hakikat supervisi kependidikan 2

29
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya makalah Tugas Profesi Pendidikan yang berjudul “Hakekat Supervisi Pendidikan” ini dapat diselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Mata Kuliah Profesi Pendidikan yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam makalah ini, kami selaku yang menjalankan tugas memohon maaf mengingat kami masih dalam tahap pembelajaran. Kami berharap Bapak Dosen selalu memberikan arahan dan bimbingan bagi kami untuk ke depannya. Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Medan, 2017 Penulis 1

Upload: asrifida-juwita-tanjung

Post on 22-Mar-2017

54 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat supervisi kependidikan 2

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya makalah Tugas Profesi Pendidikan yang berjudul “Hakekat Supervisi

Pendidikan” ini dapat diselesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Mata Kuliah Profesi

Pendidikan yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan makalah ini. Kami juga

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini.

Apabila ada kekurangan dalam makalah ini, kami selaku yang menjalankan tugas

memohon maaf mengingat kami masih dalam tahap pembelajaran. Kami berharap Bapak

Dosen selalu memberikan arahan dan bimbingan bagi kami untuk ke depannya.

Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca umumnya.

Medan, 2017

Penulis

1

Page 2: Hakikat supervisi kependidikan 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... 1

Daftar isi...................................................................................................................... 2

Bab I Pendahuluan...................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................3

Bab II Pembahasan......................................................................................................5

2.1 Pengertian dan Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan........................5

2.2 Tujuan Supervisi Pendidikan.................................................................................6

2.3 Fungsi Supervisi Pendidikan..................................................................................8

2.4 Prinsip Supervisi Pendidikan.................................................................................9

2.5 Pendekatan Supervisi Pendidikan..........................................................................9

2.6 Tugas Supervisor Pendidikan................................................................................10

2.7 Teknik Supervisi Pendidikan.................................................................................11

Bab III Penutup ...........................................................................................................17

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................17

3.2 Saran .....................................................................................................................18

Daftar Pustaka ............................................................................................................19

2

Page 3: Hakikat supervisi kependidikan 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban

bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga

negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri

manusia itu sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan

pribadi dan karakter manusia.

Pendidikan sekolah sangat diperlukan adanya perencanaan dalam pendidikan demi

tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Perencanaan yang dimaksud adalah kurikulum

pendidikan atau sekolah yang di dalamnya terdapat standar-standar pembelajaran dan

pengembangan intelektualitas manusia.

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau

supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena

itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan

memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Oleh karena itu, supervisi haruslah

meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-

tujuan pendidikan

1.2     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Apa pengertian dan latar belakang pentingnya supervisi pendidikan ?

b. Apa saja tujuan, fungsi dan prinsip supervisi pendidikan ?

c. Apa saja pendekatan dan tugas yang dilakukan supervisor pendidikan ?

d. Apa saja teknik-teknik pada supervisi pendidikan ?

1.3     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengertian dan latar belakang pentingnya supervisi pendidikan

b. Untuk memahami tujuan, fungsi dan prinsip supervisi pendidikan

c. Untuk mengetahui pendekatan dan tugas yang dilakukan supervisor pendidikan

3

Page 4: Hakikat supervisi kependidikan 2

d. Untuk mempelajari teknik-teknik supervisi pendidikan

e. Memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Profesi Kependidikan

4

Page 5: Hakikat supervisi kependidikan 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan

Supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari 2 kata, yakni super dan vision.

Kata super diartikan sebagai padanan dari kata atas, lebih, hebat, sedangkan vision

berarti melihat. Sehingga supervisi adalah sebagai kegiatan yang dilakukan oleh

pengawas untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru.

Beberapa ahli juga mendefinisikan supervisi. Berikut merupakan pengertian

supervisi menurut para ahli :

Sutisna (1983)

Supervisi dengan aktifitas pelayanan yang dilakukan untuk membantu guru dalam

melaksanakan pekerjaannya agar memperoleh hasil yang lebih baik.

Dalam Carter Good’s Dictionary of Education

Supervisi sebagai segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan

tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran.

Willes (1967)

Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan

kegiatan belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik.

Neagley dan Evans (1980)

Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran, pendidikan dan kurikulum.

Glickman (1981)

Supervisi sebagai upaya yang dilakukan untuk membantu guru agar mau terus

belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Sahertian (1990)

Supervisi merupakan usaha mengawali, mengarahkan, mengkoordinasi dan

membimbing secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan

lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran .

Sehingga secara umum supervisi berarti upaya bantuan yang diberikan kepada guru

dalam melaksanakan tugasnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar

untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

5

Page 6: Hakikat supervisi kependidikan 2

Kenyataan – kenyataan dibawah ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang latar

belakang pentingnya supervisi bagi guru-guru dan tenaga pendidikan lainnya di

lembaga pendidikan. Berikut merupakan kenyataan – kenyataan yang dimaksud, antara

lain :

Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu

dikendalikan dalam kerjasama yang mana pengendalian ini ditujukan dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan yang efektif.

Beberapa faktor penghambat seperti kurangnya persiapan,pengalaman kurang

membantu perkembangan pribadi,kondisi kerja yang kurang memadai yang

mengakibatkan pertumbuhan profesionalnya kurang memadai,ataupun yang lebih

fatal lagi karena guru cenderung menganggap bahwa apa yang ditampilkannya

sampai saat ini sudah tidak ada lagi bandingannya dengan yang lain .

Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Faktor-faktor dari luar dan diri sendiri sering menjadi penyebab guru-guru tersebut

menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan aktivitasnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan

kehidupan masyarakat yang semakin kompleks,telah mengakibatkan adanya

perkembangan tuntutan tanggung jawab terhadap guru.

Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas, kedudukan supervisi dalam dunia

pengajaran dan pendidikan semakin dapat dirasakan. Tanpa supervisi pendidikan,

tenaga – tenaga kependidikan akan merasa terbeban dalam mengajar peserta didik jika

mengalami masalah, atau sebaliknya akan merasa bangga jika menurutnya ia telah

berhasil dalam kegiatan mengajarnya walaupun sebenernya peserta didik tidak tahu

apa-apa.

2.2 Tujuan Supervisi Pendidikan

Para ahli pendidikan mempunyai pandangan masing-masing mengenai tujuan

supervisi pendidikan. Berikut menurut para ahli tujuan supervisi pendidikan:

Glickman (1981)

Untuk membantu guru-guru belajar bagaimana meningkatkan kemampuan dan

kapasitasnya, agar murid-muridnya dapat mewujudkan tujuan belajar yang telah

ditetapkan.

6

Page 7: Hakikat supervisi kependidikan 2

Nawawi (1985)

Menolong para guru dengan kesadarannya sendiri sehingga dapat berkembang dan

tumbuh menjadi guru yang lebih cakap dan lebih baik di dalam membantu para guru

dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Hariwung (1989)

Membantu guru untuk bertumbuh dan berkembang dalam ruang lingkup mengajar

dan kehidupan kelas, memperbaiki keterampilan mengajar dalam memperluas

pengetahuan mereka serta menggunakan persiapan mengajar.

Sahertian dan Mataheru (1981)

Sahertian dan Mataheru mengemukakan beberapa tujuan supervisi pendidikan,

berikut adalah tujuannya :

1) Membantu para guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.

2) Membantu para guru dalam membimbing pengalaman belajar.

3) Membantu para guru menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.

4) Membantu para guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.

5) Membantu para guru dalam menggunakanalat-alat, metode, dan model

mengajar.

6) Membantu para guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan

guru itu sendiri.

7) Membantu para guru membina reaksi mental atau moral para guru dalam rangka

pertumbuhan pribadi jabatannya.

8) Membantu para guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas

yang diembannya.

9) Membantu para guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap

masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber masyarakat.

10) Membantu para guru agar waktu dan tenaga guru dicurahkan sepenuhnya

dalam membina sekolah.

Oliva (1894)

Oliva mengemukakan beberapa tujuan supervisi pendidikan, berikut adalah

tujuannya :

1) Membantu guru dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar

2) Membantu guru dalam menterjemahkan dan mengembangkan kurikulum dalam

proses belajar mengajar

3) Membantu guru dalam mengembangkan staf sekolah.

7

Page 8: Hakikat supervisi kependidikan 2

Sehingga secara umum tujuan supervisi adalah untuk membantu guru meningkatkan

kemampuannya guru agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam

melaksanakan pengajaran.

2.3 Fungsi Supervisi Pendidikan

Para ahli pendidikan mempunyai pandangan masing-masing mengenai fungsi

supervisi pendidikan. Berikut menurut para ahli fungsi supervisi pendidikan:

Swearingen

Swaringen mengemukakan beberapa fungsi supervisi pendidikan, berikut adalah

fungsi supervisi pendidikan menurut Swearingen:

1) Mengkoordinir semua usaha sekolah.

2) Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.

3) Memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha-usaha yang

kreatif.

4) Memberikan fasilitas dan penilaian terus menerus, menganalisa situasi belajar

mengajar.

5) Memberikan pengetahuan kepada setiap anggota.

6) Mengintegrasikan tujuan pendidikan.

7) Membantu meningkatkan kemampuan mengajar.

Willes dan Lovel (1975)

Willes dan Lovel mengemukakan beberapa fungsi supervisi pendidikan, berikut

adalah fungsi supervisi pendidikan menurut mereka:

1) Pengembangan tujuan.

2) Pengembangan program.

3) Koordinasi dan pengawasan.

4) Motivasi.

5) Pemecahan masalah.

6) Pengembangan profesional.

7) Penilaian keluaran pendidikan.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi supervisi pendidikan adalah

melaksanakan kepemimpinan pendidikan, melaksanakan penelitian, melaksanakan

penilaian yang objektif, dan melaksanakan pelayanan yang tepat.

8

Page 9: Hakikat supervisi kependidikan 2

2.4 Prinsip Supervisi Pendidikan

Ada 4 prinsip yang harus dimiliki supervisi pendidikan, berikut adalah 4 prinsip :

Prinsip Ilmiah

Prinsip ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam

kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,

observasi, dan percakapan pribadi.

Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.

Prinsip Demokratis

Yakni dilaksanakan berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab sehingga guru

merasa perlu untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna

menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru.

Prinsip Kerja Sama

Yakni mengembangkan usaha bersama atau “sharing of idea, sharing of experience”

serta memberi support, dorongan dan menstimulasi guru sehingga mereka merasa

tumbuh bersama.

Prinsip Konstruktif dan Kreatif

Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitasnya

jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan

menakutkan.

2.5 Pendekatan Supervisi Pendidikan

Peningkatan kemampuan supervisi bagi supervisor tentu dimulai dari

kemampuannya melakukan pendekatan supervisi pengajaran. Ada beberapa pendekatan

yang berkembang dalam supervisi pengajaran, antara lain pendekatan direktif,

pendekatan non-direktif dan pendekatan pendekatan kolaboratif.

Pendekatan Direktif

Pendekatan direktif merupakan pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung

dihadapi guru saat melaksanakan tugas mengajar. Dalam praktiknya supervisor

mengamati guru saat mengajar, maka supervisor mencatat hal-hal penting yang

menjadi titik lemah guru itu mempraktikkan caranya mengajar. Seperti masalah

9

Page 10: Hakikat supervisi kependidikan 2

penggunaan metode dan strategi mengajar yang sedang digunakan oleh guru,

membuka dan menutup pelajaran oleh guru, dan berbagai permasalahan lainnya

dalam hal mengajar yang dilakukan oleh guru.

Pendekatan Non-Direktif

Pendekatan Non-Direktif merupakan pendekatan terhadap permasalahan yang

bersifat tidak langsung. Dalam praktiknya supervisor tidak secara langsung

menunjukkan permasalahan, tetapi mendengarkan dan menggali permasalahan yang

dikemukakan oleh guru. Kemudian mendiskusikan permasalahan tersebut bersama

guru, sampai guru menemukan solusi sesuai bagi dirinya.

Pendekatan Kolaboratif

Pendekatan kolaboratif merupakan pendekatan yang memadukan pendekatan

direktif dan non-direktif. Dalam praktiknya supervisor akan memahami keadaan

guru secara mendalam, diharapkan supervisor mampu memberikan problem solving

yang tepat bagi guru. Pendekatan ini memberikan warna tersendiri bagi guru

sehingga guru tidak merasa tertekan, namun ia merasa memiliki seorang mitra yang

bisa diajak sebagai teman”curhat”.

2.6 Tugas Supervisor Pendidikan

Para ahli pendidikan mempunyai pandangan masing-masing mengenai tugas

supervisor pendidikan. Berikut menurut para ahli tugas supervisor pendidikan:

Oliva (1984)

Menurut Oliva, ada beberapa hal yang harus dilakukannoleh supervisor untuk

membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya:

1) Membantu guru membuat perencanaan pembelajaran.

2) Membantu guru untuk menyajikan pembelajaran.

3) Membantu guru untuk mengevaluasi pembelajaran.

4) Membantu guru untuk mengelola kelas.

5) Membantu guru dalam mengembangkan kurikulum.

6) Membantu guru dalam mengevaluasi kurikulum.

7) Membantu guru melalui program pelatihan.

8) Membantu guru untuk melakukan kerja sama.

9) Membantu guru untuk mengevaluasi dirinya sendiri.

10

Page 11: Hakikat supervisi kependidikan 2

Burton

Burton mengemukakan beberapa tugas supervisor pendidikan, berikut adalah tugas

supervisor pendidikan menurut Burton:

1) Meningkatkan aktifitas pembelajaran.

2) Meningkatkan pelayanan guru.

3) Menseleksi dan mengorganisir materi-materi pembelajaran.

4) Melakukan pengetesan dan pengukuran.

5) Menentukan peringkat guru.

Ben M. Haris (1975)

Sama seperti Burton, maka Ben M. Haris mengemukakan 10 bidang tugas

supervisor:

1) Mengembangkan kurikulum.

2) Pengorganisasian pembelajaran.

3) Pengadaan staf.

4) Menyediakan fasilitas.

5) Penyediaan bahan-bahan, memilih dan mendesain bahan-bahan yang digunakan

dan diimplementasikan untuk pengajaran.

6) Penyusunan penataran pendidikan.

7) Pemberian orientasi anggota-anggota staf.

8) Pelayanan murid.

9) Hubungan masyarakat.

10) Penilaian pengajaran terhadap perencanaan pengajaran.

Pada intinya tugas supervisor pendidikan adalah meningkatkan aktifitas

pembelajaran, mengembangkan kurikulum dan mengevaluasi pembelajaran.

2.7 Teknik Supervisi Pendidikan

Dalam melaksanakan supervisi pengajaran, kepala sekolah dan pengawas sekolah

memerlukan teknik-teknik yang jitu dan efektif agar kegiatan supervisi mampu

mencapai tujuan yang diharapkan dan mampu meningkatkan kualitas mengajar guru.

11

Page 12: Hakikat supervisi kependidikan 2

Teknik supervisi pendidikan yang diterapkan di sekolah sangat ditentukan oleh

model dan pendekatan yang digunakan. Teknik tersebut sangat beraneka ragam

jenisnya, namun sacara garis besar dapat dikelompokkan atas dua bagian besar, yakni :

Teknik yang bersifat Kelompok, yang terdiri dari:

1) Pertemuan Orientasi

Pertemuan ini diperuntukkan guru baru maupun guru lama. Hal-hal yang

disajikan dalam pertemuan orientasi ini meliputi:

a. sistem kerja sekolah;

b. proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah;

c. kunjungan ke tempat-tempat tertentu seperti pusat-pusat industriatau objek-

objek sumber belajar; dan

d. diskusi kelompok atau loka karya sebagai tindak lanjut dari orientasi.

Barton juga menambahkan bahwa orientasi dilaksanakan untuk merencanakan

program pendidikan di sekolah

2) Rapat guru latih

Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada

saat proses belajar mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk:

a. Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang konsep

umum maupun metode metodeuntuk mencapai tujuan pendidikan yang

menjadi tanggung jawab bersama.

b. Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan

mereka.

3) Studi kelompok antar guru

Studi ini dilakukan oleh guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang

sama. Mereka bersama-sama memecahkan masalah yang mungkin dan sudah

terjadi dalam pengajaran mata pelajaran itu. Pokok bahasan ditentukan dan

diperinci dalam garis-garis besar atau dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

pokok yang telah disusun teratur.

12

Page 13: Hakikat supervisi kependidikan 2

4) Diskusi sebagai proses kelompok

Diskusi adalah pertukaran pendapat tentang sesuatu masalah untuk

dipecahkan bersama. Seorang supervisor harus memiliki kemampuan

menggerakkan kelompok, membuat pertemuan berhasil dan

mengkoordinasiakan pekerjaan-pekerjaan kelompok.

5) Tukar menukar pengalaman

Tukar menukar pengalaman adalah suatu teknik perjumpaan dimana guru

saling memberi dan menerima, saling belajar satu dengan lainnya.

6) Lokakarya (Workshop)

Workshop pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar

kelompok yang terjadi dari sejumlah petugas pendidikan yang sedang

memecahkan suatu masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok

maupun bersifat perseorangan.

7) Diskusi panel

Diskusi panel atau diskusi forum atau diskusi meja bundar adalah bentuk

disksi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar.

Diskusi panel bertujuan untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar

dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan dan pengertian tentang masalah

tersebut dari berbagai sudut pandang. Diskusi ini juga untuk menstimulir para

pendengar dan partisipan agar mengarahkan perhatiannya terhadap masalah

yang dibahas.

8) Seminar

Seminar sebagai suatu bntuk belajar mengajar berkelompok di mana

sejumlah kecil orang mengadakan pendalaman atau penyelidikan terhadap

berbagai masalah dengan dibimbing secara cermat oleh beberapa orang yang

pembimbing.

9) Simposium

Simposium adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu

pokok masalah, atau untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang tentang

13

Page 14: Hakikat supervisi kependidikan 2

suatu masalah dimana masing-masing penulis atau pembicara menemukan

pendapatnya secara relatif teratur. Simposium bertujuan untuk

mengorganisasikan pengertian dan pengetahuan tentang aspek-aspek suatu

pokok masalah, atau untuk mengumpulkan dan membandingkan beberapa

sudut pandang yang berbeda.

10) Demonstrasi mengajar

Supervisor memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melihat

metode-metode mengajar yang baru atau berbeda. Kekurangan dari

demonstrasi mengajar adalah membutuhkan waktu yang lama.

11) Perpustakaan jabatan

Guru sebaiknya memperkaya ilmu pengetahuannya dengan memperbanyak

perpustakaan jabatan (mempernbanyak membaca buku-buku), agar mampu

menjelaskan berbagai informasi mengenai suatu hal dalam materi

pembelajaran.

12) Buletin supervisi

Buletin supervisi merupakan salah satu alat komunikasi dalm bentuk lisan

yang dikeluarkan oleh staf supervisor yang digunakan sebagai alat untuk

membantu guru dalam memperbaiki situasi belajar-mengajar.

13) Membaca langsung

Supervisor memberikan tugas kepada guru untuk membaca berbagai

literatur dan kemudian membuat laporan mengenai apa yang sudah dibaca,

dengan ini guru akan dapat memperkaya pengetahuannya.

14) Mengikuti kursus

Supervisi menyarankan guru untuk mengikuti kursus untuk

mengambangkan kemampuannya dalam mengajar.

15) Organisasi jabatan

Organisasi yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki profesi sama

akan memudahkan anggotanya untuk bertukar pikiran dan pengalaman.

14

Page 15: Hakikat supervisi kependidikan 2

16) Laboratorium kurikulum

Tempat yang dijadikan pusat kegiatan dimana guru-guru memperoleh

sumber-sumber materi untuk menambah pengalaman mereka dalam rangka in-

service education. Laboratorium kurikulum berfungsi sebagai tempat

mengadakan penelitian, percobaan, dan tempat bekerja sambil belajar untuk

memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar.

17) Perjalanan sekolah (field trips)

Pada dasarnya field trip merupakan sarana belajar menyenangkan dan juga

mengandung pelajaran. Adapun tujuan diadakannya field trips :

Memberi pengalaman langsung.

Membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang teah ada.

Memberi motivasi kepada guru-guru unu menyelidiki sebab-sebab

tertentu.

Memberi pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam

masyarakat.

Mengembangkan hubungan sosial dengan masyarakat.

Sebagai penyegaran dalam pembinaan profesi.

Teknik yang bersifat Individual, yang terdiri dari:

1) Perkunjungan Kelas

Pembina atau kepala sekolah mengunjungi kelas untuk meninjau suasana

belajar dimana seorang guru sedang mengajar di kelas itu. Kunjungan kelas

bertujuan untuk mengetahui sifat dan kualitas belajar murid serta kualitas guru

dalam mengajar dan membimbing muridnya.

Fungsi kunjungan kelas sebagai alat mengukur dan meningkatkan kualitas

cara belajar dan menagajar, dan meningkatkan profesionalitas guru dan

supervisor itu sendiri.

2) Obsevasi Kelas

Observasi kelas sama seperti kunjungan kelas, pengawas meneliti suasana

kelas selama pelajaran berlangsung. Observasi bertujuan untuk merubah cara-

15

Page 16: Hakikat supervisi kependidikan 2

cara mengajar agar lebih baik dan menimbulkan pengaruh positif terhadap

kemajuan belajar murid.

Jenis observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: observasi langsung /

directed observation (supervisor mengawasi guru dalam ruang yang sama) dan

observasi tidak langsung / indirect observation (supervisor dibatasi oleh ruang

kaca).

Hal-hal yang diobservasi antara lain: usaha serta kegiatan guru dan murid

dalam menggunakan fasilitas belajar dan memperoleh pengalaman belajar,

serta lingkungan sosial dan faktor-faktor penunjang lainnya.

3) Percakapan Pribadi

Adam dan Dickey menyatakan teknik percakapan pribadi dilakukan antara

guru dan supervisor dalam upaya memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi guru seperti konsultasi dalam menentukan metode belajar yang baik

dan penggunaan alat-alat pembelajaran.

Percakapan pribadi dapat membantu guru dalam memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi, memperbaiki kelemahan yang dialami guru, serta

mengembangkan potensi guru dalam mengajar.

4) Saling mengunjungi kelas (Intervisitation)

Guru-guru dapat saling mengunjungi agar lebih leluasa untuk memperoleh

pengalaman baru dari rekannya. Kegiatan saling mengunjungi sesama guru

dapat dilakukan dengan guru satu sekolah maupun dengan guru di sekolah

lain. Biasanya supervisor menyarankan guru untuk bertukar pikiran dengan

guru lain yang ilmu dan pengalaman mengajarnya lebih luas serta memiliki

keahlian dan keterampilan yang cukup dalam menggunakan teknik-teknik

mengajar.

5) Menilai diri sendiri

Untuk menilai diri sendiri, dibutuhkan daftar pandangan/pendapat yang

disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktifitas.

Selanjutnya guru menganalisa tes-tes terhadap unit kerjanya sendiri. Selain itu

guru harus mencatat aktifitas murid-murid dalam suatu catatan baik yang

dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok.

16

Page 17: Hakikat supervisi kependidikan 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Supervisi adalah upaya bantuan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan

tugasnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar untuk menjadi lebih

baik dari sebelumnya. Kedudukan supervisi dalam dunia pengajaran dan pendidikan

sangatlah penting. Tanpa supervisi pendidikan, tenaga – tenaga kependidikan akan

merasa terbeban dalam mengajar peserta didik jika mengalami masalah, atau sebaliknya

akan merasa bangga jika menurutnya ia telah berhasil dalam kegiatan mengajarnya

walaupun sebenernya peserta didik tidak tahu apa-apa.

Tujuan supervisi adalah untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya guru

agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam melaksanakan pengajaran.

Fungsi supervisi pendidikan adalah melaksanakan kepemimpinan pendidikan,

melaksanakan penelitian, melaksanakan penilaian yang objektif, dan melaksanakan

pelayanan yang tepat. Ada empat prinsip yang harus dimiliki supervisi pendidikan yaitu

prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip kerja sama dan prinsip konstruktif dan

kreatif.

Ada beberapa pendekatan yang berkembang dalam supervisi pengajaran, antara lain

pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan pendekatan kolaboratif.

Tugas supervisor pendidikan adalah meningkatkan aktifitas pembelajaran,

mengembangkan kurikulum, dan mengevaluasi pembelajaran.

Teknik supervisi pendidikan sangat beraneka ragam jenis, namun secara garis besar

dibagi menjadi dua yaitu Teknik yang bersifat kelompok dan Teknik yang bersifat

individual. Teknik yang bersifat Kelompok terdiri dari pertemuan orientasi, rapat guru,

studi kelompok antar guru, diskusi sebagai proses kelompok, tukar menukar

pengalaman, workshop (lokakarya), diskusi panel, seminar, simposium, demonstrasi

mengajar, perpustakaan jabatan, buletin supervisi, membaca langsung, mengikuti

kursus, organisasi jabatan, laboratorium kurikulum dan perjalanan sekolah (field trips).

Teknik yang bersifat Individual terdiri dari perkunjungan kelas, observasi kelas,

percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas (Intervisitation) dan menilai diri sendiri.

17

Page 18: Hakikat supervisi kependidikan 2

3.2         Saran

Topik makalah ini penting untuk calon seorang guru, sehingga penulis berharap,

pembaca dapat memahami isi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya.Dengan adanya

makalah ini, penulis berharap pembaca bisa mengambil hal-hal penting dari makalah

ini sehingga ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini dapat disampaikan ke

yang lainnya.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jangan hanya mengandalkan sumber

atau referensi dari makalah ini. Pembaca juga harus mencari sumber lain yang

mendukung pembahasan topik makalah ini sehingga akan dapat menambah

pengetahuan pembaca.

18

Page 19: Hakikat supervisi kependidikan 2

Daftar Pustaka

https://akholik.wordpress.com/2011/05/06/prinsip-prinsip-supervisi-endidikan/ http://cahayamanfaat.blogspot.co.id/2014/11/manfaat-fungsi-dan-tujuan-supervisi-

pendidikan.html http://jhs5.blogspot.co.id/2013/10/prinsip-fungsi-teknik-dan-tujuan.html https://smpn2rantauselamatatim.wordpress.com/2011/06/05/pembinaan-guru-dengan-

pendekatan-kolaboratif/ http://www.slideshare.net/maiasy7/prinsip-dan-teknik-supervisi-pendidikan?

next_slideshow=1 Wau, Yasaratodo. 2017.Profesi Kependidikan, Medan : Unimed Press.

19