rancangan kta

39
RANCANGAN KTA RANCANGAN KTA Ir Arif Bastaman Ir Arif Bastaman

Upload: arif-bast

Post on 11-Jun-2015

589 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rancangan KTA

RANCANGAN KTARANCANGAN KTA

Ir Arif BastamanIr Arif Bastaman

Page 2: Rancangan KTA

PENGUKURAN KONTURPENGUKURAN KONTURDAN RANCANGAN BANGUNAN KTADAN RANCANGAN BANGUNAN KTA

PENGERTIANPENGERTIAN

Kontur ialah garis khayal dipermukaan Kontur ialah garis khayal dipermukaan tanah yang menghubungkan titik-titik tanah yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama dari yang mempunyai ketinggian sama dari muka laut.muka laut.

Page 3: Rancangan KTA

• Pengukuran kontur adalah suatu jenis kegiatan dalam pengukuran tanah, dengan maksud untuk dapat menggambarkan bentuk lapangan (relief) dari permukaan tanah. Pengukuran kontur merupakan bagian dari kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Situasi.

Page 4: Rancangan KTA

• Rancangan teras adalah suatu gambar rencana / sket lapangan pekerjaan bangunan konservasi atanah, khususnya pembuatan bangunan teras.

Page 5: Rancangan KTA

• Konstruksi teras adalah bentuk rencana teknik bangunan teras yang disesuaikan dengan bentuk lapangan dan tujuan pembuatan teras.

Page 6: Rancangan KTA

Tujuan

• Pengukuran kontur dan desain konstruksi teras bertujuan untuk memperoleh gambar bentuk lapangan (relief) dari sebagian permukaan tanah, di mana direncanakan akan dibuat bangunan konservasi tanah khusunya pembuatan teras.

Page 7: Rancangan KTA

PENGUKURAN KONTUR

• Untuk mengetahui bentuk lapangan atau keadaan tinggi rendahnya permukaan tanah, diperlukan garis-garis kontur. Untuk dapat menggambarkan garis-garis kontur dengan teliti, haruslah diukur sebanyak mungkin tinggi titik-titik detail (simpangan) di daerah bersangkutan, ini dapat diperoleh dengan cara pengukuran menyipat datar.

Page 8: Rancangan KTA

• PENGUKURAN KONTUR

Page 9: Rancangan KTA

• ALAT UKUR KONTUR

Page 10: Rancangan KTA

Cara penarikan garis kontur

• Penarikan garis kontur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara inperpolasi dan cara pendekatan. Cara interpolasi terlalu banyak hitungan dan tidak efisien, karena itu umumnya dilakukan dengan cara pendekatan walaupun perlu keterampilan .

Page 11: Rancangan KTA

• Karakteristik garis kontur

1.Semua titik yang terletak pada satu garis kontur mempunyai ketinggian yang sama dari permukaan laut.

2.Garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling berpotongan.

3.Garis kontur tidak mungkin bercabang

4.Semakin curam kemiringan lereng, maka makin dekat jarak antar garis kontur. Jadi garis-garis kontur pada lereng yang sangat curam tergambar segaris dan lebih tebal.

Page 12: Rancangan KTA

RANCANGAN KONSTRUKSI BANGUNAN KTARANCANGAN KONSTRUKSI BANGUNAN KTA

Prinsip perancangan

- Disesuaikan dengan bentuk lapangan

- Disesuaikan dengan kedalaman tanah

- Disesuaikan dengan kesarangan tanah

- Disesuaikan dengan intensitas hujan dan tinggi curah hujan maksimum.

- Disesuaikan dengan rencana penggunaan lahan.

- Disesuaikan dengan bahan dan peralatan yang tersedia

Page 13: Rancangan KTA

Tujuan Rancangan konstruksi teras - Agar bangunan teras yang dibuat dapat

bermanfaat secara optimal dalam konservasi tanah.

- Agar lahan yang dibuat bangunan terasnya masih dapat dimanfaatkan secara optimal.

- Agar perencanaan dan pembuatan teras dapat dilakukan oleh masyarakat dengan peralatan dan bahan yang mudah diperoleh.

Page 14: Rancangan KTA

BENTUK-BENTUK RANCANGAN KTABENTUK-BENTUK RANCANGAN KTA

Page 15: Rancangan KTA

PERANCANGAN LANGSUNG DI LAPANGAN

• Penandaan garis kontur di lapangan untuk pembuatan teras dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti ondol-ondol, bingkai A dan gawangan. Garis kontur di lapangan ditandai dengan ajir-ajir yang kan menjadi pedoman dalam penggalian atau penimbunan tanah dalam pembuatan teras.

Page 16: Rancangan KTA
Page 17: Rancangan KTA

ALAT PENGUKUR KONTURALAT PENGUKUR KONTUR

• Gawangan

Page 18: Rancangan KTA

Cara penggunaan

• Pusat busur derajat dipaku (h) tepat ditengah batang atas gawang dan garis 0° - 180° dipasang sejajar dengan batang atas gawang.

• Kaki gawang tingginya sama (1 m), sehingga kalau pijakan kedua kaki adalah bidang datar, maka tali bandul akan berimpit dengan garis 90° pada busur derajat

• Langkahkan dengan tegak gawang pada permukaan tanah dan biarkan bandul bergerak bebas. Tempat pijakan salah satu kaki gawang selalu menjadi pijakan kaki lainnya pada langkah berikutnya.

Page 19: Rancangan KTA

• Dengan selalu melangkahkan kaki gawang pada posisi tali bandul berimpit dengan garis 90° pada busur derajat, maka setiap tempat pijakan kaki gawang yang ditandai dengan ajir akan merupakan tempat-tempat yang datar atau titik – titik sama tinggi dari muka laut

• Dengan demikian deretan ajir yang dipasang pada setiap titik pijakan kaki gawang di muka tanah akan merupakan garis kontur.

Page 20: Rancangan KTA

• Waterpas

Page 21: Rancangan KTA

Cara penggunaan• Tinggi muka air pada wadah yang

berhubungan selalu sama• Dirikan dengan tegak kedua papan waterpas

di permukaan tanah pada jarak tertentu sesuai dengan panjang selang air yang menghubungkan kedua papan.

• Jika muka air pada selang di kedua papan waterpas yang berdiri tegak berada pada tinggi yang sama, maka ujung bawah papan pasti berada pada ketinggian yang sama juga atai pada garis/bidang datar

Page 22: Rancangan KTA

• Jika muka air pada selang di kedua papan yang berdiri tegak berbeda ketinggiannya, maka perbedaan ketinggiannya merupakan beda tinggi tempat dimana kedus ujung bawah papan berada.

• Pindahkan dengan kedua papan waterpas secara bergantian pada permukaan tanah. Tempat pijakan salah satu ujung papan selalu menjadi pijakan ujung papan lainnya pada langkah berikutnya

• Jadi alat waterpas dapat digunakan untuk membuat garis kontur atau mengukur beda tinggi tempat dengan cara menandai tiap tempat berdiri kedua papan waterpas di muka tanah dengan ajir.

Page 23: Rancangan KTA

PERANCANGAN BANGUNAN KTAPERANCANGAN BANGUNAN KTA TERAS KREDIT

• Dibuat pada lahan yang mempunyai kemiringan 3% -10 %, dengan cara mebuat jalur tanaman penguat teras yang sesuai dengan kontur. Jarak antar jalur tanaman 5 m – 12 m dan jarak antar tanaman pada larikan 0,5 m – 2,0 m. Jarak antar jalur tanaman harus ditetapkan lebih pendek jika persen kemiringan lereng besar dan sebaliknya.

Page 24: Rancangan KTA

Penampang melintang Teras KreditPenampang melintang Teras Kredit

Page 25: Rancangan KTA

Cara Perancangan• Pengukuran dan pemetaan batas areal yang

akan di teras• Ukur kemiringan dan panjang lereng• Tetapkan jarak antar jalur sesuai dengan

kemiringan lereng, jika lereng cukup miring, misalnya sampai 8%, maka tetapkan saja jarak antar jalur tanam 6 m

• Tetapkan ajir induk untuk setiap jalur dimulai dari punggung lereng bagian atas , ajir induk jalur pertama ditancapkan pada jarak setengah jarak antar jalur dari batas areal (misalnya 3 m). Maka jarak antar ajir induk selanjutnya adalah 6 m ke arah bawah lereng.

Page 26: Rancangan KTA

• Ukur dan buat garis kontur dengan menggunakan gawangan atau waterpas dimulai dari ajir induk pertama atau paling atas . Selesaikan pembuatan kontur pertama ke kanan dan kemudian ke kiri ajir induk, tandai setiap langkah kaki gawangan dengan ajir.

• Setelah selesai satu garis kontur, kerjakan dengan cara yang sama untuk kontur di bawahnya dan seterusnya.

Page 27: Rancangan KTA

• Jika jarak tanam pada jalur ditetapkan 2 m, maka setiap ajir adalah tanda untuk setiap tempat tanaman, jika ditetapkan 1 m, maka tancapkan lagi ajir di tengah-tengah antara dua ajir kontur dan seterusnya jika jarak tanam 0,5 m.

• Apabila disekitar areal banyak terdapat batuan, manfaatkan sebagai penahan aliran permukaan dan erosi dengan cara menyusunnya di sepanjang garis kontur.

Page 28: Rancangan KTA

TERAS GULUD

• Dibuat pada lahan yang mempunyai kemiringan 10% - 30%, dengan cara membuat parit saluran air sepanjang garis kontur dan tanah galiannya diguludkan pada batas bahah saluran. Jarak antar teras 10 m, di tengahnya dapat dibuat guludan kecil. Pada guludan ditanam tanaman penguat teras dengan jarak

0,5 m – 1,0 m

Page 29: Rancangan KTA

Penampang melintang Teras GuludPenampang melintang Teras Gulud

Page 30: Rancangan KTA

Cara Perancangan

• Pengukuran dan pemetaan batas areal yang akan di teras

• Ukur kemiringan dan panjang lereng

• Tetapkan ajir induk untuk setiap teras dimulai dari punggung lereng bagian atas , ajir induk pertama ditancapkan pada jarak setengah jarak antar teras dari batas areal yaitu 5 m. Selanjutnya adalah 10 m ke arah bawah lereng dan guludan kecil 5 m.

Page 31: Rancangan KTA

• Ukur dan buat garis kontur dengan menggunakan gawangan atau waterpas dimulai dari ajir induk pertama atau paling atas . Selesaikan pembuatan kontur pertama ke kanan dan kemudian ke kiri ajir induk, tandai setiap langkah kaki gawangan dengan ajir.

• Setelah selesai satu garis kontur, kerjakan dengan cara yang sama untuk kontur di bawahnya dan seterusnya.

Page 32: Rancangan KTA

• Pembuatan saluran dan guludan dimulai dari kantur paling atas berurut ke bawah.

• Apabila disekitar areal banyak terdapat batuan, manfaatkan sebagai penguat teras dengan cara menyusunnya di belakang guludan.

• Tanaman penguat teras ditanam pada guludan dengan jarak 0,5 m.

Page 33: Rancangan KTA

TERAS BANGKU

• Teras bangku adalah teras yang bidang olahnya dibuat datar, jadi merupakan bentuk teras yang terbaik, dibuat pada lahan dengan kemiringan 10% - 50%. Dengan kedalaman tanah minimal 30 cm.

• Lebar teras bangku dan bidang olah yang dibuat tergantung kemiringan lereng dan beda tinggi antar teras.

Page 34: Rancangan KTA

Penampang melintang Teras BangkuPenampang melintang Teras Bangku

Page 35: Rancangan KTA

SALURAN PEMBUANGAN AIR (SPA)

• Adalah saluran air yang dibuat pada lahan berteras dengan maksud untuk menampung air dari saluran teras dan membuang/menyalurkannya ke tempat yang aman atau langsung ke kali/ke sungai.

Page 36: Rancangan KTA

Tata letak Saluran Pembuangan AirTata letak Saluran Pembuangan Air

Page 37: Rancangan KTA

• Penampang melintang SPA berbentuk trapesium, dasar dan tepi saluran ditanami rumput.

• Ukuran SPA dibuat sesuai dengan luas areal yang mempengaruhinya juga curah hujan yang menyangkut intensitas dan frekwensi hujan, permeabilitas tanah dan ukuran teras. Biasanya lebar atas 1 m, dalam i 1 m dan lebar bawah 0,5 m.

Page 38: Rancangan KTA

Penampang melintang Penampang melintang SPA dan Teras BangkuSPA dan Teras Bangku

Page 39: Rancangan KTA