referat epistaksis

23
PENDAHULUAN a. sphenopala tina EPISTAKSI S

Upload: vividewa

Post on 24-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

merupakan presentasi yang menjelaskan tentang epistaksis secara lengkap

TRANSCRIPT

  • PENDAHULUANa. sphenopalatinaEPISTAKSIS

  • ANATOMI HIDUNGHIDUNG LUARKERANGKA TULANGTULANG RAWANRONGGA HIDUNGDINDING SUPERIORDINDING INFERIORDINDING LATERALDINDING MEDIAL

  • Tinjauan PustakaDefinisiPerdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring

    EtiologiPerdarahan hidung diawali oleh pecahnya pembuluh darah di dalam selaput mukosa hidung. (80% perdarahan berasal dari pembuluh darah Pleksus Kiesselbach)

  • PLEKSUS KIESSELBACH

  • lanjutan etiologi.

    LOKALSISTEMIKTraumaKelainan darahInfeksi lokalPenyakit kardiovaskuler Hipertensi Arteriosklerosis Sirosis hepatis Diabetes mellitus NeoplasmaInfeksi akutKelainan kongenitalGangguan hormonalPengaruh lingkunganAlkoholismeDeviasi septum

  • Klasifikasi Epistaksis Anteriorberasal dari Pleksus Kiesselbachperdarahan dapat berhenti sendiri (spontan) & dapat dikendalikan dengan tindakan sederhana

  • Epistaksis Posteriorberasal dari arteri sfenopalatina (area Woodruff, dibawah bagian posterior konka nasalis inferior) atau arteri etmoid posterior

  • Gambaran klinisPerdarahan berasal dari bagian depan dan belakang hidungBisa spontan.Bisa akibat trauma.

  • PemeriksaanDgn spekulum hidung dibuka & alat pengisap bersihkan semua kotoran dalam hidung ObservasiMasukkan kapas yang dibasahi larutan pantokain 2% atau lidokain 2% + larutan adrenalin 1/1000 ke dalam hidungSesudah 10-15 menit kapas dalam hidung dikeluarkan dan dilakukan evaluasiRinoskopi AnteriorRinoskopi PosteriorPengukuran TDRontgen sinus & CT scan/ MRIEndoskopi hidungSkrining thd koagulopatiRiw. penyakitFokus diagnostik

  • PENATALAKSANAAN EPISTAKSISADA 3 PRINSIP UTAMAMENGHENTIKAN PERDARAHAN

    MENCEGAH KOMPLIKASI

    MENCEGAH BERULANGNYA EPISTAKSIS

  • Perbaiki KU, penderita diperiksa dalam posisi duduk kecuali bila penderita sangat lemah (syok)Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan hentikan dengan cara duduk dengan kepala ditegakkan, cuping hidung ditekan ke arah septum selama beberapa menit (metode Trotter)

  • Tentukan sumber perdarahan pasang tampon anterior (dibasahi adrenalin + pantokain/ lidokain), serta bantuan alat penghisapPada epistaksis anterior, jika sumber perdarahan dapat dilihat jelas kaustik dengan larutan nitras argenti 20-30%, asam trikloroasetat 10% atau dengan elektrokauter. (sebelum kaustik beri analgesia topikal)

  • Pasang tampon anterior (kapas/kasa + vaselin + betadin atau zat antibiotika). Dapat juga dipakai tampon rol yang dibuat dari kasa sehingga menyerupai pita dengan lebar kurang cm, diletakkan berlapis-lapis mulai dari dasar sampai ke puncak rongga hidung. Tampon yang dipasang harus menekan tempat asal perdarahan dan dapat dipertahankan selama 1-2 hari

  • Perdarahan posterior tampon posterior (tampon Bellocq) kasa 3x2x2 cm dgn3 benang (2 di satu sisi, 1 di sisi lain) tampon harus menutup koana (nares posterior)Beri obat-obat hemostatikLigasi arteri dilakukan pada epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan tampon posterior pasien harus dirujuk ke rumah sakit

  • Tampon posterior

  • OBAT-OBATANANTIBOTIKAKarena tampon dianggap benda asing dan dapat mengundang infeksi.

    HEMOSTATIKAUntuk menghentikanperdarahan.

    3. SIMPTOMATIKUntuk menenangkan pasien atau mengurangi rasa nyeri

    KAUSATIFU ntuk menurunkan tekanan darah pada yang disebabkan hipertensi.

  • KOMPLIKASIAKIBAT PERDARAHAN:SYOKANEMIAASPIRASI DARAHGAGAL GINJALTENSI TURUNMENIMBULKAN ISKEMIA OTAK, INSUFISIENSI KORONER, INFARK MIOKARD.

    AKIBAT PASANG TAMPON:TIMBUL SINUSITISTIMBUL OMAHEMOTIMPANUMAIR MATA DARAH (BLOODY TEARS)SEPTIKEMIALASERASI MUKOSA HIDUNG (AKIBAT TAMPON ANTERIOR)LASERASI SUDUT BIBIR, PALATUM MOLLE, ALA NASI (AKI BAT TAMPON BELLOCQ)

  • Prognosis90% kasus epistaksis anterior dapat berhenti sendiri.Pada pasien hipertensi dengan/tanpa arteriosklerosis, biasanya perdarahan hebat, sering kambuh dan prognosisnya buruk.

  • KesimpulanEpistaksis (perdarahan dari hidung) adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit, yang disebabkan oleh adanya suatu kondisi kelainan atau keadaan tertentuEpistaksis dibedakan menjadi dua berdasarkan lokasinya yaitu epistaksis anterior dan epistaksis posteriorPrinsip penanganan epistaksis adalah menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah berulangnya epistaksis

  • TERIMA KASIH

    ************