pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media

182
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KONSEP CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA MURID KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh IRMA SARI 10540964315 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KONSEP CIRI-CIRI DAN

KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA MURID KELAS III DI SD

MUHAMMADIYAH PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA

MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

IRMA SARI

10540964315

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 3: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 4: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 5: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 6: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak

kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana

hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.

(Ali bin Abi Thalib)

Hidup adalah sebuah perjuangan yang di dalamnya tak akan pernah

lepas dari masalah. Satu langkah merupakan awal untuk memecahkan

masalah dan mengawali keberhasilan. Iringi setiap langkah dengan

keyakinan bahwa ada ALLAH yang maha kuasa. Kurangi mengeluh,

perbanyak syukur dan jangan lupa selalu barengi dengan senyum.

(penulis)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadirat ALLAH SWT,

kupersembahkan karya tulis ini kepada:

Mereka yang selalu memberikan dukungan dan mendoakan atas

segala keberhasilanku.

Kepada kedua orangtuaku tercinta Hamka dan Nurlia.

Suamiku Danial Sahib, saudara, serta para dosen yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu yang sangat berharga serta

almamater kebanggaan tercinta Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

ABSTRAK

Irma Sari, 2019. Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Nurlina dan Pembimbing II Hilmi Hambali.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar dan yang menjadi sampel adalah murid kelas III yang berjumlah 15 orang murid yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar serta data hasil observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa hasil data statistik deskriptif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPA murid yang ditandai dengan peningkatan skor rata-rata murid yang pada pelaksanaan pretest sebesar 55 meningkat menjadi 79,67 pada pelaksanaan posttest. Hasil data statistik inferensial uji-t menunjukkan bahwa nilai thitung = 8,313 dan ttabel = 1,761 maka diperoleh thitung > ttabel atau 8,313>1,761. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan analisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Makassar Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Kata kunci: Pendekatan Saintifik, Media Visual, Hasil Belajar IPA

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‟alamin, Untaian Zikir lewat kata yang indah

terucap sebagai ungkapan rasa syukur penulis selaku hamba dalam balutan

kerendahan hati dan jiwa yang tulus kepada Sang Khaliq, yang menciptakan

manusia dari segumpal darah, Yang Maha Pemurah, mengajar kepada manusia

apa yang tidak diketahuinya dengan perantaraan kalam. Tiada upaya, tiada

kekuatan, dan tiada kuasa tanpa kehendak-Nya. Bingkisan salam dan salawat

tercurah kepada Kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, Para sahabat dan

keluarganya serta Umat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai di titik akhir penyelesaian proposal ini yang berjudul “Pengaruh

Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA

Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Pada Murid Kelas III Di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar”. Namun,

semua itu tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan,

bimbingan serta bantuan moril dan materil.

Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah

membantu selama penulis menyusun skripsi penelitian yaitu diantaranya :

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

1. Ayahanda Hamka, Ibunda Nurlia, Suami Danial Sahib tercinta serta semua

keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang dan cintanya dalam

membesarkan, mendidik dan membiayai penulis serta doa restu yang tak

henti-hentinya untuk keberhasilan penulis.

2. Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. Pembimbing I dan Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau

untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan proposal

penelitian sampai tahap penyelesaian.

3. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa

yang tak ternilai harganya kepada penulis.

7. Teman-teman yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat

dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini akan menjadi

sebuah kenangan yang indah.

8. Semua pihak yang tidak bisa dituliskan namanya satu-persatu namun tak

mengurangi rasa terima kasih penulis kepada mereka.

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai

bahan acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Hanya kepada Allah

SWT kita memohon semoga berkat dan rahmat serta limpahan pahala yang

berlipat ganda selalu dicurahkan kepada kita semua.

Aamiin Ya Rabbal „Alamin.

Makassar, 31 Agustus 2019

IRMA SARI

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ........................................................................................ 9

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9

1. Kajian tentang Hasil Belajar........................................................ 9

2. Kajian tentang Pendekatan Saintifik .......................................... 16

3. Kajian tentang Media Pembelajaran Visual ................................ 27

4. Pembelajaran IPA ........................................................................ 33

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

5. Materi Pembelajaran IPA tentang Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk

Hidup ........................................................................................... 37

B. Hasil Penelitian Yang Relavan .......................................................... 43

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 45

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 48

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 49

A. Rancangan dan Variabel Penelitian ................................................... 49

B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 52

C. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 54

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 54

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 55

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 62

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 62

B. Pembahasan ....................................................................................... 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 79

A. Simpulan ........................................................................................... 79

B. Saran .................................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 49

3.2 Keadaan Populasi SD Muhammadiyah Perumnas ........................................ 53

3.3 Keadaan Sampel SD Muhammadiyah Perumnas .......................................... 53

3.4 Teknik Kategorisasi Hasil Belajar Berdasarkan Ketentuan Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan ........................................................................ 57

3.5 Kategori Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar .............. 58

4.1 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk

Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan

Rappocini Kota Makassar Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau

Pretest ........................................................................................................... 63

4.2 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan

Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah

Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar ......................................... 64

4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan

Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas

Sebelum Diberi Perlakuan (Pretest).............................................................. 65

4.4 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk

Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan

Rappocini Kota Makassar Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau

Posttest .......................................................................................................... 67

4.5 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan

Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah

Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar ......................................... 68

4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan

Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas

Setelah Diberi Perlakuan (Posttest) .............................................................. 69

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

4.7 Perbandingan Distribusi Frekuensi Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep

Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD

Muhammadiyah Perumnas Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan ....... 70

4.8 Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan

Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah

Perumnas ..................................................................................................... 72

4.9 Distribusi Rata-Rata dan Persentase Aktivitas Belajar Murid ...................... 74

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik ..................................................... 20

2.2 Makhluk Hidup Bergerak .............................................................................. 37

2.3 Putri Malu Akan Menutup Daunnya Kalau Ada Sentuhan atau Getaran...... 37

2.4 Batang Bergerak Ke Arah Cahaya ................................................................ 37

2.5 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................... 47

4.1 Perbandingan Distribusi Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri

dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah

Perumnas Sebelum dan Sesudah Perlakuan .................................................. 71

4.2 Perbandingan Distribusi Frekuensi Aktivitas Murid pada Pertemuan I,

Pertemuan II, dan Pertemuan III ................................................................... 75

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DAFTAR LAMPIRAN

1. Profil Sekolah

2. Lembar Wawancara

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4. Media Pembelajaran

5. Tes Hasil Belajar Pretest

6. Kisi-kisi Penilaian Pretest

7. Tes Hasil Belajar Posttest

8. Kisi-kisi Penilaian Posttest

9. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 1

10. Kunci Jawaban LKPD Pertemuan 1

11. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 2

12. Kunci Jawaban LKPD Pertemuan 2

13. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 3

14. Kunci Jawaban LKPD Pertemuan 3

15. Daftar Hadir

16. Daftar Hasil Tes Belajar (Pretest dan Posttest)

17. Pengolahan Data Statistik Inferensial

18. Daftar Lembar Hasil Observasi Aktivitas Murid

19. Pengolahan Data Hasil Observasi Aktivitas Murid

20. Surat Keterangan Penelitian

21. Kontrol Pelaksanaan Penelitian

22. Keterangan Validasi

23. Dokumentasi Penelitian

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam

kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap

perkembangan kemampuan akademis dan psikologis setiap manusia dalam

hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi Allah ini pasti sangat

membutuhkan yang namanya pendidikan. Keberhasilan suatu pendidikan di

sekolah salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru dalam menyajikan

materi pelajaran yang dapat memfasilitasi murid untuk mencapai kompetensi

yang diharapkan.

Secara formal dan institusional, sekolah dasar masuk pada kategori

pendidikan dasar. Pendidikan dasar menurut Undang-Undang Sistematis

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 dan 2 merupakan

jenjang pendidikan yang melandasi jenjang menengah; pendidikan dasar

berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidayah (MI) atau bentuk lain

yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah

tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk

inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Ahmad Susanto (2013: 127) mengemukakan bahwa Sains atau IPA

adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan

yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan

penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

Abad 21 ditandai dengan pesatnya perkembangan IPA dan teknologi

dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi

informasi dan komunikasi. oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi, mampu

berpikir logis, kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar. Dalam

kenyataan, memang tidak banyak peserta didik yang menyukai mata pelajaran

IPA, karena dianggap sukar, keterbatasan kemampuan peserta didik, atau

karena mereka tidak berminat menjadi ilmuan atau ahli teknolog. Namun

demikian, mereka tetap berharap agar pembelajaran IPA dapat disajikan

secara menarik, efisien, dan efektif.

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya membuka kesempatan

untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan

membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya, mencoba dan

mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir

ilmiah. IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau

meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang

penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya.

Berbagai inovasi dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar seperti

pendekatan dan media pembelajaran timbul dalam kurun waktu terakhir ini.

Hal ini merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik sehingga dapat

belajar secara optimal. Upaya-upaya yang dapat dilakukan itu antara lain,

pendekatan pembelajaran yang didukung dengan media pembelajaran untuk

mengaktifkan peserta didik baik secara fisik maupun secara mental dalam

pembelajaran IPA di sekolah dasar, mengkaitkan bahan pelajaran dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari atau upaya mengkongkritkan

objek bahasan, serta melatih murid mempelajari diri sendiri dan alam

sekitarnya.

Kondisi yang terjadi terhadap hasil belajar IPA kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar kurang

begitu maksimal. Berdasarkan hasil observasi di SD Muhammadiyah

Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar diketahui bahwa dalam

pembelajaran IPA banyak murid yang belum memahami konsep belajar IPA

maupun belum dapat menyelesaikan soal-soal IPA dengan baik. Hal itu

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dipengaruhi berbagai faktor, seperti sarana dan prasarana terkait pembelajaran

IPA yang kurang mendukung, guru dalam mengajar IPA lebih sering

melakukan ceramah sehingga murid hanya mendengar tanpa diberikan

kesempatan untuk mencoba melakukan suatu kegiatan ataupun bertanya

terkait materi yang kurang dipahami, guru belum menyajikan pengajaran

menggunakan pendekatan pembelajaran ataupun media pembelajaran yang

bervariasi sehingga menyebabkan peserta didik kurang antusias dalam

belajar. Selain itu kurangnya interaksi antar guru dan peserta didik

menyebabkan murid malu untuk bertanya maupun menanggapi pertanyaan

saat pembelajaran berlangsung.

Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar

dapat membantu kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Salah satu

pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan saintifik.

Sani (2015: 50) Pendekatan saintifik berkaitan dengan metode

saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan

pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau

mengumpulkan data.

Pendekatan scientific (saintifik) ialah pendekatan yang digunakan

dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang

dipelajari dan diperoleh murid dilakukan dengan indra dan akal pikiran

sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung dalam proses

mendapatkan ilmu pengetahuan.

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Selain itu pendekatan pembelajaran yang dipadukan dengan media

pembelajaran merupakan salah satu bagian penting yang dapat membuat

murid berperan aktif, menjadikan kegiatan pembelajaran IPA menjadi lebih

menyenangkan dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, baik

kualitas proses maupun kualitas hasil. Media pembelajaran yang dapat

digunakan adalah media visual.

Muliati Samad dan Maryati Z (2016: 31) Media visual adalah salah

satu media yang dapat digunakan guru dalam proses belajar adalah media

visual. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media visual

dapat pula menumbuhkan minat murid dan dapat memberikan hubungan

antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Pendekatan Saintifik berbantuan media visual merupakan suatu

pendekatan pembelajaran dengan melibatkan seluruh alat indra yang dimiliki

serta mampu membuat murid aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal

ini guru tidak lagi berfungsi sebagai pemberi ilmu, namun lebih sebagai

fasilitator dan mediator.

Berdasarkan uraian sebelumnya peneliti bermaksud untuk mengatasi

masalah tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar

IPA Konsep Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas

III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota

Makassar”.

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

B. Rumusan Masalah

Sejalan dengan latar belakang masalah yang dikemukakan

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Adakah

pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar

IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di

SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar ?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA

konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan

masukan dalam pembelajaran IPA. Selain itu dapat memperkaya keilmuan

khususnya dalam pembelajaran IPA tentang pendekatan pembelajaran dan

media yang dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi IPA

di sekolah dasar.

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

1) Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang

pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar

IPA untuk dapat ditularkan kepada guru SD dan mahasiswa PGSD.

2) Memperoleh pengalaman tentang pengajaran IPA khususnya di

sekolah dasar.

b. Bagi Guru

1) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran

2) Dapat menggunakan pendekatan yang sesuai dengan pelajaran

IPA.

3) Dapat menggunakan media yang sesuai dengan konsep dalam

pembelajaran.

4) Guru memperoleh kesempatan untuk merefleksi diri memperbaiki

kinerja.

c. Bagi Sekolah

1) Dapat digunakan sebagai pedoman guru untuk lebih terampil dan

kreatif dalam mengajar.

2) Memberikan masukan kepada guru dan kepala sekolah tentang

pentingnya penggunaan pendekatan pembelajaran dan media dalam

pembelajaran IPA.

d. Bagi Murid

1) Menarik minat belajar anak dalam pembelajaran IPA.

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2) Sebagai dasar untuk pembelajaran IPA agar pembelajarannya lebih

mudah dipahami.

3) Meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran dan media pembelajaran.

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Kajian tentang Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Secara sederhana, proses belajar mengajar harus menghasilkan

perubahan pada peserta didik. Istilah hasil belajar berasal dari bahasa

Belanda “prestatie,” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

prestasi yang berarti hasil usaha.

Hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas

dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Ahmad Susanto (2013: 5) yang

menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah

materi pelajaran tertentu.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai

dengan tujuan yang telah dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal 1993 dalam Ahmad Susanto (2013:

5), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk

membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

kebutuhan murid. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian

ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk

mengukur tingkat penguasaan murid.

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi

pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek

psikomotorik), dan sikap murid (aspek afektif).

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom dalam Ahmad Susanto (2013: 6)

diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau

bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa

besar murid mampu menerima, menyerap dan memahami serta

mengerti apa yang ia baca, apa yang ia lihat, yang dialami, atau yang

ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia

lakukan.

Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumatmadja 2005

dalam Ahmad Susanto (2013: 8), konsep merupakan sesuatu yang

tergambarkan dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu

pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat

dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau

suatu pengertian. Orang telah memiliki pemahaman yang jelas tentang

suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut berupa

objek konkret atau gagasan yang abstrak. Dalam hubungannya dengan

studi sosial, konsep didefenisikan oleh James G. Womack dalam

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Ahmad Susanto (2013: 8) sebagai kata atau ungkapan yang

berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat.

Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantungan pada

penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang

bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan konotatif.

Untuk mengukur hasil belajar murid yang berupa pemahaman

konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Sehubungan dengan

evaluasi produk ini, W.S Winkel 2007 dalam Ahmad Susanto (2013:

8) menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan

sampai berapa jauh suatu tujuan istruksional telah tercapai; semua

tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh murid.

Berdasarkan pandangan Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil

belajar murid erat hubungannya dengan tujuan instruksional

(pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan

proses belajar mengajar.

Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan

berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam

pembelajaran di SD umumnya tes diselenggarakan dalam berbagai

bentuk ulangan, baik ulangan harian, ulangan semester, maupun

ulangan umum.

2. Keterampilan Proses

Usman dan Setiawati dalam Ahmad Susanto (2013: 9)

mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan

sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih

tinggi dalam diri individu murid. Keterampilan berarti kemampuan

yang lebih tinggi dalam individu murid. Keterampilan berarti

kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif

dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk

kreativitasnya.

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan

dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreativitas,

kerja sama, bertanggung jawab dan berdisiplin sesuai dengan

penekanan bidang studi yang bersangkutan.

Indrawati dalam Ahmad Susanto (2013: 9) merumuskan bahwa

keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang

terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan

untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk

mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk

melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (flasifikasi).

Dengan kata lain, keterampilan ini digunakan sebagai wahana

penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.

Selanjutnya, Indrawati menyebutkan ada enam aspek

keterampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran,

mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau intrepretasi terhadap

suatu pengaatan, dan melakukan eksperimen. Kemudian, Indrawati

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu:

keterampilan proses tingkat dasar (meliputi: menemukan, variable,

menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel,

memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis,

menemukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan,

dan melakukan eksperimen.

3. Sikap

Menurut Lange dalam Aswar 1998 dalam Ahmad Susanto

(2013: 10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata,

melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada

kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja

yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang

yang ditunjukannya. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang

struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu:

komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif

merupakan representasi apa yang dipercayai oleh pemilik sikap;

komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan

komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

Untuk menjelaskan lebih lanjut ketiga aspek tersebut, Bany dan

Johnson dalam Yousda dan Arifin dalam Ahmad Susanto (2013: 10)

mengungkapkan berbagai model yang dapat mencakup ketiga aspek

tersebut, yaitu :

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

a. Teknik pelaporan diri sendiri (self-report technique). Teknik

pelaporan diri berbentuk respons seseorang terhadap sejumlah

pertanyaan. Respon ini mungkin berupa “ya” atau “tidak”, atau

mungkin pula dinyatakan dalam bentuk skala yang menunjukkan

derajat respons negatif atau positif terhadap perangsang yang

bersangkutan dengan suatu objek sikap.

b. Observasi terhadap perilaku yang tampak (observation of

behavior). Dengan model seperti ini, sikap ditafsirkan dari perilaku

seseorang yang tampak, dengan memperhatikan tiga dimensi, yaitu

arah perilaku (positif dan negatif), kadar atau derajat tersebut yang

memperhatikan kontinuitas dari lemah, sedang, kuat, dan kuat

sekali, dan intensitas atau kekuatan sikap tersebut untuk

menentukan kemunculan dalam perilaku.

c. Sikap yang disimpulkan dari perilaku orang yang bersangkutan,

dalam hal ini sikap diperkirakan berdasarkan tafsiran terhadap

perkataan, tindakan dan tanda-tanda nonverbal, seperti gerakan

muka atau badan seseorang.

Sementara menurut Sardiman dalam Ahmad Susanto (2013:

11), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan

cara, metode,pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik

berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk

pada perbuatan, perilaku atau tindakan seseorang.

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Dalam hubungannya dengan hasil belajar murid, sikap ini lebih

diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Maka domain yang

sangat berperan adalah domain kognitif.

Pada penelitian ini penilaian hanya dilakukan pada ranah

pemahaman konsep dan sikap.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman 2007 dalam Ahmad Susanto (2013: 12),

hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor mempengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal

adalah sebagai berikut.

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,

serta kondisi fisik dan kesehatan.

2. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar peserta didik yang

memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar

murid. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,

pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik

dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil

belajar peserta didik.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah

murid dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

2. Kajian tentang Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Menurut Musfiqon dan Nurdyansyah (2015: 50) Istilah pendekatan

adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan

melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan

berdasarkan teori tertentu.

Sani (2015: 50) Pendekatan saintifik berkaitan dengan metode

saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan

pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis

atau mengumpulkan data.

Pendekatan dalam pembelajaran dilakukan oleh guru untuk

menjelaskan materi pelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan bagian

lainnya yang berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki

murid untuk mempelajari konsep, prinsip atau teori yang baru tentang

suatu bidang ilmu.

Sekarang, pendekatan pembelajaran dianggap sebagai jalan yang

akan ditempuh oleh guru dan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Daryanto (2014: 1) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruksi

konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,

mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan

beberapa teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

lima keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,

menjelaskan dan menyimpulkan. Kelima keterampilan proses ini untuk

membantu proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan efektif.

Daryanto (2014: 53) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan

metode saintifik memiliki krakteristik sebagai berikut :

1. Berpusat pada murid (Student Centered Learning).

2. Melibatkan keterampilan proses Sains dalam mengkontruksi konsep,

hukum atau prinsip.

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merancang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

murid.

4. Dapat mengembangkan karakter murid.

b. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Daryanto (2014: 37) Penggunaan pendekatan pembelajaran,

memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan saintifik juga memiliki

tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut.

Beberapa tujuan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan saintifik

adalah :

1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

2) Untuk membentuk kemampuan murid dalam menyelesaikan masalah

secara sistematik.

3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana murid merasa bahwa belajar

itu merupakan suatu kebutuhan.

4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

5) Untuk melatih murid dalam mengkomunikasikan ide-ide.

6) Untuk mengembangkan karakter murid.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran berpusat pada murid

2) Pembelajaran membentuk student self concept

3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme

4) Pembelajaran memberikan kesempatan pada murid untuk

mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

murid.

6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar murid dan mengajar

guru.

d. Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang berpusat pada

murid. Dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua

jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (Saintifik).

Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses

pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,

percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau

informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian

menyimpulkan dan mencipta.

Adapun menurut Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Lampiran

IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran saintifik

digambarkan pada gambar 2.1 berikut ini:

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik

1) Mengamati (observing)

Dalam kegiatan mengamati mengutamakan pada kebermaknaan

proses pembelajaran (meaningful learning), sejalan dengan pendapat

diatas dalam kegiatan mengamati murid diajak untuk melihat,

mendengar, menyimak, dan membaca suatu materi yang diberikan oleh

guru agar murid mampu menemukan fakta yang ada hubungannya

dengan materi.

Kegiatan mengamati (observing) adalah kegiatan yang

menggunakan semua alat indera manusia (penglihatan, penciuman,

pendengaran, pengecap, dan peraba) untuk mendapat suatu informasi

atau data-data.

2) Menanya (Questioning)

Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran

sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81 A adalah

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari

apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual

Observing

(Mengamati)

Questioning

(Menanya)

Associating

(Menalar)

Experimentil

(Mencoba)

Networking

(Membentuk

jejaring)

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang

diharapkan dalam menanya adalah mengembangkan kreativitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang

hayat.

Adapun kriteria pertanyaan yang baik yaitu: (1) singkat dan

jelas, (2) menginspirasi jawaban, (3) memilili fokus, (4) bersifat

probing atau divergen, (5) bersifat validatif atau penguatan, (6)

memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, (7)

merangsang peningkatan tuntunan kemampuan kognitif, (8)

merangsang proses interaksi. Kegiatan menanya perlu dilatih kepada

peserta didik agar terbiasa untuk bertanya.

Salah satu fungsi kegiatan pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik mengharapkan murid menjadi murid yang aktif,

untuk menghasilkan murid yang aktif seorang guru harus mampu

merangsang keaktifan murid itu sendiri. Jika murid mampu

menangkap rangsangan dari guru tentu murid akan merespon sebuah

materi yang disampaikan guru dengan pertanyaan atau pernyataan.

3) Mengumpulkan Informasi/Eksperimen (Mencoba)

Banyak yang bisa dilakukan murid dalam kegiatan

mengumpulkan informasi. Kegiatan “mengumpulkan informasi”

merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan

menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih

banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau

bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul

sejumlah informasi.

Mengumpulkan informasi/eksperimen kegiatan

pembelajarannya antara lain : 1) melakukan eksperimen, (2) membaca

sumber lain selain buku teks, (3) mengamati objek/kejadian/aktivitas,

(4) wawancara dengan narasumber.

Dalam hal ini, untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau

autentik, maka peserta didik sudah seharusnya mencari informasi dari

berbagai sumber atau dari hasil percobaan yang ia lakukan agar peserta

didik mampu mengembangkan pengetahuannya melalui metode ilmiah

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar

Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada

Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori

belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam

pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokan beragam ide

dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian

memasukannya menjadi penggalan memori.

Kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi/menalar

merupakan kegiatan yang dapat membuat situasi belajar lebih

mengarah pada keaktifan murid. Penalaran adalah proses berpikir yang

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

logis dan sistematis atas fakta kata empiris yang dapat diobservasi

untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud

merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran non ilmiah tidak selalu

tidak bermanfaat.

Kegiatan mengasosiasikan dalam kegiatan pembelajaran adalah

memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi ataupun didapat melalui observasi untuk

memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

5) Mengkomunikasikan

Kegiatan yang terakhir mengkomunikasikan. Kegiatan

mengomunikasikan dapat dilakukan melalui menuliskan atau

menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di

kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau

kelompok peserta didik tersebut.

Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran

sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun

2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan

mengkomunikasikana dalah mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa

yang baik dan benar.

Kegiatan mengasosiasikan dalam kegiatan pembelajaran adalah

menyampaikan kembali hasil belajar yang telah ia dapatkan bisa dalam

bentuk menceritakan kembali, membuat kesimpulan ataupun

membacakan hasil eksperimen maupun hasil diskusi.

Kelima langkah dalam pendekatan saintifik tersebut dapat

dilakukan secara berurutan atau tidak berurutan, terutama pada langkah

pertama dan kedua. Sedangkan pada langkah ketiga dan seterusnya

sebaiknya dilakukan secara berurutan.

Langkah ilmiah ini diterapkan untuk memberikan ruang lebih

pada peserta didik dalam membangun kemandirian belajar serta

mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki. Peserta didik

diminta untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan, pemahaman, serta

skill dari proses belajar yang dilakukan, sedangkan tenaga pendidik

mengarahkan serta memberikan penguatan dan pengayaan tentang apa

yang dipelajri bersama peserta didik.

Secara konsep pendekatan ini lebih mengarah pada model

pendidikan humanis, yaitu pendidikan yang memberikan ruang pada

peserta didik untuk berkembang sesuai potensi kecerdasan yang

dimiliki. Peserta didik menjadi pusat belajar, tidak menjadi obyek

pembelajaran. Dengan demikian karakter, skill, serta kognisi peserta

didik dapat berkembang secara lebih optimal.

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Maka dari penjelasan mengenai langkah-langkah pendekatan

saintifik diketahui bahwa dalam proses belajar dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan ilmiah. Hal ini dikarenakan pada proses

pembelajaran murid menggali informasi dengan diawali mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan. Pada tahap mengamati murid diminta untuk

mengamati gambar. Pada tahap menanya guru membuat pertanyaan

terkait gambar yang telah diamati ataupun meminta murid untuk

bertanya terkait gambar yang diamatinya. Pada tahap mengumpulkan

informasi murid diminta untuk memperhatikan pada saat guru

menyajikan materi IPA menggunakan media power point. Pada tahap

mengasosiasi, guru memberikan tugas dengan menyajikan beberapa

gambar yang harus diamati, dianalisis dan menulis hasilnya di LKPD.

Tahap yang terakhir yaitu tahap mengkomunikasikan, guru dan murid

bersama-sama mengkomunikasikan materi yang telah dipelajarinya,

murid diminta membuat kesimpulan terkait materi yang dipelajarinya

dan guru meminta salah satu murid untuk membacakan kesimpulan

yang telah dibuatnya.

Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran tetap

menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-

nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

e. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik

Berikut ini beberapa kelebihan dan juga kekurangan yaitu sebagai

berikut.

1. Kelebihan

a) Proses pembelajaran lebih terpusat pada murid sehingga

memungkinkan murid aktif dalam pembelajaran.

b) Langkah-langkah pembelajarannya sistematis sehingga

memudahkan guru untuk memanajemen pelaksanaan

pembelajaran.

c) Memberi peluang guru untuk lebih kreatif, dan mengajak murid

untuk aktif dengan berbagai sumber belajar.

d) Langkah-langkah pembelajaran melibatkan keterampilan proses

Sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.

e) Proses pembelajarannya melibatkan proses-proses pengetahuan

yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek,

khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi murid.

f) Selain itu juga dapat mengembangkan karakter murid.

2. Kekurangan

Tidak semua mata pelajaran atau materi cocok menggunakan

pendekatan Saintifik. Oleh karena itu penerapan Pendekatan Sintifik

ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada situasi

tertentu atau mata pelajaran tertentu pendekatan ini tidak harus

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

diterapkan secara prosedural bisa hanya beberapa langkah saja yang

digunakan.

3. Kajian tentang Media Pembelajaran Visual

Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang

berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media

pembelajaran sebagai salah satu komponen. Sistem pembelajaran tersebut

menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi

atau alasan teoritis yang benar.

Istilah media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah

berarti perantara atau pengantar. Sebagaimana dikemukakan oleh Gagne

1970 dalam Muliati Samad dan Maryati Z (2016: 8) media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak

didik untuk belajar.

Dalam dunia pendidikan Arief S. Sadiman dalam Muliati Samad

dan Maryati Z (2016: 8) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan psan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaa, minat, serta perhatian murid

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Selanjutnya menurut Russel 1993 dalam Muliati Samad dan

Maryati Z (2016: 8) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal

dari bhasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang

secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan ( a source)

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dengan penerima pesan (a receiver). Mereka mencontohkan media ini

dengan film, televisi, diagram, bahan tercetak ( printed materials),

komputer, dan instruktur.

Dengan demikian, dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan atau

disediakan oleh guru dimana penggunaannya diintegrasikan ke dalam

tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan

kualitas kegiatan pembelajaran setra mencapai kompetensi

pembelajarannya.

a. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Kegunaan media menunjang kemampuan diberbagai bidang,

seperti bidang komunikasi dan teknologi pendidikan serta dalam

proses belajar. Karena itu, kegiatan pendidikan dan pengajaran

menuntut digunakannya media pembelajaran yang bervariasi. Berbagai

macam jenis media dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar guru.

Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam media auditif, visual, dan

media audiovisual.

Adapun jenis media pembelajaran terbagi 2 kelompok, yaitu:

1. Media elektronik adalah alat atau teknik untuk lebih

mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid

dalam proses belajar mengajar yang hanya diproyeksikan dengan

saluran listrik. Contohnya TV, VCD, radio, tape recorder, OHP,

LCD, laptop, dan sebagainya.

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2. Media nonelektronika adalah media biasa atau tradisional yakni

alat atau teknik untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar

yang diproyeksikan tanpa menggunkan saluran listrik. Contohnya,

papan tulis, bulletin boord, gambar atau ilustrasi, peta, globe,

pameran, musium, sekolah, dsb.

Kemp & Dayton dalam Muliati Samad dan Maryati Z (2016:

49) mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu : (1) media

cetakan, (2) media pajang, (3) overhead transparacies (OHT) dan

Overhead Projector (OHP) (4) rekaman audiotape, (5) seri slide dan

film strips, (6) penyajian multi-image (7) rekaman video dan film

hidup, dan (8) komputer.

Sejalan dengan pendapat diatas Leshin, Pollock & Reigeluth

1992 dalam Azhad Arsyad (2017: 39) mengklasifikasi media ke dalam

lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur,

tutor, main-peran, kegian kelompok, field-trip); (2) media berbasis

cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan

lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja,

bagan, grafik, peta, transparansi, slide); (4) media berbasis audio-

visual (video, film, program slide-tape, televisi); dan (5) media

berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan komputer, interaktif

video, hypertext).

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai jenis-jenis media

pembelajaran, maka sebaiknya guru dapat memilih media

pembelajaran yang tepat. Dalam penelitian ini media yang digunakan

guru dalam menyampaikan materi IPA kepada murid adalah media

visual. Pemilihan media visual adalah agar materi IPA lebih mudah

disampaikan dan mudah dipahami murid. Media pembelajaran visual

dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru.

b. Media Visual

Muliati Samad dan Maryati Z (2016: 31) Media visual adalah

salah satu media yang dapat digunakan guru dalam proses belajar

adalah media visual. Media visual adalah media yang hanya

mengandalkan penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan

simbol yang bergerak seperti film strip (film rangkai), foto, gambar

atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan

gambar atau simbol seperti film bisu, film kartun.

Dalam hal ini, media berbasis visual memegang peranan

penting dalam proses belajar. Media ini dapat memperlancar

pemahaman dan memperkuat ingatan serta menumbuhkan minat murid

dalam belajar. Agar lebih efektif, media visual sebaiknya ditempatkan

pada konteks yang bermakna dan murid harus berinteraksi dengan

visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Media visual

bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto

yang menunjukan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur

isi material; (c) peta yang menunjukan hubungan-hubungan ruang

antara unsur-unsur dalam isi materi (d) grafik seperti table, grafik, dan

chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau

antarhubungan seperangkat gambar atau angka.

Jadi media visual adalah salah satu jenis media yang dapat

menggambarkan suatu objek secara nyata. Apabila dikaitkan dengan

pembelajaran maka media pembelajaran visual merupakan suatu media

yang membantu peserta didik dalam memahami suatu informasi yang

disampaikan oleh gambar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam penelitian kali ini, media yang digunakan penelliti

adalah media visual gambar dua dimensi dan slide power point melalui

media infokus, yang dihubungkan dengan komputer kelayar, lembar

kerja murid dan kotak prestasi. Materi disajikan menggunakan slide

power point dan lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan

menggunakan gambar-gambar yang menarik, berwarna dan tulisan

yang dapat dibaca oleh murid. Slide power point dan LKPD yang

dibuatpun sudah menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik

yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati, menanya, menalar,

mencoba dan mengkomunikasikan. Hal itu bertujuan agar murid lebih

aktif, kegiatan lebih terstruktur, menarik, dan membangkitkan

semangat murid untuk belajar. Sedangkan dalam kegiatan diskusi

kelompok guru menggunakan berbagai macam gambar yang nantinya

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dikelompokan sesuai kategori yang telah ditentukan, hal itu bertujuan

agar murid lebih teliti, aktif dalam diskusi kelompok dan bertanggung

jawab mengerjakan tugas. Adapun untuk rewards atau penghargaan

bagi murid yang telah mengikuti pelajaran dengan baik, peneliti

menggunakan kotak prestasi masing-masing murid yang dibuat dalam

bentuk kelompok. Setiap murid yang berani bertanya, menjawab

pertanyana dari guru, tepat waktu mengerjakan tugas, tertib maupun

murid yang berani menyampaikan hasil diskusi dan kesimpulannya,

maka murid tersebut akan bintang yang nantinya ditempelkan dikotak

prestasi. Pada setiap akhir pembelajaran guru menghitung banyak

bintang yang didapatkan oleh masing-masing kelompok. Kelompok

yang mendapatkan bintang terbanyak mendapatkan rewads dengan

kategori kelompok terbaik. Hal itu bertujuan agar murid berpartisipasi

aktif selama proses pembelajaran berlangsung

c. Prinsip umum media visual

Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

bukanlah pekerjaan yang mudah, artinya dalam pelaksanaannya guru

harus mempertimbangkan beberapa prinsip umum yang perlu

diperhatikan untuk penggunaan secara efektif media berbasis visual,

yaitu :

1. Gambar visual dibuat sederhana agar mudah diamati murid

sehingga tidak mengganggu perhatian

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2. Dalam media visual, hendaknya digambarkan ihtisar keseluruhan

materi sebelum menyajikan unit demi unit.

3. Untuk meningkatkan daya ingat murid, hendaknya sajian visual

diulang dengan melibatkan murid.

4. Keterangan gambar harus disiapkan untuk menambah informasi

yang sulit dilukiskan secara visual, member nama orang dan objek,

menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual

sebelum atau sesudahnya, menyatakan apa yang orang dalam

gambar itu sedang dikerjakan, warna harus digunakan secara

realistik.

Dengan mempertimbangkan beberapa prinsip tersebut,

penggunaan media visual dalam proses belajar mengajar benar-benar

menjadi alat bantu bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang

menarik bagi murid dan sesuai dengan materi maupun karakteristik

yang dimiliki peserta didik.

4. Pembelajaran IPA

a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris

„science‟. Kata science berasal dari bahasa Latin „scientia‟ yang

berarti saya tahu. „Scientia‟ terdiri dari social science (ilmu

pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam).

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Fowler dalam Trianto (2012: 136), IPA adalah pengetahuan yang

sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan deduksi.

IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan

pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi

dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi

penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan

demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang

gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum

yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam

metode ilmiah.

Kata Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari

kata bahasa inggris “Nature Sciense” yang secara singkat sering disebut

“Science”. Natural artinya alamiyah, berhubungan dengan alam atau

berkaitan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahun. Jadi ilmu

pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-

peristiwa yang terjadi di alam. Untuk selanjutnya kita menggunakan kata

IPA sebagai suatu istilah (Srini M Iskandar, 1997:2).

Gagne (2010) dalam Sulistyowati & Wisudawati (2014: 24),

science should be viewed as a way of thinking in the pursuit of

understanding nature, as a way of investigating claims about phenomena,

and as a body of knowledge that has resulted from inquiry yang berarti

bahwa IPA harus dipandang sebagai cara berpikir dalam pencarian tentang

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

pengertian rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam,

dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri.

Nokes (1941) dalam Hisbullah & Selvi (2018 : 2), IPA juga

merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus.

Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen,

namun dalam hal-hal tertentu konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran

manusia atas gejala yang terjadi di alam.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,

tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

b. Hakikat Pembelajaran IPA

Menurut Kardi dan Nur (1994) dalam Trianto (2012 :142), bahwa

hakikat IPA mesti tercermin dalam tujuan pendidikan dan metode

mengajar yang digunakan. Dengan demikian pembelajaran IPA pada

tingkat pendidikan manapun harusdikembangkan dengan memahami

berbagai pandangan tentang makna IPA, yang dalam konteks pandangan

hidup dipandang sebagai suatu instrumen untuk mencapai kesejahteraan

dan kebahagiaan sosial.

Trianto (2012 : 143) menyatakan bahwa hakikat dan tujuan

pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan antara lain sebagai

berikut :

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan

keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pengetahuan, yaitupengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep,

fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan dan hubungan

antara sains dan teknologi.

3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif, jujur

terbuka, benar dan dapat bekerja sama.

5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktif dan

deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk

menjelaskan berbagai peristiwa alam.

6) Apresiasi terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan

keteraturan perilaku alam sertapenerapannya dalam teknologi.

Dengan demikian, proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan

pada pendekatan keterampilan proses, sehingga murid dapat menemukan

fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah

murid itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap

kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

5. Materi Pembelajaran IPA Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

a. Makhluk hidup bergerak

Semua makhluk hidup dapat bergerak. Gerakan masing-

masing makhluk hidup tidak sama.

Perhatikan gambar di bawah!

Gambar 2.2 Makhluk Hidup Bergerak

di unduh dari : (www.bukupaket.com) sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Manusia berjalan dan berlari menggunakan kaki. Burung

terbang menggunakan sayap. Ikan berenang menggunakan siripnya.

Ular merayap menggunakan perutnya. Dengan bergerak manusia dan

hewan dapat berpindah. Berpindah dari suatu tempat ke tempat yang

lain. Ini disebut gerak aktif. Bagaimana dengan gerak tumbuhan?

Gambar 2.3 Putri malu akan menutup daunnya kalau ada sentuhan atau getaran.

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 2.4 Batang Bergerak Ke Arah Cahaya

Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Dunia Tumbuhan hal. 44 sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Tumbuhan dapat bergerak karena adanya rangsangan. Gerak

pada tumbuhan tidak mengakibatkan tumbuhan berpindah tempat. Ini

disebut gerak pasif. Tanaman putri malu menutup daun-daunnya

apabila terkena sentuhan atau panas api. Demikian pula tumbuhan

lainnya. Akar-akarnya selalu bergerak mendekati air. Sedangkan tunas

daun dan batangnya selalu bergerak ke arah datangnya cahaya.

b. Makhluk hidup tumbuh

Pertumbuhan manusia dapat dilihat sejak bayi. Setelah cukup

umur bayi mulai bisa merangkak, berdiri, kemudian berjalan.

Demikian pula ukuran berat badan dan tingginya. Semakin

bertambah umur semakin bertambah berat dan tinggi. Makhluk hidup

tumbuh. Tumbuh artinya makhluk semula kecil menjadi besar. Yang

semula pendek menjadi tinggi. Makhluk hidup yang semula ringan

menjadi berat. Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan.

c. Makhluk hidup berkembang biak

Ciri makhluk hidup lainnya berkembang biak. Tujuannya agar

dapat melestarikan jenisnya.Dengan berkembang biak makhluk hidup

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

tetap lestari. Selain itu makhluk hidup tersebut dapat bertambah

banyak. Cara makhluk hidup berkembang biak berbeda-beda. Manusia

berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan berkembang biak

dengan cara bertelur atau melahirkan. Kuda, kambing, kucing, kelinci,

sapi, dan tikus adalah hewan yang berkembang biak dengan beranak

atau melahirkan. Hewan yang berkembang biak dengan cara

melahirkan dan menyusui anaknya disebut mamalia.

Hewan yang berkembang biak dengan bertelur, misalnya ayam,

itik, cecak, burung puyuh, katak, dan penyu. Pernahkah kamu

mengamati tanaman padi? Padi berkembang biak dengan biji. Biji

tumbuh menjadi tanaman padi. Tumbuhan padi berkembang biak

secara alami. Tumbuhan berkembang biak secara alami. Apabila

berkembang dengan biji dan tunas. Adapula tumbuhan yang

berkembang biak secara buatan. Misalnya dengan cara setek, okulasi,

dan cangkok.

d. Makhluk hidup menanggapi rangsang

Semua makhluk hidup peka terhadap rangsang. Pada pagi hari,

kita merasa dingin. Sebaliknya waktu siang hari, kita merasa panas.

Kita dapat merasakan dingin dan panas karena memiliki indera yaitu

kulit.

Selain manusia, hewan juga memiliki indera. Sehingga hewan

dapat mengetahui perubahan di sekitarnya. Tumbuhan juga peka

terhadap rangsangan. cahaya matahari. Ujung-ujung tunas tumbuhan

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari. Kemampuan makhluk

hidup menerima dan menanggapi rangsangan disebut iritabilita.

B. KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP

1. Makhluk hidup memerlukan air

Tiap hari kita minum air. Bila sehari kita tidak minum, badan kita

lemas. Hewan juga butuh minum. Tumbuhan hijau juga memerlukan air.

Air digunakan untuk menyusun zat makanan. Tumbuhan memperoleh air

dari dalam tanah. Air diserap oleh akar.

2. Makhluk hidup memerlukan makanan

Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Manusia setiap hari

memerlukan makanan. Bila kita tidak makan, kita merasa lapar. Bahkan

bila beberapa hari tidak makan, kita akan mati kelaparan. Hewan dan

tumbuhan juga memerlukan makanan. Makanan manusia berasal dari

hewan dan tumbuhan. Makanan yang berasal dari tumbuhan misalnya nasi,

sayur-sayuran, dan buah-buahan. Makanan yang berasal dari hewan

contohnya daging, ikan, telur, dan susu. Makanan hewan ada yang berasal

dari tumbuhan dan ada yang berasal dari hewan lain.

Hewan pemakan tumbuhan misalnya kambing, sapi, dan kuda.

Hewan pemakan hewan lain misalnya harimau, ular, dan musang. Untuk

menyusun zat makan, tumbuhan memerlukan air, unsur hara (mineral),

dan gas karbon dioksida (CO2). Air dan mineral diperoleh tumbuhan dari

dalam tanah. Gas karbon dioksida diperoleh dari udara. Manusia, hewan,

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dan tumbuhan memerlukan makanan. Makhluk hidup yang tercukupi

makanannya akan sehat. Makhluk hidup yang kekurangan makanan akan

terganggu pertumbuhan dan kesehatannya.

3. Makhluk hidup memerlukan udara

Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan udara. Udara untuk

bernapas. Saat bernapas menghirup zat asam atau oksigen. Oksigen

digunakan untuk pembakaran zat makanan atau oksidasi. Proses oksidasi

di dalam tubuh menghasilkan tenaga. Tenaga digunakan untuk melakukan

kegiatan kegiatan hidup. Makhluk hidup di darat menghirup oksigen dari

udara. Makhluk hidup di air menghisap oksigen yang larut dalam air.

Tanpa udara, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

4. Makhluk hidup memerlukan cahaya

Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Manusia dan hewan

memperoleh makanan dari tumbuhan. Dari mana tumbuhan memperoleh

makanan? Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri. Pembuatan

makanan pada tumbuhan memerlukan cahaya. Terutama cahaya matahari.

Oleh tumbuhan, air dan karbon dioksida diolah menjadi karbohidrat dan

oksigen.

Karbohidrat dan oksigen digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh,

bernapas, dan sebagian disimpan sebagai makanan cadangan. Tanpa

cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapat membuat makanan sendiri.

Sehingga lama-kelamaan akan mati. Kematian dan kepunahan tumbuhan

mengancam kelangsungan hidup manusia dan hewan.

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

C. PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP

1. Tumbuhan

Di sekitar kita terdapat banyak tumbuhan. Ada berbagai jenis

tumbuhan. Ada tumbuhan berbiji. Ada tumbuhan yang tidak berbiji.

Tumbuhan ada yang berbunga. Ada tumbuhan yang tidak berbunga.

Tumbuhan memiliki bagian-bagian: akar, batang, daun, bunga,

buah, dan biji. Pada umumnya tumbuhan terdiri atas bagian-bagian yaitu

berupa akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Tumbuhan yang tidak

berbunga tidak memiliki bunga, buah, dan biji.

2. Hewan

Berdasarkan tempat hidupnya, hewan dapat dibedakan menjadi tiga

kelompok. Yaitu hewan yang hidup di darat, di air, dan yang hidup di

darat dan di air.

a. Hewan yang hidup di darat

Hewan yang hidup di darat banyak macamnya. Ada hewan

yang hidupnya di atas permukaan tanah. Seperti kambing, kucing, dan

kerbau. Ada hewan yang hidup di dalam tanah. Seperti cacing dan

semut. Ada hewan yang hidup di atas pepohonan. Misalnya burung.

Hewan yang hidup di darat ada yang berkaki dua. Seperti

ayam, itik, kutilang, beo, dan perkutut. Ada yang berkaki empat

Misalnya: kerbau, sapi, dan kuda. Ada pula yang tidak berkaki,

misalnya ular.

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

b. Hewan yang hidup di air

Hewan yang hidup di air, misalnya: singa laut, penguin, kuda

nil, dan ikan. Ikan dapat hidup di air tawar, air laut, dan air payau

(campuran air laut dan air tawar). Ikan yang hidup di air tawar,

misalnya: ikan lele, gabus, mujair, kakap, dan tawes. Ikan yang hidup

di air laut, misalnya: tongkol dan tuna. Ikan yang hidup di air payau,

misalnya ikan bandeng.

c. Hewan yang dapat hidup di darat dan air

Katak dan salamander dapat hidup di air dan di darat. Hewan

yang dapat hidup di dua tempat disebut hewan amfibi.

B. Hasil Penelitian Yang Relavan

1. Penelitian Elgita Herviani, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan

Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Murid Kelas III Di SD

Negeri Benda”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan rata-

rata nilai posttest aspek pengetahuan kelompok eksperimen sebesar 87,41

lebih tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol sebesar 75,21. Hasil uji-t

independent menunjukan sig 0,003 < 0,005. Hal ini berarti Ho ditolak atau

H1 diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Untuk hasil rata-rata nilai posttest aspek sikap kelas

eksperimen sebesar 21,33 sedangkan rata-rata kelas kontrol sebesar 16,04.

Hasil uji mannwhitney menunjukan sig 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak.

Terdapat perbedaan penilaian sikap yang signifikan dari kelas eksperimen

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dan kelas kontrol. Hal ini dapat dimaknai bahwa pembelajaran yang

menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual menunjukan

hasil belajar yang lebih tinggi secara signifikan.

2. Dyah Ayu Puspaningtyas, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

penggunaan media visual terhadap prestasi belajar murid SDN 02

Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung tahun 2015/2016”. Hasil penelitian

ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari media visual yang

digunakan. Kedua media (media grafis dan media proyeksi) berpengaruh

terhadap prestasi belajar murid SDN 02 Kendalbulur. Hal itu dapat

dibuktikan dengan adanya hasil penelitian yaitu fhitung lebih besar dari ftabel.

Diperoleh nilai thitung sejumlah 20,721 dan ttabel sejumlah 3,32 dengan taraf

signifikansi sejumlah 0,05 sehingga ada pengaruh yang signifikan media

grafis-proyeksi terhadap prestasi belajar murid.

3. Johari Marjan, jurnal vol.4 tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan

Keterampilan Proses Sains Murid MA Mu‟allimat NW Pancor Selong

Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”. Hasil dari penelitian ini

adalah terdapat perbedaan hasil belajar Biologi dan keterampilan proses

Sains antara murid yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik

dengan murid yang mengikuti model pembelajaran langsung. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

berpendekatan saintifik lebih baik dari pada model pembelajaran langsung.

C. Kerangka Pikir

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Kerangka pikir penelitian dimulai dari latar belakang masalah

pembelajaran IPA dikelas III, dalam pembelajaran IPA kegiatan mengajar

yang dilakukan guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang

bervariasi sehingga peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran

dikelas. Guru dalam mengajar IPA tidak menggunakan media pembelajaran

untuk memperjelas pemahaman mengenai materi IPA sehingga peserta didik

kurang memahami pemahaman konsep pembelajaran IPA serta aktivitas

belajar murid masih terpaku pada kegiatan menghafal, mencatat materi,

mengerjakan tugas yang diberikan guru. Semua itu berdampak pada

rendahnya hasil belajar murid.

Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar

dapat membantu kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Salah satu

pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan scientific

(saintifik) ialah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang

dilakukan melalui proses ilmiah. Selain itu pendekatan pembelajaran yang

dipadukan dengan media pembelajaran merupakan salah satu bagian penting

yang dapat membuat murid berperan aktif, menjadikan kegiatan pembelajaran

IPA menjadi lebih menyenangkan dan mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran, baik kualitas proses maupun kualitas hasil. Media

pembelajaran yang dapat digunakan adalah media visual. Media visual

merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media visual dapat pula

menumbuhkan minat murid dan dapat memberikan hubungan antara isi

materi pelajaran dengan dunia nyata.

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan hasil

belajar IPA dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media

visual, peneliti akan melakukan uji tes yang disebut pretest dan posttest yang

akan diberikan sebelum dan setelah menggunakan pendekatan saintifik

berbantuan media visual. Setelah pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik berbantuan media visual dengan kelima aspek atau langkah-langkah

pembelajaran saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan) akan terlihat apakah terjadi pengaruh

peningkatan hasil belajar murid pada mata pelajaran IPA atau tidak.

Berikut ini disajikan sebuah kerangka pikir untuk penelitian

pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar

IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup murid kelas III.

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA Konsep Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Kelas III

Belum Menggunakan Pendekatan Saintifik

Berbantuan Media Visual

Pretest

Posttest

Hasil Belajar

Menggunakan Pendekatan Saintifik Berbantuan

Media Visual

Analisis

Tidak Berpengaruh Berpengaruh

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

D. Hipotesis Penelitian

Permasalahan-permasalahan yang telah diungkapkan di atas bagi

peneliti akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mencarikan

solusi perbaikan hasil belajar IPA murid yang kurang maksimal.

Hipotesis ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mencapai

keberhasilan dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun hipotesis pada

penelitian ini yaitu :

H0 : Tidak terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media

visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah

Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

H1 : Terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual

terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas

Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan dan Variabel Penelitian

1. Rancangan penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

denga kondisi yang terkendalikan.

Bentuk desain eksperimen yang peneliti gunakan adalah pre-

experimental design (nondesign). Bentuk pre-experimental design yang

digunakan peneliti adalah one-group pretest-posttest, dimana desain ini

terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi

perlakuan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini One

Group Pretest-Posttest Design. Desain ini terdapat pre-test, perlakuan dan

post-test. Paradigma disain penelitiannya dapat digambarkan sebagai

berkut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

(Sugiyono, 2017: 111)

O1 X O2

49

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Keterangan:

O1 : Nilai pre-test (sebelum diberikan perlakuan)

X : Perlakuan/ treatment

O2 : Nilai post-test (setelah diberlakukan perlakuan)

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

a) Pretest

Memberikan pretest untuk mengukur hasil belajar sebelum perlakuan

dilakukan, Pretest yaitu suatu bentuk pertanyaan, yang dilontarkan guru

kepada muridnya sebelum memulai suatu pelajaran. Pertanyaan yang

ditanya adalah materi yang akan diajar pada hari itu (materi baru).

Pertanyaan itu biasanya dilakukan guru di awal pembukaan pelajaran.

Pretest diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara

murid yang sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan.

Pretest juga bisa diartikan sebagai kegiatan menguji tingkatan

pengetahuan murid terhadap materi yang akan disampaikan, adapun

manfaat dari diadakannya pretest adalah untuk mengetahui kemampuan

awal murid mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui

kemampuan awal murid ini guru akan dapat menentukan cara

penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti.

b) Perlakuan ( treatment)

Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan menerapkan

pendekatan saintifik berbantuan media visual.

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

c) Posttest

Memberikan posttest untuk mengukur hasil belajar setelah perlakuan

dilakukan, Posttest merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah

pelajaran/materi telah disampaikan. Singkatnya, posttest adalah evaluasi

akhir saat materi yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana

seseorang guru memberikan posttest dengan maksud apakah murid sudah

mengerti dan memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada

hari itu. Manfaat dari diadakannya posttest ini adalah untuk memperoleh

gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya

penyampaian pelajaran. Hasil posttest ini dibandingkan dengan hasil

pretest yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa jauh efek

atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus

dapat diketahui bagian-bagian mana dari bahan pengajaran yang masih

belum dipahami oleh sebagian besar murid.

2. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2017, 61), variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam

penelitian dapat dibedakan menjadi:

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat) (Sugiono, 2017: 61). Variabel independen (bebas)

dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik berbantuan media

visual.

2. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

(terikat) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA konsep ciri-ciri

dan kebutuhan makhluk hidup.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2017: 17). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek yang

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

subjek itu.

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam

satu ruang lingkup dan waktu yang telah kita tentukan. Jadi, populasi

berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia

memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama

dengan banyaknya manusia. Yang menjadi populasi penelitian ini adalah

murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota

Makassar.

Kelas JenisKelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

III 3 12 15 Jumlah

Keseluruhan 3 12 15

Tabel 3.2 : Keadaan populasi SD Muhammadiyah Perumnas

2. Sampel

Sugiyono (2017: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam

penelitian ini sampelnya terdiri atas semua anggota populasi kelas III SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Kelas JenisKelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

III 3 12 15 Jumlah

Keseluruhan 3 12 15

Tabel 3.3 : Keadaan sampel SD Muhammadiyah Perumnas

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

C. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas (X)

a. Pendekatan scientific (saintifik) ialah pendekatan yang digunakan

dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah. Apa

yang dipelajari dan diperoleh murid dilakukan dengan indra dan

akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung

dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.

b. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media

visual dapat pula menumbuhkan minat murid dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia

nyata.

2. Variabel Terikat (Y)

a. Hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

D. Instrumen Penelitian

Hasil atau data penelitian itu tergantung pada jenis alat atau

instrumen pengumpul datanya. Kualitas data selanjutnya menentukan

kualitas penelitian itu sendiri. Instrumen pengumpul data adalah alat bantu

yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

dipermudah olehnya. Instrumen dalam penelitian ini adalah :

1. Tes adalah alat pengukur yang berupa pertanyaan-pertanyaan perintah

dan petunjuk kepada tester untuk mendapatkan hasil. Tes yang

digunakan pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk soal sesuai

dengan materi IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

2. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas

siswa selama proses pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh

peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menjawab

masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Teknik tes dalam penelitian ini adalah melakukan tes hasil

belajar sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberikan perlakuan (pre-test)

dan setelah diberikan perlakuan (post-test) untuk mengukur hasil

belajar murid setelah diberikannya perlakuaan menggunakan

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

pendekatan saintifik berbantuan media visual apakah terdapat

pengaruhnya atau tidak terhadap hasil belajar murid.

2. Instrumen Non-Tes

Dalam penelitian ini menggunakan instrumen non tes berupa

observasi. Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya

maupun dalam situasi buatan.

Observasi dikatakan sebagai alat untuk mengukur atau menilai

hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku murid pada waktu

belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi

murid, partisipasi murid dalam simulasi dan penggunaan alat peraga

pada waktu mengajar.

Observasi yang digunakan adalah jenis observasi langsung.

Observaasi langsung pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau

proses terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati

oleh pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah melakukan

pengamatan terkait kegiatan pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2017 : 207). Untuk

menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan

kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan, “apakah ada

perbedaan nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai

Posttest?”. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata

kedua nilai saja dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut

dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data

eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest Posttest Design

adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis data statistik deskriptif merupakan analisis data

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-

langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Teknik Kategorisasi Hasil Belajar Berdasarkan Ketentuan Departemen Pendidikan Nasional.

No Skor Kategori

1 0 ─ 34 Sangat Rendah

2 35 ─ 54 Rendah

3 55 ─ 64 Sedang

4 65 ─ 84 Tinggi

5 85 ─ 100 Sangat Tinggi

Sumber : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Kriteria seorang murid dikatakan tuntas belajar apabila

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan oleh

sekolah yaitu 72, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila ≥

75% murid dikelas tersebut telah mencapai skor minimal 72.

Tabel 3.5 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Murid Kelas SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota

Makassar.

Nilai Kriteria < 72 Tidak Tuntas ≥72 Tuntas

Sumber: SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota

Makassar

Ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 75% murid dikelas

tersebut telah mencapai Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 72.

a. Rata-rata (Mean)

= ∑

(Riadi, 2016)

Keterangan:

=

b. Persentase (%) nilai rata-rata

=

x 100%

(Ali dalam Diliastuti, 2013)

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

n = Banyaknya sampel responden.

2. Analisis Data Statistik Inferensial

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti

menggunakan teknik statistik t (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut:

t =

√∑

(Arikunto, 2002: 275)

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

xd = Deviasi masing-masing subjek (d - Md)

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d.b = Ditentukan dengan N – 1.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

(Arikunto, 2002: 276)

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel.

b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

(Arikunto, 2002: 277)

Keterangan :

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel

c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

√∑

(Arikunto, 2002: 275)

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

xd = Deviasi masing-masing subjek (d - Md)

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d.b = Ditentukan dengan N – 1.

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau Kriteria yang

signifikan kaidah pengujian sigifikan:

1) jika thitung > t tabel maka Ho di tolak dan H1 diterima, berarti

menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual

berpengaruh terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

2) Jika thitung > t tabel maka Ho di terima, berarti menggunakan

pendekatan saintifik berbantuan media visual tidak berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup pada siswa kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas

Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Menentukan nilai ttabel

mencari ttabel menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan

α = 0,05 dan dk = n-1

3) Membuat kesimpulan pengaruh pendekatan saintifik berbantuan

media visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang

diperoleh dari kegiatan penelitian tentang perbedaan hasil belajar murid

sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan

(posttest). Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan dibahas dalam

bentuk kuantitatif. Hasil kuantitatif adalah gambaran tentang hasil belajar

siswa dalam pembelajaran IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD

Muhammadiyah Perumnas, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan

sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai dari kelas III SD

Muhammadiyah Perumnas. Adapun deskripsi data hasil penelitian sebagai

berikut:

a. Data Hasil Pretest

Untuk memberikan gambaran awal tentang pengaruh

pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar

IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas

III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Makassar yang dipilih sebagai kelas eksperimen, berikut disajikan skor

hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

sebelum diberikan perlakuan (pretest).

Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 15

Skor Ideal 100

Skor Tertinggi 80

Skor Terendah 30

Rentang Skor 50

Skor Rata-Rata 55

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16 dan 17

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil

belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup sebelum

diberikan perlakuan adalah 55 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang

dicapai murid adalah 80 dan skor terendah adalah 30, dan rentang skor

adalah 50 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA konsep ciri-ciri

dan kebutuhan makhluk hidup murid pada pretest di SD

Muhammadiyah Perumnas tersebar dari skor terendah yaitu dengan

nilai 30 sampai skor tertinggi yaitu dengan nilai 80.

Jika skor tes hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

sebelum perlakuan (pretest) dikelompokkan ke dalam lima kategori,

maka diperoleh sebagaimana pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest

No Skor Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 0 ─ 34 Sangat Rendah 2 13,33%

2 35 ─ 54 Rendah 1 6,67%

3 55 ─ 64 Sedang 9 60%

4 65 ─ 84 Tinggi 3 20%

5 85 ─ 100 Sangat Tinggi 0 0

JUMLAH 15 100%

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16

Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa

dari 15 murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas yang hasil

pretest, terdapat 2 murid (13,33%) yang berada pada kategori sangat

rendah, 1 murid (6,67%) pada kategori rendah, 9 murid (60%) pada

kategori sedang, 3 murid (20%) pada kategori tinggi.

Untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar IPA konsep

ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas sebelum perlakuan (pretest) dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut:

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Sebelum Diberi Perlakuan (Pretest)

Skor Kategori Frekuensi Persentase

<72 Tidak tuntas 14 93,33%

≥72 Tuntas 1 6,67%

JUMLAH 15 100%

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16

Berdasarka tabel 4.3 sebelum diberi perlakuan (pretest) dapat

digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak

1 murid dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan persentase 6,67%,

sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 murid

dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan persentase 93,33%.

b. Data Hasil Posttest

Untuk memberikan gambaran awal tentang pengaruh

pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar

IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas

III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota

Makassar yang dipilih sebagai kelas eksperimen, berikut disajikan skor

hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup setelah

diberikan perlakuan (posttest).

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment) atau Posttest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 15

Skor Ideal 100

Skor Tertinggi 90

Skor Terendah 75

Rentang Skor 15

Skor Rata-Rata 79,67

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil

belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup setelah

diberikan perlakuan adalah 79,67 dari skor ideal 100. Skor tertinggi

yang dicapai murid adalah 90 dan skor terendah adalah 75 dan rentang

skor adalah 15 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA konsep ciri-

ciri dan kebutuhan makhluk hidup murid pada posttest di SD

Muhammadiyah Perumnas tersebar dari skor terendah yaitu dengan

nilai 75 sampai skor tertinggi yaitu dengan nilai 90.

Jika skor tes hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas

setelah perlakuan (posttest) dikelompokkan ke dalam lima kategori,

maka diperoleh sebagaimana pada tabel 4.5 berikut:

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Setelah Diberian Perlakuan (Treatment) atau Posttest

No Skor Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 0 ─ 34 Sangat Rendah 0 0%

2 35 ─ 54 Rendah 0 0%

3 55 ─ 64 Sedang 0 0%

4 65 ─ 84 Tinggi 11 73,33%

5 85 ─ 100 Sangat Tinggi 4 26,67%

JUMLAH 15 100%

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16

Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat digambarkan bahwa

dari 15 murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas yang hasil

posttest, terdapat 11 murid (73,33%) pada kategori tinggi, 4 murid

(26,67%) dengan skor rata-rata 79,67 dan skor ideal adalah 100.

Untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar IPA konsep

ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas setelah perlakuan (posttest) dapat dilihat

pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Setelah Diberi Perlakuan (Posttest)

Skor Kategori Frekuensi Persentase <72 Tidak tuntas 0 0 ≥72 Tuntas 15 100%

JUMLAH 15 100% Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Berdasarka tabel 4.6 setelah diberi perlakuan (posttest) dengan

menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual dapat

digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak

15 murid dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan persentase 100%,

sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 0 murid

dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan Persentase 0%.

Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hsil

belajar murid maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA konsep

ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar

setelah diterapkan pendekatan saintifik berbantuan media visual sudah

memenuhi indikator ketuntasan belajar secara klasikal.

c. Perbandingan Data Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan analisis deskriptif terhadap hasil belajar IPA

konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup menggunakan

pendekatan saintifik berbantuan media visual dengan jumlah murid

sebanyak 15 orang, diperoleh gambaran adanya perubahan yang

sigifikan. Lebih jelasnya gambaran dari hasil belajar IPA konsep ciri-

ciri dan kebutuhan makhluk hidup sebelum dan sesudah diberi

perlakuan pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas

Kecamatan Rappocini Kota Makasssar dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Tabl 4.7 Perbandingan Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil Belajar IPA Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan

No

Interval

Skor

Kategori

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase

(%)

Frekuensi Persentase

(%)

1. 0 ─ 34 Sangat

Rendah

2 13,33% 0 0%

2. 35 ─ 54 Rendah 1 6,67% 0 0%

3. 55 ─ 64 Sedang 9 60% 0 0%

4. 65 ─ 84 Tinggi 3 20% 11 73,33%

5. 85 ─ 100 Sangat

Tinggi

0 0% 4 26,67%

JUMLAH 15 100% 15 100%

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17

Gambar 4.1 Perbandingan Distribusi Persentase Skor Hasil Belajar IPA Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17

02

4

6

8

10

12

SangatRendah

Rendah Sedang TinggiSangatTinggi

Fre

kuen

si

Interval Skor

Pretest

Posttest

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Berdasarkan tabel 4.7 dan gambr 4.1 perbandingan dapat

dilihat adanya peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah

diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual dari 15

orang kategori sangat rendah dari 13,33% menjadi 0% sebanyak 2

orang, dari kategori rendah dari 6,67% menjadi 0% sebanyak 1 orang,

dari kategori sedang 60% menjadi 0% sebanyak 9 orang,, kategori

tinggi dari 20% menjadi 73,33% sebanyak 3 orang menjadi 11 orang,

dan kategori sangat tinggi dari 0% menjadi 26,67% sebanayak 4 orang.

Tabel 4.8 Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Interval

skor

Kategori

Pretest Posttest

frekuensi Persentase

(%)

frekuensi Persentase

(%)

≤72 Tidak Tuntas 14 86,67% 0 0%

≥72 Tuntas 1 6,67% 15 100%

JUMLAH 15 100% 15 100%

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17

Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka dapat disimpulkan

perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik

berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar murid

terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan dari 15 murid, kategori

tidak tuntas yang awalnya persentase 86,67% dengan jumlah murid

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

sebanyak 14 orang menjadi 0%. Adapun kategori tuntas yang awalnya

persentase 6,67% dengan jumlah murid sebanyak 1 orang menjadi

100% dengan jumlah murid sebanyak 15 orang.

2. Deskripsi Aktivitas Murid Dalam Pembelajaran

a. Pelaksanaan Observasi Pada Pembelajaran

Hasil observasi kegiatan murid pada pembelajaran ini dapat

dilihat dari lembar observasi pada pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual, yang

mana aktivitas belajar murid yang terekam oleh observer ketika proses

belajar mengajar berlangsung hingga berakhirnya pembelajaran dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Murid Pada Pertemusn I, Pertemuan 2 dan Pertemuan 3

NO ASPEK YANG DIAMATI PERTE-

MUAN 1

PERTE-MUAN

2

PERTE-MUAN

3 1. Murid hadir tepat waktu pada saat

pembelajaran. 15 15 15

2.

Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung.

15 15 15

3. Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru.

11 13 15

4. Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama.

15 15 15

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO ASPEK YANG DIAMATI PERTE-MUAN

1

PERTE-MUAN

2

PERTE-MUAN

3

5. Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh.

6 6 7

6. Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing- masing.

15 14 15

7. Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.

8 12 13

8. Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.

5 8 10

9. Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti: Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk

2 1 2

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 18

Gambar 4.2 Perbandingan Distribusi Frekuensi Aktivitas Murid pada Pertemuan I, Pertemuan II, dan Pertemuan III

Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 18

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jum

lah

Sis

wa

Aspek Penilaian

Pertemua 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Sesuai dengan tabel 4.9 dan gambar 4.2 menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas

murid mulai dari pelaksanaan pembelajaran I ke pelaksanaan

pembelajaran II dan pelaksanaan pembelajaran III. Peningkatan

tersebut seiring dengan diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan

media visual di setiap pembelajaran. Nampaknya dengan menerapkan

pendekatan dan media yang menarik siswa akan cenderung

bersemangat mengikuti pembelajaran sehingga dapat berdampak

positif terhadap hasil belajarnya terkhusus pada mata pelajaran IPA

konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

3. Analisis Statistik Inferensial

Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu “terdapat pengaruh

pendekatan saintifik berbantuan media visua terhadap hasil belajar IPA

konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar”, maka

teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik

statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Untuk mencari ttabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan

taraf signifikasi α = 0,05 dan dk = n-1, maka dk = 15-1 = 14 maka

diperoleh ttabel = 1,761. Setelah diperoleh thitung = 8,313 dan ttabel = 1,761

maka diperoleh thitung > ttabel atau 8,313>1,761. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa pendekatan

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

saintifik berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPA

konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

B. PEMBAHASAN

Pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil

belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas

III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar

menyangkut dari rumusan masalah sebagai tindak lanjut dari hasil

pengumpulan data dan dimana telah di jelaskan disini bahwa keberhasilan

suatu pendidikan di sekolah salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru

dalam menyajikan materi pelajaran yang dapat memfasilitasi murid untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pendekatan saintifiik

berbantuan media visual konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar murid. Hal ini

dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis data pretest, posttest dan lembar

observasi.

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, hasil belajar, yaitu

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri murid, baik yang menyangkut

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian

yang dilaksanakan mulai tanggal 15-20 Juli 2019 yang bertempat di SD

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Hasil yang

dimaksud yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul

dan analisis data yang telah dilakukan. Sampel dalam penelitian ini terdiri

dari 15 murid.

Pada observasi awal memang terlihat ada perbedaan dengan hasil

penelitian. Hal ini terlihat dari meningkatnya keaktifan dan semangat belajar

murid untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan

diterapkannya metode saintifik yang dijelaskan oleh Daryanto (2014:53)

dibandingkan dengan sebelum penerapan. Pada observasi awal proses

pembelajaran hanya fokus pada guru dengan menerapkan metode ceramah

sehingga murid cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan

setelah diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual yang

dimana pembelajaran lebih berpusat pada murid sehingga murid lebih aktif

dan antusias dalam melaksanakan pembelajaran serta tak jarang murid selalu

ingin naik untuk membaca dan menunjuk gambar yang berada di depan

mereka walaupun masih ada 1 orang murid yang tidak terlalu memperhatikan

pembelajaran karena faktor murid tersebut belum tau membaca.

Dengan kata lain, pendekatan saintifik berbantuan media visual

memiliki pengaruh terhadapa hasil belajar sebagaimana yang diutarakan oleh

penelitian sebelumnya oleh Elgita Herviani (2018) bahwa “Dengan

menerapkan pendekatan saintifik berbantuan media visual dalam proses

pembelajaran siswa menjadi lebih antusias, aktif dalam proses pembelajaran,

siswa dapat menggunakan pikirannya, menumbuhkan sikap dan nilai ilmiah,

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

memvisualisasikan sesuatu yang abstrak, bahkan juga terlibat kerjasama

untuk mendiskusikan pengamatan yang telah dilakukan. Dengan demikian,

peran guru dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik

berbantuan media visual yaitu sebagai fasilitator yang membantu

menghidupkan pembelajaran dan sebagai sumber pembelajaran apabila siswa

mengalami kesulitan pada saat diskusi.

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang

signifikan pada hasil belajar murid. Hal ini dapat dilihat dari nilai pretest,

dimana nilai rata-rata hasil belajar IPA murid sebesar 55% dengan kategori

yakni sangat rendah 13,33%, rendah 6,67%, sedang 60%, tinggi 20% dan

sangat tinggi 0%. Melihat dari hasil persentase yang ada, maka dapat

dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum diterapkan pendekatan

saintifik berbantuan media visual tergolong sedang.

Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 79,67%. Hasil belajar

murid setelah diberi perlakuan berupa pendekatan saintifik berbantuan media

visual mempunyai peningkatan yang cukup baik dibandingkan sebelum

diberikan perlakuan pendekatan saintifik berbantuan media visual. Persentase

kategori hasil belajar murid meningkat tinggi dengan kategori sangat rendah

0%, rendah 0%, sedang 0%, tinggi 73,33%, sangat tinggi 26,67%. Melihat

dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar

setelah diterapkan pendekatan saintifik berbantuan media visual tergolong

tinggi.

Hasil observasi pelaksaan penelitian juga menunjukkan bahwa

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas murid

mulai dari pelaksanaan pembelajaran I ke pelaksanaan pembelajaran II dan

pelaksanaan pembelajaran III. Peningkatan tersebut seiring dengan

diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual di setiap

pembelajaran. Nampaknya dengan menerapkan pendekatan dan media yang

menarik siswa akan cenderung bersemangat mengikuti pembelajaran

sehingga dapat berdampak positif terhadap hasil belajarnya terkhusus pada

mata pelajaran IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan

rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 8,313 dengan frekuensi

(dk) = n-1; dk = 15-1 = 14, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 1,761.

Oleh karena thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05, maka hipotesis nol

(H0)) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di lihat perbandingan antara

hasil belajar pretest dan hasil belajar posttest. Dimana hasil belajar pretest

tergolong sedang dan hasil belajar posttest tergolong tinggi. Sehingga dapat

dikatakan bahwa pendekatan saintifik berbantuan media visual berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup

pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan

Rappocini Kota Makassar.

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan, hasil data

statistik deskriptif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

IPA murid yang ditandai dengan peningkatan skor rata-rata murid yang pada

pelaksanaan pretest sebesar 55% meningkat menjadi 79,67% pada

pelaksanaan posttest yang berarti bahwa peningkatan tersebut berada dalam

kategori baik. Kemudian observasi aktivitas murid juga menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas murid

mulai dari pelaksanaan pembelajaran I ke pelaksanaan pembelajaran II dan

pelaksanaan pembelajaran III. Peningkatan tersebut seiring dengan

diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual di setiap

pembelajaran. Hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 8,31305 dan

diperoleh ttabel = 1,761. Oleh karena thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05,

maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan saintifik

berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah

Makassar Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka peneliti

mengajukan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

pendekatan saintifik berbantuan media visual mempengaruhi hasil belajar

IPA murid pada aspek pengetahuan dan aspek sikap, oleh karena itu

penggunaan pendekatan saintifik berbantuan media visual perlu diterapkan

dalam pembelajaran.

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah diharapkan menambah sarana dan prasarana sekolah,

khususnya memberikan fasilitas untuk menampilkan media visual power

point, sehingga pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbantuan

media visual dapat berjalan dengan baik. Selain itu sebaiknya kepala

sekolah mengadakan observasi kelas berkala untuk dapat memberi

masukan kepada guru tentang proses pembelajaran yang sekiranya perlu

ditingkatkan.

3. Bagi Peneliti lain

Peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai penggunaan

pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA,

disarankan agar memiliki suatu inovasi lain di dalam penggunaan media

visual yang akan diberikan kepada peserta didik. Kreativitas peneliti

sangat diperlukan agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta : Pt Rajagrafindo Persada. cet. 20.

2017.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

BSE ILMU PENGETAHUAN ALAM 3 untuk SD/MI kelas III.

Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta :

Gava Media, 2014

Diliastuti, F. S. 2013. Metode Penelitian, (Online),

(http://respository.upi.edu/4812/6/S_PKK_0808599_Chapter3.pdf, diakses

17 Februari 2019)..

Herviani, Elgita. 2018. Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual

Terhadap Hasil Belajar Murid Kelas III Di SD Negeri Benda. Skripsi,

Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri

(Uin) Syarif Hidayatullah.

Hisbullah & Selvi, N. 2018. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar. Makassar: Aksara Timur.

Kemendikbud (2013), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A

Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kemendikbud..

Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik,

(Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2015)

68

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Marjan, Johari. “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil

Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Murid MA Mu‟allimat

NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”,

Journal Of University Ganesha. Vol.4. 2014.

Puspaningtyas, Dyah Ayu. “Pengaruh penggunaan media visual terhadap

prestasi belajar siswa SDN 02 Kendalbulur , Boyolangu, Tulungagung

tahun 2015/2016”. Skripsi pada Institut Agama ISLAM Negeri

Tulungagung. 2016. tidak dipublikasikan.

Rhosalia, Lulu Anggi. “Pendekatan Saintifik (Scientific Aproach) dalam

Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum versi 2016”. Jurnal JTIEE,

Vol. 1, 2017.

Riadi, A. 2016. Statistika Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Samad, Mulyati dan Maryati Z. 2016. Mata Kuliah Media Pembelajaran. Bahan

Kuliah, Makassar: PGSD FKIP UNISMUH Makassar.

Sani, Abdullah, R. 2015. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta : Bumi aksara

Sulistyowati, E. dan Wisudawati, A.W. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Srini M. Iskandar. 1997. Pendidikan ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Penyusun FKIP Unismuh. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:

Panrita Press Unismuh Makassar.

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

L A M P I R A N

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

PROFIL SEKOLH

Adapun profil SD Muhammadiyah Perumnas, sebagai berikut :

1. Nama Sekolah : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS

2. NPSN : 40313731

3. Provinsi : Sulawesi selatan

4. Kota/kotamadya : Makassar

5. Kecamatan : Rappocini

6. Desa/kelurahan : Bonto Makkio

7. Kode pos : 90245

8. Email : [email protected]

9. Akreditas : B

10. Telepon/Fax : 0411-541837

11. Status sekolah : Swasta

12. Tahun berdiri : 1983

13. Waktu belajar mengajar : Pagi

14. Bangunan sekolah :Pengurus Muhammdiyah cabang Karunrung

15. Status tanah sekolah : Hibah

16. Kurikulum yang berlaku : KTSP dan K13

17. Jarak ke pusat otonomi daerah: 6 km

18. Jarak ke pusat kecamatan : 6 km

19. Terletak pada lintang : -5.1131510307271775

20. Terletak pada bujur : 119.59287375211716

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Kondisi Gedung/Bagian Sekolah

No Jenis, Ruangan, Gedung Sekolah Luas Keterangan

1 Ruangan Kepala Sekolah dan Wakil 3,5 m x 3,5 m Berfungsi

2 Ruangan untuk guru-guru 2 m x 3 m Berfungsi

3 Ruangan kelas untuk mengajar 6 m x 4 m Berfungsi

4 Ruangan Tata Usaha 2 m x 3 m Berfungsi

5 WC/Kamar Kecil 1,5 m x 1,5 m Berfungsi

6 Gudang 1,5 m x 1,5 m Berfungsi

7 Aula atau ruang pertemuan - -

8 Ruang Praktek - -

9 Laboratorium - -

10 Halaman Sekolah 6 m x 13 m Berfungsi

11 Perpustakaan 3 m x 3 m Berfungsi

12 Ruang Ibadah 2 m x 3 m Berfungsi

Nama-nama Pimpinan Sekolah

No Nama Jabatan Alamat

1. Akbar Ramadhan Asrar, S.Pd Kepala Sekolah Jl. Tidung X Stp. 6

No. 48

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

1. Nama Guru Pamong dan Guru-Guru Lain

No Nama Jabatan Alamat

1. Syamsiah, S.Pd., M.Pd Guru Kelas I JL. Komp.

Kodam G. Sari

lama

2. Hasmawati, S.Pd Guru Kelas II JL. Syech Yusuf

3 No.63

3. Fatmawati, S.Pd Guru Kelas III JL. Pelita 3,

Pelita utara

4. A. Wahyuni, S.Pd Guru Kelas IV Jl. Toddoppuli

Raya Timur

5. Subaedah, S.Pd

NIP. 19700212 200604 2 013

Guru Kelas V JL. Tamalate/ stp

36/115

6. Anita Ma‟rur R, S.Pd Guru Kelas VI JL. Tidung No. 8

7. Marhana Sanati, S.PdI

NIP. 19701112 200003 3 002

Guru Agama Islam JL. B. Dg.

Ngirate

8. Ahmad Mustanir N, S.PdI Guru

Kemuhammadiyahan

Jl. Minasa Upa

9. Masniar, S.Pd Guru Olahraga BTN. Citra Daya

Permai

10. Nurul Islah, S.Pd Guru Bahasa Inggris JL. Minasa Upa

11. Islamiyah, S.PdI Guru Bahasa Arab Pao-Pao

12. Azisah Abbas, S.Ag Guru BTQ Jl. Tamalate VII

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 103: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DAN HASIL WAWANCARA KEPADA GURU KELAS III

MENGENAI PEMBELAJARAN IPA DI SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR

NAMA RESPONDEN : Fatmawati, S.Pd INSTANSI TEMPAT BEKERJA : SD Muhammadiyah Perumnas JENJANG PENDIDIKAN TERAKHIR : S1

NO PERTANYAAN JAWABAN 1. Apa latar belakang

pendidikan bapak/ibu? S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran IPA di SD?

Untuk kelas III IPA disajikan permata pelajaran sesuai kurikulum di kelas III yaitu KTSP.

3. Menurut bapak/ibu, jika pada kelas III sudah menerapkan kurikulum 2013, apa implikasi dari penerapan kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran IPA?

Segi muatan, metode pengajarannya menarik karena lebih mengharapkan pembelajaran yang menyenangkan, mengharapkan siswa aktif dan berbasis karakter. Segi kedalaman matei, tidak terlalu mendalam jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.

4. Menurut bapak/ibu guru, bagaimana pembelajaran IPA yang diterapkan di kelas III dengan menggunakan KTSP?

Untuk mata pembelajran IPA sendiri di kelas bawah saya lebih senang menggunakan KTSP, karena dari segi kedalaman materi pelajaran IPA lebih mendalam.

5.

Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran IPA, dari segi : a. Media b. Buku dan bahan ajar c. Metode dan proses

pembelajaran (apakah sudah menggunakan pendekatan saintifik sesuai tuntunan K13)

a. Media: Media di sekolah kurang begitu optimal. Media pembelajaran IPA sudah banyak yang rusak. Ada infokus namun masih kurang digunakan dalam proses belajar mengajar.

b. Buku dan bahan ajar: Sudah ada, mempunyai beragam buku.

c. Metode dan proses pembelajaran: Lebih sering menggunakan metode ceramah saat pembelajaran di kelas. Kecuali ada beberapa materi yang mengharuskan melakukan kegiatan praktik.

6. Apakah bapak/ibu guru pernah menggunakan media pembelajaran IPA dalam

Untuk menggunakan media PPT belum pernah digunakan selama semester ini. Karena terhambat oleh

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 105: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

IPA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.1 Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri makhluk hidup.

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.1 Menyimpulkan ciri-ciri makhluk hidup.

Matematika

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.

3.1.1 Menentukan hasil penjumlahan.

2 4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.

4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan.

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.3 Mengetahui dinamika gerak tari.

3.3.1 Mengidentifikasi gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.

2 4.3 Meragakan dinamika gerak tari. 4.3.1 Memeragakan gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengamati gambar, murid dapat menyebutkan minimal 2 ciri-ciri

makhluk hidup dengan tepat.

2. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dengan benar.

3. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan dengan benar.

4. Dengan melakukan kegiatan menari, siswa dapat mengidentifikasi gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.

5. Setelah mengidentifikasi gerak, siswa dapat memeragakan gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.

D. KARAKTER YANG DIHARAPKAN

- Disiplin

- Kerja sama

- Tanggung jawab

- Keberanian

- Jujur

E. MATERI PEMBELAJARAN

Menyanyi lagu yang memiliki pola irama sederhana.

Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.

Menulis nama dan lambang bilangan.

F. Metode pembelajaran

- Pendekatan saintifik

- Ceramah

- Informasi

- Diskusi

- Tanya jawab

- Demontrasi

- Pemberian tugas

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Guru menyapa murid, menanyakan kabar,

dan mengecek kehadiran murid.

Murid berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin

oleh salah satu murid.

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional

“Tanah Airku”.

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan bermain

tebak hewan atau bercerita pengalaman

pergi ke kebun binatang untuk mengawali

pembahasan tentang ciriciri makhluk hidup.

15 menit

Inti Eksplorasi

a) Mengamati

- Murid mengamati guru menyanyikan lagu

Cicak di Dinding

- Guru menjelaskan ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup dan makhluk tak hidup

- Murid dikenalkan dengan nama dan

lambang ribuan.

b) Menanya

- Murid mulai menuliskan hasil pengamatan

gambarnya disebuah kertas secara

140 menit

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

perorangan.

- Kemudian murid saling bertukar pertanyaan

dengan teman sebangku dan murid mulai

menjawab pertanyaan dari temannya.

Elaborasi

a) Mengumpulkan informasi

Kegiatan 1

- Guru membagi kelompok yang terdiri

dari 4-6 orang/kelompok.

- Murid duduk dengan kelompoknya

masing-masing..

- Guru membagikan lembar kerja dan

menjelaskan lembar kerja yang akan di

kerjakan.

- Murid berdiskusi mengerjakan tugas

kelompok selama 20 menit.

- Guru membagikan lembar soal pretest.

b) Mengkomunikasikan

- Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi

dengan bimbingan guru dan kelompok lain

memberi tanggapan..

- Guru memeriksa kegiatan peserta didik

apakah sudah dilakukan dengan benar. Jika

masih ada peserta didik yang belum dapat

melakukan kegiatan dengan benar, guru

dapat langsung memberikan bimbingan.

Konfirmasi :

- Memberikan umpan balik positif dan

penguatan.

- dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

hadiah/reward terhadap

keberhasilan/keberanian murid.

- Guru memberikan pemantapan penjelasan

kepada murid.

Penutup - Murid bersama guru menyimpulkan

mengenai materi yang telah dibahas

bersama-sama.

- Guru menginformasikan materi yang akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya.

- Guru menyuruh salah satu murid untuk

memimpin berdoa.

- Guru menutup pelajaran dengan salam.

15 menit

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Papan tulis

Sumber belajar :

- Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum

2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018).

- Buku Murid Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

- Buku BSE IPA untuk SD/MI kelas 3

I. Penilaian

1. Penilaian proses

- Penilain proses belajar untuk melihat karakter murid menggunakan

lembar observasi

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2. Instrument penilaian

- Lembar soal tertulis pilihan ganda

Kriteria penilaian

POSITIF 1 = Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran. 2 = Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat

guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung. 3 = Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru. 4 = Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama. 5 = Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh. 6 = Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-

masing. 7 = Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya. 8 = Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.

NEGATIF

1 = Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti: Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk.

1. Lembar penilaian

NO NIS NAMA ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. 2. 3. 4. 5.

2. Penilaian tes tertulis

Setiap soal jika benar diberi skor 1

Contoh :

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

3. Penilaian Keterampilan

a. Rubrik Kegiatan Menari (SBdP)

No Kriteria Baik

Sekali Baik Cukup

Perlu Bimbingan

4 3 2 1 1 Penguasaan

Gerakan Siswa hapal seluruh gerakan dan sesuai dengan lagu

Siswa hapal seluruh gerakan tapi tidak sesuai dengan lagu

Siswa hapal sebagian gerakan dan sesuai dengan lagu

Siswa tidak hapal seluruh gerakan

2 Ekspresi Mimik wajah dan gerakan sesuai dengan isi lagu

Mimik wajah dan gerakan sesuai dengan isi lagu namun belum konsisten

Mimik wajah dan gerakan belum sesuai dengan isi lagu

Belum mampu menunjukkan mimik wajah dan gerakan sesuai dengan isi lagu

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 114: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pembelajaran : 2

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

5. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

IPA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.1 Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri makhluk hidup.

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.2 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.

4.4.3 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup.

4.4.4 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya.

4.4.5 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya.

4.4.6 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya.

4.4.7 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya.

Matematika

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.

3.1.1 Menentukan hasil penjumlahan.

2 4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.

4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan.

SBdP

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.3 Mengetahui dinamika gerak tari.

3.3.1 Mengidentifikasi gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.

2 4.3 Meragakan dinamika gerak tari. 4.3.1 Memeragakan gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Murid dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.

2. Murid dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup.

3. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya.

4. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya.

5. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya.

6. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya.

7. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil penjumlahan

dengan benar.

8. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari

terkait penjumlahan dengan benar.

9. Dengan melakukan kegiatan menari, siswa dapat mengidentifikasi gerak

kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.

10. Setelah mengidentifikasi gerak, siswa dapat memeragakan gerak kuat dan

lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.

D. KARAKTER YANG DIHARAPKAN

- Disiplin

- Kerja sama

- Tanggung jawab

- Keberanian

- Jujur

E. MATERI PEMBELAJARAN

Menyanyi lagu yang memiliki pola irama sederhana.

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.

Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan biji,akar, batang, dan daunnya.

Menyelesaikan soal perkalian.

F. Metode pembelajaran

- Pendekatan saintifik

- Ceramah

- Informasi

- Diskusi

- Tanya jawab

- Demontrasi

- Pemberian tugas

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Guru menyapa murid, menanyakan kabar,

dan mengecek kehadiran murid.

Murid berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin

oleh salah satu murid.

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional

“Tanah Airku”.

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan bermain

tebak hewan atau bercerita pengalaman

15 menit

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

pergi ke kebun binatang untuk mengawali

pembahasan tentang ciriciri makhluk hidup.

Inti a. Kegiatan Inti

Eksplorasi

c) Mengamati

- Guru menjelaskan ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup dan

makhluk tak hidup

- Guru menjelaskan penggolongan

tumbuhan berdasarkan bijinya.

- Guru menjelaskan penggolongan

tumbuhan berdasarkan akarnya.

- Guru menjelaskan penggolongan

tumbuhan berdasarkan batangnya.

- Guru menjelaskan penggolongan

tumbuhan berdasarkan daunnya.

- Murid diminta mengamati

penggolongan tumbuhan melalui

power point.

d) Menanya

- Murid mulai menuliskan hasil

pengamatan gambarnya disebuah

kertas secara perorangan.

- Kemudian murid saling bertukar

pertanyaan dengan teman sebangku

dan murid mulai menjawab

pertanyaan dari temannya.

Elaborasi

c) Mengumpulkan informasi

Kegiatan 1

140 menit

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

- Guru membagi kelompok yang

terdiri dari 4-6 orang/kelompok.

- Murid duduk dengan

kelompoknya masing-masing.

- Guru membagikan lembar kerja

dan menjelaskan lembar kerja

yang akan di kerjakan.

- Murid berdiskusi mengerjakan

tugas kelompok selama 20 menit.

d) Mengkomunikasikan

- Tiap kelompok menyampaikan

hasil diskusi dengan bimbingan

guru dan kelompok lain memberi

tanggapan..

- Guru memeriksa kegiatan peserta

didik apakah sudah dilakukan

dengan benar. Jika masih ada

peserta didik yang belum dapat

melakukan kegiatan dengan

benar, guru dapat langsung

memberikan bimbingan. .

Konfirmasi :

- Memberikan umpan balik positif dan

penguatan.

- dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah/reward terhadap

keberhasilan/keberanian murid.

- Guru memberikan pemantapan

penjelasan kepada murid.

Penutup - Murid bersama guru menyimpulkan

mengenai materi yang telah dibahas

eni

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

bersama-sama.

- Guru menginformasikan materi yang akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya.

- Guru menyuruh salah satu murid untuk

memimpin berdoa.

- Guru menutup pelajaran dengan salam.

t

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Papan tulis, laptop, LCD

Sumber belajar :

- Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

- Buku Murid Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

- Buku BSE IPA untuk SD/MI kelas 3

I. Penilaian

1. Penilaian proses

Penilain proses belajar untuk melihat karakter murid menggunakan

lembar observasi

Kriteria penilaian

POSITIF 1 = Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran. 2 = Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat

guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung. 3 = Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru. 4 = Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama. 5 = Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh. 6 = Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-

masing. 7 = Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

8 = Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.

NEGATIF 1 = Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti:

Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk.

1. Lembar penilaian

NO NIS NAMA ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. 2. 3. 4. 5.

2. Penilaian Keterampilan

3. Rubrik Membuat Gambar Dekoratif

No Kriteria Baik

Sekali Baik Cukup

Perlu Bimbingan

4 3 2 1 1 Kemampua

membentuk garis lengkung pada gambar

Semua garis lengkung pada bagian gambar dibuat dengan baik dan sesuai contoh.

Ada satu garis lengkung dari bagian gambar yang tidak sesuai

Ada lebih satu garis lengkung dari bagian gambar yang tidak sesuai

Belum mampu membuat garus lengkung.

2 Kemampuan membentuk garis zigzag pada gambar

Semua garis zigzag pada bagian gambar dibuat dengan baik dan sesuai contoh.

Ada satu garis zigzag dari bagian gambar yang tidak sesuai.

Ada lebih satu garis zigzag dari bagian gambar yang tidak sesuai.

Belum mampu membuat garis zigzag.

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 123: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

IPA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

3.4.1 Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri makhluk hidup.

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.

4.4.8 Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan.

4.4.9 Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.

PPKn

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 1.1. Menerima arti bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila” sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

1.1.1 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di sekolah.

2 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai wujud bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.

2.4.1 Menjalankan satu kegiatan yang dilakukan di sekolah.

3 3.4 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.

3.4.1 Menjelaskan makna bersatu dalam keberagaman di sekolah.

4 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk

kebersatuan dalam keberagaman di lingkungan sekitar.

4.4.1 Menceritakan pengalaman berkaitan dengan manfaat bersatu dalam menjalankan satu kegiatan yang dilakukan di sekolah.

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

PJOK

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.

3.1.1 Menjelaskan prosedur kombinasi gerakan lari dan lompat dalam bentuk permainan lompat bambu.

2 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konseptubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.

4.1.1 Mempraktikkan prosedur kombinasi gerakan lari dan lompat dalam bentuk permainan lompat bambu dengan percaya diri.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Murid dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan.

2. Murid dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.

D. KARAKTER YANG DIHARAPKAN

- Disiplin

- Kerja sama

- Tanggung jawab

- Keberanian

- Jujur

E. MATERI PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan hewan

Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan

Bermain lompat bambu.

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Memahami pentingnya bekerjasama.

F. Metode pembelajaran

- Pendekatan saintifik

- Ceramah

- Informasi

- Diskusi

- Tanya jawab

- Demontrasi

- Pemberian tugas

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Guru menyapa murid, menanyakan kabar,

dan mengecek kehadiran murid.

Murid berdoa bersama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing dipimpin

oleh salah satu murid.

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional

“Tanah Airku”.

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru melakukan apersepsi dengan bermain

tebak hewan atau bercerita pengalaman

pergi ke kebun binatang untuk mengawali

15 menit

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

pembahasan tentang ciriciri makhluk hidup.

Inti Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Mengamati

- Guru menjelaskan tentang pertumbuhan

hewan.

- Guru menjelaskan tujuan

perkembangbiakan pada hewan.

- Murid diminta mengamati pertumbuhan

dan perkembangbiakan hewan melalui

power point.

b) Menanya

- Guru melakukan tanya jawab dengan

murid tentang pertumbuhan dan

perkembangbiakan hewan.

Elaborasi

a) Mengumpulkan informasi

Kegiatan 1

- Guru membagi kelompok yang terdiri

dari 4-6 orang/kelompok.

- Murid duduk dengan kelompoknya

masing-masing.

- Guru membagikan lembar kerja dan

menjelaskan lembar kerja yang akan

di kerjakan.

- Murid berdiskusi mengerjakan tugas

kelompok selama 20 menit.

Kegiatan 2

- Murid mengerjakan lembar soal

140 menit

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

posttest berupa soal pilihan ganda

secara perindividu.

b) Menalar

- Guru menampilkan bagan yang ditulis di

kertas karton yang ditempel di atas

papan tulis.

- Guru memperlihatkan gambar.

- Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan yakni mencocokkan gambar

sesui dengan petunjuk yang ada di

bagan.

- Murid mencocokkan gambar sesuai

dengan bagan di atas papan tulis.

c) Mengumpulkan informasi

- Tiap kelompok menyampaikan hasil

diskusi dengan bimbingan guru dan

kelompok lain memberi tanggapan.

- Guru memeriksa kegiatan peserta

didik apakah sudah dilakukan dengan

benar. Jika masih ada peserta didik

yang belum dapat melakukan

kegiatan dengan benar, guru dapat

langsung memberikan bimbingan.

Konfirmasi :

- Memberikan umpan balik positif dan

penguatan.

- dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun

hadiah/reward terhadap

keberhasilan/keberanian murid.

- Guru memberikan pemantapan penjelasan

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

kepada murid.

Penutup - Murid bersama guru menyimpulkan mengenai

materi yang telah dibahas bersama-sama.

- Guru menyuruh salah satu murid untuk

memimpin berdoa.

- Guru menutup pelajaran dengan salam.

15 menit

H. Media dan Sumber Belajar

Media : Papan tulis, laptop, LCD

Sumber belajar :

- Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum

2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018).

- Buku Murid Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

- Buku BSE IPA untuk SD/MI kelas 3

I. Penilaian

1. Penilaian proses

Penilain proses belajar untuk melihat karakter murid menggunakan

lembar pengamatan.

2. Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar dengan mengerjakan tes tertulis

3. Instrument penilaian

a. Lembar pengamatan proses murid belajar

b. Lembar soal tertulis

Kriteria penilaian lembar observasi

POSITIF

1 = Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran.

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2 = Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat

guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung.

3 = Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru.

4 = Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama.

5 = Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh.

6 = Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-

masing.

7 = Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.

8 = Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.

NEGATIF

1 = Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti:

Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat

duduk

1. Lembar penilaian observasi

NO NIS NAMA ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. 2. 3. 4.

2. Penilaian tes tertulis

Setiap soal jika benar diberi skor 1

Contoh :

Page 131: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

3. Penilaian Keterampilan a. Rubrik Melakukan Gerakan Kombinasi Lari dan Lompat (PJOK)

No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup

Perlu Bimbingan

4 3 2 1 1 Kebenaran

menggerakan bamboo

Gerakan tangan saat memegang dan membuka serta menutup sesuai dan kompak.

Gerakan tangan sesuai namun ada satu kesalahan misalnya tidak sama saat menutup.

Salah satu gerakan benar.

Belum mampu melakukan gerakan yang dicontohkan.

2 Kebenaran gerakan melompat

Gerakan kaki dan posisi saat mendarat tepat.

Hanya gerakan kaki atau posisi mendarat yang sesuai contoh.

Dapat melakukan namun gerakan tidak sesuai contoh.

Belum mampu melakukan gerakan yang dicontohkan.

c. Rubrik Bercerita (PPKn)

No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup

Perlu Bimbingan

4 3 2 1 1 Kelancaran

dalam bercerita

Seluruh cerita disampaikan dengan lancar.

Setengah atau lebih bagian cerita disampaikan dengan lancar.

Kurang dari setengah bagian cerita disampaikan dengan lancar.

Belum mampu bercerita.

2 Kepercayaan diri dalam bercerita

Tidak terlihat ragu-ragu.

Terlihat ragu-ragu.

Memerlukan bantuan guru.

Belum menunjukkan kepercayaan diri.

Page 132: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Contoh lembar kerja peserta didik 1. Perhatikan gambar berikut dan golongkanlah berdasarkan tempat

tinggalnya dengan cara memberi tanda benar “√” pada kolom. NO

Jenis Hewan

Tempat hidup

Air Darat Air dan darat

1.

(……………………….)

2.

(……………………)

3.

(…………………….)

4

(…………………….)

5.

(……………………)

Page 133: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 134: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

CONTOH MEDIA VISUAL

Gambar 1. Makhluk hidup bergerak

Gambar 2. Makhluk hidup tumbuh

Page 135: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 3. Makhluk hidup berkembang biak dan Gambar 4. Makhluk hidup menanggapi rangsang

Gambar 5. Makhluk hidup memerlukan makanan dan memerlukan

air

Gambar 6. Makhluk hidup memerlukan udara

Page 136: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 7. Tumbuhan , Gambar 8. Hewan air, Gambar 9. Hewan darat

Page 137: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

TES HASIL BELAJAR PRETEST

Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS Kelas / Semester : 3 / Ganjil Tema : Lingkungan Pokok Bahasan : (IPA) Waktu : 1 x 45 Menit

PILIHAN GANDA

PETUNJUK:

Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar pada

lembar jawaban

Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin

menggantinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban

yang salah, kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda

anggap benar.

1. Di bawah ini, yang termasuk makhluk hidup ialah ....

a. Itik b. Meja c. Kursi d. Buku

2. Ciri-ciri makhuk hidup adalah .... a. Diam di tempat b. Menghadap keatas c. Berkembang biak d. Berwarna kuning

3. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat. Hal ini menunjukkan

ciri makhluk hidup, yaitu .... a. Berkembang biak c. Bergerak

b. Bernapas d. Memerlukan makanan

4. Berikut ini ciri-ciri makhluk tak hidup adalah

a. Makan c. Tidak peka terhadap rangsangan b. Bernafas d. Bergerak

Page 138: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

5. Yang bukan ciri-ciri makhluk hidup adalah ... a. tumbuh c. bernapas b. berkembang biak d. Diam

6. Yang termasuk makhluk hidup antara lain ...

a. Air, ikan, batu c. Tumbuhan, baterai, lumut b. Tumbuhan, hewan, manusia d. Manusia, semut, tanah

7. Buah mangga termasuk tumbuhan yang memiliki ….

a. Batu c. corak b. Biji d. Motif

8. Akar tanaman bergerak ke dalam tanah untuk mendapatkan ....

a. Air dan zat hara b. Hewan lain c. Sinar matahari d. Hasil fotosintesis

9. Tumbuhan yang berbatang rumput adalah ....

a. Jambu b. Padi c. Bayam d. Salak

10. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas ... a. Pohon rambutan c. Pohon jambu b. Pohon bambu d. Pohon jagung

11. Tumbuhan berikut yang memiliki bentuk tulang daun menjari adalah .... a. Rambutan b. Manga c. Papaya d. Jagung

12. Tumbuhan yang bisa bergerak dengan menutup daunnya ketika disentuh

adalah .... a. Putri malu c. Pisang b. Nangka d. Semangka

Page 139: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

13. Cara yang umum dilakukan burung untuk berpindah tempat adalah .... a. Menggulingkan badannya b. Melompatkan kakinya c. Berjalan dengan sayapnya d. Terbang dengan sayapnya

14. Burung merpat bisa terbang sampai tinggi. Hal itu menunjukan ciri-ciri

bahwa makhluk hidup dapat ....

a. Melayang c. Di langit b. Terbang d. Bergerak

15. Kelompok hewan berikut yang berkembang biak dengan cara beranak adalah .... a. Ayam, katak, dan kuda b. Burung, bebek, dan buaya c. Kelinci, kambing, dan harimau d. Ikan mas, gajah, dan sapi

16. Berikut ini hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah ....

a. Sapi c. Ayam b. Kuda d. Kambing

17. Hewan dapat berkembang biak dengan ...

a. Biji c. Tunas b. Cangkok d. Beranak

18. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah ...

a. Melestarikan jenisnya c. Memerlukan teman b. Dari kecil menjadi besar d. Membutuhkan makan

19. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk .... a. Kawin b. Berkembangbiak c. Fotosintesis d. Bergerak

20. Seluruh makhluk hidup membutuhkan ....

a. Cahaya matahari c. Daging hewan lain b. Pakaian d. Daun-daunan

Page 140: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

KISI-KISI PENILAIAN SOAL PRETEST

Indikator

Indikator Soal

Nomor

Soal

Ranah Kognitif

Kunci

Jawaban

Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Mengidentifikasi

ciri-ciri makhluk

hidup.

Menentukan

yang termasuk

makhluk hidup

1

6

A

B

4

Memahami ciri-

ciri makhluk

hidup

2

3

C

C

Mengidentifikasi

ciri-ciri makhluk tak

hidup.

Menentukan

ciri-ciri

makhluk tak

hidup

4

5

C

D

2

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan bijinya.

Memahami

penggolongan

tanaman berbiji

7

B

1

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan akarnya.

Menyebutkan

manfaat dari

akar tanaman

8

A

1

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan

Memahami

penggolongan

tumbuhan

9

B

2

Page 141: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Indikator

Indikator Soal

Nomor

Soal

Ranah Kognitif

Kunci

Jawaban

Jumlah

Soal

C1 C2 C3 C4

batangnya berdasarkan

batangnya

10

B

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan daunnya.

Memahami

penggolongan

tumbuhan

berdasarkan

daunnya

11

12

C

A

2

Menyebutkan ciri-

ciri pertumbuhan

hewan.

Menyebutkan

ciri-ciri hewan

13

14

D

D

6

Memahami

proses

perkembangbia

kan pada hewan

15

16

17

18

C

C

D

A

Menyebutkan ciri-

ciri pertumbuhan

tumbuhan.

Memahami

kebutuhan pada

tumbuhan

19

20

C

A

2

Jumlah 20 20

Page 142: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

TES HASIL BELAJAR POST-TEST

Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS Kelas / Semester : 3 / Ganjil Tema : Lingkungan Pokok Bahasan : (IPA) Waktu : 1 x 45 Menit

PILIHAN GANDA

PETUNJUK:

Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar pada

lembar jawaban

Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin

menggantinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban

yang salah, kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda

anggap benar.

1. Di bawah ini, yang termasuk makhluk hidup ialah .... a. Itik b. Meja c. Kursi d. Buku

2. Di bawah ini, yang termasuk ciri-ciri makhluk hidup ialah .... a. Tidak dapat bergerak b. Tidak dapat bernapas c. Memerlukan makanan dan air d. Tidak mengalami perubahan ukuran tubuh

3. Perhatikan gambar berikut!

Page 143: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Ciri-ciri makhluk hidup adalah …. a. Memerlukan makanan c. Memerlukan udara b. Memerlukan oksigen d. Memerlukan air

4. Di bawah ini, yang termasuk makhluk tak hidup ialah ....

a. c.

b. d.

5. Tumbuhan yang bijinya tidak dilindungi oleh daging buah adalah .... a. Avokad b. Nangka c. Melinjo d. Rambutan

6. Pisang memiliki biji satu yang disebut ….

a. Dikotil c. Sendiri b. Monokurobo d. Monokotil

Perhatikan gambar di bawah ini!

7. Pisang mempunyai akar ….

a. Serabut c. Keras b. Tunggang d. Lembut

8. Akar tanaman bergerak ke dalam tanah untuk mendapatkan .... a. Air dan zat hara c. Sinar matahari b. Hasil fotosintesis d. Udara

Perhatikan gambar berikut !

Page 144: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

9. Tumbuhan pada gambar di atas berkembang biak dengan ....

a. Membelah diri b. Biji c. Setek d. Tunas

10. Tumbuhan berikut yang memiliki bentuk tulang daun sejajar adalah ....

a. Jarak b. Manga c. Keladi d. Jagung

11. Hewan bergerak dengan cara meloncat-loncat adalah ....

a. c.

b. d.

Perhatikan gambar berikut!

12. Gambar diatas menunjukkan ciri makhluk hidup yaitu … a. Bergerak c. Bernafas b. Berkembang biak d. Tumbuh

Perhatikan gambar!

Page 145: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

13. Hewan di atas memiliki …. pada tubuhnya.

a. Cangkang c. Bulu b. Sisik d. Rambut

Perhatikan gambar berikut!

14. Hewan di atas berkembang biak dengan cara ….

a. Melahirkan b. Bertelur c. Membelah diri d. Melahirkan dan bertelur

15. Berikut ini adalah hewan-hewan yang sangat membutuhkan air untuk

bertahan hidup adalah …. a. Lumba-lumba, kerbau, kelinci b. Lele, hiu, ular c. Cumi-cumi, udang, ikan paus d. Beruang, lele, sapi

16. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk ....

a. Kawin b. Berkembangbiak c. Fotosintesis d. Bergerak

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 146: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Setelah beberapa hari, tumbuhan pada pot akan tumbuh mengarah ke huruf…. a. A c. C b. B d. D

18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Ciri-ciri makhluk hidup yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah …. a. Bergerak b. Peka terhadap rangsang c. Berpindah tempat d. Berkembang biak

19. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk ….

a. Kawin c. Fotosintesis b. Berkembangbiak d. Bergerak

20. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tumbuhan di dalam pot 1, 2, 3, dan 4 mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda. Tumbuhan tersebut dapat dikatakan mengalami ....

a. Pembiakan c. Pertumbuhan b. Pergantian d. Penyebaran

Page 147: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

KISI-KISI PENILAIAN SOAL

POST-TEST

Indikator Indikator Soal Nomor

Soal

Ranah Kognitif Kunci

Jawaban

Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Mengidentifikasi

ciri-ciri makhluk

hidup.

Menentukan

yang termasuk

makhluk hidup

1

A

3 Memahami ciri-

ciri makhluk

hidup

2

3

C

A

Mengidentifikas

i ciri-ciri

makhluk tak

hidup.

Menentukan

ciri-ciri

makhluk tak

hidup

4

A

1

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan

bijinya.

Memahami

penggolongan

tanaman berbiji

5

6

C

D

2

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan

akarnya.

Memahami

jenis-jenis akar

tanaman

7

A

2

Memahami

manfaat dari

akar tanaman

8

A

Menggolongkan

tumbuhan

Memahami

penggolongan

9

D

1

Page 148: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Indikator Indikator Soal Nomor

Soal

Ranah Kognitif Kunci

Jawaban

Jumlah

Soal

C1 C2 C3 C4

Berdasarkan

batangnya.

Tumbuhan

berdasarkan

batangnya

Menggolongkan

tumbuhan

berdasarkan

daunnya.

Memahami

penggolongan

tumbuhan

berdasarkan

daunnya

10

D

1

Menyebutkan

ciri-ciri

pertumbuhan

hewan.

Menyebutkan

ciri-ciri hewan

11

12

13

A

D

A

5

Memahami

proses

perkembangbia

kan pada hewan

14

15

B

C

Menyebutkan

ciri-ciri

pertumbuhan

tumbuhan.

Memahami

kebutuhan pada

tumbuhan

16

19

C

C

2

Memahami

proses

pertumbuhan

pada tumbuhan

17

C

1

Memahami ciri-

Page 149: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

ciri

pertumbuhan

tumbuhan

18

20

A

C

2

Jumlah 20 20

Page 150: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

PERTEMUAN 1

KELAS : 3

HARI/TANGGAL : ……………………………………………

NAMA KELOMPOK : ……………………………………………

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. ………………………………………………..

2. ……………………………………………….

3. ………………………………………………..

4. ………………………………………………..

SOAL

1. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk hidup.

1.

2.

3.

2. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk tidak hidup.

1.

2.

3.

3. Tuliskan 6 makluk hidup.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 151: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

4. Tuliskan 6 makluk tidak hidup.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 152: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

JAWABAN LKPD

PERTEMUAN PERTAMA

1. Ciri-ciri makhluk hidup 1) Bergerak 2) Berkembangbiak 3) Tumbuh

2. Cirri-ciri makhluk tak hidup 1) Tidak bergerak 2) Tidak tumbuh 3) Tidak berkembangbiak

3. 6 makhluk hidup antara lain: 1) Katak 2) Kuda 3) Sapi 4) Kucing 5) Tikus 6) Ayam

4. 6 makhluk tidak hidup antara lain: 1) Kursi 2) Meja 3) Pensil 4) Buku 5) Penggaris 6) Papan tulis

Page 153: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL

HARI/TANGGAL : ……………………………………………

PERTEMUAN : ……………………………………………

NAMA KELOMPOK : ……………………………………………

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. ………………………………………………..

2. ……………………………………………….

3. ………………………………………………..

4. ………………………………………………..

5. ………………………………………………..

SOAL

1. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk hidup.

4.

5.

6.

2. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk tidak hidup.

4.

5.

6.

3. Tuliskan nama bagian-bagian tumbuhan berikut ini.

Page 154: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Page 155: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

JAWABAN LKPD

PERTEMUAN KE DUA

1. Ciri-ciri makhluk hidup

4) Bergerak 5) Berkembangbiak 6) Tumbuh

2. Cirri-ciri makhluk tak hidup 4) Tidak bergerak 5) Tidak tumbuh 6) Tidak berkembangbiak

3.

1. Pucuk 2. Tangkai 3. Tangkai 4. Batang 5. Bunga 6. Buah 7. Akar

Page 156: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL

HARI/TANGGAL : ……………………………………………

PERTEMUAN : ……………………………………………

NAMA KELOMPOK : ……………………………………………

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. ………………………………………………..

2. ……………………………………………….

3. ………………………………………………..

4. ………………………………………………..

5. ………………………………………………..

SOAL

1. Tuliskan 4 hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur.

1.

2.

3.

4.

2. Tuliskan 4 hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan.

1.

2.

3.

4.

3. Perhatikan gambar berikut dan golongkanlah berdasarkan tempat

tinggalnya dengan cara memberi tanda benar “√” pada kolom.

Page 157: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO

Jenis Hewan

Tempat hidup

Air Darat Air dan darat

1.

(……………………….)

2.

(……………………)

3.

(…………………….)

4

(…………………….)

5.

(……………………)

Page 158: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

JAWABAN LKPD

PERTEMUAN KETIGA

1. Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur antara lain:

1) Bebek

2) Ayam

3) Burung

4) Cicak

2. Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan antara lain:

1) Sapi

2) Kuda

3) Kelinci

4) Kucing

3. NO

JenisHewan

Tempathidup

Air Darat Air dandarat

1.

(Beruang)

2.

(Kambing)

3.

(Katak)

Page 159: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

4

(Ikan paus)

5.

(Kupu-kupu)

Page 160: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DAFTAR HADIR MURID KELAS III SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS

NO

NAMA MURID

L/P

PERTEMUAN KET

I II III IV V

1. M. YUSUF RAMADHAN

L

P R E T E S T

P O S T T E S T

s = sakit

a = alfa

i = izin

2. M. NUR ILHAM SYAWAL

L

3. M. NUR SYAWAL SAM

L

4. PUTRI ZAKIRAH

P

5. CACA ANNISA P

6. ST. KHAERANI IDRUS

P

7. NAILA NUR AFIKAH

P

8. NUR KHAIRA RUSDI

P

9. ST. MARYAM AQILA A

P

10. ARIFAH RAYYASSAH. A

P

11. A. INSYIRAH NUR

P

12. A. ZULFAH BASRI

P

13. NURUL INTAN KHAERUNNISA

P

14. KHAERUNNISA ALIMAH

P

15. FATMAH AZZAHRAH

P

Page 161: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

HASIL PRETEST

Jumlah item soal : 20 butir

Skor maksimum : 15

Perhitungan Nilai :

Contoh :

Untuk data 1 (M. Yusuf Ramadhan)

Dan seterusnya.

Kriteria ketuntasan : Nilai ≥ 72, Tuntas ; Nilai <72, Tidak Tuntas

NO NAMA SKOR

TOTAL

NILAI KETERANGAN

1. M. YUSUF RAMADHAN

12 60 TIDAK TUNTAS

2. M. NUR ILHAM SYAWAL

16 80 TUNTAS

3. M. NUR SYAWAL SAM

15 55 TIDAK TUNTAS

4. PUTRI ZAKIRAH 11 55 TIDAK TUNTAS

5. CACA ANNISA 9 30 TIDAK TUNTAS

6. ST. KHAERANI IDRUS

10 50 TIDAK TUNTAS

7. NAILA NUR AFIKAH

9 30 TIDAK TUNTAS

8. NUR KHAIRA RUSDI

15 70 TIDAK TUNTAS

9. ST. MARYAM AQILA A

14 55 TIDAK TUNTAS

10. A. ISYIRAH NUR 11 55 TIDAK TUNTAS

Page 162: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO NAMA SKOR TOTAL

NILAI KETERANGAN

11. B. ZULFAH BASRI 11 55 TIDAK TUNTAS

12. NURUL INTAN KHAERUNNISA

11 55 TIDAK TUNTAS

13. KHAERUNNISA ALIMAH

13 65 TIDAK TUNTAS

14. FATMAH AZZAHRAH

11 55 TIDAK TUNTAS

15. ALWIAH SELFIA UTAMI

12 60 TIDAK TUNTAS

Page 163: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

HASIL POSTTEST

Jumlah item soal : 20 butir Skor maksimum : 15 Perhitungan Nilai :

Contoh : Untuk data 1 (M. Yusuf Ramadhan)

Dan seterusnya. Kriteria ketuntasan : Nilai ≥ 72, Tuntas ; Nilai <72, Tidak Tuntas NO NAMA SKOR

TOTAL

NILAI KETERANGAN

1. M. YUSUF

RAMADHAN

16 80 TUNTAS

2. M. NUR ILHAM

SYAWAL

18 90 TUNTAS

3. M. NUR

SYAWAL SAM

17 85 TUNTAS

4. PUTRI

ZAKIRAH

16 80 TUNTAS

5. CACA ANNISA 16 80 TUNTAS

6. ST. KHAERANI

IDRUS

15 75 TUNTAS

7. NAILA NUR

AFIKAH

15 75 TUNTAS

8. NUR KHAIRA

RUSDI

16 80 TUNTAS

9. ST. MARYAM

AQILA A

17 85 TUNTAS

10. B. INSYIRAH 15 75 TUNTAS

Page 164: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO NAMA SKOR TOTAL

NILAI KETERANGAN

NUR 11. C. ZULFAH

BASRI 15 75 TUNTAS

12. NURUL INTAN KHAERUNNISA

16 80 TUNTAS

13. KHAERUNNISA ALIMAH

15 75 TUNTAS

14. FATMAH AZZAHRAH

17 85 TUNTAS

15. ALWIAH SELFIA UTAMI

15 75 TUNTAS

Page 165: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Analisis Skor Pretest dan Posttest

Teknik untuk menguji hasil tersebut yaitu dengan menggunakan teknik

analisis statistik (uji-t) analisis skor pretest dan posstest

NO NAMA X1

(PRETEST)

X2

(POSTTEST)

d =

X2-X1

d2

1. M. YUSUF

RAMADHAN

60 80 20 400

2. M. NUR ILHAM

SYAWAL

80 90 10 100

3. M. NUR SYAWAL

SAM

55 85 30 900

4. PUTRI ZAKIRAH 55 80 25 625

5. CACA ANNISA 30 80 50 2.500

6. ST. KHAERANI

IDRUS

50 75 25 625

7. NAILA NUR

AFIKAH

30 75 50 2.500

8. NUR KHAIRA

RUSDI

70 80 10 100

9. ST. MARYAM

AQILA A

55 85 30 900

10. C. INSYIRAH 55 75 20 400

11. D. ZULFAH

BASRI

55 75 20 400

12.

NURUL INTAN

KHAERUNNISA

55

80

25 625

Page 166: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO NAMA XI

(PRETEST)

X2

(POSTTEST)

d =

X2-X1

d2

13. KHAERUNNISA

ALIMAH

55 75 20 400

14. FATMAH

AZZAHRAH

65 85 20 400

15. ALWIAH SELFIA

UTAMI

55 75 20 400

JUMLAH 825 1.195 375 11.275

Nilai Rata-rata Pretest

= ∑

Jadi, =

=

Nilai Rata-rata Posttest

= ∑

Jadi, =

=

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

Jadi, Md =

= 25

Page 167: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

2. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

Jadi,

∑ = 11.275

9.375

1.900

3. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

√∑

Jadi,

t =

t =

t =

t =

t =

t = 8,313

4. Menghitung nilai db, dengan persamaan: Untuk derajat kebebasan (db) = N-1 = 15-1

= 14

Page 168: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

VISUAL

NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA PERTEMUAN : 1

NO

NAMA

ASPEK YANG DIAMATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. M. YUSUF RAMADHAN √ √ - √ - √ - - √

2. M. NUR ILHAM SYAWAL √ √ √ √ √ √ √ √ -

3. M. NUR SYAWAL SAM √ √ - √ - √ - √ √

4. PUTRI ZAKIRAH √ √ - √ - √ - - -

5. CACA ANNISA √ √ √ √ - √ √ - -

6. ST. KHAERANI IDRUS √ √ √ √ √ √ - - -

7. NAILA NUR AFIKAH √ √ - √ √ √ - √ -

8. NUR KHAIRA RUSDI √ √ √ √ √ √ √ - -

9. ST. MARYAM AQILA A √ √ √ √ - √ √ - -

10. D. INSYIRAH NUR √ √ √ √ - √ √ - -

11. E. ZULFAH BASRI √ √ √ √ √ √ - √ -

12. NURUL INTAN KHAERUNNISA

√ √ √ √ - √ - - -

13. KHAERUNNISA ALIMAH √ √ √ √ - √ √ √ -

14. FATMAH AZZAHRAH √ √ √ √ √ √ √ - -

15. ALWIAH SELFIA UTAMI √ √ √ √ - √ √ - -

Page 169: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

VISUAL

NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA PERTEMUAN : 2

NO

NAMA

ASPEK YANG DIAMATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. M. YUSUF RAMADHAN √ √ - √ √ √ - - √

2. M. NUR ILHAM SYAWAL √ √ √ √ √ √ √ √ -

3. M. NUR SYAWAL SAM √ √ √ √ - √ - √ -

4. PUTRI ZAKIRAH √ √ √ √ - √ √ √ -

5. CACA ANNISA √ √ √ √ - √ - √ -

6. ST. KHAERANI IDRUS √ √ √ √ - √ √ √ -

7. NAILA NUR AFIKAH √ √ √ √ √ √ √ - -

8. NUR KHAIRA RUSDI √ √ √ √ √ √ √ √ -

9. ST. MARYAM AQILA A √ √ √ √ √ √ √ - -

10. A. INSYIRAH NUR √ √ √ √ √ √ √ √ -

11. A. ZULFAH BASRI √ √ √ √ - √ √ - -

12. NURUL INTAN KHAERUNNISA

√ √ √ √ - √ √ - -

13. KHAERUNNISA ALIMAH √ √ √ √ - √ √ - -

14. FATMAH AZZAHRAH √ √ √ √ - √ √ - -

15. ALWIAH SELFIA UTAMI √ √ √ √ - √ √ √ -

Page 170: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

VISUAL

NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA PERTEMUAN : 3

NO

NAMA

ASPEK YANG DIAMATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. M. YUSUF RAMADHAN √ √ - √ - - - - √

2. M. NUR ILHAM SYAWAL √ √ √ √ √ √ √ √ -

3. M. NUR SYAWAL SAM √ √ - √ - √ - √ √

4. PUTRI ZAKIRAH √ √ √ √ √ √ √ √ -

5. CACA ANNISA √ √ √ √ - √ √ √ -

6. ST. KHAERANI IDRUS √ √ √ √ - √ √ √ -

7. NAILA NUR AFIKAH √ √ √ √ √ √ √ - -

8. NUR KHAIRA RUSDI √ √ √ √ √ √ √ √ -

9. ST. MARYAM AQILA A √ √ √ √ √ √ √ - -

10. A. INSYIRAH NUR √ √ √ √ √ √ √ √ -

11. A. ZULFAH BASRI √ √ √ √ - √ √ √ -

12. NURUL INTAN KHAERUNNISA

√ √ √ √ √ √ √ - -

13. KHAERUNNISA ALIMAH √ √ √ √ - √ √ √ -

14. FATMAH AZZAHRAH √ √ √ √ - √ √ √ -

15. ALWIAH SELFIA UTAMI √ √ √ √ √ √ √ - -

Page 171: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

VISUAL

NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA A. TUJUAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SIWA

1. Untuk mengetahui dan memperoleh data berapa banyak murid di suatu

kelas yang aktif belajar.

2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas aktivitas belajar murid.

B. ASPEK YANG DIAMATI NO ASPEK YANG

DIAMATI PERTE-MUAN

1

PERTE-MUAN

2

PERTE-MUAN

3

RATA-RATA

PERSEN-TASE (%)

1. Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran.

15 15 15 15 1%.

2.

Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung.

15 15 15 15 1%

3. Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru.

11 13 15 13 86,66%

4. Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama.

15 15 15 15 1%

5. Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh

6 6 7 6,33 42,2%

Page 172: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

NO ASPEK YANG DIAMATI

PERTE-MUAN

1

PERTE-MUAN

2

PERTE-MUAN

3

RATA-RATA

PERSENT-ASE (%)

6. Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing- masing.

15 14 15 14,66 97,73%

7. Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.

8 12 13 11 73,33

8. Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.

5 8 10 7,66 51%

9. Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti: Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk.

2 1 2 1,66 11,06%

a. Mencari Rata-rata Setiap Aspek

Rata-rata =

Contoh:

Aspek 1

Pertemuan 1 = 15

Pertemuan 2 = 15

Pertemuan 3 = 15

Maka, rata-ratanya adalah:

Rata-rata =

Page 173: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

b. Mencari Persentase (%) Nilai Rata-Rata

=

x 100%

Contoh: Aspek 1 Diketahui rata-rata = 15 Maka,

=

x 100%

= 1%

Page 174: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 175: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 176: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 177: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 178: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
Page 179: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

DOKUMENTASI

SD Muhammadiyah Perumnas

Observasi awal

Gambar 1. Pemberian pretest

Page 180: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 2. Siswa mengerjakan soal pretest

Gambar 3. Kegiatan pembelajaran pertemuan 1

Gambar 4. Kegiatan pembelajaran pertemuan 2

Page 181: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

Gambar 5. Kegiatan pembelajaran pertemuan 3

Gambar 6. Proses pengerjaan soal oleh murid

Gambar 7. Proses pengerjaan soal oleh murid

Page 182: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA

RIWAYAT HIDUP

IRMA SARI Dilahirkan di Balocci Kecamatan

Balocci Kabupaten Pangkep pada tanggal 28 Mei

1997. Penulis merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara dari pasangan ayahanda Hamka dengan

ibunda Nur Lia.Pendidikan formal dimulai dari TK

PERTIWI pada tahun 2002 dan melanjutkan

pendidikan sekolah dasar pada tahun 2003 di SD

Negeri 5 Padangtangalau Kecamatan Balocci dan

tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan

SMP di SMP Negeri 2 Balocci Kecamatan Balocci dan tamat pada tahun 2012

kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMA di SMA Negeri 1 Pangkajene

dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan pada program strata satu (S1) program studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Berkat rahmat Tuhan yang Maha kuasa dan iringan doa dari orang tua,suami,

saudara, kerabat dekat, serta rekan-rekan seperjuangan di bangku kuliah, terutama

mahasiswa serta dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, perjuangan

panjang penulis dalam mengikuti perguruan tinggi dapat berhasil dengan

tersusunnya skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Saintifik

Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan

Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III di SD Muhammadiyah

Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar”