ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · web viewkegiatan...

103
KEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK A. KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran B. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Menjelaskan konsep dasar pendekatan saintifik 2. Merancang langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran C. URAIAN MATERI 1. Konsep Dasar Pendekatan Saintifik a. Definisi Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 1

Upload: buikhue

Post on 11-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK

A. KOMPETENSI

Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

B. INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Menjelaskan konsep dasar pendekatan saintifik

2. Merancang langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran

C. URAIAN MATERI

1. Konsep Dasar Pendekatan Saintifik

a. Definisi

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran

yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk

konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,

mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai

teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,

hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan

untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,

memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi

bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah

dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai

sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 1

Page 2: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-

proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut

harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau

semakin tingginya kelas siswa.

Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori

Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga

teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar

Bruner (dalam Carin & Sund, 1975). Pertama, individu hanya belajar dan

mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua,

dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan

memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatau

penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat

mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki

kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan

penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat hal di atas adalah

bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran

menggunakan metode saintifik.

Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan

dan perkembangan skema (jamak skemata). Skema adalah suatu struktur

mental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual

beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin, 1967).

Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata seorang anak akan berkembang

menjadi skemata orang dewasa. Proses yang menyebabkan terjadinya

perubahan skemata disebut dengan adaptasi. Proses terbentuknya adaptasi ini

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi

merupakan proses kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikan

stimulus yang dapat berupa persepsi, konsep, hukum, prinsip ataupun

pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada didalam pikirannya.

Akomodasi dapat berupa pembentukan skema baru yang dapat cocok dengan

ciri-ciri rangsangan yang ada atau memodifikasi skema yang telah ada

sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada. Dalam pembelajaran

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 2

Page 3: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

diperlukan adanya penyeimbangan atau ekuilibrasi antara asimilasi dan

akomodasi.

Vygotsky, dalam teorinya menyatakan bahwa pembelajaran terjadi

apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum

dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan

atau tugas itu berada dalam zone of proximal development daerah terletak

antara tingkat perkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai

kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau

teman sebaya yang lebih mampu. (Nur dan Wikandari, 2000:4).

Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1) berpusat pada siswa.

2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip.

3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa.

4) dapat mengembangkan karakter siswa.

b. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada

keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuanembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah:

1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa.

2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah

secara sistematik.

3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu

merupakan suatu kebutuhan.

4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam

menulis artikel ilmiah.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 3

Page 4: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

6) untuk mengembangkan karakter siswa.

c. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik

Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1) pembelajaran berpusat pada siswa

2) pembelajaran membentuk students’ self concept

3) pembelajaran terhindar dari verbalisme

4) pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi

dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip

5) pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

siswa

6) pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru

7) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam

komunikasi

8) adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

2. Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-

langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran

meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan,

kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,

dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan

mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin

pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada

kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan

nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat

nonilmiah. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai

berikut:

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 4

Page 5: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

a. Mengamati (observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti

menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan

mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran

memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran

sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru

membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk

melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan

membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan,

melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal

yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan

adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

b. Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas

kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,

dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat

mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang

konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,

atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai

kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik

dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru

untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu

mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan

sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu

peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin

dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari

informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 5

Page 6: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber

yang beragam.

Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa

yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini

adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat.

c.Mengumpulkan Informasi

Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari

bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik

dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek

yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut

terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,

aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca

sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas wawancara

dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan

adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang

lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.

d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar

Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan

pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a

Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan

informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 6

Page 7: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi

dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada

yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu

informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan

informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta

deduktif dalam menyimpulkan.

Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses

berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas

menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan

ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.

Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan

mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk

kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer

peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi

dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di

memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang

sudah tersedia.

e.Menarik kesimpulan

Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik

merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah

menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari

keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan

kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.

f. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.

Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang

ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan

menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 7

Page 8: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya.

Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan

kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

3. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan

bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang

memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada

bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para

siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir.

Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah

memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai

yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa.

Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar siswa yang belum paham

suatu konsep dapat memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang

mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Pada

kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan fenomena atau kejadian

“aneh” atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah timbulnya

pertanyaan pada diri siswa.

Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau

dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.

Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan

pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan

dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 8

Page 9: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan

dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di muka.

Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi

terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua,

pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa

Contoh kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

diberikan di bawah ini.

Contoh kegiatan pendahuluan:1. Mengucapkan salam

2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah

dipelajari oleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang akan

dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel IPA, guru menanyakan konsep

tentang larutan dan komponennya sebelum pembelajaran materi asam-

basa. Untuk IPS, misalnya menggunakan apersepsi tentang bencana

banjir yang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi,

siapa yang sering menjadi korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat

korban banjir ketika menghadapi bencana tersebut.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Contoh Kegiatan Inti

1. Mengamati:

Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati suatu

fenomenon. Sebagai contoh dalam mapel IPA guru meminta siswa untuk

mengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah belimbing atau

tomat. Fenomena yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Dalam

mapel IPS contohnya adalah fenomena yang diamati adalah gambar-

gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul, hujan deras, orang

membuang sampah sembarangan, sungai meluap, banjir besar. slide, atau

video klip seputar bencana banjir di suatu tempat.

2. Menanya:

Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang suatu

fenomenon. Sebagai contoh siswa mempertanyakan “Mengapa larutan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 9

Page 10: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

ekstrak buah belimbing atau tomat memiliki rasa manis dan asin”. Sebagai

contoh di mapel IPS adalah “Apakah sebab dan akibat banjir bisa terjadi di

ruang dan waktu yang sama atau berbeda?”

3. Menalar untuk mengajukan hipotesis:

Sebagai contoh, dalam mapel IPA siswa mengajukan pendapat bahwa rasa

manis dan masam pada larutan enkstrak buah belimbing atau tomat

disebabkan oleh adanya zat yang memiliki rasa manis dan zat yang

memiliki rasa asam. Pendapat siswa ini merupakan suatu hipotesis. Contoh

hipotesis dalam mapel IPS adalah Banjir (akibat) dan penggundulan hutan

(sebab) bisa: a) Terjadi di tempat yang sama b) Terjadi di tempat

berbeda.

4. Mengumpulkan data:

Dalam mapel IPA, siswa mengumpulkan data atau guru memberikan data

tentang komponen-komponen yang terdapat dalam larutan ekstrak buah

belimbing atau buah tomat.

5. Menganalisis data:

Siswa menganalis data yang diberikan oleh guru. Analisis data dalam IPS,

misalnya siswa diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6 tentang

konsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi sosial. Konsep-konsep ini

dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis,

serta data yang terkumpul.

6. Menarik kesimpulan

Dalam mapel IPA, siswa menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang

mereka lakukan. Sebagai contoh siswa menyimpulkan bahwa rasa manis

pada larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat disebabkan oleh

adanya gula, sedangkan rasa masam disebabkan oleh adanya asam. Contoh

bentuk kesimpulan yang ditarik dalam IPS misalnya hujan di Bogor

menyebabkan banjir di Jakarta menunjukkan adanya keterkaitan

antarruang dan waktu.

7. Mengomunikasikan:

Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan

maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 10

Page 11: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

jawab.

Contoh Kegiatan Penutup:

1. Dalam mapel IPA, misalnya guru meminta siswa untuk mengungkapkan

konsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruk oleh siswa.

Dalam mapel IPS, misalnya siswa diminta untuk menjelaskan contoh

keterkaitan antarruang dan waktu, misalnya hubungan antar desa dan

kota.

2. Dalam mapel IPA maupun mapel lain, guru dapat meminta siswa untuk

meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang

telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber

informasi lainnya. Contoh dalam mapel IPA di atas juga dapat digunakan

dalam mapel IPS.

3. Dalam mapel IPA, mapel IPS, dan mapel lain, guru dapat memberikan

beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau

teori yang telah dipelajari oleh siswa, kemudian guru meminta siswa

untuk mengakses situs-situs tersebut.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 11

Page 12: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

a. Contoh langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik di SD

Kompetensi Dasar

IPS

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan,konektivitas antar ruang,perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya,dan ekonomi

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

IPA

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hatihati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi

3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan seharihari dan kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 12

Sekolah : SD Mutiara HatiKelas / semester : IV / 1Tema : Berbagai PekerjaanSub Tema : Jenis-jenis Pekerjaan

Page 13: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan sumber daya alam dan pekerjaannya, siswa mampu menjelaskan hubungan sumber daya alam dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.

2. Setelah menganalisa gambar, siswa mampu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di kebun teh secara rinci.

3. Setelah menganalisa peta siswa mampu mengidentifikasi kondisi geografis dan pekerjaan dengan benar.

4. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan kondisi geografis (dataran rendah, tinggi dan perairan).

5. Setelah membaca teks petualangan “Ulil SI Daun Teh”, siswa mampu menjelaskan proses daun teh menjadi teh tubruk secara runtut.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 13

Page 14: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

Pendahuluan

Pertemuan Kesatu:1. Pengkondisian peserta didik2. Melakukan appersepsi melalui tanya jawab tentang tentang

jenis-jenis pekerjaan 3. Menyampaikan tema yang akan dibelajarkan yaitu: berbagai

pekerjaan” dengan sub tema: ”jenis-jenis pekerjaan”4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

... menit

Inti Mengamati:Semua peserta didik mengamati gambar proses pembuatan teh

--menit

Menanya:Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan siswa memperhatikan secara rinci proses pembuatan teh yang ada dalam gambar.

Mengumpulkan Informasi:Siswa berdiskusi dengan teman untuk menjawab pertanyaan yang ada di buku mengenai letak perkebunan teh, pekerjaan yang ada di perkebunan teh, dan tugas dari masing-masing pekerja di kebun tehMengasosiasi/ Menalar:Siswa mengetahui adanya perkebunan teh menyebabkan adanya industri teh dan membutuhkan para pekerja, seperti pemetik dan pengolah teh.yo Lakukan

Menyimpulkan:Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan bahwa adanya perkebunan teh, menyebabkan adanya industri teh yang membutuhkan jenis pekerjaan pengelola dan pemetik tehMengkomunikasikan:Siswa menuliskan atau menyampaikan mengenai letak perkebunan teh, industri teh dan pekerjaan apa saja yang ada di perkebunan, dan industri teh.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar selama sehari tentang jenis-jenis profesi yang keberadaannya dipengaruhi oleh kondisi geografis misalnya pemetik teh yang tinggal di pegunungan yang disebut sebagai dataran tinggi dan nelayan di pantai yang tinggal di dataran rendah

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajariMengajak semua siswa berdo’a

....menit

Untuk selanjutnya contoh langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan gabungan dari beberapa pertemuan adalah sebagai berikut:

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 14

Page 15: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

Inti Pertemuan Kedua: ..menitMengamatiSiswa mengamati tiga gambar yang berisi tiga jenis profesi dari di tiga tempat yang berbeda.MenanyaBertanya jawab tentang keadaan wilayah tempat tinggal misal Pemetik teh tinggal di dataran tinggi. bagaimana dengan wilayah lainnya? Pekerjaan apa saja yang ada di wilayah tersebut?Mengeksplorasi:Siswa menuliskan keterangan tentang tiga jenis profesi tersebut di bagian bawah gambar.Siswa diingatkan untuk mengisi keterangan tentang tiga jenis profesi tersebut dengan teliti.Mengasosiasi:Siswa menganalisis hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerjaMengkomunikasikanMenuliskan tentang hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerjaPertemuan KetigaMengamatiSiswa secara individual mengamati lingkungan tempat tinggalnyaMenanyaSiswa di dorong untuk saling bertanya tentang lingkungan tempat tinggalnyaMengeksplorasiGuru mengingatkan siswa untuk memperhatikan kondisi wilayah tempat tinggal mereka, apakah meraka tinggal di daerah dataran tinggi, dataran rendah, atau di daerah perairan.MengasosiasiSiswa diharapkan mengetahui hubungan antara kondisi wilayah tempat tinggal dan jenis pekerjaan yang ada.Mengkomunikasikanmenceritakan keadaan wilayah tempat tinggal mereka dan jenis-jenis pekerjaan yang ada, serta menuliskannya di buku.Pertemuan keempatMengamati:Siswa secara individual mengamati peta sederhana yang ada di buku untuk mengetahui pekerjaan apa saja yang berada di dataran rendah, dataran tinggi, dan perairan.Menanya:Siswa didorong untuk dapat membuat pertanyaan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukannyaMengeksplorasiGuru mengingatkan siswa untuk memperhatikan secara rinci gambar-gambar yang ada di dalam pulau dan memahami arti warna yang ada di kolom legenda.Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel jenis pekerjaan yang dihubungkan dnegan lokasi tempat tinggalnya

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 15

Page 16: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

MengasosiasiSiswa diingatkan untuk memprediksi jenis-jenis pekerjaan yang ada di daerah-daerah yang terdapat di peta, misalnya pemetik teh di dataran tinggi dan nelayan di wilayah perairan.MengkomunikasikanSiswa membuat kesimpulan tentang isi tabel, bahwa kondisi geografis tempat tinggal suatu masyarakat akan memengaruhi jenis-jenis pekerjaan masyarakat yang ada di wilayah tersebut dan siswa menuliskan kesimpulan mereka di buku.

Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari, bahwa kenampakan wilayah permukaan bumi itu terdiri atas dataran rendah, dataran tinggi, dan perairan, yang kemudian memengaruhi jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat tersebutPertemuan Kelima

Mengamati:Siswa membaca dalam hati teks tentang Ulil Si Daun Teh Menanya:Siswa disorong untuk membuat pertanyaan sesuai dengan teks yang dibacanya

MengeksplorasiSiswa menyebutkan sebanyak mungkin pekerjaan yang ada dalam cerita.

MengasosiasiSiswa menuliskan proses Ulil Si Daun Teh sampai menjadi teh tubruk yang dapat dinikmati oleh semua orang dalam kolom yang tersedia di buku.

MengkomunikasikanSecara berpasangan siswa menceritakan pada pasangannya tentang proses yang terjadi pada pembuatan the secara singkat.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 16

Page 17: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

b. Contoh langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik di SMP

Sekolah : SMP JayakartaMapel : IPSKelas/Sem : VII/ 1Tema : Konektivitas antar ruang, waktu, dan manusia

Kompetensi Dasar:No. Kompetensi Dasar

1. 1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2. 2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3. 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)

Indikator:

3.1.1. mendeskripsikan dengan benar adanya konektivitas antarruang3.1.2. mendeskripsikan dengan benar adanya konektivitas antarwaktu 3.1.3. mencontohkan dengan tepat adanya konektivitas antarruang dan waktu3.1.4. membedakan dengan tepat adanya konektivitas antarruang, waktu, dan

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia 3.1.5. menjelaskan dengan tepat adanya konektivitas antarmanusia (interaksi

sosial) dalam ruang dan waktu

4. 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar

Indikator:4.3.1. memaparkan hasil analisis keterkaitan antarruang, antarwaktu, dan

antarmanusia.4.3.2. menyajikan rancangan kegiatan dengan tema “Upaya-upaya pencegah

terjadinya bencana banjir”.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 17

Page 18: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan (...menit)

1. Pengkondisian peserta didik

2. Melakukan appersepsi tentang bencana banjir yang kerap terjadi. Di

mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi, siapa yang sering menjadi

korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat korban banjir ketika

menghadapi bencana tersebut.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (... menit)

1. Peserta didik mengamati gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang

hutan yang gundul, hujan deras, orang membuang sampah

sembarangan, sungai meluap, banjir besar. slide, atau video klip seputar

bencana banjir di suatu tempat. Disarankan fenomena-fenomena

tersebut yang terjadi di lingkungan terdekat.

2. Guru menyampaikan pertanyaan dan mendorong peserta didik

didorong untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru atau

peserta didik yang lain

Misalnya, setelah mengamati gambar atau menyaksikan tayangan video

siswa didorong untuk bertanya, tentang mengapa hutan digunduli, untuk

apa kayu-kayu yang ditebangi, siapa yang melakukan, siapa yang dbiasa

membuang sampah sembarangan, mengapa sungai meluap, mengapa

terjadi banjir, apakah ada hubungan antar semuanya itu? Pertanyaan

atau permasalahan pokok apa yang bisa dimunculkan dari fenomena

tersebut? Guru dapat menginisiasi pertanyaan pertanyaan kunci ketika

siswa belum memunculkannya.

3. Mencoba (Experimenting) atau Mengumpulkan Data : Siswa

menyaksikan video klip tentang banjir yang terjadi di lingkungan siswa.

Siswa diminta untuk mencatat berbagai fakta yang diperlukan

4. Menalar /mengasosiasi data, meghubungkan sampai membuat

kesimpulan : Misalnya peserta didik diajak untuk membaca buku siswa

halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 18

Page 19: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

sosial, dan menghubungkannya dengan fenomena yang terjadi dalam

tayangan video maupun gambar-gambar yang telah diamati

sebelumnya.

5. Secara bersama-sama setelah peserta didik membaca buku, mengamati

gambar, dan menyaksikan tayangan video, mereka diminta untuk

membuat kesimpulan megenai hubungan buang sampah sembarang,

penggundulan hutan, banjir dan kerugian akibat bencana banjir.

6. Mengkomunikasikan : Siswa mempresentasikan hasil analisis datanya

di kelas. Di saming itu siswa juga bisa diminta untuk mengunggahnya

(upload) di blog masing-masing. Untuk kepentingan ini setiap siswa

bisa diwajibkan memiliki blog sendiri.

Penutup (... menit)

(1) Kesimpulan

Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran

(2) Evaluasi :

Dilakukan melalui tes secara tertulis, mengenai contoh bentuk

konektivitas antar ruang dan waktu yang ada di lingkungan

sekitarmu.

(3) Refleksi :

Peserta didik diminta menjawab pertanyaan reflektif misalnya,

apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? Pengetahuan

berharga/baru apa yang kamu peroleh pada pembelajaran kita hari

ini? Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang

berharga/baru.

(4) Penugasan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 19

Page 20: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

c. Contoh pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA

Kompetensi Dasar

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 20

Sekolah : SMA HarmonisasiKelas/Semester : X / IMata Pelajaran : Sejarah IndonesiaTopik : Kehidupan masyarakat, pemerintahan

dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada

masa pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam2.3 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari

pembelajaran sejarah3.7 Mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan

kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

4.4 Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Budda dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

Page 21: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Pengkondisian peserta didik Appersepsi: tanya jawab materi sebelumnya

mengenai Teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dan dihubungkan dengan topik yang akan disampaikan

Menyampaikan tujuan pembelajaran

...menit

Inti Melakukan pengamatan gambar Candi Borobudur dan Candi Prambanan

Melakukan tanya jawab singkat tentang candi Borobudur dan Candi Prambanan

Mengumpulkan data melalui studi pustaka tentang candi Borobudur dan Candi Prambanan dengan historisnya

Menganalisis tentang bentuk bangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan

Menarik kesimpulan tentang kebenaran bangunan candi Borobudur dan candi Prambanan sebagai:1. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di

Indonesia berupa bahasa dan religi/kepercayaan 2. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di

Indonesia berupa organisasi sosial kemasyarakatan 3. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di

Indonesia berupa sistem pengetahuan dan peralatan hidup

4. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa kesenian

5. Gambar peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia yang tidak terpelihara

Mengkomunikasikan tentang keberadaan candi Borobudur dan Prambanan sebagai wujud akulturasi budaya hindu dan budha di Indonesia

... menit

Penutup Menyimpulkan materi kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Pemberian tugas “membuat tugas kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dalam bentuk makalah”.

20

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 21

Page 22: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

4. Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik

Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi penilaian

proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat

siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi

dengan menggunakan lembar observasi kinerja.

b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum

dilakukan dengan tes tertulis.

c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok, bekerja

individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar

observasi sikap.

B. LEMBAR KERJA (LK)

Buatlah contoh langkah-langkah pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah!

Sekolah : ................................................................Mata Pelajaran : ………………………………………….Kelas / Semester : …………………………………………Materi Pokok : …………………………………………Alokasi Waktu : …………………………………………

Kompetensi Dasar dan Indikator PencapaianKompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah pembelajaran harus meliputi : Kegiatan pendahuluan untuk

mempersiapkan peserta secara pisik dan psikis secara kontektual, Kegiatan inti

dilakukan dengan pendekatan saintifik yang mencakup : pengmatan , menanya,

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 22

Page 23: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

mengumpulkan informasi,mengasosiasi, dan mengkomunikasikan, serta Kegiatan

penutup harus meliputi : rangkuman dan umpan balik

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan ………………………………….. …………………………………. …………………………………..

Tidak perlu diisi

Inti …………………………………. ………………………………… …………………………………. …………………………………. …………………………………. …………………………………. ………………………………….

Penutup …………………………………. …………………………………. ………………………………….

C. LATIHAN

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar!

1. Pembelajaran yang menekankan pada pendekatan keilmuan . dan berdasarkan

data fakta serta kajian empirik, merupakan pembelajaran yang menerapkan….

A. Pendekatan Saintifik

B. Strategi Problem Based Learning

C. Project Based Learning

D. Strategi Discovery Learning

2. Pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah yang tidak

terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka dalam menyelesaikan masalah

untuk meningkatkan berpikir kritis , merupakan strategi pembelajaran ….

A.Saintifik

B. Problem Based Learning

C. Strategi Project Based Learning

D. Strategi Discovery Learning

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 23

Page 24: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

3. Pendekatan pembelajaran yang menempat-kan peserta didik sebagai pembelajar

aktif (student centered), untuk menciptakan suasana kelas yang demokratis,

merupakan….

A. Pendekatan Saintifik.

B. Strategi Problem Based Learning

C. Strategi Project Based Learning

D. Strategi Discovery Learning

4. Salah satu prinsif pembelajaran pendekatan saintifik, adalah….

A. Pembelajaran yang mendorong dan menginspirasi, menerapkan dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional .

B. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

siswa secara monoton

C. pembelajaran yang meningkatkan motivasi belajar siswa dan

memungkinkan motivasi mengajar guru menurun

D. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam

komunikasi secara terbatas

5. Pada saat guru bertanya, membimbing dan memandu peserta didik belajar

dengan baik. Serta pada saat guru menjawab pertanyaan sekaligus memberikan

motivasi langkah tersebut merupakan ….

A. mengamati; B. menanya; C. mengumpulkan informasi; D. mengasosiasi

6. Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata, peserta didik harus melakukan

percobaan, yang kontektual dengan alam sekitar, pernyataan tersebut merupakan

salah satu proses pembelajaran….

A. mengamati; B. menanya; C. mengumpulkan informasi; D. Mengkomunikasikan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 24

Page 25: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

7. Peserta didik mempraktekkan gerakan bayang-bayang tubuh manusia pada saat

kena sinar matahari. Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah dalam

penerapan pendekatan saintifik….

A. mengamati; B. mengumpulkan informasi; C. mengasosiasi; dan D. mengkomunikasikan

8. Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima

kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan

tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka

perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Kegiatan tersebut

merupakan proses….

A. mengamati; B. mengkomunikasikan C. mengumpulkan informasi; D. mengasosiasi

D. Rangkuman

1. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi

atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum

atau prinsip yang ditemukan.

2. Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik

a. berpusat pada siswa.

b. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum

atau prinsip.

c. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa.

d. dapat mengembangkan karakter siswa.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 25

Page 26: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

3. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik terdiri atas lima

pengalaman belajar pokok, yang terdiri dari:

a. mengamati;

b. menanya;

c. mengumpulkan informasi;

d. mengasosiasi; dan

e. mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan

belajar peserta didik. Kegiatan tersebut merupakan rincian dari eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, mengolah dan mengkomunikasikan.

4. Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan

bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang

memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam

proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa. Kegiatan

penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi terhadap konsep,

hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua, pengayaan materi

pelajaran yang dikuasai siswa

E. Refleksi

1. Apa yang ibu/bapak pahami setelah mempelajari materi ini?

2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh setelah mempelajari materi

ini?

3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas ibu/ bapak sebagai pengawas sekolah?

4. Apa rencana tindak lanjut yang akan ibu/ bapak lakukan setelah kegiatan ini?

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 26

Page 27: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR - 2DISCOVERY LEARNING

A. KOMPETENSI

Memahami strategi pembelajaran discovery learning, project based learning, dan

problem based learning.

B. INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Menjelaskan konsep dasar strategi discovery learning

2. Merancang langkah-langkah strategi discovery learning dalam pembelajaran

C. URAIAN MATERI

Pada lampiran iv Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81A Tahun 2013, untuk mencapai kualitas yang telah dirancang

dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1)

berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3)

menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika,

logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui

penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual,

efektif, efisien, dan bermakna.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah

ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau

kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup.

Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang

memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 27

Page 28: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan

kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan

dalam proses kognitifnya.

1. Definisi

Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai

proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran

dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana

pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that

takes place when the student is not presented with subject matter in the final form,

but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun,

1986:103). Yang menjadikan dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget yang

menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas.

Bruner memakai strategi yang disebutnya discovery learning, dimana murid

mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir (Dalyono,

1996:41). Strategi discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan

hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan

(Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam

penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalaui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,

penentuan. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu

sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind

(Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

Sebagai strategi belajar, discovery learning mempunyai prinsip yang sama

dengan inkuiri (inquiry) dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil

pada ketiga istilah ini, pada discovery learning lebih menekankan pada

ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya

dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada

peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri

masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan

seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam

masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan problem solving lebih memberi

tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 28

Page 29: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

2. Konsep

Dalam Konsep Belajar, sesungguhnya strategi discovery learning merupakan

pembentukan kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan

terjadinya generalisasi. Sebagaimana teori Bruner tentang kategorisasi yang

nampak dalam discovery, bahwa discovery adalah pembentukan kategori-kategori,

atau lebih sering disebut sistem-sistem coding. Pembentukan kategori-kategori dan

sistem-sistem coding dirumuskan demikian dalam arti relasi-relasi (similaritas &

difference) yang terjadi diantara obyek-obyek dan kejadian-kejadian (events).

Bruner memandang bahwa suatu konsep atau kategorisasi memiliki lima unsur, dan

peserta didik dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui semua unsur

dari konsep itu, meliputi: 1) Nama; 2) Contoh-contoh baik yang positif maupun

yang negatif; 3) Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak; 4) Rentangan

karakteristik; 5) Kaidah (Budiningsih, 2005:43). Bruner menjelaskan bahwa

pembentukan konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang

menuntut proses berfikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategori

meliputi mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh (obyek-obyek atau

peristiwa-peristiwa) ke dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria tertentu.

Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap

peserta didik, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk

menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta

didik pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan discovery learning

environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksplorasi,

penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan

yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam

proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan

pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif

peserta didik. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi

kemampuan peserta didik dalam berfikir (merepresentasikan apa yang dipahami)

sesuai dengan tingkat perkembangannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif

seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 29

Page 30: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

lingkungan, yaitu: enactiv, iconic, dan symbolic. Tahap enaktiv, seseorang

melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan sekitarnya,

artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan

motorik, misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap

iconic, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar

dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar

melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi). Tahap

symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak

yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam

memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika,

matematika, dan sebagainya.

Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam strategi discovery learning menurut

Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk

menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika.

Dan melalui kegiatan tersebut peserta didik akan menguasainya, menerapkan, serta

menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya. Karakteristik yang paling jelas

mengenai discovery sebagai strategi mengajar ialah bahwa sesudah tingkat-tingkat

inisial (pemulaan) mengajar, bimbingan guru hendaklah lebih berkurang dari pada

strategi-strategi mengajar lainnya. Hal ini tak berarti bahwa guru menghentikan

untuk memberikan suatu bimbingan setelah problema disajikan kepada pelajar.

Tetapi bimbingan yang diberikan tidak hanya dikurangi direktifnya melainkan

pelajar diberi responsibilitas yang lebih besar untuk belajar sendiri.

3. Kelebihan Penerapan Discovery Learning

1) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan

keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan

merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara

belajarnya.

2) Pengetahuan yang diperoleh melalui strategi ini sangat pribadi dan ampuh

karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.

3) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa

menyelidiki dan berhasil.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 30

Page 31: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

4) Strategi ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan

sesuai dengan kecepatannya sendiri.

5) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri

dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.

6) Strategi ini dapat membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya,

karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.

7) Berpusat pada peserta didik dan guru berperan sama-sama aktif

mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai

peserta didik, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.

8) Membantu peserta didik menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena

mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.

9) Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;

10)  Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses

belajar yang baru;

11) Mendorong peserta didik berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;

12) Mendorong peserta didik berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;

13) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik;

14) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;

15) Proses belajar meliputi sesama aspeknya peserta didik menuju pada

pembentukan manusia seutuhnya;

16) Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik;

17) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis

sumber belajar;

18) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

4. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran

1. Langkah Persiapan Strategi Discovery Learning

a. Menentukan tujuan pembelajaran

b. Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal,

minat, gaya belajar, dan sebagainya)

c. Memilih materi pelajaran.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 31

Page 32: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara

induktif (dari contoh-contoh generalisasi)

e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,

ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik

f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari

yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke

simbolik

g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik

2. Prosedur Aplikasi Strategi Discovery Learning

Menurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan strategi discovery

learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam

kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut:

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak

memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.

Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan

pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang

mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini

berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat

mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi

bahan.

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Setelah dilakukan stimulation langkah selanjutya adalah guru

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan

pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk

hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244).

Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan

menganalisa permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang

berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk

menemukan suatu masalah.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 32

Page 33: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

c. Data collection (pengumpulan data).

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada

para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,

2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau

membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi

kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang

relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara

sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari

tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan

sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan

demikian secara tidak disengaja peserta didik menghubungkan masalah

dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

d. Data processing (pengolahan data)

Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan

mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik

melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan, dan

semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu

dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan

tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga dengan

pengkodean coding/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan

konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta didik akan

mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian

yang perlu mendapat pembuktian secara logis

e. Verification (pembuktian)

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat

untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi

dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing

(Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau

informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan

terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti

atau tidak.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 33

Page 34: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua

kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi

(Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-

prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan peserta

didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan

pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-

prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya

proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

5. Contoh Langkah Pembelajaran discovery learning di SMA

Sekolah

Mata pelajaran

: SMA Upakarti

: Biologi

Kelas/semester : X MIPA/1

Materi pokok : Animalia Invertebrata

Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman

hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan

proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di

dalam kelas/labo ratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

2.3. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan mene rapkan prinsip

keselamatan kerja saat melakukan kegiatan penga-matan dan percobaan di laborato-

rium dan di lingkungan sekitar.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 34

Page 35: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum

berdasarkan peng amatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan dalam kehidup-

an.

Indikator:

1. mengidentifikasi ciri khas morfologi dari klasis insekta, krustasea, arachnoidea,

kilopoda dan diplopoda.

2. menentukan klasis hewan yang diamati berdasarkan cirri morfologinya.

4.8. Menyajikan data tentang perban dingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh

hewan dan perannya pada ber bagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis

Indikator:

Membuat laporan tertulis tentang data hasil pengamatan cirri-ciri klasis pada hewan

berbuku-buku

Pertemuan Ke …

Pendahuluan ( … menit)

Guru menyampaikan salam dan menanyakan kehadiran peserta didik,

menyampaikan KI, KD , tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti (… menit)

Penciptaan Situasi ( stimulasi )

1. Guru menunjukkan berbagai hewan ber buku-buku (Artropoda) misal capung,

belalang, kelabang, keluwing, udang, laba-laba.

2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) berbagai hewan (invertebrata) yang

dibawa guru.

3. Peserta didik bertanya berbagai hewan yang dibawa guru.

4. Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan informasi) persamaan dan

perbedaan yang terdapat pada hewan-hewan tersebut.

Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari ciri-ciri khas yang dimiliki klasis

artropoda.

2. Peserta didik mengidentifikasi: bagian-bagian tubuh, jumlah bagian tubuh,

antena, ada tidaknya sayap, jumlah kaki, keadaan kaki

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 35

Page 36: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Observasi

Peserta didik mengamati ciri tiap klasis dari artropoda yang meliputi bagian-bagian

tubuh, jumlah bagian tubuh, antena, ada tidaknya sayap, jumlah kaki, keadaan kaki

Pengumpulan data

Peserta didik, menuliskan hasil pengamatan tentang ciri klasis artropoda yang

meliputi bagian-bagian tubuh, jumlah bagian tubuh, ada tidaknya sayap, antena,

jumlah kaki, keadaan kaki pd tabel yang telah disiapkan.

Verifikasi dataPeserta didik melakukan pencermatan data (mengasosiasi) yang diperoleh

mengenai ciri yang ada pada klasis dari artropoda yang meliputi bagian-bagian

tubuh, jumlah bagian tubuh, ada tidaknya sayap, jumlah kaki, keadaan kaki, antena.

Generalisasi

1. Peserta didik menyimpulkan ciri-ciri klasis insekta

2. Peserta didik mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil pengamatan ciri-

ciri klasis insekta di depan kelas dan dikonfirmasi oleh guru.

Penutup (… menit)

1) Guru melakukan tanya jawab dengan peserta untuk membuat rangkuman dan atau

kesimpulan mengenai ciri-ciri dari klasis hewan berbuku-buku.

2) Guru memberikan tugas membuat insektarium secara berkelompok.

3) Peserta didik membersihkan lantai kelas dan membuang sampah pada tempatnya

6. Sistem Penilaian

Dalam strategi pembelajaran discovery learning, penilaian dapat dilakukan

dengan menggunakan tes maupun non tes. Sedangkan penilaian yang digunakan

dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta

didik. Jika bentuk penilainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam strategi

pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 36

Page 37: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

D. LEMBAR KERJA

Buatlah skenario pembelajaran dengan menggunakan strategi discovery learning !

Sekolah : ………………………………………...

Mata Pelajaran : …………………………………………

Kelas / Semester : ………………………………………...

Materi : …………………………………………

Alokasi Waktu : …………………………………………

1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

a.b.c.

2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

A. KegiatanPendahuluan 1.…………………………………………………………………...........

2.………………………………………………………..........................

3…………………………………………………………………...........

4…………………………………………………………………………

B. Kegiatan Inti1.Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) …………………….............

………………………………………………………………….......

2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)………………....

..................................................................................................

3.Data collection (Pengumpulan Data). …………………………………

4.Data Processing (Pengolahan Data) ……………..............................

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 37

Page 38: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

5.Verification (Pembuktian) ……………………………………………..

…………………………………………………………............... 6: Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

C.KegiatanPenutup 1:…………………………………………………………........................

2:.…………………………………………………………………….........

3:………………………………………………………………………….

4:…………………………………………………………………………..

E. LATIHAN

Kerjakanlah soal-soal latihan dibawah ini secara individu.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Penilaian diri ?

2. Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap

yang meliputi : enactiv, iconic, dan symbolic, Jelaskan pengertian dimaksud

dengan tahapan iconic ?

3. Sebutkan 5 kelebihan penerapan pendekatan discovery learning dalam

pembelajaran ?

4. Jelaskan Langkah Persiapan strategi Discovery Learning..?

5. Jelaskan dua bentuk soal tes tertulis, pada strategi Discovery Learning..?

F. RANGKUMAN

Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses

mentalnya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak

diketahui. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,

penentuan dan inferi.

Dalam Konsep Belajar, sesungguhnya strategi discovery learning merupakan

pembentukan kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan

terjadinya generalisasi.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 38

Page 39: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam strategi discovery learning menurut

Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk

menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika.

Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah

sebagai berikut:

1. Langkah persiapan strategi discovery learning.

2. Prosedur aplikasi strategi discovery learning

Dalam strategi pembelajaran discovery learning, penilaian dapat dilakukan dengan

menggunakan tes maupun non tes. Sedangkan penilaian yang digunakan dapat berupa

penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik.

G. REFLEKSI

1. Apa saja yang dapat saudara lakukan terkait dengan materi ini?

2. Pengalaman baru apa yang saudara peroleh dari materi ini?

3. Manfaat apa yang diperoleh dari materi ini?

4. Aspek menarik apa yang saudara temukan dari materi ini?

5. Apa rencana yang saudara akan lakukan untuk menerapkan materi ini?

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 39

Page 40: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR - 3PROJECT BASED LEARNING

A. KOMPETENSI

Memahami Strategi pembelajaran project based learning (pembelajaran berbasis

proyek).

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Menjelaskan konsep dasar strategi pembelajaran berbasis proyek

Merancang langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

C. URAIAN MATERI:

1. Pengertian pembelajaran berbasis Proyek (PBP)

Kleil, et al (2009) mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek (Project-

based learning) sebagai “the instructional strategy of empowering learners to

pursue content knowledge on their own and demonstrate their new understandings

through a variety of presentation modes”. Sementara itu Intel Corporation (2007)

memberikan definisi terhadap pembelajaran berbasis proyek sebagai “an

instructional model that involves students in investigations of compelling problems

that culminate in authentic products”. Definisi yang lebih lengkap terhadap

pembelajaran berbasis proyek dapat ditemukan dalam pendapat Barell, Baron, dan

Grant yang meberikan pengertian PBP sebagai “using authentic, real-world project,

based on a highly motivating and engaging question, task, or problem to teach

students academic content in the context of working cooperatively to solve the

problem” (Dalam Bender, 2012).

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 40

Page 41: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Mengacu pada beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran

berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan

proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas

peserta didik untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan

meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk

pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Strategi ini memperkenankan pesera

didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan

produk otentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari..

Oleh karena itu, pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi

pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan

secara sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap,

pengetahuan dan keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP

merupakan strategi pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar

kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pelaksanaan pembelajaran

berbasis proyek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu

mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk

menghasilkan produk nyata berupa barang atau jasa.

Pada PBP, peserta didik terlibat secara aktif dalam memecahkan masalah

yang ditugaskan oleh guru dalam bentuk suatu proyek. Peserta didik aktif

mengelola pembelajarannya dengan bekerja secara nyata yang menghasilkan

produk riil. PBP dapat mereduksi kompetisi di dalam kelas dan mengarahkan

peserta didik lebih kolaboratif daripada bekerja sendiri-sendiri. Di samping itu PBP

dapat juga dilakukan secara mandiri melalui bekerja mengkonstruk

pembelajarannya melalui pengetahuan serta keterampilan baru, dan

mewujudkannya dalam produk nyata.

2. Prinisp-prinsip pembelajaran berbasis proyek (PBP)

Sebagaimana telah diurakan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk

mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan tugas proyek sebagai strategi

pembelajaran. Para peserta didik bekerja secara nyata, memecahkan persoalan di

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 41

Page 42: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

dunia nyata yang dapat menghasilkan solusi berupa produk atau hasil karya secara

nyata atau realistis. Prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyek adalah:

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas

pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.

b. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu

tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.

c. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan

produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik

yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk, laporan

atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat

tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.

3. Manfaat pembelajaran berbasis Proyek (PBP)

Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang berfokus

pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna

lainya. Pelaksanaan PBP dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja

mengkonstruk tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan

produk karya peserta didik. Manfaat Pembelajaran berbasis proyek (PBP)

diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran

b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.

c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang

kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.

d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.

e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat

kelompok.

Pembelajaran berbasis proyek yang efektif, menurut Klein, et al (2009) harus

memiliki karakteristik sebagai berikut:

Leads students to investigate important ideas and questions

Is framed around an inquiry process

Is differentiated according to student needs and interests

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 42

Page 43: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Is driven by student independent production and presentation rather than

teacher delivery of information

Requires the use of creative thinking, critical thinking, and information

skills to investigate, draw

conclusions about, and create content

Connects to real world and authentic problems and issues

4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik

dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di

samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya

kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis

dan analitis pada peserta didik.

Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat

dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 1: Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010)

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 43

3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek

2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian

Proyek

Penentuan Proyek

5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi

hasil Proyek

4. Penyelesaian Proyek dengan fasilitasi dan

monitoring guru

6. Evaluasi proses dan hasil

Proyek

Page 44: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Berdasarkan bagan di atas, kegiatan yang harus dilakukan pada setiap langkah

PBP adalah sebagai berikut:

a. Penentuan proyek

Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan

tugas proyek yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk

memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok

ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan

guru.

b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek

Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek

dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek

ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas

yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan

penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat

mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antar anggota

kelompok.

c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek

Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua

kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan

tahap demi tahap.

d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru

Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek

yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di

antaranya adalah dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e)

merekam, f) berkarya seni, g) mengunjungi objek proyek, atau h) akses

internet. Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam

melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Pada

kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas

peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.

e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek

Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis,

karya seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 44

Page 45: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam

bentuk pameran produk pembelajaran.

f. Evaluasi proses dan hasil proyek

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi

terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek

dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi,

peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama

menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk

memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga

dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 45

Page 46: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

5. Contoh Langkah Pembelejaran berbasis proyek.

Kompetensi Dasar

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu

Pendahuluan 1) Guru melakukan apersepsi tentang peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia.( pertanyaan mendasar)

2) Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan bakteri yang mengun tungkan kehidupan manusia ?

3) Guru memberikan tugas proyek yang harus diteliti siswa secara berkelompok tentang peranan bakteri yang menguntungkan bagi manusia.

..menit

Kegiatan inti Menyusun Perencanaan Proyek.

1. Peserta didik secara berkelompok menentukan proyek

..menit

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 46

SEKOLAH : SMA Jayakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/semester : X MIPA /1

Materi Pokok : Archaebateria dan Eubactaeria, ciri, dan peranannya

Alokasi Waktu : 4 JP dan 10 hari kegiatan terstruktur.

3.5. Menerapkan prinsip klasi fikasi untuk menggo- longkan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

Indikator:

1. Menggolongkan bakteri ke dalam golongan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri dan bentuk dari hasil pengamatan.

2. Membedakan antara bakteri golongan archaebacteria dengan eubacteria

4.5. Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis

Indikator:

1. Melakukan kegiatan proyek untuk menunjukkan peranan bakteri yang menguntungkan kehidupan manusia.

2. Membuat laporan hasil penyelesaian proyek.

Page 47: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu

yang akan dikerjakan, menentukan judul atau permasalahan yang akan dikerjakan.

2. Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek yang dilakukan siswa

3. Peserta didik secara berkelompok merancang tahapan penyelesai-an proyek yang akan dilakukan (misal pemanfaatan bakteri Acetobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco). Siswa menentukan alat bahan yang diperlukan, (air kelapa 1,5 l, 30 gr gula pasir, 30 gram pupuk ZA, 10 ml asam cuka, 125 starter, Plastik penutup loyang, Loyang) antisipasi keselamatan kerja (baik peserta didik maupun peralatan yang dipakai).

4. Mengkonsultasi tahapan penyelesaian proyek kepada guru pembimbing.

Menyusun Jadwal ProyekPeserta didik menyusun jadwal kegiatan penyele saian proyek yang meliputi :1. penyediaan alat dan bahan percobaan.2. praktek pembuatan nata de coco3. penambahan stater pada media4. pengamatan harian5. penyusunan laporan

MonitoringPeserta didik melakukan pengamatan harian hasil pengerjaan proyek (pembuatan nata decoco) selama satu hari untuk mengikuti perkembangan hasil.

Evaluasi PengalamanGuru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan dan produk yang telah dilakukan.

Penutup 1. Guru dengan Tanya jawab dengan peserta membuat

rangkuman atau kesimpu;an tentang peranan bakteri

dalam kehidupan manusia.

2. Guru memberikan tugas lanjut untuk memacu

kreativitas siswa tentang pemanfaatan bakteri dalam

kehidupan manusia.

..menit

Catatan: Contoh untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMK dapat dilihat dalam

file softcopy.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 47

Page 48: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

6. Penilaian dalam pembelajaran berbasis Proyek (PBP)

Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis proyek meliputi

penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian diperoleh dari kegiatan

peserta didik yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu mulai dari

perencanaan, penyusunan jadwal, penyelesaian proyek, penyusunan laporan, dan

evaluasi proses dan hasil proyek.

Pada penilaian tugas proyek perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan

bahasan materi pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai

perencanaan proyek, mencari serta menemukan informasi/produk sesuai

dengan jenis tugas proyek dan penulisan laporan.

b. Relevansi

Kesesuaian hasil tugas proyek dengan materi pelajaran yang diberikan

guru dengan mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta

didik dalam pembelajaran.

c. Keaslian

Produk atau hasil karya tugas proyek yang dikerjakan peserta didik harus

merupakan hasil karyanya sendiri baik secara individu maupun kelompok.

Langkah penilaian proyek pada dasarnya dapat dibagi kedalam dua

langkah, yaitu menyusun instrumen penilaian proyek dan membuat rubrik

penilaian. Penyusunan instrumen penilaian proyek disusun berdasarkan

indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran, sedangkan rubrik penilaian

disusun berdasarkan aspek-aspek penilaian yang disusun dalam istrumen

penilaian.

Penilaian dalam pembelajaran berbasis proyek mencakup pengetahuan,

ketrampilan dan kinerja. Penilaian pengetahuan dan ketrampilan dapat

dilakukan melalui penugasan individu/kelompok. Penilaian kinerja dilengkapi

dengan laporan tertulis yaitu penilaian yang menuntut peserta didik

mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Instrumen yang digunakan

berupa tugas-tugas belajar (learning tasks) meliputi kegiatan perancangan,

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 48

Page 49: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis, lisan maupun praktik. Pelaksanaan

penilaian dapat menggunakan daftar cek atau skala penilaian.

Penilaian pada pembelajaran berbasis proyek juga dapat dilakukan dengan

menilai produk yang dihasilkan. Penilaian produk dilakukan pada tugas yang

menekankan pada produk teknologi maupun karya seni. Sementara itu,

penilaian sikap dapat dilakukan dengan bentuk penilaian observasi, penilaian

diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation), dan penilaian jurnal oleh

peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan

penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating

scale) yang disertai rubrik

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 49

Page 50: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

D. LEMBAR KERJA

Buatlah contoh langkah-langkah strategi pembelajaran berbasis proyek dalam kegiatan pembelajaran di sekolah!

Sekolah : ................................

Mata Pelajaran : ................................

Kelas/Semester :.................................

Materi Pokok : …………………….

Alokasi Waktu : …………………….

1. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi1.1.2.1.3. 1.4. 1.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan

IntiPenutup Evaluasi

E. LATIHAN

Kerjakanlah soal latihan dibawah ini secara individu.

1. Jelaskan pengertian Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based-learning)

2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis projek (PBP)

3. Jelaskan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek (PBP)

4. Bagaimana bentuk penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis

projek

5. Buatlah contoh format sebagai contoh instrumen penilaian kinerja berbasis

projek

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 50

Page 51: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

F. RANGKUMAN

Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu strategi pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diberi

kesempatan yang seluas-luasnya mengelola proses pembelajarannya mulai dari

mengidentifikasi masalah, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, sampai kepada

menghasilkan produk atau hasil karya lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Dengan strategi pembelajaran berbasis proyek peserta didik didorong untuk bekerja

mandiri, berfikir kritis, bertanggung jawab terhadap proses belajarnya dan pembelajar

seumur hidup (lifelong learners). Dengan demikian diharapkan peserta didik mampu

mengembangkan cara belajar bekerja dengan orang lain dalam kehidupan dewasa kelak.

Oleh karena itu pembelajaran berbasis proyek tidak hanya berkenaan dengan cara

belajar tetapi juga bekerja bersama (working together).

G. REFLEKSI

1. Apa saja yang sdah saudara lakukan terhadap materi ini?

2. Pengalaman baru apa yang saudara peroleh dari materi ini ?

3. Manfaat saja yang dapat saurada peoleh dari materi ini?

4. Aspek menarik apa yang saudara teumukan dari materi ini? yang ibu/bapak

pahami setelah mempelajari materi ini?

5. Apa rencana yang saudara akan lakukan untuk menerapkan materi ini?

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 51

Page 52: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR - 4PROBLEM BASED LEARNING

A. KOMPETENSI

Memahami strategi pembelajaran discovery learning, project based learning, dan

problem based learning.

B. INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi karakteristik strategi pembelajaran problem based

learning

2. Merancang langkah-langkah problem based learning dalam pembelajaran

C. URAIAN MATERI

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), selanjutnya disingkat

PBM, mula-mula dikembangkan pada sekolah kedokteran di Ontario Kanada pada

1960-an (Barrows, 1996). Strategi ini dikembangkan sebagai respon atas fakta bahwa

para dokter muda yang baru lulus dari sekolah kedokteran itu memiliki pengetahuan

yang sangat kaya, tetapi kurang memiliki keterampilan memadai untuk memanfaatkan

pengetahuan tersebut dalam praktik sehari-hari. Perkembangan selanjutnya, PBM secara

lebih luas diterapkan di berbagai mata pelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi.

1. Pengertian PBM

PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang

tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta

didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir

kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Berbeda dengan pembelajaran

konvensional yang menjadikan masalah nyata sebagai penerapan konsep, PBM

menjadikan masalah nyata sebagai pemicu bagi proses belajar peserta didik

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 52

Page 53: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

sebelum mereka mengetahui konsep formal. Peserta didik secara kritis

mengidentifikasi informasi dan strategi yang relevan serta melakukan penyelidikan

untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan menyelesaikan masalah tersebut

peserta didik memperoleh atau membangun pengetahuan tertentu dan sekaligus

mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan

masalah. Mungkin, pengetahuan yang diperoleh peserta didik tersebut masih

bersifat informal. Namun, melalui proses diskusi, pengetahuan tersebut dapat

dikonsolidasikan sehingga menjadi pengetahuan formal yang terjalin dengan

pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik.

Berbagai penelitian mengenai penerapan PBM menunjukkan hasil positif.

Misalnya, hasil penelitian Gijselaers (1996) menunjukkan bahwa penerapan PBM

menjadikan peserta didik mampu mengidentifikasi informasi yang diketahui dan

diperlukan serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Jadi,

penerapan PBM dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

menyelesaikan masalah.

2. Tujuan PBM

Tujuan utama PBM bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan

kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis

dan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri. PBM juga

dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial

peserta didik. Kemandirian belajar dan keterampilan sosial itu dapat terbentuk

ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, strategi, dan

sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.

3. Prinsip-prinsip PBM

Prinsip utama PBM adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi

peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus mengembangkan

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Masalah nyata

adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat

langsung apabila diselesaikan.

Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini dapat dilakukan oleh guru maupun

peserta didik yang disesuaikan kompetensi dasar tertentu. Masalah itu bersifat

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 53

Page 54: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

terbuka (open-ended problem), yaitu masalah yang memiliki banyak jawaban atau

strategi penyelesaian yang mendorong keingintahuan peserta didik untuk

mengidentifikasi strategi-strategi dan solusi-solusi tersebut. Masalah itu juga

bersifat tidak terstruktur dengan baik (ill-structured) yang tidak dapat diselesaikan

secara langsung dengan cara menerapkan formula atau strategi tertentu, melainkan

perlu informasi lebih lanjut untuk memahami serta perlu mengkombinasikan

beberapa strategi atau bahkan mengkreasi strategi sendiri untuk menyelesaikannya.

Kurikulum 2013 menurut Permendikbud nomor 81a tahun 2013 tentang

implementasi kurikulum, menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak

dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah

subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,

mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Di dalam PBM pusat

pembelajaran adalah peserta didik (student-centered), sementara guru berperan

sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif

menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan

ataupun berkelompok (kolaborasi antar peserta didik)

4. Langkah-langkah PBM

Pada dasarnya, PBM diawali dengan aktivitas peserta didik untuk

menyelesaikan masalah nyata yang ditentukan atau disepakati. Proses penyelesaian

masalah tersebut berimplikasi pada terbentuknya keterampilan peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan

baru. Proses tersebut dilakukan dalam tahapan-tahapan atau sintaks pembelajaran

yang disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Sintaks atau Langkah-Langkah PBM

Tahap Aktivitas Guru dan Peserta didik

Tahap 1Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan

Tahap 2Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 54

Page 55: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Tahap Aktivitas Guru dan Peserta didik

Tahap 3Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Tahap 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video, atau model.

Tahap 5Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan

(Sumber: Nur, 2011)

Tahapan-tahapan PBM yang dilaksanakan secara sistematis berpotensi dapat

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan

sekaligus dapat menguasai pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi dasar

tertentu. Tahapan-tahapan PBM tersebut dapat diintegrasikan dengan aktivitas-

aktivitas pendekatan saintifik sesuai dengan karakteristik pembelajaran dalam

Kurikulum 2013 sebagaimana tertera pada Permendikbud No. 81a Tahun 2013.

Aktivitas-aktivitas tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/eksperiman, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan

mengkomunikasikan.

5. Contoh Kegiatan PBM

Sesuai dengan Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang standar proses,

kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

Tahapan 1 PBM dapat dikategorikan sebagai bagian dari tahapan pendahuluan.

Sementara tahapan 2, 3, 4, dan 5 merupakan tahapan inti. Namun, tahapan 5 dapat

pula dikategorikan sebagai tahapan penutup. Dalam kegiatan pembelajaran,

beberapa peserta didik mungkin memerlukan penguatan/pengayaan dan beberapa

lainnya memerlukan remidi. Kegiatan penguatan/pengayaan dilakukan untuk

memperkuat dan memperkaya pemahaman peserta didik yang telah mencapai atau

melampaui pencapaian kompetensi minimal. Pengayaan dapat berbentuk tugas

proyek yang dilakukan di luar jam pelajaran. Di sisi lain, kegiatan dilakukan untuk

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 55

Page 56: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

memfasilitasi dan membantu peserta didik yang belum mencapai penguasaan

kompetensi minimal yang ditentukan.

Berikut adalah contoh kegiatan PBM, khsususnya pada mata pelajaran IPA,

yang terdiri atas tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.

a. Pendahuluan

Pada tahap ini, dilakukan Tahap 1 sintaks PBM, yaitu mengorientasi peserta

didik pada masalah. Masalah tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar,

diagram, film pendek, atau power point. Misalnya, dalam pelajaran IPA,

masalah tersebut terkait dengan aktivitas pendiduk yang membuang limbah

rumah tangga secara liar ke lingkungan sekitar. Setelah peserta didik mencermati

(mengamati) sajian masalah, guru mengajukan pertanyaan pengarah (menanya)

untuk mendorong peserta didik memprediksi atau mengajukan dugaan

(hipotesis) mengenai dampak dari pembuangan limbah rumah tangga, seperti

deterjen, terhadap kehidupan organisme. Selanjutnya, guru menginformasikan

tujuan pembelajaran.

b. Inti

Tahapan inti mencakup tahap-tahap 2, 3, 4, dan 5 dalam sintaks PBM.

1) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar (Tahap 2)

a) Melalui kegiatan tanya jawab (menanya), guru mengingatkan kembali

langkah-langkah atau metode ilmiah. Metode ilmiah tersebut dapat

disajikan dalam bentuk bagan.

b) Guru mengorganisasi peserta didik untuk belajar dalam bentuk diskusi

kelompok kecil. Guru dapat menjelaskan lebih rinci alternatif-alternatif

strategi untuk menyelesaikan masalah yang ditentukan, yaitu terkait

dengan dampak pembuangan limbah terhadap kehidupan organisme.

c) Guru membimbing peserta didik secara individual maupun kelompok

dalam merancang eksperimen untuk menguji dugaan (hipotesis) yang

diajukan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hipotesis dan

rancangan eksperimennya untuk mendapat saran dari kelompok lain

maupun dari guru. Kelompok-kelompok lain maupun guru dapat

memberikan penilaian dan saran terhadap presentasi tersebut. Kelompok

yang dinilai paling baik memperoleh penghargaan.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 56

Page 57: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

2) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok (Tahap 3)

a) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk melakukan

penyelidikan atau eksperimen. Bimbingan tersebut meliputi

pengumpulan informasi yang berkaitan dengan materi yang diangkat

dalam permasalahan, misalnya mengenai pengaruh deterjen terhadap

kehidupan organisme dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

b) Kelompok peserta didik melakukan eksperimen berdasarkan rancangan

yang telah mereka buat dengan bimbingan guru (experimenting).

Perangkat eksperimen diletakkan di tempat yang mudah diamati setiap

hari. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

3) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (Tahap 4)

Peserta didik dalam kelompok mengembangkan laporan hasil penelitian

sesuai format yang sudah disepakati. Kelompok terpilih mempresentasikan

hasil eksperimen (mengomunikasi). Setiap kelompok diberi waktu 10

menit. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi dan guru memberikan

umpan balik.

4) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Tahap 5)

a) Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap

proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok

maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

b) Guru memberikan penguatan (mengasosiasi) terkait penguasaan

pengetahuan atau konsep tertentu, misalnya dampak deterjen terhadap

kehidupan organisme.

c. Penutup

Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. Guru dapat

melakukan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai

ketuntasan. Sebaliknya, guru dapat memberikan remidi bagi peserta didik yang

belum mencapai ketuntasan.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 57

Page 58: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

6. Contoh langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah di SMA

Sekolah : SMA Mutiara Bangsa

Mata pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/semester : X/1

Materi pokok : Teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang,

tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal

Alokasi waktu : 2 JP

Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar

2.3 Menunjukkankan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta

damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional

3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks

deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah

terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya.

Indikator:

Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari

teks deskriptif

Membandingkan teks deskripsi dalam bahasa Inggris dengan bahasa

Indonesia

4.8 Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana.

Indikator:

Menceritakan kembali teks deskriptif secara lisan dan tulisan

4.9 Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat

wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi

sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.

Indikator:

Menyunting teks dari segi struktur dan kebahasaan

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 58

Page 59: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Melengkapi teks yang belum sempurna

4.10 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat

wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan,

struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks

Indikator:

Mengelompokkan teks sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan

Membuat kliping deskripsi tentang orang, tempat wisata atau bangunan

bersejarah yang mereka sukai

Pertemuan Ke...

Pendahuluan (... menit)

1. Peserta didik berdoa dan mempersiapkan diri untuk mengikuti proses pembelajaran

2. Guru mengecek kehadiran peserta didik

3. Guru memberikan motivasi belajar

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

(Tahap 1: mengorientasi peserta didik pada masalah)

Kegiatan Inti (... menit)

1. Peserta didik mengamati gambar sebuah pantai yang tidak terurus dengan

menggunakan worksheet 1. (Tahap 1: mengorientasi peserta didik pada masalah)

2. Peserta didik bertanya tentang gambar yang diperlihatkan. Contohnya: “Where is

the beach located?, “Why is the beach dirty?”, “Is there anybody responsible for

the rubbish?”

3. Peserta didik mengemukakan pendapatnya (mengkomunikasikan) tentang gambar

di atas.

4. Guru membentuk peserta didik dalam kelompok, kemudian memberikan teks

deskriptif.

5. Peserta didik membaca (mengamati) teks deskripsi yang diberikan oleh guru

(Tahap 2: mengorganisasi peserta didik untuk belajar).

6. Dengan bimbingan guru, peserta didik menggaris bawahi (mengumpulkan

informasi) fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks yang dibaca.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 59

Page 60: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Kemudian menuliskannya di worksheet 2. (Tahap 3: membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok)

7. Peserta didik mendiskusikan hasil kerjanya (mengkomunikasikan) dengan

kelompok yang lain dan dikonfirmasi oleh guru. (Tahap 4: mengembangkan dan

menyajikan hasil karya)

8. Dengan bimbingan guru, peserta didik merefleksi aktivitas pembelajaran yang telah

dilakukan. (Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

9. Guru memberikan penguatan (mengasosiasi) terkait materi yang telah dibahas.

Kegiatan Penutup (... menit)

1. Guru memberikan umpan balik.

2. Guru bersama-sama peserta didik membuat rangkuman materi yang telah mereka

pelajari.

3. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas (secara

berkelompok).

4. Guru menjelaskan informasi rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 60

Page 61: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Worksheet 1

Pay attention to the picture below and make questions based on it.

Questions:

1. ........................................................................................................................?

2. ........................................................................................................................?

3. ........................................................................................................................?

etc.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 61

Lampiran

Page 62: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Descriptive text

Worksheet 2

Group : .

Text’s tittle : .

Sosial function Text structure Language feature

etc.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 62

Why Bali? The Issue:

Bali is a serene island of Indonesia located in the heart of the Indian Ocean. It is widely known for its distinct flora and fauna, beautiful beaches and world class surf spots. Rich with tradition and culture, Bali is an ideal tourist destination for the masses. Over the years, increasing tourism and the growing population in Bali has caused an excess of garbage pollution in the landfills, on the streets and beaches, and ultimately the streams and ocean. Environment.web.id reports, quote, "The island generates up to 20,000 cubic meters of trash daily and 75 percent is left uncollected on the roadside and at illegal dumps, posing a mounting problem and health hazard to the surrounding community." The pollution is becoming a widespread issue affecting not only the health of the environment but also the health of local and visiting populations.

Page 63: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

7. Teknik penilaian dalam PBM

Sebetulnya tidak ada teknik penilaian khusus yang diperuntukkan dalam PBM.

Hal yang penting bagi guru adalah dapat mengumpulkan informasi penilaian yang

valid dan reliabel. Mengingat tujuan PBM bukan untuk pemerolehan sejumlah

besar pengetahuan deklaratif, maka penilaian tidak cukup hanya melalui tes tertulis.

Sesuai tujuan PBM, secara spesifik penilaian dalam PBM dapat ditujukan untuk

mengukur kemampuan pemecahan masalah atau kemampuan berpikir kritis.

Penilaian kinerja dipandang cocok dalam PBM. Penilaian kinerja

memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan bila

dihadapkan pada situasi-situasi masalah nyata, sehingga dapat digunakan untuk

mengukur potensi pemecahan masalah peserta didik di samping kemampuan kerja

kelompok. Penilaian kinerja tersebut dilakukan dalam bentuk checklists dan rating

scale.

PBM memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial

atau keterampilan kolaboratif melalui aktivitas diskusi. Keterampilan tersebut dapat

meliputi keterampilan bekerja sama, keterampilan interpersonal, dan peran aktif

dalam kesuksesan kelompok. Keterampilan tersebut dapat dinilai melalui observasi.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 63

Page 64: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

D. LEMBAR KERJA

Buatlah contoh penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan pembelajaran !

Sekolah : ...............................

Mata Pelajaran : ................................

Kelas/Semester :.................................

Materi Pokok : …………………….

Alokasi Waktu : …………………….

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. …………………………………..

2. ………………………………….

dst

Inti 1. …………………………………..

2. ………………………………….

dst

Penutup 1. …………………………………..

2. ………………………………….

dst

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 64

Page 65: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

E. Latihan

Kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini secara individu

1. Apakah yang dimaksud dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) sangat

diperlukan dalam pembelajaran dewasa ini karena …

2. Apakah yang dimaksud dengan Prinsip-prinsip Problem Based Learning

(PBL) ?

3. Jelaskan pengertian pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-

centered), pada strategi PBL?

4. Apa yang dilakukan guru dan peserta didik dalam langkah-langkah tahap I

mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dalam strategi PBL ?

5. Bentuk Penilaian apa yang cocok dalam penilaian PBL?

F. Rangkuman

Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah suatu strategi pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi Peserta didik untuk

belajar tentang cara berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi

dalam situasi berorientasi masalah. Untuk mencapai hal ini, guru membantu Peserta

didik secara kritis mengidentifikasi informasi dan strategi yang relevan dan sumber

belajar yang relevan untuk melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan masalah

tersebut. Dalam mengembangkan keterampilan ini, kerjasama antar peserta didik

secara berpasangan atau berkelompok diperlukan untuk mengidentifikasi informasi

dan strategi yang relevan dan sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan

masalah yang mereka temukan. Oleh karenanya, PBM merupakan pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik (student-centered), sementara guru berperan

sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan

masalah dan membangun pengetahuannya.

G. Refleksi

Setelah Anda menelaah konsep dan penerapan PBM di dalam kelas, harap jawab

pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 65

Page 66: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

1. Hal-hal apa saja yang dapat saudara lakukan tekait dengan materi ini?

2. Pengalaman baru apa yang saudara peroleh dari materi ini?

3. Manfaat apa saja yang saudara peroleh dari materi ini?

4. Aspek menarik apa saja yang saudara temukan dalam materi ini?

5. Apa rencana yang akan saudara lakukan untuk menerapkan materi ini?

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 66

Page 67: ngatimin.weebly.comngatimin.weebly.com/uploads/5/4/1/1/5411453/pendekatan... · Web viewKEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK KOMPETENSI Memahami pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

Pedekatan dan Model Pembelajaran

Daftar Pustaka

Barrows, H.S. 1996. “Problem-based learning in medicine and beyond: A brief overview” Dalam Bringing problem-based learning to higher education: Theory and Practice (hal 3-12). San Francisco: Jossey-Bass.

Delisle, R. (1997). How to Use Problem_Based Learning In the Classroom. Alexandria, Virginia USA: ASCD.

Gijselaers, W.H. 1996. “Connecting problem-based practices with educational theory.” Dalam Bringing problem-based learning to higher education: Theory and Practice (hal 13-21). San Francisco: Jossey-Bass.

Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.

Tim Sertifikasi Unesa. 2010. Modul Pembelajaran Inovatif. Surabaya: PLPG Unesa.

Arend, R.I. 2001. Learning to Teach, 5th Ed. Boston: McGraw-Hill Company, Inc.

Baldwin, A.L. 1967. Theories of Child Development. New York: John Wiley & Sons.

Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975. Teaching Science trough Discovery, 3rd Ed. Columbus:

Charles E. Merrill Publishing Company.

Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. ( 7th. ed. ) New York: Maxwell Macmillan International.

Muller, U., Carpendale, J.I.M., Smith, L. 2009. The Cambridge Companion to PIAGET. Cambridge University Press.

Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan

Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

University Press.

Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. 1985. Learning Science: A Generative Process, Science Education, 64, 4: 489-503.

Sund, R.B. & Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the Secondary

School, 3rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Sutherland, P. 1992. Cognitive Development Today: Piaget and his Critics. London: Paul Chapman Publishing Ltd.

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 67