statistika 1.doc

Upload: muhammad-fikri

Post on 06-Mar-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Handout Statistika 1 Dra. Ingrid M. E. Rooroh, MM

__________________________________________________________________

BAB I. PENDAHULUANA.PERANAN STATISTIKA

Disadari atau tidak, statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan-pernyataan seperti : tiap bulan habis Rp. 1.000.000,00 untuk keperluan rumahtangga, ada 35% penduduk yang membutuhkan perumahan, setiap hari terjadi 10 kendaraan motor roda dua yang hilang di Banyuwangi, hasil padi musim panen mendatang diperkirakan 50 kuintal tiap hektar dan 25% anak-anak SD mengalami putus sekolah tiap tahun, sering kita dengar atau baca disurat-surat kabar. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya, diantaranya : perlukah mengangkat karyawan baru, sudah waktunyakah untuk membeli mesin baru, bermanfaatkah kalau karyawan mengikuti pelatihan, bagaimanakah kemajuan usaha tahun-tahun yang lalu, berapa banyak barang harus dihasilkan setiap tahunnya, perlukah system baru dianut dan system lama ditinggalkan, dan masih banyak lagi untuk disebutkan.

Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset yang dilakukan di laboratorium, atau penelitian yang dilakukan di lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak, perlu diteliti dengan menggunakan teori statistika. Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi faktor lainnya. Kalau ada hubungan antara faktor-faktor, berapa kuat adanya hubungan tersebut? Bisakah kita meninggalkan faktor yang satu dan hanya memperhatikan faktor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut?

Uraian singkat di muka, hendaknya cukup dapat memberikan gambaran bahwa statistika sebenarnya diperlukan, minimal penggunaan metodanya. Sesungguhnya, statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam penelitian atau riset, tetapi juga dalam bidang pengetahuan lainnya seperti : teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorologi, geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan lain sebagainya. Mengingat ini semua, dalam bab-bab berikut metode statistika, bukan statistika teoritik, yang diharapkan dapat digunakan dalam berbagai bidang atau lapangan. Jadi, disini tidak diuraikan misalnya : bagaimana penurunan rumus-rumus, bukti-bukti sifat atau dalil-dalil, melainkan semata-mata uraian teknik statistika untuk penggunaan di dalam macam-macam disiplin.

B.STATISTIK, STATISTIKA DAN METODE STATISTIKA

Banyak persoalan, apakah itu hasil penelitian, riset ataupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, dinyatakan dan dicatat dalam bentuk bilangan atau angka-angka. Kumpulan angka-angka itu sering disusun, diatur atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut diagram atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang sedang dipelajari. Bertahun-tahun orang telah menamakan ini semua statistik. Jadi, kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan. Demikianlah, umpamanya kita mengenal statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik pendidikan,statistik produksi, statistik pertanian, statistik kesehatan dan masih banyak nama-nama lagi.

Kata statistik juga masih mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini didapat berdasarkan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari keseluruhan tentang persoalan tersebut. Demikianlah, umpamanya kita telah mengenal kata-kata persen dan rata-rata. Jika kita teliti 20 karyawan dan dicatat gajinya setiap bulan lalu dihitung rata-rata gajinya, misalnya Rp. 750.000,00 maka rata-rata Rp. 750.000,00 ini dinamakan statistik. Demikian pula, jika dari keduapuluh karyawan tadi itu ada 55% yang gajinya tiap bulan kurang dari Rp. 400.000,00 maka nilai 55% ini dinamakan statistik. Selain persen dan rata-rata sebagai statistik masih banyak lagi ukuran-ukuran lain yang merupakan statistik yaitu standar deviasi, proporsi, perbedaan dua mean, perbedaan dua proporsi, dsb.

Apakah sekarang yang dimaksud dengan statistika ?

Dari hasil penelitian, riset maupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Sebelum kesimpulan dibuat, keterangan atau data yang telah terkumpul itu terlebih dahulu dipelajari, dianalisis, atau diolah dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan dibuat. Tentulah mudah dimengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti cara-cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ini semua ternyata merupakan pengetahuan tersendiri yang diberi nama statistika. Jadi, statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan kedalam statistika matematis atau statistika teoritis. Disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistika teoritis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi disini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metode statistika digunakan.PENGERTIAN DASAR

STATISTIK, STATISTIKA dan METODE STATISTIKA

1.a.STATISTIKA : merupakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan (keterangan) yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang menjelaskan/menggambarkan/melukiskan suatu persoalan (hal yang bersangkutan). Contoh : statistik pertanian, statistik penduduk, dsb.

b.STATISTIK : merupakan konstanta atau bilangan yang diperoleh dari sampel melalui prosedur matematis tertentu yang memperlihatkan fenomena/persoalan tertentu.

Contoh : Ukuran rata-rata, Proporsi yang dambil/ditentukan dari sampel Perbedaan 2. STATISTIKA : merupakan metode/ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

3. METODE STATISTIKA : STATISTIKA TERAPAN, teknik mempelajari statistika semata-mata dari aspek penggunaan bukan dari aspek matematis (statistika matematis atau teoritis)

C.TUJUAN STATISTIKA :Statistika bertujuan membuat kesimpulan (prediksi, perkiraan, keputusan) tentang ciri tertentu dari sebuah populasi yang didasarkan atas informasi yang terkandung dalam suatu sampel.

D.RUANG LINGKUP BIDANG KERJA STATISTIKA

STASITIKA DESKRIPTIF dan STATISTIKA INFERENSIAL / STATISTIKA INDUKTIF

Perbedaan bidang kerja statistika deskriptif dan inferensial :

1. Pengumpulan data, dilakukan antara lain melalui :

Eksperimen, non eksperimen,

Survai, dll

2. Penataan / Penyajian data dalam : Tugas

tabel, gambar, grafik Statistika3. Pengolahan / Penganalisaan data dilakukan :

penarikan kesimpulan

a.Jika : pekerjaan dilakukan pada no. 1 dan 2 termasuk dalam klasifikasi Statistika Deskriptif : penafsiran sifat-sifat penting dari data secara sederhana (mudah) merupakan penjelasan/gambaran.

b.Jika : pekerjaan dilakukan pada no. 1 + 2 + 3 termasuk dalam klasifikasi Statistika Inferensial/Statistika Induktif, dalam hal ini penafsiran data merupakan penarikan kesimpulan yang valid tentang populasi berdasarkan informasi dari sampel.

E.POPULASI DAN SAMPEL

Kesimpulan yang dibuat mengenai sesuatu hal umumnya diharapkan berlaku untuk hal itu secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Jika dikatakan 20% mahasiswa di Indonesia berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, maka pernyataan ini berlaku umum untuk seluruh mahasiswa di Indonesia ditinjau dari segi ekonomi keluarganya dan bukan hanya untuk sekelompok mahasiswa saja. Untuk sampai kepada pernyataan demikian, diperlukan data mentah yang bisa dikumpulkan dengan dua jalan :

a. semua orangtua mahasiswa beserta karakteristiknya yang diperlukan (dalam hal ini keadaan ekonomi keluarga), diteliti atau dijadikan objek penelitian

b. sebagian saja dari semua orangtua mahasiswa yang dikenai penelitian

Dalam hal pertama, semua telah dilakukan sedangkan dalam hal kedua, penelitian telah dilakukan secara sampling. Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan populasi. Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel.

Jadi kita melakukan sensus apabila setiap anggota, tiada terkecuali, yang ada dalam sebuah populasi dikenai penelitian dan melakukan sampling apabila hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti. Mudah dimengerti bahwa selain harus dikumpulkan data yang benar, samplingpun harus dilakukan dengan benar dan mengikuti cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan agar kesimpulannya dapat dipercaya. Dengan kata lain, sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil.

Di samping itu semua, perlu diperhatikan, bahwa batas-batas populasi harus diketahui dan ditentukan dengan jelas dan tegas. Demikian pula semua istilah, karakteristik, cara pengukuran dan penilaian harus didefinisikan dan diambil dengan jelas, tegas dan konsisten. Semua ini, disertai analisis data yang seharusnya ditempuh, diusahakan agar kesimpulan yang dibuat bersifat tak bias, yakni sedemikian rupa sehingga diharapkan di dapat hasil yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Sensus tidak selalu dapat dilakukan mengingat populasi yang beranggotakan takhingga atau berukuran takhingga. Melakukan undian dengan sebuah mata uang logam secara terus menerus menghasilkan populasi takhingga.

(Populasi demikian biasa disebut populasi takhingga). Pengertian ini sebenarnya hanya konseptual untuk memudahkan jalannya teori. Populasi lainnya ialah populasi terhingga dimana didalamnya terdapat terhingga banyak anggota. Mahasiswa di seluruh Indonesia, banyak kendaraan umum di Indonesia, penduduk dunia, adalah beberapa contoh tentang populasi terhingga.

Meskipun kita mempunyai populasi terhingga, sensus tidak selalu dapat dilakukan, misalnya mengingat hal-hal tidak praktis, tidak ekonomis, kekurangan biaya, waktu terlalu singkat, ketelitian tidak memuaskan, adanya percobaan yang sifatnya merusak dan lain-lain lagi. Dalam hal ini semua, sampling dilakukan dan sampel harus diambil. Data dari sampel dikumpulkan lalu dianalisis dan dari situ dibuat kesimpulan tentang karakteristik populasinya.

Kesimpulan dibuat diharapkan berlaku untuk populasi

Fase statistika yang berhubungan dengan kondisi-kondisi dimana kesimpulan demikian diambil dinamakan statistika induktif. Fase statistika dimana hanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif.

Sudah dapat diduga bahwa fase yang disebut terdahulu merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulanlah yang diinginkan. Jelas pula bahwa statistika induktif berdasarkan pada statistika deskriptif dan karenanya keduanya harus ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika.

PENGERTIAN

1. POPULASI/UNIVERSE : merupakan keseluruhan unit atau individu yang dibatasi oleh kriteria tertentu atau keseluruhan unit/individu yang akan diukur/diteliti. Hasil pengukuran disebut PARAMETER.2. SAMPEL adalah sebagian dari anggota populasi yang terkumpul karena dilakukannya SAMPLING. Hasil pengukuran dalam sampel disebut dengan STATISTIK.

PARAMETER STATISTIK _

Rata-rata = mean

:

X

Proporsi

: P x/n

Standar deviasi

: s

Perbedaan dua mean

: 1 - 2 x1 x2

Perbedaan dua proporsi

: P1 P2 p1 p23. SAMPLING : merupakan proses memilih sebagian dari anggota populasi berdasarkan metode pemilihan tertentu (metodologis).F.BERBAGAI JENIS DATA

Data bisa dibagi menurut sifatnya, menurut sumbernya, dan menurut waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, data bisa dibagi menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

DATA KUANTITATIF ialah data yang berbentuk angka, seperti keterangan tentang jumlah, rata-rata, prosentase, dan rasio. Sebagai contoh, produksi beras pada tahun 2008 adalah 2 juta ton, kenaikan penduduk pertahun adalah 2,1%, keuntungan perusahaan Y adalah Rp. 1,5 juta sebulan, jumlah karyawan departemen Z adalah 8000 orang, dan rata-rata kenaikan produksi semen adalah 3 % per bulan.

Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif ialah : data dengan variabel diskrit atau singkatnya data diskrit dan data dengan variabel kontinu atau data kontinu.

Data diskrit ialah data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, biasanya data diskrit dari hasil menghitung. Contoh : keluarga B mempunyai dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Kabupaten Banyuwangi sudah membangun satu buah lapangan terbang, dan lain sebagainya.Data kontinu ialah data yang dinyatakan dalam bilangan bulat maupun bilangan pecahan, biasanya data kontinu dari hasil pengukuran. Contoh : tinggi badan Hillary Clinton 170 cm. Luas kampus UNTAG Banyuwangi 800,50 m2. Hasil produksi susu sapi di Rembangan Jember per hari adalah 223,25 liter, dsb.

DATA KUALITATIF ialah data yang tidak berbentuk angka, seperti beras, lancar, bersemangat, bergairah, naik, dsb. Sebagai contoh, distribusi BBM oleh Pertamina lancar, karyawan PT. PLN cabang Banyuwangi bersemangat, persoalan yang dihadapi oleh KPUD sudah beres, pembagian SHU Koperasi Mandiri tidak adil, pengikut demonstrasi menuntut pemekaran wilayah ricuh, dsb.Perlu disebutkan bahwa, melalui suatu pengolahan tertentu, data kualitatif bisa dikuantitatifkan. Misalnya, ada 68% karyawan yang bersemangat sedangkan 32% dalam keadaan lesu, dari 5 persoalan yang harus diselesaikan hanya ada 2 buah yang belum beres. Atau seringkali, skor atau rank diberikan terhadap data kualitatif. Misalnya, didalam survei pendapat umum yang setuju dan tidak setuju terhadap suatu isu tertentu masing-masing diberi nilai 1 dan 0. Bisa juga, pendapat umum tersebut diklasifikasikan menjadi 5 macam misalnya sangat setuju, setuju, netral, kurang setuju dan tidak setuju masing-masing diberi nilai 5, 4, 3, 2 dan 1.

Biasanya, keterangan atau data kualitatif kurang kongkret apabila digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan. Misalnya, karena permintaan terhadap barang A naik maka produksi harus dinaikkan. Tetapi, berapa besar kenaikan tersebut dan berapa pula produksi harus dinaikkan ? Untuk menaikkan produksi diperlukan faktor-faktor lain seperti modal dan bahan mentah. Juga misalnya, manajer suatu perusahaan negara membuat laporan kepada menteri yang bersangkutan yang didalam laporannya terbaca kalimat Perusahaan dibawah pimpinan saya sudah beres. Pernyataan demikian di dalam suatu laporan mungkin benar. Tetapi apabila tidak ada keterangan atau data kuantitatif lain untuk menerangkan lebih lanjut tentang keberesan itu, laporan menjadi kurang kongkret. Lebih baik disertai data kuantitatif lain seperti besar modal yang ada, kenaikan produksi, besar volume penjualan, serta keuntungan yang bisa dicapai. Data kuantitatif lebih memperkuat pernyataan tersebut. Seyogyanyalah, suatu laporan disertai data kuantitatif dan data kualitatif sehingga laporan tersebut bisa secara kongkret digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk menentukan langkah selanjutnya.

Menurut sumbernya data bisa dibagi menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal.DATA INTERNAL ialah data yang dikumpulkan oleh suatu organisasi untuk menggambarkan keadaan atau kegiatan organisasi yang bersangkutan serta berguna untuk keperluan kegiatan harian dan pengawasan internal. Yang dimaksud dengan organisasi adalah departemen-departemen, lembaga-lembaga non departemen, perusahaan-perusahaan baik milik negara maupun swasta, universitas, perkumpulan koperasi, dan lain sebagainya.

Di dalam melakukan tugas untuk mencapai tujuannya, organisasi tersebut memerlukan tenaga manusia, biaya (modal), bahan baku, dan peralatan-peralatan. Oleh karena itu data internal terdiri atas data karyawan, data keuangan (penerimaan, pengeluaran, dan keuntungan), data peralatan, data produksi barang atau jasa, dan data pemasaran. 1. Data karyawan diperlukan sebagai dasar untuk membuat kebijakan di dalam kepegawaian seperti berapa orang yang harus pensiun, berapa orang yang harus dinaikkan pangkatnya, berapa tenaga insinyur yang diperlukan, dan berapa karyawan baru yang diperlukan.2. Data keuangan diperlukan sebagai dasar kebijakan bidang perkreditan, permodalan, pembiayaan, keuntungan, penetapan harga, dan lain sebagainya

3. Data peralatan digunakan untuk mengetahui apakah peralatan-peralatan yang ada sudah cukup untuk mencapai target produksi yang telah ditentukan, apakah perlu dibeli peralatan yang baru, seperti mesin, kendaraan bermotor dan lain-lain.

4. Data produksi digunakan untuk mengetahui apakah produksi yang sudah ada memenuhi permintaan atau masih perlu ditingkatkan lagi. Data produksi yang sudah tersedia dari waktu ke waktu bisa digunakan untuk membuat prakiraan (ramalan/prediksi)5. Data pemasaran, khususnya mengenai penjualan yang diusahakan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan, juga merupakan data internal. Data pemasaran berguna untuk mengetahui jumlah penjualan, jumlah permintaan, dan sangat berguna untuk menentukan target produksi.

DATA EKSTERNAL ialah data yang dikumpulkan untuk menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar organisasi tersebut. Data eksternal menggambarkan faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab merosotnya penjualan. Data eksternal yang dimaksudkan disini misalnya data penduduk, data pendapatan nasional, dan data harga-harga, termasuk indeks biaya hidup dan harga 9 macam bahan pokok, yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Perusahaan memerlukan data eksternal seperti jumlah penduduk untuk memprakirakan potensi permintaan, pendapatan nasional per kapita untuk menentukan tingkat daya beli masyarakat yang berguna untuk dasar kebijakan dalam penentuan tingkat harga, data perkembangan harga atau indeks biaya hidup untuk keperluan penyesuaian dalam menentukan tingkat upah dan lain sebagainya. Juga, instansi-instansi pemerintah memerlukan data penduduk sebagai dasar perencanaan mereka seperti perencanaan pendidikan, perencanaan tenaga kerja, dan perencanaan produksi. Data eksternal yang diperoleh dari publikasi badan-badan internasional seperti FAO, UNESCO, IMF, ILO, sangat berguna untuk mengetahui situasi atau kegiatan internasional (krisis moneter, krisis bahan bakar, dan lain sebagainya).

Baik data internal maupun data eksternal bisa berupa data primer atau data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari objeknya sedangkan data sekunder diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi. Misalnya berupa publikasi-publikasi.

Contoh :a1.Data internal yang primer

Bagian Sumber Daya Manusia suatu perusahaan memperoleh data personel langsung dari para karyawan

a2.Data internal yang sekunder

Bagian Sumber Daya Manusia suatu perusahaan memperoleh data keuangan dalam bentuk publikasi/laporan dari Bagian Keuangan

b1.Data eksternal yang primerSuatu perusahaan memperoleh data harga dari BADAN PUSAT STATISTIK. Data harga tersebut oleh BPS diperoleh langsung dari pasar-pasarb2.Data eksternal yang sekunder

Suatu perusahaan memperoleh data perbankan dari BPS. Data perbankan tersebut oleh BPS diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dari Bank Indonesia (BI) berupa publikasi/laporan atau data keuangan negara yang diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Menurut waktu pengumpulannya, data bisa dibagi menjadi dua, yaitu data cross-section dan data deret waktu (time series data).

DATA CROSS-SECTION ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu misalnya pada bulan atau tahun tertentu, misalnya bulan Agustus tahun 2008 yang bisa menggambarkan keadaan pada waktu tersebut.

Sensus penduduk tahun 2000 merupakan data cross-section. Hasil sensus bisa menggambarkan struktur penduduk, seperti jumlah penduduk menurut jenis kelamin, menurut umur, menurut lapangan pekerjaan, menurut pendidikan, menurut agama, menurut daerah geografis, dan lain sebagainya. Juga pencatatan-pencatatan terhadap keuangan, peralatan dan produksi akan diperoleh data cross-section yang bisa menggambarkan keadaan keuangan, peralatan, dan produksi pada saat itu.

DATA DERET WAKTU (TIME SERIES) ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu (hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, atau dari tahun ke tahun). Data deret waktu bisa digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan tertentu, misalnya perkembangan produksi, perkembangan pelayaran nasional, perkembangan harga, dan perkembangan penduduk, dsb. Data deret waktu bisa digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu trend, yaitu garis yang menunjukkan arah perkembangan secara umum, misalnya meningkat atau menurun.

Menurut skala pengukuran data bisa digolongkan menjadi : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

SKALA NOMINAL : hasil penggolongan individu/properti ke dalam kategori/sifat/label hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah individu/properti dari individu lainnya.

penggolongan tanaman kacang yang dibudidayakan di desa Sumber Rejeki ke dalam varietas : gajah, semut dan manusiaKarena mencirikan sifat semata, data jenis ini tidak dapat dijumlahkan ataupun dikurangkan (apalagi menerapkan perkalian dan pembagian).Dalam statistika, modus sebagai skala nominal, karena hanya berhadapan dengan tanda / lambang = atau tidak dapat dioperasikan secara matematis/aritmatik.Contoh : nomor kendaraan, NIM, jenis kelamin, alamat dan nomor rumah, dsb.SKALA ORDINAL : hasil penggolongan individu ke dalam kategori berjenjang atau kategori yang memiliki tingkatan.

data ordinal adalah tingkatan yang menjelaskan bahwa unit tertentu memiliki kelebihan dari unit laintingkat penghasilan, pangkat/golongan PNSsemua sifat lain sama dengan data nominalsifat tambahan adalah bahwa terdapat arti jenjang, pangkat mayor lebih tinggi dari letnan dua, golongan III/a lebih rendah dari golongan III/csama seperti data nominal, jarak antara dua data ordinal tidak bermaknajumlah letnan 10 dan jumlah mayor 12 : selisih sebesar 2 orang tidak memiliki arti (tidak dapat di interpretasikan)ranking bank di Indonesiaranking HDI (Human Development Index) Negara-negaradalam statistika digunakan ukuran median dan dalam matematika digunakan symbol = , , > atau