eprints.ulm.ac.ideprints.ulm.ac.id/7588/2/laporan pengabdian.docx · web viewbimbingan teknis...
TRANSCRIPT
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN INSTRUMEN SUPERVISI DI KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH PAUD (K3PAUD)
ALALAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis SituasiPendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan yang
dilaksanakan sebelum pendidikan dasar. Menurut Undang-undnag RI No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 ayat 14 menyebutkan
PAUD adalah suatu pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal. Aspek
perkembangan yang dikembangan pada usia dini meliputi: aspek
perkembangan nilai, agama, dan moral, aspek perkembangan sosial emosional,
aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan kognitif, aspek
perkembangan fisik motorik, dan aspek perkembangan seni.
Guru merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan untuk
mengembangkan aspek perkembangan anak melalui kegiatan pembelajaran.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru adalah
dengan melakukan sebuah pengawasan/ supervisi. Nawawi dikutip oleh
Jasmani (2013:16) mengungkapkan supervisi adalah pelayanan yang
disediakan oleh pemimpin untuk membantu para guru menjadi guru yang
professional, cakap, dan terampil sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Lebih lanjut Mukhtar dan Iskandar (2013: 55) mengungkapkan
supervisi adalah upaya meningkatkan kualitas guru yang merupakan
komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara
komprehensif dan kontinyu. Jadi, dalam rangka meningkatkan kemampuan
guru dalam melaksanakan pembelajaran dilakukan dengan melakukan
1
pengawasan atau supervisi secara berkala dengan memberikan bimbingan,
arahan, masukan terhadap aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dikelas.
Mulyasana (2012: 315) menyebutkan tugas kepala sekolah dalam
melakukan supervisi guru disekolah dengan cara: 1) sekolah menyusun
program pengawasan secara objektif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan,
2) program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan, 3) pengawasan pengelolaan sekolah pemantauan supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan, 4) supervisi
pengelolaan akedmik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepalah
sekolah dan pengawas sekolah. Hal serupa juga diungkapkan oleh Jasmani
(2013:106) mengungkapkan tugas supervisi adalah membantu guru mengerti
dan memahami para peserta didik, 2) membantu mengembangkan dan
memperbaiki, baik secara individu maupun secara bersama-sama, 3)
membantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses
pembelajaran, 4) Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif, 5)
membantu guru secara individual, 6) membantu guru agar dapat menilai para
peserta didik lebih baik, 7) menstimulir guru agar dapat menilai diri dan
pekerjaanya, 8) membantu guru dalam melaksanakan kurikulum disekolah, 9)
mambntu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada
masyarakat. Melalui peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
lembaga dengan melakukan supervisi secara terencana, terus menerus dalam
bentuk memperbaiki kekurangan-kekurangan guru dalam pembelajaran
sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan observasi dilapangan pada beberapa lembaga PAUD di
Kalimantan Selatan, terdapat masih kurangnya pengetahuan kepala sekolah
tentang tugasnya sebagai seorang supervisor pada lembaga yang dipimpinnya.
Kepala sekolah belum melakukan kegiatan supervisi secara terencana yang
terlihat terlihat dari belum adanya instrumen yang dibuat kepala sekolah dalam
melakukan supervisi kepada guru. Selain itu juga, kegiatan supervisi belum
dilakukan guru secara berkala. Pendokumentasian hasil supervisi yang telah
dilaksanakan tidak di lanjuti. Hal ini dikarenakan kurangnya pelatihan kepala
sekolah tentang kegiatan supervisi pembelajaran.
2
Apabila permasalahan ini tidak disikapi dengan baik maka akan membawa
banyak dampak tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan
sehingga kurangnya mutu pembelajaran pendidikan anak usia dini. Oleh
karena itu, salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas kepala sekolah
dalam melaksanakan supervisi diupayakan oleh tim dengan memberikan
bimbingan teknis bagi kepala sekolah dalam menyusun supervisi
pembelajaran. Berdasarkan dari data inilah kami tim PKM akan melaksanakan
kegiatan ini di K3 PAUD Alalak yang terletak di Kecamatan Alalak Jalan.
Trans Kalimantan Pondok indera Sari Permai RT. 22 Alalak, Barito Kuala.
Mengacu pada analisis situasi diatas, maka tim bersama dengan mitra
menjustifikasi bahwa persoalan prioritas yang dialami mitra dan prioritas yang
disepakati untuk diselesaikan berkaitan dengan rendahnya pengetahuan dan
pemahaman kepala sekolah dalam menbuat instrumen supervisi terhadap
pembelajaran yang dilakukan guru dikelas untuk kemajuan pendidikan anak
usia dini yang lebih baik.
B. Permasalahan MitraKeberhasilan suatu program pembelajaran tercapai dengan maksimal di
taman kanak-kanak tidak terlepas dari pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin melakukan kegiatan supervisi
untuk memperbaiki mutu pembelajaran disekolah. Kepala sekolah mengamati
perilak atau tindakan guru dalam kelas saat melakasanakan pembelajaran.
Akan tetapi masih kurangnya pengetahuan kepala sekolah tentang tugasnya
sebagai seorang supervisor pada lembaga yang dipimpinnya. Kepala sekolah
belum melakukan kegiatan supervisi secara terencana yang terlihat terlihat
dari belum adanya instrumen yang dibuat kepala sekolah dalam melakukan
supervisi kepada guru. Selain itu juga, kegiatan supervisi belum dilakukan
guru secara berkala. Pendokumentasian hasil supervisi yang telah
dilaksanakan tidak di lanjuti. Sehingga kegiatan supervisi belum efektif
dilaksanakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dikelas.
C. Perumusan Masalah
3
Berdasarkan pada anaisis situasi dan permasalah yang dihadapi oleh mitra,
maka perumusalan masalah dalam kegiatan pengabdian ini yaitu: Bagaimana
meningkatkan pengetahuan dan pemahanan kepala sekolah di kelompok kerja
kepala sekolah PAUD (K3 PAUD) Alalak, Barito Kuala dalam membuat
instrumen supevisi pembelajaran di PAUD.
D. Tujuan dan Manfaat PengabdianTujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pedampingan ini adalah agar
kepala seklolah di kelompok kerja kepala sekolah PAUD (K3 PAUD) Alalak,
Barito Kuala memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam membuat
isntrumen supervisi pembelajaran di PAUD. Sedangkan kegiatan ini
diharapkan memberi manfaat:
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Kegiatan pengabdian ini diharapkan kepala sekolah memiliki
pengetahuan secara konseptual tentang supervisi program
pembelajaran di PAUD.
b. Kegiatan pengabdian ini diharapkan kepala sekolah memiliki
pemahaman secara praktik membuat instrumen supervisi program
pembelajaran di PAUD.
2. Bagi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas
Lambung Mangkurat
Kegiatan ini merupakan perwujudan dari salah satu tri dharma perguruan
tinggi yaitu melakukan pengabdian pada masyarakat yang berperan dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian SupervisiMashudi (2013: 21) menyebutkan supervisi adalah suatu proses sistematis
dan berkelanjutan dalam pengumpulan, analisis dan penggunaan informasi
untuk mengontrol manajemen dan pengambilan keputusan. Sedangkan
menurut Purwanto (2016: 76) supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan perkerjaan mereka secara efektif. Jadi supervisi adalah suatu
kegianaan pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan yang dilakukan
kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk memperbaiki mutu
pembelajaran dan mutu sekolah secara menyeluruh.
B. Tujuan SupervisiTujuan supervisi menurtu Mashudi (2013: 21) yaitu: (1) menghasilkan
kinerja terbaik dengan, (2) Meningkatkan rencana kerja dan melakukan
tindakan perbaikan segera terhadap beberapa penyimpangan yang mungkin
terjadi, (3) menjajaki progress dan perubahan yang terjadi dari sisi input,
proses maupun output melalui sistem pelaporan dan pencatatan regular, (4)
membantu pengambilan keputusan, (5) Temuan hasil supervisi dijadikan
sebagai bahan atau bagian dari alat evaluasi untuk intervensi selanjutnya.
Sedangkan menurut Daryanto & Racmawati tujuan supervisi adalah untuk: 1)
meningkatkan mutu kinerja guru, 2) Meningkatkan keefektifan dan
keefisienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan peserta didik, 3)
meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah untuk mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal sehingga peserta didik dapat mencapi prestasi
belajar sebagaimana yang diharapkan, 4) meningkatkan kualitas umum
sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tenteram serta kondusif yang
5
akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukan keberhasilan
lulusan.
C. Jenis Supervisi Briggs dikutip oleh Daryanto & Rachmawati (2015: 28) menyebutkan empat
jenis supervisi dari pelaksanaanya yaitu:
1. Corective Supervision
Kegiatan supevisi yang berfokus pada bentuk mencari kesalahan-
kesalahan orang yang disupervisi. Jenis supervisi ini hanya menenakankan
pada penemuan keselahan.
2. Preventif Supervision
Merupakan kegiatan supervisi yang melindungi guru dari berbuat
kesalahan, sehingga guru tidak berani berbuat hal lain kecuali yang telah
ditetapkan, sehigga menyebabkan guru kurang percaya pada kemampuan
diri untuk berkembang.
3. Courtructive Supervision
Kegiatan supervisi yang berorientasi pada masa depan, memperbaiki
kesalahan dan membangunya agar lebih baik dalam melihat hal baru dan
berusaha mengembangkannya.
4. Creative Supervisioan
Kegiatan supervisi yang mengusahakan perbaikan proses belajar mengajar,
dan usaha untuk memperbaiki lebih diserahkan kepada guru itu sendiri,
supervisor hanya menciptakan situasi yang menimbulkan daya kreatif fari
guru-guru tersebut.
D. Teknik Supervisi
6
Supervisi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, berikut ini
adalah teknik-teknik yang digunakan pada kegiatan supervisi yaitu:
1. Teknik Supervisi Perseorangan/ Individual
Teknik perseorangan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan secara
perseorangan. Kegiatan yang dilakukan dalam teknik perseorangan yaitu:
a) teknik kunjungan kelas (classroom visitation), b) teknik observasi kelas
(observation visits), c) percakapan pribadi, d) intervisitasi (mengunjungi
sekolah lain), e) penyeleksian berbagai sumber materi untuk mengajar, f)
menilaia diri sendiri.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi yang bersifat kelompok adalah teknik supervisi yang
dilaksanakan dalam pembinaan guru secara bersama-sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian dikutip Daryanto
& Racmawati: 10). Teknik supervisi kelompok terdiri dari: a) pertemuan
orientasi bagi guru baru, b) rapat guru, c) studi kelompok antar guru, d)
diskusi, e) workshop, f) tukar menukar pengalaman.
7
BAB III METODOLOGI
A. Kerangka Pemecahan MasalahKerangka pemecahan masalah perlu adanya pendampingan dalam
membuat instrumen supervisi di kelompok kerja kepala sekolah PAUD (K3
PAUD) Alalak, Barito Kuala. Tahapan kegiatan ini terdiri dari persiapan,
pengorganisasian dan pelaksanaan di lapangan, penyusunan laporan hasil
pengabdian, penggandaan laporan hasil dan penulisan artikel ilmiah.
B. Khalayak SasaranKhalayak yang dijadikan sasaran pada kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah kepala sekolah di kelompok kerja kepaa sekolah PAUD (K 3 PAUD)
Alalak Barito Kuala sebanyak 34 orang yang berasal dari berbagai lembaga
PAUD di Kecamatan Alalak, Barito Kuala. Adapun daftar nama peserta
bimbingan teknis pembuatan instrumen supervisi kepala sekolah sebagai
berikut:
Tabel. 1 Daftar Peserta Bimbingan Teknis Pembuatan Instrumen Supervisi Kepala Sekolah
No Nama Peserta Asal Sekolah
1 Ekriyanti KB Mitra Bhakti
2 Nurhayati TK Mitra Bhakti
3 Susilawati, S.Pd TK Hijrah
4 Milawati, S.Pd TK Tunas Harapan
5 Susihernawah, S.Pd TK Ash Shabirih
6 Wahdaniah, S.Pd TK TSMJ
7 Saudah TK Tunas Harapan I
8
8 Herlina, S.Pd TK Muslimat NU 3
9 Saupihani, S.Pd TK Harapan Ibu
10 Nency Norita Setiawan TK Mutiara Ibu
11 Siti Rahmaniah SPS Kenanga
12 Siti Aisyah S.Pd TK Kemala
13 Agus Suharini, S.Pd AUD TK Anak Beruntung
14 Zaitun TK Harapan Bangsa
15 Novia, H TK Harapan
16 Hj. Norsehat, S.Pd TK Mawar
17 Sarifah Sakinah TK Nusa Indah
18 Wika Nurul Utami TK Pertiwi
19 Siti Mutiah TK Junjung Buih
20 Aminah Candra K KB Bukit Ilmu
21 Rus’aida KB Annisa
22 M Imron Rosyadi, S.Pd.I TK Shuhaib Arrumy
23 Zaleha, S.Ag TK IT An-Nidaa
24 Ratih Tanjung Wulan, S.Pd TK Dahlia
25 Sri Fitriati, S.Pd TK Persada Permai
26 Isnawati S.Pd TK Terpadu Persada
27 Siti Rafidah, S.Pi TK Tunas Bakti
28 Ayu Pebrina KB Tunas Bakti
29 Hairiah, S.Pd TK Kenanga
30 Nyai Sabariah TK Cempaka Putih
31 Mahani, S.Pd TK Anggrek
32 Purmita Sari, S.Pd TK Cinta Mulia
33 M Ilyas Mashar THTQ Taman Cinta Al-Quran
34 H Ahmad Busairi TK Salsabila
C. Model dan Metode KegiatanSebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan terlebih dahulu dilakukan penjajagan
ke lokasi. Dalam penjajagan lokasi ini dimusyawarakan mengenai waktu
pelaksanaan kegiatan pada lembaga. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
9
berupa bimbingan teknis kepada sekolah dalam membuat instrumen supervisi
untuk menilai kenerja guru di kelas dalam melaksanakan pembelajaran.
Adapun metode pendekatan yang ditempuh dalam bimbingan teknis
pembuatan instrumen supervisi dilaksanakan dengan menggunakan metode
ceramah, tanya jawab, praktek langsung, dan refleksi.
D. Target LuaranLuaran yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain untuk:
1. Kepala sekolah memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang supervisi
yangharus disusun guru dalam menilai kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas
2. Kepala sekolah memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam
mengimplementasikan instrumen supervisi dalam menilai guru dikelas
Diharapkan melalui luaran yang ada pada program ini mampu meningkatkan
mutu pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam kelas dan meningkatan
pengetahuan dan pemahaman kepala sekolah yang akan dilakukan oleh tim
Pengabdian pada masyarakat.
NO JENIS LUARAN INDIKATOR CAPAIAN
LUARAN WAJIB
1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/ prosiding jurnal nasional
Ya
2 Publikasi media massa cetak/ online/ repository PT
Ya
3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversivikasi produk atau sumber daya lainnya)
Ya
4 Peningkatan penerapan iptek masyarakat (mekanisme, IT, dan manajemen)
Ya
5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sospol, keamanan, ketentraman, Pendidikan, kesehatan
Ya
LUARAN TAMBAHAN
10
1 Publikasi di jurnal internasional Tidak2 Jasa, rekayasa social, metode atau
system, produk/ barangTidak
3 Inovasi baru TTG Tidak 4 Hak kekayaan intelektual (paten,
paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, desain produk industry, perlindungan varietas tanaman perlindungan desain topografi sirkuit terpadu)
Tidak
5 Buk uber ISBN Tidak E. Rancangan dan Evaluasi
Evaluasi pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini yaitu:
1. Pemberian pretest tentang pengetahuan awal pesera bimbingan teknis
mengenai supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah pada
pembelajaran
2. Setelah diberikan bimbingan teknis, akan diberikan evaluasi berupa
posttest mengenai kemampuan kepala sekolah dalam membuat
instrumen supervisi pembelajaran
3. Sebagai indikator keberhasilan kegiatan ini adalah adanya peningkatan
kemampuan kepala sekolah dalam membuat instrumen supervisi pada
kegiata pembelajaran di PAUD. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil
analisis data skor pengetahuan peserta pada pretest dan posttest, serta
dari hasil observasi selama praktik oleh pserta bimbingan teknis.
Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
terhadap data yang diperoleh dari hasil observasi, sedangkan analisis
data kuantitatif dilakukan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil
pretest dan posttest. Rumus yang digunakan untuk melihat adanya
peningaktan antara skro pretest dan posttest menggunakan N-gain.
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Waktu dan Jadwal PelaksanaanKegiatan bimbingan teknis pembuatan instrumen supervisi di kelompok
kerja kepala sekolah PAUD (K3 PAUD) Alalak Barito Kuala telah
dilaksanakan dalam waktu lebih kurang tiga bulan terhitung dari mulai
penyusunan proposal PKM, persiapan bimbingan teknis, pelaksanaan
bimbingan teknis, dan membuat laporan kegiatan. Kegiatan bimbingan teknis
secara klasikal dan kelompok dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29
November 2019, dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 WITA
dengan jadwal kegiatan seperti tercantum pada Tabel 3 berikut:
Tabel. 3 Waktu dan Jadwal Kegiatan
Hari/ Tanggal Jam Kegiatan Fasilitator
Jumat, 29
November
2019
07.30 – 08.00 Registrasi peserta Panitia
08.00 – 08.30 Pembukaan Kepala Korwi
Kec. Alalak,
Barito Kuala
08.30 – 09.30 Pengenalan konsep
supervisi
Dr. Novitawati,
S.Psi., M.Pd
09.30 – 10.00 Tanya jawab dengan
peserta
10.00 – 12.00 Praktek penyusunan
instrumen supervisi
kepala sekolah
Chresty
Anggreani,
M.Pd
12.15 Refleksi Chresty
12
penyusunan
isntrumen supervisi
Anggreani,
M.Pd
12.30 Penutupan Panitia
Kegiatan bimbingan teknis ini dilaksanakan di TK Anak Beruntung,
Komplek Kebun Jeruk di Kecamatan Alalak Barito Kuala yang diikuti oleh
34 (tiga puluh empat) orang peserta yang berasal dari TK Mitra Bhakti, KB
Mitra Bhakti, TK Hijrah, TK Tunas Harapan, TK Ash Shabirih, TK TSMJ,
TK Muslimat NU 3, TK Harapan Ibu, TK Mutiara Ibu, SPS Kenanga, TK
Kemala, TK Anak Beruntung, TK Harapan Bangsa, TK Mawar, TK Nusa
Indah, TK Pertiwi, TK Junjung Buih, TK Bukit Ilmu, KB Annisa, TK
Shuhaib Arrumy, TK IT AN-Nida, TK Dahlia, TK Persada Permai, TK
Terpadu Persada, TK Tunas Bhakti, TK Kenanga, TK Cempaka Putih, TK
Anggrek, TK Cinta Mulia, THTQ Taman Cinta AL-Quran, TK Salsabila,
masing PAUD mengirim perwakilan seperti yang terlihat pada tabel 1.
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu: tahap pertama
berupa pembekalan peserta secara teoritis mengenai konsep supervisi dan
tahap kedua berupa praktik membuat instrumen supervisi. Setiap peserta
ditugaskan untuk membuat instrumen supervisi yang terkait dengan
pembelajaran di PAUD. Sebelum penjelasan materi secara konseptual untuk
mengetahui pengetahuan awal kepala sekolah dilakukan melalui pretest.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pertama melaui metode ceramah,
tanya jawab. Kegiatan ini merupakan pemberian pengetahuan tentang: konsep
supervisi, sasaran supervisi, teknik-teknik supervisi, pelaksanaan supervis, dan
langkah-langkah dalam menyusun instrumen supervisi. Berikut ini adalah
foto-foto kegiatan pengabdian pada masyarakat di kelompok kerja kepala
sekolah PAUD (K3 PAUD) Alalak Barito Kuala.
13
Gambar 1. Pembukaan kegiatan pengadian pada masyarakat
Oleh ketua Korwil
Gambar 2. Peserta kegiatan pengabdian pada masyarakat
Gambar. 3 Kegiatan ice breaking sebelum penyampaian materi oleh narasumber
14
Gambar 4. Pembagian soal pretest kepada para peserta pengabdian
Gambar 5. Peserta sedang mengerjakan soal pretest
Gambar 6. Narasumber sedang menjelaskan materi supervisi secara konseptual
15
Gambar 7. Peserta praktek membuat instrumen supervisi dalam kegiatan pembelajaran
C. Hasil dan EvaluasiHasil yang terlihat dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa
peningkatan pengetahuan kepala sekolah di kelompok kerja kepaka sekolah
PAUD (K3 PAUD) Alalak Barito Kuala tentang konsep supervisi, sasaran
supervisi, teknik supervisi, langkah pelaksanaan supervisi, dan membuat
instrumen supervisi. Pengetahuan awal peserta bimbingan mengenai perlunya
pembuatan instrumen supervisi untuk kepala sekolah di PAUD untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Seluruh peserta bimbingan
teknis menjawab “perlu” dengan alasan antara lain untuk: 1) memperbaiki
pembelajaran dikelas, 2) meningkatkan akreditasi sekolah, 3) meningkatkan
mutu sekolah.
Pengetahuan awal peserta bimbingan teknis tentang supervisi dilihat dari
jawaban peserta bimbingan teknis terhadap pretest yang diberikan. Sedangkan
posttest diberikan pada akhir kegiatan, setelah pemberian materi bimbingan
teknis selesai diberikan. Pertanyaan yang diberikan hampir sama dengan soal
pretest, dan ditambah dengan pertanyan baru tentang supervisi. Persantese
peningkatan skor jawaban peserta pada pretest dan posttest disajikan pada
tabel berikut menggunakan rumus N-gain:
Tabel 4 Hasil Pretets dan Posttest
16
No NamaSkor
PretestSkor
PosttestPersentase
peningkatan (%) 1 Ekriyanti 70 70 0 2 Nurhayati 40 70 50 3 Susilawati 70 90 66,5 4 Milawati 50 90 80 5 Susihernawah 50 80 60 6 Wahdaniah 50 80 60 7 Saudah 40 80 66,6 8 Herlina 50 90 80 9 Saupihani 40 90 66,6 10 Nency Norita S 50 80 60 11 Siti Rahmaniah 50 80 60 12 Siti Aisyah 50 80 60 13 Agus Suharini 40 90 66,6 14 Zaitun 30 80 71,4 15 Novia 70 90 66,5 16 Hj Nursehat 30 90 85,7 17 Sarifah Sakinah 60 90 75 18 Wika Wuri Utami 90 90 0 19 Siti Mutiah 60 90 75 20 Aminah Candra 50 80 60 21 Rus'aida 40 80 66,6 22 M Imron Rosyadi 60 90 75 23 Ratih Tanjung 40 90 66,6 24 Sri Fitriati 50 80 50 25 Isnawati 50 90 80 26 Siti Rafidah 60 90 75 27 Ayu Pebrina 70 90 66,5 28 Hairiah 30 90 85,7 29 Nyai Sabariah 60 60 0 30 Mahani 40 90 66,6 31 Purmita Sari 60 90 75 32 M Ilyas M 40 90 66,6 33 H Ahmad Busairi 40 90 66,6 Jumlah Keseluruhan 49,4 82,3 65
Hasil analisa skor pretest dan posttest diperoleh nilai rata-rata pretest adalah
49,4 dan rata-rata hasil posttest adalah 82,3, sedangkan persentase peningkatan
adalah sebesar 65%. Persentase peningkatan tersebut menunjukan bahwa
bimbingan teknis pembuatan instrumen supervisi yang diberikan memberikan
17
manfaat bagi peningkatan pengetahuan dan pemahaman kepala sekolah di
kelompok kerja kepala sekolah (K3 PAUD) alalak barito kuala.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini, maka
apat disimpulkan bahwa dari rata-rata hasil pretest adalah 49,4 dan rata-rata
hasil posttest adalah 82,3, sedangkan rata-rata persentase peningkatan sebesar
65%, hal ini menunjukan bahwa bimbingan teknis pembuatan instrumen
supervisi untuk kepala sekolah PAUD yang diberikan memberikan manfaat
bagi peningkatan pengetahuan dan pemahaman kepala sekolah di kelompok
kerja kepala sekolah (K3 PAUD) alalak barito kuala tentang cara-cara
membuat instrumen supervisi dalam pembelajaran di PAUD.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, disaranakan hal-hal sebagai berikut:
1. Kepala sekolah, sebagai pemimpin di lembaga PAUD hendaknya
melakukan supervisi kepada setiap proses pembelajaran guru dikelas
menggunakan instrumen yang tepat untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran dikelas lebih baik.
2. Kepala sekolah diharapkan membuat jadwal kegiatan supervisi secara
kontinyu di setiap tahun ajarannya dan mengikutsertakan guru dalam
18
berbagai kegiatan pelatihan untuk menunjang peningkatan kompetensi
guru dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Jasmani. 2013. Supervisi Pendidikan (Terobosan Baru dalam Kinerja Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah dan Guru). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Muktar & Iskandar. 2013. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Referensi
Mulyasana, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mashudi Farid, 2013. Panduan Evaluasi & Supervisi Bimbingan dan Konseling. Jogjakarta: Diva Press
Purwanto, M. Ngalim. 2017. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Daryanto & Tutik Rachmawati. 2015. Supervisi Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
19
LAMPIRAN
ANGGARANAnggaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah
sebagai berikut:
No Jenis Pengeluaran Jumlah Satuan Harga Satuan Total
1 ATK
Kertas HVS 1 rims Rp 48,000 Rp 48,000 Materai 6000 4 eks Rp 8,500 Rp 34,000 Akses internet 22 giga Rp 3,000 Rp 66,000 Jumlah Rp 148,000
2 Publikasi jurnal PPM 1 keg Rp 800,000 Rp 800,000 3 Penggandaan Proposal
Pencetakan proposal pengabdian (5 Eks x 50) 250 lembar Rp 500 Rp 125,000 Penjilidan Poposal 5 eks Rp 5,000 Rp 25,000 Jumlah Rp 150,000
4 Penggandaan laporan pengandaan
Pencetakan laporan pengabdian (5 eks x 90 lembar) 450 lembar Rp 500 Rp 225,000 Penjilidan laporan pengabdian 5 eks Rp 5,000 Rp 25,000 Jumlah Rp 250,000
5 Biaya perjalanan
Konsumsi narasumber pengabdian 4 OH Rp 38,000 Rp 152,000 Transportasi pelaksanaan pengabdian ( 2 hari x PP) 4 OH Rp 200,000 Rp 800,000
20
Jumlah Rp 952,000 6 Penunjang
Cetak Banner 1 set Rp 150,000 Rp 150,000
cetak bahan tayang (20 eks x 20 lembar) 400 eks Rp 1,000 Rp 400,000 Jumlah Rp 550,000
7 Pencetakan sertifikat 70 lembar Rp 5,000 Rp 350,000
8Honor narasumber ( 2 hari x 2 orang 4 OR Rp 200,000 Rp 800,000
Total Keseluruhan Rp 4,000,000
JADWAL
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan
selama 3 bulan di Kelompok Kerja Kepala PAUD (K3PAUD) Alalak
yang terletak di Barito Kuala. Adapun rincian dari kegiatannya sebagai
berikut:
No Kegiatan Waktu ( Bulan)Oktober November Desember
1 Persiapan Proposal2 Penjajagan lokasi
sebelum kegiatan3 Pelaksanaan kegiatan4 Pembuatan laporan5 Publikasi ilmiah
21
GAMBARAN IPTEK
22
Peningkatan kualitas
pembelajaran guru di PAUD
Pelaksanakan supervisi dilakukan guru secara terencana, berkala, dan
berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembeajaran
Kepala sekolah di K3 PAUD
Alalak
Meningkat kemampuan kepala sekolah PAUD dalam menyusun instrumen supervisi terhadap pembelajaran guru dikelas
Tim PKM
PETA LOKASI
23
24
25
26