perkembangan manusia dalam persep[ektif islam

Download perkembangan manusia dalam persep[ektif islam

If you can't read please download the document

Upload: roismansur

Post on 17-Feb-2017

947 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

9

PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMMakalahDi Susun Guna Memenuhi TugasMata Kuliah : Psikologi IslamDosen Pengampu: Fifi Noviaturrahmah, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 1 :Rois Mansur (1410110042)Nur Maliya Farkhanah(1410110044)Muhammad Amrul Hakim(1410110045)Mujiati(1410110067)Risalatul Umami(1410110069)Kelas B1 PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUSJURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM2015BAB I

PENDAHULUANA. Latar BelakangPsikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang membahas berbagai perubahan intra-individual dan perubahan inter-individual pada kehidupan setiap manusia. Dua perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian tahap-tahap periodisasi perkembangan manusia. Akan tetapi perkembangan tersebut juga tidak terlepas dari tugas setiap fasenya yang berbeda-beda. Dalam periodisasi perkembangan juga tercakup konsep usia, faktor dan fungsi perkembangan yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.

B. Rumusan MasalahApa pengertian perkembangan manusia dalam psikologi Islam?Bagaimana fase-fase perkembangan manusia dalam psikologi Islam?Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan manusia dalam psikologi Islam?

C. Tujuan PenulisanUntuk mengetahui pengertian perkembangan manusia dalam psikologi Islam?Untuk mengetahui fase-fase perkembangan manusia dalam psikologi Islam?Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia dalam psikologi Islam?

BAB IIPEMBAHASAN

Pengertian Perkembangan Manusia Dalam PsikologiKamus menyebutkan bahwa kata Berkembang mempunyai arti membuka atau membentangkan dan beberapa arti lain sebagai berikut: 1) Menyebabkan pertumbuhan secara bertahap dalam cara-cara tertentu; 2) Memperluas; 3) Memperkuat; 4) Membawa pada suatu aktivitas; 5) Menjadikan lebih tersedia atau luas; 6) Dalam fotografi, menyebabkan film terkena larutan tertentu untuk membuatnya menjadi lebih terlihat. Lynn Wilcox, Psikologi Kepribadian, Jogjakarta:IRCiSoD, 2013, Hlm. 236.

Dalam kaitannya psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati. Kajian utamanya adalah menguji dan meneliti, apakah yang dinamakan perkembangan, dan mengapa perkembangan itu terjadi, dengan tujuan memberikan gambaran tentang tingkah laku anak, serta mengidentifikasi factor penyebab dan prose yang melahirkan perubahan tingkah laku dari suatu perkembangan ke perkembangan berikutnya.Perkembangan dapat diartikan sebagai The Progressive An Continuous Change In The Organisn From Birth To Death (suatu perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati). Perkembangan dapat juga diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organism menuju tinkah kedewasaannya atau kematangannya (Maturation) yang berlangsung secara sistematis (saling bergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organism dan merupakan suatu kesatuan yang utuh), progresif (bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara kuantitatif maupun kualitatif) dan berkesinambungan (secara beraturan, berurutan, bukan secara kebetulan) menyangkut fisik maupun psikis. Netty Hartati, Dkk., Islam dan Psikologi, Jakarta:PT Raja Grafindo, 2004, Hlm. 13.Para filsuf telah banyak berfilsafat tentang perkembangan selama berabad-abad, terutama tentang keadaan dimana seseorang individu baru lahir di dunia. Abad pertengahan member konsepsi menggembirakan tentang bayi yang terlahir dengan dosa asal, dan karenanya kejahatan ada (pandangan ini masih tetap di[egang sampai hari ini). Para filusuf inggris John Locke berpendapat bahwa bayi yang dilahirkan dalam keadaan tabularasa atau lembaran kosong. Teori tikus modern bisa dibagi dalam kedua kelompok. Yang berpegang pada teori empiris percaya bahwa kepribadian di bentuk berdasarkan informasi yang diterima seseorang melalui beragm modalitas sensorisnya, pertama kali ketika bayi, anak-anak, dan kemudian dewasa. Perhatikanlah bahwa hal ini adalah tentang kepercayaan, keyakinan. Sementara yang berpegang paa teori Nativistik percaya bahwa bayi terlahir dengan membawa karakterstik tertentu. Kitapunya hubungan awal ketika datang di dunia ini demikian juga dengan berbicara, dalam beberapa area. Para teoritikus Nativistik percaya bahwa kita terlahir dengan beberapa kapasitas yang bersifat bawaan, seperti misalnya kecenderungan berahasa, seperti yang telah di sebutkan sebelumnya, secara agak jelas, apa yang kita lihat di tentukan oleh imana kita melihatnya, terutama jika kita melihat dengan menggunakan mikroskop atau teleskop. Para teoritikus perkembangan tidak membidikkan penglihatan mereka kearah yang sama, melainkan lebih pada target yang sama. Akibatnya, mereka melihat hal-hal yang berbeda. Lynn Wilcox, loc.cit.,Hlm. 237-238.

Fase-Fase Perkembangan Manusia Dalam Psikologi IslamFase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan. Oleh sebab itu banyak para ilmuwan baik ilmuwan muslim maupun ilmuwan non muslim mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat ditarik garis besar menjadi tiga golongan yaitu analisis biologis, didaktis, psikologis.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan individu disetiap fasenya ada proses yang sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat AL-Mukminun ayat 67 yang artinya Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani sesudah itu menjadi segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian kamu dibiarkan hidup supaya kamu sampai pada masa dewasa kemudian (kamu dibiarkan hidup lagi) sampai tua, diantara kamu diwafatkan sebelum itu. (kami berbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya) Netty Hartati, loc.cit,. Hlm. 19..Secara umum ada beberpa fase-fase perkembangan manusia dalam lingkup psikolgi, yaitu sebagai berikut:. Ibid, Hlm. 19-52.Fase Pra-Natal

Yaitu fase yang dimulai dari masa konsepsi sampai proses kelahiran yaitu sekitar Sembilan bulan atau 280 hari.Fase kanak-kanak awal

Masa ini berlangsung dari 2 sampai 6 tahun oleh para pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah. Awal masa kanak-kanak sering dianggap sebagai usia kritis dalam pembentukan moralitas dan pada fase ini lebih memusatkan untuk menjadi manusia sosial (terhadap keluarga orang tua anak, antar saudara dan sanak keluargaImam ghazali berkata Hendaklah anak dilarang berbicara kotor, mencaci, dan mengucapkan perkataan kotor lainnya. Yang demikian itu disebabkan oleh pengaruh teman-temannya yang jelek selian itu hendaklah ia dilarang menyombongkan diri, rakus terhadap makanan. Namun, biasakanlah ia untuk rendah hati dan memuliakan siapa saja yang berhubungan dengannya dan kepadanya harus diajarkan cara duduk yang baik, bicara yang baik, dan dijelaskan bahwa sikap seperti itu menandakan orang yang tidak tahu malu.

Fase kanak-kanak akhirFase ini berlangsung pada usia 6 tahun sampai mencapai masa remaja oleh para penndidik disebut sekolah dasar. Pada akhir masa kanak-kanak, sebagian besar mengembangkan kode moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dan hati nurani yang membimbing perilaku sebagi pengganti pengawasan dari luar yang diperlukan pada anak waktu kecil. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda Perintahkanlah anak-anak kalian mengerjakan shalat pada usia 7 tahun, pukullah mereka karena meninngalkan shalat pada usia 10 tahun, dan risalah diantara mereka dalam tempat tidur. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Orang tua harus mengawasi dan menemani perkembangan jiwa dan mental anak. Membiasakan anak pada hal-hal baik seperti puasa, pembiasaan tersebut sebaiknya dilakukan secara bertahap agar kelak sianak ketika menginjak usia baligh dia sudah terbiasa melakukannya.Fase Lahir

Fase lahir merupakan permulaan atau periode awal keberadaan sebagai individu dan pada masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang dua minggu dan periode ini juga bayi mulai menyesesuaikan dirinya dengan kehidupan di luar rahim.Fase ini terbagi menjadi dua periode, yaitu : periode pertunate (mulai kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran), sedangkan periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan paseamatur, yaitu lingkungan di luar tubuh ibu).

Fase Dua Tahun Pertama

Pada fase 2 tahun pertama ini dapat dilihat dari khasnya yaitu anak mulai memusarkan dirinya untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara dan pada masa ini Rasulullah bersabda, yang artinya :Mulailah mendidik anak-anak kalian dengan kalimat pertama : Laa ilaha illallah (tidak ada tuhan selain Allah), bimbinglah mereka ketika mereka berada dalam sekarat dengan Laa ilaha illallah, (H.R Al-Baihaqi).Kalau kita cermati hadits di atas adalah pendidikan pertama ditanamkan kepada anak adalah meng-Esakan Allah dengan kalimat tauhid, dengan kalimat Laa ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah).Fase Kanak-kanak

Masa kanak-kanak ini berlangsung selama enam tahun, oleh pendidik disebut pra sekolah. Awal masa kanak-kanak ini sering dianggap sebagai usia kritis dalam penggolongan peran seks. Pada masa inilah anak paling peka dan siap untuk belajar dan dapat memahami pengetahuan dan selalu ingin bertanya dan memahami.Perkembangan kembangan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kognitifnya. Hal ini membentuk persepsi anak mengenai dirinya sendiri, dalam kompetensi sosialnya, dalam peran jenis kelaminnya, dan dalam menegakkan pendapatnya mengenai apa yang benar dan yang salah.Fase Puber

Periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat dan masa ini terjadi pada usia yang berbeda bagi anak laki-laki dan anak perempuan. Kriteria umum yang digunakan fase ini adalah bagi anak laki-laki ditandai dengan mimpi basah, sedangkan pada anak perempuan ditandai dengan masa haid pertama.Adapun periode masa puber terbagi menjadi tiga masa, antara lain :a.Masa pra pubertas : usia 12-14 tahun, masa ini merupakan peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya yaitu :Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagiAnak mulai bersikap kritis

b.Masa pubertas : masa remaja awal usia 14-16 tahun. Adapun cirinya, antara lain sebagi berikut :Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknyaMemperhatikan penampilanSikapnya tidak menentuSuka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib

c.Masa akhir pubertas : usia 17-18 tahun, masa ini meupakan peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya, antara lain :Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya.Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.

Fase Dewasa

Masa dewasa adalah pencarian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesesuaian hidup yang baru.Pada fase ini sebaiknya yang perlu ditanamkan pada diri sendiri adalah menjalankan ketaatan, karena pada fase ini individu sudah menetukan sendiri kemana mereka akan melangkah. Fase Lansia

Pada fase ini memiliki ciri sebagai berikut : periode kemunduran, perbedaan individual pada efek menua, usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda. Masalah umum yang unik bagi orang-orang yang lanjut usia ini adalah ditandai dengan keadaan fisik yang lemah dan tak berdaya, sehingga tergantung pada orang lain.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Dalam mempelajari perkembangan manusia diperlukan adanya perhatian khusus mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Proses pematangan, khususnya pematangan fungsi kognitif.2. Proses belajar3. Pembawaan atau bakatKetiga hal ini berkaitan erat sama lain dan saling berpengaruh dalam perkembangan kehidupan manusia tak terkecuali para siswa sebagaipeserta didik kita. Apabila fungsi kognitif, bakat dan proses belajar seorang siswa dalam keadaan positif, hampir dapat dipastikan bahwa siswa tersebut akan mengalami perkembangan kehidupan secara mulus. Akan tetapi asumsi seperti ini sebenarnya belum tentu terwujud karena banyak faktor yang berpengaruh terhadap proses perkembangan siswa dalam menuju cita-cita yang ia inginkan.Dari beberapa literatur yang ada seperti buku psikologi pendidikan oleh Muhibbin Syah, psikologi pendidikan oleh Abd. Rachman Abror mereka nampaknya sepakat menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan itu didasarkan pada teori-teori perkembangan, yaitu: Muzdalifah, Psikologi, Kudus: Buku Daros, 2009, Hlm. 84.a. Nativisme mengatakan perkembangan manusia ditentukan dari pembawaan.b.Empirisme mengatakan perkembangan manusia ditentukan dari pengalaman dan lingkungan.c.Konvergensi mengatakan perkembangan manusia ditentukan dari pembawaan dan pengaruh lingkungan.Jadi, kita simak dan analisis maka faktor yang paling mendasar untuk dapat dikatakan mempengaruhi perkembangan adalah lingkungan dan pembawaan.Dapat dikatakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan manusia adalah:1) Hereditas / Genetitas / KeturunanFaktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis / herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Sehingga faktor genetis cenderung bersifat statis yang merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan (Papalia, Olds & Feldman, 1998.2004) mengatakan bahwa aspek psikis yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya adalah intelegensi, bakat, kemampuan, minat dan kepribadian.2) Lingkungan Lingkungan memiliki peran besar bagi perubahan yang positif atau negatif pada individu dan hal ini sangat bergantung pada karakteristik lingkungan itu sendiri. Psikolog ekologis (psychologist of ecological) Urie Brofenbrenner, menyatakan bahwa lingkungan tersebut bersifat stratafikasi yakni berlapis-lapis dari yang terdekat sampai terjauh.3) Interaksionisme Antara Genetis dan LingkunganPerpaduan antara faktor genetis maupun faktor lingkungan menyatakan bahwa perkembangan seseorang tidak akan maksimal kalu hanya mengandalkan salah satu faktor pengaruh saja. Sehingga keduanya harus dipersatukan demi mengupayakan maksimalisasi perkembangan seseorang. Faktor genetis harus di topang dengan faktor lingkungan atau sebaliknya. Sehingga memungkinkan perkembangan fisiologis maupun psikologis (potensi, bakat, kecerdasan dan kepribadian) seseorang tidak akan terjadi kesinambungan.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanDari uraian makalah di atas bahwa perkembangan dapat diartikan sebagai The Progressive An Continuous Change In The Organisn From Birth To Death (suatu perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati). Perkembangan dapat juga diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organism menuju tinkah kedewasaannya atau kematangannya (Maturation) yang berlangsung secara sistematis (saling bergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organism dan merupakan suatu kesatuan yang utuh), progresif (bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara kuantitatif maupun kualitatif) dan berkesinambungan (secara beraturan, berurutan, bukan secara kebetulan) menyangkut fisik maupun psikis.

SaranDari uraian makalah di atas semoga kita bisa mengambil banyak manfaat. Dan dalam penyusunan makalah masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami dari penulis mohon saran beserta kritik dari dosen maupun audien. Demi perbaiakan makalah kedepannya. Apabila ada kesalahan, kami dari penulis mengucapkan kata maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKAHartati, Netty, Dkk., Islam dan Psikologi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004.Muzdalifah., Psikologi, Kudus: Buku Daros, 2009.Sarwono, Sarlito W., Psikologi Remaja, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.Walgito, Bimo., Pengantar Psikologi Umum, Jogjakarta : ANDI, 2002.Wilcox, Lynn., Psikologi Kepribadian, Jogjakarta: IRCiSoD, 2013.