pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran …

149
PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 4 MUARO JAMBI SKRIPSI Oleh MIMI PRASETIA NIM:TPG.162010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MADRASAH

IBTIDAIYAH NEGERI 4

MUARO JAMBI

SKRIPSI

Oleh

MIMI PRASETIA

NIM:TPG.162010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MADRASAH

IBTIDAIYAH NEGERI 4

MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

MIMI PRASETIA

NIM:TPG.162010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 4: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 5: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 6: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 7: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 8: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

PERSEMBAHAN

Ku simpuhkan kedua belah kakiku, ku sujudkan kepalaku ke arah

kiblatku, ku haturkan do’a kepada Allah SWT. Rabb ku karena-Nya lah akhir

karya kecil ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai

shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi

syafaatnya.

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua ku ayahnda Badrin

dan ibunda Ermasuraini serta abang ku Depriantori dan adik ku Ardo sugiarta

untuk curahan do’a cinta dan kasih sayang yang tak terhingga. Serta sahabat karib

ku, sahabat canda tawaku, suka dukaku jeni mirnanda dan leli listya pratiwi serta

teman-teman PPL MIN 4 Muaro Jambi dan teman-teman KKN posko 29 Muaro

bungo, tak lupa juga teman-teman PGMI angkatan 2016 khususnya PGMI B.

terimakasih atas semua perhatian, saran, dan nasihat selama ini yang teramat

sangat berharga.

Saudara-saudari ku seiman, maha sucu Allah SWT yang telah mempertemukan

kita di kampus UIN STS Jambi yang menjadi kebanggaan kita, biarlah nama-

nama kalian semuanya tertulis dilembaran hati ini, ku temukan arti keikhlasan

perjuangan bersama kalian “ terimakasih ya Allah SWT atas nikmat ukhuwah

yang kami rasakan hingga hari ini Aamiin…

“ Allah itu maha pengasih dan maha penyanyang, maka berdo’alah kepada-Nya,

yakinlah atas janji dan takdir-Nya”.

(INSYAALLAH)

Jambi, 20 juni 2020

Mimi Prasetia

TPG.162010

Page 9: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

MOTTO

ا م ل يع ن د ز ب ر ل ق و

“Dan katakanlah,” Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku “. (QS. Taha: 114).

Page 10: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat rahmat

dan Ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan

Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini dengan Baik. Pelaksanaan penulisan ini

merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu

(S1) dalam bidang Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, penelitian ini berjudul “pelaksanaan prndekatan saintifik pada

pembelajjaran tematik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa ”.

Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat

bantuan dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Orang tua ayahanda Badrin ibunda Ermasuraini Abang Depriantori

dan Adik Ardo Sugiarta. serta keluarga yang telah memberikan

motivasi yang tiada henti-hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong

bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof.Dr.H.Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr.Hj.Fadlilah Mpd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Ikhtiati M.Pd selaku Ketua Prodi jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyariah siregar selaku sekretaris jurusan

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Dr. Minnah El Widdah, M.Ag selaku pembimbing skripsi I dan

bapak Dr. A.A. Musyaffa, M,Pd.I. selaku pembimbing skripsi II yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 11: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

6. Bapak Ibu dosen Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.

7. Ibu Fitrianti, S.Ag selaku Kepala Madrasah MIN 4 Muaro Jambi

8. Ibu Destinar A, S.Pd.I selaku Wali kelas IV B.

9. Leli listya pratiwi dan jeni mirnanda lain-lain, yang ada dihati tak bisa

dituliskan. Yang telah membantu, mensupport, dan yang slalu ada saat

semasa perkuliahan.

10. Sahabat sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan

peneliti, semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan karya ilmiyah ini banyak terdapat kelemahan dan

kekurangan, Oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak

untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya

ilmiah ini.

Akhirnya semoga allah berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, juni 2020

Mimi Prasetia

TPG.162010

Page 12: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

ABSTRAK

Nama : Mimi Prasetia

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa Kelas IV Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.

Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan saintifik pada pembelajaran

tematik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Dalam penelitian ini peneliti menemukan

bahwa siswa kelas IV B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi pada saat

proses pembelajaran siswa kurang memahami materi pelajaran dan sulit menerima

materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Hal ini terlihat dari hasil

belajar siswa yaitu dari 19 siswa hanya 31,57% (6 siswa) yang tuntas belajar

dengan nilai rata-rata 57,57 sedangkan ketuntasan minimal adalah 75. Setelah

peneliti telusuri, hal ini disebabkan guru mengajar satu arah, guru

mengajarkannya kebanyakan monoton hanya guru saja yang aktif dan siswanya

pasif dalam menaggapi suatu materi, sehingga hal ini membuat siswa bosan dalam

belajar dan berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Selain itu, siswa kurang

termotivasi untuk memahami materi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa pada pembelajaran tematik kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro

Jambi dengan penerapan pendekatan saintifik.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Actioan

Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 4 Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan desain Stephan Kemmis dan

Robin MC Taggart, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik

observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pendekatan saintifik

pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan

hasil belajar siswa dapat diukur dari evaluasi siklus I dan siklus II. Dilihat nilai

aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 63,84% dan siklus II 83,8%, nilai

keadaan sikap siswa saat proses pembelajaran pada siklus I sebesar 70% dengan

kategori baik dan siklus II 82,85% dengan kategori sangat baik, sedangkan

peningkatan hasil belajar siswa siklus I sebesar 71,05 dengan kategori tidak tuntas

dengan validitas tes 0,513 dan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 95,26

dengan kategori tuntas dengan nilai validitas tes 0,603. Hasil penelitian di

Madrasah Ibtidiayah Negeri 4 Muaro Jambi telah tercapai dengan baik dan

terbukti bahwa pelaksanaan saintifik pada pembelajaran tematik dapat

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Tematik, Kemampuan Kognitif.

Page 13: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

ABSTRACT

Name : Mimi Prasetia

Departement : Madrasah Ibtidaiyah Education Teacher

Tittle : The Implementation of a scientific approach to thematic learning

to improve the cognitive abilities of class IV Madrasah Ibtidaiyah

4 Muaro Jambi.

This thesis discusses the scientific implementation of thematic learning

to improve the cognitive abilities of fourth grade students at Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 4 Muaro Jambi. In this study, researchers found that students of class IV B

at Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi during the learning process

students did not understand the subject matter and had difficulty accepting the

subject matter so that student learning outcomes were low. This can be seen from

the student learning outcomes of 19 students only 31.57% (6 students) who

completed the study with an average value of 57.57 while the minimum

completeness was 75. After the researchers searched, this was due to the teacher

teaching one direction, the teacher teach it mostly monotonous, only teachers are

active and students are passive in responding to a material, so this makes students

bored in learning and has an impact on student learning outcomes is low. In

addition, students are less motivated to understand the material

The purpose of this study was to determine the improvement of student learning

outcomes in thematic learning class IV at Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi by

applying a scientific approach.

This research is a Classroom Action Research. The subjects of this study were

students of class IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. This study uses the

design of Stephan Kemmis and Robin MC Taggart, while data collection is done by

observation, interview, documentation, and test techniques.

The results of this study indicate that the application of a scientific approach to

thematic learning can improve student learning outcomes. Improved student learning

outcomes can be measured from the evaluation of cycle I and cycle II. Judging by the

value of student learning activities in the first cycle of 63.84% and 83.8% in the second

cycle, the value of the state of students' attitudes during the learning process in the first

cycle of 70% with good categories and the second cycle 82.85% with very good

categories, while increase in student learning outcomes in the first cycle of 71.05 with the

category of incomplete with a validity of 0.513 tests and student learning outcomes in the

second cycle of 95.26 with a complete category with a validity value of the test 0.603. The

results of research at Madrasah Ibtidiayah Negeri 4 Muaro Jambi have been well

achieved and it is proven that scientific implementation of thematic learning can improve

students' cognitive abilities.

Key Words : Scientific Approach, Thematic Learning, Cognitive Ability.

Page 14: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi

MOTTO ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Batasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pendekatan Saintifik .................................................................. 7

B. Pembelajaran Tematik ................................................................ 13

C. Kemampuan Kognitif ................................................................. 15

D. Kerangka Berfikir ....................................................................... 17

E. Studi Relevan .............................................................................. 18

F. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 19

Page 15: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 20

B. Tempat dan Subyek Penelitian ................................................... 20

C. Rancangan Prosedur Penelitian .................................................. 21

D. Kriteria keberhasilan Tindakan .................................................. 25

E. Sumber Data ............................................................................... 26

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 26

G. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 28

H. Keabsahan Data .......................................................................... 29

I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31

J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 33

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 35

B. Temuan Penelitian ...................................................................... 43

C. Deskripsi Data ............................................................................ 45

D. Analisis Data .............................................................................. 71

E. Enterprestasi Hasil Analisis Data ............................................... 72

F. Pembahasan ................................................................................ 79

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 79

B. Saran ........................................................................................... 80

C. Penutup ....................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 16: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ...................................................... 27

Tabel 3.2 Rencana Waktu Tahap Penelitian ............................................... 36

Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah Sejak Didirikan Hingga Sekarang 38

Tabel 4.2 Identitas Sekolah MIN 4 Muaro Jambi ....................................... 39

Tabel 4.3 Data Tenaga Pendidik di MIN 4 Muaro Jambi ........................... 40

Tabel 4.4 Daftar Keadaan Siswa MIN 4 Muaro Jambi Tahun 2019/2020.. 43

Tabel 4.5 Keadaan Sarana MIN 4 Muaro Jambi ......................................... 44

Tabel 4.6 Keadaan Prasarana MIN 4 Muaro Jambi .................................... 45

Tabel 4.7 Tabel Penilaian Hasil Ulangan Harian Siswa (Prasiklus) ........... 45

Tabel 4.8 Jadwal Perencanaan Siklus I ....................................................... 48

Tabel 4.9 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................. 53

Tabel 4.10 Observasi Aktivitas Guru Siklus I ............................................ 55

Tabel 4.11 Observasi Sikap Siswa Siklus I ................................................. 57

Tabel 4.12 Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I........................ 59

Tabel 4.13 Jadwal Perencanaan Siklus II .................................................... 62

Tabel 4.14 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .......................................... 66

Tabel 4.15 Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................................... 67

Tabel 4.16 Observasi Sikap Siswa Siklus II ............................................... 70

Tabel 4.17 Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II ..................... 72

Tabel 4.18 Persentase dan Peningkatan Aktivitas Siswa ............................ 75

Tabel 4.19 Persentase dan Peningkatan Aktivitas guru .............................. 76

Tabel 4.20 Persentase dan Peningkatan Sikap Siswa ................................. 77

Tabel 4.21 Persentase Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa ................... 78

Page 17: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Stephan Kemmis dan Robin MC Taggart .................... 24

Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Siswa ......................................................... 75

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru .......................................... 76

Gambar 4.3 Diagram Sikap Siswa .............................................................. 77

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa .................................................. 78

Page 18: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran diberbagai jenjang pendidikan dirasakan belum

optimal karena masih banyak aspek yang harus dibenahi yang mencakup

terselanggaranya pendidikan dengan baik. Salah satu aspek yang benar

benar mendapat sorotan yaitu pada proses pembelajaran, keterampilan dan

sikap. Namun hal tersebut nampaknya belum terwujud karena masih

banyak menekankan pada hasil pengetahuan semata. Akibatnya banyak

para peserta didik yang sikapnya tidak terpuji serta tidak memiliki

keterampilan untuk bekal mereka dimasyarakat. Ternyata hal ini memicu

perlunya suatu pola atau kurikulum yang menuntun kearah perbaikan.

Arah perbaikan ini, sudah nampak dengan ditetapkannya

kurikulum 2013, pada kurikulum ini. Siswa bukan lagi menjadi objek

tetapi menjadi subjek pembelajaran dengan ikut mengembangkan tema

yang ada. Siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran dan

membangun pengetahuan sendiri dengan harapan memiliki sikap dan

keterampilan. Berdasarkan permendikbud no. 65 tahun 2013, tentang

standar proses pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menjadi dan mencipta. Maka dari itu, pembelajaran harus benar -

benar memberi pengalaman bagi siswa yang sesuai dengan kurikulum

2013.(Widyanty,2013:hal.1)

Keberhasilan suatu pendidikan di sekolah salah satu kuncinya

adalah keberhasilan guru dalam menyajikan materi pembelajaran yang

dapat memfasilitasi siswanya untuk mencapai kompetensi yang

diharapkan. Pada setiap kurikulum yang berlaku guru diharapkan

mengembangakan model pembelajaran sesuai dengan kondisi lapangan.

Seperti halnya dalam pembelajaran kurikulum 2013 kelas IV pada Tema 6

Cita-citaku Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita. Dalam

pembahasan ini masih kurang dapat mengembangakan kemampuan

Page 19: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

2

menerapkan konsep siswa untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan

suatu pendekatan yang menunjang siswa dalam meningkatkan kemampuan

konsep yaitu dengan penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) yang

merupakan pendekatan dalam penerapan kurikulum 2013.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikan rupa agar peserta didik secara

aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsif melalui tahapan-tahapan

mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsif

“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksud untuk memberikan

pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai

materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari

mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.

pendekatan saintifik penerapannya menggunakan pembelajaran

tematik. tematik adalah pembelajaran yang terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberi

pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau

gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik

merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction)

yang merupakan suatu sistem belajaran yang memungkin kan siswa, baik

secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep

serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik

(Majid, 2014 :hal.80)

Pembelajaran tematik ini menggunakan pendekatan saintifik yang

lebih mengarah pada ketrampilan kognitif siswa. Teori kognitif adalah

pembelajaran yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki peserta didik. Pendekatan kognitif memiliki dua prinsip.

Yaitu: pengetahuan awal memerankan peranan penting dalam

Page 20: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

3

pembelajaran dan sistem ingatan adalah suatu prosesor informasi yang

aktif dan terorganisasi.

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada proses belajar dari

pada hasil belajar. Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh presepsi serta pemahaman tentang situasi yang

berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif memandang

penguatan sangat penting sebagai umpan balik. Umpan balik yang

memberi informasi tentang apa yang mungkin terjadi jika tingkah laku itu

diulang. Dalam suatu proses pembelajaran tentunya materi maupun

metode yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

khusus nya dalam perkembangan kognitifnya, karena tingkat berfikir

seseorang berbeda- beda.

Menurut Taksonomi Bloom ada 6 tingkatan dalam domain kognitif

yaitu: pengetahuan (mengingat, menghafal), pemahaman

(menginterprestasikan), aplikasi (menggunakan konsep untuk

memecahkan masalah), analisis (menjabarkan suatu konsep), sintesis

(menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh), dan

evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode). (Roihah, 2009: hal 8-9)

Hasil observasi awal di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro

jambi, pertama guru mengajar sudah menggunakan kurikulum 2013 dalam

penerapannya belum menggunakan pendekatan saintifik dikelas VI.

Sejauh ini, dari pengalaman hasil wawancara penulis,guru cenderung

menggunakan pendekatan inquiry sedangkan Tema 6 Cita-Citaku subtema

3 giat berusaha meraih cita-cita lebih tepat menggunakan pendekan

saintifik. Siswa kurang aktif dan cenderung pasif, setiap diberi pertanyaan

tidak satu pun siswa yang berani menjawab. Demikian juga, setiap diberi

kesempatan bertanya tidak satu pun siswa yang berani untuk bertanya dan

mau menunjukkan kemampuan untuk menunjukkan ide atau gagasan dan

siswa lebih cenderung menghapal materi dalam proses pembelajaran.

Untuk memupuk pola berpikir kognitif siswa dalam pembelajaran tematik,

terutama menyangkut cara berpikir siswa, maka perlu suatu metode

Page 21: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

4

pembelajaran yang mendorong siswa menjadi pemikir yang baik, yang

mampu memberikan banyak alternatif jawaban terhadap suatu

permasalahan. Kedua terlihat anak kurang termotivasi untuk memahami

materi. (Observasi,1 Mei 2019).

Pendekatan saintifik merupakan alternatif yang tepat karena

pendekatan tersebut berorientasi pada kemampuan siswa untuk

mengemukakan ide sebanyak mungkin dalam memecahkan suatu

persoalan. Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi kurang

aktif dan cenderung pasif.

Proses pembelajaran tematik Tema 6 Cita-Citaku subtema 3 giat

berusaha meraih cita-cita dikelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4

Muaro Jambi, guru berorientasi kepada pendekatan inquiry, sehingga

siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi kurang aktif dalam

menanggapi suatu pembelajaran. Kondisi seperti ini tidak akan

meningkatkan kemampuan. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak

seperti apa yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan siswa kelas IV

ketrampilan kognitif nya masih tergolong rendah, dari data yang diperoleh

peneliti disekolah tersebut kemampuan berpikir kognitif siswa yang belum

tuntas 13 orang atau 68,42% siswa mendapatkan nilai dibawah standar

ketuntasan minimal (KKM), Dan 31,57% diantaranya memperoleh nilai

diatas ketuntasan minimum (KKM). Rata- rata nilai ulangan harian siswa

yang didapatkan sebesar 57,57%, sedangkan standar ketuntasan yang telah

ditetapkan sekolah adalah 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019).

Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa pada materi

tersebut perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan kemampuan berpikir

siswa dalam menanggapi persoalan maka akan meningkatkan keterampilan

kognitif siswa.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas , maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pelaksanaan

saintifik untuk meningkatkan kemampuan konitif siswa kemudian peneliti

angkat dalam suatu karangan ilmiah yang berjudul Pelaksanaan

Page 22: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

5

pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Tematik Untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas IV di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.

B. Identifikasi Masalah

1. Siswa kurang aktif, tidak kritis dan cenderung pasif dalam

menanggapi suatu materi.

2. Siswa kurang termotivasi untuk memahami materi

3. Kemampuan kognitif siswa masih belum terlihat.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan,

perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Penelitian dilaksanakan pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri

4 Muaro Jambi

2. Penelitian ini dilaksanakan untuk kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 4 Muaro Jambi

3. Penelitian berfokus pada pembelajaran tematik dengan

menggunakan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam

meningkatkan kemampuan kognitif siswa

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

dapat diidentifikasi masalah – masalah sebagai berikut apakah dengan

pelaksanaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan

kognitif siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka

penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah dengan

pelaksanaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemapuan

Page 23: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

6

kognitif siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro

Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

a) Kegunaan Teoritis

Mamfaat teoritis adalah mamfaat yang diambil untuk

mendapatkan teori baru tentang pendekatan saintifik dalam

meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam bembelajaran

tematik sehingga dapat menambah wawasan berfikir untuk dapat

dijadikan dasar bertindak bagi pendidik dan dunia kependidikan

pada umumnya. Baik oleh penulis penelitian tindakan kelas ini

maupun penulis lainnya.

b). Kegunaan Praktis

(1) Bagi dunia pendidikan, khusus bagi para guru, penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih

pendekatan pembelajaran yang efektif digunakan dalam

menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan

baik dan menyenangkan serta dapat meningkatkan

kemampuan kognitif siswa.

(2) Bagi siswa, dengan menggunakan pelaksanaan saintifik

dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, dapat

melatih siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

(3) Bagi sekolah, penelitian ini paling tidak dijadikan masukan

untuk mengoptimalkan penggunaan pelaksanaan saintifik

dalam kegiatan pembelajaran disekolah pada khusus nya

dan mutu pendidikan pada umumnya.

Page 24: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendekatan Saintifik

1. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan adalah konsep dasar untuk mewadahi, menginspirasi,

penguatan dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode

pembelajaran diterapkan berdasarkan teori- teori tertentu. oleh karena itu

banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya

dengan metode.

Pendekatan belajar ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian

dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas

yang melandasi metode ilmiah.

Penerapan Pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

ketrampilan proses seperti mengamati, mengklafikasi, mengukur,

menemukan, menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan

proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru

teresebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya

siswa atau semakin tingginya kelas siswa.

Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang

pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah, ada lima pengalaman

belajar dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati (observasing),

menanya ( questioning), mencoba ( experimenting), menalar (associating),

dan mengkomunikasikan (communicating). Menurut Permendikbud

Nomor 59 Tahun 2014 lampiran 111, proses pembelajaran pada kurikulum

2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

saintifik dan mencakup tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan siantifik,

ranah bertujuan agar peserta didik tahu tentang “ mengapa “. Ranah

pengetahuan bertujuan agar peserta didik tahu bagainmana tentang”

Page 25: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

8

bagaimana “. Hasil akhirnya adalah peneguasan kompetensi sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan yang seimbang sehingga menjadi manusia

yang baik dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk

hidup secara layak (hard skills). ( Muntari, 2017, hal. 10 – 11)

Dengan Demikian, pembelajaran dengan pendekatan saintifik

merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar

peserta didik secara aktif mengkonstuk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau

menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasiskan kosep,

hukum atau prinsip “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksud untuk

memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,

memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa

informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada

informasi searah dari searah dari guru. Oleh karena itu kondisi

pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong

peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi

dan bukan hanya diberi tahu.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka pembelajaran dengan

pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik

2. Melibatkan ketrampilan proses dalam mengkontruksi konsep, hukum

atau prinsip.

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

peserta didik.

4. Dapat mengembangkan karakter peserta didik.(Lazim,2014, hal. 1-3)

2. Tujuan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik

Page 26: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

9

Tujuan pembelajaran drngan pendekatan saintifik didasarkan pada

keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah :

1. Untuk meningkatkan kemampuann intelek, khususnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk membentuk kemampuan siswa

dalam menyelasaikan masalah secara sistematik.

2. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar

itu merupakan suatu kebutuhan.

3. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi

4. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khusus nya

dalam menulis artikel ilmiah.

5. Untuk mengembangakan karakter siswa (Lazim,2014,hal..2)

3. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Saintifik

Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran berpusat pada siswa

b. Pembelajaran membentuk studens’ self concept

c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme

d. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengasimilasi dan mengakomondasi kosep, hukum, dan prinsip.

e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

siswa

f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru

g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuam

komunikasi

h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

dikontruksikan siswa dalam struktur kognitifnya. ( Lazim, 2014.hal 2-

4)

Page 27: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

10

4. Langkah–Langkah Umum Pembelajaran Dengan Pendekatan

Saintifik

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang

dilaksananakan dengan menggunakan pendekatan ilimiah (saintifik).

Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap

menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari sifat non

ilmiah,pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan dengan

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi. (sumber

buku diklat kurikulum2013).(Lazim,2014 hal. 4)

1. Mengamati ( Observing )

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan

tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik

senang dan tertantang, dan mudah pelaksaaannya. Metode mengamati

sangat bermamfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik

sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.

2. Menanya (Questioning)

Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan

pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang kongkrit

sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur

atau hal yang lain lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai

kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi dimana peserta

didik dilatih untuk menggunaan pertanyaan dari guru untuk mengajukan

pertanyaan sampai ketingkat dimana peserta didik mampu mengajukan

pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah

pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu

peserta didik.

3. Menalar (Associating)

Page 28: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

11

Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam

kegiatan pembelajaran disampaikan dalam permendikbud nomor 81a

tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil

dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari sifat menambah leluasan

dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang dimiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk

menemukan keterkaitan satu pendekatan dan model pembelajaran

informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan

informasi tersebut.

4. Mencoba ( Experimenting)

Mencoba (experimenting) dimaksudkan untuk mengembangkan

berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan

pengetahuan. Aktivitas pebelajaran nyata untuk ini adalah: (1)

menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut

tuntunan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan

bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis

yang relevan dan hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan

mengamati percobaan; (5) mencatat penomena yang terjadi,

menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik kesimpulan atas hasil

percobaan; dan (7) membuat laporan dan nmengkomunikasikan hasil

percobaan

5. Mengkomunikasikan (Networing)

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka

pelajari. Kegitan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau

menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

Page 29: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

12

mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di

kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau

kelompok belajar peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan”

dalam kegitan pembelajaran sebagaimana telah disampaikan dalam

Permendikbud Nomor 81 Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis

atau media lainnya.(Lazim, 2014, hal. 4-8)

Aplikasnya dalam belajar adalah melalui serangkaian aktivitas

siswa dari mengamati, menanya, mencoba/ mengumpulkan data, menalar

dan komunikasi siswa mengkontruksikan ide-ide, gagasan, konsep

pemikirannya sendiri yang selalu melibatkan proses asimilasi dan

akomondasi.(Farida dkk, 2105, hal. 5-8)

5. Saintifik Dalam Pembelajaran IPA

Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan

melalui keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains

merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuan

dalam melakukan penyelidikan ilmiah. (rustaman :2005)

Jenis keterampilan proses pada pembelajaran IPA

a. Pengamatan

Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek

tertentu dengan alat indera secara teliti. Menggunakan fakta yang

relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat dan

bahan untuk mengamati objek dalam rangka mengumpulkan data

atau informasi.

b. Pengukuran

Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kehiatan-

kegiatan yang berkaitan dalam pengembangan satuan.

c. Klasifikasi

Proses yang digunakan ilmuan untuk mengadakan penyususnan

atau mengelompokkan atas objek-objek san kejadian-kejadian

Page 30: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

13

d. Menyimpulkan

Keterampilan proses dengan istilah inferensi. Inferensi adalah

sebuah kenyataan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan

e. Komunikasi

Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan

pendapat hasil keterampilan proses lainnya baik secara lisan

maupun tulisan.( Prilianti, 2014)

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah

pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang

menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap dan nilai,

baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.

Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema

yang spesifik yang sesuai dengan materi pembelajaran, untuk mengajar

satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.

Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 lampiran IV menyebutkan

bahwa kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran

yaitu pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung. Proses

pembelajaran langsung adalah proses pendidikan dimana peserta didik

mengembangkan pengetahuan , kemampuan berpikir dan keterampilan

psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang

dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang ditemukannyadalam

kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan

Page 31: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

14

pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan

instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses proses pendidikan yang

terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam

kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan

pengembangan nilai sikap.

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran

terpadu yang merupakan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa

baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan

konsep serta prinsip - prinsip keilmuan secara holistik bermakna, dan

otentik. (Majid, 2014.hal 80)

2. Tujuan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki banyak tujuan yaitu:

a. Memudahkan pemusatan pada satu tema tertentu

b. Siswa siswi mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan

berbagai kompetensi dasar antara isi mata pelajaran dalam tema yang

sama.

c. Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

d. Siswa-siswi lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam

situasi nyata

e. Lebih dapat dirasakan mamfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalalm konteks tema yang jelas.

f. Guru dapat dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang

disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaliagus. (Sugiyar dkk,

2009, hal 1-7)

3. Landasan Pembelajaran Tematik

Landasan pembelajaran tematik mencakup:

a. Landasan fisolofis

Page 32: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

15

Dalam pembelajaran tematik dipengaruhi oleh 3 aliran filsafat

yaitu: progresivisme, konstruktivisme,dan humanisme. Aliran

progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan

pada pembentukan kreativitas, pemberian sejuamlah kegiatan, suasana

yang alamiah (natural), dan memperhatikan penngalaman siswa. Aliran

konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct

experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran.

b. Landasan psikologis

Pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi

perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi

perkembangan diperlukan terutama dalam menetukan isi materi

pembelajaran tematik yang diberikan agar tingkat leluasan dan

kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa siswi.

Psikologi belajar memberikan konstribusi dalam hal bagaimana isi

pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa-siswi dan

bagaimana pula mereka harus mempelajarinya.

c. Landasan Yuridis

Pembelajaran tematik berkaitan dengan kebijakan atau peraturan

yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di SD/MI.

Landasan yuridis tersebut undang – undang no 23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak pasal 9 yang menyatakan bahwa setiap anak berhak

memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam pengembangan

pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya.

Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

(Bab V Pasal 1b) menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap

satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayan pendidikan sesuai

dengan bakat, minat, dan kemampuannya.(Sugiyar dkk, 2009; hal 2-9)

Page 33: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

16

4. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di SD/MI, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat pada siswa

b. Memberikan pengalaman langsung

c. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

e. Bersifat fleksibel

f. Mengguakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. (Majid,

2014, hal. 89- 90)

C. Kemampuan Kognitif

1. Pengertian Kemampuan Kognitif

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia “kemampuan berasal dari kata

mampu yang berarti kuasa (sanggup/bisa) melakukan suatu. kemampuan

berarti sanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemampuan berarti kapasitas

seseorang individu untuk melakukan beragam dalam suatu pekerjaan”.

Istilah kognitif berasal dari kata cognition yang bersinonim

dengan knowing yang berarti mengetahui. Dalam arti luas, cognition

berarti memperoleh, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Istilah

kognitif berkembang menjadi salah satu domain atau ranah psikologis

manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan

pemahaman, pertimbangan, pengolahan, informasi, pemecahan masalah,

kesenjangan, dan keyakinan.

Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang

menjelaskan bagaimana anak berpedapat dan menginterprestasikan objek

dan kejadian – kejadian sekitarnya. Pada pandangan piaget, kemampuan

atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan

otak dan system nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu

individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Selain teori

perkembangan kognitif, piaget juga mempunyai teori konstruktivisme.

Page 34: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

17

Dalam teori ini piaget menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang adalah

bentukan orang itu sendiri (Fathurroman, 2015,hal. 56-57)

Jean pieget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak

menjadi empat tahapan yaitu:

a. Tahap Sensorik-Motorik

Yakni Perkembangan ranah kognitif pada usia 0-2 tahun.

Intelegensi sensori motorik dipandang sebagai intelagensi parktis yang

berfaedah bagi anak usia 0-2 tahun untuk belajar berbuat terhadap

lingkungannya sebelum ia mampu berpikir mengenai apa yang sedang ia

buat. Anak pada periode ini belajar bagaimana mengikuti dunia kebendaan

secara praktis dan berlahan menimbulkan efek tertentu.

b. Tahap Berpikir Praoperasional

Yakni perkembangan ranah kognitif pada usia 2-7 tahun.

Perkembangan ini bermula pada anak telah memiliki penguasaan

sempurna terhadap object permanence (ketetapan adanya benda).

Kemampuan ini adalah hasil dari munculnya kapasitas kognitif baru yang

di sebut representation (gambaran mental). Resresentation mental

merupakan bagian penting dari skema kognitif yang memungkinkan anak

berpikir dan menyimpulkan sebuah eksistensi sebuah benda atau kejadian

tertentu.

c. Tahap Berpikir Operasional Kongkrit

Yakni perkembangan kognitif pada usia 7-11 tahun. Dalam periode

konkret-operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak

memperoleh tambahan kemampuan yang di sebut sistem operation

(satuan langkah berfikir). Kemampuan ini bermamfaat bagi anak untuk

mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu

kedalam sistem pemikirannya sendiri.

Page 35: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

18

d. Tahap Berfikir Operasional Formal

Yakni perkembangan kognitif pada usia 11- 15 tahun. Pada tahap

ini seorang anak telah memasuki usia remaja sudah mampu untuk

mengkoordinasikan baik seacara serentak maupun berurutan. Dua ragam

kemampuan kognitif, yaitu: 1) kapasitas menggunakan hipotesis; 2)

kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Kapasitas hipotesis

memungkinkan seorang reamaja untuk berpikir mengenai pemecahan

masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang sesuai lingkungan

yang ia respon. (Djaali,2008, hal. 67 -68,)

Kemampuan kognitif adalah ketercapaian/kesanggupan individu yang

dapat diamati sebagai hasil atau proses memperoleh pengetahuan melalui

pengalaman belajar. Kognitif dalam penelitian ini menggunakan level

kognitif yang dikembangkan oleh Benyamin S. Bloom dengan enam

indikator kemampuan. Yiatu:

1. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang pengetahuan yang

menyangkut peserta didik untuk dapat mengenali atau atau

mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta.

2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenujang pengetahuan yang

menyangkut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang

materi pelajaran yang disampaiakan guru dan dapat

memamfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal

lain.

3. Penerapan, yaitu jenjang pengetahuan yang menyangkut peserta didik

menggunakan ide –ide atau pengetahuan umum , tata acara taupun

metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret

4. Analisis, yaitu jenjang pengetahuan yang menyangkut peserta didik

untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kadalm unsur-

unsur atau komponen pembentukannya.

5. Sintesis, yaitu jenjang pengetahuan yang menuntut peserta didik untuk

menhasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai

Page 36: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

19

faktor, hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau

mekanisme

6. Evaluasi , yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau

konsep berdasarkan kriteria tertentu.

Sehingga untuk mengetahui kemampuan kognitif dalam penelitian

ini menggunakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

didasarkan pada jenjang kognitif yang dikembangkan oleh Benyamin.

S Bloom. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 terdapat beberapa

penilaian salah satunya ialah penilaian aspek kognitif terhadap siswa

diaman dalam aspek penialian kognitif ini dapat mengukur

kemampuan kognitif siswa diranah pengetahuan selama pembelajaran.

(Poerwati. 2013. Hal. 64)

D. Kerangka Berfikir

Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran

adalah pemilihan pendekatan mengajar. Banyak sekali pendekatan-

pendekatan dalam mengajar yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses

pembelajaran, diantaranya adalah pendekatan saintifik.

Dalam menggunakan pendekatan saintifik, siswa dituntut untuk

aktif dan menggunakan kognitifnya terutama dalam usaha pemecahan

masalah dari konsep yang diajarkan. Siswa dirangsang untuk

mengemukakan pendapat sehingga mereka memperoleh pengalaman

langsung dari daya pikir kreatifnya yang akibatnya akan meningkatkan

kemampuan kognitifnya dalam menerima pelajaran.

Dalam pembelajaran perlu diberikan masalah-masalah, sehingga

siswa terdorong untuk berfikir dan melatih keterampilan kognitifnya.

Kemampuan berfikir merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap

orang. Untuk itu, proses pembelajaran setiap jenjang pendidikan

seharusnya menitik beratkan pada pengembangan berfikir siswa. Namun

untuk melatih kemampuan berfikir siswa sering luput dari perhatian guru.

Page 37: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

20

Sedangkan, kemampuan berfikir itu tidak datang dengan sendirinya, harus

ada upaya yang sistematis untuk mencapainya.

E. Studi Relevan

a. Siti Maskanah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo 2015 dengan judul”

Efektivitas Pembelajaran Saintifik Dengan Metode Practice Rehearsal

Pairs Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Salafiyah Kendal Mata

Pelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan (Pengaruh Hujan) tahun

ajaran 2014/2015”. Skripsi ini membahas tentang efektivitas pendekatan

saintifik dengan metode practice rehearsal pairs terhadap hasil belajar

siswa kelas IV MI Salafiyah Kendal. Hasil penelitian tersebut

memaparkan bahwa penggunaan pendekatan saintifik dengan metode

practice rehearsal pairs efektif terhadap hasil belajar siswa dibuktikan

dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan pendekatan

saintifik metode Practice Reherarsal Pairs sebesar 76,75% lebih baik dari

pada peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konversional

sebesar 64,75%. Persamaan penelitian ini terletak pada pendekatan

saintifik sedangkan perbedaannya, penelitian ini untuk meningkatkan hasil

belajar dan tidak menggunakan pembelajaran tematik sedangkan apa yang

saya teliti untuk meningkatkan keterampilan kognitif siswa dan

menggunakan pembelajaran tematik. (Siti Maskanah, 2015, Skripsi)

b. Desi Ambarsari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan

Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta dengan judul ”Peningkatan Ketrampilan Mengkomunikasikan

Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Pada

Siswa Kelas IV A Sekolah Dasar Negeri Rejowinangun Yogyakarta”.

Skripsi ini membahas tentang penelitian yang dilatar belakangi oleh hasil

observasi pembelajaran yang menggunakan kembali kurikulum KTSP

menunujukkan bahwa prestasi belajar IPA dan ketrampilan

mengkomunikasikan siswa masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan mengkomunikasikan dan

Page 38: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

21

prestasi belajar IPA melalui penerapan pendekatan saintifik pada siswa

kelas IV A Sekolah Dasar Negeri Rejowinangun Yogyakarta. hasil

penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan mengkomunikasikan dan

prestasi belajar IPA meningkat setelah diberikan tindakan melalui

penerapan pendekatan saintifik. Rata- rata ketrampilan

mengkomunikasikan siswa meningkat dari pra tindakan, ke siklus I, ke

siklus II yaitu 58,53% (Kriteria cukup), 75,76% (Kriteria baik), dan

79,42% (kriteria sangat baik). Persamaan peneltian ini terletak pada

penerapan pendekatan saintifik sedangkan perbedaannya, penelitian ini

untuk meningkatkan Ketrampilan Mengkomunikasikan Dan Prestasi

Belajar sedangkan apa yang saya teliti menggunakan pembelajaran tematik

dan untuk meningkatkan ketrampilan kognitif siswa. (Desi

Ambarsi,2016,Skripsi)

c. Indriyanti pada Tahun 2017 Universitas Pendidikan Indonesia, Judul

“Penerapan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan

Bertanya Siswa Pada Kelas V Sekolah Dasar” penelitian ini sama-sama

membahas pendekatan saintifik, perbedaannya terletak pada meningkatkan

keterampilan bertanya sedangkan yang diteliti peneliti meningkatkan

ketreampilan kognitif. (Indriyanti,2017,jurnal)

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori-teori dan kerangka berfikir sebagaimana yang

telah diuraikan diatas berikut ini berikut ini dapat diajadikan hipotesis

yang dirumuskan, pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran

tematik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro jambi.

Page 39: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan pendekatan deskriptif. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang

diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas,

yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran

dikelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan (Paizaluddin dan

Ermalinda, 2016, hal. 7). Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang

berusaha menggambarkan dan mempresentasikan objek sesuai keadaan yang

sesungguhnya dan apa adanya. Tidak ada penambahan dan tidak ada

pengurangan. Penelitian ini disebut juga sebagai penelitian non eksperimen

sebab tidak ada rekayasa dan pengkondisian khusus terhadapa objek yang

diteliti (Muliawan, 2018, hal. 205).

Tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran

guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik

pembelajarann dan atau mengubah kerangka kerja melaksanakan

pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi

peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses

pembelajaran. PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas

pelaksanaan pembelajaran kelas. (Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 21-

22).

B. Tempat dan Subjek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 4 Muaro Jambi. Dimulai dari tanggal 8 Januari 2020 – 18 Maret

2020. Alasan pengambilan tempat penelitian ini karena sesuai observasi

awal, disana terdapat suatu fenomena atau permasalahan yang dapat

diteliti.

Page 40: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

23

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B, dan guru

Tematik kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi dengan

jumlah 19 siswa. Pemilihan kelas IV B karena siswa kelas tersebut

merupakan kelas yang hasil belajarnya lebih rendah dari pada kelas yang

lainnya.

C. Rancangan Prosedur Tindakan

Rancangan Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan

beberapa siklus. Dalam penelitian ini peneliti mendesain dua siklus, dimana

masing-masing siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

refleksi, dan dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan model Stephan Kemmis

dan Robin Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh Stephan Kemmis dan

Robin Mc Taggart tampak masih begitu dekat dengan model yang

diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, oleh karena didalam

satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen seperti yang halnya

dilaksanakan oleh Kurt Lewin sehingga belum tampak adanya perubahan.

Keempat komponen tersebut meliputi perencanaan (planning), akasi atau

tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksing (reflecting)

(Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 30).

Page 41: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

24

Model Penelitian Tindakan Kelas Stephan Kemmis dan Robin Mc

Taggart:

Gambar 3.1. Model Stephan Kemmis dan Robin MC Taggart

(Arikunto, Suharjono, Supardi, 2007, hlm. 16).

a. Gambaran siklus I

1) Perencanaan

Adapun hal-hal yang harus dilakukan dalam melaksanakan

penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu menyusun perencanaan

yaitu:

a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa.

b) Penyusunan RPP sesuai dengan SK dan KD.

c) Menetapkan dan mencari materi yang akan diajarkan.

Perencanaan

Pelaksanaan

observasi

Refleksi Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

observasi

Refleksi Siklus I

refleksi

Page 42: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

25

d) Membuat lembar pengamatan.

e) Membuat lembar kerja siswa.

f) Membuat alat eveluasi pembelajaran.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi

dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Untuk tepat

pada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, maka yang dilakukan

oleh peneliti adalah:

a) Menyiapkan materi pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik.

b) Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah

diajarkan sebelumnya.

c) Mengembangkan pemikiran awal siswa, agar siswa akan belajar

lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi

sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

d) Melakukan sejauh mungkin kegiatan saintifik untuk semua topik.

e) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

f) Menciptakan masyarakat belajar.

g) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

h) Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi pembelajaran.

3) Pengamatan

Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan

sendiri oleh peneliti, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada

saat monitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal

yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru,

situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan

materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan

sebagainya. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a) Proses kegiatan pembelajaran.

b) Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

c) Hasil belajar siswa.

Page 43: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

26

4) Refleksi

Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah

perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi

yang dilakukan oleh para kolabolator atau partisipan yang terkait

dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan

kolaboratif, yaitu dengan adanya diskusi terhadap berbagai masalah

yang terjadi dikelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat

ditentukan sesudah adanya implementasi atau tindakan penelitian dan

hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan

(replanning) selanjutnya ditentukan (Paizaluddin dan Ermalinda,

2016, hlm. 80-81). Peneliti melakukan refleksi terhadap siklus yang

sedang dilaksanakan, dalam tahap ini apabila hasil yang dicapai belum

memenuhi kriteria keberhasilan maka dalam siklus ini akan diperbaiki

pada siklus selanjutnya.

b. Gambaran siklus II

1) Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I. perencanaan pada siklus II masih sama dengan

siklus I.

2) Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik tentunya berdasarkan rencana pembelajaran pada

siklus I.

3) Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II

dan memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari pelaksanaan siklus

II.

Page 44: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

27

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan tindakan ini dinyatakan dalam KKM. KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk

menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan

diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah

guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan

yang memiliki karakteristik yang hampir sama (Amirono dan Daryanto, 2016,

hal. 237). KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar 0-100, atau

rentang nilai yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan untuk masing-masing

indikator idealnya berkisar 75%, sekolah dapat menetapkan KKM dibawah

kriteria ideal (sesuai kondisi sekolah) (Amirono dan Daryanto, 2016, hal.

247).

Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor

5161 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada

Madrasah Ibtidaiyah, yang dikutip dalam (Juknis Penilaian Hasil Belajar MI,

hlm. 15), bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan

pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan

mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran

dan kondisi satuan pendidikan. KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3

(tiga) aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta

didik), serta daya dukung satuan pendidikan. Untuk memudahkan

menentukan KKM, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru

mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pilihan pertama.

Tabel 3.1.

Kriteria Ketuntasan Minimal

Aspek Yang Dianalisis

Kriteria dan Skala Penilaian

Kompleksitas

Tinggi

< 60

Sedang

61-80

Rendah

81-100

Guru dan Daya Dukung

Tinggi

81-100

Sedang

61-80

Rendah

< 60

Intake peserta didik

Tinggi

81-100

Sedang

61-80

Rendah

< 60

Page 45: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

28

Berdasarkan hasil wawancara bersama guru Tematik, bahwa:

“Keberhasilan dan ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes

tertulis peningkatan hasil belajar siswa pada saat proses

pembelajaran yang diperoleh siswa. Siswa dikatakan tuntas dan

berhasil apabila siswa mencapai nilai 75-100 sesuai dengan standar

KKM yang telah ditentukan dalam pembelajaran adalah 75 (Hasil

Observasi dan Wawancara, 1 Mei 2019, Guru Tematik)”.

E. Sumber Data

Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak

pertama disebut sumber primer. Dan data yang dikumpulkan oleh peneliti

melalui pihak kedua atau tangan kedua disebut sumber sekunder, yaitu data

yang diperoleh wawancara kepada pihak lain tentang objek atau subjek yang

diteliti, dan mempelajari dokumentasi-dokumentasi tentang objek atau subjek

yang diteliti. Dari kedua sumber data tersebut, tentu saja sumber data primer

lebih dapat dipertanggungjawabkan dari pada data yang didapat melalui

sumber sekunder (Usman dan Akbar, 2008, hal. 20). Dalam penelitian ini

sumber data primer peneliti peroleh dari guru dan siswa adapun sumber data

sekunder sebagai data penunjang peneliti peroleh dari kepala madrasah

melalui wawancara dan sumber-sumber teoritis yang peneliti peroleh dari

informasi literatur.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian

akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yang dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu:

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data

dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati dari dekat dalam

upaya mencari dan menggali data melalui pengamatan secara langsung

dan mendalam terhadap subjek dan objek yang diteliti (Paizaluddin dan

Ermalinda, 2016, hal. 113). Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik

Page 46: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

29

observasi untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran siswa,

keaktifan siswa, dan sikap siswa.

2. Interview (Wawancara)

Wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data

adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan

kepada subyek penelitian, instrumen ini digunakan untuk mendapatkan

informasi mengenai fakta, keyakinan, perasaan, niat, dan sebagainya. Ada

beberapa jenis pertanyaan lisan yaitu wawancara. Wawancara adalah

metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan

kepada subyek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes,

pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subyek, sehingga

segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik. Ada dua

jenis wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Dalam wawancara

berstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada

subyek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara.

Wawancara tidak berstruktur bersifat informal. Pertanyaan

tentang pandangan, sikap, keyakinan subyek, atau keterangan lainnya

dapat diajukan secara bebas kepada subyek (Paizaluddin dan Ermalinda,

2016, hal. 130) .

3. Tes

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam

penelitian. Tes ialah seperangkat ransangan yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang

dijadikan penepatan skor angka. Ada jenis tes dalam penelitian adalah tes

prestasi belajar atau hasil belajar, dan tes kecerdasan (Paizaluddin dan

Ermalinda, 2016, hal. 131).

4. Dokumentasi

Menurut Lexy J. Moleong (2001: 161) “dokumen sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk

menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan”. Data yang diperoleh

Page 47: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

30

dari dokumen ini bisa digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat

data dari hasil wawancara dan observasi, dan kemudian dianalisa dan

ditafsirkan (Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 135).

Teknik dokumentasi peneliti gunakan untuk mendapat data

tentang hasil belajar siswa. Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar, dan

teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk mencatat segala kegiatan

siswa dan guru selama penelitian.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil

belajar, lembar observasi dan sikap.

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini

berfungsi mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi yang

diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh peserta didik. Tes diuji setelah

peserta didik memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian

dilakukan untuk mengetahui penguasaan peserta didik atas materi

tersebut (Amirono dan Daryanto, 2016, hal. 85).

Tes hasil belajar yang peneliti dilakukan dengan menggunakan

seperangkat alat tes yang berupa tes berbentuk soal yang diadakan setiap

akhir siklus pembelajaran. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar

0-100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan untuk

masing-masing indikator idealnya berkisar 75%, sekolah dapat menetapkan

KKM dibawah kriteria ideal (sesuai kondisi sekolah) (Amirono dan Daryanto,

2016, hal. 247).

2. Lembar Observasi

Ada tiga lembar observasi yang peneliti gunakan yaitu:

a. Lembar observasi aktivitas guru (peneliti) yang dilakukan setiap

pertemuan. Yang menjadi observer adalah guru Tematik kelas IV

Madarasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Observer mengisi

lembar observasi dengan memberikan tanda ceklis (√) apabila

Page 48: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

31

peneliti melakukan tindakan sesuai dengan keterlaksanaan model

pembelajaran pada lembar observasi.

b. Lembar observasi aktivitas peserta didik dibuat untuk mengetahui

aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

pendektan saintifik.

c. Lembar observasi sikap ini bertujuan untuk menentukan

kepercayaan, persepsi, atau perasaan seseorang. Sikap dapat diukur

terhadap diri sendiri, orang lain, dan kegiatan-kegiatan yang lain,

institusi atau situasi (Darmadi, 2014, hal. 128). Dalam penentuan

skala sikap, peneliti menggunakan Skala Likert. Skala Likert

meminta seserorang agar memberikan respon terhadap beberapa

statemen (Darmadi, 2014, hal. 129). Penilaian sikap skala likert ini

peniliti menggunakan penilaian teman sejawat.

H. Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini peneliti

menggunakan triangulasi, pengecekkan teman sejawat, dan validitas data.

1. Triangulasi

Sebagaimana dalam penelitian kualitatif, dalam PTK juga

terdapat unsur sebjektivitas. Salah satu upaya untuk mengurangi unsur

subjektivitas tersebut adalah menggunakan triangulasi, baik terhadap

teknik penelitian yang digunakan maupun perspektif kolabolator,

sehingga dapat hasil yang lebih objektif (Arifin, 2014, hal. 119).

Keabsahan, menunjukan bahwa data yang diperoleh adalah benar, dicek

kepada beberapa pihak hasilnya hampir sama, keabsahan data diperoleh

melalui triangulasi (Sukmadinata, 2016, 153).

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi

dalam pengujian keabsahan ini di artikan sebagai data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Page 49: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

32

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu

dicek dengan observasi maupun dokumentasi.

c. Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi keabsahan data. Data

yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan

data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam

menguji keabsahan data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda (Sugiyono, 2018, hal. 274).

2. Pengecekan Sejawat

Pengecekan sejawat yang dimaksud adalah mendiskusikan

proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing atau teman

mahasiswa yang telah/ sedang mengadakan penelitian.

3. Validitas Data

Dalam keabsahan data peneliti menggunakan validitas data,

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan

oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian (Sugiono, 2018, hal. 267).

Kualitas datanya ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat

pengumpulan data yang digunakan. Instrumen itu disebut berkualitas dan

Page 50: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

33

dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya apabila sudah terbukti

validitas (Usman dan Akbar, 2008, hal. 287).

Dalam penelitian ini, untuk item soal tes peneliti validitas teknik

korelasi. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir (Sugiono, 2018, hal. 133).

Rumus validitas :

𝑟𝑥𝑦 =𝑁Ʃ𝑥𝑦−(Ʃ𝑥) Ʃ𝑦

√(𝑁Ʃ𝑥2 − (Ʃ𝑥)2(𝑁Ʃ𝑦2 − (Ʃ𝑦)2

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑xy = jumlah perkalian antara variabel X dan Y

∑x2 = jumlah kuadrat dari nilai X

∑y2 = jumlah kuadrat dari nilai Y

(∑x)2 = jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑y)2 = jumlah nilai yY kemudian dikuadratkan

Nilai r tabel adalah = 0,381 (Sugiyono, 2018, hal. 333).

I. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Data yang diperoleh dalam PTK, secara umum dianalisis melalui

deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang

dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kualitatif

dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan

persentase (%), dan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian-

penilaian kualitatif (kategori) (Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 135).

Page 51: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

34

Analisis data dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi

dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data

dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Untuk menganalisis hasil-

hasil refleksi dari penelitian ini digunakan teknik kualitatif dan kuantitatif

(Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 209).

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

a. Hasil observasi aktivitas siswa, aktivitas mengajar guru, dan sikap

siswa data dapat dihitung melalui:

presentasi respon siswa = ∑𝑛 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖

Xp =∑𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

Dimana ∑𝑛 = Nilai rata-rata

Xp = Nilai persentase (Salamah, 2018, hal.47).

Konversi penilaian 0 – 20 = Sangat tidak baik

21 – 40 = Kurang baik

41 – 60 = Cukup baik

61 - 80 = Baik

81 – 100 = Sangat baik (Tampubolon, 2014, hal. 55)

b. Hasil Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan

rumus: P =F

N X 100%

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

F = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

c. Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan

menggunakan:

P =∑(𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟) X 100%

∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 (Salamah, 2018, hal.48).

Konversi penilaian: 0 – 20 = Sangat tidak baik

21 – 40 = Kurang baik

Page 52: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

35

41 – 60 = Cukup baik

61 - 80 = Baik

81 – 100 = Sangat baik (Tampubolon, 2014, hal. 55).

2. Teknik Analisis Data Kualitatif

a. Data Eduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berpikir yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi

peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat

mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.

Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang, sehingga

dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan

pengembangan teori yang signifikan (Sugiyono, 2018, hal. 249).

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “looking at

displays help us to understand what is happening and to do

something-further analysis or coution on that understanding”. Miles

dan Huberman (1984). Selanjutnya disarankan, dalam melakukan

display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,

matrik, network (jejaring kerja), dan chart (Sugiyono, 2018, hal. 249).

c. Conclusion Drawing (Verification)

Langkah ketiga dalam analisi data kualitatif menurut Miles

dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan

Page 53: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

36

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2018, hal. 252).

E. Jadwal penelitian

. Rencana waktu ini masih bersifat tentative artinya dapat berubah

berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis administrative maupun kondisi

di lapangan. Berikut ini dapat diberikan uraian tahap-tahap dilakukan selama

penelitian dilaksanakan.

Tabel 3.2.

Rencana Waktu dan Tahap Penelitian

N

o

Kegiatan Bulan/ Minggu

Mei Juni Juli Agustus Septe-

mber

Oktober Novem-

ber

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan dan

pengesahan judul

2. Penyusunan

proposal

3. Seminar proposal √

4. Perbaikan hasil

proposal seminar

5. Pengurusan dan

penertiban izin

penelitian

6. Pengumpulan data

lapangan

√ √ √ √ √ √ √

7. Analisis dan

penyusunan

laporan penelitian

√ √ √ √ √ √ √ √

8. Sidang

munaqasah/ujian

skripsi

9. Perbaikan hasil

ujian skripsi

10. Pengesahan hasil

ujian oleh tim

penguji

11. Penggandaan dan

penyerahan skripsi

Page 54: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

37

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Historis dan Geografis Sekolah

a. Historis Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi adalah lembaga

pendidikan formal tingkat dasar yang berada dibawah naungan

Departemen Agama dengan berstatus Negeri.

Pada awalnya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi

Bernama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda yang didirikan oleh

masyarakat desa Mendalo Darat yang peduli akan pentingnya pendidikan

agama pada anak yang disponsori oleh pemuka masyarakat bernama H.

Ismail dan M. Ishak. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda didirikan pada

tahun 1992 dan mengalami perubahan status menjadi negeri pada tahun

1995 berdasarkan KMA RI Nomor: 515 A Tahun 1995.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi merupakan sekolah

setingkat Sekolah Dasar yang berbasis agama di kabupaten Muaro Jambi.

Madrasah ini mengedepankan keseimbangan penyelenggaraan meteri

umum dan agama.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi pada awalnya

bernama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mendalo Darat yang didirikan

pada tahun 1992 dengan status swasta. Kemudian pada tahun 1995

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mendalo Darat melalui surat Keputusan

penegerian Madrasah yang dikeluarkan oleh Menteri Agama yaitu KMA

RI Nomor : 515 A tanggal 2 November 1995 dinegerikan dan berubah

nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Mendalo Darat.

Page 55: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

38

Selama didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda,

kemudian di negerikan hingga sekarang telah mengalami beberapa

pergantian pimpinan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Nama-Nama Kepala Sekolah sejak didirikan hingga sekarang.

No Nama Jabatan Periode Ket

1 H. Ismail Kepala 1976 – 1992 MI – NH

2 Mar’i Kepala 1992 – 1993 Sda

3 M. Ishak Kepala 1993 – 1995 Sda

4 Drs. Bustanudin Arif Kepala 1995 – 2004 MIN

5 H.Muhammad Arsyad,

S.Ag.M.Pd.I

Kepala 2004 – 2010 MIN

6 Fitri Rianti, S.Ag Kepala 2010- Sekarang MIN

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi, Tentang Data Kepala Sekolah Yang

pernah Menjabat di MIN 4 Muaro Jambi.

Pada awal di negerikannya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro

Jambi beralamat di pinggir jalan Jambi-Muara Bulian Km.13 tepatnya di

gedung Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda sekarang dan di lahan itu juga

dibuatkan gedung oleh pemerintah (Departeman Agama) di atas tanah

seluas 70.785 M2 wakaf dari Bapak H. Ismail di RT 09 Jl. Sidodadi

700M dari Jalan Jambi-Muara Bulian desa Mendalo Darat dan setelah

gedungnya selesai, maka secara spontan ia berpindah hingga sekarang.

b. Geografis Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi terletak di jalan

Jambi-Pijoan KM 13 Mendalo Darat Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi. Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas

70.785 m2 yang mana tanah tersebut adalah merupakan waqaf dari M.

Sholeh bin Sapirin dengan batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah utara berbatasan dengan tanah Siti Halimah.

2) Sebelah barat berbatasan dengan tanah H. Marhasan.

3) Sebelah selatan berbatasan dengan tanah H. Toyib.

Page 56: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

39

4) Sebelah timur berbatasan dengan jalan Pematang Gajah.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi memiliki lokasi

yang sangat strategis untuk tempat belajar yang mempunyai ciri-ciri :

1) Berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi sehingga

mempunyai akses yang paling dekat kota.

2) Lokasinya jauh dari pusat keramaian dan kebisingan lalu lintas

jalan raya ± 700 m dari jalan raya.

3) Berdekatan dengan lembaga pendidikan lain seperti SD,

SLTP/MTs, SLTA/MA maupun universitas.

2. Data Umum Madrasah

Tabel 4.2. Identitas sekolah MIN 4 Muaro Jambi No Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah MIN 4 Muaro Jambi

2. Status Sekolah Negeri

3. Alamat Sekolah Jl. Jambi-Pijoan KM 13 Mendalo

Darat

4. Desa Pematang Gajah Mendalo Darat

5. Kecamatan Jambi Luar Kota

6. Kab/Kota Kabupaten Muaro Jambi

7. Proponsi Jambi

8. Kode Pos -

9. KBM Pagi

10. Tahun Berdiri 1992

11. Luas Tanah Bangunan 70.785 m2

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Identitas Sekolah MIN 4

Muaro Jambi.

.

3. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah

a. Visi Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi mempunyai visi

yaitu sebagai berikut “Mencetak Peserta Didik Islami.

b. Misi Sekolah

Page 57: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

40

1) Menciptakan generasi Qurani.

2) Meletakkan pengetahuan dasar agama/umum menghasilkan

lulusan yang handal.

3) Terampil beribadah.

4) Mempunyai akhlakul karimah dalam kehiduapan masyarakat

4. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidayah Negeri 4 Muaro Jambi

merupakan tenanga edukatif yang berlangsung berhadapan dengan siswa

yang mempunyai tugas utama mengelola pelajaran untuk disampaikan

kepada siswa. Untuk itu, demi tuntasnya tugas tersebut, guru harus

memiliki pengetahuan yang luas, berkompeten dan loyal terhadap

tugasnya karena berhasil tidaknya proses belajar mengajar terletak di

pundak seorang guru.

Adapun guru dan pegawai di Madrasah Ibtidayah Negeri 4

Muaro Jambi berjumlah 26 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda baik umum maupun agama. Dengan demikin sumber daya

pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Mauro Jambi telah memenuhi

persyaratan baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Tabel 4.3. Data tenaga pendidik di MIN 4 Muaro Jambi

No Nama Guru Jabatan Pendidikan Terakhir Ket

Tingkat Jurusan Tahu

n

1. Fitri Rianti, S.Ag Kepala

Madrasah

S 1 PAI 1994

NIP 19730601 199603 1 001

2. Dra. Mastura Guru S 1 PAI 1992

NIP 19660127 199803 2 003

3. Muhammad Tahdi, S.Ag Guru S 1 PAI 2000

NIP 19730601 199603 1 001

4. Ismiyati, S.Pd.I Guru S 1 PAI 2003

NIP 19730724 199703 2 002

5. Suromah, S.Ag Guru S 1 PAI 2002

NIP. 19770401 199903 2. 003

6. Destinar A, S.Pd.I Guru S 1 PAI 2008

NIP. 19791220 200501 2 008

8. Petrianti,S.Pd.I Guru S 1 PAI 2008

Page 58: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

41

NIP. 150350254

9. H. Harun HM, S.Ag Gurus S 1 AIV

PAI

2006

NIP. 19721231 200501 1 034

10. Siti Rahila Guru PGA PAI 1986

NIP. 19670422 199001 1 034

11. Afriana, S.Pd. Guru D 2 GK 2000

NIP. 19760429 200312 2 003

12. Abdul Kadir, S.Pd.I Guru D 2 GK 2004

NIP. 19800609 200501 1 002

14. Nor Arima Suna, S.Ag Guru S 1 PAI 1999

NIP. 19740929 200710 2 002

15. Rosnani, S.Pd.I Guru S 1 PAI 2008

NIP. 19720910 200501 2 005

16. Kasno, S.Pd GTT S 1 PBI 1999

17. Zainal Arifin, S.Pd.I GTT S 1 PAI 2003

18. Harizah Ismail, S.Ag GTT S 1 PAI 1997

19. Sumiati, A.Ma GTT D 2 PGAI 2007

20. Nely Hasanah, A.Ma GTT D 2 GK 2007

21. Siti Nurhasanah,S.Pd.I TU S1 MTK 2009

22. Danu Wibisono,SH Satpam S1 Hukum

Pidana Islam 2019

23. Suwandi Satpam SMA IPS 1994

24. Rahayu Effendi,S.Pd TU S1 Biologi 2018

25. Haria Veronita,S.Pt Pustakawan S1 Peternakan

26. Putri Nauly Mahya,S.Pd Pustakawan S1 Bahasa

Inggris

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Data Tenaga Pendidik di MIN

4 Muaro Jambi

Page 59: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

42

b. Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAIYAH

NEGERI 4 MUARO JAMBI TAHUN 2019

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Struktur

Organisasi di MIN 4 Muaro Jambi

c. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan, dan

diberikan bermacam-macam ilmu pengetahuan serta berbagai

keterampilan. Siswa merupakan unsur yang esensial dari pendidikan

yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa

tentunya tujuan pembelajaran tidak akan terlaksana. . Siswa Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Mendalo Darat 2014/2015 berjumlah 325 siswa yang

KEPALA MADRASAH

Fitri Rianti,S.Ag

NIP.19701202 1997 03 2002

WAKA KESISWAAN

Kasno, S.Pd

NIP.

BENDAHARA

Abdul Kadir, S.Pd.I

NIP.19800609 200501 1 00203

2002

WAKA KURIKULUM

ROSNANI,S.Pd

NIP.197209102005012008

TATA USAHA

MAJELIS GURU

SISWA

Page 60: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

43

terbagi menjadi enam kelas dan 13 rombongan belajar. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dari table berikut :

Tabel 4.4. Daftar keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro

Jambi Tahun Ajaran 2019/2020

No

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi

Kelas

Siswa

Jumlah siswa L P

1. Kelas I A 10 9 19

2. Kelas I B 11 9 21

3. Kelas I C 8 10 18

4. Kelas II A 12 9 21

5. Kelas II B 9 10 19

6. Kelas II C 9 11 20

7. Kelas III A 6 10 16

8. Kelas III B 8 10 18

9. Kelas IV A 12 15 27

10. Kelas IV B 8 11 19

11. Kelas V A 9 12 21

12. Kelas V B 9 13 22

13. Kelas VI A 13 11 23

14. Kelas VI B 12 12 24

15. Kelas VI C 13 12 25

Jumlah Siswa

Keseluruhan

152 168 320

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Keadaan Siswa di

MIN 4 Muaro Jambi

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Saran dan prasaran maksudnya disini adalah sesuatu yang digunakan

sebagai alat dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang terjadinya proses

belajar mengajar tercapai tujuan pendidikan. Pada Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 4 Muaro Jambi saran dan prasarana merupakan salah satu faktor yang

mempunyai fungsi penting dalam mempelancar proses belajar mengajar dan

tercapainya tujuan pendidikan.

Page 61: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

44

a. Sarana

Sarana merupakan alat dan fasilitas yang digunakan sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung. Sarana dapat membantu proses

pembelajaran agar berjalan dengan lancar dan juga memberikan motivasi

kepada siswa dengan baik.

Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses

pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi dapat dilihat

dari tabel berikut:

Tabel 4.5. Keadaan Sarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi

No. Bangunan/Ruang Jlh Ukuran

Keadaan

B RR RB

1.

Ruang Belajar

a. Ruang Teori

Kelas

4 410 m2 √

3 192 m2 √

3 162 m2 √

2 112 m2 √

b. Ruang

Perpustakaan 1 100 m2 √

a.

Kantor

a. Kantor Kepala

Sekolah 1 72 m2 √

b. Ruang Guru 1 56 m2 √

c. Kantor Satpam 1 6 m2 √

b.

Ruang Penunjang

a. Mushalla 1 36 m2 √

b. WC Kepala 1 4 m2 √

c. WC Guru 1 6 m2 √

d. WC Siswa 2 4 m2 √

Page 62: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

45

c.

Lapangan

a. Lapangan voly 1 50 m2 √

b. Lapangan Bola

Kaki 1 500 m2 √

c. Lapangan

Upacara 1 1000 m2 √

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Sarana di MIN 4 Muaro

Jambi

b. Prasarana

Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan

fasilitas yang membantu dan menunjang proses pembelajaran. Di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi, prasarana cukup memadai

dalam arti sangat cukup untuk terlaksanannya proses belajar mengajar.

Tabel 4.6. Keadaan prasarana di MIN 4 Muaro Jambi

No. Jenis Prasarana Jlh Keadaan

B RR RB

1. Air Conditioner (AC) 1 √

2. Wireless 1 √

Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Prasarana di MIN 4

Muaro Jambi

B. Temuan Penelitian

Kondisi awal nilai ulangan pada pembelajaran tematik tema 6 Cita- Citaku

subtema 2 Hebatnya Cita- Citaku di kelas IV B masih rendah (dokumentasi

madrasah ibtidaiyah negeri 4 muaro jambi)

Tabel 4.7. (Nilai ulangan harian siswa prasiklus kelas IV B)

No Nama Nilai Prasiklus Ketuntasan

1 Aiysah Oktaviona 55 Tidak tuntas

2 Alya Nurhafiza 50 Tidak tuntas

3 Amrina Rosyada 78 Tuntas

4 Balqis Aqilla Nurul Alifia 50 Tidak tuntas

5 Devin Jevier Athalla 75 Tuntas

Page 63: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

46

6 Dwi Agustino Rivaldo 50 Tidak tuntas

7 Fallen Tri Azka 50 Tidak tuntas

8 Jihan Nur Afifah 45 Tidak tuntas

9 Keysa Ananda Putri 72 Tidak tuntas

10 M. Ammar Azzam 75 Tuntas

11 M. Miftahul Ramadhan 50 Tidak tuntas

12 Muhammad Ali Shihab 77 Tuntas

13 Muhammad Guntur 52 Tidak tuntas

14 M. Fharhan Iqbal 78 Tuntas

15 M. Reza Mahadika 55 Tidak tuntas

16 Putri Pujangga 50 Tidak tuntas

17 Sintia Putri H Pauzan 50 Tidak tuntas

18 Wafa Azzahra Anezka 76 Tuntas

19 Yana Azzahra Vista 53 Tidak tuntas

Jumlah 1094

Nilai Rata – Rata 57,57

Persentase Ketuntasan 6 31,57%

Persentase Ketidak Tuntasan 13 68,42%

Sumber: Guru Tematik MIN 4 Muaro Jambi

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.7 terlihat nilai ulangan

harian siswa masih rendah. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi

berkisar 0-100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan

untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75%, sekolah dapat

menetapkan KKM dibawah kriteria ideal (sesuai kondisi sekolah) (Amirono

dan Daryanto, 2016, hlm. 247). Jumlah siswa yang berhasil hanya 6 orang

atau 31,57% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang

belum berhasil 13 orang atau 68,42% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata

yang diperoleh masih rendah yakni 57,57%. Dari temuan nilai ulangan harian

siswa peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas di kelas IV B untuk

Page 64: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

47

memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan kemampuan kognitif siswa

dengan menggunakan pendekatan saintifik.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2020

sampai dengan 16 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan, dimana dua pertemuan

pemberian tindakan dan satu kali pertemuan tes kemampuan kognitif siswa.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik dengan menggungunakan pendekatan saintifik

di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi dengan jumlah siswa 19

siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu,

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah

melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan

tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan kognitif dengan

menggunakan pendekatan saintifik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4

Muaro Jambi.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran yang

dimulai pada tanggal 4 februari 2020, 7 februari 2020, dan di akhiri pada tanggal

8 Februari 2020 dengan memberikan tes kemampuan kognitif siklus I kepada

siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,

observasi dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus

Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tentang Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha Meraih

Cita-Cita yang akan dipelajari dengan menggunakan pendekatan saintifik,

menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan

soal tes kemampuan kognitif siswa akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk

mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Page 65: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

48

Tabel 4.8. Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa

4 Februari 2020

Pertemuan I Teks Cerita Fiksi

Puisi “Penajaga Alamku”

2 Jumat

7 Februari 2020

Pertemuan II Teks Cerita Fiksi

Puisi “Sahabatku Seorang

Pemulung”

Membuat Kolase

3 Sabtu

8 Februari 2020

Pertemuan III Tes Kemampuan Kognitif

(Siklus I)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang

akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua

kali pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan Tes Kemampuan

Kognitif diakhir Siklus I selama proses pembelajaran yang dilakukan selama 4x35

menit atau 4 jam pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha

Meraih Cita-Cita.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran Tematik

dengan menggunakan pendekatan saintifik.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 4 Februari 2020

jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah

Bahasa Indonesia (Teks Cerita Fiksi)

a) Kegiatan Awal

Page 66: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

49

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama

sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil

nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi

motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan

diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang disajikan

didalam buku siswa. Gambar tersebut menunjukkan kondisi sungai di

Jakarta. Guru dan siswa kemudian membahasnya.

(2) Berdiskusilah dengan teman sebangkumu dan jelaskan pendapatmu

kepada teman sebangkumu.

(3) Siswa membaca dan mencari teks bacaan yang berjudul “Si Pendekar

Kali persanggahan”. Siswa menggaris bawahi informasi-informasi

penting yang ia dapatkan dari bacaan, informasi penting bisa berupa

informasi yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, kepeduliaan

seseorang dalam melestarikan lingkungan.

(4) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke

kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota

berpasrtisipasi aktif. Setelah selesai guru meminta siswa untuk

membacakan hasil diskusi secara bergantian.

(5) Guru menggunakan teks bacaan ini untuk menginspirasi siswa

tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan gigihnya usaha

seseorang dalam mewujudkan cita-citanya.

(6) Siswa mencoba memahmi pesan-pesan moral yang ia dapatkan

melalui bacaan tersebut dan mengisi diagram yang disediakan dibuku

siswa.

Page 67: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

50

(7) Siswa mencoba memahami isi puisi dengan menjawab pertanyaan

pertama tentang makna puisi. Siswa mengaitkan isi puisi dengan

kehidupan dan tema dengan menjawab pertanyaan kedua dan ketiga,

yitu tentang usaha yang harus dilakukan untuk menjaga alam dan

memberikan penjelasan mengapa penulis puisi menyebut alam

sebagai ibu.

(8) Siswa membaca kembali puisi “Penjaga Alamku”, siswa memberi

tanda jeda pada bagian-bagian yang diperlukan.

(9) Siswa diminta untuk menghapal puisi yang ia dan melatih raut muka

dan ekspresi ketika mendeklamasikan puisi.

(10) Siswa mendeklamasikan puisi didepan kelas

(11) Siswa membaca teks bacaan yang berisi informasi tentang

kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Siswa menggaris bawahi informasi-informasi penting yang

didapatkan dari bacaan.

(12) Guru memberikan penjelasan tentang sumber daya alam hayati dan

sumber daya alam mineral. Guru memberikan penekanan bahwa

Alam dan sumber daya alam harus agar lestari.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari

bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari

hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdo’a bersama-sama dan

guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan

berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada

siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang

diberikan oleh guru.

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 7 Februari 2020 jam ke

1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa

Page 68: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

51

Indonesia (Teks Cerita Fiksi), SBDP (Membuat Kolase), IPA (Pelestarian Mahluk

Hidup).

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama

sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil

nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi

motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan

diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar pada halaman 119.

(2) Guru meminta salah satu siswa untuk membaca teks bacaan tentang

“Aku Sarjana Pemulung” dan siswa yang lain diminta untuk

menyimak.

(3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan membagikan

kepala bernomor struktur untuk masing-masing kelompok.

(4) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan

dan membacakan puisi yang berjudul “Sahabatku Seorang

Pemulung)

(5) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan tentang pelestarian

mahluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita.

(6) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke

kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota

berpasrtisipasi aktif.

(7) Siswa diminta menjelaskan bagaimana upaya pelestarian hewan

maupun tumbuhan yang ada di lingkungan kita.

Page 69: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

52

(8) Siswa diminta kembali ke kelompoknya masing-masing. Guru

memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada siswa.

(9) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomor kepada

siswa.

(10) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1

untuk mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor

yang mereka ambil.

(11) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomor yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab

soal dengan benar.

(12) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan

perwakilan kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim

berdasarkan yang didapatkan oleh masing-masing kelompok.

Setelah itu guru memberikan reward kepada kelompok yang paling

tinggi poinnya.

(13) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju

kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.

(14) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara

bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.

(15) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru

memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan

pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.

d) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari

bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari

hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdo’a bersama-sama dan

guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan

berlangsung pada pertemuan II, siswa sudah terlihat kurang lebih 10 siswa

menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru.

Page 70: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

53

Namun masih ada siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan pendapat

tentang soal yang diberikan oleh guru.

3) Pertemuan III

Pertemuan ke III dilaksanakan pada hari Sabtu 8 Februari 2020. Pada

pertemuan ini guru mengadakan tes untuk mengetahu kemampuan kognitif siswa.

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan mengajak semua

siswa berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Guru menginformasikan

bahwa akan dilaksanakan ujian untuk mengukur kemampuan kognitif

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan soal

dalam mengukur kemampuan kognitif siswa.

(2) Siswa bertugas mengerjakan soal dengan jujur dan benar

(3) Siswa mengisi jawaban pada lembar yang telah di sediakan

c) Kegiatan penutup

Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar soal

dan jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.

2. Hasil Observasi Siklus I

Tabel 4.9. Observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan

saintifik (siklus I)

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata

Rata

%

PI P2

1 Pengetahuan (mengingat/ menghafal)

a. Berlatih (misalnya mencoba

sendiri soal-soal dengan penuh

keyakinan)

b. Berfikir kreatif (misalnya

mencoba memecahkan masalah-

masalah pada latihan soal yang

mempunyai variasi berbeda

dengan contoh yang diberikan)

c. Berfikir kritis (misalnya mampu

3

2

3

3

6

5

60

50

Page 71: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

54

menemukan kejanggalan,

kelemahan atau kesalahan yang

dilakukan orang lain dalam

menyelasaikan soal/tugas)

3

4

7

70

2 Pemahaman (menginterprestasikan)

a. Membangun pengetahuannya

berdasarkan pengalamannya

b. Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

4

3

4

2

8

5

80

50

3 Aplikasi / penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu

tugas yang diberikan guru

dengan kemampuannya

b. Mampu menyelasaikan

permasalahan-permasalahan soal

yang diberikan oleh guru

padanya

4

3

4

4

8

7

80

70

4 Analisis (menjabarkan suatu konsep)

a. Aktif dalam menyelasaikan soal-

soal beberapa konsep tertentu

3

3

6

60

5 Sintesis (menggabungkan bagian–

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh)

a. Menggali pengetahauannya untuk

menemukan konsep Konsep

yang sedang dipelajari

b. Secara aktif terlibat langsung

dalam proses pembelajaran

2

4

3

4

5

8

50

80

6 Evaluasi (membandingkan nilai,

metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali

materi yang sudah dipelajari

dengan baik dan benar

b. Mampu mengeluarkan hasil

pikiran dan penemuannya

melalui penampilannya didepan

kelas

c. Mampu mempresentasikan

secara lantang di depan kelas

3

3

3

4

3

2

7

6

5

70

60

50

Jumlah 40 43 83

Rata – rata (%) 61,53% 66,15% 127,6%

Rata – rata keseluruhan(%) 63,84%

Page 72: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

55

Keterangan

1 : sangat kurang aktif PI : Pertemuan pertama

2 : kurang aktif P2 : pertemuan kedua

3 : cukup aktif

4 : aktif

5 : sangat aktif

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran

tematik menggunakan pendekatan saintifik dikatakan belum memenuhi KKM

yaitu dengan persentase pertemuan I rata-ratanya mencapai 61,53%, sedangkan

pertemuan ke II rata-ratanya mencapai 66,15%, dan rata-rata keseluruhan

pertemuan I dan pertemuan II adalah 63,84%, sedangkan persentase

ketuntasannya adalah 75%.

Tabel 4.10. Obeservasi Aktivitas Guru Dengan Menggunakan pendekatan

saintifik Siklus I

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata-

rata% PI P2

1. Orientasi siswa pada masalah:

a. Guru memasuki kelas tepat waktu.

b. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

c. Guru memotivasi siswa agar

terlibat dalam kegiatan

pembelajaran dan pemecahan

masalah.

d. Guru mendorong siswa untuk

melakukan kegiatan pengamatan

terhadap fenomena yang terkait

dengan pembelajaran.

4

3

4

4

5

4

4

4

9

7

8

8

90

70

80

80

2. Menanya dan memunculkan masalah:

a. Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan materi belajar yang

berhubungan dengan masalah.

b. Guru mendorong siswa untuk

merumuskan suatu masalah terkait

materi pembelajaran.

3

3

3

4

6

7

60

70

Page 73: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

56

3. Menalar dan mengumpulkan data:

a. Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

berhubungan dengan materi

pembelajaran.

b. Guru membimbing siswa dalam

pemecahan masalah baik secara

individu maupun kelompok.

4

3

4

4

8

7

80

70

4. Mengasosiasi dan merumuskan

jawaban:

a. Guru meminta siswa mengasosiasi

jawaban.

4

4

8

80

5. Mengkomunikasikan:

a. Guru meminta siswa

mempresentasikan jawaban atas

permasalahan yang mereka

rumuskan sebelumnya.

b. Guru membantu siswa melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

proses pemecahan masalah yang

dilakukan.

3

4

3

4

6

8

60

80

Jumlah 39 43 82

Rata-rata % 70,90% 78,18% I49,09

%

Rata-rata keseluruhan% 74,54%

Keterangan:

1: sangat tidak baik P1: petemuan I

2: kurang baik P2: pertemuan II

3: cukup baik

4: baik

5: sangat baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa

aktivitas guru pada proses pembelajaran tematik menggunakan pendekatan

saintifik pada siklus I sudah baik. Hal ini dapat dilihat pada persentase nilai rata-

rata aktivitas guru dengan menggunakan pendekatan saintifik pertemuan I yaitu

70,90% dan pertemuan II 78,18% dan keseluruhan persentase nilai rata-rata

aktivitas guru pada pertemuan I dan pertemuan II adalah 74,54%. Dari hal ini

menunjukkan aktivitas mengajar guru di kelas sudah baik, tetapi masih terdapat

Page 74: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

57

kekurangan seperti guru kurang bisa mendorong siswa merumuskan masalah

berdasarkan materi pelajaran dan fenomena yang diamati. Hal ini berdampak

pada siswa dalam merumuskan suatu permasalahan mengenai materi pelajaran.

Tabel 4.11. Observasi Sikap Siswa Secara Keseluruhan Dalam Pendekatan

saintifik Siklus I

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata-

rata % PI P2

1. Spiritual:

a. Berdo’a sebelum dan sesudah

belajar.

b. Memberi salam pada saat awal

dan akhir presentasi.

c. Mengucap syukur ketika berhasil

melakukan sesuatu.

d. Saling menghormati satu sama

lain.

4

3

4

3

4

4

4

4

8

7

8

7

80

70

80

70

2. Sikap sosial

a. Jujur (perilaku yang dapat

dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan):

1) Tidak menyontek dalam

mengerjakan soal.

2) Mengembalikan barang yang

dipinjam kepada pemiliknya.

3) Mengakui kesalahan jika

berbuat salah.

b. Disiplin (tindakan yang

menunjukan perilaku tertib dan

patuh kepada berbagai peraturan

dan ketentuan):

1) Datang tepat waktu.

2) Patuh tata tertib dan peraturan

sekolah.

3) Mengerjakan dan

mengumpulkan tugas yang

diberikan oleh guru tepat

waktu.

c. Tanggung jawab (sikap perilaku

seseorang untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya):

1) Melaksanakan tugas yang

diberikan guru dengan baik.

4

3

3

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

4

8

6

7

8

8

7

8

80

60

70

80

80

70

80

Page 75: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

58

2) Tidak menyalahkan atau

menuduh teman jika ada

kesalahan.

d. Tolerensi (sikap tindakan yang

saling menghargai):

1) Bersedia untuk menerima

materi pelajaran dari guru.

2) Tidak mengganggu teman

saat belajar.

3) Bekerja sama dengan teman

jika diperintahkan oleh guru.

e. Sopan santun:

1) Saling menghormati teman.

2) Tidak ribut saat

pembelajaran, tidak berkata

kotor, kasar, dan takabur.

3) Meminta izin ketika ingin

keluar kelas atau ingin

meminjam sesuatu kepada

teman.

f. Percaya diri:

1) Berani melakukan kegiatan

yang diperintahkan oleh guru

tanpa ragu-ragu.

2) Berani presentasi didepan

kelas.

3) Berani berpendapat, bertanya,

dan menjawab pertanyaan

dari guru.

3

3

3

3

3

2

4

3

3

2

4

4

4

4

3

3

4

4

3

3

7

7

7

7

6

5

8

7

6

5

70

70

70

70

60

50

80

70

60

50

Jumlah 68 79 147

Rata-rata% 64,76% 75,23% 140%

Rata-rata keseluruhan% 70%

Keterangan:

1: sangat tidak baik P1: petemuan I

2: kurang baik P2: pertemuan II

3: cukup baik

4: baik

5: sangat baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui

bahwa pada pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan

Page 76: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

59

saintifik siklus I diperoleh nilai rata-rata dengan persentase sikap siswa dilihat

dari pertemuan I yaitu 64,76% dan pertemuan II 75,23%, persentase rata-rata

keseluhan nilai sikap siswa adalah 70%. Maka observasi sikap siswa siklus I

berdasarkan pada tabel 3.2 adalah baik (B).

Pengambilan hasil belajar siswa pada siklus I setelah proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan evaluasi

yang dilakukan pada pertemnuan ke-3 diperoleh data,yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.12. Hasil tes kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran tematik

menggunakan pendekatan saintifik siklus I

No Nama Hasil tes siklus I Ketuntasan

1 Aiysah Oktaviona 30 Tidak tuntas

2 Alya Nurhafiza 30 Tidak tuntas

3 Amrina Rosyada 80 Tuntas

4 Balqis Aqilla Nurul Alifia 90 Tuntas

5 Devin Jevier Athalla 90 Tuntas

6 Dwi Agustino Rivaldo 90 Tuntas

7 Fallen Tri Azka 90 Tuntas

8 Jihan Nur Afifah 90 Tuntas

9 Keysa Ananda Putri 80 Tuntas

10 M. Ammar Azzam 60 Tidak tuntas

11 M. Miftahul Ramadhan 40 Tidak tuntas

12 Muhammad Ali Shihab 90 Tuntas

13 Muhammad Guntur 90 Tuntas

14 M. Fharhan Iqbal 70 Tidak Tuntas

15 M. Reza Mahadika 90 Tuntas

16 Putri Pujangga 50 Tidak Tuntas

17 Sintia Putri H Pauzan 80 Tuntas

18 Wafa Azzahra Anezka 80 Tuntas

19 Yana Azzahra Vista 30 Tidak tuntas

Jumlah 1.350

Nilai Rata – Rata 71,05

Persentase Ketuntasan 11 57,8%

Persentase Ketidaktuntasan 8 42,10%

Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa pelaksanaan

pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan

kemampuan kognitif siklus I diperoleh nilai rata-rata 71,05 sedangkan nilai

KKM 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi. 2019), dengan jumlah siswa

Page 77: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

60

yang tuntas 11 orang dengan persentase 57,8 dan siswa yang tidak tuntas ada

8 orang dengan persentase 42,10, sesuai dengan indikator keberhasilan , jika

siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila memperoleh nilai KKM, jika

kurang dari KKM maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas

Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan pada siklus I maka masih

dikategorikan belum memenuhi ketuntasan, oleh sebab itu dibutuhkan

pebaikan pada siklus II

d. Refleksi

Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik

dengan menggunakan tes soal untuk meningkatkan kemampuan

kognitif siklus I belum menunjukan adanya keberhasilan yang

memuaskan. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I dapat

diketahui perolehan sebagai berikut:

1) Hasil Belajar

Perolehan hasil belajar siswa menunjukan bahwa nilai rata-

rata pada siklus I pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik

untuk meningkatkan kemampuan kognitif adalah 71,05 dengan

persentase ketuntasan 57,8% dari (11 orang) siswa sedangkan nilai

KKM 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019). Kriteria

ketuntasan minimal ditetapkan(sesuai kondisi sekolah) (Amirono

dan Daryanto, 2016, hlm. 247).

Hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I yaitu

kurangnya fokus siswa dalam belajar, kurang telitinya siswa dalam

mengerjakan soal tes, kurangnya peneliti dalam menguasai kelas,

dan kurang terkontrolnya kegiatan diskusi siswa.

2) Aktivitas Siswa

a) Masih ada siswa yang kurang mampu menggali pengetahuan

mengenai materi pelajaran seperti mengingat kembali

pelajaran, berlatih, berpikir kreatif, dan berpikir kritis.

b) Masih ada siswa yang kurang mampu dalam memahami

materi pelajaran seperti membangun pengetahuannya

Page 78: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

61

sendiri, melakukan pengamatan, dan menambah

pengetahuan baru.

c) Masih ada siswa yang kurang mampu menerapkan materi

pelajararan seperti menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,

menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, dan bertanya

kepada guru mengenai materi pelajaran.

3) Aktivitas Guru

a) Guru masih belum optimal dalam memotivasi siswa agar

terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

b) Guru masih belum optimal dalam mendorong siswa untuk

merumuskan materi pelajaran.

c) Guru masih kurang optimal mendorong siswa dalam

mempresentasikan jawaban atas permasalahan yang

dirumuskan.

d) Guru masih kurang optimal mendorong siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan

masalah yang dilakukan.

4) Sikap Siswa

Sikap siswa pada siklus I sudah dikategorikan baik,

namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki baik itu

dari sikap spiritual maupun sikap sosial. Syamsudin (1997: 74)

mengemukakan sikap sosial adalah proses individu melatih

kepekaan terhadap rangsangan terutama terhadap tuntunan

pokok.

Demi untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada

siklus I dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu

dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan pada

kekurang yang terdapat pada siklus I.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran yang

dimulai pada tanggal 11 Februari 2020 dan diakhiri pada tanggal 19 Februari 2020

Page 79: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

62

. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan

yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) tentang Tema Cita-Citaku yang akan dipelajari dengan pendekatan

saintifik, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,

mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,

mempersiapkan soal tes kemampuan kognitif siswa

Tabel 4.13. Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa

11 Februari 2020

Pertemuan I Membaca puisi.

Menuliskan perayaan agama

didaerah tempat tinggalnya.

Pemanfaatan sumber daya

alam.

2 Senin

17 Februari 2020

Pertemuan II Mendeklamasi puisi.

Manfaat keberagaman

karakteristik individu dalam

kehidupan sehari-hari.

Membuat montase.

3 Rabu

19 Februari 2020

Pertemnuan

III

Tes Kemampuan Kognitif

siswa

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang akan

dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tahap

pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam tiga kali

pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan pemberian soal tes

kemampuan kognitif siswa diakhir siklus I untuk mengukur hasil kognitif siswa

Page 80: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

63

selama proses pembelajaran yang dilakukan selama 4 x 35 menit atau 4 jam

pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-Cita.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran Tematik

dengan menggunakan pendekatan saintifik.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 11 Februari 2020 jam ke 1-

4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa

Indonesia (mendeklamasi puisi), PPKn (keragaman keagamaan disekitarnya), IPS

(persebaran sumber daya hewan dan tumbuhan)

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama

sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil

nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi

motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan

diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan teks tentang

cita-cita tak mengenal suku, agama, atau kebangsaan.

(2) Guru memberikan pertanyaan untuk menstimulus ketertarikan siswa

tentang topik cita-citaku.

(3) Siswa membaca dengan cermat sebuah bacaan tentang usaha keras

seseorang yang bercita-cita besar

(4) Setelah memahami isi bacaan, siswa lalu melengkapi diagram yang

terdapat pada buku siswa tentang apa yang dialami oleh tokoh

tersebut.

Page 81: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

64

(5) Siswa melengkapi tabel pada buku siswa dengan menggunakan

berbagai informasi. Siswa menjelaskan tujuan perayaan keagamaan

dan bagaimana masyarakat didaerahnya merayakannya. Siswa

melakukan kegiatan ini secara berpasangan, siswa menggunakan

kalender tahun ini untuk untuk mengetahui hari raya keagamaan.

Siswa mendiskusikan beberapa perbedaan yang ditemui, siswa

mencari informasi yang tepat untuk memperbaikinya.

(6) Siswa memilih satu perayaan yang penting diketahuinya yang

dilakukan dimasyarakat di daerah tempat tinggalnya.

(7) Siswa menuliskan penjelasannya kedalam sebuah paragraf

(8) Siswa menyajikan pengetahuan informasi yang diketahuinya dengan

menjelaskannya kedalam bentuk paragraf

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari

bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari

hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdo’a bersama-sama dan

guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan

berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada

siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang

diberikan oleh guru.

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 17 Februari 2020 jam ke

1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa

Indonesia (Mendeklamasi Puisi), SBDP (Membuat montase), IPS (Manfaat

Sumber Daya Alam).

c) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab

salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama

sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil

nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi

Page 82: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

65

motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan

memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan

diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Kegiatan inti

(1) Guru membahas tentang cita-cita yang ingin diraih

(2) Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-citaku

(3) Guru meminta siswa membaca sebuah teks bacaan tentang

kesuksesan Andrea Hirata yang merupakan seorang penulis novel

Indonesia.

(4) Setelah memahami informasi pada bacaan teks tersebut, siswa

diminta melengkapi sebuah diagram pada halaman berikutnya

(5) Guru meminta siswa membaca puisi

(6) Siswa menuliskan makna puisi tersebut

(7) Guru meminta siswa mengamati peta daerah persebaran sumber

daya bahan tambang daerah Belitung.

(8) Guru meminta siswa mengisi table yang terdapat pada buku siswa

dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya.

(9) Siswa menyajikan hasil pengamatannya dengan mengisi tabel

dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya

(10) Siswa kembali mengamati peta persebaran sumber daya alam yang

ada di Indonesia

(11) Setelah menyebutkan salah satu mempersentasikan hasil kerjanya

guru memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan

memberikan pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak

untuk bertanya ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.

d) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di

pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa

Page 83: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

66

kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa

berdo’a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum

keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah

terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang

diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat bingung dan

susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan oleh guru.

Pertemuan III

Pertemuan ke III dilaksanakan pada hari rabu 19 Februari 2020. Pada

pertemuan ini guru mengadakan tes untuk mengetahu kemampuan kognitif siswa.

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan mengajak semua

siswa berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Guru menginformasikan

bahwa akan dilaksanakan ujian untuk mengukur kemampuan kognitif

siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(4) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan soal

dalam mengukur kemampuan kognitif siswa.

(5) Siswa bertugas mengerjakan soal dengan jujur dan benar

(6) Siswa mengisi jawaban pada lembar yang telah di sediakan

c) Kegiatan penutup

Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar soal

dan jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran

c. Hasil Observasi Siklus II

Tabel 4.14. Observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan

saintifik (siklus II)

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

Jumla

h

Rata

Rata %

PI P2

1

Pengetahuan (mengingat/ menghafal)

a. Berlatih (misalnya mencoba

sendiri soal-soal dengan

penuh keyakinan)

4

4

8

80

Page 84: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

67

b. Berfikir kreatif (misalnya

mencoba memecahkan masalah-

masalah pada latihan soal yang

mempunyai variasi berbeda

dengan contoh yang diberikan)

c. Berfikir kritis (misalnya mampu

menemukan kejanggalan,

kelemahan atau kesalahan yang

dilakukan orang lain dalam

menyelasaikan soal/tugas)

4

4

5

4

9

8

90

80

2 Pemahaman (menginterprestasikan)

a. Membangun pengetahuannya

berdasarkan pengalamannya

b. Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

5

4

5

4

10

8

100

80

3 Aplikasi / penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu

tugas yang diberikan guru

dengan kemampuannya

b. Mampu menyelasaikan

permasalahan-permasalahan

soal yang diberikan oleh guru

padanya

4

5

4

5

8

10

80

100

4 Analisis (menjabarkan suatu konsep)

a. Aktif dalam menyelasaikan

soal-soal beberapa konsep

tertentu

4

4

8

80

5 Sintesis (menggabungkan bagian–

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh)

a. Menggali pengetahauannya

untuk menemukan konsep

Konsep yang sedang dipelajari.

b. Secara aktif terlibat langsung

dalam proses pembelajaran

4

4

4

4

8

8

80

80

6 Evaluasi (membandingkan nilai,

metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali

materi yang sudah dipelajari

dengan baik dan benar

b. Mampu mengeluarkan hasil

pikiran dan penemuannya

melalui penampilannya didepan

kelas

4

4

3

4

5

4

8

9

7

80

90

70

Page 85: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

68

c. Mampu mempresentasikan

secara lantang di depan kelas

Jumlah 53 56 109

Rata – rata (%) 81,53

%

86,15

%

167,6

%

Rata – rata keseluruhan(%) 83,8%

Keterangan

1 : sangat kurang aktif PI : Pertemuan pertama

2 : kurang aktif P2 : pertemuan kedua

3 : cukup aktif

4 : aktif

5 : sangat aktif

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa observasi aktivitas siswa

dalam pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik sudah

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan telah memenuhi

KKM. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan75, (sesuai kondisi sekolah)

(Amirono dan Daryanto, 2016, hlm. 247), hal ini dibuktikan dengan hasil

observasi aktivitas siswa persentase pertemuan I rata-ratanya mencapai

81,53%, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pertemuan ke II rata-

ratanya mencapai 86,15%, dan rata-rata keseluruhan pertemuan I dan

pertemuan II adalah 83,8%.

Tabel 4.15. Obeservasi Aktivitas Guru Dengan Menggunakan pendekatan

saintifik Siklus I

No Indikator atau aspek yang dinilai

Skor Jumla

h

Rata

-

rata

%

PI P2

1.

Orientasi siswa pada masalah:

d. Guru memasuki kelas tepat waktu.

b. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

c. Guru memotivasi siswa agar

terlibat dalam kegiatan

pembelajaran dan pemecahan

masalah.

d. Guru mendorong siswa untuk

5

4

4

4

5

5

5

4

10

9

9

8

100

90

90

80

Page 86: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

69

melakukan kegiatan pengamatan

terhadap fenomena yang terkait

dengan pembelajaran.

2.

Menanya dan memunculkan masalah:

c. Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan materi belajar yang

berhubungan dengan masalah.

d. Guru mendorong siswa untuk

merumuskan suatu masalah terkait

materi pembelajaran.

4

4

4

4

8

8

80

80

3.

Menalar dan mengumpulkan data:

c. Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

berhubungan dengan materi

pembelajaran.

d. Guru membimbing siswa dalam

pemecahan masalah baik secara

individu maupun kelompok.

4

4

5

5

9

9

90

90

4.

Mengasosiasi dan merumuskan jawaban:

b. Guru meminta siswa mengasosiasi

jawaban.

4

5

9

90

5.

Mengkomunikasikan:

c. Guru meminta siswa

mempresentasikan jawaban atas

permasalahan yang mereka

rumuskan sebelumnya.

d. Guru membantu siswa melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

proses pemecahan masalah yang

dilakukan.

4

4

4

4

8

8

90

80

Jumlah 45 50 95

Rata-rata %

81,81

%

90,90

%

I72,7

%

Rata-rata keseluruhan% 86,35%

Keterangan:

1: sangat tidak baik P1: petemuan I

2: kurang baik P2: pertemuan II

3: cukup baik

4: baik

5: sangat baik

Page 87: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

70

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa

aktivitas guru pada proses pembelajaran tematik menggunakan pendekatan

saintifik pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang baik dibanding

siklus I . Hal ini dapat dilihat pada persentase nilai rata-rata observasi aktivitas

guru pada proses pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik

pertemuan I yaitu 81,81% dan aktivitas guru pertemuan II 90,90% dan

keseluruhan persentase nilai rata-rata aktivitas guru pada pertemuan I dan

pertemuan II adalah 86,35%. Dari hal ini menunjukkan aktivitas mengajar guru

di kelas sudah sangat baik, dan guru sudah dapat mendorong siswa merumuskan

masalah berdasarkan materi pelajaran dan fenomena yang diamati. Hal ini

berdampak pada siswa dalam merumuskan suatu permasalahan mengenai materi

pelajaran.

Tabel 4.16. Obeservasi Sikap Siswa Secara Keseluruhan Dalam Pendekatan

saintifik Siklus I

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

Jumlah

Rata-

rata

% PI P2

1.

Spiritual:

a. Berdo’a sebelum dan sesudah

belajar.

b. Memberi salam pada saat awal dan

akhir presentasi.

c. Mengucap syukur ketika berhasil

melakukan sesuatu.

d. Saling menghormati satu sama lain.

5

4

4

4

5

5

4

4

10

9

8

8

100

90

80

80

2.

Sikap sosial

e. Jujur (perilaku yang dapat

dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan):

1. Tidak menyontek dalam

mengerjakan soal.

2. Mengembalikan barang yang

dipinjam kepada pemiliknya.

Mengakui kesalahan jika

berbuat salah.

f. Disiplin (tindakan yang

menunjukan perilaku tertib dan

patuh kepada berbagai peraturan

4

4

3

4

4

4

8

8

7

80

80

70

Page 88: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

71

dan ketentuan):

1. Datang tepat waktu.

2. Patuh tata tertib dan peraturan

sekolah.

3. Mengerjakan dan

mengumpulkan tugas yang

diberikan oleh guru tepat

waktu.

g. Tanggung jawab (sikap perilaku

seseorang untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya):

1. Melaksanakan tugas yang

diberikan guru dengan baik.

2. Tidak menyalahkan atau

menuduh teman jika ada

kesalahan.

h. Tolerensi (sikap tindakan yang

saling menghargai):

1. Bersedia untuk menerima

materi pelajaran dari guru.

2. Tidak mengganggu teman saat

belajar.

3. Bekerja sama dengan teman

jika diperintahkan oleh guru.

i. Sopan santun:

1. Saling menghormati teman.

2. Tidak ribut saat pembelajaran,

tidak berkata kotor, kasar, dan

takabur.

3. Meminta izin ketika ingin

keluar kelas atau ingin

meminjam sesuatu kepada

teman.

j. Percaya diri:

1. Berani melakukan kegiatan

yang diperintahkan oleh guru

tanpa ragu-ragu.

2. Berani presentasi didepan

kelas.

3. Berani berpendapat, bertanya,

dan menjawab pertanyaan dari

guru.

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

5

4

5

5

4

5

5

5

4

4

4

4

4

4

9

8

9

9

8

9

9

9

8

7

8

8

7

8

90

80

90

90

80

90

90

90

80

70

80

80

70

80

Jumlah 82 92 174

Rata-rata% 78,09% 87,61% 165,7%

Page 89: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

72

Rata-rata keseluruhan% 82,85%

Keterangan:

1: sangat tidak baik P1: petemuan I

2: kurang baik P2: pertemuan II

3: cukup baik

4: baik

5: sangat baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 di atas dapat diketahui

bahwa pada pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan

saintifik siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang baik dibandingkan

dengan siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata persentase sikap

siswa pertemuan I yaitu 78,09% dan pertemuan II 87,61%, persentase rata-rata

keseluhan nilai sikap siswa adalah 82,85%. Maka observasi sikap siswa siklus

II sudah dikategorikan sangat baik (A).

Pengambilan hasil belajar siswa pada siklus II setelah proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan evaluasi

yang dilakukan pada pertemnuan ke-3 diperoleh data,yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.17. Hasil tes ulangan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik siklus II

No Nama Nilai siklus II Ketuntasan

1 Aiysah Oktaviona 40 Tidak tuntas

2 Alya Nurhafiza 90 Tuntas

3 Amrina Rosyada 90 Tuntas

4 Balqis Aqilla Nurul Alifia 90 Tuntas

5 Devin Jevier Athalla 100 Tuntas

6 Dwi Agustino Rivaldo 70 Tidak tuntas

7 Fallen Tri Azka 100 Tuntas

8 Jihan Nur Afifah 70 Tidak tuntas

9 Keysa Ananda Putri 90 Tuntas

10 M. Ammar Azzam 90 Tuntas

11 M. Miftahul Ramadhan 100 Tuntas

12 Muhammad Ali Shihab 100 Tuntas

13 Muhammad Guntur 100 Tuntas

14 M Fharhan Iqbal 100 Tuntas

15 M. Reza Mahadika 100 Tuntas

16 Putri Pujangga 100 Tuntas

17 Sintia Putri H Fauzan 100 Tuntas

Page 90: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

73

18 Wafa Azzahra Anezka 100 Tuntas

19 Yana Azzahra Vista 90 Tuntas

Jumlah 1810

Nilai Rata – Rata 95,26

Persentase Ketuntasan 16 84,2%

Persentase Ketidaktuntasan 3 15,7%

Berdasarkan pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa pelaksanaan

pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan

kemampuan kognitif siklus II sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan

dengan siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata

95,26% dengan nilai KKM 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019)

(Amirono dan Daryanto, 2016, hlm. 247),dengan jumlah siswa yang tuntas

(16 orang) dengan persentase 84,2% dan siswa yang tidak tuntas ada (3

orang) dengan persentase 15,7%, sesuai dengan indikator keberhasilan, jika

siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila memperoleh nilai KKM, jika

kurang dari KKM maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas, maka siklus II

hasil belajar siswa dikategorikan meningkat dari siklus I

d. Refleksi

Pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik siklus

II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari hasil belajar

siswa sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan, setelah peniliti

brdiskusi menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan observasi,

diketahui hasil tes belajar siswa siklus II sudah mencapai kategori sangat

tinggi yaitu 95,26%. Maka pemberian tindakan pada penelitian ini diakhiri

pada siklus II.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan saat semua data sudah terkumpul, data

tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi

aktivitas mengajar guru, hasil observasi sikap siswa, dan tes hasil belajar

siswa. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

observasi adalah:

Page 91: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

74

1. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase

sebesar 63,84%, sedangkan siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar

83,8%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa

dalam pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik

2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar74,54%, sedangkan siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 86,35%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan

aktivitas mengajar guru dan kemampuan guru dalam mengelola kelas

sehinga mampu meningkatan keaktifan belajar siswa.

3. Hasil observasi sikap siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase

sebesar 70%, sedangkan siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar

82,85%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dalam sikap siswa.

4. Hasil tes belajar pada pelaksaan pendekatan saintifik pada pembelajaran

tematik untuk meningkatkan kognitif siswa pada siklus I diperoleh rata-

rata sebesar 71,05, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar

95,26. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar

24,21%. Sedangkan validitas item soal pada siklus I adalah 0,512 maka

validitas item soal tes pilihan ganda siklus I dikatakan valid karena rhitung ≥

rtabel (0,512 ≥ 0,456 ), dan validitas item soal pada siklus II adalah 0,512,

maka validitas item soal tes pilihan ganda siklus II dikatakan valid karena

rhitung ≥ rtabel (0,603≥ 0,456). Sugiyono, 2018, hal, 333.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh bahwa pada

pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran menunjukan kemampuan kognitif siswa belum optimal. Namun

terjadi peningkatan pada kemampuan kognitif siswa setelah dilakukan

perbaikan pada siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi peneliti

dalam melakukan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa, aktivitas

mengajar guru, dan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 92: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

75

Hasil yang diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti sebagai

bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang

telah dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada

siklus selanjutnya. Hasil oberservasi yang didapatkan pada penelitian ini

adalah:

Tabel 4.18.

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan pendekatan

saintifik pada pembelajaran tematik

Skor aktivitas siswa Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata

Siklus I 61,53% 66,15% 63,84%

Siklus II 81,53% 86,15% 83,8%

Peningkatan 20% 20% 19,96%

Adapun persentase aktivitas siswa siklus I dan siklus II dapat

dilihat dalam diagram berikut:

Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Siswa

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.18 dan gambar

4.1terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dari

siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan saintifik pada

pembelajaran tematik sebagai upaya meningkatkan kemampuan kognitif

siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi selama

proses pembelajaran.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2

Siklus I

Siklus II

Page 93: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

76

Tabel 4.19.

Persentase Aktivitas Mengajar Guru Dengan Menggunakan pendekatan

saintifik pada pembelajaran tematik Skor aktivitas mengajar

guru Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata

Siklus I 70,90% 78,18% 74,54%

Siklus II 81,18% 90,90% 86,35%

Peningkatan 10,28% 12,72% 11,81%

Adapun persentase aktivitas mengajar guru siklus I dan siklus II dapat dilihat

dalam diagram berikut:

Gambar 4.2. Diagram Aktivitas Mengajar Guru

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.19 dan gambar 4.2

terjadi peningkatan aktivitas mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal

ini menunjukan bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan

kegiatan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV B Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.

Tabel 4.20. Persentase Sikap Siswa Dalam Proses pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2

Siklus I

Siklus II

Page 94: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

77

Skor sikap siswa Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata

Siklus I 64,76% 75,23% 70%

Siklus II 78,09% 87,61% 82,85%

Peningkatan 13,33% 12,38% 12,85%

Adapun persentase sikap siswa siklus I dan siklus II dapat

dilihat dalam diagram berikut:

Gambar 4.3 Diagram Sikap Siswa

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.20 dan gambar 4.3

terjadi peningkatan sikap siswa dalam proses pembelajaran dari siklus I

ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa sikap siswa mengalami

peningkatan yang sangat baik dalam kegiatan pelaksanaan pendekatan

saintifik pada pembelajaran tematik sebagai upaya untuk meningkatkan

kemampuan kognitif siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4

Muaro Jambi.

2. Tes

Tes digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk mengetahui

peningkatan kemampuan kognitif yang diperoleh oleh siswa. Hasil tes

yang diperoleh dari mengerjakan soal digunakan peneliti sebagai bahan

untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya. Hasil belajar yang didapatkan pada penelitian ini adalah:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2

Siklus I

Siklus II

Page 95: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

78

Tabel 4.21.

Persentase Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan pendekatan

saintifik pada pembelajaran tematik

Hasil belajar Persentase rata-rata Kriteria

Siklus I 71,05 Tidak Tuntas

Siklus II 95,26 Tuntas

Adapun persentase hasil belajar siklus I dan siklus II dapat

dilihat dalam diagram berikut:

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Observasi

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.21 dan gambar 4.4 dapat

dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II

dengan peningkatan 24,21% , peningkatan hasil belajar ini menunjukan

tercapainya indikator keberhasilan. berdasarkan indikator yang ingin

diacapai yaitu pengatahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

evaluasi.

F. Pembahasan

1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada kelas IV B di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik

telah menunjukan hasil yang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

siklus II siklus II

Page 96: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

79

tematik kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Hal ini

terlihat adanya peningkatan kemampuan kognitif siswa yaitu dengan

menerapkan pelaksanaan pendekatan saintifik karena dalam proses

pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik pembelajaran siswa

terlibat secara aktif dalam pembelajaran serta melatih pengetahuan siswa

sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.

2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi pada kelas IV B, terlihat sangat jelas hasil

belajar siswa meningkat dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus

II. Hasil aktivitas siswa pada siklus I mencapai 63,84% namun mengalami

peningkatan pada siklus II menjadi 83,8%. Hasil sikap siswa pada siklus I

mencapai 70% namun mengalami peningkatan pada siklus II mencapai

82,85%. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa diakhir

siklus I diperoleh rata-rata 71,05 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019)

dengan kategori belum tuntas dan hasil belajar siswa meningkat pada siklus

II diperoleh rata-rata 95,26 dengan kategori tuntas. Berdasarkan analisis

observasi dan hasil tes belajar siswa dari siklus I ke siklus II di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi mengalami peningkatan pada setiap

indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendekatan

saintifik pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan kemampuan

kognitif siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.

3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dengan diterapkannya pendekatan

saintifik yaitu siswa semula tidak aktif dalam pembelajaran kini sudah

terlihat aktif saat pembelajaran Tematik berlangsung, siswa kini sudah aktif

dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat langsung dalam proses

pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendekatan

saintifik dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV B

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Namun dalam pelaksanaan

proses pembelajaran pada siklus I dampak pengaruh pelaksanaan

pendekatan saintifik masih terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran

seperti hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan, aktivitas siswa

Page 97: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

80

masih rendah seperti masih banyak siswa yang belum mampu menggali

pengetahuan mengenai materi pelajaran, masih ada siswa yang kurang

mampu memahami materi pembelajaran. Selain aktivitas siswa, aktivitas

guru juga masih rendah seperti guru masih belum optimal dalam

memotivasi siswa, guru masih belum optimal membantu siswa untuk

mendefinisikan materi pelajaran, guru belum optimal mendorong siswa

untuk merumuskan materi pelajaran, guru masih kurang optimal untuk

melakukan refleksi dan evaluasi. Adapun sikap siswa pada siklus I sudah

dikategorikan baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki

baik itu sikap spiritual maupun sikap sosial. Pada siklus II peneliti

melakukan perbaikan pada kekurangan-kekurangan yang tedapat pada

siklus I, dengan adanya perbaikan pada siklus II maka dampak yang

diperoleh siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan saintifik meningkat, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang

meningkat sebanyak 24,21%.

4. Upaya yang peneliti lakukan dalam mengatasi permasalah faktor

penghambat dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II yaitu peneliti

melakukan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran dari kegiatan

prasiklus, kegiatan siklus I, kegiatan siklus II. Upaya yang peneliti lakukan

diantaranya adalah peneliti harus mengetahui latar belakang siswa, peneliti

melakukan proses tindakan atau proses pembelajaran dengan kondisi

faktual dan juga disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, materi

pelajaran secara langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, peneliti

melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran seperti mencoba,

melakukan dan mengalami sendiri, peneliti melakukan kegiatan inquiry,

peneliti harus mengembangkan sifat ingin tahu siswa, peneliti

membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan.

Page 98: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses belajar yang baik dapat meningkatakan hasil belajar yang baik

pula. Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik tersebut maka sebagai

seorang guru harus memahami karakteristik siswa, dengan demikian maka guru

dapat mengambil tindakan yang tepat dan melakukan perbaikan terhadap

kekurangan dalam proses pembelajaran.

Penelitian pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik

dikarenakan dalam proses pembelajaran menggunakan saintifik siswa dilibatkan

secara langsung dalam proses pembelajaran dan materi pembelajaran dikaitkan

dengan dunia nyata siswa dalam kehidupannya sehari-hari sehingga siswa mampu

berpikir kritis dan aktif, tentu hal ini membuat siswa lebih mudah dalam

menerima materi pembelajaran. Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang telah peneliti laksanakan dalam 2 siklus dan dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan

kemampuan kognitif siswa.

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan maka dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa pelaksaan pendekatan saintifik pada ppembelajaran tematik di

kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi terjadi peningkatan hasil

belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada setiap siklusnya, persentase siswa yang

tuntas belajar pada siklus I yaitu rata-rata 71,05 sedangkan persentase pada siklus

II yaitu rata-rata 95,26, dalam hal ini hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II

mengelami peningkaan sebanyak 24,21%. Maka pelaksanaan pendekatan saintifik

pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas

IV B Madrasah Negeri 4 Muaro Jambi. Adapun item soal setelah proses tindakan

yang diberikan sebagaimana tertuang dalam validitas item soal pada siklus I

adalah 0,513 maka validitas item soal tes pilihan ganda siklus I dikatakan valid

karena rhitung ≥ rtabel (0,513 ≥ 0,381 ), dan validitas item soal pada siklus II adalah

0,512, maka validitas item soal tes pilihan ganda siklus II dikatakan valid karena

rhitung ≥ rtabel (0,603≥ 0,381).

Page 99: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

82

Dampak yang diperoleh siswa dalam penerapan saintifik sangat berpengaruh,

yang awalnya siswa tidak akif dalam pembelajaran kini sudah terlihat aktif, hal

ini terlihat dari peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Adapun proses peningkatan kemampuan kognitif siswa ada beberapa upaya

yang peneliti lakukan peneliti harus mengetahui latar belakang siswa, peneliti

melakukan proses tindakan atau proses pembelajaran dengan kondisi faktual dan

juga disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, materi pelajaran secara

langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, peneliti melibatkan siswa

secara aktif dalam pembelajaran seperti mencoba, melakukan dan mengalami

sendiri, peneliti melakukan kegiatan inquiry, peneliti harus mengembangkan sifat

ingin tahu siswa, peneliti membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari

setiap kegiatan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas serta untuk meningkatkan hasil belajar

siswa, maka peneliti manyarankan:

1. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar menyiapkan rencana pelakasanaan

pembelajaran (RPP) serta merencanakan model pembelajaran yang akan digunakan

sesuia dengan materi pembelajaran.

2. Diharapkan kepada guru agar lebih peka terhadap karakteristik siswa dalam

pembelajaran.

C. Penutup

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, bahwa peneliti telah

dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), namun dalam penulisan

karya ilmah ini tentunya masih terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam

sistematika penulisan maupun penyusunan kata-kata. Untuk itu kritik dan saran

sangat peneliti butuhkan demi perbaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah bersedia memberikan bantuan dan arahan kepada peneliti dalam

penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca karya ilmiah ini, bagi guru dan juga siswa di Madarsah Ibtidaiyah Negeri

4 Muaro jambi.

Page 100: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amirono, dan Daryanto. 2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, Suharjono, dkk. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi

aksara.

Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta

Djaali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2018. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach).

Yogyakarta: Gava Media.

Paizaluddin, dan Ermalinda. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Usman, Husaini, Purnomo Setiady Akbar. 2006. Pengantar Statististika. Yogyakarta: Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyar Dkk, 2009. Pembelajaran tematik. Surabaya: Aprinta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Tampubolon, M. Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.

Jurnal:

Indriyanti. dkk; penerapan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan

bertanya siswa pada kelas V sekolah dasar; Jurnal Pendidikan Guru Sekolah

Dasar.Volume II Nomor II Juni 2017. https://doi.org/10.17509/jpgsd.v2i2.12345

Page 101: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Skripsi:

Desi Ambarsari. 2016. peningkatan ketrampilan mengkomunikasikan dan Prestasi belajar

IPA melalui penerapan pendekatan saintifik pada siswa Kelas IV A sekolah dasar negeri

Rejowinangun Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Dwi Irma Widyanty. 2014. penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) untuk Meningkatkan

kemampuan menerapkan konsep siswa pada materi kalorl; Bandung

Indra Muntari. 2017. efektivitas LKS berbasis pendekatan saintifik pada Materi laju

reaksi untuk meningkatkan ketrampilan proses sains ditinjau Dari kemampuan kognitif:

Bandar Lampung

Imalatur rohiah. 2009. implikasi teori kognitif jean piaget dalam pembentukan

Kepribadian muslim pada anak usia sekolah 7- 12 tahun. Yogyakarta

Lina rohaini . 2015. peningkatan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana Jenis tuas

menggunakan alat peraga pada siswa kelas V sekolah dasar Negeri 2 urut sewu

kecamatan ampel, kabupaten boyo lalitahun; Salatiga

M. Lazim. 2014. penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum

2013.Yogyakarta

Siti Maskanah. 2015. efektivitas pendekatan saintifik dengan metode Practice rehearsal

pairs terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Salafiyah Kendal matapelajaran IPA

materi perubahans lingkungan (pengaruh hujan ) tahun ajaran 2014/2015. UIN

Walisongo Semarang.

Page 102: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Lampiran I : Instrument Pengumpulan Data A.

Observasi

1. Lembar observasi siswa (secara keseluruhan) Tema: Pelajaran: Kelas : Hari/Tanggal : Siklus : Jam Pelajaran : Tujuan Observasi

1) Untuk mengetahui tingkat awal kemampuan kognitif siswa dalam proses

pembelajaran sebelum menggunakan tematik

2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat prestasi belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan pendekatan

saintifik

4) Petunjuk :

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran

tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut: Kualitas :

Skor Kualitas

1 Sangat kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik sekali

Page 103: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

3). Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam proses pembelajaran

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5

7. Pengetahuan (mengingat/menghafal)

a. Berlatih (misalnya mencoba sendiri

soal-soal pelajaran dengan penuh

keyakinan)

b. Berpikir kreatif (misalnya mencoba

memecahkan masalah-masalah pada

latihan soal yang mempunyai variasi

berbeda dengan contoh yang

diberikan

c. Berpikir kritis (misalnya mampu

menemukan kejanggalan, kelemahan

atau kesalahan yang dilakukan orang

lain dalam menyelesaikan soal atau

tugas).

8. Pemahaman (menginterpretasikan)

a. Membangun pengetahuannya sendiri

berdasarkan pengalamannya

b. Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

9. Aplikasi/penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu tugas

yang diberikan guru dengan

kemampuannya.

b. Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan soal

yang diberikan oleh guru padanya

10. Analisis (menjabarkan suatu konsep)

a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

11. Sintesis (menggabungkan bagian-

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh)

b. Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang

sedang dipelajari)

c. Secara aktif terlibat langsung dalam

proses pembelajaran

12. Evaluasi (membandingkan nilai, ide,

metode, dan sebagainya)

Page 104: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

a. Mampu mengulas kembali materi

yang sudah dipelajari dengan baik dan benar

b. Mampu megeluarkan hasil pikiran dan penemuannya melalui

penampilan di depan kelas c. Mampu mempresentasikan secara

lantang di depan kelas

Page 105: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

2. Lembar Observasi Guru

Kelas :

Nama Guru :

Hari/Tanggal :

Sekolah :

Siklus :

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

6. Orientasi siswa a. Guru memasuki

kepada masalah kelas tepat waktu

b. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

c. Guru memotivasi

siswa agar terlibat

dalam kegiatan

pemecahan masalah

yang dipilih.

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan kegiatan

pengamatan

terhadap fenomena

yang terkait dengan

KD yang akan

dikembangkan.

7. Menanya, a. Guru membantu

Memunculkan siswa untuk

Permasalahan Mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan

dengan masalah.

b. Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan suatu

masalah terkait

dengan fenomena

yang diamatinya

masalah itu

dirumuskan berupa

pertanyaan yang

bersifat optimis

8. Menalar dan a. Guru mendorong

Mengumpulkan siswa untuk

Page 106: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Data Mengumpulkan

informasi yang

relevan.

b. guru membimbing

siswa melaksanakan

eksperimen untuk

Mendapatkan

pemecahan/penjelas

an atas masalah

baik secara individu

maupun kelompok

9. Mengasosiasi dan a. guru meminta siswa

Merumuskan untuk melakukan

Jawaban analisis data dan

Merumusan

jawaban terkait

dengan masalah

yang mereka ajukan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa dalam

Merumuskan

jawaban.

10. Mengkomunikasi a. Guru memfasilitasi

kan siswa untuk

Mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau

evaluasi terhadap

proses pemecahan

masalah yang

Dilakukan

Page 107: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

3. Lembar Observasi Sikap Siswa Secara Keseluruhan Kelas: Hari/Tanggal: Sekolah: Siklus:

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5

3. Spiritual:

e. Berdo’a sebelum dan sesudah

belajar.

f. Memberi salam pada saat awal

dan akhir presentasi.

g. Mengucap syukur ketika

berhasil melakukan sesuatu.

h. Saling menghormati satu sama

lain.

4. Sikap sosial

g. Jujur (perilaku yang dapat

dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan):

4) Tidak menyontek dalam

mengerjakan soal.

5) Mengembalikan barang

yang dipinjam kepada

pemiliknya.

6) Mengakui kesalahan jika

berbuat salah.

h. Disiplin (tindakan yang

menunjukan perilaku tertib

dan patuh kepada berbagai

peraturan dan ketentuan):

4) Datang tepat waktu.

5) Patuh tata tertib dan

peraturan sekolah.

6) Mengerjakan dan

mengumpulkan tugas yang

diberikan oleh guru tepat

waktu.

i. Tanggung jawab (sikap

perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan

Page 108: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

tanggung jawabnya):

Page 109: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

3) Melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik.

4) Tidak menyalahkan atau menuduh teman jika ada kesalahan.

j. Tolerensi (sikap tindakan yang saling menghargai): 4) Bersedia untuk menerima

materi pelajaran dari guru. 5) Tidak mengganggu teman

saat belajar. 6) Bekerja sama dengan

teman jika diperintahkan oleh guru.

k. Sopan santun: 4) Saling menghormati

teman. 5) Tidakributsaat

pembelajaran, tidak berkata kotor, kasar, dan takabur.

6) Meminta izin ketika ingin keluar kelas atau ingin

meminjam sesuatu kepada

teman. l. Percaya diri:

4) Beranimelakukan kegiatan yang diperintahkan oleh guru tanpa ragu-ragu.

5) Berani presentasi didepan kelas.

6) Berani berpendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaa dari guru.

Page 110: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

4. Lembar Wawancara Siswa

Nama siswa :

Kelas :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No. Absen :

No Indikator Pertanyaan Jawaban

1 Mengetahui perasaan

siswa belajar tematik

Apakah kamu suka

pembelajaran

menggunakan tema –

tema?

Suka

2

Mengetahui

pandangan siswa

tentang pembelajaran

tematik

Bagimana pendapat kamu

tentang pembelajaran

tematik

Menyenangkan

3

Mengetahui

bagaimana proses

pembelajaran

Bagaimana pendapat kamu

tentang cara mengajar

guru yang digunakan

dalam pembelajaran

selama ini?

Baik dan suka

bercanda

4

Pengetahuan awal

siswa tentang

pendekatan saintifik

Pernahkah kamu

mendengar atau

mengetahui pendekatan

saintifik?

Belum pernah

mendengar

5 Sifat ingin tahu

Apakah kamu ingin tahu

lebih banyak tentang

pendekatan saintifik?

Saya ingin tahu

6 Ketrampilan kognitif Apakah pendekatan

saintifik menimbulkan Iya

Page 111: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

ketrampilan kognitif kamu

dalam belajar?

7

Usaha memperbaiki

kegagalan dalam

belajar

Bagaimana cara kamu

memperbaiki kegagalan

apabila nilaimu kurang

memuaskan dalam

pembelajaran

menggunakan pendekatan

saintifik?

Belajar sebisa

mungkin

8

Keinginan

mendapatkan rasa

aman dalam belajar

Apakah kamu berusaha

sendiri dalam mengerjakan

saol – soal yang diberikan

oleh guru

Saya belajar

sendiri dan

mencotntek

teman

9 Ganjaran / hukuman

Apa yang kamu dapat

setelah mempelajari

pembelajaran tematik

menggunakan pendekatan

saintifik?

Menjadi lebih

semangat dalam

belajar

10

Pengetahuan yang

didapat dari belajar

bisa bertahan lama

Apakah pengetahuan kamu

yang diperoleh dari

pendekatan saintifik bisa

bertahan lama ?

Insaallah bisa

11 Ketrampilan belajar

Ketrampilan apa yang

kamu peroleh setelah

menggunakan pendekatan

saintifik?

Keterampilan

dalam belajar

12

Hasil interaksi antara

individu dengan

lingkungan

Apakah kamu

memamfaatkan buku paket

selain buku paket wajib?

Iya

Observer :

Page 112: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

5. Lembar Wawancara Guru 1. Instrument wawancara dengan guru sebelum pembelajaran

Nama Guru :

Kelas :

Hari dan Tanggal :

NO Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama ibu mengajar di

madrasah ibtidaiyah negeri 4 muaro

jambi

8 tahun

2 Berpa lama ibu mengajar dikelas IV? Sedang berjalan karena setiap tahun

ada perubahan

3 Berapa jumlah peserta didik yang

belajar dikelas ibu saat ini?

19 orang

4 Bagaimana hasil belajar siswa

dikelas pada pembelajaran tematik?

Awalnya bagus antuasias tapi lama

kelamaan bosan karena yang

dibahas itu saja

5 Bagaimana cara ibu menyampaikan

materi kepada siswa?

Dijelaskan kepada siswa sampai

benar-benar paham

6 Bagaimana respon siswa terhadap

pembelajaran?

Jika dilihat responnya baik-baik saja

7 Pendekatan apa yang ibu gunakan

dalam pembelajaran?

Pendekatan yang sesuai dengan

pelajarannya

8 Apa pendekatan yang sering ibu

gunakan dalam proses pembelajaran?

Lebih sering inquiry kadang juga

ibu menerapkan caramah, Tanya

jawab,dll

9 Bagaimana respon siswa terhadap

pendekatan pembelajaran yang ibu

terapkan pada pembelajaran tematik?

Respon siswa Alhamdulillah paham

dan mengerti ada juga yang kurang

mengerti

10 Apakah dalam proses pembelajaran

ibu pernah menggunakan pendekatan

pembelajaran saintifik?

Pernah mencoba tapi siswa kurang

memahami dan juga saya kurang

mengerti cara menerapkannya

Page 113: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Tes keterampilan kognitif siswa

(siklus 1)

NAMA :

KELAS :

HARI/TGL :

Petunjuk soal

1. Sebelum mengerjakan soal, perhatikan dan ikuti semua oetunjuk berikut ini:

2. Tuliskan nama, kelas dan tanggal

3. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya? Kerjakan sendiri dengan

sungguh-sungguh semaksimal mungkin

4. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

A. Pilihlah jawaban yang tepat

1. Berikut ini cara melestarikan lingkungan yaitu. . . .

a. Menjaga kebersihan c. menebang hutan

b. Menjaga rumah d. membuang sampah

2. Berikut ini adalah tanda yang digunakan dalam pembenatukan jeda dalam puisi. . . .

a. ? c. //

b. ! d. (..)

3. Mikro organisme termasuk salah satu sumber daya. . . .

a. Hewani c. mineral

b. Hayati d. alam

4. Yang termasuk sumber makanan manusia adalah. . . .

a. Sumber daya alam hayati c. batuan

b. Minyak bumi d. bahan tambang

Page 114: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Berikut ini adalah soal untuk no 8-9

Kau tidak oernah lelah

Kau tidak pernah putus asa

Kau tidak pernah menyerah

Mencintai alam dimana kau dibesarkan

5. Suasana apakah yang terkandung dalam puisi diatas. . .

a. Sedih c. duka

b. Senang d. semangat

6. Apa tema yang tepat untuk puisis diatas. . .

a. Alam ku c. guruku

b. Negeriku d. sekolahku

7. Berikut upaya pelestarian hewan adalah. . .

a. Menangkar hewan langka

b. Membiarkan pemburu unruk membunuh hewan

c. Memindahkan hewan ke tempat yang tidak cocok

d. Semua benar

8. Dibawah ini adalah sumber daya alam tumbuhan kecuali. . .

a. Tanaman pangan b. hutan

c. Tanaman industry d. kopi

9. “V” dalam baris puisi menyimbolkan tekanan. . .

a. Tekanan kata pendek sekali

b. Tekanan kata agak pendek

c. Tekanan kata agak panjang

d. Tekanan panjang sekali

10. Peta tematik adalah. . .

a. Peta yang berisi informasi

b. Peta yang berisi persebaran

c. Peta yang berisi informasi khusus

d. Peta yang mencakup kepulauan wilayah Indonesia

Page 115: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Tes kemampuan kognitif siswa

(siklus II)

NAMA :

KELAS :

HARI/TGL :

Petunjuk soal

5. Sebelum mengerjakan soal, perhatikan dan ikuti semua Petunjuk berikut ini:

6. Tuliskan nama, kelas dan tanggal

7. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya? Kerjakan sendiri dengan

sungguh-sungguh semaksimal mungkin

8. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

B. Pilihlah jawaban yang tepat

11. Sumber daya alam hayati banyak dimamfaatkan manusia sebagai. . .

c. Bahan perhiasan c. bahan elektronik

d. Bahan makanan d. bahan bakar

12. Dibawah ini yang termasuk sumber daya alam mineral adalah. . .

c. Batu bara dan emas c. bambu dan kaktus

d. Minyak bumi dan air d. besi dan kayu

Untuk soal nomor 3-5

Indonesia raya

Indonesia tanah airku

Betapa kayanya negeriku

Anugrah dari tuhan yang kuasa

Terhampar begitu luas luar biasa

Berbagai tanaman dan tumbuhan tumbuh dengan suburnya

Ribuan hewan tersebar beraneka macamnya

Hasil alam yang melimpah ruah juga

Emas perak permata diantaranya

Berdampingan dengan budaya yang mempesona

Page 116: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Semoga lestari negeriku tercinta

Terjaga kekayaan didalamnya

Hidup aman damai dan sejahtera

13. Puisi diatas menceritakan tentang...

c. Kehidupan masyarakat diindonesia

d. Kekayaan rakyat indonesia

e. Kelestarian alam indonesia

f. Kekayaan negeri indonesia

14. Pernyataan dibawah ini yang tidak tepat berdasarkan ini puisi di atas adalah...

c. Indonesia mempunyai aneka macam tumbuhan

d. Hasil alam indonesia sangat melimpah

e. Hewan diindonesia banyak yang punah

f. Kekayaan indonesia anugrah dari tuhan

15. Saat membaca puisi kita perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain adalah

mmik dan intonasi,mimik adalah...

c. Ekpresi muka atau raut wajah

d. Keras dan pelannya suara

e. Gerak tangan dan kaki

f. Lambat dan cepatnya ejaan

16. Upaya pelestarian sumber daya alam salah satunya untuk mencegah terjadinya...

a. Tsunami

b. Kepunahan

c. Gempa bumi

d. kemiskinan

17. pasangan hari besar keagamaan di bawah ini yang tepat sesuai agamanya

e. idul fitri bagi umat hindu

f. natal bagi orang konghucu

g. waisak bagi orang budha

h. nyep bagi orang islam

18. setiap umat beragama di indonesia mempunyai kegiatan keagamaan yang berbeda-

beda, sikap yang tepat terhadap perbedaan tersebut adalah...

b. Saling mengikuti b. saling mengkritik

d. Saling menghargai d. saling melarang

19. Sumber daya yang dapat diperbarui antara lain adalah sumber daya alam

hayati,contohnya yaitu....

Page 117: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

a. Air dan sapi

b. Mangga tanah

c. Emas dan perak

d. Padi kambing

20. Indonesia menjadi salah satu penghasil timah terbesar didunia, pertambangan timah

diindonesia banyak ditemui di daerah..

a. Jakarta

b. Bangka belitung

c. Kalimantan

d. bali

Page 118: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

lembar validitas soal siklus I

Page 119: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Lembar validitas soal siklus II

Page 120: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro jambi

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD)

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku

Indikator :

Menjawab dan membuat pertanyaan tentang teks cerita petualangan

Bermain peran tentang teks cerita petualangan dengan menggunakan kosakata baku

IPS

Kompetensi Dasar (KD)

Page 121: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,

budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,

sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator :

Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapai cita-cita

Menceritakan interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan sosial yang berkaitan

dengan cita-citanya

PPKn

Kompetensi Dasar (KD)

3.3. Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,

dan masyarakat

Indikator :

Menyebutkan manfaat keberagaman sifat individu di sekolah

Menunjukkan kerja sama dengan teman dalam kegiatan bermain peran

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca teks, siswa mampu menjawab pertanyaan dan membuat

pertanyaan lain tentang teks cerita petualangan dengan benar.

Dengan bekerja sama, siswa mampu bermain peran tentang teks cerita petualangan

dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.

Setelah melakukan wawancara, siswa mampu membuat daftar cita-cita dan usaha

yang perlu diraih untuk mencapainya dengan benar.

Setelah kegiatan bermain peran, siswa mampu menceritakan interaksi yang

dilakukannya dengan lingkungan sosial dengan kegiatan bermain peran dan

mewawancarai teman-temannya tentang cita-cita dengan benar.

Dengan kegiatan bermain peran, siswa mampu menyebutkan manfaat keberagaman

sifat individu di sekolah dengan benar.

Dengan kegiatan bermain peran, siswa mampu menunjukkan sikap bekerja sama

dengan teman dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dan lingkungan tempat tinggal

Menjelaskan ciri-ciri dataran tinggi dan dataran rendah

Menjelaskan proses pembuatan teh

E. METODE PEMBELAJARAN

Page 122: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti Siswa membaca teks bacaan tentang Lani yang bercita-

cita ingin menjadi seorang astronaut. (Mengamati)

Siswa menjawab beberapa pertanyaan secara individu.

(Menanya)

Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal lain

yang ingin ia ketahui lebih lanjut. Siswa menukarkan

pertanyaannya dengan pertanyaan temannya. Mereka

dapat saling menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

(Mengasosiasi)

Siswa mencari tahu tentang cita-cita beberapa teman di

kelas, paling sedikit 5 siswa. Ia akan bertindak sebagai

wartawan yang akan mewawancarai teman-temannya.

(Mengekplorasi)

Siswa membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan kepada temannya dalam wawancara tersebut.

(Menanya)

Siswa mencatat informasi yang ia dapatkan dalam

tabel yang tersedia. (Mengasosiasi)

Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang terkait

dengan kegiatan wawancara tadi. (Menanya)

Siswa mencoba mempraktikkan sebuah drama tentang

isi bacaan tadi dengan seorang temannya.

(Mengekplorasi)

Siswa diharapkan dapat membuat naskah dramanya

terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Hal ini untuk meningkatkan kreativitasnya.

(Mengekplorasi)

Siswa meminta beberapa pasangan lain untuk

Page 123: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu

melihatnya bermain peran bersama pasangannya.

(Mengkomunikasikan)

Siswa melakukan refleksi tentang penampilannya

bermain peran tadi dengan menuliskan pendapatnya

serta hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki.

(Mengkomunikasikan)

Siswa menganalisis karakter tiap individu di dalam

kelasnya dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan yang

ada di buku siswa. (Mengekplorasi)

Siswa menuliskan manfaat dari keberagaman sifat diri

mereka, minimal sebanyak 2!

Siswa mengetahui bahwa sikap bekerja sama adalah

sikap yang sangat penting dalam usahanya untuk

meraih cita-citanya. Tanpa kerja sama, kita tidak akan

mencapai hasil yang maksimal.

Siswa menyebutkan paling sedikit 3 cita-cita atau

pekerjaan yang mengharuskannya untuk bekerja sama

dengan orang lain. Siswa menuliskan contoh kerja

sama yang dilakukan dalam cita-cita atau pekerjaan

tersebut nantinya. Siswa menuliskannya di dalam

bagan yang tersedia. (Mengekplorasi)

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Gambar-gambar tentang astronaut dan ruang angkasa (bila ada).

Page 124: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Daftar periksa tentang teks bacaan (Bahasa Indonesia )

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Kriteria Ya Tidak

Siswa mampu menjawab 5 pertanyaan tentang teks bacaan.

Siswa mampu membuat minimal 3 pertanyaan tentang teks

bacaan.

Contoh alternatif penilaian sikap

No Sikap Belum

terlihat

Mulai

terlihat

Mulai

berkembang Membudaya Ket

1 Teliti

2 Bertanggung

jawab

3

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( ___________________ )

NIP ..................................

Jambi, ............. 2020

Guru Kelas IV

( ___________________ )

NIP ..................................

Page 125: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro Jambi

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

IPS

Kompetensi Dasar (KD)

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,

budaya, dan ekonomi.

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,

sosial, budaya, dan ekonomi.

Indikator :

Mengidentifikasi hubungan antara manusia dan kondisi sosial

Menceritakan interaksi yang dilakukan manusia dengan lingkungan sosial yang

berkaitan dengan cita-cita

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD)

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Page 126: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku

Indikator :

Menemukan gagasan utama paragraf dalam teks

Membuat pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks

Menceritakan kembali teks bacaan secara lisan dengan menggunakan kata-katanya

sendiri

IPA

Kompetensi Dasar (KD)

3.7. Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat

4.7. Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di

kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan

memanfaatkan teknologi tersebut

Indikator :

Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam, teknologi, dan masyarakat

Membuat laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan untuk

memudahkan masyarakat

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca teks, siswa mampu menemukan gagasan utama/pokok 8 paragraf

dengan benar.

Setelah membaca teks, siswa mampu membuat pertanyaan lain tentang isi bacaan

dengan benar.

Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan secara lisan

dengan menggunakan kata-katanya sendiri dengan benar.

Setelah membaca teks, siswa mampu mengidentifikasi interaksi yang dilakukan

manusia dengan lingkungan sosial dengan benar.

Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakan interaksi yang dilakukan

manusia dengan lingkungan sosial dengan benar.

Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam,

teknologi, dan masyarakat dengan benar.

Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat laporan hasil pengamatan tentang

teknologi yang digunakan untuk memudahkan masyarakat dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dan barang yang dihasilkan.

Eksplorasi mengukur luas permukaan benda dan menggunakan alat ukur tidak baku.

Membaca serta menemukan unsur cerita dari teks petualangan Si Semut dan

Belalang.

Page 127: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Menjelasakan kewajiban bekerja dalam masyarakat.

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti Siswa membaca teks bacaan tentang seorang pemain

sepak bola yang mengalami hambatan dalam meraih

cita-citanya, tetapi ia tidak pernah berputus asa.

(Mengamati)

Siswa menemukan gagasan utama/pokok tiap paragraf

dari teks tersebut. (Mengekplorasi)

Siswa mencari gagasan utama/pokok tiap paragraf dan

menuangkan hasilnya pada bagan yang tersedia. Di

setiap bagian dituliskan paragraf yang dimaksud dan

gagasan utama/pokoknya.

Siswa diperbolehkan mencari gagasan utama/pokok

pada paragraf 1 bersama seorang temannya, tetapi

harus melanjutkan tugasnya secara individu.

Siswa membandingkan hasil gagasan utama/pokoknya

dengan temannya dan melihat apakah ada persamaan

dan perbedaan di antara hasil kerja mereka.

(Mengasosiasi)

Siswa berlatih membuat minimal 5 pertanyaan yang

terkait dengan teks bacaan yang ditulis dalam bagan

yang tersedia.

Siswa meminta seorang teman untuk menjawab

pertanyaan. Siswa juga menanyakan temannya apakah

pertanyaan-pertanyaan yang ia buat sudah sesuai

Page 128: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

dengan isi bacaan atau belum. (Mengkomunikasikan)

Siswa menuliskan paling sedikit 2 hal yang ingin

ditanyakan tentang cita-cita dalam teks tadi.

Dengan menggunakan gagasan utama/pokok tiap

paragraf yang baru saja ia temukan, siswa

menceritakan kembali teks tersebut secara lisan kepada

teman yang lain dengan menggunakan kata-katanya

sendiri. (Mengkomunikasikan)

Siswa harus menggunakan kosakata baku ketika

menceritakannya.

Secara berkelompok, siswa mendiskusikan pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan dengan teman di dalam

kelompoknya. (Mengekplorasi)

Siswa menuliskan hasilnya pada buku masing-masing.

Dari tabel yang siswa buat bersama teman sekelompok

tadi, siswa memilih 1 cita-cita beserta teknologi atau

sumber daya alam yang digunakan agar dapat

mewujudkan cita-cita tersebut.

Siswa membuat laporan tertulisnya menggunakan kata-

katanya sendiri di dalam kolom yang tersedia. Siswa

juga menjelaskan hubungan antara

manusia/masyarakat, teknologi, dan sumber daya alam

yang dapat dimanfaatkan untuk meraih cita-cita.

(Mengkomunikasikan)

Siswa menuliskan alasan mengapa ia memilih cita-cita

tersebut sebagai laporannya.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Page 129: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Gambar-gambar berbagai cita-cita/pekerjaan dengan teknologi beserta sumber daya

alam yang dimanfaatkan untuk mewujudkan pekerjaan atau cita-cita tersebut.

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Daftar periksa tentang teks bacaan (Bahasa Indonesia )

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Kriteria Ya Tidak

Siswa mampu menemukan semua gagasan utama/ pokok dari

tiap paragraf.

Siswa mampu menggunakan suatu strategi dalam menemukan

gagasan-gagasan utama/pokok tersebut, misalnya dengan

menggarisbawahi kata-kata atau kalimat pentingnya.

Siswa mampu membuat minimal 5 pertanyaan tentang teks

bacaan.

Siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan secara lisan

dengan lengkap dan menggunakan kata-katanya sendiri.

Siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan dengan

percaya diri.

Rubrik diskusi kelompok (IPS)

Kriteria Bagus Sekali Cukup Perlu Berlatih lagi

Mendengarkan Selalu mendengarkan

teman yang sedang

berbicara.

(3)

Mendengarkan teman

yang berbicara, tetapi

sesekali masih perlu

diingatkan.

(2)

Masih perlu diingatkan

untuk mendengarkan

teman yang sedang

berbicara.

(1)

Komunikasi

nonverbal

(kontak mata,

bahasa tubuh,

postur, ekspresi

wajah, suara)

Merespons dan

menerapkan

komunikasi nonverbal

dengan tepat.

(3)

Merespons dengan

tepat terhadap

komunikasi nonverbal

yang ditunjukkan

teman.

(2)

Membutuhkan bantuan

dalam memahami

bentuk komunikasi

nonverbal yang

ditunjukkan teman.

(1)

Partisipasi

(menyampaikan

ide, perasaan,

pikiran)

Isi pembicaraan

menginspirasi teman.

Selalu mendukung dan

memimpin lainnya saat

diskusi.

(3)

Berbicara dan

menerangkan secara

rinci, merespons sesuai

dengan topik.

(2)

Jarang berbicara

selama proses diksusi

berlangsung.

(1)

Catatan : Centang () pada bagian yang memenuhi kriteria.

Page 130: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Daftar periksa laporan (IPA)

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Kriteria Ya Tidak

Siswa mampu menemukan 1 cita-cita serta teknologi dan

sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan

cita-cita tersebut.

Siswa mampu menulis laporan yang berisi hubungan antara

sumber daya alam, teknologi, dan masyarakat.

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( ___________________ )

NIP ..................................

jambi, ............. 2020

Guru Kelas IV

( ___________________ )

NIP ..................................

Page 131: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro Jambi

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD)

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku

Indikator :

Meringkas teks bacaan dengan menggunakan kosakata baku

Menceritakan kembali teks bacaan secara lisan dengan menggunakan kosakata baku

PPKn

Kompetensi Dasar (KD)

3.3. Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,

dan masyarakat

Page 132: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Indikator :

Menemukan manfaat keberagam-an sifat individu di sekolah

Menunjukkan kerja sama dengan teman dalam kegiatan pembelajaran

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca teks, siswa mampu meringkas teks bacaan dengan benar.

Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakannya kembali secara lisan dengan

menggunakan kosakata baku dengan benar.

Setelah bekerja sama, siswa mampu menemukan manfaat keberagaman sifat

individu di sekolah dengan benar.

Setelah bekerja sama, siswa mampu menunjukkan dan menceritakan kerja sama

dengan teman dalam kegiatan pembelajaran dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dalam teks wawancara

Eksplorasi mengukur luas dan keliling persegi panjang

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti Siswa membaca cerita tentang Edo dan ibu yang

berkunjung ke rumah Bu Febri, sahabat ibu. Di sana

Edo melihat hiasan dinding berupa segitiga-segitiga.

(Mengamati)

Siswa membuat ringkasan cerita dari teks bacaan

dengan menggunakan paling sedikit 8 kalimat. Siswa

35 Menit

X 30 JP

Page 133: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

harus menggunakan kosakata baku, serta tulisan harus

bersih dan rapi. (Mengekplorasi)

Siswa menulis ringkasan teks di kolom yang tersedia.

Siswa membandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan

teman. (Mengasosiasi)

Siswa menjawab pertanyaan “Apakah menurutmu

kamu sudah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat

ringkasan ini?” (Menanya)

Secara berpasangan, siswa mendiskusikan cara

menjawab soal-soal tentang mencari sudut dalam yang

hilang. (Mengekplorasi)

Siswa menjawab pertanyaan tentang proses kerja sama

yang dilakukannya secara berpasangan tadi, apakah

prosesnya memberikan manfaat atau tidak.

Siswa menuliskan proses kerja sama dengan temannya

tadi. Di dalamnya harus tertulis kerja sama apa yang ia

lakukan dan apa manfaatnya. (Mengkomunikasikan)

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Berbagai bentuk segitiga dari kertas, pensil, busur derajat, penggaris, gunting.

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Daftar periksa tentang teks bacaan (Bahasa Indonesia )

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Page 134: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Kriteria Ya Tidak

Siswa mampu meringkas teks bacaan dengan menggunakan

kosakata baku, minimal dengan menggunakan 8 kalimat.

Siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan secara lisan

dengan menggunakan kosakata baku.

Daftar periksa tentang kerja sama (PPKn)

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Kriteria Ya Tidak

Siswa mampu menuliskan refleksi tentang kerja sama dengan

menuliskan kerja sama yang dilakukannya dengan teman.

Siswa mampu menuliskan refleksi tentang kerja sama dengan

menuliskan manfaat yang ia peroleh dari bekerja sama dengan

teman.

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( ___________________ )

NIP ..................................

Jambi , ............. 2020

Guru Kelas IV

( ___________________ )

NIP ..................................

Page 135: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro Jambi

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

PJOK

Kompetensi Dasar (KD)

3.4 Memahami konsep berbagai aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai tinggi

dan berat badan ideal.

4.4 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai tinggi dan

berat badan ideal.

Indikator :

Mengidentifikasi cara lari melewati rintangan dan meloncati ban

Mempraktikkan keterampilan lari melewati rintangan dan meloncati ban

IPS

Kompetensi Dasar (KD)

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,

budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,

sosial, budaya, dan ekonomi

Page 136: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Indikator :

Mengidentifikasi hubungan antara manusia dan kondisi sosial

Menceritakan interaksi yang dilakukan manusia dengan lingkungan sosial yang

berkaitan dengan cita-cita

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan membaca teks, siswa mampu mengidentifikasi hubungan antara manusia

dan kondisi sosial dengan benar.

Dengan membaca teks, siswa mampu menceritakan interaksi yang dilakukan

manusia dengan lingkungan sosial dengan benar.

Setelah bereksplorasi dan melihat demonstrasi dari guru, siswa mampu melakukan

lari melewati rintangan kardus dengan benar.

Setelah bereksplorasi dan melihat demonstrasi dari guru, siswa mampu melakukan

lomba meloncati ban dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dan barang yang dihasilkan

Menjawab pertanyaan teks bacaan

Menggambar alam

Melakukan aktivitas kebugaran jasmani

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti Siswa membaca sekilas informasi tentang arsitek dan

tukang kayu, yakni bahwa seorang arsitek harus dapat

Page 137: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu

bekerja sama dengan tukang kayu. Mereka harus

memiliki pengetahuan tentang bangun datar dan

bangun ruang dengan baik, termasuk tentang sudut-

sudutnya. (Mengamati)

Siswa menjawab bangun apa saja yang termasuk

segiempat. (Menanya)

Siswa mencocokkan antara bangun segiempat dan

nama yang benar dari beberapa bangun segiempat yang

ada. (Mengekplorasi)

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan sudut siku-siku dan sudut lainnya

dari gambar-gambar bangun segiempat tadi dan

menandainya. (Menanya)

- Guru mengingatkan siswa kembali tentang sudut

siku-siku dan besarnya, yakni 900. Sudut siku-siku

memiliki dua sinar garis yang tegak lurus.

Siswa membandingkan jawabannya dengan jawaban

teman. Jika mereka memiliki jawaban yang berbeda,

siswa harus menemukan perbedaannya.

(Mengasosiasi)

Siswa mendiskusikan dengan guru tentang jawaban

yang benar. (Mengekplorasi)

Siswa menganalisis besar sudut dalam pada sebuah

segiempat, yaitu pada persegi, kemudian menuliskan

cara mendapatkan jawabannya. (Mengasosiasi)

Siswa membuktikan besar sudut segiempat-segiempat

lainnya secara individu atau berpasangan dengan

menggunting sudut-sudut dan menyusunnya hingga

membentuk sudut 360’. (Mengekplorasi)

Setelah itu, siswa dapat membuktikan ukuran sudut

dengan menghitungnya menggunakan busur derajat.

(Mengekplorasi)

Siswa membuat kesimpulan tentang besar sudut dalam

pada segiempat. (Mengkomunikasikan)

Siswa berlatih mengerjakan soal mencari satu besar

sudut dalam pada segiempat.

Siswa mempraktikkan olahraga yang bertujuan untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, di antaranya adalah

permainan lari melompati rintangan, meloncati ban,

dan loncat tegak. Baca kembali informasi tentang

kebugaran jasmani yang telah ada sebelumnya.

Setelah berolahraga, siswa berdiskusi dengan seorang

teman tentang sikap-sikapa yang dapat ia contoh dari

kegiatan olahraga tadi, paling sedikit 2.

(Mengekplorasi)

Page 138: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Busur derajat, kardus-kardus

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Daftar periksa tentang interaksi sosial (IPS)

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Kriteria Ya Tidak

Siswa mampu mengidentifikasi hubungan antara manusia

dengan kondisi sosial.

Siswa mampu menceritakan interaksi yang dilakukan manusia

dengan lingkungan sosial.

Contoh alternatif penilaian sikap

No Sikap Belum

terlihat

Mulai

terlihat

Mulai

berkembang Membudaya Ket

1 Teliti

2 Bertanggung

jawab

3

Page 139: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( ___________________ )

NIP ..................................

Jambi , ............. 2020

Guru Kelas IV

( ___________________ )

NIP ..................................

Page 140: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Dokumentasi Penelitian

Foto bersama siswa siswi kelas IV B MIN 4 Muaro Jambi

Page 141: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Foto bersama Wali kelas IV B MIN 4 Muaro Jambi

Keadaan

siswa dalam proses pembelajaran

Page 142: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Keadaan siswa dalam mengkomunikasikan intruksi guru

Page 143: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Keadaan siswa dalam membuat montase

Page 144: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Karya seni montase siswa

Page 145: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

Keadaan siswa dalam proses pembelajaran

Page 146: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 147: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …
Page 148: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Mimi Prasetia

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir :Talang Tembago, 28 Agustus 1997

Alamat :Desa talang tembago, Kec. jangkat timur. Kab. merangin

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email :[email protected]

Nomor kontak : 082376450673

Riwayat pendidikan:

1. SDN 69/VI Talang Tembago 2004-2010

2. MTS,s Muhammad Amin Rajo Tiangso 2011-2013

3. SMA Negeri 9 Merangin 2014-2016

4. UIN SULTHAN THAHA SAYFUDDIN JAMBI 2016-2020

Jambi, juni 2020

Penulis

Mimi Prasetia

TPG.162010

Page 149: PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN …