karakteristik belajar

28
Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Faktor yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah metode belajar yang digunakan dan motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, metode belajar merupakan cara yang digunakan untuk mengajarkan suatu materi pembelajaran kepada anak sedangkan motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.Saat ini, banyak siwa yang kurang termotivasi untuk belajar. Hal tersebut dapat di lihat dari sikap siswa yang acuh terhadap proses pembelajaran, tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan materi serta tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh gur. Selain karena kurangnya motivasi, penggunaan metode yang tepat juga mempengaruhi proses belajar mengajar. Selama ini, kurangnya minat pada siswa dalam mengikuti pelajaran merupakan akibat dari tidak efektif dan kurang tepatnya metode yang digunakan. Untuk memudahkan pemilihan metode dan teknik menumbuhkan motivasi pada siswa yang sesuai, maka guru

Upload: evi-megawati

Post on 09-Apr-2017

728 views

Category:

Presentations & Public Speaking


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK BELAJAR

Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi

sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Faktor yang menentukan berhasil

tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah metode belajar yang digunakan dan

motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, metode belajar merupakan cara yang

digunakan untuk mengajarkan suatu materi pembelajaran kepada anak sedangkan

motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan

kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar

adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang

mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi

dalam belajarnya.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik

bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat

diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.Saat ini,

banyak siwa yang kurang termotivasi untuk belajar. Hal tersebut dapat di lihat dari

sikap siswa yang acuh terhadap proses pembelajaran, tidak memperhatikan guru

ketika menjelaskan materi serta tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh gur.

Selain karena kurangnya motivasi, penggunaan metode yang tepat juga

mempengaruhi proses belajar mengajar. Selama ini, kurangnya minat pada siswa

dalam mengikuti pelajaran merupakan akibat dari tidak efektif dan kurang tepatnya

metode yang digunakan.

Untuk memudahkan pemilihan metode dan teknik menumbuhkan

motivasi pada siswa yang sesuai, maka guru juga harus memahami bagaimana

karakteristik gaya belajar siswa dalam kegiatan belajar siswa. Memahami gaya

belajar setiap siswa merupakan cara terbaik untuk memaksimalkan proses belajar

dikelas .gaya belajar adalah ciri khas yang dimiliki oleh setiap orang dalam

memberikan respon terhadap pembelajaran yang diterimanya

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam makalah ini akan

membahasmengenai “Karakteristik Belajar Siswa Sekolah Dasar”.

A. Bentuk-bentuk Kegiatan Belajar biasa dilakukan siswa sekolah dasar

1. Belajar Menemukan

Jerome S. Bruner menyatakan  bahwa inti belajar adalah bagaimana

orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara

aktif. Menurut Bruner, selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya siswa

dibiarkan untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari

Page 2: KARAKTERISTIK BELAJAR

( discovery learning ). Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya

untuk berperan dalam memecahkan masalah sehingga diharapkan mereka

mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri. Metode

discovery learning mendorong siswa untuk bertanya dan merumuskan jawaban

sementara mereka, serta menarik kesimpulan terhadap prinsip umum dari

contoh praktik atau pengalaman yang dilakukannya(Bruner, 1966:96).

Bagus Takwin dalam tulisannya “Belajar Menemukan Kesalahan “

mengatakan bahwa anak dapat diajarkan untuk menemukan kesalahan-

kesalahan dari kejadian sehari-hari dengan menggunakan gambar yang memuat

beberapa kesalahan , lalu anak diminta menemukan kesalahan dalam rangkaian

gambar tersebut. Contoh: tunjukkan serangkaian gambar yang memuat dua atau

lebih anak yang sedang berkelahi, lalu ajukan pertanyaan kepada mereka apa

yang salah dari perilaku anak-anak dalam rangkaian gambar itu. Jawaban-

jawaban anak dapat menjadi bahan diskusi yang dapat merangsang anak untuk

berpikir kritis.

Metode yang dapat dilakukan untuk melatih anak belajar menemukan

suatu konsep baru yaitu metode percobaan (Experimental method ), yaitu

metode pengajaran yang mendorong dan memberi kesempatan anak melakukan

percobaan sendiri. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk

memudahkan masuknya informasi ,yaitu mendengar, menulis atau menggambar

lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya, mengajak anak ke

kebun pisang untuk menjelaskan tentang pisang.

Dahar dalam Ardhiprabowo menyatakan beberapa keuntungan belajar

menemukan yaitu pengetahuan bertahan lama atau lebih mudah ingat. Hasil

belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik dengan kata lain

konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang

lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru. Secara menyeluruh belajar

penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir

bebas.

Kelemahan dari belajar menemukan yaitu membutuhkan waktu

persiapan dan belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar menerima,

kelas tidak terlalu besar agar siswa mendapat perhatian guru, dan belajar

menemukan tidak menjangkau seluruh materi yang dianjurkan oleh kurikulum.

Hal ini sejalan dengan pendapat Dreyfus dalam Ardhiprabowo yang

menyatakan

2. Belajar Menyimak

Page 3: KARAKTERISTIK BELAJAR

Menurut Guntur Tarigan (1978:28), Menyimak adalah suatu proses

kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,

pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,

menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah

disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.Kegiatan

belajar menyimak yang dapat dilakukan siswa adalah sebagai berikut:

Bermain dengan kata seperti bercerita, membaca serta menulis. Hal ini dapat

membantu siswa mengingat nama, tempat, tanggal dan hal-hal lain dengan

cara mendengar kemudian menyebutkannya.

Bermain dengan pertanyaan  dengan cara guru memancing keingintahuan

dengan berbagai pertanyaan.

Bermain dengan gambar contoh membuat gambar,melihat video, film, dsb

Bermain dengan musik,misalnya menggali informasi isi atau pesan yang

disampaikan dalam sebuah lagu melalui syair lagu tersebut

3. Belajar Meniru

Anak akan banyak sekali belajar melalui melihat, mengamati,

menginternalisasi hingga meniru dalam bentuk perilaku, bahkan hingga

perilaku hasil meniru menetap sebagai suatu kebiasaan. Oleh karena itu, guru

hendaknya selalu memberi contoh yang baik , sehingga siswa akan berperilaku

sesuai dengan apa yang biasa dilihatnya.

4. Belajar Menghafal

Kecenderungan siswa untuk belajar dengan metode menghafal

disebabkan oleh budaya yang terjadi disekolah, yang pada umumnya

didominasi oleh komunikasi satu arah , yaitu guru ke siswa  dan kurang

merangsang rasa ingin tahu, prakarsa maupun individualisasi. Siswa menjadi

penerima yang pasif. Metode menghafal juga mengandung akibat buruk pada

perkembangan mental siswa. Metode menghafal merupakan aktivitas yang

tidak terlalu banyak menuntut aktivitas berpikir. Hal ini akan berpola dalam

banyak bentuk kebiasaan belajar, sehingga siswa kehilanhansense of

learning atau kepekaan untuk belajar. Oleh karena itu sebagai guru harus dapat

membenahi metode belajar siswa dan member bekal keterampilan belajar serta

berusaha membiasakan siswa menggunakan metode berpikir logis  dan

sistematis.

5. Belajar Merangkai

Dalam rangka mengembangkan kemampuan belajar merangkai dapat

dilakukan dengan permainan. Contoh: permainan aneka jenis binatang

Page 4: KARAKTERISTIK BELAJAR

Langkah-langkah kegiatan:

1) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok binatang

2) Kemudian, membuat karakteristik dari binatang yang menjadi

kelompoknya.

3) siswa merangkai pertanyaan mengenai ciri-ciri yang sudah dibuat oleh

teman di kelompok lain. Misalnya;

 Keluarga kambing

a. Hidupnya di darat

b. Makanannya rumput

c. Kegunaanya; sebagai hewan ternak, bulunya dapat dibuat untuk

kerajinan tangan,dapat menjadi hewan kurban

d. Cirri-cirinya; mempunyai 4 kaki, berbulu lembut,mempunyai kepala ,

berkembang biak dengan melahirkan, tidak punya cakar.

4) Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

dan selama presentasi,

5) kelompok lain boleh bertanya atau menambahkan hal-hal lain tentang

binatang yang sedang dipresentasikan.

6. Belajar Mengamalkan

Metode belajar mengamalkan erat kaitannya dengan mata pelajaran

PPKn dan Agama,karena dengan mata pelajaran tersebut anak diajarkan nilai-

nilai moral dan perilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka

bersosialisasi di masyarakat.

7. Belajar Menganalisis

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan

kemampuan belajar menganalisis pada siswa SD adalah dengan menggunakan

permainan teka-teki atau tebak-tebakan, sehingga anak terbiasa menganalisis

suatu permasalahan berdasarkan informasi yang tersedia dan mencari

jawabannya.Manfaat dari permainan teka-teki adalah;

a. Mengasah daya ingat

Dengan adanya permainan teka-teki ini akan mengasah daya ingat

anak karena anak akan menggunakan semua pengetahuan kosakata yang

dimilikinya dan juga menambah pengetahuan karena anak menemukan

kosakata yang baru. Selain itu permainan teka-teki ini juga memperkaya

wawasan anak

b. Belajar klasifikasi

Page 5: KARAKTERISTIK BELAJAR

Dengan keterampilan mengklasifikasi, ana akan mudah menata

ribuan kosakata yang dikuasainya.

c. Mengembangkan kemampuan analisis

Dengan permainan ini anak anak belajar menggabungkan dan

menemukan jawaban dengan menganalisis jawaban yang tepat dari

berbagai sumber.

d. Menghibur

Permainan teka-teki menghibur karena menenangkan dan dpat

mengakrabkan hubungan anak dengan orang tua, maupun antar teman

sebaya dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, baik ketika

diperjalanan, dirumah, sambil menonton tv db.

8. Belajar Merespon

Respon merupakan suatu tanggapan yang diberikan oleh seseorang

sebagai reaksi dari suatu tertentu. Contoh kegiatan yang dapat mengembangkan

kemampuan merespon bagi siswa SD adalah dengan memberikan pertanyaan

seputar peristiwa yang terjadi di sekitarnya, misalnya bagaimana

respon/tanggapan siswa apabila temannya sedang ditimpa musibah banjir,

gempa bumi atau tanah longsor.

9. Belajar Mengorganisasikan

Menurut Carl Rogers yang penting dalam proses pembelajaran adalah

pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu;

a. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus

belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

c. Pengorganisasian bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi

siswa.

Contoh belajar mengorganisasikan mata pelajaran IPS SD, ketika anak

diberikan pengetahuan tentang sejarah proklamasi kemerdekaan RI, guru dapat

membuat skema sebagai berikut.  

10. Belajar Mengambil Keputusan

Orang-orang yang terlibatWaktu kejadianLatar belakang

proklamasi

Page 6: KARAKTERISTIK BELAJAR

Mengambil suatu keputusan bukanlah suatu hal yang mudah apalagi

bagi seorang anak. Bagaimanakah mengajarkan anak untuk membuat

keputusan? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengajarkan cara

mengambil keputusan bagi anak:

a) Belajar dengan meniru

Kebanyakan anak belajar dengan cara meniru dari apa yang didengar

dan dilihat. Oleh karena itu orang tua harus memberikan contoh mengambil

keputusan yang cepat dan tepat serta menyertakan alasan sederhana mengapa

kita mengambil keputusan tersebut.

Keputusan memberi alasan untuk setiap tindakan akan membuat

mereka selalu berfikir sebelum mengambil keputusan

b) Beri dorongan positif

Dorongan yang positif dibutuhkan anak agar dapat mengambil

keputusan. Kepercayaan dari orangtua akan membantu anak untuk mengambil

keputusan tanpa ragu-ragu.Selain itu anak juga akan bisa mengembangkan

kemampuannya dengan lebih sempurna

c) Belajar dari kesalahan

Anak serngkali mmembuat kesalahan dalam membuat keputusan.

Sebagai orang tua sebaiknya tidak memarahi mereka tetapi memberitahu apa

kesalahannya, apa penyebabnya dan bagaimana dampaknya serta

menunjukkan apa yang harus mereka perbuat agar anak dapat memperoleh

kembali kpercayaan dan berani mengambil keputusan lagi

d) Belajar bertanggung jawab

Kita perlu menekankan bahwa setiap pilihan dan keputusanpasti ada

imbasnya. Kita harus mengajarkan mereka untuk berani bertanggung jawab

atas pilihan mereka dimulai dari hal kecil

Contoh penerapan dalam membuat keputusan padaanak SD yaitu

diberikan permasalahan dan alternatif pemecahan masalah kemudian mereka

diminta untuk memilih penyelesaian terbaik yang tepat dengan permasalahan

tersebut

11. Berlatih

Untuk mengembangkan kemampuan berlatih, guru dapat

menggunakan metode bermain peran dengan cara mengajak siswa untuk

praktek jual beli diwarung sekolah.

12. Belajar Menghayati

Page 7: KARAKTERISTIK BELAJAR

Kemampuan menghayati dapat dikembangkan melalui mata pelajaran

kesenian, yaitu dengan cara menghayati suatu peran / tokoh dalam cerita atau

menghayati makna yang terkandung pada sebuah lagu.

13. Belajar Mengamati

Metode untuk membelajarkan anak tentang kemampuan mengamati

dapat dilakukan dengan kegiatan mengajak anak untuk mengenal ekosistem

perairan laut yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi.

B. MOTIVASI BELAJAR SISWA

1. Pengertian

Istilah “motivasi” berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu . Sudarwan

(2004 : 2) mengatakan bahwa motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan,

kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong

seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai

dengan apa yang dikehendakinya. Jadi, Motivasi merupakan kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan

dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan

antara apa yang ia miliki dan ia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan

kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan.

Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan

harapan atau pencapaian tujuan dan tujuan merupakan hal ingin di capai oleh

seorang individu. Tujuan tersebut akan mengarahkan perilaku dalam hal

ini  yaitu perilaku unutk belajar.

Teori Maslow menyatakan bahwa ada beberapa teori tentang

motivasi yang selalu terkait dengan masalah kebutuhan, diantaranya:

Kebutuhanfisiologis, seperti haus,lapar,dan kebutuhan untuk istirahat

Kebutuhan akan keamanan, bebas dari rasa cemas dan khawatir

Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu kelompok

masyarakat

Kebutuhan akan penghargaan, seperti dihargai kemampuannya

Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni dengan mengembangkan

bakat

Page 8: KARAKTERISTIK BELAJAR

Bertolak dari arti kata motivasi diatas, maka yang dimaksud dengan

motivasi belajar adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat

belajar. atau dengan kata lain sebagai pendorong semangat belajar.

2. Pentingnya Motivasi Belajar

            Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya

motivasi belajar adalah sebagai berikut :

Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir,

Contohnya : setelah siswa membaca suatu bab buku bacaan, di bandingkan

dengan temannya sekelas yang juga bab tersebut, ia kurang berhasil

menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.

Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya,

Sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai

maka ia berusaha maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan

berhasil.

Mengarahkan kegiatan belajar,

sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa bahwa dirinya belum belajar secara

serius, seperti bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan merubah perilaku

belajarnya

Membesarkan semangat belajar,

Contoh seorang anak yang telah menghabiskan banyak dana untuk

sekolahnya dan masih ada adik yang di biayai orang tua maka ia akan

berusaha agar cepat lulus.

Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja,

siswa dilatih untuk menggunakan kekuatannya sehingga dapat berhasil.

Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa di harapkan untuk belajar di rumah,

membantu orang tua dan bermain dengan  temannya. Apa yang di lakukan di

harapkan dapat berhasil memuaskan.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan

dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat bagi guru,

manfaat itu sebagai berikut:

Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa,

Page 9: KARAKTERISTIK BELAJAR

Dalam hal ini pujian, hadiah, dorongan atau pemicu semangat dapat

di gunakan untuk mengobarkan semangat belajar.

Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-

macam  sehingga dengan bermacamnya motivasi tersebut di harapkan guru

dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar mangajar yang sesuai

Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara

bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur,

teman diskusi, dan penyemangat.

3. Fungsi dan Pengaruh Motivasi

Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena

motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa.

Hawley (Yusuf 1993 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi

tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi

belajarnya rendah.

Sardiman (1986 : 84)  mengemukakan ada 4 fungsi motivasi, yaitu :

Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakankarenatanpa adanya

motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar, dsb.

Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan

demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya ;

Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Pendorong untuk mencapai prestasi.

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya

keberhasilan atas suatu pekerjaan

4. Jenis Motivasi

Berdasarkan sifatnya, Suryabrata (1995 :7) menjelaskan bahwa

motivasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri

dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang

tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau

tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri.

Page 10: KARAKTERISTIK BELAJAR

Misalnya , orang yang gemar membaca tanpa ada yang

mendorong , ia akan mencari sendiri buku – buku untuk dibacanya. Orang

yang rajin dan bertanggung jawab tanpa menunggu komando, sudah belajar

dengan sebaik – baiknya.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,

apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain

sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan belajar.

Misalnya, siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah,

sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak dipatuhi guru akan

memarahinya.

5. Bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah.    

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai

motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi

belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut

kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan

beberapa petunjuk untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar

disekolah.    

1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia

ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat

menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat

meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin

dicapai, maka akan semakin kuat motivasi nbelajar siswa (Sanjaya,

2009:29). Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya

guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.

2) Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki

minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa

merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar

(Sanjaya, 2009:29). Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa

dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat

siswa (Djiwandono, 2006:365).

Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat

penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu

sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang

Page 11: KARAKTERISTIK BELAJAR

penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran

yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan

motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran yang

disajikan oleh guru (Anni, dkk., 2006:186).

3) Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam

suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan

agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa

tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

4) Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik. Suatu

informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan

yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum

pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi

mereka untuk belajar (Yamin, 2009:174). Dengan pembelajaran yang

menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam

kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi dalam

pembelajaran.

Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui

penggunaan materi pembelajaran yang menharik, dan juga penggunaan

variasi metode pembelajaran. Misalnya, untuk membAngkitkan minat

belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang

pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan peran,

belajar melalui radio, karya wiasata, dan lainnya (Anni, dkk., 2006:186-187

: Hamalik, 2009:168).

Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

5) Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.

Dalam pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat

motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji.

Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang (Sanjaya, 2009:30 ;

Hamalik, 2009:167).

6) Berikan penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus.

Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat

menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Penilaian yang diberikaan secara

terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak

memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping

itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi

Page 12: KARAKTERISTIK BELAJAR

dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama

(Hamalik, 2009:168).

7) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan

mmemberikan komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan

suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan

memberikan tulisan “ bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain

sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa (Sanjaya, 2009:21).

Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas, baik tugas-tugas yang harus dikerjakan segera,

maupun tugas-tugas yang berlangsung terus menerus (Prayitno, 1989:17).

8) Hadiah

Hadiah diberikansebagaipenghargaanatas perilaku atau hasil

belajar positif yang sudah mereka kerjakan. Dengan pemberian hadiah ini

maka anakakanlebih termotivasiuntuk melakukan halyang positiflagi

berikutnya.

9) Ciptakan persaingan dan kerjasama

Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik

untuk keberhasilan proses pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa

dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil

yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Oleh sebab itu, guru harus mendesain

pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar

kelompok maupun antar individu.g

10) Memberi ulangan

Ulangan dapat dijadikan sebagai bentuk usaha untuk

meningkatkan motivasi siswa karena anak akan lebih fokus untuk belajar

11) Ego involvement

Menumbuhkan dan membangkitkan kesadaran dalam diri siswa

untuk menerima tantangan. Hal ini akan mempengaruhi harga diri mereka

sehingga mereka akan termotivasi untuk menyelesaikan segala sesuatu

yang dibebankan kepada dirinya

12) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar merupakan bentuk motivasi intrinsik dimana anak

sudah memiliki minat untuk belajar yang berasal dari dalam diri anak tersebut

Disamping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar

diatas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain

Page 13: KARAKTERISTIK BELAJAR

yang sifatnya negatif  seperti memberikan hukuman, teguran dan kecaman,

memberikan tugas yang sedikit berat dan menantang (Sanjaya, 2009:31).

Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus

tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan mmemmbangkitkan motivasi

dengan cara-cara negatif lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah

seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya

membangkitkakn motivasi dengan cara negatif dihindari.

C. Gaya Belajar siswa

Memahami gaya belajar setiap siswa merupakan cara terbaik untuk

memaksimalkan proses belajar dikelas. Gaya belajar atau learning style adalah

suatu karakteristik kognitif, afektif dan prilaku psikomotorik sebagai indikator

yang bertindak relatif stabil untuk pembelajar merasa saling berhubungan dan

bereaksi terhadap lingkungan belajar  (Gobai, 2005:1). Gaya belajar adalah cara

yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti

suatu informasi  (Gunawan, 2006: 139). Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa gaya belajar adalah ciri khas yang dimiliki oleh setiap orang dalam

memberikan respon terhadap pembelajaran yang diterimanya. Menurut

modalitasnya, gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu gaya belajar visual,

auditorial dan kinestetik (De Porter, 2000: 85).

Jeni-jenis gaya belajar siswa antara lain:

1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Mata / penglihatan (visual) memegang peranan penting dalam gaya

belajar visual. Dalam hal metode pengajaran yang digunakan, guru sebaiknya

lebih banyak menitikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-

obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan

alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.

Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa

tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka

cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka

berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat

dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran

bergambar, dan video. 

Ada beberapa ciri-ciri gaya belajar visual :

a) Bicara agak cepat

b) Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi

c) Tidak mudah terganggu oleh keributan

Page 14: KARAKTERISTIK BELAJAR

d) Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

e) Lebih suka membaca dari pada dibacakan

f) Pembaca cepat dan tekun

g) Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih

kata-kata

h) Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato

i) Lebih suka musik dari pada seni

j) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,

dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

                   Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

a) Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

b) Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

c) Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

d) Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

e) Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya

melalui telinga ( alat pendengarannya ), oleh karena itu guru sebaiknya

memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang

mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan

menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.

Mereka dapat memahami makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch

(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya.

Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak

auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal

lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

                   Ciri-ciri gaya belajar auditori :

a) Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri

b) Penampilan rapi

c) Mudah terganggu oleh keributan

d) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari

pada yang dilihat

e) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

f) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika

membaca

g) Biasanya ia pembicara yang fasih

h) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

Page 15: KARAKTERISTIK BELAJAR

i) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

j) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual

k) Berbicara dalam irama yang terpola

l) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

                   Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

a) Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas

maupun di dalam keluarga.

b) Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

c) Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

d) Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

e) Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia

untuk mendengarkannya sebelum tidur.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui

bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam

berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi

sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan

sentuhan.

                   Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :

a) Berbicara perlahan

b) Penampilan rapi

c) Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan

d) Belajar melalui memanipulasi dan praktek

e) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

f) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

g) Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

h) Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan

tubuh saat membaca

i) Menyukai permainan yang menyibukkan

j) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah

berada di tempat itu

k) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan

kata-kata yang mengandung aksi

                  Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

a) Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

Page 16: KARAKTERISTIK BELAJAR

b) Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya:

ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk

belajar konsep baru).

c) Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

d) Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.

e) Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan

strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan

lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya,

setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

D. Kebiasaan Guru yang Efektif dalam Memotivasi Siswa

Menurut Agus Sampurno ada beberapa kebiasaan guru yang efektif

untuk memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar

1. Konsistensi

Dalam hal ini, guru harus benar-benar bisa menangatur dan

memanfaatkan waktu yang ada untuk melaksanakan pembelajaran yang

efektif dan berkualitas. Dengan begitu, siswa tidak akan bersikap dan

bertindak semaunya sendiri, mengabaikan guru dan menganggu teman yang

lain

2. Perlakukan siswa sebagai individual.

Dalam mengajar, sebuah hubungan antar guru dengan siswa memang

haruslah terjalin dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, pembatasan

maksimal jumlah siswa sudah mulai diberlakukan. Hal ini untuk memudahkan

guru dalam mengenal lebih dalam karakter siswanya sehingga proses

pendekatan guru dengan siswa akan berjalan lebih baik

Cara agar anak mengenal kita sebagai guru dengan baik dapat

dilakukan bercerita mengenai diri kita pribadi, pengalaman serta keluarga kita

agar siswa yang ada dikelas merasa mengenal anda sebagai guru dengan baik.

3. Jadikan lingkungan fisik kelas anda sedapat mungkin bernuansa belajar.

Salah satu lingkungan fisik kelas adalah tempat duduk siswa. Kita bisa

megatur pola tempat duduk siswa yang memungkinkan mereka untuk bisa

berinteraksi dan bekerjasama dengan teman lainnya dalam memecahkan

Page 17: KARAKTERISTIK BELAJAR

suatu permasalahn sperti dibentuk pola tempat duduk kelompok Dengan

lingkungan yang demikian siswa merasa asyik dan bertambah terus keingin

tahuannya dalam melakukan kegiatan belajar. Siswa juga terlatih

kemandiriannya, konsentrasinya dan kemampuan untuk memotivasi diri

sendiri.

4. Lakukan lah penilaian terhadap siswa, sesering mungkin tapi dengan alasan

yang kuat

Penilaian tidak bisa dilakukan dengan carayang berbeda-bedatidak

hanya penilaian dalam ulangan harian tapi juga bisa penilaian dari hasil proses

tanyajawab dikelas, dsb. Siswa selalu merasa ingin tahu mengenai pencapaian

hasil atas apa yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan prinsip menilai

siswa dengan baik, akan membantu perkembangan anak untuk melakukan hal

yang terbaik saat belajar.Adapun prinsip yang baik dalam menilai siswa

adalah:

Mempunyai kriteria yang jelas dan diketahui oleh siswa sebelum dan saat

tugas dikerjakan termasuk keterampilan apa dan pengetahuan apa yang

harus dikuasai siswa di akhir pelajaran.

Saat menilai siswa, jangan selalu minta siswa menghafal hasil pengetahuan

belajarnya, namun gunakan proses penilaian sebagai cara untuk siswa agar

bisa belajar dengan lebih baik lagi

Sertakan selalu kolom refleksi siswa dan evaluasi diri sendiri dalam setiap

penilaian tugas.

Fokuslah pada kualitas hasil pekerjaan atau penampilan siswa serta aspek

kekuatan siswa

Berikan umpan balik kepada siswa dalam setiap kesempatan.

Jadikanlah kebutuhan siswa, modalitas belajar, gaya belajar siswa sebagai

landasan saat menilai dan saat membuat penugasan bagi siswa.

Perbanyaklah bukti mengenai hasil kerja siswa yang dapat digunakan untuk

memperlihatkan proses belajar siswa kepada seluruh elemen sekolah

(siswa, orang tua, guru, yayasan dan lain-lain)

Usahakan untuk menilai hal yang pantas dan berharga untuk diketahui oleh

siswa (sebagai contoh; mana yang lebih penting mengetahui tanggal hari

lahir koperasi di Indonesia dibanding mengetahui manfaat koperasi bagi

kehidupan masyarakat di Indonesia)

5. Dapatkan umpan balik dari cara anda mengajar dan bekerja

Page 18: KARAKTERISTIK BELAJAR

Banyak sekolah yang sudah mempunyai cara dan instrumen untuk

menilai guru baik kinerja maupun cara mengajar guru-gurunya. Bagaimana

jika mulai untuk;

Mendapatkan umpan balik dari siswa, seperti pemberian angket

Jurnal mengajar,dsb

Gunakan perangkat TIK (video camera) untuk melihat diri anda sendiri

saat sedang mengajar. (perhatikan juga bahasa tubuh anda saat sedang

mengajar) ingat prinsip komunikasi 60% adalah bahasa tubuh anda, 20%

nada suara saat anda berbicara dan hanya 10 % isi dari apa yang anda

utarakan.

6. Libatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun

informal .

Kita sebagai guru juga bisa mulai mengefektifkan gugus atau MGMP,

KKG dengan guru yang serumpun mata pelajaran, atau guru kelas dsb.

sebagai komunitas belajar untuk saling sharing berbagi pengetahuan dan

pengalaman

7. Membuka diri terhadap kebutuhan siswa

Sebagai guru juga harus memahami kebutuhan belajar siswanya

sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Seperti teori kecerdasan

majemuk, sebuah teori milik Howard Gardner yang sangat bermanfaat bagi

para guru untuk menyadari betapa semua siswa itu cerdas. Strategi belajar

kelompok serta strategi lain dapat digunakan demi membuka seluruh potensi

terbaik siswa .

                 

Page 19: KARAKTERISTIK BELAJAR