revisi paling baru

17
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM THE BIG FIVE MAGICAL OF KELUD SEBAGAI SUATU UPAYA PENINGKATAN DEVISA NEGARA BIDANG KEGIATAN : PKM-GT Diusulkan oleh : Endah Rizki Qaromah (102210101074) Angkatan 2010 Nina Wijiani (102210101082) Angkatan 2010 Wahyu Wulandari (102110101172) Angkatan 2010 UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2011

Upload: chusnul-chotimah

Post on 10-Apr-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Page 1: Revisi Paling Baru

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

THE BIG FIVE MAGICAL OF KELUD SEBAGAI SUATU UPAYA PENINGKATAN DEVISA NEGARA

BIDANG KEGIATAN :PKM-GT

Diusulkan oleh :Endah Rizki Qaromah (102210101074) Angkatan 2010Nina Wijiani (102210101082) Angkatan 2010Wahyu Wulandari (102110101172) Angkatan 2010

UNIVERSITAS JEMBERJEMBER2011

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Page 2: Revisi Paling Baru

THE BIG FIVE MAGICAL OF KELUD SEBAGAI SUATU UPAYA PENINGKATAN DEVISA NEGARA

BIDANG KEGIATAN :PKM-GT

Diusulkan oleh :Endah Rizki Qaromah (102210101074) Angkatan 2010Nina Wijiani (102210101082) Angkatan 2010Wahyu Wulandari (102110101172) Angkatan 2010

UNIVERSITAS JEMBERJEMBER2012

Page 3: Revisi Paling Baru

Judul Kegiatan : The Big Five of Kelud Sebagai Upaya Peningkatan Devisa Negara Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( v ) PKM-GT

Ketua Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Endah rizki QaromahNIM : 102210101074Jurusan : FarmasiUniversitas/Institut/Politeknik : Universitas JemberAlamat Rumah dan No Tel/HP :Desa Pekalongan RT12 RW 06, Kabupaten Gresik, 085731682858Alamat email : [email protected] Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orangDosen PendampingNama Lengkap dan Gelar : Evi Umayah Ulfa S. Si., M. Si., AptNIP : 197807282005012001Alamat Rumah dan No Tel/HP : G. Permata Kampus Blok C No.7 Jember/ 081803545328

Jember,1 Maret 2012

Menyetujui,Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

(Prof.,Drs.Bambang Kuswandi,M.Sc.,Ph.D.) Endah Rizki QaromahNIP.196902011994031002) NIM.102210101074

Pembantu Rektor III Universitas Jember Dosen Pendamping

(Drs. Andang Subaharianto, M .Hum) (Evi Umayah Ulfa S. Si., M. Si., Apt) NIP.196504171990021001 NIP.197807282005012001

Page 4: Revisi Paling Baru

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis mahasiswa yang berjudul The Big Five of Kelud Sebagai Upaya Peningkatan Devisa Negara . Karya tulis mahasiswa ini membahas tentang Penulisan karya tulis mahasiswa ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:Bapak, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Jember;Bapak, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Jember;Evi Umayah Ulfa S. Si., M. Si., Apt, selaku dosen pembimbing dalam penyusunan karya tulis mahasiswa ini;Orang tua kami, atas segala restu dan dukungannya dalam bentuk apapun;Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala bentuk bantuannya.Kami menyadari karya tulis mahasiswa ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, berbagai sumbang saran yang bertujuan untuk penyempurnaan karya tulis ini dengan ikhlas kami terima sebagai umpan balik untuk bahan evaluasi. Semoga karya tulis ini dapat memberikan sumbang pikir yang positif bagi pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Jember, 1 Maret 2012

Penulis

Page 5: Revisi Paling Baru

DAFTAR ISI

Halaman Judul iHalaman Pengesahan iiKata Pengantar iiiDaftar Isi ivDaftar Tabel ivDartar Lampiran ivRingkasan v

PENDAHULUAN 1Latar Belakang 1Tujuan 1Manfaat 1

GAGASAN 2Kondisi Kekinian di sekitar Gunung Kelud 2Solusi yang Pernah Ditawarkan 2Gagasan Baru yang Ditawarkan 3Seberapa Baik Dampak Gagasan 3Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan 3Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan 4

KESIMPULAN 5Inti Gagasan 5Teknik Implementasi Gagasan 5Prediksi Keberhasilan Gagasan 6

DAFTAR PUSTAKA 7DAFTAR RIWAYAT HIDUP 8LAMPIRAN 10

DAFTAR TABELTabel 1. Strategi Pengingkatan Sektor Pariwisata Gunung Kelud 3Tabel 2. Identifikasi Pelaksana, Sumber Dana, 4dan Program yang Diterapkan

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Zona hukum newton tak berlaku 10Gambar 2. Zona reinkarnasi of Kelud10Gambar 3. Zona mata air berasap 10Gambar 4. Zona Ganesha of Kelud 10RINGKASAN

Page 6: Revisi Paling Baru

Indonesia merupakan negara yang kekayaan alamnya berlimpah ruah baik kekayaan laut, hutan, dan gunung. Salah satu kekayaan Indonesia yang cukup menakjubkan adalah adalah Gunung Kelud. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung vulkanik aktif tidak berbahaya yang terletak di Jawa Timur dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung Kelud memiliki 4 puncak yaitu Puncak Kelud, Puncak Gajah Mungkur, Puncak Sumbing, dan Puncak Gedang. Gunung kelud mempunyai berbagai macam keunikan yang dapat dijadikan sebagai keajaiban Kelud, diantaranya yaitu fenomena mengenai hukum Newton yang tak berlaku di salah satu daerah sekitar Kelud, adanya pemandian air panas, peninggalan terowongan bersejarah, dan kawah gunung. Pengemasan pariwisata mulai dari investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang perlu disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara di sekitar Indonesia. Karya tulis ini memberikan wacana baru mengenai pariwisata yang fenomenal di Indonesia khususnya Gunung Kelud, Jawa Timur sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara selain itu memberikan sarana edukatif dan hiburan kepda pengunjung. Berdasarkan hla tersebut pembenahan yang dilakukan dengan cara menggunakan metode pendekatan konsumen yakni memberikan sesuatu hal kepariwisataan kepada pasien tidak hanya melalui panoramanya tetapi didukung oleh faktor-faktor yang lain seperti adat dan budaya masyarakat sekitar, kejadian fenomenal daerah sekitar( hukum Newton tak berlaku), perubahan alam yang menakjubkan (danau kawah menjadi kubah lava). Diharapkan dengan melakukan perubahan tersebut sumber pendapatan Indonesia dari sektor kepariwisataan meningkat dan menjadi pusat perhatian terhadap negara lain dalam hal kepariwisataan.

PENDAHULUANLatar BelakangIndonesia merupakan negara yang kekayaan alamnya berlimpah ruah baik kekayaan laut, hutan, dan gunung sehingga Indonesia cocok jika dijadikan sebagai tempat untuk dikunjungi, baik untuk

Page 7: Revisi Paling Baru

menikmati panorama alam maupun mempelajari keadaan alam secara mendalam atau lebih dikenal dengan sebutan wisata. Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata (Yoeti, 1997, p.194). Prospek pariwisata ke depan pun sangat menjanjikan bahkan sangat memberikan peluang besar, terutama apabila menyimak angka-angka perkiraan jumlah wisatawan internasional ( inbound tourism ) berdasarkan perkiraan WTO yakni 1,046 milyar orang (tahun 2010) dan 1,602 milyar orang (tahun 2020), diantaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Dan akan mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun pada tahun 2020. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian dan pengembangan tempat wisata yang menarik terkait dengan keadaan Indonesia sebagai salah satu kawasan Asia Pasifik. Di samping jumlah wisman yang makin meningkat, saat ini pun telah terjadi perubahan consumers-behaviour pattern atau pola konsumsi dari para wisatawan . Mereka tidak lagi terfokus hanya ingin santai dan menikmati sun-sea and sand, tetapi saat ini pola konsumsi mereka mulai berubah ke jenis wisata yang lebih tinggi, yang meskipun tetap santai tetapi dengan selera yang lebih meningkat yakni menikmati produk atau kreasi budaya ( culture ) dan peninggalan sejarah ( heritage ) serta nature atau eko-wisata dari suatu daerah atau negara.Salah satu tempat wisata yang sangat menarik untuk dikaji adalah Gunung Kelud. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung vulkanik aktif tidak berbahaya yang terletak di Jawa Timur dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung Kelud memiliki 4 puncak yaitu Puncak Kelud, Puncak Gajah Mungkur, Puncak Sumbing, dan Puncak Gedang. Gunung kelud mempunyai berbagai macam keunikan yang dapat dijadikan sebagai keajaiban Kelud, diantaranya yaitu fenomena mengenai hukum Newton yang tak berlaku di salah satu daerah sekitar Kelud, adanya pemandian air panas, dan peninggalan terowongan bersejarah. Pengemasan pariwisata mulai dari investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara di sekitar Indonesia.

Tujuan

Karya tulis ini memberikan wacana baru mengenai pariwisata yang fenomenal di Indonesia khususnya Gunung Kelud, Jawa Timur sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara.

Manfaat

Karya tulis ini dibuat agar meningkatkan peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya tempat wisata Gunung Kelud dalam meningkatkan devisa negara melalui sektor pariwisata.

GAGASAN

Kondisi KekinianGunung kelud adalah salah tempat wisata yang terletak di desa Sugihwaras kecamatan

ngancar, Kediri, Jawa Timur. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Indonesia sehingga banyak masyarakat yang berkunjung baik hanya sekedar ingin tahu tahu

Page 8: Revisi Paling Baru

ataupun ingin menikmati panoramanya. Melihat keadaan ini maka Pemerintah daerah mulai memperbaiki infrastrukturnya agar banyak pengunjung yang datang. Namun sarana dan prasarana yang disediakan kurang dirawat oleh masyarakat sekitar sehingga membuat panorama sekitar Kelud tampak kurang bagus. Berdasarkan data yang diperoleh, pendapatan sektor kepariwisataan daerah Kelud pada tahun 2008 menargetkan Rp 236.000.000 Terealisasi sebesar RP286.105.000, sedangkan tahun 2009 menargetkan Rp382.300.000 dan terealisasi Rp633.433.000 , dan tahun 2010 Target 750.000.000 Terealisasi sekitar 597.712.000. Untuk harga turis lokal Rp 5000, sedangkan turis mancanegara Rp 25.000. Berdasarkan data tersebut terjadi penurunan pada tahun 2010.Hal ini akan berdampak buruk bagi perkembangan wisata kelud jika informasi-informasi yang tidak diinginkan tersebar ke lapisan masyarakat atau wisatawan yang datang enggan untuk datang kembali, oleh karena itu selain memperbaiki infrastruktur perlu faktor penunjang lain agar wisata Kelud tetap ramai oleh pengunjung.

Solusi yang Pernah DitawarkanUsaha yang pernah dilakukan dalam meningkatkan keadaan wisata di kelud oleh pemerintah daerah adalah memperbaiki infrastrukturnya seperti Lampu penerangan dimalam hari, banyak rambu dan penunjuk arah yang jelas membuat pengunjung mudah mengakses, jalan dan tangga yang ditata rapi, adanya warung makan, fasilitas ibadah serta MCK. Selain itu biaya masuknya sebesar Rp. 5000/orang dimana ini merupakan harga yang murah dibandingkan dengan destinasi wisata lain(Sumber: Radio Komunitas Kelud FM)Solusi yang diberikan diatas mampu menarik perhatian wisatawan hanya saja peningkatan pengunjung yang datang tidak fluktuatif seperti halnya tempat wisata di bali yang selalu ramai didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Gagasan Baru yang DitawarkanTabel 1. Strategi Pengingkatan Sektor Pariwisata Gunung KeludAspekStrategi

Penguatan InternalMenjelaskan fenomena hukum newton yang tak berlaku di salah satu kawasan gunung kelud. Penjelasan ini disertai dengan hal yang berkaitan dengan keilmiahan dalam dua bahasa sehingga menambah pengetahuan dan wawasan pengunjung, salah hal yang dilakukan adalah memberi papan informasi seperti berikut”Anda telah memasuki zona Newton tak berlaku”

Menjelaskan fenomena alam yang terjadi di sekitar Gunung kelud seperti perubahan danau kawah menjadi kubah lava (penjelasan fenomena dibuat dalam dua bahasa disertai dengan informasi-informasi yang menarik) salah satu bentuk pengembangannya dengan memberi tulisan”Anda telah memasuki zona reinkarnasi of kelud” pada papan informasi

menonjolkan tradisi dan budaya masyarakat sekitar seperti upacara adat dan tarian tradisional disertai informasinya dalam dua bahasa

Page 9: Revisi Paling Baru

Membenahi infrastruktur di sekitar air panas agar lebih menarik serta memberikan keterangan atau pedoman dalam dua bahasa mengenai keselamatan pengunjung serta khasiat air panas. Salah satu pengembangannya yakni menulis di papan tulis ”Anda telah memasuki zona mata air berasap”

Mengelola terowongan menjadi pusat informasi seputar Gunung kelud disertai dengan foto dan keterangan eksotisme dalam dua bahasa dilengkapi dengan fasilitas penerangan yang cukup. Lalu papan nama diberi judul “Anda telah memasuki zona Ampera Kelud”

Pengembangan EksternalPromosi yang gencar memalui media online, peran serta pemerintah daerah dalam memajukan pariwisata gunung kelud, serta peran aktif masyarakat dalam mempromosikan ke masyarakat yang lain.

Seberapa Baik Dampak GagasanPengembangan gagasan yang dibuat merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan, hiburan, dan pendidikan sehingga membuat para pengunjung merasakan kepuasan dan adanya ketertarikan untuk kembali lagi. Selain itu devisa daerah dan negara dapat meningkat secara signifikan sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negara yang maju dalam sektor kepariwisataan dan menjadi pusat peradaban kepariwisataan.

Pihak-Pihak yang Akan Mengimplementasikan

Tabel 2. Identifikasi Pelaksana, Sumber Dana, yand Program yang DiterapkanPelaksanaSumber danaProgram yang diterapkan

Pemerintah daerah khususnya dinas pariwisataAlokasi dana APBN dan APBD pemerintah untuk pengembangan daerahPembenahan infrastruktur secara keseluruhan kawasan Gunung kelud dan melakukan country-image promotion.

LSM (Lembaga Swadaya masyarakat)Alokasi dana APBN dan APBD pemerintah untuk pengembangan daerahMelakukan destination promotion ke seluruh elemen masyarakat, serta memotivasi masyarakat sekitar untuk mencintai kawasan Kelud.

Masyarakat sekitar-Menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kelud serta mencerminkan sikap ramah terhadap pengunjung.

(sumber : hasil analisis, 2012)

Page 10: Revisi Paling Baru

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan

Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :

Keterangan:Penulis mengeksplorkan ide melalui gagasan tertulis, lalu pemerintah khususnya pemerintah daerah setempat membuat suatu kebijakan mengenai perubahan wisata Gunung Kelud ke arah yang lebih baik sesuai ide yang diajukan, lalu diimplementasikan dalam suatu tindakan yang dinaungi dalam sebuah LSM(Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait kepariwisataan) yang nantinya akan mensosialisasikan mengenai pariwisata Gunung Kelud dan mengajak masyarakat agar mau menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar sehingga masyarakat dapat mempromosikan ke masyarakat lain dan menambah banyaknya pengunjung yang datang.

KESIMPULANInti gagasan Peningkatan infrastruktur yang menyeluruh dan pengembangan faktor pendukung keajaiban kawasan wisata Gunung kelud dapat menambah pengetahuan dan sarana hiburan selain itu sangat penting dalam meningkatkan devisa daerah dan pada akhirnya meningkatkan devisa negara dengan cara menerapkan sistem pendekatan terhadap masyarakat yakni menikmati produk atau kreasi budaya ( culture ) dan peninggalan sejarah ( heritage ) serta nature atau eko-wisata dari kawasan Kelud.

Teknik implementasi yang akan dilakukanPenulis mengeksplorkan ide melalui gagasan tertulis, lalu pemerintah khususnya

pemerintah daerah setempat membuat suatu kebijakan mengenai perubahan wisata Gunung Kelud ke arah yang lebih baik sesuai ide yang diajukan, lalu diimplementasikan dalam suatu tindakan yang dinaungi dalam sebuah LSM(Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait kepariwisataan) yang nantinya akan mensosialisasikan mengenai pariwisata Gunung Kelud dan mengajak masyarakat agar mau menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar sehingga masyarakat dapat mempromosikan ke masyarakat lain dan menambah banyaknya pengunjung yang datang.

Prediksi hasil yang akan diperolehDengan infrastruktur yang bagus dan terawat dengan baik serta banyaknya pengembangan jenis wisata maka ditetapkan harga untuk turis lokal dengan harga Rp 30.000 sedangkan turis lokal Rp 7000. Diperkirakan turis yang datang baik lokal maupun luar meningkat dua kali lipat, sehingga keuntungan yang didapatkan empat kali lipat dari keadaan awal gunung kelud. Pendapatan dapat mencapai 75% dari semua sumber devisa negara dan menjadi pusat perhatian bagi sektor kepariwisataan negara lain.

Page 11: Revisi Paling Baru

DAFTAR PUSTAKAAndika FM. 2010. PAD Kabupaten Kediri Dari Sektor Wisata Gunung Kelud Dalam Tiga Tahun Terakhir Meningkat. µhttp://www.andikafm.com/news/detail/1959/1/pad-kabupaten-kediri-dari-sektor-wisata-gunung-kelud-dalam-tiga-tahun-terakhir-meningkat§. diakses tanggal 29 Februari 2012Anonim. 2011. Pengantar Industri Pariwisata. µhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/pengantar-industri-pariwisata-definisi.html. diakses 23 Februari 2012§Bapenas. 2008. Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Nasional. µhttp://kppo.bappenas.go.id/files/-1-Dampak%20Pariwisata%20Terhadap%20Perekonomian%20Nasional.pdf§. diakses tanggal 21 Februari 2012Bapenas. 2008. Jumlah Penerimaan Devisa Dari Sektor Pariwisata di Dunia. http://kppo.bappenas.go.id/files/-3-Jumlah%20Penerimaan%20Devisa%20Dari%20Sektor%20Pariwisata%20di%20Dunia.pdf. diakses tanggal 21 Februari 2012Bapenas. 2007. Perkembangan Kunjungan Wisman Dari Pasar Utama Indonesia. µhttp://kppo.bappenas.go.id/files/-5-Perkembangan%20Kun 1 1 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 1 1 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

Page 12: Revisi Paling Baru

21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212