referat radiologi.docx

21
KARSINOMA COLON DEFINISI Karsinoma kolon merupakan keganasan yang mengenai sel-sel epitel di mukosa kolon. Dasar penting dari keganasan kolon ini adalah proses perubahan secara genetik pada sel-sel epitel di mukosa kolon yang timbul akibat beberapa hal, antara lain dietetik,kelainan di kolon sebelumnya dan faktor herediter ETIOLOGI Secara umum karsinoma selalu dihubungkan dengan: bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif, dan virus. Umumnya karsinoma kolon terjadi dihubungkan dengan factor genetic dan lingkungan. Serta dihubungkan juga dengan factor predisposisi diet rendah serat, kenaikan berat badan, intake alkohol. KLASIFIKASI Secara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma kolon dan rektum, yaitu Tipe polipoid atau vegetatif 1

Upload: revita262

Post on 03-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KARSINOMA COLON

DEFINISIKarsinoma kolon merupakan keganasan yang mengenai sel-sel epitel di mukosa kolon. Dasar penting dari keganasan kolon ini adalah proses perubahan secara genetik pada sel-sel epitel di mukosa kolon yang timbul akibat beberapa hal, antara lain dietetik,kelainan di kolon sebelumnya dan faktor herediterETIOLOGISecara umum karsinoma selalu dihubungkan dengan: bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif, dan virus. Umumnya karsinoma kolon terjadi dihubungkan dengan factor genetic dan lingkungan. Serta dihubungkan juga dengan factor predisposisi diet rendah serat, kenaikan berat badan, intake alkohol.KLASIFIKASISecara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma kolon dan rektum, yaitu Tipe polipoid atau vegetatifPada tipe ini tumor tumbuh menonjol ke dalam lumen usus, berbentuk bunga kol dan ditemukan terutama di sekum dan kolon ascendens. Tipe skirus atau infiltratif, Pada tipe ini biasanya mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala obstruksi, terutama ditemukan pada kolon descendens, sigmoid dan rektum.

Tahap ulserasiPada tipe ini terjadi karena nekrosis di bagian sentral dan terletak di daerah rektum. Pada tahap lanjut, sebagian besar tumor kolon akan mengalami ulcerasi menjadi tukak yang maligna.

PATOFISIOLOGIKebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar.Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain ( paling sering ke hati). Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu : 1. Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih. 2. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon. 3. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke system portal. 4. Penyebaran secara transperitoneal.5. Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain.

Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya metastase pada jaringan lain.Karsinoma Colon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini tumbuh tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara berlahan dan tampak membahayakan.Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode.Tumor mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut,mencapai serosa dan mesenterik fat.Kemudian tumor mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya,kemudian meluas kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini langsung masuk dari tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar melalui limpa,setelah sel tumor masuk pada sistem sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru. Tempat metastase yang lain termasuk Kelenjar Adrenalin, Ginjal, Kulit, Tulang Otak.

GAMBARAN RADIOLOGISPemeriksaan Radiologi1. Ultrasonografi (USG)Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostik (pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia,dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tidak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh. 2. CT-Scan ColonPemanfaatan alat CT scan dalam melakukan pemeriksaan Colon merupakan teknik yang baru dan dapat kita lakukan dengan sangat cepat dan dapat meniadakan radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi. Dengan pemeriksaan CT Colon ini dapat dilihat gambaran Colon baik dalam maupun luarnya sebagaimana kita melakukan Colonoskopi.CT-Scan colon dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain :1. Dengan memasukkan kontras media positif.2. Dengan memasukkan kontras media negative.CT Colon adalah pemeriksaan Colon dengan memanfaatkan alat CT Scan untuk menperlihatkan gambaran Colon dan menggunakan kontras media negative yaitu udara yang dipompakan kedalam colon. Tujuan pemeriksaan ini sama halnya dengan pemeriksaan Colon biasa , hanya disini kita tak perlu melakukan fluoroskopi dan juga tidak memasukkan Barium kedalam usus sipenderita. Jadi pemeriksaannya jauh lebih nyaman dari pemeriksaan Colon yang biasa kita lakukan , serta waktu yang dibutuhkan jauh lebih cepat. Pada CT Colon kita dapat mengevaluasi permukaan luar (3D Colon) dan structure dalam dari Colon dengan Navigator ,seperti divertikuli , dokter dapat juga mengevaluasi bagian dari structure abdomen lainnya, seperti liver, ginjal, dll. Setelah dilakukan pemotretan dalam posisi supine dan prone dengan mempergunakan Helical dan ketebalan irisan 3 - 5 mm , pasien diperbolehkan keluar dari ruangan pemeriksaan, dan selanjutnya kita lakukan prosesing gambar pada operator console. Untuk melihat Colon dengan penampilan tiga dimensi, cukup kita klik Built model, terus 3D Colon , dengan sekejap kita dapatkan gambaran Colon. Dengan jalan memutar-mutar gambar sedemikian rupa , kita dapatkan gambaran Colon yang kita kehendaki. Gambar Colon 3D yang sudah kita dapatkan kita ubah lagi menjadi gambaran colon seperti yang biasa kita buat dengan alat Rontgen konvensionil. Dengan menggunakan alat (Navigator) yang dapat kita gerakkan sepanjang gambaran Colon , dimana kita sudah mempunyai gambaran Colon dalam potongan axial , sagital dan coronal sebagai panduan., maka kita dapatkan gambaran permukaan dalam dari Colon , dimana gambar yang kita lihat adalah gambaran seperti yang dihasilkan dengan alat Colonoskopi yang selama ini kita lihat. Bila dokter memerlukan visualisasi dari Colon itu sendiri dapat dengan mudah dilakukan, walaupun pasien sudah keluar dari bagian Radiologi.

Tujuan pemeriksaan : untuk melihat kelainan-kelainan pada daerah kolon.Indikasi Pemeriksaan :1. Colitis2. Polip3. Tumor4. Invaginasi5. HemoroidKontra indikasi :1. Perforasi2. Keadaan umum pasien jelek3. Diare Persiapan Pasien :1. Dua hari sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan makanan lunak / bubur kecap dan disarankan banyak minum air3. Jika kita lakukan pagi maka makan bubur kecap yg terakhir jam 19.00 wib. Dan jika pemeriksaan dilakukan siang, makan terakhir jam 07.00 wib.4. Jika kita lakukan pemeriksaan pagi, maka pasien minum garam inggris 1 bks dicmpur dgn air 1 gelas jam20.00 wib. Utk pemeriksaan siang maka minum garam inggris dicampur air 1 gelas jam 07.00 wib.5. Jika dilakukan pemeriksaan pagi maka mulai puasa jam24.00 wib dan jika dilakukan siang, puasa jam07.00, pasien dianjurkan tdk merokok dan tdk boleh bnyak bicara.6. Besok pagi / siang pasien dtg ke radiologi dlm keadaan puasa.7. Sebaiknya sebelum pemeriksaan pasien dilakukan klisma.

Persiapan Alat dan Bahan :1. Cateter2. Gunting klem3. Spuit 20cc4. Jelly5. Spuit cateter6. Handscone7. Bahan Kontras dan gelas

Persiapan pasien : 1. Petugas radiologi menjelaskan tentang yg akan diperiksa ke pasien.2. Petugas radiologi meminta ke pasien mengganti pakaian dgn pakaian yg telah disiapkan / baju pasien.3. Pasien diminta naik ke atas meja pemeriksaan.Dengan memakai CT Scan dual slice saja kita bisa menghasilkan gambaran CT Colon dengan baik, apalagi apabila kita pakai CT multi slice , pasti gambarannya akan jauh lebih baik , sebab resolusinya akan semakin halus. Keuntungan pemeriksaan ini adalah mengurangi radiasi yang diterima pekerja radiasi. Dapat memperlihatkan struktur Colon baik lapisan luar maupun lapisan dalamnya. Kita bisa melihat gambaran Colonoskopi tanpa menunggu dokter ahli Penyakit dalam untuk melakukannya. Kelemahannya kita tak bisa mengambil cuplikan bahan yang akan diperiksa dilaboratorium, apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Kerugiankerugiannya adalah boleh dikatakan tidak ada.CT telah menjadi standar untuk gambar modalitas abdomen pada pasien dengan karsinoma kolorektal. CT scan dapat mengevaluasi abdominal cavity dari pasien kanker kolon pre operatif. CT scan bisa mendeteksi metastase ke hepar, kelenjar adrenal, ovarium, kelenjar limfa dan organ lainnyadi pelvis. CT scan sangat berguna untuk mendeteksi rekurensi pada pasien dengan nilai CEAyang meningkat setelah pembedahan kanker kolon. Sensitifitas CT scan mencapai 55%. CT scan memegang peranan penting pada pasien dengan kanker kolon dalam menentukan stage dari lesi sebelum tindakan operasi. Pelvic CT scan dapat mengidentifikasi invasi tumor kedinding usus dengan akurasi mencapai 90 %, dan mendeteksi pembesaran kelanjar getah bening>1 cm pada 75% pasien.Penggunaan CT dengan kontras dari abdomen dan pelvis dapat mengidentifikasi metastase pada hepar dan daerah intraperitoneal.

Gambar. Metastasis ke hatiDikutip dari: http://www.gihealth.com/html/education/photo/colonCancerCTMets.html 3.Foto Polos AbdomenFoto polos abdomen merupakan pemeriksaan awal untuk melakukan pemeriksaan barium enema. Apabila pada pemeriksaan foto polos abdomen ditemukan tanda-tanda perforasi, maka pemeriksaan barium enema merupakan kontra indikasi.7Foto polos abdomen sedapat mungkin dibuat pada posisi tegak dengan sinar horizontal. Posisi supine perlu untuk melihat distribusi gas, sedangkan di sikap tegak untuk melihat batas udara-air dan letak obstruksi karena massa.Foto Polos Abdomen menjadi salah satu alat bantu dalam mendiagnosis terjadinya gangguan pada abdomen. Pemeriksaan radiologis merupakan pemeriksaan penunjang untuk pertimbangan dalam memperkirakan pasien dengan abdomen akut. Foto polos abdomen dapat dilakukan dalam 3 posisi, yaitu :1. Tiduran telentang (supine), sinar dari arah vertikal dengan proyeksi anteroposterior (AP).

Gambar. Foto polos abdomen posisi supine2. Duduk atau setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan, dengan sinar horizontal proyeksi AP.3. Tiduran miring ke kiri (left lateral decubitus = LLD), dengan sinar horizontal, proyeksi AP.

Gambar. foto abdomen left lateral decubitus

GAMBAR. Foto polos abdomen-Left lateral decubitus

Pada foto BOF/LLD tampak adanya peumoperitoneum (udara bebas diatas hepar pada foto LLD) menunjukan adanya perforasi usus.

4. Barium EnemaTujuan Pemeriksaan : Membantu menegakkan diagnosis dari carcinoma colon dan penyakit inflamasi colon. Mendeteksi adanya polip, inflamasi dan perubahan struktural pada colon.

Nilai Normal : Barium akan mengisi colon secara rata dan menunjukkan contour, patency (bebas terbuka) dan posisi bowel yang normal.

INDIKASI :1. Gangguan pola buang air besar2. Nyeri daerah colon3. Kecurigaan massa daerah colon4. Melena5. Kecurigaan obstruksi colonKONTRA INDIKASI :1. Absolute toxic megacolon pseudo membranous colitis post biopsy colon (sebaiknya menunggu setelah 7 hari)2. Relatif persiapan colon kurang baik baru saja mengalami pemeriksaan GI tract bagian atas dengan kontrasKOMPLIKASI :1. Perforasi usus2. Extraluminasi ke venous3. Water intoxication4. Intramural barium5. Cardiac arithmia6. Transient bactericemia7. ES obat-obatan yang dipergunakan (buscopan, dll)Persiapan PemeriksaanPersiapan Pasieno 48 jam sebelum pemeriksaan pasien makan makanan lunak rendah serato 18 jam sebelum pemeriksaan ( jam 3 sore ) minum tablet dulcolaxo 4 jam sebelum pemeriksaan ( jam 5 pagi ) pasien diberi dulkolak kapsul per anus selanjutnya dilavemento Seterusnya puasa sampai pemeriksaano 30 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sulfas atrofin 0,25 1 mg / oral untuk mengurangi pembentukan lendir o 15 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi suntikan buscopan untuk mengurangi peristaltic usus.

Gambar. Karsinoma kolon-apple core

Gambar. Barium enema

Gambar. Karsinoma kolon

Gambar. Colorecral cancer.c. Pemeriksaan HistopatologiPemeriksaan histopatologi melalui biopsi merupakan diagnosis pasti dari karsinoma. Klinisi harus mereview penemuan hasil pemeriksaan ini untuk mengkonfirmasi diagnosis dan dapat segera memberikan terapi yang tepat. Dalam kedokteran onkologi, ini merupakan prinsip dasar dalam menegakkan diagnosis keganasan.

14