konjungtivitis alergi

29
Konjungtivitis Alergi Preseptor: dr. Fitratul Ilahi, Sp.M Mohd. Luthfi B 1010312042 Siti Ardina Sari 1010313009 Yohanna Eclesia L.G 1010313032

Upload: siti-ardina-sari

Post on 05-Sep-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

CSS

TRANSCRIPT

Slide 1

Konjungtivitis AlergiPreseptor:dr. Fitratul Ilahi, Sp.M

Mohd. Luthfi B1010312042Siti Ardina Sari1010313009Yohanna Eclesia L.G1010313032

Anatomi konjungtiva dan palpebra

Struktur Anatomi konjungtiva

Konjungtiva mempunyai dua macam kelenjar:1. Kelenjar sekretori musin, terdiri atas:Sel goblet (kelenjar uniseluler yang terletak di dalam epitelium)Kripta dari Henle (terdapat pada tarsal konjungtiva)Kelenjar Manz (terdapat pada konjungtiva limbal). Kelenjar-kelenjar ini menseksresi mukus yang mana penting untuk membasahi kornea dan konjungtiva.2. Kelenjar lakrimalis aksesorius, terdiri dari:Kelenjar dari Krause (terletak pada jaringan ikat konjungtiva di forniks, sekitar 42mm pada forniks atas dan 8mm di forniks bawah). Kelenjar dari Wolfring (terletak sepanjang batas atas tarsus superios dan sepanjang batas bawah dari inferior tarsus).

Definisi Konjungtivitis AlergiKonjungtivitis adalah peradangan pada selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mataKonjungtivitis alergi adalah peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi atau hipersensitivitas tipe humoral ataupun sellular. Epidemiologi Konjungtivitis alergi dijumpai paling sering di daerah dengan alergen musiman yang tinggi. Keratokonjungtivitis vernal paling sering di daerah tropis dan panas seperti daerah mediteranian, Timur Tengah, dan Afrika. Keratokonjungtivitis vernal lebih sering dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan, terutamanya usia muda (4-20 tahun). Keratokonjungtivitis atopik umumnya lebih banyak pada dewasa muda.

Etiologi Konjungtivitis alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti:Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatangIritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi udaraPemakaian lensa kontak terutama dalam jangka panjang.

PatofisiologiKlasifikasiTipe Palpebral

Terdapat hipertrofi papiler (cabble stone) disertai hiperemis dan kemosis.Tipe Limbal

Penebalan limbus, deposit opak, injeksi konjungtiva. Akan terlihat bintik Horner-Trantas.

Konjungtuvitis Atopi dengan papil kecil, oedem dan fibrosis subepitelial

Giant Papillary Conjungtivitis dengan papil yang besar.Gejala KlinisGatalHiperemisEksudatKemosisEpiforaPseudoptosisFolikel dan papilDiagnosisAnamnesisKeluhan : Rasa gatal (khas), mata mengganjal, berair, rasa berpasir, mata merah dan mata bengkak.Biasanya didahului kontak dengan alergen seperti sebuk sari, debu, angin, pemasangan kontak lens, cuaca dingin dan panas.Pemeriksaan fisikSlit lamp dan eversi kelopak mata

Pemeriksaan penunjangDilakukan swab epitel konjungtiva dan pemeriksaan giemsa.Skin prick testHistologi Konjungtivitis Vernal Terlihat Banyak Sel Radang Terutama Eosinofil granulositik

Diagnosis Banding

TATALAKSANAPrognosisPrognosis penderita konjungtivitis baik karena sebagian besar kasus dapat sembuh spontan (self-limited disease), namun komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan baik.