prinsip teknologi pengolahan

40
PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN DOSEN PENGAMPU: IR.M.HINDUN PULUNGAN,MS

Upload: guri

Post on 21-Jan-2016

176 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN. DOSEN PENGAMPU: IR.M.HINDUN PULUNGAN,MS. Klasifikasi Proses Thermal. 1. Proses Pemanasan (proses termal) seperti pengalengan, pasteurisasi, pemasakan, evaporasi, ekstrusi dan blansing. 2. Penghilangan panas seperti pendinginan dan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN DOSEN PENGAMPU:IR.M.HINDUN PULUNGAN,MSDOSEN PENGAMPU:IR.M.HINDUN PULUNGAN,MS

Page 2: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Klasifikasi Proses ThermalKlasifikasi Proses Thermal

1. Proses Pemanasan (proses termal) seperti

pengalengan, pasteurisasi, pemasakan,

evaporasi, ekstrusi dan blansing.

2. Penghilangan panas seperti pendinginan dan

pembekuan.

3. Penghilangan air seperti pada pengeringan.

1. Proses Pemanasan (proses termal) seperti

pengalengan, pasteurisasi, pemasakan,

evaporasi, ekstrusi dan blansing.

2. Penghilangan panas seperti pendinginan dan

pembekuan.

3. Penghilangan air seperti pada pengeringan.

Page 3: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Proses termal dapat dilakukan dengan berbagai teknik :

Proses termal dapat dilakukan dengan berbagai teknik :

1. Penggunaan air panas atau uap air pada

proses blansing, pemasakan, pasteurisasi,

sterilisasi, evaporasi dan ekstrusi. 2. Penggumaan udara panas seperti

pemanggangan, penyangraian, pengeringan. 3. Penggunaan minyak seperti pada

penggorengan. 4. Penggunaan energi iradiasi seperti

gelombang mikro (microwave, radiasi infra

merah, dan radiasi ionisasi).

1. Penggunaan air panas atau uap air pada

proses blansing, pemasakan, pasteurisasi,

sterilisasi, evaporasi dan ekstrusi. 2. Penggumaan udara panas seperti

pemanggangan, penyangraian, pengeringan. 3. Penggunaan minyak seperti pada

penggorengan. 4. Penggunaan energi iradiasi seperti

gelombang mikro (microwave, radiasi infra

merah, dan radiasi ionisasi).

Page 4: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)

PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)

BEBERAPA JENIS PROSES TERMAL: 1. Blanching.

adalah proses pemanasan bahan pangan

dengan uap atau air panas secara langsung

pada suhu kurang dari 100oC selama kurang

dari 10 menit.• Tujuan blanching :- Pada proses pengeringan dan pembekuan :- Untuk menginaktifkan enzim yang tidak

diinginkan yang mungkin dapat merubah warna, tekstur,citarasa,maupun nilai nutrisinya selama penyimpanan.

BEBERAPA JENIS PROSES TERMAL: 1. Blanching.

adalah proses pemanasan bahan pangan

dengan uap atau air panas secara langsung

pada suhu kurang dari 100oC selama kurang

dari 10 menit.• Tujuan blanching :- Pada proses pengeringan dan pembekuan :- Untuk menginaktifkan enzim yang tidak

diinginkan yang mungkin dapat merubah warna, tekstur,citarasa,maupun nilai nutrisinya selama penyimpanan.

Page 5: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Pada proses pengalengan :

Untuk melayukan jaringan tanaman agar supaya

mudah dikemas, menghilangkan gas dari dalam

jaringan,menginaktifkan enzim dan menaikkan

suhu awal bahan sebelum disterilisasi.

Pada proses pengalengan :

Untuk melayukan jaringan tanaman agar supaya

mudah dikemas, menghilangkan gas dari dalam

jaringan,menginaktifkan enzim dan menaikkan

suhu awal bahan sebelum disterilisasi.

Page 6: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

2. Pasteurisasi

adalah proses termal yang dilakukan pada

suhu kurang dari 100oC, akan tetapi dengan

waktu yang bervariasi dari mulai beberapa

detik sampai beberapa menit tergantung dari

tingginya suhu.

Pasteurisasi umumnya dikombinasikan dengan proses pengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhu rendah.

Tujuan utama adalah

untuk menginaktifkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen.

2. Pasteurisasi

adalah proses termal yang dilakukan pada

suhu kurang dari 100oC, akan tetapi dengan

waktu yang bervariasi dari mulai beberapa

detik sampai beberapa menit tergantung dari

tingginya suhu.

Pasteurisasi umumnya dikombinasikan dengan proses pengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhu rendah.

Tujuan utama adalah

untuk menginaktifkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen.

Page 7: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

3. Sterilisasi Komersial :

produk yang telah mengalami proses

sterilisasi dimana tidak ada lagi

mikroorganisme hidup, akan tetapi mungkin

masih terdapat spora bakteri yang setelah

proses sterilisasi bersifat dorman.

Sterilisasi Komersial untuk menginaktifkan spora mikroba pembusuk khususnya yang anaerobik.

3. Sterilisasi Komersial :

produk yang telah mengalami proses

sterilisasi dimana tidak ada lagi

mikroorganisme hidup, akan tetapi mungkin

masih terdapat spora bakteri yang setelah

proses sterilisasi bersifat dorman.

Sterilisasi Komersial untuk menginaktifkan spora mikroba pembusuk khususnya yang anaerobik.

Page 8: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Pemasakan Pemasakan merupakan proses termal yang

bertujuan untuk meningkatkan cita rasa produk. Pemasakan dapat mendestruksi atau

menurunkan jumlah mikroba dan menginaktifkan ensim yang tidak diinginkan. Daya cerna meningkat, perubahan warna dan citarasa.

Kerugiannya adalah kerusakan zat gisi yang tidak tahan panas.

Pemasakan Pemasakan merupakan proses termal yang

bertujuan untuk meningkatkan cita rasa produk. Pemasakan dapat mendestruksi atau

menurunkan jumlah mikroba dan menginaktifkan ensim yang tidak diinginkan. Daya cerna meningkat, perubahan warna dan citarasa.

Kerugiannya adalah kerusakan zat gisi yang tidak tahan panas.

Page 9: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Penggorengan Penggorengan merupakan proses dehidrasi dari

bahan baik dari luar maupun keseluruhan bahan. Media yang digunakan adalah minyak atau lemak

sebagai media pindah panas. Proses pindah panas terjadi dari permukaan penggorengan minyak dan dari minyak yang panas menuju permukaan produk yang digoreng.

Selama penggorengan air mengalami penguapan dan permukaan produk yang digoreng menjadi mengeras (terbentuk lapisan keras atau crust), sedangkan tekstur bagian dalam mengeras

Penggorengan Penggorengan merupakan proses dehidrasi dari

bahan baik dari luar maupun keseluruhan bahan. Media yang digunakan adalah minyak atau lemak

sebagai media pindah panas. Proses pindah panas terjadi dari permukaan penggorengan minyak dan dari minyak yang panas menuju permukaan produk yang digoreng.

Selama penggorengan air mengalami penguapan dan permukaan produk yang digoreng menjadi mengeras (terbentuk lapisan keras atau crust), sedangkan tekstur bagian dalam mengeras

Page 10: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAHPENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH

PENDINGINAN PEMBEKUAN

PENDINGINAN PEMBEKUAN

Page 11: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Keuntungan pendinginan dan pembekuan adalah :

Perbedaan pendinginan dan pembekuan adalah :

Teknik Pendinginan :

Perubahan selama pendinginan :

Keuntungan pendinginan dan pembekuan adalah :

Perbedaan pendinginan dan pembekuan adalah :

Teknik Pendinginan :

Perubahan selama pendinginan :

Page 12: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Pembekuan adalah :

Perubahan selama pembekuan :

Aplikasi Pembekuan :

Pembekuan adalah :

Perubahan selama pembekuan :

Aplikasi Pembekuan :

Page 13: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

METODE PEMBEKUANMETODE PEMBEKUAN

1. Plate freezing.

Cairan pendingin dilewatkan pada pelat-pelat

berongga. Bahan diletakkan di antara pelat-

pelat yang dialiri cairan pendingin. 2. Immersion freezing.

bahan diletakkan langsung dalam cairan

pendingin. Cairan pendingin tergantung pada

bahan. 3. Blast freezing.

Udara yang sangat dingin dihembuskan

secara langsung pada bahan.

1. Plate freezing.

Cairan pendingin dilewatkan pada pelat-pelat

berongga. Bahan diletakkan di antara pelat-

pelat yang dialiri cairan pendingin. 2. Immersion freezing.

bahan diletakkan langsung dalam cairan

pendingin. Cairan pendingin tergantung pada

bahan. 3. Blast freezing.

Udara yang sangat dingin dihembuskan

secara langsung pada bahan.

Page 14: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PENGOLAHAN DENGAN KIMIAWI PENGOLAHAN DENGAN KIMIAWI

Page 15: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 16: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 17: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 18: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 19: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 20: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 21: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Page 22: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

2. Pengolahan dengan Asam. Fungsi asam adalah memberikan rasa asam,

mempunyai kemampuan mengubah dan meningkatkan intensitas bahan pemberi citarasa. Memperbaiki tekstur dari jeli dan jam. Membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari buah dan sayur. Menaikkan keefektifan benzoat sebagai pengawet.

Asam mempunyai dua pengaruh yang bersifat anti mikroba. Pertama pengaruhnya terhadap pH, kedua sifat meracuni yang khas dari asam yang tidak berdesosiasi, yang berbeda-beda pada setiap jenis asam.

2. Pengolahan dengan Asam. Fungsi asam adalah memberikan rasa asam,

mempunyai kemampuan mengubah dan meningkatkan intensitas bahan pemberi citarasa. Memperbaiki tekstur dari jeli dan jam. Membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari buah dan sayur. Menaikkan keefektifan benzoat sebagai pengawet.

Asam mempunyai dua pengaruh yang bersifat anti mikroba. Pertama pengaruhnya terhadap pH, kedua sifat meracuni yang khas dari asam yang tidak berdesosiasi, yang berbeda-beda pada setiap jenis asam.

Page 23: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

3. Pengolahan dengan gula Gula selain memberikan rasa manis, pada

konsentrasi tinggi berperan sebagai pengawet. Konsentrasi gula yang tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak makanan.

Pada umumnya pengolahan dengan gula dikombinasikan dengan teknik pengolahan lain seperti pengolahan dengan asam, pengolahan secara fisik (pengeringan, evaporasi, pasteurisasi) dan penambahan kimia seperti penambahan bahan pengawet.

3. Pengolahan dengan gula Gula selain memberikan rasa manis, pada

konsentrasi tinggi berperan sebagai pengawet. Konsentrasi gula yang tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak makanan.

Pada umumnya pengolahan dengan gula dikombinasikan dengan teknik pengolahan lain seperti pengolahan dengan asam, pengolahan secara fisik (pengeringan, evaporasi, pasteurisasi) dan penambahan kimia seperti penambahan bahan pengawet.

Page 24: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila ditambahkan pada bahan menyebabkan air dalam bahan menjadi terikat sehingga menurunkan nilai aktivitas air dan tidak dapat digunakan oleh mikroba.

Aplikasi pengolahan dengan gula seperti pembuatan jam, jeli dan marmalade, sirup buah (cordials), sari buah pekat (nehtar).

Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila ditambahkan pada bahan menyebabkan air dalam bahan menjadi terikat sehingga menurunkan nilai aktivitas air dan tidak dapat digunakan oleh mikroba.

Aplikasi pengolahan dengan gula seperti pembuatan jam, jeli dan marmalade, sirup buah (cordials), sari buah pekat (nehtar).

Page 25: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Prinsip pengawetan dengan garam, gula, asam dan pengawet lain

Prinsip pengawetan dengan garam, gula, asam dan pengawet lain

Garam di dalam pengawetan pangan dapat mengikat air sehingga tidak tersedia lagi untuk bakteri. Bersifat sebagai bakteriostatis terutama untuk ion khlor.

Asam mempunyai dua pengaruh terhadap pertumbuhan mikrobayaitu pH dan daya racunnya.

Gula dengan konsentrasiyang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Bahan pengawet kimiakhususnyabersifat anti mikroba.

Garam di dalam pengawetan pangan dapat mengikat air sehingga tidak tersedia lagi untuk bakteri. Bersifat sebagai bakteriostatis terutama untuk ion khlor.

Asam mempunyai dua pengaruh terhadap pertumbuhan mikrobayaitu pH dan daya racunnya.

Gula dengan konsentrasiyang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Bahan pengawet kimiakhususnyabersifat anti mikroba.

Page 26: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

METODE PENGOLAHAN MIKROBIOLOGISMETODE PENGOLAHAN MIKROBIOLOGIS

ADALAH SEMUA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN YANG MELIBATKAN AKTIVITAS MIKROBA.

TUJUAN PENGGUNAAN MIKROBA ANTARA LAIN :

1. SEBAGAI SARANA MEROMBAK BAHAN PERTANIAN SEHINGGA KUALITAS MENINGKAT.

2. SEBAGAI TAMBAHAN NUTRISI PANGAN KARENA MIKROBA JUGA MENGANDUNG KOMPONEN NUTRISI.

ADALAH SEMUA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN YANG MELIBATKAN AKTIVITAS MIKROBA.

TUJUAN PENGGUNAAN MIKROBA ANTARA LAIN :

1. SEBAGAI SARANA MEROMBAK BAHAN PERTANIAN SEHINGGA KUALITAS MENINGKAT.

2. SEBAGAI TAMBAHAN NUTRISI PANGAN KARENA MIKROBA JUGA MENGANDUNG KOMPONEN NUTRISI.

Page 27: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

KUALITAS BAHAN PANGAN : KUALITAS BAHAN PANGAN :

A. KUALITAS NUTRISI/KHEMIS ADALAH

KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN

NUTRISI PANGAN, MISALKAN KANDUNGAN

SENYAWA :

- PATI

- PROTEIN

- LEMAK

- MINERAL

- VITAMIN

- BAHAN AKTIF

- BAHAN PERANGSANG, DLL.

A. KUALITAS NUTRISI/KHEMIS ADALAH

KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN

NUTRISI PANGAN, MISALKAN KANDUNGAN

SENYAWA :

- PATI

- PROTEIN

- LEMAK

- MINERAL

- VITAMIN

- BAHAN AKTIF

- BAHAN PERANGSANG, DLL.

Page 28: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

KUALITAS FISIK ADALAH

KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN ,

MISAL :

- KEKERASAN / TEKSTUR.

- WARNA.

KUALITAS FISIK ADALAH

KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN ,

MISAL :

- KEKERASAN / TEKSTUR.

- WARNA.

Page 29: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

KUALITAS SENSORIS :

ADALAH KUALITAS YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PENERIMAANKONSUMEN ATAU

PANELIS ATAU RESPONDEN.

BIASANYA PANELIS AKAN MENILAI KUALITAS BERDASARKAN PENGETAHUAN ATAU SIFAT FISIK YANG MEREKA RASAKAN, MISAL :

- RASA

- AROMA

- WARNA

- KENAMAPAKAN

- BENTUK

KUALITAS SENSORIS :

ADALAH KUALITAS YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PENERIMAANKONSUMEN ATAU

PANELIS ATAU RESPONDEN.

BIASANYA PANELIS AKAN MENILAI KUALITAS BERDASARKAN PENGETAHUAN ATAU SIFAT FISIK YANG MEREKA RASAKAN, MISAL :

- RASA

- AROMA

- WARNA

- KENAMAPAKAN

- BENTUK

Page 30: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

MIKROBA YANG TERLIBAT:MIKROBA YANG TERLIBAT:

DAPAT TERDIRI DARI 3 MACAM :

1. YEAST

2. KAPANG

3. BAKTERI

DAPAT TERDIRI DARI 3 MACAM :

1. YEAST

2. KAPANG

3. BAKTERI

Page 31: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

YEASTYEAST

BANYAK TERLIBAT DALAM PEROMBAKAN KARBOHIDRAT MENJADI ALKOHOL.

MISAL : PADA PRODUK TAPE,

TUWAK,

ANGGUR (WINE),

DAN ALKOHOL.

PROSES TERSEBUT DIKENAL DENGAN

ISTILAH FERMENTASI YAITU

PROSES PEROMBAKAN YANG MELIBATKAN

AKTIVITAS MIKROBA ATAU ENZIM.

BANYAK TERLIBAT DALAM PEROMBAKAN KARBOHIDRAT MENJADI ALKOHOL.

MISAL : PADA PRODUK TAPE,

TUWAK,

ANGGUR (WINE),

DAN ALKOHOL.

PROSES TERSEBUT DIKENAL DENGAN

ISTILAH FERMENTASI YAITU

PROSES PEROMBAKAN YANG MELIBATKAN

AKTIVITAS MIKROBA ATAU ENZIM.

Page 32: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PADA PEMBUATAN TAPE AKAN TERJADI PERURAIAN PATI GLUKOSA AKIBAT ENZIM AMILASE YANG DIHASILKAN OLEH YEAST DARI RAGI.

GLUKOSA ETANOL

PADA INDUSTRI ALKOHOL, GLUKOSA/FRUKTOSA DARI TETES DIFERMENTASI DENGAN Saccharomyces cerevisiae MENJADI ETANOL.

PADA PEMBUATAN TAPE AKAN TERJADI PERURAIAN PATI GLUKOSA AKIBAT ENZIM AMILASE YANG DIHASILKAN OLEH YEAST DARI RAGI.

GLUKOSA ETANOL

PADA INDUSTRI ALKOHOL, GLUKOSA/FRUKTOSA DARI TETES DIFERMENTASI DENGAN Saccharomyces cerevisiae MENJADI ETANOL.

Page 33: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Tetes PENGENCERAN PENAMBAHAN NUTRISI

INOKULASIFERMENTASIDISTILASI

ETANOLObat /

Kesehatan

Spiritus

Nutrisi

Yeast

• Mblue• Metanol• Gasolin

Page 34: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

PADA INDUSTRI WINE

SARI BUAH YANG MENGANDUNG GULA SUKROSA, GLUKOSA DAN FRUKTOSA DENGAN ADANYA Saccharomyces cerevisiae

ETANOL, ALDEHID DAN ESTER SEHINGGA AROMA HARUM DAN RASA ENAK

PADA INDUSTRI WINE

SARI BUAH YANG MENGANDUNG GULA SUKROSA, GLUKOSA DAN FRUKTOSA DENGAN ADANYA Saccharomyces cerevisiae

ETANOL, ALDEHID DAN ESTER SEHINGGA AROMA HARUM DAN RASA ENAK

Page 35: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

BUAH PEELING PENGHANCURAN

PEMBUATAN SARI BUAH

PENAMBAHAN NUTRISIINOKULASI

FERMENTASI

AGING (Penuaan)

PENJERNIHAN

BOTTLING

N/P

Page 36: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

BAKTERIBAKTERI

BANYAK DIGUNAKAN PADA INDUSTRI PANGAN MISALKAN:

A. BAKTERI ASAM CUKA (Acetobacter acetii).

Digunakan untuk memfermentasi senyawa

etanol menjadi asam cuka.

O2 + CH2COOH CH3COOH

Etanol Cuka

BANYAK DIGUNAKAN PADA INDUSTRI PANGAN MISALKAN:

A. BAKTERI ASAM CUKA (Acetobacter acetii).

Digunakan untuk memfermentasi senyawa

etanol menjadi asam cuka.

O2 + CH2COOH CH3COOH

Etanol Cuka

Page 37: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Biasanya bakteri asam cuka berada secara alami dan mengkontaminasi pada produk alkohol yang menyebabkan rasa asam pada tape, tuwak dll.

BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus lactic) Banyak digunakan untuk melakukan fermentasi

glukosa pada sayur menjadi asam laktat, sehingga aroma produk menjadi harum dan daya tahan meningkat.

Misal : Saurkraut dari sawi hijau (asinan).

Biasanya bakteri asam cuka berada secara alami dan mengkontaminasi pada produk alkohol yang menyebabkan rasa asam pada tape, tuwak dll.

BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus lactic) Banyak digunakan untuk melakukan fermentasi

glukosa pada sayur menjadi asam laktat, sehingga aroma produk menjadi harum dan daya tahan meningkat.

Misal : Saurkraut dari sawi hijau (asinan).

Page 38: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

KAPANG (Rhizopus oligosporus)KAPANG (Rhizopus oligosporus)

Banyak digunakan pada industri tempe

Pada usar (ragi) tempe tedapat banyak mikro organisme yang digunakan antara lain Rhizopus, Mucor dll.

Ke semua jenis kapang tersebut akan merombak protein kedelai menjadi asam amino sehingga daya cerna meningkat, selain itu juga terjadi kenaikan protein, serat dan vitamin B1 dari kapang.

Sehingga peningkatan kualitas tempe dari : asam amino, protein, serat kasar, vitamin B1, aroma, rasa, kenampakan, daya cerna.

Banyak digunakan pada industri tempe

Pada usar (ragi) tempe tedapat banyak mikro organisme yang digunakan antara lain Rhizopus, Mucor dll.

Ke semua jenis kapang tersebut akan merombak protein kedelai menjadi asam amino sehingga daya cerna meningkat, selain itu juga terjadi kenaikan protein, serat dan vitamin B1 dari kapang.

Sehingga peningkatan kualitas tempe dari : asam amino, protein, serat kasar, vitamin B1, aroma, rasa, kenampakan, daya cerna.

Page 39: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

METODE KOMBINASIMETODE KOMBINASI

Adalah proses agroindustri yang melibatkan metode fisik, khemis, mikrobiologis secara simultan.

Adalah proses agroindustri yang melibatkan metode fisik, khemis, mikrobiologis secara simultan.

Page 40: PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Tapioka

Hidrolisis

Pengenceran (20oBe)

Pengendapan

Dekolorisasi

Deionisasi

Isomerasi

Dekolorisasi

Deionisasi

Gula HFS (High Fructose Syrup)

Air

Penguapan

HCl

Tanah Diatome

Kotoran

Enzim Glukoisomerase

HCl/NaOH

Glukoisomerase

C-Aktif

HCl/NaOH