laporan pratikum bk karir

67
LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR DOSEN PEMBIMBING : KADEK SURANATA, S.Pd, M.Pd, Kons OLEH 1. Rian Rosadi (1011011062) 2. Adi Verianto (1011011096) 3. Arya Riana Putra (1011011085) 4. Agus Sutama (1011011111) 5. Yudi Agus Eryawan (1011011079) 6. Agus Setiawan (1011011089) JURUSAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 1

Upload: arya-rianaputra-iputu

Post on 24-Jul-2015

191 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Nama Kelompok:1. Rian Rosadi (1011011062)2. Adi Verianto (1011011096)3. Arya Riana Putra (1011011085)4. Agus Sutama (1011011111)5. Yudi Agus Eryawan (1011011079)6. Agus Setiawan (1011011089)

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pratikum Bk Karir

LAPORAN

PRAKTIKUM BK KARIR

DOSEN PEMBIMBING :KADEK SURANATA, S.Pd, M.Pd, Kons

OLEH

1. Rian Rosadi (1011011062)2. Adi Verianto (1011011096)3. Arya Riana Putra (1011011085)4. Agus Sutama (1011011111)5. Yudi Agus Eryawan (1011011079)6. Agus Setiawan (1011011089)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA

2012

1

Page 2: Laporan Pratikum Bk Karir

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ”Laporan Praktikum BK Karir”

tentang layanan Penempatan dan penyaluran yang di lakukan di SMK TI Global

Singaraja mengenai “ Layanan Penempatan dan Penyaluran di Bidang Karir di

SMK TI Global Singaraja” Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Kadek

Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons selaku dosen mata kuliah Praktikum BK Karir yang

sudah memberikan bimbingan-bimbingan kepada penulis, sehingga laporan kami

ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis berharap untuk memberikan saran, pendapat sekaligus pembinaan

sehingga apa yang penulis kerjakan setidaknya bisa mendekati kesempurnaan.

Singaraja, Juni 2012

Penulis

2

Page 3: Laporan Pratikum Bk Karir

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................

BAB I Pendahuluan

1.1 Masalah-masalah tentang karier yang terjadi di SMK TI Global

Singaraja………………………………………………………… 4

1.2 Latar belakang perlunya layanan BK Karier yang dilakukan di SMK

TI Global Singaraja……………………………………………… 7

1.3 Pendekatan layanan yang digunakan dan alasan

penggunaannya………………………………………………….. 16

BAB II Teori yang Melandasi dan Perangkat yang digunakan

2.1 Teori, Konsep dan Langkah-langkah ............................................. 20

2.2 Instrumen yang diberikan dalam Kegiatan Layanan ..................... 27

2.3 RPBK yang digunakan serta Perangkat yang menyertainya .......... 30

2.4 Cyber Konseling yang digunakan……………………………….. 34

BAB III Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil yang dicapai .......................................................................... 35

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan .................................................................................... 38

4.2 Saran .............................................................................................. 39

Lampiran –lampiran

3

Page 4: Laporan Pratikum Bk Karir

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Masalah-masalah tentang karier yang terjadi di SMK TI Global

Singaraja

Menurut hasil wawancara kami dengan guru BK sekaligus koordinator

Bimbingan Konseling Luh Eka Saniari, S.Pd ( Guru BK 07/05/2012) menyatakan

bahwa masalah yang dialami siswa tentang pencapaian karir yang optimal karena

beberapa faktor yakni,

1. Status sosial ekonomi keluarga, beberapa hal yang melatar belakangi

status sosial ekonomi orang tua adalah tingkatan pendidikan orang

tua, penghasilan, status pekerjaan orang tua.

2. Kurang pengetahuan awal mengenai seluk-beluk atau kondisi suatu

pekerjaan dan masa depan, pengetahuan awal tentang suatu pekerjaan

itu antara lain adalah pengetahuan tentang dunia kerja, persyaratan,

kualifikasi, struktur jabatan, masa kewajiban sebagai pekerja, dimana

pekerjaan itu berada, bagaimana cara memasukinya dan sebagainya.

3. Pola pergaulan individu itu sendiri. Selain masyarakat, pihak lain

yang dekat dengan seorang individu dan sangat mempengaruhi proses

pemilihan karier ini adalah teman sepergaulan. Seorang individu

sering menghabiskan waktunya dirumah temannya serta menyerap

sikap-sikap dan nilai-nilai yang belum pernah mereka temui. Individu

yang mengembangkan cita-cita masa depan dan pekerjaannya tidak ada

hubungannya dengan keluarga, mungkin mendapatkan itu dari teman

sepergaulan atau dari sekolah. Nilai-nilai yang diberikan oleh

kelompok teman ini merupakan suatu pengaruh yang kuat terhadap

sikap dan reaksi seorang individu. Hal ini juga didukung Beberapa

penelitian menyebutkan bahwa cita-cita masa depan dan pekerjaan

seorang individu sebagian individu sebagian besar datangnya dari

teman seusia daripada dari diri individu itu sendiri(Utoyo, 1989: 24)

4

Page 5: Laporan Pratikum Bk Karir

Dapat disimpulkan bahwa faktor pokok penyebab timbulnya

masalah-masalah karier dalah kurangnya pemahaman dan kemampuan

individu terhadap dirinya sendiri dan pengetehuan tentang karir kedepanya.

Karena pada dasarnya seorang siswa dalam kehidupannya akan

dihadapkan pada sejumlah alernatif, baik yang berhubungan dengan

kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun karirnya. Namun, adakalanya siswa

mengalami kesulitan unuk mengalami keputusan dalam menentukan alernatif

mana yang seharusnya dipilih. Salah satunya adalah kesulitan dalam

pengambilan keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karir yang

akan dipilihnya kelak. Mereka dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan

permasalahan tentang rencana karirnya. Diantaranya mereka

mempertanyakaan, dari sejumlah jenis pekerjaan yang ada, pekerjaan apa yang

paling cocok untuk saya kelak setelah menamatkan pendidikan?

Dalam sebuah artikel surat kabar menyebutkan bahwa banyak diantara

lulusan SMA yang mengalami kegagalan dalam hal mempersiapkan menal

dan kepribadian ketika memasuki dunia kerja. Hal ini menunjukkan bahwa,

pada kenyataannya siswa SMA seringkali dipandang sebelah mata oleh

masyarakat karena ketidakmampuannya untuk bekerja setelah mereka lulus.

Ketidakmampuan siswa dalam bekerja disebabkan karena pada umumnya

siswa SMA tidak memiliki keterampilan khusus seperti siswa SMK.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan mengatakan bahwa kontribusi jumlah angka pengangguran

pada lulusan tingkat SMA lebih tinggi dibandingkan lulusan pada jenjang

pendidikan lainnya dengan persentase 13,44%. Menurutnya, besarnya angka

pengangguran yang dihasilkan SMA itu sebagian akibat dari tidak

maksimalnya kompetensi yang dimiliki siswa lulusan SMA untuk memasuki

dunia kerja. Ia juga menyatakan bahwa lulusan SMA tidak memiliki jiwa

kewirausahaan dan motivasi untuk membuka usaha sendiri.

. Adapun masalah-masalah yang berkaitan dengan karir dianaranya :

1. Kurang mengetahui cara memilih program studi

2. Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang karir

3. Bingung dalam memilih pekerjaan, dan

5

Page 6: Laporan Pratikum Bk Karir

4. Belum memiliki pilihan perguruan tinggi tertentu jika setelah lulus tidak

memasuki dunia kerja.

Hasil pemotretan yang melalui wawancara yang pernah dilakukan

peneliti pada beberapa orang siswa di sekolah yang menjadi sampel penelitian,

menyimpulkan bahwa pada umumnya mereka (siswa kelas XI) masih merasa

kebingunggan akan melanjutkan kemana setelah lulus SMA ini. Selain itu,

pemberian layanan bimbingan karir yang diterima siswa mengenai informasi

karir, baik yang berhubungan dengan dunia kerja maupun yang informasi

mengenai jurusan yang ada diperguruan tinggi.

Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat

dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang

hal-hal yang berhubungan dengan dunia karirnya. Untuk itulah, mereka

seyogyanya mendapatkan bimbingan guna memperoleh pemahaman yang

memandai tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang

bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam

dirinya. Dalam hal ini, tentunya tidak cukup hanya sekedar memahami diri.

Namun juga harus disertai dengan pemahaman akan kondisi yang ada

dilingkungannya, seperti kondisi sosial-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis

dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bertautan dengan dunia

kerja. Sehingga pada gilirannya siswa dapat mengambil keputusan yang

terbaik tentang kepastian rencana karir yang akan ditempuhnya kelak

Pemberian pelayanan bimbingan karir sangat diperlukan sekali, hal ini

dimaksudkan agar potensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat

dikembangkan secara optimal. Selain itu, program bimbingan dapat diarahkan

untuk menjaga terjadinya keseimbangan dan keserasian dalam perkembangan

intelektual, emosional dan sosial.

Selain itu melalui program bimbingan diharapkan dapat mencegah dan

mengatasi potensi-potensi negatif seperti peserta didik akan mudah frustasi

karena adanya tekanan dan tuntutan untuk berprestasi, peserta didik menjadi

terasing atau agresif terhadap orang lain karena sedikit kesempatan untuk

membentuk persahabatan pada masanya, ataupun kegelisahan akibat harus

menentukan keputusan karir lebih dini dari biasanya (Semiawan, 1997).

6

Page 7: Laporan Pratikum Bk Karir

Program Bimbingan Karir bertujuan untuk membantu siswa dalam

merencanakan karir di masa mendatang. Melalui program bimbingan karir

diharapkan karir yang dipilih siswa sesuai dengan bakat, minat, dan nilai-nilai

yang dijunjung tinggi. Jika orang memperoleh karir yang tepat, maka hidup

orang akhirnya akan bahagia. Dan kebahagiaan adalah tujuan hidup semua

orang. Oleh sebab itu bimbingan karir sejak usia dini merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari tugas pendidikan.

Bimbingan karir tidak hanya sekedar memberikan respon kepada

masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan.

1.2 Latar belakang perlunya layanan BK Karier yang dilakukan di SMK TI

Global Singaraja

(Gani, 1987:11).Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan

dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang

bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia

kerja, merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang

diharapkannya, untuk menentukan pilhannya, dan mengambil suatu keputusan

bahwa keputusannya adalah yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya

dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan/ karier

yang dipilihnya

Di SMK TI Global Singaraja, siswa – siswanya memiliki potensi dan

minat yang berbeda-beda, dilihat dari angket yang kami sebarkan, terlihat bahwa

banyak siswa yang memilih melanjutkan ke perguruan tinggi dan dunia kerja.

Dari angket tersebut kami memberikan Layanan BK Karir pada siswa agar siswa

SMK mendapat sumber-sumber informasi yang lebih objektif dan akurat

tentang karir yang mereka pilih, karena semakin lengkap dan akurat informasi

yang dikumpulkan siswa tentang gambaran diri dan pemahaman lingkungan

semakin tepat pula pilihan yang bisa dilakukannya. Perkembangan karier

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan manusia,

karena itu prinsip-prinsip yang berlaku bagi perkembangan manusia pada

umumnya berlaku bagi perkembangan karier.

7

Page 8: Laporan Pratikum Bk Karir

Siswa yang berada pada masa remaja (SMK), mulai mengenal karier

atau pekerjaan yang diperoleh dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat

dan lingkungan sekolah. Tugas-tugas perkembangan bagi siswa di sekolah sebagai

calon tenaga kerja ialah memilih lapangan kerja yang sesuai dengan potensi-

potensi yang dimilikinya. Potensi-potensi yang dimaksud adalah pengetahuan,

keterampilan berfikir, kemampuan kerja, dan sikap terhadap pekerjaan.

Memilih jurusan merupakan awal bagi siswa untuk merencanakan

karir demi masa depan. Dalam memilih jurusan, siswa mempunyai

pandangan-pandanganyang berbeda terhadap tujuan karirnya sehingga cara

untuk mewujudkan semua itu berbeda pula antara siswa satu dengan yang

lainnya. Banyak siswa masih cenderung terpengaruh oleh orang lain, tidak

percaya diri, kurangnya pengetahuan tentang peke{aan yang dinginkan,

terpaku pada satu pilihan, tidak mampu mengenali bakat dan minatnya, tidak

mendapat dukungan dari orang lain, tidak pasti dalam membuat pilihan, dan

mengalami masalah berkenaan dengan pekerjaan yang diinginkan. Sebaliknya

banyak siswa dalam memilih jurusan tidak lagi terpengaruh oleh orang lain,

penuh percaya diri dalam membuat pilihan, sudah mempunyai pengetahuan

tentang pekerjaan yang dinginkan, sudah mampu mengenali bakat dan

minatnya, mendapat dukungan dari orang lain, yakin dalarn membuat pilihan,

dan tidak mengalami masalah berkenaan dengan pekerjaan yang diinginkan.

Hal-hal tersebut berkaitan dengan pengarnbilan keputusan karir siswa dimasa

yang akan datang.

Menurut Super (dalam Manrihu, l98S:25) karir adalah sekuensi

pekerjaan-kerjaan dan peranan-peranan lainnya ),ang keseluruhannya

menyatakan tanggung jawab seseorang kepada pekerjaan dalam keseluruhan

pola perkembangan dirinya. Menurut Serniawan (dalam Thantawy, 1993:39)

karir adalah jalan kehidupan seseorang yang ditentukan oleh pilihan dan

keputusan yang ia buat dalam pekerjaan, pendidikan atau latihan, dan gaya

hidup. Wiiensky, dalam Sukardi, 1984:18) mengartikan karir sebagai suatu

riwayat pekerjaan yang teratur dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni

merupakan suatu persiapan untuk masa depannya. Super (dalam Uno dan

Kuadrat, 2009:93) mengemukakan bahwa karir adalah proses adaptasi seumur

8

Page 9: Laporan Pratikum Bk Karir

hidup yang terkait baik dengan penyiapan diri pada dunia kerja, berganti

posisi kerja mar.rpun meninggalkan dunia kerja. Heer (dalam Sukardi,

1987:100) mengemukakan unsur-unsur karir yang dikembangkan melalui

pendidikan karir yaitu J ) Kesaclaran karir merupakan bentuk pemahaman

akan dunia kerja secara menyeluruh dan manfaat atau maknanya bagi

kehidupan,2) Kesadaran diri yaitu bentuk kesadaran yang dimiliki siswa

terhadap dirinya sendiri, kebutuhan-kebutuhannya, kekuatan dan kelemahan

pribadinya, serta potensi-potensi lainya, 3) Apresiasi-apresiasi dan sikap

berupa sistem nilai terhadap karir dan bagaimana peranannya, 4) kemampuan

perbuatan keputusan yaitu bentuk pemahaman siswa terhadap tahapan-tahapan

perbuatan keputusan, diantaranya meliputi tindakan indentifikasi altematif,

memilih altematif, dan pelaksanaan alternatif, 5) kesadaran ekonomis adalah

kesadaran yang dimiliki siswa terhadap relasi antara faktor ekonomi pribadi,

pola karir dan pekerjaan, 6) Kesadaran kecakapan bekerja dan kompetensi

awal serta dasar-dasar keterampilan kognitif yang dituntut dalam

mengidentifikasikan dari suatu tugas, prosedur tugas, melaksanakan tugas-

tugas dan mengadakan evaluasi, 7) Keterampilan kecakapan bekerj a yaitu

berbagai bentuk keterampilan yang dituntut guna dapat secara langsung

melakukan berbagai tugas secara tepat, 8) Kesadaran pendidikan yaitu suatu

bentuk pengenalan dari siswa tentang makna perkembangan keterampilan

dasar dan penguasaan pengetahuan dalam mencapai tujuan karir yang telah

ditetapkan melalui alur pendidikan karir. Dari pengertian yang dikemukakan

oleh beberapa para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa karir adalah

jalan kehidupan seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni

oleh seseorang mulai dari penyiapan diri pada dunia kerja, berganii posisi

kerja, maupun meninggalkan dunia kerja dimana keseluruhan itu merupakan

pola perkembangan diri seseorang untuk persiapan menghadapi masa depan.

a. Pengertian Keputusan karir

Konsep pengembangan keputusan karir beraniak dari postulat

bahwa karir dibangun atas apa vang pernah dilakukan seseorang, apa yang

diperbuatnya kini, dan apa yang ingin diperbuatnya melaui berbagai tahap

perkembangan. Healiy, dalam Uno dan Kuadrat, 2009:93).

9

Page 10: Laporan Pratikum Bk Karir

Keputusan karir adalah perilaku yang bersangkutan dengan

mengidentifikasi, memilih, merencanakan, dan melaksanakan tujuan-

tujuan karir yang tersedia bagi individu. (Manrihu, 1988:26).

Tiedeman dan o'Hara (dalam Manrihu, 1988:83) menyatakan

bahwa identitas-identitas karir individu terbentuk oleh proses-proses

pengambilan keputusan yang menjadi sasaran pemahaman dan kehendak-

kehendak individu sehingga mereka mampu membuat pilihan-pilihan yang

didasarkan padrpengetahuan tentang diri dan informasi eksternal yang

sesuai.

Munandir (1996:92) mengemukakan bahwa pengambilan

keputusan karir adalah proses memilih pekerjaan yang berlangsung

sepanjang hayat, dimana individu terus rnenerus berusaha mencari

kecocokan optimal antara tujuan karir dan kenyataan dunia kerja.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan

karir adalah proses pemiiihan karir. Proses pemilihan karir yang baik

dilakukan melalui langkah-langkah, pertama mengumpulkan inforrnasi

tentang karir, kedua mempertimbangkan informasi yang telah dikumpulkan,

ketiga nnemilih salah satu yang paling tepat sesuai dengan kemampuan

dirinya , keempat membuat perencanaan terhadap apa yang telah ditetapkan

dalam pilihan, dan kelima rnelaksanakan pilihan.

Informasi adalah berita tentang sesuatu yang berfungsi untuk

memberikan keterangan, penerangan, kabar, atau pemberitahuan (KBBI,

20A6319). Sukardi (1984:112) mengernukakan bahwa informasi karir terdiri

dari fakta-fakta mengenai pekerjaan yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mernbantu individu agar memperoleh pandangan, pengertian dan pemahaman

tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja. Dengan demikian

pengumpulan informasi karir berhubungan dengan pengetahuan tentang

pendidikan, latihan, kecenderungan lapangan keria" pasaran kerja, dan

sumber-sumber karir yang menrberikan infbrmasi tentang tugas-tugas

pekerjaan, fungsi-fungsi, upah, persyaratan, dan rnasa depan dalam

hubungannya dengan lapangan pekerjaan.

10

Page 11: Laporan Pratikum Bk Karir

Mempertimbangkan adalah memikirkan baik-baik sebelum

menentukan atau memutuskan sesuatu. Ketika sudah memperoleh berbagai

informasi tentang pekerjaan, hendaknya perlu dipertimbangkan antara

informasi yang satu dengan informasi yang lainnya.

Memilih adalah menentukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan

apa yang disukai. Setelah mempertimbangkan berbagai informasi tentang

karir yang diperoleh, kemudian ditentukan apa yang kira-kira paling sesuai

dengan kemampuan.

Merencanakan adalah menyusun suatu konsep/ide yang dikaitkan

dengan peristiwa konkret (KBBI, 20A5:946). Setelah membuat suatu pilihan

yang tepat, sejak dini perlu direncanakan segala sesuatunya berkenaan

dengan proses pencapaian karir.

Dalam membuat keputusan, melaksanakan pilihan juga sangat penting

untuk dilakukan. walaupun masih dalam tahap perencanaan, perlu mendapat

pertimbangan lebih dalam lagi supaya hasiinya berkualitas.

Keputusan karir adalah perilaku yarlg bersangkutan dengan

mengidentifikasi, memilih, merencanakan, dan melaksanakan tujuan-tujuan

karir yang tersedia bagi individu (Manrihu, 1988:26). Berkaitan dengan hal

tersebut (Manrihu (1988:85) mengemukakan bahwa salah satu langkah

pertama dalam pengambilan keputusan karir adalah pengumpulan informasi

tentang berbagai pekerjaan, maka sediakan sumber-sumber informasi kepada

individu-individu.

Keputusan karir adalah perihal yang bertaitan dengan putusan yang

telah ditetapkan sesudah melalui pertirnbangan dan sudah dipikirkan sehingga

memperoleh sikap terakhir (langkah yang harus dijalankan). (KBBI,

2001:914).

Munandir (1996.92) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan

karir adalah proses memilih pekerjaan yang berlangsung sepanjang hayat,

dimana individu terus menerus berusaha mencari kecocokan optimal antara

tujuan karir dan kenyataan dunia kerja.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan

karir adalah proses pemilihan karir. Proses pemilihan karir yang baik

11

Page 12: Laporan Pratikum Bk Karir

dilakukan rnelalui langkah-langkah, pertama mengumpulkan informasi

tentang karir, kedua mempertimbangkan informasi yang telah dikumpulkan,

ketiga rnemilih salah satu yang paling tepat sesuai dengan kemampuan

dirinya, keernpat membuat perencanaan terhadap apa yang telah ditetapkan

dalam pilihan, dan kelima melaksanakan pilihan.

Informasi adalah berita tentang sesuatu yang berfungsi untuk

mernberikan keterangan, penerangan, kabar, atau pernberitahuan

(KBBI,2006:319). Sukardi (1984:112) mengemukakan bahwa infonnasi karir

terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan yang dapat digunakan sebagai alat

untuk rnembantu individu agar memperoleh pandangan. pengertian dan

pemahaman tentang dunia keda dan aspek-aspek dunia kerja. Dengan

demikian pengumpulan informasi karir berhubungan dengan pengetahuan

tentang pendidikan, latihan, kecenderungan lapangan ke{a, pasaran kerja, dan

sumber-sumber karir yang memberikan informasi tentang tugas-tugas

pekerjaan, fungsi-fungsi, upah, persyaratan, dan masa depan dalam

hubungannya dengan lapangan pekerjaan.

Mempertimbangkan adalah memikirkan baik-baik sebelum

menentukan atau memutuskan sesuatu. Ketika sudah memperoleh berbagai

informasi tentang pekerjaan, hendaknya perlu dipertimbangkan antara

informasi yang satu dengan informasi yang lainnya.

Memilih adalah menentukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan apa

yang disukai. Setelah mempertimbangkan berbagai informasi tentang karir

yang diperoleh, kemudian ditentukan apa yang kira-kira paling sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minat.

Merencanakan adalah rnenyusun suatu konsep/ide yang dikaitkan

dengan peristiwa konkret (KBBI, 2005:946). Setelah membuat suatu pilihan

yang tepat, sejak dini perlu direncanakan segala sesuatunya berkenaan dengan

proses pencapaian karir.

Dalam membuat keputusan, melaksanakan pilihan juga sangat penting

untuk diiakukan. walaupun masih dalarn tahap perencanaan, perlu mendapat

pertimbangan lebih dalam iagi supaya hasilnya berkualitas.

12

Page 13: Laporan Pratikum Bk Karir

Banyak siswa ketika menentukan keputusan karir mengalami

keraguan, keprihatinan. ketidakpastian, kerisauan, kegalauan pikiran dan ada

juga yang mengalami kecemasan. Beberapa orang siswa mungkin benar-benar

tidaktahu pekedaan apa yang akan dipilihnya. Ada juga siswa yang sudah

rnempunyai pilihan pasti namun ia masih ragu apakah pilihannya itu sudah

sesuai dengan kemarnpuan dirinya. Ada juga siswa yang sudah mantap

pilihannya namun ia perlu mendapat dukungan dari orang yang sudah lebih

berkompeten di bidang karimya.

Dari beberapa aspek-aspek keputusan karir dan permasalahan di atas

perlu kiranya siswa diberikan informasi-informasi melalui pelayanan

bimbingan dan konseling.

Bimbingan adalah bantuan yang memberikan kemudahan-kemudahan

bagi siswa agar dapat memahami diri serta lingkungannya dalam rangka

pengembangan pribadinya secara optimal guna mencapai kesejahteraan diri

serta masyarakatnya. Bantuan itu diberikan oleh tenaga profesional meliputi

hal-hal yang bersifat informasi sampai dengan terapi. (Syuhada, 1988:4 )

Moegiadi (dalam Winkel dan Hastu ti, 2006:29) menyebutkan bahwa

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu dalam hal

memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri

dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai

dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan.

Chiskolm &, McDaniel (dalam Prayitno dan Amti, 1999:94)

menyebutkan bahwa bimbingan dapat membantu individu untuk lebih

mengenali berbagai inforrnasi tentang dirinya sendiri. Berdasarkan pengertian

bimbingan sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa bimbingan adalah proses pemberian batuan oleh seorang tenaga ahli

kepada individu agar individu tersebut mampu memahami diri sendiri serta

lingkungannya, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan

konsep diri dan funtutan lingkungannya sehingga ia bisa mengembangkan

keputusan karir dengan cermat dan efektif.

13

Page 14: Laporan Pratikum Bk Karir

Setelah diberikan bimbingan, jika memang siswa tidak paham dan

memang mempunyai masalah berkenaan dengan membuat keputusan karir

maka perlu diberikan layanan konseling.

Konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu konseli

untuk membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan

dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.

(Smith dalam Prayitno, 1999:100)

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang bersifat memberikan

kemudahan-kemudahan yang didasarkan teori, metode, dan teknik psikologi

kepribadian guna memantapkan atau memperjelas nilai-nilai dan tujuan-tujuan

perilaku klien dimasa depan. (Syuhada, 1988:7 )

Menurut Bernard (dalam Prayitno dan Amti, 1999:101) konseling

adalah pemahaman hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-

kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu untuk

membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan hal tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konseling

adalah proses pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli yang bersifat

memberikan kemudahan-kemudahan yang didasari oleh teori dan metode agar

individu mampu membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang

berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian diri yang

perlu dilakukan oleh individu untuk mengembangkan keputusan.

Layanan birnbingan konseling sebagai suatu proses bertujuan untuk

memberikan bantuan kepada siswa agar siswa marnpu belajar untuk

mengenal, memahami, menerima diri, rnengetahui kemampuan dan bakatnya,

minanla, dan mengetahui ciri-ciri pribadi lainnya termasuk kekuatan dan

kelemahannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Selain itu, siswa juga

dibantu untuk belajar mengenal dan memahami dunia sekitamya termasuk

dunia pekedaan dengan segala peraturan dan tuntutannya. Secara khusus

pentingnya bimbingan dan konseling karir diberikan kepada siswa agar siswa

benar-benar paham dan sadar terhadap karir yang akan dipilihnya karena karir

apapun yang akan dipilih siswa nantinya merupakan sebagian besar

pengabdian semasa hidupnya. Layanan bimbingan dan konseling karir sangat

14

Page 15: Laporan Pratikum Bk Karir

perlu diberikan terutama pada awal mereka akan memasuki dunia kerja supaya

sejak dini siswa bisa mengumpulkan informasi, mempertimbangkan, memilih,

merencanakan, dan melaksanakan pilihan pekerjaan yang tepat untuk dirinya

sendiri.

Dalarn bidang bimbingan dan konseling karir terdapat beberapa teori-

teori tentang bimbingan konseling karir yang dikemukakan oleh beberapa ahli

antara lain Ginzberg, Super, Anne Roe, Holland, Trait and Factor, dan

Krumboltz, Teori Ginzberg (Manrihu, 1996'.72) menekankan pada tiga priode

penting dalam konsep pilihan karir yaitu periode fantasi (sebelrrm usia sebelas

tahun), periode tentatif (umur sebelas sarnpai tujuh belas tahun), dan periode

relistik (umur tujuh belas sampai dewasa muda). Menurut teori perkembangan

ini individu bergerak maju atau berkembang melalui serangkaian tahap-tahap,

karena itu usia sebelas tahun didentifikasi sebagai titik penting dalam hidup

individu untuk pertama kalinya menyadari bahwa ia pada akhirnya harus

bekerja.

Teori Super mengenai perkembangan jabatan (Sukardi, L984'.67)

mengemukakan bahwa setiap orang memiliki perbedaan individual, sebab

setiap orang rnerniliki kemampuan, minat, dan ciri-ciri kepribadian yang

berbeda. Hakikat pola karir seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi

orang tuanya, kernampuan mental, ciri-eiri kepribadiannya, dan oleh

kesempatan-kesempatan yang terbuka bagi dirinya.

Menurut Anne Roe (Dharsana, 2005) keputusan dan pilihan jabatan

yang diambil orang pada usia dewasanya, ditetukan oleh bagaimana

pengalaman orang itu pada waktu kecil dalam keluarga. orang yang diasuh

dengan penuh kasih sayang maka orang tersebut cenderung mengarnbil

pekerjaan dibidang kemanusiaan, sedangkan orang yang diasuh yang

orientasinya bukan terhadap orang maka akan cenderung mengambil

pekerjaan dibidang ilmu alam.

Teori Holland (Munandir,1996:107) menekankan pilihan pekerjaan

dari sudut lingkungan kerja, pribadi dan perkembangan, serta interaksi pribadi

dengan lingkungannya. Pilihan pekerjaan merupakan perluasan kepribadian

dan merupakan usaha untuk mengungkapkan diri dalam kehidupan keda.

15

Page 16: Laporan Pratikum Bk Karir

1.3 Pendekatan layanan yang digunakan dan alasan penggunaannya

Pendekatan layanan yang kami gunakan untuk memberikan informasi

kepada siswa – siswi SMK TI Global Singaraja yakni :

1. Metode Ceramah adalah penerangan atau penuturan secara lisan atas

bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan

oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan.

Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi

pendengarnya.

Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk

digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok

untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan

belajar tersebut sukar didapatkan.

2. Pada hakekatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah siswa

telah mengetahui fakta - fakta tertentu yang sudah diajarkan, dalam hal

lain guru juga bermaksud ingin mengetahui tingkat - tingkat proses

pemikiran siswa. Melalui metode tanya jawab guru ingin mencari jawaban

yang tepat dan aktual. Sebaliknya dengan metode diskusi, guru

mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang agak berbeda sifatnya. Di sini

guru merangsang siswa untuk menggunakan fakta - fakta yang telah

dipelajari untuk memecahkan suatu persoalan. Pertanyaan seperti ini

biasanya tidak mempunyai jawaban yang tepat dan tunggal, melainkan

lebih dari sebuah jawaban

3. Dan Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih

untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling

mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga

didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang

menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat

interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari

hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat

16

Page 17: Laporan Pratikum Bk Karir

meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan

memecahkan masalah.

Kami menggunakan tiga metode dalam pemberian layanan bimbingan

karir yang kami lakukan, hal ini kami anggap sangat penting dan tepat dalam

pemberian layanan agar kami mengetahui antusias dari para siswa.

Sedangkan dari jenis layanan, layanan yang digunakan adalah layanan

informasi. Layanan Infomasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik

menerima dan memahami berbagai infonnasi (seperti informasi belajar,

pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah

membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang

sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan

informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi

untuk pencegahan dan pemahaman.

Secara umum, bersamaan dengan layanan orientasi bermaksud

memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan

tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu fugas atau

kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang

dikehendaki. Dengan demikian layanan orientasi dan informasi itu pertama-

tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan bimbingan

dan konseling. Lebih jauh, layanan orientasi dan informasi akan dapat

rnenunjang pelaksanaan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling lainnya

clalam kaitan antara bahan-bahan orientasi itu dengan permasalahan individu.

Layanan informasi adalah penyampaian berbagai infomasi kepada

sasaran. Layanan agar individu dapat menolah dan memanfaatkan informasi

tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.

Layanan informasi merupakan layanan yang disediakan untuk

membantu para siswa yang mengalami kesulitan karena kekurangan atau

ketidaktahuan akan informasi. Banyak informasi yang diperlukan oleh siswa,

umpalnanya : sekolah- sekolah yang dapat dimasuki setelah SMPT atau

SMTA pekerjaan- pekerjaan yang ada dimasyarakat, cara belajar sesuatu

bidang sfudi, masa depan bagi seseorang yang memasuki jurusan tertentu di

17

Page 18: Laporan Pratikum Bk Karir

perguruan tinggi dsb. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam memberikan

informasi tersebut. Antara lain dengan rnemberikan ceramah, penjelasan

secara lisan apakah pada perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.

Cara yang lain adalah informasi terlulis baik dalam bentuk bulletin, leaflet

atau brosur, prospectus, booklet, atau buku- buku pedornan. Informasi juga

dapat disampaikan rnelalui penggunaan media elektronika, seperti film slide,

film bergerak, audio kaset,video kaset, bahkan komputer.

Tujuan layanan informasi adalah agar terkuasainya informasi tertentu

dan menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan

lingkungan secara positif, objektil dan dinamis, mampu mengambii keputusan,

mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya

dapat mengatualisasikan dirinya.

Di dalam masyarakat tersedia banyak kesempatan-kesempatan

pendidikan, kesempatan bekerja, kesempatan berhubungan antara satu sama

lain,tapi tidak semua individu yang sebenarnya berkepentingan dengan

kesempatan itu mengetahui danmemahami dengan baik. Kekurang tahuan dan

kekurang pahaman itu sering membuat mereka kehilangan kesempatan, salah

pilih atau salah arah, seperti salah pilih sekolah, salah pilih jurusan, salah pilih

pekerjaan, dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baiksesuai dengan cita-

cita, bakat, dan minat-minatnya. Sudah tentu kejadian-kejadia ini akan sangat

merugikan, tidak saja bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi

masyarakat keseluruhan. Untuk menghindarai kejadian-kejadian yang dapat

merugikan itu mereka perlu dibekali dengan infonnasi yang cukup dan akurat.

Ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu

diselenggarakan, pertama, membekali individu dengan berbagai pengetahuan

tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi berkenaan dengan lingkungansekitar, pendidikan, jabatan, maupurl

sosial-budaya. Dalam masyarakat yang serba majemuk dan semakin kompleks

pengambilan kepurusan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagian besar

terletak ditangan individu itu sendiri. Dalam hal ini.layanan informasi

berusaha merangsang individu untuk dapat secara kritis mempelajari berbagai

informasi berkaitan dengan hajat hidup dan perkembangannya. Kedua,

18

Page 19: Laporan Pratikum Bk Karir

memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya "kemana dia ingin

pergi". Syarat dasar untuk dapat untuk dapat menentukan arah hidup adalah

apabila ia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana

bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi-informasi

yang ada itu. Dengan kata lain,berdasarkan atas informasi yang diberikan itu

individu diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang

masa depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang

dibuatnya itu. Dan ketiga setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan

membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda-

beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-masing indicidu.

Pertemuan antara keunikan individu dan variasi kondisi yang ada di

lingkungan danmasyarakat yang lebih luas, diharapkan dapat menciptakan

berbagai kondisi baru baikbagi individu yang bersangkutan maupun bagi

rnasyarakat, yang semuanya ifu sesuaidengan keinginan individu dan

masyarakat. Dengan demikian akan terciptalah dinamikaperkembangan

individu dan masyarakat berciasarkan potensi positif yang ada pada

diriindividu dan masyarakat.

Dengan ketiga alasan itu, layanan informasi merupakan kebutuhan

yang amat tinggi tingkatannya. Lebih-lebih apabila diingat bahwa masa depan

adalah abad informasi, maka barang siapa tidak memperoleh informasi, maka

ia akan tertinggal dan akan kehilangan masa depan.

19

Page 20: Laporan Pratikum Bk Karir

BAB II

TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN

2.1 Teori yang digunakan, konsep dan langkah-langkahnya

Alasan kelompok kami memilih Trait and factor untuk dasar teori

bimbingan karir di SMK Ti Global Singaraja karena kepribadian merupakan

sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti

kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang sering dikenal

dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley, Donald

G.Paterson dan E.G.Williamson.

Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling trait and

factor, adalah:

1. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan

kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas

yang relative stabil setelah remaja, maka tes objektif dapat

digunakan untuk mengindentifikasi karakteristik tersebut.

2. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja

tertentu.

3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan

minat yang berbeda dalam hal ini dapat ditentukan.

4. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi

siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau

pekerjaan.

5. Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk

mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri

TeoriTrait and faktor ini digolongkan ke dalam model konseling yang

berdimensi kognitif atau rasional. Model konseling ini memecahkan masalah klien

secara intelektual, logis dan rasional.Oleh karenanya konseling ini sering disebut

“konseling rasional”.Konseling ini melakukan diagnosis untuk menemukan

masalah klien, dan oleh karenanya konseling ini sering disebut “konseling

klinis”.Konseling Ciri dan Faktor ini juga sering disebut konseling direktif

20

Page 21: Laporan Pratikum Bk Karir

(directive counseling), karena konselor secara aktif membantu klien mengarahkan

perilakunya menuju pemecahan masalahnya.Dalam konseling ini kendali

pemecahan masalah ditangan konselor, oleh karenanya konseling ini juga sering

disebut konseling yang terpusat pada konselor (counselor centeredPara ahli dalam

model konseling ini juga banyak memusatkan perhatiannya pada penggunaan atau

pengembangan tes psikologi sebagai alat utama untuk memahami sifat-sifat dan

kepribadiaan seseorang atau klien. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui

tes psikologi, dapat dilakukan analisis dan interpretasi yang cermat dan akurat

terhadap ciri-ciri kepribadian individu (klien), seperti: kemampuan intelektual,

bakat, minat, sifat-sifat umum meupun sifat-sifat khususnya. Dengan hasil tes

psikologi ini dapat diterangkan dan diprediksi kemampuan-kemampuan, faktor-

faktor, dan sifat-sifat individualnya; dan dengan demikian dapat pula

direncanakan teknik-teknik bimbingan dan konseling yang relevan dan intensif

untuk individu (klien) mengembangkan dirinya dalam bidang pendidikan atau

pekerjaan yang sesuai.

Meskipun analisis “trait and factor” dalam bimbingan dan konseling ini

bersifat intelektual, logis, dan rasional; namun dasar filsafatnya bukanlah

rasionalisme ataupun esensialisme. Dasar filsafat model konseling ini lebih dekat

dengan empirisme, mempunyai pandangan yang optimistic bahwa walaupun

manusia sudah dibekali dengan pembawaan, namun hal itu sama sekali tidak

menentukan. Williamson menyebut dasar filsafatnya adalah personalisme, yang

memandang manusia sebagai makhluk individual yang unik dan memiliki

kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan hingga mencapai tingkat

yang lebih sempurna dalam segala aspek kehidupannya, dengan cara membantu

atau member kemudahan dalam proses perkembangan individu dari klien tersebut.

Lebih lanjut Williamson mengemukakan sebagai berikut: “The task of the trait-

factor type of counseling is to aid the individual in successive approximations of

self-understanding and self-management by means of helping him to assess his

assets and liabilities in relation to the requirements of progressively changing life

goals and his vocational career (Shertzer & Stone, 1980:171). Yang artinya adalah

“Tugasdari jenissifat-faktor konselingadalah untuk membantuindividu

dalamaproksimasidaripemahaman diridanpengelolaan diridengan

21

Page 22: Laporan Pratikum Bk Karir

caramembantunyauntuk menilaiasetdankewajibandalam kaitannya

denganpersyaratantujuan hidupsemakinberubah dankejuruannyakarir“

Hubungan Konselor dengan konseli pada model konseling Trait-factor

memberi penekanan pada pentingnya hubungan perseorangan (human

relationship) di dalam konseling.Di dalam membantu individu mengembangkan

diri menjadi menusia yang penuh (full humanity), dibutuhkan hubungan yang

sangat individual(highly individualized) danpribadi (Personalized).Hubungan

yang bersifat pribadi itu dimaksudkan agar konselor dapat menempatkan diri

secara emosional dan psikologis dalam kehidupan diri klien. Dalam hubungan ini

tidak semata-mata “problem centered”, artinya bantuan tidak langsung atau tidak

segera ditujukan pada pemecahan masalahnya, tetapi mengembangkan

kemampuan individu untuk memecahkan sendiri masalahnya. Suatu hubungan

didasarkan pada martabat dan kehormatan bantuan terhadap klien mencapai

kesimpulan hipotesis tentatif yang bermanfaat, yaitu memotivasi klien sampai bisa

menggunakan potensinya secara penuh (motivated him into his full potentiality).

Proses konseling Trait and factor tercermin dalam tahapan-tahapan

tertentu. Tahap-tahap tersebut merupakan langkah-langkah konseling yang sudah

tentu harus urut dalam pelaksanaannya. Adapun langkah-langkah konseling Trait

and factor adalah sebagai berikut:

1. Analisis (Analysis)

Langkah ini merupakan langkah pengumpulan data atau informasi

tentang diri klien termasuk lingkungannya.Pengumpulan data yang akurat

biasanya dilakukan dengan menggunakan berbagai metode atau teknik

utamanya tes psikologis dan dari berbagai aspek kepribadian klien. Dengan

kata lain, pengumpulan data dilakukan secara integrative dan komprehensif.

2. Sintesis (Synthesis)

Pada langkah ini, yang dilakukan konselor adalah mensintesiskan data

mana yang relevan dan berguna dan yang tidak, dengan keluhan atau gejala

22

Page 23: Laporan Pratikum Bk Karir

yang muncul.Dalam membuat sintesis, konselor memadukan, menyusun, dan

merangkum data yang telah ada untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keadaan diri individu klien.

3. Diagnosis (Diagnosis)

Pada langkah ini konselor menetapkan atau merumuskan kesimpulan

tentang masalah klien serta latar belakang atau sebab-sebabnya. Secara rinci

yang dilakukan konselor, adalah:

a. Melakukan identifikasi masalah secara deskriptif, misalnya:

tergantung, kekurangan informasi, konflik internal atau konflik

dalam diri sendiri, kecemasan dalam membuat pilihan, tidak ada

masalah (Bordin).

b. Menemukan sebab-sebab. Dalam hal ini biasanya mencari

hubungan antara masa lalu – masa kini – masa depan, karena

dengan ini dapat diperoleh kejelasan. Dalama proses ini sering

konselor menggunakan intuisinya yang kemudian dicek dengan

logikanya.

Diagnosis meliputi :

a. Identifikasi masalah yang sifatnya deskriptif misalnya

dengan menggunakan kategori Bordin dan Pepinsky

Kategori diagnosis Bordin

dependence (ketergantungan)

lack of information (kurangnya informasi)

self conflict (konflik diri)

choice anxiety (kecemasan dalam membuat pilihan)

Kategori diagnosis Pepinsky

lack of assurance (kurang dukungan)

lack of information (kurang informasi)

dependence (ketergantungan)

23

Page 24: Laporan Pratikum Bk Karir

self conflict (konlflik diri)

b. Menentukan sebab-sebab, mencakup perhatian hubungan

antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dapat

menerangkan sebab-sebab gejala. Konselor menggunakan

intuisinya yang dicek oleh logika, oleh reaksi klien, oleh uji

coba dari program kerja berdasarkan diagnosa sementara.

4. Prognosis (Prognosis)

Pada langkah ini konselor memprediksi tentang

kemungkinan keberhasilan klien dari proses konseling, artinya

memprediksi tentang hasil yang dapat dicapai oleh klien dari

kegiatan-kegiatannya selama konseling, serta merumuskan bentuk

bantuan yang sesuai.

5. Perlakuan (Treatment)atau konseling

Langkah ini merupakan langkah usaha menerapkan metode

sebab-akibat.Langkah ini merupakan inti dari pelaksanaan

konseling. Usaha-usaha pada langkah ini, yakni:

a. Menciptakan atau meningkatkan hubungan baik antara konselor

dengan klien

b. Menafsirkan data yang telah ada dan mengkomunikasikannya

kepada klien

c. Memberikan saran atau ide kepada klien, atau merencanakan

kegiatan yang dilakukan bersama klien

d. Membantu klien dalam melaksanakan rencana kegiatan

e. Jika perlu, menunjukkan kepada konselor atau ahli lain untuk

memperoleh diagnosis atau koneling dalam masalah yang lain.

6. Tindak lanjut (Follow-Up)

24

Page 25: Laporan Pratikum Bk Karir

Langkah ini merupakan langkah untuk menentukan apakah usaha

konseling dilakukan itu efektif atau tidak. Usaha-usaha koneling yang

dapat dilakukan pada langkah ini, adalah berusaha mengetahui:

a. Apakah klien telah melaksanakan rencana-rencana yang telah

dirumuskan atau belum

b. Bagaimana keberhasilan pelaksanaan rencana-rencana itu

c. Perubahan-perubahan apa yang perlu dibuat jika ternyata belum

atau tidak berhasil

d. Melakukan rujukan (referral) jika perlu.

Kelebihan dan Kelemahan konseling trait and factor

Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:

1. Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling

2. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya

perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan

dalam pengumpulan data lingkungan.

3. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai

suatuperhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada

upaya pengkreasian teknik-teknik untuk mengatasinya.

4. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan

pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.

Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:

a. Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan,

dambaan

aneka nilai budaya , nilai-nalai kehidupan dan cita-cita hidup

terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja serta pilihan

program/bidang studi dan bidang pekerjaan.

b. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut

mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara

25

Page 26: Laporan Pratikum Bk Karir

mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan

untung-rugi sambil menunjuk pada tradisi keluarga; tuntutan

mengingat ekonomi keluarga; serta keterbatasan yang konkrit

dalam kemampuan finansial, dan sebagainya.

c. Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan

masyarakat, yang ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan

yang tersedia bagi seseorang.

d. Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk

mencapai

sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah

selama tahun-tahun yang akan datang.

e. Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah

kesempatan yang terbuka bagi seseorang, karena orang dari

berbagai pola ciri kepribadian dapat mencapai sukses di bidang

pekerjaan yang sama.

Tujuan dan kegunaan dari penyebaran angket minat bakat siswa

terhadap siswa-siswa kelas X di SMK TI Global Singaraja adalah untuk

bisa mengidentifikasi, mengetahui seberapa besar pengaruh minat, bakat

siswa dan pengaruh arahan orang tua terhadap pemilihan jurusan yang

akan siswa pilih dan laksanakan nanti, apabila di dalam pemilihan jurusan

tersebut ada kendala berupa bakat atau prestasi yang dimiliki siswa tidak

sesuai dengan jurusan yang diminati siswa, ataupun arahan orang tua

dalam memilih jurusan tidak sesuai dengan minat bakat yang dimiliki

siswa, hal tersebut akan bisa berdampak buruk terhadap prestasi dan

proses belajar siswa setelah penjurusan dilaksanakan. Agar hal tersebut

bisa dicegah dan diatasi jika ada permasalahan seperti itu, maka guru BK

akan sangat berperan aktif dalam membantu mengentaskan permasalahan

yang dialami siswa tersebut dengan mengidentifikasi serta melakukan

konseling pribadi dengan siswa yang mengalami permasalahan.

Cara analisis yang kami lakukan yaitu dengan membagikan angket

minat bakat kepada siswa, setelah angket tersebut diisi oleh masing-

26

Page 27: Laporan Pratikum Bk Karir

masing siswa, lalu kami mulai menganalisis angket tersebut dengan

melihat dari berbagai aspek siswa yaitu dari prestasi siswa dari semester

awal sampai semester akhir, minat, bakat , dan arahan pilihan jurusan dari

orang tua siswa. Semua itu harus dikaitkan dalam menganalisis, agar

jurusan yang akhirnya dipilih siswa tersebut sesuai dengan prestasi yang

dimiliki siswa, minat dan bakat yang dimiliki, serta apa sudah sesuai dan

sepaham arahan pemilihan jurusan oleh orang tua siswa terhadap anaknya.

Jika di dalam analisis tersebut ada suatu permasalahan, misalnya prestasi,

minat, bakat yang dimiliki siswa tidak sesuai dengan jurusan yang akan

dipilih siswa atau prestasi, minat, bakat sesuai dengan pilihan jurusan yang

akan dipilih siswa, namun arahan pemilihan jurusan dari orang tua tidak

sesuai, maka perlu kami lakukan proses konseling pribadi dengan siswa

yang mengalami permasalahan, tujuan dilakukan konseling adalah siswa

dapat menyadari dan memahami potensi yang ia miliki untuk bisa

menyesuaikan intelegensinya dengan jurusan yang dipilih siswa dan tidak

ada tekanan atau dalam pemilihan jurusan siswa cenderung mengikuti

temannya. Setelah proses konseling berhasil memecahkan permasalahan

yang dialami siswa tersebut, maka diharapkan pula kedepannya siswa

dapat memilih jurusan yang tepat sesuai intelegensinya dan merasa

nyaman mengikuti proses belajar sehingga prestasi yang dicapai siswa

dapat maksimal.

2.2 Instrument yang digunakan dalam kegiatan layanan serta cara

menganalisinya.

Instrumen yang kami gunakan dalam kegiatan layanan yaitu :

1. Angket kebutuhan siswa

Angket kebutuhan siswa ini kami gunakan untuk mengetahui lebih lanjut

mengenai kelanjutan karir yang diinginkan bagi siswa tersebut setelah menempuh

pendidikan atau program study. Dalam penyebaran angket ini kami menganalisis

dengan menghitung jumlah siswa yang memilih melanjutkan study atau bekerja.

Sehingga kita mengetahui persentase siswa yang mana lebih dominan yang

27

Page 28: Laporan Pratikum Bk Karir

nantinya akan menentukan langkah kami dalam memberikan layanan. Berikut

adalah angket yang kami gunakan dalam pengumpulan kebutuhan siswa.

Nama :

NIS :

Kelas/jursan :

No. Absen :

ANGKET KEBUTUHAN SISWA

PETUNJUK PENGISIAN

1. Berikan tanda (V) pada kolom pilihan yang sesuai dengan pilihan anda.

2. Angket ini bertujuan untuk memfokuskan pemberian layanan di dalam

kelas.

No PernyataanPilihan

Bekerja Melanjutkan Studi

1 Setelah menempuh pendidikan

di SMK, apakah anda akan

bekerja atau melanjutkan studi?

2. Form Penilaian Segera

Pada form ini kami memberikan pada siswa setelah mengikuti layanan yang

kami berikan, dimana tujuannya yaitu untuk mengetahui secara segera dan

mengukur hasil dari layanan yang kami berikan apakah sudah efektif atau belum.

Cara kami dalam mengalisis yaitu dengan melihat jawaan dari form yang telah

28

Page 29: Laporan Pratikum Bk Karir

diisi tersebut kemudian menghitung jumlah siswa yang sudah paham mengenai

kelanjutan rencana karirnya kedepan.

Berikut adalah form penilaian segera yang kami gunakan.

Nama :

NIS :

Kelas/jursan :

No. Absen :

Form Penilaian Segera

PETUNJUK PENGISIAN

3. Berikan tanda (V) pada kolom pilihan yang sesuai dengan pilihan anda.

4. Form ini bertujuan untuk mengetahui secara segera apakah layanan yang

kami berikan berguna atau tidak

No PernyataanPilihan

Sudah Belum

1 Setelah mendapatkan layanan

informasi mengenai bayangan

kelanjutan karir, apakah anda

sudah mempunyai rencana

mengenai karir anda kedepan?

29

Page 30: Laporan Pratikum Bk Karir

2.3. RPBK yang digunakan serta perangkat media yang menyertainya.

Rencana Pelaksanaan Bimbingan Konseling

BIDANG KARIER

A. Identitas

1. Sekolah : SMK TI Global Singaraja

2. Kelas/Smt : X TGB/ Smtr II

3. Bidang Bimbingan : Bidang Karir

4. Jenis Layanan : Penempatan Dan penyaluran

5. Topik Layanan : Pemilihan Karir

5. Waktu Pelaksanaan : 1 x 45 disesuaiakan

B. Tujuan Kegiatan :

1. Siswa bisa mengembangkan potensi yang dimiliki dan bisa memilih karir

yang sesuai dengan bakat dan keahliannya.

C. Materi : Karir sangatlah penting untuk melanjutkan hidup sebagai manusia,

namun tidak sedikit otang yang kurang mampu untuk memilih karir sesuai dengan

minat dan bakatnya. Banyak orang hanya asal-asalan saja memilih oekerjaan atau

karirnya, sehingga hasil yang didapatkannya pun tidak maksimal. Jadi pemilihan

karir yang sesuai dengan keahlian sangatlah penting. Agar pekerjaan yang

digeluti bisa menyenangkan dan hasilnya bisa dibanggakan haruslah sesuai

dengan latar pendidikan yang kita miliki. SMK sangat berbeda dengan sekolah

SMA, karena di SMK, semua siswa sudah diarahkan untuk memilih jurusan yang

sesuai dengan minat dan bakat dari siswa tersebut. Jadi untuk pemilihan karir atau

pekerjaan setelah menempuh pendidikan sudah pasti akan arahnya. Dari sekolah

sudah merencanakan apakah setelah menempuh studi di SMK, siswa akan bekerja

atau melanjutkan studi di mana. Misalnya di kelas atau di jurusan TGB atau

Teknik Gambar dan Bangunan, jika siswa yang sudah tamat di jurusan ini,

nantinya akan menjadi orang yang mahir dalam membuat drafter bangunan atau

rancangan bangunan sekaligus membuat bangunan. Karena selama pendidikan

siswa diberikan ilmu mengenai teknik gambar dan bangunan, bukan ilmu

30

Page 31: Laporan Pratikum Bk Karir

mengenai otomotif dan lain sebagainya. Dan jika siswa akan melanjutkan studi,

siswa sudah memiliki arah studi yang jelas yaitu memilih jurusan arsitek.

Jadi bisa disimpulkan, bahwa siswa yang memilih jurusan teknik gambar

dan bangunan setelah tamat pekerjaan jangka pendek maupun jangka panjang

adalah bekerja dibidang bangunan, dibidang rancangan bangunan, dan juga

sebagai arsitek maupun kontraktor yang sudah sesuai dengan keahliannya selama

menempuh pendidikan di SMK

D. Metode/ Pendekatan/Teori/Model : Teori Karir Donald Super

D. Langkah Kegiatan Layanan

PERTEMUAN I

(PERTAMA)

KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

AWAL 1. Melakukan presensi dan

apreseasi

2. Menyampaikan apersepsi

dan tujuan pembelajaran.

5 menit

INTI Eksplorasi

1. Memberikan beberapa

pertanyaan mengenai

pentingnya karir.

2. Pembahasan mengenai

pentingnya karir bagi

setiap orang

3. Menyampaikan informasi

tentang pemilihan karir

ELABORASI :

1. Diskusi Kelas dengan

Tema pemilihan jabatan

dan karir.

2. Membuat perencanaan

karir yang akan dipilih

35 menit

31

Page 32: Laporan Pratikum Bk Karir

sesuai dengan keahliannya.

KONFIRMASI :

1. Memberikan

penguatan/reinforcement

terhadap pilihan karir yang

akan diambil sesuai dengan

keahlian yang dimiliki

2. Menyimpulkan hasil

diskusi kelas dibawah

bimbingan guru

PENUTUP 1. Guru dan siswa melakukan

repleksi diri terhadap hasil

diskusi

2. Repleksi hasil mengunakan

form Laiseg untuk

mengetahui hasil dari layanan

yang telah diberikan

5 menit

F. Media/ alat/sumber Informasi:

Media : brosur, slide, Nara Sumber kelompok BK Karir.

G. Evaluasi :

- Evaluasi hasil :

Jangka pendek, diukur dengan menggunakan instrumen berupa form

laiseg.

32

Page 33: Laporan Pratikum Bk Karir

- Evaluasi proses :

Dilaksanakan dengan mengadakan pengamatan secara langsung selama

proses kegiatan berlangsung. Aspek yang diamati antara lain: partisipasi

siswa dalam proses kegiatan layanan.

Singaraja, Juni 2012

Mengetahui

Guru BK/ Guru Pembimbing

Luh Eka Saniari, S.Pd

NIP.

Mengetahui

Kepala Sekolah Dosen Pembimbing

Ir. IDK. Budi Mahardana, MM Kadek Suranata, S.Pd, M.Pd.,Kons

NIP. 19620306 198703 1 015 NIP. 19820816200812 1 002

Perangkat media yang kami gunakan dalam pemberian layanana LCD,

Laptop, Power Point, brosur, cyber.

33

Page 34: Laporan Pratikum Bk Karir

2.4. Cyber konseling

Selain perangkat diatas dalam pemberian layanan kami juga

menggunakan Cyber Konseling yaitu dengan membuka web:

www.kelompokenamc.weebly.com.

34

Page 35: Laporan Pratikum Bk Karir

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil kegiatan dalam pemberian layanan informasi bidang karir

Kegitan yang kami laksanakan terdiri dari berbagai tahap. Tahap pertama

kami membawa surat pengantar untuk pengumpulan data, kemudian tahap kedua

kami bertemu dengan guru BK dan membicarakan maksud dan tujuan kami

datang ke SMK TI Global Singaraja sekaligus meminta RPBK dan dikelas mana

kami diberikan untuk memberikan layanan. Tahap ketiga, kami datang untuk

mengkonfirmasi kapan kami diberikan waktu untuk memberikan informasi dan

meminta waktu sebentar untuk menyebarkan angket kebutuhan siswa. Tahap

keempat, kami memberikan layanan informasi ke kelas.

Dari keempat tahap yang kami laksanakan semua sesuai dengan tujuan

kami datang kesana, hasil yang didapatkan pun cukup baik. Dari penerimaan guru

BK cukup baik, ketika kami memberikan angketpun sesuai dengan tujuan kami

dan kami bisa mengetahui informasi apakah yang paling diinginkann oleh siswa.

Setelah angket terkumpul kami menganalisis angket tersebut dan didapatkan hasil

seperti pada tabel dibawah ini.

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa setelah

tamat diri SMK menginginkan untuk langsung bekerja, kendati ada yang memilih

bekerja sambil kuliah dan sedikit yang memilih untuk kuliah saja. Analisis inilah

yang kami jadikan acuan dalam pemberian layanan, sehingga layanan informasi

yang diberikan tidak mubasir. Jika disajikan dalam bentuk diagram maka akan

terlihat sebagai berikut:

Jadi dapat disimpulkan dari tabel diatas bahwa sebagian besar siswa

menginginkan untuk bekerja yaitu 15 orang, kuliah dan bekerja sebanyak 7 orang,

dan kuliah sebanyak 5 orang. Melihat persentase tersebut maka prioritas kami

dalam memberikan layanan adalah informasi mengenai informasi pekerjaan,

namun selain itu kami juga menyelipkan informasi mengenai study lanjut bagi

mereka yang ingin melajutkan kuliah karena mengingat hasil tersebut ada juga

35

Page 36: Laporan Pratikum Bk Karir

beberapa siswa yang mengiginkan untuk kuliah agar nantinya kegiatan layanan

yang kami berikan bermanfaat dan dapat membantu mereka dalam menentukan

putusan karir maupun study lanjut yang sesuai dengan program study yang

mereka pilih saat ini.

Selanjutnya setelah pemberian layanan kami menyediakan form penilaian

segera yang akan diisi oleh siswa yang tujuannya untuk mengevaluasi layanan yan

telah diberikan.

Setelah kami melaksanakan kegiatan ini, kami kembali keruang BK,

untuk mengucapkan terimakasih kepada koordinator BK dan guru BK yang

memberikan waktunya kepada kami untuk memberikan informasi. Guru BK

mengucapkan terimakasih juga, karena telah memberikan informasi awal

mengenai karir siswanya kedepan. Itulah yang diucapkan oleh guru BK disana.

Kami menilai kesan dari guru BK cukup baik karena guru BK disana juga

memberikan kami suport untuk terus belajar dan menggunakan pengalaman

dikelas tadi sebagai bahan pembelajaran.

Dari siswa juga seperti itu, tidak ada yang mencampahkan kami seperti

siswa pada umumnya yang agak campah jika ada guru praktek yang mengajar.

Siswa di kelas cukup tertib, walaupun ada segelintir orang yang agak main-main.

Namun secara keseluruhan cukup baik. Kami sendiri dari pihak mahasiswa juga

merasakan cukup puas dengan apa yang kami laksanakan.

Dalam setiap kegiatan pasti akan ada kelemahan dan kekurangannya.

Baik itu yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam kegiatan

yang kami laksanakan kami memiliki beberapa kelemahan atau bisa dikatakan

hambatan kami dalam melaksanakan kegiatan.

Hambatan yang kami alami dalam pelaksanaan pemberian layanan:

Karena perencanaan pemberian layanan ini dilakukan ketika siswa

menjelang UAN dan Ulangan Akhir Semester sehingga menyulitkan kami dalam

melaksanakan kegiatan, dimana pihak sekolah hanya memberikan kami waktu

yang sangat singkat untuk melaksanakan kegiatan.

Berawal dari waktu yang menghambat kami dalam melaksanakan

kegiatan sehingga pelaksanaannya pun kurang maksimal dalam artian kegiatan

36

Page 37: Laporan Pratikum Bk Karir

yang dilaksanakan terpacu pada waktu sehingga kami tidak sempat melakukan

tindak lanjut kepada beberapa siswa yang masih belum memiliki bayangan karir

kedepannya.

Setiap pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan, pasti ada kekurangan dan

kelebihannya. Dari kegiatan yang kami laksanakan dilapangan, kami memiliki

beberapa kelemahan, baik itu dari faktor internal, maupun dari faktor eksternal.

Faktor internal yaitu sumber daya manusia yaitu kami sebagai mahasiswa yang

memberikan layanan di sekolah. Karena keterbatasan kami dalam menyampaikan

informasi, keterbatasan kami dalam mengelola kelas, sehingga ada siswa yang

mungkin tidak terlalu konseng dengan apa yang kita sampaikan. Kelemahan ini

bisa kami minimalisir seiring berjalannya waktu, karena semakin kedepan kami

akan terus belajar untuk menguasai kelas dan bisa jelas dalam menyampaikan

informasi. kemudian dari faktor eksternal, kami Cuma diberikan waktu yang

relatif sedikit untuk menyampaikan informasi. jadinya kurang sempurnanya

proses pemberian layanan yang kami laksanakan

Terlepas dari kekurangan yang kami berikan, kami sedikitnya memliki

suatu kelebihan yaitu kami memberikan informasi pada siswa yang baru kelas X,

sehingga proses untuk menentukan arah karirnya makin lama untuk dipikirkan,

sehingga untuk kedepannya setelah siswa tersebut duduk di kelas XII, siswa

tersebut sudah bisa menentukan arah kemana dia akan berlabuh, sehingga tidak

terjadi kebingungan dari siswa tersebut.

37

Page 38: Laporan Pratikum Bk Karir

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan laporan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1) Masalah-masalah tentang karier yang terjadi di SMK TI

Global Singaraja Singaraja terhadap siswa sasaran layanan,

yaitu :

Perbedaan minat penjurusan siswa dengan hasil

prestasi siswa, sehingga siswa mengalami

kesulitan dalam proses belajar.

Perbedaan minat jurusan siswa dengan hasil

konsultasi yang mereka lakukan dengan orang tua.

2) Latar belakang perlunya layanan BK karier yang dilakukan

di SMK TI Global Singaraja Singaraja yaitu Konseling

karir sifatnya sangat kompleks, dan kompleksitas konseling

karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan

akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu

beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya

beriringan dengan kehidupan manusia.

3) Di dalam melaksanakan kegiatan layanan penempatan dan

penyaluran terdapat tujuan umum dan tujuan khusus.

4) Teori yang melandasi kegiatan layanan penempatan dan

penyaluran di SMK TI Global Singaraja Singaraja adalah

terori “trait & factor”

5) Istrument yang kami gunakan dalam kegiatan layanan

penempatan dan penyaluran di SMK TI Global Singaraja

Singaraja adalah menggunakan angket minat, bakat siswa.

6) Keberhasilan kegiatan layanan penempatan dan penyaluran

di SMK TI Global Singaraja Singaraja dapat dibuktikan

dari partisipasi siswa yang mengisi angket minat, bakat

siswa dan mereka cukup antusias mengikuti kegiatan ini

38

Page 39: Laporan Pratikum Bk Karir

dengan melakukan konseling mengenai permasalahan yang

dihadapinya.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan yaitu, kita sebagai calon guru BK

ataupun konselor nantinya, seharusnya lebih gencar lagi melaksanakan

kegiatan layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang karir siswa di

sekolah, yang bertujuan untuk bisa mencegah terjadi prestasi belajar siswa

tidak maksimal yang disebabkan oleh salah satu faktor mendasar yaitu

salah dalam memilih jurusan yang tidak sesuai dengan intelegensi siswa.

Senantiasa mendekatkan diri dengan siswa-siswa, agar kita bisa peka

terhadap permasalahan siswa, khususnya masalah proses belajar siswa dan

siswa juga mau dengan kesadarannya sendiri meminta melakukan proses

konseling guna memecahkan permasalah yang dihadapi siswa

39

Page 40: Laporan Pratikum Bk Karir

DAFTAR PUSTAKA

Hasil observasi di SMK TI Global Singaraja

http:// www. Scribd. Com/ doc/45946817/Perkembangan-Karir

Winkel. W.S dan Hastuti Sri. 2004. Bimbingan dan Konseling

di Institusi Pendidikan. Yogyakarta . Media Abadi.

Hayadin. 2006. Pengambilan Keputusan Untuk Profesi Pada

Siswa Jenjang Pendidikan Menengah, Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, 59 (12), 383-394

40

Page 41: Laporan Pratikum Bk Karir

41

Page 42: Laporan Pratikum Bk Karir

DOKUMENTASI

SMK TI Bali Global Singaraja

42

Page 43: Laporan Pratikum Bk Karir

Ruangan kelas SMK TI Global Singaraja

43

Page 44: Laporan Pratikum Bk Karir

Baliho jurusan di SMK TI Global Singaraja

44

Page 45: Laporan Pratikum Bk Karir

Ruangan BK untuk bimbingan dan konseling di SMK TI Global Singaraja

45