laporan praktikum kimia anorganik ii

Upload: oktaviana-ic

Post on 15-Oct-2015

168 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

    REAKSI KUALITATIF ANORGANIK

    OLEH:

    Kelompok : 4

    Nama Anggota : 1. Oktaviana Indira Cipta (06111010026)

    2. Mutiara Sani Saragih (06111010025)

    3. Amalia Agtyana Putri (06111010028)

    4. Eko Agustian (06111010027)

    5. Eka Purwati (06111010029)

    6. Khoirinisak (06111010030)

    7. Ericha Elvianti (06111010031)

    Dosen Pengasuh : Drs. Rodi Edi, M.Si

    PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2014

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    I. Nomor Percobaan : IIIII. Nama Percobaan : Reaksi Kualitatif AnorganikIII. Tujuan Percobaan :

    Mempelajari Reaksi antara ion logam dengan hidroksida dan larutan amoniak

    IV. Dasar Teori :Analisa dapat diartikan sebagai usaha pemisahan suatu kesatuan pengertian

    ilmiah atau suatu kesatuan bahan menjadi senyawa-senyawa penyusun yang

    kemudian dapat dipakai sebagai data untuk menetapkan komposisi dari bahan

    tersebut. Kimia analitik merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang

    penentuan atau pemisahan komposisi suatu bahan (analisis kimia), baik yang berupa

    senyawa organik maupun senyawa anorganik. Analisis kimia dapat digolongkan

    menjadi dua bagian, yaitu analisis kimia kualitatif dan analisis kimia kuantitatif

    (Underwood, 1999; 1-2).

    Analisis kimia kualitatif adalah analisis kimia untuk menentukan susunan

    atau komposisi dari suatu bahan, seperti jenis-jenis unsur, ion (kation dan anion),radikal, gugus fungsi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam suatu sampel yang

    akan dianalisis. Sedangkan analisis kimia kuantitatif adalah analisis kimia yang

    dilakukan untuk mengetahui kuantitatif (jumlah) zat atau kadar komponen penyusun

    dari suatu sampel yang dianalisis, yang hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk

    persen, normalitas, molaritas, atau bentuk satuan konsentrasi lainnya (Underwood,

    1999; 3). Analisis anorganik kualitatif atau analisis kualitatif adalah bidang kimia

    analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa

    apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh Analisis anorganik kualitatif atau

    analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi

    zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau

    contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan

    mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan

    banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif diperuntukkan

    untuk analisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan

    unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan

    Analasis kualitatif anorganik merupakan salah suatu metode dalam kimia

    analitik yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu spesi (baik logam,

    ion, maupun senyawa) anorganik tanpa memperhatikan jumlah spesi tersebut.

    Analisa kualitatif dapat ditentukan dengan cara pemeriksaan pendahuluan terdiri dari

    pemeriksaan organoleptik, pemeriksaan secara kering, dan test pendahuluan untuk

    anion dengan menggunakan H2SO4encer atau pekat, pemeriksaan ion logam (kation)

    dalam larutan dan pemeriksaan anion dalam larutan (Underwood, 1999; 3). Setiap

    analisis terbagi menjadi beberapa bagian yaitu pemeriksaan pendahuluan, yangmeliputi pemeriksaan dengan uji kering, pemeriksaan hasil-hasil yang mudah

    menguap yang diperoleh dengan larutan natrium hidroksida (untuk amonium), dan

    dengan asam sulfat encer dan pekat (untuk radikal-radikalasam atau anion). Analisis

    lainnya adalah pemeriksaan ion logam (kation) dalam larutan dan pemeriksaan anion

    dalam larutan. Zat yang akan dianalisis dapat berupa: padat dan non-logam,

    cairan(larutan), logam atau aliase, dan zat tak larut (Svehla II, 1985;422).

    Analisa suatu larutan dapat digolongkan menjadi beberapa golongan, yaitu

    golongan I asam klorida, golongan II hidrogen [sulfida], golongan III [ammonium

    sulfida] dan golongan IV [ammonium klorida] dan golongan V adalah sisa . Dalam

    metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi

    golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis

    anion atau kation suatu larutan. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi

    kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida,

    dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi

    dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan

    metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang

    digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu

    golongan .Golongan I disebut juga dengan golongan asam klorida. Kation golongan

    ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag,

    Hg. (PbCl2, HgCl2, AgCl).

    Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum

    adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-

    reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang

    digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan

    bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.

    Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :

    1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam kloridaencer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.

    2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapimembentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral

    encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,

    ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun

    kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral /

    amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.

    4. Golongan IV: Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation inimembentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium

    klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca,

    Sr.

    5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir.

    Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.

    Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :

    1. Anion sederhanaseperti : O2-, F-, atau CN-.2. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.3. Anion polimer oksoseperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi4. Anion kompleks halida seperti TaF6dan kompleks anion yang berbasis bangat

    seperti oksalat.

    Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk

    memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama.

    Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat. Analisis

    kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi

    kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semimikro

    dengan hanya modifikasi kecil. Untuk uji reaksi kering metode yang sering

    dilakukan adalah :

    1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCl Pekat.Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang

    bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi .

    2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyalaoksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi

    berwarna hijau.

    3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat ditambahkanasam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat

    gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.

    Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang

    digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang

    kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.

    V. Alat dan BahanTabung reaksi semi mikro Larutan NaOH 0,5 M

    Larutan NaOH 2 M Larutan NH3 2 M

    Botol Tetes Larutan nitrat 0,1 M, Al3+, Ni2+, Ag+, Zn2+

    Larutan NH32 M / NH4Cl Pipet Pencet

    Sentrifuge

    Larutan NH32 M

    Pipet Pencet

    VI. Prosedur Kerja1. Tempatkan masing-masing 5 ml larutan kation nitrat yang telah disebutkan

    diatas, larutan NaOH (0,5 M), larutan NH32 M dan larutan NaOH 2 M

    kedalam botol tetes yang telah diberi label larutan-larutan tersebutakan

    digunakan sebagai stok larutan untuk percobaan yang akan dilakukan.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    2. Kedalam 0,5 ml larutan Al(OH3) 0,1 M tambahkan tetes demi tetes (kira-kiralima tetes) larutan NaOH 0,5 M. Volume NaOH 0,5 M yang digunakan tidak

    boleh lebih dari 1 ml

    3. Apabila larutan mulai terbentuk, larutan tersebut dibagi 2 bagian dan masing-masng ditempatkan dalam tabung reaksi semi mikro. Kedua tabung tersebut

    diletakkan dala sentifuge dan diputar selama 1 menit. Pindahkan supernatat

    dengan pipet penjet

    a. Pada tabung pertama, tambahakan larutan NH32 M kedalam endapanyang terbenuk (volume total jangan lebih dari 1 M)

    b. Pada tabung kedua, tambahkan larutan NH32 M kedalam endapan yangterbenuk (volume total jangan lebih dari 1 M)

    4. Ulangi langkah 2 dan seterusnya untu larutan 0,1 M dari kation-kation: Ni2+,Ag+, Zn2+. Catat hsil pengamatan andah pada table yang terdapat pada lembar

    kerja.

    5. Catat kation-kation apa saja yang membentuk endapan pada penambahanNaOH

    6. Catat kation-kation apa saja yang membentuk endapan pada penambahanNaOH tetapi (a) larut pada penambahan larutan NaOH berlebihan, (b) larut

    pada penambahan larutan ammonia berlebihan

    7. a. Tambahkan larutan Al (NO3) 1 M secara perlahan-lahan kedalam 1 mllarutan NaOH 2 M. Ctat hasil pengamatan anda.

    b. Tambahkan larutan AgNO301 M secara perlahan-lahan ke dalam 1 mllarutan NaOH 2 M. Catat hasil pengamtan anda

    c. Ulangi kegiatan (a) dan (b) tetapi urutan penambahn antar reaktandibalik. Catat hasl pengamatan anda dan beri alasan mengapa demikian.

    VII. Hasil Pengamatan

    No Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

    1. Masing-masing 5 ml larutankation nitrat. Larutan NaOH, NH3,

    Sudah disiapkan oleh kelompok yang piket

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    dan NaOH tempatkan pada botol

    tetes

    2.

    2.5 ml larutan Al(NO3)3 0.1 M,

    tambahkan tetes demi tetes NaOH

    (0,5 ml) (tidak lebih dari 1 ml)

    Al(NO3)3 (tak berwarna) ditambahkan

    dengan NaOH 10 tetes (tak berwarna)

    menghasilkan larutan tidak berwarna (tidak

    terdapat endapan)

    Gambar :

    3.

    Apabila endapan terbentuk,

    larutan hasil no.2 dibagi menjadi

    2 bagian masing-masing

    ditempatkan dalam tabung reaksi

    semimikro dan diletakkan dalam

    sentrifuga dan diputar selama 1

    menit

    a. Tabung 1, larutan ditambahdengan NaOH (tidak lebih dari

    1 ml)

    b. Tabung 2, larutan ditambahNH3(tidak lebih dari 1 ml)

    Larutan tidak berwarna (tidak terdapat

    endapan)

    a. Tabung 1, larutan tidak berwarnaditambah NaOH tetap tidak berwarna

    b. Tabung 2, larutan tidak berwarnaditambah NH3tetap tidak berwarna

    Gambar :

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Tabung 1

    Tabung 2

    4.

    Ulangi langkah 2 dan seterusnya

    untuk larutan 0,1 M dari kation-

    kation : Ni2+,Ag+, Zn2+

    Dilakukan hanya Ag+dan Zn

    +

    Penambahan NaOH

    - Ag+ (tak berwarna) ditambah denganNaOH (tak berwarna) mengahsilkan

    larutan cokelat bening (terdapat endapan

    cokelat tua)

    - Ni2+(biru tosca) ditambah dengan NaOH(tak berwarna) menghasilkan larutan tak

    berwarna (terdapat endapan biru muda)

    Gambar :

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Penambahan NH3

    - Ag+ (tak berwarna) ditambah denganNH3 menghasilkan larutan cokelat

    bening (terdapat endapan berwarna putih

    kecoklatan)

    - Ni2+ (biru tosca) ditambah dengan NH3menghasilkan larutan tak berwarna

    (terdapat endapan biru muda)

    5.Kation-kation apa saja yang

    membentuk endapan pada

    penambahan NaOH

    1) Ag+(endapan cokelat tua)2) Ni2+(endapan biru tua)

    6.

    Kation apa saja yang membentuk

    endapan tapi :

    a. Larut dalam penambahanNaOH berlebihan

    b. Larut dalam penambahanNH3berlebihan

    a. Tidak ada yang larutAg

    +

    ada endapan cokelat tua, Ni

    2+

    ada endapan biru muda

    b. Tidak ada yang larutAg+ ada endapan berwarna putih

    kecoklatan, Ni2+ ada endapan

    berwarna biru muda

    Berdasarkan hasil pengamatan, semakin

    banyak NaOH yang ditambahkan semakin

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    banyak terbentuk endapan

    7.

    a. Tambahkan larutan Al(NO3)30,1 M secara perlahan-lahan ke

    dalam 1 ml larutan NaOH 2 M

    b. Tambahkan larutan AgNO30,1M secara perlahan-lahan ke

    dalam 1 ml larutan NaOH 2 M

    c. Ulangi kegiatan (a) dan (b)tetapi urutan penambahan

    antar reaktan dibalik

    a. NaOH (tak berwarna) ditambahkandengan Al(NO3)3 (tak berwarna)

    menghasilkan larutan tidak berwarna

    b. NaOH (tak berwarna) ditambahkandengan AgNO3 (tak berwarna)

    mengasilkan larutan cokelat keruh (ada

    endapan cokelat tua

    c. Urutan Penambahan dibali k,Al(NO3)3 (tak berwarna ditambahkan

    dengan NaOH (tak berwarna)

    menghasilkan larutan cokelat bening

    AgNO3 (tak berwarna) ditambahkan

    dengan NaOH (tak berwarna)

    menghasilkan larutan keruh (adaendapan coklat tua)

    Gambar :

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    VIII. Persamaan ReaksiPercobaan no.1

    ----------------------------------------------------------------------------------

    Percobaan no.2

    - Al(NO3)3(aq) + 3NaOH(aq) Al(OH)3(s) putih + 3NaNO3(aq)Percobaan no.3

    - Al(OH)3(s) + NaOH(aq) [Al(OH)4]-(aq) + Na+(aq)- Al(OH)3(s) + 3NH3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) putih + 3NH4OH(aq)Percobaan no.4

    Ag+

    - 2AgNO3(aq) + 2NaOH(aq) Ag2O(s)coklat +2NaNO3(aq)+H2O(l)- 2AgNO3(aq) + 2NH3(aq) + H2O(l) Ag2O(s)coklat + 2NH4NO3(aq)

    Ni2+

    - Ni(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) Ni(OH)2(s) hijau + 2NaNO3(aq)- Ni(NO3)2(aq) + 2NH3(aq)+ 2H2O(l) Ni(OH)2(s) hijau + 2NH4NO3(aq)Percobaan no.5

    - Al(NO3)3(aq) + 3NaOH(aq) Al(OH)3(s) putih + 3NaNO3(aq)- 2AgNO3(aq) + 2NaOH(aq) Ag2O(s)coklat +2NaNO3(aq)+H2O(l)- Ni(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) Ni(OH)2(s) hijau + 2NaNO3(aq)

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Percobaan no.6

    Penambahan NaOH berlebih

    Al3+

    (Larut)

    - Al(NO3)3(aq) + 3NaOH(aq) Al(OH)3(s) putih + 3NaNO3(aq)- Al(OH)3(s) + NaOH(aq) [Al(OH)4]-(aq) + Na+(aq)Ag+

    - 2AgNO3(aq) + 2NaOH(aq) Ag2O(s)coklat +2NaNO3(aq)+H2O(l)- Ag2O(s) + 2NaOH Ag2O(s) + 2NaOH(aq)

    Ni2+

    - Ni(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) Ni(OH)2(s) hijau + 2NaNO3(aq)- Ni(OH)2(s) + 2NaOH(aq) Ni(OH)2 hijau + 2NaOH(aq)Penambahan NH3berlebih

    Al3+

    - Al(NO3)3(s) + 3NH3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) putih + 3NH4NO3(aq)- Al(OH)3(s) + 3NH3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) putih + 3NH4OH(aq)Ag+ (Larut)

    - 2AgNO3(aq) + 2NH3(aq) + H2O(l) Ag2O(s)coklat + 2NH4NO3(aq)- Ag2O(s) + 3NH3(aq) + H2O(l) 2[Ag(NH3)3]+(aq) + H2O(l)

    Ni2+

    - Ni(NO3)2(aq) + 2NH3(aq)+ 2H2O(l) Ni(OH)2(s) hijau + 2NH4NO3(aq)- Ni(OH)2(s) + 2NH3(aq)+ 2H2O(l) [Ni(NH3)2]2+(s) hijau + 2NH4NO3(aq)Percobaan 7

    - Al(NO3)3(aq) + 3NaOH(aq) Al(OH)3(s) putih + 3NaNO3(aq)- 2AgNO3(aq) + 2NH3(aq) + H2O(l) Ag2O(s)coklat + 2NH4NO3(aq)IX. PEMBAHASAN

    Percobaan ini merupakan percobaan ketiga yang dilakukan yaitu mengenai

    Reaksi Kualitatif Anorganik. Dalam percobaan ini akan dipelajari reaksi antara ion

    logam dengan ion hidroksida dan larutan amoniak. Seharusnya ion logam yang

    digunakan ada empat yaitu Al3+, Ni2+, Ag+ dan Zn2+. Namun karena keterbatasan

    bahan maka ion yang dapat digunakan hanya 3 yaitu Al3+

    , Ni2+

    dan Ag+

    . Identifikasi

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    kation logam ini dilakukan terhadap ion hidronium dari basa kuat NaOH dan larutan

    basa lemah NH3. Reagensia ini cocok untuk digunakan karena biasanya kation-kation

    logam akan membentuk senyawa kompleks.

    Pertama, menyiapkan larutan nitrat dari kation-kation Al3+, Ni2+ dan Ag+dan

    NaOH serta NH3. Penempatan larutan harus disesuaikan dengan karakteristiknya.

    Untuk larutan yang tidak berwarna diletakkan pada botol terang, dan larutan yang

    berwarna diletakkan dibotol gelap. Hal ini bertujuan agar tidak merusak karakteristik

    dari larutan yang disimpan.

    Kedua, menambahkan 10 tetes NaOH kedalam larutan Al(NO3)3.

    Penambahannya dilakukan secara perlahan-lahan, tetes demi tetes agar semuayabereaksi secara sempurna. Hasil dari percobaan ini yaitu larutan tidak berwarna dan

    tidak terdapat endapan. Hasil dari percobaan ini tidak sesuai dengan teori yang ada.

    Berdasarkan persamaan reaksi pada buku Vogel, yang dihasilkan berupa endapan

    berwarna putih dari Al(OH)3 dan larutannya yaitu NaNO3. Campuran larutan lama

    kelamaan berbentuk gel yang idak berwarna. Ini berarti gelatin aluminium hidroksida

    Al(OH)3, yang larut sedikit pada reagensia erlebih. Kelarutan berkurang dengan

    adanya garam-garam amonium, disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil

    endapan masuk ke dalan larutan sebagai aluniniu hidroksida koloid (sol aluminium

    hidroksida) : sol ini berkogulasi pada pendidihan atau pada penambahan garam -

    garam yang larut (misanlnya, amonium klorida), dngan menghasilkan gelatin

    aluminium hidroksida. Untuk menjamin pengendapan yang sempurna dengan larutan

    aluminium itu ditambhakan dengan sedikit berlebih, dan campuran didihkan sampai

    cairan sedikt berbau amonia. Bila baru diendapkan, ia mudah melarut dalam asam

    kuat dan basa kuat, tetapi jika dididihkan ia menjdadi sedikit larut (vogel : 266-267).

    Ketiga, larutan tidak berwarna dan tidak terdapat endapan dari percobaan

    no.2 dibagi menjadi dua, dan diletakkan pada tabung sentrifuga. Tabung 1

    ditambahkan dengan NaOH dan tabung 2 ditambahkan larutan NH3. Berdasarkan

    hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa keduanya memberikan hasil larutan

    tidak berwarna dan tidak terdapat endapan. Setelah di guling-gulingkan pada

    sentrifuga larutan tetap tidak berwarna dan tidak terdapat endapan. Hasil percobaan

    ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Berdasarkan persamaan reaksinya, maka pada

    penambahan NaOH akan dihasilkan endapan putih Al(OH)3 dan endapan ini akan

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    larut dalam penambahan reagen NaOH secara berlebihan membentuk larutan

    [Al(OH)4]-. Namun endapan Al(OH)3ini tidak akan larut dengan penambahan NH3

    secara berlebihan dan akan kembali membentuk endapan Al(OH)3 itu sendiri

    sehingga endapan yang dihasilkan semakin banyak.

    Keempat, mengulangi langkah 2 dan tiga terhadap kation Ag+, dan Ni2+.

    Berdasarkan hasil percobaan, Ag+ditambahkan dengan NaOH menghasilkan larutan

    cokelat bening dan terdapat endapan coklat tua dan Ag+ditambahkan dengan NH3

    menghasilkan larutan coklat bening dan terdapat endapan putih kecoklatan. Hal ini

    sesuai dengan teori yang ada. Berdasarkan hasil percobaan, Ni2+ditambahkan dengan

    NaOH menghasilkan larutan tak berwarna terdapat endapan biru muda dan Ni2+

    ditambahkan dengan NH3 juga menghasilkan larutan tidak berwarna terdapat

    endapan biru muda. Berdasarkan teori, Ag+ ditambahkan dengan larutan NaOH

    menghasilkan endapan perak oksida yang berwarna coklat dan jika ditambahkan

    dengan NH3 juga akan menghasilkan endapan coklat yaitu Ag2O. Sehingga hasil

    percobaan sesuai dengan teori yang ada. Berdasarkan teori, Ni2+ditambahkan dengan

    larutan NaOH juga menghasilkan endapan yaitu endapan hijau, untuk penambahan

    NH3 juga sama menghasilkan endapan hijau yaitu Ni(OH)

    2. Namun endapan yang

    teramati adalah biru. Ini dapat dipengaruhi oleh intensitas warna cahaya yang

    ditimbulkan selain itu peran praktikan juga berpengaruh dalam mengamati warna ini.

    Selain itu sinar radiasi dari matahari juga mempengaruhi penampakan dari warna ini.

    Kelima, menentukan kation apa saja yang membentuk endapan dengan

    penambahan NaOH. Berdasarkan hasil percobaan, kation yang membentuk endapan

    dengan penambahan NaOH adalah Ag+dan Ni2+. Namun berdasrkan teori yang ada

    seharusnya Al3+juga membentuk endapan dengan penambahan NaOH yaitu endapan

    Al(OH)3 berwarna putih. Sedangkan Ag+ membentuk endapan Ag2O berwarna

    cokelat dan Ni2+ membentuk endapan berwarna hijau yaitu Ni(OH)2. Kekeliruan

    hasil percobaan dari Al3+ dapat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan dan

    kekeliruan skala dalam menambahkan bahan.

    Keenam, ditambahkan secara berlebih larutan NaOH dan NH3 pada larutan

    nitrat kation Ag+, Ni2+dan Al3+. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan ketiga

    kation ini menghasilkan endapan. Hasil praktikum ini tidak sesuai dengan teori yang

    sudah ditetapkan. Seharusnya tidak semua kation memberikan hasil endapan. Kation

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Al jika ditambahkan dengan NaOH secara berlebihan maka akan menghasilkan

    larutan [Al(OH)4]-. Namun untuk penambahan NaOH secara berlebihan terhadap

    larutan kation Ag+

    dan Ni2+

    maka akan menghasilkan endapan Ag2O dan Ni(OH)2.

    Selain itu penambahan NH3 juga tidak semuanya menghasilkan endapan contohnya

    kation Ag+dan Ni2+ akan larut dalam NH3berlebihan. Namun Al tidak larut dalam

    penambahan NH3secara berlebihan dan ada endapan Al(OH)3. Jelas ada kekeliruan

    dalam melakukan percobaan ini, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa factor yaitu

    factor bahan dan praktikan. Jika tidak ada kekeliruan dalam pembuatan bahan, maka

    ini bisa disebabkan oleh praktikan yang salah dalam melakukan percobaan seperti

    salah prosedur, kurang teliti dalam melihat skala bahan yang akan digunakan dancara mencampurkan bahan yang salah. Pengendapan aluminium oleh larutan

    hidroksida dan amonia tak akan terjadi bila ada serta asam tartarat, asam sitrat, asam

    sulfosalsilat, asam malat, gula dan lain-lain senyawa hidroksi organik. Karena

    pembentukan garam-garam kompleks yang larut. Maka zat-zat organik ini harus

    diuraikan dengan pemisahan perlahan-lahan atau dengna menguapkan dengan asam

    sulfat pekat atau asam nitat pekat sebelum aluminium dapat diendpkan dalam

    pengerjaan anaisis kualitatif yang biasa (vogel : 267).

    Ketujuh, ditambahkan larutan NaOH kedalam masing-masing kation dan

    penambahan NH3 pada masing-masing kation yaitu Al3+ dan Ag+. Kegiatan dalam

    praktikum ini hampir sama dengan yang lainnya. Namun dibedakan dalam

    penambahan reagennya. Jika salah satunya yang ditambahkan duluan adalah larutan

    kation, dan yang lainnya yang didahulukan yaitu reagennya. Penambahan secara

    berlainan ini mempengaruhi hasil larutan yang terbentuk. Berdasarkan hasil

    percobaan yang mengalami perbedaan yaitu kation Al3+, jika kation yang

    didahulukan menghasilkan larutan tidak berwarna, namun jika reagen yang

    didahulukan menghasilkan larutan coklat bening. Penambahkan secara berlainan ini

    dapat memberikan hasil yang berbeda walaupun berdasarkan reaksi yang terjadi tetap

    sama. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi yaitu proses oksidasi. Larutan

    kation ini jelas dapat mengalami oksidasi jika didiamkan dalam ruangan terbuka.

    Karena reagen dahulu ditambahkan dan larutan kation setelahnya, maka

    memungkinkan larutan kation itu untuk mengalami reaksi oksidasi. Selain itu tidak

    akan terjadi reaksi yang sempurna antara kation dan reagennya.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ada beberapa kekeliruan dalam

    melakukan percobaan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh Praktikan dan Bahan yang

    digunakan.

    X. Kesimpulan1. Penambahan NaOH pada larutan kation Al3+ akan menghasilkan endapan putih

    yaitu Al(OH)3 dan penambahan NaOH secara berlebihan pada larutan kation

    Al3+akan melarutkan endapan Al(OH)3menghasilkan larutan [Al(OH)4]-

    2. Penambahan NH3pada larutan kation Al3+akan menghasilkan endapan Al(OH)3dan penambahan NH3 secara berlebihan pada larutan kation Al

    3+

    tidak akan

    melarutkan endapan Al(OH)3dan akan membentuk Al(OH)3itu sendiri sehingga

    endapan yang dihasilkan semakin banyak

    3. Penambahan NaOH pada larutan kation Ag+akan menghasilkan endapan cokelatyaitu Ag2O dan penambahan NaOH secara berlebihan pada larutan kation Ag

    +

    tidak akan melarutkan endapan Ag2O dan akan membentuk Ag2O itu sendiri

    sehingga endapan yang dihasilkan semakin banyak

    4.

    Penambahan NH3 pada larutan kation Ag

    +

    akan menghasilkan endapan Ag2Odan penambahan NH3 secara berlebihan pada larutan kation Ag

    + akan

    melarutkan endapan Ag2O menghasilkan larutan 2[Ag(NH3) 3]+

    (aq)

    5. Penambahan NaOH pada larutan kation Ni2+ akan menghasilkan endapan hijauyaitu Ni(OH)2 dan penambahan NaOH secara berlebihan pada larutan kation

    Ni2+ tidak akan melarutkan endapan Ni(OH)2dan akan membentuk Ni(OH)2itu

    sendiri sehingga endapan yang dihasilkan semakin banyak

    6. Penambahan NH3pada larutan kation Ni2+akan menghasilkan endapan Ni(OH)2dan penambahan NH3 secara berlebihan pada larutan kation Ni(OH)2 akan

    melarutkan endapan Ni(OH)2menghasilkan larutan [Ni(NH3)2]2+

    7. Penambahan reagen yang didahulukan akan memberikan hasil berbeda padalarutan yang dihasilkan.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Kimia Anorganik II

    XI. Daftar PustakaAnonim. 2011. Analisis Kualitatif Anorganik, (Online),

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_anorganik_kualitatif,Diakses pada 3

    Maret 2014)

    Anonim. 2011. Analisis Kation, (Online), (http://blogkita.info/analisis-kation/,

    diakses pada 3 Maret 2014)

    Anonim. 2011. Analisis Kualitatif, (Online),

    (http://prinsipiakimia.blogspot.com/2011/06/analisis-kualitatif-anorganik.html,

    diakses pada 3 Maret 2014)

    Gulo Fakhili. 2007.Panduan Praktikum Kimia Anorganik 2. Indralaya: FKIP MIPA

    Universitas Sriwijaya

    Wulandari, Rahayu Ayu. 2011. Reaksi Kualitatif Anorganik, (Online),

    (http://fleurazzahra.blogspot.com/2011/12/reaksi-kualitatif-anorganik.html,

    diakses pada 3 Maret 2014)

    Vogel. 2005. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

    Bagian , edisi ke Lima. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka

    http://blogkita.info/analisis-kation/http://prinsipiakimia.blogspot.com/2011/06/analisis-kualitatif-anorganik.htmlhttp://fleurazzahra.blogspot.com/2011/12/reaksi-kualitatif-anorganik.htmlhttp://fleurazzahra.blogspot.com/2011/12/reaksi-kualitatif-anorganik.htmlhttp://prinsipiakimia.blogspot.com/2011/06/analisis-kualitatif-anorganik.htmlhttp://blogkita.info/analisis-kation/