referat oa

22
Osteoarthritis (OA) atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulang subchondral. Sendi yang sering terkena : tulang servikal, lumbosakral, pinggul, lutut, sendi phalangeal metatarsal, dan pada interphalangeal distal dan proksimal dan pangkal ibu jari.

Upload: roza-kurnia-wahyuningrum

Post on 01-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

OA

TRANSCRIPT

  • Osteoarthritis (OA) atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulang subchondral.

    Sendi yang sering terkena : tulang servikal, lumbosakral, pinggul, lutut, sendi phalangeal metatarsal, dan pada interphalangeal distal dan proksimal dan pangkal ibu jari.

  • Osteoarthritis merupakan gangguan satu sendi / lebih, bersifat lokal, progresif dan degeneratif.

    Ditandai perubahan patologis struktur sendi berupa degenerasi kartilago hialin, serta nyeri dicetuskan aktivitas dan kekakuan sendi pagi hari yang umumnya berlangsung

  • Banyak dijumpai pada usia >40 tahun

    Pada wanita 61 tahun angka kejadiannya >65%.

    90% warga Amerika memperlihatkan gejala OA pada sendi-sendi penahan beban tubuh di usia sekitar 40 tahun.

    Pria cenderung memperlihatkan gejala OA lebih dini daripada wanita.

  • 1. Nyeri sendi yang bertambah saat pergerakan, berkurang saat istirahat2. Hambatan gerakan sendi3. Kaku sendi saat pagi hari
  • Klinis Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini: umur > 50 tahun kaku sendi < 30 menit krepitasinyeri tekan tepi tulang pembesaran tulang sendi lutut tidak teraba hangat pada sendi

    Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.

  • Klinis dan radiologis Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini: umur > 50 tahun kaku sendi
  • Klinis dan laboratoris

    Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini: usia >50 tahun kaku sendi

  • Radiologimenyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteofit, terbentuknya kista, dan sklerosis subchondral.

    Pencitraan radiologis sinar- x pada osteoarthritis lutut. Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendI Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit (tanda panah) Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi menyebabkan destruksi pada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka) Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral

  • LaboratoriumPemeriksaan lab tidak banyak bergunaPada OA disertai peradangan sendi terdapat peningkatan ringan sel peradangan (
  • Prinsip :Meredakan nyeri Mengoptimalkan fungsi sendi Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup Menghambat progresivitas penyakit Mencegah terjadinya komplikasi

  • Modifikasi pola hidupEdukasiIstirahat teratur yang bertujuan mengurangi penggunaan beban pada sendiModifikasi aktivitasMenurunkan berat badan Rehabilitasi medik/ fisioterapiPenggunaan alat bantu

  • SISTEMIK1. AnalgetikAcetaminophen (parasetamol) first line therapy1 gram per hari dibagi menjadi 4 dosis. Opioid (kodein, tramadol).Efek samping>>

    2. NSAID(Anti inflamasi non steroid)Naproxen (375-500mg) Salsalate (1500 mg)Ibuprofen (600-800 mg 3-4x/hari)

  • 3. Chondroprotektif

    Disease Modifying Anti Osteoarthritis Drugs (DMAODs)obat-obatan yang dapat menjaga dan merangsang perbaikan tulang rawan sendi, diantaranya :Tetrasiklin (Doxycycline) Hambat enzim MMP (matrix metaloproteinase)kondrotin sulfatAnti inflamasi, Efek metabolik terhadap sintesis hialuronat dan proteoglikan, Anti degeneratif melalui hambatan enzim proteolitik dan menghambat oksigen reaktif.

  • glikosaminoglikan menghambat sejumlah enzim yang berperan dalam degradasi tulang rawan, antara lain: hialuronidase, protease, elastase dan cathepsin B1

    vitamin-Cmenghambat aktivitas enzim lisozim

    superoxide desmutasemampu merusak asam hialuronat, kolagen dan proteoglikan.

  • TOPIKALKrim rubefacients dan capsaicin. Beberapa sediaan telah tersedia di Indonesia dengan cara kerja pada umumnya bersifat counter irritant.

    Krim NSAIDGel Na Diclofenak 1% efek samping NSAID secara sistemik lebih minimal, namun dapat menimbulkan gejala lokal pada kulit seperti iritasi.

  • INJEKSI INTRA ARTIKULARSteroid: triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisoloneDosis : 40-50 mg/injeksi (sendi besar), 10 mg (sendi kecil)

    Indikasi : jika ada satu atau dua sendi yang mengalami nyeri dan inflamasi yang kurang responsif terhadap pemberian NSAIDs dan terdapat kormoditas kontra indikasi NSAID

  • Hyaluronan : high molecular weight dan low molecular weightSediaan : Hyalgan, Osfex.Dosis : 2 2,5 ml (5 sampai 6 kali dengan interval satu minggu)

  • PEMBEDAHANRealignment osteotomi dan replacement joint(Arthroplasty).

    Indikasi :Deformitas menyebabkan gangguan mobilisasi Nyeri yang tidak teratasi dengan medikamentosa dan rehabilitatif

  • Nyeri dari tingkat ringan hingga berat.

    Mengatur berat badan idealAsupan vitamin D

    Umumnya baik, dengan obat-obat konservatif dan olahraga/ fisioterapi yang sesuai.