laporan ddpa (destilasi zat cair)

37
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik Modul I, 25 Maret 2014 DESTILASI ZAT CAIR Fadly Sandi (441-412-066) Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo 1

Upload: fadly-sandi

Post on 10-Aug-2015

93 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

DESTILASI ZAT CAIR

Fadly Sandi (441-412-066) Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Gorontalo

E-mail: [email protected] Laporan Diterima: 1 April, 2014

1

Page 2: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

1. Tujuan

Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi

2. Dasar Teori

Destilasi adalah salah satu proses pemisahan zat berdasarkan titik didih dari masing-masing

zat. Titik didih suatu cairan adalah temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama

dengan tekanan luar. Tekanan uap merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki tiap zat.1

Bila terdapat perbedaan besar antar titik didih, proses destilasi dapat dilangsungkan pada

tekanan yang lebih rendah, yang akan menurunkan titik didih senyawa dan memungkinkan destilasi

berlangsung pada suhu rendah.2

Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan

diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan.

Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di laboratorium dan

industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-

fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya.3

Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, pada proses ini cairan berubah menjadi uap.

Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didingingkan pada pendinginan ini, uap mengembun

menjmadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut

murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.4

Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat

cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu,

kemudian apabila di dinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).

Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang di dasarkan atas perbedaan titik didih cairan.5

Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada

pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat di dalam campuran bersifat

mudah menguap (Volatil). Tingkat Volatilitas masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu

1 Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. (UI: Jakarta)2 Bresnick. 2003. Intisari Kimia Organik. (Hipokrates: Jakarta)3 Astin Lukum. 2006. Bahan Ajar Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. (UNG: Gorontalo)4 Team Teaching. 2014. Penuntun Praktikum DDPA. (UNG: Gorontalo)5 Hadisoebroto. Dasar-Dasar Analitik dan Pemisahan Kimia. (ITB:Bandung)

2

Page 3: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

yang sama. Hal ini akan berakibat pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu campuran

akan selalu mengandung lebiih banyak komponen yang volatil. Sifat demikian ini akan terjadi

sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang

kurang volatil. Jadi, cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi

yang berbeda. Pada pemisahan dengan cara penguapan, komponen volatil dipisahkan dari

komponen yang non volatil, karena proses pemanasan. Sebagai contoh: pemisahan dengan

metode penguapan dapat digunakan untuk memisahkan air dari larutan NaCl berair, sedang

pemisahan dengan cara destilasi digunakan untuk memisahkan campuran alkohol dari air.6

Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya

rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan

mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah,

namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat

memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.Destilasi

sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain

dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai

residu. Destilasi ini digunakan untuk Memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-

aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas,

termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki

tiga dan kasa.7

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan

dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat

dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa

yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.

Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa

dalam campuran.Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan

cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai

tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih.

6 Soebagio,dkk. 2005. Kimia Analitik II. (UM Press: Malang)7 Awjee, 2013. Destilasi (online)

3

Page 4: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan

yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih

rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.8

Prinsip dasar destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari

masing-masing senyawa campurannya. Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa

yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-

senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap

atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran

senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap

dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat

didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam

seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi

minyak parfum dari tumbuhan.9

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air

dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran

sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah

dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan

dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang

berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,

karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.10

3. Alat dan Bahan

3.1 Alat

8 Stephanie kartika bd. Dkk. 2009. Destilasi Sederhana. (online).9 Chandra. 2013. Destilasi Uap. (online).10 Zulfikar. 2010. Destilasi uap. (online).

4

Page 5: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

Dalam percobaan destilasi zat cair, alat-alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Alat-alat pada percobaan destilasi zat cair

Nama Alat Gambar Fungsinya

Statif dan Klem Digunakan sebagai alat penunjang pada

rangkaian alat destilasi, berfungsi untuk

menjepit kondensor dan penghubung.

Gelas

Erlenmeyer

Digunakan untuk menampung destilat

Leher Labu Tiga Digunakan sebagai wadah larutan yang akan

didestilasi

Termometer Digunakan untuk mengamati suhu penguapan

larutan

Kondensor Pendingin untuk proses pengembunan

Selang

Kondensor

Untuk pengaliran air ke kondensor

Penyumbat Digunakanutnuk menyumbat

5

Page 6: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

Heater Mantle Digunakan untuk memanaskan larutan pada

labu destilasi

3.2 Bahan

Dalam percobaan destilasi zat cair, bahan-bahan beserta sifat fisik dan sifat kimia masing-

masing yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Alat-alat pada percobaan destilasi zat cair

Nama Bahan Sifat Kimia Sifat Fisik

Aquades - Memilki keelektronegatifan yang

lebih kuat daripada hidrogen

- Merupakan senyawa yang polar

- Memiliki ikatan van der waals dan

ikatan hidrogen

- Dapat membentuk azeotrop

dengan pelarut lainnya

- Dapat dipisahkan dengan

elektrolisis menjadi oksigen dan

hidrogen

- Dibentuk sebagai hasil samping

dari pembakaran senyawa yang

mengandung hydrogen

- Merupakan pelarut universal

- Memiliki warna yang bening

- Berat molekul: 18,0153 gr/mol

- Titik leleh 0 0C,Titik didih 100 0C

- Berat jenis 0,998 gr/cm3, tidak

berbau

- Memiliki gaya adhesi yang kuat

Batu Didih - Biasanya batu didih terbuat dari

bahan silika, kalsium karbonat,

porselen, maupun karbon.

- Ukuran kecil

- Bentuknya tidak rata dan berpori,

yang biasanya dimasukkan ke

dalam cairan yang sedang

dipanaskan.

Etanol - Memiliki rumus kimia C2H5OH - Titik Didih 78,3 0C

6

Page 7: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Memasukkan kedalam labu leher tiga Menambahkan 100 ml airMemasukkan batu didihMenghubungkan labu dengan pendingin dan menghubungkan dengan generator uap airMemanaskan labu destilasi Mengamati suhu saat terjadi penguapan pada sampelMenentukan larutan tersebut

50 ml larutan sampel

Tetesan pertama pada suhu 81oC dan konstan pada suhu 83oC (Larutan metanol).

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

- Larut dalam air

- Berbau khas dan tajam

- Kelarutan dalam air tercampur

penuh

- Keasaman (pKa) 15,9

- Momen dipol : 1,69D (gas)

- Etanol termasuk dalam alkohol

primer

- Densitas 0,789 g/cm3

- Massa molar 46,07 g/mol

- Penampilan cairan tak berwarna

- Titik lebur −114,3

- Titik didih 78,4

- Viskositas 1,200 cP (20 °C)

4. Prosedur Kerja

4.1 Destilasi Sederhana (Sampel IV)

7

Page 8: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Merangkai alat destilasi uapMemasukkan sampel kedalam pesawat kitMemasukkan air dalam ErlenmeyerMemasukkan air yang ada dalam labu ErlenmeyerMengamati minyak aksirin yang terbentuk

Sampel 53 gr

Terbentuk minyak aksirin sebanyak 21 mL.

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

4.2 Destilasi Uap

5. Hasil Pengamatan

Perlakuan yang dilakukan serta hasil pengamatan pada kegiatan percobaan destilasi zat cair

dapat dilihat pada tabel 3 dan 4.

Tabel 3. Perlakuan dan Hasil Pengamatan Destilasi Sederhana

NO Perlakuan Hasil Pengamatan

1 Menghubungkan labu destilasi dengan

pendingin dan menghubungkan dengan

generator uap

2 Mengambil sampel 50 mL

3 Memasukkan sampel kedalam labu leher

tiga

4 Memanaskan labu destilasi

8

Page 9: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

5 Mengamati suhu saat terjadi penguapan dan

menentukkan larutan tersebut

- Sampel 1

Tetesan pertama pada suhu 80 0C dan

konstan pada suhu 83 0C

- Sampel 2

Tetesan pertama pada suhu 99 0C dan

konstan pada suhu 100 0C

- Sampel 3

Tetesan pertama pada suhu 81 0C dan

konstan pada suhu 87 0C

- Sampel 4

Tetesan pertama 89 0C dan konstan

pada suhu 92 0C

Tabel 3. Perlakuan dan Hasil Pengamatan Destilasi Uap

NO Perlakuan Hasil Pengamatan

1 Merangkai alat destilasi uap Alat siap digunakan

2 Menimbang sampel sebanyak 53 gr Sampel berwarna coklat

3 Memasukkan sampel kedalam pesawat kit

4 Memasukkan air kedalam Erlenmeyer

5 Memasukkan air yang ada dalam labu

Erlenmeyer

Uap air mengalir kedalampesawat kit yang

berisi sampel dan uap yang dari pesawat kit

mengalir kedalam labu

6 Mengamati minyak aksirin yang terbentuk Terbentuk minyak aksirin sebanyak 21 ml

6. Pembahasan

Destilasi adalah salah satu proses pemisahan zat berdasarkan titik didih dari masing-masing

zat. Titik didih suatu cairan adalah temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama

dengan tekanan luar. Tekanan uap merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki tiap zat. Pada

9

Page 10: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

percobaan ini dilakukan 2 proses destilasi yaitu proses destilasi sederhana dan proses destilasi

uap.

6.1 Destilasi Sederhana

Percobaan ini merupakan percobaan yang dapat digolongkan percobaan yang simpel dan

mudah, karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Destilasi sederhana merupakan salah

satu proses pemisahan zat berdasarkan titik didih dari masing-masing zat. Titik didih suatu cairan

adalah temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.

Tekanan uap merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki tiap zat.

Hal pertama yang dilakukan yaitu merangkai alat destilasi sederhana yang terdiri dari labu

leher tiga, termometer, pendingin/kondensor leibing, konektor/klem, statif, selang kondensor,

erlenmeyer, sumbat/penutup, dan heater mantle/penangas. Contohnya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1. Rangkaian alat destilasi sederhana

Langkah selanjutnya yaitu mengambil 50 ml larutan sampel yang telah ditentukan oleh

asisten. Kemudian memasukkan sampel kedalam labu destilasi/labu leher tiga yang telah

dibersihkan sebelumnya. Setelah itu, menambahkan 100 ml air kedalam labu destilasi/labu leher

tiga yang telah terisi sampel sebelumnya, dan memasukkan beberapa batu didih. Namun dalam hal

ini, langkah-langkah yang tertera diatas tidak kami lakukan semuanya. Kami hanya melakukan

langkah awal yaitu merangkai alat destilasi dan langkah yang terakhir yaitu menambahkan

beberapa batu didih. Selebihnya telah dipersiapkan oleh asisten, dan kami hanya menentukan titik

didih dan sampel apa yang terdapat pada labu tersebut.

Dalam percobaan ini, tujuan dari penambahan batu didih yaitu untuk mengurangi letupan-

10

Page 11: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

letupan (gelembung-gelembung) saat proses pemanasan berlangsung, sehingga mengurangi resiko

kecelakaan pada saat kita melakukan proses destilasi, serta meratakan panas dalam pelarut saat

proses destilasi berlangsung.

Untuk perangkaian alat, mula-mula leher labu destilasi/leher tiga yang telah terisi larutan yang

berada ditengah dihubungkan dengan pipa T. Kemudian untuk kedua leher labu yang tersisa,

keduanya disumbat menggunakan penyumbat. Penyumbatan labu destilasi ini dilakukan karena jika

labu destilasi dalam keadaan terbuka, maka uap larutan yang dipanaskan akan langsung keluar dari

labu destilasi. Jika hal ini terjadi, maka destilasi tidak bisa dilakukan, karena tidak ada uap yang

akan diembunkan dan ditampung sebagai destilat. Oleh karena itu, pada saat memasang

penyumbat harus diperhatikan apakah penyumbat sudah terpasang dengan benar.

Selanjutnya, labu yang telah terpasang pipa T dihubungkan dengan kondensor seperti pada

gambar dibawah ini.

Gambar 2. Rangkaian labu dan kondensor

Kemudian lubang pipa T yang mulutnya menghadap ke atas disumbat dengan penyumbat

yang telah dipasang termometer. Termometer ini digunakan untuk mengamati suhu ketika terjadi

pengembunan atau menguap disekitar dinding labu. Posisi termometer harus jauh dari permukaan

larutan, agar ujung termometer tidak bersentuhan dengan larutan pada saat larutan mendidih.

Selanjutnya memasang pipa ke lubang masuknya air dan lubang keluarnya air seperti pada gambar

3. Air pada kondensor ini yang berfungsi untuk mendinginkan uap-uap hasil pemanasan dan

mengubahnya menjadi embun dan kemudian menjadi cairan. Pada pemasangan kondensor, posisi

kondensor harus agak miring. Karena posisi air masuk harus berada di tempat yang lebih rendah

agar air masuk akan naik secara perlahan dan memenuhi kondensor terlebih dahulu. Hal ini

11

Page 12: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

dilakukan karena apabila lubang masuknya air berada di tempat yang lebih tinggi, maka air akan

mengalir terus tanpa terlebih dahulu memenuhi kondensor, selain itu jika air masuk (bersuhu

rendah) dan uap larutan yang dipanaskan langsung bertemu di persimpangan penghubung, maka di

bagian tersebut akan terjadi keretakan, bahkan kondensor akan pecah (karena suhu tinggi bertemu

dengan suhu rendah). Selanjutnya labu destilasi yang berisi campuran larutan tersebut dipanaskan

dengan menggunakan heater mentle(penangas). Larutan sampel yang diamati dalam percobaan ini

adalah larutan sampel III. Larutan ini mendidih dan menguap pada suhu 740C. Selanjutnya, uap ini

perlahan-lahan mulai naik ke bagian atas labu destilasi, melewati penghubung, dan masuk ke

kondensor. Di dalam kondensor, uap larutan ini mengalami proses kondensasi (pengembunan). Hal

ini terjadi karena di dalam kondensor terdapat air dingin yang telah dialiri secara terus menerus,

sehingga uap yang bersuhu tinggi ini berubah menjadi titik-titik air (mengembun). Uap yang telah

diembunkan ini selanjutnya mengalir ke penampung destilat yaitu Erlenmeyer. Proses ini

berlangsung dalam waktu yang agak lama, sehingga tetesan pertama destilat terjadi ketika suhu

810C dan suhu konstan yang diperoleh adalah 830C. Langkah akhir dari percobaan ini adalah

mengidentifikasi larutan sampel berdasarkan suhu penguapan, suhu tetesan pertama destilat, dan

sifat fisik destilat yang ditampung. Pada saat dilakukan identifikasi terhadap larutan tersebut didapat

bahwa sifat fisik sampel ini adalah berbau khas alkohol yaitu senyawa metanol. Namun jika

dibandingkan senyawa yang didapat pada saat praktikum dengan yang referensi, senyawa ini

memiliki perbedaan titik didih yang jauh dengan yang ada dalam referensi tersebut yaitu dengan

senyawa konstan 830C.

Metode destilasi ini memilki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari metode destilasi

diantaranya, volume bisa langsung diketahui, kecepatan dehidrasi diketahui, suhu konstan dapat

dipertahankan, waktunya cepat, alatnya sederhana, pengaruh RH lingkungan bisa dikurangi, dan

lebih teliti dibanding metode oven. Sementara kerugian dari metode ini adalah adanya droplet air

pada sisi tabung, pelarut mudah terbakar, pelarutnya mungkin beracun, beberapa komponen

alkohol, gliserol mungkin ikut terdestilasi, dan seringkali terjadi kesalahan dalam membaca

meniskus. Beberapa kekurangan inilah mungkin yang menyebabkan hasil yang didapat tidak sesuai

dengan referensi yang ada.

12

Page 13: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

6.2 Destilasi Uap

Prinsip dasar destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari

masing-masing senyawa campurannya. Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa

yang memiliki titik didih mencapai 200°C atau lebih.

Pada percobaan destilasi uap yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan minyak atsiri

yang terbentuk dari bahan kayu manis. Langkah pertama yang dilakukan yaitu merangkai alat

destilasi uap seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Alat Destilasi Uap

Kemudian menimbang sampel sebanyak 53 gram dengan menggunakan neraca analitik. Tujuan

dilakukan penimbangan dengan neraca analitik agar mendapatkan ketepatan berat sampel yang

diinginkan. Kemudian memasukkan sampel kedalam pesawat kit. Selanjutnya memasukkan air

yang ada dalam labu erlenmeyer dan memanaskan labu Erlenmeyer tersebut. Sama halnya dengan

destilasi sederhana, pada destilasi uap kami hanya mengamati berapa banyak minyak atsiri yang

terbentuk. Rangkaian alat serta bahannya sudah dirangkai oleh asisten. Pada saat proses destilasi

uap berlangsung selanjutnya mengamati minyak atsiri yang terbentuk sehingga hasil yang didapat

terbentuk minyak atsiri sebanyak 21 mL. Sama halnya dengan destilasi sederhana, destilasi uap

juga memiliki kelebihan den kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dari destilasi uap yaitu

kelebihannya jumlah uap dapat dikontrol, tidak ada dekomposisi thermal dari kandungan minyak

13

Page 14: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

esensial, merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk produksi minyak esensial skala

besar. Sedangkan kekurangannya yaitu metode ini memerlukan biaya yang sangat besar

dibandingkan dengan destilasi air maupun destilasi air dan uap.

7. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari

destilasi adalah suatu metode pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan.

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau

lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Sedangkan destilasi uap adalah

mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai

200 °C atau lebih.

8. Kemungkinan Kesalahan

1. Kurang telitinya praktikan dalam memperhatikan titik didih sampel.

2. Kurang cermatnya praktikan dalam melihat skala alat ukur.

14

Page 15: laporan DDPA (destilasi zat cair)

Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014

DAFTAR PUSTAKA

Awjee, 2013. Destilasi (online) Tersedia: http://awjee1202.blogspot.com/2013/05/destilasi.html .

(Diakses tanggal 29 Maret 2014, pukul 01:12 WITA)

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Kimia Organik. Hipokrates: Jakarta

Chandra. 2013. Destilasi uap. (online) Tersedia: http://chandra.staff.uii.ac.id/2013/11/18 /destilasi-

uap.html. (Diakses tanggal 29 Maret 2014, pukul 01:12 WITA)

D.N.Hadisoebroto. 1990. Dasar-Dasar Analitik dan Pemisahan Kimia. Bandung : ITB

Lukum, Astin. 2006. Bahan ajar dasar-dasar pemisahan analitik Jurusan pendidikan kimia.

Gorontalo: UNG, FMIPA.

Teaching,Team. 2014. Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Gorontalo: UNG, FMIPA.

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Penerbit UI. Jakarta.Soebagio. 2005. Kimia Analitik II. Malang : Universitas Negeri Malang

Stephanie, Kartika bd. Janik, Ristiyani. Putrantama, Retyantoro. Alfi, Rahardi. Imambakhtiar, Agus

Lukmanulhakim. 2009. Destilasi Sederhana. (online) Tersedia: http://images.Janikr06630002.

multiply.Multiplycontent.com/attachment/0/SglpzQoKCq4AAG1hE1g1/DESTILASI

%20SEDERHANA.doc?key=janikr06630002:journal:3&nmid=242411633. (Diakses tanggal 29

Maret 2014, pukul 13:12 WITA)

Zulfikar. 2010. Destilasi uap. (online) Tersedia: http://zulfikarchemistry.staff.uii.ac.id/

2010/12/21/Destilasi_Chem-Is-Try.Org_Situs Kimia _ Indonesia _.html . (Diakses tanggal 29

Maret 2014, pukul 12:32 WITA)

15