penyakit alergi pada mata

Upload: qintharamft

Post on 09-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penyakit Alergi Pada Mata

Penyakit Alergi Pada MataPenyakit alergi pada mata yang paling sering didapat adalah konyungtivitis alergik(hay fever), konyungtivitis vernalis, keratokonyungtivitis atopik, dan konyungtivitis giant papilar. Keadaan penyakit dapat mulai dari konyungtivitis ringan sampai yang berat yang dapat menyebabkan kebutaan. Konyungtiva adalah mukosa permukaan bola mata, setara dengan epitel usus dan bronkus, yang berhubungan dengan sel dan berfungsi sebagai pertahanan terhadap antigen dan mikroorganisme dari luar. Konyungtiva dan jaringan limfoid di daerah tersebut akan memproses antigen sehingga timbul sel T dan sel B yang sudah tersentisasi, yang telah siap dengan respons imunnya bila timbul rangsangan dari luar. Walaupun imunopatogenesis penyakit ini bervariasi, tetapi sel mast dan basofil memegang peranan karena banyak terdapat pada lamina propria konyungtiva dan kelopak mata.

KONYUNGTIVITIS VERNALISDefinisiKonjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni: iklim, usia, dan jenis kelamin. Penyakit ini, juga dikenal sebagai catarrh musim semi dan konjungtivitis musiman atau konjungtivitis musim kemarau

KONYUNGTIVITIS VERNALISEpidemiologi Biasanya mulai dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung 5 10 tahun. Penyakit ini lebih banyak pada anak laki-lakidaripada perempuanKONYUNGTIVITIS VERNALISEtiologiPenyebab konyungtivitis vernalis adalah alergen lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, serpihan binatang piaraan, dan makanan.KONYUNGTIVITIS VERNALISPatogenesisPada penyakit ini terdapat IgE pada sel mast di subepitel. Asosiasi antigen dan IgE akan merangsang degranulasi sel mast mengeluarkan amin vasoaktif. Walaupun terdapat banyak degranulasi eosinofil dan sel mast di jaringan yang menandakan peran hipersensitivitas tipe I, mekanisme ini tidak dapat menerangkan semua kelainan pada konyungtivitis vernalis, mungkin respons imun selular juga turut berperan.Antibodi dapat dikatakan berperan pada patogenesisnya bila terdapat kumpulan sel plasma atau eosinofil di jaringan mata yang sedang meradang, atau bila kelainan mata berhubungan dengan penyakit inflamasi pada bagian tubuh lain oleh mediasi antibodi. Kelainan mata sering diikuti penyakit atopi lain seperti asma, rinitis alergik, atau dermatitis atopik dibandingkan dengan individu normal.

KONYUNGTIVITIS VERNALISGejalaRasa sakit dan fotofobiaBentuk palpebra mengenai konyungtiva tarsalis palpebra superior dengan gambaran mata mucin dengan banyak papil disebutgiant papillae(cobblestone)Bentuk limbus menunjukkan hipertrofi papil gelatin yang sering tampak sebagai bintik-bintik kapur putih yang berisi sel eosinofil disebut sebagai titikTrantaUlkus korneaKONYUNGTIVITIS VERNALISDiagnosisPada sediaan apus sedikit mata terdapat banyak sel eosinofil. Tes kulit dapat membantu mencari alergen yang sering berpengaruh pada penyakit ini seperti debu rumah, tungau debu rumah, epitel binatang piaraan, dan makanan.KONYUNGTIVITIS VERNALISPengobatanTindakan utama adalah penghindaran alergen serta memberikan lingkungan yang sejuk dan dingin. Pada keadaan ringan pengobatan cukup dengan memberikan kompres dingin serta antihistamin untuk mengurangi rasa sakit. Dapat pula diberikan tetes mata natrium kromolin dikombinasi dengan vasokonstriktor dan antihistamin. Pada konyungtivitis vernalis sedang dapat diberikan kortikosteroid tetes mata kortikosteroid, sedang pada keadaan berat dapat ditambahkan kortikosteroid sistemik. Imunoterapi dengan alergen spesifik dapat dicoba.KERATOKONYUNGTIVITIS ATOPIKEtiologiPenyebab keratokonyungtivitis atopik adalah alergen lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, serpihan binatang piaraan, dan makanan.

KERATOKONYUNGTIVITIS ATOPIKPatogenesisPada penyakit ini terdapat IgE pada sel mast di subepitel. Asosiasi antigen dan IgE akan merangsang degranulasi sel mast mengeluarkan amin vasoaktif. Kelainan sel sering diikuti penyakit atopik lain seperti asma, rinitis alergik, atau dermatitis atopik dibandingkan dengan individu normal.KERATOKONYUNGTIVITIS ATOPIKDiagnosisPada sediaan apus sekret mata terdapat banyak eosinofil. Tes kulit dapat membantu mencari alergen yang sering berpengaruh pada penyakit ini seperti debu rumah, tungau debu rumah, epitel binatang piaraan, dan makanan.KERATOKONYUNGTIVITIS ATOPIKManifestasi klinisPenyakit ini adalah menahun dan mengenai kedua belah mata dengan rasa sakit dan rasa seperti terbakar yang hebat. Pada penyakit yang berat tampak serat benang mukopurulen di konyungtiva. Kelopak mata menebal dengan indurasi dan likenifikasi, kadangkala terdapat perlengketan jaringan parut antara bola mata dengan kelopak mata. Sering diikuti infeksi dengan kuman stafilokokus dengan gambaran hiperemi dan keropeng pada kelopak mata.Palpebra inferior dan konyungtiva yang sering terkena akan memberikan tanda konyungtivitis papilaris menahun. Konyungtiva limbus menebal dengan penimbunan gelatin, kemudian dapat terjadi perubahan kornea yang berat dengan jaringan parut superfisial, vaskularisasi epitel berulang, dan akhirnya perforasi kornea. Kelainan ini lebih sering diderita anak laki-laki usia usia pubertas dan akan membaik pada usia sekitar 50 tahun.KERATOKONYUNGTIVITIS ATOPIK

KERATOKONYUNGTIVITIS ATOPIKPengobatanPenghindaran alergen dan memberikan lingkungan yang sejuk merupakan tindakan awal yang perlu dilakukan. Pengobatan dengan tetes mata natrium kromolin 4% dikombinasi dengan antihistamin topikal dan kortikosteroid untuk mengurangi rasa sakit, tetapi harus hati-hati bila sudah terjadi ulkus kornea.