penyakit mata 2

Upload: la-ode-rinaldi

Post on 10-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    1/147

    KULIAHILMU PENYAKIT MATA. EED

    dr. Mastutie , Sp.M.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    2/147

    KONJUNGTIVA

    MerupakanMerupakan jaringanjaringan mukosamukosa

    TerdiriTerdiri atasatas ::

    KonjungtivaKonjungtiva palpebrapalpebra

    KonjungtivaKonjungtiva fornikfornik

    KonjungtivaKonjungtiva bulbibulbi

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    3/147

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    4/147

    Konjungtiva diinnervasi oleh serabut-serabut sensibel

    yang berasal dari n. trigeminus. Vaskularisasi konjungtiva :

    * Berasal dari cabang a. oftalmika.

    Arkus palpebrae superior mempercabangkan

    -A. konjungtiva posterior

    -A. siliaris anterior, berjalan ke depan bersama

    insertio m.rectus lateralis, msk bola mata di

    limbus kornea, membntk kapiler yang

    beranastomose dengan A. konjungtivalis

    posterior.-A. siliaris posterior longus yang memberi

    juga vaskularisasi ke korpus siliaris.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    5/147

    Konjungtiva palpebrae superior &

    inferior

    Melekat erat pada tarsus, cukuptebal. Pemukaanya licin.

    Fungsinya supaya bola mata

    dapat bergerak dengan bebas.

    Makin kebelakang perlekatanmakin tak erat, diisi dengan

    jaringan ikat longgar

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    6/147

    Sekresinya seperti air mata ( akuos ) dan disebut gldlakrimalis asesoria. Bersama lapisan mukusmembentuk tear film

    Gunanya tear film ini :1.Enzym lysozym yang bersifat bakterisida yang

    menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri baik yangsaprofit maupun yang patogen.

    2.Menyapu bersih semua kotoran dari bola mata.

    3.Sebagai pelicin/lubrikasi.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    7/147

    Konjungtiva bulbi :

    Sangat tipis dan transparansehingga vasa pada episklera

    nampak dari luar. Episklera adalah jaringan

    pengikat longgar antarakonjungtiva bulbi dan kapsulaTenoni. Konjungtiva bulbimelekat erat pada tepi korneadan merupakan salah satufiksasi dari kornea.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    8/147

    Konjungtiva Fornik:

    Batas antara konj. palpebra dankonj. bulbi. Diisi oleh jaringan ikatlonggar dan lemak. Fornik superiorterdapat muara kecil-kecil darisaluran gld. lakrimal.

    Terdapat sel goblet yaitu kelenjarasinotubuler yang menghasilkanlapisan mukus ( tear film ).

    Retrotarsal terdapat kelenjar-kelenjar :

    -Kel Wolfring.-Kel Krause.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    9/147

    Mata merahHyperaemie :

    -Inflamasi : vasodilatasi aktif.

    -Kongesti : vasodilatasi pasif

    *Hyperaemie a. konjungtivalis posterior disebut conjunctivalinjection

    *Hyperaemie a. siliaris anterior disebut pericorneal injection

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    10/147

    Conjunctival injection

    Pelebaran a. konjungtivalis posterior.

    Berkelok kelok, mudah digerakkan, berpangkal dr fornikkonjungtiva dan puncaknya berada pada limbus. Cara

    mengecek :

    Tekan pangkal arteri : anemis sebentar.

    Gerak-gerakkan konjungtiva bulbi : ikut bergerak. Inimenandakan letaknya superfisial. Warna : merah muda

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    11/147

    Pericorneal injection.

    Mulai limbus menuju ke fornik (makin lama makin tipis). Ditekan : tdk berubah warna kr letaknya profunda.

    Digerakkan: tak ikut bergerak. Warna merah, lebih gelap.Terdapat pada radang kornea ( profunda / superfisial ),iridoklitis dan skleritis.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    12/147

    Perdarahan Konjungtiva

    Kausa perdarahan:- Dari vasa yang pecah.

    - Dari penyakit darah.

    - Dari robekan konjungtiva

    - Pada anak kecil biasanya krn

    batuk rejan (pertusis)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    13/147

    Edema Konjungtiva

    (Chemosis conjunctivae)

    Causa :

    -Penyakit konjungtiva sendiri(radang).

    -Penyakit sistemik :

    -Penyakit ren dan cor.-Neurovasculair oedeem.

    Pada tarsus edema tak dapatbesar sekali.

    Pada pembengkakan yang hebat

    kadang-kadang sampaimenutupi rima palpebrae dankornea, menekuk keluarsehingga mata tak dapat ditutup.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    14/147

    Simblefaron

    Perlekatan konjungtiva bulbi dankonjungtiva palpebra

    Penyebab :

    Trauma kimia

    Syndroma Stevens Johnson

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    15/147

    Pterygium

    P Proses degenerasi,

    T Jaringan fibrovaskuler

    konjungtiva melebar ke kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    16/147

    Melanoma konjungtiva

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    17/147

    KONJUNGTIVITIS

    -Adalah radang pada konjungtiva.

    - Kausa : infeksi, trauma, allergi.Infeksi :

    -Bisa disebabkan oleh bermacam-macam kuman.

    -Cara menentukan penyebab : a

    -Ambil sekret konjungtiva, lihat dibawh mikroskop.-Lebih akurat ambil epitelnya

    Tempat mikroorganisme :

    1.Diluar epitel misal toksin dari staphylococcusaureus.

    2.Penetrasi ke epitel misalnya gonococcen.3.Disamping penetrasi juga berproliferasi.

    Terdapat pada kuman-kuman yang membentuk

    granuloma misalnya tuberculosa, lepra dll.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    18/147

    KONJUNGTIVITIS

    Terdapat tanda-tanda radang umum yaitu dolor,tumor, rubor dan calor.

    Calor panas , tak dapat diukur Rubor merah berupa injeksi konjungtiva

    Dolor berupa ngganjel, gatal, perih

    Tumor sebagai proses eksudasi dan infiltrasiberupa

    Sekret Bangunan patologis

    Khemosis konjungtiva

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    19/147

    KONJUNGTIVITIS

    Gejala ( keluhan ) :

    Merah

    Ngeres / ngganjel Keluar kotoran (nglodok)

    Dempet waktu pagi hari

    (O.K kotoran yang kering waktu tidur)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    20/147

    KONJUNGTIVITIS

    Tanda (pemeriksaan) :

    Conjunctival injection

    Sekret (+) (akibat proses eksudasi)Ada bangunan patologis pada konjungtiva

    palpebra (akibat proses infiltrasi selradang)

    Khemosis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    21/147

    Sekret

    Macam-macam sekret:

    serous (cair bening)

    mukus (kental bening elastis) purulen (cair keruh kuning)

    membran (keruh lengket pada dasar,bila diangkat berdarah)

    pseudomembran (keruh lengket padadasar, bila diangkat tak berdarah)

    Sanguis (cair merah ada darah)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    22/147

    Sekret

    Sekret serous

    Encer seperti air

    Penyebabnya virus.

    Setelah dua / tiga hari dapat menjadi

    mukopurulen, karena super infeksi dari

    kuman komensal (daya tahan menurun

    sehingga kuman komensal tumbuh tak

    terkendali)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    23/147

    Sekret

    Sekret mukous

    kental, bening, elastis (bila ditarik dengan

    ujung kapas),

    penyebabnya biasanya karena proses

    khronis/alergi Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh.

    Klinis : bila ditutul kapas akan lentur (elastis)

    sebab terdiri dari fibrin

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    24/147

    Sekret

    Sekret purulen Makin ganas kumannya makin purulen

    (nanah) mis : Gonococcen

    Banyak sel yang mati, terutama leukosit,

    dan jaringan nekrose

    Kuman-kumannya type ganas, fibrin

    sudah hancur.

    Bila ditutul kapas, ia akan terhisap,

    sifatnya seperti air, berwarna kuning

    Campuran : mukopurulen, kental

    berwarna kuning, elastis.

    Penyebabnya : biasanya

    kuman coccen yang lain.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    25/147

    Sekret purulen

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    26/147

    Sekret

    Sekret Pseudomembran

    Seolah-olah seperti melekat padakonjungtiva tetapi mudah diambil dantak mengakibatkan perdarahan.

    Penyebabnya antara lainstreptococcus haemoliticus

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    27/147

    Sekret

    Sekret Membranosa :

    Misal : pada conjunctivitis diphtherica.

    Terbentuk sekret, sel 2 lepas ,terbentuk jaringan nekrotik.

    Terjadi defek konjungtiva.

    Membran sukar dilepas dan bila dipaksa akan berdarahkarena ada ulkus dibawahnya.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    28/147

    Sekret

    Sekret Sanguis

    Sekret bercampur darah. Terdapat pada konjungtivitis karena virus

    yang sangat virulent.

    Sering disertai sekret purulent setelah dua/

    tiga hari, karena ada super infeksi daribakteri komensal.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    29/147

    Pemeriksaan bakteriologis

    Bahan untuk pembuatan preparat :

    Sekret : didapat dg cara swap / diusap dengan lidi steril Epitel : didapat dengan cara scraping yaitu mengambil

    sebagian dari epitel konjungtiva.

    Pengecatan :

    -S

    ekret : biasanya cukup dicat dengan cat Gram kecualibila diduga disebabkan jamur, diphtheri,dll

    -Epitel dicat dengan cat darah misalnya Giemsa, Wright.

    Hasilnya : dapat dilihat jenis kuman dan inclusion body

    (tanda dari konjungtivitis akibat virus).

    -Dapat dilihat macam-macam lekosit :

    -PMN : biasanya pd infeksi coccen yang pyocyaneus.

    -Eosinofil : misal pada allergi.

    -Makrofag : misal pada trachoma.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    30/147

    Bangunan patologis

    Sebagai akibat proses infiltrasi sel radang

    Bentuknya macam-macam :

    papula folikel

    vesikel

    excrecencies

    concretio

    flikten

    pinguikula

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    31/147

    Papula :Ujud kelainan yang menonjol daripermukaan konjungtiva dengandiameter kurang dari 5 mm,terjadi akibat timbunan infiltrasi

    produk radang, neutrofil, limfosittdan leukosit yang lain

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    32/147

    Folikel:

    Merupakan pembesaran

    limfadenoid.

    Besarnya rata - rata sama.

    Tersusun berderet-deret.

    Lebih sering di konjungtiva

    palpebrae inferior

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    33/147

    Bangunan patologis

    Vesikel : Karena terkumpulnya cairan. Batasnya tegas.

    Kausa : proses degenerasi, penyakit virus (herpes),combustio.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    34/147

    Bangunan patologis

    Excrecensies :

    Hipertrofi papiller (papula) di palpebra superior. permukaan datar, seperti bludru.

    Kalau lebih besar dari biasa : seperti batu yangdisusun pada tembok = cobble stone pavement.

    Warna : merah kasar. Terdapat pada konjungtivitis vernalis.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    35/147

    Bangunan patologis

    Concretio :

    Disini terdapat hipertrofi yang berlebihan danpemadatan sehingga berwarna putih sepertikapur.

    Pemadatan ini dapat dicukil keluar.

    Sering disebut lithiasis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    36/147

    Bangunan patologis

    Flikten : Lokasi : konjungtiva bulbi, limbus kornea dan

    kornea.

    Tonjolan berwarna putih kekuningan, berisi

    limfosit, dengan tanda radang di sekitarnya.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    37/147

    Bangunan patologis

    Pinguikula :

    Merupakan proses degenerasi Kausa : iritasi kronis misalnya debu, asap, angin.

    Misalnya : tinggal dekat pabrik.

    Letak : konjungtiva bulbi yg tdk tertutup palpebra.

    Terjadi dari jaringan pengikat hyalin / elastis.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    38/147

    KONJUNGTIVITIS

    KLASIFIKASI

    KONJUNGTIVITIS AKUTA:

    y Konjungtivitis kataralis akut

    y Konjungtivitis purulentay Konjungtivitis inklusi

    y Konjungtivitis membranosa

    y Konjungtivitis haemorhagik

    KONJUNGTIVITIS KRONIK

    y Konjungtivitis kataralis kronik

    y Konjungtivitis flikten

    y Konjungtivitis vernalis

    y Konjungtivitis trakhomatosa

    y Konjungtivitis allergi

    RadangRadang padapada konjungtivakonjungtiva kausakausa :: infeksiinfeksi,, alergialergi atautraumaatautrauma

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    39/147

    KONJUNGTIVITISKONJUNGTIVITISKONJUNGTIVITIS AKUTAKUTAKUT

    Konjungtivitis akut

    Konjungtivitis yang paling sederhana sehingga

    disebut konjungtivitis simplek. Dibagi : Akut dan kronis.

    Kausa : trauma, infeksi, allergi.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    40/147

    Konjungtivitis kataralis akut

    Kausa : Virus (adenovirus)

    Gejala-gejala :

    Rubor, kalor, tumor, dolor ,

    H haemorrhagi subkonjungtiva < sering terjadi >

    , permulaan sekret cair (serous), eksudat tidakmengandung fibrinpsekret kental ( purulent )bangun tidur mata menjadi dempet ( infeksi

    sekunder kuman komensal ).

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    41/147

    Konjungtivitis kataralis kronik

    Kausa : staphylococcen, diplobacillus Morax-Axenfeld. dimargo palpebrae menyebabkan blefaritis ( terutama

    pada kantus internus dan eksternus sehingga terjadiblefaritis angularis ).

    konjungtivitis dapat menimbulkan blephritis /sebaliknyasehingga penyakit ini merupakan penyakit yang kronis,terutama bila daya tahan penderita rendah

    Terapi : drug of choice penicilin dan preparat sulfa .

    Pada bentuk kronis, konjungtiva mengalami hipertrofi

    dan terbentuk follikel pada konjungtiva palpebra

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    42/147

    KONJUNGTIVITIS PURULENTA

    awal serous / serosanguinisp purulent. Kausa : kuman yang virulent misalnya gonococc, meningococ,

    inclusion virus (chlamidia spc).

    Neiseria Gonorhoica :- Inokulasi melalui hubungan sex

    - Kontaminasi:Tak langsung: melalui handuk, saputangan, jariLangsung dari sumber infeksi.

    Meningococ : kurang ganas dari GO.Komplikasi : meningo-coccaemiap meningitis.

    Karakteristik GO :- Hiperakut.- Masa inkubasi : 48 jam - 5 hari.- Dalam 2 hari palpebra dapat bengkak, disertaikhemosis.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    43/147

    Konjungtivitis gonorrhoika

    Kausa : Neiseria gonorrhoeca, inkubasi 3 - 5 hari. Cepat menjalar ke kornea, dimulai bagian atas karena

    forniks atas lebih longgar sehingga pus lebih banyakterkumpul dan toksin dari kuman merusak kornea mulaidari lapisan epitel. ( enzim proteolitik merusak dinding sel)

    Cepat terjadi ulkus yang dapat perforasi (tanda perforasi :iris prolaps, COA dangkal, TIO turun, bila sembuh akanmenyebabkan lekoma adherent),

    Bila tak diobati dengan baik, kuman masuk kedalamsehingga terjadi endoftalmitis (bila sembuh sendirimenjadi phtisis bulbi)

    Pada bayi-bayi yang baru lahir, konjungtivitis hiperakut inidisebut ophthalmia neonatorum (infantil purulentconjunctivitis)

    Terapi untuk GO :Drug of choice = Penicillin 10.000 IU/cc ditetes tiap jam.Diencerkan dari PPA 3 juta/botol(vial)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    44/147

    Konjungtivitis purulenta

    Kausa : Inclusion virus. (Chlamidia trachomatosa) Disebut juga konjungtivitis inklusi

    Membedakan GO dan inclusion virus :

    Dengan masa inkubasi : (melalui alloanamnesis )

    Inclusion virus : 5-10/11 hari.Manifestasi lebih banyak di konjungtiva inferior, sembuh

    dengan hipertrofi papilair.

    Gonorrhoe : kurang dari 5 hari.

    Bila ragu - ragu, obati saja untuk GO. Bayi yang baru lahir, diberi profilaktik dengan ditetesi nitras

    argenti 1-2% (metode Crede). Sekarang banyak dipakaisolutio protargol 5-10%, atau chloramphenicol tetes mata

    Pada GO, biasanya org tuanya menderita urethritis GO.

    Karena itu jangan lupa periksa dan obati orang tuanya.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    45/147

    INCLUSION CONJUNCTIVITIS

    Manifestasi :

    -Pada anak : konjungtivitis purulenta

    -Pada orang dewasa : swimming pool conjunctivitis.

    Pada anak-anak :

    - Bangunan patologis konjungtiva : papillair.

    - Asal : dari urethritis/endocervicitis non spesifik org tua

    - Penularan : inokulasi.

    - Perjalanan penyakit : akut hiperakut ( 10 hari 3 mgg )

    Kadang-kadang bisa kronis : 3 minggu - 1 tahun.

    Folikel : 3 bulan tak ada folikel (blm terbtk).

    " 3 bulan : ada folikel.

    Mikroskopis : Inclusion body (intrasel mukosa)

    Banyak PMN terutama yang akut

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    46/147

    INCLUSION CONJUNCTIVITIS

    Pada orang dewasa :

    - Terdapat folikel.

    - Kausa ( berenang dalam swimming pool ) :

    Kuman - Chlamydia trachomatosa

    - Staphylococcus aureus

    - Pneumococcus

    - Sekret kemudian menjadi mukopurulent dan

    purulent.

    - Dapat menjadi kronis.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    47/147

    KONJUNGTIVITIS MEMBRANOSA

    Membran : bila dikupas akan berdarah oleh karenakonjungtiva mengalami nekrosis.

    Pseudomembran : dapat dilepas dengan mudah.

    Dibedakan 3 bentuk :

    1. Membran yang sangat tebal, sangat keruh.Terdapat pada konjungtivitis karena coryne bacterium

    diphtheriae atau dapat karena streptococcus haemolyticus.

    Harus diDD dengan :

    -Erythema multiforme.

    -Pemphigus.2. Membran yang sedang, tak begitu tebal

    3. Benar-benar pseudomembran: tipis, transparan, mudah

    dilepas. Misal pada : konjungtivitis vernalis, sangat kronis

    dan mengalami eksaserbasi pada musim kemarau.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    48/147

    KONJUNGTIVITIS MEMBRANOSA

    Konjungtivitis difteri :

    Diduga berhubungan dengan diphtheri nasal / nasopharynx.

    Mulai seperti konjungtivitis kataralis, 2-3 hari kemudian mulai

    terlihat membran terutama pada konjungtiva palpebrae.

    Pada konjungtiva bulbi : tak ada, kornea : jarang.

    Diagnosa : mikroskopis.

    Terapi : A.D.S.10-40.000 IU, tergantung keganasannya.

    Konjungtivitis karena B streptococcus haemolyticus. Kausa : -Eksogen : dari luar tubuh.

    -Endogen : berasal dari fokus infeksi dalam tubuh.

    Mencapai konjungtiva melalui jaringan pengikat. Karena itu diambilsedikit epitel konjungtiva untuk pemeriksaan mikroskopis (scraping)

    Gejala-gejala :-Eksogen : gambaran seperti difteri tetapi lebih hebat. Sering

    kornea ikut terkena.-Endogen: kronis sehingga inflamasi tdk sehebat yang eksogen.

    Terapi : Antibiotika dan preparat sulfa

    O G O

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    49/147

    KONJUNGTIVITIS FOLIKULARIS

    Terdiri atas :Conjunctivitis follicularis akut

    Conjunctivitis follicularis kronik

    Folikel : hipertrofi adenoid. (Jar. lymfe)

    Syarat : harus ada jaringan limfoid. Bayi kurang dari 3 bulan belum ada jaringan ini.

    Pada anak-anak kecil sering membesar sebagai bagian

    dari pembesaran jaringan limfoid yang umum. Misal

    pada tonsilitis kronik.

    Adanya folikel tanpa diikuti peradangan disebut follikulosis. Terdapat pada konjungtiva inferior dan forniks.

    Bila diikuti peradangan maka disebut konjungtivitis follikularis.

    K j i i i id i

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    50/147

    Kerato-conjunctivitis epidemica

    Banyak kasus

    Menyebabkan epidemi.Terjadi radang pada konjungtiva dan timbul folikel

    bisa meluas dan menimbulkan infiltrat di kornea

    Disertai pembesaran kelenjar lymfe preaurikuler

    Penjalaran terjadi setelah hari ke 3-4 dan

    menyebabkan keratitis pungtata superfisialis yang

    mengelompok pada daerah sentral. Akibatnya visus

    akan sangat menurun.

    Mikroskopis :

    -O.K penyebab virus maka terdapat inclusion body.-Lekosit MN dan giant cell.

    Terapi : Broad spectrum antibiotica, preparat sulfa

    j i i i lik l i

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    51/147

    Konjungtivitis Fliktenularis

    Sinonim : konjungtivitis eksematosa/ skrofulose (kulit babi).

    Biasanya diderita oleh anak 15 tahun.

    Terdapat flikten : penonjolan pd konjungtiva bulbi (nasal / temporal), J 5 mm, berisi infiltrasi limfosit berbatas tegas, dikelilingi injeksi

    konjungtiva lokal disekitarnya.

    Kausa: allergi terhadap basil TBC, Koch-Weeks bacil, Cacing perut

    (dibuktikan dengan test lab)

    Lokasi flikten :

    -Pada konjungtiva bulbi: konjungtivitis flikten.

    -Pada limbus kornea : kerato-conjunctivitis phlyctaenularis.

    -Pada kornea : keratitis flikten. Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk flikten yang memberi

    kesan seperti menjalar sehingga disebut Wonder phlyctaen

    Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis

    K j i i i Flik l i

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    52/147

    Konjungtivitis Fliktenularis

    Flikten dapat mengalami nekrosis sehingga terbentuk

    ulkus, terutama pada kornea (jarang perforasi) Tergantung letaknya :

    - Superfisial :dapat sembuh sempurna tanpa bekas.

    - Lebih dalam : sembuh dengan sikatrik.

    - Ulkus kornea yang berjalan disertai neovaskularisasidi atasnya disebut keratitis fasikulosa.

    - Pembuluh darahnya disebut : pannus fliktenularis.

    Mikroskopis : Banyak sekali eosinophyl dan limfosit

    Pada flikten belum tentu bisa didapatkan kuman-

    kuman sebab mungkin kausanya allergi. Terapi :

    -Kausal.

    -Simptomatis : antihistamin

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    53/147

    Konjungtivitis Fliktenularis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    54/147

    Konjungtivitis Fliktenularis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    55/147

    Konjungtivitis follikularis kronik

    Perjalanan penyakit : kronis.

    Gejala inflamasi ringan, sekret hampir tak ada/sedikit(mukous).

    Kausa : tak diketahui. Mungkin disebabkan karena virus.

    Faktor risiko :

    -Kebersihan kurang,rumah yang berjejal, banyakasap/debu.-Refraksi anomali yang tak dikoreksi.

    -Memang pembawaan mudah diserang.

    Gambaran klinis : sukar dibedakan dengan follikulosis.

    -Bisa pd konjungtiva palpebrae superior / inferior.-Tak ada komplikasi pada kornea.

    -Tak ada limfadenopati regional.

    Terapi : anti radang dan/atau simptomatis

    KONJUNGTIVITIS VERNALIS

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    56/147

    KONJUNGTIVITIS VERNALIS

    Biasanya terdapat pada anak-anak.

    Kadang-kadang terdapat pd dewasa muda ( 30 th). Merupakan penyakit allergi, timbul terutama pada musim

    panas (kemarau).

    Sebabnya : - Mungkin karena udara yang panas,

    banyak debu / kuman

    - Yang pasti belum diketahui. Karakteristik :

    - Hipertrofi papil berbentuk seperti coble stone

    pavement ( susunan batu kali)

    - Hipertrofi jaringan ikat pada stratum papillare p

    degenerasi hyalin abu-abu/ biru keputihan.

    - Kambuh pada musim panas, hilang pada musim

    hujan

    KONJUNGTIVITIS VERNALIS

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    57/147

    KONJUNGTIVITIS VERNALIS Ada 2 type :

    1. Type palpebra/tarsal : gambaran coble stone.

    2. Type bulbair/limbal : hipertrofi papil pd limbus.Ada yang mengatakan terjadi gelatinousdegenerasi.Pada limbus melingkar menutupi limbus kornea.Juga dapat menjalar ke cornea, terjadi keratitispungtata lalu menjalar ke subepithelial sehinggadisebut keratitis sub epithelial dari Tuan Tobgy.

    Kausa : allergi. Diduga terhadap serbuk-serbuk bungayang ada di musim panas.

    Terapi : - Antihistamin -Antiphlogistik. - Kauterisasi -Radiasi

    - Operasi sampai di tarsus (eksisi)

    Konjungtivitis follikularis toksika /Konjungtivitis follikularis toksika /

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    58/147

    Konjungtivitis follikularis toksika /Konjungtivitis follikularis toksika /alergikaalergika

    Terutama pada anak-anak kecil karena peka

    terhadap suatu toksin.

    Kausa : - Toksin mikroorganisme (coccen/ morax-

    axenfeld).- Obat-obatan : pilocarpin, eserin, miotikum

    - Sulfas atropin: dermatitis allergi pada kulit

    palpebra.

    Dapat dicoba dengan patch test pada palpebra.

    Keluhan : ada rasa gatal.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    59/147

    KONJUNGCTIVITIS VERNALIS

    Type Palpebra

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    60/147

    T R A K H O M A

    Penyebabnya adalah : Chlamydia Trachomatosa (Virus)

    Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia stl GO dandefisiensi vit A.

    Terutama terdapat di dataran rendah dengan hawa

    lembab misal di daerah pantai.

    Pada keadaan kering, virus akan mati.

    Banyak di Mesir dan Arab sehingga disebut Egyptian

    conjunctivitis.

    Karakteristik : kronis eksaserbasi, inflamasi ringan, gejalayang menyolok gatal dan ngeres (seperti klilipen).

    Sekret : mukous p muko-purulen.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    61/147

    T R A K H O M A -Dapat menyerang semua umur.

    -Penularan :Melalui sekret pada std I.Vektor : jari, handuk, tangan yang basah.

    Predisposisi :-Gizi yang kurang baik.

    -Keadaan hygiene yang jelek. Terapi :

    -Meningkatkan kebersihan.-Memperbaiki gizi.-Obat-obatan : preparat sulfa.-Antibiotika broad spectrum

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    62/147

    T R A K H O M A

    Perjalanan penyakit : ada 4 stadium

    -Stadium I

    -Stadium II-Stadium III

    -Stadium IV

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    63/147

    T R A K H O M A

    Stadium I Peradangan konjungtiva yang sukar

    dibedakan dengan konjungtivitis yang lain.Kemudian timbul bangunan patologisbenjolan kecil konjungtiva tarsalis, puncakmendatar (granula).

    Terdiri dari infiltrat limfosit dan makrofag.

    Kadang-kadang terdapat pada forniks. Disini ia lebih bebas bergerak dan tekanan darisekitarnya tak besar sehingga bentuknyalebih besar, menonjol dan bulat. Inidisebut avisiones.

    T R A K H O M A

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    64/147

    T R A K H O M AStadium II

    Penyakit yang ditandai granula trakhoma : para trakchoma.Pada trakhoma atas harus ada granula pd konj fornik nasal atasdan folikel berbentuk polimorph.

    Kronis, berbulan-bulan atau bertahun-tahun p irritasi kronispada konjungtiva p hipertrofi papiler, follikel berbagai ukuran(polimorph) p akhir std II mulai timbul keratitis trakhomatosa,akibat gesekan kronis follikel polimorph pada kornea.

    Keratitis trakhomatosa: infiltrat (pungtata) pd marginal atas,tersusun membentuk bulan sabit, konkaf ke bawah dansuperfisial. Akibat iritasi kronis folikel p neovaskularisasidisebut pannus trakhomatosa.

    Kadang-kadang terjadi ulkus yang superfisial dan tidakmendalam.

    Trachoma

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    65/147

    TrachomaStadium IIStadium II

    T R A K H O M A

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    66/147

    T R A K H O M A

    Stadium III

    Folikel polimorph mulai masak (seperti bisul) ppecah.

    Bila infiltrasi folikel melewati membrana basalis p sikatrik.Harus dibedakan sikatrik karena trakhoma dan karenasebab lain ( trauma mekanis, kimia, bekas operasi dll.).

    Pada trakhoma di palpebra superior subtarsalis terdapatsikatrik berderet dan bersambung-sambung seperti pitaakibat banyaknya granula yang pecah p bersatu dankonjungtiva menebal.

    Sikatrik yang telah lama dan tebal p retraksi sehinggafornik konjungtiva dangkal, bulu mata tertarik mengarahkedalam timbul enteropion dan trikhiasis.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    67/147

    Trakhoma Stadium III

    T R A K H O M A

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    68/147

    T R A K H O M A

    Stadium IV

    Disebut metatrakhoma. Entropion p waktu berkedip bulu mata menggosok kornea p

    timbul keratitis p sikatrik kornea yang tebal dan menyeluruh(lekoma total p Visus 1/~).

    Rangsang kronis bulu mata p pannus yg kasar (disebut pannuscrassus).

    Selain itu retraksi pjalan air mata dari kelenjar lakrima di daerahforniks superior tersumbat p walau produksi air mata tetap, tetapibola mata menjadi kering p keratinisasi dan deskuamasi (xerosis)p debu dan kotoran lain terkumpul sehingga menghancurkan

    permukaan depan bola mata p keratomalasia dan kebutaan.

    Jadi yang menentukan stadium-stadium trakhoma ialah bentukan-bentukan patologis pada konjungtiva superior

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    69/147

    Trakhoma Stadium IV

    i ik d if i di

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    70/147

    Peny sistemik dng manifestasi di

    konjungtiva

    1.Leptotrikhosis2.Tuberkulosis

    3.Sifilis4.Lmphogranulomae venereum5.Tularaemia6.Parinaud oculoglandular

    follicularis

    1 Leptotrikhosis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    71/147

    1.Leptotrikhosis Ada hipertrofi papiler

    Banyak infiltrat berupa lesi fokal disertai nekrosis

    warna abu-abu (titik-titik nekrosis) pd konjungtivapalpebrae konjungtiva dan bulbi yg tak pernah mencapaisuperfisial (jadi tak ada ulkus).

    Mikroskopis :

    Dengan pengecatan gram terlihat jamur berupa filamen

    yang tak bercabang-cabang, biru dan dikelilingi oleh sel - sel

    limfoid dan sel plasma

    Anamnesis : sering tidur bersama kucing (di mulut kucingbanyak leptothrix).

    Pembesaran gld preaurikularis yang besar sekali dan tak

    pernah ada perforasi. Sering disertai febris.

    Terapi : Terhadap fungus : tak ada terapi lokal pada

    mata untuk fungus sehingga terapinya sukar.

    Dapat dicoba Amfoterisin B

    2 Tuberkulosis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    72/147

    2.Tuberkulosis

    Asal : mungkin eksogen/endogen.-Eksogen : misal jari yang kena basil tuberkel

    -Endogen : fokal infeksi pada suatu tempat.

    Klinis :

    Terdapat nodula pada konjungtiva, warna abu-abu, p terbentuk ulkus.

    Gejala-gejala hebat (bengkak pada konjungtiva).

    Limfadenopati yang besar dan dapat pecah ( ada

    pustulasi ). Dapat menyebabkan kebutaan.

    Terapi : Obat-obat anti tuberkulosis.

    3 Sifilis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    73/147

    3.Sifilis Jarang didapatkan. Stadium I :

    - Ulkus durum : sering tak terdiagnosa oleh dokter- Terdapat limfadenopati preaurikuler- Terapi : mudah dan cepat (bila diagnosis tepat)

    Bila tidak diobati, ulkus dapat hilang tetapi penyakitberjalan terus

    Sifat ulkus : -Besar.-Tepi meninggi.-Dasar : abu-abu kotor, permukaan kasar.

    Stadium II :-Lesi/bercak putih agak meninggi, basah(intertriginasi) dikelilingi daerah hyperaemie.

    Stadium III : - Granuloma pada limbus kornea.-Pecah : menimbulkan ulkus yang indolen.-Limfadenopati regional sampai di servikal.

    4 Limfogranuloma Venerum

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    74/147

    4. Limfogranuloma Venerum-Kausa : Virus.

    -Sifat : bendungan aliran limfe p elefantiasis konjungtiva.

    5.Tularaemia Kausa : pasteurilla tularensis. Vektor : rhodentia,kadang-kadang bisa oleh lalat.

    Terberat dari semua lymhadenopathie.

    MI sangat pendek ( 4 hr sp beberp minggu tergantung KU pasien ) Gejala-gejala :

    - Hebat, palpebra bengkak

    - Sekret hebat sampai sifatnya semi-membraneus.

    - Terdapat limfogranuloma dimana-mana misal pada

    konjungtiva, kornea dan terbentuk ulkus.

    - Penderita demam, menggigil, sakit kepala, muntah.- Limfhadenopati disertai suppurasi yang kronis, sampai

    berbulan-bulan tak sembuh.

    - Dapat terjadi sepsis yang mengancam jiwa penderita.

    - Penyebaran cepat.

    6 Ok l l d l f lik l i P i d

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    75/147

    6. Okuloglandular folikularis Parinaud

    1989 Tn.Parinaud menemukan suatu penyakit engan gejala-gejala :

    - Limfogranuloma.- Nodular infiltrat limfoid.- Febris.- Adenopathie.

    Konjungtivitis unilateral.

    Diduga terjadi melalui binatang (kucing) Kausa : hampir semua kuman yang bisa menyebabkan

    granuloma dapat menimbulkan sindroma ini Misalnya: tuberkulosis, sifilis, limfogranuloma venereum,

    tularaemie, jamur( terbanyak ialah leptotrikhosis).

    Gambaran klinis : MI : 3 - 7 hari, terjadi peradangankonjungtiva dengan limfadenopati preaurikuler

    PENYAKIT KONJUNGTIVA YANG MERUPAKAN

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    76/147

    PENJALARAN PENYAKIT KULIT

    1. ACNE ROSACEA

    - Biasa berupa tanda akne di pipi, merah.

    - Kausa : kelainan hormonal/gangguan tr digestivus.

    - Konjungtivitis yang berpapil dan dapat menjadi ulkus.

    Kornea berupa infiltrat pungtata, numularis, dapat terjadi

    ulkus. Kadang-kadang disertai pannus = pannus rosacea.

    -Terapi : -Hormonal.

    -Diet : kurangi lemak dan karbohydrat.-Menghindari zat-zat yang menyebabkan vasodilatasi

    (alkohol, kopi, teh dll.)

    -Banyak vitamin dan sayur-sayuran.

    -Prognosis : dubia

    PENYAKIT KONJUNGTIVA YANG MERUPAKAN

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    77/147

    PENJALARAN PENYAKIT KULIT

    2. PEMFIGUS

    Terjadi konjungtivitis kronis dengan banyak bulla, pecah, maserasi,terjadi sikatrik, retraksi, terjadi ektropion. Paling banyak di konjungtivapalpebra inferior.

    -Darah : eosinofil.

    -Tak berbentuk follikel seperti pada trakhoma, kalau timbul pannus :

    bisa mulai dari mana saja.-Prognosis jelek : Biasanya fatal. Kalau hidup : buta / visus1/ b

    3. ERITEMA MULTIFORME

    Menyebabkan konjungtivitis katarralis, purulenta dan ulkus kornea.Juga mungkin terjadi konjungtivitis semi membranosa sehinggakonjungtiva hancur sama sekali. Kadang-kadang terjadi simbklefaron /

    ankiloblefaron- Kausa : idiosinkrasi terhadap obat. (Steven Johnson Syndrom)

    -Terapi : Antidotum obat tersebut, Antiflogistik, Antihistamin.

    4. DERMATITIS HERPETIFORMIS

    Dapat disebabkan oleh herpes simplek atau herpes zoster

    TUMOR-TUMOR KONJUNGTIVA

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    78/147

    TUMOR TUMOR KONJUNGTIVA

    B E N I G NA :

    Granuloma, terbanyak karena pecahnya khalasion. Fibroma :

    -Bisa pedunculated (bertangkai) dan disebut Polip.

    -Letak : pada forniks konjungtiva.

    -Terapi : ekstirpasi.

    Angioma :

    Naevus.

    Lipoma.

    Liymfoma.

    Kista, terbanyak : dermoid cyste.

    MA L I G NA :

    Carcinoma plano cornificans. (paling banyak ditemukan)Letak : paling sering pada perbatasan epitel konjungtiva (transitional) ke

    kornea (squameus complex). Bisa meluas ke kedua belah pihak.

    Melanoma : - Dari luar (kulit)

    - Dari dalam bola mata (Uvea).

    Kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    79/147

    Kornea

    Merupakan lanjutan dari sklera, ikut membentuk bolamata

    Merupakan bagian dari media refrakta

    (diperiksa dgn fundus reflek)

    Bersifat transparan dan avaskuler

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    80/147

    Kornea

    Diinervasi oleh N V (Trigeminus),merupakan organ yang paling banyakmempunyai serabut syaraf sensibelterutama bagian sentralnya sehingga

    sentuhan sedikit pada kornea akandirasakan sangat sakit. Kornea memiliki 5 lapisan yaitu :

    Epitel Membrana Bowman Stroma MembranaDescemeth

    Endothel

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    81/147

    Kelainan Kornea

    Megalokornea

    Keratokonus

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    82/147

    Kornea

    Kekeruhan kornea dapat disebabkan oleh : Infiltrat (mis pada keratitis)

    Sikatrik kornea

    Nebula, makula, leukoma

    Pembuluh darah baru di kornea disebutPannus. Disebabkan oleh radang

    kronis di kornea dimana kornea

    berusaha menyembuhkan sendiri

    dengan membentuk pembuluh darah

    baru untuk membawa nutrisi dan bhnpertahanan tubuh.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    83/147

    Kekeruhan kornea

    KeratitisDisciformisKeratitisDisciformis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    84/147

    Kekeruhan kornea

    Keratitis Pungtata superfisialis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    85/147

    Kekeruhan kornea

    Keratitis geografika

    Keker han kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    86/147

    Kekeruhan kornea

    Trakhoma stadium IVTrakhoma stadium IVLekoma total + Panus crasussLekoma total + Panus crasuss

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    87/147

    Kekeruhan kornea

    LeukomaLeukoma

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    88/147

    Kekeruhan kornea

    Edema korneaEdema kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    89/147

    Pannus

    Transplantasi korneaTransplantasi kornea

    Pemeriksaan Kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    90/147

    Dengan Keratoskop dari Placido.

    Keratoskop Placido berupa kepingan dengangambaran lingkaran-lingkaran yang konsentris

    dan lubang ditengahnya, untuk memeriksa

    permukaan kornea.

    Cara pemeriksaan : pemeriksa menghadap

    jendela pasien membelakangi jendela.Pemeriksa akan melihat refleksi dari garis-

    garis konsentris pada kornea melalui lubang.

    Supaya lebih jelas, dimuka lubang ditambah

    lensa positif misal + 20 D. Gambaran keratoskop yang normal :

    Licin dan mengkilat.

    Lingkaran-lingkaran bulat, konsentris dan

    kontinyu.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    91/147

    Kelainan-kelainan yang dapat dijumpai :

    Lingkaran kontinyu tetapi ada bagian yang tidakmengkilat (kabur) ; mrintis (bergerigi). Ini tandaedema kornea.

    Lingkaran tidak kontinyu : defek epitel kornea; misalpada ulkus kornea, erosio, vulnus, fistula kornea.

    Lingkaran mengkilat, kontinyu, konsentris tetapiberkelok-kelok : ada sikatrik pada kornea

    Lingkaran mengkilat, kontinyu, oval dan tidak

    konsentris : astigmatisme.

    ik

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    92/147

    Pemeriksaan Kornea

    Dengan fluorescein test. Tujuan : untuk mengetahui adanya

    defek pada kornea

    Kornea ditetesi larutan fluorescein

    2 %, lalu diencerkan dengan air(NaCl), maka bagian yang adadefek akan berwarna hijau =Fluorescein test + . Padapemeriksaan fistula kornea, takusah diencerkan dengan air sebab

    larutan akan dicairkan oleh cairanyang keluar dari fistula sehinggaakan keluar seperti air terjun(mengalir kebawah danberfluorescein).

    P ik K

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    93/147

    Pemeriksaan Kornea Dengan focal illumination

    Untuk memeriksa kejernihan kornea, menggunakan sinar lampuyang difokuskan dengan lensa 20 Dioptri

    Kornea diamati dengan kaca pembesar

    Radang kornea disebut keratitis

    Apabila disertai dengan jaringan nekrosis disebut ulkuskornea

    titi

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    94/147

    Keratitis

    Perlu pemeriksaan :

    Subjektif : anamnesa

    Objektif : dengan Focal ilumination

    Keratoskop placido

    Tes flouresin

    Keratitis denritikaKeratitis denritika

    K titi

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    95/147

    Keratitis

    Pemeriksaan subjektif (anamnesis),

    mengidentifikasi keluhan penderita :

    Mata merah

    Penglihatan kabur

    Nrocos (keluar air)

    Silau (photophobia)

    Ganjel / sensasi benda asing

    Keratitis

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    96/147

    Keratitis

    Pemeriksaan objektif :

    Injeksi silier

    Infiltrat kornea

    Tentukan letak dan bentuknya

    1. Bidang sagital : superfisial,profunda

    2. Bidang frontal :

    1. perifer (marginal)

    2. parasentral3. sentral

    3. Sesuai jarum jam

    Tentukan ukuran, jumlah

    K titi

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    97/147

    Keratitis

    Bentuk infiltrat :

    Pungtata

    Numularis

    Vesikulosa Laminaris

    GeografikaGeografika

    DisciformisDisciformis

    DendritikaDendritika

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    98/147

    Pembagian Keratitis

    Keratitis superfisialis

    Keratitis pungtatasuperfisialis

    Kerato conjunctivitisepidemica

    Keratitis sicca

    Keratitis neuroparalitika

    Keratitis et lagoftalmus Keratitis fliktenularis

    Keratitis trakhomatosa

    Keratitis herpetiformis

    Keratitis rosacea

    Keratitis bullosa

    Keratitis ProfundaKeratitis Profunda

    Keratitis parenkimatosaKeratitis parenkimatosa

    Keratitis disciformisKeratitis disciformis

    KERATITIS PUNGTATA SUPERFISIALIS

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    99/147

    S U G SU S S

    Penyebab adenovirus

    Bentuk infiltrat pungtata, flouresceinpositif

    Letak superfisial, biasanya sentral

    atau parasentral Biasanya dimulai dari perifer karena

    merupakan lanjutan darikonjungtivitis kataralis

    Injeksi silier positif

    Tanda-tanda umum keratitis

    Kerato conjunctivitis epidemica

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    100/147

    Kerato conjunctivitis epidemica

    Disertai pembesaran kel. limfe preaurikuler

    K titi i

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    101/147

    Keratitis sicca

    Disebabkan produksi air mata yang kurang, dapatkarena :

    Trakhoma

    Simblefaron karena:

    Steven Johnson Syndrom Trauma kimia

    Keratitis ne roparalitika

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    102/147

    Keratitis neuroparalitika

    Karena paralisis N.V

    Akibatnya sensibilitas kornea menurun, daya tahanterhadap penyakit menurun karena bila adakerusakan kornea tidak terasa.

    Pemeriksaan dengan tes reflek kornea / sensibilitas

    kornea (kornea disentuh dengan ujung kapas,normal akan berkedip. Bila tak berkedipsensibilitas.)

    Keratitis et lagoftalmus

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    103/147

    Keratitis et lagoftalmus

    Karena lagoftalmus shg kornea bag. bawahwaktu tidur tidak tertutup palpebra.Akibatnyakornea menjadi kering dan epitel mudah

    terkelupas, shg kuman akan menempel danberkembang biak

    KERATITIS FLIKTENULARIS

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    104/147

    KERATITIS FLIKTENULARIS

    Lokasi flikten :

    - limbus : keratokonjungtivitis

    fliktenularis.

    - Kornea : keratitis fliktenularis.

    Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk fliktenyang memberi kesan seperti menjalar sehingga disebutWonder phlyctaen

    Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis

    Keratitis trakhomatosa

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    105/147

    Keratitis trakhomatosa

    Ditemukan pada trakhoma stadium II

    Ciri :

    Letak infiltrat kornea diatas, berbentukbulan sabit

    Bentuk infiltrat pungtata

    Proses terjadinya :

    Karena gesekan dari folikel yang kasar(folikel polimorph), pada konjungtiva tarsus

    palpebra superior

    Keratitis trakhomatosa

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    106/147

    Trakhoma stadium II Letak infiltrat cornea diatas,

    berbentuk bulan sabit

    Bentuk infiltrat punctata

    Trakhoma stadium III(Cicatrix palpebra)

    Trachoma stadium IV(lekoma total+pannus crassus)

    KERATITIS HERPETIFORMIS

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    107/147

    KERATITIS HERPETIFORMIS

    Bentuk infiltrat Herpes simpleks : Vesikulosa

    Bentuk paling awal (vesikelkecil)Sering sulit ditemukan

    LaminarisBentuk seperti benang, gabunganvesikel yang berderet.

    DenritikaBentuk laminaris bercabang

    GeografikaBentuk vesikel bergerombol

    Disiformis

    Keratitis rosasea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    108/147

    Keratitis rosasea

    Ada hubungan denganakne rosasea

    Ulk K

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    109/147

    Ulkus Kornea

    Radang pada kornea disertai dengan

    jaringan nekrosis

    ULKUS KORNEA CUM HIPOPION

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    110/147

    ULKUS KORNEA CUM HIPOPION

    Radang pada kornea disertai dengan jaringan nekrosis

    Bisa disertai dengan terkumpulnya nanah di COA,karena toksin dari kuman menembus ke COA dengancara difusi, kemudian mengiritasi iris sehingga terjadiiritis, eksudasi ke COAmengendap sebagai hipopion.

    Sik t ik k

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    111/147

    Sikatrik kornea

    Penyembuhan luka pada kornea, baik

    akibat radang , maupun trauma.Ada 3 jenis

    sikatrik kornea :

    1. Nebula

    2. Makula

    3. Lekoma

    Sikatrik kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    112/147

    Nebula Penyembuhan akibat keratitis superfisialis. Kerusakan

    kornea pada membrana Bowman sampai 1/3 stroma

    Pada pemeriksaan terlihat seperti kabut di kornea, hanyadapat dilihat di kamar gelap dengan focal ilumination dan

    bantuan kaca pembesar

    Sikatrik kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    113/147

    Sikatrik kornea

    Makula Penyembuhan akibat ulkus kornea. Kerusakan kornea pada

    1/3 stroma sampai 2/3 ketebalan stroma

    Pada pemeriksaan terlihat putih di kornea, dapat dilihat dikamar dengan focal ilumination / batere tanpa bantuan kaca

    pembesar

    Sikatrik kornea

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    114/147

    Sikatrikkornea

    Leukoma

    Penyembuhan akibat ulkus kornea

    Kerusakan kornea lebih dari 2/3 ketebalan stroma.

    Kornea tampak putih, dari jauh sudah kelihatan.

    Apabila ulkus kornea sampai tembus ke endotel, akanterjadi perforasi, dengan tanda

    Iris prolaps, COA dangkal,TIO menurun.

    Sembuh menjadi lekoma adheren (lekoma disertaisinekhia anterior)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    115/147

    LEKOMAADHEREN

    PENYAKIT KONJUNGTIVA YANG MERUPAKAN

    PENJALARAN PENYAKIT KULIT

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    116/147

    PENJALARAN PENYAKIT KULIT

    1. ACNE ROSACEA- Biasa berupa tanda akne di pipi, merah.

    - Kausa : kelainan hormonal/gangguan tr digestivus.

    - Konjungtivitis yang berpapil dan dapat menjadi ulkus.

    Kornea berupa infiltrat pungtata, numularis, dapat terjadi

    ulkus. Kadang-kadang disertai pannus = pannus rosacea.

    -Terapi : -Hormonal.

    -Diet : kurangi lemak dan karbohydrat.

    -Menghindari zat-zat yang menyebabkan vasodilatasi

    (alkohol, kopi, teh dll.)

    -Banyak vitamin dan sayur-sayuran.

    -Prognosis : dubia

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    117/147

    OBAT MATABENTUK

    SEDIAAN

    CARA PEMBERIAN

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    118/147

    Kenapa Bentuk Sediaan & Cara

    Pemberian Obat berbeda-beda

    ???

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    119/147

    Bentuk Sediaan & Cara Pemberian

    secara umum tergantung dari :

    - Keadaan Pasien- Farmakokinetik Obat

    Farmakokinetik obat meliputi :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    120/147

    Absorbsi : Proses penyerapan obat dari tempat

    pemberian ke dalam sirkulasi sistemik tubuh (darah)

    Distribusi : Proses pengangkutan obat dari sirkulasi

    sistemik ke jaringan-jaringan tubuh

    Metabolisme/biotransformasi : proses perubahan

    kimiawai obat dalam tubuh supaya obat bisa dikeluarkan

    dari tubuh

    Ekskresi : proses pengeluaran obat dari tubuh

    Beberapa Bentuk Sediaan Obat :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    121/147

    Beberapa Bentuk Sediaan Obat :

    Tablet, Kaplet, KapsulTetes

    SirupSalep

    SuppositoriaSuntikan

    Inhalasi dll

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    122/147

    Cara Pemberian Obat :

    1. Per oralCara pemberian yang paling umum

    Banyak timbul masalah :terutama hal absorbsi dan adanya first

    pass metabolism

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    123/147

    4.Topical / Permukaan epitel

    (Perkutan, tetes mata, tetestelinga, dll)

    Absorbsi sukar Dipakai untuk pengobatan local

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    124/147

    6. Suntikan

    (im, iv, sc, ic, intra arterial, intra

    peritoneal dan intratekal)

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    125/147

    Cara Pemberian Khusus untuk Mata :

    Periokuler

    Intracameral

    Intravitreal

    OBAT-OBAT YANG BANYAK DI PAKAI DI

    BIDANG MATA

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    126/147

    BIDANG MATA :

    Obat Anestesi Lokal

    Obat GlaucomaMydriatics & Cycloplegics

    Anti Infeksi

    Hyperosmotic Agents dll.

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    127/147

    Obat Anestesi Lokal

    Farmakokinetik

    Absorbsi dipengaruhi

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    128/147

    Absorbsi dipengaruhitempat penyuntikan

    ikatan obat jaringanvasokonstriktor

    Fungsi Vasokonstriktor memperlama efek anestetik lokal,mengurangi perdarahan dan menghindari efek samping sistemik

    Metabolisme : - golongan ester kolinesterase- golongan amid enzim mikrosom hati

    Kecepatan metabolisme bervariasi prilokain > mepivakain >bupivakain

    Selain berpengaruh local, anestetik local berpengaruh thp :

    * SSP gelisah, kejang, tremor dan kejang* Ganglion

    * Sambungan saraf otot menyebabkan turunnya respon otot thprangsang

    *Dan semua jenis serabut otot pd otot polos tjd spasmolitik

    PEMBAGIAN ANESTETIK LOKAL

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    129/147

    PEMBAGIAN ANESTETIK LOKAL

    A. GOLONGAN ESTER- Kokain

    - Prokain

    - Tetrakain

    - Benzokain

    B. Golongan Amid

    - Lidokain

    - Dibukain- Mepivakain

    - Bupivakain

    MEKANISME KERJA

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    130/147

    MEKANISME KERJA

    Obat anestesi menurunkan permeabilitas

    membran sel thd ion Na +

    membran stabil

    hantaran (konduksi) impuls sarafterhambat

    mencegah potensial aksi

    Dari keseluruhan proses menyebabkan

    hilangnya rasa sakit

    SIFAT ANESTETIK LOKAL YANG IDEAL

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    131/147

    SIFAT ANESTETIK LOKAL YANG IDEAL

    Tidak iritatifKerusakan saraf tidak permanen (reversible)

    Batas keamanan (therapeutic index) lebar

    Mempunyai potensi yang tinggi

    Efek toksis yang bisa diterima

    Onset cepat

    Durasi cukup

    Mudah larut

    Stabil, baik pada penyimpanan maupun

    sterilisasi

    Cara Pemberian Anestetil Lokal pada Mata

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    132/147

    Cara Pemberian Anestetil Lokal pada Mata

    ada 2 cara : Injeksi & Topical

    Injeksi :

    Facial Nerve Block

    Retrobulbar / Peribulbar anesthesia dll

    Topical :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    133/147

    Topical :

    Gonioscopy

    Tonometry

    Evaluasi abrasi kornea

    ElectroretinographyMinorSurgery of Conjunctiva

    Contact Lens Fitting

    Suture removal

    Debridemen kornea dll

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    134/147

    OBAT GLAUCOMA

    Pembagian Glaukoma

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    135/147

    Pembagian Glaukoma

    Terkait dengan Tata Laksana, Glukomadibagi 2 macam :

    Glaukoma Sudut Tertutup (Glaukoma

    Akut)

    Glaukoma Sudut Terbuka (Glaukoma

    Kronik

    Tata Laksana

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    136/147

    Glaukoma Akut adalah surgical problem (masalah

    pembedahan), artinya glaukoma akut terapidefinifnya adalah pembedahan, meskipun

    sebelumnya harus didahului pemberian obat-

    obatan sebelum dilakukan pembedahanGlaukoma Kronik adalah medical problem

    (masalah obat), artinya terapi utamanya adalah

    obat-obatan, meskipun tidak menutupkemungkinan perlunya tindakan pembedahan.

    Mekanisme kerja Obat Glaukoma secara

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    137/147

    Mekanisme kerja Obat Glaukoma secara

    garis besar lewat 2 cara :Mengurangi produksi akuos humor

    Meningkatkan outflow akuos humor

    Kelompok Obat Glaukoma yang sering dipakai :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    138/147

    1. Epinephrines :Epinephrine, Dipivefrin

    2. Alpha-2 Adrenergic Agonist : Apraclonidine, Brimonidine

    3. Beta Adrenergic Blocking Agents : Betaxolol, Timolol

    4. Direct Acting Miotics : Carbachol, Pilocarpin

    5. Cholinesterase Inhibitor Miotics : Physostigmin, Demecarium

    6. Carbonic Anhidrase Inhibitors : Acetazolamide, Brinzolamid

    7. Hyperosmotic Agens : Glyserin, Mannitol

    8. Prostaglandins & Prostamides : Latanopros, Bimatopros

    Untuk mengurangi rasa sakit, bisa diberi obat2 analgesik

    CONTOH OBAT YANG BEKERJA PADA RESEPTOR

    Reseptor Aksi agonist alamiah Agonist Antagonist

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    139/147

    Reseptor Aksi agonist alamiah Agonist Antagonist

    Reseptor Adrenergik :

    Type 1 vasokontriksi ------- prazosinType 2 hipotensi klonidin ----------

    akuos humor turun

    Type 1 denyut jantung dopamine propanolol,atenolol

    akuos humor naik

    Type 2 bronkodilat, vasodilat salbutamol,terbulatin ----------

    Reseptor Kolinergik :Muskarinik denyut jantung turun pilocarpin, neostigmin atropine

    pupil miotik

    motilitas usus naik

    sekresi kelenjar naik

    tonus singgter naik

    Nikotinik kontraksi otot lurik ------- tubokurare

    Reseptor Histamin

    Tipe H 1 bronkokontrik, vasodilat ------ anti histamin

    Tipe H 2 sekresi asam lambung ------ cimetidin,ranitidine

    Midriatics & Cycloplegics

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    140/147

    y p g

    Phenilephrine HCl

    Atropin

    Homotropin

    Scopolamin

    Cyclopentolat dll

    Anti Infective Agents

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    141/147

    Anti Infective Agents

    Ada 3 :

    Antibiotic

    Antifungal

    Antiviral

    Antibiotic :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    142/147

    1. Aminoglikosida (Gentamisin, Neomicin, Amikasin)

    2. Kuinolon (Ciprofloksasin, Ofloksasin, Norfloksasin)

    3. Sulfonamid (Sulafametoksazol, Sulfacetamid,

    Sulfisokzasol)

    4. Penicilin (Ampicilin, Amoksisilin, Oksacilin)5. Cepalosporin (Cefotaksim, Cefuroksim, Ceftazimin)

    6. Lain-lain (Polimiksin, Kloramfenicol, Eritromisin,

    Vancomisin dll)

    Antifungal :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    143/147

    Antifungal :

    Natamycin

    Miconazole IV

    Amphotericine B

    Antiviral :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    144/147

    Antiviral :

    Cidofovir

    Formivirsen Sodium

    FoscarnetS

    odiumGanciclovirSodium

    Trifluridine

    Vidarabine

    Hyperosmotic Agents :

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    145/147

    yp g

    Gliserin

    Isosorbid

    Manitol

    Urea

    Retinoblastoma

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    146/147

    Tumor di retina

    Sering pada anak anak

    Merupakan tumor ganas

    Bisa mengenai satu atau kedua mata

    Gejala

    Leukokoria

    Cat eyes

  • 8/8/2019 Penyakit Mata 2

    147/147