pengolahan limmbah cair secara biologis
TRANSCRIPT
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 1/13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan
hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga
mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai
danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk
menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat
yang banyak terjadi hal ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri,
rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang serius.
Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan
industri. Namun, penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup
tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama
kalangan industri kecil dan menengah.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah
cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp
dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah
memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian,
mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan,
penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi
pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi
teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi
masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 2/13
2
harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang
ada, baik tentang prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan
dan kerugian, dan juga faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air
limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan beban cemaran seminimal
mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri (konsep produksi
bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar
tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan
dari industri sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui dasar teknologi pengolahan limbah cair 2. Mengetahui Tahapan proses pada pengolahan limbah cair
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 3/13
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan
sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan
akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses - proses pengolahan
tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau
hanya salah satu.
2.1 Pengolahan secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan,
diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap
atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan ( screening )
merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara
mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses
pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di
dalam bak pengendap.
Tahapan proses secara fisika :
o Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung
seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya.
Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi
(clarification) atau pemekatan lumpur endapan ( sludge thickening ) dengan
memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
o Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk
mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan
untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak
mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam
proses osmosa.
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 4/13
4
o Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan
senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama
jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.
o Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit
pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali
air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
2.2 Pengolahan secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-
partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan
zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
Tahapan proses – proses secara Kimia :
o Penyaringan dan Pengendapan
Penyaringan dan pengendapan bertujuan untuk memisahkan air baku dari zat-zat,
seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis zat.
o Koagulasi
Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia Al2(SO4)3 (Tawas) kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan resuspensi misalnya zat warna organik,
lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap.
o Flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat gabungan dari koloid-
koloid dalam air baku (air sungai) dengan koagulan. Pembentukan flok akan terjadi
dengan baik jika di tambahkan koagulan kedalam air baku (air sungai) kemudian
dilakukan pengadukan lambat. o Sedimentasi
Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan sampai gumpalan
kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap air akan tampak
lebih jernih.
o Filtrasi
Pada proses pengendapan tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan semua.
Butiran gumpalan kotoran kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 5/13
5
mengendap, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang
dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan proses
penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air yang telah diendapkan
kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan pasir silika.
o Desinfeksi
Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan agar dapat
mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri pathogen
(bakteri penyebeb penyakit).
2.3 Pengolahan secara Biologi
Media penunjang sebagai tempat hidup mikroorganisme, baik secara melekat maupun
tersuspensi sehingga mereka dapat hidup secara optimal dan menguraikan sampah
organik pada air limbah tersebut.
Jenis – jenis pengolahan limbah cair :
a. Lumpur Aktif [AKTIVATED SLUDGE]
Pengolahan limbah dengan sistem lumpur aktif mulai dikembangkan di Britania
Raya (Inggris) pada tahun 1914 oleh Ardern dan Lockett. Dinamakan lumpur aktif
karena prosesnya melibatkan massa mikroorganisme aktif yang tumbuh saat prosesnya,
biasanya berwarna kelabu hingga coklat-kehitaman.
Massa mikroorganisme aktif tersebut umumnya tersusun atas :
o Bakteri (seperti spesies Acinetobacter, nitrosomonas, nitrobacter dan Zoogloea
ramigera)
o Protozoa (seperti Aspidisca, Carchesium, Opercularia, Trachelophyllum, Vorticella)
o Amoeba (seperti Cochliopodium dan Euglypha )
o Organisme lain yang ada antara lain jamur, rotifer dan nematoda.
Proses kerja sistem pengolahan lumpur aktif :
1. Air limbah mula-mula dilewatkan pada saringan kasar (screen) untuk memisahkan
sampah berukuran besar, kemudian dipompa menuju bak pengendap/penampung
awal untuk mengendapkan padatan tersuspensi (suspended solid) sekitar 30-40 %.
Padatan tersuspensi yang terendapkan akan dibuang ke bak pengering lumpur. Bak
pengendap/penampung ini yang juga dilengkapi alat pengatur debit aliran.
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 6/13
6
2. Air limpahan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak aerasi secara gravitasi. Di
dalam bak aerasi ini air limbah dihembus udara (O2) dengan sebuah blower sehingga
mikroorganisme yang ada akan menguraikan polutan organik yang ada dalam air
limbah, berkembangbiak, hingga terbentuk biomassa aktif berwarna kelabu/coklat
kehitaman yang disebut lumpur aktif. Didalam bak aerasi ini unjuk kerja lumpur aktif
dilaksanakan.
3. Dari bak aerasi, air beserta kelebihan lumpur aktif dialirkan ke bak pengendap akhir.
Di dalam bak ini sebagian lumpur aktif diendapkan dan dipompa kembali ke bagian
inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sementara sebagian lumpur lagi
akan alirkan menuju bak pengering lumpur setelah dilakukan disinfeksi terlebih
dahulu untuk kedibuang/dibakar. Pembuangan lumpur ini bertujuan untuk menjaga
kestabilan jumlah lumpur aktif.
4. Air limpahan dari bak pengendap akhir dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak
kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor (berupa
cairan/tablet) untuk membunuh mikroorganisme patogen. Air olahan, yakni air yang
keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran
umum/mengalami proses pengolahan selanjutnya.
Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan lumpur aktif :
Kelebihan :
o Dapat mengolah air limbah dengan beban BOD yang cukup besar yaitu 250-300
mg/liter
o Tidak memerlukan lahan yang luas
o Mampu membentuk gumpalan (flok) yang dapat meyjerap bahan anorganik, seperti
logam berat
o Jumlah biomassa tidak akan pernah habis (melimpah).
Kekurangan :
o Perlu pengontrolan yang relatif ketat agar diperoleh perbandingan yang tepat antara
jumlah makanan dan jumlah mikroorganisme yang ada
o Sering menimbulkan bau bila jumlah lumpur terlalu banyak
o Banyak menghabiskan suplay oksigen.
Contoh aplikasi : sistem pegolahan air limbah pada rumah sakit & industri kertas
(pulp).
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 7/13
7
b. Kolam aerasi [LAGOON AERATION]
Lagoon aeration adalah sebuah kolam yang dilengkapi dengan aerator. Proses kerja
reaktor ini ialah menampung air limbah dalam sebuah kolam besar yang diatur supaya
suasana aerobik berjalan melalui pengadukan mekanis ataupun memasang
penggelembung udara . Biomassa yang terbentuk akan mendegradasi polutan organik.
Suplay oksigen juga terkadang mendapat bantuan dari fotosintesis alga maupun
ganggang dalam kolam tersebut.
Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan lagoon aeration :
Kelebihan :
o Biaya pemeliharaan rendah
o Effluent yang dihasilkan baik karena daya larut oksigen dalam air limbah lebih besar
sehingga mengoptimalkan kinerja mikroorganisme
o Dapat menampung air limbah dengan kuantitas volume yang sangat besar
o Tidak menimbulkan bau.
Kekurangan :
o Membutuhkan lahan yang luas
o Membutuhkan energi yang besar, karena disamping untuk suplai oksigen juga untuk
pengadukan secara sempurna.
Contoh aplikasi : sistem pengolahan air limbah pada industri pangan.
c. Saringan Tetes [TRICKLING FILTER]
Merupakan wahana penyaring berbentuk silinder dengan media berpori yang disusun
secara bertumpuk. Proses kerja dari reaktor ini yakni mendistribusikan air limbah
melalui bagian atas oleh lengan yang dapat berputar sehingga membentuk spray/tetes-
tetes kecil, kemudian berkontak dengan mikroorganisme yang menempel pada media.
Tujuan pendisribusian berputar ialah untuk menyebarkan air limbah ke permukaan
seluruh media secara merata. Media itu sendiri dapat berupa potongan – potongan batu
kerikil/zeolit, silika, arang, pozzolan ataupun bahan isian dari plastik yang berukuran
antara 40 -80 mm. Permukaan batuan ini mengandung lapisan (film) mikroorganisme –
biasanya, bakteri Zoogloea ramigera dan spesies protozoa bersilia (Carchesium,
Opercularia dan Vorticella). Suplai oksigen didapat dari penghembusan oleh blower
dari bagian bawah. Penghembusan oleh blower ini juga berfungsi untuk
mendistribusikan air limbah menjadi tetesan kecil pada lengan putar.
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 8/13
8
Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan trickling filter :
Kelebihan :
o Tidak memerlukan lahan yang terlalu luas serta mudah pengoperasiannya
o Sangat ekonomis dan praktis
o Tidak membutuhkan pengawasan yang ketat
o Suplai oksigen dapat diperoleh secara alamiah melalui permukaan paling atas media.
Kekurangan :
o Tidak bisa diisi dengan beban volume yang tinggi mengingat masa biologi pada filter
akan bertambah banyak sehingga bisa menimbulkan penyumbatan filter.
o Timbulnya bau yang tidak sedap
o Prosesnya sering terganggu oleh lalat-lalat yang datang menghampiri.
Contoh aplikasi : sistem pengolahan limbah cair domestik dan industri obat herbal.
d. Cakram Biologis Putar [Rotating Biological Contactor]
RBC yaitu pengolahan yang terdiri atas disc /cakram melingkar yang diputar oleh
poros yang diletakkan setengah tercelup dengan kecepatan tertentu (2-3 rpm). Cakram
digerakkan oleh motor drive system yang dibenam dalam air limbah, dibawah media.
Mikroba tumbuh melekat pada permukaan media yang berputar tersebut membentuk
suatu lapisan yang disebut biofilm (biasanya terdiri atas bakteri, alga, protozoa, fungi).
Media film biologis ini berupa piringan (disk) dari bahan polimer atau plastik yang
ringan dan disusun dari berjajar-jajar pada suatu poros sehingga membentuk suatu
modul atau paket. Pada saat cakram tercelup kedalam air limbah, biofilm menyerap
senyawa organik yang ada dalam air limbah dan pada saat biofilm berada di atas
permuaan air, biofilm menyerap okigen dari udara atau oksigen terlarut dalam untuk
menguraikan senyawa organik.Pertumbuhan biofilm tersebut makin lama makin tebal, sampai akhirnya karena gaya
gravitasi sebagian akan mengelupas dari mediumnya dan terbawa aliran air keluar.
Selanjutnya, biofilm pada permukaan medium akan tumbuh lagi dengan sedirinya
hingga terjadi kesetimbangan.
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 9/13
9
Proses kerja sistem RBC dapat dijabarkan dengan flowchart dibawah ini :
1. Bak Pemisah Pasir
Air limbah dialirkan dengan tenang ke dalam bak pemisah pasir, sehingga kotoran
yang berupa pasir atau lumpur kasar dapat diendapkan. Sedangkan kotoran yang
mengambang misalnya sampah, plastik, sampah kain dan lainnya tertahan pada saringan
(screen) yang dipasang pada inlet kolam pemisah pasir tersebut.
2. Bak Pengendap Awal
Dari bak pemisah/pengendap pasir, air limbah dialirkan ke bak pengedap awal. Di
dalam bak pengendap awal ini lumpur atau padatan tersuspensi sebagian besar
mengendap. Waktu tinggal di dalam bak pengedap awal adalah 2 - 4 jam, dan lumpur
yang telah mengendap dikumpulkan dan dipompa ke bak pemekat lumpur.
3. Bak Pengatur Debit
Jika debit aliran air limbah melebihi kapasitas perencanaan, kelebihan debit air
limbah tersebut dialirkan ke bak pengatur debit untuk disimpan sementara. Pada waktu
debit aliran turun, maka air limbah yang ada di dalam bak kontrol dipompa ke bak
pengendap awal bersama-sama air limbah yang baru sesuai dengan debit yang
diinginkan.
4. Kontaktor (reaktor) Biologis Putar
Di dalam bak kontaktor ini, media berupa piringan (disk) tipis dari bahan polimer
atau plastik dengan jumlah banyak, yang dilekatkan atau dirakit pada suatu poros,
diputar secara pelan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah. Waktu
tinggal di dalam bak kontaktor kira-kira 2,5 jam. Dalam kondisi demikian,
mikroorganisme akan tumbuh pada permukaan media yang berputar tersebut,
membentuk suatu lapisan (film) biologis. Biofilm yang tumbuh pada permukaan media
inilah yang akan menguraikan senaywa organik yang ada di dalam air limbah.5. Bak Pengendap Akhir
Air limbah yang keluar dari bak kontaktor (reaktor) selanjutnya dialirkan ke bak
pengendap akhir, dengan waktu pengendapan sekitar 3 jam. Dibandingkan dengan
proses lumpur aktif, lumpur yang berasal dari RBC lebih mudah mengendap, karena
ukurannya lebih besar dan lebih berat. Air limpahan dari bak pengendap akhir relatif
sudah jernih, selanjutnya dialirkan ke bak khlorinasi. Sedangkan lumpur yang
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 10/13
10
mengendap di dasar bak di pompa ke bak pemekat lumpur bersama-sama dengan
lumpur yang berasal dari bak pengendap awal.
6. Bak Khlorinasi
Air olahan atau air limpasan dari bak pengendap akhir masih mengandung bakteri
coli, bakteri patogen, atau virus yang sangat berpotensi menginfeksi ke masyarakat
sekitarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, air limbah yang keluar dari bak pengendap
akhir dialirkan ke bak khlorinasi untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada
dalam air. Di dalam bak khlorinasi, air limbah dibubuhi dengan senyawa khlorine
sehingga seluruh mikroorganisme patogennya dapat di matikan. Selanjutnya dari bak
khlorinasi air limbah sudah boleh dibuang ke badan air.
7. Bak Pemekat Lumpur
Lumpur yang berasal dari bak pengendap awal maupun bak pengendap akhir
dikumpulkan di bak pemekat lumpur. Di dalam bak tersebut lumpur di aduk secara
pelan kemudian di pekatkan dengan cara didiamkan sekitar 25 jam, selanjutnya air
supernatant yang ada pada bagian atas dialirkan ke bak pengendap awal, sedangkan
lumpur yang telah pekat dipompa ke bak pengering lumpur.
Kelebihan & kekurangan sistem pengolahan RBC :
Kelebihan :
3 Mudah dalam pegoperasian & perawatan
4 Tidak membutuhkan banyak lahan serta sangat ekonomis
5 Untuk kapasitas kecil / paket, dibandingkan dengan proses lumpur aktif konsumsi
energi lebih rendah.
6 Dapat dipasang beberapa tahap (multi stage)
7 Reaksi nitrifikasi secara biologis oleh bakteri nitrobacter & nitrosomonas lebih
mudah terjadi, sehingga efisiensi penghilangan ammonium lebih besar.Kekurangan :
8 Kerusakan pada materialnya seperti as, coupling, & motor listrik
9 Sensitif terhadap perubahan temperatur
10 Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing rambut, serta kadang-kadang timbul bau
yang kurang sedap.
Contoh aplikasi : sistem pengolahan limbah cair domestik & industri pertambangan.
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 11/13
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3 metoda pengolahan limbah cair :
1. Secara Fisika : tanpa menambahkan bahan kimia
Tahapan proses pengolahan limbah cair secara fisika :
- Flotasi : untuk menyisihkan bahan bahan mengapung seperti
minyak
- Filtrasi : untuk menyaring partikel tersuspensi berukuran besar agar tidak
mengganggu proses adsorbi dan menyumbat membran
- Adsorbsi : menggunakan karbon aktif, untuk menyisihkan senyawa
aromatik dan senyawa organik terlarut lainnya
- Teknologi Membran: untuk menghilangkan partikel dalam unit terkecil
2. Secara Kimia : menambahkan bahan kimia
Tahapan proses pengolahan limbah cair secara kimia
- Penyaringan dan Pengendapan : untuk memisahkan air baku dari zat-zat,
seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis zat.
- Koagulasi
proses pembubuhan bahan kimia Al2(SO4)3 (Tawas) kedalam air baku dan
diaduk dengan kecepatan tinggi agar terbentuk flok-flok halus
-Flokulasi
Pembentukan flok-flok besar setelah proses koagulasi dengan kecepatan lambat
-Sedimentasi
Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan sampai
gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap
air akan tampak lebih jernih.
-Filtrasi
Setelah proses pengendapan dilakukan penyaringan untuk memisahkan endapat
dari air
-Desinfeksi
Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan agar
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 12/13
12
dapat mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri
pathogen (bakteri penyebeb penyakit).
3. Secara biologi : menggunakan mikroorganisme didalam reaktor
Ada 4 cara pengolahan limbah secara biologi:
a. Metode Trickling Filter
Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan
organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa
serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan ± 1 – 3 m.
b. Metode Activated Sludge
Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair disalurkan ke
sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan
bakteri aerob.
c. Metode Treatment ponds/ Lagoons
Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang
murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah
cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka dimana didalam kolam terdapat
alga yang tumbuh.
7/28/2019 Pengolahan Limmbah Cair Secara Biologis
http://slidepdf.com/reader/full/pengolahan-limmbah-cair-secara-biologis 13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
http://ans-olahlimbah.blogspot.com/2013/02/penangan-limbah-cair.html
http://herudzakwan.blogspot.com/
http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2031190-sistem-pengolahan-air-
baku-air/