referat keratitis herpetika mata

Upload: adriansaleh

Post on 01-Mar-2018

302 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    1/47

    REFERAT ILMU PENYAKIT MATA

    KERATITIS HERPETIKA

    PEMBIMBING:

    dr. Trisna Rini, Sp.M

    PENYUSUN:

    Maygie Mediani !""#."$."."""#%

    M&na Ma'reen Ka(i)arang !""*."$.".""+""

    Hendy Bas-ara PP !""."$.".""+$

    FAKULTAS KE/0KTERAN

    UNI1ERSITAS HANG TUAH

    SURABAYA

    !"+$

    1

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    2/47

    BAB I

    PEN/AHULUAN

    +.+. Laar 2e)a-ang

    Infeksi pada mata dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,

    ataupun parasit. Infeksi dapat mengenai seluruh bagian mata. Infeksi pada

    mata dapat menyebabkan mata merah, dengan tajam penglihatan menurun

    maupun tidak. Salah satu agent penyebab infeksi pada mata adalah Virus

    Herpes Zoster (HZV).

    Herpes Zoster Virus (HZV) termasuk dalam famili Herpes viridae,

    seperti Herpes Simple, !pstein "arr Virus, dan #ytomegalovirus. (Shaikh,

    $%%$). Herpes Zoster &ftalmikus (HZ&) merupakan hasil reaktivasi dari

    Varisela Zoster Virus (VZV) pada 'ervus rigeminal ('.V). (oon, $%%*)

    +ebih dari % - deasa di /merika terbukti mempunyai serologi

    yang terinfeksi VZV. 0ari hasil tahunan, insiden dari Herpes Zoster bervariasi,

    dari 1,2 3 4, 5 kasus per 1%%% orang. Insiden HZ& pada usia *2 tahun ke atas

    melebihi 1% kasus per 1.%%% orang per tahun, dan risiko seumur hidup

    diperkirakan 1%6$% -. HZ& terdapat 1%6$2 - dari semua kasus Herpes

    Zoster.(oon #H, $%%7)

    8enyebaran dari ganglion yang terkena se9ara langsung atau leat

    aliran darah sehingga terjadi Herpes Zoster generalisata. Hal ini dapat terjadi

    oleh karena defek imunologi karena keganasan atau pengobatan

    imunosupresi. 0eteksi dini terhadap gejala6gejala yang timbul dari HZ&

    sangatlah penting guna men9egah komplikasi tingkat keparahan penyakit.

    "erdasarkan hal tersebut diatas, maka kami merasa perlu mengkaji

    lebih lanjut terkait Herpes Zoster &phthalmi9a, mulai dari penyebab hingga

    penatalaksanaanya sehingga bisa men9egah timbulnya komplikasi dan

    keparahan penyakit yang tidak diinginkan.

    2

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    3/47

    BAB II

    TIN3AUAN PUSTAKA

    !.+ Ana&4i

    !.+.+ Pa)pe2ra8alpebra melindungi kedua mata terhadap 9edera dan 9ahaya yang

    berlebihan.(Sullivan, $%%*). 8ada setiap bagian palpebra diperkuat oleh

    jaringan ikat padat yaitu tarsus superior dan tarsus inferior. 0idalam tarsus

    terdapat kelenjar6kelenjar. (:hurana, $%%*)

    0ua palpebra yang bertemu di sudut medial dan lateral disebut kantus

    (#anthi). :antus medial sekitar $ mm lebih tinggi daripada kantus lateral.

    ;issura palpebralis adalah 9elah berbentuk elips diantara palpebra superior

    dan inferior. :etika mata terbuka, se9ara vertikal berjarak 1%611 mm dari

    9enter dan se9ara horiambar 1? /natomi 8alpebra

    3

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    4/47

    !.+.! B&)a 4aa

    "ola mata memiliki tiga lapisan, meskipun terdapat jaringan ikat

    longgar yang mengelilingi bola mata yang memungkinkan pergerakan dari

    orbita. +apisan jaringan ikat longgar (fascial sheath) tersusun di posterioradalah fas9ia bulbi dan di anterior adalah konjungtiva bulbi. iga lapisan dari

    bola mata adalah?

    a. +apisan ;ibrosa (outer coat), terdiri dari sklera dan kornea

    b. +apisan Vaskular (middle coat), terdiri dari koroid, 9orpus 9iliaris, dan iris

    9. +apisan dalam (inner coat), terdiri dari retina, yang memiliki bagian optika dan

    non6optika. (oore, $%%*)

    S-)era adalah bagian yang tidak tembus dari lapisan fibrosa yangmelapisi 2@7 posterios dari bola mata. erupakan fibrous skeleton dari bola

    mata, memberi bentuk dan mempertahankan, dan sebagai perlekatan untuk

    otot6otot ekstrinsik dan intrinsik mata. "agian anterior dari sklera tertembus

    oleh konjungtiva bulbi yang transparan sebagai arna putih. :ornea

    merupakan bagian transparan dari fibrous coatyang melapisi 1@7 anterior dari

    bola mata.(oore, $%%*)

    +apisan vaskular (dapat juga disebut '5ea aa' ra-'s '5ea)) terdiri

    dari koroid, 9orpus 9iliaris, dan iris. :oroid adalah membran 9oklat kemerahan

    gelap yang berada di anatara sklera dan retina, membentuk bagian terbesar

    dari lapisan vaskular dan memisahkan sklera. :oroid di anterior berlanjut

    dengan 9orpus 9iliaris. :oroid melekat kuat terhadap lapisan pigmen kornea,

    tetapi dapat dipisahkan dengan mudah dari sklera. #orpus 9iliaris merupakan

    otot dan mus9ular yang menghubungkan koroid dengan kelengkungan iris.

    #orpus 9iliari memberi perlekatan untuk lensa, kontraksi dan relaksasi dari

    otot polos 9orpus 9iliaris mengontrol ketebalan (kefokusan) lensa. +ipatan

    pada permukaan dalam 9orpus 9iliaris merupakan prosessus 9iliaris yang

    mensekresikan aAuous humor, yang mengisi bilik mata depan dan belakang.

    "ilik mata depan adalah suatu ruangan yang terletak di antara kornea dengan

    iris. "ilik mata belakang adalah suatu ruangan di antara iris@pupil dengan

    lensa dan 9orpus 9iliaris. Iris berada tepat di permukaan anterior dari lensa,

    yang merupakan diafragma kontraktil yang tipis dengan apertura pada

    9entralnya yang disebut sebagai pupil untuk mentransmisikan 9ahaya.

    4

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    5/47

    erdapat dua otot yang mengontrol ukuran dari pupil, rangsangan

    parasimpatis menstimulasi mus9ulus spin9hter pupillae yang menutup pupil

    (myosis) dan rangsangan simpatis menstimulasi mus9ulus dilator pupillae

    yang membuka pupil (mydriasis). (oore, $%%*)

    +apisan dalam dari bola mata adalah reina. Se9ara garis besar, retina

    terdiri dari dua bagian yang berbeda lokasinya, yaitu retina pars optika dan

    non6pars optika.Betina pars optika adalah bagian dari retina yang sensitif

    terhadap 9ahaya, bagian tersebut memiliki dua lapisan yaitu lapisan neural

    dan lapisan sel berpigmen. +apisan neural adalah lapisan yang menerima

    9ahaya. +apisan sel berpigmen terdiri dari satu lapis sel6sel yang memperkuat

    kembali 9ahaya yang telah terserap di koroid. Betina non pars optika

    kelanjutan di bagian anterior dari lapisan sel berpigmen dan lapisan yang

    menyokong sel6sel yang berada di 9orpus 9iliaris (ciliary part of the retina) dan

    permukaan posterior dari iris (iridial part of the iris). (oore, $%%*)

    F'nd's adalah bagian posterior dari bola mata. emiliki bagian

    9ir9ular yang berbeda area, yaitu diskus optikus (optic papilla) di mana sabut

    saraf sensoris dan pembuluh darah yang dibaa oleh nervus optikus saat

    memasuki bola mata. :arena diskus optikus tidak memiliki fotoreseptor, maka

    diskus optikus tidak sensitive terhadap 9ahaya. Sehingga, biasanya bagian

    sari retina tersebut dapat juga disebut sebagai blind spot. +ateral dari diskus

    optikus terdapat ma9ula lutea yang akan berarna kuning bila retina terkena

    9ahaya tanpa arna merah. akula lutea adalah area ke9il dari retina dengan

    fotoreseptor khusus yaitu sel keru9ut yang berfungsi untuk tajam penglihatan.

    0i tengah6tengah dari ma9ula terdapat daerah yang terdepresi yang disebut

    sebagai fovea 9entralis, yaitu di mana penglihatan akan sangat tajam. "agian

    fungsional dari retina akan berakhir di anterior di sepanjang ora serrata, yaitu

    tepi irregular yang berada di posterior dari 9orpus 9iliaris. (oore, $%%*)

    5

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    6/47

    >ambar $? /natomi bola mata

    !.+.6. 1a-')arisasi

    /rteri yang terutama berasal dari arteri oftalmikus yang merupakan

    9abang dari arteri 9arotis interna. /rteri 9entralis retina yang merupakan

    9abang dari arteri keluar dari inferior nervus optikus menembus dural sheath

    nervus optikus dan berjalan ke bersama nervus kedalam bola mata mun9ul di

    diskus optikus. (oore, $%%*)

    /liran vena orbita berasal dari vena oftalmikus superior dan inferior

    yang berjalan pada fisura orbitalis superior yang masuk pada sinus

    9avernous. Vena sentralis retina biasanya masuk langsung kedalam sinus

    9avernosus, tapi dapat juga bergabung pada salah satu vena oftalmikus.

    Sinus venus s9lera adalah sinus vaskuler yang mengitari bilik mata depan

    berjalan bersama aAuos humour yang kembali ke sirkulasi. (oore, $%%*)

    6

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    7/47

    >ambar 4 Vaskularisasi bola mata

    !.+.$. Iner5asi

    Cang menginervasi orbita selain nervus optikus (#' II), saraf lainnya adalah

    nervus okulomotorius (#' III), nervus troklearis (#' IV) dan nervus abdu9ents (#'

    VI) . #abang69abang dari nervus optalmikus (#' V1) yang masuk kedalam fisura

    orbitalis superior dan menyuplai struktur di dalam orbital, yaitu suatu nervus

    lakrimalis memberi 9abang sensoris pars konjungtiva dan kulit dari superior eyelid.

    (oore, $%%*)

    'ervus frontalis memberikan inervasi sensoris pada eyelid, s9alp, dan

    forehead. 'ervus nasosiliaris memberikan suplai pada orbita, ajah, sinus para

    nasal, 9avum nasi dan fosa 9ranial anterior. (oore, $%%*)

    Saraf sensori yang menginervasi palpebra adalah 9abang pertama ('.

    ophtalmi9us) dan 9abang kedua ('. maillaris) dari nervus trigeminus ('.V).

    (:hurana, $%%*). 'ervus motorik berasal dari '.;a9ialis yang menginervasi

    m.orbi9ularis o9uli, .levator palpebra superior. Sabut saraf simpatis menginervasi

    .mullerDs. (:hurana, $%%*)

    7

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    8/47

    >ambar 5 Inervasi "ola mata

    8

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    9/47

    !.! His&)&gi

    !.!.! K&n7'ngi5aerupakan epithel yang melapisi bagian s9lera yang terekspos dan permukaan

    dalam kelopak mata. erupakan epitel berlapis kolumnar yang mengandung

    sel goblet. ukosa konjungtiva mengeluarkan sekresi yang berperan terhadap

    perlindungan lapisan pada permukaan yang terekspos dan memungkinkan

    kelpoak mata untuk bergerak bebas.(Eheater, $%%*)

    >ambar 7 Histologi :onjungtiva

    !.!.6 K&rneaerupakan 1@7 anterior dari bola mata, trasparan, dan tidak berarna. 8ada

    potongan transversal tampak baha kornea memiliki 2 lapisan yang terdiri dari

    epithel, membrane "oman, stroma, membrane des9emet, dan endothel.

    !pithel kornea adalah epithel berlapis pipih tidak bertanduk yang terdiri dari 2

    sampai dengan 7 lapis sel. :ornea memiliki paling banyak suplai saraf sensoris.

    0i baah epithel terdapat membrane "oman, yaitu lapisan homogen yang

    tebal. +apisan tersebut memberikan stabilitas dan kekuatan pada kornea.

    Stroma terbentuk dari kumpulan sabut kolagen yang menyilang satu sama lain.

    embran 0es9emet adalah struktur homogeny yang tersusun dari filament6

    filamen kolagen. !ndothel kornea adalah epithel selapis pipih. (FunAuiera,

    $%%2)

    9

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    10/47

    >ambar * Histologi :ornea

    !.6. Fisi&)&gi

    !.6.!. K&rnea

    :ornea berfungsi sebagai membran pelindung dan 9elah yang dilalui oleh

    berkas 9ahaya saat menuju retina. Sifat tembus kornea disebabkan oleh

    strukturnya yang uniform, vaskular, dan deturgenses. 0eturgenses atau keadaan

    dehidrasi relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh pompa bi9arbbonat aktif

    pada endotel dan fungsi barrier epitel dan endotel. !ndotel lebih penting

    daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan kerusakan pada endotel jauh

    lebih serius dibandingkan kerusakan epitel. :erusakan sel6sel endotel

    menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparansi. :erusakan sel

    epitel biasanya hanya menyebabkan edema lokal sesaat pada stroma kornea

    yang menghilang dengan regenerasi sel6sel epitel yang 9epat. :arena kornea

    memiliki banyak serat nyeri, kebanyakan lesi kornea, baik superfisial maupundalam menimbulkan rasa nyeri dan fotofobia. +esi kornea umumnya

    mengaburkan penglihatan. ;otofobia yang berat biasanya pada kebanyakn

    penyakit kornea, terjadi fotofobia minimal pada keratitis herpes karena terjadi

    hiperestesia pada penyakit ini. (Vaughan, $%%=)

    BAB II

    10

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    11/47

    TINJAUAN PUSTAKA

    ANATOMI KORNEA

    A. STRUKTUR KORNEA

    Kornea merupakan jaringan yang avaskular, bersifat transparan, berukuran11-12 mm

    horizontal dan 10-11 mm vertikal, serta memiliki indeks refraksi 1,37Kornea memberikan

    kontribusi 7! " atau setara dengan !3,2# dioptri $%& daritotal #',(0 kekuatan dioptri mata

    manusia1,2 Kornea juga merupakan sumber astigmatisme pada sistem optik %alam

    nutrisinya, kornea bergantung pada difusi glukosa dari a)ueus humor dan oksigen yang

    berdifusi melalui lapisan air mata*ebagai tambahan, kornea perifer disuplai oksigen dari

    sirkulasi limbus Kornea adalah salah satu organ tubuh yang memiliki densitas ujung-ujung

    saraf terbanyak dan sensitifitasnya adalah 100 kali jika dibandingkan dengan konjungtiva2

    Kornea dalam bahasa latin +ornum artinya seperti tanduk, merupakan selaput

    bening mata, bagian dari mata yang bersifat tembus ahaya, merupakan lapis dari jaringan

    yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas .

    1 /pitel

    erdiri dari sel epitel s)uamos yang bertingkat, terdiri atas # lapis sel epitel tidak

    bertanduk yang saling tumpang tindih sel poligonal dan sel gepeng3,!ebal lapisan epitel

    kira-kira # " $0,0# mm& dari total seluruh lapisan kornea /pitel dan film air mata merupakan

    lapisan permukaan dari media penglihatan ada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel

    muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel

    gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di

    sampingnya melalui desmosom dan makula okluden ikatan ini menghambat pengaliran air,

    elektrolit dan glukosa melalui barrier3,!*el basal menghasilkan membran basal yang melekat

    erat kepadanya ila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren *edangkan epitel

    berasal dari ektoderem permukaan /pitel memiliki daya regenerasi

    2 4embran bo5man

    11

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    12/47

    4embran yang jernih dan aselular, erletak di ba5ah membran basal dari epitel

    4erupakan lapisan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari epitel

    bagian depan stroma 6apisan ini tidak mempunyai daya generasi3,!

    3 *troma

    6apisan ini menakup sekitar 0" dari ketebalan kornea 4erupakan lapisan tengah

    pada kornea agian ini terdiri atas lamel fibril-fibril kolagen dengan lebarsekitar 1 8m yang

    saling menjalin yang hampir menakup seluruh diameterkornea, pada permukaan terlihat

    anyaman yang teratur sedang di bagian periferserta kolagen ini berabang terbentuknya

    kembali serat kolagen memakan 5aktulama, dan kadang sampai 1# bulan3,!

    ! 4embran %esemet

    4erupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea yang

    dihasilkan oleh endotel ersifat sangat elastis dan jernih yang tampak amorf pada

    pemeriksaan mikroskop elektron, membran ini berkembang terus seumur hidup dan

    mempunyai tebal 9 !0 mm3,!

    # /ndotel

    erasal dari mesotelium, terdiri atas satu lapis sel berbentuk heksagonal, tebal antara

    20-!0 mm melekat erat pada membran desemet melalui taut /ndotel dari kornea ini

    dibasahi oleh a)ueous humor3,! 6apisan endotel berbeda dengan lapisan epitel karena tidak

    mempunyai daya regenerasi, sebaliknya endotel mengkompensasi sel-sel yang mati dengan

    mengurangi kepadatan seluruh endotel dan memberikan dampak pada regulasi airan, jika

    endotel tidak lagi dapat menjaga keseimbangan airan yang tepat akibat gangguan sistem

    pompa endotel, stroma bengkak karena kelebihan airan $edema kornea& dan kemudian

    hilangnya transparansi $kekeruhan& akan terjadi ermeabilitas dari kornea ditentukan oleh

    epitel dan endotel yang merupakan membrane semipermeabel, kedua lapisan ini

    mempertahankan kejernihan daripada kornea, jika terdapat kerusakan pada lapisanini maka

    akan terjadi edema kornea dan kekeruhan pada kornea

    Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliarlongus,

    saraf nasosiliar, saraf ke :, saraf siliar longus yang berjalan suprakoroid,masuk ke dalam

    stroma kornea, menembus membran o5man melepas selubung *h5annya *eluruh lapis

    12

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    13/47

    epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan *ensasi dingin oleh ulbus Krause

    ditemukan pada daerah limbus

    B. FISIOLOGI KORNEA

    Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan +jendela yang dilalui berkas

    ahaya menuju retina *ifat tembus ahayanya disebabkan oleh strukturnya yang uniform,

    avaskuler dan deturgesensi %eturgesensi atau keadaan dehidrasirelatif jaringan kornea,

    dipertahankan oleh +pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sa5ar epitel dan

    endotel %alam mekanisme dehidrasi ini, endotel jauh lebih penting daripada epitel, dan

    kerusakan kimia5i atau fisis pada endotel berdampak jauh lebih parah daripada kerusakan

    pada epitel3,! Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat

    transparan *ebaliknya,kerusakan pada epitel hanya menyebabkan edema stroma kornea lokal

    sesaat yang akan meghilang bila sel-sel epitel telah beregenerasi enguapan air dari lapisan

    air mata prekorneal menghasilkan hipertonisitas ringan lapisan air mata tersebut, yang

    mungkin merupakan faktor lain dalam menarik air dari stroma kornea superfisial dan

    membantu mempertahankan keadaan dehidrasi3,!

    enetrasi kornea utuh oleh obat bersifat bifasik *ubstansi larut-lemak dapat melalui

    epitel utuh dan substansi larut-air dapat melalui stroma yang utuh Karenanya agar dapatmelalui kornea, obat harus larut-lemak dan larut-air sekaligus /pitel adalah sa5ar yang

    efisien terhadap masuknya mikroorganisme kedalam kornea 3,!;amun sekali kornea ini

    edera, stroma yang avaskular dan membran bo5man mudah terkena infeksi oleh berbagai

    maam organisme, sepertibakteri, virus, amuba, dan jamur3,!

    C. DEFENISI DAN KLASIFIKASI KERATITIS

    Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang disebabkan oleh bakteri,virus, dan

    jamur iasanya diklasifikasikan berdasarkan lapisan kornea yangterkena . yaitu keratitis

    superfisialis apabila mengenai lapisan epitel dan bo5man dan keratitis profunda apabila

    mengenai lapisan stroma

    13

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    14/47

    Klasifikasi keratitis berdasarkan lokasi yang terkena dari lapisan kornea .3,!

    1. Keratitis superfisialis

    a Keratitis epitelial

    1& Keratitis pungtata superfisialis

    2&

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    15/47

    A. Bentuk Infeksi

    Keratitis herpes simplek dibagi dalam 2 bentuk yaitu epitelial dan stromal kerusakan

    terjadi pada pembiakan virus intraepitelial, mengakibatkan kerusakansel epitelial dan

    membentuk tukak kornea superfisial3,!ada yang stromal terjadi reaksi imunologik tubuh

    terhadap virus yang menyerang yaitu reaksi antigenantibodi yang menarik sel radang

    kedalam stroma *el radang ini mengeluarkan bahan proteolitik untuk merusak virus tetapi

    juga akan merusak jaringan stroma disekitarnya! anak muda! entuk ini umumnya dapat sembuh sendiri, tanpa menimbulkan

    kerusakan pada mata yang berarti erapi antivirustopikal dapat dipakai unutk profilaksis agar

    kornea tidak terkena dan sebagai terapi untuk penyakit kornea

    *erangan keratitis herpes jenis rekurens umum dipiu oleh demam, pajananberlebihan

    terhadap ahaya ?:, trauma, stress psikis, a5al menstruasi, atau sumber imunosupresi lokal

    atau sistemik lainnya!?mumya unilateral, namun lesibilateral dapat terjadi pada ! > ("

    kasus dan paling sering pada pasien atopik

    1 @ejala

    @ejala utama umumnya iritasi, fotofobia, mata berair ila kornea bagian pusat yang

    terkena terjadi sedikit gangguan penglihatankarena anestesi kornea umumnya timbul pada

    a5al infeksi, gejala mungkin minimal dan pasien mungkin tidak datang berobat *ering ada

    ri5ayat lepuh > lepuh demam atau infeksi herpeslain, namun ulserasi kornea kadang >

    kadang merupakan satu > satunya gejalainfeksi herpes rekurens !

    2 6esi

    @ambaran yang khas pada kornea adalah adanya lesi bentuk dendritik,bentuk ini

    terjadi pada epitel kornea, memiliki perabangan linear khas dengan tepian kabur, memiliki

    bulbus terminalis pada ujungnya!

    emulasan fluoresein memudahkan melihat dendrit, namun

    15

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    16/47

    sayangnya keratitis herpes dapat juga menyerupai banyak infeksi kornea yang lain dan harus

    dimasukkan dalam diagnosis diferensial#

    @ambar 21 Keratitis dendritika(

    Akan tetapi ada juga bentuk lain yaitu

    bentuk ulserasi geografik

    yaitusebentuk penyakit dendritik menahun

    yang lesi dendritiknya berbentuk lebihlebar#,(

    epian ulkus tidak kabur *ensasi kornea,

    seperti halnya penyakit dendritik,menurun

    6esi epitel kornea lain yang dapat ditimbulkan

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    17/47

    dan peradangan fokal pada iris Cni dianggap akibat replikasi virus didalam berbagai dikamera

    anterior

    Keratitis

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    18/47

    E Te&'i

    ertujuan menghentikan replikasi virus didalam kornea, sambil memperkeil replikasi

    efek merusak akibat respon radang

    1 %ebridement

    Fara efektif mengobati keratitis dendritik adalah debridement epitelial, Karena virus

    berlokasi di dalam epitel 7,'%ebridement juga mengurangi beban antigenik virus pada stroma

    kornea /pitel sehat melekat erat pada kornea, namun epitel terinfeksi mudah dilepaskan

    %ebridement dilakukan dengan aplikator berujungkapas khusus Godium atau eter topikal

    tidak banyak manfaat dan dapat menimbulkan keratitis kimia5i Hbat siklopegik seperti

    atropi 1 " atauhomatropin#" diteteskan kedalam sakus konjugtiva, dan ditutup dengan

    sedikittekanan asien hars diperiksa setiap hari dan diganti penutupnya sampai defek

    korneanya sembuh umumnya dalam 72 jam engobatan tambahan dengan anti virus topikal

    memperepat pemulihan epitel7,'erapi obat topikal tanpa debridement epitelpada keratitis

    epitel memberi keuntungan karena tidak perlu ditutup, namun ada kemungkinan pasien

    menghadapi berbagai keraunan obat

    2 erapi obat

    Agen anti virus topikal yang di pakai pada keratitis herpes adalah

    idoBuridine,trifluridine, vidarabine, dan aylovirrfluridine dan aylovirjauh lebih efektif

    untuk penyakit stroma dari pada yang lain CdoBuridine dan trifluridine sering kali

    menimbulkan reaksi toBik Aylovir oral ada mamfaatnya untuk pengobatan penyakit herpes

    mata berat, khususnya pada orang atopik yang rentan terhadap penyakit herpes mata dan kulit

    agresif $ezema herpetium& *tudy multienter terhadap efektivitas aylovir untuk

    pengobatan kerato uveitis herpes simpleks dan penegahan penyakit rekurens kini sedang

    dilaksanakan $ herpes eye disease study&',

    Ieflikasi virus dalam pasien imunokompeten, khususnya bila terbatas pada epitel

    kornea, umumnya sembuh sendiri dan pembentukan parut minimal %alam hal ini

    penggunaan kortikosteroid topikal tidak perlu, bahkan berpotensi sangat merusak

    Kortikosteroid topikal dapat juga mempermudah perlunakan kornea,yang meningkatkan

    risiko perporasi kornea Dika memang perlu memakai kortikosteroid topikal karena hebatnya

    respon peradangan, penting sekali ditambahkan obat anti virus seuukupnya untukmengendalikan replikasi virus',

    18

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    19/47

    3 edah

    Keratolasti penetrans mungkin diindentifikasi untuk rehabilitasi penglihatan pasien

    yang mempunyai parut kornea berat, namun hendaknyadilakukan beberapa bulan setelah

    penyakit herpes non aktif',asa bedah, infeksi herpes rekurens dapat timbul karena trauma

    bedah dan kortikosteroid topikal yangdiperlukanuntuk menegah penolakan transplantasi

    kornea Duga sulit dibedakan penolakan transplantasi kornea dari penyakit stroma rekurens

    erforasi kornea akibat penyakit herpes stroma atau superinfeksi bakteriatau fungi

    mungkin memerlukan keratoplasti penetrans darurat10 elekat jaringan siano krilat dapat

    dipakai seara efektif untuk menutup perfosi keil dan graft +petak lamelar berhasil baik

    pada kasus tertentu Keratoplasi lamelar memiliki keuntungan dibanding keratoplasti

    penetrans karena lebih keil kemungkinan terjadi penilakan transparant 6ensa kontak lunak

    untuk terapi atau tarsorafi mungkin diperlukan untuk pemulihan defek epitel yang terdapat

    pada keratitis herpes simplek

    ! engendalian mekanisme pemiu yang mengaktifkan kembali infeksi keadaan yang dapat menimbulkan stres psikis dapat dikurangi %an

    aspirin dapat diminum sebelum menstruasi10

    DAFTAR PUSTAKA

    1 Amerian Aademy of Hphthalmology /Bterna disease and ornea, *an

    Eransiso 200(-2007 . '-12, 1#7-(0

    2 :augan %aniel @, Asbury aylor, Iiordan aul-/va Hftalmologi umum edisi

    19

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    20/47

    1! . Kornea =idya 4edika Dakarta 1# . 13(-3'

    3 Clyas, *idarta *ari Clmu enyakit 4ata alai enerbit EK?C Dakarta 2000 .#2

    ! Clyas, *idarta Clmu penyakit mata /I%A4C /disi kedua F: sagung seto

    jakarta, 2002 11! -#,120 -31

    # Clyas, *idarta Clmu enyakit 4ata, /disi ketiga alai enerbit EK?C Dakarta,

    200# . 1!7-#'

    ( http.JJen5ikipediaorgJ 5ikiJFornea*truture

    7 4ansjoer, Arif 4 2001 Kapita *elekta edisi-3 jilid-1 Dakarta. 4edia

    Aesulapius EK?C

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    21/47

    po($) !irus ini termasuk dalam famili Herpes &iridae% seperti Herpes *imple(%

    +pstein ,arr !irus% dan -ytomegalo&irus)2

    Herpes #oster .ftalmikus "H#.$ merupakan asil reakti&asi dari !arisela #oster!irus "!#!$ pada /er&us rigeminal "/)!$) *emua 'abang dari ner&us tersebut

    bisa terpengaru% dan 'abang frontal di&isi pertama /)! merupakan yang paling

    umum terlibat) -abang ini menginer&asi ampir semua struktur okular dan

    periokular)2

    ,lefarokonungti&itis pada H#. ditandai dengan iperemis dan konungti&itis

    inltratif disertai dengan erupsi &esikuler yang kas sepanang penyebaran

    dermatom /)! 'abang oftalmikus) onungti&itis biasanya papiler% tetapi perna

    ditemukan folikel% pseudomembran% dan &esikel temporer% yang kemudian

    berulserasi) esi palpebra mirip lesi kulit di tempat lain% bisa timbul di tepi

    palpebra ataupun palpebra se'ara keseluruan% dan sering menimbulkan parut)

    esi kornea pada H#. sering disertai keratou&eitis yang ber&ariasi beratnya%

    sesuai dengan status kekebalan pasien) eratou&eitis pada anak umumnya

    tergolong inak% pada orang deasa tergolong penyakit berat% dan kadang

    kadang berakibat kebutaan)4

    Etiologi

    Herpes zoster disebabkan ole !arisela #oster !irus "!#!$) !#! mempunyai

    kapsid yang tersusun dari 162 sub unit protein dan berbentuk simetri isoedral

    dengan diameter 100 nm) !irion lengkapnya berdiameter 150200 nm% dan

    anya &irion yang berselubung yang bersifat infeksius) nfeksiositas &irus ini

    dengan 'epat dapat dian'urkan ole baan organik% deteren% enzim proteolitik%panas% dan lingkungan dengan pH yang tinggi) H#. merupakan reakti&asi dari

    !#! di /)! di&isi oftalmik "/)!1$)3

    Epidemiologi

    ebi dari 90 dari deasa di merika *erikat mempunyai bukti serologik

    mengenai infeksi !#! dan merupakan resiko untuk H#) aporan taunan insidens

    21

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    22/47

    H# ber&ariasi daripada 1)5 : 3)4 kasus per 1000 orang) 5%6 ;aktor resiko untuk

    perkembangan H# ini iala kekebalan imun sistem yang renda berasosiasi uga

    dengan proses penuaan yang normal) ,agaimanapun% insidens ini teradi pada

    indi&idu berusia di atas 75 taun rata : ratanya iaitu 10 kasus per 1000 orang) 5%6

    H#. kas mempengarui 1020 populasi) H#. biasanya berpengaru pada

    usia tua dengan meningkatnya pertambaan usia)

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    23/47

    b) ;aktor reakti&asi

    - rauma lokal

    - enyakit sistemik

    - Aenstruasi

    - *tres dan emosi

    Patogenesis

    *eperti erpes &irus lainnya% !#! menyebabkan infeksi primer "&ariselaB'a'ar

    air$ dan sebagian lagi bersifat laten% dan ada kalanya diikuti dengan penyakit

    yang rekuren di kemudian ari "zosterBsingles$) nfeksi primer !#! menular

    ketika kontak langsung dengan lesi kulit !#! atau sekresi pernapasan melalui

    droplet udara) nfeksi !#! biasanya merupakan infeksi yang self-limited pada

    anakanak% dan arang teradi dalam aktu yang lama% sedangkan pada orang

    deasa atau imunosupresif bisa berakibat fatal) 3%4

    >ada anakanak% infeksi !#! ini ditandai dengan adanya demam% malaise%

    dermatitis &esikuler selama 710 ari% ke'uali pada infeksi primer yang mengenaimata "berupa &esikel kelopak mata dan konungti&itis &esikuler$) !#! laten

    mengenai ganglion saraf dan ratarata 20 terinfeksi dan bereakti&asi di

    kemudian ari)

    H#. timbul akibat infeksi /)!1) ondisi ini akibat reakti&asi !#! yang diperole

    selama masa anakanak)

    23

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    24/47

    Cambar 1) Aorfologi golongan &irus

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    25/47

    dengan tanda Hut'inson mempunyai gangguan pengliatan)

    Cambar 2) anda Hut'inson) Cambar dikutip dari -) *tepen ;oster% Arodormal "didaului ruam sampai beberapa ari

    - /yeri lateral sampai mengenai mata

    -

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    26/47

    Cambar 2) Herpes zoster oftalmikus) Cambar dikutip daripada %. Ste&hen 'oster,

    M(, Massahusetts !"e #esearh and Surger" $nstitute, Harvard Medial Shool.

    Cealageala di atas teradi pada 5 penderita% terutama pada anakanak% dan

    timbul 1 2 ari sebelum teradi erupsi)

    b)

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    27/47

    - elopak mata =

    H#. sering mengenai kelopak mata) Hal ini ditandai dengan adanya

    pembengkakan kelopak mata% dan akirnya timbul radang kelopak% yang disebut

    blefaritis% dan bisa timbul ptosis) ebanyakan pasien akan memiliki lesi &esikuler

    pada kelopak mata% ptosis% disertai edema dan inEamasi) esi pada palpebra

    mirip lesi kulit di tempat lain)

    - onungti&a

    onungti&itis adala sala satu komplikasi terbanyak pada H#.) >ada

    konungti&a sering terdapat ineksi konungti&a dan edema% dan kadang disertai

    timbulnya pete'ie) ni biasanya teradi 1 minggu) nfeksi sekunder akibat *)

    aureus bisa berkembang di kemudian ari)

    - *klera

    *kleritis atau episkleritis mungkin berupa nodul atau difus yang biasa menetap

    selama beberapa bulan

    Cambar 4) @lkus kornea dengan pemberian Euores'ein) Cambar dikutip daripada

    %. Ste&hen 'oster, M(, Massahusetts !"e #esearh and Surger" $nstitute,

    Harvard Medial Shool.

    - ornea3%5

    omplikasi kornea kirakira 65 dari kasus H#.) esi pada kornea sering disertai

    dengan keratou&eitis yang ber&ariasi beratnya sesuai dengan kekebalan tubu

    pasien) omplikasi pada kornea bisa berakibat keilangan pengliatan se'ara

    signikan) Cealanya adala nyeri% fotosensitif% dan gangguan &isus) Hal ini

    teradi ika terdapat erupsi kulit di daera yang disara 'abang'abang /)

    nasosiliaris)7

    27

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    28/47

    ,erbeda dengan keratitis pada H*! yang bersifat rekuren dan biasanya anya

    mengenai epitel% keratitis H#! mengenai stroma dan u&ea anterior pada

    aalnya% lesi epitelnya keru dan amorf% ke'uali kadangkadang ada

    pseudodendrit linear yang mirip dendrit pada H*!) eilangan sensasi pada

    kornea selalu merupakan 'iri men'olok dan sering berlangsung berbulanbulan

    setela lesi kornea tampak suda sembu)7

    eratitis epitelial = geala aal% berupa pun'tat epitel) Aultipel% lesi &o'al

    dengan Euoresen atau rose ,engal) esi ini mengandung &irus keratitis stroma)

    ni merupakan reaksi imun selama serangan akut dan memungkinkan

    perpindaan &irus dari ganglion) eratitis stroma kronik bisa menyerang

    &askularisasi% keratopati% penipisan kornea dan astigmatisme)

    raktus u&ea

    *ering menyebabkan peningkatan .) anpa peraatan yang baik penyakit ini

    bisa menyebabkan glaukoma dan katarak)

    - ?etina

    ?etinitis pada H#. digambarkan sebagai retinitis nekrotik dengan perdaraan

    dan eksudat% oklusi pembulu dara posterior% dan neuritis optik) esi ini dimulai

    dari bagian retina perifer)

    Diagnosis

    )namnesis

    - ;ase prodormal pada erpes zoster oftalmikus biasanya terdapat

    inEuenza :like illness seperti lema% malaise% demam deraat renda

    yang mungkin berakir seingga 1 minggu sebelum perkembangan

    ras unilateral menyelubungi daera kepala% atas kening dan idung

    "di&isi dermatome pertama daripada ner&us trigeminus$)3%5

    - ira : kira 60 pasien mempunyai &ariasi deraat geala nyeri

    dermatom sebelum erupsi kemeraan) kibatnya% makula eritematosus

    mun'ul keliatan yang lama kelamaan akan membentuk kluster yang

    28

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    29/47

    terdiri daripada papula dan &esikel) esi ini akan membentuk pustula

    dan seterusnya lisis dan membentuk krusta dalam masa 5 : 7 ari)

    *emeriksaan 'isik

    - >eriksa struktur eksternalBsupersial daulu se'ara sistematik

    mengikut urutan daripada bulu mata% kunungti&a dan pembengkakan

    sklera)

    - >eriksa keadaan integritas motorik ekstraokular dan desiensi lapang

    pandang)6

    - akukan pemeriksaan funduskopi dan 'oba untuk mengeradikasi

    fotofobia untuk menetapkan kemungkinan terdapatnya iritis)

    >engurangan sensiti&itas kornea dapat diliat dengan apabila di'oba

    dengan serat 'otton)

    - esi epitel kornea dapat diliat setela diberikan Euores'ein) emeriksaan slit lamp searusnya dilakukan untuk meliat sel dalam

    segmen anterior dan keuudan inltrat stroma

    - *etela ditetes anestesi mata% ukur tekanan intraokular "tekanan

    normal iala dibaa 12 : 15 mmHg$)

    *emeriksaan +aboratorium

    emeriksaaan langsung se'ara mikroskopik

    29

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    30/47

    - erokan palpebra diarnai dengan Ciemsa% untuk meliat adanya

    selsel raksasa berinti banyak "zan'k$ yang kas dengan badan

    inklusi intranukleus asidol

    b) >emeriksaaan serologik)

    - H# dapat teradi pada indi&idu yang terinfeksi dengan H! yang

    kadangkala asimtomatik% pemeriksaan serologik untuk mendeteksi

    retro&irus sesuai untuk pasien dengan faktor resiko untuk H#

    "indi&idu muda daripada 50 taun yang nonimunosupres$)

    ') solasi dan identikasi &irus dengan teknik*ol"merase %hain #eation.

    Di!eensial Diagnosis

    a) ondisi yang memperliatkan penampakan luar yang sama

    - Herpes simplek

    - @lkus blefaritis

    b) ondisi yang menyebabkan penyebaran nyeri

    - i' seudotumor orbita

    - *elulitis orbita

    - /yeri akibat sakit gigi

    ') ondisi yang menyebabkan inEamasi stromal kornea

    30

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    31/47

    - +pstein,arr !irus

    - *ilis

    Komplikasi

    Hampir semua pasien akan puli sempurna dalam beberapa minggu% meskipun

    ada beberapa yang mengalami komplikasi) Hal ini tidak berubungan dengan

    umur dan luasnya ruam% tetapi bergantung pada daya taan tubu penderita) ni

    akan teradi beberapa bulan atau beberapa taun setela serangan aal)

    5

    - omplikasi mata teradi pada 50 kasus) /yeri teradi pada 93 dari

    pasien tersebut% 31 nya masi ada sampai 6 bulan berikutnya) >engaru

    itu semua% teradi anterior u&eitis pada 92 dan keratitis 52) >ada 6

    bulan% 28 mengenai mata dengan u&eitis kronik% keratitis% dan ulkus

    neuropatik)

    - omplikasi mata yang arang% termasuk optik neuritis% retinitis% dan

    kelumpuan ner&us kranial okuler) n'aman ganguan pengliatan ole

    keratitis neuropatik% perforasi% glaukoma sekunder% posterior skleritis% optik

    neuritis% dan nekrosis retina akut)

    - omplikasi angka panang% bisa berubungan dengan lemanya sensasi

    dari kornea dan fungsi motor palpebra) ni beresiko pada ulkus neuropati

    dan keratopati) ?esiko angka panang ini uga teradi pada pasien yang

    memiliki riayat H#.% 614 rekuren)

    - nfeksi permanen zoster oftalmik bisa termasuk inEamasi okuler kronik dan

    keilangan pengliatan)5

    Penatalaksanaan

    31

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    32/47

    *ebagian besar kasus erpes zoster dapat didiagnosis dari anamnesis dan

    pemeriksaan sik) -ara terbaru dalam mendiagnosis erpes zoster adala

    dengan tes asien dengan erpes zoster oftalmikus dapat diterapi dengan 'y'lo&ir "5 (

    800 mg seari$ selama 710 ari) >enelitian menunukkan pemakaian

    'y'lo&ir% terutama dalam 3 ari setela geala mun'ul% dapat mengurangi

    nyeri pada erpes zoster oftalmikus) .nset 'y'lo&ir dalam 72 am pertama

    menunukkan mampu memper'epat penyembuan lesi kulit% menekan umla

    &irus% dan mengurangi kemungkinan teradinya dendritis% stromal keratitis%

    serta u&eitis anterior)6

    erapi lain dengan menggunakan !ala'y'lo&ir yang memiliki bioa&aibilitas

    yang lebi tinggi% menunukkan efekti&itas yang sama teradap erpes zoster

    oftalmikus pada dosis 3 ( 1000 mg seari) >emakaian !ala'y'lo&ir dalam 7

    ari menunukkan mampu men'ega komplikasi erpes zoster oftalmikus%

    seperti konungti&itis% keratitis% dan nyeri) >ada pasien imuno'ompromise

    dapat digunakan !ala'y'lo&ir intra&ena) @ntuk mengurangi nyeri akut pada

    pasien erpes zoster oftalmikus dapat digunakan analgetik oral)3%4

    @ntuk mengobati berbagai komplikasi yang ditimbulkan ole erpes zoster

    oftalmikus disesuaikan dengan geala yang ditimbulkan) >adablefarokonungti&itis% untuk blefaritis dan konungti&itisnya% diterapi se'ara

    paliatif% yaitu dengan kompres dingin dan topikal lubrikasi% serta pada indikasi

    infeksi sekunder ole bakteri "biasanya *) aureus$) >ada keratitis% ika anya

    mengenai epitel bisa didebridemant% ika mengenai stromal dapat digunakan

    topikal steroid% pada neurotropik keratitis diterapi dengan lubrikasi topikal%

    serta dapat digunakan antibiotik ika terdapat infeksi sekunder bakteri)7

    32

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    33/47

    @ntuk neuralgia pas'a erpetik obat yang direkomendasikan di antaranya

    Cabapentin dosisnya 1%800 mg 2%400 mg seari) Hari pertama dosisnya 300

    mg seari diberikan sebelum tidur% setiap 3 ari dosis dinaikkan 300 mg

    seari seingga men'apai 1%800 mg seari)8

    ntibiotik sebaiknya digunakan ika terdapat infeksi bakterial) ntibiotik pada

    kasus ini iala ampi'illin dan tetes mata gentamisin% merupakan antibakteri

    spektrum luas) sprinol yang diberikan ole spesialis kulit pada penderita di

    atas termasuk obat imunomodulator yang bekera memperbaiki sistem imun)

    !itamin neurotropik berupa neurode( digunakan sebagai &itamin untuk saraf)

    >ada umumnya direkomendasikan pemberian /*< topikal 4 kali seari dan

    ibuprofen sebagai analgetik oral) li H memberikan obat kumur tantum

    &erde yang berisi ben"damine h"drohloride%8merupakan anti inEamasi non

    steroid lokal pada mulut dan tengggorokan) >enderita di atas uga

    mendapatkan antioksidan berupa astin for'e dari ali penyakit dalam untuk

    perlindungan keseatan kulit)

    *indrom ?amsay Hunt dapat diberikan >rednison dengan dosis 3 ( 20 mg

    seari% setela seminggu dosis diturunkan se'ara bertaap)

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    34/47

    dari ational Guidelines %learinghouse% dosis asiklo&ir oral untuk deasa

    iala 800 mg 5 kali seari selama 7 sampai 10 ari)8*edangkan anti&iral

    topikal tidak dianurkan karena tidak efektif) nti&iral digunakan untuk

    memper'epat resolusi lesi kulit% men'ega replikasi &irus% danmenurunkan insiden keratitis stroma dan u&eitis anterior)

    Pognosis

    @mumnya baik% pada erpes zoster oftalmikus prognosis bergantung pada

    tindakan peraatan se'ara dini) >rognosis dari segi &isus penderita baik karena

    asiklo&ir dapat men'ega penyakitpenyakit mata yang menurunkan &isus)

    esembuan penyakit ini umunya baik pada deasa dan anakanak dengan

    peraatan se'ara dini) >rognosis ke ara fungsi &ital diperkirakan ke ara baik

    dengan pen'egaan paralisis motorik dan mengindari komplikasi ke mata

    sampai keilangan pengliatan) >rognosis kosmetikam pada mata penderita

    tersebut baik karena bengkak dan mera pada mata dapat ilang) >ada kulit

    dapat menimbulkan makula iperpigmentasi atau sikatrik)7%8

    Pen$t$p

    >ada pasien yang menderita erpes zoster oftalmikus% pertimbangkan untuk

    terkaitnya persarafan dermatoma yang multipel% kondisi imuno : 'ompromised

    dan superinfeksi bakteri yang signikan di aa) >engobatan anti&iral !

    searusnya diadministrasi seperti yang tela disebutkan dalam pengobatan di

    atas) >asien yang diraat alan searusnya mempunyai tindak lanut yangadekuat untuk penanganan pada H#.) >emeriksaan ulang setela maksimum 1

    minggu arusla diadualkan pada stadium aal) >engobatan dengan

    menggunakan anti&iral arusla dipraktikkan dan diteruskan seperti di atas)

    Da!ta Kep$stakaan %

    1) meri'an 'ademy of .ptalmology) +(ternal 'ornea and disease) *e'tion8) 20052006)

    34

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    35/47

    2) !ougan enyakit &irus = optalmologi umum) +disi 14) Fidya

    Aedika) 1995 = 112% 336)

    3) *uari H) nfeksi &iral dan strategi pengobatan anti &iral pada penyakit

    mata)

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    36/47

    !.$.6. Ei&)&gi

    Vari9ella Zoster Virus adalah virus 0'/ dan memproduksi a9idophili9

    intranu9lear in9lusion bodies. Virus ini neurotropi9 di alam. (:hurana, $%%*)

    Herpes

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    37/47

    >ambar = 8atogenesis VZV

    Virus masuk melalui droplet yang terbang bersama dengan airbone, masuk ke

    dalam saluran pernafasan atas, di saluran pernafasan atas terdapat sistem

    pertahanan berupa aldeyer ring dimana nanti virus yang masuk akan dilaan

    oleh sel6sel leukosit yang ada di aldeyer ring. /da virus yang masih lolos, virus

    yang masih lolos tersebut masuk ke dalam pembuluh darah yang akan

    menyebabkan viremia, lalu mun9ul manifestasi pertama pada serangan aal

    sebagai vari9ella, lalu virus tersebut juga akan berjalan retrograde ke ganglion

    dorsalis saraf sensoris di medspin untuk dorman. Saat terjadi reaktivasi kembali

    virus dorman maka akan bermanifestasi sebagai herpes

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    38/47

    hanya subepitelial, keadaan ini dapat diikuti dengan stroma yang dalam disertai

    nekrosis dan vaskularisasi. :ehilangan sensasi kornea, dengan risiko terjadinya

    keratitis neurotropik selalu merupakan 9iri yang menonjol dan menetap selama

    berbulan6bulan setelah lesi kornea sembuh. (Shaikh, $%%$)

    !.$.%. Maniesasi -)inis

    8ada herpes

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    39/47

    seiring berkurangnya masa erupsi. api terkadang dapat bertahan untuk beberapa

    tahun dengan penurunan intensitasnya. /kan bermun9ulan rasa anestesi di kulit

    bersamaan dengan herpetic neuralgiayang disebut sebagai anaesthesia dolorosa.

    (:hurana, $%%*)

    >ambar ? +esi kulit Herpes

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    40/47

    5. Disciform keratitis terjadi pada sekitar 2%- kasus dan biasanya diikuti

    dengan keratitis numularis.

    2. Neuroparalytic ulceration dapat terjadi sebagai seAuel dari infeksi akut

    dan destruksi ganglion >asserian.

    7. xposure keratitis dapat mun9ul setelahnya pada beberapa kasus karena

    berkaitan dengan palsi fasialis.

    *. Mucous pla!ue keratitis berkembang pada 2- kasus antara bulan ketiga

    dan kelima yang ditandai dengan elevasi mu9ous plaAue yang mendadak

    dengan pearnaan rose "engal.

    >ambar 1% 8erbedaan HS: dan HZ&

    9) Gveitis terjadi sekitar 5%- pada pasien dengan HZ& dan umumnya terjadi

    pada 164 minggu setelah mun9ulnya rash. >ejala aalnya adalah nyeri,

    kemerahan, sensitive terhadap 9ahaya, dan penurunan visus. 8ada

    pemeriksaan slit lamp akan tampak kerusakan pada iris yaitu iris tampak

    ireguler. 0apat terjadi peningkatan tekanan intra o9ular yang dapat

    berkembang menjadi glau9oma. 8ada kebanyakn pasien, uveitis terjadi pada

    pasien Herpes Zoster &phtalmi9us dalam beberapa minggu tetapi juga dapat

    bertahan dalam beberapa tahun. (. /meri9an Gveitis So9eity.org)

    d) piskleritis dan skleritismun9ul pada setengah kasus. "iasanya mun9ul pada

    onset pada rash tetapi sering tertutup oleh konjungtivitis.

    40

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    41/47

    e) "ridocyclitis sering terjadi dapat atau tidak dapat diikuti dengan keratitis.

    0apat ditemukan hypopyon dan hyphaema (acute haemorrhagic uveitis).

    f) #cute retinal necrosis dapat terjadi pada beberapa kasus.

    g) #nterior segment necrosis dan phthisis bulbi.dapat juga diakibatkan dari

    ambar 11 Iris tampak ireguler dapat terlihat pada Herpes

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    42/47

    (.jaoa.osteopathi9.org)

    HZ& HS:

    !tiologi Beaktivasi VZV HSV tipe 1

    +okasi :ulit :ornea

    es ;luoresensi (6) ()es Sensibilitas Hiperesthesia Hipo@/nesthesia

    erapi

    /ntivirus Steroid (untuk

    mengurangi rasa nyeri dan

    men9egah terjadinya 8H' (8ost

    Herpeti9 'euralgia)

    /ntivirus (idak diberikan

    steroid)

    :omplikasiGveitis sampai dengan kebutaan

    karena nekrosis retina akut.Glkus kornea

    !.$.*. /iagn&sis

    a. ampilan ? 'yeri pada area yang diinervasi oleh nervus trigeminusb. Sign ?

    akulopapular rash pada dahi

    +esi yang berkembang menjadi vesikel6pustula6krusta

    !dema periorbital

    :omplikasi pada okuli (:anski,$%%5)

    !.$.. Terapi

    erapi pada Herpes Zoster &phthalmi9a bertujuan untuk men9egah komplikasi o9uli

    yang lebih parah dan meningkatkan penyembuhan se9ara 9epat dari lesi kulit tanpa

    terbentuk formasi krusta masif, skar saraf dan postherapeuti9 neuralgia. "erikut ini

    adalah terapi Herpes Zoster &phthalmi9a.

    a. erapi sistemik untuk Herpes Zoster 02a ani5ir's &ra). &bat ini dapat menurunkan nyeri se9ara signifikan,

    memperpendek vesikulasi, menghentikan virus yang progresif dan

    mengurangi insiden keparahan keratitis dan uveitis. /gar lebih efektif,

    terapi sebaiknya dimulai segera setelah mun9ulnya rash. idak ada efek

    post herpetic neuralgia. /9y9lovir dalam dosis =%% mg 2sehari selama 1% hari

    Vala9i9lovir dalam dosis 2%% mg

    Ana)gesi-.'yeri selama $ minggu pertama adalah serangan terberat dan

    sebaiknya diterapi dengan analgesik seperti kombinasi ephenemi9 /9id

    dan 8ara9etamol atau 8enta

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    43/47

    Ser&id sise4i-. enghambat perkembangan post herpetic neuralgia

    ketika diberikan dalam dosis yang tinggi bagaimanapun juga risiko dosis

    tinggi pada usia lanjut sebaiknya dipertimbangkan kembali. Steroid

    biasanya direkomendasikan pada kasus yang berkembang menjadi

    komplikasi neurologis seperti '.III palsy dan %ptic Neuritis. atau Bea?&)&) ",;> tetes mataA9ea@&)a4ide$2% mg

    - Gntuk neuroparalytic corneal ulcer8enyebabnya adalah Herpes Zoster, bisa dilakukan lateral tarsorrhaphy

    Gntuk defek epitel persisten

    +ubrikasi dengan air mata buatanenggunakan soft contact lens

    & Kera&p)asy0ibutuhkan untuk rehabilitasi visual pada pasien

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    44/47

    !.$.+". K&4p)i-asi

    $.5.1%.1. :omplikasi o9ulia) #onjun9tivitis

    8ada "lepharo9onjun9tivitis virus menyebar sepanjang penyebaran dermatom

    nervus trigeminus 9abang ophthalmi9a sehingga tampak hiperemia dan

    konjungtivitis papilar disertai dengan erupsi vesikuler yang khas di area tersebut.

    (Vaughan, $%%=)b) Zoster keratitis

    Infeksi virus vari9ella

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    45/47

    h) Se9ondary glau9oma.Inflamasi pada iris karena VZV bisa menyebabkan blok pupil, terjadi peningkatan

    tekanan intraokuler dan terjadi >lau9oma sudut tertutup sekunder (Shaikh S,

    $%%$).

    $.5.1%.$. :omplikasi neurologis.Herpes Zoster ophthalmi9a berhubungan dengan komplikasi neurologis seperti?

    a. otor nerve palsies khususnya '.III, '.IV, '.VI, '.VIIb. &pti9 neuriti9 terjadi sekitar 1- dari kasus9. !n9hepalitis dengan infeksi yang berat sangat jarang terjadi. (:hurana,

    $%%*)

    BAB III

    KESIMPULAN

    45

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    46/47

    Herpes Zoster &pthalmi9us adalah infesi akut pada ganglion

    >asserian 'ervus 9ranialis V yang disebabkan oleh oleh virus vari9ella

  • 7/26/2019 Referat Keratitis Herpetika mata

    47/47

    $. >uyton, #. /rthur dkk. 1*. /natomi ;isiologi :edokteran. Fakarta ? !>#4. Ilyas Sidarta, $%%$, Gveitis /nterior, Ilmu 8enyakit ata, !disi ke6$, ;:GI,

    Fakarta5. FunAueira,+ui< #arlos, #arneiro, $%%*, "asi9 Histology, edisi ke6112. :anski, Fa9k F, $%%5, #lini9al &phthalmology, !disi :e627. :hurana, / :, $%%*, #omprehenshive &phthalmology, !disi :e65, 'e /ge

    International 8ubliser*. +iesegang, homas F, $%%*, Herpes Zoster &phtalmi9us 'atural History, Bisk

    ;a9tors, #lini9al 8resentation /nd orbidity. ayo #lini9 #ollege &f edi9ine,

    ;lorida=. oon #H, $%%7, Herpes Zoster &ftalmikus, 0iakses dari

    .!medi9ine.#om. oon !F, $%%*, Herpes Zoster, 0iakses dari .!medi9ine.9om.

    1%.oore :.+, dalley /rthur, $%%*, #lini9ally oriented anatomy, edisi ke62,+ippin9ott

    11. 8edoman 0iagnosis 0an erapi BSG0 0B.Soetomo Surabaya, $%%71$.Shaikh S, $%%$, !valuation /nd anagement &f Herpes Zoster, 0iakses dari

    .//;8.org.14.Vaughan, $%%=, >eneral &phthalmology, he 9 >ra Hill