pengaruh penundaan pemeriksaan bilirubin total 1, 2...

56
PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 DAN 3 JAM ZUNAIDI N121 08 510 PROGRAM KONSENTRASI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Upload: others

Post on 02-Aug-2021

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN

BILIRUBIN TOTAL 1, 2 DAN 3 JAM

ZUNAIDI

N121 08 510

PROGRAM KONSENTRASI

TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2011

Page 2: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 DAN 3 JAM

SKRIPSI

Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana

ZUNAIDI

N121 08 510

PROGRAM KONSENTRASI

TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2011

Page 3: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN

BILIRUBIN TOTAL 1, 2 DAN 3 JAM

ZUNAIDI N121 08 510

Disetujui oleh :

Pembimbing Utama,

Prof. Dr.rer.nat. Hj. Marianti A. Manggau, Apt. NIP.19670319 19903 2 002

Pembimbing Pertama, Pembimbing Kedua,

dr. H. Moh. Arief Setyabudi, M.Kes. Wa Ode Nurfina, Bsc Pharm., M.Kes. NIP. 19520601 197805 1 001 NIP.

Pada tanggal

Page 4: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

PENGESAHAN

PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 DAN 3 JAM

Oleh :

ZUNAIDI

N121 08 510

Dipertahankan Dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

Pada Tanggal 12 Mei 2011

Panitia Penguji Skripsi :

1. Ketua : Dra. Hj. Nursiah Hasyim, CES., Apt …………..

2. Sekertaris : Dra. Aliyah MS.,Apt. ……………

3. Anggota : dr. Tenri Esa, M.Si, Sp.Pk ……………

4. Anggota (Ex. Off) : Prof. Dr. Rer.nat. Marianti A. Manggau, Apt………….

5. Anggota (Ex. Off) : dr. Arief Setyabudi, M.Kes …………..

6. Anggota (Ex. Off) : Wa Ode Nurfina Bsc. Pharm., M.Kes …………...

Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin

Rrof. Dr. Elly Wahyudin, DEA, Apt. NIP. 1960114 198601 2 001

Page 5: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

v

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah karya

saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti bawa pernyataan saya ini tidak

benar, maka skripsi dan gelar yang di peroleh batal demi hukum.

Makassar, 12 Mei 2011

Zunaidi

Page 6: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

vi

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian pengaruh penundaan pemeriksaan bilirubin total 1, 2 dan 3 jam dengan menggunakan 36 sampel serum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar bilirubin total Segera dan setelah penundaan 1, 2 dan 3 jam. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik anova menunjukan tidak terdapat perbedaan yang

bermakna setelah dilakukan penundaan 1, 2 dan 3 jam. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan bilirubin total masih

dapat dilakukan setelah penundaan 1, 2 dan 3 jam dengan menyimpan sampel pada suhu 2-8°C danterlindung dari cahaya matahari.

Page 7: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

vii

ABSTRACT

The effect delay of total bilirubin measurement 1, 2 and 3 hours by

using 36 serum sampels have been coducted. This research aims to know

comparison of concentration of total bilirubin 1, 2 and 3 hours. Based on

the result and anova statistics test, there are no difference between delay

of measurement after 1, 2 and 3 hours. From result of this research it can

be concluded that the measurement of total bilirubin can be measured

after delay of 1, 2 and 3 hours under the condition of away from sun

radiation and temperature of 2-8°C.

Page 8: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, salam dan

salawat kepada Rasul-Nya yang mulia Muhammad saw, keluarga, para

sahabatnya dan seluruh kaum muslimin hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) Teknologi

Laboratorium Kesehatan di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

Makassar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi UNHAS atas kesediaanya menerima penulis

Sebagai peserta pendidikan di Program Konsentrasi Teknologi

Laboratorium Kesehatan.

2. Ketua Program Konsentrasi Laboratorium Kesehatan beserta seluruh

staf atas bimbingan serta asuhanya selama penulis menjalani

pendidikan.

3. Prof. Dr. rer.nat. Hj. Marianti A. Manggau, Apt sebagai pembimbing

utama, dr. Arief Setiabudi, M.Kes sebagai pembimbing pertama dan

Wa Ode Nurfina, Bsc Pharm., M.Kes Sebagai pembimbing kedua

yang telah sabar memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan

berbagai ide selama proses penulisan skripsi.

Page 9: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

ix

4. Kepala Dinas Kesehatan Tolitoli dan Kepala Unit Transfusi Darah

Cabang Tolitoli Yang telah memberikan izin untuk melanjutkan

pendidikan di Program Konsentrasi Laboratorium Kesehatan.

5. DPP, DPW, DPC Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan

Indonesia (PATELKI), atas bimbingan dan rekomendasinya sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

6. Dosen-dosen yang amat penulis hormati di Bagian Teknologi

Laboratorium Kesehatan dan Farmasi UNHAS yang telah banyak

membimbing penulis selama kami menyelesaikan karya akhir ini.

7. Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar beserta staf atas segala

fasilitas dan bantuan yang telah disediakan selama kami

menyelesaikan karya akhir ini.

8. Seluruh rekan seperjuangan peserta Program Konsentrasi

Laboratorium Kesehatan angkatan V atas bantuan, support,

persahabatan dan kerjasama yang baik selama masa pendidikan

penulis.

9. Terkhusus lagi kepada isteri tercinta dan anak-anak yang dengan

setia memberi semangat dan doanya selama mengikuti Program

Konsentrasi Laboratorium Kesehatan.

Akhirnya semua ini tanpa arti tanpa dukungan moril dari kedua

orang tua tercinta Ibunda Nurijah dan Ayahanda Kasim Abdullah beserta

saudara-saudara yang selalu memberikan dukunganya.

Page 10: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

x

Semoga karya ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan

dan diberkati oleh Allah swt Tuhan semesta alam yang maha pengasih

lagi maha penyayang.

Makassar, 12 Mei 2011

Zunaidi

Page 11: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

xi

DAFTAR ISI

halaman

PERNYATAAN........................................................................... . v

ABSTRAK.................................................................................... vi

ABSTRACT.................................................................................. vii

UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................... viii

DAFTAR ISI............................................................................... . xi

DAFTAR TABEL......................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR.................................................................... .. xv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 3

II.1 Hati........................................................................................ 3

II.1.1Fungsi Hati.......................................................................... 3

II.1.2 Gangguan Faal Hati........................................................... 4

II.2 Bilirubin................................................................................ .. 5

II.3 Metabolisme....................................................................... ... 6

II.4 Eksresi bilirubin..................................................................... 8

II.5 Jenis Bilirubin..................................................................... ... 9

II.6 Sifat Bilirubin......................................................................... 9

II.7 Patologi................................................................................. 10

II.8 Ikterus................................................................................... 11

II.9 Diagnosa Ikterus................................................................... 12

Page 12: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

xii

II.10 serum................................................................................. 13

II.11 Pemeriksaan Laboratorium................................................ 14

II.12 Fotometer......................................................................... .. 15

II.13 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi hasil Pemeriksaan…. 17

II.14 Jenis Kesalahan Hasil Laboratorium................................... 18

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN....................................... 19

III.1 Jenis Penelitian................................................................... 19

III.2 Tempat dan waktu Penelitian ............................................. 19

III.3 Pupulasi Dan Sampel penlitian............................................ 19

III.4 Kreteria Sampel .................................................................. 20

III.5 Alat Dan Bahan Yang Digunakan...................................... .. 21

III.6 Prosedur Kerja..................................................................... 21

III.6.1 Pengambilan Sampel Darah Vena.................................. 21

III.6.2 Pembuatan Serum.................................................. .......... 22

III.6.3 Periksaan Bilirubin Total............................................... ..... 22

III.7 Difinisi Operasional........................................................... ... 23

III.8 Analisis Data........................................................................ 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................... 25

IV.1 Hasil Penelitian................................................................... 25

IV.2 Pembahasan................................................................. ...... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................... ....... 31

V.1 Kesimpulan......................................................................... 31

V. 2 Saran.................................................................................. 31

Page 13: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

xiii

DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 32

LAMPIRAN................................................................................ 35

Page 14: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Perbedaan Bilirubin Indirek dan Direk....................................

2. Data Hasil Pemeriksaan ..................................................

3. Nilai Rata-rata Pemeriksaan Bilirubin Total..............................

4. Hasil Analisa Uji Anova.............................................................

10

25

26

28

Page 15: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Letak dan Bentuk Hati.................................................. 3

2. Proses Pembentukan Bilirubin.................................... 6

3. Skema Jalan Sinar Pada Fotometer.......................... 16

4. Grafik Distribusi Perbandingan Hasil Pemeriksaan

Bilirubin Total Segera 1, 2 Dan 3 Jam...................... 27

Page 16: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Skema Kerja……………………………………………. 35

2. Data Hasil Penelitian.................................................... 36

3. Data SPSS Uji Anova................................................... 37

4. Data Uji Anova………………………………………….. 38

5. Komposisi Reagen Bilirubin Total.............................. .. 42

6. Contoh Print Out Hasil Pemeriksaan Laboratori um... 43

7. Photometer TRX 7010................................................... 44

8. Formulir Persetujuan.................................................... 45

Page 17: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kegiatan laboratorium sehari-hari di laboratorium meliputi kegiatan

pra analitik, analitik dan pasca analitik. Kegiatan tersebut merupakan satu

kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga satu sama lain saling

mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium. Laboratorium harus

mempertimbangkan bagaimana cara menangani contoh uji/sampel melalui

berbagai tahapan proses, mulai dari pengiriman ke laboratorium,

penerimaannya di laboratorium, penanganan pada saat pengujian,

perlindungan pada saat penyimpanan, retensi dan pembuangannya.

Penanganan spesimen sangat penting agar hasil pemeriksaan

memperoleh ketepatan dan ketelitian yang tinggi. Pengolahan spesimen

darah meliputi persiapan darah untuk pemeriksaan rutin, persiapan serum

dan plasma untuk pemeriksaan kimia klinik dan hematologi. Pemeriksaan

spesimen yang mudah berubah kesetabilannya dalam darah harus segera

dilaksanakan seperti pada parameter bilirubin.(1)

Pemeriksaan bilirubin berguna untuk melihat fungsi hati dan

saluran empedu, kadar bilirubin yang tinggi (hiperbilirubinemia) diatas

normal mencerminkan fungsi hati dan saluran empedu terganggu. Ikterus

adalah kondisi hiperbilirubinemia, yang terlihat kuning pada kulit dan

selaput lendir. Kadar bilirubin yang normal mencerminkan metabolisme

hati dalam kondisi baik. (2,3)

Page 18: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

2

Di laboratorium RS. Stella Maris Makassar pemeriksaan bilirubin

dilakukan dengan metode diazotasi bilirubin. Pemeriksaan serum

dilakukan segera apabila petugas laboratorium sedang dinas sore dan

malam. Tetapi apabila dinas pagi pemeriksaan bilirubin dapat tertunda 1

jam bahkan hingga 3 jam setelah dilakukan pengambilan sampel darah

dari pasien. Hal ini disebabkan jam 08.00 – 10.00 Wita khusus dilakukan

pengambilan darah. Pengerjaan spesimen dilakukan serentak setelah

seluruh spesimen terkumpul pada jam 10.00 wita. (4)

Bilirubin dalam serum akan mengalami penurunan kadar apabila

terlalu lama biarkan, ini disebabkan beberapa faktor : seperti faktor suhu,

pH, substrat dan kadar enzim. Hal ini disebabkan oleh protein mengalami

denaturasi.(5)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat

perbedaan kadar Bilirubin Total sebelum dan sesudah dilakukan

penundaan pemeriksaan 1, 2 dan 3 jam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Kadar

Bilirubin Total sebelum dan sesudah dilakukan penundaan 1, 2 dan 3 jam.

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

dan referensi hasil perbandingan sebelum dan sesudah di lakukan

penundaan pemeriksaan sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan pemeriksaan bilirubin di laboratorium sehari-hari.

Page 19: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Hati

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan bobot sekitar

1,2-1,8 kilogram. Hati adalah organ sentral dan merupakan pusat

metabolisme dalam tubuh, hati berwarna merah coklat dan sangat lunak

terletak dibagian kanan atas rongga abdomen dan tepat dibawah

diafragma. (6,7)

Gambar 1. Letak dan bentuk hati

II.1.1 Fungsi Hati

Hati mempunyai fungsi sangat banyak dan kompleks untuk

mempertahankan hidup serta berperan pada hampir setiap fungsi

metabolisme tubuh. Sacara garis besar fungsi hati dibagi dalam 3 macam:

1. Berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, protein, lemak

dan vitamin serta pembentukan dan ekskresi empedu.

2. Sebagai tempat sintesis albumin, fibrinogen dan tempat penyimpanan

berbagai jenis zat.

Hati

Page 20: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

4

3. Detoksifikasi dan ekskresi

Fungsi yang berhubungan dengan detoksifikasi dan ekskresi

merupakan fungsi hati yang sangat penting dan dilakukan oleh enzim-

enzim hati, melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis atau konjugasi

terhadap zat-zat yang kemungkinan membahayakan dengan cara

mengubah menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Hasil

detoksifikasi kemudian diekskresikan kedalam empedu dan urin. (6,8)

II.1.2 Gangguan Faal Hati

Hati mempunyai multifungsi yang berkaitan dengan metabolisme

karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Maka gangguan faal hati dapat

disebabkan oleh kelainan:

1. Prehepatik misalnya pada anemia hemolitik, pada keadaan ini faal hati

pada umumnya normal kecuali bilirubin.

2. Intra hepatik atau hepatoseluler misalnya pada hepatitis, sirosis dan

karsinoma hepatis. Tes faal hati pada keadaan ini umumnya ditandai

dengan peninggian enzim SGOT, SGPT, ALP, GGT, protein abnormal,

bilirubin dapat bervariasi.

3. Post hapatik atau obstrusi karena batu empedu dan tumor. Dalam

keadaan ini bilirubin dan alkali fosfatase meninggi, SGOT dan SGPT

dapat meninggi. (2,6)

Page 21: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

5

II.2 Bilirubin

Bilirubin adalah produk utama daripenguraian sel darah merah

yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada

cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total

akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian

ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bagian ini meningkat, penyebab

biasanya di luar hati. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara

bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada

saluran cairan empedu dalam hati. Bilirubin mengandung bahan pewarna,

yang memberi warna pada kotoran. Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan

mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus.(9)

Bilirubin merupakan produk pemecahan sel darah merah.

Pemecahan pertama dari sistem RES (reticuleondothehelial system) yang

diawali dengan pelepasan besi dan rantai peptida globolin. Bilirubin

berawal dari turunan cicin porfirin yang terbuka dan menjadi rantai lurus.

Dalam sitem RES, turunan tersebut dikenal sebagai biliverdin yang

kemudian dikeluarkan ke sirkulasi. Di dalam plasma, bilirubin diikat oleh

albumin yang dikenal sebagai bilirubin indirek atau bilirubin I.(9,10)

Sampai di hepar, sebagian bilirubin I masuk kedalam sel,

sedangkan yang lain tetap berada di sirkulasi tubuh melewati jantung,

bilirubin yang masuk ke sel hepar dalam keadaan bebas, berikatan

dengan asam glokuronida dan disebut dengan bilirubin II atau bilirubin

terkonjugasi atau yang lebih dikenal dengan bilirubin direk.(9)

Page 22: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

6

Setelah itu, bilirubin direk sebagian besar masuk kedalam sirkulasi

empedu dan sebagian lagi masuk kedalam sirkulasi darah. Oleh karena

itu, dalam sirkulasi umum terdapat bilirubin I dan bilirubin II. Dalam

keadaan normal, bilirubin I <0,75 mg% dan bilirubin II <0,25mg%, dan

total bilirubin tidak lebih dari 1 mg%. Bilirubin II yang memasuki jalur

empedu akan terkumpul dalam kantong empedu dan akhirnya akan

masuk kedalam usus. Sampai dalam lumen usus, akibat flora usus,

bilirubin direk teroksidasi menjadi urobilinogen.(9,11)

II.3 Metabolisme

Eritrosit pada akhir masa hidupnya dirusak didalam sistim retikulo

endotelial, ini berjumlah 1 persen dari hemoglobin total perhari. Globulin

dipisahkan dari cicin porfirin yang dibuka. Besi dilepaskan dan menjadi

terikat ketransferin, besi tidak dieksresikan tetapi memasuki tempat

penyim panan besi sintesa hemoglobin selanjutnya. Bagian besar

hemoglobin menjadi bilirubin.(13)

Gambar 2. Proses pembentukan bilirubin

Page 23: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

7

Dalam setiap 1 gr hemoglobin yang lisis akan membentuk 35 mg

bilirubin. Perhari bilirubin dibentuk sekitar 250–350 mg pada seorang

dewasa, berasal dari pemecahan hemoglobin, proses erytropoetik yang

tidak efekif dan pemecahan hemprotein lainnya. Bilirubin dari jaringan

retikuloendotel adalah bentuk yang sedikit larut dalam plasma dan air.

Bilirubin ini akan diikat nonkovalen dan diangkut oleh albumin ke hepar.

Dalam 100 ml plasma hanya lebih kurang 25 mg bilirubin yang dapat diikat

kuat pada albumin. Bilirubin yang melebihi jumlah ini hanya terikat longgar

hingga mudah lepas dan berdiffusi kejaringan. (13)

Bilirubin yang sampai dihati akan dilepas dari albumin dan diambil

pada permukaan sinusoid hepatosit oleh suatu protein pembawa yaitu

ligandin. Sistem transport difasilitasi ini mempunyai kapasitas yang sangat

besar tetapi penggambilan bilirubin akan tergantung pada kelancaran

proses yang akan dilewati bilirubin berikutnya. (14)

Bilirubin nonpolar akan menetap dalam sel jika tidak diubah

menjadi bentuk larut. Hepatosit akan mengubah bilirubin menjadi bentuk

larut yang dapat diekskresikan dengan mudah kedalam kandung empedu.

Proses perubahan tersebut melibatkan asam glukoronat yang

dikonjugasikan dengan bilirubin, dikatalisis oleh enzym bilirubin

glukoronosiltransferase. Hati mengandung sedikitnya dua isoform enzym

glukoronosiltransferase yang terdapat terutama pada retikulum

endoplasma. Reaksi konjugasi ini berlangsung dua tahap, memerlukan

UDP asam glukoronat sebagai donor glukoronat. Tahap pertama akan

Page 24: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

8

membentuk bilirubin monoglukoronida sebagai senyawa antara yang

kemudian dikonversi menjadi bilirubin diglukoronida yang larut pada tahap

kedua.(15)

Bilirubin, sebagian besar berasal dari pemecahan hemoglobin

(sekitar 230 mg/hari), diambil oleh sel hati dan dirangkaikan oleh

glukorunil transferase untuk membentuk bilirubin monugglukoronid dan

bilirubin diglukoronid. Bilirubin terkonjugasi yang larut dalam air ini akan

diekresikan kedalam kanalikuli bilaris dan 85% diekresikan kedalam feses.

Sisanya (15%) akan diglukuronase dan diabsorsi di usus untuk

rekurkusilasi enterohepatik. Konsentrasi bilirubin plasma yang normal

adalah maksimal 17 µmol /L (1 mg/dL). Jika meningkat lebih dari 30

µmol/L, sklera menjadi kuning dan jika konsentrasinya semakin

meningkat, kulit akan juga berubah menjadi kuning (ikterus).(13)

II.4 Eksresi Bilirubin

Bilubirin direk diekskresikan ke usus dan sebagian dikeluarkan

dalam bentuk blirubin usus, misalnya pada pemberian makanan yang

agak terlambat atau hal-hal lain maka oleh penngaruh enzim

glukoronidasi, bilirubin sebagian diubah menjadi bilirubin indirek yang

kemudian diserap ke sirkulasi darah.(13)

Bilirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk diproses lagi. Sirkulasi

ini disebut sirkulasi enterohepatik. Pada janin sebagian bilirubin yang

diserap kembali diekskresikan melalui plasenta. Pada bayi baru lahir

ekskresi melalui plasenta terputus. Pada janin ekskresi melalui jalan oleh

Page 25: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

9

yang utama. Karena itu bila fungsi hepar belum matang atau terdapat

gangguan dalam fungsi akibat hipoksia, asidosis atau bila terdapat

kekurangan enzim glukoronil tranverase atau kekurangan glukosa, maka

kadar bilirubun indirek dalam darah dapat meninggi. Bilirubin indirek yang

terikat pada albumin sangat tergantung pada kadar albumin dan serum.

Pada bayi kurang bulan dimana kadar albumin biasanya rendah dapat

dimengerti bila kadar bilirubin indirek yang bebas ini dapat berbahaya

karena bilirubin bebas inilah yang dapat melekat pada sel. Sel otak inilah

yang menjadi dasar pencegahan kern-ikterus dengan pemberian albumin

atau plasma. Bila kadar bilirubin indirek mencapai 20 mg% pada

umumnya kapasitas maksimal pengikat bilirubin oleh bayi baru lahir yang

mempunyai kadar albumin normal telah tercapai.(15)

II.5 Jenis Bilrubin

Bilirubin terbagi menjadi 2 jenis yaitu Bilirubin Indirek yang

merupakan bilirubin yang belum mengalami konjugasi oleh hati dengan

asam glukoronat dan Bilirubin Direk yang telah mengalami konjugasi

dengan asam glukoronat di dalam hati. Pengukuran bilirubin di

laboratorium untuk membedakan bilirubin direk dan indirek maka

dilakukan juga pemeriksaan bilirubin total yang merupakan pengukuran

total bilirubin direk dan indirek.(16)

II.6 Sifat Bilirubin

Terdapat perbedaan yang nyata antara Bilirubin direct dan bilirubin

indirect, perbedaannya adalah :

Page 26: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

10

Tabel 1. Perbedaan Bilirubin Indirek dan Direk

Bilirubin Indirek Bilirubin Direk

Tidak larut dalam air

Larut dalam alkohol

Terikat oleh protein albumin

Tidak mewarnai jaringan

Dengan reagent Azo tidak bereaksi langsung perlu accelerator

Tidak terdapat dalam urine

Bilirubin yang belum dikonjugasi

Tidak dapat difiltrasi oleh glomerulus

Larut dalam air

Tidak larut dalam alkohol

Tidak terikat oleh protein

Mewarnai jaringan

Dengan reagent Azo langsung bereaksi, tidak

accelerator

Dapat ditemukan dalam urine

Bilirubin yang dikonjugasi

Dapat difiltasi oleh

glomerulus Sumber : Sacher. Klinis Tinjauan Hasil Laboratorium. Jakarta 2004

II.7 Patologi

Kadar bilirubin dalam serum dipengaruhi oleh metabolisme

hemoglobin, fungsi hati dan kejadian-kejadian pada saluran empedu.

Apabila destruksi eritrosit bertambah, maka terbentuk lebih banyak

bilirubin. Itu mungkin menyebabkan bilirubin prehepatik naik sedikit, tetapi

hati normal mempunyai daya ekskresi yang cukup besar, sehingga

peningkatan bilirubin dalam serum tidak terlalu tinggi. Bilirubinemia tidak

pernah lebih tinggi dari 4 atau 5 mg/dl kalau sebabnya hanya hemolisis

saja.(15)

Melemahnya fungsi hati mendatangkan kenaikan kadar bilirubin

dalam serum yang mengesankan (cukup tinggi). Berkurangnya daya

uptake atau konjugasi pada sel-sel hati mungkin menyebabkan kadar

bilirubin indirek meningkat ; melemahnya ekskresi bilirubin konjugat

mendatangkan kadar bilirubin post hepatik meningkat. Konjugat bilirubin

bersifat larut air dan mudah menembus filter glomeruli ; bilirubin berbalik

Page 27: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

11

arah kembali kealiran darah jika ada obstruksi saluran empedu dimana

saja : dalam jaringan hati, pada saluran hepatik, pada kantong empedu

dan pada ductus choledochus. Disfungsi hepatoseluler yang sedang

derajatnya, menghambat penyaluran bilirubin konjugat ke dalam ductus

colligentis ; kadar bilirubin direk dalam darah dapat meningkat pada

penyakit hepatoseluler, biarpun saluran-saluran empedu dapat dilalui

dengan bebas. Bila kadar bilirubin direk atau indirek sampai 2-4 mg/dl,

maka pasien menderita ikterus, yakni menguningnya kulit, selaput lendir

dan sklera. (13,14)

II.8 Ikterus

Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan

lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh

bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah. Ikterus terjadi

apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah, sehingga kulit

(terutama) dan atau sklera tampak kekuningan. Pada orang dewasa,

ikterus akan tampak apabila serum bilirubin > 2 mg/dL (> 17 µmol/L),

sedangkan pada neonatus baru tampak apabila serum bilirubin > 5 mg/dL

(>86 µmol/L). Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus

setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

serum bilirubin.(12,13)

Ikterus dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk :

1. Ikterus Hepatik terjadi akibat peningkatan pembentukan bilirubin, misal,

pada hemolisis ( anemia hemolitik, toksin) eritropoisis yang tidak

Page 28: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

12

adekuat (misalnya anemia megalosblastik), tranfusi masif (eritrosit

yang ditransfusikan mempunyai masa hidup singkat), atau penyerapan

hematoma yang besar. Pada semua kondisi ini, bilirubin tidak

terkonjugasi didalam plasma akan meningkat.

2. Ikterus Intrahepatik disebabkan oleh defekspesifik pada ambilan

bilirubin disel hati (sindrom Gilbert Meulengracht), Konjugasi (ikterus

neonatorum, sindrom Crigler-Najar), atau sekresi bilirubin dikanalikuli

bilaris. Pada kedua jenis kelainan yang pertama, terutama terjadi

peningkatan pada bilirubin plasma yang tidak terkonjugasi , sedangkan

pada tipe sekresi, bilirubin terkonjugasi yang akan meningkat. Ketiga

langkah tersebut dapat dipengaruhi pada penyakit dan gangguan hati,

misal, hepatitis virus, penyalahgunaan alkohol efek samping obat,

kongesti hati, sepsis, atau keracunan jamur Amanita.

3. Ikterus Paska Hepatik, duktus bilaris eksrahepatik tersumbat, terutama

oleh batu empedu, tumor, atau kolangitis dan pangkreatitis. Pada

kondisi ini bilirubin terkonjugasi terutama meningkat.(15)

II.9 Diagnosis Ikterus

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala. Secara klinis

hiperbilirubinemia terlihat sebagai gejala ikterus, yaitu pigmentasi kuning

pada kulit dan sklera. Ikterus biasanya baru dapat dilihat kalau kadar

bilirubin serum melebihi 34 hingga 43 µmol/L (2,0 hingga 2,5 mg/dL), atau

sekitar dua kali batas atas kisaran normal. Gejala ini dapat terdeteksi

dengan kadar bilirubin yang lebih rendah pada pasien yang kulitnya putih

Page 29: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

13

dan yang menderita anemia berat. Gejala ikterus sering tidak terlihat jelas

pada orang-orang yang kulitnya gelap atau yang menderita edema.

Jaringan sklera kaya dengan elastin yang memiliki afinitas yang tinggi

terhadap bilirubin, sehingga ikterus pada sklera biasanya merupakan

tanda yang lebih sensitif untuk menunjukkan hiperbilirubinemia daripada

ikterus yang menyeluruh. Tanda dini yang serupa untuk hiperbilirubinemia

adalah warna urin yang gelap, yang terjadi akibat ekskresi bilirubin lewat

ginjal dalam bentuk bilirubin glukuronid.(17,18)

II.10 Serum

Fase cair darah yang telah membeku dikenal sebagai serum.

Serum ekivalen dengan plasma tanpa protrombin, faktor VIII, faktor V dan

fibrinogen. Serum diperoleh dengan cara darah dibekukan dan bekuannya

dipisahkan dengan pemusingan. Pemakaian serum sebagai pengganti

plasma dalam pemeriksaan kimia klinik mencegah pencemaran spesimen

oleh antikoagulans yang mungkin mempengaruhi satu atau lebih tes.

Serum telah menjadi sampel yang hampir secara universal

digunakan untuk pemeriksaan kimiawi. Untuk mempermudah

pengambilan dan penyiapannya, sebagian besar tabung untuk

penampungan darah berada dalam keadaan vakum dengan penutup karet

merah. Serum pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :

1. Air : 91,0 %

2. Protein : 8,0 % ( albumin, glubulin, protrombin dan

fibrinogen)

Page 30: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

14

3. Mineral : 0,9 % ( Natrium klorida, Natrium bikarbonat, garam

dan kalium, fosfor, magnesium dan besi )

4. Gas oksigen dan karbondioksida

5. Hormon

6. Enzim

7. Antigen

8. Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu : glukosa, lemak, urea,

asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino. (19)

II.11 Pemeriksaan Laboratorium

1. Analisis Laboratorium

Analisis laboratorium membedakan dua macam bilirubin dalam serum,

yakni bentuk bebas yang tak larut dan bentuk konjugat. Bilirubin yang

larut dalam air disebut bilirubin direk karena dapat langsung diukur

tanpa mengubah bentuknya sedangkan yang belum mengalami

konjugasi atau bilirubin indirek harus terlebih dahulu dijadikan larut

dalam air sebelum ditentuka jumlahnya. (20)

2. Metode Pengukuran Bilirubin Total

Pemeriksaan bilirubin dilabotratorium mengunakan metode Jendrasik

dan Grof. Bahan pewarna yang digunakan adalah reagent diazo.

Reagen Diazo akan membentuk senyawa komplek yang berwarna

merah jika direaksikan dengan bilirubin. Untuk pemeriksaan bilirubin

total ditambahkan zat aselerator yang berfungsi untuk membebaskan

bilirubin satu dari albumin yang mengikatnya.(2)

Page 31: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

15

3. Prinsip Pengukuran

Bilirubin total bereaksi dengan dichloaniline diazotized membentuk

warna merah coloren azocompound didalam suasana asam. Detergent

merupakan salah satu campuran yang menstabilkan penentuan kadar

bilirubin total.(4)

II.12 Fotometer

Fotometer berasal dari kata, yaitu foto yang berarti cahaya dan

meter yang berarti ukuran. Jadi, fotometer adalah alat untuk mengukur

intensitas cahaya. Cahaya Terbagi menjadi 3 golongan, Yaitu :

1. Cahaya tampak ( visible light ). Cahaya ini dapat dilihat langsung oleh

mata dengan panjang gelombang 400-700 nm.

2. Ultra Violet ( UV). Cahaya ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata

dengan panjang gelombang 280-400 nm. UV A memiliki panjang

gelombang 300-400 nm, sedangkan UV B memiliki panjang gelombang

280-315 nm.

3. Inframerah ( Infrared/IR ). Cahaya ini juga tidak dapat dilihat oleh mata.

Inframerah memiliki panjang gelombang > 700 nm. Inframerah dekat

memiliki panjang gelombang 700-3000 nm sedangkan Inframerah jauh

memiliki panjang gelombang >3000 nm.(2,21)

Selain dari cahaya, Fotometer juga terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Fotometer Filter (filter photometer). Pengamatan hanya dilakukan pada

range panjang gelombang tertentu dengan menggunakan fi lter

Page 32: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

16

spektrum. Filter menyerap Spektrum warna, kecuali spektrum yang

akan digunakan berupa kaca berwarna.

2. Spektrofotometer. Menggunakan prisma untuk mengurai sinar

polikromatis dan spektrum yang (monokromatis) dilewatkan melalui

suatu celah (split) yang bisa diatur.

3. Fotometer nyala (Flame photometer). Pengukuran yang dilakukan pada

pada cahaya nyala dari suatu zat melalui dispersi atom melalui proses

pembakaran.

Prinsip Pengukuran adalah energi cahaya yang akan dirubah

menjadi energi listrik oleh fotosel. Energi listrik yang dihasilkan akan

dicatat oleh recorder yang besarnya akan sebanding dengan kuat

lemahnya sinar atau cahaya yang masuk.

Gambar 3. Skema jalan sinar pada fotometer ( Sumber : Panil Z, 2008 Memahami Teori Dan Praktik Biokimia Dasar, cet.1, Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta, hal 163 ).

Sinar putih (polikromatis) Sinar monokromatis

Foto sel

Prisma

split

Larutan

I1 I2

recorder

Page 33: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

17

II.13 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan

1. Cahaya

Cahaya matahari dan sinar ultra violet dapat menyebabkan hemolisis

pada sampel. Sinar matahari langsung dapat menyebabkan penurunan

kadar bilirubin serum sampai 50% dalam satu Jam. Karena itu, serum

hendaknya disimpan di tempat yang gelap, dan pengukuran hendaknya

dikerjakan dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah pengumpulan darah.(3)

2. Pipetasi

Ketelitian dalam memipet sangat menentukan hasil laboratorium,

terutama pipet mikro atau semi mikro. Volume sampel atau standar

sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Oleh karena itu, pipet harus

dibilas terlebih dahulu dengan sampel atau standar yang akan diambil.

3. Standar

Medium larutan sampel sebaiknya sama dengan medium standar.

Untuk analisis serum, dianjurkan memakai serum kontrol yang nilainya

sudah tersedia dalam kemasan. Cara pemekaian dan penyimpanan

harus sesuai dengan petunjuk yang ada.

4. Reagen

Reagen yang telah usang atau penyimpanan yang kurang baik akan

mengurangi kepekaan reaksi kimia, terutama reagen pewarna atau

enzim yang ikut mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi.(2)

Page 34: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

18

II.14 Jenis Kesalahan Hasil Laboratorium

1. Kesalahan Kasar

Kesalahan ini menyebabkan hasil tidak rasional dan tidak masuk akal.

Contohnya pada sampel yang tertukar dengan sampel yang lain. Hasil

pemeriksaan yang menyimpang ini cepat terdeteksi, biasanya

diakibatkan oleh kekeliruan pemeriksaan.

2. Kesalahan acak

Kesalahan ini menyebabkan hasil sampel yang sama jika diperiksa

berulang-ulang dan tidak akan memberikan hasil yang sama, pasti ada

perbedaan. Kesalahan ini di sebut imprecision. Kesalahan acak susah

untuk dihilangkan, hanya dapat ditekan sekecil mungkin. Kesalahan

hanya dapat diterima jika dalam batas toleransi yang nilainya

ditetapkan berdasarkan kepentinganya.

3. Kesalahan Sistemik

Penyimpangan Hasil dari nilai target atau nilai rata-rata bersifat searah,

seperti nilai keseluruhan yang meninggi atau nilai seluruhnya

merendah. Hal ini terjadi pada kesalahan ukuran yang telah

menyimpang pada prosedur kerja. Penyimpangan tersebut antara lain

ukuran pipet, suhu medium pemeriksaan, pH lingkungan atau nilai

standar yang berubah.(2,22)

Page 35: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

19

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan

cross sectional yaitu membandingkan kadar bilirubin total dengan

penundaan 1, 2, dan 3 jam.

III.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Waktu

penelitian dilakukan pada tanggal 26 Oktober sampai 26 November 2010.

III.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pasien yang berkunjung kelaboratorium

klinik dan pasien yang dikirim dari ruang rawat inap RS Stella Maris Kota

Makassar dengan pemeriksaan bilirubin.

Sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan estimasi sampel

yaitu :

N n =

1 + N (d)2

Keterangan :

1 : Konstanta pada pengambilan sample terbatas atau terkecil.

n : Perkiraan besar sampel

N : Perkiraan besar populasi

Page 36: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

20

d : Tingkat signifikan kesalahan dalam pengambilan dan penentuan sampel

ρ = 0,05

Jadi :

N = 40

d = 0,05

Ditanya

n = …???

N

n = 1 + N (d)2

40

n = 1 + 40 (0.05)2

40 n =

1,1025

n = 36,3

Apabila dibulatkan 36,3 maka didapatkan 36 sampel.(23,24)

III.4 Kriteria Sampel

Kriteria inklusi : Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 36

orang pasien yang memeriksakan bilirubin di Laboratorium RS. Stella Maris

Makassar, usia 20-40 tahun, pria dan wanita rawat inap. Teknik

pengambilan sampel secara total sampling dimana sampel diambil dari

seluruh responden atau seluruh populasi yang ada.

Kriteria eksklusi : Sampel yang mengalami hemolisis dan hiperlipidemia

tidak dapat dimasukkan dalam sampel.

Page 37: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

21

III.5 Alat dan Bahan yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan adalah Disposable Syringe Terumo 3 ml,

Torniquette, Tabung Penampung Darah dan Rak Tabung Mika, mikropipet

1000 µl, mikropipet 200 µl, mikropipet 100 µl, Tabung reaksi kecil, Yellow

Tip, Blue Tip, Vortex Mixer Sentrifuge, Photometer TRX 7010 dan Timer.

Bahan yang digunakan adalah darah serum dan reagent Dialine

Bilirubin R1 dan Bilirubin R2 .

III.6 Prosedur Kerja

III.6.1 Pengambilan sampel darah Vena

Diambil darah vena pada vena Diffosa Cubiti menggunakan disposable

syringe 3 ml, posisi lengan pasien harus lurus dan dipilih lengan yang

banyak melakukan aktivitas, pasien diminta untuk mengepalkan tangannya,

dan dipasang torniquet ± 10 cm di atas lipat siku. Pilih bagian vena median

cubital atau chepalic, dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil

darahnya dengan alkohol 70% dan dibiarkan kering untuk mencegah

terjadinya hemolisis dan rasa terbakar. Kulit yang sudah dibersihkan jangan

dipegang lagi, ditusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum menghadap ke

atas dengan kemiringan 150, bila menggunakan tabung vakum ditekan

tabung vakum hingga vakumnya bekerja dan darah terhisap ke dalam

tabung. Bila jarum berhasil masuk vena, akan terlihat darah masuk dalam

semprit, bila darah tidak ke luar diganti posisi penusukan, diusahakan darah

dapat ke luar dalam satu kali tusukan. Setelah volume darah dianggap

cukup, torniquet dilepas dan pasien diminta membuka kepalan tangannya,

Page 38: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

22

volume darah yang diambil sebanyak 3 ml. Jarum dilepaskan dan segera

diletakkan kapas alkohol 70% di atas bekas suntikan untuk menekan bagian

tersebut selama ± 2 menit. Setelah darah berhenti, diplester bagian ini

selama ± 15 menit. Darah yang didapat segera ditampung dalam tabung

untuk pembuatan serum.(25)

III.6.2 Pembuatan Serum

Darah dimasukkan dalam tabung 1-2 ml untuk pemeriksaan kimia klinik

dan serologi tanpa antikoagulan, darah dibiarkan membeku terlebih dahulu

pada suhu kamar selama 30 menit, lalu di sentrifuge 3000 rpm selama 15

menit. Serum yang telah siap digunakan dibagi menjadi 4 bagian, satu

bagian dilakukan untuk pemeriksaan segera dan 3 bagian lain disimpan di

kulkas dengan suhu 2-8°C.(1)

III.6.3 Pemeriksaan Bilirubin Total

Pemeriksaan kadar bilirubin total di lakukan di Ruang Kimia Klinik

Instalasi Laboratorium RS Stella Maris Makassar. Pemeriksaan bilirubin

terbagi atas : Pemeriksaan segera dilakukan setelah mendapatkan serum

dan setelah dilakukan penundaan 1, 2 dan 3 jam. Pengukuran kadar

bilirubin total dalam serum dilakukan dengan metode Photometric endopoint

procedure menggunakan reagent Bilirubin Dialine.

Prosedur kerja manual :

Blangko sampel Sampel

Sampel

Reagent R1

100µl

1000µ

100µl

1000µl

Dicampur hingga homogen selama 10 menit 20°C.

Page 39: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

23

Reagent R2

Aquabidest

-

200µ

200µl

-

Dicampur di atas vortex, selama 5 menit, diukur serapan larutan pada

Photometer dengan panjang gelombang 546 nm terhadap blanko sampel.

Hasil pengukuran berupa serapan sampel yang dikalikan dengan faktor 16.0

dan hasil pengukuran akan terbaca langsung pada layar Photometer.

Berikut ini nilai Rujukan (Reference Values) Bilirubin Dialine : Bilirubin

Total pada dewasa tidak lebih dari 1,1 mg/dl.

III.7 Definisi Operasional

1. Pemeriksaan bilirubin segera adalah pemeriksaan kadar bilirubin di dalam

serum yang segera diperiksa dengan menggunakan alat Photometer TRX

7010

2. Penundaan pemeriksaan bilirubin 1, 2 dan 3 jam adalalah pemeriksaan

kadar bilirubin terhadap serum yang sama dengan perlakuan

memisahkanya pada tabung yang berbeda dan menyimpanya di dalam

lemari pendingin pada suhu 2-8°C, diperiksa kadar bilirubinnya setelah

disimpan selama 1, 2 dan 3 jam menggunakan alat Photometer TRX

7010.

Page 40: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

24

III.8 Analisis Data

Data jenis rasio dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kadar

rata-rata untuk setiap perlakukan, disajikan dalam bentuk tabel dan untuk

melihat pengaruh penundaan dilakukan uji Anova.(26)

Page 41: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di RS. Stella Maris Makassar dengan subjek

penelitian pasien yang berkunjung di laboratorium klinik dan pasien yang

dikirim dari rawat inap dengan pemeriksaan bilirubin, jumlah sampel pada

penelitian ini sebanyak 36 berusia 20 sampai 40 tahun, dengan empat kali

perlakuan yaitu pemeriksaan segera, penundaan 1, 2 dan 3 jam. Sampel

penelitian untuk pemeriksaan tunda disimpan dalam kulkas pada suhu 2-8°C.

Data perbandingan hasil pemeriksaan Bilirubin Total pada penundaan

1, 2 dan 3 jam dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 : Data Hasil Pemeriksaan Bilirubin Total

No NAMA PASIEN

SEX UMUR

HASIL PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL ( mg/dl)

SEGERA 1 JAM 2 JAM 3 JAM

1 MB L 40 3,12 3,13 3,11 2,97

2 A P 39 1,13 1,14 1,13 1,21

3 AB P 40 7,29 7,26 7,27 7,00

4 F P 40 16,94 16,93 16,95 15,10

5 YM L 20 2,57 2,56 2,50 2,25

6 H P 27 12,41 12,40 12,31 11,10

7 F P 40 5,95 5,93 5,94 6,01

8 SST P 40 6,68 6,66 6,59 6,00

9 F P 39 17,08 17,05 17,00 16,51

10 W L 21 4,94 4,95 4,75 4,53

11 F L 25 3,27 3,27 3,15 3,10

12 S L 37 25,91 25,90 22,78 22,65

13 O P 40 5,27 5,27 5,20 4,95

14 MM L 39 4,92 4,91 4,90 4,10

15 H P 31 0,66 0,56 0,64 0,58

16 MB P 35 0,80 0,82 0,80 0,84

Page 42: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

26

17 H P 36 2,24 2,40 2,38 2,08

18 ES P 31 0,33 0,55 0,34 0,42

19 S P 20 0,95 1,00 0,97 1,12

20 SST L 34 0,61 0,63 0,59 0,43

21 DBR P 25 0,48 0,43 0,45 0,26

22 M P 40 0,43 0,44 0,42 0,40

23 P L 35 0,50 0,53 0,51 0,41

24 SST L 35 0,86 0,86 0,85 0,79

25 O L 20 0,61 0,63 0,60 0,52

26 F L 40 0,47 0,47 0,45 0,41

27 S L 37 0,56 0,60 0,56 0,51

28 W P 31 0,49 0,50 0,48 0,41

29 U L 36 0,50 0,51 0,50 0,41

30 BS L 34 0,45 0,44 0,45 0,38

31 AY P 40 5,91 5,90 5,87 4,88

32 AN P 25 0,46 0,45 0,43 0,39

33 EN P 30 0,51 0,52 0,50 0,44

34 AA L 37 1,16 1,15 1,17 0,96

35 H L 23 0,93 0,93 0,91 0,81

36 L P 32 0,77 0,73 0,77 0,65

Untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan ketiga penundaan ini,

maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata (mean) yang dapat dilihat pada

tabel 3 :

Tabel 3. Nilai rata – rata pada pemeriksaan Bilirubin Total Penundaan 1,2 dan 3 Jam

No Perlakuan

Pemeriksaan Jumlah Sampel

Nilai Rata-rata Bilirubin Total (mg/dl)

1 Segera 36 3,84

2 Penundaan 1 jam 36 3,83

3 Penundaan 2 jam 36 3,72

4 Penundaan 3 jam 36 3,49

Pada tabel 3 terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil

pemeriksaan segera, penundaan 1, 2 dan 3 jam pada 36 sampel darah.

Page 43: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

27

Terlihat pada pemeriksaan segera lebih tinggi dibandingkan penundaan 1, 2

dan 3 jam untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 :

Gambar 4. Grafik distribusi perbandingan hasil pemeriksaan bilirubin total segera, 1,2 dan

3 jam

Untuk melihat seberapa jauh pengaruh penundaan tersebut, maka

dilakukan uji statistika one way anova dengan tingkat kepercayaan 95%

Yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. Hasil Analisa Statistika Uji Anova

Sumber Variasi Jumlah

Kuadrat

Rata-rata

kuadrat F hit F tabel Keputusan

Total 4289,816 143

Fhit<Ftabel

Antar kelompok 2,953 3 0,032 2,65 0,032< 2,65

Dalam Kelompok

4286,862 140

Jadi Ho

diterima

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

3.9

Segera Penundaan 1 jam

Penundaan 2 jam

Penundaan 3 jam

Kadar Bilirubinmg/dl

Segera Penundaan 1 Jam Penundaan 2 Jam

Penundaan 3 Jam

Page 44: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

28

Tabel di atas menunjukan pada derajat kemaknaan 0,05 didapat F

hitung 0,032 < F tabel 2,65 yang berarti Ho diterima yaitu dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pemeriksaan

segera maupun dilakukan penundaan 1, 2 dan 3 jam.

IV.2 Pembahasan

Telah dilakukan penelitian dalam jangka waktu 26 Oktober – 26

November 2010 terhadap pengaruh penundaan pemeriksaan bilirubin total

sebelum dan sesudah 1, 2 dan 3 jam yang dirawat inap di Ruang Penyakit

Dalam RS.Stella Maris Makassar dengan menggunakan Kit Total Bilirubin

Dialine dari Dialine Diagnostic Sistem.

Pemeriksaan bilirubin menggunakan metode Jendrasik dan Grof.

Bilirubin bereaksi dengan 4-Dichkloroaniline membentuk senyawa warna

merah (azobilirubin) dalam suasana asam. Intensitas warna yang terjadi

sesuai dengan konsentrasi bilirubin yang di ukur dengan fotometer.(2,3)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh F hitung 0,032 ˂ F tabel 2,65

dengan derajat kemaknaan 0,05. Hal ini berarti secara Statistik One Way

Anova tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pemeriksaan

bilirubin total segera maupun yang dilakukan penundaan 1, 2 dan 3 jam.

Bilirubin terbentuk dari hemoglobin yang juga merupakan bagian dari

protein. Protein sangat peka terhadap pengaruh fisik dan kimia sehingga

dapat mempengaruhi perubahan sifat-sifat aslinya, yang disebut

denaturasi.(2)

Proses denaturasi yang terjadi bisa menyebakan peningkatan atau

penurunan komplek warna yeng tebentuk setalah kadar bilirubin dalam

Page 45: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

29

serum direaksikan oleh reagen yang digunakan sehingga mempengarui nilai

saat dilakukan pembacaan dengan mengunakan fotometer. Tidak terjadi

perbedaan yang bermakna pada penelitian ini disebabkan oleh penyimpanan

serum dilemari pendingin dengan suhu 2-8°C. Perlakuan ini menghambat

terjadinya proses denaturasi protein dalam serum sehingga kadar bilirubin

total tetap stabil. Kestabilan bilirubin total dalam serum sangat dipengaruhi

oleh cahaya. Dengan penyimpanan dalam kulkas, serum yang mengandung

bilirubin akan terlindungi oleh cahaya. Cahaya dapat menurunkan kadar

bilirubin total sampai dengan 50 % dalam satu jam.(3)

Walaupun tidak terdapat perbedaan secara statistik pada keempat

pemeriksaan ini, namun terdapat perbedaan nilai rata -rata pada pemeiksaan

segera maupun penundaan 1, 2 dan 3 jam dengan selisih dari segera ke

penundaan 1jam ( 0,01mg/dl), penundaan 1 jam ke 2 jam (0,12mgdl) dan

dari 2 jam ke 3 jam (0,23mg/dl).

Hal ini bisa disebabkan pada sampel yang dipemeriksaan secara

berulang-ulang dan tidak akan memberikan hasil yang sama, pasti ada

perbedaan yang menyebabkan kesalahan yang disebut Imprecision atau

ketidak tepatan. Kesalahan ini susah untuk dihilangkan, hanya dapat ditekan

sekecil mungkin.

Faktor lainya yang dapat mempengaruhi hasil adalah reagen, metode,

dan keakuratan pemipetan. Penyimpanan reagen dan masa kedaluarsa

reagen merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Bila penyimpanan

reagen tidak stabil akan menyebabkan terjadi kerusakan pada reagen

Page 46: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

30

bilirubin dimana reagen diazo tidak mampu mereaksikan bilirubin total

sehinga tidak terbentuk dengan sempurna komplek berwarna merah. Untuk

menjaga kestabilan dari reagen harus dilakukan penyimpanan pada suhu 2-

8°C. Hal ini disebabkan pada suhu 2-8 °C dapat menghambat proses

denaturasi protein sehingga dapat menstabilkan reagen Bilirubin Total dalam

serum .

Page 47: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan secara statistik dapat

ditarik kesimpulan tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil

pemeriksaan kadar bilirubin total baik yang diperiksa secara langsung

atau segera, maupun yang dilakukan penundaan pemeriksaan selama 1,

2, dan 3 jam. Penundaan pemeriksaan 1, 2 dan 3 jam dapat saja

dilakukan dengan menyimpan sampel pada tempat yang terlindung oleh

sinar matahari dan pada suhu kulkas 2-8°C.

V.2 Saran

Disarankan untuk meneliti pengaruh penundaan bilirubin total

terhadap lama penyimpanan pada suhu kamar dan terhindar dari cahaya

dengan penundaan 4, 5 dan 6 jam.

Page 48: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Pusdiknakes. Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Praktice). Pusat Laboratorium Kesehatan. 2000. Hal17-19

2. Panil Z. Memahami Teori dan Praktek Biokimia Dasar Medis. Ed.1.

Penerbit EGC. 2008

3. Hardjoeno H, Interprestasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik.

Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, Makssar. 2003.

4. Dialine. Diagnostic System Total Bilirubin (DCA). Assay Of Total

Bilirubin. Februari. 2004.

5. Sardi, dr Frans, Satyawirawan dan Marzuki, dr. Suryaatmadja, Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, Pemeriksaan faal Hati, Cermin Dunia Kedokteran, Kalbe Farma,

Jakarta. 2004.

6. Akbar N. Kelainan Enzim Pada Penyakit Hati. Di dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Idrus Alwi, Simadibrata M & Setiati, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. FKUI. Jakarta. hal 424

7. Gibson & Jhon. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Ed.2.

Terjemahan oleh Sugiarto B dan EsterM . Jakarta: EGC: 2003. hal

207-15.

8. Price SA & Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed 4. EGC. Jakarta.1994. hal 188

9. Sppiritia. Lembar Informasi. 135. Yayasan Spiritia. Test Fungsi Hati, http://spiritia.or.id/LI/pdf/LI 135. Diakses tanggal 15 Juni 2010.

10. Sutedjo AY, Mengenal Penyakit Melaui Hasil Pemariksaan

Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta. 2009.

11. Goel BK: Routine Biochemikal Test In A Procedure Manual For

Routine Diagnostic Test, Vol III, Tata Mc. Graw-Hill Publishing Company Limited 1998: 1016-23

12. Risa, Etika, dr. SpA, Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo – Surabaya, Hiperbilirubinemia pada

Neonatus, 2005 http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-js9khg-pkb.pdf, Diakses tanggal 15 Juni 2010

Page 49: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

33

13. Baron, D.N, Kapita Selekta Patologi Klinik (A Short Textbook of Chemical Pathology) Alih bahasa : dr. Petrus A dan dr. Johannes G, Edisi ke-4, EGC, Penerbit buku Kedokteran, Jakarta, 1995

14. Mansjoer Arif, dkk., Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid

kedua, Penerbit Media Aesculapius, FKUI, 2000.

15. Sacher, Ronald A., Richard A. Mc. Pharson, Tinjauan Klinis Hasil

Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004

16. Mardiani, Helvi, T, Metabolisme Heme, Bagian Biokimia Fakultas

Kedokteran, Universitas Sumatra Utara, 2004,

http://library.usu.id/modules.php?op=modloadad&name=Download&file =index&reg=getit&lid=829, digitized by USU digital library.Diakses

tanggal 15 Juni 2010

17. Alamsyahputra, Adwin, Jaundice Disease, Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Indonesia, 2007

18. Widmann, Frances K, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan laboratorium (Clinical Interpretation of Laboratory Test), alih bahasa : Siti Boedina Kresno, R. Gandasoebrata, J. Latu, EGC, Penerbit buku

Kedokteran, Jakarta, 1995

19. Silberhagl S, Florian L. Teks Atlas Bewarna Patofisiologi. Alih bahasa. Iwan S, Iqbal M. Ed. Bahasa Indonesia. Titik Resmi Sari. EGC. Jakarta 2006.hal 168.

20. Poedjiadi. A. Dasar – dasar biokimia. Penerbit Universitas Indonesia.

1994.

21. Bagian Biokimia FKUI. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Widya

Medika. Jakarta. 2001

22. Kosasih E.N & Kosasih A.S, Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik, Ed.2. Karisma Publising Group. Tangerang. 2008

23. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Cetakan ketiga. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta; 2005.

24. Nursalam. Panduan Metode Penelitian Dan Sampel, Jakarta. 2003

25. Gandasoebrata R. Penuntun Laboratorium Klinik, Ed.9. Dian Rakyat, Jakarta 2008. Hal. 7-10

Page 50: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

34

26. Santoso S. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Penerbit Buku

Gramedi. Jakarta. 2008. hal. 238

Page 51: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

36

Lampiran II

Data Hasil Penelitian

No Sampel

Segera

Hasil pemeriksan biliribin (mg/dl)

Penundaan pemeriksaan

1 Jam 2 Jam 3 Jam

1 3,12 3,13 3,11 2,97

2 1,13 1,14 1,13 1,21

3 7,29 7,26 7,27 7,00

4 16,94 16,93 16,95 15,10

5 2,57 2,56 2,50 2,25

6 12,41 12,40 12,31 11,10

7 5,95 5,93 5,94 6,01

8 6,68 6,66 6,59 6,00

9 17,08 17,05 17,00 16,51

10 4,94 4,95 4,75 4,53

11 3,27 3,27 3,15 3,10

12 25,91 25,90 22,78 22,65

13 5,27 5,27 5,20 4,95

14 4,92 4,91 4,90 4,10

15 0,66 0,56 0,64 0,58

16 0,80 0,82 0,80 0,84

17 2,24 2,40 2,38 2,08

18 0,33 0,55 0,34 0,42

19 0,95 1,00 0,97 1,12

20 0,61 0,63 0,59 0,43

21 0,48 0,43 0,45 0,26

22 0,43 0,44 0,42 0,40

23 0,50 0,53 0,51 0,41

24 0,86 0,86 0,85 0,79

25 0,61 0,63 0,60 0,52

26 0,47 0,47 0,45 0,41

27 0,56 0,60 0,56 0,51

28 0,49 0,50 0,48 0,41

29 0,50 0,51 0,50 0,41

30 0,45 0,44 0,45 0,38

31 5,91 5,90 5,87 4,88

32 0,46 0,45 0,43 0,39

33 0,51 0,52 0,50 0,44

34 1,16 1,15 1,17 0,96

35 0,93 0,93 0,91 0,81

36 0,77 0,73 0,77 0,65

Page 52: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

37

Lampiran III

Data SPSS Uji Anova

Descriptives

KADAR

BILIRUBIN

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound Upper Bound

SEGERA 36 3.8428 5.75649 .95941 1.8951 5.7905 .33 25.91

1 JAM 36 3.8353 5.75319 .95887 1.8887 5.7819 .30 25.90

2 JAM 36 3.7275 5.41579 .90263 1.8951 5.5599 .34 22.78

3 JAM 36 3.4883 5.18793 .86466 1.7330 5.2437 .26 22.65

Total 144 3.7235 5.47711 .45643 2.8213 4.6257 .26 25.91

Test of Homogeneity of Variances

KADAR BILIRUBIN

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.068 3 140 .977

ANOVA

KADAR BILIRUBIN

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.953 3 .984 .032 .992

Within Groups 4286.862 140 30.620

Total 4289.816 143

Page 53: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

38

Lampiran V

Komposisi Reagen Bilirubin Total

Reagent Dialine

Komposisi R1 : Phosphatebuffer 40mmol/l

NaCl 9g/l

Detergent, Stabilizer

Komposisi R2 : 2,4-Diclorophenyldiazoniumsalt 1mmol/l

HCL 30mmol/l

: Detergent

Page 54: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

39

Lampiran VI

Contoh Print out Hasil Pemeriksaan Bilirubin

Parameter Hasil Rujukan Satuan Ket

SGOT 16.4 ˂ 32 U/l

SGPT 9.7 ˂ 31 U/l

GGT 31.4 9-39 U/l

TOTAL PROTEIN 7.83 6.6-8.7 g/dl

ALBUMIN 4.81 3.5-5 g/dl

ALKALI PHOSPATASE 53 ˂ 240 U/l

BILIRUBIN TOTAL 0.51 ˂ 1.1 mg/dl

BILIRUBIN DIREK 0.11 < 0.3 mg/dl

UREUM 8.9 10-50 mg/dl L

CRETININE 0.55 < 1.1 mg/dl

ASAM URAT 4.33 2.4-5.7 mg/dl

KOLESTEROL TOTAL 235.8 < 220 mg/dl H

TRIGESERIDA 121 < 150 mg/dl

HDL KOLESTEROL 59 > 60 mg/dl

LDL-KOLESTEROL 139.4 < 150 mg/dl L

GLUKOSA-SWAKTU 97 < 160 mg/dl

GLOBULIN 3.02 2-3 mg/dl H

BILIRUBIN DIREK 0.4 < 0.7 mg/dl

BILIRUBIN TOTAL 0.52 ˂ 1.1 mg/dl

BILIRUBIN TOTAL 0.50 ˂ 1.1 mg/dl

BILIRUBIN TOTAL 0.44 ˂ 1.1 mg/dl Catatan :

Page 55: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

40

Lampiran VII

Photometer TRX 7010

Page 56: PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL 1, 2 …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 23. · mempengaruhi hasil/jasa pelayanan laboratorium

41

Lampiran VII

Formulir Persetujuan

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Yang bertanda Tangan dibawah ini :

Nama :....................................................

Umur :...................................................

Jenis Kelamin :...................................................

Menyatakan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian “ PENGARUH

PENUNDAAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL SEBELUM DAN

SESUDAH 1, 2 DAN 3 JAM “ , setelah mendapat penjelasan dan

manfaatnya bagi ilmu kesehatan ( Khususnya Teknologi Laboratorium

Kesehatan).

Makassar, 26 Oktober 2010

Peneliti, Yang membuat pernyataan,

Zunaidi (.......................................)