pengaruh dana pihak ketiga dan inflasi terhadap...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN INFLASI
TERHADAP PROFITABILITASDENGAN
SUKUBUNGA SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Di Perbankan Umum Syariah Tahun 2016-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
KHOERUL ROZIQIN
NIM 21314290
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(QS. Al-Insyirah, 5-8)
“setiap hembusan nafas yang diberikan Allah padamu bukan hanya berkah, tapi
juga tanggung jawab”
Barang siapa yang menanam kebaikan,
Percayalah
Kelak engkau akan menuai apa yang kamu tanam.
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, skripsi ini selesai atas ridho-Nya Sang Maha Kuasa Allah SWT,
dan saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua bapak saya (Dimyanto) dan Ibu saya (Aslami) yang saya
sayangi, cintai dan yang saya hormati, terimakasih telah membimbingku,
mendidikku, mempercayaiku selama ini. Engkau yang selalu memberikan kasih
sayang tanpa mengenal lelah serta mencurahkan segala usaha dan do’amu dengan
ikhlas. Takkan pernah ku lupakan atas semua jerih payah mu yang engkau berikan
untukku. Sehingga dapat kuraih semua mimpiku.
Untuk kakak saya si kembar (Febiyono) dan (Febiyoto) sekeluarga telah
memberikan saya semangat berupa moril maupun materiil.
Untuk semua sahabat-sahabat ku (Yunna Yurachma, Ari Susilaningtyas, Arin Nur
safaah, M. Yasir Musa, Rizki, Rosyid, dan Yazid) terimakasih atas motivasi dan
supportnya selama ini.
Seluruh angkatan 2014 mahasiswa IAIN SALATIGA Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang telah
membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar
strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan
dalam berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawaono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
S1.
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si., selaku Dosen Pembimbing sekaligus
Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangka waktu, tenaga dan
pikirannya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini.
ix
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga yang telah membekali berbagi ilmu pengetahuan, sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua tercinta (Bapak Dimyanto dan Aslami), keluarga besar yang
telah memberikan dorongan moriil, spiritual maupun materiil serta doa
restunya dalam penyusunan penelitian ini.
7. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
angkatan 2014.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimaksih atas
dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat
terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah dan
memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah hati,
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan di
masa mendatang.
Salatiga, 3Oktober 2018
Penulis
KHOERUL ROZIQIN
NIM. 21314290
x
ABSTRAK
Roziqin, Khoerul. 2018. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Inflasi Terhadap
Profitabilitas Dengan Suku Bunga Sebagai Variabel Moderasi (Di
Bank Umum Syariah 2016-2017). Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dosen Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga,
inflasi terhadap profitabilitas dengan suku bunga sebagai variabel moderating
pada bank umum syariah.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
data sekunder. Populasi yang digunakan adalah bank umum syariah yang terdaftar
dalam Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016-2017 sejumlah 10 Bank Umum
Syariah. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan alat analisis IBM SPSS 22.
Analisis yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi uji statistik deskriptif, uji
stationeritas, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi (R²), uji F statistika, &uji
t statistika dan uji MRA (Moderate Regresion Analysis).Hasil pengujian dalam
penelitian ini, yaitu seluruh variabel stasioner. Uji regresi menunjukkan bahwa 1)
Variabel DPKtidak berpengaruhterhadap profitabilitas. 2) Variabelinflasi tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas. 3) Variabelsuku bunga tidak memoderasi
pengaruh DPK terhadap profitabilitas. 4) Variabel suku bunga tidak memoderasi
pengaruh inflasi terhadap profitabilitas.
Kata Kunci:Dana pihak ketiga, Inflasi, Profitabilitas (ROA), Suku bunga.
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO ................................................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8
BAB IILANDASAN TEORI ................................................................................ 10
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 10
B. Kerangka Teori........................................................................................... 14
1. Corporate Financial Theory .................................................................... 14
2. Profitabilitas ........................................................................................... 15
3. Dana Pihak Ketiga .................................................................................. 19
4. Inflasi ...................................................................................................... 28
5. Suku Bunga ............................................................................................ 32
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 35
D. Hipotesis ..................................................................................................... 36
BAB IIIMETODE PENELITIAN......................................................................... 40
xii
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................................... 40
C. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 40
1. Populasi .................................................................................................. 40
2. Sampel .................................................................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 43
2. Sumber Data ........................................................................................... 44
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 44
F. Definisi Konsep Dan Operasional .............................................................. 45
G. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 48
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 48
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 48
3. Moderated Regresion Analysis (MRA) .................................................. 50
4. Koefisien Determinasi (R²) .................................................................... 51
5. Uji f test .................................................................................................. 51
6. Uji t test .................................................................................................. 52
H. Alat Analisis ............................................................................................... 52
BAB IV ................................................................................................................. 53
ANALISIS DATA ................................................................................................ 53
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 53
B. Analisis Data .............................................................................................. 53
1. Uji Diskriptif ......................................................................................... 53
2. Pengujian Asumsi Klasik ....................................................................... 55
3. Koefisien Determinasi (R²) .................................................................... 59
4. Uji Simultan (F) ...................................................................................... 60
5. Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t) ............................................ 61
C. Pembahasan ................................................................................................ 64
BAB V ................................................................................................................... 67
PENUTUP ............................................................................................................. 67
A. Kesimpulan ................................................................................................ 67
xiii
B. Saran ........................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian .............................................................. 35
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research gap ......................................................................................... 10
Tabel 3.1 Daftar populasi ...................................................................................... 40
Tabel 3.2 Daftar sampel ........................................................................................ 41
Tabel 3.3 Definisi operasional dan skala pengukuran .......................................... 46
Tabel 4.1 Hasil uji statistik deskriptif ................................................................... 53
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas ............................................................................... 54
Tabel 4.3 Hasil uji multikolinieritas...................................................................... 55
Tabel 4.4 Hasil uji autokorelasi setelah penyembuhan ......................................... 56
Tabel 4.5 Hasil uji heteroskedastisitas .................................................................. 57
Tabel 4.6 Hasil uji koefisien determinasi .............................................................. 58
Tabel 4.7 Hasil uji F .............................................................................................. 59
Tabel 4.8 Hasil uji t ............................................................................................... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia pada tahun 1998telah mengalami krisis
moneteryang membuat beberapa bank konvensional dilikuidasi karena tidak
mampu melaksanakan kewajibannya terhadap nasabah sebagai akibat dari
kebijakan bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis
berlangsung, namun tidak bagi bank syariah. Sebagai perbankan yang tidak
menganut sistem bunga menyebabkan bank syariah tidak mengalami
pergerakan negatif. Bank syariah tidak memiliki kewajiban untuk membayar
bunga simpanan kepada para nasabahnya. Bank syariah hanya membayar
bagi hasil kepada nasabahnya sesuai dengan keuntungan yang diperoleh bank
dari hasil investasi yang dilakukannya (Sahara, 2013).
Bank syariah menerapkan sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga
yang selama ini dipertentangkan oleh masyarakat. Perkembangan perbankan
syariah secara informal telah dimulai sejak sebelum dikeluarkannya UU yang
mengatur tentang perbankan syariah.Perbedaan antara sistem bagi hasil dan
sistem bunga yang diterapkan oleh perbankan syariah dan konvensional
adalah pada sistem bagi hasil, penentuan besarnya hasil yang diperoleh
ditentukan sesudah kegiatan usaha dilakukan. Sedangkan pada sistem bunga,
penentuan besarnya hasil yang diperoleh sebelum kegiatan usaha dilakukan.
Apabila dari kegiatan usaha yang dilakukan dalam sistem bagi hasil yang
2
diterapkan oleh perbankan syariah mengalami kerugian, maka kerugian
tersebut akan ditanggung oleh kedua belah pihak (Fauziah, 2013).
Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya memiliki tujuan
utama, yaitu dapat mencapai profitabilitas maksimal. Menurut Sofyan dalam
Sukma (2013) Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk
mengukur kinerja suatu bank. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
profitabilitas dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA). Menurut
Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP, ROA merupakan rasio antara
laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) terhadap total asset. ROA
penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya.
Menurut Husnan dalam Sahara (2013) profitabilitas menjadi indikator
untuk menilai baik buruknya kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya untuk menghasilkan laba yang optimal. Ukuran
profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). Semakin besar
ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat
kembalian (return) semakin besar dan apabila ROA meningkat, berarti
profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah
peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham. Sedangkan
menurut Dendawijaya(2009: 118) semakin besar ROA suatu bank, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik
pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
3
Tingkat suku bunga menjadi ukuran berapa biaya atau pendapatan
sehubungan dengan penggunaan uang untuk periode jangka waktu tertentu.
Tingkat suku bunga yang tinggi akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk
menabung sehingga jumlah dana yang dihimpunperbankan akan meningkat.
Dana yang dihimpun bank tersebut pada akhirnya akan disalurkan kepada
masyarakat kembali dalam bentuk kredit atau pembiayaan(Hidayati, 2016).
Perkembangan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh bank
dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal bank. Faktor internal
meliputi struktur aktiva produktif bank yang sebagian returnnya sangat
dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga SBI, sedangkan faktor eksternal
yang berpengaruh pada banyaknya nasabah yang masih menunggu
penurunan tingkat suku bunga sebelum mengajukan pinjaman kepada
bank(Kaleangkong, 2013).
Besarnya tingkat suku bunga menjadikan salah satu faktor perbankan
untuk menentukan tingkat suku bunga yang dijadikan patokan kepada bank
syariah untuk menentukan bagi hasil. Karena bagi hasil berpengaruh kepada
ketertarikan dan keinginan masyarakat untuk menanamkan modalnya dibank.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang akan menanamkan dananya
dibank maka akan semakin besar modal yang akan dimiliki bank, sehingga
bank akan semakin besar dalam menyalurkan dana tersebut yang dimana akan
meningkatkan laba bank (Anggraeni& Suardika,2014).
4
Ketatnya persaingan di industri perbankan, telah menuntut setiap
manajemen bank syariah untuk bekerja maksimal bahkan dalam hal
penghimpunan dana. Dalam aktifitas penghimpunan dana, bank akan
berusaha untuk mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) dalam berbagai
produk simpanan. Selain itu ada faktor lain di luar bank yakni tingkat suku
bunga (harga) produk bank dan tidak langsung menjadi variabel moderasi
yang mempengaruhi perolehan volume dan tingkat suku bunga inilah yang
akan sangat menentukan besaran profit yang mampu diperoleh Bank Syariah
(William,2012).
Sumber dana merupakan hal yang terpenting bagi bank untuk dapat
meningkatkan jumlah pembiayaan yang akan dilemparkan kepada masyarakat
kembali. Dalam meningkatkan pembiayaan pihak bank memerlukan
ketersediaan dana. Semakin banyak dana yang dimiliki oleh bank maka akan
semakin besar pula bank dalam menjalankan fungsinya. Dana tersebut terdiri
dari dana internal dan dana eksternal. Dana eksternal tersebut salah satunya
adalah Dana Pihak Ketiga (DPK). Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang
bersumber dari masyarakat luas. Dana tersebut dapat berasal dari Tabungan,
Giro, dan deposito (Anggraeni & Suardika, 2014).
Menurut Dendawijaya (2009:49) mengungkapkan dana-dana pihak
ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang
paling diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang
dikelola oleh bank). Dengan semakin meningkatnya Dana Pihak Ketiga akan
semakin meningkat tingkat pembiayaan yang di berikan kepada masyarakat,
5
dengan demikian maka akan semakin meningkat profitabilitas bank syariah.
Kegiatan oprasional bank dapat berjalan lancar apabila bank itu memiliki
modal yang cukup sehingga apabila dalam keadaan kritis maka bank akan
tetap dalam keadaan aman karena memiliki cadangan modal yang cukup.
Menurut Surandika (2014) apabila DPK meningkat maka
profitabilitas akan meningkat dengan asumsi penyaluran kredit bank lancar.
Dana Pihak Ketiga merupakan dana eksternal yang dihimpun dari masyarakat
dengan tujuan agar dapat meningkatkan laba bank syariah. Dengan asumsi
penyaluran kredit maka laba yang di dapatkan oleh bank akan semakin tinggi,
dimana akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Namun menurut
Sukma(2013) Dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
pada perusahaan perbankan.
Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas adalah inflasi, semakin
tinggi inflasi maka akan semakin menurun tingkat profitabilitas pernyataan
ini sesuai dengan penemuan (Kaleangkong, 2013) inflasi berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset
(ROA), menunjukkan tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan menurunnya
rasio profitabilitas. Inflasi mengindikasikan semakin tinggi tingkat inflasi
maka akan semakin menurun tingkat daya beli yang diikuti oleh semakin
menurunya nilai tukar uang rupiah. Sehingga keinginan investor untuk
menginvestasikan dananya ke bank akan semakin sedikit.
Laju inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat mengganggu upaya
perbankan dalam mengerahkan dana masyarakat. Hal ini disebabkan, karena
6
tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan tingkat suku bunga menjadi
menurun. Fakta demikian akan mengurangi keinginan masyarakat untuk
menabung sehingga pertumbuhan dana perbankan yang bersumber dari
masyarakat akan menurun(Dwijayanti & Naomi, 2009).
Menurut Revel dalam Dwijayanti dan Naomi (2009) adanya
hubungan antara profitabilitas bank dengan inflasi. Serta dampak dari inflasi
tergantung pada bunga bank serta biaya operasional lain yang menjadi lebih
tinggi.
Dari latar belakang di atas, dan dengan adanya perbedaan pendapat di
antara penelitian terdahulu maka peneliti bermaksud mengadakan penilitian
dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Inflasi terhadap
Profitabilitas dengan Suku Bunga Sebagai Variabel Moderasi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap profitabilitas bank
syariah pada tahun 2016-2017?
2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank syariah pada
tahun 2016-2017?
3. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap profitabilitas bank
syariah dengan suku bunga sebagai variabel moderasi pada tahun 2016-
2017?
7
4. Bagaiman pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank syariah dengan
suku bunga sebagai variabel moderasipada tahun 2016-2017?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruhdana pihak ketiga terhadap profitabilitas
bank umum syariah pada tahun 2016-2017.
2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank umum
syariah pada tahun 2016-2017.
3. Untuk mengetahui pengaruhdana pihak ketigaterhadap profitabilitas
setelah dimoderasi oleh suku bunga pada bank umum syariah pada
tahun 2016-2017.
4. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap profitabilitas setelah
dimoderasi oleh suku bunga pada bank umum syariah pada tahun
2016-2017.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Bagi investor dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasinya
8
2. Bagi penulis sebagai bahan masukan untuk menambah serta memperluas
dalam pengetahuan tentang dana pihak ketiga terhadap profitabilitas
bank syariah.
3. Akademis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi atau referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
profitabilitas Bank Syariah.
E. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi
untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan
isi skripsi. Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima
bab. Masing-masing uraian secara garis besar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan, Pendahuluan sebagai titik tolak dan menjadi
acuan dalm proses penelitian yang akan di teliti. Dan pendahuluan ini
menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori
maupun dalam fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian
ini. Dalam bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu latar belakang, rumusan
masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, Dalam bab ini membahas tentang
hubungan antara variabel-variabel penelitian. Serta berisi jabaran jabaran
teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu
9
dalam analisis penelitian. Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub sub bab
yang di mulai dari Telaah Pustaka, yang berisi ringkasan penelitian
terdahulu. Kerangka Teori, konsep-konsep yang akjan digunakan untuk
menganalisis. Dan dilanjutkan dengan Kerangka Penelitian dan Hipotesis.
BAB III Metode Penelitian, Menguraikan tentang metode
penelitian yang digunakan pendekatan dan jenis penelitian, populasi,
sampel, dan teknik sampling, teknik pengumpulan data, sumber data,
variabel dan skala pengukuran, definisi oprasional variabel, analisis data
yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV Analisis Data, Menyajikan tentang analisis penelitian
yang akan menguraikan tentang diskripsi data dan analisis data yang telah
ditemukan pada bab sebelumnya sebagai interprestasi hasil analisis.
BAB V Penutup, Menyajikan tentang simpulan dari penelitian
yang dilakukan, keterbatasan penulisan, serta saran-saran yang dapat
diberikan kepada bank dan pihak-pihak yang membutuhkan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasilpenelitian yang
telah dilakukanoleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan.Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan
dana pihak ketiga, inflasi, dan suku bunga sebagai variabel moderasi terhadap
profitabilitas bank syariah.
Tabel 2.1
Research Gap
No Nama/
Tahun
Variabel Hasil Beda Penelitian
Isu: Dana Pihak Ketiga
1.
William
(2012)
Independen:
Dana Pihak
Ketiga
Aktiva
Produktif
Dependen:
Profitabilitas
Moderasi:
SukuBunga
DPK maupun
Aktiva
Produktif
serta BI rate
sama-sama
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
rasio
Profitabilitas.
Dan dalam
penelitian ini
suku bunga
tidak
memoderasi
variabel dana
pihak ketiga.
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variable
independen
inflasi
11
2. Suardika dan
Anggraeni
(2014)
Independen :
Dana Pihak
Ketiga
Kecukupan
Modal
Risiko Kredit
Suku Bunga
Dependen :
Profitabilitas
DPK
berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
inflasi dan
menggunakan
variable
moderasi suku
bunga
3. Novitasari
(2016)
Independen :
Dana Pihak
Ketiga
Dependen :
Profitabilitas
Moderasi :
Kredit yang
Disalurkan
Suku Bunga
Dana pihak
ketiga
berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas,
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
inflasi
4. Sukma
(2013)
Independen:
Dana Pihak
Ketiga
Kecukupan
Modal
Resiko Kredit
Dependen:
Profitabilitas
Dana pihak
ketiga tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
inflasi dan
menggunakan
variable
moderasi
sukubunga
5. Pratami
(2011)
Independen :
Dana
PihakKetiga
CAR
NPF
ROA
Dependen :
Profitabilitas
Dana pihak
ketiga
berpengaruh
positif
terhadap
Profitabilitas
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
inflasi
menggunakan
variabel
moderasi suku
bunga
Isu : Inflasi
6. Sahara
(2013)
Independen :
Inflasi
Suku Bunga
BI
Produk
Inflasimenun
jukkan hasil
bahwa
terdapat
pengaruh
penelitian yang akan
dilakukan:
menggunakan
variabel
moderasi suku
12
Domestik
Bruto
Dependen :
Return On
Asset (ROA)
positif
terhadap
ROA.
bunga
7. Wibowo dan
Syaichu
(2013)
Independen :
Inflasi
SukuBunga
CAR
BOPO
NPF
Dependen :
Profitabilitas
inflasi
memiliki
arah negatif
namun tidak
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
ROA.
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
moderasi suku
bunga
menggunakan
variable
independen dana
pihak ketiga
8. Kalengkonga
n(2013)
Independen :
Inflasi
Suku Bunga
Dependen :
Profitabilitas
Inflasi
berpengaruh
signifikan
dan negatif
terhadap
profitabilitas.
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
moderasi suku
bunga
menggunakan
variable
independen dana
pihak ketiga
9. Swandayani
dan
Kusumaningt
ias (2011)
Independen :
Inflasi
Suku Bunga
Nilai
TukarValas
Jumlah Uang
Beredar
Dependen :
Profitabilitas
inflasi
mempunyai
pengaruh
yang tidak
signifikan
terhadap
ROA
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel moderasi
suku bunga
dan
menggunakan
variable
independen dana
pihak ketiga
10. Fauziah
(2013)
Independen :
Inflasi
Dependen :
Profitabilitas
hasil dari
penelitian
tersebut
menyatakan
bahwa tidak
terdapat
pengaruh
antara Inflasi
terhadap
ROA.
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel moderasi
suku bunga
dan
menggunakan
variable
independen dana
pihak ketiga
13
11. Dwijayanthy
dan Naomi
(2009)
Independen :
Inflasi
BI Rate
Nilai Tukar
Mata Uang
Dependen :
Profitabilitas
Hasil dari
penelitian ini
menyatakan
bahwa inflasi
mempunyai
pengaruh
yang tidak
signifikan
terhadap
ROA
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel moderasi
suku bunga
dan
menggunakan
variable
independen dana
pihak ketiga
Isu : SukuBunga 12. Fauzan
(2016)
Independen :
Likuiditas
Marjin
Keuntungan
Dependen :
Pendapatan
Bagi Hasil
Musyarakah
Moderasi :
Suku Bunga
Suku bunga
memoderasi
dengan arah
negatif tetapi
tidak
signifikan
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variable
independen dana
pihak ketiga dan
inflasi
Menggunakan
variable
dependen
profitabilitas
13. Wiliam
(2012)
Independen:
Dana Pihak
Ketiga
Dependen:
Profitabilitas
Moderasi:
Suku Bunga
Suku bunga
mampu
mempengaru
hi
pertumbuhan
tabungan
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variable
independen
inflasi
14. Novitasari
(2016)
Independen :
Dana Pihak
Ketiga
Dependen :
Profitabilitas
Moderasi :
Kredit yang
Disalurkan
Suku Bunga
Tingkat suku
bunga
mampu
memoderasi
dengan
memperkuat
pengaruh
dana pihak
ketiga
terhadap
profitabilitas
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
inflasi
15. Listianingru
m (2017)
Independen :
Dana Pihak
Tingkat suku
bunga
Penelitian yang akan
dilakukan:
14
Ketiga
Tingkat suku
bunga
Dependen :
Profitabilitas
Moderasi :
NPF
berpengaruh
negatif Menggunakan
variabel
independen
inflasi
16. Sari (2013) Independen:
Dana Pihak
Ketiga
LDR
Dependen :
Kinerja
keuangan
Moderasi :
Suku bunga
Suku bunga
mampu
memoderasi
dana pihak
ketiga
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
inflasi
B. Kerangka Teori
1. Corporate Financial Theory
Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas
bank. Seluruh manajemen suatu bank, baik yang mencakup manajemen
permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen
rentabilitas, dan manajemen likuiditas pada akhirnya akan
mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba atau profitabilitas
perusahaan perbankan. Manajemen yang baik yang ditunjang oleh faktor
modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk keberhasilan bank
dan salah satu aspek yang perlu di perhatikan dari segi manajemen
adalah balance sheet management yang meliputi assets dan liability
managementartinya pengaturan harta dan hutang secara bersama-sama
(Badera, 2003).
15
Dalam penelitian ini dana pihak ketiga termasuk dalam manajemen
permodalan. Dan dana pihak ketiga yaitu pengumpulan dana dari pihak
luar baik perorangan maupun organisasi, dimana dana itu akan dijadikan
sebagai modal untuk pembiayaan bagi bank yang akan menghasilkan
profitabilitas. Tingkat inflasi juga dapat mempengaruhi profitabilitas
dengan semakin tinggi tingkat inflasi maka dana yang akan disimpan
dari masyarakat akan semakin sedikit sehingga akan mengurangi
profitabilitas. Begitupun sebaliknya semakin rendah tingkat inflasi maka
akan semakin banyak dana yang akan di simpan oleh masyarakat yang
akan meningkatkan profitabilitas.
2. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
menghitung nilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan, rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan, hal ini ditunjukkan lewat laba yang
dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir,
2014: 196).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva dan modal
sendiri, (Sartono, 2008: 122). Profitabilitas dapat menunjukkan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Profitabilitas juga merupakan tingkat keuntungan bersih yang
16
mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya
(Sudarsi, 2002: 19).
MenurutHanafi (2004: 42) profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada
tingkat penjualan, asset dan modal saham.
b. Macam-macam Rasio Profitabilitas
1) Net Profit Margin (NPM)
Rasio NPM memberikan informasi laba yang digunakan
sebagai presentasi dari penjualan untuk gambaran para
pemegangsaham.Perusahaan yang memiliki NPM
relatifbesarcenderungmemilikikemampuanuntukbertahandalamk
ondisi yang sulit. Cara menghitung NPM adalahsebagaiberikut:
NPM =
Profit after tax adalah laba bersih setelah pajak dan sales
adalah penjualan.
2) Return On Asset (ROA)
MenurutEndraswati, Suhardjanto dan Krismiaji (2014)
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan
asset yang dimiliki oleh bank. ROA mengukur kemampuan
perusahaan atas keseluruhan dana dengan tujuan menghasilkan
laba dengan manfaat aktiva yang dimilikinya (Endraswati, 2018).
Keunggulan ROA menurut (Munawir, 2006: 91):
17
a) ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang
sensitive terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan
keuangan perusahan.
b) ROA dapat mempertimbangkan posisi perusahaan dengan
rasio industry sehingga dapat mengetahui apakah perusahaan
berada rendah di bawah rata-rata industri atau sebaliknya.
c) ROA dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan.
d) ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan
yang dilakukan oleh setiap divisinya dan pemanfaatan
akuntansi.
e) ROA dapat digunakan untuk kepentingan perencanaan serta
sebagai pengontrol.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:
3) Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) rasio yang digunakan untuk
menghitung pengembalian atas ekuitas, dengan rumus sebagai
berikut:
ROE=
Menurut Sumardiono (1999) rasio ROE sangat penting
bagi pemilik atau
18
pemegangsaham.Apabilarasionyalebihkecildaripadabunga bank,
pemilik perusahaan mungkin akan menjual sahamnya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
MenurutHanafi (2004: 42) beberapa faktor yang
mempengaruhi profitabilitas, diantaranya:
1) Jenis Perusahaan
Perusahaan yang menjual barang konsumsi atau jasa biasanya
akan memiliki keuntungan yang stabil dari pada perusahaan yang
memproduksi barang-barang modal.
2) Umur Perusahaan
Perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil bila
dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri
3) Skala Perusahaan
Jika skala ekonomi perusahaan lebih tinggi, maka perusahaan
dapat menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat
biaya rendah tersebut merupakan cara untuk memperoleh laba
yang diinginkan.
4) Harga Produksi
Biaya produksi yang relatif lebih murah akan memliki
keuntungan yang lebih baik dan stabil dibandingkan perusahaan
yang biaya produksinya mahal.
19
5) Habitat Bisnis
Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan
(habitual basis) akan memperoleh kebutuhan lebih stabil
daripada (non habitual basis).
6) Produk yang Dihasilkan
Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan
kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut akan
lebih stabil daripada perusahaan yang memproduksi barang
modal.
d. Indikator Profitabilitas
Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan beberapa
indikator diantaranya (Petronila dan Mukhlasin, 2003) :
1) Laba operasi,
2) Laba bersih,
3) Tingkat pengembalian investasi atau aktiva, dan
4) Tingkat pengembalian ekuitas pemilik.
3. Dana Pihak Ketiga
a. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat,
baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki
oleh bank. Bank diharapkan selalu berada ditengah masyarakat, agar
aliran uang dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dapat
20
ditampung kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat.
Keuntungan utama bank berasal dari sumber sumber dana dengan
bunga yang akan diterima dari alokasi tertentu(Kuncoro, 2002).
Permodalan menunjukkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan
manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengawasi dan
mengontrol risiko-risiko yang timbul dan dapat berpengaruh
terhadap besarnya modal bank. Kegiatan operasional bank dapat
berjalan dengan lancar apabila bank tersebut memiliki modal yang
cukup sehingga pada saat-saat kritis, bank tetap dalam posisi aman
karena memiliki cadangan modal di Bank
Indonesia(Prastiyaningtyas, 2010).
Dalam pandangan Dendawijaya (2009:49) mengungkapkan
dana-dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan
sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (mencapai
80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank).
b. Macam-macam Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga dapat di himpun dari masyarakat melalui
beberapa produk bank syariah. Menurut Riyadi(2004: 63) Dana
pihak ketiga terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1) Tabungan
Menurut Riyadi (2004: 64) Tabungan adalah simpanan
pihak ketiga pada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan
21
menurut syarat-syarat tertentu. Semua bank diperkenankan
untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya
persetujuan dari Bank Sentral (Bank Indonesia).Produk-produk
tabungan oleh perbankan sangat bervariasi, hal ini disebabkan
karena diberikanya kebebasan perbankan untuk
menyelenggarakan program tabungan sendiri.
Adapun yang di maksud dengan tabungan syariah adalah
tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang
menyatakan bahwa tabungan yang di benarkan adalah tabungan
yang berdasarkan prinsip Wadiah dan mudharabah.
Tabungan wadiah adalah tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah yakni titipan murni yang harus dijaga
dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak
pemiliknya, dalam hal ini bank syariah menggunakan akad
wadiah yad-dhamanah. Ketentuan umum dari tabungan wadiah :
a) Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan
murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai
dengan kehendak pemilik dana.
b) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi
milik atau tanggungan bank syariah, sedangkan nasabah
22
penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung
kerugian.
c) Bank syariah dimungkinkan memberikan bonus kepada
pemilik harta sebagai sebuah insentif selama tidak
diperjanjikan dalam akad pembukaan rekening.
Menurut Adiwarman (2004: 299) tabungan mudharabah
adalah tabungan yang dijalankan prinsipmudharabah yaitu akad
kerjasama usaha antar pemilik dana dengan pengelola dana yang
keuntunganya dibagikan menurut kesepakatan bersama serta
bila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik dana.
Ada beberapa ketentuan umum dalam tabungan
mudharabah adalah sebagai berikut:
a) Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana
sedangkan bank syariah sebagai mudharib atau pengelola
dana.
b) Sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
prinsip syariah dan mengembangkanya.
c) Modal harus dinyatakan dengan jumlah dan dalam bentuk
uang bukan dalam bentuk piutang.
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk
nisbah dan dituangkan dalam bentuk akad pembukaan
rekening.
23
e) Bank syariah sebagai mudharib menutup biaya oprasional
tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang
menjadi haknya.
f) Bank syariah tidak diperkenankan mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan dari nasbah yang
bersangkutan.
2) Deposito syariah
Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan
pihak ketiga pada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan
dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. Berbeda
dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank karena para
pemegang (deposan) tertarik dengan tingkat bagi hasil yang
ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat
jatuh tempo (apabila dia tidak memperpanjang) dananya dapat
ditarik kembali. Umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo
1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan (Riyadi, 2004:
65).
Deposito syariah adalah deposito yang dijalankan
berdasarkan prinsip syariah. Dewan Pengurus Syariah telah
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang
dibenarkna adalah deposito yang berdasarkan prinsip
mudharabah (Adiwarman, 2004:303)
24
Bank syariah bertindak sebagai pengelola dana
(mudharib), sedangkan nasabah sebagai pemilik dana (shahibul
maal). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank syariah
dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkanya.
Dari hasil pemanfaatan dana, bank syariah akan membagi
hasilkan keuntungan yang diperoleh kepada nasabah dengan
nisbah yang telah di sepakati dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.
Deposito berjangka ini hanya dapat ditarik atau
diuangkan pada saat jatuh temponya oleh pihak yang namanya
tercantum dalam bilyet deposito. Oleh karena itu deposito
merupakan simpanan atas nama. Apabila deposito ditarik
sebelum jatuh tempo, maka bank akan mengenakan penalti
kepada deposan dan hak pendapatan bagi hasil tidak
diperhitungkan oleh bank atas deposito berjangka tersebut.
Deposito dapat diperpanjang secara otomatis (automatic
rollover) atas permintaan nasabah.
Di sisi bank, sumber dana deposito berjangka ini
digolongkan sebagai dana mahal dibandingkan sumber dana
lainya. Namun keuntunganya bagi bank adalah penyediaan
likuiditas untuk kebutuhan penarikan dana ini hampir dapat di
diprediksi secara akurat. Jenis simpanan dalam bentuk deposito
25
berjangka lebih disenangi oleh nasabah atau masyarakat karena
menawarkan nisbah yang lebih tinggi yang telah di sepakati oleh
nasabah.
3) Giro
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek,bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainya atau
dengan cara pemindah bukuan (Riyadi,2004:63). Karena sifat
penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat, maka giro-giro
ini merupakan sumber dana yang sangat labil bagi bank. Bagi
pihak nasabah, rekening girodengan sifat penarikannya tersebut
akan sangat membantu dan merupakan alat pembayaran yang
lebih efisien bagi nasabah untuk memperlancar kegiatan
bisnisnya (Badruzaman, 2009).
Dalam pelaksanaanya setiap pemilik rekening giro
diberikan buku cek dan bilyet giro sebagai instrumen untuk
melakukan penarikan dana atau pembayaran suatu
transaksi.Namun cek dan bilyet bukanlah suatu legal reader atau
alat pembayaran yang sah yang wajib diterima umum. Cek dapat
digunakan untuk pembayaran secara tunai, cek dapat ditarik atas
nama, dan tidak dapat dibatalkan oleh penarik kecuali cek
tersebut hilang atau dicuri dengan ada laporan kepolisian.
Sedangkan bilyet giro pada dasarnya merupakan perintah
26
kepada bank untuk memindah bukukan sejumlah tertentu uang
atas beban rekening penarik, pada tanggal yang ditentukan,
kepada pihak yang tercantum dalam warkat bilyet giro tersebut
(Muliyansah, 2012).
Menurut Adiwarman (2007: 291) giro dalam bank
syariah dapat dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan
mudharabah.Giro wadiah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah (titipan). Dalam hal ini bank syariah
menggunakan akad wadiah yad al-dhamanah dimana bank
syariah dapat memanfaatkan dana nasabah yang dititipkan serta
bank syariah harus bertanggung jawab atas kerugian atas
pemanfaatan dana.Ketentuan umum giro wadiah sebagai
berikut:
a) Dana wadiah dapat digunakan oleh bank syariah untuk
kegiatan komersial dengan syarat bank harus menjamin
pembayaran kembali nominal dana wadiah tersebut.
b) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi
hak milik atau ditanggung bank, sedangkan pemilik dana
tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian.
Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik
dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat
tapi diperjanjikan dimuka.
27
c) Pemilik dana wadiah dapat menarik kembali dananya
sewaktu-waktu baik sebagian ataupun selurunya.
Giro mudharabah adalah giro yang dijalankan prinsip
mudharabah yaitu akad kerjasama usaha antara pemilik dana
(shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) yang
keuntunganya dibagikan menurut kesepakatan bersama serta
bila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik dana.
Bank syariah sebagai mudharib memiliki sifat sebagai
wali amanah harus berhati hati atau bijaksana serta beretikad
baik dan bertanggung jawabatas segala sesuatu yang timbul
akibat kesalahanya.
Dalam mengelola harta mudharabah, bank syariah
menutup biaya oprasional giro dengan menggunkan nisbah
keuntungan yang menjadi haknya. Bank syariah tidak
diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah
girotanpa persetujuan dari nasabahyang bersangkutan. Bank
syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai
dengan nisbah yang telah disepakati dan dituagkan dalam akad
pembukaan rekening.
Ketentuan umum giro berdasarkan prinsip mudharbah
sebagai berikut:
a) Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana
dan bank sebagai mudharib atau pengelola dana.
28
b) Sebagai mudharib bank syariah dapat melakukan berbagai
macam usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah dan
mengembangkanya.
c) Modal harus dinyatakan dengan julah dalam bentuk tunai
dan bukan dalam bentuk piutang.
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk
nisbah atau dituangkan dalam bentuk akad pembukuan
rekening.
e) Sebagai mudharib bank syariah menutup biaya oprasional
giro dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi
haknya.
f) Bank syariah tidak diperkenankan mengurangi nisbah bagi
hasil tanpa persetujuan nasabah yang bersansgkutan.
Pengukuran dana pihak ketiga dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
DPK= Tabungan + Deposito + Giro
4. Inflasi
a. Pengertian Inflasi
Menurut Djohanputro dalam Naomi (2009) Inflasi
didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum.
Kecenderungan yang dimaksudkan disini adalah bahwa kenaikan
tersebut bukan terjadi sesaat. Misalnya harga-harga barang
menjelang lebaran, atau hari libur lainnya cenderung naik. Namun,
29
setelah perayaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula,
harga akan kembali ke kondisi semula.
Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian.
Apabilaterjadi inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan
lesu. Hal ini mengakibatkan minat masyarakatuntuk menabung, atau
berinvestasi dan berproduksi menjadi berkurang. Harga meningkat
dengan cepat, masyarakat akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga kebutuhan sehari-hari yang terus
meroketbegitupun pihak investor akan berkurang untuk menyimpan
dananya kedalam bank. Dan hal ini akan mengurangi pendapatan
bank(Syaicu, 2013).
b. Jenis-jenis Inflasi
Menurut (Nopirin, 2009: 28), jenis inflasi menurut sebabnya ada 2
macam yaitu:
1) Demand Pull Inflation
Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total
(agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada
keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati
kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan kesempatan kerja
hampir penuh, kenaikan permintaan total disamping kenaikan
harga dapat juga menaikkan hasil produksi (output). Apabila
kesempatan kerja penuh (full employment) telah tercapai,
30
penambahan permintaan selanjutnya hanyalah akan menaikkan
harga saja. Apabila kenaikan permintaan ini menyebabkan
keseimbangan GNP berada di atas atau melebihi GNP pada
kesempatan kerja penuh akan terdapat adanya inflationary gap
yang kemudian akan menyebabkan inflasi.
2) Cost Push Inflation
Cost push inflation biasanya ditandai dengan kenaikkan harga
serta turunnya produksi atau inflasi yang dibarengi dengan resesi.
Keadaan ini timbul biasanya dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran total (agregat supply) sebagai akibat kenaikan
biaya.
c. Efek Inflasi
Efek Inflasi Menurut (Nopirin, 2009: 32), efek inflasi ada 3 macam
yaitu:
1) Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)
Efek terhadap pendapatan yang sifatnya tidak merata, ada
yang dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya
inflasi. Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan terjadinya
perubahan dalam pola pembagian pendapatan dan kekayaan
masyarakat. Inflasi seolah-olah merupakan pajak bagi seseorang
dan merupakan subsidi bagi orang lain.
2) Efek Terhadap Efisiensi (Efficincy Effects)
31
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor
produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintan
akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong
terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu.
Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu
mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain, yang
kemudian mendorong kenaikan produksi barang tersebut.
Kenaikan produksi barang ini pada gilirannya akan merubah pola
alokasi faktor produksi itu lebih efisien dalam keadaan tidak ada
inflasi. Namun, kebanyakan ahli ekonomi berpendapat bahwa
inflasi dapat mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak
efisien.
3) Efek Terhadap Output (Output Effects)
Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan
produksi. Alasannya dalam keadaan inflasi biasanya kenaikkan
harga barang mendahului kenaikkan upah sehingga keuntungan
pengusaha naik. Kenaikan keuntungan ini akan mendorong
kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi itu cukup tinggi
(hyper inflation) dapat mempunyai akibat sebaliknya, yakni
penurunan output. Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang
riil akan turun dengan drastis, masyarakat cenderung tidak
menyukai uang kas, transaksi mengarah ke barter, yang biasanya
diikuti dengan turunnya produksi barang. Dengan demikian dapat
32
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara inflasi
dengan output. Inflasi bisa juga dibarengi dengan penurunan
output.
5. Suku Bunga
a. Pengertian Suku Bunga
Suku bunga BI merupakan suku bunga kebijakan Bank
Indonesia yang menjadi acuan suku bunga di pasar uang. Perubahan
suku bunga BI (BI rate) diikuti oleh perubahan suku bunga deposito
dan suku bunga kredit Suku bunga mempengaruhi keputusan
individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau
menabung untuk membeli sesuatu (Sahara, 2013).
Perkembangan tingkat suku bunga yang tidak wajar secara
langsung dapat mengganggu perkembangan perbankan. Suku bunga
yang tinggi di satu sisi, akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk
menabung sehingga jumlah dana perbankan akan meningkat (Pohan,
2008).
BI Rate merupakan suku bunga dengan tenor satu bulan yang
diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi
sebagai sinyalkebijakan moneter. Secara sederhana, BI Rate
merupakan indikasi tingkat suku bunga jangka pendek yang
diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi
(Nuryazini, 2008).
33
b. Hubungan Suku Bunga, Profit Lost Sharing, dan Margin Bank
Syariah
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan
serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan,
sedangkan permintaan akan suatu barang adalah jumlah barang yang
bersangkutan yang pembeli bersedia membelinya pada tingkat harga
yang berlaku pada suatu pasar tertentu dan dalam waktu tertentu.
Pada penelitian ini barang diumpamakan adalah deposito dan harga
dari suatu pasar adalah bunga dan bagi hasil.
Permintaan pasar itu permintaan agregat untuk suatu
komoditi yang menunjukkan jumlah alternatif dari komoditi yang
diminta per periode waktu pada berbagai harga alternatif oleh semua
individu di dalam pasar. Jadi, permintaan pasar untuk suatu komoditi
tergantung pada semua faktor yang menentukan permintaan individu
dan selanjutnya pada jumlah pembeli komoditi tersebut di pasar.
Secara geometris kurva permintaan pasar untuk suatu komoditi
diperoleh melalui penjumlahan horizontal dari semua kurva
permintaan individu untuk komoditi tersebut.
Hubungan permintaan menjelaskan jika harga naik maka
jumlah output yang diminta akan turun dan sebaliknya, jika harga
turun maka output yang diminta akan naik. Artinya, jika harga atau
bunga bank umum mengalami kenaikan maka permintaan akan
deposito akanberkurang atau menurun dan sebaliknya, jika bagi hasil
34
besar dari bunga bank umum maka permintaan akan deposito
meningkat karena nasabah bersifat profit motif. Jika dilihat dari sisi
permintaan akan deposito maka hubungan antara bunga dengan
deposito adalah negatif (Fitria, 2017).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi deposito antara lain
bunga dan bagi hasil. Hubungan antar variabel dapat dijeleaskan
sebagai berikut:
1) Bunga
Apabila bunga bank umum mengalami kenaikan maka
permintatan akan deposito akan mengalami penurunan
sedangkan jika bunga itu menurun maka permintaan akan
deposito bertambah atau meningkat.
2) Bagi Hasil
Bagi hasil adalah diasumsikan sebagai substitusi atau
pembanding suku bunga pada bank umum dimana keinginan
masyarakat dalam mendepositokan dananya adalah bersifat
profit motif yang mana ingin mendapatkan keuntungan yang
besar. Hubungan yang terjadi adalah apabila tingkat bunga bagi
hasil yang diberikan mengalami kenaikan maka volume deposito
juga akan meningkat dan sebaliknya jika bagi hasil yang
diberikan menurun maka volume deposito menurun (Sukma,
2013).
35
C. Kerangka Penelitian
Dari landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu yang telah
diuraikan diatas, kemudian digambarkan dalam kerangka teoritis yang
disusun sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Y : Profitabilitas
X1 : Dana Pihak Ketiga
X2 : Inflasi
Z : Suku Bunga
Dari gambar diatas, maka penelitian ini dapat dibuat persamaan yang
matematisnya sebagai berikut:
Persamaan : Y = β0 + β1.x1 + β2.x2 + β3 (x1-Z) + β4 (x2-Z)
36
Dalam penelitian ini menggunakan variabel suku bunga sebagai variabel
moderasi yang dilakukan pada penelitian terdahulu Sari (2013) dan
William (2013).
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis dikatakan jawaban sementara dan harus diuji
kebenaranya karena jawaban ini masih didasarkan pada teori atau pendapat
orang lain (Wahdany, 2015). Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat
disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap ROA
Menurut Sukma (2013) dana pihak ketiga (DPK) merupakan dana
yang bersumber dari masyarakat luas, DPK ini penting untuk aktivitas
operasional bank dan merupakan tolak ukur keberhasilan suatu bank
apabila bank dapat menanggung biaya operasinya dari sumber dana ini.
Sehingga dana pihak ketiga yang tinggi akan mempengaruhi keuntungan
bank syariah.Menurut Kasmir (2002: 64) dana pihak ketiga memiliki
kontribusi terbesar dari beberapa sumber dana tersebut sehingga jumlah
dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh suatu bank akan
mempengaruhi kemampuannya dalam menyalurkan kredit. Kredit
diberikan kepada para debitur yang telah memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam perjanjian yang dilakukan antara pihak debitur dengan
pihak bank.
37
Hal ini didukung oleh penemuan dari Novitasari (2016) dana pihak
ketiga berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Dan dalam penelitian
Surandika (2014) menunjukan bahwa dana pihak ketiga mempengaruhi
profitabilitas bank syariah.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama
(H1) sebagai berikut:
H1 : DPKberpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
2. Pengaruh Inflasi terhadap ROA
Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabilaterjadi
inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Dan
harga akan suatu barang akan semakin meningkat.Dan kelebihan dana
yang ada lebih digunakan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal
ini mengakibatkan minat masyarakat untuk menabung, atau berinvestasi
dan berproduksi menjadi berkurang. Sehingga dana yang masuk dalam
bank akan semakin sedikit dan apabila dana yang ada tidak mencukupi
untuk disalurkan lagi kepada masyarakat maka akan semakin berkurang
laba yang di dapatkan oleh pihak bank (Syaicu dan Wibowo, 2013).
Hal ini didukung oleh penemuan dari Swandayani&
Kusumaningtyas (2012) inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ROA perbankan syariah di Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama
(H2) sebagai berikut:
38
H2 : Inflasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas yang
Dimediasi Suku Bunga
Dana pihak Ketiga di perbankan syariah terdiri dari giro, tabungan
dan deposito. Dana masyarakat dana terbesar yang dimiliki oleh bank
dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpunan dana dari
pihak-pihak yang berkelebihan dana dalam masyarakat.
Suku bunga mampu memoderasi pengaruh deposito
mengindikasikan bahwa produk DPK mampu menjadi pilihan
masyarakat dengan motif perolehan imbal hasil karena kurang likuid
sehingga masyarakat tidak leluasa melakukan penambahan atau
penarikan sewaktu waktu mana kala tingkat suku bunga mengalami
kenaikan atau penurunan. Selain itu penyebab lainnya adalah motif
masyarakat yang menggunkan deposito bukan atas dasar alasan investasi
namun lebih kearah keamanan dana, kepraktisan, dan kepastian jangka
waktu (William, 2013).
Hal ini didukung oleh penelitian Novitasari(2016) Tingkat suku
bunga mampu memoderasi dengan memperkuat pengaruh dana pihak
ketiga terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian diatas dapat
dirumuskan hipotesis keempat (H3) sebagai berikut:
H3 : Suku Bunga mampu memoderasi pengaruh dana pihak ketiga
terhadap profitabilitas.
39
4. Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas yang Dimediasi Oleh Suku
Bunga
Suku bunga merupakan acuan langsung yang harus di amati oleh
masyarakat dan investor. dan dalam perbankan syariah tingkat suku
bunga ini masih digunakan oleh bank untuk menentukan tingkat bagi
hasil. BI Rate adalah suku bunga kebijakan Bank Indonesia yang menjadi
acuan suku bunga di pasar uang, seperti suku bunga deposito, suku bunga
pasar uang antar bank (PUAB) dan suku bunga kredit yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia (Sahara, 2013).
Inflasi yang meningkat akan menyebabkan nilai riil tabungan
merosot karena masyarakat akan mempergunakan hartanya untuk
mencukupi biaya pengeluaran akibat naiknya harga-harga barang,
sehingga akan mempengaruhi profitabilitas bank (Sukirno, 2003).
Menurut Kalengkongan (2013) inflasi berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA).
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis keempat
(H4) sebagai berikut :
H4 : Suku Bunga mampu memoderasi pengaruh Inflasi terhadap
profitabilitas.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu
informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Supriyanto & Machfudz,
2010: 201).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian sekunder maka hanya menggunakan
data laporan keuangan triwulan dari bank umum syariah beberapa periodedan
waktu penelitian ini dimulai Juli 2018.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
kemudian ditarik suatu kesimpulannya. Sehingga populasi dapat diartikan
sebagai data yang diteliti yaitu berkaitan dengan sekelompok orang,
kejadian atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu (Sugiyono,
2002: 55). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah laporan
41
keuangan seluruh bank umum syariah (BUS) yang terdaftar di Bank
Indonesia yang berjumlah tiga belas bank yaitu:
Tabel 3.1
Daftar Populasi
No Nama Bank
1. PT Bank Aceh Syariah
2. PT Bank BNI Syariah
3. PT Bank Mega Syariah
4. PT Bank Muamalat Indonesia
5. PT Bank Syariah Mandiri
6. PT Bank BCA Syariah
7. PT Bank Bri Syariah
8. PT Bank Jabar Banten Syariah
9. PT Bank Panin Dubai Syariah
10. PT Bank Syariah Bukopin
11. PT Bank Victoria Syariah
12. PT Bank Maybank Syariah Indonesia
13. PT Bank Tabungan Pensiun Nasional
Syariah
Sumber : OJK daftar statistik perbankan syariah desember 2017
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar memperoleh
sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam
populasi dinyatakan untuk meliliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam
42
penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini tidak
mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa
faktor diantaranya keterbatasan waktu yang tersedia. Dengan kriteria
yang ditetapkan yaitu :
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam Statistik Perbankan
Syariah.
b. Bank Umum Syariah yang mencantumkan laporan sesuai indikator
variabel yang di teliti dalam laporan tahunannya.
c. Bank Umum Syariah yang memiliki data lengkap sesuai dengan
variabel yang diteliti dan periode penelitian.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, maka penelitian ini
memakai tahun 2016-2017 dan diperoleh sampel penelitian sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Daftar Sampel
No Nama Bank
1. PT Bank Aceh Syariah
2. PT Bank BNI Syariah
3. PT Bank Mega Syariah
4. PT Bank Muamalat Indonesia
5. PT Bank Syariah Mandiri
6. PT Bank BCA Syariah
7. PT Bank Bri Syariah
8. PT Bank Jabar Banten Syariah
43
9. PT Bank Syariah Bukopin
10. PT Bank Maybank Syariah Indonesia
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan tehnik dokumentasi dan studi
pustaka. Tehnik dokumentasi yakni penelusuran dan perolehan data yang
diperlukan melalui data yang telah tersedia biasanya yaitu data statistik,
agenda kegiatan produk keputusan atau kebijakan, sejarah dan hal
lainnya yang berkait dengan penelitian. Kelebihan tehnik dokumentasi ini
karena data tersedia, siap pakai, serta hemat biaya dan tenaga (Hikmat,
2011: 83).
Tehnik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengakses berupa data laporan keuangan triwulan bank umum syariah di
Indonesia melalui situs-situs resmi bank umum syariah tersebut pada
periode 2013-2017 dan laporan triwulan berupa laporan keuangan yang
telah diaudit, mencakup: laporan arus kas, iktisar rasio keuangan.
Tehnik pengumpulan data selanjutnya adalah studi pustaka,
menurut Supardi (2005:61) Studi pustaka adalah untuk memperoleh
berbagai teori, konsep, variabel, serta data sekunder sebagai langkah
awal kegiatan penelitian. Kegiatan ini hanya akan diperoleh melalui
usaha atau kegiatan membaca, mencermati, mengenali, dan membahas
bahan bacaan atau pustaka.
44
2. Sumber Data
Dalam pengumpulan data, sehubungan dengan penelitian ini dapat
ditempuh dengan cara :
a. Library research, yaitu penelitian untuk memperoleh pengetahuan
secara teoritis dengan cara membaca dan mencatat berbagai literatur,
text book, artikel, buku ilmiah dan materi perkuliahan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti yang diharapkan dapat
dijadikan sebagai pengetahuan dasar bagi pemecahan masalah yang
ada.
b. Field research, yaitu data yang bersifat sekunder atau data yang
diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan penelitian ini,
seperti pusat referensi pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
c. Internet research, yaitu informasi yang berasal dari internet yang
menjadi penyempurna ilmu-ilmu yang selalu berkembang, sehingga
data yang diperoleh selalu up to date seperti: www.google.com dan
www.wikipedia.com.
E. Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran rasio. Skala Rasio
adalah skala interval dan memiliki nilai dasar yang tidak dapat dirubah. Skala
rasio dapat ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta,
tetapi transformasi tidak dapat dilakukan jika dengan cara menambah
konstanta karena hal ini akan merubah nilai dasarnya (Ghozali, 2013: 5).
45
F. Definisi Konsep Dan Operasional
Definisi operasional merupakan definisi tentang variabel-variabel
yang akan digunakan, baik variabel dependen maupun variabel independen,
sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang biasa (Bawono, 2006: 27).
Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka penelitian ini
menggunakan variabel bebas dan terikat.
1. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (sumber).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel
bebas adalahDana Pihak Ketiga dan Inflasi.
a. Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat,
baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki
oleh bankdiharapkan selalu berada ditengah masyarakat, agar aliran
uang dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dapat
ditampung kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat.
Keuntungan utama bank berasal dari sumber sumber dana dengan
bunga yang akan diterima dari alokasi tertentu (Kuncoro, 2002).
b. Inflasi
Menurut Djohanputro dalam Naomi (2009) Inflasi
didefinisikan sebagai kecenderungankenaikan harga secara umum.
46
Kecenderungan yang dimaksudkan disini adalah bahwa kenaikan
tersebut bukan terjadi sesaat. Misalnya harga-harga barang
menjelang lebaran, atau hari libur lainnya cenderung naik. Namun,
setelah perayaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula,
harga akan kembali ke kondisi semula.
2. Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel yang bersifat memperkuat atau
memperlemah pengaruh variabel penjelas (independen) terhadap variabel
dependen. Salah satu ciri yag penting adalah bahwa variabel ini tidak
dipengaruhi variabel penjelas(Fauzan,2016).
Dalam penelitian ini variabel moderasi nya adalah suku bunga. BI
Rate merupakan suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan
oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai sinyal
(stance) kebijakan moneter. Secara sederhana, BI Rate merupakan
indikasi tingkat suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank
Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi (Nuryazini, 2008).
3. Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas, disebut variabel terikat
karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel independen (Aditya, 2008:
5). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
profitabilitas.
47
Profitabilitasmerupakan rasio yang digunakan untuk menghitung
nilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, rasio ini
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, hal
ini ditunjukan lewat laba yang dihasilkan melalui penjualan dan
pendapatan investasi (Kasmir, 2014: 196). Profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva dan modal sendiri (Sartono, 2008: 122).
Tabel 3.3
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
No Variabel Konsep Rumus Skala
1 DPK Dana Pihak Ketiga
adalah dana berupa
simpanan dari
masyarakat
DPK =
Giro+Deposito+Tabu
ngan
Rasio
2 Inflasi Inflasi merupakan
kenaikan tingkat
harga secara umum
dari barang atau
komoditas dan jasa
selama suatu periode
waktu tertentu
Tingkat Inlfasi pada
periode (t-1)
Rasio
3 Suku
Bunga
BI Rate merupakan
suku bunga dengan
tenor satu bulan yang
diumumkan oleh
Bank Indonesia
secara periodik yang
berfungsi sebagai
sinyal (stance)
kebijakan moneter.
Tingkat Suku Bunga
pada periode (t-1)
Rasio
4 ROA ROA (Return On
Assets) merupakan
rasio yang digunakan
untuk mengukur
Rasio
48
kemampuan dari
modal yang
diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan
keuntungan
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2013: 19). Table statistic menjelaskan distribusi
variabel-variabel yang diteliti, meliputi variabel dependen yaitu
profitabilitas (ROA) dan distribusi variabel independen yaitu dana pihak
ketiga, inflasi dan suku bunga.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Winarno (2015:54) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual
memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Untuk melakukan pengujian asumsi
normalitas data tersebut dilakukan dengan menggunakan pengujian
Jarque Berra (JB) uji ini untuk mengetahui apakah data berdistribusi
49
normal jika probabilitas JB hitung lebih besar dari 0,05 maka data
tersebut terdistribusi normal, tetapi apabila lebih kecil dari 0,05
maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Menurut Gujarati(2006:68) uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada
korelasi yang tinggi dan sempurna antara variabel bebas atau tidak.
Hasil regresi yang baik yaitu apabila model terbebas dari
multikolinearitas. Multikolonieritas dapat dideteksi dengan cara
melihat nilai VIF masing-masing variabel independen,jika nilai VIF
< 10.
c. Uji Heterokedastisitas
Menurut Winarno (2015: 58) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,sedang dan besar). Cara
mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas pada
penelitian ini melakukan pengujian dengan glejser.
50
d. Uji Autokorelasi
Menurut Winarno (2015:53) autokolerasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi nya ada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka dinamakan
ada problem autokorelasi untuk mengetahui adanya autokorelasi
dalam penelitian ini digunakan uji Durbin Watson.
3. Moderated Regresion Analysis (MRA)
Moderated Regresion Analysis (MRA) adalah model moderasi
dengan menggunakan analitik yang mempertahankan integritas sempel
dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator
(Ghozali, 2013: 229). Adapun persamaannya dicari dengan rumus
sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β3(X1*X3) + β4(X2*X3) +ε
Keterangan:
Y = Profitabilitas
X1 = Dana Pihak Ketiga
X2 = Inflasi
X3 = Suku Bunga
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3 = Koefisien dari variabel independen X1,2,3,
51
4. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variansi variabel dependen amat terbatas. Secara umum koefisian
determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya
variansi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013: 97).
Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R²) masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari
hasil kuadrat (pangkat dua) koefisien korelasi parsial. Sedangkan untuk
menguji variabel mana yang signifikan dapat dilihat dari koefisin
determinasi parsial yang terbesar dari enam variabel independen, karena
variabel independen dalam penelitian ini lebih dari satu, maka yang
digunakan adalah R² (Ghozali, 2013: 98).
5. Uji f test
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen. Uji ini bertujuan untuk
menentukan signifikan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Uji simultan menggunakan uji F,
52
apabila nilai prob F<tingkat signifikansi 10% (0,10) dapat disimpulkan
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
6. Uji t test
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap
variabel bebas (dana pihak ketiga, inflasi dan suku bunga) terhadap
variabel terikat (profitabilitas).Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau Ho : bi = 0.
Artinya variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu
variabel tersebut merupakan variabel dependen. Uji parsial menggunakan
uji t, apabila nilai p-value < tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan
terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013: 101).
H. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan dengan mudah untuk
diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. Sistem yang digunakan dalam
penelitian ini adalah program komputerSPSS versi 23. Analisis ini
memberikangambaran (deskripsi) tentang suatu data yang selanjutnya akan di
interpretasikan dalam pembahasan.
53
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang terdapat di
dalam annual report (laporan tahunan triwulan) pada Bank Umum Syariah
(BUS) yang terdiri dari 10 bank yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin Dubai
Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah,
Bank Victoria Syariah. Data laporan tahunan diperoleh dari website bank
yang menjadi sempel yaitu,Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI Syariah,
Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin Dubai Syariah, Bank
Mega Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria
Syariah pada tahun 2016-2017. Penelitian ini akan menganalisis mengenai
pengaruh dana pihak ketiga, inflasi terhadap profitabilitas.
B. Analisis Data
1. Uji Diskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek
penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Dengan memberikan
penjelasan tentang statistik deskriptif diharapkan dapat memberikan
gambaran awal tentang masalah yang diteliti.
54
Tabel 4.1
Uji Statistik Deskritif
Sumber : Data sekunder yang Diolah SPSS, 2018
Output data diolah menunjukan data observasi (n) 80 data. Total
ROA terkecil yang di peroleh sebesar 0,02, sedangkan ROA terbesar
(maksimum) sebesar 2,69. rata rata total ROA adalah sebesar 0,9901
dengan standar deviasi 0,58845.
Rata rata Inflasi dari tahun 2016-2017 sebesar 3,6625. Inflasi
terkecil atau minimum sebesar 3,02 dan inflasi tertinggi atau maksimum
sebesar 4,45. Dengan standar deviasi sebesar 0,49536.
Rata rata dana pihak ketiga dari tahun 2016-2017 sebesar
1.105.285.695. Dana pihak ketigaterkecil atau minimum sebesar
141.878.000 dan dana pihak ketiga tertinggi atau maksimum sebesar
5.496.154.090. Dengan standar deviasi sebesar 12.888.749.433.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Dpk 80 141878000.00
54961540900.
00
11052856953.
7500
12888749433.
73553
inflasi 80 3.02 4.45 3.6625 .49536
bunga 80 4.25 5.50 4.8125 .41243
Roa 80 .02 2.69 .9901 .58845
Valid N (listwise) 80
55
Rata-rata Suku Bunga dari tahun 2016-2017 sebesar 4,8125.
Suku Bungaterkecil atau minimum sebesar 4,25 dan suku bunga
tertinggi atau maksimum sebesar 5,50. Dengan standar deviasi sebesar
0,41243.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan bebas keduanya memiliki distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui suatu
populasi suatu data dapat dilakukan dengan analisis grafik. Salah
satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram dan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2013: 147).
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui variabel
dependen dan independen berdistribusi dengan normal atau tidak.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Kolmogrov-
Smirnov. Apabila signifikasi lebih besar dari signifikansi 0,05
(sig>α) maka data tersebut berdistribusi normal.
56
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,56107688
Most Extreme Differences Absolute ,089
Positive ,089
Negative -,042
Test Statistic ,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,188c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data sekunder yang diolah SPSS 2018
Dari uji normalitas pada tabel diatas yang telah dilakukan
pada data diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0.188. nilai
tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat di simpulkan bahwa data
terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
multikoliniearitas dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikoliniearitas yakni dengan melihat Tolerence Value
dan Variance Inflation Factor (VIF).Apabila nilai Tolerance Value
lebih besar dari 0.10 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi
multikoliniearitas dalam model regresi tersebut.
57
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant
) 2,574 1,091 2,359 ,021
Dpk -,110 ,042 -,291 -2,649 ,010 ,990 1,010
Inflasi ,091 ,133 ,077 ,688 ,494 ,957 1,045
Bunga -,048 ,160 -,034 -,301 ,764 ,950 1,053
a. Dependent Variable: roa
Sumber : Data sekunder yang Di Olah SPSS, 2018
Pada table di atas dapat di lihat bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance Value kurang dari 0.10
dan VIF lebih dari 10, maka dapat di simpulkan tidak ada
multikoliniearitas dalam model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini menggunakan metode Durbin-Watson
(DW).Pengujian autokorelasi dilakukan dengan cara menggunakan
tabel Durbin-Watsonpada tingkat signifikansi 5% untuk
mengetahui nilai dL dan dU dari model regresi.
58
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi setelah penyembuhan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,610a ,372 ,364 ,44690127 2,167
a. Predictors: (Constant), lag_res
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Data sekunder yang Diolah SPSS, 2018
Tabel 4.5 diatas merupakan tabel hasil dari uji autokorelasi
dengan metode penyembuhan menggunakan transformasi lag_res.
Dari hasil pengolahan di atas menunjukkan Durbin Watson sebesar
2,167. Sesuai pada tabel Durbin Watson. K = 3, N=80 dengan dL
sebesar 1.5600 dan dU sebesar 1.7153 dan 4-dU sebesar 2.2847.
Maka nilai Durbin Watson sebesar 2,167 terletak diantara nilai dU
dan 4-dU, yang kesimpulannya dalam regresi tersebut tidak terjadi
autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual atau
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamat lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas dan jika
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokesdasititas (Ghozali, 2013: 139). Apabila nilai Sig lebih dari
59
0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam uji ini
menggunakan uji park. Berikut adalah hasil uji heteroskedastistas:
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant
) -3,592 3,672 -,978 ,331
Dpk ,248 ,140 ,197 1,778 ,079 ,990 1,010
Inflasi ,316 ,447 ,080 ,706 ,482 ,957 1,045
Bunga -,786 ,539 -,165 -1,459 ,149 ,950 1,053
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber : Data sekunder yang Diolah SPSS 2018
Dari grafik diatas terlihat nilai Sig. lebih dari 0.05. hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi.
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variabel-variabel Profitabilitas (ROA). Nilai
determinasi 0 dan 1. Nilai R² yang mendekati satu berarti variabel
independen penelitian memberikan hampir semua informasi yang di
butuhkan untuk meprediksi variasi Profitabilitas (ROA). Hasil
determinsai dapat di lihat sebgai berikut;
60
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Data sekunder yang Diolah SPSS 2018
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang di masukan ke dalam
model. Oleh karena itu, dianjurkan menggunakan Adjusted R² pada saat
mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali, 2013: 87). Dari tabel
koefisien determinasi di atas dapat di lihat bahwa angka koefisien
korelasi (R²) sebesar 0,076. Hal ini berarti hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen sebesar 7,6%.
Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variasi perubahan variabel dependen
sebesar 7,6% sedangkan sisanya 92,4% diterangkan oleh faktor-faktor
lain diluar model regresi yang di analisis.
4. Uji Simultan (F)
Uji F menunjukan semua variabel independen yang dimasukan ke
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap
variabel dependen. Hasil perhitungan Uji F adalah sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .366a .134 .076 .56576
a. Predictors: (Constant), inflasi_z, dpk, bunga, dpk_z, inflasi
61
Tabel 4.7
Hasil Uji F
Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS 2018
Dari perhitungan uji F dapat diketahui bahwa nilai F 2,293
dengan nilai signifikan 0,054 yang lebih besar dari 0,10. Hal ini
menunjukan bahwa semua variabel independen yaitu dana pihak ketiga,
inflasi berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap
profitabilitas dengan tingkat signifikansi sebesar 10%.
5. Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh variabel independen secara individual dalam menjelaskan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 88).
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.670 5 .734 2.293 .054b
Residual 23.686 74 .320
Total 27.356 79
a. Dependent Variable: roa
b. Predictors: (Constant), inflasi_z, dpk, bunga, dpk_z, inflasi
62
Tabel 4.8
Hasil Uji t
Sumber : Data sekunder diolah SPSS 2018
Berdasarkan hasil uji t di atas.terbukti bahwa variabel dana pihak
ketiga berpengaruh positif dan signifika terhadap profitabilitas. Variabel
inflasi memiliki tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan
variabel suku bunga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Berikut ini dijelaskan hasil perhitungan uji t masing-masing variabel:
1. H1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa hipotesis pertama
mengenai variabel dana pihak ketiga nilai B adalah -0,175
sedangkan nilai signifikansi dana pihak ketiga sebesar 0,682 dimana
nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel dana pihak ketiga berpengaruh negatif signifikan terhadap
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.704 11.295 .594 .555
dpk -.175 .425 -.500 -.411 .682
inflasi -.688 2.268 -.579 -.303 .763
bunga -.845 2.295 -.592 -.368 .714
dpk_z .010 .089 .169 .117 .907
inflasi_z .158 .452 .863 .350 .728
a. Dependent Variable: roa
63
profitabilitas. Sehingga dapat di simpulkan bahwa hipotesis pertama
(H1) ditolak.
2. H2 : Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa hipotesis kedua
mengenai variabel inflasi nilai B adalah 0,688 sedangkan nilai
signifikansi sebesar 0,763 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas. Sehingga dapat di simpulkan bahwa hipotesis
pertama (H2) ditolak.
3. H3 : Suku bunga mampu memoderasi pengaruh Dana Pihak Ketiga
terhadap profitabilitas.
Hipotesis ketiga mengenai variabel suku bunga memoderasi
dana pihak ketiga di ketahui bahwa nilai B adalah 0,010 hal ini
berarti dana pihak ketiga yang di moderasi suku bunga berpengaruh
positif terhadap profitabilitas. Dengan nilai signifikansi 0.907
dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa suku bunga tidak mampu memoderasi pengaruh dana pihak
ketiga terhadap profitabilitas.
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa dana pihak ketiga
yang di moderasi oleh suku bunga berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas. Artinya suku bunga tidak
memediasi dana pihak ketiga, dapat di simpulkan bahwa hipotesis
ketiga (H3) ditolak.
64
4. H4 : Suku bunga mampu memoderasi pengaruh inflasi terhadap
profitabilitas.
Hipotesis keempat mengenai variabel inflasi yang di
moderasi oleh suku bunga diketahui bahwa nilai B 0,158 hal ini
berarti nilai inflasi yang di moderasi oleh suku bunga berpengaruh
positif terhadap profitabilitas. Dengan nilai signifikansi adalah 0,728
dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel inflasi yang di moderasi oleh suku bunga tidak
signifikan terhadap profitabilitas.
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa inflasi yang di
moderasi oleh suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Suku bunga tidak dapat memediasi inflasi, sehingga
dapat di simpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) ditolak.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat di ketahuia bahwa dana
pihak ketiga berpengaruh postif tidak signifikan terhadap Profitabilitas.
Dikarenakan produk DPK ini belum mampu menjadi pilihan masyarakat
dengan motif perolehan imbal hasil karena kurang liquid sehingga
masyarakat tidak leluasa melakukan penambahan atau penarikan
sewaktu waktu. Dan kebijakan yang terkait dengan kegiatan
penghimpunan DPK bank yang terdiri dari tabungan dan deposito harus
65
lebih pro aktif sehingga dengan semakin meningkatnya volume kedua
produk simpanan. Namun dengan indikasi bahwa dana pihak ketiga di
salurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan maka akan
meningkatkan ROA. Penyebab lainnya adalah motif masyarakat yang
menggunakan deposito bukan atas dasar alasan investasi namun lebih
kearah keamanan dana (safety), kepraktisan, dan kepastian jangka waktu.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh William
(2013) yang menemukan bahwa Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh
terhadap ROA. Tetapi berbeda dengan penelitian Suardika dan Angraeni
(2014) menemukan bahwa penelitian menunjukkan bahwa DPK
berpengaruh positif dan merupakan variabel yang paling berpengaruh
terhadap profitabilitas
2. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat di ketahui bahwa inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas hasil
penelitian ini mendukung penelitian Wibowo & Syaichu (2013). Inflasi
dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabilaterjadi inflasi yang
parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian menjadi
kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Hal ini mengakibatkan minat
masyarakatuntuk menabung, atau berinvestasi dan berproduksi menjadi
berkurang. Harga meningkat dengan cepat, masyarakat akan kewalahan
menanggung dan mengimbangi harga kebutuhan sehari-hari yang terus
66
meroket.Bagi perusahaan sebuah inflasi menyebabkan naiknya biaya
produksi maupun operasional mereka sehingga pada akhirnya merugikan
bank itu sendiri. Inflasi berpotensi mengerek bunga kredit. Kenaikan
bunga kredit tentu akan menghambat pertumbuhan kredit itu sendiri.
Sementara pendapatan dari sektor kredit akan menjadi kecil. Hal ini
berimbas kepada profitabilitas bank yang bersangkutan.
3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas yang di
moderasi oleh Suku Bunga
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat di ketahui bahwa Dana Pihak
Ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas dan suku
bunga tidak memoderasi variabel Dana Pihak Ketiga hasil penelitian ini
mendukung penelitian Novitasari (2016) tingkat suku bunga tidak
mampu memoderasi dengan memperkuat pengaruh dana pihak ketiga
terhadap profitabilitas.
4. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas yang di moderasi oleh Suku
Bunga
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat di ketahui bahwa B sebesar 0,033
dan nilai sig sebesar 0.129 yang berarti suku bunga sebagai variabel
moderasi menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Dapat di simpulkan bahwa suku bunga tidak dapat
memediasi pengaruh inflasi terhadap profitabilitas.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilakukan mengenai
pengaruh dana pihak ketiga dan inflasi terhadap profitabilitas bank umum
syariah dengan suku bunga sebagai variable moderasi. Maka dapat di tarik
kesimpulan sebagi berikut:
1. Variabel dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank
umum syariah pada tahun 2016-2017.
2. Variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum
syariah pada tahun 2016-2017.
3. Variabel suku bunga tidak memoderasi pengaruh dana pihak ketiga
terhadap profitabilitas bank umum syariah pada tahun 2016-2017.
4. Variabel suku bunga tidak memoderasi antara variable Inflasi dengan
profitabilitas bank umum syariah pada tahun 2016-2017.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, mengenai
pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Inflasi terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah dengan Suku Bunga sebagai variable moderasi diajukan saran
sebagai berikut:
68
1. Bagi Bank UmumSyariah
a. Memperbaiki efisiensi dalam operasionalnya dan dalam inovasi
terbaru karena semakin lama suatu perusahaan akan mengalami
kejenuhan yang akan mengakibatkan menurunkan laba.
b. Meningkatkan pendapatan melalui perputaran dana pihak ketiga
dimana hal tersebut akan meningkatkan atau profitabilitas perusahaan.
2. Bagi penelitian selanjutnya
a. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah
variable independen untuk mempengaruh variable dependennya.
b. Memperluas objek dalam penelitian. Diharapkan untuk kedepannya
tidak hanya dalam lingkup perbankan syariah saja.
DAFTAR PUSTAKA
Aini , Nur. 2017. Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs, Tingkat Bagi Hasil dan Jumlah
Kantor Terhdapa Total Pembiayaan Dengan Dana Pihak Ketiga sebagai
Variabel Mediasi (studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2012-2016. Skripsi.IAIN Salatiga.
Badruzaman, Najahi . 2009. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat bagi
hasil, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Terhadap Pembiayaan Pada Bank
Syariah di Indonesia. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Endraswati, H., Suharjanto, D., & Krismiaji. (2014). Board of Directors and
Remuneration in Indonesian Banking. GTSF Journal On Business Review
(GBR), 3 (3):40-45
Endraswati, H. (2018). Gender Diversity in Board of Directions and Firm
Performance: A Study in Indonesia Sharia Banks. Review of Integrative
Business and Economics Research, Vol 7, Supplementary Issue 1.
Fauziah, Ravika 2012. Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas
Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Central Asia (Bca) Tahun 2007-201.
Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Surabaya
Fitria, Nurraini Indah Arum . 2017. Pengaruh Kecukupan Modal, Non Performing
Finance, Dana Pihak Ketiga dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Bank Syariah
di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun 2012-2016).Skripsi.
IAIN Salatiga.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Hidayati, Amalia Nuril. 2014. Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs Terhadap
profitabilitas bank syariah di Indonesia.Skripsi.IAIN Tulungagung.
Kalengkongan , Glenda.Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap
Return On Asset (Roa) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa
68
Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Kasmir. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Muhammad. 2013. Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta.
Muliyansyah, Predi. 2012. Pengaruh Inflasi, Bi Rate Dan Kurs Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Program
Studi Ilmu Ekonomi. Universitas Indonesia.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Cetakan Ke Tiga. Salemba Empat. Jakarta.
Munawir, Drs. S. 2010. Analisa Laporan KeuanganEdisi Keempat. Yogyakarta.
Liberty
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. .
Yogyakarta: Andi Offset.
Novitasari, Ni Luh Gde. 2016. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap
Profitabilitas dengan Kredit yang Disalurkan dan Tingkat Suku Bunga
sebagai Variabel Pemoderasi. Universitas Mahasaraswati Denpasar .
Petronila, T.A dan Mukhlasin. 2003. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini Audit Sebagai
Moderating Variabel. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis PP. 17-26.
Prabowo, Yusdianto. 2004. Akuntansi Perpajakan Terapan. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Pramuka, Bambang Agus. 2010. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah. Purwokerto: Universitas Jendral
Soedirman.
Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan Dan Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Sahara, Ayu Yanita. 2013. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk
Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Di
Indonesia. Jurusan manajemen, fakultas ekonomi, universitas negeri
surabaya . Jurnal Ilmiah Mahasiswa Univeritas Surabaya Vol.4 No.1.
Sari, Sinta Karunia. 2013. Pengaruh dana pihak ketiga, LDR, Bi Rate sebagai
variabel moderasi terhadap kinerja keuangan pada BPR. Artikel Ilmiah.
Sekolah tinggi ilmu ekonomi perbanas. Surabaya.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi)Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE UGM.
Sitanggang, J. P. 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Edisi ke 1.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Suardhika, Made Sadha dan Made Ria Anggraeni. 2014. Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Pada
Profitabilitas: Bali: Universitas Udayana Bali.
Sudarsi, Sri. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacara.
Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sukma, Yoli Lara. 2013. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal dan
Resiko Kredit terhadap Profitabilitas (Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI). Padang : Universitas Negeri Padang.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian.2003. Manajamen Keuangan II. Diterbitkan
atas kerja sama penulis dengan Yayasan Astra Honda Motor.
Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Cetakan
Pertama. Ekonisia. Yogyakarta.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003. Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit
Perbankan Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate
Governance.Yogyakarta: Balairung&Co.
Wahdany, Meirisa F. 2015. Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Pembiayaan bagi hasil dan Pembiayaan Qard Terhadap Perubahan Laba
Bersih Pada Bank syariah. Skripsi. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas
Jember.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayu Media
Publishing.
Wibowo, Edhi Satriyo dan Muhammad Syaichu. 2013. Analisis Pengaruh Suku
Bunga, Inflasi, Car, Bopo, Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah,
SemarangUniversitas Diponegoro.
William, John. 2012. Penyaluran Dana Pihak Ketiga dan Suku Bunga sebagai
varibel moderasi terhadpa Profitabilitas Bank. Surabaya: STIE perbanas
Surabaya.
www.ojk.go.id
www.bi.go.id
www.bnisyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.syariahmandiri.co.id
www.bankacehsyariah.co.id
www.bankmegasyariah.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.bankmuamalat.co.id
www.bankbjbsyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
www.bukopinsyariah.co.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ANALISIS DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Dpk 80 141878000.00
54961540900.0
0
11052856953.7
500
12888749433.7
3553
Inflasi 80 3.02 4.45 3.6625 .49536
Bunga 80 4.25 5.50 4.8125 .41243
Roa 80 .02 2.69 .9901 .58845
Valid N (listwise) 80
NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,56107688
Most Extreme Differences Absolute ,089
Positive ,089
Negative -,042
Test Statistic ,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,188c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
MULIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,574 1,091 2,359 ,021
Dpk -,110 ,042 -,291 -2,649 ,010 ,990 1,010
Inflasi ,091 ,133 ,077 ,688 ,494 ,957 1,045
Bunga -,048 ,160 -,034 -,301 ,764 ,950 1,053
a. Dependent Variable: roa
AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,610a ,372 ,364 ,44690127 2,167
a. Predictors: (Constant), lag_res
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3,592 3,672 -,978 ,331
dpk ,248 ,140 ,197 1,778 ,079 ,990 1,010
inflasi ,316 ,447 ,080 ,706 ,482 ,957 1,045
bunga -,786 ,539 -,165 -1,459 ,149 ,950 1,053
a. Dependent Variable: LnU2i
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.704 11.295 .594 .555
dpk -.175 .425 -.500 -.411 .682
inflasi -.688 2.268 -.579 -.303 .763
bunga -.845 2.295 -.592 -.368 .714
dpk_z .010 .089 .169 .117 .907
inflasi_z .158 .452 .863 .350 .728
a. Dependent Variable: roa
UJI SIMULTAN
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.670 5 .734 2.293 .054b
Residual 23.686 74 .320
Total 27.356 79
a. Dependent Variable: roa
b. Predictors: (Constant), inflasi_z, dpk, bunga, dpk_z, inflasi
RSQUARE
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .366a .134 .076 .56576
a. Predictors: (Constant), inflasi_z, dpk, bunga, dpk_z, inflasi
No Nama Bank Tahun DPK INFLASI BUNGA ROA
1 BCA Syariah 2016 T1 203146000 4.45 5.5 0.76
BCA Syariah 2016 T2 141878000 3.45 5.25 0.9
BCA Syariah 2016 T3 232021000 3.07 5 1
BCA Syariah 2016 T4 556269000 3.02 4.75 1.13
BCA Syariah 2017 T1 768831000 3.61 4.75 0.99
BCA Syariah 2017 T2 528921000 4.37 4.75 1.05
BCA Syariah 2017 T3 710173000 3.72 4.25 1.12
BCA Syariah 2017 T4 686591000 3.61 4.25 1.17
2 BNI Syariah 2016 T1 8590743000 4.45 5.5 1.65
BNI Syariah 2016 T2 7413361000 3.45 5.25 1.59
BNI Syariah 2016 T3 8524599000 3.07 5 1.53
BNI Syariah 2016 T4 5083380000 3.02 4.75 1.44
BNI Syariah 2017 T1 593858000 3.61 4.75 1.4
BNI Syariah 2017 T2 565324300 4.37 4.75 1.48
BNI Syariah 2017 T3 5867611000 3.72 4.25 1.44
BNI Syariah 2017 T4 9503595000 3.61 4.25 1.31
3 BRI Syariah 2016 T1 20015305000 4.45 5.5 0.99
BRI Syariah 2016 T2 20015306000 3.45 5.25 1.03
BRI Syariah 2016 T3 20457603000 3.07 5 0.98
BRI Syariah 2016 T4 18823726000 3.02 4.75 0.95
BRI Syariah 2017 T1 19619607000 3.61 4.75 0.65
BRI Syariah 2017 T2 11555813000 4.37 4.75 0.71
BRI Syariah 2017 T3 1876704100 3.72 4.25 0.82
BRI Syariah 2017 T4 24147202000 3.61 4.25 0.51
4 Mega Syariah 2016 T1 303167000 4.45 5.5 1.18
Mega Syariah 2016 T2 592761000 3.45 5.25 0.99
Mega Syariah 2016 T3 856897000 3.07 5 0.24
Mega Syariah 2016 T4 915128000 3.02 4.75 0.29
Mega Syariah 2017 T1 515095000 3.61 4.75 1.21
Mega Syariah 2017 T2 412734000 4.37 4.75 1.21
Mega Syariah 2017 T3 588587000 3.72 4.25 0.34
Mega Syariah 2017 T4 742151000 3.61 4.25 0.3
5 Bank Muamalat 2016 T1 41943006000 4.45 5.5 0.25
Bank Muamalat 2016 T2 40462078000 3.45 5.25 0.25
Bank Muamalat 2016 T3 40649664000 3.07 5 0.13
Bank Muamalat 2016 T4 38510044000 3.02 4.75 0.22
Bank Muamalat 2017 T1 38357719000 3.61 4.75 0.15
Bank Muamalat 2017 T2 39696425000 4.37 4.75 0.12
Bank Muamalat 2017 T3 37115801000 3.72 4.25 0.11
Bank Muamalat 2017 T4 39926966000 3.61 4.25 0.11
6 Mandiri Syariah 2016 T1 12669035000 4.45 5.5 0.56
Mandiri Syariah 2016 T2 13012388000 3.45 5.25 0.62
Mandiri Syariah 2016 T3 14194688000 3.07 5 0.6
Mandiri Syariah 2016 T4 14962930000 3.02 4.75 0.59
Mandiri Syariah 2017 T1 17029855000 3.61 4.75 0.6
Mandiri Syariah 2017 T2 17891787000 4.37 4.75 0.59
Mandiri Syariah 2017 T3 17578230000 3.72 4.25 0.56
Mandiri Syariah 2017 T4 18514008000 3.61 4.25 0.59
7 Bukopin Syariah 2016 T1 4583613000 4.45 5.5 1.13
Bukopin Syariah 2016 T2 4881093000 3.45 5.25 1
Bukopin Syariah 2016 T3 5156549000 3.07 5 0.99
Bukopin Syariah 2016 T4 5001552000 3.02 4.75 0.76
Bukopin Syariah 2017 T1 5235915000 3.61 4.75 0.53
Bukopin Syariah 2017 T2 5155222000 4.37 4.75 0.39
Bukopin Syariah 2017 T3 5297256000 3.72 4.25 0.27
Bukopin Syariah 2017 T4 54961540900 3.61 4.25 0.02
8 Bank Aceh Syariah 2016 T1 1768066000 4.45 5.5 1.33
Bank Aceh Syariah 2016 T2 1855681000 3.45 5.25 1.3
Bank Aceh Syariah 2016 T3 13929128000 3.07 5 0.41
Bank Aceh Syariah 2016 T4 16449438000 3.02 4.75 0.52
Bank Aceh Syariah 2017 T1 13590506000 3.61 4.75 1.4
Bank Aceh Syariah 2017 T2 19337556000 4.37 4.75 1.75
Bank Aceh Syariah 2017 T3 18832892000 3.72 4.25 1.53
Bank Aceh Syariah 2017 T4 20429921000 3.61 4.25 2.51
9
Jabar Banten
Syariah 2016 T1 6031170000 4.45 5.5 0.9
Jabar Banten
Syariah 2016 T2 5827952000 3.45 5.25 0.94
Jabar Banten
Syariah 2016 T3 5660161000 3.07 5 1.15
Jabar Banten
Syariah 2016 T4 5800973000 3.02 4.75 1.9
Jabar Banten
Syariah 2017 T1 5857383000 3.61 4.75 1.39
Jabar Banten
Syariah 2017 T2 6047824000 4.37 4.75 1.34
Jabar Banten
Syariah 2017 T3 5962371000 3.72 4.25 1.42
Jabar Banten
Syariah 2017 T4 6565561000 3.61 4.25 2.69
10 Maybank Syariah 2016 T1 856651000 4.45 5.5 1.9
Maybank Syariah 2016 T2 997143000 3.45 5.25 1.02
Maybank Syariah 2016 T3 856271000 3.07 5 1.38
Maybank Syariah 2016 T4 799278000 3.02 4.75 2.51
Maybank Syariah 2017 T1 744183000 3.61 4.75 1.39
Maybank Syariah 2017 T2 658134000 4.37 4.75 2.31
Maybank Syariah 2017 T3 598125000 3.72 4.25 1.22
Maybank Syariah 2017 T4 576736000 3.61 4.25 1.5