tes bilirubin serum

13
TES BILIRUBIN SERUM BAGIAN PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2005

Upload: abdianto-ilman

Post on 12-Apr-2016

286 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

vxlcuikhlj',;:/reajtyhf

TRANSCRIPT

TES BILIRUBIN SERUM

BAGIAN PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR 2005

PENDAHULUAN Bilirubin adalah hasil perombakan hemoglobin oleh

sistem retikuloendotelial Bilirubin terdiri dari : Bilirubin total

td. bilirubin indirek dan bilirubin direk Bilirubin Indirek

bilirubin yang belum mengalami p. konyugasi di hepar dan tidak larut dalam air ( alkohol)

Bilirubin Direkbilirubin yang telah mengalami p. konyugasi di hepar dan larut dalam air

TUJUAN TES Mengetahui adanya gangguan ekskresi

fungsi hati Membantu mendiferensial diagnosa ikterus Obstruksi dari duktus biliaris

METODE TESI. Praanalitik Persiapan Pasien: puasa 4-8 jam untuk mencegah intake

lemak yang akan mempengaruhi tes Menghentikan meminum obat-obatan :• meningkatkan kadar bilirubin: allopurinol, a.steroid,

antimalaria, codein, diuretik, epinefrin, meperidine, methotrexate, metildopa, morfin, kontrasepsi oral,salisilat, sulfonamid

• Menurunkan kadar bilirubin: barbiturat, cafein, penicillin, dan salisilat dosis tinggi

I. Praanalitik Persiapan sampel: serum atau plasma heparin Hindari sampel yang hemolisis dan kena

sinar matahari langsung Pengukuran hendaknya dikerjakan lansung

setelah pengambilan darah

Prinsip : Metode Jendrassik / Grofbilirubin + ion diazonium → azobilirubinyang berwarna merah. Intensitas warna yang terjadi sesuai dengan konsentrasi bilirubin yang diukur dengan fotometer

Alat Rak dan tabung reaksi Pipet Instrumen fotometer 4010

I. Praanalitik

I. PraanalitikBahan

Spesimen : serum atau plasmaReagen bilirubin direk (Cat. No. 1109774)

• R1 : EDTA 150 mmol/1• R2 : Starter reagen Sulfanilic acid 29 mmol/1 Hydrochloric acid 170 mmol/1 • R2a : Sodium nitrit 25 mmol/

Reagen bilirubin total (Cat.No. 1489194)• R1 : Detergen;asam hidroklorik: 120 mmol/l• R2 : Reagen Diazo

2,5-diclorophenyl diazonium salt:3.0 mmol/l

II. AnalitikCara kerja 1. Bilirubin total

Campur dan inkubasi selama 10 menit. Hindarkan dari cahaya Nyalakan alat fotometer, tekan program untuk bilirubin total no… Enter, Start. Isap air Isap blanko sampel, isap sampel Catat hasil yang dikeluarkan

II. Analitik2. Bilirubin direk

Campur dan setelah 5 menit baca absorben pada fotometer 4020 dengan λ 568 nm

- Isap BLK STD (0) - Isap BLK SAMP (0)- Isap STD(R→Abs STD) - Isap sampel

(R→Abs. sampel)- Kons. Sampel = Abs.sampel x Kons. STD

Abs.STD

NILAI RUJUKAN Bilirubin total : < 1.1 mg/dl (f.konv.17,1)

18.8 µmol/l Bilirubin direk : < 0.30 mg/dl

< 5.1 µmol/l Bilirubin Indirek = bilirubin total – bilirubin

direk

III. Pascaanalitik Interpretasi Peninggian bilirubin direk dijumpai pada :

Gangguan transport bilirubin : Sindroma Dubin Johnson, Sindroma Rotor, kolestasis pasca bedah

penyakit hepatoselluler : hepatitis virus, obat-obatan, alkohol, sirosis hati, neoplasma.

Obstruksi bilier ekstrahepatik : batu kandung empedu, pankreatitis, kolangitis sclerosis, striktur bilier, neoplasma.

Obstruksi bilier intrahepatik : obat- obatan , alkohol, sirosis hati, kolestasis, pasca bedah, sirosis hati bilier primer, atreasia bilier karena parasit

III. PascaanalitikPeninggian bilirubin indirek dijumpai pada: Peningkatan produksi bilirubin

anemia hemolitik ( acquired/congenital) reasorpsi dari ekstravaskular (hematoma/pulmonary infark) eritropoesis yang tidak efektif (berlebihan)

congenital ( CDA) didapat ( anemia pernisiosa, keracunan)

Uptake atau konyugasi yang tidak efektif penyakit hati yang berat Sindrom Gilbert Crigler-Najjar type I atau II Drug Induced portacaval shunt gagal jantung kongestif