرحم للقرآن الكریم التربویة على النماذج ي وظیف ھ

ألوال األنشطة لتحفیز ة ل رحم دالتربی ي ال ز من خالل ف ة التحفی ریم لتربی رآن الك ا ؟ الق أثیر وم ى ت عل ؟الكریم LPPQجماعة من في الرحم للقرآن التحفیز من األوالد

ذ ثھ وظیفي البح نھج ال ع ال وعي م دراس الن و ال (fungsional)ھ (postulat)وقد تم اختیار ھذا النھج وظیفیة لتطبیق ثالثة المسلمات. (behavioristik)والسلوكي

في . الكریم LPPQمیرتون في وصف رد فعل الجمھور على نموذج تعلیمي للقرآن في الرحم ووجود لوصف وظیفة تحفیز األنشطة وأثر التحفیز التربوي (behavioristik)حین اختارت النھج السلوكي

اء الق . للقرآن في الرحم من خالل وقائع یمكن مالحظتھا ت بحوث ضد أعض LPPQ اعدة وقد أجریكانت موضوعات البحوث النساء الحامالت واألمھات بعد الحمل، ومایتصل بھذ . الكریم جاوة الشرقیة

ات . البحث ات و البیان ى المعلوم ي الحصول عل ة , ویستخدم أدوات البحث ف ي المالحظ ة ,ھ والمقابلاب صدقھا و . الشفویة والتوثیق والعینات ذه األدوات وحس ین ھ وم بتقن ا ثم یق ات ب ثباتھ ة مكون الطریق

ات وطریقة , (snowball sampling)الكرة الثلجي ك البیان ل تل ل االستنباطي تحلی ھو مدخل التحلی .ویؤیده طریقة تصحیح البینات باستعمال تثلیث البینات

أن رد فعل الجمھور على نموذج التربوي للقرآن في الرحم، وإلى : وأھم نتائج ھذا البحث ھي وظیفة النشاط التحفیز التربوي للقرآن الكریم لألطفال في رحم . جیدة جداالكریم LPPQ شطةدور وأن

والتحفیز التي واألبناء واالمھات وبناء عالقة قویة بین اآلباءباعتبارھا مظھرا من التربیة المبكرة، درة على توفیر یمكن أن تكون قیم التدین في األطفال من سن مبكرة، والشخصیة ، وتنمیة الحرف وقا

آثار التحفیز التي ھي قادرة على المساعدة في أما.التحفیز على نوعیة المعلومات االستخباریة األطفالمع قیم الدین والقیم الروحیة ) العالقة بین الخالیا العصبیة في الدماغ( sinaptogenesisتشكیل

بع وشخصیة وذكاء وحساسیة لألطفال من اختبارات ما قبل الوالدة حتى بعد والدة طفل لھ طاز ، أو یكون لھا تأثیر على یحفالت لم یحصلوا علىالذین بضد من االطفالطفال لألللروحانیة الدین

.تھمفي األطفال بعد والد sinaptogenesis-religio-spiritualityتشكیل

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………… I

UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………… ……………………. Ii

ABSTRAK…………………………………………………………………………………………… Iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….. Vi

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4

C. Pembatasan Masalah……………………………………………... 5

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 5

E. Kegunaan Penelitian………………………………………………… 6

F. Kajian Pustaka dan Penelitian Terdahulu……..…………… 7

G. Metode Penelitian……………………………………… …………… 11

TINJAUAN TERHADAP HASIL TEMUAN…………………………………………….. 13

A. Respon Masyarakat Terhadap Model Pendidikan Al-Qur’an Sejak dalam Kandungan dan Terhadap Peran dan Fungsi LPPQ Al-Karim…………………………………………

13

B. Fungsi Aktifitas Pendidikan Anak Sejak Dalam Kdndungan Melalui Stimulasi Pendidikan Al-Qur’an….

18

C. Dampak Anak Hasil Stimulasi Pendidikan al-Qur’an Sejak dalam Kandungan……………………………………………

29

PENUTUP………………………………………………………………………………………… 33

A. Simpulan………………………………………………………………… 33

B. Implikasi Hasil Penelitian…………………………………………… 34

C. Saran …………………………………………………………………….. 40 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… ……………… 43 DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………… 50

vi v

Page 4: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Anak sebagai karunia dan titipan Allah SWT, tidak

dapat dinilai dengan apapun. Ia dapat menjadi tempat curahan kasih sayang orang tuanya. Namun sejalan dengan bertambahnya usia anak, muncul lah "agenda persoalan" baru yang tiada kunjung habisnya. Ketika memasuki tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, anak mungkin dapat menampakkan wajah manis dan santun, penuh berbakti kepada orang tuanya, berprestasi di sekolah, bergaul baik dengan lingkungan masyarakatnya, tapi di lain pihak anak mungkin dapat menjadi sebaliknya. Perilakunya semakin tidak terkendali, bentuk kenakalan berubah menjadi kejahatan, dan orangtua pun selalu cemas memikirkannya. Karena itu Islam sangat memperhatikan pemeliharaan kehidupan manusia mulai dini.

Berbagai usaha, tirakat, riyad{ah ataupun stimulasi pralahir telah dilakukan oleh para orang tua sebagai bentuk usahan pemeliharaan kehidupan anak dan usaha untuk mewujudkan anak yang shaleh, cerdas, berkarakter dan berkepribadian baik, serta baik pula budi prilakunya. Ada yang menstimulasi dengan memperdengarkan musik indah, membacakan kalimat-kalimat t{ayyiba>t, dan lain sebagainya, ada pula yang benar-benar menghindarkan diri dari berbagai perbuatan tercela atau menghindarkan diri dari menyakiti makhluk lain, ada pula yang secara rutin membaca al-Qur'an, terutama Surah Maryam atau Surah Yusuf, sebagaimana yang sering dilakukan masyarakat muslim tradisional Jawa dari generasi ke generasi. Adanya stimulasi-stimulasi terhadap bayi pra-lahir dengan berbagai hal yang dianggap baik itu, adalah adanya harapan dan keinginan agar anak yang dilahirkan memiliki potensi kecerdasan intelektual, emosi maupun spiritual yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dilaporkan oleh Nevi Marzuki, et.al (http://www.humanmedicine.net. 24/08/2008) pemberian stimulasi yang tepat (di antaranya dengan pemberian musik klasik) pada anak sejak dalam kandungan dapat merangsang peningkatan intelektual. Kecerdasan dapat meningkat sampai 50 persen pada anak-anak yang memperoleh stimulasi musik sejak awal.

Musik juga dapat meningkatkan konsentrasi dan pemahaman. Karena bayi dalam rahim sudah memiliki emosi, pendengarannya pun sudah berfungsi, maka musik yang diperdengarkan pada janin dapat merangsang perkembangan otaknya.

Darto Suharno, SMF Kesehatan Anak Divisi Neurologi RSUD dr. Soetomo – FK Unair Surabaya (JP.04/09/11.hal.5) menyampaikan bahwa janin sudah dapat merasakan dan mendengar dalam usia kehamilan enambulan. Karena itu Ibu bisa mendongeng, berbicara untuk membangun komunikasi. Suara ibu adalah suara yang paling nyaman didengar janin. Sudah terbukti secara ilmiah bahwa komunikasi, memperdengarkan musik, terutama Mozart, dapat membantu proses sinaptogenesis (hubungan antar sel saraf) sehingga makin banyak sel saraf yang terbentuk sehingga sirkuit otak anak semakin padat.

Suhaimi (http://www.halalguide.info/content/view/543/69), mengatakan bahwa pemberian stimulasi anak sejak dalam kaandungan dapat dilakukan setelah bulan ketiga, ketika mudghah mengisi seluruh rongga rahim dan kemudian kehamilan meningkat ke tahap yang disebut foetal. Pada tahap itu dalam rahim terdapat placenta yang mulai berfungsi dihubungkan oleh tali pusat dengan janin yang terbungkus selaput kandungan dimana di dalamnya terdapat air ketuban. Pada saat itulah janin dipelihara dengan zat-zat kimiawi yang masuk dari darah ibu melalui membran placenta. Menurutnya, seluruh keadaan fisiologis dan psikologi ibunya akan dapat mempengaruhi calon Suhaemi, seharusnya ibu-ibu yang sedang hamil beramal saleh agar bayinya mengenal getaran-getaran Allah.

Hanny Ronosulistyo dalam Seminar dan Konsultasi Kesehatan Ibu dan Anak yang bertajuk "Mempersiapkan Anak Sehat dan Cerdas Sejak Dalam Kandungan" yang diselenggarakan RSAI Hermina anak manusia itu. Bukan saja yang dimakan ibu, tetapi yang dirasakan ibunya baik suka maupun duka, akan mempengaruhi bayi dalam kandungan. Pada saat yang sama, kehadiran si jabang bayi itu mempengaruhi juga ibunya. Karena itu, menurut

(http://www.pikiran-rakyat.com. /cetak/2007/042007/ 20/99apasiapa.htm.), menyatakan tentang perkembangan pancaindra bahwa indra perasa janin mulai aktif, pada usia 14 minggu. Rasa manis akan merangsang timbulnya refleks

1 2

Page 5: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

menelan, sedangkan rasa pahit dan asam sebaliknya.Indra penciuman terbentuk, saat janin berusia 11-15 minggu. Saat itulah, makanan atau zat kimia yang dikonsumsi ibu bisa ikut dirasakan janinnya. Misalnya, kopi akan menyebabkan ritme pernapasan dan jantung janin. Pendengaran janin sudah mulai timbul pada usia 16 minggu. Pada kurun itu, orang tua sudah bisa memberikan rangsangan suara dengan mengajak janin bercakap-cakap, menyanyikan lagu, mengumandangkan Alquran, dan sebagainya. Oleh karena itu, setelah usia kehamilan 16 minggu, ibu hamil untuk lebih berhati-hati dalam berpikir atau berkata-kata, karena janin sudah bereaksi terhadap hal itu. Proses pembelajaran janin, memang sudah dimulai sejak dalam kandungan. Demikian pula, calon orang tua harus rajin memberikan stimulasi. Bahkan menurut Ronosulistiyo bahwa sejak usia kehamilan tiga bulan. Stimulasi terus diperlukan hingga lima tahun pertama usia anak, untuk mengoptimalkan perkembangan serabut otaknya.

Terkait dengan pendengaran janin sudah mulai timbul pada usia 16 minggu, yang setara dengan 112 hari atau kurang lebih usia kehamilan hampir sempurna empat bulan. Di saat itulah Allah SWT memerintahkan malaikat untuk meniupkan ru>h}, dan ditetapkan empat hal padanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Musim sebagai berikut.

ثم . ثم یكون في ذلك علقة مثل ذلك. إن أحدكم یجمع خلقھ في بطن أمھ أربعین یوما: ویؤمر بأربع كلمات. ثم یرسل الملك فینفخ فیھ الروح. یكون في ذلك مضغة مثل ذلك

-(بكتب رزقھ، وأجلھ، وعملھ، وشقي أو سعید مرواه مسل (2643 : Artinya: sesungguhnya salah seorang di antara kalian

dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibu selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama itu, kemudian segumpal daging selama itu, kemudian diutus kepadanya malaikat yang diperintahkan dengan empat hal, yaitu: Ditetapkan rizqi, ajal dan amalnya, kesengsaraan dan kebahagiaannya. (HR. Muslim)

Kemudian berkaitan dengan stimulasi janin Widodo menyatakan bahwa dengan memperdengarkan musik pada janin ternyata akan meningkatkan kecerdasan yang seimbang, baik pada otak kanan

maupun otak kiri. Juga akan menimbulkan reaksi psikologis baik bagi ibu hamil maupun janin yang dikandungnya, sehingga menimbulkan ikatan emosional antara keduanya.

Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, sebagaimana dikutip ole Ar-Razi, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an, denganditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. (http://kinazh.blogspot.com., 24-5-2010).

Zahratun Nihayah, dalam penelitiannya yang dikutib oleh Ar-Rozi pula, menyampaikan bahwa bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang (http://kinazh.blogspot.com., 24-5-2010).

Maka bagaimana hasilnya jika sejak dalam kandungan, janin diperdengarkan dan dibimbing dengan ayat-ayat al-Qur'an maupun mufradat dari ayat-ayat al-Qur'an atau kalimat al-t{ayyibah atau pun prilaku keseharian sesuai dengan tuntunan al-Qur’an? Disertasi yang berjudul ”Pendidikan Anak Sejak Dalam Kandungan Melalui Stimulasi Pendidikan al-Qur’an oleh Jama’ah LPPQ Al-Karim Sidoarjo ini akan berusaha untuk mengembangkan temuan al-Qadhi dan Zahrotun Nihaya serta menemukan secara fungsional terhadap penanaman spiritualitas agama sejak dalam kandungan melalui pemberian Stimulasi al-Qur’an dan kalimat al-t{ayyibah, do’a sehari-hari, s{alawat, dan perlilaku yang sesuai dengan tuntunan al-Qur’an.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis akan membatasi penelitian Disertasi ini hanya berkaitan dengan masalah pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui Stimulasi pendidikan al-Qur’an yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri dari Jama’ah LPPQ Al-Karim dan Peminat atau simpatisan model pendidikan al-Qur’an sejak dsejak dalam dalam Kandungan “Assalam”, yang dilakukan sejak dalam kandungan. Pengamatan hasilnya sampai anak usia tujuh tahun. Adapun programnya berupa bimbingan bacaan ayat-ayat pilahan dan

3 4

Page 6: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

kalimat t}ayyiba<t bayi pra-lahir, dan tuntunan/ tauladan ubudiah maupun prilaku hidup sesuai dengan ajaran Islam (al-Qur’an dan Hadith) pasca lahir. Setting penelitian Disertasi ini adalah Stimulasi al-Qur’an sejak dalam kandungan yang dilakukan Ibu Hamil dari jama’ah Dirasah Qur’aniyyah Lembaga Pengembangan Pendidikan al-Qur’an (LPPQ) Al-Karim Daleman Kelurahan Kauman Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, yang jama’ahnya tersebar sampai Pasuruan, Mojokerto dan Malang., dan atau kolaborasi ibu hamil itu dengan ayah atau anggota keluarga yang lain.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas,

maka Disertasi yang berjudul “Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui Stimulasi Pendidikan al-Qur'an Sejak dalam Kandungan di LPPQ Al-Karim Sidoarjo" ini mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagiamana Respon masyarakat (Jama’ah) terhadap model

pendidikan al-Qur’an sejak dalam kendungan dan terhadap keberadaan LPPQ Al-Karim?

2. Bagaimana fungsi aktifitas stimulasi pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi pendidikan al-Qur’an?

3. Bagaimana Dampak anak hasil Stimulasi Pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan?

D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian disertasi ini

adalah: 1. Tujuan secara praktis

Secara praktis tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian disertasi ini adalah untuk: a. Untuk mendeskripsikan respon masyarakat (Jama’ah)

terhadap model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan terhadap peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai lembaga sosial;

b. Mendeskripsikan fungsi aktifitas stimulasi pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi pendidikan Al-Qur’an;

c.Mendeskripsikan dampak anak hasil stimulasi al-Qur’an sejak dalam kandungan LPPQ Al-Karim Sidoarjo.

2. Tunuan Secara teoritis

Penelitian ini dilakukan sebagai kegiatan akademik yang memiliki tujuan pengembangan ilmu, terutama bidang pendidikan Islam. Secara teoritis penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengaplikasikan teori fungsional dengan tiga postulat

Merton dalam memotret dan menganalisis fungsi model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan serta peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai sistem sosial yang memperkenalkan model pendidikan anak sejak dini melalui stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan kpada jama’ahnya dan institusi fungsi dan peran keluarga dalam melaksanakan program, serta fungsi aktifitasnya.

b. Mengoperasionalkan teori behavioristik dengan habituation dan stimulus respon sebagai pendekatan untuk meneliti proses aktifitas stimulasi pendidikan al-Qur’an dan dampak anak hasil Stimulasi Pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan di LPPQ Al-Karim Sidoarjo.

E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

kegunaan dan kemanfaatan terhadap pengembangan keilmuan baik secara teoretik maupun praktis, adapun kegunaan penelitian itu antara lain: 1. Secara teoretik diharapkan dapat memperkuamengaplikasikan

teori fungsional- structural bahwa bayi yang mendapat stimulasi tertentu sejak dalam kandungan mempunyai dampak sesuai dengan apa yang diharapkan dan menemukan teori baru berkaitan dengan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Islam, Psikologi Perkembangan Islam dan Psikologi Pendidikan Islam sejak dalam kandungan;

2. Secara praktis diharapkan dapat sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan muslim dalam memanifestasikan pendidikan anak usia dini sesuai dengan kebutuhan tahap-

5

6

Page 7: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

tahapannya, yang pada intinya bahwa pendidikan itu sebagai keseluruhan dari proses dan fungsi rububiyyah Allah terhadap manusia sehingga proses pendidikan yang dilakukan dapat memberikan kemantaban dalam pengembangan kecerdasan kognitif, afektif, psikomotorik dan spiritual. Juga sumbangan pemikiran bagi institusi keluarga sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam membangun kepribadian masyarakat.

3. Secara kebijakan diharapkan dapat sebagai sumbangan pemikiran bagi Kementerian Pendidikan Nasional tentang Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sejak dalam kandungan dan sumbangan pemikiran kepada Kementerian Agama yang menaungi lembaga pendidikan yang berbasis agama baik formal, seperti madrasah, pondok pesantren, maupun non-formal seperti majelis taklim, TPQ, dan pendidikan keagamaan lainnya. Juga sebagai penanggung jawab pelaksanaan pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional terhadap urgensi realisasi Pengembangan Pendidikan Agama pada Anak Usia Dini sejak dalam kandungan.

F. Kajian Pustaka dan Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1: Mapping Hasil Telaah Pustaka dan Penelitian Terdahulu

NO IDENTITAS

BUKU/ PENELITIAN

ISI POKOK/ HASIL PENELITIAN

1 Tarbiyyat al-T}ifl fi al-Ru'yat al-Islamiyyah, Husain Madzahiry. Tahun 1992

Pendidikan anak dapat dilakukan sejak tahap pemilihan jodoh dan prakonsepsi sampai anak memasuki usia dewasa. Di dalam diri anak berlaku hukum keturunan. Hukum keturunan itu berpengaruh memindahkan sifat-sifat ayah dan ibu kepada anak melalui gen-gen turunan terjadi pemindahan sifat-sifat batiniah internal dan situasi yang terjadi ketika bayi masih dalam kandungan serta pasca kelahirannya.

NO IDENTITAS

BUKU/ PENELITIAN

ISI POKOK/ HASIL PENELITIAN

2 Tarbiyyat al-Awlad fi al-Isla>m, Abdullah Nasih Ulwan, 1993.

Konsep-konsep al-Qur’an dan Hadith mengenai pedoman pendidikan anak dalam Islam. Konsep pendidikan dimulai sejak manusia belum lahir (pranatal) sampai meninggal dengan mengunakan dasar yang qat}‘i> dari al-Qur’an dan Hadith. peranan pemilihan pasangan (istri), karena pasangan yang baik akan mampu memberikan perhatian baik terhadap janin yang dikandung atau bayi yang dilahirkannya. Proses awal itu menurutnya sangat menentukan baik buruknya keturunan.

3 While You’re Expecting…Your Own Prenatal Classroom yang ditulis oleh F. Rene Van de Carr dan Marc Lehrer, 2008. (Hasil Penelitian)

panduan tentang teknik pendidikan pra lahir dari berbagai aspek dan bimbingan bagi ibu hamil dalam menghadapi kelahiran bayinya. Dalam buku itu juga dituangkan hasil penelitian van de Carr bahwa beberapa kebiasaaan “baik” yang dibentuk secara konsisten oleh ibu-ibu hmil pada dirinya dan bayinya selama kehamilan dapat mengurangi berbagai kesulitan yang mungkin timbul ketika ketika anak sudah lahir

4 Implikasi Pendidikan Prenatal dalam Islam Terhadap Perkembangan Janin dalam Kandungan” dari Siti Muamanah, Fak.Tarbiyah IAIN Walisongo, tahun 2006. (Kajian Pustaka)

Pendidikan prenatal dalam Islam yang dimulai dari pemilihan jodoh. Pemilihan jodoh merupakan pengutamaan sifat dan perangai dari seorang calon suami atau istri, karena kedua orang tuanya akan menurunkan perangai kepada anak, yaitu melalui gen yang terdapat dalam inti sel. Pengaruh hereditas (pembawaan sifat) dari kedua orang tua diturunkan kepada anak, meliputi watak pribadi dan bentuk fisik. Kata-kata, perilaku, nasehat dan keseluruhan hidup orang tua adalah kurikulum utama bagi perkembangan spiritual, intelekual dan moralitas anak yang dikandung. Sinyal-sinyal dari lingkungan khususnya campuran hormon-hormon dalam darah ibu berperan dalam menentukan gen-gen mana yang sungguh akan tereskpresikan oleh bayi.

5 Development of habituation and memory in the human fetus,

Hasil percobaan kepada ibu-ibu hamil antara 26 – 40 minggu dengan cara perutnya beberapa kali diberi stimulasi vibroakustik secara berulang-ulang, dalam skala yang bervariasi. Saat bayi diberi stimulus baru, nampak bahwa bayi itu memberikan respon.

7 8

Page 8: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Cathelijne van Heteren, Katholieke Universiteit Nijmegen. 5 Oktober 2001(Hasil Penelitian)

Di antara bayi itu ada yang memberi respon cepat dan ada yang lambat. Waktu bayi sudah lahir, bayi yang member respon lambat itu ternyata bayinya mengalami cacat bahkan ada yang cacat kromosom, sedangkan yang memberikan respon cepat ternyata bayinya normal dan sehal. Jadi menurut Catelijne cara-cara ini bisa dipakai untuk mengidentifikasi kondisi janin saat masih di dalam perut, atau pre-natal

6 Your Pregnancy After 30, ter. Yasmin Asih, Kehamilan di atas usia 30 , Glade B. Curtis, Jakarta: Arcan, Cet. 2000.

Bayi dalam kandungan telah dapat mendengar suara dari luar dirinya. Bayi yang sedang berkembang mendengar bunyi saluran pencernaan yang bising dan denyut jantung ibu. Janin mendengar suara ibunya juga, tetapi tidak dapat mendengar suara dengan intonasi yang tinggi. Curtis juga menyatakan, ada bukti yang menunjukkan bahwa sampai trimester ketiga janin memberikan respons terhadap suara yang didengarnya. Dia juga menemukan bahwa denyut jantung janin meningkat dalam berespons terhadap intonasi suara yang didengar melalui abdomen ibunya, sehingga bayi baru lahir ditemukan lebih menyukai suara ibunya daripada suara orang asing.

7

Kerangka Aktualisasi Pendidikan Islam (Kajian Konsep dasar, Kerangka Operasional, dan Prospek)” yang ditulis oleh Ainur Rafiq dalam sebuah tesis Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 1995.

Tesis itu mencoba mencari jawaban dari persoalan konsep Islam mengenai pendidikan, yang dikemas dalam sebuah kerangka aktualisasi dengan studi konsep dasar, kerangka operasional dan prospeknya di masa mendatang. Sebagai hasil telaahnya, konsep dasar pendidikan Islam tidak lepas dari studi mendalam mengenai hakekat manusia sebagai objek dan sekaligus subjek pendidikan. al-Qur’an sebagai dasar Islam memandang manusia sebagai khalifah menanggung tugas memakmurkan alam semesta yang pada dirinya telah dibekali potensi berupa ‘fit}rah’, baik fitrah dasar maupun fit}rah agama. Kemudian pendidikan mengambil peran yang sangat penting sebagai proses yang berusaha mengaktualkan dan mempertemukan kedua potensi itu, sehingga mengantarkan manusia kepada kesejatiannya sebagai insan kamil. Manusia perlu dididik, karena al-Qur’an memberi jawaban secara tegas, yaitu untuk beribadah dalam pengertian yang luas, yaitu pengembangan segenap potensi yang diberikan Allah kepada manusia, agar menjadi fungsional menuju kerahmatan alam semesta. Kemudian dalam kerangka operasional pendidikan Islam, materi pendidikan Islam yang selama ini muncul dalam wujud taksonomi-dikotomis, memisahkan ilimu-ilmu agama dengan yang non-agama, yang seyogyanya materi pendidikan Islam mencerminkan idealitas al-Qur’an yang integral

NO IDENTITAS

BUKU/ PENELITIAN

ISI POKOK/ HASIL PENELITIAN

8 "Menciptakan menyampaikan hasil penelitian di Jepang, bahwa suara ibu

Bayi Yang Cerdas",Taufan Surana, http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg24675.html, 17-03-2008.

dapat didengar dengan sangat baik oleh janin. Penelitian itu dilakukan dengan cara sang ibu membacakan sebuah buku bacaan secara rutin selama bayi masih di dalam kandungan. Begitu anak lahir, di tubuh dan kepala anak dipasang banyak sensor getaran, kemudian sang ibu membacakan buku yang sama. Di situ terlihat jelas bahwa bayi memberikan reaksi yang sangat positif melalui getaran-getaran gelombang dari dalam tubuh dan otaknya, walaupun secara fisik sang bayi kelihatan hanya diam saja. Di lain pihak, jika sang ibu membacakan buku yang belum pernah dikenal bayi, dia tidak memberikan reaksi apapun.

9 How to See and Read Aura. Ted Andrews, Ter. T. Hermaya, Melihat dan Membaca Aura .Jakarta: Gramedia Pustaka, Cet. X, 2005

Setiap orang mempunyai aura. Setiap orang pernah melihat dan mengalami medan aura orang lain. Namun kebanyakan orang mengabaikan pengalaman itu. Aura adalah medan energi yang mengelilingi semua materi. Apa saja yang mempunyai struktur atom akan mempunyai aura atau medan energi yang mengelilingi. Atom setiap materi terbentuk dari electron-elektron dan proton-ptoton yang terus menerus bergerak. Gerak electron- electron dan proton-proton itu adalah membentuk getaran energi listrik dan magnet. Sedangkan aura manusia adalah medan energi yang mengelilingi tubuh jasmani. Dalam tubuh manusia terdapat pancaran energi yang mencakup medan listrik, magnetic, bunyi, panas, cahaya dan elektromagnetik.

10 , The True Power of Water, ter. Azam Translator, The True Power of Water: Hikmah Air dalam Olahjiwa .Masaru Emoto. Bandung: MQ Publishing, Cet. VI, 2006

Ia menemukan dan membuktikan dalam penelitiannya bahwa semua benda di dunia ini mempunyai gelombang energi atau Hado. Energi itu dapat berbentuk positif atau negatif dan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Benda-benda di sekitarnya dengan Hadonya dapat membentuk resonansi (gaung) dengan tubuh seseorang. Sebaliknya, seseorang juga mampu membentuk resonansi dengan Hado yang datang dari benda-benda dengan Hado yang sejenis. Setiap benda mempunyai gelombang intrinsic tersendiri. Pikiran dan tubuh manusia dipengaruhi oleh gelombang intrinsic benda lain yang digunakan untuk membentuk resonansi.

9 10

Page 9: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

G. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan latar alami (natural setting) sebagai sumber data langsung. Pemaknaan terhadap data tersebut hanya dapat dilakukan apabila diperoleh kedalaman atas fakta yang diperoleh. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan sekaligus mendiskripsikan data secara utuh dan menyeluruh mengenai Stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan di Sidoarjo sebagai bagian dari Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori fungsional. Pendekatan teori ini digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan respon masyarakat terhadap model pendidikan “Assalam” dan terhadap aperan dan aktifitas LPPQ Al-Karim terhadap jama’ahnya. Pendekatan teori ini digunakan untuk membuktikan fungsi aktifitas stimulasi yang dilakukan jama’ah LPPQ terhadap anak yang dilahirkan.

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan teori analisis behavioristik. Pendekatan ini digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang bersifat behavioral yang berkaitan dengan proses stimulasi atau interaksi antara orang tua dengan anak baik ketika masih berada dalam kandungan maupun setelah kelahirannya.

Data dikumpulkan adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian. Jenis data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal. Data internal diperoleh dari pengamatan terhadap anak yang mendapatkan stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan, orang tua anak (ibu atau bapaknya), anggota keluarga inti lainnya yang terlibat langsung dalam proses pendidikan, dan ustadh pembimbing. Sedangkan data eksternal bersumber dari dokumen-dokumen, foto dan benda-benda yang dapat dipergunakan sebagai pelengkap data internal, serta orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam proses pendidikan sejak dalam kandungan. Karakteristik data eksternal yaitu berupa tulisan-tulisan, rekaman-rekaman, gambar-gambar atau foto-foto yang berhubungan dengan

pemberian Stimulasi al-Qur’an.. Data internal dijaring melalui observasi, wawancara, angket dan participant observation.

Sumber data ada dua yaitu manusia atau orang dan bukan manusia. Sumber data manusia berfungsi sebagai subjek atau informan kunci (key informants), dengan kreteria:(1)Subjek cukup lama dan intensif menyatu dengan medan aktifitas yang menjadi sasaran penelitian; (2)Subjek yang masih aktif terlibat dalam lingkungan aktifitas yang menjadi sasaran penelitian; (3)Subjek yang masih mempunyai waktu untuk dimintai informasi oleh peneliti; dan (4)Subjek yang tidak mengemas informasi, tetapi relative memberikan informasi yang sebenarnya. Sedangkan sumber data bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan fokus penelitian.

Pemilihan informan dilakukan secara purposive dengan mengarahkan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan.Teknik sampling penelitian ini adalah secara purposive yaitu mencari dan menentukan informan kunci (key informants) yang dapat memberikan informasi kepeda peneliti tentang data yang dibutuhkan. Dari informan kunci tersebut dikembangkan untuk mencari lainnya dengan teknik bola salju (snowball sampling). baru akan dihentikan apabila data yang diperoleh dianggap telah jenuh.

Instrumen Penelitian: untuk dapat memahami makna dan penafsiran terhadap fenomena dan simbol-simbol stimulasi janin dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan langsung peneliti terhadap objek di lapangan. Oleh karena itu, instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan instrumen kunci. Juga disiapkan beberapa instrument kuesioner, draf hal-hal yang diamati (observasi) dan draf wawancara secara garis besar.

Prosedur Pengumpulan Data: Untuk memperoleh data secara holistic dan integrative, serta memperhatikan relevansi data dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka pengumpulan data menggunakan tiga teknik, yaitu: (1) wawancara; (2) Observasi partisipan (participant observasi); (3) studi dokumentasi (study of documents) ; (4) Kuesioner, dan ditunjang dengan metodesimultaneous cross sectional atau member check.

Analisis Data: Analisis data kualitatif bersifat induktif analitik yang menekankan pada pemaknaan kekhususan suatu kasus, bukan keumumannya (nomotetik). Analisis induktif analitik merupakan upaya untuk menganalisis data dengan berpijak pada logika positifistik , fungsionalisme dan behavioristik.

.

11 12

Page 10: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

(2) TINJAUAN TERHADAP HAL-HAL YANG DITEMUKAN

A. Respon Masyarakat Terhadap Model Pendidikan al-Qur’an dan Terhadap Peran dan Aktifitas LPPQ Al-Karim

Eksperimen yang dilakukan oleh ustadz Mustafa A.Y. untuk kedua putrinya sejak dalam kandungan telah membuahkan hasil. Hal itu merupakan bentuk riyad}ah dan ikhtiyar untuk mewujudkan anak yang berkarakter, berkepribadian dan cerdas. Eksperimen itu dimulai dengan membangun kesepakatan bersama dengan istrinya, yaitu dengan menjauhi apa pun bentuk kemaksiyatan dan dosa, glamour dunia maya ataupun panggung sandiwara, baik melalui tayangan TV maupun lain, majalah-majalah yang tidak islami dan lainnya yang sejenis sehingga di rumah pun tidak ada perabot TV dan sejenisnya. Kemudia mereka berdua mengganti dengan hal-hal yang islami. Hasil eksperimen itu kemudian ditulis menjadi model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dalam sebuah buku berjudul “Assalam, Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al-Qur’an Sejak dalam Kandungan”. Buku itu merupakan rangkaian paket pelajaran yang biberikan kepada kedua anaknya.

Apa yang dilakukan oleh Mustafa AY menunjukkan bahwa bimbingan dan pemeliharaaan itu paling awal dan utama dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah "masyarakat terkecil" yang memiliki pimpinan dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing anggotanya. induk keluarga adalah ibu. Hadirnya seorang ibu yang s}alih}ah akan menentukan baik buruknya keluarga karena dialah yang melahirkan anak keturunan. Karena ibu melahirkan anak manusia, di pundaknya lah dibebankan pembinaan anak dan kehidupan rumah tangga. Ibu dalam bahasa Arab dinamakan “umm”. Kata “umm” dalam al-Qur’a>n mempunyai akar kata yang sama dengan “ummat” yang diartikan dengan ‘masyarakat besar’ atau ‘negara’. Karena itu, wajar lah jika Ibu disebut-sebut sebagai tiang negara, tiang umat, dan tiang masyarakat.

Keluarga juga sekolah bagi putra-putri bangsa untuk belajar. Dari keluarga anak-anak mempelajari sifat-sifat mulia, berupa:

kesetiaan, rahmah, kasih sayang, ghirah, dan sebagainya atau sebaliknya. Dalam kehidupan keluarga pula dapat diperoleh dan dipupuk sifat keberanian dan keuletan dalam menjaga ketahanan hidup. Keluarga juga unit terkecil yang menjadi pendukung dan pembangkit lahirnya bangsa dan masyarakat. Selama pembangkit itu mampu menyalurkan arus yang kuat dan sehat, selama itu pula masyarakat dan bangsa akan menjadi sehat dan kuat, sehingga keluarga mempunyai kontribusi besar dalam menegakkan atau meruntuhkan suatu bangunan masyarakat. Hal itu telah disadari oleh Ust. Mustafa Ahmad Yaskur hingga mampu menyemtuhkan nilai-nilai religiusitas kepada kedua orang putrinya. Kedua putrinya itu di usia balita sudah mampu menampilkan tilawaat al-Qur’an dengan baik dan benar di hadapan peserta pelatihan mengajar al-Qur’an sejak dalam kandungan.

Pengalaman yang dituangkan sebagai model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan menjadi sebuah buku panduan itu pun kemudian dipresentasikan kepada 776 ibu hamil dari enambelas desa/ kelurahan se-Kecamatan Ambarawa pada bulan Mei hingga Agustus 2001 dalam acara bimbingan ibu-ibu hamil dengan tema “Merindukan Anak shaleh”. Hasilnya pun cukup signifikan terhadap upaya menanamkan nilai-nilai religiusitas spiritualitas keislamanan. Kemudian hasil itupun dipresentasikan pula pada acara pembinaan pada Penyuluh Agama Islam se Kabupaten Semarang di Masjid Istiqomah Ungaran atas undangan Kepala Seksi Penerangan Agama Islam Kantor Departemen Agama Kabupaten Semarang.

Presentasi demi presentasi itu telah mendapatkan sambutan yang sangat baik dari seluruh ibu hamil saat itu. Kemudian dengan gethok tular dari ibu hamil satu ke ibu hamil yang lain, dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain, respon masyarakat terhadap model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan terus bertambah. Banyak ibu hamil yang sudah merasakan hasilnya sehingga mereka menyampaikan kebahagiaannya itu kepada ibu hamil lainnya untuk mendidik anaknya sejak dalam kandungan sesuai dengan apa yang ditulis oleh Ust. Mustafa AY. sehingga panduan dan model pendidikan sejak dalam kandungan itu pun tersebar hingga ke Kabupaten Sidoarjo. Dengan gethok tular

13 14

Page 11: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

respon masyarakat Sidoarjo yang mengikuti presentasi itu sangat baik dan terus bertambah.

Kemudian respon masyarakat terhadap peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai lembaga sosial pun sangat baik. Peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai lembaga sosial dalam bidang Dirasat al-Qur’aniyyah dan Lembaga Pengembangan Pendidikan Al-Qur’an pun telah berkembang dengan baik dan juga mendapat dukungan jama’ah yang memiliki kesetiaan dan loyalitas yang baik karena mereka telah merasakan kemanfaatan atas kehadiran LPPQ.

Respon masyarakat atas peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim itu meluas, saat ini telah banyak masyarakat yang setia mengikuti dan mendukung seluruh kegiatannya. Adapun jama’ah yang bergabung mengikuti kegiatan pengajian itu cukup vareatif, terdiri dari: pelajar, mahasiswa, ada juga pedagang, buruh pabrik, guru, PNS, juga ibu-ibu lanjut usia. Kegiatan pun tetap berlangsung walaupun hujan lebat. Jama’ah pun tetap datang walaupun rumahnya jauh dari tempat pengajian.

Peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai lembaga sosial juga telah berkembang menjadi lembaga sosial keagamaan dengan banyak program, antara lain: mencetak guru-guru al-Qur’an yang berkompeten, pengembangan lembaga pendidikan informal dan formal dengan mendirikan PAUD dan TK serta memberikan penguatan pengelolaan MI, mendirikan lembaga zakat infaq dan shodaqah (eLZIS Karim) untuk memberikan dan menyalurkan santunan yatim, dhu’afa’ dan fakir miskin, menerbitkan buku dan buletin, serta memberikan bimbingan pendidikan anak sejak dini melalui stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan, juga program-program lainnya seperti yang telah diuraikan di atas.

Dengan demikian, respon masyarakat atas model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan eksistensi mengenai peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sangat baik dan telah memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat sehingga respon masyarakat terhadap kehadirannya juga sangat baik. sebagai bukti, jika kehadiran model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan respon terhadap keberadaan LPPQ Al-Karim itu tidak memberikan manfaaat dan tidak bersifat “eufungsi” kepada masyarakat, maka tentu secara otomatis keduanya akan semakin ditinggalkan oleh masyarakat itu sendiri. Namun kenyataannya,

model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan yang dicetuskan oleh Mustafa AY. dan dikembangkan oleh Ust. H.M. Sholeh di Sidoarjo dan sekitarnya telah memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat. Demikian juga peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai lembaga sosial telah mendapatkan respon dari masyarakat dengan baik, hal itu telah terbukti dengan banyaknya program kegiatan yang diikuti oleh masyarakat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan gethok tular dari pelaku satu ke pelaku lain atau jama’ah satu ke jaama’ah lain, model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan yang dicetuskan oleh Mustafa AY itu terus menyebarluas ke daerah-daerah dan propinsi lain. Penyebaran model panduan itu pun telah memberikan kepuasan kepada seluruh orang tuanya yang menjalankan program itu. Hal itu berarti bahwa model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan itu telah terbukti mendapatkan respon dari masyarakat.

Implikasi adanya kenyataan esensial di balik model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan kegiatan pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi al-Qur’an oleh Jama’ah LPPQ Al-Karim adalah aktifitas tak terpisahkan dalam kesatuan keluarga jama’ah LPPQ Al-Karim dalam mempersiapkan anak yang saleh, berkualitas dan berkarakter. Oleh karena itu, peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sebagai lembaga sosial keagamaan dalam memotivasi anggota jama’ahnya untuk mempersiapkan keturunan yang berkualitas dan mendorong keluarga jama’ah sebagai satu kesatuan unit masyarakat terkecil untuk melaksanakan program pendidikan anak sejak dalam kandungan adalah penting sehingga peran dan aktifitasnya itu bersifat fungsional terhadap sistem sosial dalam masyarakat.

Penjelasan tentang model pendidikan al-Qur’ann sejak dalam kandungan serta peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim di atas menunjukkan respon masyarakat atas keduanya semakin baik. Jika model pendidikan al-Qur’an dan keberadaan LPPQ Al-Karim tidak memberikan fungsi kepada masyaarakat, tentu secara otomatis akan semakin ditinggalkan oleh masyarakat itu sendiri. Kenyataan itu dapat dihubungkan dengan teori fungsional.

15 16

Page 12: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Penjelasan tentang respon masyarakat terhadap model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dan eksistensi LPPQ Al-Karim telah mengaplikasikan tiga postulat teori fungsional Robert King Merton, yaitu: a. Postulate of functional unity of society, yaitu b. Postulate of universal functionalism c. Postulate of indispensability

Pembuktian terhadap postulat yang pertama adalah bahwa postulat itu menjelaskan tentang aktifitas sosial atau item budaya yang terstandar bersifat fungsional dalam sistem sosial atau dalam sistem budaya. Fungsi dari suatu aktifitas sosial tertentu berarti memberi kontribusi bagi kehidupan sosial budaya. Model pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan “Assalam” sebagai panduan mengajar bayi sejak dalam kandungan yang disusun Mustofa AY. yang dikembangkan oleh Ust. Moh. Sholeh Qosim di LPPQ Al-Karim kepada jama’ahnya di Sidoarjo Jawa Timur merupakan aktifitas sosial telah terbukti fungsional dalam sistem sosial secara internal kepada satuan unit keluarga dari jama’ah LPPQ Al-Karim. Jama’ah pun semakin banyak yang menerapkan dan melakukan model pendidikan sejak dalam kandungan itu. Hal itu sebagai bukti bahwa respon masyarakat semakin baik dengan banyaknya jama’ah yang menerapkan dan melakukan aktifitas stimulasi pendidikan sejak dalam kandungan. Demikian juga peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim juga fungsional terhadap masyarakat, dengan semakin banyak kiprah dan aktifitasnya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang membawa dinamika perubahan di masyarakat.

Postulat kedua menyatakan bahwa aktifitas sosial tertentu yang terstandar punya kontribusi yang positif. Hal itu terbukti bahwa aktifitas mengajar bayi sejak dalam kandungan dengan model panduan buku “Assalam” adalah merupakan aktifitas yang terstandar (sebagaimana diuraikan dalam bab III sub bab B) yang mempunyai kontribusi yang positif bagi masyarakat (sebagaimana diuraikan dalam Bab III sub bab C). Demikian juga eksistensi LPPQ Al-Karim yang melakukan aktifitasnya di Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto dan Malang telah memberikan kontribusi yang positif dan kontribusi yang besar sehingga respon masyarakat atas keberadaannya pun positif karena merasakan kemanfaatan atas

peran dan aktifitasnya sebagai lembaga sosial. Eksistensi LPPQ Al-Karim sebagai majlis taklim, sebagai lembaga pengkaderan, lembaga social mabarrot, lembaga pendidikan, dan lembaga pemberdayaan ekonomi bagi anggota jama’ah dan masyarakat juga besar. Hal itu juga telah membuktikan bahwa aktifitas social yang terstandar yang telah dilakukan oleh LPPQ Al-Karim punya kontribusi yang positif.

Kemudian postulat ketiga merupakan kelanjutan dari yang kedua, bahwa jika item-item tertentu dapat memenuhi fungsinya yang vital maka item itu dibutuhkan masyarakat. Hal itu telah terbukti bahwa model pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi al-Qur’an telah memenuhi fungsinya sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat malah mencari model itu. Demikian juga eksistensi peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim yang terstandar, telah memenuhi fungsinya sebagai lembaga pengembangan pendidikan al-Qur’an yang mempunyai aktifitas yang terstandar sehingga mempunyai kontribusi yang positif dan dibutuhkan oleh masyarakat.

B. Fungsi Aktifitas Stimulasi Pendidikan Al-Qur’an Sejak dalam

Kandungan

Materi yang telah dipersiapkan sebagai materi dalam aktifitas stimulasi pendidikan sejak dalam kandungan ada enam, yaitu tiga puluh kosa kata wajib; duapuluh kalimat t}ayyibah; delapan doa sehari-hari; tujuh surah pendek; az}an dan iqa>mah; empat senandung Islami. Materi-materi itu diberikan ketika (1) usia kehamilan memasuki bulan kelima (18 minggu) sampai lahir; (2) bayi merah (1 sampai 5 bulan); dan (3) bayi lima bulan sampai satu tahun.

Adapun teknik dan strategi dari aktifitas pemberian stimulasi terbagi menjadi tiga. 1. Untuk bayi yang masih dalam kandungan. Guru atau

pembimbing yang mengajar adalah ibu, bapak, dan kakak-kakaknya (bila ada). Bapak, ibu atau lainnya mengajarkan materi yang telah disiapkan dengan cara mengatakan kosa kata wajib, kalimat t}ayyibah, doa sehari-hari, surah-surah pendek, az}an dan iqa>mah tiga kali sehari. Jika ayahnya yang mengajar

17 18

Page 13: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

atau menstimulasi, caranya pipi ayah menempel di perut ibu. Jika ibu yang mengajar atau menstimulasi, ibu sebaiknya menggunakan megaphone kertas atau gulungan kertas.

Adapun cara dan langkah-langkah pemberian stimulasi bayi dalam kandungan atau mengajarnya sebagai berikut: a. Ibu hamil duduk atau tidur dalam posisi yang enak; b. Temukan posisi kepala bayi di kandungan ibunya; c. Ucapkan “al Sala>m ‘alykum, ini ayah atau kakak” (pipi ayah

atau kakak menempel diperut ibu). Jika ibu yang mengajar ucapkanlah “al Sala>m ‘alykum, ini ibu”. Terkait dengan ibu, Rene Van de Carr menyarankan agar ibu menggunakan megaphone, selembar kertas yang digulung atau tabung berlubang untuk membantu mengeraskan suaranya di perut.

d. Katakanlah pada janin/ bayinya “Ayo belajar..” Selanjutnya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, laksanakan kegiatan itu tiga kali sehari, rutin pagi sekali, siang sekali dan malam sekali.

e. Katakana padanya perkata. Contoh: “Allah”… “Muhammad”…”Rasul”. Materi itu diajarkan sehari tiga kali selama tiga hari. Jarak tiap kosa kata masing-masing 3 detik. Hari ke-4, ke-5, dan ke-6, kosa kata berikutnya (sebagaimana urutan di Tabel: 4.1 Paket I 30 Kosa kata), dan setetusnya sesuai dengan jadwal. Kemudian saat menjelang melahirkan, ibu hendaknya tetap

tenang, banyak berdoa kepada Allah, berz}ikir, membaca istighfar dan tawakkal. Tempat melahirkan telah ditetapkan jauh hari. Persiapan lahir maupun batin dilaksanakan dengan baik. Persiapan lahir antara lain: keuangan, perlengkapan bayi dan ibunya serta mana yang baik untuk si kecil. Persiapan batin antara lain: ketenangan emosi, dukungan keluarga berupa doa-doa dan tawakkal.

2. Untuk bayi yang baru lahir atau bayi merah. Ayah, ibu, kakak atau anggota takan keluarga yang lain mengucapkan atau mengucapkan az}an, iqa>mah, menyanyikan senandung Islami, 30 kosa kata wajib, 20 kalimat t}ayyibah, 8 doa sehari-hari, dan 7 surah-surah pendek.

Waktu yang tepat memberikan stimulasi pendidikan al-Qur’a>n bayi sejak lahir adalah Tiga kali sehari dengan memilih saat anak atau bayi segar sesudah mandi misalnya. Pemberian stimulasi tepat waktu dan sebentar, semakin dini semakin baik. Adapun caranya adalah sebagai berikut. a. Membaca basmalah; b. Menidurkan bayi dalam posisi enak; c. Menyapa dengan ucapan “al Sala>m ‘alaykum”; d. Menyapa dan mengajak anak dengan “(Nama), ayo belajar!” e. Katakana padanya dengan:

1) Az}an lengkap (sehari tiga kali); 2) Iqa>mah lengkap (sehari tiga kali); 3) Senandung lengkap (sehari tiga kali) 4) Kalimat t}ayyibah (sehari tiga kali); 5) Do’a sehari-hari lengkap (sehari tiga kali); 6) Surah pendek lengkap (sehari tiga kali).

Kosa kata wajib tiga materi setiap pertemuan. Sehari tiga kali. Setiap tiga hari materi diganti. Kalimat t}ayyibah tiga materi setiap pertemuan. Pertemuan tiga kali sehari dan setiap hari materi diganti. Untuk kalimat t}ayyibah dipraktekkan setiap saat. Untuk surah pendek setiap hari tiga kali dan setiap pekan surah diganti.

Adapun jarak mulut antara pengajar dengan anak pada bulan pertama lebih kurang 20 cm, pada bulan kedua kurang lebih 30 cm, pada bulan ketiga kurang lebih 40 cm dan pada bulan keempat kurang lebih 50 cm.

f. Mengakhiri pelajaran ketika anak masih menunjukkan minat yang besar;

g. Menutup pelajaran dengan membaca h}amdalah dengan jelas; h. Peluk anak anak dengan hangat dan penuh saying; i. Katakana pada anak “(nama) memang anak s}aleh/ salehah,

ibu/ ayah senang sekali!”. 3. Untuk bayi yang berumur lima bulan ke atas. Ibu, ayah atau

anggota keluarga yang lain menunjukkan tulisan sambil membaca materi yang telah ditentukan. Adapun materinya adalah 30 kosa kata wajib, 20 kalimat t}ayyibah, 8 doa sehari-hari, 7 surah-surah pendek, az}an dan iqa>mah. Materi-materi itu

19 20

Page 14: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

ditulis tiap kata di atas dengan menggunakan tinta atau spidol warna merah.

Adapun langkah-langkah strategisnya adalah sebagai berikut. a. Pilih waktu yang tepat; b. Menidurkan anak dalam posisi yang enak; c. Menyapa anak dengan “(sebut namanya), ayo belajar!” d. Menunjukkan alat peraga yang sudah disiapkan satu persatu

masing-masing selama tiga detik sambil anda katakana ”Alla>h” tiga detik kemudian “Muhammad” dan tiga detik kemudian “Rasu>l”, dan seterusnya untuk, materi dan hari berikutnya (sesuai dengan jadwal);

e. Akhiri materi ketika anak masih sangat suka; f. Tutup pelajaran dengan membaca h}amdalah; g. Peluk anak dengan hangat. Diberikan pujian dengan, “Hebat,

Ahmad (nama panggilan) rajin belajar, ibu/ bapak senang sekali!”

Kemudian saat anak tidur, dia dibacakan doa sebelum tidur, ayat kursi, 2 ayat terakhir QS. al-Baqarah, tasbih} 33 kali, tah}mi>d 33 kali dan takbi>r 33 kali. Jua doa sebelum tidur dibacakan yang keras agar anak mendengar dan merekam di memorinya.

Aktifitas stimulasi di atas telah ditemukan ada tiga fungsi

yaitu: stimulasi al-Qur’a\n sejak dalam kandungan dapat berfungsi sebagai tarbiyyah sejak dini; Stimulasi pendidikan al-Qur’an sebagai getaran-getaran ruh}iyyah (menanamkan ikatan batin) yang kuat antara anak dan orang tua; dan stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai amaliah religiusitas, spiritualitas, kepribadian, pembentukan karakter dan merangsang kecerdasan anak.

1. Stimulasi al-Qur’an Sejak dalam Kandungan sebagai Tarbiyah Anak Sejak Dini

Usaha untuk mewujudkan anak yang berkualitas itu tidak dapat diwujudkan dengan instant dan asal-asalan, melainkan perlu dilakukan melalui proses yang berkesinambungan, terus menerus, sabar dan telaten, mulai dari proses pemilihan pasangan,

waktu persenggamaan, pasca pembuahan, sampai anak terlahir ke dunia. Apa yang dilakukan oleh anggota jama’ah dalam memberikan stimulasi pendidikan al-Qur’a>n sejak dalam kandungan, yang dilakukannya dengan sadar dan terencana setiap setiap hari, pagi, siang dan sore dengan mengunakan kurikulum panduan buku Asalam, juga murattal al-Qur’an, asma’ al-husna dan menghindarkan apa pun yang dilarang Allah dan norma lainnya adalah merupakan bagian dari tarbiyyah anak sejak dini.

Rutinitas yang dilakukan oleh anggota jama’ah LPPQ Al-Karim yang hamil dalam mengajar anaknya sejak dalam kandungan itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Abd al-Rah{ma<n al-Ba<ni< tentang tarbiyyah, sebagaimana yang dikutib al-Nah{la<wi< dalam Us{u<l al-Tarbiyat al-Isla<miyah wa Asa<libuha, bahwa al-tarbiyyah mempunyai unsur-unsur pokok sebagai berikut: a. Menjaga dan memelihara fit{rah anak. b. Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang

bermacam-macam. c. Mengarahkan seluruh fit{rah dan potensi ini menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya.

d. Proses ini dilaksanakan secara bertahap, memelihara sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna.

Penjagaan dan pemeliharaan fitrah dan potensi anak melalui stimulasi pendidikan al-Qur’an itu sebagai usaha memperkenalkan al-Qur’an pada anak sejak dini dengan merekamkan al-Qur’an dalam memori anak sejak mereka berada dalam kandungan. Stimulasi pendidikan al-Qur’an itu juga sebagai usaha menjaga diri dan keluarga untuk selalu cinta dengan al-Qur’an.

Sementara itu al-Qurt}ubiy terhadap Surah al-Tah}ri>m ayat 6, menafsirkan bahwa setiap orang beriman diperintahkan untuk selalu bedzikir dan berdoa hingga Allah pun menjaganya dari kerusakan apa pun. Termasuk di dalamnya membimbing keluarga untuk dapat membedakan antara yang halal dan haram, menjauhi maksiyat dan dosa lainnya. Juga menjaga anak dengan memberi nama yang baik, mengajarinya al-Kitab (al-Qur’a>n), serta menikahkannya ketika dewasa, juga membimbingnya dengan adab yang baik.

21 22

Page 15: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Membacakan dan memperdengarkan al-Qur’an, asma’ al-h}usna> dan kalimat t}ayyibah kepada janin yang masih berada dalam kandungan adalah merupakan bagian dari dzikir dan do’a kepada Allah. Hal itu dilakukan dengan harapan Allah menjaga anak dari kerusakan apa pun.

Demikian pula pemilihan istri yang dilakukan oleh MZA dalam ikhtiyar-nya mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera, juga merupakan bagian dari proses stimulasi pendidikan sebagai tabiyyah anak sejak dini. Karena melalui seorang ibu yang salihah akan mampu diwujudkan stimulasi-stimulasi yang baik.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Ma<jid ‘Irsa<n al-Kayla<niy dalam kitab falsafah al-tarbiyah al-Isla<miyyah, yang menyatakan bahwa peran ibu sangat penting di dalam melahirkan keturunan yang s}alih} s}alih}ah}. Karena seluruh tahap pertumbuhan manusia selalu berhubungan dengan ibu, yaitu mulai dari masa kehamilan, proses kelahiran, masa tumbuh kembang, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa awal. Karena itu, wajar lah jika Ibu disebut-sebut sebagai tiang Negara, tiang umat, tiang masyarakat. Penyebutan kata “ibu” dengan “umm” adalah satu akar kata yang sama dengan “ummat” (masyarakat).

Madzahiry dalam tarbiyat al-T}ifl fi al-Ru’yat al-Isla>m menyampaikan empat pesan kepada wanita hamil, Yaitu:

a. Ibu dan janinnya, mempunyai hubungan dan keterkaitan nasib. Seorang ibu harus mengetahui, bahwa masa kehamilan

adalah masa yang sensitif dan menentukan nasib masa depan anaknya. Segala persoalan moral dan spiritual yang dilaluinya semasa kehamilannya akan beralih kepada janin yang berada dalam perutnya. Nabi bersabda sebagaimana dikutip oleh Madzahiri: Orang yang bahagia adalah yang berbahagia di perut ibunya, dan orang yang sengsara adalah sengsara di perut ibunya". Hal itu dimaksudkan bahwa seorang anak mendapat dasar-dasar kesengsaraan dan kebahagiaan pada pertumbuhan pertama di dalam perut ibunya. Dan menurut Madzahiry, Hukum keturunan di samping memindahkan sifat-sifat bentuk tubuh dan fisik dari ayah dan ibu pada anak, juga sifat-sifat

moral dan spiritual dari yang berpindah ke janin sewaktu berada di perut ibunya.

Oleh karena itu, seorang ibu harus selalu waspada pada saat hamil. Ia harus menjauhi sifat-sifat buruk dan hina seperti dengki, takabbur dan sombong, karena anak menyerap kandungan sifat-sifat itu dan menjadi besar atasnya, sedangkan ia berada di perut ibunya. Sebaliknya, bila ibu mengembangkan sifat-sifat baik, maka janinnya akan tumbuh besar atasnya.

b. Menjauhi maksiyat dan dosa Dosa berperan aktif dalam pencemaran jiwa, hati, dan ruh

manusia. Dampaknya meningkat secara bertahap hingga menjadi manusia. Dosa juga berperan aktif dalam memberikan pengaruh negatif pada manusia dengan meisahkan diri dari agamanya. Jika dosa dilakukan oleh wanita hamil, maka dosa itu berpengaruh terhadap kejiwaan janin dan pembentukan spiritualnya. Oleh karena itu, wanita yang memiliki hubungan yang erat dengan Allah SWT, sungguh-sungguh akan memberikan komitmen yang besar terhadap sifat-sifat Islami yang baik pada masa kehamilannya, yang merupakan lahan dan dasar bagi masa depan janin.

c. Menjauhi makanan haram

Pesan ini lebih penting daripada dua pesan di atas, karena di antara penderitaan janin adalah pada saat daging, badan, dan tulangnya terbentuk dari makanan haram. Ketika harta manusia didapat dengan cara yang haram, maka makanan itu meskipun lahirnya tampak seperti makan biasa, namun pada hakikatnya makanan itu tampak sebagai bangkai dan kotoran yang bercampur darah dan bau busuk. Dan, makanan haram itu memiliki pengaruh yang dalam terhadap janin.

d. Menghindari Emosi Pesan itu menegaskan akan pentingnya wanita hamil

menghindari emosi, fanatisme yang berlebihan dan kesedihan berlarut-larut, sebab semua kondisi kejiwaan itu akan melekat pada janin yang berada di perut ibunya dan meninggalkan pengaruhnya yang penting padanya. Kemarahan atau emosi

24 23

Page 16: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

jiwa ibu hamil terkadang --menurut genetika-- menyebabkan pengaruh fisik dan memburukkan bentuk janin atau menyebabkan kelumpuhan.

Dengan demikian fungsi stimulasi pendidikan al-Qur’a>n kepada anak sejak dalam kandungan sebagai tarbiyyah sejak dini yang dilakukan oleh Jama’ah LPPQ Al-Karim adalah merupakan ikhtiyar lahir maupun batin dalam menjaga dan memelihara fit{rah

tawhi>d anak, berusaha memantabkan fit{rah tawhi<d itu dengan penuh perhatian, serta mengoptimalkan kesiapan pegembangan seluruh potensinya yang bermacam-macam, mengarahkan seluruh potensi dan fit{rah anak menuju pada kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya. Proses stimulasi pendidikan al-Qur’an yang dilakukan dan dilaksanakan secara bertahap, terencana dan terus menerus sedikit demi sedikit hingga mencapai hasil yang diidamkan dalam memelihara fit}rah tawhi>d anak itu adalah merupakan tarbiyyah sejak dini.

2. Stimulasi sebagai Getaran-getaran ruhiyyah antara Orang Tua dan anak

Getaran-getaran ruhiyyah merupakan perasaan hati dan jiwa yang halus yang mengalir dari hati satu ke hati yang lain. Getaran-getaran ruhiyyah itu dapat juga disebut dengan kelekatan psikologis (kejiwaan) arau ikatan batin. Orang tua yang secara rutin melakukan kemunikasi dan kontak batin dengan anak-anaknya akan memiliki getaran-getaran ruhiyyah yang kuat terhadap anak-anaknya. Hal itu dapat terjadi secara timbal balik. Perasaan kejiwaan demikian itu dapat dirasakan oleh siapa pun yang secara intent melakukan kontak batin. Perasaan kejiwaan begitu melekattelah dirasakan oleh anggota jama’ah dan simpatisan LPPQ Al-Karim yang telah melakukan stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan terhadap anaknya

Tumbuhnya ikatan batin yang kuat antara anak dan orang tuanya itu sesuai dengan Hukum Resonansi. Arti “Resonansi” secara bahasa adalah “dengungan suara; peristiwa turut bergetarnya suara benda karena pengaruh getaran gelombang eketromagnetik luar”. Juga sesuai dengan konsep Hado dari Masaru Emoto dalam penelitiannya tentang air dan hado dalam

bukunya yang berjudul “Mizu No Maryoku Kokoro To Karada No Uoutaa Hiiringu” bahwa semua benda yang ada di dunia ini mempunyai gelombang/ getaran energi atau hado. Jika dua benda yang mempunyai frekwensi yang sama, benda-benda itu akan saling membentuk resonansi. Benda-benda lain dengan Hado yang sejenis, maka dengan Hado yang ada dalam diri seseorang dapat membentuk resonansi dengan tubuh seseorang itu. Emoto juga menegaskan bahwa setiap benda mempunyai gelombang intrinsik tersendiri. Setiap partikel sub-atom mempunyai gelombang intrinsik tersendiri. Pikiran dan tubuh manusia dapat memungkinkan dipengaruhi oleh gelombang intrinsik benda lain yang digunakan untuk membentuk resonansi. Dalam hubungan antar-manusia, sering seseorang mengatakan bahwa dia cocok atau tidak cocok, cinta atau benci.

Getaran-getaran ruhiyyah itu juga dapat dibuktikan dari adanya aura. Aura adalah medan energi yang mengelilingi tubuh jasmani. Ted Andrews menyatakan bahwa setiap jasmani memiliki medan energi. Setiap medan energi memiliki kekhasan bagi dirinya sendiri, tidak ada medan energi yang sama persis, namun dapat terjadi kemiripan. Aura dapat memiliki medan bunyi, cahaya, dan elektromagnet di dalamnya. karena itu antara seseorang dengan yang lain dapat menyebabkan rasa tidak suka mendadak pada orang itu, perasaan tidak enak, marah, sebel, dan sebagainya. Atau sebaliknya.Walaupun belum pernah bertemu sebelumnya.

Hukum dan Teori itu membuktikan bahwa ikatan batin dapat timbul dari getaran-getaran ruhiyyah dan getaran energy antara ibu hamil (bumil) dengan janin yang dikandungnya. Getaran-getaran ruhiyyah yang diungkapkan dengan penuh cinta kasih dapat menggema dalam diri janin sehingga dapat memberikan rasa nyaman pada diri anak baik ketika masih dalam kandungan maupun ketika telah lahir. Begitu juga apabila ibu hamil mengalami penderitaan dan kegelisahan, maka janin pun turut merasakan apa yang dialami ibunya.

Karena itu, melalui Hukum Resonansi, Knosep Hado, dan Aura itu dapat dipahami bahwa ibu hamil dapat berperan sebagai resonator melalui efek resonansi, atau dengan pancaran medan energy, ataupun dengan Hado sehingga intensitas stimulasi yang

25 26

Page 17: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

diberikan kepada janin mampu memperkuat sinyal getaran-getaran ruhiyyah dan ikatan batin antara ibu (orang tua) dan bayi yang masih dalam kandungan atau yang telah dilahirkan.

Penjelasan tentang hukum resonansi, teori hado dan aura itu juga sesuai dengan konsep “rah}im”. “Rah}im” dalam bahasa Arab berasal dari kata “rah}ima” yang berarti “menaruh kasih atau menyayangi”. Rah}im memang sudah ditaqdirkan oleh Allah SWT. untuk menjadi resonator dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baik bagi janin. “Rah}im” itu sendiri sebenarnya sudah mengandung pesan khusus sebagai tempat curahan kasih sayang. Rah}im dapat menjadi madrasat al-u>la atau ruang kelas pertama bagi anak yang ada dalam kandungan ibunya. Sehingga sejak di dalam rahim, bayi yang baru aktif alat cerna dan unsur perasaannya itu dapat diberikan stimulasi pendidikan yang baik sebagai getaran-getaran jiwa atau ruhiyyah, rasa kasih dan damai dari ibu, ayah atau anggota keluarga lainnya. Bayi yang berada dalam kandungan dapat menerima dan merasakan getaran ibu dan ayahnya atau orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Stimulasi Pendidikan Al-Qur’an sejak dalam Kandungan

berfungsi sebagai penanaman spiritualitas-keamaan, gKarakter dan merangsang Kecerdasan Anak

Kecerdasan, itu tidak dapat terlepas dari masalah kualitas

otak. Bobbi de Porter & Mike Hernacki dalam Quantum Learning menyatakan bahwa Otak manusia terdiri dari tiga bagian dasar yaitu: batang atau “otak reptile”, system limbic atau “otak mamalia dan neokrteks. Neokorteks itu terdiri dari milyaraan sel saraf, yang disebut neuron. Di dalam Neokorteks merupakan tempat semua kecerdasan yang lebih tinggi berada.

De Porter juga menegaskan bahwa kualitas neokorteks sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Kecerdasan jamak (multiple intelegence) dipengaruhi oleh dua faktor utama yang saling terkait yaitu faktor keturunan (bawaan, genetik) dan faktor lingkungan.

Menurut J. Madelaine Nash, sekitar usia enam minggu setelah pembuahan, otak telah mengalami pertumbuhan. Lama

sebelum lengkap, otak sudah mulai bekerja. Proses yang menghubungkan sambungan-sambungan otak sebelum kelahiran adalah proses yang kelak juga menggerakkan ledakan kegiatan belajar segera setelah kelahirannya.

Menurut Sudjatmiko dalam “Menciptakan Anak Pintar Sejak dalam Kandungan” menegaskan secara prinsip bahwa perkembangan positif kecerdasan anak sejak dalam kandungan itu dapat dikembangkan. Dan hal itu dapat terjadi dengan memperhatikan tiga hal, yaitu antara lain: Pertama, Perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan Fisik-biologisnya berupa nutrisi bagi ibu hamil dan janinnya harus benar-benar terpenuhi; Kedua, Kebutuhan akan kasih sayang, seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal; dan Ketiga, adanya stimulasi dan perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya.

Hasil penelitian disertasi ini telah ditemukan bahwa secara fungsional stimulasi pendidikan pralahir yang dilakukan oleh Ibu-obu Jama’ah LPPQ Al-Karim dan simpatisan terhadap janin atau bayi sejak dalam kandungan itu telah mampu menanamkan nilai-nilai religiusitas, spiritualitas dan kepribadian, pembentukan karakter dan merangsang kecerdasan anak sejak dini. Temuan dalam penelitian disertasi ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Probowati Tjondronegoro dalam "Rencanakan Anak Pintar Sejak Janin", bahwa Janin bukan merupakan mahluk pasif. Sejak dalam kandungan, ia sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol dan aktivitas lainnya, Stimulasi atau rangsangan, berperan untuk meningkatkan fungsi sensoris, motorik, emosi sosial, bicara, kognitif, mandiri, dan kreativitas. Karena itu stimulasi mampu berperan untuk merangsang sel otak. Untuk merangsang janin ada beberapa cara, seperti dengan mendengarkan musik, diajak bicara dan diberi elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga perlu mengajarkan bagaimana cara bersosialisasi dengan dunia luar, ketika masih di kandungan.

27 28

Page 18: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

C. Dampak Anak Hasil Stimulasi Pendidikan Al-Qur’an Sejak dalam Kandungan

Berdasarkan rangkuman hasil wawancara dan kuesioner terhadap 40 responden, telah ditemukan tentang dampak stimulasi pendidikan al-Qur’an bagi anak. Dampak stimulasi itu dapat diamati dan dibuktikan secara ilmiah setelah membandingkan dengan anak-anak lain yang tidak mendapatkan program stimulasi itu, baik membandingkan dengan saudara kandungnya maupun dengan anak sebaya di sekitar tempat tinggal keluarganya yang menjalankan program stimulasi.

Temuan terhadap dampak stimulasi itu, antara lain: Anak lebih cepat nyambung kalau diajak bicara, lebih cepat paham kalau diajari, lebih aktif dan ceria, lebih mudah bergaul, perkembangan motoriknya lebih baik, lebih senang melafalkan dan mendengarkan kalimat thayyibah dibandingkan dengan anak lain, lebih cerdas dibandingkan dengan kakak sekandung atau pun anak sebayanya, lebih sopan dan sensitif, mudah diarahkan dan dibimbing, lebih kuat ingatan dan hafalannya, lebih tanggap dan mudah hafal terhadap apa pun yang didengar dan dilihat, perkembangan kemampuan bahasanya lebih baik dibandingkan dengan kakak-kakak atau anak sebayanya, lebih mudah kalau dibilangi atau dinasehati, ucapannya lebih fasih dan tidak cadel, lebih senang belajar, 100% suka dengar az{an, salat dan bershalawat, cepat mengerti dan mandiri. Dalam peristiwa-peristiwa tertentu secara spontan sering keluar kalimat tayyibah dari lisannya, suka protes terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan.

Kelebihan-kelebihan itu cukup menjadi bukti bahwa stimulasi sejak dalam kandungan mempunyai dampak yang positif terhadap manifestasi religiusitas, kepribadian, karakter dan kecerdasan anak. Seluruh dampak hasil stimulasi tersebut, membuktikan bahwa anak hasil stimulasi telah memenuhi ciri-ciri sebagai balita yang memiliki kecedasan komplek, padahal ada 4 anak di antara 40 responden yang lahir premateur dengan berat badan kurang dari 2 Kg.

Rangkuman hasil wawanxara dan kuesioner di atas, apabila dihubungkan dengan ciri anak berkecerdasan tinggi sebagaimana yang dikemukakan oleh Julia Maria van Tiel, Adi D Nugroho, Ines

Wuri Handayani dalam tulisannya yang berjudul “Teori Giftedness”, maka dampak atau hasilnya bagi anak yang mendapatkan perlakuan khusus dengan pemberian stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan itu adalah 100 % telah memenuhi ciri-ciri sebagai anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi (gifted). Dampak lain bagi anak yang sudah mendapatkan stimulasi pendidikan al-Qur’an itu ternyata memiliki kecerdasan yang sangat baik dan mempunyai kemampuan untuk cepat menirukan setiap apa pun yang dilihat dan didengarnya. Anak hasil stimulasi juga telah memiliki daya explore dan daya ingat yang sangat bagus dan sangat peka terhadap setiap rangsangan apa pun.

Paparan dari dampak-dampak anak hasil stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan di atas, tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian dari dari Rene Van de Carr dan Marc Lehrer. Rene F. de Carr juga menyampaikan bahwa bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi sebelum lahir biasanya lebih penuh perhatian dan lebih termotivasi untuk belajar. Anak selalu ingin mendengar suara stimulant yang murni dan menyenangkan. Pengalaman kelahiran pun menjadi tidak begitu menakutkan. Ketika diberikan sentuhan dan suara, bayi menanggapi suara dengan menoleh dan melihat kea arah mereka yang biasa memberikan stimulasi. Begitu pula stimulasi membuat para oranmg tua siap dan merasa senang memenuhi kebutuhan bayi setelah dilahirkan.\

Penjelasan di atas sesuai dengan pernyataan Ahmad Suryawan, Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja RSUD dr. Soetomo dan FK Kedokteran Unair Surabaya mengatakan:

“Untuk bisa tumbuh dan berkembang sempurna, dibutuhkan stimulasi yang tepat di setiap fase tumbuh kembang mereka agar normal. Itu sangat penting karena tahap tumbuh kembang menentukan kualitas anak di kemudian hari. Factor terpenting yang menjadi penentu kecerdasan anak adalah kapabilitas otak anak. Di sisi lain, kapabilitas otak tersebut terbentuk baik bila jaringan arsitektur di dalamnya terangkai dengan benar dan lengkap.

29 30

Page 19: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Jaringan arsitektur otak anak dibentuk oleh dua komponen utama. Yakni, sel-sel otak (neuron) dan jaringan penghubung antar se-sel otak (sinaps). Pembentukan serta pematangan neuron paling aktif terjadi ketika anak masih berusia janin di dalam kandungan hingga tahun-tahun pertama setelah dilahirkan.

Bahan dasar pembentukan dan pematangan neuron adalah pemenuhan nutrisi yang adekuat sejak dalam kandungan hingga masa usia dini setelah anak dilahirkan. Neuron hanya dapat dapat berfungsi bila mempunyai sinaps sebagai penghubung jaringannya. Jumlah sinaps antar-neuron yang terbentuk akan menentukan kecepatan proses berpikir si anak.

Jaringan sinaps hanya terbentuk bila anak mendapatkan pengalaman sensoris dari luar yang secara luas dikenal dengan stimulasi. Pembentukan sinaps terjadi paling aktif ketika anak masih di usia dini dengan kecepatan berbeda untuk berbagai area otak. Puncak pembentukan sinaps otak anak terjadi sebelum anak berusia 2 tahun. Ketika memasuki usia 6 tahun, total pembentukan sinaps di otaknya telah mencapai 95 % dibandung otak orang dewasa. Bila pada masa usia dini anak kurang mendapat stimulasi yang adekuat, bisa terjadi kegaagalan pembentukan jaringan otak yang bisa berdampak permanen sepanjang usia.”

Elia Wardani, menambahkan bahwa sel-sel otak janin telah terbentuk sejak 3-4 bulan di dalam kandungan. Setelah lahir, jumlah sel akan terus bertambah hingga miliaran sel sampai si kecil mencapai usian 3 tahun. Namun sel tersebut tidak akan berfungsi jika berdiri sendiri. Agar berfungsi dengan baik, sel-sel saraf harus berhubungan satu sama lain atau biasa disebut dengan sinaps. Terbentuknya hubungan antarsel saraf ini baru dimulai sejak usia janin 6 bulan, sehingga terbentuk rangkaian fungsi-fungsi. Kemudian, kualitas rangkaian hubungan antar sinaps ditentukan oleh stimulasi atau rangsangan dari luar. Semakin baik stimulasi, apalagi jika dilakukan sedini mungkin, maka semakin banyak pula hubungan antara sel anak saraf akan terbentuk. Stimulasi yang dimaksud adalah rangsangan yang dilakukan bukan hanya sejak bayi baru lahir, tetapi sejak janin masih di dalam kandungan. Lebih

efektif jika stimulus ini dilakukan setiap hari. Karena rangsangan ini bertujuan memberikan sesuatu kepada janin sehingga pada saat lahir, anak akan mempunyai kesempatan untuk terus belajar.

Stimulasi dini bermanfaat untuk merangsang semua sistem panca indera anak baik dari pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan sampai pada pengecapan.

Bobbi de Porter dan Mike Hernacki dalam Quantum Learning menambahkan bahwa Neokorteks terdiri dari 12 – 15 juta sel sarat, yang disebut neuron. Sel-sel itu dapat berinteraksi dengan sel-sel lain melalui vibraasi (getaran) di sepanjang cabang-cabang yang disebut dendrit. Masing-masing neuron dapat berinteraksi dengan neuron-neuron disekitarnya. Hal itu berarti bahwa terjadi interaksi yang potensial antara sel-sel dalam satu otak manusia. Interaksi-interaksi itu juga menentukan kemampuan seseorang untuk belajar. Sementara itu, kunci penghubung antara dendrit-dendrit adalah suatu zat yang disebut myelin. Myelin adalah protein lemak yang dikeluarkan oleh otak untuk melapisi hubungan antara dendrite ketika manusia mempelajari suatu informasi baru. Itu terjadi saat kali pertama penghubung dibuat, dan setelah itu setiap saat ada stimulasi atau rangsangan yang cukup dari lingkungan untuk mengaktifkan hubungan itu lagi. Pada saat terjadi penghubung pertama, dibuthkan banyak energy untuk mendapatkannya. Setelah itu, hal itu menjadi semakin mudah ketika myelin membentuk lapisan yang lebih tebal.

Namun ketika stimulasi yang telah dilakukan dan tidak dilanjutkan dengan baik, bahkan tidak disertai dengan suasana yang marh}amah dalam keluarga dan anggota keluarga yang lain, maka keseimbangan IQ, EQ, SQ menjadi terganggu oleh contoh yang tidak baik dari anggota keluarga yang lain.

Sebagai contoh dari hasil penelitian pada Anak AS. Ia telah mendapatkan program stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dengan berbagai stimulasi lainnya. Perkembangan kecerdasan Anak AS sangat bagus. Kecerdasannya melebihi kecerdasan kakak-kakaknya. Bahkan kakeknya berkali-kali memujinya kalau anak AS sangat cerdas bila dibandingkan kakak-kakaknya, walaupun kakak-kakanya selalu peringkat pertama dikelasnya. Namun karena salah kakaknya jika menangis sangat keras dan suka buang-buang apa pun yang ada di sekitarnya. Anak

31 32

Page 20: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

AS pun setiap menangis menirukannya. Itu semua membuktikan bahwa anak yang sudah mendapatkan stimulasi tetap perlu dijaga dan dirawat dari apa pun yang dapat merusak karakter dan kecerdasannya. Hal itu diibaratkan sebiji tanaman jenis unggul, biji itu memang unggul namun apabila biji sudah ditaburkan, tetapi tidak mendapat perlakuan yang baik dari lingkungannya, biji itu tidak akan tumbuh menjadi pohon yang baik.

(3)

PENUTUP A. Simpulan 1. Respon masyarakat atau jama’ah terhadap model pendidikan

al-Qur’an anak sejak dalam kandungan dan terhadap peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim sangat baik, hal itu merupakan bukti dari Postulate of functional unity of society teori analisis fungsional Robert K. Merton bahwa model pendidikan itu telah fungsional terhadap suatu struktur dan sistem sosial dari jama’ah LPPQ Al-Karim..

2. Kekokohan Fungsi stimulasi pendidikan al-Qur’a>n kepada anak sejak dalam kandungan terbukti dapat berfungsi: sebagai tarbiyyah anak sejak dini ; menanamkan ikatan batin dan getaran-getaran ruhiyyah yang kuat antara anak dan orang tua ; menanamkan nilai-nilai religiusitas, karakter, kepribadian dan kecerdasan pada anak.

Berfungsi sebagai tarbiyyah karena merupakan ikhtiyar lahir maupun batin dalam menjaga dan memelihara fit{rah

tawhi>d anak, berusaha memantabkan fit{rah tawhi<d itu dengan penuh perhatian, serta mengoptimalkan kesiapan pegembangan seluruh potensinya yang bermacam-macam, mengarahkan seluruh potensi dan fit{rah anak menuju pada kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya.

Berfungsi menanamkan ikatan batin dan getaran-getaran ruhiyyah yang kuat antara anak dan orang tua karena ada kontak batin dan komunikasi intensif sejak dalam kandungan.

Berfungsi menanamkan nilai-nilai religiusitas, karakter, kepribadian dan kecerdasan pada anak karena telah terbukti

mampu menjadi blue print bagi proses manifestasi keberagamaan. pembentukan karakter dan kecerdasan, pembentukan potensi sifat-sifat kejiwaaan, akhlak, atau budi pekerti yang Qur’a>ni>. Pemberian stimulasi al-Qur’a>n yang rutin dan terus menerus dan proporsional dengan pendekatan nilai dan ajaran al-Qur’a>n dan Islam mampu memberikan dorongan dan rangsangan terhadap kualitan pertumbuhan dan pekembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual anak

3. Dampak anak hasil stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan adalah dapat membantu proses pembentukan sinaptogenesis (hubungan antar sel saraf otak) dengan nilai-nilai agama dan spiritualitas anak sejak pranatal sehingga setelah lahir anak memiliki karakter, kepribadian, kecerdasan dan memiliki kepekaan terhadap spiritualitas agama yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulasi, atau berdampak pada pembentukan sinaptogenesis religio-spiritualitas pada anak setelah lahir. Pada kenyataannya anak-anak itu lebih memiliki tingkat kepekaan dan kecerdasan, lebih cepat menirukan setiap apa yang dilihat dan didengar, anak juga lebih ceria dibandingkan dengan anak yang tidak mendapat stimulasi. Selain itu, terwujud ikatan batin yang kuat dan penerimaan seluruh anggota keluarga yang sangat baik dan kuat atas kehadiran bayi. Ank juga sangat familier dengan suara az}an, wud}}}}u, s}alat, anak juga memiliki daya ingat yang tajam, mudah menirukan, kemampuan afektif dan kognitifnya lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulasi dan mudah diajak komunikasi walapun belum dapat berbicara dengan jelas.

B. Implikasi Teoretik Implikasi teoritik penelitian disertasi ini bersifat

memperkokoh dan memantapkan ajaran Islam tentang teori Pendidikan Islam terhadap Anak Usia Dini bahwa pendidikan agama pada anak tidak hanya dilakukan setelah anak itu lahir

33 34

Page 21: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

melainkan pendidikan agama perlu diberikan jauh hari sebelum anak itu lahir.

Implikasi teoretik terkait dengan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD), menegaskan bahwa pendidikan dapat dimulai sejak sejak dalam kandungan. Juga menegaskan bahwa janin dalam kandungan dapat diberikan stimulasi pendidikan, karena janin telah diberi kemampuan oleh Allah untuk dapat mendengar dan melihat sesuatu dari luar dirinya. Hal itu sesuai dengan hasil penelitian yang disajikan dalam bab II dan bab IV. Bayi dalam kandungan mampu mendengar detak jantung bapaknya dengan skin to skin (dari kulit ke kulit). Ke-sakinah-an sebetulnya sudah dapat diajarkan oleh orang tua pada anak sejak anak dalam kandungan. Dan, setelah bayi lahir ingin menemukan kembali, mendengarkan kembali suara lembut itu. Oleh karena itu dekapan anak dalam dada kiri sang ibu, secara naluri bayi dapat mencari menjilat dan menemukan punting susu ibunya.

Ketika bayi dalam kandungan itu sudah memiliki pendengaran, penglihatan dan hati. Maka ketika itu pula bayi sudah dapat bertinterasi dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, walaupun bayi itu masih bersifat pasif. Itulah sebabnya mengapa satu saudara dengan ibu bapak yang sama, namun watak dan karakternya berbeda-beda, salah satu factor penyebabnya adalah karena kondisi batin, lingkungan dan suasana orang tuanya berbeda-beda. Dengan demikian secara teoretik, bayi sudah dapat dibimbing dan distimulasi dengan sesuatu.

Hal itu sesuai dengan hasil penelitian dan eksperimen dari Rene Van de Carr,. Dia menyatakan bahwa anak Anak dalam kandungan, cara belajarnya jauh lebih mendasar. Ketika orang tuanya (khususnya sang Ibu) mengajarkan kata-kata kepada bayi dalam kandungannya, bayi hanya mendengarkan bunyinya sambil mengalami sensasi tertentu. Misalnya, tatkala si Ibu mengatakan “tepuk”, anak dalam kandungan mendengar bunyi “t-e-p-u- dan k”, karena itu bentuk pendidikannya pada saat yang bersamaan si ibu menepuk perutnya. Kombinasi bunyi dan pengalaman ini memberi kesempatan bagi anak dalam kandungan untuk belajar memahami hubungan tentang bunyi dan sensasi pada tingkat pengenalan praverbal.

Ketika sang ibu membaca ayat-ayat al-Qur’an sambil mengelus-elus dinding perutnya, maka sesungguhnya sang bayi dalam kandungan juga mendengar lantunan ayat Al-Qur’an tersebut sekaligus merasakan sensasi getarannya. Dan dalam beberapa kondisi, sang bayi membalas getaran tersebut agar kelak mudah dalam mempelajari Al-Qur’an. Hal itulah yang dilakukan oleh ibunda Husyn Mahdi Tabatabai, bocah ajaib dalam usia lima tahun sudah hafal al-Qur’an tigapuluh juz beserta tafsirnya. Ternyata kedua orang tuanya adalah h{afiz} h}afoz}ah, ayahnya sekaligus seorang mufassir. Sang ibu setiap selesai membaca al-Qur’an salat tidak kurang dari 2 juz. Di saat lahir kalimat-kalimat percakapan selalu memakai ayat al-Qur’an. Sebagai contoh, Topik ayat: kebersihan badan. Ayat: wa Allah yuhibb al mutat{ahhiri<n (al-Taubah:108) sambil menujukkan gambar: anak sedang mandi. Jika hal tersebut dilakukan berulang-ulang, sesuai dengan firman Allah: QS: al-Anfal: 2, yang tafsirnya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.

Pada saat kandungan itu telah berusia lima bulan/setara dengan 20 minggu, kemampuan anak dalam kandungan untuk merasakan stimulus telah berkembang dengan cukup baik sehingga proses pendidikan dan belajar dapat dimulai atau dilakukan.

Karena itu, keistimewaan pendidikan pralahir adalah peningkatan kecerdasan otak bayi, keyakinan lestari pada diri anak saat tumbuh dan berkembang dewasa nanti, keseimbangan komunikasi lebih baik antara anak dengan orang tuanya, anggota keluarganya dan atau dengan lingkungannya, stimulasi pralahir dapat membantu mengembangkan orientasi dan keefektifan bayi dalam mengatasi dunia luar setelah ia dilahirkan, lebih mampu mengontrol gerakan-gerakan mereka, anak lebih tenang, waspada dan bahagia.

Temuan dalam penelitian disertasi ini telah memperkuat hasil penelitian Al Qadhi, di mana Al-Qadhi melalui

35 36

Page 22: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, sebagaimana dikutip ole Ar-Razi, bahwa dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang dapat berbahasa Arab maupun yang bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penelitian itu ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan bahwa bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Al-Quran juga memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Sebagaimana dikutip oleh Zahratun Nihayah, Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an.

Kenyataan di atas dapat diaplikasikan melalui teori

fungsional,Teori fungsional itu menekankan kepada keteraturan, yang asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial akan fungsional terhadap yang lain, sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya. Maka, Implikasinya adalah adanya kenyataan esensial di balik kegiatan pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi al-Qur’an yang dilakukan Jama’ah LPPQ Al-Karim’. Di mana aktifitas pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi pendidikan al-Qur’an itu adalah merupakan aktifitas yang tak terpisahkan dalam kesatuan keluarga dari masing-msing jama’ah LPPQ Al-Karim dalam mempersiapkan anak yang saleh. Peran keluarga sebagai satu kesatuan unit masyarakat

terkecil mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program pendidikan sejak dalam kandungan sehingga teori fungsional ini cocok untuk dipergunakan dalam menganalisis peran keluarga dari masing-masing jama’ah sebagai satu kesatuan. Demikian juga peran dan aktifitas LPPQ Al-Karim lembaga sosial keagamaan dalam memotivasi anggota jama’ahnya dalam mempersiapkan keturunan yang saleh dan cerdas.

Robert K. Merton telah mengembangkan pernyataan mendasar dan jelas tentang teori-teori fungsionalisme, dia adalah seorang pendukung yang mengajukan tuntutan lebih terbatas bagi perspektif ini. Mengakui bahwa pendekatan ini (fungsional) telah membawa kemajuan bagi pengetahuan sosiologis. Merton mengemukakan tiga postulat, yaitu: 1. Postulate of functional unity of society, yaitu 2. Postulate of universal functionalism 3. Postulate of indispensability

Postulat yang pertama menjelaskan bahwa aktifitas sosial atau item budaya yang terstandar bersifat fungsional dalam sistem sosial atau dalam sistem budaya. Fungsi dari suatu aktifitas sosial tertentu berarti memberi kontribusi bagi kehidupan sosial budaya. Oleh karena itu, model pendidikan anak sejak dalam kandungan dalam bentuk buku panduan mengajar al-Qur’an sejak dalam kandungan “Assalam” yang disusun Mustofa AY. kemudian disebarkan oleh Ust. Soleh Qosim di LPPQ Al-Karim kepada jama’ahnya adalah merupakan aktifitas sosial atau item budaya yang terbukti terbukti fungsional dalam sistem sosial pada keluarga jama’ah, dan bukti lainnya adalah dengan semakin banyak jama’ah yang menerapkan dan melakukan aktifitas stimulasi pendidikan sejak dalam kandungan.

Postulat kedua menyatakan bahwa aktifitas sosial tertentu yang terstandar punya kontribusi yang positif. Demikian juga aktifitas LPPQ Al-Karim yang melakukan aktifitasnya di Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto dan Malang

37 38

Page 23: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

telah memberikan manfaat positif atau tidak tergantung dari respon masyarakat atas keberadaannya.

Postulat ketiga merupakan kelanjutan dari yang kedua, bahwa jika item-item tertentu dapat memenuhi fungsinya yang vital maka item itu dibutuhkan masyarakat. Pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi al-Qur’an telah dilakukan oleh jama’ah LPPQ Al-Karim dengan peran dan aktifitas yang terstandar yang dilakukan oleh LPPQ Al-Karim telah membawa pengaruh yang besar bagi keluarga jama’ahnya khususnya dan bagi masyarakat umumnya. Tumbuhnya loyalitas dan sikap handarbeni dari jama’ah juga merupakan bukti respon yang baik dari masyarakat.

Deskripsi dari temuan disertasi ini juga sesuai dengan prinsip-prinsip stimuli dari teori behavioristik, baik Law of exercise (hukum latihan) dan Law of effect dari Thorndike maupun Classical Conditioning (Pembiasaan Klasik) Pavlov.

Law of exercise (hukum latihan), merupakan generalisasi dari law of use dan law of dis-use, yaitu jika perilaku itu sering dilatih atau digunakan, maka eksistensi perilaku tersebut akan semakin kuat (Law of use). Sebaliknya, jika perilaku tadi tidak dilatih, maka perilaku tersebut akan menjadi bertambah lemah atau tidak digunakan sama sekali (law of disuse). Dengan kata lain, belajar akan berhasil apabila banyak latihan atau ulangan. Demikian pula, walaupun program stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan telah memberikan pengaruh yang besar bagi kecerdasan anak. Namun apabila tidak diulang dan dikembangkan, maka potensi itu akan hilang dengan sendirinya semakin melemah. Demikian juga, anak hasil stimulasi memiliki kemampuan imitatif serta memiliki ingatan kuat dan tajam, hal itu jika tidak didukung dengan lingkungan yang baik, maka itu dapat terjadi sebaliknya (negatif).

Law of effect, yaitu jika respon menghasilkan efek yang memuaskan, hubungan antara stimulus dan respon akan semakin kuat. Sebaliknya, jika respon menghasilkan efek yang tidak memuaskan, maka semakin lemah hubungan antara stimulus dan respon tersebut. Dengan kata lain, belajar akan bersemangat apabila mengetahui atau mendapatkan hasil yang baik. Curahan

kasih sayang dan ketulusan ibu-ibu hamil dari jama’ah LPPQ Al-Karim dalam menjalankan program dapat melepaskan transmitter positif kepada janinnya sehingga anak yang dikandungnya pun turut merasakan kesejukan dan ketenangan. Efek yang memuaskan itu pun dapat melahirkan anak-anak yang memuaskan. Karena itu berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa bayi hasil stimulasi ketika lahir menampakkan wajah bersih, berseri, sejuk, tidak menangis tetapi dari sudut matanya keluar air mata yang bening.

Sedangkan Classical Conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan reflek baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Program stimulasi yang dilakukan oleh ibu hamil jama’ah LPPQ Al-Karim dan simpatisan adalah melakukan prosedur penciptaan reflek baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya reflek tersebut karena bayi yang distimulasi masih dalam kandungan. Dengan berbekal keyakinan bahwa bayi dalam usia genap empat bulan sudah ditiupkan ruh padanya. Setimulasi demi stimulasi pun dilakukan secara rutin (pagi, siang dan sore).

Dengan prinsip-prinsip teori behavioristik itu pula Jama’ah LPPQ Al-Karim dan simpatisan itu menggemakan empati, displin diri, dan imenyentuhkan nilai-nilai agama, moral, etika dan spritualitas dapat memberi makna ibadah terhadap setiap prilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik), serta berprinsip hanya karena Allah semua perbuatan dilakukan. Semua itu telah dilakukan sejak proses pemilihan jodoh, persenggamaan, sebelum lahir (pranatal hingga anaknya lahir.

C. Saran Setelah melakukan dan melihat hasil penelitian, penulis

merumuskan saran-saran untuk menjadi acuan tindak lanjut penelitian, baik untuk kepentingan akademik maupun untuk kepentingan praktis. Adapun saran dari penelitian ini sebagai berikut:

39 40

Page 24: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

1. Secara teoretik bahwa bayi dapat dididik sejak dalam kandungan dan dapat diperkuat dalam Teori Psikologi Perkembangan Islam dan Psikologi Pendidikan Islam berkaitan dengan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) bukan hanya pendidikan yang dilakukan setelah anak lahir, melainkan dapat diwujudkan pendidikan itu pada anak sejak masih dalam kandungan, bahkan sejak mulai proses pemilihan pasangan hidup dan hubungan persenggamaan. Oleh karena bagi setiap orang tua maupun setiap keluarga diharapkan dapat memperkuat teori ini untuk senantiasa menyadari bahwa anak adalah titipan dan amanat dari Allah SWT yang dilahirkan dalam kondisi suci, adalah suatu keniscaayaan untuk tidak meninggalkan keturunan itu dalam keadaan lemah, lemah iman, lemah fisik, lemah mental, maupun lemah kompetensinya. Sehingga perlu dipersiapkan sedini mungkin untuk kuat terutama kuat keimanan dan ketaqwaannya.

2. Secara praktis disertasi ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan muslim dalam memanifestasikan pendidikan anak usia dini sesuai dengan kebutuhan tahap-tahapannya, yang pada intinya bahwa pendidikan itu sebagai keseluruhan dari proses dan fungsi rububiyyah Allah terhadap manusia sehingga proses pendidikan yang dilaku kan dapat memberikan kemantaban dalam pengembangan kecerdasan kognitif, afektif, psikomotorik dan spiritual. Juga sumbangan pemikiran bagi institusi keluarga sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam membangun kepribadian masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan dengan materi apa pun adalah merupakan bekal untuk menumbuhkan fitrah tauhi>d pada. Hal itu sebaiknya diwujudkan dalam keseluruhan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak, bukan hanya setelah anak itu dilahirkan melainkan jauh hari sebelum terjadi pembuahan. Demikian juga Kekokohan keluarga dengan nilai-nilai al-Qura>n adalah merupakan landasan yang essensial dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) sejak dalam kandungan. Kekokohan keluarga sebagai landasan pokok itu setidaknya dapat dijadikan akar ranting yang saling mengikat dalam mewujudkan PAUD secara Islami.

3. Secara kebijakan disertasi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi Kementerian Pendidikan Nasional tentang Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sejak dalam kandungan dan sumbangan pemikiran kepada Kementerian Agama yang menaungi lembaga pendidikan yang berbasis agama baik formal, seperti madrasah, pondok pesantren, maupun non-formal seperti majelis taklim, TPQ, dan pendidikan keagamaan lainnya. Juga sebagai penanggung jawab pelaksanaan pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional terhadap urgensi realisasi Pengembangan Pendidikan Agama pada Anak Usia Dini sejak dalam kandungan. Pemerintah melalui lembaga yang berwenang, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama serta pihak terkait untuk lebih mengoptimalkan PAUD bukan hanya setelah kelahirannya tetapi juga pendidikan prenatalnya.

4. Untuk para akademisi, masih diperlukan penelitian lanjutan tentang pengembangan PAUD melalui stimulasi pendidikan sejak dalam kandungan dari perspektif yang berbeda, terutama dalam perspektif sosiologis. Kajian ini masih mimiliki keterbatasan studi sehingga tidak bisa memotret seluruh aktifitas dan stimulasi pendidikan al-Qur’an secara luas.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam setting penelitian yang terbatas. Dari sisi subyek, penelitian ini difokuskan pada pengembangan PAUD melalui stimulasi pendidikan al-Qur’an sejak dalam kandungan dengan melihat hasil stimulasi itu melalui fenomena anak setelah anak itu dilahirkan sampai usia empat tahun. Peneliti tidak memberi porsi ilmiah terhadap perkembangan janin ketika masih dalam kandungan maupun perkembangan otak bayi secara medis dan psikologis. Sehingga, penelitian tentang stimulasi itu terhadap perkembangan janin dan otak bayi menjadi kajian ilmiah yang masih terbuka.

41 42

Page 25: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Penelitian ini dilakukan dalam setting terbatas, sehingga hasil penelitian ini belum tentu dapat berlaku pada kancah penelitian yang berbeda. Heteroginitas pekerjaan dan karakter anggota keluarga subyek penelitian, dapat memungkinkan terjadi perbedaan karakter dan sifat anak sehingga walaupun mendapatkan materi dan teknik yang sama, tetap tidak dapat membuat kesamaan watak, sifat dan karakter anak.

Penelitian tentang PAUD sejak dalam kandungan dari ranah dan dimensi yang lebih hiterogen perlu dilakukan untuk melengkapi kajian tentang pengembangan PAUD ini. Peneliti juga mengakui masih banyak kekurangan, baik dari sisi metodologis maupun subtansi dalam proses penelitian. Hal ini disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki peneliti. Karena itu peneliti pun siap menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk perbaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an al-Karim al-Abrashi, 'Atiyah. al-Tarbiyyah al-Islamiyyah. Ter. Bustami A. Ghani, Djohar

Bahri, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, cet. 7, 1993.

Adhim, Mohammad fauzi. salahnya Kodok: Bahagia mendidik Anak bagi Ummahat. Yogyakarta: Mitra Pustaka, Cet. 7, 2005.

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi menuju Millenium Baru. Jakarta: Logos wacana Ilmu, Cet. 1, 1999.

‘Abd al-‘Al, Hasan. al-Tarbiyat al-Islamiyat fi al-Qarn al-Rabi’ al-Hijr. Kairo: Dar al-Fikr al-‘Arabiy, 1978.

Abdurrahim, Muhammad imaduddin, Islam Sistem Nilai Terpadu. Jakarta: yayasan Pembina sari Insan (Yaasin), Cet.2, 1999.

Achmadi. Islam sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Aditya Media, 1992.

Ahmad, Sa’ad Mursi, Sa’id Isma’il ‘Ali. Tarikh Tarbiyyat wa Ta’lim. Kairo: ‘Alim Kutub, 1974.

al-Abrashi, Muhammad Atiyah. Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta’lim. Saudi Arabiya: Dar Ahya’,tt.

al-Abrashi, Muhammad Atiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Isla<m, ter. Bustami A. Gani, djohar Bahry. Jakarta: Bulan Bintang, Cet.7, 1993.

Andrews, Ted. How to See and Read Aura. Ter. T. Hermaya, Melihat dan Membaca Aura. Jakarta: Gramedia Pustaka, Cet. X, 2005.

Al-Attas, Shed Muhammad al-Naquyb. Konsep Pendidikan dalam Islam, ter. Tim Pustaka. Bandung: Mizan, 1992.

Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, Konsep Pendidikan dalam Islam. Penerbit Mizan, Bandung, 1984

‘Alim, Sahirul. Menguak Keterpaduan Sain Teknologi dan Isla<m. Yogyakarta: Dinamika, 1996.

Aryanto, Budi. dalam “Anak Seperti Apa Yang Anda Inginkan? .http://groups.google.co.id/group. 04/08/2008.

Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh. Pengantar Penelitian dalam pendidikan, Ter. Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional, tt.

Ashraf, Ali. Horison Baru Pendidikan Islam, ter. Sori Siregar. Jakarta: Pustaka Fidaus, Cet.3, 1996.

Atmodiwirjo ET. “Pentingnya stimulasi dalam pengasuhan anak”. dalam: Sularyo TS, Musa DA, Gunardi H, penyunting. “Deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang anak dalam upaya optimalisasi kualitas sumber daya manusia”. PKB IKA XXXVII FK UI. Jakarta: PB FK UI, 1996.

al-Baid{a<wiy, Na<s{ir al-Di<n Abi< Sa’id Abd Alla<h ibn ‘Umar ibn Muhammad al-Shayra<ziy, Anwa<r al-Tanzi<l wa Asra<r al-Ta’wi<l. Beiru<t: Da<r S{a<dir, tt.

Al-Baqiy, Muhammad Fu’ad ‘Abd, al-Mu’jam al-Mufahras li-Alfad al-Qur’an al-Karim. Indonesia: Matabah Dahlan, tt.

Caroline, “Cerdas Optimal Berkat Stimulasi Dini”, http://www.republika.co.id. 10/10/2009.

Curtis, Glade B., Your Pregnancy After 30, ter. Yasmin Asih, Kehamilan di atas usia 30 , Jakarta: Arcan, Cet. 2000.

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum berbasis Kompetensi Untuk Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah: Kebijakan Kurikulum. Jakarta: Balitbang Puskur Departemen Pendidikan Nasional, 2002.

Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional http://www.scribd.com/doc/12801514/uu-no-20-thn-2003-ttg-sisdiknas. 12/01/2011.

De Porter, Bobby, Mike Hernacki. Quantum learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Ter. Alwiyah Abdurrahman. Bandung: kaifa, cet. 1, 1999.

De Carr, F. Rene Van. Marc Lehrer, While You’re Expecting---Your Own Prenatal Calssroom. Ter. Alwiyah Abdurrahman, Cara Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan. Bandung, Kaifa, Cet.1, 2008.

Departemen Agama RI. Al-Qur'an dan terjemahannya. Surabaya: Mahkota, 1989.

43 44

Page 26: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Diamond, Marian. Enriching Heredity.New York: Machmillan, 1997. Al-Duuweisy, Muhammad Abdullah, al-Mudarris wa Muha>ra>t al-Tawji >h, ter.

Izzudin Karimi,Menjadi Guru yang Sukses dan Berpengaruh. Surabaya: Fitrah Mandiri Sejahtera, Cet. I, 2005.

Emoto, Masaru, The True Power of Water, ter. Azam Translator, The True Power of Water: Hikmah Air dalam Olahjiwa. Bandung: MQ Publishing, Cet. VI, 2006.

Fatah, Rohadi abdul & Sudarsono, Ilmu dan Teknologi dalam Islam. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam. 1990.

Gilang PD.Persi, “Rajin Dengarkan Musik, Anak Cerdas Berkualitas” (http://pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=108&tbl=cakrawala.18/03/2008

Ginanjar, Ary Agustian. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga, 2001.

Goleman, Daniel. Working With Emotional Intelegence. New York: Nantam Books, 1999.

Ibn al-Qoyyim, Tafsir al-Qur’an bi al-Ma’thur. Beirut: Dar al-Fikr, tt. Ibn Kathir, Abu Fida’ Ismail, Tafsir al-Qur’an al-Azim. Beirut: Dar al-Ma’rifah,

1983. Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, tt. Heteren, Cathelijne van. Development of habituation and memory in the human

fetus (Nijmegen Netherlands{: Katholieke Universiteit Nijmegen, 2001). http://www.nvog.nl/pub/dynamic/proefschrift.asp?id=29441. 23/08/2008.

Kaplan,Harold I., Benyamin J. Sadock, Jack A. Greb. Sinopsis of Psykology, ter. Widjaya Kusuma, Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengtahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997.

Kasiyanto, “Analisis Wacana dan teoritis penafsiran teks” dalam Analisis Data Penelitian Kualitatif, ed. Burhan Bungin, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003.

al-Kayla<niy, Ma<jid ‘Irsa<n. falsafah al-tarbiyah al-Isla<miyyah. Ter. Herry Nur, et.al, Islam dan Aspek-aspek kemasyarakatan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 2000.

Khozin Afandi, Abdullah, Buku Penunjang Berpikir Teoritis Merancang Proposal. Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2006.

Khozin Afandi, Abdullah, Analisis Fungsional – Struktural dan Perubahan Sosial. Surabaya: Alpha, cet.1 2007.

Learningathome, ”Mengajar Anak Menghafal Al Quran Dengan Metode Rumah Qurani”, Rumah Qur’a>ni. http://learningathome.wordpress.com/2007/01/31/mengajar-anak-menghafal-al-quran-dengan-metode-rumah-qurani/

Lofland, John & Lyn H. Lofland, Analyzing Soisial Setting: A Guide to Qualitative Observation and Analysis.Belmont cal: Wadsworth Publishing Company, 1984

Levy, Marion J., “Structural-Functional analysis” dalam International Encyclopedia of the Social Sciences, vol.6. hhhal. 21-28.

Maksum, Madrasah: Sejarah dan pekembangannya (Jakarta: Logos wacana Ilmu, Cet.1, 1999), 29.

Maleong, Lexy J.¸ Metodologi Penenlitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Merton, Social Theory and Social Strukture. New York: The Free Pres, 1967. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir al-Maraghi. Beirut: Dar al-Fikr, 1465 H. Ma’luf, Louis. al-Munjid fi al-Lughat wa al-A’lam. Beirut: Dar al-Masyriq, 1987. Manser, Martin H., Fergus Mc. Gauran, Oxford Learner’s Pocket Dictinary, New

Edition (Oxford: Oxforf University Press, 1995. Marzuki, Nevy, Hartono Gunadi, Vitriani Sumarlis, "Tak Cukup Hanya Nutrisi",

http://www.humanmedicine.net. Mazhahiry, Husain. Tarbiyyat al-Tifl fi al-Ru'yat al-Islamiyyah. Ter. Segaf

Abdillah, Miqdad Turhan, Pintar Mendidik Anak. Jakarta: Lentera Basritama, Cet. 1, 1992.

Mubarak, Zaki, Al-Asma al-Husna: Jalan Menuju Allah SWT. Jakarta: yayasan Ukhuwah Insaniyah, cet.1, 2010.

Mustofa A. Y. Assalam, Panduan mengajar Bayi Anda membaca al-Qur'an sejak dalam Kandungan. Magelang: Assalam Amabarawa, Cet. 10, 2006.

Muhaimin, A. Mujib. Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosofis dan Kerangka Operasionalisasinya. Bandung: Trigenda Karya, 1993.

Munawir, A.W. Kamus al-Munawwir Arab Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Progresif, Cet.Xiv, 1997.

Mursi, Muhammad Munir. al-Tarbiyyat al-Islamiyyah: ‘Usul wa Tatawwuruha fi al-Bilad al-‘Arabiyyah. Kairo: Dar al-Ma’arif, 1978.

---------. Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Turuq tadrisha . Beirut: Dar al-Nahdah al-‘Arabiyah, 1965.

al-Nahlawi, ‘Abd al-Rahman. Usul al-Tarbiyat al-Islamiyah wa Asalibuha, ter. Herry Ali, Noer, Prinsip-Prinsip Metoda pendidikan Islam. Bandung: CV. Diponegoro, 1989.

Nash, J. Madelaine. “Otak Yang Subur”, Otak Kanak-Kanak, diadaptasi dari Majalah Time. Ed. 3 Pebruari 1997.tt: Tira Pustaka,tt.

Nasution, S. , Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1988. Nurgiantoro, Burhan. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: BPFE

Press, 1991.

46 45

Page 27: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Qosim, M. Sholeh. "Pengalaman Nyata Metode Assalam di Jawa Timur", disampaikan dalam pelatihan pembelajaran al-Qur'an sejak dalam Kandungan di Gedung pemuda Amabrawa Semarang 31 Mei 2005.

Rahman, Fazlur. Major Themes of The Qur’an. Chicago: Bibliotheca Isla<mica, 1980.

Rahmad,Jalaluddin. Psikologi KOmunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 23, 2005.

Ronosulistyo, Hanny. "Vitamin Q untuk Ibu Hamil". http://www.pikiran-rakyat.com. /cetak/2007/042007/ 20/99apasiapa.htm.

Panggabean, Hana. “Fungsionalisme”, Rumah Belajar Psikologi . http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/fungsionalisme.html. 11/07/2011

Parsons, Talcott. “dalam International Encyclopedia of the Social Sciences, vol.7,

h.420-440. Parson, Talcott, "A Fungtional Theory of change", dalam Amitai Etzio I dan Eva

Etzioni-Halevy, Sosial Change: Sources, Pattern, and Consequences, Basic books, Inc., New York, 1973

Putranto, Joko, Rahasia Segala Rahasia: Jalan Menuju Sukses Finansial Spiritual. http://www.amazon.com/Rahasia-Finansial-spiritual-Indonesia-ebook/pp/B003AYEMIQ. 30/01-2011

Ritzer, George, Sosiologi: Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, ter.Alimandan, Rajawali Press, Jakarta, 1992, hal.24-25.

Rafiq, Ainur, Kerangka Aktualisasi Pendidikan Islam : Kajian Konsep dasar, Kerangka Operasional, dan Prospek. Yogyakarta : tesis Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, tahun 1995.

Ritzer, George, Sosiologi: Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, ter.Alimandan. Jakarta: Rajawali Press, Jakarta, 1992.

Ronosulistyo, Hanny, "Vitamin Q untuk Ibu Hamil". http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/042007/ 20/99apasiapa.htm.

S}ah}i>h} Muslim, “Kita>b al-Qadar”, Mawsu>’al al-Hadi>th al-Nabawiy al-Shari>f al-S}ih}a>h} wa al-Sunan wa al-Masa>ni>d. Barna>mij Muja>niy, Inta>j Mawqi’ Ru>h} al-Isla>m. Free Program by IslamSpirit.Com.

al-Sadr, Muhammad Baqir. al-Madrasat al-Qur’aniyyat wa al-Sunan wa al-Tarikhiyyah fi al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Ta’aruf, 1980.

Santrock,John W. Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup, Vol I, ter. Juda Demanik, Achmad Chusairi, ed. Herman Sinaga, ed. 5. Jakarta: Erlangga, 2002.

Shalaby, Ahmad. Kehidupan Sosial dalam pemikiran Islam, ter. Ahmadi, et. al. Jakarta: Amzah, Cet. 1, 2001.

Shihab, Quraish. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Masyarakat. Bandung: Mizan, Cet.19, 1999.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Kesarasian al-Qur’an, Vol.1. Ciputat Tanggerang: Lentera Hati, Cet IX, 2007.

Shihab,M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Vol. 7. Ciputat Jakarta: Lentera Hati, Cet. 6, 2006

Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak.. Jakarta: EGC; 1998).h.1-94,105-26. Soeprono, Bharoto Winardi. sejak Kapan Mulai Ada Kehidupan?.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=241&Itemid=3 Download 14-08-2008.

Sudjatmiko, " Stimulasi Dini pada Bayi dan Balita Untuk Mengembangkan Kecerdasan Multipel dan Kreativitas Anak", (http://www.idai.or.id).

Suheimi ,H.K., "Hamil dan Puasa", Bina Muslim. http://www.halalguide.info/content/view/543/69,

Sukarta, Abdullah. "Alternatif Pendidikan Anak usia Prasekolah", Buletin Bina Pesantren, Ed. September/ 66/ Tahun VII/ 1999

Sukmadinata,Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2004.

Suna >n al-Bayhaqi, Kita>b al-Shaha>dah, ba>b Maka>rim al-Akhla>q. (Barna>mij Muja>ni<, Is{da<r Mawqi<’ Ru<h al-Isla<m. Free Program By IslamSpirit.com).

Sunarto, Ny. B. Agung Hartono. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.2, 2002.

Surana Taufan. "Menciptakan Bayi Yang Cerdas", http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg24675.html, 17-03-2008.

Suryawan,Ahmad, Darto Suharso. “Stimulasi Dini Tentukan Kecerdasan Anak”, Laporan Khusus Kesehatan, Jawa Pos, Minggu, 4 September 2011, hal. 5.

Agus Susanto, “Teori Behavioristik dalam Pembelajaran” (http://my.opera.com/a6us/blog/2010/03/26/teori-behavioristik-dalam-pembelajaran),15/07/2011.

Syok Kahwin.com. Faiz, “Ciri-ciri Anak Pintar Cerdas”, Direktori Perkawinan (http://syokkahwin.com/direktoriperkahwinan/ciri-ciri-anak-pintar-cerdas/), 20/07/2011

Ihalauw,John J.O.I. Konstruksi Teori;Komponen dan Proses.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.

Tafsir al-Qurt}ubiy, al-Qur’a>n al-Kari>m ma’a> al-Tafsi>r. Barna>mij Muja>ni<, Is{da<r Mawqi<’ Ru<h al-Isla<m. Free Program By IslamSpirit.com.

Tim Asia Brain, “Pengertian Pendidikan”. AsianBrain.Com Content Team.www.slideshare.net/suib76/pengertian pendidikan). 11/01/2011.

47 48

Page 28: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia.. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 2, 1991.

Tim Pustaka Azet Jkt, Leksikon Islam, Vol. 2. Jakarta: Pustazet Perkasa, 1988, Tim Realita, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher, Cet. I,

2008. Tim Wikipedia, “Teori Belajar Behavioristik”, Wkipedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik#Rujukan.01/06/2011. Tim Wikipedia, “Dasar Pendidikan” .

http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan), 12/01/2011. Tim Blog Kabar Pendidikan, “Teori Belajar Behavioristik”, Blok Kabar Pendidikan.

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/04/teori-belajar-behavioristik.html). 03/07/2011

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 3, 1994.

---------. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 2. Jakarta: Balai Pustaka, Cet.6, 1996.

---------. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 2. Jakarta: Balai Pustaka, Cet.9, 1997. Tim penterjemah. al-Qur’an dan terjemahannya. Medinah: Mujtamma’ al-Ma<lik

Fahd li Tiba’at,1995. Tim Pustaka Azet Jkt, Leksikon Islam. Jakarta: Pustazet Perkasa, 1988. Tjondronegoro, Probowati, "Rencanakan Anak Pintar Sejak Janin", Suara

Merdeka, Senin, 28 Mei 2007. http://www.suaramerdeka.com./harian/0705/28/kot11.htm.

‘Ulwan, ‘Abd Allah Nasih., Tarbiyyat al-Awlad fi, al-Islam, ter. Anwar Rasyidi, Saifullah Kamalie, hery Noer ali. Semarang: Asy-Syifa’, Cet. 3, 1993.

Undang-undang RI. tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya. Semarang: Aneka Ilmu, 1989.

---------. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Van Tiel, Julia Maria, Adi D Nugroho, Ines Wuri Handayani . “Teori Giftedness” .

www:// TeoriGiftedness.httpgifted-disinkroni.comTeoriGiftedness.pdf, 24/07/2011,

Viani, Vita. “Ciri-ciri Balita Cerdas”, Ibu dan Balita.Com. http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/15440/Ciri-Ciri-Balita-Cerdas. 25/07/2011.

wahid, Abdul. Islam dan Idealitas Manusia, Dilema anak, Buruh dan Wanita Modern. Yogyakarta: Sipres, 1997.

Wardani, Elia. “Memacu Kecerdasan dan Pancaindera Anak”, Kaltim Pos (http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1811766-memacu-kecerdasan-dan-pancaindra-anak), 20/05/2008.

Widodo, Isye, “Bayi Cerdas dengan Terapi Musik” (http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=200&tbl=artikel), 24/08/2008

Zuhaili, Muhammad. Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini. Ter. Arun titisari, judul asli Jam'iyyat al-da'wat al-Isla>miyyat al-'Alamiyyah.. Jakarta: Ba'adilah Press, Cet. 1, 2002

wahid, Abdul. Islam dan Idealitas Manusia, Dilema anak, Buruh dan Wanita Modern. Yogyakarta: Sipres, 1997.

Widodo, Isye, “Bayi Cerdas dengan Terapi Musik” . http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=200&tbl=artikel), 24/08/2008.

49 50

Page 29: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wakid Evendi, S.Ag., M.Ag Nama kecil : Abd. Wahid Efendi atau A. Wahid Evendi Tempat/ tanggal lahir : Lamongan, 10 september 1970 Agama : Islam Kebangsaan : Indonesia Alamat sekarang : Kedungpeluk RT.01 RW.04 Candi Sidoarjo, Orang tua Nama ayah : Moh. Anwar (alm) Nama ibu : Sutikah Alamat keduanya : Sendangagung RT.02 RW.03 Paciran Lamongan Nama Istri : Khurotul Lailiyah Tempat tanggal lahir : Sidoarjo, 14 desember 1970 Agama : Islam Kebangsaan : Indonesia Pekerjaan : Perawat di Pavilyun RSUD Sidoarjo Alamat : Kedungpeluk RT.01 RW.04 Candi Sidoarjo Putri dari : H. Nurudin Aruman dan Hj. Ashriyah Alamat keduanya : Kedungpeluk RT.01 RW.04 Candi Sidoarjo Putra Putri : 3 (satu) 1. Putra Pertama : Nama : Nadya Safira Tempat/tanggal lahir: Sidoarjo, 7 Januari 2000 2. Putra Kedua :

Nama : Ahmad Arsy Anfasa Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 23 Mei 2001

3. Putra Ketiga : Nama : Ahmad Ashraf Anfasa Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 8 Nopember 2008

Pengalaman Pendidikan: 1. SDN Sendangagung, lulus Tahun 1984, 2. SMPN I Kodya Blitar (selama lebih kurang 4 bulan, karena pindah

sekolah),

3. MTs al-Muhtadi Sendangagung Paciran Lamongan, lulus Tahun 1987,

4. MA al-Muhtadi Sendangagung Paciran Lamongan, lulus Tahun 1990,

5. Santri di Pondok Pesantren Roudlotut-Tullab Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan tahun 1987-1991,

6. Fakultas Tarbiyyah Tulungagung IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jurusan PAI, lulus Tahun 1995,

7. Program Pascasarjana (S2) IAIN Sunan Ampel Surabaya, konsentrasi Pendidikan Islam, lulus Tahun 2001.

8. Program Doktor PPs IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dirosah Islamiyah, Disertasi Ujian Tertutup 6 Juni 2011, Konsentrasi Pendidikan Islam.

Karya Tulis atau artikel yang sudah diterbitkan 1. Aids Peringatan Allah SWT terhadap Kedzaliman Seks, Buletin

Bakohumas tahun 2003. 2. Zakat Memupuk Solidaritas Sosial, Majalah Pemkab Sidoarjo Gema

Delta Tahun 2003. 3. KBK dalam Perspektif Al-Qur'an, Majalah Pena Dinas Pnedidikan. 4. Konsep Kompetensi dalam Perspektif Al-Qur'an, MPA Depag Jatim

tahun 2005. 5. Uang dan Politik dalam Bingkai Halal dan Haram, Gema Delta Tahun

2004. 6. Ramadhan dan Puncak Kemabrurannya, Gema Delta Tahun 2004 7. Selamatkan Generasi Muslim dari Budaya Jahiliyah! Valentine's Day?

Gema Delta 2004. 8. Renungan dalam rangka Hari Aids Se-Dunia, Gema Delta 2004. 9. Teman dalam Hidup dan Kehidupan, Gema Delta tahun 2005. 10. Free Sex dan Erotisme dalam Perspektif Rububiyyah Allah SWT, Gema

Delta 2004. 11. Makna Hijrah Menuju Kebangkitan Ummat, Gema Delta 2004. 12. Renungan Bahaya Khamer/Narkoba, Gema Delta tahun 2004. 13. Nyamuk, Antara Musibah dan Peringatan Allah, Gema Gelta tahun

2005. 14. Plkada Yang Berhati Nurani, Gema Delta Tahun 2005. 15. Konsep Kecakapan Hidup dalam Al-Qur'an, Gema Delta tahun 2006. 16. Pentingnya Pendidikan Agama Secara Dini dalam Keluarga, Gema Delta

Tahun 2007.

51 52

Page 30: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

17. Idul Fitri dan Kemambruran Ramadhan, Gema Delta Tahun 2007. 18. Kedahsyatan Sedekah, Refleksi Banyaknya Musibah, Gema Delta Tahun

2007. 19. Hijrah Sebagai Semangat Orang-orang Beriman, Gema Delta Tahun

2008. 20. Kemuiaan Ibu, Penentu Kualitas Generasi Masa Depan, Gema Delta

Tahun 2009. 21. Konsep Zakat, Bukan Mentradisikan Umat sebagai Peminta-minta,

Buletin BAZKabupaten Sidoarjo, 2009 22. Pentingnya Pendidikan Anak sejak Dalam Kandungan, Gema Delta 2009. 23. Konsep Al-Qur'an Tentang Hubungan Kemiskinan dan

Pendidikan,Buletin BAZ Kab Tahun 2009. PPRESTASI PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PERLOMBAAN:

1. Peringkat ke-2 lulusan SDN Sendangagung tahun 1984, 2. Rangking I di kelas 1a MTs al-Muhtadi, Rangking 1 di kelas II dan

III Semester Genap di MTs al-Muhtadi sekaligus sebagai bintang pelajar tahun 1986/1987,

3. Peringkat 1 di kelas I tahun 1987/1988 dan III tahun 1989/1990 di MA al-Muhtadi sekaligus sebagai bintang pelajar tahun 1989/1990,

4. Juara II lomba catur di PORSEKA di Paciran Lamongan, 5. Juara II cerdas cermat kandungan al-Qur’an di lingkungan LP.

Ma’arif se-kab Lamongan tahun 1988, 6. Juara III cerdas cermat P-4 se-kab Lamongan tahun 1989/1990, 7. Peserta terbaik dalam penataran P-4 siswa baru MA al-Muhtadi

tahun 1987, 8. Sepuluh Terbaik dalam Penataran P-4 Pola dukung 25 Jam bagi

tokoh masyarakat di lingkungan NU se-kecamatan Paciran Lamongan, 1991,

9. Sepuluh besar dalam Penataran P-4 Pola dukung 100 jam terpadu bagi Mahasiswa baru Fakultas Tarbiyyah Tulungagung IAIN Sunan Ampel Surabaya, tahun 1991,

10. Wisudawan terbaik tahun 1995 Fakultas tarbiyyah Tulungagung IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan predikat Cum Laude,

11. Memperoleh Beasiswa Supersemar tahun 1994/1995, 12. Memperoleh Beasiswa Prestasi selama dalam program S-2

Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998/1999 dan 1999/2000, dengan predikat Cum Laude,

13. Terbaik ke III Penulis Naskah Khutbah dalam lomba Penulisan Naskah Khutbah Tingkat Propinsi Jawa Timur diselenggakan oleh Kanwil depag Prop. Jatim, tahun 2003.

14. Terpilih sebagai Penyuluh Agama Teladan II se-Jawa Timur tahun 2005. Penyuluh Agama Teladan II se-Jawa Timur tahun 2005.

15. Terpilih sebagai Penyuluh Agama Islam Teladan I Tingkat Prop. Jatim 2010;

16. Terpilih sebagai Penyuluh Agama Islam Teladan II Tingkat Nasional 2010.

PENGALAMAN KERJA 1. Penyaji/Pengajar di Majlis Ta’lim SPK Depkes Blitar 1994 – 1995, 2. Guru Tidak Tetap (GTT) di MTs.N I Kodya Blitar tahun 1996 –

1998, 3. Dosen di PGTKIT (Pendidikan Guru TK Islam Terpadu) Qurrata

A’yun Blitar tahun 1998 – 1999. 4. Guru bidang studi SKI Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manbaul Hikam

Putat Tanggulangin 2002 – sekarang; 5. Guru bidang studi Fiqih Madrasah Aliyah (MA) Manbaul Hikam

Putat Tanggulangin 2009 sampai sekarang; 6. Kepala Madrasah Aliyah Manba’ul Hikam Putat Tanggulangin sejak

2002 – sekarang (masuk siang). 7. Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Departemen Agama

Kabupaten Sidoarjo TMT tahun 2000 – sekarang. 8. Pembina (Dosen) Pendidikan Guru TPQ (PGPQ) dan Madrasah

Diniah (PG Madin) BMQ (Bimbingan Membaca Al-Qur’an) At-Tartil Sidoarjo, tahun 2007 – sekarang.

9. Pembimbing Pembinaan Rohani di Lapas Sidoarjo 2001 sampai sekarang;

10. Membina Gelandangan dan Pengemis di Panti Rehabilitasi Sosial Bana Karya “Mardi MUlyo” Dinsos Prop. Jatim di Sidoarjo sejak 2003 sampai sekarang.

11. Nara Sumber Siaran Radio di RSPK Sidoarjo dalam Bingkai Acara “Bina Keluarga Sakinah” sejak Tahun 2003 sampai sekarang;

12. Narasumber di Programa 4 RRI Surabaya dalam bingkai acara “Wanita dan Keluarga” sejak Tahun 2009 sam pai sekarang;Pe

13. Dosen Pamong Mahasiswa PPL Fakultas Dakwah jurusan Manajemen Dakwah IAIN Sunan Ampel di Seksi Penamas Kandepag Sidoarjo tahun 2008 dan 2009.

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua IPNI Cabang Kota Blitar Tahun 1995 s/d 1998. 2. Sekretaris LDNU Cabang Kota Blitar Tahun 1998 s/d 2001, 3. Pembina Forum Komunikasi Kepala TPQ Kecamatan Candi, tahun

2002 – sekarang, sekaligus pelopor dan pencetus gagasan pendirian

54 53

Page 31: RINGKASAN-DISERTASI_wakid

FKKTPQ di Kecamatan Candi dan di 18 Kecamatan serta tingkat kabupaten

4. Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kab. Sidoarjo, Tahun 2003 –sekarang.

5. Pembina Forum Komunikasi Kepala TPQ Se-Kab. Sidoarjo, tahun 2004 – sekarang.

6. Anggota Pengurus MUI Kab. Sidoarjo masa khidmat 2006 – 2010, 2010-2014.

7. Pembina Remaja Masjid Agung Sidoarjo tahun 2007 – sekarang; 8. Ketua 1 Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI)

Kabupaten Sidoarjo masa bakti 2008 – 2012; 9. Ketua Tim Monitoring, Supervisi dan Akreditasi TPQ kantor

Departemen Agama Tahun 2008; 10. Ketua Bidang Pengembangan Masyarakat FKPAI Propinsi Jawa

Timur masa bakti 2008 – 2012; 11. Pengurus Lembaga Dakwah NU Wilayah Propinsi Jawa Timur

bidang Penerangan dan Penerbitan, 2008 – sekarang. 12. Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Indonesia kabupaten

Sidoarjo tahun 2007-2012. 13. Sekretaris II Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten

Sidoarjo masa bakti 2010 – 2015. 14. Sekretaris Umum Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Propinsi

Jawa Timur masa bakti 2009 – 2013.

55