program mapping kimia anorganik berbasis · pdf fileprosiding seminar nasional kimia, isbn:...

6
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015 B - 158 PROGRAM MAPPING KIMIA ANORGANIK BERBASIS WEB LITE COURSE DALAM KONTEK FIELDSTUDY INORGANIK CHEMISTRY MAPPING PROGRAM WEB LITE COURSE-BASED IN THE CONTEXT OF FIELDSTUDY Kusumawati Dwiningsih, Achmad Lutfi dan Dina Kartika Maharani Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 Email:[email protected] Abstrak.Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan efektivitas, efisensi, dan fleksibilitas pembelajaran. Melalui e-learning, materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Di samping itu materi dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia yang dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar. Dalam pembuatan program mapping ini, direncanakan akan dibuat suatu perkuliahan e-learning dengan menggunakan metode web lite course dalam kontek study field. Dalam hal ini sebatas membuat program mappingtopik yang dipilih yang akan di e-learningkan sebagai orientasi pembelajaran yang dipadukan dengan field study.Program mapping Kimia anorganik ini akan menggabungkan antara pembelajaran secara online dan konvensional. Untuk merancang sistem perkuliahan e-learning ini menggunakan moodle sebagai bagian utama perancangan. Fitur-fitur yang terdapat didalamnya memungkinkan untuk dilakukan penambahan aktifitas-aktifitas baru sesuai dengan sistem perkuliahan pada umumnya. Dalam rancangan ini, terdapat perkuliahan melalui video conference, web-based, dan face to face/tatap muka sebagai pembelajaran konvensionalnya. Pada pembelajaran web-basednya berisi materi-materi perkuliahan yang dapat diakses oleh mahasiswa pada halaman Moodle. Dosen dapat langsung mengecek hasil ujian dan tugas mahasiswa dan dapat langsung memberikan nilai. Dengan adanya sistem ini memungkinkan menambah variasi pada proses perkuliahan serta membuatnya berjalan dengan lebih efektivitas, efisensi, dan fleksibel. Kata kunci:Program Mapping,Kimia Anorganik,Web Lite Course, FieldStudy Abstract. The presence of information and communication technology very rapidly has been arising various educational institutions utilize e-learning system to improve the effectiveness, efficiency, and flexibility of learning. Through e-learning, learning materials can be accessed at anytime and from anywhere. In addition, the material can be enriched with a variety of learning resources, including multimedia can quickly be updated by the teacher. In the making of this mapping program, planned to be made a lecture e-learning using the lite web course in the context of a field study. In this case is limited to making mapping program selected topics that will be made in the form of e-learning as learning orientation combined with field study. Inorganic Chemistry mapping program will combine online learning and conventional one. To design the course e-learning system using Moodle as a major part of the design. The features contained therein allows for the addition of new activities in accordance with the system of lectures in general. In this design, there are lectures activities through via video conference, web-based, and face to face as conventional learning. Its web-based learning materials provides lectures that can be accessed by students on the Moodle pages. Lecturers can immediately check the results of exams and assignments and students can immediately deliver score. This system allows adding variety to the lecture and make it run more effectively, efficiently, and flexibly. Keywords: Program Mapping, Inorganik Chemistry,Web Lite Course, FieldStudy

Upload: tranphuc

Post on 06-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

B - 158

PROGRAM MAPPING KIMIA ANORGANIK BERBASIS WEB LITE COURSE DALAM

KONTEK FIELDSTUDY

INORGANIK CHEMISTRY MAPPING PROGRAM WEB LITE COURSE-BASED IN THE CONTEXT OF FIELDSTUDY

Kusumawati Dwiningsih, Achmad Lutfi dan Dina Kartika Maharani

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761

Email:[email protected]

Abstrak.Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan efektivitas, efisensi, dan fleksibilitas pembelajaran. Melalui e-learning, materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Di samping itu materi dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia yang dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar. Dalam pembuatan program mapping ini, direncanakan akan dibuat suatu perkuliahan e-learning dengan menggunakan metode web lite course dalam kontek study field. Dalam hal ini sebatas membuat program mappingtopik yang dipilih yang akan di e-learningkan sebagai orientasi pembelajaran yang dipadukan dengan field study.Program mapping Kimia anorganik ini akan menggabungkan antara pembelajaran secara online dan konvensional. Untuk merancang sistem perkuliahan e-learning ini menggunakan moodle sebagai bagian utama perancangan. Fitur-fitur yang terdapat didalamnya memungkinkan untuk dilakukan penambahan aktifitas-aktifitas baru sesuai dengan sistem perkuliahan pada umumnya. Dalam rancangan ini, terdapat perkuliahan melalui video conference, web-based, dan face to face/tatap muka sebagai pembelajaran konvensionalnya. Pada pembelajaran web-basednya berisi materi-materi perkuliahan yang dapat diakses oleh mahasiswa pada halaman Moodle. Dosen dapat langsung mengecek hasil ujian dan tugas mahasiswa dan dapat langsung memberikan nilai. Dengan adanya sistem ini memungkinkan menambah variasi pada proses perkuliahan serta membuatnya berjalan dengan lebih efektivitas, efisensi, dan fleksibel. Kata kunci:Program Mapping,Kimia Anorganik,Web Lite Course, FieldStudy Abstract. The presence of information and communication technology very rapidly has been arising various educational institutions utilize e-learning system to improve the effectiveness, efficiency, and flexibility of learning. Through e-learning, learning materials can be accessed at anytime and from anywhere. In addition, the material can be enriched with a variety of learning resources, including multimedia can quickly be updated by the teacher. In the making of this mapping program, planned to be made a lecture e-learning using the lite web course in the context of a field study. In this case is limited to making mapping program selected topics that will be made in the form of e-learning as learning orientation combined with field study. Inorganic Chemistry mapping program will combine online learning and conventional one. To design the course e-learning system using Moodle as a major part of the design. The features contained therein allows for the addition of new activities in accordance with the system of lectures in general. In this design, there are lectures activities through via video conference, web-based, and face to face as conventional learning. Its web-based learning materials provides lectures that can be accessed by students on the Moodle pages. Lecturers can immediately check the results of exams and assignments and students can immediately deliver score. This system allows adding variety to the lecture and make it run more effectively, efficiently, and flexibly. Keywords: Program Mapping, Inorganik Chemistry,Web Lite Course, FieldStudy

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

B - 159

PENDAHULUAN

Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan efektivitas, efisensi, dan fleksibilitas pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistem e-learning cenderung sama bila dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa diperoleh dengan e-learningadalah dalam hal fleksibilitasnya [1]. Melalui e-learning, materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana pun. Di samping itu, materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar.

E-learning memungkinkan mahasiswa berinteraksi dengan sumber belajar tanpa harus terikat waktu, tempat, dan bertatap muka langsung dengan dosen. Dosen bisa memperbaharui materi perkuliahaan setiap saat dan dari mana saja dengan peluang integrasi bahan pembelajaran dalam beragam format media.

Seiring kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup manusia yang cenderung bergerak secara dinamis, kebutuhan akan proses belajar jarak jauh atau yang biasa disebut dengan teleedukasi semakin meningkat pula. E-learning sebagai salah satu bagian dari teleedukasi memberikan alternatif cara belajar baru. Dosen dan mahasiswa tidak berada dalam ruang dan waktu yang sama. Meskipun demikian, proses belajar dan mengajar tetap dapat berjalan dalam lingkungan virtual.

E-learning dalam penelitian ini adalah pengiriman materi pembelajaran melalui internet menggunakan sistem moodle secara online.

Menurut Smaldino (2005: 184) seringkali e-learning dapat dilakukan secara live, pengajaran tatap muka dan disebut blended learning atau campuran (hybryd learning). Senada, e-learningini dimaksudkan untuk melengkapi pembelajaran konvensional bukan online learning secara penuh [2].

Sebuah sistem pengelola pembelajaran yang disebut moodle atau dikenal dengan LMS (Learning Management System) atau VirtualLearning Environment (VLE) berupa aplikasi web untuk menciptakan pembelajaran online secara efektif telah dikenalkan. Melalui moodle dosen bisa mengelola materi perkuliahaan mulai dari menyusun silabus, meng-upload materi, memberikan assignment, menerima dan merespon pekerjaan mahasiswa, membuat kuis atau tes, melakukan penilaian, memonitor partisipasi mahasiswa, dan berinteraksi dengan sesama dosen maupun mahasiswa baik dalam forum ilmiah maupun diskusi secara online [4].

Konsep program mapping Kimia Anorganik berbasis web lite course ini di rancang dengan memadukan pembelajaran diluar kelas dengan metode field study. Melalui pembelajaran dalam kontek field Study ini nantinya diharapkan mampu memberikan peningkatan kualitas belajar mahasiswa dengan menggunakan teknologi digital. Melalui konten pembelajaran ini, bisa menambah variasi dalam bidang perkuliahan dimana dapat memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam melakukan kegiatan akademik dimana dan kapan saja selama terdapat koneksi internet.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development) berorientasi produk. Produk yang ingin dikembangkan dalam penelitian ini berupa

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

B - 160

program mapping mata kuliah Kimia Anorganik dalam hal ini mata kuliah yang di fokuskan yaitu mata kuliah kimia anorganik 2 yang membahas tentang unsur-unsur utama yang berbasis web lite courseterpadu dengan fieldstudy.

Prosedur Pelaksanaan

Tahap-tahap pengembangan program mapping berbasis Web Lite Coursedalam kontek field studymengikuti rancangan pengembanganmenurutBorg and Gall yang dikutip Wasis Dwiyogo (2004: 05) dengan 2 tujuan utama, yaitu: mengembangkan produk (pengembangan), dan menguji efektifitas produk dalam mencapai tujuan (validasi) [5].

Prosedur yang dilakukan dalam perancangan content pembelajaran Kimia Anorganik berbasis web lite coursedalam kontek study fieldadalah sebagai berikut: 1. Studi literatur. Tahapan ini mencari materi-materi yang berhubungan dengan pembuatan e-learning menggunakan metode web lite coursedalam kontek study field. 2. Studi implementasi mengenai konten pembelajaran dengan metode web lite coursedalam kontek study field. 3. Mencari program-program pendukung dalam pembuatan tugas akhir. 4. Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan silabus mata kuliah. Hasil analisis konsep tertulis pada Gambar 1.

Gambar 1. Konsep pada Matakuliah Kimia Anorganik 2

Perencanaan pembelajaran berbasis e-Learning meliputi komponen berikut:

1. Content: Obyek dan materi pembelajaran

2. Sistem penyampaian (Delivery system)

3. Interaksi Di dalam perencanaan pembelajaran, content memuat pengaturan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek dan materi pembelajaran.

Metode Analisis DataValidasi Dosen Kimia

Data hasil Validasi yang dikembangkan, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis ini dilakukan terhadap kriteria yang tertuang dalam lembar validasi. Presentase dari data angket ini diperoleh berdasarkan perhitungan Skala Likert seperti pada Tabel 1.

Tabel 4.1 Skala Likert

Penilaian Nilai skala Buruk sekali Buruk Sedang Baik Sangat baik

0 1 2 3 4

[2]

Rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk memperoleh presentase adalah:

푃푟푒푠푒푛푡푎푠푒 (%) = 퐽푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 ℎ푎푠푖푙 푝푒푛푔푢푚푝푢푙푎푛 푑푎푡푎

푆푘표푟 푘푟푖푡푒푟푖푎 푥 100%

Skor kriteria diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

Skor kriteria = Skor tertinggi x Jumlah aspek x Jumlah reviewer

Hasil analisis lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan perangkat yang dikembangkan dengan menggunakan interpretasi skor sebagai berikut :

Unsur-unsur golongan utama

Golongan alkali

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Golongan alkali tanah

Kelimphan,

Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa,

danSifat-sifat

Golongan boron

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Golongan karbon

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Golongan nitrogen

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Golongan oksigen

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Golongan halogen

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Golongan gas mulia

Kelimphan,Ekstraksi,Senyawa,Pembuata

n senyawa, d

anSifat-sifat

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

B - 161

Tabel 4.2 Interprestasi Skor

Persentase (%) Kategori 0 – 20 21 - 40 41 - 60 61 - 80 81 – 100

Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat

Berdasarkan kriteria interpretasi tersebut, perangkat yang dikembangkan dikatakan memenuhi kriteria isi, penyajan, dan bahasa apabila hasil presentase mencapai ≥61%, sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Perancangan Sistem

Dalam pembuatan program mappingini, sistem yang direncanakan dibuat bersifat rancangan pembelajaran sebelum diaplikasikan dalam kelas. Dimana program mapping menggunakan metode pembelajaran syncronous (berada pada waktu yang sama) dan asyncronous (pada waktu yang berbeda) digabungkan menjadi satu. Dengan begini program tidak hanya melakukan pembelajaran secara konvensional saja, tetapi bisa juga secara online. Untuk pembelajaran secara online, akan menggunakan web-based dan video conference untuk tatap muka secara online. Pembelajaran konvensional dilakukan melalui tatap muka didalam kelas sedangkanfieldstudy dilaksakan dilapangan dengan metode kunjungan industri. Dalam pembuatan desain pembelajaran ini, materi pengajaran diberikan oleh pengajar bisa melalui pembelajaran online dan konvensional. Pembelajaran online ada video conference (tatap muka secara online) dan web-based (belajar mandiri). Pembelajaran konvensional melalui face to face atau tatap muka dalam kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalamprogram mapping berbasis Web Lite Coursedalam kontek field study ini, kita akan menggabungkan pembelajaran online dan konvensional. Pada artikel yang berjudul

“Program Mapping Kimia Anorganik Berbasis Web Lite Course Dalam Kontek Field Study” ini, akan menghasilkan rancangan pembelajaran berbasis Web Lite Coursedalam kontek field study.

Perancangan dimulai dengan membuat program mapping untuk rancangan pembelajaran salah satu topik dalam mata kuliah yang Kimia Anorganik 2 yaitu unsur-unsur utama. Kalau dalam satu semester ada kurang lebih 16 kali pertemuan, maka penulis harus memilih pada pertemuan ke berapa dan topik apa yang akan saya e-learning kan. Yang perlu kita persiapkan adalah orientasi belajar yang akan ditentukan dengan menggunakan metode e-learning ini. Menentukan topik dari keseluruhan topik yang ada dalam satu semester yang akan di e-learning kan tentu saja adalah topik yang umum di mana mahasiswa dapat belajar secara mandiri, sementara materinya adalah yang dapat di visualkan.

Jenis model pembelajaran e-Learning yang akan diaplikasikan pada mata kuliah Anorganik 2 adalahsupplemental. Pemilihan model tersebut didasarkan atasbeberapa pertimbangan seperti: sarana dan prasarana teknologi informasi di Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya yang belum memadai dan karakteristik mahasiswa yangbelum familiar dengan pembelajaran berbasis e-Learning/LMS seperti Moodle. Berikut general program mappingmodelsuplemental pada mata kuliah Kimia anorganik 2 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Program mappingKimia Anorganik

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

B - 162

Disain Pengembangan Pembelajaran dan Analisis Produk

Disain pengembangan mengacu kepada hasil analisis kebutuhan dan analisis instruksional. Sebelumnya penelitimembuat program mapping memuat materi selama satu semester, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dirumuskan termasuk penggunaan strategi dan model pengelolaannya (penilaian dan umpan balik). Analisis produk dilakukan dengan menganalisis fitur-fitur yang akan dipergunakan dalam LMS terkait realitas kebutuhan dan karakteristik materi. Untuk menyusun program e-learning dipersiapkan format materi dalam bentuk digital atau file agar materi menarik. File-file diorganisir menurut jenis meliputi teks dokumen (doc, pdf, xls, txt), presentasi (ppt), gambar (jpg, gif, png), video (mpg, wmv), suara (mp3, au, wav), animasi (swf, gif) agar mudah ditemukan dan dipergunakan saat dilakukan pengembangan e-learning. Setiap elemen bisa mengandung terdapat link yang menghubungkan ke materi lain. Pada tahap ini dipilih format program e-learning mingguan dan berdasarkan topik sehingga lebih mudah terkontrol.

Validasi ahli

Prototipe produk diuji oleh materi pembelajaran oleh dosen pengampu. Validasi diukur pada materi, kemudahan dipergunakan (user friendly), kemampuan interaksi, bahasa, kelengkapan program juga kemampuannya dalam mempertahankan motivasi.

Hasil penilaian ahli secara keseluruhan materi tidak menyimpang, namun kedalaman materi dan lingkupnya masih terbatas. Saran lain agar dipergunakan penjelasan berupa gambar video untuk memperjelas penyajian dan ditambahkan link situs-situs yang berbahasa Indonesia.

Kemampuan e-learning yang dapat dikembangkan, membuat perkuliahan didalam moodle memberikan pengetahuan baru bagi semua orang yang menggunakan modul ini. Kemampuan dari setiap orang untuk menggunakan moodle ini memiliki keragaman dan berbeda pada daya kreativitas masing-masing. Dalam pembuatan e-learning dengan web lite course dalam kontek field studyini, ditemukan banyak hal yang dapat dikembangkan lebih luas lagi. Hal ini dikarenakan pembelajaran melalui e-learning belum memiliki standard khusus atau masih bersifat umum. Setiap Perguruan Tinggi bebas membuat pembelajaran melalui e-learningberdasarkan yang mereka inginkan. Maka dari itu penulis membuat suatu pembelajaran e-learningdengan menggunakan metode blended learning. Dimana kita tidak hanya melaksanakan pembelajaran secara konvensional saja, tapi bisa juga secara online.

KESIMPULAN Setelah melalui proses perancangan sistem

ini, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Setelah content e-learning selesai dibuat, baru

dipindahkan ke server yang ada di pusat komputer Universitas Negeri Surabaya.

2. Pengembangan program mapping berbasis Web Lite Coursedalam kontek field study menggabungkan tiga cara pembelajaran yaitu face to face atau tatap muka, video conference, dan web-based course.

DAFTAR PUSTAKA

1. K. Thorne. 2003. Blended learning: How to integrate online and traditional learning. London: Kogan.

2. Smaldino E., Sharon, Russell James. D, Heinich Robert and Molenda Michael. 2005. Instructional Technology and Media for Learning (8ed).New Jersey: Merrill prentice Hall.

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

B - 163

3. Dick, W. & Carey, L. (1990). The systematic design of instruction (3rd ed.). Glecview, Illinois: Scott, Foresman and Company.

4. AECT. (1977). The definition of educational technology. Washington D.C. Association for Educational Communication and Technology.

5. Wasis Dwiyogo (2004).Konsep Penelitian dan Pengembangan. Yogyakarta.