referat bblr ppt
DESCRIPTION
aaaTRANSCRIPT
REFERAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
Firqah Saimur Rachman09.06.0039
PENDAHULUAN
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas,
morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan
dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan
(UNICEF ).
Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20
juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat
disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun
perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah
dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%,
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi.
Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah
lahir.
Etiologi
Faktor ibu
◦ Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia,
perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia,
infeksi kandung kemih.
◦ Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular
seksual, hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung.
◦ Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
2) Ibu
Angka kejadian prematitas tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun.
Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun).
Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
3) Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini dikarenakan
keadaan gizi dan pengawasan antenatal yang kurang.
Aktivitas fisik yang berlebihan
Faktor Janin
Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli),
kelainan kromosom
Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di
daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-
zat racun.
Klasifikasi
a. Menurut berat badan lahir :
1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-
2500 gram.
2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat
lahir 1000- 1500 gram.
3) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat
lahir kurang dari 1000 gram.
b. Menurut masa kehamilan :
1) Prematuritas murni2) Dismaturitas
PENENTUAN STATUS BBLR DALAM KURVA PERTUMBUHAN
Diagnosis1. Anamnesis
Umur ibu
Riwayat hari pertama haid terakir
Riwayat persalinan sebelumnya
Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan berat badan selama hamil
Aktivitas
Penyakit yang diderita selama hamil
Obat-obatan yang diminum selama hamil
2. Pemeriksaan Fisik
Rambut lanugo masih banyak
Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolah-olah tidak teraba
tulang rawan daun telinga
Tumit mengilap, telapak kaki halus
Alat kelamin pada bayi pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum turun ke dalam
skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia mayora
Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
Fungsi saraf yang belum matang, mengakibatkan reflek hisap, menelan dan batuk masih lemah
atau tidak efektif, dan tangisannya lemah
Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih
kurang.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Skor Ballard
b. Tes kocok (shake test)c. Darah rutin, glukosa darah,
kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah.
Komplikasi
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
Sindroma gawat nafas
Paten duktus arteriosus
Infeksi
Perdarahan intraventrikuler
Apnea of Prematurity
Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi
dengan berat lahir rendah (BBLR) antara lain :
Gangguan perkembangan
Gangguan pertumbuhan
Gangguan penglihatan (Retinopati)
Gangguan pendengaran
Penyakit paru kronis
Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
Penatalaksanaan/ Terapi
1. Medikamentosa
Pemberian vitamin K1 :
Injeksi 1 mg IM sekali pemberian,
atau
Per oral 2 mg 3 kali pemberian
(saat lahir, umur 3-10 hari, dan
umur 4-6 minggu)
2. Mempertahankan suhu tubuh normal
Gunakan salah satu cara menghangatkan dan
mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak
kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar
panas, inkubator, atau ruangan hangat yang tersedia
di fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk.
Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan
tangan dingin
Ukur suhu tubuh sesuai jadwal.
3. Pemberian Minum
ASI merupakan pilihan utama
Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang
cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai
kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali
Apabila bayi sudah tidak mendapatkan IV dan beratnya naik 20
g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu
Pemberian minum minimal 8 x/hari. Apabila bayi masih
menginginkan dapat diberikan lagi.
4. Panduan Pemberian Minum Berdasarkan BB:
a. Berat lahir <1000 gram
Minum melalui pipa lambung
Pemberian minum awal : ≤10 ml/kg/hari
ASI perah/term formula/ half strength preterm formula
Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang
baik; tambahan 0,5-1 mL, interval 1 jam, setiap ≥ 24 jam
Setelah 2 minggu : Asi perah + HMF (Human Milk Fortifier)/ full-
strength preterm formula sampai berat badan mencapai 2000
gram
b. Berat lahir 1000-1500 gram
Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeeding)
Pemberian minum awal : ≥ 10 ml/kg/hari
Asi PERAH/term formula/ half strength preterm formula
Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi
yang baik; tambahan 1-2 mL, interval 2 jam, setiap ≥ 24 jam
Setelah 2 minggu : Asi perah + HMF (Human Milk Fortifier)/
full-strength preterm formula sampai berat badan mencapai
2000 gram
c. Berat lahir 1500-2000 gram
Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeeding)
Pemberian minum awal : ≥ 10 ml/kg/hari
Asi PERAH/term formula/ half strength preterm formula
Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi
yang baik; tambahan 2-4 mL, interval 3 jam, setiap ≥ 24 jam
Setelah 2 minggu : Asi perah + HMF (Human Milk Fortifier)/
full-strength preterm formula sampai berat badan mencapai
2000 gram
d. Berat lahir 2000-2500 gram
Apabila mampu sebaiknya diberikan
minum per oral
ASI PERAH/term formula
e. Bayi sakit
Pemberian minum awal : ≤ 10
mL/kg/hari
Selanjutnya minum ditingkatkan
jika memberikan toleransi yang
baik: tambahan 3-5 mL, interval 3
jam, setiap ≥ 8 jam
5. Suportif
Gunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi,
seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator atau
ruangan hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk.
Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
Ukur suhu tubuh dengan berkala
Yang juga harus diperhatikan untuk penatalaksanaan suportif ini adalah :
Jaga dan pantau patensi jalan nafas
Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit
Bila terjadi penyulit, harus dikoreksi dengan segera (contoh; hipotermia, kejang,
gangguan nafas, hiperbilirubinemia)
Berikan dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainnya
Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu
berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui.
6. Monitoring A Pemantauan saat dirawat
Terapi Bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikan Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu
Tumbuh kembang Pantau berat badan bayi secara periodik Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama (sampai 10%
untuk bayi dengan berat lahir ≥1500 gram dan 15% untuk bayi dengan berat lahir <1500
Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara penuh (pada semua kategori berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari :◦ Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180 ml/kg/hari◦ Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar jumlah
pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari◦ Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI
hingga 200 ml/kg/hari◦ Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu.
B. Pemantauan setelah pulang
Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui
perkembangan bayi dan mencegah/ mengurangi kemungkinan
untuk terjadinya komplikasi setelah pulang sebagai berikut :
Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan
setiap bulan.
Hitung umur koreksi.
Pertumbuhan; berat badan, panjang badan dan lingkar kepala.
Tes perkembangan, Denver development screening test (DDST).
Awasi adanya kelainan bawaan.
TERIMA KASIH