pratikum air tanah (geolistrik)

Upload: inas-zafirah

Post on 14-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Langkah Kerja

TRANSCRIPT

ACARA IIIEKSPLORASI LAPISAN TANAH METODE GEOLISTRIKDUSUN KALANGAN, DESA KLEGO, BOYOLALI

Disusun Oleh:1. Adnan Rosyid(E100120062)2. Ambar Asmoro(E100120070)3. Kholiful Hasbi(E100120068)4. Ika Listia W.(E100120056)5. Aprilia Dwi F.(E100120060)6. Fauzi Mukti A.(E100120054)7. Zandy Pratama p.(E100120085)8. M.Fathoni(E100120082)9. Roufur Rochim(E100120029)

Assisten:1. Rahid Iskandar2. Nur Hasanudin3. Wahyu Puji Astuti

LABORATORIUM SUMBER DAYA AIRFAKULTAS GEOGRAFIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

ACARA IIIEksplorasi Lapisan Tanah Metode GeolistrikDusun Kalangan, Desa Klego, Boyolali

I. TUJUANa. Mengetahui tahanan aliran listrik yang dapat dilalui setiap lapisan tanah.b. Melatih pratikan untuk menggunakan metode Geolistrik dalam mengetahui kandungan air di bawah permukaan tanahc. Memahami pengolahan data konfigurasi Schlumberger dengan software.

II. ALAT DAN BAHAN1. Resistivity Meter G-Sound Naniura 300 HF2. Accu3. Elektroda arus dan potensial4. Kabel-kabel penghubung5. Meteran6. Alat tulis7. Laptop8. Software RestyDinv

III. DASAR TEORIGeolistrik merupakan metode geofisika yang dipelajari untuk mengetahui sifat aliran listrik di dalam permukaan bumi dan bagaimana cara mendeteksinya dari permukaan bumi. Hal yang metode geolistrik meliputi pengukuran potensial, arus, dan medan elektromagnetik yangterjadi baik secara alamiah ataupun dengan cara injeksi arus listrik ke dalam bumi.Metode geolistrik yang dilakukan adalah tahanan listrik yang dilalui oleh dua elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Hasil pengukuran arus dan beda potensial yang memiliki jarak elektroda yang berbeda, kemudian akan muncul variasi nilai hambatan jenis masing masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point). Namun metode geolistrik tersebut hanya efektif untuk pengukuran yang bersifat dangkal, karena informasi yang dapat diperoleh tidak mencapai dikedalaman lebih dari 200 meter. Oleh hal tersebut, metode geolistrik biasa digunakan untuk penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir (cadangan) air tanah, dan eksplorasi geothermal.Terdapat 2 (dua) jenis alat untuk mengukur resivitas, yakni Multichannel Resistivity (S-Field) dan Twin Probe Resistivity (G-Sound). Dan dapat dideskripsikan mengenai alat tersebut :a. Multichannel Resistivity (S-Field)S-Field adalah alat ukur resistivity dengan sentuhan teknologi terdepan. Instrumen didesain dengan sistem pengukuran elektroda banyak channel (multichannel), full automatis dengan sampling arus injeksi dilakukan setiap 2-5 detik. Alat ini memberikan hasil dengan tingkat akurasi tinggi dan bising yang rendah. Dengan hadirnya alat ini pengukuran resistivitas bisa dilakukan secara simultan sampai 16 elektroda, dan dapat pula di-upgrade menjadi 32, 64, 128 elekroda atau lebih (max 1000 channel).b. Twin Probe Resistivity (G-Sound)G-Sound dibuat untuk menjawab kebutuhan akan alat ukur resistivitas (geolistrik) yang murah dan handal. Instrumen geolistrik ini di desain untuk pengukuran bergerak (portable) dengan kedalaman penetrasi arus mencapai 100 m s.d 150 m. Pada G-Sound tidak diperlukan adjusting SP dengan rumit, melalui tombol adjusting maka nilai SP terkoreksi secara otomatik. Hal ini sangat membantu untuk operator alat yang belum berpengalaman dalam pengoperasiannya.Ada beberapa macam cara pengukuran resistivitas yang biasa dilakukan dalam akuisis data di lapangan. Masing - masing memiliki fungsi yang berbeda, ketiga cara tersebut yaitu Lateral mapping, vertikal Sounding dan Mise-a-la-masse. Terdapat 4 tipe kurva lapangan seperti Tipe A, Tipe Q, Tipe K, dan Tipe H.

IV. LANGKAH KERJA1. Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan untuk pratikum acara ke tiga ini, dan tentunya telah memastikan lokasi pengukuran yang digunakan untuk pratikum kali ini. Usahakan dalam memilih lokasi tidak terlalu memiliki topografi yang bergelombang, agar tidak terjadi perbedaan ketinggian yang mempengaruhi kedalaman data.2. Menentukan konfigurasi panjang bentangan dan jarak antar elektroda yang sesuai dengan lokasi serta kebutuhan pratikum. Membuat tabel lembar kerja pratikum yang telah disesuaikan dengan konfigurasi tersebut.3. Jika dalam melakukan pratikum, efektifnya dilakukan dalam satu tim (kelompok) dan dilakukan pembagian tugas dalam penghitungan data survei hasil alat resivitasmeter G-Sound.4. Prosedur penggunaan resivitasmeter Nniura 300 HF:4.1. Pasang elektroda potensial sesuai konfigurasi jarak yang telah diatur sebelumnya, tancapkan elektorda ke tanah dengan mantap, dapat dibantu dengan memukul elektroda tersebut menggunakan palu.4.2. Elektroda yang telah terpasang dengan mantap, dapat dihubungkan dengan konektor pada resivitas meter menggunakan kabel yang memiliki jacktooth (jepitan). Dan lakukan hal yang sama terhadap elektroda arusya. Jika kabel salah satu sisinya telah terpasang dengan baik pada masing masing eletroda, dapat dilakukan penembakan (injection) arus listrik. Pastikn suplay listrik untuk resivitas meter dari accu terpasang dengan baik, dan tegangan listrik telah stabil.4.3. Dengan menekan tombol yang difungsikan sebagai penembak arus listrik, perhatikan nilai tegangan potensial yang terdapat ditampilan tegangan V (Autorange) dan lakukan pencatatan data dari nilai tersebut.4.4. Untuk hasil yang meyakinkan, dapat dilakukan penembakan arus listrik 3 (tiga) kali.4.5. Lanjutkan langkah dari 4.1. hingga 4.4. untuk melakukan konfigurasi selanjutnya.5. Hal yang dilakukan setelah menyelesaikan pengukuran dilapangan adalah memasukan data tersebut ke sebuah software penghitung hasil resivitas meter, yaitu Software RestyDinv. Penggunaan Software sebagai berikut :1. Data lapangan berupa arus (I), tegangan (V) dan jarak spasi elektroda (n, a).2. Masukkan data lapangan dalam program Excel untuk menghitung faktor konfigurasi (k) dan nilai resistivitas semu (). Save filenya dalam bentuk file text (*.txt).3. Buat input untuk program Res2Dinv di program Notepad, dengan format, input sebagai berikut :Nama lintasan survey. - Jarak elektroda terkecil (a). - Jenis konfigurasi (Wenner = 1, Schlumberger =7, pole-pole = 2, dipole-dipole = 3, pole-dipole = 6). - Jumlah total datum point. - Posisi datum pertama (tulis 0 jika pertama di elektroda pertama atau tulis 1 jika datum pertama berada di tengah lintasan elektoda). - Masukkan 0 untuk resistivitas atau 1 untuk IP. - Susunan data. - Posisi horizontal, spasi elektroda x n (lapisan ke-n), nilai resistivitas. - Ketik nol di akhir input data, 4 kali.4. Setelah diperoleh data input dalam program Notepad, kemudian save as dalam bentuk *.dat (misal: data1.dat).5. Keluar dari program Notepad .6. Masuk ke program Res2Dinv.7. Dari tampilan windows Res2Dinv, buka menu file untuk membaca data yang disimpan dalam program Notepad (file data1.dat).8. Kemudian pilih menu inversi, lalu pilih least-squares invertion.9. Untuk melihat posisi datum point pilih menu lalu pilih splice data set.10. Untuk mengedit data, pilih menu lalu pilih extermine datum point.11. Untuk menghilangkan data yang jelek, pilih datum point yang ingin dihilangkan, lalu klik kanan pada mouse (sampai tanda merah), kemudian tekan Q.

V. HASIL PRATIKUM1. Pendataan Hasil Kerja PraktikData Konfigurasi Schlumberger

TujuanPratikum Air tanahTanggalKamis, 8 Mei 2014

LokasiDusun KalanganAlatResistivity Meter G-Sound Naniura 300 HF

Desa KlegoKoordinatXY

Kabupaten Boyolali46960291819521

Garis No.GL-5OperatorIka ListiaAmbar A.

Elevasi700 Mdpl

No.AB/2 (meter)MN/2 (meter)KIV

11,50,56,2866,0021,6

22,50,518,8573,0019,9

340,549,4855,0034,7

460,5112,3173,0037,0

580,5200,3873,0033,1

6100,5313,3769,0029,3

7120,5451,6076,0025,3

8150,5706,0757,0031,1

9205117,8175,009,9

10255188,5099,007,7

11305274,89131,009,2

12405494,8088,004,9

135010376,99139,008,9

146010549,7872,002,2

157510867,86185,005,5

2. Data Hasil Output Software RestyDinv

VI. ANALISAGaris yang membentuk pola dari kiri ke kanan semakin tinggi dan dilanjutkan datar adalah kandungan batuan dalam lapisan di bawah permukaan yang sangat berbeda-beda dilapisan atas dekat dengan permukaan tanah. Dalam hasil pengolahan data pratikum Schlumberger dengan software RestyDinv, menunjukan bahwa termasuk dalam kurva tipe A.Pada hasil tersebut, dapat menggambarkan lapisan tanah yang menunjukan akuifer dibawah permukaan tanah. Dengan data geologi yang dicocokan dengan nilai resistivity.Data schlumberger lebih cepat diproses, karena terdapat banyak software pembantu, sehingga untuk pratikan yang baru menggunakan metode ini dimudahkan. Tipe A hasil pratikan ini menunjukan adanya banyaknya perbedaan jenis batuan yang ada didekat dengan permukaan.

VII. KESIMPULAN Pratikum kali ini difungsikan untuk mengetahui akuifer dan jenis batuan yang terdapat dibawah permukaan tanah, tanpa harus mengebor tanah atau menggalinya. Dalam melakukan praktik, yang diutamakan adalah peralatan yang dalam keadaan baik. Terutama suplai listrik untuk Resistivity Meter yang berasal dari accu arus DC. Melakukan penembakan arus listrik harus diberikan jarak antar elektroda yang sudah dikonfigurasikan sebelumnya, sehingga data yang dihasilkan tegangan potensialnya terratur. Bila perlu lakukan dan ulangi penembakan arusnya hingga 3 (tiga) kali, untuk mendapatkan kepastian data yang tepat.

VIII. DAFTAR PUSTAKAhttp://aboutlovecampus.blogspot.com/2010/05/metode-geolistrik-adalahmetodadiakses pada 10 Juni 2014Bisri. 1991 Aliran Air Tanah. Universitas Brawijaya. MalangLilik Hendrajaya dan Idam Arif, 1990. Monograf, Geolistrik Tahanan Jenis. Laboratorium Fisika Bumi ITB. Bandung.Anonim, 2013. Modul Pembelajaran, Modul Pratikum Geolistrik Fakultas Geografi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.