183494361 laporan geolistrik docx

Upload: junaida-wally

Post on 14-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

geo

TRANSCRIPT

  • Pendahuluan

    Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang mempelajari sifat

    aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan

    bagaiman cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi

    pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara

    alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda

    geolistrik, antara lain : metoda potensial diri, arus telluric, magnetotelluric, IP

    (Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain. Dalam penelitian

    kali ini, dibahas khusus metoda geolistrik tahanan jenis. Pada metoda geolistrik

    tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda

    arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

    potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak

    elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis

    masing-masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point).[4]

    (gb.3 Konfigurasi pengukuran geolistrik tahanan jenis)

    Pada gb.3 menunjukkan bahwa bagaimana cara pengukuran metode

    geolistrik yaitu dengan menempatkan dua buah elektroda potensial MN dan dua

    buah elektroda arus AB.

    Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya

    dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet

    atau 1500 feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi

    minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti

    penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam

    eksplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda

  • potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda resistivitas

    tahanan jenis, antara lain :[4]

    1. Konfigurasi Schlumberger

  • 2. Metoda Wenner

    3. Metoda Dipole Sounding

  • Pengenalan Alat

    Pengukuran dilakukan metode tahanan atau lebih dikenal dengan

    resistivity ini menggunakan alat ukur Multichannel Resistivity (S-Field). S-Field

    adalah alat ukur resistivity dengan sentuhan teknologi terdepan. Instrumenidesain

  • dengan sistem pengukuran elektroda banyak channel (multichannel), full

    automatis dengan sampling arus injeksi dilakukan setiap 2-5 detik. Alat ini

    memberikan hasil dengan tingkat akurasi tinggi dan bising yang rendah. Dengan

    hadirnya alat ini pengukuran resistivitas bisa dilakukan secara simultan sampai 16

    elektroda, dan dapat pula di-upgrade menjadi 32, 64, 128 elekroda atau lebih

    (max 1000 channel). Dengan demikian akan menghemat waktu dan tenaga dalam

    pengukuran resistivitas bawah permukaan. Melalui instrumen resistivity

    multichannel pengukuran data resistivitas 2D dan 3D menjadi lebih efisian.

    Teknologi Curent Source (pembangkit arus) yang terdapat pada S-Field

    menjadikannya handal, berpengaman sistem anti short circuit, sehingga aman

    digunakan pada saat jarak elektroda arus terlalu rapat atau impedansi sangat

    rendah. Output format file hasil pengukuran 2D sesuai (compatible) dengan

    format software Res2Dinv.[4]

    (gb.4 Multichannel Resistivity (S-Field))

    Pada gb.4 sadalah gambar multichannel resistivity (S-Field) yang

    merupakan salah satu jenis resistivity meter yang ada saat ini. Prinsip kerja alat

    diatas Pada dasarnya alat ukur resistivitas ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu

    bagian komutator dan potensiometer.

    1. Bagian komutator yang mengubah isyarat arus searah menjadi arus bolak-

    balik yang kemudian diinjeksikan ke dalam bumi berupa gelombang.

    2. Bagian potensiometer yang berfungsi untuk mengukur besar potensial

    yang terjadi di permukaan tanah.

  • (gb.5 Prinsip Kerja Resistivity)

    Pada gb.5 Arus dari sumber DC dimasukkan ke dalam bagian komutator,

    untuk diubah menjadi arus bolak-balik dengan frekuensi yang bisa diatur.

    Kemudian arus ini diinjeksikan ke dalam bumi melalui elektroda-elektroda arus.

    Tanggapan tegangan sebagai akibat dari injeksi arus, diukur melalui elektroda

    potensial oleh bagian potensiometer.[4]

    Peralatan yang digunakan untuk metode ini adalah :

    1. Multichannel Resistivity (S-Field).

    2. ACCU.

    3. Elektroda arus dan potensial.

    4. Kabel-kabel penghubung.

    5. Meteran.

    Terdapat berberapa potensial di sekitar titik arus :

    1. Titik arus di dalam bumi

    Arus keluar secara radial dari titik arus sehingga jumlah arus yang keluar melalui

    permukaan bola A dengan jari-jari r adalah

    (gb.6 arah penjalaran arus dengan injeksi di dalam bumi)

    Arah penjalaran di dalam bumi berbentuk radial dengan jari-jari R seperti

    terlihat pada gb.6

    2. Titik arus di permukaan bumi

  • (gb.7 Arah penjalaran arus di permukaan)

    Pada gb.7 ketika arus diinjeksikan ke dalam bumi penjalaran arus

    yang terjadi di di permukaan berbetuk setengah lingkaran.

    3. Dua titik arus yang berlawanan polaritasnya di permukaan bumi

    (gb.8 arah penjalaran dengan injeksi di dalam bumi)

    Pada gb.8 penjalaran arrus yang terjadi ketika ada du kutub yang berbeda

    maka akan menghasilkan penjalaran arus yang berbentuk ekuipotensial seperti

    terlihat pada gambar diatas.

    Beda potensial yang terjadi antara MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada

    AB adalah :

  • Merupakan koreksi karena letak (konfigurasi) elektroda potensial dan elektroda

    arus.

    Pengolahan Data

    Pengolahan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

    1. Manual

    Pengolahan data secara manual dapat dilakukan dengan tahap sebagai

    berikut :

    a) Mengitung faktor konfigurasi

    Perhitungan ini dilakakukan dengan cara

    b) Menghitung resistivitas semu

    Resistivitas semu dapat dihitung dengan :

    c) Menentukan resistivitas sebenarnya dengan metoda pencocokan kurva

    Untuk itu kita perlu memplot nilai resistivitas terhadap jarak antar

    elektroda atau AB/2 dengan persamaan

  • Berikut adalah contoh pengolahan data dari data geolistrik konfigurasi wenner :

    Menghitung nilai konfigurasi dan resistivitas semu

    no a Arus Potensial Arus

    K I V rho C1 P1 P2 C2

    1 10 0 10 20 30 62,8 375 134,7 22,56

    2 10 10 20 30 40 62,8 407 188,7 29,12

    3 10 20 30 40 50 62,8 441 184,8 26,32

    4 10 30 40 50 60 62,8 434 121,9 17,64

    5 10 40 50 60 70 62,8 493 261,5 33,31

    6 10 50 60 70 80 62,8 322 183,2 35,73

    7 10 60 70 80 90 62,8 266 152,5 36,00

    8 10 70 80 90 100 62,8 366 139,5 23,94

    9 10 80 90 100 110 62,8 298 201,5 42,46

    10 10 90 100 110 120 62,8 274 211,1 48,38

    11 10 100 110 120 130 62,8 265 222,3 52,68

    12 10 110 120 130 140 62,8 313 225,1 45,16

    13 10 120 130 140 150 62,8 247 167,5 42,59

    14 20 90 110 130 150 125,6 186 65,3 44,10

    15 20 80 100 120 140 125,6 274 101,5 46,53

    16 20 70 90 110 130 125,6 446 151,3 42,61

    17 20 60 80 100 120 125,6 399 121,6 38,28

    18 20 50 70 90 110 125,6 433 130 37,71

    19 20 40 60 80 100 125,6 366 108,9 37,37

    20 20 30 50 70 90 125,6 547 80 18,37

  • 21 20 20 40 60 80 125,6 272 70,7 32,65

    22 20 10 30 50 70 125,6 414 101,9 30,91

    23 20 0 20 40 60 125,6 320 73,2 28,73

    24 30 0 30 60 90 188,4 227 41 34,03

    25 30 10 40 70 100 188,4 313 61 36,72

    26 30 20 50 80 110 188,4 332 64,2 36,43

    27 30 30 60 90 120 188,4 465 88,6 35,90

    28 30 40 70 100 130 188,4 411 51,3 23,52

    29 30 50 80 110 140 188,4 367 52,1 26,75

    30 30 60 90 120 150 188,4 218 33,7 29,12

    31 40 30 70 110 150 251,2 254 27,5 27,20

    32 40 20 60 100 140 251,2 288 37,4 32,62

    33 40 10 50 90 130 251,2 351 49 35,07

    34 40 0 40 80 120 251,2 326 46 35,45

    35 50 0 50 100 150 314 268 41 48,04

    Memplot harga resistivitas terhadap AB/2 :

    Mendapatkan nilai Miu ( ) dan resistivitas sebenarnya dan didapatkan :

    Lapisan a d(m) h(m)

    1 22,6 1 1 22,6 1

    2 21,2 5 4 22,6 0,4

    3 21,1 10 6 9,02 0,3

    4 19,9 15 9 2,25 1,3

    5 15,2 30 21 2,82 1

  • 2. Inversi (numerik)

    Menggunakan software

    Software tang biasa digunakan untuk pengolahan data geolistrik adalah

    Res2Dinv, untuk menggunakannya kita cukup memplot data topografi dan

    resistivitas semu, berikut langkah-langkahnya :

    a) Membuat notepad dengan format sebagai berikut dan di save dengan nama

    line.dat (contoh)

    b) Memasukkan data

    Klik file > read data file > line.dat

    c) Melakukan inversi (inversi yang dilakukan dengan last square inversion)

    Klik inversion > last square inversion

    d) Menghilangkan data yang buruk

    Klik edit > extraminate datum point

    e) Memasukkan data topografi

    Klik display > show ionversion result

    Klik display > include topography in model section

    Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

  • Menggunakan algoritma dan pemrograman

    Proses inversi adalah suatu proses pengolahan data lapangan yang melibatkan

    teknik penyelesaian matematika dan statistik untuk mendapatkan informasi yang

    berguna mengenai distribusi sifat fisis bawah permukaan. Tujuan dari proses

    inversi adalah untuk mengestimasi parameter fisis batuan yang tidak diketahui

    sebelumnya (unknown parameter)

    Kembali kita ambil contoh variasi temperatur terhadap kedalaman dengan sedikit

    modifikasi data. Misalnya telah dilakukan sebanyak delapan kali (N = 8)

    pengukuran Tahanan jenis (Ti) pada kedalaman yang berbeda beda (zi). Tabel

    pengukuran yang diperoleh adalah: Data observasi

  • Maka didapatkan :

    Dengan metode least squares, kita mencoba meminimalkan error, ei, dengan cara

    menentukan nilai a0 dan a1 sedemikian rupa sehingga diperoleh jumlah-kuadrat-

    error, (S), yang minimal.

    Maka dari dasar itu berikut diagram alir untuk membuat program :

  • Listing programnya adalah sebagai berikut :