reaksi_anorganik 1.doc

23
A. Identifikasi Kation Golongan I 1. Identifikasi Timbal (Pb 2+ ) Larutan timbal nitrat (0,25 M atau timbal Asetat (0,25 M) dapat dipakai untuk mempelajari reaksi-reaksi ini. a. Dengan asam klorida encer terbentuk endapan putih, en- dapan larut dalam NH 4 OH encer. Pb 2+ + 2Cl - PbCl 2 Apabila ke dalam larutan yang terjadi ditambah HNO 3 encer terbentuk endapan putih. b. Dengan Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk endapan hitam timbal sulfida. Pb 2+ + H 2 S ↔ PbS↓ + 2H + c. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih timbal hidroksida. Pb 2+ + 2NH 3 + 2H2O Pb(OH) 2 ↓ + 2NH 4 + d. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan putih timbal hidroksida, endapan larut dalam reagensia berlebih, yaitu terbentuk ion tetrahidroksiplumbat (II). Pb 2+ + 2OH - Pb(OH) 2 Pb(OH) 2 ↓ + 2OH - Pb(OH) 4 2- e. Dengan asam sulfat encer terbentuk endapan putih timbal sulfat. Pb 2+ + SO 4 2- Pb SO 4 Pb SO 4 ↓ + H 2 SO 4 Pb 2+ + HSO 4 - f. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan kuning timbal iodida Pb 2+ + 2I - PbI 2 Endapan larut dalam air mendidih menghasilkan larutan tak berwarna, setelah dingin akan memisah membentuk keping-keping berwarna kuning keemasan. 2. Identifikasi Merkurium (I)

Upload: cipoxz-paricuk

Post on 11-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

A. Identifikasi Kation Golongan I1. Identifikasi Timbal (Pb2+)Larutan timbal nitrat (0,25 M atau timbal Asetat (0,25 M) dapat dipakai untuk mempelajari reaksi-reaksi ini.

a. Dengan asam klorida encer terbentuk endapan putih, endapan larut dalam NH4OH encer.

Pb2+ + 2Cl- ↔ PbCl2Apabila ke dalam larutan yang terjadi ditambah HNO3 encer terbentuk endapan pu-tih.

b. Dengan Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk endapan hitam timbal sulfida.

Pb2+ + H2S ↔ PbS↓ + 2H+

c. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih timbal hidroksida.

Pb2+ + 2NH3 + 2H2O → Pb(OH)2↓ + 2NH4+

d. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan putih timbal hidroksida, endapan larut dalam reagensia berlebih, yaitu terbentuk ion tetrahidroksiplumbat (II).

Pb2+ + 2OH-→ Pb(OH)2↓Pb(OH)2↓ + 2OH- → Pb(OH)

4 2-

e. Dengan asam sulfat encer terbentuk endapan putih timbal sulfat.

Pb2+ + SO42- → Pb SO4↓

Pb SO4↓ + H2SO4 → Pb2+ + HSO4-↓

f. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan kuning timbal iodida

Pb2+ + 2I -→ PbI2 ↓Endapan larut dalam air mendidih menghasilkan larutan tak berwarna, setelah dingin akan memisah membentuk keping-keping berwarna kuning keemasan.

2. Identifikasi Merkurium (I)( Hg2

2+)

a. Dengan asam klorida encer atau klorida–klorida yang larut terbentuk endapan putih kalomel.Hg2

2+ + 2Cl- → Hg2Cl2↓b. Dengan hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk endapan

hitam.Hg2

2+ + H2S ↔ Hg + HgS↓ + 2H+

d. Dengan larutan amonia terbentuk endapan hitam yang merupakan campuran merkurium (I) dan merkurium (II) amidonitrat basa.

Page 2: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

.Hg2

2++ NO3-+4NH3+H2O → HgOHg– NH2↓ + 2Hg↓ + 3NH4+NO3

e. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan hitam Merkurium (I) oksida

Hg22+ + 2OH- → Hg2O↓ + H2O

e. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan hijau merkurium(I) iodida, jika ditambah reagensia berlebihan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan merkurium hitam yang berbutir halus.Hg2

2+ + 2I -→ Hg2I2 ↓Hg2I2 ↓ + 2I- -→ HgI4

2- ↓ + Hg↓3. Identifikasi Perak (Ag+)

a. Dengan asam klorida encer atau klorida–klorida yang larut terbentuk endapan perak klorida. Endapan larut dalam amonia encer dan dengan asam nitrat encer akan me-netralkan kelebihan amonia sehingga akan terbentuk endapan lagi.Ag+ + 2Cl- → AgCl↓ Ag+ + 2NH3

- → [Ag (NH3)2]+ + Cl-

b. Dengan hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk endapan hitam perak sulfida .2Ag+ + H2S ↔ Ag2S↓ + 2H+

c. Dengan larutan amonia terbentuk endapan coklat perak oksida.2Ag+ + 2NH3 + H2O → Ag2O↓ + 2NH4

+

d.    Dengan larutan NaOH terbentuk endapan coklat perak oksida

2Ag+ + 2OH- → Ag2O↓ + H2Oe. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan kuning perak iodida, jika ditambah reagen-

sia amonia encer/pekat endapan tidak larut. Endapan mudah larut dalam kalium sia-nida dan natrium tiosulfat. Ag+ + I - → AgI ↓AgI ↓+ 2CN -→ [Ag(CN)2]- + I -

AgI ↓+ 2S2O32 -→ Ag(S2O3)2 3- + I –

B.  Identifikasi Kation Golongan II1.    Identifikasi Merkurium (II)

a.    Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh): dengan adanya asam klorida encer, mula-mula akan terbentuk endapan putih merkurium (II) klorosulfida yang terurai bila ditambahkan hidrogen sulfida lebih lanjut dan akhirnya terbentuk endapan hitam merkuri (II) sulfida.3Hg2+ + 2Cl- + 2H2S ↔ Hg3S2Cl2↓ + 4H+ + 2Cl-

b.   Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih yang merupakan campuran merkurium (II) oksida dan merkurium (II) amidonitrat.

2Hg2+ + NO3- + 4NH3 +H2O → HgO Hg ( NH2)NO3↓ + 2Hg↓ + 3NH4

+

c. Dengan larutan NaOH dalam jumlah sedikit terbentuk endapan merah kecoklatan, bila ditambahkan dalam jumlah yang stoikiometris endapan berubah menjadi kuning terbentuk Merkurium (II) oksidaHg2+ + 2OH- → HgO↓ + H2O

d. Dengan Kalium Iodida bila ditambahkan perlahan-lahan pada larutan terbentuk endapan merah merkurium(II) iodida, jika ditambah reagensia berlebihan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut

Page 3: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

Hg2+ + 2I -→ HgI2 ↓HgI2 ↓ + 2I- -→ [HgI4]2- ↓

e. Dengan kalium sianida tidak terjadi perubahan apa-apa.

2. Identifikasi Bismut (Bi3+ ) a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh): terbentuk endapan hitam bismut sulfida.

Endapan larut dalam asam klorida pekat yang mendidih, yaitu pada saat gas hidrogen sulfida dibebaskan.2Bi3+ + 3H2S ↔ Bi2S3↓ + 6H+ Bi2S3↓ + 6HCl → 2Bi3+ + 6Cl- + 3H2S↑

b. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih Bi3++ NO3

- + 2NH3 +2H2O → Bi ( OH)2NO3↓ + 2Hg↓ + 2NH4+

c. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan putih bismut hidroksida. Bi3++ 3OH- → Bi (OH)3↓

d. Dengan Kalium Iodida bila ditambahkan perlahan-lahan pada larutan terbentuk endapan hitam bismut (II) iodida, jika ditambah reagensia ber-lebihan terbentuk ion tetraiodobismutat (II) yang berwarna jingga.

Bi3+ + I- → BiI3↓BiI3↓ + I- ↔ BiI4

-

e. Dengan kalium sianida terbentuk endapan putih bismut hidroksidaBi3++ 3H2O + 3CN -→ Bi(OH)3↓ + 3HCN↑

3. Identifikasi Tembaga (Cu2+)a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/ larutan jenuh): terbentuk endapan hitam tembaga(II)

sulfida. Cu2+ + H2S ↔ CuS↓ + 2H+

b. Dengan larutan amonia dalam jumlah yang sangat sedikit terbentuk endapan biru. 2Cu2++ SO4

- + 2NH3 +2H2O → Cu (OH)2CuSO4↓ + 2NH4

+

c. Dengan larutan NaOH dalam larutan dingin terbentuk endapan biru tembaga (II) hi-droksida. Cu2++ 2OH- → Cu (OH)2↓

d. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan putih tembaga (II) iodida, tetapi larutannya berwarna coklat tua karena terbentuk ion-ion tri-iodida (iod)

2Cu2+ + 5I- → 2CuI↓ + I3-

e. Dengan kalium sianida terbentuk endapan kuning tembaga(II) sianidaCu2+ CN -→ Cu(CN)2↓

4. Identifikasi Kadmium ( Cd2+)a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh) terbentuk endapan kuning kadmium sul-

fida. Cd2+ + H2S ↔ CdS↓ + 2H+

b. Dengan larutan amonia bila ditambahkan tetes demi tetes terbentuk endapan putih

Page 4: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

Cd2++ 2NH3 +2H2O ↔ Cd( OH)2↓ + 2NH4

+ c. Dengan larutan NaOH dalam larutan dingin terbentuk endapan putih kadmium (II)

hidroksida. Cd2++ 2OH- ↔ Cd (OH)2↓

d. Dengan Kalium Iodida tidak terbentuk endapan e. Dengan kalium sianida terbentuk endapan putih kadmium(II) sianida

Cd2++ 2 CN -→ Cd(CN)2↓ 5. Identifikasi Arsenik ( As3+)

a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh) terbentuk endapan kuning arsenik (III) sulfida.

2As3+ + 3H2S → As2O3↓ + 6H+

b. Dengan larutan perak nitrat dalam larutan netral terbentuk endapan kuningAsO3

3- + 3Ag+→ AsO33- + Ag2AsO3↓

c. Dengan campuran magnesia (larutan yang mengandung MgCl2, NH4Cl dan sedikit NH3 tidak terbentuk endapan.

d. Dengan larutan tembaga sulfat terbentuk endapan hijau tembaga arsenite. Dengan kalium tri-iodida larutan iod dalam kalium iodida mengoksidasikan ion arsenit

sehingga warna luntur.AsO3

3- + I3- + H2O → AsO4

3- +3 I- + 2H+

6. Identifikasi Arsenik ( As5+)a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh): tidak terbentuk. Jika aliran udara dite-

ruskan,campuran Arsenik (III) sulfida, As2S3 dan belerang mengendapdengan lambat. Pengendapan akan lebih cepat dalam larutan panas.

AsO43-+ H2S → AsO3

3- + S↓+ H2O2AsO3

3- + 3H2S + 6H+ → As2S3 ↓ + 6H2O

b. Dengan larutan perak nitrat dalam larutan netral terbentuk endapan merah kecoklatan.AsO4

3-+ 3Ag2+ → Ag3AsO4↓ c. Dengan campuran magnesia (larutan yang mengandung MgCl2, NH4Cl dan sedikit

NH3) endapan kristalin putih.AsO4

3-+ 3Mg2+ + NH4 +→ MgNH4AsO4↓

d. Dengan larutan amonium molybdat dan asam nitrat berlebihan terbentuk endapan kristalin berwarna kuning.

AsO43-+ 12MoO4

2- + 3NH4+ + 2H+ → (NH4)As Mo12O40↓ + 12H2O

e. Dengan larutan kalium iodida dan asam klorida pekat maka ion iod akan diendapkan..AsO4

3- +2H+ + 2I- ↔ + H2O → AsO33- + I2↓ + H2O

7. Identifikasi Stibium (Sb3+) a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh) terbentuk endapan merah stibium trisul-

fida.2Sb3+ + 3H2S → Sb2S3 + 6H+

b.    Dengan air terbentuk endapan putih antimonil klorida SbOCl.

c.    Dengan natrium hdroksida atau amonia terbentuk endapan putih stibium (III)oksida yang larut dalam larutan basa yang pekat membentuk antimonit.2Sb3++6OH- → Sb2O3↓ + 3H2O

Page 5: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

Sb2O3↓ + 2OH-→ 2SbO2-↓ + H2O

d.    Dengan Zink membentuk endapan hitam yaitu stibium.2Sb3+ + 3Zn ↓→ 2Sb↓ + 3Zn2+

e.     Dengan kawat besi terbentuk endapan hitam stibium.2Sb3+ + 3Fe→ 2Sb↓ + 3Fe2+

8. Identifikasi Stibium (Sb5+) a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh) terbentuk endapan merah jingga stibium

pentasulfida.2Sb5+ + 5H2S → Sb2S5↓ + 10H+

b. Dengan air terbentuk endapan putih dengan komposisi macam-macam akhirnya akan terbentuk asam antimonat.

2Sb5+ + 4H2O → H3SbO4↓ + 5H+

c. Dengan kalium iodide dalam larutan yang bersifat asam,iod memisah.

Sb5+ + 2I- → Sb3+ + I2

d. Dengan Zink atau timah membentuk endapan hitam yaitu stibium dengan adanya asam klorida..

2Sb5+ + 5Zn ↓→ 2Sb↓ + 5Zn2+

2Sb5+ + 5Sn ↓→ 2Sb↓ + 5Sn2+

9. Identifikasi Timah (II)/ (Sn2+) a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/ larutan jenuh) terbentuk endapan coklat timah (II)

sulfida.Sn2+ + H2S → SnS↓ + 2H+

b. Dengan natrium hidroksida terbentuk endapan putih timah (II) hidroksida yang larut dalam alkali berlebihan.Sn2++2OH- → Sn(OH)2↓ Sn(OH)2↓ +2OH- → Sn(OH)4

2-↓ c. Dengan larutan merkurium (II) klorida terbentuk endapan putih merkurium (I)

klorida,jika sejumlah besar reagensia ditambahkan dengan cepat.

d. Dengan larutan bismut nitrat dan natrium hidroksida terbentuk endapan hitam logam bismut.

Bi3++ 3OH-→ Bi (OH)3↓ Bi (OH)3↓ + Sn(OH)4

2- → 2Bi↓ + 3Sn(OH)62-

10. Identifikasi Timah (IV) (Sn4+) a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh) terbentuk endapan kuning timah (IV) sul-

fida. Endapan larut dalam asam klorida pekat.Sn4+ + 2H2S → SnS2↓ + 4H+

Page 6: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

b. Dengan natrium hidroksida terbentuk endapan putih seperti gelatin yaitu timah (IV) hidroksida.Sn4++2OH- → Sn(OH)4↓ Sn(OH)4

2-↓+2OH-→Sn(OH)62↓

c. Dengan larutan merkurium (II) klorida tidak terbentuk endapan.

d. Dengan logam besi terjadi reduksi ion timah (IV) menjadi timah(II).

Sn4++ Fe → Fe2+ + Sn2+

C.  Identifikasi Kation Golongan III1.    Identifikasi Besi (II)

a.    Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan putih bila tidak terdapat udara sama sekali. Bila terkena udar akan teroksidasi menjadi besi (III) hidroksida yang berupa endapan coklat kemerahan.Fe2+ + 2OH- → Fe(OH)2↓4Fe(OH)2↓ + 2H2O + O2→ 4Fe(OH)3↓4Fe(OH)3↓ + H2O2 → 2Fe(OH)3↓

b.    Dengan larutan amonia terjadi pengendapan besi (II) hidroksida. Fe2+ + 2OH- → Fe(OH)2↓

c.    Dengan hidrogen sulfida tidak terjadi pengendapan dalam larutan asam.

d.    Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam besi (II) sulfida yang larut dengan mudah dalam larutan asam.

Fe2++ S2- → FeS↓FeS↓+ 2H+ → Fe2+ +H2S ↑

FeS↓+ 9O2 → 2Fe2O(SO4)2↑e.    Dengan larutan kalium sianida terbentuk endapan coklat kekuningan yang larut

dalam reagensia berlebihan.Fe2++ 2CN- → Fe(CN)2↓

Fe(CN)2↓+4CN- → Fe(CN)64-

2.    Identifikasi Besi (III) (Fe3+)a.    Dengan larutan amonia terjadi endapan coklat merah seperti gelatin dari besi (III)

hidroksida yang tidak larut dalam reagensia berlebihan tetapi larut dalam asam. Fe3+ + 3NH3 + 3H2O → Fe(OH)3↓ + 3NH4

+

b.    Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida Fe3+ + 3OH- → Fe(OH)3↓

c.    Dengan hidrogen sulfida dalam larutan asam mereduksi ion-ion besi (III) menjadi besi (II) dan terbentuk belerang sebagai endapan putih susu.

2Fe3++ +H2S → FeS↓FeS↓+ 2H+ → 2Fe2++2H+ + S↓

Page 7: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

d.    Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam yang terdiri dari besi (II) sulfida dan belerang..

2Fe3++ 3S2- → 2FeS↓+ S↓e.    Dengan larutan kalium sianida bila ditambahkan perlahan-lahan menghasilkan en-

dapan coklat kemerahan besi (III) sianida.Fe3++ 3CN- → Fe(CN)3↓

3.    Identifikasi Aluminium (Al3+)

a.    Dengan larutan amonia terjadi endapan putih seperti gelatin dari aluminium hidroksida yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan. Al3+ + 3NH3 + 3H2O → Al(OH)3↓ + 3NH4

+

b.    Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan putih dari aluminium hidrok-sida Al3+ + 3OH- → Al(OH)3↓

c.    Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan putih yang terdiri dari aluminium hidroksida Al3+ + 2S2- + 6H2O → 2Al(OH)3↓+3H2S↑

d. Dengan larutan natrium asetat tidak terbentuk endapan dalam larutan netral dingin tetapi dengan mendidihkan dengan reagensia berlebihan terbentuk endapan. Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O → Al(OH)2CH3COO↓+CH3COOH

4.    Identifikasi Kromium (Cr3+)

a. Dengan larutan amonia terjadi endapan abu-abu hijau sampai abu-abu biru seperti gelatin dari kromium hidroksida yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan.

Cr3+ + 3NH3 + 3H2O → Cr(OH)3↓ + 3NH4+

Cr(OH)3↓+ 6NH3 → Cr(NH3)6 3+↓ + 3OH-

b. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan abu-abu hijau dari kromium hidroksida

Cr3+ + 3OH- → Cr(OH)3↓

c. Dengan larutan natrium karbonat terbentuk endapan abu-abu hijau dari kromium hidroksida

2Cr3+ + 3CO32-+ 3H2O → 2Cr(OH)3↓ +3CO2↑

d. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan abu-abu hijau dari kromium hidroksida

2Cr3+ + 3S2- + 6H2O → 2Cr(OH)3↓+3H2S↑e. Dengan larutan natrium asetat tidak terbentuk endapan dalam larutan netral dingin

walaupun dengan mendidihkan.

5.    Identifikasi Kobalt (Co2+)

Page 8: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

a. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan biru

Co2+ + OH- + NO3- → Co(OH) NO3 ↓

b. Dengan larutan amonia terjadi endapan biru.

Co2+ + NH3 + H2O + NO3- → Co(OH) NO3 ↓+ NH4

+

c. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam kobalt sulfida

Co2+ + S2- → CoS↓

d. Dengan larutan kalium sianida bila ditambahkan perlahan-lahan menghasilkan endapan coklat kemerahan besi (III) sianida.

Co2++ 2CN- → Co(CN)2↓

6.    Identifikasi Nikel (Ni2+)

a. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan hijau

Ni2+ + 2OH- → Ni(OH)2↓

b. Dengan larutan amonia terjadi endapan hijau

Ni2+ + 2NH3 + 2H2O → Ni(OH)2↓ + 2NH4+

c. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam nikel sulfida.

Ni2+ + S2- → NiS↓

d. Dengan larutan kalium sianida endapan hijau nikel (II) sianida.

Ni2++ 2CN- → Ni (CN)2↓

e. Dengan hidrogen sulfida (gas/ larutan air jenuh) membentuk endapan.

7.    Identifikasi Mangan (Mn2+)

a.    Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan putih. Endapan dengan cepat teroksidasi bila terkena udara menjadi coklat.

Mn2+ + 2OH- → Mn(OH)2↓b. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih. Endapan dengan cepat teroksidasi

bila terkena udara menjadi coklatMn2+ + 2NH3 + 2H2O →Mn(OH)2↓ + 2NH4

+

c. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan merah jambu dari mangan sulfida.

Mn2+ + S2- → MnS↓

Page 9: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

8. Dengan larutan natrium fosfat terbentuk endapan merah jambu dari mangan amonium fosfat.

Mn2+ + 2NH3 + HPO42- →Mn(NH4) PO4 ↓

8.Identifikasi Zink (Zn2+)

a. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan seperti gelatin yang putih. Endapan larut dalam asam.

Zn2+ + 2OH- → Zn(OH)2↓Zn(OH)2↓ + 2H+ → Zn2++ 2H2O

b. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih. Zn2+ + 2NH3 + 2H2O →Zn(OH)2↓ + 2NH4

+

c. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan putihZn2+ + S2- → MnS↓

d. Dengan larutan dinatrium hidrogen fosfat terbentuk endapan putihZn2+ + HPO4

2- → Zn(PO4)2 ↓ + 2H+

D.   Identifikasi Kation Golongan IV1.    Identifikasi Barium (Ba2+ )

a. Dengan larutan amonia tidak terbentuk endapan. b. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih

Ba2+ + CO32- → Ba CO3 ↓

c. Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putihBa2+ + (COO)2

2-→ Ba(COO)2↓d. Dengan asam sulfat terbentuk endapan putih

Ba2+ + SO42-→ BaSO4↓

e. Dengan kaliumkromat terbentuk endapan kuningBa2+ + CrO4

2-→ Ba CrO4↓

2.    Identifikasi Calsium (Ca2+ )a. Dengan larutan amonia tidak terbentuk endapan. b. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih

Ca2+ + CO32- → CaCO3 ↓

c. Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putihCa2+ + (COO)2

2-→ Ca (COO)2 ↓d. Dengan asam sulfat terbentuk endapan putih

Ca2+ + SO42-→ CaSO4↓

e. Dengan kalium kromat tidak terbentuk endapan.Ca2+ + CrO4

2-→ CaCrO4↓

3.    Identifikasi Stronsium (Sr2+)a. Dengan larutan amonia tidak terbentuk endapan. b. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih

Sr2+ + CO32- → SrCO3 ↓

c. Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putihSr2++ (COO)2

2-→ Sr (COO)2 ↓

Page 10: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

d. Dengan asam sulfat terbentuk endapan putihSr2++ SO4

2-→ SrSO4↓e. Dengan kalium kromat terbentuk endapan kuning

Sr2+ + CrO42-→ SrCrO4↓

f. Dengan uji nyala terjadi warna nyala merah karmin

E.    Identifikasi Kation Golongan V1.    Identifikasi Magnesium (Mg2+ )

a. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih seperti gelatin.Mg2++ 2NH3 + 2H2O →Mg(OH)2↓ + 2NH4

+

b. Dengan larutan natrium hidroksida membentuk endapan putihMg2+ + 2OH- → Mg(OH)2↓

c. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih5Mg2+ + 6CO3

2- + 7H2O → 4MgCO3 Mg(OH)2. 5H2O + 2HCO3-

d. Dengan larutan natrium karbonat terbentuk endapan putihMg2+ + HPO4

2- → Mg(PO4)2 ↓ + 2H+

e. Dengan larutan natrium hidroksida dan reagensia difenilkarbazida terbentuk endapan lembayung merah.

2.    Identifikasi Kalium (K+ )a. Dengan larutan Natrium heksanitritokobaltat terbentuk endapan kuning.

3K+ + Co(NO2)63- → K3Co(NO2)6↓

b. Dengan larutan asam tartrat membentuk endapan kristalin putihK+ + H2C4H4O6

→ KH2C4H4O6 ↓ + H+

c. Dengan larutan asam perklorat terbentuk endapan putihK+ + ClO4 - → KClO4↓

d. Dengan larutan asam heksakloroplatinat terbentuk endapan kuningK+ + PtCl62- → KPtCl62-↓

e. Dengan uji nyala terjadi warna nyala ungu

3.    Identifikasi Natrium (Na+ )a. Dengan larutan uranil magnesium asetat terbentuk endapan kristalin kuning.

Na++Mg2++3UO22++9CH3COO-→NaMg(3UO2)3 (CH3COO)9

b. Dengan larutan asam kloroplatinat tidak membentuk endapanc. Dengan larutan asam tartrat tidak membentuk endapan d. Dengan larutan asam p-heksanitritokobaltat tidak membentuk endapane. Dengan uji nyala terjadi warna nyala kuning

4.    Identifikasi Amonium (NH4+ )

a. Dengan larutan natrium hidroksida dan dipanaskan keluar gas amonia.NH4

+ + OH-→ NH3+↑ + H2O

b. Dengan reagen Nessler membentuk endapan coklat

NH4+ + 2(HgI4)2- + 4OH- → HgO.Hg(NH2)I↓ + 7I- + 3H2O

c. Dengan larutan Natrium heksanitritokobaltat terbentuk endapan kuning.3NH4

+ + Co(NO2)63- → (NH4

+) 3Co(NO2)6↓

Page 11: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

d. Dengan larutan asam heksakloroplatinat terbentuk endapan kuning2NH4

+ + PtCl62- → (NH4 )2

(PtCl6)2↓e. Dengan larutan natrium hidrogen tartrat membentuk endapan putih

NH4+ + HC4H4O6

- → NH4HC4H4O6 ↓

f. Dengan larutan asam perklorat tidak terbentuk endapan.11.2.2 Identifikasi Anion

Secara umum anion dibagi dalam 2 golongan besar yaitu:1. Kelas A

a. Anion yang menghasilkan gas bila direaksikan dengan HCl encer/asam sulfat en-cer: karbonat, bikarbonat, sulfat, tiosulfat, sulfida, nitrit, poklorit, sianida dan sianat.

b. Anion yang menghasilkan gas atau uap asam, bila direaksikan dengan larutan asam sulfat pekat: korida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferrat (II), heksasianoferrat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat.

2. Kelas Ba. Reaksi pengendapan: Sulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, di-

kromat, silikat, heksafluorosilikat.b.Oksidasi dan reduksi dalam larutan: Manganat, permanganat, kromat dan dikromat.

Berikut ini djelaskan satu-persatu identifikasi dari masing-masing anion:1.    Identifikasi Karbonat (CO3

2-)

a. Dengan asam klorida encer terjadi penguraian yang ditandai dengan terjadinya gelembung gas. Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengkeruhkan air kapur.

CO3 2- + 2H+ → CO2 ↑ + H2O

CO2 ↑ + Ca2++ 2OH- → CaCO3 ↓+ H2O CO2 ↑ + Ba2++ 2OH- → BaCO3 ↓+ H2O

b. Dengan larutan barium/kalsium klorida terbentuk endapan putih CO3

2- + Ca2+ → CaCO3 ↓CO3

2- + Ba2+ → BaCO3 ↓c. Dengan larutan perak nitrat terbentuk endapan putih perak karbonat.CO3

2- + 2Ag+ → Ag2CO3 ↓d. Uji karbonat- fenolphtalein terbentuk warna merah jambu pada fenolphtalein.2. Identifikasi Hidrogen karbonat (HCO3

-)a. Dengan asam klorida encer terjadi penguraian yang ditandai dengan terjadinya

gelembung gas. Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengkeruhkan air kapur.HCO3

- + H+ → CO2 ↑ + H2O CO2 ↑ + Ca2++ 2OH- → CaCO3 ↓+ H2O CO2 ↑ + Ba2++ 2OH- → BaCO3 ↓+ H2O

b. Bila dididihkan, hidrogen karbonat terurai. Karbon dioksida yang terbentuk dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengkeruhkan air kapur.

Page 12: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

2HCO3- → CO3

2- + H2O + CO2 ↑ CO2 ↑ + Ca2++ 2OH- → CaCO3 ↓+ H2O CO2 ↑ + Ba2++ 2OH- → BaCO3 ↓+ H2O

c. Dengan larutan magnesium sulfat tidak terbentuk endapan, bila dipanaskan baru terbentuk endapan putih.

Mg2+ + 2HCO3-→ MgCO3 ↓+ H2O + CO2 ↑

d. Dengan larutan Merkurium (II) klorida tidak terbentuk endapan .

3. Identifikasi Sulfit ( SO3 2-)

a.    Dengan asam klorida encer terjadi penguraian lebih cepat dengan pemanasan, disertai pelepasan belerang dioksida. Gas ini dapat diidentifikasi dari:

(i) Bau belerang yang terbakar(ii)   Bila sehelai kertas saring yang dibasahi dengan larutan kalium dikromat yang telah

diasamkan diletakkan di atas mulut tabung uji maka kertas saring akan berwarna hijau.

SO3 2- + H+ → SO2 ↑ + H2O

3SO2 ↑ + Cr2O42- + H+ → 2Cr3+ + 3SO4

2- ↑ + H2O b. Dengan larutan barium/ stronsium klorida terbentuk endapan putih

SO3 2- + Ba2+ → BaCO3 ↓

b.    Dengan larutan perak nitrat mula-mula tidak terbentuk endapan, setelah ditambah reagensia berlebih terbentuk endapan putih

SO3 2- + 2Ag+ → (AgSO3 )-

(AgSO3 )- + Ag+ → Ag2SO3↓

d. Dengan larutan kalium permanganat yang telah diasamkan dengan asam sulfat encer maka warna ungu dari kalium permanganat luntur.5SO3

2- + 2MnO4-+ 6H+ → 2 Mn2++ 3SO4

2-+ 3H2O

c. Dengan larutan kalium dikromat yang telah diasamkan dengan asam sulfat encer maka terjadi warna hijau karena terbentuknya ion-ion kromium (III).

3SO3 2- + Cr2O4

2- + 8H+ → 2 Cr3++ 3SO42-+ 4H2O

4. Identifikasi Tiosulfat (S2O3 2- )

a. Dengan asam klorida encer tidak terjadi perubahan dengan segera, setelah diasam-kan baru terjadi kekeruhan karena terjadi pemisahan belerang.S2O3

2- +2H+ → S↓ + SO2 ↑ + H2O c.    Dengan larutan iod maka warna iod luntur karena terbentuk ion tetrationat yang tak

berwarna.

I2 + S2O3 2-→ 2I- + S4O6

2-

c. Dengan larutan barium klorida terbentuk endapan putih barium tiosulfat.

Page 13: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

S2O3 2- + Ba2+ → Ba S2O3 ↓

d. Dengan larutan perak nitrat mula-mula tidak terbentuk endapan, setelah ditambah reagensia berlebih terbentuk endapan putih

SO3 2- + 2Ag+ → (AgSO3 )- (AgSO3 )- + Ag+ → Ag2SO3↓

5. IdentifikasiSulfida (S2-)a. Dengan asam klorida/asam sulfat encer terjadi pelepasan gas hidrogen sulfida yang

dapat diidentifikasi dar baunya yang khas dan menghitamnya kertas saring yang di-basahi timbal asetat.

S2- + 2H+ → H2S ↑ H2S ↑ + Pb2+ → PbS ↓

.b. Dengan larutan perak nitrat terbentu endapan hitam perak sulfida.S2- + 2Ag+ → Ag2S↓

d. Dengan larutan barium klorida tidak terbentuk endapan.

6. Identifikasi Nitrit (NO2- )a. Dengan asam klorida encer dengan hati-hati dihasilkan cairan biru pucat yang tidak

stabil dan dilepaskan uap nitrogen dioksida yang berwarna coklat.NO2-+ H+ → HNO2 3HNO2 → HNO3 + 2NO↑ + H2O

2NO↑ + O2 ↑ → 2NO2 ↑

b. Dengan larutan besi (II) sulfat yang ditambahkan pelan-pelan melalui dinding tabung yang telah ditambah asam sulfat/asetat encer terbentuk cincin coklat pada perbatasan kedua larutan. NO2- + CH3COOH → HNO2 + CH3COO- 3HNO2 → HNO3 + 2NO↑ + H2O Fe2+ + SO4

2- + 2NO↑ → (Fe2NO)SO4

c. Dengan larutan barium klorida tidak terbentuk endapand. Dengan larutan perak nitrat terbentu endapan putih perak nitrit.

NO2- + Ag+ → Ag NO2↓e. Dengan larutan kalium permanganat yang telah diasamkan dengan asam sulfat encer

maka warna ungu dari kalium permanganat luntur, tapi tak ada gas yang dilepaskan.5NO2- + 2MnO4

- + 6H+ → 2 Mn2++ 5NO3-+ 3H2O

7. Identifikasi Sianida (CN- )a. Dengan asam klorida encer terbentuk asam sianida.

CN- + H+ → HCN↑b. Dengan larutan perak nitrat terbentuk endapan putih perak sianida yang mudah larut

dalam larutan sianida berlebih.CN- + Ag+ → AgCN↓ AgCN↓ + CN- → Ag(CN)2-↓

c. Dengan asam sulfat pekat dipanaskan akan dilepaskan karbon monoksida2KCN + 2H2SO4 + 2H2O → 2CO↑ + K2SO4 (NH4)2SO4

8. Identifikasi Tiosianat (SCN-)a. Dengan asam sulfat pekat dihasilkan pewarnaan kuning, bila dipanaskan timbul reaksi

yaitu terbakar dengan nyala biru.

Page 14: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

SCN- + H2SO4 + 2H2O → COS↑ + NH4+ + SO4

2-

b. Dengan larutan perak nitrat terbentuk endapan putih perak tiosianat yang larut dalam amonia.SCN- + Ag+ → Ag SCN↓Ag SCN↓ + 2NH3 → Ag(NH3)2+ + SCN+

c. Dengan larutan tembaga sulfat terbentuk warna hijau yang berubah menjadi endapan hitamSCN- + Cu2+ → Cu( SCN)2↓

e. Dengan larutan besi (III) klorida terbentuk larutan merah darah karena terbentuknya suatu kompleks.

SCN- + Fe3+ → Fe( SCN)3↓9. Identifikasi Ion Ferrosianida = [Fe(CN)6]4

a.   Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan putih, endapan tidak larut dalam amonia tapilarut dalam kalium sianida dan natrium tiosulfat.[Fe(CN)6]4+ 4Ag+ → Ag4 [Fe(CN)6]↓Ag4 [Fe(CN)6]↓ + 8CN-→ 4 [Ag(CN)2]- + [Fe(CN)6]4

Ag4 [Fe(CN)6]↓ + 8S2O32-→ 4 [Ag(S2O3)2]3- + [Fe(CN)6]4

b.   Dengan larutan Ferri klorida terbentuk endapan biru prussian

3[Fe(CN)6]4 + Fe3+ → Fe4[Fe(CN)6]3↓

c.    Dengan larutan Ferro sulfat terbentuk endapan putih yang dengan cepat menjadi biru karena oksidasi.

[Fe(CN)6]4+ Fe2+ + 2K+→ K2Fe[Fe(CN)6]↓

2.    Dengan larutan Cupri sulfat terbentuk endapan coklat

[Fe(CN)6]4 + 2Cu2+→ Cu2[Fe(CN)6]↓

10. Identifikasi ion Ferrisianida = [Fe(CN)6]3

a. Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan merah jingga[Fe(CN)6]3 + 3Ag+ → Ag3 [Fe(CN)6]↓

b. Dengan larutan Ferro sulfat terbentuk endapan biru Turnbull[Fe(CN)6]3 + Fe2+ → Fe3[Fe(CN)6]2

c. Dengan larutan Ferri klorida terbentuk larutan coklat[Fe(CN)6]3+ Fe3+ → Fe[Fe(CN)6]

d. Dengan larutan Cupri sulfat terbentuk endapan hijau

Page 15: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

[Fe(CN)6]3+ 3Cu2+→ Cu3[Fe(CN)6]2 ↓

11. Identifikasi ion Klorida (Cl)a. Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan putih yang larut dalam larutan

amonia encer dan dengan larutan asam nitrat encer akan terbentuk endapan putih lagi.

Endapan dikenakan sinar matahari menjadi endapan unguCl + Ag+ → AgCl↓ AgCl↓ + 2NH3

→ [Ag (NH3)2]+ + Cl-

[Ag (NH3)2]+ + Cl- + 2H+ → AgCl↓ + 2NH4+

b. Dengan larutan Asam sulfat pekat, dipanaskan timbul gas. Gas ini dapat dibuktikan dengan:

  Bau yang merangsang  Membentuk kabut putih, jika batang pengaduk yang dibasahi dengan ammonium

hidroksida pekat didekatkan ke mulut tabung reaksi  Kertas lakmus biru merah

Cl+ H2SO4 → HCl↑ + HSO4-

c. Dengan larutan Plumbum nitrat terbentuk endapan putih, bila dipanaskan endapan la-rut dan bila didinginkan terbentuk endapan jarum2Cl + Pb2+ → PbCl2↓

12.   Identifikasi ion Bromida ( Br )

a.   Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan kuning muda.Br+ Ag+ → AgBr↓AgBr↓ + 2NH3

→ [Ag (NH3)2]+ + Br

AgBr↓ + 2CN-→ [Ag(CN)2]- + Br

AgBr↓+2S2O32-→ [Ag(S2O3)2]3- + Br

b.   Dengan larutan Asam nitrat pekat, dipanaskan terbentuk larutan coklat merah, timbul uap coklat merah, dibuktikan dengan:

  Larutan + kloroform lapisan kloroform berwarna coklat merah  Kertas saring yang dibasahi dengan fluorescein, akan berwarna merah jingga jika di-

letakkan di mulut tabung reaksi6Br + 8HNO3 → 3Br2↑ + 2NO↑ + 6NO3

- + 4H2O

c. Dengan larutan Plumbum nitrat terbentuk endapan putih, yang larut di air mendidih2Br + Pb2+→ PbBr2

13. Identifikasi ion Iodida ( I)a.    Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan kuning yang mudah larut dalam

larutan kalium sianida dan larutan natrium tiosulfat.I + Ag+ → AgI↓AgI↓ + 2CN- → [Ag (CN)2]- + I

AgI↓ + 2S2O32-→ [Ag(S2O3)2]3- + I

b.    Dengan larutan asam sulfat pekat terbentuk timbul uap ungu, dibuktikan dengan:   Larutan + kloroform terbentuk lapisan kloroform berwarna ungu

Page 16: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

  Kertas saring yang dibasahi amylum, akan berwarna biru jika diletakkan di atas tabung reaksi2I- + 2H2SO4 → I2↑+ SO4

2- + 2H2OI- + H2SO4 → HI↑+ HSO4

-

6I- + 4H2SO4 →3I2↑+ S↓ + 3SO42- + 4H2O

8I- + 5H2SO4 → 4I2↑+ H2S + 4SO42- + 4H2O

c. Dengan larutan Plumbum nitrat terbentuk endapan kuning yang bila diencerkan dengan aquadest terbentuk endapan larut dan bila didinginkan terbentuk endapan berbentuk keping-keping kuning emas seperti sisik ikan. 2I + Pb2+ → PbI2↓

d. Dengan larutan sampel ditambah Merkuri klorida terbentuk endapan merah jingga, jika sampel berlebih terbentuk endapan larut2I + HgCl2 → HgI2↓ +2Cl-

14.   Identifikasi ion Borat ( BO33- , B4O7

2-, BO2-)

a.    Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan putih, bila terhidrolisis menjadi endapan menjadi coklat.B4O7

2-+ 4Ag+ + H20→ 4AgBO2↓ + 2H+

2AgBO2↓+3 H20→ Ag2O↓ + 3H3BO3

b.    Dengan larutan diuapkan di atas cawan porselin, setelah kering ditambah metanol, kemudian dibakar terbentuk nyala api hijau

c.    Dengan larutan Barium klorida terbentuk endapan putih, bila ditambah larutan Barium klorida berlebih terbentuk endapan larutB4O7

2-+ 2Ba2+ + H2O → 2Ba(BO2)2↓ + 2H+

15.   Identifikasi ion Kromat atau Dikromat = CrO42 atau Cr2O7

2-

a.   Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan merah coklat, endapan larut da-lam asam nitrat encer dan dalam larutan amonia. Asam klorida mengubah endapan menjadi perak klorida (putih).

CrO42 -+ 2Ag+ → Ag2 CrO4↓

2Ag2 CrO4↓ + 2H+→ 4Ag+ + Cr2O72- + H20

Ag2 CrO4↓ + 4NH3 → 2[Ag (NH3)2]+ + CrO4

2

Ag2 CrO4↓+2Cl-→ 2AgCl↓ + CrO42

b.    Dengan larutan Asam sulfat encer ditambah hidrogen peroksida terbentuk larutan biru tua, kemudian timbul gas dan larutan menjadi hijau

Page 17: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

c.   Dengan larutan Barium klorida terbentuk endapan kuningCr2O4

-2 + Ba+→ Ba CrO4↓

d.   Dengan larutan Plumbum nitrat terbentuk endapan kuning yang larut dalam asam nitrat encer.Cr2O4

-2+ Pb2+→ PbCrO4↓2PbCrO4↓+ 2H+→ 2Pb2+ + Cr2O7

2- + H20

16.   Identifikasi ion Permanganat (MnO4=)

a.   Dengan larutan Argentum nitrat tidak terjadi perubahan

b.    Dengan larutan Kalium hidroksida pekat terbentuk larutan hijau ditambah air dan asam sulfat encer terbentuk larutan ungu4 MnO4

- + 4OH- → 4 MnO42- + O2↑ + 2H2O

3MnO42- + 2H2O→ 2 MnO4

- + MnO2↓ + 4OH-

b. Dengan larutan asam sulfat encer ditambah hidrogen peroksida terbentuk timbul gas, dan warna ungu dilunturkan2 MnO4

- + 5 H2O2 + 6H+ → SO2↑ + 2Mn2+ + 8H2O

c.    Dengan larutan asam sulfat encer ditambah natrium nitrit warna ungu dilunturkan

2 MnO4- + 5NO2

- + 6H+ → 2Mn2+ + 5NO3- + 3H2O

d.   Dengan larutan asam sulfat encer ditambah Ferro sulfat warna ungu dilunturkan2MnO4

- + 5Fe2+ + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

e.   Dengan larutan asam sulfat encer ditambah asam oksalat warna ungu dilunturkan2MnO4

- + 5 (COO)22- + 16H+ →10CO2↑ + 2Mn2+ + 8H2O

17.   Identifikasi ion Asetat ( CH3COO)

a.   Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan putihCH3COO + Ag+ ↔ CH3COOAg

d. Dengan larutan Alkohol dan asam sulfat pekat terbentuk bau harumCH3COO + C2H5OH → CH3COOC2H5 + OH-

e. Dengan larutan Ferri klorida terbentuk larutan coklat merah 6CH3COO + 3Fe 3+ + 2H2O→ [Fe3(OH)2( CH3COO)6]+ +2H+

[Fe3(OH)2( CH3COO)6]+ + 4H2O→ 3Fe(OH)2 CH3COO↓ + CH3COOH + H+

Page 18: REAKSI_ANORGANIK 1.doc

Contoh sederhana reaksi anorganik adalah penggantian ganda ketika dua garam dicampurkan dan ion-ionnya akan saling tertukar. Perhatikan contoh berikut:

2 NaCl + H2SO4 → 2 HCl + Na2SO4