embriologi hidung hasna

35
Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim EMBRIOLOGI EMBRIOLOGI HIDUNG HIDUNG Hasna Ibadurrahmi Hasna Ibadurrahmi 121 0211 065 121 0211 065 Tutorial D4 Tutorial D4

Upload: normanprabowo

Post on 16-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pp

TRANSCRIPT

  • BismillahirrahmanirrahimEMBRIOLOGI HIDUNGHasna Ibadurrahmi121 0211 065Tutorial D4

  • WAJAHProminensia fasialis (tonjolan wajah)Stomodeum Prominensia maksilarisProminensia mandibularisProminensia frontonasalisPlakoda nasalis/lempeng hidung (olfaktoria)Fovea nasalis (lekukan hidung)Prominensia nasalis lateralis & medianaAlur nasolakrimalKorda epitel padatDuctus nasolakrimalisSaccus lakrimalisMeatus inferior rongga hidungPipi dan maksila

  • Akhir minggu ke 4Muncul prominensia fasialis (tonjolan wajah)Tdd: mesenkim yg berasal dari krista neuralisDibentuk: oleh pasangan pertama arkus faring

  • Stomodeum

  • Selama minggu ke-5Plakoda nasalis mengalami invaginas membentuk fovea nasalis (lekukan hidung)Terjadi pula suatu bubungan jaringan yg mengelilingi lekukan membentuk prominensia nasalis

  • Sebelah dalam lekukanProminensia nasalis terbagi dua:

    Sebelah luar lekukan

  • Prominensia maksilaris tumbuh semakin besar ke arah medial

    Lalu, celah antara prominensia nasalis mediana dan prominensia maksilaris lenyap mereka pun menyatu membentuk bibir atas

    Menekan prominensia nasalis mediana ke arah garis tengahSelama minggu ke-5

  • Bibir Bibir atas dibentuk oleh:2 prominensia nasalis mediana2 prominensia maksilaris

    Bibir bawah dibentuk oleh:Prominensia mandibularis yang menyatu di garis tengah

  • Alur nasolakrimalAdalah alur dalam yang memisahkan prominensia nasalis lateral dan prominensia maksilaris

    Ektoderm di dasar alur membentuk korda epitel padat yg melepaskan diri dari ektoderm di atasnya

    Setelah kanalisasi, korda membentuk ductus nasolakrimalis

  • Ductus lakrimalisUjung atas ductus nasolakrimalis membentuk saccus lakrimalis

    Ductus lakrimalis berjalan dari sudut medial mata ke meatus inferior rongga hidung

  • Setelah korda epitel terlepas prominensia nasalis lateralis & prominensia maksilaris bergabung satu sama lain

    Prominensia maksilaris membesar membentuk pipi dan maksilaris

  • HidungDibentuk oleh 5 prominensia fasialis

    Bentuk jembatan hidungCuping hidung (alae)Menyatu membentuk lengkung & ujung hidung

  • Segmen intermaksilaPalatum primerPalatum sekunderSeptum nasalePalatine shelves (bibir-bibir palatum)Foramen insisivum

  • Prominensia maksilaris terus tumbuh besar ke arah medial Menekan prominensia nasalis medianaMenyatu sampai ke bagian lebih dalam Membentuk segmen intermaksila

    terdiri dari- Komponen bibir- Komponen rahang atas- Komponen langit-langit

  • Komponen bibirMembentuk filtrum bibir atas

    Komponen rahang atasMembawa 4 gigi seri (insisivus)

    Komponen langit-langitMembentuk palatum primer (berbentuk segitiga)

    ** Segmen intermaksila bersambungan dg bagian rostral septum nasale. Septum nasale dibentuk oleh prominensia frontalis

  • Palatum Prominensia maksilaris bentuk palatum

  • Prominensia maksilaris tumbuh keluar membentuk palatine shelves (bilah-bilah palatum), mengarah oblik ke bawah di kedua sisi lidah

    Minggu ke-6

  • Minggu ke-7Palatine shelves bergerak ke atas utuk memperoleh posisi horizontal di atas lidah dan menyatu membentuk palatum sekunder

    Di sebelah anterior, palatine shelves dg palatum primer menyatu

  • Foramen insisivumMerupakan tanda utama di garis tengah antara palatum primer & palatum sekunder dg menyatunya kedua palatum bergabung dg bagian chepalic palatum yang baru terbentuk

  • Rongga hidungMembran oronasalisKoana primitifKoana definitif

  • Fovea nasalis mjd semakin dalam, karena:Sebagian karena pertumbuhan prominensia nasalis sekitarSebagian karena penetrasi ke mesenkim di bawahnya

    Selama minggu ke-6

  • Membrana oronasalisMula-mula memisahkan kedua lekukan dari ruang mulut primitif melalui foramen yg baru terbentuk koana primitif

    Letak: di kedua sisi garis tengah & tepat di belakang palatum primer

  • Terbentuknya palatum sekunder & perkembangan lebih lanjut rongga hidung primitif terbentuk koana definitif di taut antara rongga hidung dan faring

  • Sinus udara paranasalBerkembang sebagai divertikulum dinding hidung lateral, meluas ke dalam :Os maksilaOs etmoidalOs frontalOs sphenoid

    Mencapai ukuran yg maksimal selama pubertas & ikut membentuk wajah yg definitif

  • Tterima Kasihh