prinsip-prinsip perkembangan manusia

20
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN MANUSIA Masa Anak Masa Remaja Masa Dewasa Dan Tua

Upload: hafidz

Post on 29-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

soleh amini

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN MANUSIA

Masa AnakMasa Remaja

Masa Dewasa Dan Tua

Page 2: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

untuk memahami bagaimana proses perkembangan Manusia berlangsung, perlu diketahui terlebih dahulu tentang prinsip-prinsip perkembangan.

Mengapa demikian? Karena gambaran mengenai pola perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk memahami individu secara lebih baik. Selain itu juga perlu dipelajari tentang apa yang menyebabkan adanya variasi dalam perkembangan, sehingga pemahaman terhadap kehidupan manusia dapat lebih bersifat personal (Hurlock, 1991).

Page 3: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

1. Perkembangan Mengandung Arti PerubahanPerkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif. Artinya adalah perubahan tersebut terjadi secara progresif, teratur dan koheren (maju terarah, serta ada hubungan yang nyata antara perubahan yang sedang terjadi dengan yang telah mendahului dan yang akan mengikuti) (Neugarten, dikutip Hurlock, 1991; dan Monks, dkk., 1999). Menurut Maslow (dalam Hurlock, 1991) tujuan dari perubahan adalah untuk self-actualization (aktualisasi diri), yaitu upaya untuk menjadi orang terbaik secara fisik dan mental.

Page 4: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan integrasi. Diferensiasi artinya ada prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu, lambat laun bagian bagiannya menjadi sangat nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.

Perkembangan dimulai dari respon respon yang sifatnya umum menuju khusus. Bayi mula mula hanya tersenyum bila melihat wajah seseorang, dengan bertambahnya umur maka bayi bisa membedakan wajah wajah tertentu.

Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara berantai. Walaupun tidak ada garis pemisah yang jelas antar satu fase ke fase lainnya, tahapan perkembangan ini bersifat universal

Page 5: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri sendiri. Ada yang cepat ada yang lambat

Di dalam perkembangan anak, dikenal dengan adanya irama atau naik turunnya proses perkembangan. Artinya perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang naik, terkadang turun

Setiap anak, memiliki dorongan dan hasrat untuk mempertahankan diri dari hal hal negatif seperti rasa sakit, rasa tidak nyaman dsb.

Perkembangan tiap –tiap anak pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan, tetapi juga oleh lingkungan.

Page 6: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

2. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan & Belajar.Yang dimaksud kematangan adalah

karakteristik yang secara potensial telah "dibawa" individu yang bersangkutan, misalnya: kecerdasan, bakat, minat, dsb. (Monks, dkk, 1999).

Adapun arti belajar dalam konteks ini adalah perkem-bangan yang berasal dari adanya latihan dan usaha. Melalui belajar anak memperoleh kesempatan untuk menggali kemampuan (potensi) yang telah dimiliki, agar dapat teraktualisasikan secara optimal (Mussen, et.al, 1989).

Page 7: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

3. Pola Perkembangan Mempunyai Karakteristik Tertentu Dari penelitian-penelitian di bidang psikologi

perkembangan terbukti ada beberapa karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Semua anak akan mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya, misalnya: bayi baru dapat berjalan apabila sebelumnya sudah mampu duduk dan berdiri. Begitu juga pada anak puber, mereka akan mulai tertarik pada lawan jenis sesudah mengalami kematangan seksual.

Page 8: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

4. Terdapat Individual Differences Dalam Perkembangan.

Meskipun pola perkembangan akan berlangsung sama bagi semua individu, namun setiap anak akan mengikuti pola dengan cara dan kecepatannya sendiri. Artinya, ada beberapa anak yang berkembang dengan lancar, bertahap, dan langkah demi langkah, dan ada pula anak-anak lain yang berkembang dengan kecepatan lebih tinggi atau lebih rendah. Selain itu ada anak-anak lain yang mengalami penyimpangan dalam proses perkembangannya, sehingga tidak semua anak dapat mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang juga sama.

Page 9: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

5. Bahaya-bahaya Potensial dalam Perkembangan Meski pun pola perkembangan bergerak secara

normal, namun pada setiap fase kadang-kadang terdapat situasi yang membahayakan dan dapat mengganggu proses perkembangan yang tengah berlangsung.

Beberapa situasi yang membahayakan ini dapat berasal dari lingkungan maupun dari dalam diri individu sendiri. Kondisi ini dapat mempengaruhi usaha-usaha penyesuaian fisik, psikologis, dan sosial yang dilakukan seorang anak. Hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya kemunduran perkembangan ke tahap yang lebih rendah. Bila ini terjadi, maka penyesuaian anak akan mengalami gangguan.

Page 10: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Masa KritisMasa Kritis Menurut para ahli psikologi perkembangan : setiap

anak biasanya akan mengalami masa pancaroba atau masa kritis yang lazim disebut Trotz, Masa trotz ini terjadi dalam dua periode, yakni

1.Trotz periode ke-1. atau masa krisis pertama.. Terjadi pada usia 2 sampai 3 tahun, dengan ciri utama anak menjadi egois, selalu bersikap dan bertingkah laku mementingkan diri sendiri (egosime naif)

2.Trotz periode ke-2. terjadi pada usia 14 sampai 17 tahun (bukan harga mati) . Sering membantah ortu dalam mencari identitas diri.

Berbagai kesukaran pada masa trotzallter (usia keras kepala) di atas timbul pada saat saat tertentu dengan tidak ada sebab musabab dari luar. Untuk beberapa bulan kemudian gejala gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu masa menentang tadi dianggap sebagai masa pancaroba.

Page 11: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Masa KritisMasa KritisMasa pancaroba, , suatu masa yang penuh

badai emosiyang tidak menentu, dan dorongan impuls

yang meledakledak. Karena itu masa trotzallter tersebut

juga disebutperiode strum und drang (periode badai danpaksaan/desakan batin). Selain itu trotzallter

juga disebutmasa peralihan (masa transisi) dalam proses

perkembangan.

Page 12: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Fase dan Tugas Perkembangan• Charlotte Buhler (1930)

Fase Pertama (0 – 1 Tahun) : Masa menghayati berbagai obyek di luar dirinya sendiri serta saat melatih fungsi fungsi motorik (fungsi-fungsi yang berhubungan dengan gerakan gerakan anggota badan)

Fase kedua ( 2 – 4 tahun) : fase pengenalan dunia obyektif di luar dirinya sendiri, disertai dgn penghayatan yang bersifat subyektif. Mulai ada pengenalan pada “AKU” sendiri dengan bantuan bahasa dan kemauan sendiri.

Fase ketiga (5 – 8 Tahun) : fase/masa sosialisasi (belajar sosial). Anak mulai memasuki masyarakat luas (taman kanak-kanak, perr group, sekolah dasar). Anak mulai belajar mengenal dunia sekitar secara obyektif. Ia mulai belajar mengenal prestasi, pekerjaan, tugas tugas kewajiban dan tanggung jawab terbatas.

Page 13: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Fase dan Tugas Perkembangan Fase keempat ( 9 – 11 Tahun) : Fase Sekolah Dasar.

Pada fase ini anak mencapai objektifitas tertinggi. Bisa pula disebut sebagai masa menyelidik, mencoba dan berekperimen. Dorongan rasa ingin tahu (curiousity feeling) sangat besar, masa pemusatan perhatian dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah dan berekplorasi. Pada akhir fase ini anak mulai “menemukan diri sendiri”, yaitu secara tidak sadar mulai berpikir tentang diri pribadi. Pada fase ini anak kerap mengasingkan diri dari ortu atau keluarga (dikamar, atau menyendiri)

Fase kelima (14 – 19 tahun) : fase ini merupakan masa tercapainya syntesa di antara sikap kedalam bathin sendiri dengan sikap keluar pada dunia objektif.

Page 14: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Fase dan Tugas Perkembangan

Developmental Psychology : Elisabeth B. Hurlock, 1978)

Masa Pranatal (sebelum lahir) atau pralahir : dimulai dari mulai terjadinya konsepsi sampai umur 9 bulan dalam kandungan ibu.

Masa Natal : terdiri atas Infancy atau neonatus (dari lahir sampai 14 hari) : merupakan

fase penyesuaian terhadap lingkungan. Pada masa ini bayi mengalami masa tenang dan tidak banyak terjadi perubahan.

Masa bayi (antara 2 minggu sampai 2 tahun) : tdak berdaya dan sangat tergantung kepada lingkungan degan adanya perkembangan, lama kelamaan bayi mulai berusaha melepaskan diri dan mulai belajar berdiri sendiri.

Masa anak-anak ( 2 – 10/11 tahun). Immature, berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga ia merasa menjadi bagian dari lingkungan.

Page 15: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Fase dan Tugas Perkembangan Masa Remaja ( 11/12 – 20/21 Tahun) : masa peralihan

atau masa transisi dari anak anak menuju dewasa. Masa remaja terbagi dalam kategori perkembangan :

1) Pra-remaja (11/12 – 13/ 14 Tahun) Masa pra remaja mempunyai waktu yang sangat pendek, kurang lebih hanya satu tahun. Masa ini dikataan sebagai fase negatif, terlihat tingkah laku yang negatif. Fase yang sukar untuk anak dan orang tua.Perkembangan fungsi seks juga mengganggu.

2) Remaja awal ( 13/.14 – 17 tahun). Terjadi perubahan fisik yang amat cepat dan mencapai puncaknya. Ketidak seimbangan emosional dan ketidakstabilan dalam banyak hal terjadi pada masa ini. Ia mencari identitas diri karena pada masa ini, statusnya tidak jelas. Pola pola hubungan sosial mulai berubah.

3) Remaja Lanjut (17 -20 Tahun)

Page 16: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Fase dan Tugas Perkembangan

Remaja Lanjut (17 – 20 Tahun). Dirinya ingin menjadi pusat perhatian, Ia ingin menojolkan diri. Caranya lain dengan remaja awal. Ia idealis, mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia berusaha memantapkan identitas diri, dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional.

DEWASA1) Dewasa awal (21 – 40 Tahun) : tahap ini adalah masa

penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru dan harapan mengembangkan sifat sifat, nilai nilai yang serba baru. IA diharapkan menikah, mempunyai anak, mengurus keluarga, membuka karier dan mencapai suatu prestasi.

2) Dewasa Menengah ( (40 – 60 Tahun) : tahapan dewasa menengah merupakan masa transisi, masa menyesuaikan diri, masa equilibrium-disequilibrium. Masa yang dicemasi karena mendekati masa TUA.

Page 17: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Aliran Nativisme (nativism) : Arthur Schopenhauer. Manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat bawaan,

baik karena berasal dari keturunan ayah ibu, nenek moyangnya maupun karena takdir yang demikian. Manakala pembawaannya baik maka baik pula anak ini kelak. Begitu pula sebaliknya bila anak itu pembawaannya burtuk maka akan buruk pula pada masa dewasanya. Oleh sebab itu , menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat diubah dan senantiasa berkembang dengan sendirinya.

Nativisme merupakan sebuah doktrin filosofis yang konon dijuluki sebagai alairan pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan ‘kaca mata hitam’. Karena nativisme ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa apa ( pesimistis pedagogis)

Page 18: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

Aliran Empirisme (John Lock). Empirisme merupakan kebalikan dari nativisme. Anak yang baru dilahirkan laksana kertas yang putih bersih

atau semacam tabula rasa (meja yang tertutup lapisan lilin putih). Kertas putih bersih tersebut dapat ditulis atau di lukis dengan tinta warna apaun dan dengan isi apapun.

Anak diumpamakan sebagai kertas yang putih bersih, sedangkan tinta warna diumpakan sebagai lingkungan (pendidikan) yang mempengaruhi terhadap isi kehidupan anak.

Aliran empirisme ini menekankan kuat dan pentingnya intervensi lingkungan (pendidikan, pola asuh, dsb) dalam pembentukan kepribadian dan proses tumbuh kembang anak

Pandangan empirisme ini disebut dengan aliran optimisme pedagogis.

Page 19: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN Aliran Konvergensi / Penyesuaian (Louis William

stren) Aliran ini pada intinya merupakan perpaduan antara pandangan

nativisme dan empirisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah. Aliran ini menggabungkan arti penting faktor faktor hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia tidak hanya berpegang pada lingkungan/pengalaman, juga tidak hanya berpegang pada pembawaan saja, tetapi berpegang pada kedua faktor yang sama pentingnya itu. Faktor pembawaaan tidak akan berarti apa apa tanpa faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya faktor pengalaman tanpa faktor bawaan tidak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai harapan.

Page 20: Prinsip-prinsip Perkembangan Manusia

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA Alex Sobur.2003. Psikologi Umum. Penerbit Pustaka setia

Bandung. John W. Santrock, 2011. Masa Perkembangan Anak. Penerbit

Salemba Humankika Jakarta Papalia olds Feldman. 2009. Human Development, edisi 10,

buku 1 & 2.Penerbit Salemba Humanika (edisi terjemahan) Jakarta.

Hurlock, E.B. 1991. Child Development. 6th. Ed. (Alih Bahasa oleh Tjandrasa, M; dan Zarkasih, M.). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

-----------. 1990. Developmental Psychology. A Life-Span Approach. Fifth Edition (Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

M"nks, F.J.; Knoers, A.M.P.; dan Haditono, S.R. 1999. Psikologi Perkembangan. Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mussen, P.H.; Conger, J.J.; Kagan, J.; and Huston, A.C., 1989. Child Development And Personality. New York: Harper & Row Publishers Inc. 

Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja. Dimensi-dimensi perkembangan. Bandung: Mandar maju.