pengolahan tanah.docx

9
Pengolahan tanah Seorang petani sedang bekerja dengan bajak yang ditarik oleh kuda. Pengolahan tanah dengan traktor Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkandengan menggunakan bajak ataupun garu yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga, seper manusia, tenaga hewan, dan mesin pertanian (traktor ). Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya mataharimenyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang. Sistem pengolahan tanah Sistem pengolahan tanah terbagi menjadi tigajenis berdasarkan seberapa banyak residu tanaman yang diangkat dari lahan pertanian. Di Amerika Serikat sejak tahun pengolahan tanah konser#asi semakin banyak digunakan $%$&% karena menghemat banyak waktu, energi, tenaga kerja, dan biaya. Selain itu, pengolahan tanah konser#asi berarti se mesin pertanian yang bergerak di atas lahan pertanian sehingga mencegah pemadatan $&% 'amun semakin sedikit tanah yang dibalikkan, semakin sedikit pula cahaya matahari udara yang menyentuh tanah bagian dalam, sehingga menghambat penanaman di awal musi semi karena tanah masih dingin setelah tanah membeku di musim dingin. $%

Upload: fahmy-fam

Post on 02-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengolahan tanahSeorangpetanisedang bekerja denganbajakyang ditarik olehkuda.

Pengolahan tanah dengantraktorPengolahan tanahadalah proses di manatanahdigemburkan dan dilembekkan dengan menggunakanbajakataupungaruyang ditarik dengan berbagaisumber tenaga, sepertitenaga manusia,tenaga hewan, danmesin pertanian(traktor). Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehinggaudaradancahaya mataharimenyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkankesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang.Sistem pengolahan tanah Sistem pengolahan tanah terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan seberapa banyakresidu tanamanyang diangkat dari lahan pertanian. Di Amerika Serikat sejak tahun 1997, sistem pengolahan tanah konservasi semakin banyak digunakan[1][2]karena menghemat banyak waktu, energi, tenaga kerja, dan biaya. Selain itu, pengolahan tanah konservasi berarti semakin sedikit mesin pertanian yang bergerak di atas lahan pertanian sehingga mencegahpemadatan tanah.[2]Namun semakin sedikit tanah yang dibalikkan, semakin sedikit pula cahaya matahari dan udara yang menyentuh tanah bagian dalam, sehingga menghambat penanaman di awal musim semi karena tanah masih dingin setelah tanah membeku di musim dingin.[3]Manfaat keberadaan residu tanaman di lahan pertanian adalah mencegah erosi karena memperlambataliran air permukaan, dan mampu menjadi kompos alami karena terdekomposisi selama masa penanaman.Pengolahan tanah tereduksiPengolahan tanah tereduksi meninggalkan antara 15 hingga 30% residu tanaman untuk tetap berada di lahan pertanian.Pengolahan tanah intensifPengolahan tanah intensif meninggalkan kurang dari 15% residu tanaman untuk tetap berada di lahan pertanian. Pengolahan tanah intensif mendayagunakan banyak implemen (bajak singkal, bajak piring, dan/atau bajak pahat, ditambah garu dankultivator) dan jam kerja traktor.Pengolahan tanah konservasiPengolahan tanah konservasi meninggalkan setidaknya 30% residu tanaman untuk tetap berada di lahan pertanian.Pengolahan tanah berlajurPengolahan tanah berlajur (strip-tillage) hanya membajak lajur yang akan ditanam. Bagian di antara lajur dibiarkan.[4]Pengolahan tanah rotasiPengolahan tanah rotasi hanya mengolah tanah secara periodik, yaitu setiap dua tahun sekali atau tiga tahun sekali.[4]Tanpa pengolahan tanahTanpa pengolahan tanah berarti sama sekali tidak menggunakan bajak. Residu tanaman yang ditanam pada periode sebeumnya dibiarkan mengering. Pada lahan yang luas, sistem ini membutuhkanmesin penanamyang tidak biasa, yang mampu menanam di sela-sela residu tanaman yang masih tegak berdiri.Dampak pengolahan tanah[sunting|sunting sumber]PositifMeregangkan tanah sehingga tercipta ruang dan pori-pori yang memungkinkan tanah mendapatkan aerasi udara[5]Membantu mencapuradukkan residu tanaman, materi organik tanah, dan nutrisi menjadi lebih merata[5]Membunuh gulma secara mekanis[5]Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak yang positif pada wilayah beriklim basah.[5]Ketika dilakukan di musim gugur, pengolahan tanah membantu meremahkan tanah sepanjang musim dingin melalui mekanisme pembekuan dan pelelehan yang dapat terjadi berkali-kali sepanjang musim dingin. Hal ini membantu persiapan penanaman untuk musim semi.[5]NegatifMengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak yang negatif pada wilayah beriklim kering.[5]Tanah akan kehilangan banyak nutrisi sepertinitrogendan kemampuannya dalam menyimpan air[5]Mengurangi laju penyerapan air sehingga meningkatkan erosi tanah.[5][6]Pembajakan mengurangi tingkatkohesiantar partikel tanah sehingga mempercepat erosiDengan laju penyerapan air berkurang, maka ada risiko terjadi aliran air permukaan yang membawa residu pupuk dan pestisida yang digunakan pada periode penanaman sebelumnya[5]Mengurangi kadar organik tanah[5]Mengurangi jumlah organisme tanah bermanfaat seperti mikroba, cacing tanah, semut, dan sebagainya[7]Menghancurkan agregat tanah[5][7]Risiko terjadi pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak[5][7]Residu tanaman yang hancur dan tersisa di tanah dapat mengundang organisme dan serangga yang tidak diinginkan dan berpotensi mengganggu produksi[8], juga mengundang penyakit[8]PengecualianSemua dampak positif dan negatif yang tersebut di atas dapat terjadi maupun tidak karena bergantung pada banyak faktor, diantaranya:Jenis implemen yang digunakan[9]Pembajakan tanah di malam hari dapat mengurangi jumlah gulma yang tumbuh karena benih gulma yang masih terdormansi dapat tumbuh ketika terpapar cahaya matahari.[10]Penggunaan implemen tertentu, terutama yang tidak mencapai tanah dalam, (misalbajak piring) tidak membutuhkan traksi yang tinggi sehingga dapat mempercepat pekerjaan pengolahan tanah sehingga pengolahan tanah intensif dapat dilakukan dengan jumlah jam kerja yang lebih sedikit. Penggunaan implemen jamak (misal traktor menarik bajak dan garu sekaligus) juga mengurangi jam kerja traktor, namun risiko pemadatan tanah lebih besar.Sudut mata bajak juga berpengaruh dalam memperlakukan residu tanamanJumlah residu tanaman yang tertinggal mempengaruhi laju erosi tanah; semakin banyak residu tanaman, pergerakan air lebih terhambat sehingga erosi berkurang

Pengolahan Tanah Pertanian - Pengertian, Tahapan, dan Teknik

Ilustrasi pengolahan tanah pertanianMempelajari ilmupengolahan tanah pertaniansangatlah penting bagi negara agraris seperti Indonesia. Mengolah tanah adalah teknik pertanian dasar yang harus dipahami agar kegiatan bercocok tanam berjalan lancar. Berikut ini adalah dasar pengolahan tanah dalam teknik pertanian.Pengolahan Tanah Pertanian - Pengertian Pengolahan TanahMengolah tanah bermakna mengelola tanah agar struktur tanah berubah menjadi gembur. Pengolahan tanah berarti membalik lapisan tanah bawah ke permukaan tanah agar ada pertukaranaliranudara, peresapan air dan memudahkan masuknya sinar matahari. Dari proses ini tanah akan berubah menjadi gembur. Tanah yang gembur akan memudahkan akartanamanmasuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara.Apakah pengolahan tanah sangat penting? Tentu saja jawabnya adalah ya. Pengolahan tanah nantinya akan memengaruhi hasilbudidayapertanian selanjutnya. Dari sini banyak sekali usaha dan inovasi yang dilakukan dalamteknikpengolahan tanah.Pengolahan tanah sendiri memiliki tiga bentuk. Tanpa Olah Tanah (TOT). Bentuk ini adalah yang palingsederhanakarena tanah tidak perlu diolah. Bentuk ini diterapkan pada tanah yang sudah gembur dengan menerapkan Herbisida Polaris dengan dosis 3-4 ton/ha. Setelah itu tanah dibiarkan selama satu minggu dan dapat ditanami. Bentuk yang kedua bernama Olah Tanah Minimum (OTM). Bentuk ini dilakukan dengan mencangkul tanah pada barisan yang akan ditanami dengan lebar 40 cm.Tanah dicangkul sedalam 15-20 cm agar dapat menghancurkan bongkahan tanah yang besar. Biasanya bentuk ini diterapkan pada tanah berteksturringanyang tidak memberikan perbedaan hasil dibandingkan pengolahan tanah secara sempurna. Bentuk yang ketiga disebut Olah TanahSempurna(OTS). Pengolahan tanah dilakukan sebanyak tiga kali dengan menggunakan traktor sampai kedalaman mata bajak 30 cm. Tujuannya untuk membalik tanah agar terjadi sirkulasi udara untuk pertumbuhan akar tanaman. Setelah itu tiga hari kemudian dilakukan pencangkulan dan penggaruan agar tanah menjadi rata.Mengolah tanah dulunya dilakukan dengan mengombinasikan tenaga manusia dan tenagahewan. Kegiatan mencangkul dan membajak dengan kerbau adalah pengolahan tanah dengan cara tradisional. Seiring perkembangan waktu mengolah tanah dilakukan dengan bantuan alat danmesinpertanian demi hasil yang lebih maksimal. Mengolah tanah dilakukan secara mekanis untuk jenis lahan yang memungkinkan dan secara konvensional untuk tipe luas teras yang sempit.Mengolah tanah wajib dikuasai dalam budidaya pertanian. Mengolah tanah adalah faktor penentu keberhasilan agar tercipta tanah olah yang siap tanam. Tanah yang siap tanam pun tidak sekadar tanah tapi jenis tanah yang baik secara fisis, kemis, dan biologis. Dari sini tentunya diharapkan tanamanpertanianakan tumbuh dengan baik.Lalu apa saja tujuanpengolahantanah itu? Tentunya tidak sekadar menyiapkan lahan untuk ditanami, ada beberapa tujuan lain yang ingin diperoleh, di antaranya adalah: Menciptakan kondisi fisik, kemis, dan biologis agar lebih baik. Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan. Penempatan sisa-sisa tanaman padatempatyang sesuai untuk mendapatkan dekomposisi yang baik Menurunkan laju erosi. Memudahkan pekerjaanlapangankarena tekstur tanah lebih rata. Melakukan pencampuran pupuk dengan tanah Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainaseTahapan Mengolah Tanah PertanianPada umumnya pengolahan tanah terdiri atas tiga tahap. Tahapan tersebut terdiri atas land clearing (membersihkan areal),pembajakanserta penggaruan. Penjelasan mengenai tahapan pengolahan tanah akan dijelaskan berikut ini.1. Land Clearing (Membersihkan Areal)Pembersihan areal adalah pembersihan galengansawahdari semua hal yang mengganggu. Pembersihan dilakukan terhadap pepohonan, semak-semak, alang-alang atau tumbuhan lainnya. Agar lebih bermanfaat rerumputan yang sudah dibersihkan tadi dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Rerumputan dan sisa jerami dapat dimanfaatkan sebagai pakanternak, kompos, atau bahan bakar.Galengan sawah pada tanah pertanian memiliki fungsi yang penting. Galengan sawah berfungsi untuk menahanairselama mengolah tanah agar tidak mengalir keluar petakan. Fungsi lainnya berhubungan dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.Setelah dibersihkan dari rerumputan dan tanaman, tanah diperbaiki dan dibuat lebih tinggi. Selain memperbaiki tanah, pembersihan juga bertujuan memperlancararusair dan menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke petak sawah. Pembersihan tanah pertanian dapat dilakukan dengantangan, cangkul, atau linggis.2. PembajakanPembajakan merupakan proses pengolahan tanah pada masa tanam. Pembajakan tanah berfungsi mengembalikankesuburantanah setelah masa panen. Membajak dilakukan dengan memecah lapisan tanah menjadi bongkahan-bongkahan sehingga tanah dapat digemburkan.Membajak juga melakukan pembalikan tanah dengan cangkul, garu, waluku, atau traktor. Pembalikan dilakukan dengan kedalaman 30-50 cm bergantung dari jenis tanah. Setelah dibalik tanah diratakan sampai halus agar dapat ditanami dengan baik. Dariprosesini diharapkan terjadi proses mineralisasi bahan-bahan organik sehingga tanah menjadi gembur kembali.Membajak tanah pertanian sebenarnya memilikiartipenting bagi petani. Membajak membuat petani mengerti bagaimana menghasilkan produksi yang baik. Hasil produksi yang baik seharusnya didapatkan oleh petani setelah proses pembajakan. Pembajakan tanah adalah fase yang paling menghabiskan tenaga petani. Hampir empat puluh persen biayaproduksiterserap pada fase ini.Kondisi tanah pertanian Indonesia dengan tiga kalipanentiap tahunnya membuat tanah pertanian kehilangan unsur-unsur organiknya. Akhirnya tanah menjadi tandus dan dapat memengaruhi hasil produksi pertanian. Maka sebenarnya tanah sebagai media tanam harus disiapkan dengan baik. Dari sinilah sebenarnya peran sarjana-sarjanapertanian sebagai orang berilmu untuk membantu para petani.Nah, apakah selama iniduniapertanian kita sudah cukup bersinergi dengan dunia pendidikan? Itulah yang masih menjadi tugas besar kita agar proses pembajakan ini dapat dilakukan lebih efisien dan efektif lagi.3. PenggaruanPenggaruan dan pembajakan tanah sebenarnya dua kegiatan yang memiliki kaitan erat. Penggaruan atau penggemburan dilakukan dua tahap. Tahappertamadengan cara menghancurkan gumpalan tanah menjadi struktur remah. Dari bentuk remahstrukturtanah akan menjadi halus dan merata.Jarak antara pembajakan dan penggaruan tahap 1 berkisar 1 atau 2minggu. Penggaruan tahap dua bertujuan untuk melumatkan tanah, sehingga semua tanah melumpur dan tanah menjadi halus. Tanah dapat dikatakan halus ketika menginjakkan kaki ke dalamlumpurterdapat kubangan bekas kaki dan lumpur akan saling mengisi.Tips penting dalam penggaruan sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu sebelum proses ini dilakukan. Pemberian pupuk organik atau anorganik saat penggemburan membuat pupuk teraduk secara rata pada lapisan olah. Pemupukan yang diberikan lebihawaldapat merangsang perkembangan akar lebih dalam.Semua tahapan pengolahan untuk tanah pertanian ini, mulai dari pembersihan lahan, pembajakan, dan penggaruan biasanya membutuhkan waktu 16-18hari.Teknik Mekanis Pengolahan di Tanah PertanianSemakin berkembangnyateknologi, pengolahan tanah pertanian pun dapat dilakukan secara mekanis. Penggunaan hewan ternak berkurang dan mesin pertanian menjadi saranabarubagi petani. Pengolahan tanah secara mekanis semakin dilirik karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut di antaranya adalah:1. Keuntungan TeknisPeralatanmekanis yang digunakan untuk mengolah tanah dapat mempermudah pekerjaan yang berat. Selain itu hasil yang diperoleh dengan tenaga kerja yang minim dapat lebih dalam karena sudah dibantu dengan peralatan mekanis.2. Keuntungan EkonomisBiaya yang dikorbankan lebih rendah sehingga dapat meningkatkan keuntungan petani. Penelitian diPulau Jawamenyebutkan bahwa biaya pengolahan per hektar dengan traktor lebih murah dibanding menggunakan tenaga manusia dan hewan.3. Keuntungan WaktuDengan bantuan mesin tentunya pengolahan tanah akan lebih cepat. Dari sini proses budidaya tanaman tentu akan lebihcepat. Untuk tanaman yang berumur pendek, sisa waktu dapat digunakan untuk melakukan budidaya lagi.Lalu apa saja yang harus disiapkan agar tanah dapat dibuat secara mekanis? Tentunya tidak hanyamasalahtanah saja, tapi ada beberapa hal lain, yaitu : Topografi lahanLahan sebaiknya dibuat berteras agar traktor dapat digunakan untuk membajak dengan baik. Traktor tidak dapat digunakan pada lahan yang miring atau bergelombang. Selain itu perlu dibuat jalan danjembatanuntuk memasuki lahan yang diolah Tanaman yang tumbuh di lahanTanaman yang dapat mengganggu jalannya mesin harus disingkirkan. Yang harus disingkirkan adalah tanaman berbatang lentur tapikuatkarena dapat tergulung oleh putaran mesin sehingga dapat menambah beban dan merusak mesin. BebatuanBebatuan yang besar harus disingkirkan dengan linggis atau cangkul agar tidak menghalangi jalannya mesin. Sedang batu-batukecil dapat disingkirkan setelah lahan diolah. Kadar air tanahTanah yangkeringdan tanah yang terlalu basah tidak efektif untuk pengolahan tanah secara mekanis. Tanah yang cocok adalah ketika tanah berbentuk lumpur. Tanah tidak lengket namun dapat mengalir. Kondisi ini dinamakan pengolahan tanah basah.Pengolahan tanah pertanian harus dilakukan dengan seksama, agar hasil pertanian pun maksimal.